Anda di halaman 1dari 60

BEJANA TEKANAN

1. Apa yang dimaksud


dengan bejana tekanan,
berikan contohnya !!

2. Mengapa harus diawasi


oleh Pemerintah ??
ISTILAH-ISTILAH
PASAL 1
1. Bejana tekanan ialah bejana selain pesawat uap
didalamnya terdapat tekanan melebihi dari tekanan
udara luar dan dipakai untuk menampung gas atau
campuran gas termasuk udara baik yang dikempa
menjadi cair dalam keadaan larut atau beku.

2. Termasuk bejana tekanan :


a. Botol-botol baja yang mempunyai vol air maks 60 liter
b. Bejana transport yang mempunyai vol air lebih dari 60 liter yg
digunakan u/ menyimpan maupun pengangkutan
c. Pesawat pendingin yg digunakan sbg pendingin suatu zat dg
memproses gas pendingin yg berada dalam pesawat
sedemikian rupa sehingga temperatur gas pendingin tersebut
lebih rendah dr pd temperatur sekitarnya dan dpt menyerap
temperatur zat atau temperatur ruangan yang lebih tinggi
menjadi lebih rendah sesuai kebutuhan yang dikehendaki
d. Bejana penyimpanan gas atau campuran dalam keadaan padat
dikempa menjadi cair terlarut atau terbeku
BEJANA DAN PERALATAN TEKNIKNYA

BEJANA TEKANAN
1. Pesawat cairan panas

2. Bejana tekanan :
 Botol baja
 Bejana transport
 Bejana penyimpan
 Pesawat Pendingin

4. Bejana penimbun

5. Instalasi pipa
 Pipa gas, udara, dll
LATAR BELAKANG

 Bejana Tekan dan sarana operasinya, merupakan :


 Peralatan teknik yang spesifik yang memerlukan
kualitas tinggi baik dari segi teknik peralatan
maupun personil/SDM serta perusahaan jasa
(inspeksi dan fabrikasi) yang menanganinya
 Sumber bahaya yang berpotensi dapat menimbulkan
kecelakaan kerja

 Bejana tekan dan sarana operasinya, SDM dan


lingkungannya perlu dijamin kesalamatannya/kontinuitas
operasinya.
SUMBER BAHAYA DAN PENYEBAB APA
SAJA YANG DAPAT DITIMBULKAN
DARI PENGUNAAN BEJANATEKAN??

FAKTOR APA SAJA PENYEBABNYA??


JENIS BAHAYA YANG DITIMBULKAN OLEH
BEJANA TEKAN :
1. Bahaya terhadap kebakaran
(Acetylene, Hydrogen, Elpiji, Carbon Monoxida,
Metane)
2. Bahaya terhadap keracunan dan iritasi
(Chlorina, Sulfur Dioxide, Carbon Monoxide,
Amoniak)
3. Bahaya terhadap pernapasan tercekik (Aspisia)
(Gas Argon, Nitrogen, Carbon Dioxida, Helium 
tidak beracun & tidak dapat terbakar)
4. Bahaya terhadap peledakan
(Safety valve tdk berfungsi, korosi, benturan²)
5. Bahaya terkena cairan sangat dingin (Crygenic)
(Gas disimpan dlm bentuk cairan dg suhu minus
103-268ᵒC & 15 kg/cm²  luka bakar)
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

FAKTOR BEJANA DAN PERALATAN TEKNIK


 Konstruksi tidak memenuhi syarat
• Material/proses pembuatan/pemasangan/pemeriksaan/pengujian
• Adanya kemunduran kualitas/perubahan dimensi bejana, dll.
akibat pemakaian/kondisi operasi yang abnormal
 Alat pengamanan/perlindungan/perlengkapan tidak
memenuhi syarat atau tidak berfungsi dengan baik
 Kondisi operasi tidak sesuai disain
• Tekanan/temperatur/beban melebihi batas maksimal
• Proses operasi tidak sesuai prosedur
 Pengisian/pengangkutan/penempatan yang tidak tepat
(jenis portable)
DASAR HUKUM

1. 1. UU No. 1 Tahun 1970


2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja :
a. No. Per.01/Men/1982 ttg Bejana Tekan
b. No. Per.02/Men/1982 ttg Klasifikasi Juru Las
c. No. Per.02/Men/1992 ttg Tata cara Penunjukan, Kewajiban
dan Wewenang AK3
d. No. Per.04/Men/1995 ttg PJK3
3. Lain-lain(Standard Nasional atau Standard
Internasional/Negara lain yang dapat diterima
Pemerintah Indonesia)
RUANG LINGKUP PENGAWASAN

 Obyek Pengawasan
 Tahapan Penanganan Pengawasan

OBJEK PENGAWASAN

 Bejana dan Peralatan Tekniknya


 Perusahaan Jasa K3
 Kompetensi SDM (K3)
TAHAPAN PENANGANAN PENGAWASAN

 Perencanaan
 Pembuatan
 Perakitan/pemasangan/peredaran
 Pemakaian
 Reparasi/modifikasi
A. Kegiatan pengawasan pada periode
pembuatan/perakitan/pemasangan
1. Penilaian/pengesahan gambar rencana pembuatan/perakitan/
pemasangan
 Pengecekan dokumen teknik perencanaan
 Penilaian konstruksi instalasi/peralatan yang akan dibuat/dirakit/
dipasang
2. Penilaian/penunjukan perusahaan jasa terkait
 Macam jasa
 Konstruksi
 Inspeksi teknik
 Pemenuhan syarat administrasi
 Pemenuhan syarat teknis
3. Pengawasan pelaksanaan pembuatan/perakitan/pemasangan
 Kelengkapan dokumen teknik
 Kondisi/mutu bahan baku komponen
 Status welder/fabrikator
 Kualitas pengerjaan
 Proses pemeriksaan/pengujian
 Tertib administrasi
B. Kegiatan Pengawasan pada periode
pemakaian bejana tekanan

1. Penanganan ijin/pengesahan pemakaian


 Dokumen teknik yang diperlukan
 Kondisi teknis pesawat/instalasi dan penunjang
 Kondisi alat-alat perlengkapan/pengaman yang
dipasangkan
 Pemeriksaan/pengujian yang diwajibkan

2. Pengawasan syarat-syarat pengoperasian


 Pemeriksaan berkala/khusus
 Pelaksanaan reparasi/modifikasi
 Mutasi/pindah tempat pemakaian
 Dll
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Persiapan yang harus dilakukan oleh Pemilik/Pemakai


1. Penyediaan dokumen teknis terkait
2. Penyiapan bejana/instalasi aman diperiksa
3. Penyiapan peralatan/tenaga kerja
4. Pemasangan rambu bila perlu/koordinasi dengan pihak
lain yang terkait
5. Penyiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian

Pelaksanaan
1. Riksa sifat tampak dan dimensi (visual)
2. Pengujian tak merusak menurut kebutuhan
3. Pengujian hydrostatik
KEWAJIBAN PEMAKAI

1. Menjaga/memelihara kondisi bejana tekanan dan


perlengkapannya
2. Melaksanakan syarat-syarat yang tertera pada akte ijin
pemakaian/ pengesahan atau perintah pegawai
pengawas
3. Melapor kepada Disnaker setempat apabila
menemukan cacat (konstruktif) pada
bejana/perlengkapannya
4. Menjaga/memperhatikan dokumen teknik/perijinan
 Keberadaan
 Melapor bila terjadi kehilangan/perubahan
6. Melaporkan ke Disnaker setempat bila terjadi
peledakan/kecelakaan atas pesawat bejana
tekanan/sarana penunjang
PROSEDUR PENGESAHAN GAMBAR
RENCANA DAN PENGAWASANNYA
3

1
3 3
Perusahaan Kandep / Dinas Pemerintah
pembuat Tenaga Kerja 1 2 (Dit. PKK)
1

PENGAWASAN
1 Evaluasi berkas
BERKAS PERMOHONAN / BA 1 2
Evaluasi berkas
• Surat permohonan 1
• Gambar konstruksi
• Lembar perhitungan
kekuatan
• Dokumen pendukung
Pengesahan
3
Surat Pengantar
2
PROSEDUR PENERBITAN SKP PJK3 FABRIKASI DAN
PENGAWASANNYA
3

1 2
3
3
Perusahaan 2
Kandep / Dinas Pemerintah
pembuat Tenaga Kerja 1 2
(Dit. PKK)
1

BERKAS PERMOHONAN 1
PENGAWASAN
Evaluasi berkas
• Surat permohonan
/ BA 1 2
• Copy akte notaris
• Copy SIUP
• Keterangan domisili Evaluasi berkas
1
• Copy NPWP
• Copy daftar wajib lapor Surat Keputusan
ketenagakerjaan Penunjukan
• Struktur organisasi  Pengecekan (SKP) 3
• Daftar tenaga ahli / lapangan
teknis
• Daftar peralatan kerja
• Pas photo
• Dokumen lainnya BA Pemeriksaan
2
Kantor / Bengkel Kerja
PROSEDUR PEMBUATAN DAN PENGAWASANNYA
5

4 3
4
Perusahaan Dinas Tenaga Pemerintah
pembuat Kerja (Dit. PNK3)
1 2

PENGAWASAN
Pengesahan gambar 1  Evaluasi
rencana  Verifikasi Dok teknik
dok. teknik 1 2
3 4

Dokumen teknik 2
bahan baku  Riksa/uji
1. Visual, NDT, dll
2. Hydrotest
Bahan baku SERTIFIKAT
Kelayakan pembuatan

Proses pembuatan 5
Laporan
barang produk pengawasan 4
Dokumen teknik Pemesan /
3
pembuatan Barang produk pemakai
1 2 3 4 5
PROSEDUR PEMBERIAN IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN DAN
PENGAWASANNYA
3
***
1 *** **
3 3
Perusahaan/ Dinas Tenaga Pemerintah
**
Calon Pemakai Kerja (Dit. PNK3)
1 2
**
PENGAWASAN **
BERKAS PERMOHONAN 1
 Verifikasi
berkas 1
• Bentuk 6
• Pengesahan gambar
rencana + lampiran  Riksa/ uji
• Dok. Teknik pembuatan 1. Visual
• Dok. Teknik lainnya * 2. NDT (bila perlu)
3. Pengujian
Pesawat / peralatan • Hydrosatatis
mekanik / instalasi pipa • Steam test

Pemeriks. & pengujian 2 * Perakitan


** Lintas Kab/Kota
Tenaga kerja + *** Diluar wil Kab/Kota
peralatan bantu Ijin pemakaian
3
PERMENAKERTRANS
No. Per.01/MEN/1982
BEJANA TEKANAN
RUANG LINGKUP
PASAL 2
diberlakukan u/ perencanaan, pembuatan,
penganggkutan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bejana tekanan

PASAL 3
u/ pesawat pendingin serta bagian-bagiannya yg
bertekanan kurang dr 20 Kg/cm² atau bagiannya
mempunyai isi kurang dr 10 liter bilamana dpt ditutup
sendiri – hanya berlaku ketentuan dalam pasal
9,10,11,22,24 & 26.

PASAL 4
Peraturan ini tidak berlaku u/ bejana-bejana yg
bertekanan kurang dr 2 Kg/cm2 dan atau mempunyai
vol air kurang dr 220 cm³
SYARAT-SYARAT K3
1. Bahan dan konstruksi harus kuat dan memenuhi
syarat
PASAL 5 ayat (1)

2. Bahan dr baja zat arang hrs mempunyai kekuatan


tarik tidak kurang dr 35 Kg/mm² dan tidak lenbih dr
56 Kg/mm², kecuali bejana tidak mempunyai
sambungan , tekanan tariknya setingi-tingginya 75
Kg/mm²
PASAL 5 ayat (2)

3. Angka regang hingga putus dlm proses baja zat


arang pd batang coba sekurang-kurang nya sesuai
lamp.1
PASAL 5 ayat (3)

4. Bila tebal pelat kurang dr 8 mm, u/ setiap mm yg


menjadi kekurangan 8 mm, angka regang boleh
SYARAT-SYARAT K3

5. Bila dibuat selain baja zat arang, bahannya hrs


mempunyai sifat yg diperlukan bagi tujuan
pemakaian dan mendapat persetujuan Direktur atau
Pejabat yg ditunjuk
PASAL 5 ayat (5)

6. Batang coba u/ percobaan kekuatan tarik hrs dibuat


dr jurusan memanjang
PASAL 5 ayat (6)
SYARAT-SYARAT K3
7. Bahan hrs disertai sertifikat asli dr Badan yg tidak
memihak dan diakui
8. Memenuhi syarat perhitungan konstruksi yg
ditetapkan
PASAL 6 ayat (1)

9. Botol yg digunankan u/ acetyllen terlarut dalam


aceton hrs seluruhnya diisi dg sesuatu massa yg
mengandung kerenik (forous massa) yg merata
PASAL 6 ayat (2)

10.Bahan kerenik aceton maupun acetyllen dan


persenyawaaannya hrs tidak merusak bahan botol
PASAL 6 ayat (3)

11. Bahan kerenik tidak melesak atau mengkeret dan


tidak menimbulkan kantong-kantong krn sentuhan
atau temp. sampai 50 o C
PASAL 6 ayat (4)
SYARAT-SYARAT K3
12. Bejana tekanan baru yg tdk mempunyai
sambungan dan dibuat dr baja leleh hrs bebas dr
lekuk-lekuk gilingan atau lekuk-lekuk tarik, capuk-
capuk, keriput-keriput dan cacat lainnya
PASAL 6 ayat (5)

13. Khusus bejana tekanan yg diproses dan ditarik dr


blok yg panas tidak boleh mempunyai lubang-
lubang angin di dalamnya atau bagian-bagian yg
melekuk keluar maupun kedalam spt stempel
pabrik pembuat atau tanda pengesahan
PASAL 6 ayat (6)

14. Dilarang melakukan perbaikan dg cara las thd


bejana baru yg tidak mempunyai sambungan
PASAL 6 ayat (7)
SYARAT-SYARAT K3
15. Setiap botol baja hrs dilengkapi dg katup penutup
yg baik kecuali bagi botol yg dirangkaikan satu
sama lainnya boleh memakai satu katup penutup
bersama
PASAL 7 ayat (1)

16. Ulir penghubung pd botol dg pipa pengisi yg


dipergunakan gas yg mudah terbakar hrs kekiri,
lainnya hrs kekanan, kecualai u/ botol acetyllen
hrs mempunyai ulir kekanan atau dg penghubung
sengkang
PASAL 7 ayat (2)

17. Katup penutup btl acetyllen atau amoniak hrs dr


baja, sedangkan u/ gas lainnya hrs dr perunggu
atau logam lain yg cukup baik
PASAL 7 ayat (3)
SYARAT-SYARAT K3
18. Ukuran katup penutup hrs dibuat sedemikian rupa
shg jarak dinding bag dalam kap pelindung dg
bagian-bagian katup penutup paling sedikit 3 mm
PASAL 7 ayat (4)

19. Konstruksi mur paking dr batang katup hrs


mempunyai pengaman shg tdk dpt berputar
apabila batang katup diputar, kecuali apabila mur
paking dpt dibuka maka batang katup tdk boleh
turut lepas dan isi botol tdk dpt keluar
PASAL 7 ayat (5)

20. Katup penutup btl acetyllen hrs menjamin tdk


terjadi kebocoran gas melalui batang katup pada
setiap kedudukan dr katupnya
PASAL 7 ayat (6)
SYARAT-SYARAT K3
21. Tutup pelindung katup penutup botol hrs diberi
lubang dg diameter minimal 6,5 mm dan bila
diberi 2 lubang atau lebih maka diameternya
minimal 5 mm. tutup pelindung hrs selalu
dipasang kecuali sedang digunakan
PASAL 8 ayat (1)

22. APAR dan alat u/ bernafas tdk diharuskan adanya


tutup pelindung
PASAL 8 ayat (2)
23. Katub penutup bejana transport hrs dilindungi
dengan sebaik-baiknya. Pasal 8 ayat (3)

24. Lubang pengeluaran gas katup penutup hrs


dilenkapi dg mur penutup atau sumbat penutup
berulir u/ menjga masuknya kotoran dan air sbg
penghalang thd kebocoran gas
PASAL 8 ayat (3)
SYARAT-SYARAT K3
Bejana yg berisi gas atau campuran gas yg dpt
menimbulkan tekanan melebihi tekanan tinggi yg
diperbolehkan hrs diberi tingkap pengaman atau alat
pengaman sejenis yg dpt bekerja dg baik
PASAL 9 ayat (1)

Bilamana krn sifat gas atau lain keadaan khusus


tingkap pengaman tdk dpt digunanakan, maka bejana
ybs hrs diberi suatau pelat pengaman yg dpat pecah
apabila tekanan meningkat sampai dengan 5/4 kali
tekanan yg diperbolehkan
PASAL 9 ayat (5)
SYARAT-SYARAT K3
Setiap bejana tekanan, kompresor yg memadat gas
kedalam bejana dan pesawat pendingin hrs dilengkapi
dengan pedomanan tekanan (manometer)
PASAL 10 ayat (1)

Bejana tekanan yg berisi gas atau gas campuran yg


dipadatkan menjadi gas cair yg tdk dapat delengkapi
dg alat pengaman, hrs dilengkapi dg suatu alat u/
menentukan berat gas yg berada dlm bejana.
PASAL 11 ayat (1)

Bagian bawah bejana tekanan yg berisi gas terpadat


hrs diberi alat pembuang gas yg baik dan mudah
dilayani .
PASAL 11 ayat (3)
SYARAT-SYARAT K3
Botol-botol atau bejana transport hrs diberi alat anti
guling
PASAL 12 ayat (1)

Alat anti guling tdk boleh berhubungan dg tutup


pelindung nya
PASAL 12 ayat (2)

Tingkap penurun tekanan bejana zat asam hrs


dipasang
sedemikian rupa sehingga tingkap pengaman hrs
berdiri
tegak menghadap keatas
PASAL 13 ayat (1)

Tingkap penurun tekanan bejana zat air hrs dipasang


sedemikian rupa sehingga pd waktu dibuka tdk
terjadi
SYARAT-SYARAT K3
Tingkap penurun tekanan bejana zat air hrs dipasang
berdiri sedemikian rupa shg pada waktu dibuka tdk
terjadi penyalaan
PASAL 13 ayat (2)

Pedoman tekanan dari tingkap penurun tekanan hrs


dipasang sedemikian rupa shg mudah dibaca.
PASAL 13 ayat (3)

Semua alat perlengkapan termasuk tingkap penurun


tekanan dari bejana tekanan untuk zat asam dan lain gas
yg mudah beroksidasi dilarang menggunakan gemuk &
bahan pelumas yg mengandung minyak & paking yg
mudah terbakar.
PASAL 13 ayat (5)
SYARAT-SYARAT K3
Untuk botol-botol & bejana transport berisi gas atau
campuran gas yg dipadat menjadi cair atau terlarut
harus sesuai dengan persyaratan Lampiran 2.
PASAL 14 ayat (1)

Untuk gas atau campuran yg tdk tercantum dalam


lampiran 2 nilai dari PI, PO, V dan n ditetapkan oleh
Direktur atau pejabat yg ditunjuk.
PASAL 14 ayat (2)
Jangka waktu pengujian ulang tidak boleh lebih dari 5
(lima)
tahun.
PASAL 14 ayat (5d)

Tekanan melebihi (etmel) dalam kg/cm² yg dipakai untuk


memadat bejana tekan dengan air adalah 1½ x (satu
setengah kali) atau 2 (dua) kali dari tekanan melebihi yg
akan dipergunakan oleh bejana tekanan.
PASAL 14 ayat (6)
SYARAT-SYARAT K3
Dengan tidak membedakan bejana tekanan yang
dapat atau tidak dapat diperiksa dari dalam, jangka
waktu pengujian ulang tidak boleh lebih dari 5 (lima)
tahun
PASAL 14 ayat (7)
Pada pemeriksaan pertama bejana tekanan hrs
diadakan percobaan padat .

Pemeriksaan ulang tdk perlu dilakukan percobaan


padat apabila pemeriksaan memberikan hasil baik

Dalam percobaan padat dengan air, bejana tdk boleh


berkeringat, bocor atau terjadi perubahan bentuk
menetap yg melebihi 0,2 % dr isi bejana semula.

Pada pemeriksaan & pengujian ulang bejana


transport atau botol baja beratnya tdk boleh lebih
kecil atau lebih besar 5% dari berat semula.
PASAL 15
SYARAT-SYARAT K3

Setiap bahan dr bagian konstruksi hrs mempunyai


surat tanda hasil pengujian atau sertifikat bahan yang
diakui

Bila dianggap perlu bajana dpt diuji bahannya.


Untuk setiap kelompok pembuatan lebih dr 200 buah,
maka dpt diambil 1/200 dr kelompok pembuatan
dengan pembulatan keatas.
PASAL 16

Setiap pengujian yg menunjukan hasil baik,


pengawas yg memeriksa hrs memberikan tanda BAIK
pd bejana ybs dg dibubuhi nomor kode wilayah,
bulan dan tahun pengujian.
3 bulan sebelum berakhir masa berlaku tanda BAIK ,
hrs melapor u/ pemeriksaan kembali.
SYARAT-SYARAT K3

Bila dianggap perlu dpt dilakukan pengujian ulang


thd bejana-bejana yg sudah diberi tanda BAIK
PASAL 19

Direktur dpt menentukan bentuk dan cara


pemberiaan tanda BAIK dr hasil penguijian
PASAL 20

Pengurus/pengusaha menyediakan fasilitas


pemeriksaan /pengujian .
Biaya pemeriksaan/pengujian dibebankan kepada
pengusaha
PASAL 21
SYARAT-SYARAT K3

Setiap bejana diberikan tanda pengenal sbb:


a. Nama pemilik
b. Nama dan nomor urut pabrik pembuat
c. Nama gas yg diisikan (bukan simbol kimia)
d. Berat botol baja dlm keadaan kosong tanpa keran
dan tutup
e. Tekanan pengisian yg diijinkan dlm Kg/cm² (Po)
f. Berat maksimum dr isinya u/ bejana berisi gas yg
dikempa menjadi cair
g. Besarnya volume bila diisi air u/ bejana yg diisi
dengan gas yg dikempa
h. Tanda dr bahan pengisi (u/ botol baja yg diisi
larutan acetyllen
i. bulan dan tahun pemadatan pertama dan
berikutnya

PASAL 22
SYARAT-SYARAT K3

Bejana tekanan atau yang dipergunakan untuk zat


asam harus dicat warna BIRU MUDA.

Yang digunakan u/ gas yang mudah terbakar harus


dicat dengan warna MERAH.

Yang digunakan u/ gas yang beracun harus dicat


dengan warna KUNING.

Yang digunakan u/ gas yang beracun dan juga mudah


terbakar dicat dengan warna KUNING dan MERAH

PASAL 23
PENGISIAN
( pasal 24 – 36 )

Sebelum diisi bejana-bejana tekan harus dibersihkan dan


diperiksa dari adanya karatan atau retakan-retakan yang
dapat membahayakan.
Pasal 24
Pada pengisian bejana tekanan dg zat asam, sisa tekanan
yg masih ada harus dihilangkan sama sekali.
Bejana tekanan bekas syanida (misal gas batubara) tidak
boleh diisikan dengan gas lain apabila membersihkan
bajanya kurang sempurna.
PASAL 25
PENGANGKUTAN
( pasal 37 – 39 )

Bejana tekanan harus ditempatkan dalam alat pengangkut


yang dapat memuat bejana tekanan, sehingga tidak
menimbulkan gerakan-gerakan yang membahayakan.
Pengangkutan bejana-bejana tekanan yang berisi harus
sedemikian rupa sehingga tidak menonjol dari kendaraan
yang mengangkutnya dan harus dilindungi dari pengaruh
matahari.
Selama pengangkutan dalam kendaran, bejana-bejana
tekanan yang berisi harus dicegah terhadap rebah, beralih
dari kedudukan semula,terbentur atau mendapat tekanan
setempat.
PEMBUATAN DAN PEMAKAIAN
( pasal 40 – 42 )

Barang siapa membuat bejana tekanan harus memiliki


pengesahan gambar rencana dari Direktur atau pejabat yang
ditunjuk.
Permohonan pengesahan gambar rencana harus
melampirkan keterangan-keterangan tentang jumlah bejana
yang akan dibuat, perhitungan kekuatan konstruksi,
sertifikat material, cara pengelasan, tentang tempat dimana
bejana tekanan akan diuji, diisi dan digunakan.
Pengesahan pemakaian bejana tekanan diberikan oleh
Direktur atau pejabat yang ditunjuk setelah memenuhi
syarat riksa-uji.
Dilarang mengadakan perubahan, perbaikan, pengelasan
atau pengolahan panas thd bejana tekanan tanpa izin
Direktur atau pejabat yang ditunjuk.
PEMASANGAN, PERBAIKAN DAN
PERUBAHAN TEKNIS
( pasal 43 – 45 )

Setiap pemasangan, perbaikan atau perubahan tehnis thd


bejana tekanan yang telah mendapatkan pengesahan
pemakaian harus mendapat ijin tertulis dari Direktur atau
pejabat yang ditunjuk.
Direktur atau pejabat yg ditunjuk berwenang mengadakan
pemeriksaan & pengujian thd konstruksi, bahan, serta alat-
alat pengaman bejana tekanan yang akan dibuat atau
digunakan.
KETENTUAN PIDANA
( Pasal 47 )
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 tahun 1970
KETENTUAN PIDANA
( Pasal 47 )
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal 16 Pebruari 1982.
CONTOH :

PENGESAHAN GAMBAR RENCANA


PEMBUATAN BEJANA TEKAN

lembar 1
CONTOH :

PENGESAHAN
GAMBAR RENCANA
PEMBUATAN BEJANA TEKAN

lembar 2
CONTOH :

PENGESAHAN
GAMBAR RENCANA
PEMBUATAN BEJANA TEKAN

lembar 3
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 1
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 2
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 3
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 4
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 5
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 6
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 7
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 8
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 9
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 10
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 11
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 12
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 13
CONTOH :

AKTE IZIN BEJANA TEKAN

lembar 14
Terima kasih …..

Anda mungkin juga menyukai