Anda di halaman 1dari 65

1

PERAN PESAWAT TENAGA DAN


PRODUKSI :

1. Peralatan yang memiliki sumber


bahaya yang berpotensi dapat
menimbulkan kecelakaan kerja;
2. Peralatan yang memerlukan kualitas
tinggi baik dari segi teknik peralatan
maupun segi lembaga / SDM yang
menanganinya.
1. UU No. 3 Tahun 1951
2. UU No. 1 Tahun 1970
3. UU No. 13 Tahun 2003
4. UU No. 21 Tahun 2003, Pengesahan Konvensi
ILO, Pengawasan KK dalam Industri dan
Perdagangan
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38
Tahun 2016
6. Keputusan/ Instruksi Menteri/ Edaran Dirjen/
Pedoman Pengawasan.
7. Standar nasional/internasional yang dapat
diterima pemerintah.
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 38 Tahun 2016 tentang K3
Pesawat Tenaga dan Produksi
LATAR BELAKANG
PerMen No
PerMen No 38 tahun 2016
04/85 12 Bab
Tentang
Tentang 146 Pasal
K3 Pesawat Tenaga dan
Pesawat Tenaga
Produksi
dan Produksi

• Umum
• Teknis
Sumber/Potensi Bahaya • Personil
• Penggerak mula • Administative
• Mesin perkakas dan produksi Mengapa • Pengawasan
• Transmisi tenaga mekanik diawasi • Sangsi
• Tanur (furnace)
• Operator
Pecegahan Kecelakaan Kerja
dan PAK
• Pelaksanaan syarat syarat
Tujuan
K3
Analisa
• Pembinaan K3
• Pemeriksaan dan
Pengujian
POTENSI BAHAYA TERKAIT DENGAN
PERALATAN PESAWAT TENAGA DAN
PRODUKSI
1. Terjungkit/terguling 6. Terkena radiasi
2. Terjepit/terpotong 7. Penyakit akibat kerja
3. Peledakan 8. Sentuhan listrik
4. Roboh 9. Luka Bakar
5. Tertimpa/tertimbun 10. Percikan Besi Cair
PENYEBAB KECELAKAAN
FAKTOR INSTALASI / PERALATAN

 Konstruksi pesawat / instalasi tidak memenuhi syarat


• Material / proses pembuatan / pemasangan / pemeriksaan /
pengujian
• Adanya kemunduran kualitas / perubahan dimensi pesawat /
instalasi, dll. akibat pemakaian / kondisi operasi yang abnormal
 Alat pengaman / perlindungan / perlengkapan tidak memenuhi
syarat atau tidak berfungsi dengan baik
 Kondisi operasi tidak sesuai disain
• Beban melebihi batas maksimal
• Proses operasi tidak sesuai prosedur
 Faktor Manusia / Pekerja

K3 MEKANIK 7
FAKTOR MANUSIA

 Sikap kurang baik (sembrono/arogansi)


 Kesehatan tak memenuhi syarat
 Tidak pakai APD
 Pengetahuan teknis/keterampilan kerja kurang, termasuk cara kerja
yang aman
 Berbuat menyimpang/keterpaksaan
 Lain-lain (keluarga/kecewa)

FAKTOR MANAJEMEN

 Tidak melaksanakan syarat-syarat K3


 Tidak mengikuti petunjuk pembuat peralatan teknik
 Prosedur kerja tidak ada
 Administrasi / pengawasan intern kurang baik

K3 MEKANIK 8
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA

Segala upaya pengendalian yang


mendasari sifat preventif yang
dilakukan secara sistimatis dan
menyeluruh atas segala hal yang
terkait dengan “Keberadaan”
peralatan mekanik, yaitu mulai
dari perencanaan, pembuatan,
pemasangan, pemakaian, hingga
purna pakai.

K3 MEKANIK 9
TUJUAN
( pengendalian sumber bahaya )
Kondisi Tempat Kerja dan Sumber Produksi :

 Aman:
 Pesawat / instalasi / peralatan
 Tenaga kerja / manusia / lingkungan

 Efisien :
 Fungsi teknis instalasi / peralatan
 Biaya operasi perusahaan

K3 MEKANIK 10
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
adalah pesawat atau alat yang tetap atau
berpindah-pindah yang dipakai atau dipasang
untuk membangkitkan memindahkan daya
atau tenaga, mengolah, membuat bahan,
barang, produk teknis, dan komponen alat
produksi yang dapat menimbulkan bahaya
kecelakaan
Pesawat Tenaga dan Produksi meliputi :
 Penggerak mula;
 Mesin perkakas dan produksi;
 Transmisi tenaga mekanik; dan
 Tanur (furnace)
PENGERTIAN
 Penggerak Mula ialah suatu
pesawat yang mengubah suatu
bentuk energi menjadi tenaga
mekanik dan digunakan untuk
menggerakkan pesawat atau
mesin antara lain: motor
pembakaran luar, motor
pembakaran dalam, turbin air
dan kincir angin.
PENGERTIAN (lanjutan)

 Motor Penggerak ialah suatu


pesawat atau alat yang digunakan
untuk menggerakkan mesin
antara lain motor listrik.
MESIN PERKAKAS KERJA DAN PRODUKSI
merupakan pesawat atau alat untuk membuat,
menyiapkan, membentuk, memotong, mengepres,
menarik, menempa, menghancur, menggiling,
menumbuk, merakit, dan/atau memporduksi barang,
bahan dan produk teknis.
PENGERTIAN
 Mesin Produksi ialah semua mesin
peralatan kerja yang digunakan untuk
menyiapkan, membentuk atau
membuat, merakit finishing, barang
atau produk teknis antara lain: mesin
pak dan bungkus, mesin jahit dan
rajut, mesin pintal dan tenun.
PENGERTIAN
 Mesin Perkakas Kerja ialah suatu
pesawat atau alat untuk membentuk
suatu bahan, barang, produk teknis
dengan cara memotong, mengepres,
menarik atau menumbuk antara lain:
mesin asah, poles dan pelicin, alat
tuang dan tempa, mesin pelubang,
mesin pres, mesin rol, mesin gergaji,
mesin ayak dan mesin pemisah,
mesin gunting, mesin pengeping dan
pembelah.
(lanjutan)

PENGERTIAN
 Alat Perkakas ialah alat kerja tangan seperti
kikir, kunci, palu, pahat, tang, gunting, bor
tangan dan lain-lain.
PENGERTIAN
 Perlengkapan Transmisi Tenaga
Mekanik ialah bagian peralatan mesin
yang berfungsi untuk memindahkan
daya atau gerakan mekanik dari
penggerak mula ke pesawat atau
mesin lainnya antara lain: puli dengan
ban atau pita, roda gigi dengan roda
gigi, batang berulir dengan roda gigi,
rantai dengan roda, gigi roda-roda
gesek, poros transmisi dan batang
silinder hidrolis.
(lanjutan)
PENGERTIAN
 Tanur ialah suatu pesawat yang dengan
cara pemanasan digunakan untuk
mengolah, memperbaiki sifat, barang,
atau produk teknis, antara lain: dapur
tinggi, dapur-dapur baja, convertor dan
oven.
Dapur / Furnace
g
b

Electric Arc Furnace ( EAF )


f

Electric Arc Furnace ( EAF )


RUANG LINGKUP

PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI


ADALAH
PENGERAK MULA
PASAL 29 S.D. 37
MESIN PERKAKAS DAN PRODUKSI
PASAL 38 S.D. 83
TRANSMISI TENAGA MEKANIK
PASAL 84 S.D. 92
TANUR (FURNACE)
PASAL 93 S.D. 109
• Mencegah & mengurangi kecelakaan kerja
• Upaya K3
• Sebagai pelaksanaan UU No. 1 tahun 1970

Mengatur K3 di tempat kerja,


Permen No. 38 Th 2016 pesawat tenaga & produksi
meliputi kegiatan • Penggerak mula (Psl. 29 s/d 37)
12 Bab
perencanaan, dibuat, • Mesin Perkakas & Produksi (Ps 38 s/d 83)
146 Pasal
ditetapkan 27 Des 2016 dipasang, dipakai, dipelihara, • Transmisi Tenaga Mekanik (Psl. 84 s.d 92)
(Psl. 146) diperbaiki, modifikasi & riksa- • Tanur/Furnace (Psl. 93 s.d 109)
uji (Psl. 4)
(Ruang Lingkup)

Dengan ketentuan umum sebagaimana


ditetapkan pada pasal 1 s/d 3
(Ketentuan Umum)

Pengurus/ pengusaha memfasilitasi Syarat-syarat K3 Pesawat Tenaga & Produksi


dalam riksa-uji Pesawat Tenaga & (Psl. 5 s/d 28) (Alat Perlindungan)
Produksi (Psl. 140)
Untuk mendapatkan Surat
Keterangan (Psl. 141 s.d
142) (Memenuhi Diperiksa dan diuji oleh
persyaratan K3 atau tidak pegawai pengawas Spesialis
PELANGGARAN
memenuhi persyaratan K3) atau Ahli K3 (Psl. 129 s.d 142)
SANKSI (PSL. 144)
(Pemeriksaan & Pengujian)

PERSONIL (teknisi & operator K3


Pengawasan dilaksanakan bidang Pesawat Tenaga &
oleh pegawai pengawas Perencanaan,pembuatan,perakitan, Produksi (psl.110 s/d 119)
Spesialis (Psl. 143) pemakaian,pemeliharaan,perbaikan
,dan modifikasi (psl.2, 5 & 6) (
harus dilaksanakan oleh Tata cara memperoleh Lisensi K3 &
K3 MEKANIK perusahaan yang ditunjuk ) Pencabutan Lisensi K3 (psl.120 s/d 128)
ALAT PENGAMAN adalah alat
perlengkapan yang dipasang permanen
pada Pesawat Tenaga dan Produksi
guna menjamin pemakaian pesawat
tersebut dapat bekerja dengan aman
ALAT PERLINDUNGAN adalah alat
perlengkapan yang dipasang pada
Pesawat Tenaga dan Produksi yang
berfungsi untuk melindungi Tenaga
Kerja terhadap kecelakaan yang
ditimbulkan
Semua alat perlindungan harus
direncanakan, dibuat, dipasang dan
digunakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Alat perlindungan atau penutup
harus dibuat dari Logam / kayu/
plastik atau bahan lainnya, yang
berbentuk
1. Bingkai
2. Silinder
3. Dinding
4. Pagar
5. Anyaman kawat
6. dll
Syarat-syarat K3 Pesawat
Tenaga dan Produksi meliputi :
- kegiatan perencanaan,
- pembuatan,
- pemasangan atau perakitan,
- pemakaian atau pengoperasian,
- pemeliharaan,
- perbaikan,
- perubahan atau modifikasi,
- serta pemeriksaan dan pengujian
PERENCANAAN meliputi :

a) Pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara


kerjanya;
b) Perhitungan kekuatan konstruksi;
c) Pemilihan dan penentuan bahan ;
d) Pembuatan gambar konstruksi Alat Perlindungan
dan cara kerjanya
PEMASANGAN, PERAKITAN DAN PEMAKAIAN
meliputi :

a) Pembuatan gambar konstruksi/instalasi dan cara


kerjanya;
b) Perhitungan kekuatan konstruksi;
c) Pemilihan dan penentuan bahan ;
d) Pembuatan gambar konstruksi Alat Perlindungan
dan cara kerjanya
e) Pembuatan kontruksi fondasi
f) Perhitungan kekuatan konstruksi fondasi
PEMASANGAN atau PENGOPERASIAN
PTP harus dilaksanakan pemeriksaan
pengujian sebelum digunakan serta
dilaksanakan pemeliharaan secara berkala
PERSYARATAN PABRIKASI
1. Harus dirancang, dibuat, dipasang, digunakan dan dipelihara sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bahan dan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat dan memenuhi syarat &
harus memiliki tanda hasil pengujian atau sertifikat bahan yang diakui.
3. Semua bagian yang bergerak harus dipasang alat perlindungan /penutup atau ditempatkan
tersembunyi.
4. Mesin-mesin yang digerakan oleh motor penggerak, harus menggunakan coupling.
5. Setiap mesin yang digerakan dengan penggerak mula harus dilengkapi tombol on/off dan
emergency stop.
6. Alat-alat control dibuat dan dipasang sehingga aman dan mudah dioperasikan dari tempat
operator.
7. Tempat operator mesin harus cukup luas, aman dan mudah dicapai.
8. Pelat nama (name plate) yang memuat data-data mesin.
9. Roda gigi dengan putaran cepat harus ditutup penuh, sedangkan dengan putaran lambat,
minimal pertemuan antara 2 roda gigi harus tertutup.
10. Baut penyetel pada bagian yang bergerak dimanapun berada harus dibuat rata, terbenam
atau diberi alat perlindungan
11. Semua kunci, grendel, nipel gemuk pada bagian yang berputar harus dibuat rata atau diberi
alat perlindungan
12. Setiap mesin harus memiliki sistem pengereman yang efektif
PERSYARATAN PERAWATAN
1. Dilarang memindahkan, merubah atau menggunakan alat pengaman,
kecuali mesin dalam keadaan berhenti & harus dipasang sebelum mesin di
operasikan kembali
2. Tata cara melakukan maintenance :
a. Kondisi mesin harus dalam keadaan mati.
b. Semua alat pengontrol harus di kunci dan diberi tanda larangan beroperasi.
c. Kontak dengan sumber pengerak harus diputus.
3. Pelumasan, pembersihan pesawat atau mesin dan pemasangan ban-ban
harus dilaksanakan pada waktu pesawat atau mesin dalam keadaan
berhenti, kecuali dapat dilakukan dengan aman.
4. Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak boleh
dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau berputar.
5. Dilarang mencuci atau membersihkan Pesawat Tenaga dan Produksi
dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan beracun.
 Pada pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan
bunga api yang dapat menimbulkan bahaya harus diadakan
pengaman dan perlindungan.
 Semua Pesawat Tenaga dan Produksi harus dipelihara
secara berkala dan baik.
 Mesin-mesin yang digerakan oleh motor penggerak, mesin
harus dapat dihentikan, tanpa tergantung dari pesawat
penggeraknya.
Pada Pesawat Tenaga dan Produksi yang sedang
diperbaiki, tenaga penggerak harus dimatikan dan alat
pengontrol harus segera dikunci serta diberi tanda
larangan operasi.
PENGOPERASIAN AMAN

1. Sebelum mengoperasikan operator harus


melakukan precheck
2. Apabila terjadi kerusakan pada alat/mesin, segera
melaporkan ke atasan/ bagian yang berwenang.
3. Dilarang meningalkan mesin selama
pengoperasian
4. Apabila terjadi kerusakan alat/mesin pada saat
pengoperasian, segera matikan mesin dan lapor
kepada atasan/ bagian yang berwenang.
5. Semua alat perlindungan harus terpasang selama
alat/mesin dalam keadaan beroperasi
6. Operator PTP harus memiliki lisensi K3 operator
PERSYARATAN UMUM K3 PTP DI PERUSAHAAN

1. Jarak antar mesin


2. Ban-ban penggerak, rantai-rantai
3. Poros penggerak yang digerakkan oleh suatu
penggerak mula yang berada di lain ruangan harus
memiliki tanda lampu dan sirine, selain itu juga memiliki
alat penghenti otomatis di ruangan tersebut
4. Pada motor-motor penggerak harus dinyatakan tanda
arah perputaran
PERSYARATAN UMUM K3 PTP DI PERUSAHAAN
5. Mesin harus dipasang diatas pondasi konstruksi yang kuaT
6. Setiap saklar listrik harus diatur sehingga dapat hidup/mati
secara otomatis
7. Tempat-tempat kerja yang mengandung uap, gas, asap
harus dilengkapi dengan exhaust yang cukup.
8. Bahan-bahan yang mengeluarkan debu & meledak, harus
mengunakan peralatan dan pengamanan khusus.
6. Pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan
bunga api harus diadakan pengaman
Setiap Pesawat Tenaga dan Produksi harus diberi
pelat nama yang memuat data-data Pesawat Tenaga
dan Produksi.
PERSONEL
 Pemasangan atau perakitan, pemeliharaan,
perbaikan, perubahan atau modifikasi Pesawat
Tenaga dan Produksi dilakukan oleh TEKNISI K3
BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.

 Pengoperasian Pesawat Tenaga dan Produksi


dilakukan oleh OPERATOR K3 BIDANG
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI.
PERSONEL
TEKNISI K3 PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI,
persyaratan :
a. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat;
b. Memiliki pengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun
di bidangnya;
c. Berbadan sehat menurut keterangan dokter;
d. Berumur paling rendah 21 (dua puluh satu)
tahun;
e. Memiliki lisensi K3.
PERSONEL

OPERATOR K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN


PRODUKSI, meliputi :
a. Operator penggerak mula;
b. Operator mesin perkakas dan produksi;
c. Operator tanur.

Semua operator harus memiliki Lisensi K3


PERSONIL pada Pesawat Tenaga dan Produksi :
1. Teknisi K3

2. Operator K3 bidang Pesawat Tenaga & Produksi :


a. Operator Penggerak Mula :
= Operator kelas II
= Operator kelas I
( Operator Kincir angin adalah Non Kelas )
b. Operator Mesin Perkakas dan Produksi :
= Operator kelas II
= Operator kelas I
c. Operatur Tanur (Furnace) :
= Operator kelas II
= Operator kelas I
( Pengklasifikasian ini tidak berlaku bagi operator
Reheating furnace, Kiln, dan Oven )

K3 MEKANIK 50
Operator penggerak mula kelas II harus memenuhi persyaratan :
a. berpendidikan minimal SLTP
b. memiliki pengalaman minimal 3 tahun
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter
d. berumur minimal 21 tahun
e. memiliki lisensi K3

Operator penggerak mula kelas I harus memnuhi persyaratan :


a. berpendidikan minimal SLTA
b. memiliki pengalaman minimal 5 tahun
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter
d. berumur minimal 23 tahun
e. memiliki lisensi K3.
Operator penggerak mula kelas II dapat ditingkatkan menjadi
Operator penggerak mula kelas I, harus memenuhi persyaratan :

a. Memiliki pengalaman sebagai operator sesuai dengan


kelasnya minimal 2 tahun
b. lulus uji operator penggerak mula sesuai kualifikasinya.

Operator kincir angin harus memnuhi persyaratan :


a. berpendidikan minimal SLTP
b. memiliki pengalaman minimal 1 tahun
c. berbadan sehat menurut keterangan dokter
d. berumur minimal 19 tahun
e. memiliki lisensi K3.
Kewenangan Operator dan Teknisi K3 Pesawat Tenaga dan Produksi :

I. Penggerak Mula
a. Operator Penggerak Mula kelas I, berwenang untuk kapasitas
> 214,47 HP.
b. Operator Penggerak Mula kelas II, berwenang untuk kapasitas
≤ 214,47 HP.

II. Mesin Perkakas dan Produksi


a. Operator mesin perkakas dan produksi kelas I berwenang
mengoperasikan mesin perkakas & produksi komputerisasi
(CNC / Computer Numerical Control).
b. Operator mesin perkakas dan produksi kelas II berwenang
mengoperasikan mesin perkakas & produksi konvensional.

III. Tanur ( Furnace )


a. Operator Tanur kelas I berwenang kapasitas ≥ 50 ton
b. Operator Tanur kelas II berwenang kapasitas < 50 ton

K3 MEKANIK 53
Kewajiban Operator Pesawat Tenaga dan Produksi :

1. Melakukan pengecekan thd kondisi & alat


pengaman PTP;
2. Bertanggung jawab pengoperasian secara aman;
3. Tidak meninggalkan mesin dalam kondisi hidup;
4. Menghentikan & melaporkan jika PTP & alat
pengaman tidak berfungsi dg baik;
5. Operator kelas I mengawasi & berkoordinasi dg
kelas II;
6. Mematuhi peraturan & melakukan tindakan
pengamanan yg telah ditetapkan.

K3 MEKANIK 54
Kewajiban Teknisi K3 bidang Pesawat Tenaga dan Produksi :

1. Melaporkan ke atasan langsung jika PTP tidak aman


atau tidak layak pakai;
2. Bertanggung jawab atas hasil pemasangan,
pemeliharaan, perbaikan, dan/atau pemeriksaan
peralatan/komponen PTP;
3. Mematuhi peraturan & melakukan tindakan
pengamanan yg telah ditetapkan;
4. Membantu Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
dalam pelaksanaan riksa-uji PTP.

K3 MEKANIK 55
Lisensi K3 dapat dicabut bila Operator atau Teknisi K3
terbukti :
1. Melakukan tugasnya tdk sesuai dg jenis & kualifikasi PTP;

2. Melakukan kesalahan, kelalaian, atau kecerobohan shg


menimbulkan keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja;

3. Tidak melaksanakan kewajibannya.

Lisensi K3 berlaku selama 5 tahun & hanya berlaku


selama operator atau teknisi K3 PTP bekerja di
perusahaan yang mengajukan permohonan.

K3 MEKANIK 56
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
PEMERIKSAAN dan PENGUJIAN
1. Pemeriksaan adalah merupakan kegiatan mengamati,
menghitung, mengukur, membandingkan, dan menganalisis.

2. Pengujian adalah merupakan kegiatan pemeriksaan dan


semua tindakan pengetesan kemampuan operasi, bahan, dan
konstruksi PTP untuk memastikan terpenuhinya peraturan
perundang-undangan/standar.

Jenis Pemeriksaan dan / atau Pengujian :


1. Pertama
2. Berkala
3. Khusus
4. Ulang

K3 MEKANIK 58
59

I. Pemeriksaan dan Pengujian Pertama

1. Pemeriksaan dan/atau pengujian pertama dilakukan pada saat


sebelum digunakan atau belum pernah dilakukan pemeriksaan
dan / atau pengujian.
2. Pemeriksaan dilakukan pada tahap perencanaan, pembuatan,
perubahan atau modifikasi.
3. Pemeriksaan dan / atau pengujian pertama meliputi :
a. Gambar konstruksi / instalasi
b. sertifikat bahan dan keterangan lain
c. manufacturing data record
d. cara kerja PTP
e. gambar konstruksi dari alat perlindungan & cara kerjanya
f. pengukuran-pengukuran teknis
g. pengujian alat pengaman dan alat perlindungan
h. NDT
i. pengujian beban

K3 MEKANIK
60

II. Pemeriksaan dan Pengujian Berkala

1. Pemeriksaan berkala meliputi :

a. pemeriksaan dokumen
b. pemeriksaan visual
c. pengukuran-pengukuran teknis

2. Pengujian berkala meliputi :

a. pengujian Alat Pengaman dan Alat Perlindungan


b. NDT
c. pengujian beban

K3 MEKANIK
61

III. Pemeriksaan dan Pengujian Khusus

Pemeriksaan dan pengujian khusus merupakan kegiatan


pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan setelah terjadi
kecelakaan kerja, kebakaran, atau peledakan.

IV. Pemeriksaan dan Pengujian Ulang

Pemeriksaan dan pengujian ulang dilakukan bilamana hasil


pemeriksaan sebelumnya terdapat keraguan.

Pemeriksaan dan pengujian ulang dilakukan sebagaimana


pemeriksaan dan pengujian pertama.

K3 MEKANIK
PASAL 133
(1) Pemeriksaan berkala dilakukan secara berkala paling
lama 1 (satu) tahun sekali.
(2) Pengujian berkala dilakukan secara berkala paling
lama 5 (lima) tahun sekali.

Pasal 141
Pembuatan dan pemasangan Pesawat Tenaga dan Produksi
harus dilaksanakan oleh pembuat dan pemasang yang telah
mendapat pengesahan oleh Direktur atau Pejabat yang
ditunjuknya.
SURAT KETERANGAN

Hasil pemeriksaan dan pengujian dituangkan dalam


Surat Keterangan :

 Surat Keterangan memenuhi persyaratan K3; atau

 Surat Keterangan tidak memenuhi persyaratan K3.


INGAT!!!!!!!!!!!!!!
Belajarlah dari kesalahan orang lain, jangan biarkan
orang lain belajar dari kelalaian kita.

Datang selamat, bekerja selamat


dan pulang dengan selamat
Selamat dalam bekerja
adalah pilihan

11/1/2022

Anda mungkin juga menyukai