Anda di halaman 1dari 90

Dasar Hukum

 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan.
 Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja.
 Permenaker No.05 Tahun 1985 tentang
Pesawat Angkat dan Angkut.
 Permenakertrans No.0 9 Tahun 2010 tentang
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut.
LATAR BELAKANG
 Peralatan mekanik merupakan sumber bahaya dan
dapat menimbulkan potensi bahaya bila
pengoperasiannya tidak sesuai dengan
ketentuan/persyaratan keselamatankerja.
 Penggunaan peralatan mekanik semakin meningkat,
namun banyak peralatan yang digunakan tidak layak
dioperasikan.
 Pengusaha, Pengurus, Tenaga Kerja belum mengenal
dan memahami ketentuan dan syarat-syarat K3
Mekanik.
 Guna mencegah dan menanggulangi terjadinya
kecelakaan dan PAK yang disebabkan oleh penggunaan
peralatan mekanik maka perlu pengendalian,
pembinaan, dan pengawasan K3 Mekanik.
Pengawasan K3 Mekanik

adalah serangkaian kegiatan


pengawasan dan semua tindakan
yang dilakukan oleh pegawai
pengawas ketenagakerjaan atas
pemenuhan pelaksanaan peraturan
perundang-undangan terhadap obyek
pengawasan K3 mekanik di tempat
kerja.
Pembinaan dan pengawasan
K3 Mekanik
• Menjamin keselamatan
kerja operator & orang
lain
• Menjamin penggunaan
perlatan mekanik aman
Siapa yang
Obyek pembinaan
dan pengawasan

dioperasikan
MEKANIK membina dan • Menjamin proses
• Pesawat tenaga & mengawasi produksi aman dan
produksi lancar
• Pesawat angkat &
angkut
Bagaimana
• Operator cara membina
dan
mengawasinya
• Konstruksi harus kuat
• Safety device terpasang dan
berfungsi baik
• Alat perlindungan
• Layak operasi
Dasar hukum • Riksa uji
• Perawatan dengan baik
• UU No. 1 / 1970 • Pengoperasian sesuai manual /
• Permen No. 38/Men/2016 SOP dan oleh orang yang
• Permen No. 05/Men/1985 berwenang
• APD
• Permen No. 09/Men/2010
K3 Mekanik
SUMBER BAHAYA PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN

Pesawat Tenaga dan Produksi


• Penggerak mula
• Mesin perkakas
• Mesin produksi
• Dapur / Tanur
Pesawat Angkat dan Angkut Analisa
Obyek •

Peralatan angkat
Pita transport
Kecelakaan
pengawasan K3 • Pesawat angkutan di atas
landasan dan permukaan
mekanik • Alat angkutan jalan ril • Terjungkit/terguling
Operator mekanik dan • Terjepit / terpotong
perusahaan jasa teknik
• Peledakan /
kebakaran
Potensi Bahaya • Tertimpa/ tertimbun
• Roboh
• Bagian bergerak • PAK
• Bagian yang mempunyai peran
• Bagian yang menanggung beban Penanggulangan
• Peledakan dan Pencegahan
• Gas buang,
• Suhu tinggi
• Kebisingan,
• debu
• Kemampuan/ ketrampilan operator
MACAM KECELAKAAN KERJA

TERKAIT DENGAN PERALATAN MEKANIK

1. Terjungkit/terguling
2. Terjepit/terpotong
3. Pencemaran lingkungan
4. Peledakan
5. Roboh
6. Tertimpa/tertimbun
7. Sentuhan listrik
8. dll
PENYEBAB KECELAKAAN

FAKTOR TEKNIK INSTALASI / PERALATAN

 Konstruksi pesawat / instalasi tidak memenuhi syarat


• Material / proses pembuatan / pemasangan / pemeriksaan /
pengujian
• Adanya kemunduran kualitas / perubahan dimensi pesawat /
instalasi, dll. akibat pemakaian / kondisi operasi yang abnormal
 Alat pengaman / perlindungan / perlengkapan tidak memenuhi
syarat atau tidak berfungsi dengan baik
 Kondisi operasi tidak sesuai disain
• Beban melebihi batas maksimal
• Proses operasi tidak sesuai prosedur
 Faktor Manusia / Pekerja
FAKTOR MANUSIA / PEKERJA

 Sikap kurang baik (sembrono/arogansi)


 Kesehatan tak memenuhi syarat
 Tidak pakai APD
 Pengetahuan teknis/keterampilan kerja kurang, termasuk cara kerja
yang aman
 Berbuat menyimpang/keterpaksaan
 Lain-lain (keluarga/kecewa)

FAKTOR MANAJEMEN

 Tidak melaksanakan syarat-syarat K3


 Tidak mengikuti petunjuk pembuat peralatan teknik
 Prosedur kerja tidak ada
 Administrasi / pengawasan intern kurang baik
UPAYA K3
DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN

PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA

SUMBER NORMA K3
BAHAYA

KONDISI
TEMPAT KERJA
+
SUMBER PRODUKSI
AMAN & EFISIEN
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA

Segala upaya pengendalian yang mendasari sifat preventif


yang dilakukan secara sistimatis dan menyeluruh atas segala hal yang terkait
dengan “Keberadaan” peralatan mekanik (PAA).
TUJUAN

Kondisi Tempat Kerja dan Sumber Produksi :

 Aman :
 Pesawat / instalasi / peralatan
 Tenaga kerja / manusia / lingkungan

 Effisien : 
 Fungsi teknis instalasi / peralatan
 Biaya operasi perusahaan
RUANG LINGKUP PENGAWASAN

 Obyek Pengawasan
 Tahapan Penanganan Pengawasan

OBJEK PENGAWASAN

 Instalasi / Peralatan Teknik


 Badan Usaha Bidang Tertentu
 Tenaga Profesi Khusus
TAHAPAN PENANGANAN PENGAWASAN

 Perencanaan
 Pembuatan
 Perakitan/pemasangan/
peredaran
 Pemakaian
 Reparasi/modifikasi
INSTALASI / PERALATAN TEKNIK
PERALATAN / PESAWAT ANGKAT & ANGKUT

Pesawat Angkat dan Angkut


 Peralatan Angkat
 Pita transport
 Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan
 Alat angkutan jalan ril
Kegiatan pengawasan pada periode
pembuatan / perakitan / pemasangan
1. Penilaian / pengesahan gambar rencana pembuatan / perakitan /
pemasangan
 Pengecekan dokumen teknik perencanaan/ pengesahan
 Penilaian konstruksi instalasi / peralatan yang akan dibuat /
dirakit / dipasang
2. Penilaian / penunjukan perusahaan jasa terkait
 Macam jasa
 Konstruksi
 Inspeksi teknik
 Pemenuhan syarat administrasi
 Pemenuhan syarat teknis
3. Pengawasan pelaksanaan kegiatan pembuatan / perakitan /
pemasangan
 Kelengkapan dokumen teknik
 Kondisi / mutu bahan baku komponen
 Status welder / fabrikator
 Pemeriksaan / pengujian ( sebelum, saat & akhir kegiatan)
 Administrasi pengawasan
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Persiapan yang harus dilakukan oleh Pemilik


/ Pemakai
1. Penyediaan dokumen teknis terkait
2. Penyiapan pesawat / instalasi aman diperiksa
3. Penyiapan peralatan / tenaga kerja
4. Pemasangan rambu bila perlu / koordinasi dengan pihak
lain yang terkait
5. Penyiapan sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan
pemeriksaan dan pengujian
KEWAJIBAN PEMAKAI DAN OPERATOR
 I. Pemakai
1. Menjaga / memelihara kondisi pesawat / peralatan dan perlengkapannya
2. Melaksanakan syarat-syarat yang tertera pada akte ijin pemakaian /
pengesahan atau perintah pegawai pengawas
3. Menugasi operator
4. Melapor kepada Disnaker setempat apabila menemukan cacat
(konstruktif) pada pesawat / perlengkapannya
5. Menjaga / memperhatikan dokumen teknik / perijinan
 Keberadaan
 Melapor bila terjadi kehilangan/perubahan
6. Melaporkan ke Disnaker setempat bila terjadi peledakan / kecelakaan
atas pesawat / sarana penunjang

II. Operator
Mengoperasikan pesawat, perlengkapan dan sarana penunjangnya
sesuai dengan peraturan keselamatan kerja/standard operasi.
Pengertian

 Pesawat Angkat dan Angkut ialah suatu


pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkat muatan baik
bahan atau barang atau orang secara vertikal
dan atau horizontal dalam jarak yang
ditentukan.
Pengertian

 Peralatan Angkat ialah alat yang


dikonstruksi atau dibuat khusus untuk
mengangkat naik dan menurunkan muatan.
Pengertian

 Pita Transport ialah suatu pesawat atau alat


yang digunakan untuk memindahkan muatan
secara kontinyu dengan menggunakan
bantuan pita.
Pengertian

 Alat Angkutan Jalan Ril ialah suatu alat


angkutan yang bergerak diatas jalan ril.
Pengertian

 Jalan Ril ialah jaringan ril dan


perlengkapannya yang dipasang secara
permanen yang digunakan untuk jalan
lokomotif, gerbong dan peralatan lainnya
guna mengangkut muatan.
Pengertian

 Alat Pengaman ialah suatu alat


perlengkapan yang dipasang permanen pada
pesawat angkat dan angkut guna menjamin
pemakaian pesawat tersebut dapat bekerja
dengan aman.
Pengertian

 Alat Perlindungan Diri ialah suatu alat


perlengkapan tenaga kerja untuk melindungi
anggota badan dari bahaya yang ditimbulkan
oleh keadaan kerja sebagai akibat dari
penggunaan pesawat, alat, mesin,bahan-
bahan dan lain-lain.
ALAT PELINDUNG DIRI
Alat pelindung muka
Kaca mata las
Kaca mata las
Sepatu serbaguna anti slip, olie, tahan
paku
Sepatu anti slip dan olie
Sepatu anti slip, tidak licin dan tahan
terhadap listrik
SEPATU BOOTS
ALAT PELINDUNG TANGAN
FULL BODY HARNES
Pengertian

 Pemeriksaan ialah pemeriksaan secara visual


terhadap seluruh unit.
Pengertian

 Pengujian ialah pemeriksaan dan semua


tindakan untuk mengetahui kemampuan
operasi, bahan dan konstruksi pesawat.
front shovel tamping roller
PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
 PAA adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan
untuk memindahkan, mengangkat muatan baik bahan
atau barang atau orang secara vertikal dan atau
horizontal dalam jarak yang ditentukan,
 Pasal 5 Permennaker No. 05/MEN/1985, PAA adalah
Peralatan angkat,Pita transport,Pesawat angkutan diatas
landasan dan diatas permukaan.
 Pasal 6 Permennaker No.05/1985, peralatan angkat
adalah Lier,takel,peralatan angkat listrik,gondola,keran
angkat dlsbgnya.
Jenis-Jenis PAA
Forklfit
Truck Crane
Mobile crane
Crawler Crane
Overhead Crane
Tower Crane
Dan lain-lain
FORKLIFT

Adalah sebuah alat yang terdiri dari body dan work


equipment yang dipergunakan untuk mengangkat barang dan
dapat memindahkan barang tersebut kesuatu tempat serta
menyusunnya dimana barang tersebut dipindahkan.
Forklift
Forklif
FORKLIFT

Adalah sebuah alat yang terdiri dari body dan work


equipment yang dipergunakan untuk mengangkat
barang dan dapat memindahkan barang tersebut
kesuatu tempat serta menyusunnya dimana barang
Truck Crane
Crawler Crane
Overhead Crane
Overhead Crane
Mobile Crane
Mobile Crane
Mobile Crane
Tower Crane
Tower Crane
SAFETY DEVICE (PENGAMAN)
 Forklift
 Truck Crane
 Crawler Crane
 Overhead Crane
 Tower Crane
FORKLIFT

1. Klakson untuk memberi peringatan forklift sedang melintas


2. Alarm mundur untuk memberi peringatan forklift sedang
melintas mundur
3. Signal untuk peringatan belok
4. Lampu mundur memberi peringatan forklift sedang
melintass mundur
5. Safety belt pengaman operator
6. Backrest tempat bersandarnya barang
7. Rem tangan untuk mengunci pada waktu berhenti
8. Load indicator peringatan apabila terjadi beban lebih
9. Dan lain-lain
Truck crane

1. Limited swith peringatan batas maksimal


2. Limited load mencegah terjadinya beban lebih
3. Load indicator mengetahui beban yang diangkat
4. Angle indicator mengetahui sudut kemiringan
Boom
5. Swing lock pengunci Boom berputar
6. Anemometer mengetahui kecepatan angin
7. Dan lain-lain
Crawler crane

1. Limited swith peringatan batas maksimal


2. Limited load mencegah terjadinya beban lebih
3. Load indicator mengetahui beban yang diangkat
4. Angle indicator mengetahui sudut kemiringan
Boom
5. Swing lock pengunci Boom berputar
6. Anemometer mengetahui kecepatan angin
7. Dan lain-lain
Overhead crane

1. Limited swith untuk hoisting, transversing dan


travelling yaitu untuk pencegah batas gerak yang
telah ditentukan
2. Limited load mencegah terjadinya beban lebih
3. Load indicator mengetahui beban yang diangkat
4. Penyalur petir untuk mencegah terjadinya sambaran
petir
5. Safety letst pengunci pada hook/kait
6. Pagar untuk pengaman orang melintas
7. Dan lain-lain
Tower crane

1. Limited swith untuk travelling yaitu untuk pencegah


batas gerak yang telah ditentukan
2. Limited load mencegah terjadinya beban lebih
3. Load indicator mengetahui beban yang diangkat
4. Penyalur petir untuk mencegah terjadinya sambaran
petir
5. Safety letst pengunci pada hook/kait
6. Damper batas area kerja
7. Hoisting lock pengunci pengangkatan
8. Dan lain-lain
TALI KAWAT BAJA (WIRE ROPE)
STRUKTUR TKB
Tali Kawat Baja (Wire Rope)
Memilih dan Menggunakan TKB :
- Bahan
- Kekuatan
- Inti
- Pintalah
- Kriteria
Bahan TKB
Type I Grade 115/125 tali batas putus
melebihi tali grade 110/120
Type II Grade 120/130 TKB kwalitas
tinggi
Grade 110/120 tahan kelelahan,keausan
dan mempunyai sifat liat yang baik
Grade 110/110 tingkat keausan lebih
rendah tetapi tahan terhadap kelelahan
metal lebih besar.
KEKUATAN TALI KAWAT BAJA
 Kekuatan TKB ditentukan oleh :
1. Kelas/bahan
2. Ukuran (diameter)
3. Inti (Wire rope core)
INTI/CORE

 Jenis inti tali (core) kawat baja ada 4 macam :


1. Independent Wire Rope Core (inti dari kawat)
2. Fibre Core (inti dari serat)
3. Armoured core (kombinasi kawat dan serat)
4. Steel strand core
KONSTRUKSI
 Bentuk pintalan TKB :
- Right Regular lay
- Right lang lay
- Left reguler lay
- Left lang lay
Kriteria/Persyaratan
Tahan terhadap karat
Tahan terhadap gesekan
Tahan terhadap tekukan
Tahan terhadap keausan
Tahan terhadap kelelahan
Disamping :
Kuat, fleksibel, anti putar
Susunan Pintalan (Strand)

Rumus :
SWL = Rope diameter x Rope diameter x 8
Contoh :
* ½ inch diameter TKB
SWL = ½ x ½ x 8 = 2 ton
* 5/8 inch TKB
SWL = 5/8 x 5/8 x 8 = 3,125 ton
* 1 inch
 SWL = 1 x 1 x 8 = 8 ton
Perawatan TKB
Direntangkan/ditarik
Diberi pelumas
Cara menggulung atau mengeluarkan
harus yang benar
Pemeriksaan TKB :

Kawat putus
Keausan
Terpelintir
Kusut
Loncatan (salah satu strand putus)
PERAWATANTKB
 TKB diperiksa berkala
 Diberi pelumas
 Simpan ditempat yang bersih & kering
 TKB tidak boleh disimpul
 Tidak boleh diseret saat memasang
dilapangan
 Pada ujung TKB diberi eye sling
METODE YANG BENAR
1. Pindahkan tali yang pendek dengan cara
menggelindingkan penggulung sepanjang
lantai.
2. Keluarkan tali dari penggulung dengan
cara mengendurkan tali dan melilitkannya
seperti pada gambar. Tarik tali setelah
penggulung telah diangkat semua.
3. Dengan menggelindingkan gulungan
sepanjang lantai akan mencegah
kekusutan.
METODE YANG TIDAK BENAR
1. Pelilitan gulungan tali terlilit
disamping penggulung akan
menyebabkan kekusutan.
2. Pemindahan tali dari suatu
gulungan pada lantai akan
menyebabkan kekusutan.
Faktor penyebab kerusakan TKB
Karat
Panas berlebihan
Keletihan
Kelainan bentuk
Melintir
Aus
Tidak rapi gulungan
Tali Bantu Angkat (Sling)
 Terbuat dari :
- TKB (dijepit,dianyam,dipres/pabri)
- Rantai,
- Tali serat
Gambar Sling
Gambar Sling
Gambar Sling
Alat bantu angkat

 Drum
 Sheave groove/Pully
 Block
 Hook
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Jenis Riksa dan Uji berdasarkan peraturan perundang-undangan


• Pemeriksaan dan pengujian dalam pembuatan
• Pemeriksaan dan pengujian pertama dalam pemakaian peralatan/
instalasi baru dan atau setelah selesai pemasangan
• Pemeriksaan dan pengujian berkala sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Kriteria teknis jenis riksa dan uji (tahapan)


a. Pemeriksaan data/ verifikasi
• Data umum
• Data teknis
b. Pemeriksaan visual
• Pemeriksaan visual dengan menggunakan checklist
• Dimensi check
c. Pemeriksaan NDT
• Seluruh komponen utama atau komponen yang menerima beban
atau komponen yang diragukan kekuatannya / kemampuannya
d. Pengujian
• Dinamis (Running Test)
• Statis
e. Pemeriksaan setelah pengujian
f. Laporan
a. Bentuk 51 (pesawat angkat dan angkut)
b. Bentuk 54B (penggerak mula)
c. Bentuk 55B (mesin berbahaya)
d. Bentuk 56B (dapur/ Tanur)
Formulir tersebut di lengkapi dengan formulir/ chesklist dari hasil
riksa uji /NDT/NDE

3. Pelaksanaan riksa uji


• Ahli K3 Spesialis  PJIT / Perusahaan
• Peg. Pengawas K3 Spesialis  daerah otonom setempat
4. Mekanisme pengesahan peralatan mekanik dan sertifikasi operator
dalam format Otoda
MEKANISME PENGESAHAN PERALATAN MEKANIK
DAN SERTIFIKASI OPERATOR DALAM FORMAT OTODA

Dasar hukum

• Undang-undang No. 1 Tahun 1970


• Permen No. 05/Men/1985
• Permen No. 09/Men/2010

Pesawat Angkat dan Angkut

• Peralatan angkat
• Pita transport
• Pesawat angkutan di atas permukaan dan di atas landasan
• Alat angkutan jalan rel
A. PENGAWASAN K3

Pusat
(DPNKK)

Koordinasi
Obyek Pengawasan Peg. Pengawas K3
K3 Lintas Propinsi Spesialis
Pengawasan langsung lintas propinsi
Dinas yang berwenang PJK3
di Propinsi
Obyek Pengawasan AK3 Spesialis
Peg. Pengawas K3

Koordinasi
K3 Lintas Kab/ Kota Spesialis
Pengawasan langsung lintas kab/kota

Dinas yang berwenang


di Kab/ Kota
Obyek Pengawasan Peg. Pengawas K3
K3 Spesialis
Pengawasan langsung

Pemberdayaan lembaga2 K3
B. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIPASANG/
DIOPERASIKAN TETAP DI TEMPAT KERJA DALAM KABUPATEN/ KOTA

Pengesahan Pemakaian Laporan

Permohonan
Lapor
PJK3
Dinas yang berwenang
di Kab/ Kota AK3 Spesialis
Laporan
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Perusahaan
Pengurus

Peralatan Riksa Uji


Teknik K3 Pengawasan

Riksa Uji

Laporan
C. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG
DIOPERASIKAN DI TEMPAT KERJA LINTAS KABUPATEN/ KOTA

Pengesahan Pemakaian Laporan

Permohonan
Dinas yang berwenang
Laporan
di Propinsi
Riksa uji
Peg. Pengawas K3
Spesialis

pemberitahuan

Dinas yang berwenang


di Kab/ Kota Lapor PJK3
Peg. Pengawas K3 AK3 Spesialis
Perusahaan

Spesialis
Pengurus

Peralatan
Teknik K3
Pengawasan

Riksa Uji
Laporan
D. OBYEK PENGAWASAN K3/ PERALATAN TEKNIK K3 YANG DIOPERASIKAN
DI TEMPAT KERJA LINTAS PROPINSI, DI KAPAL DAN DI PELABUHAN

Pengesahan Pemakaian Laporan


Permohonan
Laporan Pusat
(DPNKK)
Peg. Pengawas K3
Lapor/ pemberitahuan
Spesialis
Riksa uji
Dinas yang berwenang PJK3
di Propinsi
AK3 Spesialis
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Perusahaan

Dinas yang berwenang


Pengurus

Peralatan
di Kab/ Kota
Teknik K3
Peg. Pengawas K3
Spesialis
Riksa Uji
Laporan
E. Pengesahan Gambar Rencana

Pengesahan Gambar Rencana

Permohonan Pusat
(DPNKK)
Tembusan

Dinas yang berwenang


di Propinsi
Peg. Pengawas K3
Lapor Spesialis

Fabrikator/
Perusahaan

Dinas yang berwenang


Pengurus

Instalatir Peralatan di Kab/ Kota


Mekanik Peg. Pengawas K3
Spesialis
Proses pembuatan/
perakitan

Pengawasan
F. Sertifikasi Operator
Pemerintah

Dirjen Binawas

Direktur PNKK

Kasubdit Mek & PU BT

Kasi Mekanik
LULUS

Dinas yang berwenang


di Propinsi
Pembinaan &
pengujian lisensi
K3 Dinas yang berwenang
di Kab/ Kota

Perusahaan / Tempat Kerja


PJK3 (peralatan mekanik)

Pengurus OPERATOR
OPERATOR
perpanjangan
Thank
You
&
Good

Anda mungkin juga menyukai