R
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD ( CHRONIC KIDNEY DISEASE )
DI RUANG NAKULA 3 RSUD K.R.M.T. WONGSONEGORO
A. PENGKAJIAN
I. Identitas
Nama Pasien : Tn. R
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru Sekolah Dasar
Alamat : Sumber rejo, RT 05/06 Dawung, Semarang.
Penanggung Jawab
Nama : Nn. D
Umur : 29 tahun
Hubungan Dengan Pasien : Anak
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : Diploma
Alamat : Sumber rejo, RT 05/06 Dawung, Semarang.
1
Pasien mengatakan bahwa beliau dan keluarganya sebelumnya tidak ada yang
mengidap penyakit yang sama dengannya. Di keluarga pasien pula tidak ada yang
menderita penyakit keturunan seperti DM, TBC, Hipertensi maupun penyakit
jantung.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1 kali dalam sehari, dengan konsistensi lembek,warna
kuning kecoklatan, berbau khas, saat BAB pasien pengatakan tidak ada darah saat
bersamaan.Untuk BAK pasien BAK 3-4 kali dalam hari, konsentrasi encer, warna
kuningjernihdan berbau khas urine.
Selama sakit : pasien BAB 2hari sekali, konsentrasi lembek, warna kuning
kecoklatan, berbau khas, tidak ada darah dan BAK 3-4x dalam sehari, warna kuning
jernih, konsentrasi encer, serta berbau khas urine.
2
Mobilisasi ditempat tidur •
Berpindah •
Ambulasi/ROM •
Keterangan:
0 = mandiri
1 = dibantu dengan alat
2 = dibantu orang lain
3 = dibantu dengan alat dan orang lain
4 = ketergantungan total
3
Selama sakit : pasien tetap berusaha menjalankan ibadah semampunya, pasien
senantiasa berdoa untuk kesembuhannya.
V. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 26 Maret 2018
Tingkat Kesadaran : composmentis
E : 4 ; M : 5 ; V : 6 = 15
1. TTV
TD :130/80mmHg
Nadi : 90kali/menit
RR : 20kali/menit
Suhu : 35,3ºC
2. Kulit : turgor elastis , CRT<3 detik, warna kulit putih langsat, tidak terdapat
hiperpigmentasi, terdapat lesi di punggung tangan kanan.
3. Kepala : bentuk mesosephal, bersih, tidak berbau, tidak ada lesi, berwarna
hitam dengan sedikit uban.
4. Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, koordinasi gerak mata kanan
dan kiri simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda secara batas.
6. Rongga mulut: bibir tidak cyanosis, mukosa mulut lembab, tidak terdapat gigi yang
tanggal, serta lidah berwarna merah dan bersih.
7. Telinga :simetris, bersih, tidak ada tanda peradangan ditelinga, tidak terdapat
serumen, reflek suara baik dan tidak berdengung.
9. Dada
a. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak nampak
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, iktus kordis teraba di mid claviculla
intercosta ke 5 sinistra.
Perkusi :suara jantung redup (pekak)
Auskultasi :terdengar BJ 1 dan BJ 2 reguler, tidak ada gallop
b. Paru
Inspeksi : kedua paru mengembang simetris
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, vokal fremitus teraba di seluruh
permukaan dada (kiri, kanan, depan, belakang).
Perkusi :suara paru sonor.
Auskultasi :vesikuler, tidak terdapat suara ronchi maupun wheezing.
10. Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak tampak meteorismus
Auskultasi : terdengar suara bising usus 12x/ menit
4
Perkusi : suara abdomen tymphani
Palpasi : Tidakterdapat nyeri tekan, tidak terdapat asites
11. Ekstermitas : 5 1
4 2
Keterangan :
Skala 0 : otot tidak mampu bergerak.
Skala 1 : otot ditekan masih terasa kontraksi.
Skala 2 : dapat menggerakkan otot tpi masih terasa sakit
Skala 3 : dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal.
Skala 4 : dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5 : bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal.
12. Pernafasan :
Suara paru : whezing (-), Ronchi basah (-), pola napas : teratur, Batuk (-), sputum
:(-), nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-)
13. Muskuloskeletal
Nyeri : sendi (-), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada
5
HEMATOLOGI
Golongan darah B
Rhesus Faktor Positif
KOAGULASI
PPT 10,6 Detik 11 - 15
APTT 20,7 Detik 25 - 35
IMUNOLOGI 4.8 – 7.4
HbsAg Kualitatif Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu H 282 mg/dL 75 - 140
Trigliserida H 311 mg/dL 35 - 140
Kolestrol total H 251 mg/dL < 200
HDL-Kolestrol 48 mg/dL 37 - 92
LDL-Kolestrol H 140,8 mg/dL < 130
Ureum 39 mg/dL < 42
Kreatinin 0,81 mg/dL 0,45 – 1,00
Asam Urat 6,6 /LPB 2-7
SGOT 27 U/L 0 - 35
SGPT H 36 U/L 0 - 35
B. DAFTAR MASALAH
6
Tanggal / Diagnosa Tanggal TTD
No Data Fokus
Jam Keperawatan Teratasi perawat
1 26 Maret DS : - Pasien mengatakan Hambatan mobilitas
2018 susah fisik b.d gangguan
Pukul 13.00 menggerakkan muskuloskeletal.
bahu hingga
lengan kirinya
karena patah
tulang.
DO :
- Pasien nampak lemah
- Skala kekuatan otot :
5 1
4 2
C. RENCANA KEPERAWATAN
No Tanggal/Jam Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan
1. 26 Maret Hambatan Setelah melakukan 1. Kaji kemmapuan
2018 mobilitas fisik b.d tindakan keperawatan klien dalam
Pukul 13.00 gangguan selama 3x24 jam klien mobilisasi.
7
muskuloskeletal. mampu meningkatkan 2. Monitor tanda-
aktivitas fisiknya tanda vital
dengan kriteria hasil: sebelum atau
1. Aktivitas fisik sesudah latihan
klien meningkat. dan lihat respon
2. Klien mengerti pasien saat
tujuan dari latihan.
peningkatan 3. Ajarkan pasien
mobilitas. tentang teknik
3. Klien mampu ambulasi.
memverbalisasikan 4. Latih pasien
tujuan dari dalam pemenuhan
peningkatan ADL secara
mobilitas. mandiri sesuai
4. Klien mampu kemmapuan.
memperagakan 5. Dampingi dan
penggunaan alat bantu pasien saat
bantu. mobilisasi dan
5. Bantu klien untuk bantu penuhi
mobilisasi. kebutuhan ADL
pasien.
6. Ajarkan klien
bagaimana cara
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
8
dengan teknik
menggunakan nonfarmakologi :
manajemen nyeri. teknik relaksasi
napas dalam dan
distraksi.
5. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri (ketorolac 2
x 30 mg).
6. Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala.
7. Evaluasi
keefektifan
kontrol nyeri
D. IMPLEMENTASI
No Dx. Tanggal / Tindakan Respon TTD
Keperawatan Jam Keperawatan perawat
9
1. 26 Maret 1. Mengkaji Klien dapat bergerak namun
2018 kemampuan terbatas dan masih dibantu oleh
13.15 klien dalam orang lain (suaminya).
mobilisasi.
13.20 2. Memonitor Pasien kooperatif saat
dilakukan pengukuran tanda
tanda-tanda vital
tanda vital.
sebelum atau
sesudah latihan
dan lihat respon
pasien saat
latihan. Pasien bersedia untuk
13.25 3. Mengajarkan diajarkan teknik ambulasi
pasien tentang diatas tempat tidur oleh
teknik ambulasi. perawat.
Menyarankan pasien untuk
13.30 4. Melatih pasien mulai makan sendiri di atas
tempat tidur.
dalam
pemenuhan ADL
secara mandiri
sesuai Pasien bersedia dibantu ketika
kemmapuan. ke toilet.
13.40 5. Mendampingi
dan bantu pasien
saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADL Klien mampu merubah posisi
pasien. dengan miring ke kanan saja,
pasien tidak mampu miring ke
13.45 6. Mengajarkan kiri karena fraktur yang ada di
klien bagaimana tangan kirinya.
cara merubah
posisi dan
berikan bantuan
jika diperlukan.
2. 26 Maret 1. Melakukan P : Fr. Collum humerus
2018 pengkajian nyeri sinistra
13.50 secara Q : rasa nyeri seperti
komprehensif tertusuk jarum
termasuk lokasi, R : Bahu/ lengan kiri
karakteristik, S : nyeri skala 3
durasi frekuensi, T : pada saat bahu/lengan
kualitas dan kirinya digerakkan.
faktor presipitasi.
13.55 2. Mengobservasi Pasien nampak meringis
reaksi nonverbal ketika merubah posisi dari
dan tidur ke posisi duduk.
ketidaknyamana
n.
3. Mengontrol
14.00 lingkungan yang Pasien mengatakan cahaya ,
dapat kebisingan dan suhu
10
mempengaruhi ruangan tidak mengganggu
nyeri seperti rasa nyerinya.
suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan.
4. Ajarkan klien
14.05 teknik Pasien koooperatif dan
bersedia untuk diajarkan teknik
nonfarmakologi :
relaksasi napas dalam dan
teknik relaksasi distraksi.
napas dalam dan
distraksi.
5. analgetik untuk Pasien mengatakan nyerinya
mengurangi berkurang setelah diberikan
nyeri (Ketorolac obat melalui injeksi.
22.00 2x30 mg)
6. Mengevaluasi Pasien mengatakan nyerinya
efektivitas sedikit berkurang setelah
analgesik, tanda diberikan obat melalui injeksi.
Pasien mengatakan nyerinya
dan gejala. berkurang setelah mengontrol
27 Maret 7. Mengevaluasi nyerinya dengan teknik non
2018 keefektifan farmakologi.
07.30 kontrol nyeri
08.00
11
27 Maret Hambatan S : - Pasien mengatakan bahu dan lengan
2018 mobilitas fisik b.d kirinya susah digerakkan
09.00 gangguan - Pasien mengatakan aktivitas
muskuloskeletal. sehari-harinya masih dibantu
dengan sang suami.
5 1
4 2
A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi :
- Ajarkan pasien tentang teknik
ambulasi.
- Latih pasien dalam pemenuhan
ADL secara mandiri sesuai
kemampuan.
- Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADL pasien.
- Ajarkan klien bagaimana cara
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
12
P : Lanjutkan intervensi :
- Observasi reaksi nonverbal dan
ketidaknyamanan.
- Ajarkan klien teknik non
farmakologi untuk mengurangi
nyeri.
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala.
- Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri.
5 2
4 3
A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi :
- Latih pasien dalam pemenuhan
ADL secara mandiri sesuai
kemampuan.
- Dampingi dan bantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADL pasien.
- Ajarkan klien bagaimana cara
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan.
13
Nyeri akut b.d P : Fr. Collum humerus sinistra
agens cidera fisik. Q : Nyeri yang dirasakan seperti dicubit.
R : Nyeri terasa di bahu dan lengan kiri
S : Skala nyeri 2
T : Tiap bahu dan lengan digerakkan.
P : Hentikan intervensi.
5 2
4 3
A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum
teratasi.
P : Lanjutkan intervensi :
- Latih pasien dalam pemenuhan
ADL secara mandiri sesuai
kemampuan.
14
S : Pasien mengatakan nyeri pada bahu dan
Nyeri akut b.d lengan kirinya hampir tidak terasa :
agens cidera fisik. P : Fr. Collum humerus sinistra
Q : Nyeri yang dirasakan seperti digigit
nyamuk.
R : Nyeri terasa di bahu dan lengan kiri.
S : Skala nyeri 1
T : Tiap bahu dan lengan digerakkan.
P : Hentikan intervensi.
E. EVALUASI
15