Anda di halaman 1dari 2

1.

Perencanaan Komisioning
a. Supaya efektif terorganisir
b. Terstruktur
c. Tepat sasaran
d. Hemat waktu
e. Punya standar berlaku

2. Apa saja dibutuhkan


a. Landasan Hukum / undang-undang berlaku
i. UU no. 30 tahun 2009
ii. PP no.14 tahun 2014 paragraf 4 pasal 45 & 46 dan paragraf 5 pasal 47 & 49
iii. Permen ESDM no. 45 tahun 2005

b. Identifikasi sumber daya (gambar, peralatan, perlengkapan)


 Thermogun
 Dial gauge
 Preasure gauge
 Volt meter
 Ohm meter
 Ampere meter
 Alat Perlindungan Diri (APD)

c. Identifikasi dampak lingkungan

3. Di bagian apa saja kah diperlukan perencanaan komisioning?


a. Spesifikasi pekerjaan
 Pemeriksaan Dokumen
 Pengecekan kesesuain design
 Pemeriksaan Visual
 Evaluasi hasil komisioning
 Pengujian Unit
 Dampak lingkungan
 Pengecekan sistem korosi

b. Prosedur pekerjaan
Secara umum pelaksanaan komisioning unit pembangkit terbagi dalam
beberapa tahap kegiatan sbb.:
 Pemeriksaan pendahuluan
 Uji individual
 Uji sub sistim, meliputi:
 Uji sequential interlock
 Uji proteksi
 Uji kontrol elektrik/pneumatic
 Uji jalan sistim
 Uji sistim, meliputi:
 Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban
 Uji lalan berbeban (loading test)
 Uji lepas beban (load rejection test)
 Pemeriksaan (inspection)
 Uji keandalan (reability test)
 Uji unjuk kerja (performance test)

Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah Uji Pra


Komisioning selesai dilakukan ditandai dengan diserahkannya Lembar Pernyataan
yang menyatakan bahwa peralatan siap untuk diuji.

Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit dapat


dilaksanakan, mulailah masa garansi dalam kurun waktu tertentu yang telah
disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir, penerimaan akhir (final
acceptance) dapat dilakukan dan tanggung jawab beralih sepenuhnya pada pemilik.

Tahap kegiatan komisioning PLTA tertera pada Lampiran 2.

c. Perlengkapan pekerjaan (peralatan, intruksi kerja, dll sesuai lokasi)


d.

Anda mungkin juga menyukai