Anda di halaman 1dari 25

3.

TATA CARA KOMISIONING


INSTALASI PROYEK PEMBANGKIT

1
Tata Cara Komisioning

 Tata cara Pelaksanaan Komisioning :


1. Review Inspection Test Plan (ITP)
2. Review Test Procedures
3. Penyusunan Jadwal (scheduling)
4. Turn Over Package (TOP) konstruksi
5. Pelaksanaan Komisioning

2
Inspection Test Plan (ITP) dan
Scheduling
 Inspection Test Plan adalah gambaran umum rencana inspeksi
dan pengujian terhadap peralatan individu, sub sistem, sistem
dan unit yang akan dilakukan pada suatu instalasi pembangkit
harus disusun dan dibuat secara sistimatis.

 Di dalam ITP disebutkan mata uji yang akan diterapkan di


dalam kegiatan komisioning secara rinci dan berurutan
sehingga inspektor dapat dengan mudah mensupervisi dan
memonitor pekerjaan dalam pelaksanaannya.

 Test Procedure adalah dokumen prosedur yang memuat tata


cara pelaksanaan pengujian peralatan atau subsistem yang
digunakan sebagai SOP/IK dalam pelkasanaan pengujian atau
komisioning.
3
Inspection Test Plan (ITP) dan
Scheduling
 Untuk mendapatkan schedule komisioning yang akurat, maka
ITP dibuatkan jadwalnya sesuai dengan skala prioritas dalam
bentuk diagram Critical Path Method (CPM) yang
menggambarkan urutan pekerjaan/pengujian yang terencana
untuk mencapai target (Milestone) terhadap kegiatan
komisioning yang penting.

 Milestone pada komisioning PLTU misalnya : Back Feeding,


First Firing, Steam Blow, First Synchronization, Load Rejection
Test, Reliability Run Test, dan Performance Test.

4
Pelaksanaan Komisioning dan SLO
Contoh Master Schedule Pelaksanaan Komisioning Instalasi
PLTU Date

Year 2009 2010


No. Activity Status
Apr Mei Jun Juli Agus Sept Okt Nop Dec Dec

III V I/II/III/IV/V I/II/III/IV/V V II I II II IV II II

1. Back Feeding 15

2. Air Leak Test & Hydrostatic Test 30

3. Insulation & Lagging 30

4. First Firing 10

5. Boiling Out & Acid Cleaning 2

6. Safety Valve Test 9

7. Steam Blow Out 9

8. Steam to Set / Steam Admission 10

9. Synchronizing 13

10. Commissioning Test :

a. Pre Commissioning 14

b. 168 Hours Reliability Run 23

c. Performance Test 12

11. Full Commercial Load (FCL) / COD 13

a. Deficiency List

b. Taking Over Certificate (TOC)

c. Warranty Period

d. Defect After TOC

e. Final Inspection Test

12. Final Acceptance Certificate (FAC) 13

5
Inspection Test Plan (ITP) dan
Scheduling
 Contoh Diagram CPM pada Milestone Kegiatan Komisioning
PLTU

6
Construction Essentialy Complete &
Turn Over Package (TOP)
 Turn Over Package (TOP) merupakan serah terima yang
menyebutkan konstruksi peralatan individu, sub sistem atau sistem
telah selesai dipasang dan siap dilakukan komisioning lebih lanjut,
TOP ditanda tangani bersama dari pihak Construction Team dan
Commissioning Team.

 Setelah ada pernyataan konstruksi selesai (Construction Essentialy


Complete), agar semua pekerjaan komisioning dapat berjalan
dengan baik sesuai rencana maka harus dipastikan kesiapan
interfacing dari masing-masing sistem pada obyek yang akan
dikomisioning.

 Hal ini untuk menghindari terjadinya kerugian waktu dan biaya bila
terjadi kegagalan dikarenakan ada beberapa item yang ternyata
belum siap.
7
Construction Essentialy Complete &
Turn Over Package (TOP)
 Fomat Form
Turn Over
Package
sesuai SPLN
No. 90 Tahun
1990

8
Contoh Prosedur Komisioning Induce
Draft Fan (IDF)
• Sebelum dilakukan komisioning perlu disusun dan dibuat prosedur
komisioning untuk direview dan approval oleh PLN.
• Prosedur tersebut harus disusun dan dibuat dari jauh hari (4-6
bulan) sebelum dilakukan komisioning.
• Di dalam prosedur harus dijelaskan tata cara, metode, instrumen
yang digunakan (harus terkalibrasi), peralatan yang diuji, proses
pengujian yang dilakukan, setting value/acceptance criteria dan
lembar hasil uji (Test record sheet).
• Bila pengujian dinyatakan baik maka lembar hasil uji ditandatangani
oleh pihak kontraktor dan PLN, yang akan digunakan sebagai bahan
kontrol, evaluasi, dan pelaporan.

9
Contoh Prosedur Komisioning Induce
Draft Fan (IDF)
Sebagai contoh tata cara komisoning, berikut dijelaskan prosedur
komisoning Induce Draft Fan (IDF) berikut formulir (Test Sheet Record)
yang meliputi :
1.Tujuan dari pengujian yang dilakukan
2.Dokumen referensi pendukung
3.Instrumentasi yang digunakan
4.Tindakan K2 dan K3
5.Spesifikasi peralatan
6.Kondisi pra-komisioning
7.Pemeriksaan secara visual
8.Pemeriksaan operasi open-close damper-damper
9.Pemeriksaan fungsi damper-damper secara logic control
10.Pemeriksaan fungsi proteksi Motor dan Fan
11.Pengujian jalan/operasi

10
Pelaksanaan Komisioning
Untuk setiap package, komisioning dilakukan secara bertahap,
terdiri dari :
i.Pengujian individual peralatan
•Peralatan individu adalah tiap-tiap peralatan yang ditinjau
secara mandiri, sesuai fungsinya.Misalnya : motor, pompa,
motor yang mengoperasikan katup, dll. (sesuai SPLN No. 86
Tahun 1990 sub bab 3.3)
•Pengujian ini dilaksanakan untukmembuktikan bahwa setiap
peralatan individual tersebut secara terpisah dapat berfungsi
dengan baik (sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.10)

11
Pelaksanaan Komisioning
ii. Pengujian sub sistem
• Sub system adalah suatu kesatuan beberapa peralatan
individu yang tersusun dalam hubungan kerja, dan
mempunyai fungsi tertentu. (sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990
sub bab 3.2)
• Pengujian ini dilaksanakan untuk membuktikan bahwa
peralatan individu di dalam sub system secara terpadu dapat
berfungsi dengan baik (sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub
bab 3.11)

12
Pelaksanaan Komisioning
iii. Pengujian sistem
• Sistem adalah suatu kesatuan sub system yang tersusun
dalam tata hubungan kerja, berfungsi untuk mengubah satu
energy menjadi energy lainnya. (interpretasi dari SPLN No.
58 tahun 1994 bab 4, SPLN No. 86 tahun 1990 sub bab 3.1,
dan SPLN No. 90 tahun 1990 bab 3.6)
• Pengujian ini dilaksanakan untuk membuktikan bahwa
seluruh peralatan individual dan seluruh sub system yang
tergabung di dalam system secara terpadu dapat berfungsi
dengan baik. (SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.12)

13
Pelaksanaan Komisioning
iv. Pengujian unit integrated running
• Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui keandalan
system control, kemampuan pembebanan, kapasitas, dan
keandalan dalam menghadapi kondisi kehilangan beban,
serta karakteristik operasi dari masing-masing peralatan.

v. Performance test
• Pengujian ini dilaksanakan untuk mengetahui dan
membuktikan bahwa unjuk kerja (kapasitas, efisiensi dan
karakteristik operasi unit/peralatan), telah terpenuhi
sebagaimana dicantumkan dalam persyaratan kontrak
ataupun spesifikasinya.

14
Pengujian Efisiensi Boiler

• Metode perhitungan Efisiensi Boiler berdasarkan standar ASME PTC


4 tahun 2008; “Fired Steam Generator Performance Test Codes”,
metode perhitungan sesuai standar tersebut dapat dilakukan
dengan Input-Output Method atau Heat Loss Method. Namun,
dalam kontrak PLN umumnya menggunakan Heat Loss Method
karena lebih akurat, sedangkan Input-Output Method sering juga
digunakan pada kondisi operasi karena lebih mudah meskipun tidak
akurat.

15
Perhitungan Efisiensi Boiler dan
Turbine Heat Rate
• Dalam buku kontrak selalu disebutkan nilai garansi unjuk kerja
(Performance Guarantee) unit pembangkit, hal ini biasanya
tertulis pada Schedule 6.Plant Performance Guarantee.

• Beberapa parameter pengujian ada denda/penaltinya bila


tidak memenuhi garansi seperti apa yang tertulis didalam
buku kontrak tersebut, misalnya ; denda terhadap Generator
Output, denda terhadap Net Plant Heat Rate, denda terhadap
Auxiliary Power Consumption, denda terhadap Losses trafo,
dll; bergantung yang disebutkan dalam kontrak yang terkait.

16
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
Hasil performance test PLTU 3 Banten-Lontar Unit 2 akan disimpulkan
dengan cara membandingkan nilai guarantee yang terdapat di dalam
kontrak dengan hasil pengukuran dan perhitungan di lapangan.

Hasil performance test tersebut terdiri dari :


1.Auxiliary power consumption
2.Generator transformers losses
3.Auxiliary transformers losses
4.Plant performance
5.Boiler performance
6.Turbine performance
7.ESP and flue gas emissions measurement
8.Noise level measurement

17
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
1. Auxiliary power consumption

Item Guarantee Hasil Jastifikasi

APC for Unit operation 13527.6 kW 13078.82 kW Memenuhi


APC for Common Service 1541.03 kW 781.26 kW Memenuhi
Total Auxiliary Power (Actual) 13860.07 kW
Total Auxiliary Power (corr at MCR) 15068.6 kW 13670.79 kW Memenuhi

2. Generator transformers losses


Item Guarantee Hasil Jastifikasi

Iron Losses 195 kW 170.50 kW Memenuhi

Copper Losses 765 kW 699.20 kW Memenuhi

Aux.Power 173 kW 42.07 kW Memenuhi

18
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
3. Auxiliary transformers losses
Item Guarantee Hasil Jastifikasi

Iron Losses 37 kW 21.20 kW Memenuhi

Copper Losses 248 kW 159.88 kW Memenuhi

Aux.Power 21.5 kW 4.64 kW Memenuhi


4. Plant performance
Item Guarantee Hasil Jastifikasi
Gross plant output 315846 kW 320297 kW Memenuhi
Net plant output 300777 kW 305798.22 kW Memenuhi

Gross plant heat rate (corr at MCR) 2110 kcal/kWh 2038,67 kcal/kWh Memenuhi
Net plant heat rate (corr at MCR) 2215.7 kcal/kWh 2132,41 kcal/kWh Memenuhi
Unit Availability 92% 100% Memenuhi

19
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
5. Boiler performance
Item Guarantee Hasil Jastifikasi
Boiler efficiency (Corr at MCR)
100% MCR(LHV) 92.71% 93.67% Memenuhi
100% MCR(HHV) 85.46% 87.83% Memenuhi
BMCR(LHV) (Corr at MCR) 92.72% 93.33% Memenuhi
BMCR(HHV) 85.46% 87.39% Memenuhi
75%MCR(LHV) 93.05% Memenuhi
75%MCR(HHV) 87.31% Memenuhi
50%MCR(LHV) 92.90% Memenuhi
50%MCR(HHV) 87.18% Memenuhi
Boiler maximum output test 1055.75t/h 1059 t/h. Memenuhi
Furnace air leakage rate ≤5% 0.99% Memenuhi
Boiler minimum load test 90054kW 86070 kW Memenuhi
Ash handling capacity 12.32t/h 26.36 t/h Memenuhi
20
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
6. Turbine performance
Item Guarantee Hasil Jastifikasi
1909.95
100%MCR 1910 kCal/kWh Memenuhi
kCal/kWh
1941.62
75%MCR 1960.2 kCal/kWh Memenuhi
kCal/kWh
2007.38
50%MCR 2076.99 kCal/kWh Memenuhi
kCal/kWh
VWO 329.1MW 330.0MW Memenuhi
HP HTR CUT 300.002MW 309.8MW Memenuhi
313.472MW, 313.472MW, Memenuhi
TMCR 1902.73
1910.0 kCal/kWh Memenuhi
kCal/kWh
MIN OUTPUT 90.054MW 86.07 MW Memenuhi

21
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
7. ESP and flue gas emissions measurement

Hasil

Guarant 100% MCR 75% MCR 50% MCR


Parameter Unit Justifikasi
ee

Side A Side B Side A Side B Side A Side B

Efficiency % 99.5 99.65 99.74 99.87 99.85 99.81 99.85 Memenuhi

Dust
concentration
mg/Ndm3 150 12 8 6 5 10 8 Memenuhi

(O2=3%)

SO2 mg/Nm3 750 158 669 119.09 Memenuhi

NO2 mg/Nm3 850 293 359 518 Memenuhi

22
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
8. Noise level measurement
Guarante
Parameter Unit Hasil Justifikasi
e

Control rooms & Office dB(A) 65 59.70 Memenuhi

Noise level at power plant fence


dB(A) 70 53.70 Memenuhi
(Daytime)

Noise level at power plant


dB(A) 60 51.50 Memenuhi
fence(Nighttime)
Tidak
1 meter dari mesin dB(A) 90 101.53
Memenuhi

23
HASIL PERFORMANCE TEST PLTU 3
BANTEN-LONTAR UNIT #2
Catatan berikut menyatakan bahwa sesuai standar dapat
diterapkan correction factor apabila kondisi pengujian tidak
sesuai dengan kondisi garansi.
Guarantee Tested
Notes :
condition Condition
Ambient :
Temperature 30 ⁰ C 29,25 ⁰ C
Reative Humidity 80% 74,7 %
Barometric Pressure 1013 mbar 1003,0 mbar
Sea water temperature 30 ⁰ C 29.6 ⁰ C
Operating condition :
Main steam press 16,67 Mpa 16,66 Mpa
Main steam temp 538 ⁰ C 536,35 ⁰ C
Condenser press 0,087 bar a 0.093 bar a
Make up water 0% 0%
Power factor 0,85 0.965
Fuel low heating value 4682.66
(LHV) 4200 kcal/kg kcal/kg
Fuel high heating value 5004.96
(HHV) - kcal/kg
Frequency 50 Hz 49,98 Hz
* Bonafide test ; dilakukan hanya untuk membuktikan dan tidak ada sangsi pinalty

24
SEKIAN

25

Anda mungkin juga menyukai