Anda di halaman 1dari 34

MEKANISME PROSEDUR

KOMISIONING DAN SLO


INSTALASI PROYEK PEMBANGKIT
Definisi dan Istilah
Pengertian Pengujian

Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, pengujian adalah segala


kegiatan yang bertujuan untuk rnengukur dan menilai unjuk
kerja suatu instalasi.
Menurut kamus umum, pengujian adalah penilaian yang
dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan atau kemampuan
dari responden (produk/benda yang diuji).
Menurut IEC, pengujian produk dapat dibagi menjadi 5 :
1. Pengujian Jenis (Type Test)
2. Pengujian Rutin (Routine Test)
3. Pengujian Contoh (Sample Test)
4. Pengujian Khusus (Special Test)
5. Uji sesudah Instalasi (Test After Installation)
Definisi dan Istilah
Pengertian Inspeksi

• Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, inspeksi adalah


pemeriksaan suatu desain produk, jasa, proses, atau pabrik
dan penentuan kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu
atau persyaratan umum berdasarkan pembuktian secara
profesional.
• Inspeksi adalah suatu pemeriksaan atau pengujian individu
terhadap standar yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
enjinering, inspeksi bisa melibatkan pengukuran, tes, dan alat
ukur yang diterapkan untuk karakteristik tertentu terhadap
obyek (peralatan, instrumen, instalasi) atau kegiatan,
misalnya: organisasi, proyek. (sumber: webster dictionary)
• Inspeksi biasanya non-destruktif.
Definisi dan Istilah
Pengertian Komisioning

 Berdasarkan SPLN No.85 tahun 1990, sub-bab 3.4 dan SPLN


No.86 tahun 1990, sub-bab 3.4 :
Komisioning adalah suatu rangkaian kegiatan yang terus-
menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai (construction
essentialy complete) sampai saat serah terima (taking over),
dengan tujuan membawa sistem dari kondisi non-aktif ke
kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan pemeriksaan,
pembersihan, uji individual, uji sub-sistem dan uji sistem untuk
pembuktian terhadap persyaratan kontrak, keamanan serta
keandalan operasi.
Definisi dan Istilah
Pengertian Komisioning

 Uji Komisioning dilakukan on-site untuk membuktikan


setting dan berfungsinya proteksi serta performance peralatan
secara individu, sub-sistem dan sistem sebelum peralatan
dioperasikan secara komersial.

 Uji komisioning wajib dilakukan bila terjadi perubahan pada


hardware (antara lain: rekondisi, perubahan kapasitas, dan
relokasi) dan atau software yang mempengaruhi performance.
Definisi dan Istilah
Pengertian SLO

Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, Sertifikat Laik Operasi


(SLO) adalah Pengakuan formal dari lembaga inspeksi pada
peralatan dan instalasi tenaga listrik bahwa instalasi dan
peralatan tersebut sudah memenuhi peraturan keselamatan
ketenagalistrikan berdasarkan evaluasi data inspeksi yang
sistematis.

Aturan mengenai SLO, selengkapnya dituangkan pada Permen


ESDM No 0045 th 2005 dan Permen ESDM No 0046 th 2006.
Perbedaan antara kegiatan pengujian,
inspeksi, komisioning, dan SLO

PENGUJIAN INSPEKSI KOMISIONING SLO


Perlu alat uji Tidak perlu alat uji (soft Tidak perlu alat uji Tidak perlu alat uji (soft
(Hard test) test) (soft test) test)
Bisa Destruktif Umumnya Non Destruktif Umumnya Non Non Destruktif
maupun Non Destruktif,
Destruktif memungkinkan
Destruktif
Uji komponen Uji komponen (individual) Uji komponen Uji kinerja sistim *)
(individual) s.d sub sistim (individual) s.d sistim

Dilakukan di Dilakukan di Dilakukan di lapangan Dilakukan di lapangan


pabrik/ lab pabrik/lapangan, ketika sesudah dipasang sebelum operasi komersial
pemasangan
Untuk memenuhi Monitoring pekerjaan Untuk memenuhi Untuk memenuhi undang-
spesifikasi teknik kontrak undang

Dilakukan oleh Dilakukan sehubungan Dilakukan oleh Tim Dilakukan oleh Tim resmi
petugas yang ahli dengan jabatan resmi dari beberapa dari beberapa pihak,
di bidangnya pihak termasuk pemerintah
Jenis dan Lingkup Kegiatan
Komisioning
Jenis kegiatan komisioning adalah meliputi :
1.Komisioning instalasi pembangkit baru
Kegiatan komisioning untuk instalasi pembangkit baru dilakukan
setelah konstruksi instalasi selesai dilakukan oleh kontraktor,
dimulai sejak saat pemasangan/konstruksi selesai (Construction
completion) sampai dengan saat serah terima proyek.
2.Komisioning instalasi pembangkit lama
Komisioning instalasi pembangkit lama biasa dilakukan apabila
instalasi direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas, direlokasi
atau dilakukan perubahan/modifikasi yang signifikan sehingga
berubah dari desain awal.
Komisioning Instalasi Pembangkit
Baru
Kegiatan yang dilakukan meliputi : pemeriksaan,
pembersihan, uji individual, uji subsistem dan uji sistem
untuk membuktikan terhadap persyaratan kontrak,
standar, keamanan serta keandalan.

Tahapan dan kegiatan komisioning harus dilakukan


secara berurutan yang digambarkan seperti diagram
berikut (sesuai SPLN 85 dan 86).
Komisioning Instalasi Pembangkit
Baru
Jenis dan Lingkup Kegiatan
SLO
Jenis kegiatan komisioning adalah meliputi :
1.SLO instalasi pembangkit baru
Kegiatan SLO untuk instalasi pembangkit baru dilakukan setelah
konstruksi instalasi selesai dilakukan oleh kontraktor, dimulai sejak
saat pemasangan/konstruksi selesai (Construction essentialy
complete) sampai dengan saat selesai komisioning namun belum
beroperasi secara komersial.
2.SLO instalasi pembangkit lama
Dilakukan apabila :
•Instalasi sudah berakhir masa berlaku SLO-nya
•Instalasi direkondisi
•Instalasi dilakukan perubahan kapasitas, direlokasi atau dilakukan
perubahan/modifikasi yang signifikan sehingga berubah dari desain
awal.
Perbedaan antara jenis dan
lingkup kegiatan komisioning
dan SLO
Komisioning SLO

Tujuan utamanya pada pemenuhan Tujuan utamanya pada pemenuhan


kewajiban kontraktor terhadap owner kepatuhan tehadap perundang-
sesuai yang tertulis dalam buku kontrak undangan, peraturan dan standar dengan
berdasarkan peraturan-peraturan, tujuan agar instalasi penyedia tenaga
standar dan ketentuan lain yang listrik beroperasi secara aman, andal dan
disepakati bersama akrab lingkungan serta dapat beroperasi
secara komersial

Produk akhir kegiatan komisioning Produk akhir kegiatan SLO adalah


adalah Laporan Teknik Komisioning Sertifikat Laik Operasi
Perbedaan antara Lingkup Kegiatan
Komisioning dan SLO pada PLTU
LINGKUP KEGIATAN KOMISIONING PLTU LINGKUP KEGIATAN SLO PLTU

1. Review dokumen 1. Review dokumen

2. Review desain 2. Review desain

3. Pemeriksaan K2 dan K3 3. Pemeriksaan K2 dan K3

4. Pemeriksaan sistem pembumian 4. Evaluasi hasil uji sistem pembumian

5. Pengujian sistem pemadam kebakaran 5. Pemeriksaan secara visual sistem pemadam


kebakaran

6 Pengujian sistem catu daya AC dan DC 6. Evaluasi hasil uji fungsi catu daya AC dan DC
peralatan proteksi dan control

7. Pemberian tegangan (Back Feeding) -

8. Pengujian Individual, subsistem, system 7. Evaluasi hasil uji Individual peralatan utama

9. Pengujian proteksi mekanik & listrik 8. Evaluasi hasil uji peralatan proteksi dan
kontrol mekanik & listrik

10. Pengujian Firing dan Steam Blow -


Perbedaan antara Lingkup Kegiatan
Komisioning dan SLO pada PLTU
LINGKUP KEGIATAN KOMISIONING PLTU LINGKUP KEGIATAN SLO PLTU

11. Pengujian tanpa beban (Full Speed No -


Load)

12. Pengujian sinkronisasi 9. Pengujian sinkronisasi

13. Pengujian pembebanan -

14. Pengujian kapasitas 10. Pengujian kapasitas pembangkit

15. Pengujian lepas beban (Load Rejection) 11. Pengujian lepas beban (utk instalasi baru)

16. Pengujian keandalan (SPLN No. 85 dan 86 12. Pengujian keandalan (72jam baru,24 jam
tahun 1990: 720 jam) lama)

17. Pengujian unjuk kerja (Performance Test) -

18. Pengujian pengaturan tegangan 13. Pengujian pengaturan tegangan

19. Pengujian pengaturan frekuensi 14. Pengujian pengaturan frekuensi

20. Pengukuran kualitas air dan uap


Perbedaan antara Lingkup Kegiatan
Komisioning dan SLO pada PLTU

LINGKUP KEGIATAN KOMISIONING PLTU LINGKUP KEGIATAN SLO PLTU

21. Pengukuran tingkat bising 15. Pengukuran tingkat bising

22. Pengukuran emisi gas buang 16. Pengukuran emisi gas buang

23. Pengukuran limbah padat dan cair 17. Pengukuran limbah padat dan cair

24. Dilakukan oleh kontraktor 18. Dilakukan oleh Lembaga Inspeksi Teknik
(LIT)

25. Disaksikan oleh vendor, konsultan, dan tim 19. Disaksikan (witness) oleh Inspektur dari DJK
komisioning

26. Output kegiatan : Laporan teknik 20. Output kegiatan : Sertifikat Laik Operasi
komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Terdiri dari :
1.Alur FlowChart Komisioning dan SLO
2.Standard Komisioning dan SLO
3.Pengorganisasian Komisioning dan SLO
Prosedur Komisioning dan SLO
PT PLN (PERSERO)
JASA SERTIFIKASI
DIAGRAM ALUR INSPEKSI/KOMISIONING

KONTRAKTOR
Menyampaikan

ENGINEERING :
- Dokumen kontrak
TEST PROCEDURE - Design enginering
- Gambar konstruksi
- Spesifikasi teknik
- Test report /FAT/ITP
- Dokumen AMDAL INSTALASI TENAGA
LISTRIK

Alur FlowChart

Pemasangan
Supervisi/pengawasan
PLN-JMK Pemasangan konstruksi

Komisioning Pernyataan TOP


(Take over package)

PLN JASER-LMK
N N Evaluasi check lis

Kondisi telah
terpasang
Y hasil supervisi Y
Perbaikan/
Approval test
pelengkapan procedure

Inspeksi/
Komisioning

Perbaikan/ N Evaluasi hasil Y


perubahan/ inspeksi
pemasangan

(Energize) dan

pembebanan
Pemberian

percobaan
tegangan
REKOMENDASI
LAIK PEMBERIAN TEGANGAN&
PERCOBAAN BERBEBAN/
LAIK SINKRON

Pemeriksaan & pengujian

Uji keandalan &


Uji unjuk kerja
dalam keadaan bertegangan /
Kontraktor melakukan berbeban
Perbaikan/perubahan/
pemasangan
Evaluasi hasil
N Y
Pemeriksaan & pengujian
dalam keadaan bertegangan/
berbeban

LAPORAN TEKNIK
KOMISIONING

SLO / COD
Prosedur Komisioning dan SLO

Alur FlowChart
SLO Instalasi
Ketenagalistrikan
oleh LIT
Terakreditasi
Prosedur Komisioning dan SLO
SKEMA TATA CARA SERTIFIKASI LAIK OPERASI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

PEMILIK INSTALASI PEMERINTAH /DESDM LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK WAKTU


(BELUM TERAKREDITASI) (HARI)

PERMOHONAN
SERTIFIKAT KE 1
DESDM c.q. DJLPE

PENUGASAN KEPADA

Alur FlowChart LEMBAGA INSPEKSI


YANG DIPILIH PEMILIK
INSTALASI
1

SLO Instalasi KONTRAK UJI LAIK OPERASI 1 *)

Ketenagalistrikan PERBAIKAN KETENTUAN, SYARAT,

oleh LIT Belum DAN ITEM TESTS UJI UJI LAIK OPERASI 21 **)

LAIK OPERASI INSTALASI

Terakreditasi
PENGAWASAN TEKNIK
(WITNESSING)
PRESENTASI LAPORAN
HASIL UJI DI DESDM
c.q. DJLPE
TIDAK 7
LAIK HASIL
EVALUASI
?
LAIK

PENERBITAN
SERTIFIKAT LAIK 4
OPERASI

TOTAL 35
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

Standar
Komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO

 Didalam PerMen 0045-2005 pasal 17 ayat


1, hierarki standar yang digunakan adalah
Standar SLO SNI Bidang Ketenagalistrikan, Standar
Internasional atau standar negara lain
yang tidak bertentangan dengan standar
ISO/IEC.
Prosedur Komisioning dan SLO
Pengorganisasian Komisioning
Susunan organisasi Tim Komisioning diatur dalam SPLN 85 dan
86 :
Prosedur Komisioning dan SLO
Basic Communication pada pelaksanaan komisioning :
Prosedur Komisioning dan SLO

Tugas dan tanggungjawab Tim Komisioning, meliputi :


1. Mengevaluasi peralatan yang telah selesai dibangun dan siap
dikomisioning
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan program komisioning dari
Kontraktor termasuk prosedur ujinya
3. Menyusun jadwal pelaksanaan komisioning
4. Mengkoordinasikan, menyaksikan dan mengawasi pelaksanaan
komisioning, dan jika dianggap perlu dapat melaksanakan
komisioning
5. Membuat evaluasi dan laporan komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO
Tugas dan tanggungjawab Kontraktor, meliputi :
1. Menyerahkan dan menjelaskan kepada PLN daftar peralatan yang
akan diuji disertai hasil uji prakomisioning serta program komisioning,
yang terdiri dari :
• Jadwal
• Macam
• Metode/prosedur
• Lembar uji berita acara
Untuk mendapat persetujuan, sebelum komisioning dilaksanakan
2. Melaksanakan komisioning instalasi bersama Tim Komisioning sesuai
program yang telah disetujui
3. Menyerahkan dokumen dan data komisioning yang telah disetujui
Tim Komisioning, antara lain :
4. Menjamin perbaikan atau penggantian peralatan/perlengkapan
sampai dapat diterima PLN
5. Membuat laporan komisioning
Prosedur Komisioning dan SLO
Pengorganisasian SLO
Bentuk organisasi pelaksanaan kegiatan SLO dan basic
communication sangat sederhana :
Prosedur Komisioning dan SLO
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO
adalah sebagai berikut :
1.Pemilik instalasi tenaga listrik :
Mengajukan permohonan utk dilakukan inspeksi SLO
Menyampaikan dokumen dokumen yang diperlukan
Menyelesaikan aspek financial
Menyaksikan pemeriksaan dan pengujian SLO
2.Lembaga Inspeksi Teknik - Tim inspeksi SLO :
Memproses permohonan pemilik instalasi tenag listrik
Membentuk /menugaskan inspektor melaksanakan inspeksi SLO
Membuat evaluasi, laporan, rekomendasi inspeksi SLO
Menerbitkan Sertifikat Laik Operasi
Mendampingi inspektur DJK dan menyampaikan tembusan
laporan teknik SLO
Prosedur Komisioning dan SLO
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO
adalah sebagai berikut :

3.Dirjen Ketenagalistrikan :
Menyaksikan inspeksi SLO secara random
Mencatat SLO yang sudah diterbitkan
Melakukan pengawasn dan pembinaan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai