Anda di halaman 1dari 66

PROSES PENYELESAIAN

KONTRAK DAN PEMBUATAN


LAPORAN AKHIR
B.1.2.2.52.2

Dr. Ir. Francisca Kolondam MEng, MM

Hanya untuk kepentingan internal PLN


NAMA : Dr Ir FRANCISCA KOLONDAM, MEng, MM
ALAMAT : Jl. PLUIT MURNI V1/10 JAKARTA UTARA
E-mail : franciscakolondam@ymail.com
NO. HP : 0813 1518 1517
RIWAYAT KARYA :
1982 – 1988 : PLN PIKITERM JABAR JAYA
- PLTU MUARAKARANG # 1,2,3 3X100 MW, # 4,5 2X 200 MW
- PLTU SURALAYA # 1, 2 2X400 MW
- PLTP KAMOJANG # 1 30 MW DAN #2,3 2X55 MW
- PACE PLTU SURALAYA # 3 &4 2X 400 MW
1988 – 1990 : PLN PUSAT PELAYANAN ENJINIRING
- PLTP GN SALAK # 1 55 MW
- PLTA TANGGARI # 1 17 MW #2 19 MW
- PLTU OMBILIN # 1, 2 2X 100 MW
1990 – 1994 : PLN PIKITERM JATIM
- PLTU PAITON # 1 & 2 2 X 400 MW
1994 – 1998 : PLN PIKITERM JABAR JAYA
- PLTU SURALAYA # 5,6 & 7 3 X 600 MW
1998 – 2000 : PLN PUSAT
- DINAS TERMAL 2
2000 – 2003 : PLN PUSAT
- ASS DEPUTY DIREKTUR PENGEMBANGAN EKSEKUTIF
-2003 – 2005 : PLN WILAYAH SULUTENGGO
- PH GM & MB SDM & UMUM
2005 – 2007 : PLN PUSAT PLT DEPUTY DIREKTUR LKL
2008 – 2015 :KONSULTAN PLNE PD DAN PTL
PLTU PALABUAN RATU , PLTU BABEL, PLTA JATIGEDE, PLTA ORYA, PLTA PEUSANGANDLL
2011 - ….. INSTRUKTUR MADYA UDIKLAT
KONSULTAN / SENIOR ADV KETENAGALISTRIKAN IPP

2
Potensi
giatan Alat/Bahan Tindakan Antisipasi
Kecelakaan

Tersengat listrik,
LCD Proyektor
terjatuh
 Melaksanakan JSO (Job
Meja kursi Tergelincir, patah Safety Observation)
Isolasi terluka /  Mengawasi/mengendalikan
Kabel extention tindakan antisipasi yang
terbuka
sudah dilaksanakan.
Tersengat listrik,
Laptop
terjatuh

3
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menjelaskan
dan menyusun proses finalisasi kontraktual dan finalisasi
kepentingan stakeholders melalui laporan akhir proyek dalam
kegiatan pembangunan ketenagalistrikan
di lingkungan PT PLN (Persero)
Daftar Isi
FUNGSI PERENCANA KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
I
INVESTASI DI PT PLN (PERSERO)

II KOMISIONING DAN SLO

III SERAH TERIMA PROYEK

IV COMPLETION OF PROJECT - FINALISASI KONTRAKTUAL

5
Fungsi Perencana Konstruksi
dalam Pelaksanaan Proyek
Investasi di PT PLN (Persero)
LATAR BELAKANG

Informasi
BEBERAPA
KONTRAK KONTRAK Spesifikasi
Teknis

LANDASAN MUTU, WAKTU


UTAMA DALAM TARGET PELAKSANAAN
PELAKSANAAN SELESAI DAN BIAYA
PROYEK PROYEK PROYEK
DOKUMEN KONTRAK

• SELURUH
PROYEK KONTRAK

-Satu kesatuan
KONTRAK yang tak
UTAMA
terpisahkan
-Mencapai
• Kontrak penyelesaian
KONTRAK konsultan,
PENDUKUNG access proyek dengan
road dll baik
PERMASALAHAN (1)

FOKUS
1. PENGENDALIAN
PEMBAYARAN PROGRES
PENGENDALIAN PROYEK
KONTRAK 2. KESIAPAN ANGGARAN
PEMBAYARAN
3. DISPUTE
Seharusnya
PERENCANAAN KONSTRUKSI
(CONSTRUCTION PLANNER).
PERMASALAHAN (2)
Perencanaan Konstruksi VS Perencanaan Proyek
PERENCANAAN KONSTRUKSI VS PERENCANAAN PROYEK
Bertujuan
Untuk menjamin Mewujudkan proyek agar
pelaksanaan dapat direalisasikan
realisasi/konstruksi proyek
sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai ketika
menyusun perencanaan
proyek.
PERMASALAHAN (3)
 Melaksanakan proyek cenderung percaya
dengan jadwal yang dibuat oleh kontraktor
atau konsultan yang kemudian dituangkan
dalam kontrak berupa Tentative Project
PLN Schedule
 PLN sebagai owner dari Project sebaiknya
??? membuat:
1. Tentative Project Schedule
2. Perencanaan Konstruksi berdasarkan
estimasi sendiri guna mengendalikan setiap
aktivitas proyek
3. Melakukan perubahan2 diperlukan agar
Mutu, Waktu dan Biaya proyek sesuai
kontrak dapat terpenuhi
PERENCANAAN KONSTRUKSI (1)
• Work Breakdown Structure (WBS) dimana pemantauan
kontrak dilaksanakan sampai pada level aktivitas proyek.
• Cost Breakdown Structure mampu memastikan
pembayaran Kontrak sesuai dengan Progress pekerjaan
PERENCANAAN KONSTRUKSI (2)
• Diharapkan fungsi pengendalian kontrak dapat
mengajukan detail jadwal pelaksanaan aktivitas
proyek
• Membuat mitigasi setiap keterlambatan per
aktivitas yang berdampak pada aktifitas lain guna
menghindari efek keterlambatan merambat pada
aktifitas proyek yang lain.
PERENCANAAN KONSTRUKSI (3)
• Fungsi pengendalian kontrak (Construction
Planner) lebih kepada fungsi preventif dengan
menganalisa pelaksanaan aktifitas proyek.
• Berbeda dengan fungsi pengendalian kontrak
yang lebih bersifat represif.
Kenapa Fungsi Construction Planner
harus melekat pada Fungsi
Pengendalian Kontrak ?
• Kontrak merupakan landasan pelaksanaan proyek,
untuk membuat perencanaan konstruksi
• Dibutuhkan orang/tim (tergantung kerumitan
proyek) yang mampu memahami seluruh kontrak
terkait pelaksanaan proyek sehingga mampu
mensinergikan seluruh kontrak yang ada
• Melalui perencanaan konstruksi guna mencapai
hasil proyek yang baik.
Daftar Isi
FUNGSI PERENCANA KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
I
INVESTASI DI PT PLN (PERSERO)

II KOMISIONING DAN SLO


)

III SERAH TERIMA PROYEK

IV COMPLETION OF PROJECT - FINALISASI KONTRAKTUAL

16
KOMISIONING DAN SLO
Pelaksanaan Testing Commissioning

- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -


Regulasi terkait Komissioning
PERMEN ESDM No 5 tahun 2014 perihal Tata cara
Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan,
perubahannya PERMEN ESDM No 10 tahun 2016

KONTRAK DOKUMEN
Klausa 4.8 perihal Erection & Commissioning
Klausa 4.8.8 perihal Pre-commissioning check dan
procedures
Klausa 4.8.9 perihal Realibilty Run, Performance
Testing, and First Inspection
Regulasi terkait Komissioning
SPLN K6.001: 2014 Komissioning PLTU
Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) No. 0965.K/DIR/2014

SPLN K6.xxx : 2014


Lampiran Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) No. xxx.K/DIR/2014 Komissioning PLTG

SPLN K6.xxx: 2014


Lampiran Keputusan Direksi Komissioning PLTA
PT PLN (Persero) No. xxx.K/DIR/2014
PERBEDAAN ANTARA PENGUJIAN, INSPEKSI,
KOMISIONING DAN SLO
Pengorganisasian pada Komisioning

BID O&M
WIL/P2B/SEKTOR/
IP/PJB
STAF STAF STAF STAF
PUSERTIF PUSERTIF PUSERTIF PUSERTIF STAF PLN
UIP/UPP

STAF PLN STAF PLN STAF PLN STAF PLN


UIP/UPP STAF PLN
UIP/UPP UIP/UPP UIP/UPP
WIL/P2B/SEKTOR/
IP/PJB
STAF PLN STAF PLN STAF PLN STAF PLN
WIL/P2B/SEKTOR/ WIL/P2B/SEKTOR/ WIL/P2B/SEKTOR/ WIL/P2B/SEKTOR/
IP/PJB IP/PJB IP/PJB IP/PJB
Pengorganisasian pada Komisioning

DISTRIBUSI/WIL
PLN
/P2B/PT IP/
PT PJB
PUSERTIF UIP
PUSMAN
PRO
UPP
Pengorganisasian pada SLO

DirJen Ketenagalistrikan Inspektor yang


– Kementerian ESDM ditugaskan

Pemilik
Instalasi TL
Lembaga
Tim Inspeksi SLO
Inspeksi Teknik
Kontraktor
Garis Komando
Garis Komunikasi
Garis Kontrak/Kerjasama
Flowchart Pelaksanaan Komisioning
PT (PERSERO)
PT PLN PLN PERSERO
JASA SERTIFIKASI
PUSERTIF DIAGRAM ALUR INSPEKSI/KOMISIONING
KONTRAKTOR
Menyampaikan

ENGINEERING :
- Dokumen kontrak
TEST PROCEDURE - Design enginering
- Gambar konstruksi
- Spesifikasi teknik
- Test report /FAT/ITP
- Dokumen AMDAL INSTALASI TENAGA
LISTRIK

Pemasangan
Supervisi/pengawasan
PLN PUSMANPRO
PLN-JMK Pemasangan konstruksi

Pernyataan TOP
(Take over package)

PLNJASER-LMK
PLN PUSERTIF
N N

Kondisi telah
Evaluasi check lis

terpasang
Y hasil supervisi Y
Perbaikan/
Approval test
pelengkapan procedure

Inspeksi/
Komisioning

Perbaikan/ N Evaluasi hasil Y


perubahan/ inspeksi

(Energize) dan
pemasangan

pembebanan
Pemberian

percobaan
tegangan
REKOMENDASI
LAIK PEMBERIAN TEGANGAN&
PERCOBAAN BERBEBAN/
LAIK SINKRON

Pemeriksaan & pengujian

Uji keandalan &


Uji unjuk kerja
dalam keadaan bertegangan /
Kontraktor melakukan berbeban
Perbaikan/perubahan/
pemasangan
Evaluasi hasil Y
N Pemeriksaan & pengujian
dalam keadaan bertegangan/
berbeban

LAPORAN TEKNIK
KOMISIONING

SLO / COD
TAHAPAN KOMISIONING(secara umum)
1. Review ITP (Inspection Test Plan)
Kegiatan review ITP merupakan kegiatan tahap awal pelaksanaan komisioning. ITP
harus diajukan oleh kontraktor beberapa bulan, umumnya 3 sampai 5 bulan, sebelum
pengujian dilaksanakan.

2. Review test procedure


Kegiatan review test procedure adalah kegiatan berikutnya yang dilakukan oleh Tim
Komisioning PLN terhadap test procedure yang diusulkan oleh kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan (approval). Test procedure harus diajukan sebelum
pengujian dilaksanakan.

3. Pelaksanaan pengujian
Untuk pelaksanaan pengujian di lapangan diperlukan, antara lain :
a. Schedule
b. Koordinasi
c. Surat Pernyataan TOP (Certificate of Turn Over Package)
d. Permohonan pelaksanaan uji
Baru setelah semua dilengkapi, supervisi pengujian dapat dilaksanakan
Contoh hasil review test procedure
Contoh test procedure yang sudah “Approved”
Contoh Surat Pernyataan TOP
Contoh Form Permohonan Pelaksanaan Uji
KOMISIONING PEMBANGKIT
1. Pengujian individual peralatan
Peralatan individu adalah tiap-tiap peralatan yang ditinjau secara mandiri, sesuai
fungsinya. Misalnya : motor, pompa, motor yang mengoperasikan katup, dll.
(sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.3)

2. Pengujian sub sistem


Sub system adalah suatu kesatuan beberapa peralatan individu yang tersusun dalam
hubungan kerja, dan mempunyai fungsi tertentu.
(sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.2)

3. Pengujian sistem
Sistem adalah suatu kesatuan sub system yang tersusun dalam tata hubungan kerja,
berfungsi untuk mengubah satu energy menjadi energy lainnya.
(interpretasi dari SPLN No. 58 tahun 1994 bab 4, SPLN No. 86 tahun 1990 sub bab 3.1, dan SPLN No. 90
tahun 1990 bab 3.6)
KOMISIONING PEMBANGKIT
4. Penerbitan rekomendasi laik sinkron
Tim Komisioning PLN melakukan evaluasi terhadap seluruh hasil pengujian yang telah
dilakukan meliputi uji individual, uji sub sistem dan uji sistem,dan mempersiapkan
rekomendasi laik sinkron.

5. Pengujian Unit
Pengujian ini dimaksudkan untuk memeriksa operasi secara terpadu dari masing-
masing peralatan sistem yang membentuk unit pembangkit serta menguji kemampuan
operasi dan unjuk kerja unit pembangkit(kapasitas, efisiensi dan karakteristik operasi
unit/peralatan), telah terpenuhi sebagaimana dicantumkan dalam persyaratan kontrak
ataupun spesifikasinya.
KOMISIONING PEMBANGKIT
KOMISIONING GI
1. Pengujian individual peralatan
Peralatan individu adalah tiap-tiap peralatan yang ditinjau secara mandiri, sesuai
fungsinya.
Misalnya : baterai, trafo arus, trafo tegangan, dll.
(sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.3)

2. Pengujian sub sistem


Sub system adalah suatu kesatuan beberapa peralatan individu yang tersusun dalam
hubungan kerja, dan mempunyai fungsi tertentu.
Misal : sub sistem pengukuran, sub sistem control, sub sistem proteksi
(sesuai SPLN No. 86 Tahun 1990 sub bab 3.2)

3. Pengujian sistem
Sistem adalah suatu kesatuan sub system yang tersusun dalam tata hubungan kerja,
berfungsi untuk mengubah satu energy menjadi energy lainnya.
Misal : sistem bay line, sistem bay transformator, dll
(interpretasi dari SPLN No. 58 tahun 1994 bab 4, SPLN No. 86 tahun 1990 sub bab 3.1, dan SPLN No. 90
tahun 1990 bab 3.6)

lanjut
KOMISIONING GI
4. Penerbitan rekomendasi laik bertegangan
Tim Komisioning PLN melakukan evaluasi terhadap seluruh hasil pengujian yang telah
dilakukan meliputi uji individual, uji sub sistem dan uji sistem,dan mempersiapkan
rekomendasi laik bertegangan.
KOMISIONING TRANSMISI
1. Review dokumen
Dokumen-dokumen yang direview dan harus disediakan oleh kontraktor antara lain

lanjut
KOMISIONING TRANSMISI
2. Persiapan personel dan alat kerja
Koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memeriksa kelengkapan dan kondisi alat
bantu yang akan digunakan dalam pemeriksaan

3. Pemeriksaan menara dan saluran


Pelaksanaan komisioning di lapangan dilakukan bersama dengan kontraktor dan
pemilik proyek, hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa temuan-temuan di
lapangan dapat diketahui bersama secara langsung.

4. Penerbitan rekomendasi laik bertegangan


Pelaksanaan penerbitan rekomendasi laik bertegangan untuk komisioning transmisi
dilakukan seperti pada komisioning GI.

lanjut
KOMISIONING TRANSMISI
5. Percobaan pemberian tegangan
Pemberian tegangan dilakukan selama 24 jam, dan Tim Komisioning PLN melakukan
monitoring. Bila terjadi gangguan maka instalasi dipadamkan dan Tim Komisioning PLN
melakukan pemeriksaan ulang.

Setelah pemberian tegangan selesai dilakukan, Tim Komisioning PLN melakukan :


 Supervisi pengukuran tegangan kirim dan tegangan terima
 Penandatanganan berita acara pemberian tegangan bersama dengan pihak-pihak terkait

6. Pengujian dalam keadaan berbeban


Pengujian saat kondisi berbeban (on load test) dilakukan terhadap bay line, bay transformator,
dan transmission line.
KOMISIONING TRANSMISI / GI
Pemberian tegangan,
Selesai Pemasangan operasi uji dan pelayanan uji Waktu penerimaan

I II III IV.A IV.B


Periode Periode pengujian sebelum pemberian Periode operasi uji Periode Periode
pembangunan/ tegangan dan pelayanan uji garansi Pasca garansi
pemasangan

“KOMISIONING”
-Periode I : Tugas dan tanggungjawab kontraktor dan pemasok
-Periode II & III : Tugas dan tanggungjawab koordinator penguji
-Periode IV.A : Tugas dan tanggungjawab operasi pada PLN
-Periode IV.B : Tugas dan tanggungjawab sepenuhnya pada PLN

Catatan : Pada periode II, III dan IV.A; pemasok turut bertanggungjawab dalam hal diperlukan
perbaikan/ penggantian peralatan yang rusak / tidak baik yang bukan disebabkan oleh kesalahan
operasi
SLO
Pelaksanaan pengurusan SLO pada dasarnya merupakan
kewajiban pemilik barang. Namun dalam pelaksanaannya bisa
diserahkan kepada pihak lain (pihak ketiga) asalkan
mendapatkan surat perintah dari pemilik barang. Jika masih
dalam tanggungan kontraktor, maka kontraktor wajib
mengurus SLO. Namun seharusnya kondisi tersebut dituangkan
dalam kontrak, karena memerlukan biaya yang cukup berarti.
SLO
Pelaksana Sertifikasi Laik Operasi Instalasi TL adalah sebagai
berikut :
1. Lembaga Inspeksi Teknik (LIT); pelaksana untuk :
a. Instalasi penyediaan tenaga listrik
b. Instalasi transmisi dan distribusi tenaga listrik
c. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen TT
d. Instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen TM
2. Lembaga Inspeksi Nirlaba yang ditunjuk Menteri, yaitu
Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik
(KONSUIL); pelaksana untuk Instalasi pemanfaatan tenaga
listrik konsumen TR
SLO
Lembaga Inspeksi Teknis (LIT) yang melaksanakan sertifikasi harus terdaftar
dan ditunjuk oleh DJK-ESDM. Bila LIT sudah terakreditasi oleh KAN (Komite
Akreditasi Nasional), maka LIT boleh mengeluarkan SLO sendiri. Sedangkan
untuk LIT yang belum terakreditasi KAN, LIT tersebut hanya mengeluarkan
rekomendasi, dan SLO nya sendiri dikeluarkan oleh DJK-ESDM.
Saat ini LIT yang terdaftar di DJK-ESDM sebagai berikut :
Alur / Flowchart pelaksanaan SLO
Untuk Lembaga Inspeksi Teknis Terakreditasi
Alur / Flowchart pelaksanaan SLO
Untuk Lembaga Inspeksi Teknis Yang Belum Terakreditasi

SKEMA TATA CARA SERTIFIKASI LAIK OPERASI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

PEMILIK INSTALASI PEMERINTAH /DESDM LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK WAKTU


(BELUM TERAKREDITASI) (HARI)

PERMOHONAN
SERTIFIKAT KE 1
DESDM c.q. DJLPE

PENUGASAN KEPADA
LEMBAGA INSPEKSI
1
YANG DIPILIH PEMILIK
INSTALASI

KONTRAK UJI LAIK OPERASI 1 *)

PERBAIKAN KETENTUAN, SYARAT,


DAN ITEM TESTS UJI UJI LAIK OPERASI 21 **)
LAIK OPERASI INSTALASI

PENGAWASAN TEKNIK
(WITNESSING)
PRESENTASI LAPORAN
HASIL UJI DI DESDM
c.q. DJLPE
TIDAK 7
LAIK HASIL
EVALUASI
?
LAIK

PENERBITAN
SERTIFIKAT LAIK 4
OPERASI

TOTAL 35
SLO
Sertifikat Laik Operasi memiliki masa berlaku sebagaimana ditunjukkan
pada tabel berikut.
SLO
Sertifikasi Laik Operasi (SLO) diberikan setelah syarat A3 (Aman, Andal, dan
Akrab Lingkungan) telah terpenuhi. Setelah sebuah instalasi TL menyelesaikan
semua tes dan komisioning serta memperoleh SLO, maka instalasi tersebut
dapat dioperasikan secara komersial atau dalam istilah tertentu disebut sebagai
COD (Commercial Operation Date).

Tahapan selanjutnya adalah TOC (Taking Over Certificate); yaitu apabila seluruh
ketidaksesuaian kontrak sudah diselesaikan tetapi masih memungkinkan
adanya content list of minor item yang harus diselesaikan. Selanjutnya, apabila
seluruh punch list sudah diselesaikan maka proyek tersebut dapat dinyatakan
sudah FAC (Final Acceptance Certificate).
EVALUASI KOMISIONING & SLO
Contoh Ikhtisar Hasil Inspeksi Komisioning PHB Bus Kopel GI 150 kV
Daftar Isi
FUNGSI PERENCANA KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
I
INVESTASI DI PT PLN (PERSERO)

II KOMISIONING DAN SLO

III SERAH TERIMA PROYEK)

IV COMPLETION OF PROJECT - FINALISASI KONTRAKTUAL

48
SERAH TERIMA
PROYEK

Rekruitmen D-1 PT PLN (Persero) Jasdik 49


ENGINEERING PROCESS
PROCUREMENT PROJECT TAKING
SUPERVISION OVER

OPERATION

MANUFACTURING CONSTRUCTION
FEASIBILITY CONCEPTUAL / DETAIL / TESTING &
STUDY BASIC DESIGN DESIGN FABRICATION COMISSIONING
BY ESP
PROSES PROYEK
PENYIAPAN LAPORAN
FABRIKASI
STUDI KELAYAKAN

NEGOSIASI

PENYIAPAN LAPORAN
KONSTRUKSI
DESAIN PROYEK

PENYIAPAN
PENYIAPAN DOKUMEN KONTRAK
DOKUMEN LELANG KOMISIONING
DAN PELELANGAN

REVIEW DAN
EVALUASI SETUJU DESAIN
DAN GAMBAR

SERAH TERIMA
Alur Serah Terima Proyek Selesai
KONTRAK
SELESAI

N
COMMISSIONING ENERGIZE

Y
ENERGIZE COMMISSIONING

N
BA
STOP

PEMERIKSAAN
BERSAMA
Alur Serah Terima Proyek Selesai
PENDING ITEM

PENYELESAIAN
PENDING ITEM

BA
STP

NOTA BUKU
APBN / VALAS PROSES
KE UNIT
PENDAMPING LPS
PENGELOLA

SELESAI
Alur Laporan Proyek Selesai
DRAFT LPS KE
PLN PUSAT
Cq DITJEN LPE
PEMERIKSAAN /
EVALUASI FISIK

N
PEMBAHASAN REVISI
DRAFT
BA
PEMERIKSAAN FISIK
Y

Y
LPS

STATUS
SEMENTARA

PLN PUSAT

SELESAI
DITJEN
LPE

54
Daftar Isi
FUNGSI PERENCANA KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PROYEK
I
INVESTASI DI PT PLN (PERSERO)

II KOMISIONING DAN SLO

III SERAH TERIMA PROYEK

IV COMPLETION OF PROJECT - FINALISASI KONTRAKTUAL

55
Completion of Project
Finalisasi Kontraktual
Fase Proyek Ketenagalistrikan
1. Inisiasi 2. Perencanaan 3. Pra- Perencanaan 4. Pelaksanaan 5. Penyelesaian

5. Penyelesaian

5.1 Finalisasi Kontraktual

5.2 Finalisasi Kepentingan


Stakeholders

57
AGENDA
• Finalisasi Kontraktual :
• STOP (Serah Terima Operasi)
• TOC (Taking Over Certificate)
• FAC (Final Acceptance Certificate)

58
STOP (Serah Terima Operasi)
Tujuan
Terlaksananya pengoperasian asset oleh pihak
yang berkompeten di bidangnya
Deskripsi Proses
Serah terima pengoperasian sebagian /
keseluruhan dari pekerjaan yang telah selesai
sesuai kontrak, dari Unit Pembangunan (UIP) ke
Unit Operasi

59
STOP (Serah Terima Operasi)
Syarat STOP:
1. SLO
2. Sertifikat COD
Dokumen Pendukung STOP:
1. Data mesin dan spesifikasi
2. Laporan kommissioning
3. Manual Book Operasi dan Maintenance
4. Laporan Bahan bakar dan KWh Meter

60
TOC (Taking Over Certificate)
Tujuan
Memastikan pembangunan telah selesai dan
sesuai spesifikasi sehingga asuransi dapat diproses.
TOC juga menandai dimulainya masa garansi
Deskripsi Proses
Penyerahan asset fisik dari Kontraktor ke Owner
meliputi seluruh komponen utama / major yang
telah sesuai spesifikasi

61
TOC (Taking Over Certificate)
Syarat TOC
1. SLO
2. Sertifikat COD
Dokumen Pendukung TOC:
1. Data komponen & Peralatan (KKS)
2. Material suku cadang
3. Dokumen kommissioning
4. As built drawing
5. Sertifikat peralatan
6. Technical punchlist / pending item
7. Laporan teknik pabrik & manual book 62
FAC (Final Acceptance Certificate)
Tujuan
Sebagai tanda telah dilaksanakannya seluruh
tanggung jawab kontraktor sesuai kontrak termasuk
masa pemeliharaan, serta telah diselesaikannya
pembayaran 100% oleh employer / owner

63
FAC (Final Acceptance Certificate)
Deskripsi Proses
FAC dilaksanakan setelah seluruh peralatan selama
masa garansi beroperasi dengan baik, dikuatkan
dengan hasil First Year Inspection (FYI). Sehingga
FAC merupakan suatu batas bahwa seluruh
tanggung jawab kontraktor sesuai kontrak telah
dilaksanakan seluruhnya dan pembayaran dapat
diselesaikan 100%

64
FAC (Final Acceptance Certificate)
Syarat FAC
1. TOC, FYI
2. Seluruh pending item closed
Dokumen Pendukung FAC
1. Final Report
2. Punchlist & pending item
3. Afidavit (pernyataan status hutang piutang
dengan pihak ketiga)

65

Anda mungkin juga menyukai