Keterangan :
a. Jumlah pelanggan rumah tangga PLN adalah pelanggan PLN dengan tarif R dan S1.
b. Jumlah total rumah tangga merupakan jumlah rumah tangga yang didapatkan dari data
Proyeksi Penduduk Tahun 2010-2035 dibagi dengan rata-rata jumlah penduduk per
rumah tangga data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
2. Penambahan Pelanggan
Deskripsi : Delta pelanggan suatu periode terhadap tahun sebelumnya, yang meliputi
pelanggan pasca bayar dan pelanggan pra bayar
Formula :
Keterangan :
a. Jumlah pelanggan tahun berjalan merupakan jumlah pelanggan prabayar dan non-
prabayar periode berjalan.
b. Jumlah pelanggan tahun sebelumnya merupakan jumlah pelanggan prabayar dan non-
prabayar sampai dengan akhir bulan Desember tahun sebelumnya
Satuan : Pelanggan
Jenis KPI : Polaritas positif
3. Recovery Time
Deskripsi : Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gangguan di JTM dan
Gardu Distribusi dimulai sejak padam sampai dengan penyelesaian gangguan (pelanggan
dapat menyala kembali)
Formula :
dimana i merupakan jumlah pasang baru tanpa perluasan JTM dan JTR
Keterangan :
Perhitungan lama waktu pasang baru dimulai sejak pelanggan membayar biaya
penyambungan sampai dengan tanggal PDL (Peremajaan Data Langganan).
Satuan : Hari
4
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
1. Aplikasi SAIDI-SAIFI yang digunakan adalah aplikasi APKT SAIDI-SAIFI yang
dikembangkan oleh DIV-STI dan digunakan diseluruh unit dan nasional.
2. Apabila sampai dengan akhir periode pelaporan belum terimplementasikan 100 %
maka pencapaian sebesar 0 %.
Satuan : Waktu
Jenis KPI : Polaritas negatif
6. Kepuasan Pelanggan
Deskripsi : Hasil survey kepuasan pelanggan oleh Unit Pusat Pendidikan dan Latihan
terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan untuk Unit Transmisi dilakukan oleh Unit Pusat
Pendidikan dan Latihan yang dilakukan pada akhir Triwulan 2 dan akhir Triwulan 4 tahun
berjalan.
b. Fokus Pengukuran, dilakukan pada 3 aspek yaitu :
1. Aspek SDM
2. Aspek Legal
3. Aspek Teknis
c. Kriteria yang diukur, meliputi :
1. Kualitas Pelayanan yang dirasakan Pelanggan
2. Tingkat Kepentingan Layanan
3. Harapan Pelanggan
d. Responden yang disurvei terdiri dari Manajer dan Pelaksana yang meliputi unit :
1. Pusat Pengatur Beban
2. Distribusi
e. Formula Nilai Kepuasan Pelanggan diukur dengan menggunakan formula : (Mutu
Layanan Rata-rata)/Harapan x 100%
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
7. SAIDI Transmisi
Deskripsi : Rata-rata lama padam per Delivery Point dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Delivery Point adalah titik transaksi antara P3B/Unit Transmisi dengan PLN
Distribusi/Wilayah yang terdiri dari Cubicle incoming trafo distribusi dan titik suplai
konsumen tegangan tinggi (KTT).
5
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
b. Lama padam pada delivery point adalah lama pemadaman yang terjadi pada titik
transaksi baik itu pemadaman akibat gangguan, pemeliharaan (yang dilakukan oleh P3B/
Unit Transmisi (UT)/Area Penyaluran dan Pengatur Beban(AP2B)/Area Pengatur
Distribusi dan Penyaluran Sistem(APDP), termasuk juga karena load shedding (UFR,
OLS, MLS, dll) atau gangguan sistem. Dihitung sejak pemadaman terjadi hingga normal
kembali. Apabila pemulihan dilakukan dengan trafo lain, dianggap normal bila suplai daya
tersedia Minimum 50 % dari beban semula, dikonfirmasi dengan Laporan Gangguan.
c. Total Delivery Point adalah Jumlah seluruh Delivery Point yang sudah ada pada tanggal
01 Januari tahun berjalan.
d. Gangguan penyulang yang mengakibatkan incoming trafo trip, dihitung sesuai dengan
tanggung jawabnya masing-masing dengan rincian sbb :
i. Gangguan penyulang yang mengakibatkan incoming 20 kV padam, untuk P3B
Sumatera diperhitungkan dalam SAIDI transmisi, sedangkan untuk Unit Transmisi
dihitung kalau hal tersebut merupakan tanggung jawab Unit Transmisi
(tergantung hasil investigasi bersama dengan Distribusi yang dinyatakan dalam
berita acara).
ii. Gangguan penyulang yang mengakibatkan sisi 150 kV padam, diperhitungkan
dalam SAIDI transmisi.
iii. Pemadaman akibat permintaan distribusi/wilayah tidak dihitung dalam SAIDI
transmisi
iv. Pemadaman yang disebabkan oleh Trafo overload akibat pembebanan oleh PLN
Distribusi/Wilayah tidak dihitung dalam SAIDI transmisi
v. Pada saat penormalan apabila trip kembali tetap diperhitungan sebagai
gangguan
Satuan : Menit / Delivery Point
Jenis KPI : Polaritas negatif
8. SAIFI Transmisi
Deskripsi : Rata-rata kali padam per Delivery Point dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Delivery Point adalah titik transaksi antara P3B/Unit Transmisi dengan PLN
Distribusi/Wilayah yang terdiri dari Cubicle incoming trafo distribusi dan titik suplai
konsumen tegangan tinggi (KTT).
b. Kali padam pada delivery point adalah kali pemadaman yang terjadi pada titik transaksi
baik itu pemadaman akibat gangguan, pemeliharaan (yang dilakukan oleh
P3B/UT/AP2B/APDP), termasuk juga karena load shedding (UFR, OLS, MLS, dll) atau
gangguan sistem.
c. Total Delivery Point adalah Jumlah seluruh Delivery Point yang sudah ada pada tanggal
01 Januari tahun berjalan.
d. Gangguan penyulang yang mengakibatkan incoming trafo trip, dihitung sesuai dengan
tanggung jawabnya masing-masing dengan rincian sbb :
i. Gangguan penyulang yang mengakibatkan incoming 20 kV padam, untuk P3B
Sumatera diperhitungkan dalam SAIFI transmisi, sedangkan untuk Unit Transmisi
dihitung kalau hal tersebut merupakan tanggung jawab Unit Transmisi
(tergantung hasil investigasi bersama dengan Distribusi yang dinyatakan dalam
berita acara).
ii. Gangguan penyulang yang mengakibatkan sisi 150 kV padam, diperhitungkan
dalam SAIFI transmisi.
iii. Pemadaman akibat permintaan distribusi/wilayah tidak dihitung dalam SAIFI
transmisi
iv. Pemadaman yang disebabkan oleh Trafo overload akibat pembebanan oleh PLN
Distribusi/Wilayah tidak dihitung dalam SAIFI transmisi
v. Pada saat penormalan apabila trip kembali tetap diperhitungan sebagai
gangguan.
6
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
9. Penyelesaian Proyek GI
Deskripsi : Jumlah kapasitas MVA Gardu Induk yang sudah beroperasi yang ditandai dengan
diterbitkannya Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB) atau Sertifikat Laik Operasi (SLO)
pada suatu periode.
Formula :
Satuan : MVA
Jenis KPI : Polaritas positif
10.Penyelesaian Proyek Transmisi
Deskripsi : Jumlah panjang Transmisi yang sudah beroperasi yang ditandai dengan
diterbitkannya Rekomendasi Layak Bertegangan (RLB) atau Sertifikat Laik Operasi (SLO)
pada suatu periode.
Formula :
Satuan : kms
Jenis KPI : Polaritas positif
11.Pemasangan Kapasitor
Deskripsi : Jumlah kapasitas MVAR Kapasitor yang sudah beroperasi pada suatu periode.
Formula :
Satuan : MVAR
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Persentase jumlah GI yang realisasi tegangannya melebihi batas +5% / -10% dari
tegangan nominalnya dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Tegangan yang diukur adalah tegangan busbar GI.
b. Perhitungan jumlah GI yang tegangannya melebihi batas +5% / -10% dari tegangan
nominal didasarkan pada seluruh GI yang telah beroperasi pada tanggal 01 Januari tahun
berjalan termasuk GI baru atau dalam masa garansi.
c. Suatu GI dikatakan memiliki tegangan melebihi batas +5% / -10% dari tegangan nominal
jika dalam waktu lebih dari 1 jam suatu GI berada dalam tegangan yang melebihi batas
+5% / -10% dari tegangan nominal atau jika telah mengalami 4 kali kejadian tegangan GI
melebihi batas +5% / -10% dari tegangan nominal.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan :
a. Frekuensi nominal ditetapkan sebesar 50 Hz.
b. Suatu jaringan transmisi dikatakan terjadi ekskursi frekuensi jika perubahan frekuensi
yang melebihi batas 1% dari batas nominal terjadi selama lebih dari 1 jam.
Satuan : Kali
7
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
8
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
disepakati oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana Penugasan. Khusus
untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya setelah
tahun berjalan, maka target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada rencana
progres penyelesaian penugasan.
f. Jika dalam suatu penugasan terdapat beberapa produk yang masing-masing produk
memiliki target penyelesaian yang berbeda, maka setiap produk tersebut dapat dihitung
sebagai 1 penugasan.
g. Jika suatu penugasan yang di dalam Surat Penugasannya tidak tertulis target waktu
penyelesaian penugasan atau tidak memiliki Kontrak Kerja / Proposal, maka target waktu
penyelesaian penugasan tersebut dapat ditentukan oleh Unit Pelaksana penugasan
melalui surat balasan kesanggupan penyelesaian penugasan kepada Pihak Pemberi
Penugasan yang mencantumkan kesanggupan target waktu penyelesaian penugasan.
h. Penugasan dinyatakan selesai pada saat Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
ditandatangani bersama oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana
Penugasan. Jika penugasan yang outputnya berupa dokumen (Laporan Teknik) yang
tidak memiliki Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, maka tanggal penyelesaian
dokumen tersebut dinyatakan sebagai tanggal penyelesaian penugasan.
i. Khusus untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya
setelah tahun berjalan, dinyatakan selesai apabila realisasi progres penyelesaian
penugasan pada tahun berjalan sesuai atau lebih cepat dari rencana progres
penyelesaian penugasannya.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Rasio penugasan pembangkit yang dapat diselesaikan secara tepat waktu
terhadap seluruh penugasan pembangkit yang direncanakan di suatu periode.
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah penugasan pembangkit didasarkan pada seluruh penugasan
supervisi/manajemen konstruksi pembangkit baik yang berasal dari Direksi, unit PLN
maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada tahun berjalan.
b. Jumlah penugasan dihitung per lokasi, sesuai dengan kode WBS/kode lokasi pada
aplikasi SAP.
c. Jumlah penugasan didasarkan pada seluruh produk portofolio berupa laporan teknik /
laporan supervisi/manajemen konstruksi / laporan akhir yang harus diselesaikan pada
periode berjalan sesuai dengan surat penugasan yang diterima.
d. Target waktu penyelesaian laporan teknik / laporan supervisi/manajemen konstruksi
dengan periode bulanan adalah tanggal 8 setelah bulan berjalan, Laporan dengan
periode selain bulanan disesuaikan dengan surat penugasan yang diterima.
Satuan : % (Persen)
Jenis KPI : Polaritas posistif
9
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Deskripsi : Rasio penugasan Transmisi dan Gardu Induk yang dapat diselesaikan secara
tepat waktu terhadap seluruh penugasan Transmisi dan Gardu Induk yang direncanakan di
suatu periode.
Formula :
Keterangan:
a. Perhitungan jumlah penugasan Transmisi dan Gardu Induk didasarkan pada seluruh
penugasan supervisi/manajemen konstruksi Transmisi dan Gardu Induk baik yang
berasal dari Direksi, unit PLN maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada
tahun berjalan.
b. Jumlah penugasan dihitung per lokasi, sesuai dengan kode WBS/kode lokasi pada
aplikasi SAP.
c. Jumlah penugasan didasarkan pada seluruh produk portofolio berupa laporan teknik /
laporan supervisi/manajemen konstruksi / laporan akhir yang harus diselesaikan pada
periode berjalan sesuai dengan surat penugasan yang diterima.
d. Target waktu penyelesaian laporan teknik / laporan supervisi/manajemen konstruksi
dengan periode bulanan adalah tanggal 8 setelah bulan berjalan, Laporan dengan
periode selain bulanan disesuaikan dengan surat penugasan yang diterima.
Satuan : % (Persen)
Jenis KPI : Polaritas posistif
Deskripsi : Rasio penugasan lainnya yang dapat diselesaikan secara tepat waktu terhadap
seluruh penugasan lainnya yang direncanakan di suatu periode.
Formula :
Keterangan:
a. Penugasan lainnya yaitu penugasan diuar penugasan supervisi/manajemen konstruksi
proyek pembangkit, transmisi dan gardu induk antara lain meliputi: supervisi/manajemen
konstruksi proyek Distribusi, Sarana & Prasarana, pendampingan inventarisasi lahan &
ROW, supervisi overhaul pemangkit, dan lainnya.
b. Perhitungan jumlah penugasan lainnya didasarkan pada seluruh penugasan lainnya yang
berasal dari Direksi, unit PLN maupun diluar PLN, yang dikerjakan/dilaksanakan pada
tahun berjalan.
c. Jumlah penugasan dihitung per lokasi, sesuai dengan kode WBS/kode lokasi pada
aplikasi SAP.
d. Jumlah penugasan didasarkan pada seluruh produk portofolio berupa laporan teknik /
laporan supervisi/manajemen konstruksi / laporan akhir yang harus diselesaikan pada
periode berjalan sesuai dengan surat penugasan yang diterima.
e. Target waktu penyelesaian laporan teknik / laporan supervisi/manajemen konstruksi
dengan periode bulanan adalah tanggal 8 setelah bulan berjalan, Laporan dengan
periode selain bulanan disesuaikan dengan surat penugasan yang diterima.
Satuan : % (Persen)
Jenis KPI : Polaritas Positif
Deskripsi : Rasio penugasan yang dapat diselesaikan terhadap seluruh penugasan yang
diterima suatu periode
Formula :
10
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Awal Akhir/Real
Dapat diselesaikan
Awal Akhir/Real
Dapat diselesaikan
Catatan :
- Awal = tanggal penugasan
- Akhir = target tanggal penyelesaian penugasan
- Real = realisasi tanggal penyelesaian penugasan
- Est Real = estimasi realisasi tanggal penyelesaian penugasan
c. Jumlah penugasan yang diselesaikan merupakan total jumlah penugasan dengan
kategori Dapat diselesaikan sesuai tabel butir b).
d. Jumlah penugasan yang diterima merupakan total jumlah penugasan baik kategori
Dapat diselesaikan maupun kategori Tidak dapat diselesaikan sesuai tabel butir b).
e. Target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada target waktu penyelesaian
penugasan yang tertulis pada Surat Penugasan/Kontrak Kerja/Proposal/Adendum yang
disepakati oleh Pihak Pemberi Penugasan dan Pihak Pelaksana Penugasan. Khusus
untuk penugasan multiyears yang target waktu penyelesaian penugasannya setelah
tahun berjalan, maka target waktu penyelesaian penugasan didasarkan pada rencana
progres penyelesaian penugasan.
f. Jika dalam suatu penugasan terdapat beberapa produk yang masing-masing produk
memiliki target penyelesaian yang berbeda, maka setiap produk tersebut dapat dihitung
sebagai 1 penugasan.
g. Jika suatu penugasan yang di dalam Surat Penugasannya tidak tertulis target waktu
penyelesaian penugasan atau tidak memiliki Kontrak Kerja / Proposal, maka target waktu
penyelesaian penugasan tersebut dapat ditentukan oleh Unit Pelaksana penugasan
11
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
19.Waktu Penyelesaian Penerbitan Acceptance Test Produk MDU (Material Distribusi Utama)
Deskripsi : Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penerbitan Laporan
Acceptance Test pada setiap penugasan dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan awal waktu pengujian terhitung sejak tanggal Perjanjian Penugasan kepada
Puslitbang. Sedangkan perhitungan akhir terhitung sejak tanggal selesai pengesahan
laporan teknik oleh Puslitbang.
b. Penugasan yang dihitung adalah penugasan untuk produk baru tidak termasuk
perpanjangan Jumlah hari yang diperhitungkan adalah hari kalender
c. Jumlah hari yang diperhitungkan adalah hari kalender
Satuan : hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
12
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : Score
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Tingkat kepuasan hasil diklat prajabatan yang diukur dari hasil survey kepuasan
manajemen Unit terhadap kualitas pegawai baru
Formula :
Keterangan :
a. Indikator diukur dengan menggunakan survey yang diadakan setiap 3 (tiga) bulan sekali
b. Survey ini ditujukan kepada manajemen unit (atasan dari pegawai baru yang ditempatkan
di unit operasional) setelah 6 (enam) bulan pengangkatan (sesuai tanggal SK
Pengangkatan Pegawai).
c. Survey terdiri dari pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka yang harus diisi oleh
manajemen unit (atasan dari pegawai baru yang ditempatkan di unit operasional)
d. Dilakukan dengan cara random sampling (sampling secara random di masing-masing unit
penempatan setingkat Kantor Induk) dengan masing-masing 5 orang atasan.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
25.Kepuasan Pelanggan
Deskripsi : Hasil survey kepuasan pelanggan oleh surveyor independen atau Unit Pusat
Pendidikan dan Latihan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan dalam suatu periode
Formula : ilai hasil sur ey kepuasan pelanggan
Keterangan :
a. Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan untuk Unit Wilayah dan Distribusi ditentukan
oleh Divisi Niaga PLN Kantor Pusat, yang dilakukan pada tahun berjalan, sedangkan
untuk Unit selain Wilayah dan Distribusi pelaksanaan survey kepuasan pelanggan
dilakukan oleh Unit Pusat Pendidikan dan Latihan yang dilakukan pada akhir Triwulan 2
dan akhir Triwulan 4 tahun berjalan. Untuk Anak Perusahaan pelaksanaan survey
kepuasan pelanggan dilakukan oleh surveyor independen yang ditunjuk oleh masing-
masing Anak Perusahaan.
b. Untuk mencapai nilai kepuasan pelanggan yang ditargetkan, setiap Unit dan Anak
Perusahan harus menyusun kegiatan-kegiatan triwulanan, yang disetujui oleh Direktur
Pembina selambat-lambatnya akhir bulan Maret tahun berjalan. Setiap kegiatan dibuat
tabel rencana pelaksanaannya secara kumulatif, dan dimonitor hasil pelaksanaannya
setiap triwulan, serta dihitung prosentase pencapaian dari setiap kegiatan dengan cara
membandingkan realisasi kegiatan terhadap rencana kegiatan.
13
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
c. Untuk Unit Wilayah dan Distribusi pada periode Triwulan 1, Triwulan 2 dan Triwulan 3,
nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan rata-rata prosentase pencapaian setiap kegiatan
(setiap kegiatan memiliki prosentase pencapaian maksimal 100%). Sedangkan untuk
Triwulan 4, nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan hasil survey kepuasan pelanggan.
d. Untuk Unit selain Wilayah dan Distribusi pada periode Triwulan 1 dan Triwulan 3, nilai
Kepuasan Pelanggan berdasarkan rata-rata prosentase pencapaian setiap kegiatan
(setiap kegiatan memiliki prosentase pencapaian maksimal 100%). Sedangkan untuk
Triwulan 2 dan Triwulan 4, nilai Kepuasan Pelanggan berdasarkan hasil survey kepuasan
pelanggan.
Contoh :
Suatu unit wilayah untuk mencapai nilai kepuasan pelanggan yang ditargetkan,
melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Dari hasil monitoring pelasanaan kegiatan tersebut di atas, terlihat bahwa nilai Kepuasan
Pelanggan bulan Triwulan 3 adalah 73,5%.
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas positif
26.SAIDI
Deskripsi : Rata-rata lama padam per pelanggan dalam suatu periode
Formula :
27.SAIFI
14
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
kWh penjualan tahun berjalan merupakan kWh penjualan energi listrik akumulasi suatu
periode tertentu yang didapatkan dari laporan penjualan 309.
Satuan : TWh
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Penjualan Energi listrik pada kelompok pelanggan industri pada suatu periode
tertentu
Formula :
Keterangan :
kWh penjualan pelanggan industri tahun berjalan merupakan kWh penjualan pelanggan
industri akumulasi suatu periode tertentu yang didapatkan dari laporan penjualan 309.
Satuan : TWh
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Biaya yang dikeluarkan untuk sewa pembangkit yang berbahan bakar minyak
(BBM) dalam suatu periode.
Formula :
Keterangan : untuk biaya pembangkit sewa adalah biaya sewa yang dikeluarkan pada
periode berjalan sesuai dengan laporan keuangan.
Satuan : Rp Milyar
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan distribusi terhadap kWH siap salur
ke Distribusi tanpa I4 dalam satu periode
Formula :
Keterangan :
a. kWh siap salur ke distribusi merupakan kWh siap salur tanpa I-4
b. PSSD merupakan kWh Pemakaian Sendiri Sistem Distribusi
c. kWh jual merupakan kWh penjualan tanpa I-4
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
15
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
5. Susut Jaringan
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan terhadap kWH siap salur dalam
suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. kWh siap salur merupakan kWh siap salur transmisi
b. kWh pemakaian sendiri merupakan kWh pemakaian sendiri Sistem Distribusi + kWh
pemakaian sendiri Gardu Induk
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan :
a. Gangguan permanen adalah gangguan yang durasinya lebih dari 5 menit
b. Gangguan temporer adalah gangguan yang durasinya kurang dari atau sama dengan 5
menit
c. Gangguan penyulang adalah gangguan yang mengakibatkan tripnya PMT penyulang
pada Gardu Induk / Gardu Hubung.
Satuan : kali / 100 kms
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Rasio jumlah trafo yang rusak terhadap jumlah trafo beroperasi pada suatu
periode
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah unit trafo yang rusak didasarkan pada jumlah unit trafo beroperasi
yang mengalami kerusakan/gangguan yang mengakibatkan pemadaman, sehingga
memerlukan penggantian trafo.
b. Jumlah unit trafo beroperasi merupakan jumlah unit trafo milik PLN yang beroperasi
sampai dengan periode berjalan.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
16
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
17
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Nilai kalor untuk bahan bakar :
HSD = 9.060 kcal / liter
MFO = 9.700 kcal / liter
IDO = 9.200 kcal / liter
b. Khusus untuk Batubara dan Gas Alam, nilai kalor yang digunakan dalam perhitungan
realisasi bisa diambil dari nilai kalor bahan bakar rata-rata tertimbang yang telah diperiksa
oleh surveyor, dan dinyatakan masih berlaku pada saat periode pelaporan.
c. Untuk volume pemakaian bahan bakar merupakan volume yang digunakan selama
operasi termasuk proses start up atau firing.
18
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
d. KWh produksi netto adalah kWh produksi bruto dari unit pembangkit milik PLN dikurangi
dengan pemakaian sentral pembangkit.
Satuan : kcal/kWh
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Faktor ketersediaan mesin pembangkit untuk beroperasi pada Daya Mampu
Nettonya.
Formula :
19
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
pekerjaan awal sehingga unit tersebut tidak mampu untuk mencapai beban
penuh setelah akhir tanggal PD atau D4 yang diperkirakan. DE harus mulai pada
waktu ( bulan/hari/jam/menit) saat PD atau D4 direncanakan berakhir.
f. EUDH (Equivalent Unplanned Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam
unit pembangkit derating tidak terencana (D1, D2, D3, D4, DE) dan besar penurunan
derating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2, D3) dikonversi
menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating
aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN
pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
Keterangan :
i. D1 (Unplanned (Forced) Derating Immediate) merupakan derating yang
memerlukan penurunan kapasitas segera (tidak dapat ditunda).
ii. D2 (Unplanned (Forced) Derating Delayed) merupakan derating yang tidak
memerlukan suatu penurunan kapasitas segera tetapi memerlukan penurunan
dalam waktu enam jam.
iii. D3 (Unplanned (Forced) Derating Postponed) merupakan derating yang dapat
ditunda lebih dari enam jam.
g. ESDH (Equivalent Seasonal Derated Hours) merupakan perkalian antara MW derating
unit pembangkit akibat pengaruh cuaca/musim dengan jumlah jam unit pembangkit siap
dibagi dengan DMN.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Lamanya gangguan rata-rata jaringan transmisi setiap 100 kms dalam suatu
periode
Formula :
Deskripsi : Lamanya gangguan rata-rata pada setiap unit trafo GI dalam suatu periode
Formula :
20
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Dalam hal terjadi gangguan meluas yang disebabkan oleh transmisi, kali gangguan
dihitung satu kali (dihitung yang menjadi penyebab saja).
b. Perhitungan jumlah panjang jaringan transmisi didasarkan pada seluruh jaringan
transmisi yang telah beroperasi pada tanggal 01 Januari tahun berjalan.
c. Gangguan pada aset baru, dihitung setelah 3 bulan beroperasi.
d. Pada saat penormalan apabila trip kembali tetap diperhitungkan sebagai gangguan.
Satuan : kali / 100 kms
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Jumlah kali gangguan rata-rata pada setiap unit trafo GI dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah trafo didasarkan pada seluruh jumlah trafo GI yang pada tanggal 01
Januari tahun berjalan sudah beroperasi.
b. Gangguan pada Trafo baru, mulai dihitung setelah 3 bulan beroperasi.
c. Pada saat penormalan apabila trip kembali tetap diperhitungan sebagai gangguan.
d. Khusus unit-unit yang sudah mengimplementasikan EAM Transmisi, maka data
gangguan untuk perhitungan kinerja adalah berdasarkan data dari legacy FOIS (Forced
Outage Information System).
Satuan : kali / unit
Jenis KPI : Polaritas negatif
16. Capacity Factor Pembangkit PLN
Deskripsi : Mengukur Rasio Kinerja mesin terhadap kapasitas total mesin sesuai dengan
daya terpasangnya pada periode tertentu.
Formula :
21
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a) PH (Period Hours) merupakan jumlah Jam Tersedia dalam suatu periode tertentu
yang sedang diamati selama unit dalam status aktif. Jika 1 bulan terdapat 30 hari,
maka PH = 30 x 24 jam = 720 jam.
b) Unit yang dinyatakan status aktif adalah unit-unit pembangkit yang tidak termasuk
didalam Mothballed dan retired unit atau ATTB (Aktiva Tetap Tidak Beroperasi) yang
ditetapkan oleh Direktorat terkait.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Rasio produksi energi bruto yang menggunakan BBM (HSD, MFO, dan IDO)
terhadap total produksi energi bruto, yang dibangkitkan oleh unit pembangkit milik PLN, unit
pembangkit sewa, dan unit pembangkit IPP.
Formula :
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan transmisi terhadap kWH siap salur
ke transmisi dalam satu periode
Formula :
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negative
Deskripsi : Jumlah energi yang tidak disalurkan akibat gangguan sistem transmisi
Formula :
Satuan : GWh
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Jumlah AMR meter yang dipasang pada titik transaksi pembangkit dan transmisi
Formula :
Keterangan :
22
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : MW
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
Untuk pembebasan lahan untuk proyek ketenagalistrikan yang statusnya belum selesai
diukur dengan menggunakan bobot setiap proses pembebasan lahan dengan kriteria
sebagai berikut :
Bobot
No Uraian Kegiatan (%)
Perencanaan Pengadaan Tanah (dari studi kelayakan sampai 10
1 dengan dokumen perencanaan pengadaan tanah)
Persiapan Pengadaan Tanah (dari pendataan sampai penerbitan 40
2 ijin penetapan lokasi)
Pelaksanaan Pengadaan Tanah (BPN) (dari Inventarisir sampai
3 40
dengan pemberian ganti rugi)
Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah (dari penerimaan
4 pelepasan hak sampai dengan kelengkapan 10
administrasi\sertifikat)
Total 100
Untuk unit yang targetnya hektar proses perhitungan pencapaian dikonversi dari bobot
tersebut misalnya : Proyek A lahan sudah bebas 10 Ha, Proyek B rencana lahan dibebaskan
sebesar 5 Ha namun pada periode berjalan tahapnya baru dalam proses ijin penetapan
lokasi sehingga bobot tercapai adalah 10 % x 5 Ha = 0,5 Ha sehingga lahan yang
dibebaskan adalah 10,5 Ha.
Satuan : Ha (Hektare), %
Jenis KPI : Polaritas positif
23
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : Proyek
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
Derating (MW) diukur apabila daya keluaran unit lebih rendah dari DMN-nya dengan kriteria
apabila kurang dari 2 % dari DMN kurang dari atau sama dengan 30 menit tidak diukur
sebagai derating.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Faktor ketersediaan mesin pembangkit untuk beroperasi pada Daya Mampu
Netto-nya pada Unit pembangkit baru yang masih dalam masa garansi
Formula :
24
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
Untuk perhitungan pelaksanaan kontraktual mengacu kepada lampiran.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
a. UKL : Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
b. UPL : Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
a. RKL : Rencana Pengelolaan Lingkungan
b. RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
25
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Jumlah laporan tentang progress pengadaan tanah untuk proyek kelistrikan
Formula :
Satuan : Buah
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : Ha (Hektare)
Jenis KPI : Polaritas positif
39. Rasio Pencapaian Progres Proyek (untuk Proyek PMO/Program Management Office)
Deskripsi : Rata-rata rasio pencapaian progress proyek-proyek PMO yang diawasi PLN
Pusmankon.
Formula :
( )
Keterangan:
a. Proyek yang dimaksud adalah proyek yang ada di aplikasi PMO PLN yang disupervisi
oleh PLN Pusmankon.
b. Data rencana progress dan realisasi progress berdasarkan data pada aplikasi PMO.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Posistif
Deskripsi : Prosentase jumlah manmonth yang dapat dipenuhi dalam suatu periode.
Formula :
Keterangan:
a. Manmonth terjual merupakan manmonth pegawai dan alih daya terkait dengan
pelaksanaan penugasan dari pemberi kerja.
b. Jumlah kebutuhan manmonth direncanakan di awal tahun berjalan.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Posistif
26
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
42. Rasio Penyelesaian Pekerjaan Laporan Inspeksi Transmisi dan Gardu Induk
Deskripsi : Prosentase penyelesaian laporan pekerjaan inspeksi transmisi dan GI
Formula :
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Rasio penerbitan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Sistem
Manejemen Lingkungan (SML) pada suatu periode.
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah sertifikasi SMM (Sistem Manajemen Mutu) dan SML (Sistem
Manajemen Lingkungan) didasarkan pada sertifikasi yang terbit pada batas waktu yang
disepakati oleh kedua belah pihak pada saat audit.
b. Sertifikasi SMM dan SML dinyatakan telah selesai terbit jika LKS ditutup dan sudah
diverifikasi sesuai dengan batas waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak pada saat
audit.
c. Perhitungan jumlah sertifikasi sesuai order didasarkan pada Surat Penugasan dari klien
(pemohon sertifikasi).
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
27
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Jumlah komponen Reverse Engineering yang diselesaikan dalam suatu periode
Formula :
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Rasio Jumlah karya inovasi yang diproduksi dari total penugasan yang diterima
dari PLN Puslitbang dalam satu periode.
Formula :
Keterangan : Jumlah Type produk karya inovasi dibuktikan dengan surat penugasan dari
PLN Puslitbang.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Positif
28
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Formula :
Keterangan :
a. Progress PLTM yang diselesaikan merupakan Progress pekerjaan PLTM yang dilaporkan
tiap bulan berjalan dalam satuan persen (%)
b. Total PLTM merupakan Total Progres Penugasan Pekerjaan EPC PLTM yang diterima
dalam satuan persen
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Positif
Keterangan :
a. Perhitungan jumlah produk portofolio didasarkan pada seluruh produk portofolio yang
dapat diselesaikan selama tahun berjalan
b. Produk portofolio dapat berupa :
i. Studi Potensi / Site Selection
ii. Pra Studi Kelayakan
iii. Studi Kelayakan
iv. Studi Kelistrikan
v. Project Design Report / Basic Design
vi. Detail Design
vii. Dokumen Lelang
viii. Harga Perkiraan Enjinir
ix. Design Review
x. Laporan Evaluasi
xi. Perangkat Enjiniring, terdiri dari :
- Acuan Dokumen Lelang
- Panduan Desain Teknis (Design Guide)
- Software Enjiniring (yang dibuat sendiri)
- Petunjuk Enjiniring
Satuan : buah
Jenis KPI : Polaritas positif
29
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Perhitungan penelitian dan pengembangan didasarkan pada jumlah penelitian dan
pengembangan yang telah selesai pada tahun berjalan, baik yang pembuatannya dimulai
pada tahun berjalan atau pada tahun sebelum tahun berjalan
b. Kategori penelitian dan pengembangan yang diperhitungkan adalah penelitian dan
pengembangan dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
Satuan : buah
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
a. Perhitungan standarisasi didasarkan pada jumlah standarisasi yang telah selesai pada
tahun berjalan, baik yang pembuatannya dimulai pada tahun berjalan atau sebelum tahun
berjalan
b. Kategori standarisasi yang diperhitungkan adalah standarisasi dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
iv. Scada
v. Umum
c. Standarisasi dinyatakan telah selesai jika telah disetujui atau dinyatakan selesai oleh
Divisi terkait
Satuan : buah
Jenis KPI : Polaritas positif
30
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Deskripsi : Jumlah penelitian dan pengembangan yang dapat diimplementasikan pada Unit
PLN maupun diluar PLN
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan penelitian dan pengembangan didasarkan pada jumlah penelitian dan
pengembangan yang telah terimplementasi pada tahun berjalan, baik yang
pembuatannya dilakukan pada tahun berjalan atau sebelum tahun berjalan.
b. Suatu penelitian dan pengembangan dinyatakan telah terimplementasi jika :
i. Teraplikasi
ii. Muncul menjadi standar
c. Kategori penelitian dan pengembangan yang diperhitungkan adalah penelitian dan
pengembangan dalam bidang :
i. Pembangkitan
ii. Transmisi
iii. Distribusi
Satuan : buah
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : buah
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : Score
Jenis KPI : Polarisasi positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polarisasi positif
31
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Formula :
Satuan : Level
Jenis KPI : Polarisasi positif
Deskripsi : Jumlah judul pembelajaran yang akan diajarkan menggunakan metode digital
learning yang siap digunakan untuk pembelajaran
Formula :
Satuan : buah
Jenis KPI : Polarisasi positif
Deskripsi : Jumlah program pembelajaran yang mendapatkan akreditasi baru dan atau
mempertahankan akreditasi yang didapat sebelumnya
Formula :
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Hasil assessment terhadap maturity level Organization Capital Readiness (OCR),
Formula :
Keterangan :
Khusus untuk Unit-unit, rincian metode penilaian OCR dan target masing-masing unsur
penilaan selanjutnya dijelaskan dalam Pedoman Pengukuran HCR dan OCR yang diterbitkan
oleh Direktorat SDM dan Umum
Satuan : Level
32
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
33
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Formula :
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan *) :
a. Untuk unit pembangkitan, menggunakan kWh produksi netto, termasuk kWh unit
pembangkit sewa dan pembangkit IPP.
b. Untuk unit wilayah dan distribusi, menggunakan kWh jual
Satuan : Rp / [kWh]
Jenis KPI : Polaritas negative
Deskripsi : Total biaya yang diperlukan untuk membangkitkan tiap kWh energi listrik /
menyalurkan
Formula :
Satuan : Rp / [kWh]
Jenis KPI : Polaritas negative
Keterangan :
Satuan : Rp/kWh
Jenis KPI : Polaritas positif
5. Umur Piutang
Deskripsi : Lama waktu rata-rata antara penagihan dan pelunasan piutang listrik
Formula (untuk Unit Distribusi, Unit Wilayah) :
Keterangan :
a. Piutang Aliran Listrik (PAL) dan Tagihan Susulan (Tagsus) mengacu pada TUL IV-04.
Sedangkan Piutang Ragu-ragu (PRR) mengacu pada TUL IV-06 jenis PAL dan TS.
b. Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik mengacu pada TUL III-09.
c. Perhitungan Rata-rata Piutang merupakan rata-rata nilai saldo akhir piutang periode
berjalan, dengan saldo akhir piutang tahun sebelumnya.
Satuan : hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
34
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Saldo rata-rata persediaan batubara adalah rata-rata saldo persediaan batubara selama
periode berjalan.
Satuan : hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan :
a. Jumlah pemakaian material mengacu pada besarnya Pemakaian Material untuk
Pemeliharaan ditambah Pemakaian Material untuk AT & PDP sesuai SE 011.E/DIR/2007
(Material Pemeliharaan mengacu ke Laba Rugi, sedangkan Material AT dan PDP
mengacu ke Laporan Keuangan Lampiran 5D kolom 8 & 9 (tanpa BBM))
b. Perhitungan rata-rata merupakan rata-rata nilai saldo material dalam suatu periode
berjalan, yaitu : (Saldo Material Desember tahun lalu + Saldo Material Bulan pelaporan)/2.
Satuan : kali
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
9. Progress Fisik
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
35
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. ATTB adalah aktiva tetap tidak beroperasi
b. PRR adalah piutang ragu-ragu
c. Jumlah ATTB dan PRR yang dihapus adalah jumlah rupiah usulan penghapusan ATTB
dan PRR yang dinyatakan telah lengkap dan memenuhi persyaratan untuk penghapusan
oleh Divisi Akuntansi PLN Kantor Pusat.
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas positif
11.Biaya Administrasi
12.Biaya Pemeliharaan
Deskripsi : Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk setiap produk yang dihasilkan pada suatu
periode
Formula :
Keterangan :
a. Perhitungan Biaya didasarkan pada laporan realisasi biaya proyek\penelitian\diklat yang
telah diakui sesuai Nota Buku yang disampaikan oleh unit, tidak termasuk yang
dikerjakan oleh Pihak Ketiga.
b. Man Month terjual dihitung berdasarkan Man Month yang diakui oleh Pemberi Penugasan
dan Pelaksana Penugasan yang tertuang dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja. Jika
dalam Surat Penugasan/Kontrak Kerja tidak terdapat jumlah Man Month yang diakui oleh
Pemberi Penugasan dan Pelaksana Penugasan, maka Man Month terjual dihitung
berdasarkan timesheet dengan menggunakan formula :
dimana:
I. i = jumlah penugasan
II. Jumlah tenaga kerja yang terlibat = jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
penyelesaian suatu penugasan
III. Jumlah waktu yang dibutuhkan = jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu penugasan
36
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
c. Biaya sertifikat SLO adalah besar biaya yang dikeluarkan untuk penyelesaian penugasan
SLO : Pembangkit (diluar FTP), GI dan tranmisi, JTM 20 kV.
d. Sertifikat SLO yang diterbitkan adalah jumlah inspeksi yang sudah diselesaikan sehingga
menghasilkan rekomendasi laik bertegangan (RLB) atau rekomendasi laik sinkron (RLS)
atau Laporan Teknik (LAPTEK) atau penerbitan sertifikat SLO pada batas waktu yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak pada saat inspeksi.
Satuan : Juta Rp / produk
Jenis KPI : Polaritas negatif
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas negative
Deskripsi : Besarnya nilai proyek yang diserahterimakan dari Unit Induk Pembangunan
kepada unit induk pengusahaan dalam suatu periode.
Formula :
Keterangan :
o Nilai proyek yang telah diserahterimakan mengacu kepada nilai yang ada pada
laporan keuangan.
o Nilai total proyek yang dikerjakan dihitung dari saldo akhir Pekerjaan dalam
Pelaksanaan (PDP) Tahun sebelumnya ditambah dengan penambahan PDP selama
tahun berjalan.
o Contoh perhitungan :
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas positif
e. FOKUS KEPEMIMPINAN
1. Implementasi KPKU
37
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
3. Implementasi PMO
Deskripsi : Perhitungan nilai Kelengkapan Data PMO yang diinput kedalam Aplikasi PMO.
Formula : rogress pdate Data royek untuk semua tahapan pada aplikasi
Keterangan :
Detail kegiatan untuk penilaian PMO sebagaimana tercantum pada lampiran.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Positif
4. Proper Hijau/Emas
Deskripsi : Jumlah unit yang mendapatkan penilaian minimal proper hijau pada suatu periode.
Formula :
Satuan : Unit
Jenis KPI : Polaritas positif
5. Implementasi K2
Deskripsi : Hasil pengukuran terhadap upaya untuk melakukan implementasi K2.
Formula :
Keterangan :
Detail perhitungan maturity K2 akan sebagaimana tercantum pada lampiran.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Deskripsi : Total rekomendasi auditor yang sudah ditindaklanjuti pada periode berjalan.
Formula
Keterangan :
Untuk perhitungan tindak lanjut rekomendasi auditor sebagaimana tercantum pada lampiran.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
7. Kepatuhan
Deskripsi : Total nilai pengurang yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan unit dalam hal
ketaatan terhadap aturan-aturan dari Kantor Pusat
Formula : Jumlah nilai pengurang dari unsur kepatuhan dari antor usat
Keterangan :
a. Total nilai pengurang dari seluruh pelaporan adalah maksimal sebesar -10.
b. Nilai pengurang terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
38
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
39
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
Aplikasi SAIDI-SAIFI yang digunakan adalah aplikasi APKT SAIDI-SAIFI yang dikembangkan
oleh DIV-STI dan digunakan diseluruh unit dan nasional.
Satuan : waktu
Jenis KPI : Polaritas negatif
Deskripsi : Jumlah rata-rata gangguan penyulang setiap 100 kms penyulang yang
menyebabkan pemadaman, baik gangguan permanen maupun temporer pada suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. FOH (Force Outage Hours) jumlah jam unit keluar paksa sebagai akibat dari gangguan
Unplanned (Forced) Outages (U1, U2, U3) + Startup Failures (SF).
Keterangan :
40
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
penurunan derating dibagi DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2, D3) dikonversi
menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating
aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN
pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
Keterangan :
4. Kualitas Batubara
Deskripsi : Kualitas batubara yang dipasok oleh PLN Batubara yang dinilai dari nilai dari rapor
pemasok yang dikeluarkan oleh Divisi Batubara/Satuan Terkait pada suatu periode
Formula :
Satuan : Persen (% )
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
a. Laycan Days merupakan batas toleransi muat atau bongkar, nilainya H-2/H+2 dari hari
perencanaan (sesuai rakor bulanan yang telah ditetapkan oleh Divisi Batubara/Divisi
terkait).
b. Definisi shipment adalah mulai dimuatnya batubara sampai dengan diterima oleh unit
PLN yang bersangkutan
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
41
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Formula :
Satuan : Hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan :
Data Produk Enjiniring (FS & Bid Doc) yang disetujui Pemberi Kerja harus dikeluarkan oleh
DIVEPP
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
1. Fuel Mix
Deskripsi : Rasio energi produksi bruto yang menggunakan BBM (HSD, MFO, dan IDO)
terhadap total energi produksi bruto, yang dibangkitkan oleh unit pembangkit milik sendiri, unit
pembangkit sewa, dan unit pembangkit IPP.
Formula :
( )
( )
42
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
2. Susut Jaringan
Deskripsi : Rasio energi listrik yang hilang pada jaringan terhadap kWH siap salur (loko netto)
dalam suatu periode
Formula :
Keterangan :
a. kWh siap salur merupakan kWh siap salur transmisi
b. kWh pemakaian sendiri merupakan kWh pemakaian sendiri Sistem Distribusi + kWh
pemakaian sendiri Gardu Induk
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
3. Pertumbuhan Penjualan
Deskripsi : Pertumbuhan penjualan tenaga listrik pada suatu periode dibandingkan terhadap
penjualan tenaga listrik pada periode yang sama tahun sebelumnya
Formula :
Keterangan :
a. kWh penjualan tahun berjalan merupakan kWh penjualan akumulasi suatu periode
tertentu
b. kWh penjualan periode tahun sebelumnya merupakan kWh penjualan akumulasi suatu
periode tertentu tahun sebelumnya
Contoh : Pertumbuhan penjualan Triwulan I 2016 adalah [(kWh penjualan akumulasi sampai dengan
Maret 2016 kWh penjualan akumulasi sampai dengan Maret 2015) / kWh penjualan akumulasi sampai
dengan Maret 2015] *100%
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
43
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
dimana i merupakan jumlah unit mesin pembangkit.
Keterangan :
AH (Available Hours) merupakan jumlah jam unit pembangkit siap dioperasikan yaitu Service
Hours ditambahkan Reserve Shutdown Hours.
Keterangan :
i.
Service Hours merupakan jumlah jam operasi unit pembangkit tersambung ke
jaringan transmisi, baik pada kondisi operasi normal maupun kondisi derating.
ii. Reserve Shutdown merupakan suatu kondisi apabila unit siap operasi namun
tidak disinkronkan ke sistem karena beban yang rendah. Kondisi ini dikenal juga
sebagai economy outage atau economy shutdown. Jika suatu unit keluar karena
adanya permasalahan peralatan, baik unit diperlukan atau tidak diperlukan oleh
sistem, maka kondisi ini dianggap sebagai sebagai FO, MO, atau PO, bukan
sebagai reserve shutdown (RS).
PH (Period Hours) merupakan jumlah Jam Tersedia dalam suatu periode tertentu yang
sedang diamati selama unit dalam status aktif. Jika 1 bulan terdapat 30 hari, maka PH = 30 x
24 jam = 720 jam.
DMN (Daya Mampu Netto) besarnya daya output pembangkit (sesuai dengan Rencana
Operasi Tahunan/ROT) yang sudah dikurangi dengan pemakaian sendiri unit pembangkit
tersebut.
EPDH (Equivalent Planned Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam unit
pembangkit derating terencana (Planned Derating) termasuk Extension (DE) dan besar
penurunan derating dibagi dengan DMN. Setiap kejadian derating terencana (PD dan DE)
dikonversi menjadi jam ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi
derating aktual (jam) dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan
DMN pembangkit (MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
Keterangan :
44
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
EUDH (Equivalent Unplanned Derated Hours) merupakan perkalian antara jumlah jam unit
pembangkit derating tidak terencana (D1, D2, D3, D4, DE) dan besar penurunan derating
dibagi dengan DMN. Setiap kejadian Forced Derating (D1, D2, D3) dikonversi menjadi jam
ekivalen full outage, yang diperoleh dengan cara mengalikan durasi derating aktual (jam)
dengan besar derating (MW) dan membagi perkalian tersebut dengan DMN pembangkit
(MW). Semua jam ekivalen ini kemudian dapat dijumlahkan.
Keterangan :
6. EAF (Equivalent Availability Factor) PLTU Batubara (Suralaya 1-7 IP dan Paiton 1-2 PJB)
Deskripsi : Faktor ketersediaan unit pembangkit PLTU eksisting dimana IP/PJB sebagai Asset
Owner dengan bahan bakar batubara untuk beroperasi pada Daya Mampu Nettonya
(termasuk unit mesin baru yang sudah beroperasi dan masih dalam masa garansi) pada
periode tertentu.
Formula :
[( ) ]
[ ]
dimana i merupakan jumlah unit mesin pembangkit.
Keterangan : (sesuai dengan keterangan pada 1. EAF (Equivalent Availability Factor) Total
Pembangkit)
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan : (sesuai dengan keterangan pada 1. EAF (Equivalent Availability Factor) Total
Pembangkit)
Satuan : %
Jenis KPI : Polaritas positif
45
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Jumlah pemakaian material mengacu pada besarnya Pemakaian Material untuk
Pemeliharaan ditambah Pemakaian Material untuk AT & PDP sesuai SE
011.E/DIR/2007 (Material Pemeliharaan mengacu ke Laba Rugi, sedangkan Material
AT dan PDP mengacu ke Laporan Keuangan Lampiran 5D kolom 8 & 9 (tanpa BBM))
b. Perhitungan rata-rata merupakan rata-rata nilai saldo material dalam suatu periode
berjalan, yaitu : (Saldo Material Desember tahun lalu + Saldo Material Bulan
pelaporan)/2.
Satuan : Kali
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
46
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
Jumlah batubara yang diangkut oleh perusahaan baik melalui kapal milik sendiri maupun
kapal KSO.
Satuan : Juta Ton
Jenis KPI : Polaritas positif
16. Pencapaian Service Level Agreement (SLA) Pekerjaan Layanan O & M Distribusi (Haleyora
Power).
Deskripsi : Realisasi pencapaian Service Level Agreement (SLA) pekerjaan Layanan
Operation & Maintenance bidang Distribusi Tenaga Listrik yang tercantum dalam Kontrak
atau Perjanjian Pekerjaan dengan Unit PLN pada suatu periode dimana bila tidak mencapai
SLA akan dikenakan sanksi / denda / pinalti.
Formula :
Keterangan :
a. SLA unit n = adalah rata-rata pencapaian SLA selama periode berjalan
b. n = jumlah unit
Satuan : Area
47
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
48
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
49
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
28. Rata-rata waktu (durasi) penanganan gangguan service jaringan & jasa telekomunikasi
Non SCADA
Deskripsi : Tingkat kecepatan penanganan gangguan Non SCADA yang diukur dari waktu
penanganan keseluruhan gangguan Non SCADA dibandingkan dengan total seluruh
gangguan Non SCADA pada periode tertentu.
Formula :
Satuan : Jam
Jenis KPI : Polaritas negatif
29. Rata-rata waktu (durasi) penanganan gangguan service jaringan & jasa telekomunikasi
segmen ketenagalistrikan SCADA Distribusi & Transmisi
Deskripsi : Tingkat kecepatan penanganan gangguan SCADA yang diukur dari waktu
penanganan keseluruhan gangguan SCADA dibandingkan dengan total seluruh gangguan
SCADA pada periode tertentu.
Formula :
Satuan : Menit
Jenis KPI : Polaritas negatif
Keterangan :
Lamanya waktu sambung = tanggal sambung - tanggal bayar biaya penyambungan
Satuan : Hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
50
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : Milyar
Jenis KPI : Polaritas positif
Keterangan :
Biaya produksi pembangkit adalah biaya total usaha ditambah dengan beban pinjaman.
Satuan : Rp/kWh
Jenis KPI : Polaritas negatif
51
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
a. Piutang Aliran Listrik (PAL) dan Tagihan Susulan (Tagsus) mengacu pada TUL IV-04
periode berjalan & saldo akhir pada tahun sebelumnya.
b. Piutang Ragu-ragu (PRR) mengacu pada TUL IV-06 jenis PAL dan TS periode berjalan &
saldo akhir pada tahun sebelumnya.
c. Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik mengacu pada TUL III-09 periode berjalan.
d. Perhitungan Rata-rata Piutang merupakan rata-rata nilai saldo akhir piutang periode
berjalan, dengan saldo akhir piutang tahun sebelumnya.
e. Pendapatan Usaha merupakan seluruh pendapatan usaha pada Laporan Laba/Rugi
perusahaan pada periode berjalan.
f. Untuk BAG perhitungan piutang dimulai sejak Berita Acara Serah Terima Batubara
(Bongkar) diterbitkan.
Satuan : Hari
Jenis KPI : Polaritas negatif
6. Program Investasi Realisasi Fisik Program Investasi/ Realisasi Fisik program terkontrak
Deskripsi : Progres hasil pelaksanaan/penyelesaian fisik dari program/proyek yang
dilaksanakan dalam suatu periode yang dihitung dari realisasi pembayaran dari rencana
anggaran (pagu disburse) pada suatu periode.
Formula :
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
52
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas negatif
12. Perputaran Material Non Bahan Bakar (PLN Batam & Tarakan)
Deskripsi : Rata-rata pemanfaatan material terhadap saldo material yang tersedia pada suatu
periode
53
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Formula :
Keterangan :
a. Jumlah pemakaian material mengacu pada besarnya Pemakaian Material untuk
Pemeliharaan ditambah Pemakaian Material untuk AT & PDP sesuai SE
011.E/DIR/2007 (Material Pemeliharaan mengacu ke Laba Rugi, sedangkan Material
AT dan PDP mengacu ke Laporan Keuangan Lampiran 5D kolom 8 & 9 (tanpa BBM))
b. Perhitungan rata-rata merupakan rata-rata nilai saldo material dalam suatu periode
berjalan, yaitu : (Saldo Material Desember tahun lalu + Saldo Material Bulan
pelaporan)/2.
Satuan : Kali
Jenis KPI : Polaritas positif
54
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
b. Total Equity merupakan jumlah total modal maupun Laba, baik Saldo Laba maupun Laba
Tahun Berjalan di dalam laporan neraca pada periode berjalan.
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas Positif
Keterangan :
Data Market Share harus diambil dari penyedia data yang direkomendasikan (contoh IDC,
dll).
Satuan : % (persen)
Jenis KPI : Polaritas positif
1. Pengelolaan Risiko
Deskripsi : suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya pada periode tertentu
Formula :
Satuan : Level
Jenis KPI : Polaritas positif
2. Penerapan GCG
Deskripsi : Implementasi Good Corporate Governance untuk memastikan tata kelola
perusahaan pada periode tertentu
Formula :
Satuan : Skor
Jenis KPI : Polaritas positif
55
LAMPIRAN I
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Deskripsi : Jumlah unit yang mendapatkan peningkatan penilaian proper minimal hijau pada
suatu periode.
Formula :
Satuan : Unit
Jenis KPI : Polaritas positif
Dari hasil perhitungan terlihat bahwa total nilai pengurang adalah sebesar -12. Mengingat
batasan maksimal dari nilai pengurang adalah -10, maka nilai pengurang yang digunakan
adalah sebesar -10.
Satuan : -
Jenis KPI : Nilai Pengurang
56
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Perhitungan nilai KPI didasarkan pada jenis KPI, kecuali yang disebutkan secara khusus di bawah ini :
B (100%, 100%)
100% Y = 100%
Y=X
B (100%, 100%)
100% Y = 100%
Y = (X)
57
LAMPIRAN II
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
58
LAMPIRAN III
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Kegiatan dan Penilaian Implementasi KPKU Unit tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan Triwulan 1 sebagai berikut :
1 Bobot 50% : Pelatihan Interpretasi KPKU
2 Bobot 50 % : Awareness Tim Champion KPKU Unit
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan Triwulan II sebagai berikut :
1 Bobot 50 % : Update Penyusunan Laporan KPKU Unit Tahun 2016 di SILM
2 Bobot 50% : Input data realisasi Indikator kinerja penting (Katagori 7) di SILM
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan TW III sebagai berikut :
1 Bobot 75 % : Asesmen dan verifikasi Laporan KPKU Unit Kategori 1 sd 7 oleh Evaluator
KPKU
2 Bobot 25 % : Input data hasil pengukuran maturity level Unit Pelaksana (Dis/Wil/Kit/Trs)
Tahun 2016
59
LAMPIRAN III
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan Triwulan 1 sebagai berikut :
1 Bobot 50% : Penyusunan dan Entri rencana OFI AFI Unit yang prioritas ke SILM
2 Bobot 50 % : Input data tindak lanjut AFI Unit TW I, dilengkapi dengan file attachment
bukti tindaklanjut AFI dengan perhitungan sbb:
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan Triwulan II sebagai berikut :
1 Bobot 50 % : Input hasil tindak AFI sd Triwulan II ke dalam Aplikasi SILM, dilengkapi
dengan file attachment sebagai bukti tindak lanjut AFI, dengan perhitungan
sbb:
2 Bobot 50% : Input data realisasi Indikator kinerja penting (Katagori 7) dalam aplikasi
SILM
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan TW III sebagai berikut :
1 Bobot 50 % : Input data hasil tindak AFI sd Triwulan III ke dalam Aplikasi SILM,
dilengkapi dengan file attachment sebagai bukti tindak lanjut AFI, dengan
perhitungan sbb:
2 Bobot 50 % : Input data hasil pengukuran maturity level Unit Pelaksana (Dis/Wil/Kit/Trs)
Tahun 2015
60
LAMPIRAN III
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan :
Prosentase bobot dan kegiatan TW IV sebagai berikut :
1 Bobot 100 % : Input data hasil tindak AFI sd Triwulan IV ke dalam Aplikasi SILM,
dilengkapi dengan file attachment sebagai bukti tindak lanjut AFI, dengan
perhitungan sbb:
61
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Penilaian Indikator Implementasi Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan Keamanan dilakukan dengan metode sebagai berikut:
2 Menyusun RKAP bidang K2/K3 & Program kerja dan Anggaran bidang RKAP 10 10 1. Anggaran K2/K3 & Keamanan Terserap :
Keamanan di unit induk yang mencakup K2/K3 & Keamanan Unit Induk dan Unit Anggaran K2/K3 & Keamanan Terserap Diisi penjumlahan Anggaran dari Unit Induk dan Unit
program kerja di unit pelaksana. Pelaksana tertuang dalam RKAP x Bobot eePelaksana yang terserap tiap Semester
Pagu Anggaran K2/K3 per Semester 2. Pagu Anggaran K2/K3 per Semester
Disii pagu Anggaran dari Unit Induk dan Unit Pelaksana
per Semester
II. SERTIFIKASI/DIKLAT
3 Manajemen Unit Induk dan unit pelaksana a. Peserta : Sertifikat Pelatihan/Diklat 3 3 1. Realisasi Pelatihan K2/K3 per Semester
wajib mengikuti pelatihan K2/K3 Unit Induk : General Manager & Manajer Diisi jumlah pelatihan untuk manajemen yang telah
Bidang Realisasi pelatihan K2/K3 per Semester eedilaksanakan oleh Unit Induk serta Unit Pelaksana Tiap
Unit Pelaksana : Manajer Area/yang x Bobot eeSemester
setingkat, Manajer Rayon/ yang setingkat Target Pelatihan Per Semester 2. Target Jumlah Komitmen & Kebijakan :
dan Asman/ yang setingkat Disii jumlah rencana pelatihan untuk manajemen dari Unit
b. Target pelatihan peserta adalah 1 (satu) eeInduk dan Unit Pelaksana Tiap Semester
kali per semester
4 Melakukan sertifikasi SMK3 (Sistem a. Mendapatkan sertifikasi SMK3 untuk Unit Sertifikat SMK3 15 8 1. Realisasi sertifikat SMK3
Manajemen K3) untuk unit induk & unit induk Diisi jumlah unit yang telah memiliki Sertifikat SMK3 dan
pelaksana dan seluruh unit pelaksana eeMasih berlaku
b. Apabila Unit Induk dan Unit Pelaksana Realisasi Sertifikat SMK3 2. Target Jumlah Unit tersertifikasi :
dilakukan sertifikasi secara terpadu, maka x Bobot Semester I : 70 % dari Total jumlah unit
Unit Induk mendapatkan sertifikat SMK3 Target Jumlah Unit tersertifikasi telah tersertifikasi SMK3
terpadu Semester II : 100 % dari Total jumlah unit
c. Target sertifikasi : telah tersertifikasi SMK3
Semester 1 : 70% unit sudah sertifikasi
SMK3
62
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
II. SERTIFIKASI/DIKLAT
5 Melakukan sertifikasi SMP (Sistem a. Mendapatkan sertifikasi SMP untuk aset Sertifikat SMP 0 7 100% x Bobot : Apabila selesai sertifikasi SMP Cukup Jelas
Manajemen Pengamanan ) untuk aset Obvitnas di Unitnya
yang termasuk dalam Obyek Vital / Obyek b. Target : 50% x Bobot : Apabila dalam proses set up
Vital Nasional (Obvit / Obvitnas) di - Selesai sertifikasi SMP SMP
Unitnya - Proses set up SMP
- Tidak ada progres set up SMP 0% x Bobot : Apabila tidak ada progres set up
SMP
6 Melakukan sertifikasi kompetensi bagi a. Pengawas pekerjaan dan Pelaksana a. Sertifikat kompetensi 3 3 1. Realisasi Sertifikat Kompetensi :
pengawas dan pelaksana pekerjaan Pekerjaan di Unit Induk (UI) , Unit untuk pengawas Diisi jumlah pelatihan yang telah
Pelaksana (UP) dan Sub Unit Pelaksana dilaksanakan oleh Unit Induk, Unit Pelaksana
b. (SUP) memiliki sertifikasi kompetensi b. Sertifikat kompetensi Realisasi Sertifikat kompetensi dan sub unit pelaksana
Target sertifikasi : untuk pelaksana pekerjaan x Bobot 2. Target Sertifikasi :
- SUP : 1 Pengawas dan 2 Pelaksana Target sertifikasi Diisi sesuai dengan jumlah yang telah
- UP : 3 Pengawas dan 6 Pelaksana ditentukan di kolom kriteria
- UI : Gabungan dari Unit Pelaksana
7 Sertifikasi Laik Operasi (SLO) pada a. Instalasi Pembangkit, Transmisi dan Sertifikat Laik Operasi 10 10 1. Realisasi SLO :
Intalasi Ketenagalistrikan Distribusi yang beroperasi wajib memiliki (SLO) Realisasi SLO Per Semester - Diisi berdasarkan data inventarisasi jumlah
(Pembangkit, Transmisi, Distribusi ) b. sertifikat SLO x Bobot instalasi yang belum ter SLO di tahun 2016
Target SLO Instalasi per Semester : Target Aset yang akan disertifikasi - SLO dapat dijadikan sebagai pemenuhan jika
- Distribusi : Per Semester telah diperiksa dan mendapatkan
Minimal 3 penyulang per Area rekomendasi perbaikan oleh lembaga
- Pembangkit : sertifikasi terkait SLO
Minimal 3 instalasi Pembangkit wajib 2. Target SLO :
ber-SLO per unit Pelaksana Diisi sesuai dengan jumlah yang telah
- Transmisi : ditentukan di kolom kriteria
Minimal 3 instalasi Transmisi wajib ber-
SLO per unit Pelaksana
9 Melakukan Sosialisasi K2/K3 & a. Jumlah pelaksanaan sosialisasi K2/K3 & a. Daftar hadir 2 2 1. Realisasi Pelaksanaan Sosialisasi :
Keamanan kepada Masyarakat umum, Keamanan di Induk dan di Unit Pelaksana. b. Dokumentasi Realisasi Pelaksanaan Sosialisasi Diisi jumlah sosialiasi yang telah
Sekolah & Instansi pemerintah di setiap b. Target : sosialisasi dilakukan minimal 1 c. Materi sosialisasi per Semester dilaksanakan oleh Unit Induk dan Unit
unit induk dan unit pelaksana (satu) kali per triwulan, baik di Induk d. Pamflet/baliho/spanduk x Bobot Pelaksana
maupun di Unit Pelaksana. dan lain-lain Target Sosialisasi per Semester 2. Target Pelaksanaan Sosialisasi :
Diisi sesuai dengan sosialisasi per semester
(per TW = 1 sosialisasi, per smt = 2 sosialisasi)
63
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
11 Melakukan inspeksi instalasi a. Jumlah temuan dan tindaklanjut inspeksi a. Daftar temuan hasil 5 5 Apabila ada unit yang tidak melakukan inspeksi, maka nilai
ketenagalistrikan & Keamanan pada dalam pelaksanaan inspeksi instalasi inspeksi Tindak lanjut terselesaikan bobot "0"
instalasi yang berpotensi bahaya di Unit ketenagalistrikan dan keamanan di Unit x Bobot
Induk dan seluruh Unit Pelaksana secara Induk dan Unit Pelaksana per periode b. Daftar realisasi Jumlah temuan hasil Inspeksi
berkala tindaklanjut temuan
b. Target seluruh Unit Pelaksana melakukan
inspeksi instalasi ketenagalistrikan dan
keamanan serta membuat daftar hasil
temuan
12 Menyediakan Sistem proteksi kebakaran a. Sistem proteksi kebakaran minimal a. Daftar sistem proteksi 10 10 100% x Bobot : Apabila tersedia sistem proteksi Cukup Jelas
di unit induk, seluruh kantor unit terpasang di Kantor unit induk, Kantor unit kebakaran terpasang di kebakaran sesuai standard dan
pelaksana dan instalasi pembangkit pelaksana dan instalasi Pembangkit lingkungan Unit Induk, dilakukan simulasi
terbesar dan/atau instalasi Gardu Induk terbesar dan/atau Instalasi GI terbesar di termasuk Unit Pelaksana 50% x Bobot : Apabila tersedia sistem proteksi
(GI) terbesar serta melakukan simulasi unit tersebut. kebakaran sesuai standard,
minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) b. Target : namun tidak dilakukan simulasi
semester. Semester 1 : b. Pelaksanaan simulasi 0% x Bobot : Apabila terjadi kebakaran akibat
50 % unit sudah terpasang proteksi tidak tersedia sistem proteksi
kebakaran kebakaran dan/atau tidak pernah
Semester 2 : dilakukan simulasi
100% unit sudah terpasang proteksi
kebakaran
13 Membuat visual management terkait a. Visual management K3 terpasang di Foto visual management 3 3 100% x Bobot : Apabila terdapat Visual Cukup Jelas
informasi K3 yang selalu diupdate di unit tempat yang strategis dan Update Management K2/K3 di Seluruh
induk dan seluruh unit pelaksana Unit & selalu di-update
0% x Bobot : Apabila ditemukan satu unit atau
b. Target : seluruh unit terpasang pada lebih tidak memiliki visual
Semester 1 Management K2/K3
64
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
V. INTEGRITAS PELAPORAN
18 Membuat tabel rangkuman laporan Tabel rangkuman laporan kecelakaan (baik Nihil Laporan Kecelakaan yang 2 2 100% x Bobot : Apabila Laporan Dikirim Tepat Cukup Jelas
kecelakaan dan laporan keamanan maupun ada kecelakaan) dikirim paling lambat dikirim ke pusat, paling lambat Waktu
bulanan tanggal 10 bulan berikutnya tanggal 10 bulan berikutnya.
0% x Bobot : Apabila Laporan Dikirim
Terlambat
65
LAMPIRAN IV
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
V. INTEGRITAS PELAPORAN
19 Membuat Laporan P2K3 di Unit Induk dan Laporan P2K3 dilaporkan ke Disnaker Bukti kirim ke Disnaker 2 2 100% x Bobot : Apabila Laporan P2K3 dikirim Cukup Jelas
seluruh Unit Pelaksana setempat dilaporkan ke DIV K3L setiap tepat waktu
bulan, paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya. 0% x Bobot : Apabila Terdapat Laporan P2K3
yang tidak dikirim
20 Self asesmen kuisioner maturity dibuat Hasil assessment dibuat dengan akurat dan Hasil self assessment 4 4 100% x Bobot : Apabila data hasil self asesmen Cukup Jelas
dan dilaporkan sesuai dengan kondisi sesuai implementasi di lapangan sesuai dengan implementasi di
implementasi di lapangan lapangan
Keterangan :
1. BOBOT - A : untuk unit yang tidak ada target sertifikasi SMP
2. BOBOT - B : untuk unit yang ada target sertifikasi SMP
66
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Perhitungan nilai Keselamatan Ketenagalistrikan dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil verifikasi Laporan Keselamatan Ketenagalistrikan
oleh Divisi Umum PLN Kantor Pusat. Perhitungan nilai Keselamatan Ketenagalistrikan ini dilakukan setiap Triwulan. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang
Keselamatan Ketenagalistrikan adalah sebagai berikut :
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
67
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang layak pakai sesuai standard
keselamatan kerja atau Pelaksana pekerjaan tidak menggunakan APD yang telah disediakan baik
c.
dalam pengawasan maupun tidak dalam pengawasan Pengawas pekerjaan/Pengawas K2/K3,
sehingga menyebabkan :
68
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak menyediakan peralatan kerja sesuai dengan standard keselamatan kerja yang
dipersyaratkan atau Pelaksana pekerjaan tidak menggunakan peralatan kerja yang telah disediakan
d.
baik dalam pengawasan maupun tidak dalam pengawasan Pengawas pekerjaan/Pengawas K2/K3,
sehingga menyebabkan :
Manajemen tidak membuat Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Resiko (IBPPR) atau
f. Manajemen tidak membuat dan menerapkan Job Safety Analyst (JSA) atau tidak membuat Ijin Kerja -3,00
(working permit) untuk pekerjaan berpotensi bahaya.
Manajemen tidak melakukan inspeksi APD dan Peralatan kerja minimal 1 kali dalam 1 bulan serta
g. -2,00
tidak menidaklanjuti hasil inspeksi.
69
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak melakukan pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja PLN atau Manajemen tidak
h. mewajibkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan bagi kontraktor/mitra kerja minimal 1 (satu) kali -2,00
dalam 1 (satu) tahun
Pelaksana pekerjaan tidak memasang LOTO (Log Out dan Tag Out) pada pelaksanaan pekerjaan
i. yang berpotensi bahaya baik dalam pengawasan maupun tidak dalam pengawasan Pengawas -2,00
pekerjaan/Pengawas K2/K3
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnya yang timbul pada
a. -1,00
Kecelakaan Kerja yang mengakibatkan korban mengalami luka ringan
KESELAMATAN
II
KERJA
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnyayang timbul pada
b. -3,00
Kecelakaan Kerja yang mengakibatkan korban mengalami luka berat
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnyayang timbul pada
c. Kecelakaan Kerja yang mengakibatkan korban tewas atau meninggal setelah mendapat perawatan -5,00
medis.
III KESELAMATAN
INSTALASI MANAJEMEN TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN
3.1
INSTALASI
70
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan secara berkala dan tidak
b. -3,00
menidaklanjuti hasil inspeksi.
Manajemen tidak memasang rambu-rambu tanda bahaya atau tidak memasang kunci pada instalasi
c. ketenagalistrikan yang berpotensi bahaya, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan/kerusakan -2,00
instalasi.
Manajemen tidak melakukan sosialisasi tentang bahaya listrik di tempat yang berpotensi bahaya
KESELAMATAN d. bagi masyarakat umum di sekitar instalasi ketenagalistrikan, sehingga menyebabkan terjadinya -2,00
III
INSTALASI gangguan/kerusakan instalasi
Manajemen tidak menyediakan sistem proteksi kebakaran (Hydrant , Fire Alarm, APAR, APAT, dll)
a. sesuai standard atau sistem proteksi kebakaran yang tersedia tidak berfungsi sebagaimana -7,00
mestinya.
Manajemen tidak menyediakan SOP penanggulangan kebakaran atau Tim Pemadam kebakaran
b. -3,00
tidak menerapkan SOP penanggulangan bahaya kebakaran
Manajemen tidak membentuk struktur organisasi tanggap darurat dan tidak melaksanakan pelatihan
c. -3,00
tanggap darurat
71
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak melakukan inspeksi peralatan sistem proteksi kebakaran secara berkala dan tidak
d. -3,00
menindaklanjuti hasil inspeksi
KESELAMATAN
III
INSTALASI
Manajemen tidak melakukan simulasi sistem proteksi kebakaran secara berkala minimal 1(satu) kali
e. -2,00
dalam 1 (satu) tahun
Manajemen tidak melakukan inspeksi instalasi ketenagalistrikan yang berpotensi bahaya bagi
a. -2,00
masyarakat umum secara berkala dan tidak menindaklanjuti hasil inspeksi.
Manajemen tidak memasang rambu-rambu tanda bahaya atau tidak memasang kunci pada instalasi
b. -3,00
ketenagalistrikan yang berpotensi bahaya bagi masyarakat umum
KESELAMATAN
IV Manajemen tidak melakukan sosialisasi tentang bahaya listrik di tempat yang berpotensi bahaya
UMUM c. -2,00
bagi masyarakat umum di sekitar instalasi ketenagalistrikan.
Manajemen tidak melengkapi sertifikat laik operasi (SLO) untuk instalasi ketenagalistrikan yang
d. -2,00
beroperasi milik perseroan
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnya yang timbul pada
a. -1,00
Kecelakaan Masyarakat umum yang mengakibatkan korban mengalami luka ringan
72
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnya yang timbul pada
b. -3,00
Kecelakaan Masyarakat umum yang mengakibatkan korban mengalami luka berat
KESELAMATAN
IV
UMUM
Manajemen tidak menyelesaikan permasalahan hukum dan permasalahan lainnya yang timbul pada
c. Kecelakaan Masyarakat umum yang mengakibatkan korban tewas atau meninggal setelah -5,00
mendapat perawatan medis.
Manajemen melaporkan Kecelakaan yang terjadi di unitnya selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
a. 0,00
hari setelah kejadian kecelakaan, maka disebut Manajemen telah melaporkan Kecelakaan tepat waktu
INTEGRITAS
VI Manajemen melaporkan Kecelakaan yang terjadi di unitnya dalam waktu 3 (tiga) hari sampai dengan 15
PELAPORAN
b. (lima belas) hari setelah kejadian kecelakaan, maka disebut Manajemen terlambat melaporkan -2,00
kecelakaan
Manajemen melaporkan Kecelakaan yang terjadi di unitnya pada waktu 16 (enam belas) hari atau lebih
c. -10,00
setelah kejadian kecelakaan, maka disebut Manajemen tidak melaporkan Kecelakaan
73
LAMPIRAN V
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
NILAI
NO. ELEMEN URAIAN KEGIATAN
PENGURANG
INTEGRITAS Manajemen tidak mengirimkan tabel rangkuman laporan kecelakaan (Kecelakaan Umum, Kecelakaan
VI d. -2,00
PELAPORAN Kerja, Kecelakan Instalasi) setiap bulan, paling lambat diterima tanggal 10 bulan berikutnya
Keterangan :
1. Nilai Pengurang : adalah penjumlahan dari pengurang kepatuhan pada elemen I, II, III, IV, V, VI dan VII
2. Luka ringan : adalah luka yang mengakibatkan perawatan medis sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan tidak lebih dari 1x24 jam
3. Luka berat : adalah luka yang mengakibatkan cacat tetap yaitu kehilangan atau tidak berfungsinya salah satu atau beberapa organ tubuh atau
gangguan jiwa dan juga yang memerlukan perawatan medis 2x24 jam atau lebih dan tidak dapat melakukan pekerjaannya
meskipun tidak terjadi cacat tetap
74
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Perhitungan nilai Lingkungan Hidup dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil
verifikasi Laporan Lingkungan Hidup oleh Divisi Perencanaan Sistem PLN Kantor Pusat. Perhitungan nilai
Lingkungan Hidup dilakukan setiap Triwulan. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang Lingkungan
Hidup adalah sebagai berikut :
A. Untuk Unit Pembangkitan, UIP Pembangkit, PT PJB, PT IP, PLN Batam, PLN Tarakan
75
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
76
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
4 Pelaporan b.2
Pelaporan Pengelolaan Limbah Cair
Lingkungan Hidup 0
b.2.1 Kegiatan pelaporan dilaksanakan tepat waktu
b.2.2 Kegiatan pelaporan dilaksanakan terlambat
-0,2
(s.d. 3 bulan)
b.2.3 Ada kewajiban tetapi tidak dilaksanakan /
-0,4
terlambat melebihi 3 bulan
b.3 Pelaporan Pengelolaan Emisi / Kualitas Udara
b.3.1 Kegiatan pelaporan dilaksanakan tepat waktu 0
b.3.2 Kegiatan pelaporan dilaksanakan terlambat
-0,2
(s.d. 3 bulan)
b.3.3 Ada kewajiban tetapi tidak dilaksanakan /
-0,4
terlambat melebihi 3 bulan
b.4 Pelaporan Pengelolaan Limbah B3
b.4.1 Kegiatan pelaporan dilaksanakan tepat waktu 0
b.4.2 Kegiatan pelaporan dilaksanakan terlambat
-0,2
(s.d. 3 bulan)
b.4.3 Ada kewajiban tetapi tidak dilaksanakan /
-0,4
terlambat melebihi 3 bulan
b.5 Pelaporan Beban Emisi ***)
b.5.1 Terdapat pembuatan laporan beban emisi 0
b.5.2 Tidak membuat / mengirimkan laporan beban
-0,4
emisi
Nilai Maksimum 4 -2
5 Pelaporan Kinerja a. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup dimasukkan ke SILM
0
Lingkungan Hidup sebelum atau pada tanggal 8 bulan berikutnya
ke SILM b. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup dimasukkan ke SILM > -2
tanggal 8 - 20 bulan berikutnya
c. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup tidak lengkap (-0.5 per
item, maksimal -3) -3
d. Tidak menyampaikan laporan Kinerja LH / menyampaikan -5
lebih dari tanggal 20 bulan berikutnya
Sub Nilai Maksimum 5 -5
TOTAL KINERJA LINGKUNGAN HIDUP MAKSIMUM -5
Keterangan:
77
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
78
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
79
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
b.3
Pelaporan Pengelolaan Emisi / Kualitas Udara
b.3.1 Kegiatan pelaporan dilaksanakan tepat waktu 0
b.3.2 Kegiatan pelaporan dilaksanakan terlambat
-0,2
(s.d. 3 bulan)
b.3.2 Ada kewajiban tetapi tidak dilaksanakan /
-0,4
terlambat melebihi 3 bulan
b.4 Pelaporan Pengelolaan Limbah B3
b.3.1 Kegiatan pelaporan dilaksanakan tepat waktu 0
b.3.2 Kegiatan pelaporan dilaksanakan terlambat
-0,2
(s.d. 3 bulan)
b.3.2 Ada kewajiban tetapi tidak dilaksanakan /
-0,4
terlambat melebihi 3 bulan
b.5 Pelaporan Beban Emisi ***)
b.3.1 Terdapat pembuatan laporan beban emisi 0
b.3.2 Tidak membuat laporan / melakukan pelaporan
-0,4
beban emisi
Nilai Maksimum 4 -2
5 Pelaporan Kinerja a. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup dimasukkan ke SILM
0
Lingkungan Hidup sebelum atau pada tanggal 8 bulan berikutnya
ke SILM b. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup dimasukkan ke SILM -2
setelah tanggal 8 bulan berikutnya
c. Laporan Kinerja Lingkungan Hidup tidak lengkap (-0.5 per
item, maksimal -3) -3
d. Tidak menyampaikan laporan Kinerja Lingkungan Hidup -5
sampai tanggal 20 bulan berikutnya
Nilai Maksimum 5 -5
TOTAL KINERJA LINGKUNGAN HIDUP MAKSIMUM -5
Keterangan:
*) Aspek Sosial : - Untuk Kegiatan Proyek : Nilai 0 = apabila jumlah keluhan < 50% atau > 50% tapi ada
tindakan mitigasi (persentasi dari jumlah hasil kuisioner / wawancara dengan masyarakat terkena
dampak)
**) Dinilai pada periode pelaporan dimana kasus pencemaran lingkungan tersebut terjadi
***) Dinilai hanya di setiap tahun pada pelaporan kinerja triwulan 1 Tahun ke X
80
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
C. Untuk Unit P3B, Unit Transmisi, UIP Jaringan, dan UIP Transmisi
81
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan:
*) Aspek Sosial :
- Untuk Kegiatan Proyek : Nilai 0 = apabila jumlah keluhan < 50% atau > 50% tapi ada tindakan mitigasi
(persentasi dari jumlah hasil kuisioner / wawancara dengan masyarakat terkena dampak)
- Untuk Kegiatan Operasi : Nilai 0 = apabila terdapat keluhan masyarakat terkena dampak dan ada
tindakan mitigasi (apabila tidak ada data kuisioner)
82
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
D. Untuk Unit Distribusi, Wilayah Distribusi, Pusat Pengatur Beban, Pusat Jasa, PT ICON+, PT
Haleyora Power, PT Bahtera Adiguna, PT PLN Enjiniring, dan PT PLN Batubara
83
LAMPIRAN VI
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Keterangan:
84
LAMPIRAN VII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Perhitungan nilai Kelengkapan Data SILM dilakukan berdasarkan total jumlah Nilai Pengurang dari hasil
verifikasi kelengkapan data yang harus di entry ke Aplikasi SILM oleh Unit dan Anak Perusahaan setelah
dilakukan verifikasi oleh Sekretariat Perusahaan PLN Kantor Pusat. Perhitungan nilai Kelengkapan Data
SILM dilakukan setiap Triwulan. Rincian metode perhitungan Nilai Pengurang Kelengkapan Data SILM
adalah sebagai berikut :
{ }
2. Jumlah jenis data SILM yang seharusnya di-entry ditentukan oleh Sekretariat Perusahaan.
3. Jumlah jenis data SILM yang telah di-entry dihitung berdasarkan realisasi data SILM yang telah di-
entry oleh Unit dan Anak Perusahaan setelah diverifikasi oleh Sekretariat Perusahaan.
85
LAMPIRAN VIII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Jumlah Jumlah
Kode Akumulasi Rekomendasi Sudah Nilai
No Nama Indikator Pengawasan Bobot
Rekomen Rekomendasi s.d Ditindaklanjuti s.d Kinerja %
. Deskripsi Nilai
dasi Periode Berjalan Periode Berjalan Unit
(T) (R)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 KEPATUHAN :
Kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang 01.1 1 1 0,25 0,25 6,25%
Kepatuhan terhadap prosedur dan tata kerja 01.2 1 1 0,25 0,25 6,25%
Kepatuhan terhadap ketentuan pelaksanaan anggaran 01.3 1 1 0,25 0,25 6,25%
Rekomendasi berulang 01.4 1 1 0,25 0,25 6,25%
Jumlah Kode 01 4 4
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 01 1,00 25,00%
2 KEANDALAN & KEAKURATAN INFORMASI / LAPORAN :
Keandalan & Keakuratan Adm, Info / lap Keu dan Non Keu 02.1 1 1 0,25 0,25 6,25%
Keandalan & Keakuratan informasi / laporan TUL 02.2 1 1 0,25 0,25 6,25%
Jumlah Kode 02 2 2
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 02 0,50 12,50%
3 PENGAMANAN ASSET :
Pengamanan Asset 03.0 1 1 0,50 0,50 12,50%
Jumlah Kode 03 1 1
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 03 0,50 12,50%
PEMANFAATAN SUMBER DAYA YANG EKONOMIS,
4
EFEKTIF, DAN EFISIEN :
Pemanfaatan Sumber Daya Manusia 04.1 1 1 0,17 0,17 4,17%
Pemanfaatan Sumber Daya Material & Peralatan 04.2 1 1 0,17 0,17 4,17%
86
LAMPIRAN VIII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Jumlah Jumlah
Kode Akumulasi Rekomendasi Sudah Nilai
No Nama Indikator Pengawasan Bobot
Rekomen Rekomendasi s.d Ditindaklanjuti s.d Kinerja %
. Deskripsi Nilai
dasi Periode Berjalan Periode Berjalan Unit
(T) (R)
Pemanfaatan Sumber Daya Uang 04.3 1 1 0,17 0,17 4,17%
Jumlah Kode 04 3 3
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 04 0,50 12,50%
PENCAPAIAN TUJUAN SASARAN PROGRAM ATAU
5
OPERASI :
Pencapaian tujuan dan sasaran program atau operasi 05.0 1 1 0,50 0,50 12,50%
Jumlah Kode 05 1 1
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 05 0,50 12,50%
KASUS YANG MERUGIKAN PERUSAHAAN ATAU
6
NEGARA :
Kasus yang merugikan negara atau perusahaan 06.1 1 1 0,50 0,50 12,50%
Kewajiban penyetoran kepada Negara dan/atau Perusahaan 06.2 1 1 0,50 0,50 12,50%
Jumlah Kode 06 2 2
Pencapaian Nilai Kinerja Kode 06 1,00 25,00%
JUMLAH BOBOT NILAI 4,00
MAKSIMAL BOBOT NILAI 4,00
BOBOT NILAI YANG DISESUAIKAN -
TOTAL PENCAPAIAN NILAI KINERJA 13 13 4,0 100,00%
KETERANGAN:
87
LAMPIRAN VIII
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Contoh:
Rekomendasi yang dimasukan dalam perhitungan nilai kinerja adalah rekomendasi yang timbul dan tindaklanjut diselesaikan sebelum periode perhitungan nilai kinerja.
Untuk rekomendasi yang timbul sebelum periode perhitungan nilai kinerja namun batas waktu akhir tindaklanjut rekomendasi melewati periode perhitungan nilai kinerja
dimasukan sebagai rekomendasi pada periode perhitungan nilai kinerja berikutnya.
Contoh :
Periode perhitungan nilai kinerja adalah 30 Juni 2016 (TW II 2016)
Rekomendasi timbul Februari 2016.
Batas akhir penyelesaian rekomendasi 31 Juli 2016.
Maka Rekomendasi tersebut dimasukan pada perhitungan nilai kinerja periode 30 September 2016 (TW III). "
5. R = Jumlah rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti s.d periode berjalan, adalah: jumlah rekomendasi yang sudah ditindaklanjuti pada periode perhitungan nilai kinerja
(Triwulan I, II, III, dan IV untuk Tahun xxxx)."
6. Formula:
7. Satuan : % (Persen)
8. Jenis KPI : Polaritas Positif
88
LAMPIRAN IX
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Untuk perhitungan implementasi PMO dilihat dari pemenuhan dari beberapa kriteria yaitu :
%
NO KRITERIA BOBOT
BOBOT
1 Pelaksanaan COP PMO 10
1.a Pelaksanaan COP sebelum tgl 8 pada Bulan Selanjutnya 50%
1.b Upload COP sebelum tgl 8 pada Bulan Selanjutnya di Aplikasi PMO 50%
2 Progress Fisik dan Note 10
2.a Kelengkapan Progress Fisik dan pembayaran (expense dan disburse) sebelum
50%
tgl 8 pada Bulan Selanjutnya
2.b Note dicantumkan setiap penginputan Progress Fisik 50%
3 Kelengkapan Data Milestone Pekerjaan dan Update COD 10
3.a Persentase proyek yang memiliki data milestone (real time) 50%
3.b Update COD Estimasi-COD Aktual (real time) 50%
4 Update Data Rencana dan Pelaksanaan Pengadaan 15
4.a Seluruh Data Rencana Pengadaan diinput oleh Pejabat Perencana Pengadaan
30%
ke dalam Aplikasi PMO (real time)
4.b Seluruh Data Pelaksanaan Pengadaan diinput oleh Pejabat Pelaksana
30%
Pengadaan ke dalam Aplikasi PMO (real time)
4.c File Excel Data Rencana dan Pelaksanaan Pengadaan dikirim setiap bulan bulan
40%
Ke email pmodivako1@gmail.com (setiap tanggal 8 pada bulan berjalan)
5 Kelengkapan Data Kontraktual 15
5.a Persentase proyek pada Fase Pelaksanaan hingga Penyelesaian yang sudah
30%
memiliki data kontrak
5.b Persentase kontrak aktif yang durasi-nya sudah terupdate 30%
5.c Persentase kontrak aktif yang memiliki data plan progress sampai dengan akhir
40%
masa kontrak
6 Kelengkapan Sumber Dana 10
6.a Persentase Proyek yang memiliki Sumber Dana 50%
6.b Persentase Proyek yang memiliki Rencana Pembayaran 50%
7 Kelengkapan Dokumentasi Proyek 10
7.a Persentase proyek pada fase pelaksanaan hingga penyelesaian yang dokumen
20%
kontraknya sudah diupload
7.b Apakah setiap dokumen pada suatu fase diupload di PMO? 40%
7.c Kelengkapan Foto Proyek pada fase pra - pelaksanaan hingga penyelesaian 40%
8 Monitoring Issue 10
8.a Persentase Isu yang memiliki target dan Tindak Lanjut penyelesaian 30%
8.b Review Isu secara berkala (real time) 30%
8.c Persentase Isu yang berstatus Open namun sudah lewat dari Target
40%
Penyelesaian
9 Update Lokasi Aktual Proyek dan Konektivitas 10
9.a Setiap proyek yang memiliki kontrak (fase pelaksanaan), lokasi aktual proyek
50%
harus diinput
9.b Setiap proyek memliki data konektivitas yang valid 50%
Total 100
89
LAMPIRAN IX
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
1. Pelaksanaan Community of Practices (COP) PMO : Community of Practices merupakan wadah bagi
PIC PMO untuk dapat berinteraksi secara intens dengan manajemen. Dukungan Manajemen masing-
masing Unit sangat diharapkan dalam terciptanya data PMO yang lengkap dan valid. Nilai pengurang
akan diberikan apabila tidak terdapat Manajemen UIP yang hadir dalam kegiatan COP.
1a) COP dihadiri oleh GM/PLH GM/PH GM, min. 1 orang MB, DM PMO, Supervisor PMO dan 3
orang staf;
- Setiap COP menghasilkan Daftar Hadir dan Notulensi Rapat yang berisi Hasil Review
Data Proyeknya pada Aplikasi PMO (Sesuai Format DIV AKO);
- Notulensi Rapat disertai Foto Kegiatan dan Daftar Hadir ditandatangani oleh Peserta
COP;
1b) Kegiatan COP dikirimkan kepada KDIV PR dan KDIV KR dengan tembusan KDIV AKO melalui
Surat GM dan di Upload di dalam Library Aplikasi PMO paling lambat tgl 8 pada bulan
Selanjutnya
2. Progress Fisik dan Note : Setiap Proyek dilaporkan progress fisiknya secara tepat waktu, valid dan
memiliki informasi yang lengkap untuk Manajemen. Nilai Pengurang akan diberikan Jika terdapat
Proyek yang tidak diinput Note sesuai dengan format yang diberikan.
2a) Update Progres Fisik diinput dan diapprove oleh GM paling lambat tanggal 8 pada bulan
selanjutnya.
2b) Setiap Laporan Progress Bulanan dicantumkan "catatan" pada kolom "Notes
3. Kelengkapan Data Milestone Pekerjaan dan Update COD : COD Estimasi digunakan sebagai
dasar pengadaan energi primer bagi Satuan Batubara dan Satuan Gas & BBM, sehingga apabila
ditemukan anomali (COD Estimasi dianggap tidak mungkin jika dibandingkan progress pekerjaan)
maka akan diberikan nilai pengurang.
3a) Persentase Proyek yang memiliki data Milestone
Untuk project fase pelaksanaan & penyelesaian
Exclude project tanpa data RUPTL
Exclude project yang dimonitor oleh Anak Perusahaan
Exclude project yang tipe-nya belum memiliki template milestone
Update COS Estimasi COD Aktual
3b) Update data COD Estimasi COD Aktual
Proyek Selesai : Seluruh Proyek memiliki COD Aktual
Proyek Aktif
Seluruh proyek yang memiliki kontrak aktif harus memiliki COD Estimasi.
COD Estimasi harus lebih jauh atau sama dari tanggal kalender
4. Update Data Rencana dan Pelaksanaan Pengadaan : Data status rencana dan pelaksanaan
pengadaan dibutuhkan oleh Direksi untuk dapat memprediksi dan mencegah potensi keterlambatan
penyelesaian proyek. Nilai pengurang akan diberikan kepada Unit yang tidak memberikan dan
menginput data secara tepat.
4a) Seluruh Data Rencana Pengadaan diinput oleh Pejabat Perencana Pengadaan ke dalam
Aplikasi PMO, melalui modul Contract > Project for Procurement dan Contract > Procurement
Planning
4b) Seluruh Data Pelaksanaan Pengadaan diinput oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan ke dalam
Aplikasi PMO, melalui modul Contract > Procurement Process
4c) File Excel Data Rencana dan Pelaksanaan Pengadaan dikirim setiap bulan. File ini akan
dijadikan sebagai dasar perhitungan kelengkapan data pengadaan di Aplikasi PMO
5. Kelengkapan Data Kontraktual : Seluruh Proyek memiliki Data Kontrak yang Lengkap, Durasi
Kontrak yang Update, dan Dilengkapi oleh Data Progress Plan yang Valid. Nilai Pengurang akan
diberikan apabila terdapat Proyek Data Kontraktualnya tidak lengkap.
5a) Seluruh proyek Fase Pelaksanaan hingga Penyelesaian memiliki data kontrak yang valid.
5b) Seluruh kontrak aktif memiliki durasi yang ter-update Tolerance limit adalah 3 bulan sebelum
bulan ini.
Pengecualian:
Dapat diberikan untuk Proyek yang memang disepakati untuk tidak diperpanjang, misalnya
pengenaan LD terhadap kontraktor. Pengecualian bisa dilakukan dengan cara mengirimkan
surat kepada KDIV AKO untuk daftar proyek yang dimohon dikecualikan dengan disertai
keterangan atau data pendukung
90
LAMPIRAN IX
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
5c) Selama maksimal kontrak kerja plan melebihi durasi maka memenuhi kriteria. Sehingga jika ada
yang plan nya tidak sampai durasi kontrak, maka tidak memenuhi kriteria.
6. Kelengkapan Sumber Dana : Proyek memiliki Sumber Dana, Rencana Pembayaran dan Realisasi
yang Valid. Nilai Pengurang akan diberikan apabila ditemukan Anomali Total DIsbursement jauh
melebihi Nilai Kontrak tanpa adanya justifikasi.
6a) Seluruh proyek Fase Pelaksanaan hingga Penyelesaian memiliki data sumber dana.
6b) Kontrak konstruksi (EPC dan Non-EPC) dan kontrak konsultan
Hanya untuk kontrak yang statusnya aktif
Selama maksimal kontrak kerja plan melebihi durasi maka memenuhi kriteria. Sehingga jika
ada yang plan nya tidak sampai durasi kontrak, maka tidak memenuhi kriteria.
7. Kelengkapan Dokumentasi Proyek : Setiap Proyek memiliki Data Dokumentasi yang Lengkap
Nilai Pengurang akan diberikan apabila Foto yang diupload tidak update dan tidak memiliki deskripsi
yang lengkap.
7a) Seluruh proyek Fase Pelaksanaan hingga Penyelesaian memiliki dokumen kontrak yang
diupload di PMO
7b) Seluruh kelengkapan Dokumen Proyek (dapat dilihat pada report
generator>>Dokumen>>Lap.Kelengkapan Dokumen Proyek). Diutamakan untuk project fase
pelaksanaan, penyelesaian, dan selesai. (khususnya 14 tipe dokumen yang pasti dipegang oleh
UIP) .
7c) Jumlah Foto untuk masing-masing Proyek minimal 10 Foto, dengan 2 Foto Terupdate dengan
sudut yang berbeda.
8. Monitoring Issue : Data Issue dilaporkan secara Lengkap, informatif dan Valid.Nilai Pengurang akan
diberikan apabila terdapat Isu strategis yang terjadi di Lapangan, namun tidak diinput di dalam
Aplikasi PMO.
8a) Seluruh Isu selain Isu Early Warning memiliki data Target dan Tindak Lanjut, serta diupdate
status tindak lanjut isunya setiap bulan
8b) Terdapat minimal 1 update issue recovery untuk masing-masing issue yang open.
8c) Seluruh Isu selain Isu Early Warning yang tanggal Target Penyelesaian Isunya sudah terlampaui
telah ditutup. Apabila terdapat perubahan Target Penyelesaian harus diberikan catatan pada
Issues Cause
9. Update Lokasi Aktual Proyek dan Konektivitas : Akurasi dan validitas Lokasi & Konektivitas akan
dimonitor melalui dashboard heat map. Nilai pengurang akan diberikan apabila terdapat lokasi &
konektivitas yang tidak benar.
9a) Seluruh data proyek pada fase pelaksanaan dan fase penyelesaian diinput data lokasi aktualnya
pada aplikasi PMO
i. Untuk Proyek Pembangkit dan Gardu Induk, diinput lokasinya sesuai lokasi proyek
ii. Untuk Proyek Transmisi, diinput titik lokasi start dan lokasi end.
Cat: Jika Lokasi Start/End Transmisi adalah Gardu/Pembangkit, maka Lokasi Start/End
Transmisi harus sama dengan lokasi Gardu/Pembangkit bersangkutan.
9b) Seluruh Proyek memliki data konektivitas yang benar agar dapat terlihat dengan baik di
Dashboard Heat Map.
91
LAMPIRAN X
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
1. PLTU/PLTGU 4. Transmisi
Tahapan Milestone Pekerjaan Tahapan Milestone Pekerjaan
1 Pembebasan Lahan / Tanah 1 Pembebasan Lahan / Tanah
2 Ground Breaking 2 Pondasi
3 First Erection Steel Structure 3 Tower Erection
4 Boiler Steam Drum Lifting 4 Pembebasan Tanam Tumbuh
5 Backfeeding (ROW)
6 First Firing 5 Stringing
7 Synchronization (Sertifikat 6 Commissioning (Surat Laik
Laik Sinkron) Pemberian Tegangan dan
8 Reliability Run Percobaan Pembebanan)
9 Performance Test / 7 Energize
Commissioning 8 SLO (Sertifikat Laik Operasi)
10 SLO (Sertifikat Laik Operasi)
5. Gardu Induk
2. PLTG/PLTMG Tahapan Milestone Pekerjaan
Tahapan Milestone Pekerjaan 1 Pembebasan Lahan / Tanah
1 Pembebasan Lahan / Tanah 2 Pematangan Tanah
2 Ground Breaking 3 Pekerjaan Sipil dan Gedung
3 First Erection Steel Structure Control
4 Engine Installation 4 Pekerjaan Elektro Mekanik
5 Backfeeding 5 Commissioning (Surat Laik
6 First Firing Pemberian Tegangan dan
7 Synchronization (Sertifikat Percobaan Pembebanan)
Laik Sinkron) 6 Energize
8 Reliability Run 7 SLO (Sertifikat Laik Operasi)
9 Performance Test /
Commissioning
10 SLO (Sertifikat Laik Operasi)
3. PLTA / PLTM
Tahapan Milestone Pekerjaan
1 Pembebasan Lahan/ Tanah
2 Coffer Dam
3 Bendungan
4 Water Way
5 Surge Tank
6 Penstock
7 Power House
8 Tailrace
9 Switch Yard
10 Peralatan Pembangkit
11 Load Rejection Test
12 Reliability Run
Performance Test /
13
Commissioning
14 SLO (Sertifikat Laik Operasi)
92
LAMPIRAN XI.A
EDARAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)
NOMOR : 0003.E/DIR/2016
TANGGAL : 8 Agustus 2016
Dari Tabel tersebut dihasilkan besarnya Realisasi Pelaksanaan Kontraktual bulan Juni 2016
adalah sebesar 91,6 %
93