1. BAB III
2. JUDUL : PEKERJAAN JARINGAN (SUTT/SUTET)
3. URAIAN HASIL BELAJAR : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta
mampu memahami lingkup pekerjaan transmisi berikut supervisi
pekerjaannya
BAB III
PEKERJAAN JARINGAN (SUTT / SUTET)
3.1 ERECTION
3.1.1 Pendahuluan
A. Umum
Supervisi Konstruksi Jaringan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) / SUTET
(Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) dikenal juga dengan istilah Supervisi
Konstruksi Transmisi yang terdiri dari Pengawasan pembuatan Pondasi Tower,
Erection Tower, Stringing Konduktor dan Pekerjaan Pemasangan Assesoris.
Kegiatan pembuatan Pondasi, Erection Tower dan pemasangan Konduktor
adalah rangkaian proses pembangunan Transmisi SUTT / SUTET.
Selintas pembangunan jaringan SUTT / SUTET nampak sederhana bila
dibandingkan dengan pembangunan PLTU/PLTGU, namun pada
kenyataannya pembangunan SUTT / SUTET ini sebenarnya bukan hal yang
mudah.
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pekerjaan
pengawasan konstruksi transmisi. Secara garis besar faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan pekerjaan Supervisi Konstruksi ini adalah :
- Tersedianya peralatan dengan jumlah yang cukup untuk melaksanakan
pekerjaan secepat mungkin,
- Tersedianya SDM yang benar-benar terampil serta berpengalaman
(berkompeten) di bidang Supervisi dan metode pelaksanaan pekerjaan
pondasi, erection tower dan penarikan konduktor.
Seorang Supervisor (Pengawas) sebelum terjun ke lapangan harus memahami
mengapa suatu proyek harus diawasi, apa maksud dan tujuannya.
1. A AA 0-2 A AA 0-2
2. B BB 3-10 B BB 3-10
Sudut Horizontal /
Type Tower
Sudut belok
Aa Max 3o
Bb Max 20o
Cc Max 30o
Dd Max 45o
UPPER
CROSS ARM
MIDLE
LOWER
BODY
PART
BODY
EXTENTION
LEG (KAKI
TOWER)
B. Bagian-bagian Tower.
Untuk lebih jelasnya perlu diketahui pula bahwa dari bagian – bagian tower
tersebut terdiri dari bahan – bahan atau bagian material sebagai berikut :
- Baja siku utama (main member) dengan material High Tensile Steel
- Baja siku sekunder (secondary member) dengan material Mild Steel
Assessories Tower
- Anti Panjat
o BV
2. Peralatan Bantu
o Kunci momen / tangent
o Kunci ring pas
o Hammer karet
Aspek yang sangat penting yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan, adalah
aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Apalagi untuk pekerjaan elektrikal dan mekanikal yang beresiko tinggi, aspek K3 harus
menjadi perhatian utama. Terlebih apabila melaksanakan pekerjaan pada lokasi SUTT DAN
SUTET Eksisting yang bertegangan, para personil (tenaga kerja) harus mendapatkan
pelatihan khusus tentang K3.
Untuk pelaksanaan pekerjaan Transmisi Eksisting, masalah K3 harus dipatuhi secara lebih
ketat.
1. Harus ada Supervisor yang khusus menangani dan mengkoordinasikan masalah K3.
C. Peralatan K3.
Dalam hal ini pengawas harus memperhatikan kelayakan sarana keselamatan kerja
yang digunakan dan memberi peringatan jika tidak menggunakan peralatan
keselamatan kerja, seperti dalam beberapa hal pekerja harus :
o Memakai perlengkapan keamanan yang disediakan.
o Memeriksa bahwa kawat earthing tower telah disambung.
o Melakukan pemeriksaan peralatan setiap hari dan segera mengganti bagian yang
rusak.
o Berhenti bekerja bila hujan turun.
o Tidak memasang tower / Erection jika pondasi belum ditimbun kembali.
o Tidak bekerja di malam hari kecuali ada sesuatu yang khusus harus dikerjakan.
o Semua hook pengangkat harus dilengkapi dengan lidah pengaman (safety catch).
o Seluruh jenis steel wire rope dan tali nylon harus dipastikan dalam keadaan baik
sebelum digunakan.
o Pasak harus menggunakan anchor drill atau bahan sejenisnya yang kuat.
o Bila belum yakin dengan satu pasak (misal : daerah berbatu), harap dipasang pasak
cadangan (2 buah) di belakangnya.
o Kapasitas angkat maximum untuk bamboo derrick adalah 400 kg.
o Kapasitas angkat maximum untuk aluminium derrick 110 ft adalah 150 kg.
o Kapasitas angkat maximum untuk derrick aluminium 25 m model nomer FAL 320
yang sudah dimodifikasi adalah 1000 kg.
o Kapasitas angkat maximum untuk derrick lattice steel 21 m adalah 1000 kg.
Seperti lazimnya suatu pekerjaan bahwa erection/mendirikan tower terdiri dari tahapan –
tahapan tertentu, maka dibawah ini secara garis besar akan diuraikan tahapan
pekerjaan erection tower sebagai berikut :
1) Pekerjaan persiapan
b. Jika tidak terdapat lintasan jalan masuk, bahan baja diangkut dari lokasi
terdekat ke lokasi tower menggunakan tenaga manusia atau hewan.
c. Pembongkaran bahan dilokasi tower harus diletakkan pada tempat yang
mudah untuk merangkai sebelum diangkat dan menjaga bahan tetap bersih.
d. Semua bahan dilapisi galvanis dan harus dijaga dari kerusakan, cacat
atau tergores.
e. Kerusakan yang terjadi pada galvanis harus segera dicatat dan
dilaporkan.
f. Kerusakan / Cacat dapat diperbaiki dengan “Cold Galvanis paint” sesuai
persetujuan Koordinator Engineering. Bahan dengan kerusakan yang berat
harus diganti.
g. Prosedur dari penyimpanan, pengelompokan dan pengeluaran ke lokasi
dijelaskan pada Instruksi Kerja untuk Gudang Dokumen
h. Semua bahan harus diperiksa untuk mencocokkan dengan spesifikasi
sebelum keluar dari gudang.
2. Masing – masing bagian tower yang dirangkai terlebih dahulu adalah main
member (besi siku utama) baru kemudian disusul dengan pemasangan
secondary member (sesuai dengan Erection Procedure).
3. Bertahap dilakukan per bagian tower keatas dengan mengangkat member
dengan bantuan derek (gane pole, roller crane, BV, pulllift atau helicopter).
4. Pada saat pemasangan besi per bagian tower pada awalnya tidak dikencangkan,
setelah rangkaian bagian tower lengkap baru baut dikencangkan.
5. Untuk pemasangan cross arm, dipasang terlebih dahulu cross arm paling atas
(peak cross arm/earth wire cross arm), selanjutnya dipasang top cross arm,
middle cross arm dan selanjutnya lower cross arm.
6. Masing – masing cross arm terlebih dahulu dirangkai dibawah, baru kemudian
diangkat keatas dengan derek untuk disatukan dengan common part
diposisinya.
7. Pada tahap awal derek (gane pole, roller crane, dan pulllift) dijalankan dengan
manusia pada posisi diatas chimney salah satu leg. Labrang dan tali kerekan
dikencangkan bersama.
8. Ujung labrang harus dikaitkan ke pasak seperti molex anchor (pasak ulir) atau
concrete block (balok semen) dengan jarak yang aman dari Derek. Foreman
harus menentukan lokasi yang sesuai dan memeriksa apakah labrang serta
pasak tersebut telah terpasang dengan aman. Tidak diperkenankan
menggunakan pohon sebagai pasak.
Kerekan harus dipatok ketanah menggunakan patok atau pasak ulir (molex
anchor) yang kuat.
9. Alat pengangkat (derek & gane pole) diangkat keatas sesuai dengan tahapan
pemasangan bagian tower. Titik tumpu gane pole adalah menggunakan kawat
sling yang dikaitkan ke main member/besi utama dan dipasang pula dengan gay
wire (sling) juga dikaitkan ke main member.
10. Kemiringan Derek tidak boleh melebihi batas miring 15° kearah tegak. Sepertiga
bagian Derek masih didalam tower yang sudah didirikan. Hook (kail) pengangkat
harus dilengkapi dengan lidah pengaman (safety catch).
11. Disarankan untuk dipasang guy wire pada keempat posisi sudut main member
(besi utama) dari tower yang sudah dipasang.
12. Pada saat winch bond tersangkut di bagian tower, pengangkatan harus
dihentikan dan tegangan harus dikurangi sebelum membebaskan bagian bond
(sling) yang tersangkut tersebut.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 21
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
F. PROSEDUR UNTUK MENDIRIKAN TOWER SUDUT ( BB, CC, DD, EE, FF).
G. PEMERIKSAAN TOWER.
Setelah pendirian tower selesai semua baut harus diperiksa kekencangannya. Pekerjaan
ini harus dilakukan dari bawah ke atas untuk memastikan bahwa semua baut telah
diperiksa.
Menandatangani Berita Acara pekerjaan Erection Selesai.
Supervisor harus melengkapi dan menandatangani Formulir Post – Erection
Inspection.
Form Post – Erection Inspection
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 22
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
1. Pekerjaan ....................................................................................
...................................................................................
...................................................................................
4. Para pekerja dibawah pengawasan saya sudah turun dari tower dalam keadaan
sehat dan selamat.
5. Semua peralatan kerja, material dan peralatan pelindung diri telah diturunkan
dari tower, telah diinventarisir kembali dan disimpan padatempatnya.
......................................, ......20...
Pengawas Pekerjaan/PengawasK3
Mengetahui,
............................ ..............................................................
♣♣♣
3.2 STRINGING
3.2.1 Pendahuluan
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Pusat Pembangkit ke Gardu Induk
atau dari Gardu Induk ke Gardu Induk atau dari Gardu Induk ke konsumen tegangan tinggi.
Berdasarkan besaran tegangan yang saat ini masih digunakan PLN, SUTT memiliki
tegangan 70 kV dan 150 kV sedangkan SUTET memiliki tegangan 275 kV dan 500 kV.
Pembangunan SUTT/SUTET adalah merupakan rangkaian proses yang panjang yang
dimulai dari survey jalur, pengadaan lahan, pekerjaan pondasi, pengadaan material (tower,
konduktor, isolator dan asesoris), erection tower, pembebasan jalur dari tanaman dan
tumbuhan (ROW) dan pemasangan konduktor (stringing).
Stringing adalah suatu metoda dimana konduktor dipertahankan pada kondisi tegang
selama pekerjaan penarikan konduktor tersebut berlangsung. Kawat konduktor dijaga bebas
dari gesekan tanah dan rintangan yang dapat merusak permukaan konduktor dan bebas
dari kawat tenaga yang bertegangan. Metoda yang dilakukan disini bukanlah suatu metoda
terus menerus, tetapi bisa berhenti sesaat. Apabila Stringing Yoke sampai pada stringing
sheaves (pully block) yang dipasang pada setiap menara, penarikan dihentikan guna
memindahkan stringing yoke melewati pulley block.
Kegiatan stringing merupakan bagian akhir dari seluruh rangkaian proses pembangunan
SUTT / SUTET. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilah stringing
yaitu :
Faktor Eksternal :
Faktor internal :
- Tersedianya peralatan stringing dengan jumlah yang cukup untuk melaksanakan
penarikan secepat mungkin,
- Tersedianya SDM yang benar-benar terampil serta berpengalaman (berkompeten)
di bidang stringing.
Stringing pada dasarnya adalah Kerja Tim yang melibatkan PLN selaku pemilik proyek dan
Kontraktor selaku pelaksana. Setiap individu didalam Tim tersebut harus dapat bekerja
sama secara sinergis untuk melaksanakan kegiatan stringing sesuai jadwal yang sudah
disepakati bersama.
Apabila Tim Stringing dapat bersinergis maka diharapkan proses penyelesain pekerjaan
pemasangan konduktor dapat memenuhi target waktu yang ditentukan.
Konduktor (kawat penghantar) berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Penghantar untuk saluran transmisi lewat udara
(Overhead Lines) adalah kawat-kawat tanpa isolasi (bare, telanjang) yang
bentuknya :
- padat (solid),
- berlilit (stranded) atau
- berongga (hollow),
dan terbuat dari logam biasa, logam campuran (alloy) atau logam paduan
(composite). Untuk tiap-tiap fasa penghantarnya dapat berbentuk tunggal maupun
sebagai kawat berkas (bundled conductors). Menurut jumlahnya ada berkas yang
terdiri dari dua, tiga atau empat kawat. Kawat berkas penggunaannya untuk
menyalurkan daya dalam jumlah besar. Beberapa SUTT terutama yang
diperhitungkan atau direncanakan untuk menyalurkan daya dalam jumlah yang
besar, kawat berkas digunakan dalam sistem tegangan ekstra tinggi.
Bahan konduktor yang dipergunakan untuk saluran energi listrik perlu memiliki sifat
sifat sebagai berikut :
a. konduktivitas tinggi
b. kekuatan tarik mekanikal tinggi
c. ringan
d. tidak mudah patah
Jenis-jenis konduktor yang banyak digunakan pada SUTT/SUTET PLN saat ini
antara lain :
a. Konduktor ACSR (Alluminium Conductor Steel Reinforced)
Terbuat dari aluminium dan baja dimana kawat baja berfungsi memikul
kekuatan mekanikal sedangkan aluminium berfungsi sebagai penghantar.
Kawat Tanah atau yang biasa disebut dengan Galvanised Steel Wire (GSW)
biasanya terdiri dari lilitan kawat baja (St 35 atau St 50) yang ditempatkan diatas
kawat penghantar berfungsi sebagai pelindung kawat penghantar terhadap
sambaran petir langsung. Selain GSW, kawat tanah lainnya yang banyak digunakan
adalah jenis OPGW (Optical Ground Wire).
OPGW terdiri dari lilitan kawat aluminium baja (ACS : Alluminium Clad Steel Wire)
yang berintikan kawat aluminium berongga. Rongga ini ditempati oleh saluran fiber
optik yang digunakan untuk keperluan telemetering, telekomunikasi, teleproteksi,
teledata dan lain sebagainya.
Panjang jarak rayap isolator (creepage distance) adalah panjang jarak yang diukur
dari salah satu elektroda menyusuri bentuk permukaan isolator hingga elektroda
yang lain. Dengan demikian jarak rayap yang besar mempunyai tahanan
permukaan yang tinggi. Berdasarkan panjang jarak rayap ini kemudian ditentukan
jumlah renteng isolator untuk besaran tegangan yang digunakan sebagai berikut :
a. 70 kV = 6-7 piringan isolator
b. 150 kv = 11-12 piringan isolator
c. 500 kV = 30x2 = 60 piringan isolator (tergantung type tower)
Type Isolator :
a. Fog
b. Anti Fog
c. Special Fog
String set adalah perlengkapan untuk memegang konduktor agar tidak jatuh. String
set terdiri dari : Suspension dan tension
Suspension set terdiri dari:
- Shackle,
- Ball eye,
- Arcing horn dan Yoke,
- Insulator,
- Socket tongue,
- Suspension clamp,
- Armor rod.
- Insulator,
- Sag adjuster,
- Terminal Jumper.
C. ACCESSORIES
Asesoris adalah peralatan yang digunakan pada konduktor dan kawat tanah untuk
memenuhi ketentuan teknis yang dipersyaratkan. Beberapa asesoris yang
digunakan pada SUTT/SUTET adalah sebagai berikut :
Armor Rod
d. JUMPER TERMINAL
Adalah terminal untuk penyambung konduktor pada tiang tension.
f. ARCHING HORN
Adalah tanduk api untuk menghindarkan terjadinya loncatan api listrik akibat
kelebihan muatan sehingga loncatan api listrik hanya terjadi antar arcing horn
bukan antar konduktor dengan tiang melalui permukaan isolator.
h. SAG ADJUSTER
Adalah peralatan untuk memudahkan/mengatur andongan konduktor pada waktu
sagging .
i. YOKE PLATE
Adalah peralatan transmisi yang digunakan untuk menggantungkan isolator
(suspension) dan memegang tarikan konduktor pada tiang tension.
j. SUSPENSION CLAMP
Adalah klem yang berfungsi untuk memegang konduktor pada tiang penyangga
(suspension tower).
.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 36
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
Reel
Anti Twist Wire Rope
Pulley Pulley
Pulling Grip
Swivel
Tackles Tirfor
Alat pelindung diri yang digunakan untuk memanjat tower antara lain ;
a. Full Body Harnes
Contoh full body harness dapat dilihat pada gambar dibawah ini
b. Lanyard
Contoh Lanyard dapat dilihat pada gambar dibawah ini
c. Safety Helmet
Contoh Safety Helmet dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benturan pada bagian keras dan benda
jatuh.
d. Safety Shoes
Contoh Safety Shoes dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Berfungsi untuk melindungi kaki dari bahaya terbentur serta material tajam.
e. Kacamata Pengaman
Contoh Kacamata Pengaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar ultra violet langsung serta
material kecil (debu )
g. Keyker / Teropong
Contoh Keyker / Teropong dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Berfungsi sebagai alat bantu visual untuk memeriksa bagian-bagian tower yang
kurang jelas dari posisi jarak tertentu.
h. Peralatan Komunikasi
Contoh Peralatan Komunikasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini
A. Persiapan pelaksanaan.
a. Rencana Dasar :
- Pembagian stringing section dan tension section sepanjang jalur
SUTT/SUTET.
- Rencana lokasi puller dan drum site
- Penentuan sagging methode.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 53
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
b. Time Schedule :
Suatu schedule kerja harus direncanakan dan disiapkan dengan
memperhitungkan kualitas kerja, tanggal penyelesaian dan metode
pelaksanaan berdasarkan keadaan lapangan, perlengkapan alat kerja yang
dapat dipakai dan dimobilisasi dari regu stringing
e. Schedule Pengangkutan :
Pengangkutan material, perlengkapan dan alat kerja harus disusun scedule
nya sesuai dengan seluruh schedule pekerjaan
Dengan tersusunnya jadwal pelaksanaan stringing yang baik maka akan dapat
ditargetkan penyelesaian pekerjaan.
B. Pekerjaan persiapan
Di ujung akhir dari konduktor atau tempat penarikan, Puller harus disiapkan dan
ditempatkan. Juga perlu menyediakan tempat penyimpanan sementara untuk alat
kerja selama pekerjaan stringing berlangsung. Luas area yang diperlukan untuk
puller site pada umumnya 150 – 300 m2. Puller site biasa disebut dengan stringing
car, reel winders dan reel untuk messanger wire ditempatkan dengan susunan
sesuai gambar berikut :
Tempat atau lokasi diusahakan datar, Dalam kondisi tanah cukup keras, dan akses
jalan masuknya mudah atau sesuai.
messenger wire yang telah digulung oleh puller kedalam reel. Bila reel telah
penuh dengan kawat maka harus digantikam dengan reel yang masih
kosong.
Diakhir penarikan dari konduktor, perlu disiapkan Drum Site dan dipasang
Tensioner, drum stand dan sejumlah drum konduktor yang diperlukan. Selain
itu perlu menyediakan tempat untuk penyimpanan sementara tali kawat, dan
alat kerja lainnya. Luas area yang diperlukan untuk drum site umumnya 500 –
1000 m2. Drum site ditempatkan sesuai susunan seperti gambar berikut :
a. Pemasangan Tensioner
Tensioner ditempatkan segaris dengan arah penarikan konduktor dan
berfungsi untuk memberikan tegangan konstan pada penarikan.
Tensioner harus pada posisi sedemikian sehingga gaya angkat pada
konduktor di Tensioner diperkecil. Dalam hal konduktor tertarik keluar
dari tensioner dengan sudut >50 terhadap horisontal maka didepan
tensioner harus dipasang snatch block atau dapat juga dengan
memasang stringing sheaves (montage roll) yang berfungsi untuk
melindungi konduktor dan memperkecil sudut.
tanda panah pada drum. Jumlah drum dan pemakaian drum khususnya
bila hanya dipakai setengah, harus direncanakan panjang konduktor
tersebut seefisien mungkin sehingga penyambungan konduktor tidak
pada gawang yang bersimpangan pada saluran tenaga atau lainnya,
dimana penyambungan tidak diperkenankan.
Stringing sheaves terbuat dari alluminium alloy dengan alurnya dilapisi dengan
polyrethane rubber sehingga dapat digunakan untuk messanger wire dan konduktor
secara bersamaan. Pada tower suspension stringing sheaves dipasang pada
rentengan insulator string set, sedangkan pada tower tension dipasang langsung
pada cross arm dengan digantung menggunakan kawat seling dan diperkuat
dengan skur untuk menjaga agar posisinya tetap pada saat penarikan. Stringing
sheaves harus ditanahkan pada tower permulaan dan tower akhir antara Engine
dan Tensioner.
Pada saat pemasangan insulator set di upper, middle dan lower cross arm,
masing – masing diikuti pemasangan running out block/roll block/montage
roll. Di tension tower, running out block telah digantung langsung dibawah titik
crossarm dari landing plate.
Pemasangan sudah benar sesuai dengan gambar referensi
Disck insulator – nya dalam kondisi baik dan bersih dari kotoran lumpur, tidak
ada yang retak, gumpil dll.
Fitting dalam keadaan baik, tidak ada yang cacat, galvanize – nya dalam
kodisi baik (tidak luka/terbuka/terkelupas).
Posisi sackle yang dipasang / dikaitkan ke cross arm tower sudah benar
(posisi baut/mur sudah benar).
Setelah penempatan dan pemasangan peralatan stringing dipastikan selesai, maka proses
penarikan kawat sudah dapat dilaksanakan. Penarikan kawat ini dimulai dengan penarikan
pilot wire (steel wire) 8 mm - 12 mm yang biasa disebut dengan kawat pancingan.
Sebelumnya terlebih dahulu diawali dengan pekerjaan pemasangan tali nylon sebagai alat
bantu untuk menarik pilot wire (biasa disebut pekerjaan eret – eret). Atau dapat juga
langsung melakukan eret – eret dengan menggunakan pilot wire. Dipasang secara manual
dari tower ke tower sepanjang stringing section. Apabila stringing section tersebut melewati
sungai yang lebar, rawa – rawa, lembah atau daerah yang sulit untuk dilewati dengan
berjalan kaki ataupun tidak adanya moda transportasi yang bisa digunakan, maka tali nylon
digelar dengan menggunakan messanger wire gun. Messenger wire gun ini mampu
membawa tali nylon dan atau pilot wire dalam jarak + 300 m.
Apabila penggelaran pilot wire selesai, maka ujung pilot wire disambung menggunakan
shackle dengan ujung messenger wire (anti twist wire rope 12 mm – 25 mm) yang telah
digulung pada reel pada posisi drum site. Pilot wire kemudian ditarik dengan stringing car
melalui capstan membawa messanger wire. Bersamaan dengan itu pilot wire digulung dan
sambungannya dengan messanger wire dilepas bila pilot wire tersebut telah melewati
capstan.
Setelah messenger wire selesai ditarik maka penarikan selanjutnya adalah penarikan kawat
tanah, konduktor pada cross arm top, midle dan bottom.
a. Drum site
Konduktor/ kawat tanah ditarik keluar dari drum yang telah dipasang pada drum stand
dan diulur melalui tensioner ke arah tower. Masing – masing konduktor masuk ke
tensioner dari sisi kiri melalui guide roll (roll pembantu) dan keluar melalui sisi kanan
menghadap ke penarikan. Ujung konduktor disambung dengan messenger wire dengan
menggunakan stringing yoke, clamp grip dan swivel. Counter weight dipasang pada
stringing yoke untuk mencegah terputarnya yoke akibat puntiran messenger wire.
Konduktor dan kawat tanah yang dapat ditarik oleh stringing yoke dalam satu tarikan
tergantung dari jadwal stringing. Messenger wire yang akan digunakan untuk penarikan
konduktor lainnya juga harus dipasang stringing yoke.
b. Puller site
Setelah semua persiapan yang diperlukan siap maka konduktor ditarik dengan stringing
car melalui messenger wire yang dilewatkan melalui capstan dan digulung pada reel
yang dipasang pada reel winder menurut arah penarikan. Tegangan tarik maksimum
yang diberikan pada konduktor selama penarikan berlangsung dijaga agar < 1/3
tegangan sagging maksimum konduktor atau dijaga agar konduktor tetap diatas semua
halangan – halangan yang terdapat ditanah. Untuk mengetahui kuat tarikan
konduktor/kawat tanah dapat diketahui melalui Tension meter.
Kecepatan penarikan konduktor tergantung pada tenaga tarikan stringing car dan
kemampuan tensioner. Secara umum kecepatan penarikan dijaga pada 30 m/menit
untuk konduktor tunggal dan 20 m/menit untuk twin konduktor.
Pelu diperhatikan bahwa pada saat proses penarikan harus ada komunikasi yang baik
antara operator pada stringing car, operator tensioner, petugas yang mengikuti stringing
yoke (pengawal) dan petugas yang ditempatkan pada lokasi crossing utama.
Karena alur dari stringing sheave dan tensioner sheave dilapisi karet polyurethene
(suatu bahan isolasi), maka kawat penolong dan konduktor yang ditarik melewati
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 60
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
stringing sheave akan dimuati oleh induksi listrik, khususnya bila stringing dekat dengan
saluran bertegangan listrik. Muatan listrik ini harus dihilangkan dengan perlengkapan
pentanahan guna keamanan petugas yang melakukan stringing. Sebelum penarikan
konduktor atau kawat konduktor, roller penjepit pentanahan harus dipasang diantara
stringing car dan menara akhir dan dihubungkan ke bumi.
Swivel
Messanger Wire/
Anti Twist
Seiling Ø 10-12 mm
Panjang 10 Meter
untuk Jangkar
pada Body Tower
Seiling Ø 14 mm - 16 mm
Swivel
Panjang 3 Meter
Seiling Ø 10-12 mm
Panjang 10 Meter
Swivel untuk Jangkar
pada Body Tower
(mesin press).. Perlu diperhatikan didalam compression joint untuk inti baja harus
ada grease untuk memudahkan pemasangan.
- Selanjutnya inti baja yang telah tersambung dimasukkan kedalam compression joint
kawat aluminium untuk dilakukan compression joint permanen menggunakan
hydraulic compressor machine.
- Setelah penyambungan selesai tegangan tarik dikembalikan ke
- Penarikan dengan sambungan sementara.
- Dalam hal terdapat beberapa tower dengan sudut horizontal yang besar dan atau
tertarik ke bawah, dimana joint protector tidak diperkenankan melewati stringing
sheave, maka konduktor harus ditarik dengan sambungan sementara atau dipasang
pulling grip secara back to back. Diusahakan sambungan sementara jatuhnya pada
tower tension sehingga bisa dibuka saat sagging.
Setelah semua konduktor dan kawat tanah ditarik dalam stringing section maka konduktor
ditegangkan sementara dengan tegangan 80% - 90% dari tegangan sagging yang telah
direncanakan.
Konduktor dan kawat tanah yang telah selesai ditarik dalam satu stringing section harus
disagging sesuai dengan rencana sagging schedule yang telah disetujui. Sebelum pekerjaan
sagging dilaksanakan harus dipersiapkan data sagging, pengaturan thermometer,
pemasangan transit dan target pada sagging span, fasilitas komunikasi antara sagging
winch site dan sag sighting site.
Sagging konduktor tidak boleh dilaksanakan pada kondisi angin kencang karena dapat
mengakibatkan terangkatnya konduktor akibat tekanan angin.
Pada umumnya sagging dilaksanakan dengan 2 (dua) metode, yaitu :
Dimana :
W = berat konduktor (kg/km)
G = gravitasi
L = panjang span
T2 = gaya tarik saat terpasang
Sedangkan untuk menghitung T2 menggunakan rumus :
Dimana :
E = modulus elasticity
A = cross sectional area of conduktor
C = koefisien of linear expansion
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 65
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
a. Sending out
Pada metode ini, konduktor yang ditegangkan sementara ditarik kedepan sedemikian
rupa, sehingga konduktor disagging dari arah dimana sagging section sebelumnya telah
selesai.
Kemudian konduktor untuk span berikutnya diulur dengan merewinding winch dan
mengendurkan tegangan sling dari come along.
- Konduktor harus ditarik bersamaan oleh winch yang ditempatkan pada ujung dari
b. Metode Seimbang.
Metode ini digunakan untuk sagging 2 (dua) section pada saat yang bersamaan untuk
mempercepat jadwal penyelesaian.
- Konduktor diklem ke tension insulator string pada tower di kedua ujung dari 2 (dua)
sagging section berdekatan yang mempunyai tegangan sedikit lebih kecil dari
tegangan sagging.
- Kemudian konduktor pada kedua section ditegangkan dan diklem serentak pada
section tower untuk menjaga keseimbangan tegangan pada tower.
- Metode sagging seimbang ini menghasilkan sisa konduktor yang tidak terpakai
lebih banyak.
Sagging winch digunakan untuk pengaturan tegangan konduktor pada saat sagging dan
dipasang di kaki tower. Ada 2 (dua) jenis winch yaitu portable hand winch atau engine driver
winch. Winch harus memiliki kapasitas gulungan dan kekuatan yang cukup untuk operasi
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 67
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
sagging. Pemasangan winch pada lokasi sedemikian rupa sehingga aman buat orang yang
bekerja ditower maupun di tanah. Portable hand winch yang dipasang pada main post harus
dilapisi dengan material pengaman sehingga tidak merusak tower.
Untuk menahan konduktor pada saat penegangan digunakan come along yang
dihubungkan ke bagian atas tension insulator string dengan wire rope langsung atau dapat
juga dikombinasikan dengan pulling block yang disusun diantara come along dan insulator
string. Wire rope diarahkan ke winch melalui snatch block yang ditempatkan ditower.
Come along dipasang pada konduktor dengan jarak + 5 m didepan tension clamp ketika
konduktor ditegangkan. Setelah come along dipasang, maka pulling block dihubungkan ke
come along. Pada konduktor yang lebih besar diameternya lebih baik menggunaan counter
weight untuk mencegah rotasi come along akibat gaya puntir yang timbul karena penarikan.
Wire rope dikencangkan ke bagian atas tension insulator string yang, dilewatkan melalui
block yang dipasang di tower, kemudian dilewatkan melalui block yang dipasang pada come
along dan ditarik ke cross arm dan diarahkan ke winch melalui block yang dipasang di tower.
Untuk single insulator string, clamp insulator replacer dapat digunakan untu mengencangkan
wire rope ke insulator string
Untuk double insulator string, wire rope dikencangan ke yoke dari double insulator string.
Snatch block diikatkan pada bagian bawah cross arm sedemikian rupa sehingga wire rope
dapat lewat melalui main member cross arm dan body tower.
Tension clamp dipasang pada ujung konduktor dan dipasang pada tension insulator string
sebagai berikut :
- Konduktor antara come along dan insulator set ditndai pada titik yang akan menjadi
bagian atas insulator hardware.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 68
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
- Konduktor dipotong pada posisi yang telah ditandai untuk tension clamp.
- Tension clamp kemudian dipasang pada ujung konduktor dengan menggunakan
hydraulic compressor.
- Konduktor ditarik ke arah tower dengan winch sehingga tension clamp dapat
dipasangkan pada insulator string, setelah itu konduktor digulung ulang denngan winch.
- Come along kemudian dibuka setelah seluruh tegangan konduktor dipindahkan ke
tension insulator.
Andongan diukur dengan transit dan target yang dipasang pada tower yang dianggap
sebagai sighting span. Sighting span pada suatu section dipilh bergantung pada jarak span
dalam 1 (satu) sagging section sebagai berikut :
Jumlah span/sagging
section Jumlah sighting span Pemilihan sighting span
6 span atau kurang 2 atau lebih Span terpanjang atau span akhir
Span panjang diikat dengan pusat
7 span atau kurang 3 atau lebih section dan span pendek dngan
kedua ujung section
Jika terdapat beberapa span dengan perbedaan level yang cukup besar diantara tower –
tower pada keseluruhan section, maka sighting span harus dipilih span yang berdekatan
dengan kedua ujung. Target (sagging board) dan transit (pocket compass) dipasang pada
tower yang berada pada kedua sisi sighting span dibawah titik penopang konduktor sesuai
hasil perhitungan sag.
b
d
a Target
Transit
S
Dimana :
a = jarak tegak lurus dibawah penyangga untuk transit
b = jarak tegak lurus dibawah penyangga untuk target
c = andongan
- Sagging dilakukan oleh pengamatan dengan transit dan target yang diset di
menara pada masing – masing ujung gawang pengamatan, pada suatu jarak
tegak lurus dibawah penyangga kawat konduktor yang sama dengan andongan
d.
- Metoda ini mudah dan baik dalam ketelitian yang diperlukan yang sama untuk
gawang yang agak melereng.
- Metoda ini dapat dikerjakan rata – rata untuk gawang dimana titik terendah dari
lengkungan parabola kawat konduktor ditempatkan keluar gawang tersebut
- Pada gawang yang melereng, biasanya transit diset pada tower yang lebih
rendah dan target diset pada tower yang lebih tinggi.
- Transit diset sedemikian sehingga pusat lensa transit tepat pada tanda yang
telah diberikan
b
d
- Pada dua tower yang tidak sama tinggi dan berada pada ketinggian yang tidak
sama, dimana andongan lebih besar dari tinggi tower yang lebih rendah dan
transit tidak dapat diset di tower pada jarak tegak lurus dari tower yang sama
dengan d, pengandongan dapat dilaksanakan oleh pengamatan dengan transit
yang diset pada tower yang lebih rendah pada jarak a tegak lurus dibawah
tower, dan target pada tower yang lebih tinggi pada jarak b tegak lurus.
h
R
(h+a-b)
a
O (angel of sight)
S
- Dimana :
Ө = sudut pengamatan
a = jarak tegak lurus dibawah tower untuk transit
b = jarak tegak lurus dibawah tower untuk target
c = jarak mendatar antara titik – titik tower ( gawang)
h = jarak tegak lurus antara titik – titik tower
h
(1 - )²
4d
- Untuk metoda ini lebih baik menset target pada suatu tempat diujung lain yang sama
pada garis kedudukan mendatar guna meyakinkan sagging
- Metoda ini dapat dipakai dalam daerah jarak dimana titik terendah kawat konduktor
s
bertempat kedudukan didalam pertengahan sepertiga gawang seperti berikut : <
3
2
s1 < s
3
Dimana : S = jarak mendatar dari titik terendah andongan dari tower yang
lebih rendah
d R
dL
S1 S2
Dimana :
dL = jarak tegak lurus dari transit di bawah tower untuk pengambilan tempat
pengamatan
s = jarak mendatar antara titik-titik tower (gawang)
h = jarak tegak lurus antara titik-titik tower
d = andongan
- Setelah semua persiapan selesai dan petugas yang terlibat telah berada ditempat
sesuai tugasnya, maka konduktor ditarik dengan mengoperasikan sagging winch
atas komando komunikasi antara winch operator dan setiap transit observer
sehingga andongan memenuhi target.
- Bila panjang konduktor yang ditarik melebihi beberapa span, maka tegangan pada
pulling end menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan ujung yang lain akibat gesekan
dengan sheaves. Untuk mengatur konduktor pada andongan yang dikehendaki pada
tegangan tertentu pada seluruh span, maka konduktor harus ditarik hati – hati
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 73
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
dengan tegangan sedikit lebih tinggi daripada tegangan pada andongan yang
dikehendaki, kemudian andongan diatur sesuai target.
- Konduktor tidak boleh di sagging dengan level yang sama dengan span sebelumnya.
Andongan setiap span tergantung pada jarak antar tower, ketinggian dan lain
sebaginya.
Pada saat sagging pengukuran temperatur dengan menggunakan glass thermometer. Untuk
mengetahui temperature dalam konduktor, maka core wire harus diambil untuk
memasukkan thermometer kedalamnya. Untuk menghindari efek radiasi panas maka contoh
konduktor harus ditempatkan + 3 meter diatas tanah.
E.10. Clamping
- Sekali konduktor telah ditarik dan diatur sesuai target, maka konduktor harus di klem ke
tension insulator string pada section tower.
- Untuk SUTT dengan twin konduktor dan SUTET Quaddrupple, untuk meminimalkan
perbedaan antara 2 (dua) sag sub konduktor, maka come along salah satu sub
konduktor dilengkapi dengan tambahan lever block ditarik dan diatur untuk menentukan
posisi pemotongan konduktor untuk clamping.
- Sag untuk konduktor twin dan konduktor Quaddruple dapat diatur dengan sag adjuster.
- Dalam waktu 48 jam setelah semua konduktor pada 1(satu) section stringing selesai di
sagging, stringing sheaves harus dibuka dari intermediate suspension tower dan
konduktor harus di clip in ke suspension insulator clamp secara permanen, bersama
sama dengan armour rod.
- Prosedure pemasangan armour rod dan clipping in sebagai berikut :
- Konduktor ditandai langsung dibawah titik insulator attachment pada cross arm.
- Konduktor ditopang dengan lever block yang telah disiapkan pada cross arm dengan
menggunakan sebuah konduktor hook untuk memindahkan berat konduktor dari
stringing sheaves
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 74
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
- Armour rod dipasang pada konduktor tepat dibawah yang ditandai pada konduktor dan
merupakan titik tengah suspension clamp.
- Stringing sheaves dilepas dari insulator string.
- Suspension clamp dipasang pada insulator konduktor kemudian di clipping in bersama -
sama dengan armour rod.
F. Jumpering
Sebagai tindak lanjut proses clamping dan clipping in, pada kedua sisi tension tower jumper
dipasang diantara kedua tension clamp. Pemasangan jumper ini untuk mendapatkan jarak
bebas yang cukup antar tower member dengan konduktor. Panjang konduktor untuk jumper
untuk setiap tower tension ditentukan dengan pengukuran langsung menggunakan jumper
buatan dalam bentuk busur. Jumper socket dari tension clamp dipasang pada kedua ujung
dari jumper konduktor dengan menggunakan hydraulic compressor sesuai spesifikasi
pabrikan. Jumper untuk setiap phase harus dibentuk sama/identik. Khusus untuk twin
konduktor, jumper harus diatur pada level yang sama dan ditempatkan seragam dengan
jumper spacer.
G. Pemasangan Asesories.
Vibration dampers berfungsi untuk mencegah kerusakan yang mungkin terjadi akibat vibrasi
akibat angin. Lokasi pemasangan vibration dampers harus ditentukan terlebih dahulu
dengan toleransi 5 cm dari lokasi yang telah ditentukan. Umumnya dipasang dengan jarak
1,2 m dari tension clamp atau suspension clamp.
Spacer hanya dipasang pada SUTT/SUTET dengan twin konduktor atau Quaddrupple
setelah selesai clipping in. Pemasangannya dengan menggunakan conductor car yang
dijalankan dari tower ke tower. Lokasi spacer pada setiap span ditentukan berdasarkan jarak
maksimum dari clamp dan spacer yang berdekatan dalam posisi + 60 cm dari posisi yang
telah ditentukan.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 75
3. Pekerjaaan Jaringan (SUTT/SUTET)
- Conductor car dipasang pada tower site dan 4 (empat) rodanya ditempatkan dengan
sebaik – baiknya pada kedua sub konduktor. Rem tangan dan pengukur jarak (distance
couter) harus dipasang dengan benar pada konduktor. Pengukur jarak harus diatur
dalam posisi 0 (nol) sebelum dijalankan.
- 3 (tiga) conductor car harus digunakan pada saat bersamaan, masing – masing pada
konduktor atas, tengah dan bawah.
- Distribusi beban orang, car dan alat kerja harus dijaga agar tidak menambah andongan,
sehingga dapat merusak konduktor pada saat conductor car lewat.
- Conductor car digerakkan sendiri oleh petugas yang bersangkutan ke lokasi spacer
yang telah ditentukan atau ditarik dari tanah oleh petugas yang lain.
- Supaya conductor car tidak merusak conductor strands, maka conductor car harus
dimaju mundurkan didekat pemasangan spacer
Arah
tarikan
sagging
Contoh pemasangan
sch oor saat sagging
Final Check merupakan syarat utama sebelum pelaksanaan Energize. Saat ini untuk
jaringan transmisi harus mendapatkan RLB (Rekomendasi Laik Bertegangan) dan SLO
(Sertifikat Laik Operasi) dari PLN JASER sebelum di operasikan atau energize.
Final Check bertujuan untuk memastikan peralatan transmisi maupun tower telah dipasang
sesuai syarat dalam kontrak dan jalur telah bebas dari tanaman dan tegakan.
SOAL LATIHAN
3.1. Pendahuluan
a. Apa saja lingkup pekerjaaan Jaringan Transmisi?