Anda di halaman 1dari 38

MEKANISME PROSEDUR

KOMISIONING DAN SLO


INSTALASI PROYEK
TRANSMISI & GARDU INDUK
Definisi dan Istilah
Pengertian Pengujian
Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, pengujian adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk
rnengukur dan menilai unjuk kerja suatu instalasi.
Menurut kamus umum, pengujian adalah penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur
pengetahuan atau kemampuan dari responden (produk/benda yang diuji).

1
Definisi dan Istilah
Menurut IEC, Pengujian Produk dapat dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Pengujian Jenis (Type Test)
2. Pengujian Rutin (Routine Test)
3. Pengujian Serah terima
4. Pengujian Contoh (Sample Test)
5. Pengujian Khusus (Special Test)
6. Uji sesudah Instalasi (Test After Installation)

2
Definisi dan Istilah
1. Pengujian Jenis (Type Test)
• Uji jenis ialah pengujian secara lengkap terhadap sampel prototype dari suatu tipe
peralatan yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah desain peralatan
tersebut memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan standar.
• Pengujian ini bila telah dilakukan tidak perlu diulang, kecuali bila ada perubahan bahan
atau konstruksi yang kemungkinan dapat merubah karakteristiknya.

2. Pengujian Rutin (Routine Test)


• Uji rutin adalah pengujian yang dilakukan oleh pabrikan terhadap produk masal sebelum
dikirim ke pasar/pelanggan untuk memastikan bahwa kualitasnya identik dengan sampel
uji jenis. Pengujian ini harus dilakukan oleh pabrik pembuat terhadap setiap hasil produksi.

3
Definisi dan Istilah
3. Pengujian serah terima
Uji serah terima ialah pengujian yang dilakukan terhadap contoh yang diambil secara acak dari
sejumlah barang yang akan diserah terimakan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dari contoh
tersebut.
4. Pengujian Contoh (Sample Test)
Uji contoh ialah pengujian yang dilakukan terhadap contoh-contoh yang diambil dari satu
kelompok hasil produk untuk menentukan apakah kelompok tersebut mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan uji jenis (Type Test) produk tersebut seperti yang ditentukan dalam standar/
kontrak

4
Definisi dan Istilah
5. Pengujian Khusus (Special Test)
Yaitu pengujian yang dilakukan sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli, karena
menyangkut waktu (lama), biaya (mahal) dan resiko (rusak). Contoh : Pengujian SFRA,
tangen delta.
6. Uji sesudah Instalasi (Test After Installation)
Yaitu pengujian yang dilakukan setelah produk dipasang ditempat, untuk membuktikan
bahwa produk dan atau sistem bekerja (berfungsi) seperti yang direncanakan, setelah
mengalami bermacam kondisi perubahan termasuk goncangan transportasi.

5
Definisi dan Istilah
Pengertian Inspeksi
• Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, inspeksi adalah
pemeriksaan suatu desain produk, jasa, proses, atau pabrik dan
penentuan kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau
persyaratan umum berdasarkan pembuktian secara profesional.
• Inspeksi biasanya non-destruktif.

6
Definisi dan
Istilah
Pengertian Komisioning
• Komisioning ialah suatu kegiatan inspeksi, umumnya dilakukan oleh suatu organisasi (tim)
atau badan penguji resmi. Didalamnya terdapat kegiatan pengukuran, pengujian dan
pembuktian terhadap karakteristik tertentu dari suatu obyek atau aktivitas. Umumnya
hasilnya akan dibandingkan terhadap persyaratan standar atau khusus untuk menentukan
apakah hasil uji tersebut sesuai. Inspeksi umumnya adalah uji tidak merusak. (Sumber: IEV.841-
22-53)
• Komisioning adalah pengujian terhadap peralatan atau mesin, yang dilaksanakan di
lapangan, untuk membuktikan kesesuaian pemasangannya dan operasinya. (Sumber: IEV 151-
04-21 dan IEV 411-53-06)

7
Definisi dan Istilah
Pengertian Komisioning
Komisioning adalah suatu rangkaian kegiatan yang terus-menerus, dimulai sejak saat
pemasangan selesai (construction essentialy complete) sampai saat serah terima (taking over),
dengan tujuan membawa sistem dari kondisi non-aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan
kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individual, uji sub-sistem dan uji sistem dan uji unit
untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak, keamanan serta keandalan operasi dan
ramah lingkungan.
(Sumber: SPLN No.85 tahun 1990, sub-bab 3.4 dan SPLN No.86 tahun 1990, sub-bab 3.4.
SPLN K6.001-1:2014)

8
Definisi dan Istilah
Komisioning
• Uji Komisioning dilakukan di lapangan untuk membuktikan karakteristik peralatan
secara individu, sub-sistem dan sistem sebelum peralatan dioperasikan secara komersial.
• Uji komisioning juga wajib dilakukan bila terjadi perubahan pada hardware (antara lain:
rekondisi, perubahan instalasi, perubahan kapasitas, dan relokasi) dan atau software yang
mempengaruhi performance.

9
Definisi dan Istilah
Pengertian SLO
• Menurut KepMen ESDM No.10/2016, Sertifikat Laik Operasi (SLO) adalah bukti
pengakuan formal suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian
persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.
• Aturan mengenai SLO, selengkapnya dituangkan pada Permen ESDM No 0045 th 2005 ,
No 0046 th 2006, No 05 th 2014, dan No. 10 th 2016

10
Perbedaan antara kegiatan pengujian,
inspeksi, komisioning, dan SLO

PENGUJIAN INSPEKSI KOMISIONING SLO


Perlu alat uji (Hard test) Tidak perlu alat uji (soft test) Alat Uji (Kondisional) Tidak perlu alat uji (soft test)
Bisa Destruktif maupun Non Umumnya Non Destruktif Umumnya Non Destruktif, Non Destruktif
Destruktif memungkinkan Destruktif
Tidak membutuhkan Tidak membutuhkan koordinasi dan membutuhkan koordinasi dan ijin membutuhkan koordinasi dan
koordinasi dan ijin dari ijin dari sistem dari sistem ijin dari sistem
sistem
Uji komponen (individual) Uji komponen (individual) s.d sub Uji komponen (individual) s.d sistim Uji kinerja sistim *)
sistim

Dapat dilakukan di pabrik/ Dilakukan di pabrik/lapangan, ketika Dilakukan di lapangan sesudah Dilakukan di lapangan sebelum
lab / dilapangan pemasangan konstruksi operasi komersial
Untuk memenuhi Monitoring pekerjaan Untuk memenuhi kontrak Untuk memenuhi undang-
spesifikasi teknik undang dan peraturan yang
berlaku

Dilakukan oleh petugas Dilakukan sehubungan dengan Dilakukan oleh Tim resmi dari Dilakukan oleh Tim resmi dari
yang ahli di bidangnya jabatan beberapa pihak beberapa pihak, termasuk
pemerintah

11
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning

Jenis dan lingkup kegiatan komisioning adalah meliputi :


1. Komisioning instalasi transmisi dan GI baru
2. Komisioning instalasi transmisi dan GI lama

12
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning

1. Komisioning instalasi transmisi dan GI baru


• Komisioning dilakukan oleh kontraktor setelah konstruksi instalasi transmisi dan GI baru
selesai dilakukan, kecuali disebutkan lain.
• Komisioning dilakukan untuk meyakinkan bahwa transmisi dan GI yang di periksa dan
diuji secara individual, sub-sistem maupun sebagai sistem telah berfungsi sebagaimana
mestinya dan memenuhi persyaratan tertentu sehingga dapat dinyatakan siap untuk
dioperasikan dan/atau untuk diserah terimakan. (SPLN No. 73).

13
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning

Tahapan
Komisioning instalasi
transmisi dan GI baru

14
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning

2. Komisioning instalasi transmisi dan GI lama


• Komisioning instalasi transmisi dan GI lama biasa dilakukan bila instalasi direkondisi,
dilakukan perubahan kapasitas, direlokasi atau dilakukan perubahan/modifikasi yang
signifikan sehingga berubah dari desain awal.
• Komisioning dapat diterapkan secara menyeluruh atau parsial terhadap sistem dalam
instalasi transmisi dan GI, untuk memeriksa dan menguji terhadap suatu sistem

15
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO

Jenis dan lingkup kegiatan SLO adalah meliputi :


1. SLO instalasi transmisi dan GI baru
2. SLO instalasi transmisi dan GI lama

16
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO

1. SLO instalasi transmisi dan Gardu Induk baru


Lingkup kegiatan SLO instalasi transmisi dan GI baru, antara lain pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan kesesuaian desain, pemeriksaan visual, evaluasi hasil uji komisioning,
pengujian system, dan pemeriksaan dampak lingkungan agar secara legal memenuhi
perundang-undangan dan dapat beroperasi secara komersial.

17
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO

2. SLO instalasi transmisi dan GI lama


2. 1. Instalasi transmisi dan GI lama yang sudah habis masa berlaku SLO-nya
Re-SLO instalasi transmisi dan GI lama dilakukan bila; instalasi sudah berakhir
masa berlaku SLOnya, instalasi direkondisi, dilakukan perubahan kapasitas,
direlokasi atau dilakukan perubahan/modifikasi yang signifikan sehingga
berubah dari desain awal.
2.2. Instalasi Transmisi dan GI lama yang belum ber-SLO
yaitu untuk instalasi yang sudah beroperasi lama namun belum pernah
mendapatkan Sertifikat Laik Operasi.

18
Perbedaan antara Jenis dan Lingkup
Kegiatan Komisioning dan SLO

Komisioning SLO

Tujuan utamanya untuk memeriksa Tujuan utamanya untuk memenuhi kepatuhan


pemenuhan kewajiban kontraktor terhadap tehadap perundang-undangan, peraturan dan
pemilik instalasi sesuai yang tertulis dalam standar dengan tujuan agar instalasi penyedia
buku kontrak berdasarkan peraturan- tenaga listrik beroperasi secara aman, andal
peraturan, standar dan ketentuan lain yang dan akrab lingkungan
disepakati bersama

Produk akhir kegiatan komisioning adalah Produk akhir kegiatan SLO adalah Sertifikat Laik
Laporan Teknik Komisioning Operasi

Dibutuhkan untuk serah terima proyek Dibutuhkan sebagai syarat untuk beroperasi
secara komersial

19
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji

20
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji

21
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji

22
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji

23
Prosedur Komisioning dan SLO

Terdiri dari :
1. Alur FlowChart Komisioning dan SLO
2. Standard Komisioning dan SLO
3. Pengorganisasian Komisioning dan SLO

24
Prosedur Komisioning dan SLO

Flowchart Pelaksanaan Komisioning

Keterangan: JMK diubah menjadi PUSMANKON, JASER diubah menjadi PUSERTIF

25
Prosedur Komisioning dan SLO

Skema SLO Instalasi


Ketenagalistrikan
oleh LIT Terakreditasi

26
Prosedur Komisioning dan SLO
SKEMA TATA CARA SERTIFIKASI LAIK OPERASI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN

PEMILIK INSTALASI PEMERINTAH /DESDM LEMBAGA INSPEKSI TEKNIK WAKTU


(BELUM TERAKREDITASI) (HARI)

PERMOHONAN
SERTIFIKAT KE 1
DESDM c.q. DJLPE

PENUGASAN KEPADA
LEMBAGA INSPEKSI
1
YANG DIPILIH PEMILIK
Skema SLO Instalasi INSTALASI

Ketenagalistrikan KONTRAK UJI LAIK OPERASI 1 *)

oleh LIT Belum


PERBAIKAN KETENTUAN, SYARAT,
Terakreditasi DAN ITEM TESTS UJI UJI LAIK OPERASI
INSTALASI
21 **)
LAIK OPERASI

PENGAWASAN TEKNIK
(WITNESSING)
PRESENTASI LAPORAN
HASIL UJI DI DESDM
c.q. DJLPE
TIDAK 7
LAIK HASIL
EVALUASI
?
LAIK

PENERBITAN
SERTIFIKAT LAIK 4
OPERASI

TOTAL 35

27
Standar Komisioning dan SLO
Reference Abbreviation Name and Address
American National and Standards Institute, Inc. 1430 Broadway New York, New York
ANSI
10018 USA
American Society of Mechanical Engineerings 345 East 47th Street New York, N.Y.
ASME
10017 USA
American Society for Testing and Materials 1916 Race Street Philadelphia,
ASTM
Pennsylvania 19103
Standar
IEC International Electrotechnical Commission 1, rue de Varembe Geneva, Switzerland
Komisioning
Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47th Street New York, NY
IEEE
100117 USA
Nasional Electrical Manufacturers Association 2101 L St., N.W. Washington, DC 20037
NEMA
USA
NFPA National Fire Protection Association Batterymarch Park, Quincy, MA 02269 USA
Occupational Safety and Health Act. 20010 Century Blvd, Germantown, Md 20767
OSHA
USA
SNI Standard Nasional Indonesia
Standard of Perusahaan Umum Listrik Negara Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
SPLN
(LMK) Jl. Listrik Negara, Duren Tiga Jakarta Selatan, Indonesia
ANSI/NETA ATS - 2013 Standard For Acceptance Testing Specifications For Electrical

28
Standar Komisioning dan SLO

Rujukan SLO
• Didalam PerMen 0045-2005 pasal 17 ayat 1No. 0046 tahun 2006 dan No.
05 tahun 2014, hierarki standar yang digunakan adalah SNI Bidang
Ketenagalistrikan, Standar Internasional atau standar negara lain yang
tidak bertentangan dengan standar ISO/IEC.
• Materi uji, sesuai dengan Lampiran PerMen ESDM 10/2016

29
Pengorganisasian
KETUA TIM
KOMISIONING

SPV BID SIPIL SPV BID LISTRIK Kontraktor


Pengorganisasian pada Komisioning
Susunan organisasi Tim Komisioning PLN
diatur dalam SPLN No. 73 tahun 1987 STAF PUSERTIF STAF PUSERTIF

seperti yang terlihat disamping:

STAF PLN UIP/ STAF PLN UIP/


UPK UPK

STAF Wilayah/
STAF Wilayah/
P3B/ AP P3B/ AP

30
Pengorganisasian

Pengorganisasian pada
Komisioning
Basic Communication pada
pelaksanaan komisioning seperti
diagram dibawah ini :

31
Pengorganisasian
Tugas dan tanggungjawab Tim Supervisi Komisioning PLN, meliputi :

1. Mengevaluasi BAPPK atas peralatan yang telah selesai dibangun dan siap dikomisioning

2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan program, materi, Jadwal komisioning dari Kontraktor
termasuk prosedur ujinya

3. Mengkoordinasikan, menyaksikan dan mengawasi pelaksanaan komisioning.

4. Melakukan evaluasi dan membuat laporan supervisi komisioning untuk PLN.

32
Pengorganisasian
A. Tugas dan tanggungjawab Kontraktor, meliputi :

1. Menyerahkan dan menjelaskan kepada PLN daftar peralatan yang akan diuji disertai hasil uji prakomisioning serta program komisioning, yang terdiri dari :

a. Jadwal
b. Macam (lingkup pekerjaan)
c. Metode/prosedur
d. Lembar uji berita acara

Untuk mendapat persetujuan, sebelum komisioning dilaksanakan

1. Melaksanakan komisioning instalasi bersama Tim Supervisi Komisioning PLN sesuai program yang telah disetujui

2. Menyerahkan dokumen dan data komisioning yang telah disetujui Tim Supervisi Komisioning PLN, antara lain :

a. Data dan hasil pencatatan seluruh pengujian yang telah dilakukannya

b. Data kelainan, kekurangan dan perubahan yang terjadi (deficiency list) dari peralatan

c. Rekomendasi penyempurnaan operasi (bisa ke PLN atau ke Vendor)

3. Menjamin perbaikan atau penggantian peralatan/perlengkapan sampai dapat diterima PLN

4. Membuat laporan komisioning

33
Pengorganisasian

Pengorganisasian pada SLO


Bentuk organisasi pelaksanaan
kegiatan SLO dan basic
communication sangat
sederhana seperti terlihat pada
bagan dibawah ini :

34
Pengorganisasian
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO adalah
sebagai berikut:
a) Pemilik instalasi tenaga listrik :

- Mengajukan permohonan untuk dilakukan inspeksi SLO


- Menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan
- Menyelesaikan aspek finansial
- Menyaksikan pemeriksaan dan pengujian SLO

b) Lembaga Inspeksi Teknik - Tim SLO :


- Memproses permohonan SLO dari pemilik instalasi tenaga listrik
- Membentuk /menugaskan inspektur pelaksana SLO
- Membuat evaluasi, laporan, dan rekomendasi inspeksi SLO
- Menerbitkan Sertifikat Laik Operasi (untuk LIT yang terakreditasi)
- Mendampingi inspektur DJK dan menyampaikan tembusan laporan SLO

35
Pengorganisasian
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO adalah
sebagai berikut :

c) Kementerian ESDM– DJK :


 Menunjuk LIT sebagai pelaksana Sertifikasi
 Menyaksikan pelaksanaan Sertifikasi
 Menerbitkan Nomor Registrasi SLO untuk LIT yang terakreditasi.
 Menerbitkan Sertifikat Laik Operasi untuk LIT yang belum terakreditasi
 Memonitor SLO yang sudah diterbitkan dan menerima laporan dari LIT yang
sudah terakreditasi
 Melakukan pengawasan dan pembinaan

36

Anda mungkin juga menyukai