1
Definisi dan Istilah
Menurut IEC, Pengujian Produk dapat dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Pengujian Jenis (Type Test)
2. Pengujian Rutin (Routine Test)
3. Pengujian Serah terima
4. Pengujian Contoh (Sample Test)
5. Pengujian Khusus (Special Test)
6. Uji sesudah Instalasi (Test After Installation)
2
Definisi dan Istilah
1. Pengujian Jenis (Type Test)
• Uji jenis ialah pengujian secara lengkap terhadap sampel prototype dari suatu tipe
peralatan yang disiapkan oleh pabrikan untuk membuktikan apakah desain peralatan
tersebut memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan standar.
• Pengujian ini bila telah dilakukan tidak perlu diulang, kecuali bila ada perubahan bahan
atau konstruksi yang kemungkinan dapat merubah karakteristiknya.
3
Definisi dan Istilah
3. Pengujian serah terima
Uji serah terima ialah pengujian yang dilakukan terhadap contoh yang diambil secara acak dari
sejumlah barang yang akan diserah terimakan untuk mengetahui sifat-sifat tertentu dari contoh
tersebut.
4. Pengujian Contoh (Sample Test)
Uji contoh ialah pengujian yang dilakukan terhadap contoh-contoh yang diambil dari satu
kelompok hasil produk untuk menentukan apakah kelompok tersebut mempunyai sifat-sifat
yang sama dengan uji jenis (Type Test) produk tersebut seperti yang ditentukan dalam standar/
kontrak
4
Definisi dan Istilah
5. Pengujian Khusus (Special Test)
Yaitu pengujian yang dilakukan sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli, karena
menyangkut waktu (lama), biaya (mahal) dan resiko (rusak). Contoh : Pengujian SFRA,
tangen delta.
6. Uji sesudah Instalasi (Test After Installation)
Yaitu pengujian yang dilakukan setelah produk dipasang ditempat, untuk membuktikan
bahwa produk dan atau sistem bekerja (berfungsi) seperti yang direncanakan, setelah
mengalami bermacam kondisi perubahan termasuk goncangan transportasi.
5
Definisi dan Istilah
Pengertian Inspeksi
• Menurut Kep.Dir No 004.K/DIR/2013, inspeksi adalah
pemeriksaan suatu desain produk, jasa, proses, atau pabrik dan
penentuan kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau
persyaratan umum berdasarkan pembuktian secara profesional.
• Inspeksi biasanya non-destruktif.
6
Definisi dan
Istilah
Pengertian Komisioning
• Komisioning ialah suatu kegiatan inspeksi, umumnya dilakukan oleh suatu organisasi (tim)
atau badan penguji resmi. Didalamnya terdapat kegiatan pengukuran, pengujian dan
pembuktian terhadap karakteristik tertentu dari suatu obyek atau aktivitas. Umumnya
hasilnya akan dibandingkan terhadap persyaratan standar atau khusus untuk menentukan
apakah hasil uji tersebut sesuai. Inspeksi umumnya adalah uji tidak merusak. (Sumber: IEV.841-
22-53)
• Komisioning adalah pengujian terhadap peralatan atau mesin, yang dilaksanakan di
lapangan, untuk membuktikan kesesuaian pemasangannya dan operasinya. (Sumber: IEV 151-
04-21 dan IEV 411-53-06)
7
Definisi dan Istilah
Pengertian Komisioning
Komisioning adalah suatu rangkaian kegiatan yang terus-menerus, dimulai sejak saat
pemasangan selesai (construction essentialy complete) sampai saat serah terima (taking over),
dengan tujuan membawa sistem dari kondisi non-aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan
kegiatan pemeriksaan, pembersihan, uji individual, uji sub-sistem dan uji sistem dan uji unit
untuk pembuktian terhadap persyaratan kontrak, keamanan serta keandalan operasi dan
ramah lingkungan.
(Sumber: SPLN No.85 tahun 1990, sub-bab 3.4 dan SPLN No.86 tahun 1990, sub-bab 3.4.
SPLN K6.001-1:2014)
8
Definisi dan Istilah
Komisioning
• Uji Komisioning dilakukan di lapangan untuk membuktikan karakteristik peralatan
secara individu, sub-sistem dan sistem sebelum peralatan dioperasikan secara komersial.
• Uji komisioning juga wajib dilakukan bila terjadi perubahan pada hardware (antara lain:
rekondisi, perubahan instalasi, perubahan kapasitas, dan relokasi) dan atau software yang
mempengaruhi performance.
9
Definisi dan Istilah
Pengertian SLO
• Menurut KepMen ESDM No.10/2016, Sertifikat Laik Operasi (SLO) adalah bukti
pengakuan formal suatu instalasi tenaga listrik telah berfungsi sebagaimana kesesuaian
persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.
• Aturan mengenai SLO, selengkapnya dituangkan pada Permen ESDM No 0045 th 2005 ,
No 0046 th 2006, No 05 th 2014, dan No. 10 th 2016
10
Perbedaan antara kegiatan pengujian,
inspeksi, komisioning, dan SLO
Dapat dilakukan di pabrik/ Dilakukan di pabrik/lapangan, ketika Dilakukan di lapangan sesudah Dilakukan di lapangan sebelum
lab / dilapangan pemasangan konstruksi operasi komersial
Untuk memenuhi Monitoring pekerjaan Untuk memenuhi kontrak Untuk memenuhi undang-
spesifikasi teknik undang dan peraturan yang
berlaku
Dilakukan oleh petugas Dilakukan sehubungan dengan Dilakukan oleh Tim resmi dari Dilakukan oleh Tim resmi dari
yang ahli di bidangnya jabatan beberapa pihak beberapa pihak, termasuk
pemerintah
11
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning
12
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning
13
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning
Tahapan
Komisioning instalasi
transmisi dan GI baru
14
Jenis dan Lingkup Kegiatan Komisioning
15
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO
16
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO
17
Jenis dan Lingkup Kegiatan SLO
18
Perbedaan antara Jenis dan Lingkup
Kegiatan Komisioning dan SLO
Komisioning SLO
Produk akhir kegiatan komisioning adalah Produk akhir kegiatan SLO adalah Sertifikat Laik
Laporan Teknik Komisioning Operasi
Dibutuhkan untuk serah terima proyek Dibutuhkan sebagai syarat untuk beroperasi
secara komersial
19
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji
20
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji
21
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji
22
Perbedaan Lingkup Kegiatan antara
Komisioning dan SLO terhadap Mata Uji
23
Prosedur Komisioning dan SLO
Terdiri dari :
1. Alur FlowChart Komisioning dan SLO
2. Standard Komisioning dan SLO
3. Pengorganisasian Komisioning dan SLO
24
Prosedur Komisioning dan SLO
25
Prosedur Komisioning dan SLO
26
Prosedur Komisioning dan SLO
SKEMA TATA CARA SERTIFIKASI LAIK OPERASI INSTALASI KETENAGALISTRIKAN
PERMOHONAN
SERTIFIKAT KE 1
DESDM c.q. DJLPE
PENUGASAN KEPADA
LEMBAGA INSPEKSI
1
YANG DIPILIH PEMILIK
Skema SLO Instalasi INSTALASI
PENGAWASAN TEKNIK
(WITNESSING)
PRESENTASI LAPORAN
HASIL UJI DI DESDM
c.q. DJLPE
TIDAK 7
LAIK HASIL
EVALUASI
?
LAIK
PENERBITAN
SERTIFIKAT LAIK 4
OPERASI
TOTAL 35
27
Standar Komisioning dan SLO
Reference Abbreviation Name and Address
American National and Standards Institute, Inc. 1430 Broadway New York, New York
ANSI
10018 USA
American Society of Mechanical Engineerings 345 East 47th Street New York, N.Y.
ASME
10017 USA
American Society for Testing and Materials 1916 Race Street Philadelphia,
ASTM
Pennsylvania 19103
Standar
IEC International Electrotechnical Commission 1, rue de Varembe Geneva, Switzerland
Komisioning
Institute of Electrical and Electronics Engineers 345 East 47th Street New York, NY
IEEE
100117 USA
Nasional Electrical Manufacturers Association 2101 L St., N.W. Washington, DC 20037
NEMA
USA
NFPA National Fire Protection Association Batterymarch Park, Quincy, MA 02269 USA
Occupational Safety and Health Act. 20010 Century Blvd, Germantown, Md 20767
OSHA
USA
SNI Standard Nasional Indonesia
Standard of Perusahaan Umum Listrik Negara Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan
SPLN
(LMK) Jl. Listrik Negara, Duren Tiga Jakarta Selatan, Indonesia
ANSI/NETA ATS - 2013 Standard For Acceptance Testing Specifications For Electrical
28
Standar Komisioning dan SLO
Rujukan SLO
• Didalam PerMen 0045-2005 pasal 17 ayat 1No. 0046 tahun 2006 dan No.
05 tahun 2014, hierarki standar yang digunakan adalah SNI Bidang
Ketenagalistrikan, Standar Internasional atau standar negara lain yang
tidak bertentangan dengan standar ISO/IEC.
• Materi uji, sesuai dengan Lampiran PerMen ESDM 10/2016
29
Pengorganisasian
KETUA TIM
KOMISIONING
STAF Wilayah/
STAF Wilayah/
P3B/ AP P3B/ AP
30
Pengorganisasian
Pengorganisasian pada
Komisioning
Basic Communication pada
pelaksanaan komisioning seperti
diagram dibawah ini :
31
Pengorganisasian
Tugas dan tanggungjawab Tim Supervisi Komisioning PLN, meliputi :
1. Mengevaluasi BAPPK atas peralatan yang telah selesai dibangun dan siap dikomisioning
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan program, materi, Jadwal komisioning dari Kontraktor
termasuk prosedur ujinya
32
Pengorganisasian
A. Tugas dan tanggungjawab Kontraktor, meliputi :
1. Menyerahkan dan menjelaskan kepada PLN daftar peralatan yang akan diuji disertai hasil uji prakomisioning serta program komisioning, yang terdiri dari :
a. Jadwal
b. Macam (lingkup pekerjaan)
c. Metode/prosedur
d. Lembar uji berita acara
1. Melaksanakan komisioning instalasi bersama Tim Supervisi Komisioning PLN sesuai program yang telah disetujui
2. Menyerahkan dokumen dan data komisioning yang telah disetujui Tim Supervisi Komisioning PLN, antara lain :
b. Data kelainan, kekurangan dan perubahan yang terjadi (deficiency list) dari peralatan
33
Pengorganisasian
34
Pengorganisasian
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO adalah
sebagai berikut:
a) Pemilik instalasi tenaga listrik :
35
Pengorganisasian
Wewenang dan tugas organisasi dalam pelaksanaan kegiatan SLO adalah
sebagai berikut :
36