1
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Administrasi meliputi :
1.Persyaratan Adminitrasi dalam pelaksanaan komisioning
2.Persyaratan Adminitrasi dalam pelaksanaan SLO
3.Perijinan yang diperlukan dari stakeholder terkait untuk
melaksanakan komisioning
4.Perijinan yang diperlukan dari stakeholder terkait untuk
melaksanakan
2
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Administrasi dalam pelaksanaan Komisioning :
Kontraktor atau pengendali proyek dalam hal ini harus memberikan
kepada Tim komisioningb beberapa persyaratan administrasi dalam
pelaksanaan komisioning yaitu :
1.Dokumen kontrak
2.Design Engineering
3.Gambar konstruksi, P&ID, Logic Diagram
4.Spesifikasi Teknik peralatan
5.Initial setting untuk sistem proteksi
6.Test Report / FAT / ITP
7.Commissioning Schedule
8.Dokumen AMDAL
9.Surat Tugas / SK Tim Komisioning
10.Dokumen administrasi dengan Lembaga Inspeksi Teknik
3
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Administrasi dalam pelaksanaan Komisioning :
4
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Adminitrasi dalam pelaksanaan SLO
Pemilik instalasi pembangkit dalam hal ini harus memberikan kepada Lembaga
Inspeksi Teknik beberapa persyaratan administrasi dalam pelaksanaan SLO
yaitu :
1.Ijin usaha penyediaaan tenaga listrik, atau ijin operasi
2.Lokasi instalasi
3.Jenis dan Kapasitas instalasi
4.Gambar instlasi dan Tata letak.
5.Diagram satu garis.
6.Spesifikasi peralatan utama instalasi.
7.Spesifikasi Teknik dan Standar yang digunakan.
5
Persyaratan Administrasi
Persyaratan Administrasi dalam pelaksanaan SLO :
6
Persyaratan Administrasi
Perijinan yang diperlukan dari stakeholder terkait untuk
melaksanakan komisioning adalah :
1.AMDAL / UKL-UPL dari Pemda setempat atau yang terkait
2.Ijin dari Departeman Perhubungan perihal Dermaga/Pelabuhan
3.Ijin Mendirikan Bangunan dari pemerintah setempat
4.Penggunaan Boiler, Bejana Tekan, Katup Keselamatan dan Pesawat
Angkat dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
5.Surat penugasan Direksi
6.Surat penugasan pengelola proyek (UIP)
7.Surat tugas dari penanggung jawab Lembaga Inspeksi Teknik
8.Serta perijinan lain yang terkait
7
Persyaratan Administrasi
Perijinan yang diperlukan dari stakeholder terkait untuk
melaksanakan SLO :
8
Persyaratan Administrasi
Persyaratan dan proses finansial yang diperlukan dalam rangka
komisioning adalah sebagai berikut :
1.Pengendali proyek (UIP) mengajukan permohonan kepada PLN-Jaser
disertai deangan informasi proyek berikut jadwalnya.
2.PLN-Jaser akan membuat Rencana Anggaran dan Belanja (RAB) yang
disetujui oleh UIP.
3.Setelah RAB disetujui oleh UIP lalu dibuat surat perjanjian pekerjaan
yang ditanda tangani oleh GM masing-masing instansi.
4.Sesuai skedul komisioning maka PLN-Jaser akan mengirim petugas ke
lapangan untuk melaksanakan komisioning.
5.Pembayaran biasanya melalui nota buku sesuai peraturan dari PLN
Kantor Pusat.
9
Persyaratan Administrasi
Persyaratan dan proses finansial yang diperlukan dalam rangka SLO
adalah sebagai berikut :
1.Pemilik instalasi mengajukan permohonan kepada PLN-Jaser disertai
deangan informasi proyek berikut jadwalnya.
2.PLN-Jaser akan membuat Rencana Anggaran dan Belanja (RAB) yang
disetujui oleh pemilik instalasi
3.Setelah RAB disetujui oleh pemilik instalasi lalu dibuat surat
perjanjian pekerjaan yang ditanda tangani oleh penanggung jawab
instansi masing masing
4.Sesuai skedul komisioning maka PLN-Jaser akan mengirim petugas ke
lapangan untuk melaksanakan inspeksi SLO.
10
Persyaratan Personal
Uji komisioning harus dilakukan oleh orang yang qualified
dalam pengujian peralatan, yaitu profesional engineer, factory
technician atau licenced electrician yang sudah berpengalaman
dalam uji proteksi.
11
Persyaratan Personal
Setiap personil yang terlibat dalam kegiatan komisioning
dan/atau SLO wajib bersertifikat.
12
Persyaratan Fasilitas
1. Persyaratan untuk Alat Ukur/ Uji
Alat ukur/uji utama yang dimaksud adalah alat yang digunakan sebagai
pengujian dan pengukuran, misalnya;
Mekanik : Tekanan (manometer), tekanan atmosfir (barometer),
kecepatan putar (tacho meter), kecepatan angin (anemometer),
kelembaban udara (humidity meter), jarak (distance meter),suhu
(thermometer), waktu (stopwatch), aliran (flow meter), getaran
(vibrometer).
Elektrik :Arus (ampere meter), tegangan (volt meter), resistan (ohm
meter), daya listrik (watt meter), energy listrik (energi meter), frekuensi
(frekuensi meter), urutan fasa (phase sequence), sudut fasa (cos phi
meter), tangent delta (tangent delta meter).
Kimia dan lingkungan : pH (pH meter), konduktivitas (conductivity meter),
silica (silica meter), kekeruhan (turbidity meter), gas buang (flue gas
analyzer), kebisingan (noise meter).
13
Persyaratan Fasilitas
2. Persyaratan untuk Alat Kerja
Alat – alat tersebut antara lain yaitu APD (alat pelindung diri),
alat tulis/rekam, pedoman, instruksi kerja dan formulir serta
alat bantu kerja, misalnya Tool set.
15
Persyaratan K2, K3, dan LH
Kecelakaan adalah Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga /tiba-tiba yang dapat menimbulkan korban manusia
dan atau harta.
Standar K3 :
• British Standard Industry (BSI) menciptakan manajemen mutu
dalam BS 5750 pada tahun1970.
• di Eropa mempersyaratkan pemenuhan ISO 9000
• Standar manajemen lingkungan ISO 14000 memutuskan untuk
mendelegasikan standar keselamatan dan kesehatan kerja
kepada komite lain selain TC 207.
16
Persyaratan K2, K3, dan LH
Tujuan Standar K3 :
1. Pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan.
2. Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan.
3. Menggambarkan efektifitas manajemen K3
4. Mengurangi biaya produksi
5. Kompetisi berimbang
6. Meningkatkan kepercayaan mitra kerja
7. Meningkatkan kepercayaan konsumen
17
Persyaratan K2, K3, dan LH
Pencegahan Terhadap Terjadinya Kecelakaan Pencegahan
terhadap terjadinya kecelakaan :
Pelaksana
5
19
Persyaratan K2, K3, dan LH
Komunikasi K3
20
Persyaratan K2, K3, dan LH
Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
21
Persyaratan K2, K3, dan LH
Upaya untuk mewujudkan “ A 3 “ dapat dilakukan dengan :
1.Standarisasi
2.Penerapan 4 pilar K2
3.Sertifikasi
4.Penerapan SOP / IK
5.Pelaksanaan SLO
6.Adanya pengawas pekerjaan dan pengawas K3
7.Penggunaan APD sesuai fungsi dan kegunaannya
22
Persyaratan K2, K3, dan LH
Landasan Hukum / Dasar Hukum dari K2 adalah :
1.UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja
2.UU No 30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
3.Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
4.Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3
(SMK3)
5.Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan
Instalasi
6.Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan
Umum
7.Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja
8.Kep Direksi No.002.E/DIR/2013 ttg Pedoman Perhitungan
Kinerja.
23
Persyaratan K2, K3, dan LH
Ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan menurut Undang-
Undang ketenagalistrikan No 30 / 2009 :
1.Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan.
2.Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :
•Standarisasi ( standart material,standart peralatan,standart
pemasangan,standart pengujian dan standart operasi )
•Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan
kondisi :
Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )
Aman dari bahaya bagi manusia :
Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )
Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )
Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )
24
Persyaratan K2, K3, dan LH
• Sertifikasi :
Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,
Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi
pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),
Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah
tangga)
Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan
Sertifikasi bagi pengawas K3
25
Persyaratan K2, K3, dan LH
Pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang mempunyai
potensi bahaya :
Standarisasi Proses ( Pemasangan, material ,peralatan dsb)
Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning , SLO dsb)
Standarisasi Produk (Spesifikasi teknik material , alat kerja dsb)
26
Persyaratan K2, K3, dan LH
Empat Pilar K2
27
Persyaratan K2, K3, dan LH
Batas Tanggung Jawab Keselamatan Instalasi
28
Persyaratan K2, K3, dan LH
Sarana K3 untuk keselamatan pekerja
29
Persyaratan K2, K3, dan LH
Keselamatan kerja adalah upaya untuk Keselamatan umum adalah upaya untuk
mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat
bahaya yang dapat ditimbulkan oleh umum dari bahaya yang diakibatkan oleh
kegiatan Instalasi dan kegiatan kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan,
dengan memberikan perlindungan, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan penyelesaian terhadap pencegahan dan penyelesaian terhadap
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit terjadinya kecelakaan masyarakat umum
yang timbul karena hubungan kerja yang yang berhubungan dengan kegiatan
menimpa pekerja. Perusahaan.
Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk Keselamatan instalasi adalah upaya untuk
mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
Instalasi, dengan memberikan perlindungan Instalasi, dengan memberikan perlindungan,
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan dan pengamanan terhadap
pencegahan terhadap terjadinya kerusakan terjadinya gangguan dan kerusakan yang
lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi
Instalasi. secara normal dan atau tidak dapat
beroperasi.
30
Persyaratan K2, K3, dan LH
Hubungan Antara K2 dan K3
31
Persyaratan K2, K3, dan LH
Lingkungan Hidup (LH)
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (UUNo.32
Tahun 2009 tentang Perlindunganan Pengelolaan Lingkungan
Hidup)
32
Persyaratan K2, K3, dan LH
Dasar Hukum Dan Tujuan Kegiatan Lingkungan Di Bidang
Ketenagalistrikan
DasarHukum :
1. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
3. PP No. 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL
4. KepMenLHNo. 11 Tahun 2006 Tentang Kriteria Wajib AMDAL
5. PP. No. 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan
Tujuan :
Terciptanya pembangunan berkelanjutanyang berwawasan lingkungan
dibidang ketenagalistrikan yang ANDAL, AMAN dan AKRAB
LINGKUNGAN.
33
Persyaratan K2, K3, dan LH
Membutuhkan:
1. Dokumen AMDAL/UKL & UPL
2. Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
3. Evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
4. Pembinaan teknis/ Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
34
Persyaratan K2, K3, dan LH
Aspek Lingkungan Dalam UU Ketenagalistrikan
• Asas Dan Tujuan Pasal 2 Pembangunan ketenagalistrikan menganut
asas:
a)manfaat;
b)efisiensi berkeadilan;
c)berkelanjutan;
d)optimalisasi ekonomi dalam pemanfaatan sumberdaya energi;
e)mengandalkan pada kemampuan sendiri;
f)kaidah usaha yang sehat;
g)keamanan dan keselamatan;
h)kelestarian fungsi lingkungan; dan
i)otonomi daerah.
35
Persyaratan K2, K3, dan LH
Lingkungan Hidup dan Keteknikan :
36
Persyaratan K2, K3, dan LH
Penerapan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Preemptive
Pengambilan keputusan & perencanaan Pelaksanaan Tingkat
produksi
•Tata Ruang
• AMDAL,UKL/UPL Studi Kelayakan
Preventive
•PengawasanBaku Mutu
•Insentif&Disinsentif(Instrumenekonomi)
•Program PROPER
•PerizinanPembuangan Limbah B3
Proactive
•ISO 14000
•Audit Lingkungan
37
Persyaratan K2, K3, dan LH
Pelaksanaan kegiatan lingkungan hidup di PLN
38
Persyaratan K2, K3, dan LH
Kegiatan yang dipersyaratkan oleh peraturan pendanaan dari luar
negeri :
1.Pengisian kuisioner lingkungan dan sosial
2.Penyusunan dokumen Land A cquisition and Resettlement Plan
(LARP), Indigenous People Development Plan (IPDP)
3.Penyebarluasan informasi pengelolaan lingkungan dan sosial
Kegiatan sukarela :
-Penerapan sistem manajemen lingkungan ISO14001
39
Persyaratan K2, K3, dan LH
Jenis dokumen lingkungan
40
Persyaratan K2, K3, dan LH
Skema Penentuan Kegiatan Wajib Amdal
41
Persyaratan K2, K3, dan LH
Kegiatan Sektor Ketenagalistrikan Yang Wajib AMDAL
JENIS KEGIATAN BESARAN
4.PLTP ≥ 55 MW
5.PLTN SemuaBesaran
6.PusatListrikJenisLain 10 MW
42
Persyaratan K2, K3, dan LH
UKL-UPL DAN SPPL
43
Persyaratan K2, K3, dan LH
DELH/DPLH
44
Persyaratan K2, K3, dan LH
KRITERIA kegiatan wajib DELH dan DPLH:
•Telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan sebelum
ditetapkannya UU Nomor 32 Tahun 2009
•Telah melakukan kegiatan tahap konstruksi sebelum
ditetapkannya UU Nomor 32 Tahun 2009
•Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah dan/atau rencana tata ruang kawasan
•Tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki
dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai
45
Persyaratan K2, K3, dan LH
Contoh UKL untuk Pembangkit
46
Persyaratan K2, K3, dan LH
Contoh UPL untuk Pembangkit
47
Persyaratan K2, K3, dan LH
Persyaratan Aspek K2/K3 :
48
Persyaratan K2, K3, dan LH
Untuk mencapai zero accident perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a.Personel
•Personel yang terlibat pada kegiatan komisioning dan SLO
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai fungsi dan
kegunaannya.
•Personel yang ditugaskan harus kompeten di bidangnya.
•Setiap pekerjaan wajib ada pengawas K3.
•Mematuhi prosedur komisioning peralatan yang telah disahkan.
•Mematuhi SOP/IK K2/K3.
49
Persyaratan K2, K3, dan LH
Untuk mencapai zero accident perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
b.Peralatan
•Tersedia Alat Pelindung Diri (APD)
•Tersedia sarana / prasarana P3K
•Tersedia Fire fighting system
•Relay dan proteksi telah terpasang dan berfungsi
•Tersedia grounding yang memadai
•Memasang rambu-rambu dan pembatas tanda bahaya
•Melakukan koordinasi dengan pihak terkait
•Memasang tagging
•Tersedianya sarana komunikasi yang memadai
50
Persyaratan K2, K3, dan LH
Untuk mencapai zero accident perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
c.Instalasi
•Relay dan proteksi telah terpasang dan berfungsi
•Proteksi mekanik telah terpasang dan berfungsi
•Terpasang grounding yang memadai
•Terpasang rambu yang memadai
d.Lingkungan
•Penerangan yang cukup
•Lapangan kerja yang bersih dan tertata
•Tersedia akses jalan menuju obyek yang akan diuji
•Mempertimbangkan kondisi cuaca dalam melaksanakan pengujian
51
Persyaratan K2, K3, dan LH
BERBAHAYA
52
Persyaratan K2, K3, dan LH
Peralatan Keselamatan Kerja Yang Terkait
Pada Pelaksanaan Komisioning dan SLO
•Helm
•Sepatu safety
•Full Body Harnest / Safety Belt
•Sarung Tangan PENJELASAN TEKNIS
•Tester Tegangan
•Rambu – rambu tanda Bahaya
•Rambu pembatas bahaya
•Dll
53
Persyaratan K2, K3, dan LH
54
Persyaratan K2, K3, dan LH
Persyaratan Personel Yang Harus Dipenuhi Terkait Dengan K2/K3
Pada Pelaksanaan Komisioning Dan SLO
55
Persyaratan K2, K3, dan LH
PersyaratanAspek Lingkungan Hidup :
Lingkup aspek lingkungan hidup (LH) pada pelaksanaan
komisioning dan SLO adalah pencemaran terhadap
lingkungan hidup yang dapat berupa padat, cair, gas, dan
suara.
56
SEKIAN
57