MBI-203
REV
0.1
PEMERIKSAAN TEKNIS
(PENGGERAK MULA)
DAFTAR ISI
1 Tujuan
2 Ruang Lingkup
3 Definisi
4 Peraturan Pemerintah
5 Referensi
6 Tanggung Jawab
7 Prosedur Kerja
1. TUJUAN
a. Pesawat tenaga dan produksi merupakan peralatan teknik spesifikasi yang mengandung resiko
bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
b. Prosedur ini meliputi persyaratan minimum untuk pemeriksaan Pesawat Tenaga dan Produksi jenis
Penggerak Mula
c. Tujuan dari dokumen ini adalah untuk memastikan bahwa Penggerak Mula dalam kondisi yang
aman, baik pada saat konstruksi dan operasi yang dimaksud, dirancang dan dibangun sesuai kode-
kode standar yang ada untuk menghindari terjadinya kecelakaan sebelum dan dalam periode
pemakaian.
d. Serta untuk meyakinkan apakah Penggerak Mula setelah mengalami perbaikan, dan modifikasi telah
bisa dioperasikan dengan aman agar dapat memaksimalkan Penggerak Mula keadaan layak selama
mungkin agar tidak menghambat proses produksi maupun operasional.
e. Memberikan pedoman bagi inspektur untuk melakukan tinjauan, pemeriksaan, verifikasi dan
pengujian pada Penggerak Mula untuk memenuhi persyaratan yang diminta.
f. Mencegah terjadinya penyebab - penyebab yang dapat memungkinkan timbulnya resiko bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja terhadap keadaan sekitar sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Laporan hasil pemeriksaan teknis Penggerak Mula ini menjadi dasar Evaluasi DEPNAKER untuk
mengeluarkan surat keterangan pemakaian ataupun sebagai dasar pertimbangan untuk
memperpanjang surat keterangan pemakaian Penggerak Mula yang telah habis masa berlakunya.
2. RUANG LINGKUP
a. Prosedur ini harus diterapkan untuk verifikasi kualitas selama meninjau dokumentasi, inspeksi
fabrikasi, pengujian dan pelaporan dari Penggerak Mula.
b. Prosedur mencakup persyaratan minimum untuk kode standar internasional dan atau spesifikasi
Klien serta peraturan dari DEPNAKER.
c. Ini adalah prosedur perusahaan yang disetujui dan harus ditaati setiap saat kecuali Klien atau
kontrak dokumen mempersyaratkan lainnya.
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
3. DEFINISI
a. Perusahaan : PT. Mutu Bina Inspeksi
b. Client : Perusahaan, Organisasi atau Individu yang dikontrak oleh Perusahaan
untuk menyediakan layanan
c. Dokumen Kontrak : Bentuk kesepakatan untuk penyediaan layanan kepada Klien oleh
Perusahaan
d. Layanan : Semua hal yang disediakan di bawah Dokumen Kontrak termasuk
semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan untuk Klien
e. Contractor : Organisasi yang bertanggung jawab untuk melakukan repair atau
modifikasi Penggerak Mula
f. Line Management : Direktur Operasi, Kepala Bagian, Teknik (Engineering)
g. Manufacturer : Perusahaan yang bertanggung jawab untuk pembuatan Penggerak
Mula baik di workshop atau di lapangan
h. Inspektur : Personil dari perusahaan yang melakukan kegiatan Inspeksi yang
dipekerjakan oleh perusahaan
i. Inspeksi : Pekerjaan yang diperlukan untuk memeriksa Penggerak Mula
terindikasi cacat seperti korosi, retak atau kerusakan lain untuk
memastikan bahwa Penggerak Mula tetap aman untuk digunakan atau
dalam rangka perbaikan
j. Definisi Umum : Untuk prosedur ini, definisi yang diberikan mengacu pada referensi
yang berlaku
4. PERATURAN PEMERINTAH
Dasar pemeriksaan dan standar serta kode-kode dibawah ini adalah yang diterapkan dalam pembuatan
prosedur pemeriksaan teknis Penggerak Mula, yaitu:
a. Undang-undang No.1 tahun 1970 :
Keselamatan Kerja
5. REFERENSI
Berikut ini adalah referensi kode standar dan regulasi pemerintah untuk Pemeriksaan Penggerak Mula :
a. Peraturan menteri tenaga kerja No. 5 Tahun 2018 Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan dan
pencahayaan
b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
c. ISO 2372 untuk standar getaran
6. TANGGUNG JAWAB
a. Manajemen dari perusahaan akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sumber daya yang
tersedia untuk persyaratan prosedur ini harus dilakukan dengan cara yang aman.
b. Line Management bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan pada prosedur ini
dilaksanakan sepenuhnya pada setiap saat.
c. Semua karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan prosedur ini harus bertanggung jawab atas
kepatuhan terhadap persyaratan yang ditentukan.
7. PROSEDUR KERJA
Pelaksanaan inspeksi dalam prosedur ini merupakan pedoman umum yang harus dilakukan oleh setiap
inspektur. Pemeriksaan secara detail dan kriteria penerimaan mengacu pada kode standar yang berlaku
yang tercantum dalam dokumen kontrak atau spesifikasi klien.
Personil yang melakukan inspeksi harus memiliki kualifikasi melalui pelatihan dan mempunyai
kewenangan yang berlaku serta pengalaman; personil tersebut harus mampu melakukan inspeksi sesuai
dengan disebutkan secara rinci di bawah ini :
Inspeksi dan pengujian rencana harus berisi beberapa hal yang akan diperiksa dan diverifikasi, yang lebih
rinci dalam bagian instruksi kerja di bawah, kriteria penerimaan, verifikasi dokumen, verifikasi bahan, dll
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
Inspeksi dan rencana pengujian yang disepakati harus dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pemeriksaan dan pengjian.
7.4. PELAPORAN
Inspektur harus mempersiapkan hasil pemeriksaan dan didokumentasikan untuk pemeriksaan
berikutnya. Semua hasil pemeriksaan sesuai dengan dokumen ini diserahkan ke DEPNAKER
untuk dievaluasi dan dikeluarkan ijin kerja. Laporan terdiri dari : Manufacture Data Report, hasil
dari inspeksi, hasil dari pengukuran serta dimensional.