Anda di halaman 1dari 8

DOCUMENT NUMBER

MBI-204

REV
0.1

PROSEDUR PENGUJIAN &

PEMERIKSAAN TEKNIS

PESAWAT TENAGA & PRODUKSI

(TANUR / FURNACE)

0.1 28-03-23 PWT First Issued


Rev. Date By Description Checked Approved

STATUS CODE : A = Issued for Review ; B = Issued for Approval


PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 1 of 7

TOTAL OR PARTIAL REPRODUCTION AND/OR UTILISATION OF THIS DOCUMENT ARE FORBIDDEN


WITHOUT PRIOR WRITTEN AUTHORIZATION OF THE OWNER

DAFTAR ISI

1 Tujuan

2 Ruang Lingkup

3 Definisi

4 Peraturan Pemerintah

5 Referensi

6 Tanggung Jawab

7 Prosedur Kerja

7.1. Pertemuan Pra-Inspeksi


7.2 Dokumen Review
7.3. Pemeriksaan dan Pengujian
7.3.1. Gambar konstruksi/instalasi
7.3.2. Sertifikat bahan dan keterangan lain
7.3.3. Manufacturing data record
7.3.4. Cara kerja Tanur / Furnace
7.3.5. Gambar konstruksi dari alat perlindungan dan cara kerjanya
7.3.6. Pengukuran pengukuran teknis
7.3.7. Pengujian alat pengaman dan alat perlindungan
7.3.8. Pengujian tidak merusak (Non Destructive Test)
7.3.9 Pengujian beban
7.4. Pelaporan
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 2 of 7

1. TUJUAN
a. Pesawat Tenaga dan Produksi merupakan peralatan teknik spesifikasi yang mengandung resiko
bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.
b. Prosedur ini meliputi persyaratan minimum untuk pemeriksaan Pesawat Tenaga dan Produksi jenis
tanur / furnace.
c. Tujuan dari dokumen ini adalah untuk memastikan bahwa Tanur / Furnace dalam kondisi yang
aman, baik pada saat konstruksi dan operasi yang dimaksud, dirancang dan dibangun sesuai kode-
kode standar yang ada untuk menghindari agar tidak terjadi kecelakaan sebelum dan dalam periode
pemakaian.
d. Serta untuk meyakinkan apakah Tanur / Furnace setelah mengalami perbaikan, dan modifikasi telah
bisa dioperasikan dengan aman agar dapat memaksimalkan Tanur / Furnace keadaan layak selama
mungkin agar tidak menghambat proses produksi maupun operasional.
e. Memberikan pedoman bagi inspektur untuk melakukan tinjauan, pemeriksaan, verifikasi dan
pengujian pada Tanur / Furnace untuk memenuhi persyaratan yang diminta.
f. Mencegah terjadinya penyebab - penyebab yang dapat memungkinkan timbulnya resiko bahaya
kesehatan dan keselamatan kerja terhadap keadaan sekitar sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Laporan hasil pemeriksaan teknis Tanur / Furnace ini menjadi dasar Evaluasi DEPNAKER untuk
mengeluarkan surat keterangan pemakaian ataupun sebagai dasar pertimbangan untuk
memperpanjang surat keterangan pemakaian Tanur / Furnace yang telah habis masa berlakunya.

2. RUANG LINGKUP
a. Prosedur ini harus diterapkan untuk verifikasi kualitas selama meninjau dokumentasi, inspeksi
fabrikasi, pengujian dan pelaporan dari Tanur / Furnace.
b. Prosedur mencakup persyaratan minimum untuk kode standar internasional dan atau spesifikasi
Klien serta peraturan dari DEPNAKER.
c. Ini adalah prosedur perusahaan yang disetujui dan harus ditaati setiap saat kecuali Klien atau
kontrak dokumen mempersyaratkan lainnya.
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 3 of 7

3. DEFINISI
a. Perusahaan : PT. Mutu Bina Inspeksi
b. Client : Perusahaan, Organisasi atau Individu yang dikontrak oleh Perusahaan
untuk menyediakan layanan
c. Dokumen Kontrak : Bentuk kesepakatan untuk penyediaan layanan kepada Klien oleh
Perusahaan
d. Layanan : Semua hal yang disediakan di bawah Dokumen Kontrak termasuk
semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Perusahaan untuk Klien
e. Contractor : Organisasi yang bertanggung jawab untuk melakukan repair atau
modifikasi Tanur / Furnace
f. Line Management : Direktur Operasi, Kepala Bagian, Teknik (Engineering)
g. Manufacturer : Perusahaan yang bertanggung jawab untuk pembuatan Tanur /
Furnace baik di workshop atau di lapangan
h. Inspektur : Personil dari perusahaan yang melakukan kegiatan Inspeksi yang
dipekerjakan oleh perusahaan
i. Inspeksi : Pekerjaan yang diperlukan untuk memeriksa Tanur / Furnace
terindikasi cacat seperti korosi, retak atau kerusakan lain untuk
memastikan bahwa Tanur / Furnace tetap aman untuk digunakan atau
dalam rangka perbaikan
j. Definisi Umum : Untuk prosedur ini, definisi yang diberikan mengacu pada referensi
yang berlaku

4. PERATURAN PEMERINTAH
Dasar pemeriksaan dan standar serta kode-kode dibawah ini adalah yang diterapkan dalam pembuatan
prosedur pemeriksaan teknis Tanur / Furnace, yaitu:
a. Undang-undang No.1 tahun 1970 :
Keselamatan Kerja

b. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan no 38 Tahun 2016


Keselamatan dan kesehatan kerja Pesawat Tenaga Dan Produksi
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 4 of 7

5. REFERENSI
Berikut ini adalah referensi kode standar dan regulasi pemerintah untuk Pemeriksaan Tanur / Furnace:

a. Peraturan menteri tenaga kerja No. 5 Tahun 2018 Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan
pencahayaan
b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
c. ISO 2372 untuk standart getaran

6. TANGGUNG JAWAB
a. Manajemen dari Perusahaan akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sumber daya yang
tersedia untuk persyaratan prosedur ini harus dilakukan dengan cara yang aman.
b. Line Management bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan pada prosedur ini
dilaksanakan sepenuhnya di setiap saat.
c. Semua karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan prosedur ini harus bertanggung jawab atas
kepatuhan terhadap persyaratan yang ditentukan.

7. PROSEDUR KERJA
Pelaksanaan inspeksi di dalam prosedur ini merupakan pedoman umum yang harus dilakukan oleh setiap
inspektur. Pemeriksaan secara detail dan kriteria penerimaan mengacu pada kode standar yang berlaku
yang tercantum dalam dokumen kontrak atau spesifikasi klien.

Personil yang melakukan inspeksi harus memiliki kualifikasi melalui pelatihan dan mempunyai
kewenangan yang berlaku serta pengalaman; personil tersebut harus mampu melakukan inspeksi sesuai
dengan disebutkan secara rinci di bawah ini :

7.1. PERTEMUAN PRA-INSPEKSI


Sebelum konstruksi Tanur / Furnace yang dilakukan di lokasi, pertemuan pra-inspeksi harus terus
dilakukan untuk mengatur rencana pelaksanaan waktu inspeksi dan rencana pengujian, mendapatkan
informasi mengenai jadwal fabrikasi, dan hal-hal lain yang diperlukan dalam melakukan pemeriksaan.
Pertemuan pra-inspeksi harus diadakan antara Perusahaan, Klien dan Manufacturer. Jika tidak ada
pertemuan maka persyaratan tertentu harus dilakukan.

Inspeksi dan pengujian rencana harus berisi beberapa hal yang akan diperiksa dan diverifikasi, yang lebih
rinci dalam bagian instruksi kerja di bawah, kriteria penerimaan, verifikasi dokumen, verifikasi bahan, dll.
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 5 of 7

Inspeksi dan rencana pengujian yang disepakati harus dijadikan sebagai acuan dalam melakukan
pemeriksaan terhadap semua pihak yang terlibat dalam pemeriksaan dan pengjian.

7.2. DOKUMEN REVIEW


Perusahaan akan meninjau sebagai berikut:
a. History unit Tanur / Furnace; Dokumen ini akan mendeskripsikan history pemeliharaan Tanur /
Furnace selama operasi (antara lain jika ada perubahan dan modifikasi)
b. Dokumen Fabrikasi meliputi :
 Gambar konstruksi
 Perhitungan teknik, data desain & struktur penyangga
 Spesifikasi material
 Welding Procedure Specificaton (WPS) dan Procedure Qualification Record (PQR) untuk
pekerjaan tersebut
 Prosedur NDT dan sertifikat personil
 Sertifikat operator
 Prosedur perbaikan
 Surat ijin penggunaan sebelumnya
 Name plate atau tanda yang lainnya
 Job safety analysis untuk inspeksi
 Prosedur perbaikan / modifikasi
 Kalkulasi desain untuk perbaikan / modifikasi
 Spesifikasi dari pergantian material

7.3. PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN


Pemeriksaan dan pengujian bertujuan untuk mengetahui riwayat dan tingkat kegagalan Tanur / Furnace
selama operasi, terutama pada daerah titik terkritis, modus kegagalan yang dapat dideteksi dengan visual
seperti getaran, retakan dan korosi. Daerah kritis Tanur / Furnace membutuhkan perhatian selama visual
inspeksi dibagian mesin/ruang bakar dan benda yang berputar yang dapat mengakibatkan kecelakaan
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 6 of 7

Pemeriksaan dan/atau pengujiaan terdiri dari :

1.1.1. Gambar Konstruksi/ Instalasi


Verifikasi dari gambar konstruksi/ instalasi yaitu pemeriksaan rinci (detail) terhadap gambar
rancang bangun dari Tanur / Furnace terhadap kondisi yang sebenarnya yaitu dimensi, bentuk,
ketebalan material, lokasi perlengkapan, jenis sambungan dan lain sebagainya. Catat hasil
temuan ketidaksesuaian dan dokumentasikan.

1.1.2. Sertifikat Bahan dan Keterangan Lain


Sertifikat bahan dan keterangan yaitu pemeriksaan terhadap sertifikat bahan apa yang di gunakan
untuk membuat Tanur / Furnace apakah sudah sesuai dengan rancang bangun dari Tanur /
Furnace terhadap kondisi yang sebenarnya.

1.1.3. Manufakturing Data Record


Perusahaan harus mempunyai Manufacturing Data Record (MDR) dari alat tersebut, yang
merupakan representasi pekerjaan di lapangan ke dalam bentuk suatu dokumen. Representasi ini
dimulai dari produk masih berupa material hingga produk tersebut jadi dan siap digunakan.

1.1.4. Cara Kerja Tanur / Furnace


Merupakan identifikasikan prosedur pengoperasian Tanur / Furnace apakah ada potensi bahaya
dalam cara kerja Tanur / Furnace tersebut, kerusakan atau kelainan pada elemen-elemen struktur
pesawat tenaga dan produksi. Cek secara visual terhadap sambungan baut yang mungkin
kendor, lepas, hilang ataupun rusak. Catat temuan kerusakan serta dokumentasikan.

1.1.5. Gambar Konstruksi Dari Alat Perlindungan dan Cara Kerjanya


Sama seperti gambar konstruksi/ instalasi yaitu pemeriksaan rinci (detail) terhadap gambar dari
alat perlindungan Tanur / Furnace dan mengetahui cara kerja dari alat perlindungan tersebut
terhadap kondisi yang sebenarnya.

1.1.6. Pengukuran Pengukuran Teknis


Pengukuran teknis terhadap Tanur / Furnace dilaksanakan pada lokasi-lokasi, yaitu: ukuran alat
tersebut dan perhitungan pondasi, pencahayaan, kebisingan dan getaran jumlah pengukuran per
lokasi minimal 3 (tiga) titik. Melakukan pengkalibrasian alat ukur sebelum dan sesudah
pengukuran. Buat tabel hasil pengukuran dan bandingkan dengan standar yang berlaku.
PROSEDUR PENGUJIAN & PEMERIKSAAN TEKNIS
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

DOCUMENT NUMBER REV DATE SHEET


MBI-204 0.1 28 Maret 2023 7 of 7

1.1.7. Pengujian Alat Pengaman dan Alat Perlindungan


Test Alat Pengaman (Safety Device Test) dilakukan untuk memeriksa apa alat pengaman dapat
bekerja dengan normal dan sebagaimana mestinya yang sudah ditentukan sebelumnya guna
menjaga dari kecelakaan.

1.1.8. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)


Pemeriksaan uji tidak merusak dilakukan apabila ditemukan tanda-tanda kerusakan (cacat retak)
pada pemeriksaan visual sebelumnya terhadap sambungan lasan ataupun bagian struktur lainnya
dan juga terhadap sambungan-sambungan lasan yang dianggap kritis pada Tanur / Furnace.
Metode pemeriksaan uji tidak merusak dapat menggunakan Radiography Test, Ultrasonic Test,
Magnetic Particle Test atau Dye Penetrant Test.
1.1.9. Pengujian Fungsi Dan Beban
a.Uji fungsi dilakukan dengan bertahap dan dilakukan kepada alat pengaman.
b.Uji beban dilakukan kepada unit Tanur / Furnace tersebut untuk menguji mampu atau tidaknya
alat tersebut dalam beroperasi.

7.4. PELAPORAN
Inspektur harus mempersiapkan hasil pemeriksaan dan didokumentasikan untuk pemeriksaan
berikutnya. Semua hasil pemeriksaan sesuai dengan dokumen ini diserahkan ke DEPNAKER
untuk dievaluasi dan dikeluarkan ijin kerja. Laporan terdiri dari : Manufacture Data Report, hasil
dari inspeksi, hasil dari pengukuran serta dimensional.

Anda mungkin juga menyukai