Anda di halaman 1dari 97

Persyaratan Teknik Khusus

RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi


II.-1

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB I : PERSYARATAN TEKNIS UMUM

I.01. L I N G K U P.
01.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bias diterapkan untuk
Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell Tahap II RSUD DR. MOEWARDI ,
yang meliputi :
I. Pekerjaan Sistem Pelapis lantai
II. Pekerjaan Sistem Tata Udara ( HVAC )
III. Pekerjaan Sistem Mekanikal dan Elektrikal

Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan/ dilihat dan
tercantum pada Bill Of Quantity (BQ) dan BQ bersifat tidak mengikat.

01.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup
pekerjaan yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja spesialis & Pengadaan bahan/ material khusus
b. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan
yang ditugaskan
c. Koordinasi dengan Pemborong/ pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan
pada bagian pekerjaan yang ditugaskan
d. Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja melalui program K-3
e. Pembuatan as build drawing (gambar terlaksana)
01.3. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis
Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi
teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari
dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar pelelangan/ pelaksanaan termasuk perubahannya
b. Persyaratan teknis umum/ rincian penawaran
c. Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran
d. Dokumen-dokumen pelelangan/ pelaksanaan yang lain
01.4. Dalam hal dimana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan ayat diatas, maka bagian
dari Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-2

I.02. REFERENSI
02.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar
Industri Indonesia (SII), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan-peraturan
Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis
pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
 SNI 04-0225-2000 PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK
 STANDART NASIONAL INDONESIA (SNI)
 ASTM, JIS dan lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-
bagian pekerjaan ini.
 Sarana Penunjang Kritis Industri Farmasi ; Juknis SPK- 01 /CPOB /2013
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standart yang disebut
diatas, maupun standart-standart Nasional lainnya, maka diberlakukan standart-
standart Internasional yang berlaku atau pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-
tidaknya berlaku standart-standart Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/
pekerjaan yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
02.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam
Persyaratan Teknis Umum/ Khususnyamaupun salah satu dari ketentuan yang
disebutkan dalam ayat diatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut Pemborong harus
mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh
Direksi/ Pengawas untuk dipakai sebagai patokan persyaratan teknis :
a. Standart/norma/kode/pedoman yang bias diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Assosiasi Profesi/ Assosiasi
Produsen/ Lembaga Pengujian atau Badan-badan lain yang
berwenang/berkepentingan atau Badan-badan yang bersifat Internasional ataupun
Nasional dari Negara lain, sejauh bahwa atau hal tersebut diperoleh persetujuan
dari Direksi/ Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga Pengujian
yang diakui secara Nasional/ Internasional.

I.03. B A H A N.
03.1. Baru/ Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam/
untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas
dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/ dilarang
digunakan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-3

03.2. Tanda Pengenal.


Dalam hal dimana pabrik/ produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk produk
bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap/ merk dagang pengenal pabrik/ produsen
Ataupun sebagai pengenal kwalitas/ kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/
produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung
tanda pengenal tersebut.
03.3. Merk Dagang dan Kesetarafan.
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/ produk dimana Persyaratan
Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kesetarafan
kwalitas penampilan (Performance) dari bahan/ produk/ tersebut, yang mana
dinyatakan dengan kata-kata “atau yang setaraf”.
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/ produk lain
yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf dengan
bahan/ produk yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh
bahwa untuk itu sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi/
Pengawas atau kesetarafan tersebut.
c. Penggunaan bahan/ produk yang disetujui sebagai “setaraf” tidak dianggap
sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan
produk yang disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.
d. Sejauh bias memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi
dalam Negeri lebih diutamakan.
03.4. Penggantian (Substitusi).
a. Pemborong/ Supplier bias mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/
produk dengan sesuatu bahan/ produk lain dengan penampilan yang setaraf
dengan yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga yang
ada dengan bahan/ produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai
perubahan pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Pemborong/
Supplier untuk mendapatkan bahan/ produk seperti yang dipersyaratkan, maka
perubahan pekerjaan yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada.
2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi/ Pengawas dan
Pemberi Tugas sebagai masukan (input) baru yang menyangkut nilai-nilai
tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya tambah dapat
diperkenankan.
03.5. Persetujuan Bahan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-4
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat
agar sebelum sesuatu bahan/ produk akan dibeli/ dipesan/ diprodusir, terlebih
dahulu dimintakan persetujuan dari Direksi/ Pengawas atau kesesuaian dari bahan/
produk tersebut pada Persyaratan Teknis, yang mana akan diberikan dalam bentuk
tertulis yang disampaikan pada contoh/ brosur dari bahan/ produk yang
bersangkutan untuk diserahkan kepada Direksi/ Pengawas Lapangan
b. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikannya prosedur diatas sepenuhnya
merupakan tanggung jawab Pemborong/ Supplier, atau mana tidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas
tidak melepaskan tanggung jawab Pemborong/ Supplier dari kewajibannya dalam
Perjanjian Kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuai dengan
persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan diterima/ disetujuinya seluruh
bahan/ produk tersebut dilapangan, sejauh dapat dibuktikan bahwa tidak seluruh
bahan/ produk yang digunakan sesuai dengan contoh brosur yang telah disetujui.
03.6. Contoh.
Pada waktu memintakan persetujuan atau bahan/ produk kepada Direksi/ Pengawas
harus disertakan contoh dari bahan/ produk tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah Contoh.
1. Untuk bahan/ produk bila tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian yang
dapat disetujui/ diterima oleh Direksi/ Pengawas sehingga oleh karenanya perlu
diadakan pengujian kepada Direksi/ Pengawas harus diserahkan sejumlah bahan
produk sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standart prosedur
pengujian, untuk dijadikan benda uji guna diserahkan pada Badan/ Lembaga
Penguji yang ditunjuk oleh Direksi/ Pengawas.
2. Untuk bahan/ produk atau mana dapat ditunjukkan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui/ diterima oleh Direksi/ Pengawas, kepada Direksi/ Pengawas harus
diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing-masing disertai dengan salinan
sertifikat pengujian yang bersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui.
1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi/ Pengawas atau contoh yang telah
memperoleh persetujuan dari Direksi/ Pengawas harus dibuat suatu keterangan
tertulis mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh Direksi/ Pengawas harus
dipasangkan tanda pengenal persetujuannya pada 3 (tiga) buah contoh yang
semuanya akan dipegang oleh Direksi/ Pengawas.
Bila dikehendaki, Pemborong/ Supplier dapat meminta sejumlah set tambahan
dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan
untuk kepentingan dokumentasi sendiri.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-5
Dalam hal demikian jumlah contoh yang sama harus diserahkan kepada Direksi/
Pengawas harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan
tersebut.

2. Pada waktu Direksi/ Pengawas sudah tidak lagi membutuhkan contoh yang
disetujui trsebutuntuk pemeriksaan bahan produk bagi pekerjaan, Pemborong
berhak meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan pada pekerjaan.
c. Waktu Persetujuan Contoh
1. Adalah tanggung jawab dari Pemborong/ Supplier untuk mengajukan contoh pada
waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh tersebut tidak
akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.
2. Untuk bahan/ produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetarafan
pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi/ Pengawas dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja.
Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan tambahan
diluar Persyaratan Teknis (seperti penentuan model, warna, dll.), maka
keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh
satu) hari kerja.
3. Untuk bahan produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan sesuatu
merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh Direksi/
Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya
pembuktian kesetarafan.
4. Untuk bahan/ produk yang bersifat pengganti (substitusi), keputusan persetujuan
akan diberikan oleh Direksi/ Pengawas dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterimanya dengan lengkap seluruh bahan-bahan pertimbangan.
5. Untuk bahan/ produk yang bersifat peralatan/ perlengkapan ataupun produk lain
yang karena sifat/ jumlah/ harga pengadaannya tidak memungkinkan untuk
diberikan contoh dalam bentuk bahan/ produk jadi permintaan persetujuan bisa
diajukan berdasarkan brosur dari produk tersebut, yang mana harus dilengkapi
dengan :
- Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/ produsen
- Surat-surat seperlunya dari agen/ importir, sesuai keagenan, surat jaminan
suku cadang dan jasa purna penjualan (after sales service) dan lain-lain.
- Sertifikat pengujian, penetapan kelas dan dokumen-dokumen lain sesuai
petunjuk Direksi/ Pengawas.

6. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan diatas, keputusan atau contoh
dari bahan/ produk yang diajukan belum diperoleh tanpa pemberitahuan tertulis
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-6
apapun dari Direksi/ Pengawas, maka dengan sendirinya dianggap bahwa contoh
yang diajukakn telah disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

03.7. Penyimpanan Bahan.


a. Persetujuan atau sesuatu bahan/ produk harus diartikan sebagai perijinan untuk
memasukkan bahan/ produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak
untuk dipakai.
Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/ produk menjadi tidak layak lagi
untuk pakai dalam pekerjaan, Direksi/ Pengawas berhak untuk memerintahkan
agar :
1. Bahan/ produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak
untuk dipakai.
2. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan/ produk
tersebut segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk
diganti dengan yang memenuhi persyaratan.
b. Untuk bahan/ produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu
penyimpanannya harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut yang
mana harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaan ini.
2. Berukuran minimal 40 x 60 cm
3. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna cerah
4. Diletakkan ditempat yang mudah terlihat
c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa,
sehingga bahan yang terlebih dulu masuk akan pula terlebih dulu dikeluarkan untuk
dipakai dalam pekerjaan.

I.04. PELAKSANAAN.
04.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda-tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi/ Pengawas sebuah
“Network Plant” mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta kaitan/ hubungan
antara seluruh kegiatan-kegiatan tersebut.
b. Kegiatan-kegiatan Pemborong untuk/ selama masa pengadaan/ pembelian serta waktu
pengiriman/ pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/ pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-7
c. Kegiatan-kegiatan Pemborong untuk/ selama waktu fabrikasi, pemasangan dan
pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.

e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja Pemborong dan memberikan
tanggapan atas itu dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja kalau Direksi/
Pengawas meminta diadakannya perbaikan/ penyempurnaan atas rencana kerja tadi
paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.
j. Pemborong tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atau pekerjaan seebelum
adanya persetujuan dari Direksi/ Pengawas, Tim Teknis adanya rencana kerja ini.
Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi, Tim Teknis telah melalaikan kewajibannya
untuk memeriksa rencana kerja Pemborong pada waktunya, maka kegagalan
Pemborong untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya rencana
kerja yang disetujui Direksi, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari Pemborong
bersangkutan.
04.2. Gambar Kerja (Shop Drawings)
a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawings)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan
terlaksana, Pemborong wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara
terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi/
Pengawas.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi, Tim Teknis untuk mendapatkan
persetujuannya untuk mana gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap
3 (tiga).
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemesanan bahan atau pelaksanaan pekerjaan dimulai.
04.3. Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,
Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Direksi,
Tim Teknis dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui.
Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Pemborong untuk melaksanakan pada
bagian pekerjaan tersebut.

04.4. Contoh Pekerjaan (Mock Up).


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-8
Bila pekerjaan atau dikehendaki oleh Direksi, Tim Teknis, Pemborong wajib menyediakan
sebelum pekerjaan dimulai.

04.5. Rencana Mingguan dan Bulanan.


a. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan
pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk menyetahkan kepada Direksi/
Pengawas suatu rencana mingguan yang berisi rencana pelaksanaan dari berbagai
bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Pemborong wajib
menyerahkan kepada Direksi, Tim Teknis suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai
bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
c. Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun
bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi/
Pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan baru, Pemborong diwajibkan untuk
memberitahu Direksi, Tim Teknis mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x 24 jam
sebelumnya.
04.6. Kwalitas Pekerjaan.
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kwalitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis
pekerjaan bersangkutan.
04.7. Pengujian Hasil Pekerjaan.
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan
cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan
dalam Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/ Lembaga yang akan
melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Direksi, Tim Teknis dari Lembaga/ Badan
Penguji milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atai Badan lain yang oleh
Direksi/ Tim Teknis dianggap memiliki obyektifitas dan integritas yang meyakinkan.
Atas hal yang terakhir ini Pemborong/ Supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Pemborong.
d. Dalam hal dimana Pemborong tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan
Penguji yang ditunjuk oleh Direksi, Pemborong berhak mengadakan pengujian
tambahan pada Lembaga/ Badan lain yang memenuhi persyaratan Badan Penguji
seperti tersebut diatas untuk mana seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri oleh
Pemborong.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-9
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :

1. Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.


2. Melakukan pengujian ulang pada Badan/ Lembaga Penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
- Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi/ Pengawas, Tim
Teknis dan Pemborong/ Supplier maupun wakil-wakilnya.
- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-alat penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah
pihak sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian
yang pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung dari adanya
semua pengulangan pengujian menjadi tanggungan Pemborong/ Supplier.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan dari hasil
pengujian yang pertama dan membenarkan dari hasil pengujian yang kedua,
maka :
- 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihan Pemborong/
Supplier akan diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.
- Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/ pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian
pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena akibatnya,
penambahan mana besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.
04.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain yang
mana akan secara visual menghalangi direksi/ Pengawas, Tim Teknis untuk
memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, Pemborong wajib melaporkan secara
tertulis kepada Direksi/ Pengawas mengenai rencana untuk melaksanakan bagian
pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga
Direksi/ Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian
yang bersangkutan untuk dapak disetujui kelanjutan pekerjaannya.
b. Kelalaian pemborong untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada
Direksi/ Pengawas untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran kembali dibagian
pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu
yang mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemborong.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan direksi tidak mengambil langkah-
langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-10
dari 2 (dua) hari kerja sejak laporan disampaikan, Pemborong berhak melanjutkan
pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa Direksi telah menyetujui bagian
pekerjaan yang ditutupi tersebut.

d. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Pengawas atau suatu pekerjaan tidak
melepaskan Pemborong dari kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Surat Perjanjian Pemborong (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui kepada Pemborong masih dapat diperintahkan
untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna
pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutup.
04.9. Kebersihan dan Keamanan.
a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa berapa
dalam keadaan rapih dan bersih.
b. Pemborong bertanggung jawab atau keamanan diarea kerja,termasuk apabila
diperlukan tenaga, peralatan atau tanda-tanda khusus.

I.05. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN.


05.1. Dokumen Terlaksana (as Build Documents).
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Pemborong wajib menyusun Dokumen
Terlaksana yang terdiri dari :
1. Gambar-gambar terlaksana ( as built drawing )
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah dilaksanakan
b. Dikecualikan dari kewajiban diatas adalah Pemborong untuk pekerjaan :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Suppy bahan, perlengkapan/ peralatan kerja
c. Dokumen terlaksana bisa disusun dari :
1. Dokumen Pelasanaan
2. Gembar-gambar perubahan
3. Perubahan persyaratan teknis
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Direksi/
Pengawas
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujuk oleh Direksi/ Pengawas.
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak, utilitas dan
pekerjaan-pekerjaan lain dengan sistim jaringan bersaluran banyak secara operasional
membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus dilengkapi
dengan daftar pesawat/ instalasi/ peralatan/ perlengkapan yang mengidentifikasi lokasi
dari masing-masing barang tersebut.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-11
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi/ Pengawas, Tim Teknis dan Pemberi Tugas,
Pemborong harus membuat dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada
Pemberi Tugas.

Pemborong tidak dibenarkan membuat/ menyimpan salinan ataupun copy dari


dukomen terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
05.2 Penyerahan.
Pada waktu penyerahaan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas
a. 2 (dua) set dokumen terlaksana
b. Dokumen-dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiskal pajak,
dan lain-lain)
c. Surat peenyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas

I.06. KEAMANAN/ PENJAGAAN.


06.1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja terhadap
pekerjaanya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan, kebersihan bangunan-
bangunan yang telah ada.
06.2. Pemborong berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila bangunan
yang telah ada terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka Pemborong berkewajiban
untuk memperbaiki/membetulkan sebagaimana mestinya.
06.3. Pemborong harus menyediakan penerangan yang cukup dilapangan, terutama pada
waktu lembur, jika Pemborong menggunakan aliran listrik dari bangunan/ komplek,
diwajibkan bagi Pemborong untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan wewa
listrik yang dipakai.
06.4. Pemborong harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak mengurangi
kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan ataupun prasarana yang telah ada.
06.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk pembangunan
pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kotrak harus dilaksanakan sedemikian
rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kententraman, milik Pemberi
tuntutan ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut diatas.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-12

BAB II : PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN


II.01. PEKERJAAN PERSIAPAN
01.1. DIREKSI KEET.
a. Bangunan Sementara.
Sebelum Pemborong memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan menyediakan dan
menyiapkan ruang atau bangunan sementara berukuran 3,00 x 12,00 m yang dibagi menjadi
2 (dua) bagian yakni untuk ruang rapat dan 3,00 x 8,00 m untuk ruang Direksi/Pengawas
ukuran 3,00 x 4,00 m. Bangunan sementara ini harus dilengkapi dengan Toilet/ WC dan
kamar mandi khusus dimanfaatkan oleh Direksi/Pengawas, Tim Teknis. Selain dilengkapi
dengan banyak bak air, closet, maka harus dilengkapi dengan Septictank & sumur peresap.
b. Kelengkapan Direksi Keet.
Sebagaimana kelengkapan Direksi Keet guna penyelesaian Administrasi dilapangan, maka
sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Pemborong harus terlebih dahulu melengkapi
peralatan peralatan antara lain :
 (satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,20x2,00 m2
 (enam)buah kursi duduk ruang rapat
 (satu) white board (1,20 x 2,00) dan peralatannya
 (satu) rak/lemari buku (sederhana)
 (satu) meja kerja /tulis dan kursi
 (satu) set kelengkapan PPPK (P3K)
 (satu) tabung Pemadam Api
 Sarana dan prasarana listrik, telephon dan komunikasi.
Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah Terima ke II) semua peralatan/ kelengkapan tersebut
dalam ayat ini milik Kontraktor.
c. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat dapat dihgunakan oleh
direksi Lapangan adalah :
 (satu) buah kamera (Movie Camera Digital)
 (satu) buah alat ukur Schuitmaat
 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/ waterpass)
 (satu) buah personal computer minimal dual core dan printer

01.2. SARANA KERJA


a. Kontrakator wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang
dilakukan diluar lapangan sebelum pemansan perlatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan
kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-13

c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/ material dilapangan harus aman dari segala
kerusakan hilang dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang sedang berjalan.
d. Mengingat kondisi lahan dan bahwa lokasi pekerjaan berapa pada jalur jalan utama maka
untuk menghindari kemacetan dan gangguan lain terhadap akses jalan yang timbul akibat
operasional pekerjaan, kontraktor diharuskan menyediakan lahan untuk penyimpanan bahan/
material selama pelaksanaan pekerjaan.

01.3. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN/SARANA YANG ADA.


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/kontruksi dan peralatan sekitarnya menjadi
tanggung jawab Peborong untuk memperbaikinya, bila kerusakan tersebut jelas akibat
pelaksanaan pekerjaan.
b. Pemborong diwajibkan mengidentifikasikan keadaan bangunan ataupun prasarana lain di
sekitar lokasi sebelum memulai pekerjaan.
c. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus selalu menjaga kondisi jalan dan peralatan-
peralatan disekitar lokasi pekerjaan, hal tersebut menjadi tanggung jawab pemborong
terhadap kerusakan-kerusakan yang yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
d. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan/ menyerahkan kepada pihak yang
berwenang bila nantinya menemukan benda-benda bersejarah

II.02. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PERBERSIHAN


02.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Bagian ini meliputi pekerjaan pembongkaran existing seperti yang tampak pada daerah
pembangunan. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran yang ditunjukkan
Pengawas, serta pengamanan atas jaringan-jaringan listrik dan lain-lain bila ada.
b. Kecuali ditentukan lain oleh Pengawas, maka Pemborong diwajibkan melaksanakan
pembersihan bahan-bahan bongkaran dari lapangan pekerjaan.

02.2. PELAKSANAAN
a. Sebelum memulai, Pemborong harus mengumpulkan semua data mengenai kondisi-kondisi
yang ada disekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-izin yang
diperlukan untuk bekerja.
b. Pemborong juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem pelaksanaan pembongkaran
kepada Pengawas, untuk disetujui.
Terhadap semua serana-sarana listrik maupun yang ada lainnya harus dilakukan tindakan-
tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan fungsinya serta tidak akan mengganggu
kelancaran pemakaian yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang perlu guna
menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-14

c. Sistem pembongkaran harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan menimbulkan
pencemaran lingkungan dan kerusakan-kerusakan lingkungan. Semua keurgihan pihak lain
yang timbul karenanya akan menjadi tanggung jawab Pemborong.
d. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan/atas ditambah/dikurangi harus terpasang kembali
sesuai dengan standart serta petunjuk Pengawas, sehingga dapat berfungsi dengan baik.
Keadaan sesudah selesai harus rapi dan bersih serta siap untuk pekerjaan selanjutnya.
Penggunaan bahan peledak untuk pekerjaan pembongkaran tidak diizinkan.

02.3. HASIL BONGKARAN


a. Semua bahan hasil bongkaran adalah milik Pemberi Tugas dan akan dimanfaatkan kembali
sesuai petunjuk/sijin Direksi yang nantinya dapat diperhitungkan sebagai kopensasi biaya
pembongkaran/pemasangan, atau pekerjaan tabahaan lainnya, untuk hal tersebut bahan
hasil bongkaran yang berharga harus ditata sedemikian supaya mudah didata, sedang untuk
bahan tidak berharga harus segera dibuang.
b. Semua bahan hasil bongkaran dari elemen yang paling kecil maupun elemen besar harus
didata yang nantinya akan dipasang kembali sesuai persetujuan Direksi/Pemberi Tugas.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-15

BAB III : PEKERJAAN SISTEM KELISTRIKAN

III.01. UMUM
01.1. PENJELASAN
Bagian ini menjelaskan secara spesifik/khusus menyangkut disiplin/sub-pekerjaan Sistem
Kelistrikan, dan ini merupakan bagian dari RKS Pekerjaan Elektrikal Perencanaan
Gedung.
Hal-hal yang disebutkan pada RKS paket pekerjaan elektrikal ini merupakan bagian yang
harus diikuti oleh setiap disiplin/sub-pekerjaan sebagai bagian dari paket pekerjaan
Elektrikal.

01.2. LINGKUP SECARA UMUM


Secara umum paket pekerjaan elektrikal ini meliputi pengadaan pemasangan, uji coba,
testing dan pemeliharaan peralatan serta instalasi listrik. Lingkup itu menjadi kewajiban
Kontraktor agar sistem harus dapat beroperasi secara baik dan sempurna sesuai gambar
dan spesifikasi teknis.

01.3. PERATURAN DAN ACUAN


Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada
Peraturan Daerah maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi Internasional,
Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun Internasional yang terkait. Pelaksana
Pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan nasional maupun
internasional dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau acuan yang dipakai, tetapi tidak
terbatas, antara lain seperti dibawah ini :
Listrik Arus Kuat (L.A.K)
 SNI-04-0227-1994 tantang Tegangan Standar.
 SNI-04-0255-200 tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik.
 SNI-03-6197-2000 tentang Konversi Energi Sistem Pencahayaan.
 SNI-03-6574-2001 tentang Tata Cara Perangcangan Pencahayaan darurat,

01.4. DAFTAR MATERIAL DAN JAMINAN


Pada waktu penawaran Pelaksana Pekerjaan wajib menyertakan (melampirkan) informasi
dan brosur mengenai seluruh material yang ditawarkan.

Informasi dan brosur ini harus mencakup dan dan menjelaskan mengenai isian dan
spesifikasi teknis material yang ditawarkan serta Pelaksana Pekerjaan wajib memberi
tanda pada brosur, tipe atau jenis material tersebut. Apabila ada material-material atau
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-16
fasilitas-fasilitas dengan kategori “Standard” serta “Optional”, agar hal ini diberi tanda dan
ditegaskan, begitupula terhadap hal-hal tertentu lainnya yang dianggap penting untuk
dipertegas.

Hal ini agar jelas dan memudahkan di dalam mengevaluasi kelengkapan material dan
sistem yang ditawarkan.

Apabila Pelaksana Pekerjaan tidak menyertakan brosur dengan lengkap, hal ini akan
merugikan Pelaksana Pekerjaan di dalam proses evaluasi.

Pada waktu mengajukan penawaran, Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan/


melampirkan “Daftar Material” dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini
nantinya, dan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk dan type lengkap disertai
brosur/catalog.

Merk dan type daripada material yang diajukan dalam daftar material tersebut, harus
sudah diperiksa dan diyakini benar oleh Pelaksana Pekerjaan bahwa dalam kurun waktu
pelaksanaan proyek, material tersebut dapat diperoleh.

Tidak ada alasan dikemudian hari bahwa material tidak dapat diperoleh dipasaran/agen.

Untuk hal ini Pemberi Tugas akan menentukan merk/ type lain sesuai dengan spesifikasi
sama serta resiko biaya ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan.

01.5. NAMA PABRIK/ MERK YANG DITENTUKAN


Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/ merk dari suatu jenis bahan/
komponen (Daftar Material) tertentu maka Pelaksana Pekerjaan wajib menawarkan dan
memasang sesuai dengan yang ditentukan.

Jadi tidak ada alasan bagi Pelaksana Pekerjaan pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapatkan.

Hal ini berlaku pula kepada peralatan atau material yang tidak disebutkan secara spesifik
baik terhadap merk atau type pada dokumen ini namun oleh Pelaksana Pekerjaan telah
disebutkan atau dimasukkan di dalam penawarannya.

Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang.
Pelaksana Pekerjaan harus sesegera mungkin memesan melalui agennya di Indonesia.

Untuk itu 1 (satu) minggu setelah penunjukkan pemenang, Pelaksana Pekerjaan harus
memberikan foto copy dari pemesanan material yang diimport pada keagenan ataupun
importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order
import) sesuai prosedur dari pihak Pemberi Tugas.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-17
Supplier harus menunjukkan tanda keagenan peralatan dan tanggung jawab secara teknis
terhadap material yang diajukannya.

Keterlibatan pihak agen manufacturer sampai kepada supervisi dan commissioning/trial


run atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan dan sudah diperhitungkan dengan seksama
serta termasuk pengajuan penawarannya.

Approval/acceptance oleh Pemberikan tugas akan diberikan apabila ada commissioning


dari pihak agen manufacturer.

01.6. TYPE TEST DAN PENGUJIAN

Untuk semua material dan system yang diajukan dan dipasng harus sudah memperoleh
pengesahan dari instansi yang lain yang berwenang.

Sertifikat, Type test atau npengujian tertentu terhadap suatu jenis material atau sistem
harus dilampirkan pada waktu mengajukan penawaran.

Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang menyangkut


pengujian dan pengesahan PLN atau instasi lain yang berhubungan terhadap material
dan instalsi yang dipasang.

Beban biaya untuk type, test atau pengujian tertentu terhadap Generating set serta semua
biaya pengetesan terhadap instalsi sistem kelistrikan atau berhunguan dengan pekerjaan
ini sudah diperhitungkan dalam menawar pekerjaan

01.7. UJI COBA DAN ACCEPTANCE PROCEDURE

Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses


commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan.

Prosedur dan pelaksanaan Commissioning dan pengujian terhadap fisik peralatan, elektis,
operasional, proses, serfikasi dan hasil penyimpan laporan test harus disiapkan oleh
Pelaksana Pekerjaan.

“Acceptance” oleh pihak Pemberi Tugas akan dilakukan setelah uji coba secara khusus
dengan menyertakan pihak Pemberi Tugas dan menyampaikan hasil/laporan
commissioning dan sertifikat/hasil test yang telah dilaksanakan.

Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum serah terima tahap I atau mengikuti jadwal
yang ditentukan Pemberi Tugas.

Biaya dan peralatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.

01.8. PAS INSTALATIR


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-18
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor yang mempunyai
kemampuan dan ketrampilan kerja yang baik. Mengikuti lingkup pekerjaan ini sesuai
dengan Undang Undang No. 18 Tahun 1999 (UU-Jasa Kotruksi), maka
PelaksanaPekerjaan pelaksana dalam hal ini Penanggung-Jawab Tekninya, harus
mempunyai Sertifikat Untuk Pemasangan Instalasi Listrik yang dikeluarkan oleh Asosiasi
Profesi Terkait seperti APEI/Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia, atau
HAE/Himpunan Ahli Elektro Indonesia, atau PII yang telah diakreditasi dan diregistrasi
oleh LPJK/ Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi di tingkat nasional atau tingkat
Propinsi/Daerah.

Apabila belum maka Penanggung Jawab Teknik Instalasi Listrik ini masih dapat
menggunakan pas instalatir sesuai ketentuan yang berlaku sebagai berikut :
 Untuk pekerja listrik : Instalatir resmi dan terdaftar di PLN wilayah Jawa Tengah, dan
memegang Pas Instalatir kelas D atau nasional yang masih berlaku untuk tahun
takwim yang sedang berjalan (tahun 2007) atau surat sejenis sesuai undang-undang
jasa kontruksi yang masih berlaku.

01.9. PENYELESAIAN PEKERJAAN

a. SELURUH INSTALASI TERPASANG TELAH DI TEST


Seluruh instalasi terpasang telah di test dihadapan Pemilik dengan hasil baik, sesuai
dengan Dokumen Kontrak.
b. SURAT PERNYATAAN
Telah mendapat surat pernyataan dari Pemilik atau pihak yang berwenang bahwa
instalasi yang terpasang berjalan atau beroperasi dengan baik.
c. PENYERAHAN PEKERJAAN
Penyerahan pekerjaan harus dinyatakan secara tertulis oleh Kontraktor dengan
menyebutkan tanggal penyerahan.
Pemberi Tugas dan pihak berwenang lainnya bersama-sama Kontraktor mengadakan
pemeriksaan dan evaluasi. Jika pekerjaan tersebut telah memenuhi segala
persyaratan, maka pemberi tugas akan menerima hasil pekerjaan pertama yang akan
dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
Jika ternyata dalam pemeriksaan tersebut terdapat kekurangan-kekurangan, maka
diberi catatan-catatan mengenai kekurangannya untuk segera diperbaiki sampai
pekerjaan dapat diterima.

01.11. KONDISI LAPANGAN

Sekalipun telah disebutkan pada bagian lain diatas, tentang peninjauan lapangan dan
lain-lain, maka untuk paket pekerjaan ini ditekankan beberapa hal sebagai berikut :
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-19
- Kondisi lapangan dalam keadaan operasi/ kegiatan yang tidak boleh terganggu
kontinuitasnya. Untuk itu maka seluruh aktifitas Pelaksana Pekerjaan tidak boleh
mengganggu kegiatan aktifitas.
- Lingkup ini akan bekerja di tempat atau bagian-bagian yang sedang
beroperasi/bertegangan.
- Perhatikan masalah keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
- Untuk bekerja di dalam pekerjaan atau peralatan yang sedang beroperasi dan
bertegangan maka semua ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan. Untuk
itu terlebih dahulu harus meminta ijin Pemberi Tugas, terutama untuk menentukan
kapan suatu sistem/peralatan dapat diberhentikan beroperasi sementara berikut
perijinan dari pihak user.

01.12. GAMBAR-GAMBAR

Selain apa yang telah disebutkan pada bagian RKS ini tentang gambar-gambar, maka
secara khusus Pelaksana Pekerjaan/calon Pelaksana Pekerjaan pelaksana harus pula
memeriksa dan mencocokkan dengan fisik dan dimensi kondisi di lapangan.

III.02. PEKERJAAN LISTRIK ARUS KUAT

02.1 UMUM
a. Setiap Pelaksana Pekerjaan yang menangani pekerjaan ini, harulah mempelajari
seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh
pada pekerjaan ini.
b. Pelaksana Pekerjaan harus menawarkan seluruh lingkung pekerjaan yang dijelaskan
baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-
bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada
spesifikasi ini.I. Bila ternyata ada perbedaan antar spesifikasi bahan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan
kewajiban Pelasana Pekerjaan untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut,sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.

02.2 LINGKUP PEKERJAAN


a. Pengadaan, pemasangan dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan yang
disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, antara lain :
 Sistim penerangan secara lengkap termasuk di dalamnya pengkawatan dan konduit,
titik nyala lampu, armature, sklar dan seluruh stop-kontrak.
 Kabel feeder untuk panel penerangan dan panel-panel tenaga
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-20

 Panel-panel penerangan, Panel-panel tenaga, Panel Distribusi Utama (PDTR) secara


lengkap.
 Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.
 Pekerjaan pertanahan / grounding

b. Menyelenggarakan pemeriksa, penguji, dan pengesahan seluruh instalasi listrik yang


terpasang.
c. Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang (As-built-drawings).

02.3 KETENTUAN BAHAN dan PERALATAN


3.1. Panel Tegangan Rendah
a. Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus
ada seperti yang ditunjukan pada gamabar. Panel-panel yang dimaksud untuk
beroperasi pada 220/380v, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidy grounded dan harus
dibuat mengikuti standard PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
b. Panel-panel harus dibuat dari besi setebal 2mm dengan rangka besi dan seluruhnya
harus di zinchromate dan di duco 2 kali dan harus di cat dengan cat bakar, warna dan
cat akan ditentukan kemudian oleh pihak Owner. Pintu panel-panel harus dilengkapi
dengan master key.
c. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya
harus diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-perbaikan, penyambungan-
penyambungan pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu
komponen-komponen lainnya.
d. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluannya
dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Sqare harus disediakan sesuai
gambar.
e. Body / badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
f. Komponen panel :
Accessories
Bus bar, terminal terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan pabrik
dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian
yang bergetar.
Busbar
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-21
 Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar netral dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus diperhitungkan
dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan
kenaikkan suhu lebih besar dari 65 C. Untuk itu penmapang busbar harus sesuai
ketentuan dalam PUIL.
 Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan warna
busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.

 Bus bar adalah batang tembaga murni dengan minimum conductivitas 98%, rating
amper sesuai gambar.
 Bus bar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau / Kuning

Circuit braker
 Penggunaan MCCB untuk :
- Outgoing pada PDTR
- Incoming pada panel beban sampai dengan minimal 20A 1 phase
- Breaking capasity sesuai dengan gambar perencanaan.
 Penggunaan MCB :
- Outgoing pada
 Circuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneouse magnetic unit.
 Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shunt trip terminal.

Alat Ukur
Alat ukur yyang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan
getaran. Untuk Ampermeter dan Volmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier
dan ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK / PLN
(minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur). Komponen-komponen pengukuran yang
dipakai :
Ampermeter
Volmeter
Frequency Meter
Cos Phi Meter
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-22
3.2. Kabel Tegangan Rendah
a. Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas.
b. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah jenis NYY, NYFGbY. Untuk
kabel feeder / power dari jenis NYY, kabel penerangan dipergunakan kabel NYM
sedangkan untuk kabel grounding dari jenis BCC.
c. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 KV dan
0,5 KV untuk kabel NYM

3.3. Lighting Fixtures


a. Lampu RM TL-D
 Rumah lampu terbuat dari plat baja/besi tebal minimal 0,5 mm dengan cat
powder coating warna putih.
 Tabung lampu yang dapat dipakai adalah Seri 84 (Natural White) TL-D atau
sesuai dengan persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
 Menggunakan list dari plat SUS 304, dan terdapat cover glass setebal 2 mm,
dipasang rata plafond , tahan terhadap tekanan, diberi tambahan sealent untuk
memenuhi standart IP.65.
b. Lampu Teardrop Light

 bahan perumahan : Polikarbonat

 Material reflektor : Baja

 Material optik : Polikarbonat

 Penutup optis/material lensa : Polikarbonat

 Material fiksasi : Baja stainless

 Penutup optis/polesan lensa : Opal

 Panjang keseluruhan : 1200 mm

 Lebar keseluruhan : 45 mm

 Tinggi keseluruhan : 84 mm

 Warna : white

c. Lampu Tabung ( Down Light )


 Lighting fixtures harus dilengkapi dengan reflector aluminium tebal minimal 1,2
mm.
 Braket penggantung terbuat dari plat baja tebal 0,8 mm finishing
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-23

 Lamp holder menggunakan satandart E – 27.


 Diameter dari kap lampu minimal 150 mm.
 Menggunakan list dari plat SUS 304, dan terdapat cover glass setebal 2 mm
dipasang rata plafond , tahan terhadap tekanan, diberi tambahan sealant untuk
memenuhi standart IP 65
 Lampu yang dipakai dari jenis lampu incandescent dan PLC atu sesuai gambar.
Contoh harus disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.

3.4. Kotak-kotak dan Saklar


a. Kotak-kotak dan saklar yang akan dipasang pada dinding Steel Panel adalah tipe
pemasangan masuk / inbow ( flush mouting ).
b. Kotak-kotak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 13 A dan mengikuti
standart VDE, sedangkan kotak-kotak khusus tenaga (outbow) mempunyai rating
15 A dan mengikuti standart BS (3 pin) dengan lubang bulat dan tertutup.
c. Flush-box ( inbow doos ) untuk tempat saklar, kotak-kotak dinding dan push button
harus dipakai dari jenis bahan blakely atau metal.
d. Kotak-kotak dinding yang dipasang 300 mm dari permukaan lantai kecuali
ditentukan lain dan ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis water dicht (WD)
sedang untuk saklar dipasang 1,500 mm dari permukaan lantai atau sesuai gambar

3.5. Konduit
Konduit instalasi penerang yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact.
Factor pengisian konduit harus mengikuti kententuan pada PUIL.

02.4. PERLENGKAPAN INSTALASI


a. Perlengkapan instalasi yang dimaksud adalah material-material untuk melengkapi
instalasi agar diperoleh hasil yang memenuhi syaratan, handal dan mudah
perawatan.
b. Seluruh klem kabel yang digunakan harus buatan pabrik.
c. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam junction box / doos,warna kabel
harus sama.
d. Juction box / doos yang digunakan harus cukup besar dan dilengkapi tutup
pengaman.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-24
02.5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

5.1. Panel-panel
a. Sebelum pemesanan/pembuatan panel, harus mengajukan gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan perencana dan Konsultan Pengawas.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan harus
rata ( horizontal ).
c. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dapat disesuaikan dengan kondisi
setempat.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam ( inbow ) kabel – kabel dari / ke terminal panel
harus dilindungi pipa PVC High Impact yang tertanam dalam tembok secara kuat dan
teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang dipasang menempel tembok ( outbow ),
kabel-kabel dari / ke terminal panel harus melalui tangga kabel.
e. Penyambung kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel ( cable lug ) yang
sesuai.
f. Ketinggian panel yang dipasang pada dinding (wall-mounted) = 1,600 mm dari lantai
terhadap as panel.
g. Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland dari karet
atau penutup yang rapt tanpa adanya permukaan yang tajam.
h. Semua panel harus ditanahkan ( grounding).

5.2. Kabel – kabel


a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark yang jelas dan
tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
b. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengindentifikasikan phasenya sesuai dengan kententuan PUIL.
c. Kabel daya yang dipasang horizontal / vertical harus dipasang pada tangga kabel,
diklem dan disusun rapi.
d. Setiap tarikan kabel tidak diperkenalkan adanya sambungan, kecuali pada Tdoos
untuk instalasi penerangan.
e. Untuk kabel dengan diameter 16 mm 2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu
kabel untuk terminasinya.
f. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm 2atau lebih harus mempergunakan
alat press hidraulis yang kemudia disolder dengan timah pateri.
g. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi lainya harus
ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung pipa galvanis dengan
1
penampang minimum 2 kali penampang kabel.
2
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-25
h. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuatkan
1
sleeve dari pipa galvanis dengan penampang minimum 2 kali penampang kabel.
2
i. Semua kabel yang dipasang di atas langit-langit harus diletakkan pada suatu rak
kabel.
j. Kabel penerangan yang terletak di atas rak kabel harus tetap di dalam koduit.
k. Penyambungan kabel untuk penerangan dan kotak-kotak harus didalam kotak
terminal yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan konduitnya dan
dilengkapi dengan skrup untuk penutupnya dimana kabel kotak terminal tadi minimum
4 cm. Penyambungan kabel menggunakan las doop.
l. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m disetiap
ujungnya.
m. Penyusutan konduit diatas rak kabel harus rapih dan tidak harus menyilang.
n. Kabel tegangan rendah yang akan dipasang harus mempunyai sertifikat lulus uji dari
PLN yang terutama menjamin bahan isolasi kabel sudah memenuhi persyaratan.
o. Pengujian dengan megger harus tetap dilaksanakan dengan nilai tahanan isolasi
minimum 500 kilo ohm.

5.3. Kotak – kotak dan Saklar


a. Kotak-kotak dan saklar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan masuk dan
dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak - kotak dan 1.500 mm
untuk saklar atau sesuai gambar detail.
b. Kotak-kotak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab / basah harus dari
tipe water dicht ( bila da ) dengan tipe Saklar farmasi.
c. Kotak-kotak yang khusus dipasang pada kolom beton harus terlebih dahulu
dipersiapkan sparing untuk pengkabelannya disamping metal doos tang harus
terpasang pada saat pengecoran kolom tersebut

5.4. Pertanahan (Grounding)


a. Sistem pertahanan harus memenuhi peraturan yang berlaku dan persyaratan yang
ditunjukan dalam gambar / RKS.
b. Seluruh panel dan peralatan harus di tanahkan. Penghantar pertanahan pada panel-
panel menggunakan BCC dengan ukuran min. 6 mm2 dan max.
2
95mm ,penyambungan ke panel harus menggunakan sepatu kabel (cable lug).
c. Dalamnya pertanahan minimal 12 meter dan ujung elektroda pertanahan harus
mencapai permukaan air tanah, agar dicapai harga tahanan tanah (groundresistance)
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-26
dibawah 2 (dua) ohm, yang diukur setelah tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-
turut.
d. Pengukuran Pentanahan tanah dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Pengukuran ini harus disaksikan
Konsultan Pengawas.

02.6. PENGUJIAN
a. Sebelum semua peralatan utama dari system dipasang, harus diadakan pengujian
secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan LMK / PLN serta instansi
lainnya yang berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus
diadakan pengujian secara menyeluruh dari system untuk menjamin bahwa system
berfungsi dengan baik.
Semua biaya yang timbul dari pelaksanaan pengujian menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan.
b. Test meliputi :
Test Beban Kosong (No Load Test)
Test Beban Penuh (Full Load Test)

02.7. NO LOAD TEST


Test ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan di test satu per satu seperti misal
pengujian instalasi 0,6/1 KV (Kabel Tegangan Rendah):
 Pengukuran tahanan isolasi dengan megger 1,000 Volt
 Pengukuran tahanan instalasi dengan megger 1,000 Volt
 Pengukuran tahanan pentanahan
Dan harus diberikan hasil test berupa Laporan Pengetesan / hasil pengujian pemeriksaan.
Apabila hasil pengujian dinyatakan baik, maka test berikutnya harus dilaksanakan secara
keseluruhan (Full Load Test).

02.8. FULL LOAD TEST


Test beban penuh ini harus dilaksanakan Pelaksana Pekerjaan sebelum penyerahan
pertama pekerjaan. Test ini meliputi :
 Test nyala lampu-lampu dengan nyala semuanya.
 Test pompa-pompa seluruhnya, yang dilaksanakan bersama-sama sub pekerjaan
pompa-pompa
 Test peralatan (beban) lainnya.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-27
Lamanya test ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban penuh, dan semua
biaya dan tanggung jawab teknik sepenuhnya menjadi beban Pelaksana Pekerjaan,
dengan schedule / pengaturan waktu oleh Konsultan Pengawas.
Hasil test harus mendapat pengesahan dari Perencana dan Konsultan Pengawas.
Selesai test 3 x 24 jam harus dibuatkan Berita Acara test jam untuk lampiran penyerahan
pertama pekerjaan.

04.2 DAFTAR MATERIAL DAN JAMINAN


Pada waktu penawaran Pelaksana Pekerjaan wajib menyertakan (melampirkan) informasi
dan brosur mengenai seluruh material yang ditawarkan.
Informasi dan brosur ini harus mencakup dan menjelaskan mengenai isian dan spesifikasi
teknis material yang ditawarkan sarta Pelaksana Pekerjaan wajib memberi tanda pada
brosur, tipe atau jenis material tersebut. Apabila ada material-material atau fasilitas-
fasilitas dengan kategori “Standard” serta “Optional”, agar hal ini diberi tanda dan
ditegaskan, begitupula terhadap hal-hal tertentu lainnya yang dianggap penting untuk
dipertegas.
Hal ini agar jelas dan memudahkan di dalam mengevaluasi kelengkapan material dan
sistem yang ditawarkan.
Apabila Pelaksana Pekerjaan tidak menyertakan brosur dengan lengkap, hal ini akan
merugikan Pelaksana pekerjaan di dalam proses evaluasi.
Pada waktu mengajukan penawaran, Pelaksana Pekerjaan harus menyertakan/
melampirkan “Daftar Material” dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek ini
nantinya, dan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
Bila dinyatakan sebagai pemenang untuk pekerjaan UPS , maka Pelaksana Pekerjaan
harus memberikan Surat Pernyataan dari Agen/Distributor atau principal dari merk mesin
yang ditawarkannya dengan menyatakan bahwa barang yang ditawarkan adalah 100%
baru, dari model mutakhir pembuatan tahun 2007/2008 dan bersedia menjamin pelayanan
purna-jual, dan dapat memberikan Sertificate Of Original dari pabrik.
Dalam daftar material ini harus disebut pabrik, merk dan type lengkap disertai
brosur/catalog.
Apabila pada waktu memasukkan penawaran tidak menyertakan / mengajukan
brosur/katalog atau tidak lengkap, maka hal ini mempengaruhi penilaian, dan tidak lepas
dari kewajiban untuk menyesuaikan dalam spesifikasi teknis, dan utnuk itu Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas dapat menentukan sendiri material yang memenuhi
spesifikasi teknis atas resiko Pelaksana Pekerjaan.
Merk dan type dari pada material yang diajukan dalam daftar meterial tersebut, harus
sudah diperiksa dan diyakini benar oleh Pelaksana Pekerjaan bahwa dalam kurun waktu
pelaksanaan proyek, material tersebut dapat diperoleh.
Tidak ada alasan dikemudian hari bahwa material tidak dapat diperoleh di pasaran/agen.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-28
Untuk hal ini Pemberi Tugas /Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana akan
menentukan merk/ type lain sesuai dengan spesifikasi sama serta resiko biaya
ditangggung oleh Pelaksana Pekerjaan.

04.3 NAMA PABRIK / MERK YANG DITENTUKAN

Apabila dalam spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dari suatu jenis
bahan/komponen, (Daftar Meterial) tertentu maka Pelaksana Pekerjaan wajib
menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

Jadi tidak ada alasan bagi Pelaksana Pekerjaan pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapatkan.

Hal ini berlaku pula kepada peralatan atau material yang tidak disebutkan secara spesifik
baik terhadap merk atau type pada dokumen ini namun oleh Pelaksana Pekerjaan telah
disebutkan atau dimasukkan di dalam penawarannya.

Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Pelaksana Pekerjaan harus sesegera mungkin memesan melalui agennya di Indonesia.

Untuk itu 1 (satu) minggu setelah penunjukkan pemenang, Pelaksana Pekerjaan harus
memberikaan foto copy dari pemesanan material yang diimport pada keagenan ataupun
importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan (order
import) sesuai prosedur dari pihak Konsultan Pengawas Lapangan/Pemberi Tugas.

Supplier harus menunjukkan tanda keagenan peralatan dan berlangsung jawab secara
teknis terhadap material yang diajukannya.

Keterlibatan pihak agen manufactur sampai kepada supervisi dan commissioning dari
pihak agen manufacturer.

04.4 UJI COBA DAN ACCEPTANCE PROCEDURE


Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses
commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan.

Prosedur dan pelaksanaan Commissioning dan pengujian terhadap fisik peralatan,


elektris, operasional, proses, sertifikasi dan hasil penyiapan laporan test harus disiapkan
oleh Pelaksana Pekerjaan.

“Acceptance” oleh pihak Pemberi Tugas akan dilakukan setelah uji-coba secara khusus
dengan menyertakan pihak Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas / Konsultan Perancana
dan menyampaikan hasil/laporan commissioning dan sertifikat/hasil test yang telah
dilaksanakan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-29
Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum serah terima tahap I atau mengikuti jadwal
yang ditentukan Konsultan Pengwas / Pemberi tugas.

Biaya dan perlatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggung Pelaksan
Pekerjaan.

Pelaksana Pekerjaan wajib melengkapi data dari seluruh perlatan yang ditawarkan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-30

BAB.IV. MEDICAL GAS SYSTEM


01.1. RUANG LINGKUP MEDICAL GAS SYSTEM
a. Sistem Pemipaan dan Instalasi
b. Secondary Equipment

01.2. INSTALISI GAS MEDIS


Bagian-bagian pekerjaan instalasi gas medis :
a. Sistem Pemipaan
b. Pekerjaan Main Valve atau Shut Off Valve (Zone Valve)
c. Pekerjaan Medical Outlet

01.3. PEMIPAAN
Standard pipa tembaga dan stainless stel yang dipakai untuk instalasi gas medis :
a. JIS H 3300-C1120 : Type L
b. ASTM B88 : Type L
Pemasangan pipa pada instalasi pipa diatas plafond harus dilengkapi dudukan dan
gantungan pipa yang diikat kuat pada dak beton atau kuda-kuda kayu. Masing-masing
pipa harus diberi clamp penguat dengan jarak yang cukup (10 - 25 cm). Jarak dudukan
atau penumpu satu sama lain rata-rata 1-2 meter, baik vertical maupun horizontal. Untuk
menghindari penurunan tekanan (pressure drop) pemasangan pipa pada instalasi pipa
diatur menurut diameter yang disesuaikan dengan panjang instalasi pipa dan jumlah
outlet. Pemasangan pipa tembaga pada instalasi di dalam dinding (tembok atau partisi)
harus dilengkapi pipa pelindung (PVC atau conduit) untuk menghindari benturan-benturan
yang mungkin terjadi dan untuk memudahkan perawatan / maintenance instalasi pipa di
dinding. Ukuran pipa PVC tersebut biasanya 10 - 16 mm. Semua penyambungan pipa
untuk instalasi gas medis harus menggunakan fitting-fitting yang sesuai seperti elbow,
socket, tee dan reducer. Untuk membedakan jenis gas pada instalasi pipa harus dipasang
tulisan / sticker yang menyatakan jenis dan arah aliran gas dengan jarak yang cukup ( ± 2
meter ) ataupun memberi warna dengan mengecat pipa sesuai dengan jenis gasnya
masing-masing.

Standar
Ada kode standar tertentu yang harus diikuti ketika merancang atau manufaktur
sistem perpipaan. Organisasi yang menyebarluaskan standar pipa meliputi:
 ASME - The American Society of Mechanical Engineers
 ASTM - American Society untuk Pengujian dan Material
 API - American Petroleum Institute
 AWS - American Welding Society
 AWWA - American Water Works Association
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-31
 MSS - Produsen 'Masyarakat Standardisasi
 ANSI - American National Standards Institute
 NFPA - Nasional Fire Protection Association
 EJMA - Ekspansi Bersama Asosiasi Produsen
 CGA - Compressed Gas Association
Misalnya pipa harus memenuhi persyaratan dimensi:
 ASME B36.10M - Welded dan Seamless Steel Pipe Tempa
 ASME B36.19M - Stainless Steel Pipe
 ASME B31.3 2008 - Proses Piping

Kode B31.3 memiliki persyaratan untuk pipa yang ditemukan di kilang minyak bumi;
kimia, farmasi, tekstil, kertas, semikonduktor, dan kriogenik tanaman; dan terkait
tanaman dan terminal pengolahan. Kode ini menentukan persyaratan untuk bahan
dan komponen, desain, fabrikasi, perakitan, ereksi, pemeriksaan, inspeksi, dan
pengujian pipa. Kode ini berlaku untuk pipa untuk semua cairan termasuk:
(1) baku, menengah, dan bahan kimia selesai;
(2) produk minyak bumi;
(3) gas, uap, udara dan air;
(4) padatan terfluidisasi;
(5) refrigeran; dan
(6) cairan kriogenik.

Bahan
Bahan dengan yang pipa diproduksi sering membentuk sebagai dasar untuk
memilih pipa apapun. Bahan yang digunakan untuk pipa manufaktur meliputi:
 Carbon Steel (CS)
 Layanan Suhu Baja Karbon Rendah (LTCS)
 Stainless Steel (SS)
 Besi ditempa ( besi lunak )
 Non-Ferrous Metals ( Inconel , Incoloy , cupronikel-nikel dll)
 Non-Metallic ( ABS , GRE , PVC , HDPE , kaca tempered , dll)
 Krom-molibdenum baja (baja Alloy) - Umumnya digunakan untuk layanan
suhu tinggi
Mayat fitting untuk pipa dan tubing yang paling sering dari bahan dasar yang sama
seperti pipa atau tubing yang terhubung, misalnya, tembaga , baja , polyvinyl
chloride (PVC),diklorinasi polyvinyl chloride (CPVC), atau akrilonitril butadiena
stirena (ABS ). Namun, bahan apa pun yang diperbolehkan oleh pipa, kesehatan,
atau bangunan kode (sebagaimana berlaku) dapat digunakan, tetapi harus sesuai
dengan bahan lain dalam sistem, cairan yang diangkut, dan suhu dan tekanan di
dalam dan di luar sistem. Sebagai contoh, kuningan - atau perunggu -bodied
perlengkapan umum di sebaliknya pipa tembaga dan pipa sistem.bahaya
kebakaran , gempa bumi resistensi, dan faktor-faktor lain juga mempengaruhi
pilihan bahan pas.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-32
01.4. MAIN VALVE DAN ZONE VALVE.
Seluruh jaringan instalasi pipa pada tiap jenis gas harus dilengkapi pemasangan :
a. 1 ( satu ) unit kran induk (Main Valve) yang dipasang di ruang sentral.
b. 1 ( satu ) unit kran distribusi yang dipasang di setiap jalur distribusi.
c. Sesuai kebutuhan kran pembagi ( zone valve ) dipasang sesuai dengan pembagian
instalasi

Seluruh jaringan instalasi pipa harus dilakukan pengetesan terutama untuk mendapatkan
kepastian kebocoran pada setiap daerah sambungan, lebih diutamakan pada instalasi
yang tertutup lapisan dinding tembok pemeriksaan kebocoran harus sangat diperhatikan.
Pada pemasangan instalasi pipa pada bangunan bertingkat, pengetesan kebocoran
biasanya dilakukan secara bertahap, apabila dipastikan tidak ada kebocoran dilanjutkan
pengetesan keseluruhan.

Tahapan pelaksanaan pengetesan instalasi pipa dilakukan sebagai berikut :

Test pertama : Setelah selesai pemasangan instalasi pipa di atas plafond dan
dinding selesai.
Test kedua : Setelah instalasi pipa selesai, dipasang valve
Test ketiga : Setelah selesai pemasangan outlet gas medis
Test keempat : Keseluruhan main valve sampai dengan outlet, setelah
sebelumnya seluruh jaringan instalasi di blow off.
Test kelima : Uji coba dan bow off ulang.
Pengetesan kebocoran menggunakan media tekan Nitrogen dengan tekanan 2 kali
tekanan kerja instalasi atau ± 10 kg/cm2dalam waktu 2 x 24 jam. Pengetesan pertama
sampai keempat seluruh jaringan instalasi dites dengan tekanan yang sama atau ± 10
kg/cm2dalam waktu 2 x 24 jam. Pada pengetesan yang kelima atau yang terakhir
merupakan uji coba tekanan test disesuaikan dengan fungsi masing-masing instalasi,
disini yang jelas berbeda adalah pengetesan Suction (vacuum). Untuk meyakinkan
sebaiknya dilakukan cek ulang untuk menghindari kesalahan penyambungan pada outlet.
Sebelum dioperasikan seluruh jaringan instalasi harus dibersihkan dengan cara blow off
(ditiup) menggunakan gas nitrogen setelah cukup bersih dilanjutkan bloww off berikutnya
dengan menggunakan oxygen. Pada setiap ruang operasi/bedah yang benar harus
dipasang 1 (satu) outlet pembuangan gas limbah (anti pollution unit) dengan
menggunakan sistem vacuum yang dibuang melalui saluran pipa khusus ke udara luar.
Untuk keperluan perbaikan/maintenance sebaiknya setiap bagian bangunan dipasang
saluran oxygen darurat (Emergency Supply Oxygen) yang bisa dengan mudah
dioperasikan setiap saat.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-33

Ketentuan dimana untuk gas yang berhubungan dengan produk memenuhi


klasifikasi ISO 8573-1: 2010 Kelas 6.

Ketentuan dimana untuk Kelas Ruang A/B klasifikasi partikel udara adalah ISO
14644 Kelas 5 non operasional.
Kelas C adalah ISO kelas 7
Kelas D adalah ISO Kelas 8 Non operasional

01.5. OUTLET
Pemasangan outlet gas medis di dinding (tembok atau partisi) yang standard dipasang
dalam box mounting dilengkapi panel plat stainless steel dikuatkan dengan baut sekrup
baja. Konstruksi outlet gas medis masing-masing produk berbeda ukuran, type dan sistem
koneksinya, namun cara kerjanya pada dasarnya sama. Semua outlet harus tertutup rapat
secara otomatis pada saat tidak dipakai dan gas baru erbuka atau mengalir setelah alat
perlengkapan outlet (conector) dipasang.

Untuk menghindari kesalahan pemasangan setiap outlet gas medis diberi nama gas,
warna yang berbeda, ukuran drat/sekrup tusuk yang berbeda pula. Dengan demikian
conector gas yang satu tidak akan bisa masuk ke outlet yang lain.

Tekanan beberapa unsur gas yang keluar dari outlet harus memenuhi standard medis
yaitu :
a. Oxygen ( O2) = 4 – 5 Kg/Cm2
b. Nitrogen ( N 2 ) = 4 – 5 Kg/Cm2
c. Compressed Air = 4 – 5 Kg/Cm2
d. Carbondioxida ( CO 2) = 20 – 60 cm Hg
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-34

BAB V : PEKERJAAN RUANG STEMSELL, RUANG PRODUKSI DAN KORIDOR

01.1. LINGKUP PEKERJAAN


a. Pekerjaan ini meliputi pemasangan dinding dan ceiling dengan Medical Insulated
Panel (SUDAH TERPASANG), peralatan perlengkapan Cleanroom dan lainnya yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar dan spesifikasi teknis.
b. Terhadap dinding panel yang telah terpasang perlu dilakukan perubahan atau revisi
sesuai dengan gambar rencana pada pembangunan laboratorium Stem Cell tahap II
ini.
c. Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan ini seperti
pekerjaan bobokan dinding, pekerjaan instalasi listrik dalam Cleanroom, instalasi
system ventilasi, instalasi gas termasuk dalam lingkup pekerjaan medical wall
system.
d. Peralatan perlengkapan Cleanroom yang integrated dengan Medical Wall Panel :
Lighting, Display Panel, Electrik Unit.
e. System ventilasi ruang Cleanroom adalah Return Air System, Clean Air Supply
System ( HEPA Filter ), Air Condition system.
f. Lantai Cleanroom dengan Epoxy

01.2. PERSYARATAN MATERIAL / BAHAN


a. Medical Insulated Panel untuk Wall dan Ceiling

Medical Insulated Panel adalah panel plate steel sheet tebal 0,6 mm polyester coated
Antibacterial Colorbond On Truzinc – bonded both sides.

Dinding Panel

Dinding Medical Insulated Panel dengan ketebalan 100 mm akan dipasang dengan
posisi vertikal, angel 50 x 50 mm & 2 pcs aluminium coving akan dipasang sebelum
dinding panel. Sebagai dasar untuk perkuatan diantara lantai dengan dinding panel
menggunakan shurdrive anchore. Setiap sambungan atau pertemuan antar coving
dengan medical insulated panel dan lantai akan di seal menggunakan silicone
sealant. Sambungan antara modul panel menggunakan sistem frame joint.

Ceiling Panel

Ceiling medical insulated panel dengan ketebalan 50 mm akan dipasang setelah


struktur gantungan ceiling selesai, ceiling akan menumpu pada gantungan dan
dinding panel tersebut apabila bertemu dengan dinding panel dan pada panjang
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-35
tertentu memakai gantungan sebagai pengikat dan penguat ceiling panel. Sistem
gantungan ceiling yang akan digunakan adalah tipe main suspension, sistem
gantungan dipasang pada frame joint panel. Gantungan plaffond akan diikat ke
struktur bangunan tersebut / struktur yang telah disiapkan atau concrate slab lantai
diatas ceiling, tumbuckle digunakan untuk mengatur levelnya.

Joint Panel

Untuk system joint Medical Insulated Panel yang dipakai yaitu system frame joint.
Pada saat pemasangan panel, diharuskan joint-joint panelnya dibuat serapat mungkin
untuk meminimalkan celahnya. Semua joint panel akan ditutup menggunakan
silicone sealant untuk menghindari terjadinya terkumpulnya debu di celah sambungan
tersebut.

b. Pintu, jendela, opening-opening

Pintu dan jendela tidak hanya dipasang pada dinding panel tetapi juga dapat
dipasang pada dinding bata. Material pintu terbuat dari bahan Medical Insulated
Panel bonded both sides tebal 50 mm.

Pemasangan pada dinding panel dilakukan setelah dinding panel terpasang, lalu
dilakukan marking untuk posisi pintu yang akan dipasang sesuai dengan ukuran pintu
tersebut, selanjutnya dinding panel tersebut akan dipotong untuk membuat opening
sesuai markingnya. Setelah openingnya selesai, maka frame pintu / jendela dipasang
berikut daun pintu / jendela.

Bila Pemasangan pada dinding bata, openingnya harus sudah disiapkan dengan
ukuran yang sudah ditentukan, selanjutnya hanya tinggal pemasangan frame dan
daun pintu yang di fixing pada opening tersebut.

Pekerjaan pembuatan dinding dilakukan dengan memotong insulated panel sesuai


dengan ukuran, lalu pemasangan cover yang diperlukan untuk opening tersebut, bisa
berupa canal U atau siku.

01.3. KELENGKAPAN PANEL


a. Electrical Unit : Stop Kontak 1 Ph (Clipsal), SS-HL
Frame, box recetacles, dressing plate
b. Display Panel : Ukuran 1200 x 600 x 200, SS-HL
c. Timer : Jam dinding analog dilengkapi dengan timer dan memori
dengan SS-HL Frame.
d. Temperature dan hydrometer : Digital temperature dan digital humidity ruangan.
Brand : Autonic / setara (angka harus jelas, terang, ukuran
minimal 20 mm) – by others
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-36
e. Return Grill, ducting, exhaust : 300 x 400 mm Grill (4 unit sudut), alm. Frame,
box, flexible ducting dan exhaust keluar. ( SESUAI
DENGAN GAMBAR RENCANA REVIEW)
Grill warna sama dengan dinding panel, box dari
galvanized mild steel tebal 1,2 mm, flexible
ducting diameter 4”.
f. Lighting : - Menggunakan lampu RM 2 x 36 W dengan
penutup kaca.
- Menggunakan lampu tipe Teardrop Light >20 W
- Menggunakan lampu DownLight
Disusun dalam ruangan untuk menghasilkan 1000
Lux.
01.4. SYARAT PELAKSANAAN
a. Pemborong sebelum memulai pekerjaan harus mengajukan contoh-contoh bahan
yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan dari Konsultan.
b. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan, pengukuran di lapangan (marking)
untuk mendapat ukuran yang tepat dengan keadaan di lapangan.
c. Kekuatan konstruksi dari rangka Medical Wall System harus sesuai dengan gambar
Shop Drawing yang diajukan sebelumnya dan disetujui oleh Konsultan.
d. Pertemuan antara dinding Medical Wall System harus tegak lurus, horizontal dan
menggunakan laser pointer. Permukaan dinding rata tidak bergelombang dan vertikal.
e. Pertemuan antara dinding tidak boleh membentuk sudut
f. Penempatan lighting, HEPA Filters pada ceiling harus dikoordinasikan sebelumnya
dan dinyatakan dalam gambar Shop Drawing oleh Pengawas/ Manajemen
Konstruksi. Kemudian tercatat seri dan tipe nya untuk memudahkan maintenance dan
penggantian selanjutnya dalam masa garansi.
g. Pelaksanaan pekerjaan pengujian sesuai parameter dalam RKS ini (Cahaya,
Kelembaman, dan Partikel dll.) dilaksanakan oleh instansi berwenang / BBTKL –
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan – Provinsi Jawa Tengah (bila ada).
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-37
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-38

BAB VI : PEKERJAAN SISTEM TATA UDARA


SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI TATA UDARA & ELEKTRIKAL
1.01.0 PERATURAN PEMASANGAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan dan standar sebagai
berikut:
1. ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating andAir Conditioning Engineers
2. SMACNA : Sheet Metal and Air Conditioning ContractorNational Association
3. ASTM : American Standard of Testing and Materials
4. ARI : American Refrigerating Institute
5. ASME : American Society of Mechanical Engineers
6. NFPA : National Fire Protection Association
7. JIS : Japan Industrial Standard
8. SNI 03-6481-2000: Sistem Plambing 2000
9. SNI-03-6572-2001 : Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian cara
pada bangunan gedung.
10. SNI 03-6574-2001 : Tata cara perancangan pencahayaan darurat, tanda arah dan
sistem peringatan bahaya padabangunan gedung.
11. SII : Standar Industri Indonesia
12. PUIL : Peraturan Umum Instalasi Listrik-2000
13. Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
14. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, Peraturan
Pemerintah Daerah setempat, PLN, Dinas Pemadam Kebakaran dan lain-lain.
15. Standar atau peraturan International (IEC, VDE, NEC, dll.) yang biasa/ umum
digunakan di Indonesia.
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Pemasangan Instalasi Tata Udara, Mekanikal, Elektrikal & Elektronik dari instansi yang
berwenang dan telah biasa mengerjakannya. Suatu daftar referensi pemasangan harus
dilampirkan dalam surat penawaran.

1.02.0 GAMBAR RENCANA


1.Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan
yang ada.
2.Gambar-gambar Arsitek, Struktur/Sipil maupun Interior harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-39

1.03.0 PELAKSANAAN PEMASANGAN


1.Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Kontraktor harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya kepada Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen
Konstruksi dalam rangkap 2 (dua) untuk disetujui.
2.Kontraktor wajib mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas
peralatan yang akan dipasang.Apabila ada sesuatu yang diragukan, Kontraktor harus
segera menghubungi Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi.
3.Beberapa peralatan tertentu (a.l. seperti AHU, Fan, dll.) ada asumsi yang diambil
Konsultan dalam menentukan kinerjanya.Asumsi ini harus diperiksa ulang oleh Kontraktor
dan bila perlu disesuaikandengan kondisi lapangan sehingga peralatan yang dipilih
memenuhi kinerja aktual yang diperlukan.Untuk itu Kontraktor wajib menghitung kembali
kinerja dari semua peralatan yang terpasang tersebut dan bertanggung jawab atas
pencapaian parameter yang telah ditentukan.
1.04.0 PERSETUJUAN MATERIAL, PERALATAN DAN DOKUMEN YANG DISERAHKAN
1. Umum
Sebelum memulai pekerjaan instalasi peralatan ataupun material,Kontraktor harus
menyerahkan shop drawing (gambar pelaksanaan), daftar peralatan dan bahan yang
akan digunakan pada proyek ini untuk disetujui oleh Pemberi Tugas/Konsultan
Perencana/Manajemen Konstruksi.
2. Gambar Pelaksanaan/Shop Drawings
Kontraktor harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang diperlukan
untuk diperiksa dan disetujui. Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti
Kontraktor sudah mempelajari keadaan setempat lapangan, gambar-gambar Struktur,
Arsitek,Interior maupun gambar-gambar instalasi lainnya.

3. Seleksi Data
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan seleksi data
dan menyerahkan dalam rangkap 2 (dua). Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur
unit yang dipilih dengan memberikan tanda.
1.05. PERALATAN DAN BAHAN
1. Umum
Semua peralatan dan bahan maupun komponennya harus baru dan sesuai dengan brosur
yang dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi sebagai yangdiuraikan maupun pada
gambar-gambar rencana dan merupakan produk yangmasih beredar dan diproduksi secara
teratur.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-40

2. Peralatan dan Bahan Sejenis


Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi
pabrik (merek) yang sama, sehingga memberikan kemungkinansalah dapat dipertukarkan.
3. Penggantian Peralatan dan Bahan
Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi
spesifikasi walupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan adaperalatan dan bahan
belum memenuhi spesifikasi, tetapi tetap harus dipenuhisesuai spesifikasi bila sudah
ditunjuk sebagai Kontraktor PelaksanaPekerjaan.
1.06. GAMBAR TERPASANG/AS BUILT DRAWING
Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) soft copy dan 1 (satu) set as built drawings berupa 1
(satu) set gambar kalkir dan 2 (dua) set gambar cetak biru/foto copinya. Gambar as built
drawing ini lengkap untuk seluruh instalasi terpasang pada proyek ini, berikut gambar-
gambar detail dan gambar potongan. As built ini harus menunjukkan lokasi dan posisi yang
tepat dari seluruh bagian- bagian instalasi. Referensi yang dapat digunakan antara lain:
kolom, dinding dan lain sebagainya.
1.07. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak sebagai wakil dari
Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak
Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Pengawas.

1.08.0 LAPORAN-LAPORAN
1. Laporan Harian & Mingguan
Kontraktor wajib membuat laporan harian, mingguan & bulanan yang memberikan
gambaran mengenai:
Kegiatan fisik.
- Catatan dan perintah Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas
disampaikan secara lisan maupun secara tertulis.
Laporan mingguan merupakan ringkasan dari laporan harian dan setelah ditanda tangani
oleh Manajer Proyek harus diserahkan kepada PemberiTugas/Konsultan
Perencana/Manajemen Konstruksi untuk diketahui/disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-41

Kontraktor instalasi iniharus menyerahkan kepada


PemberiTugas/KonsultanPerencana/Pengawas dalam rangkap 3 (tiga)mengenai
penyusunan formulir pengetesan seperti hal-hal sebagai berikut:
- Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi
- Hasil pengetesan peralatan
- Hasil pengetesan kabel
- dan lain-lainnya.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak
Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi.
1.09.0 GARANSI
Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama selama1 (satu)
tahun terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama.Semenjak penyerahan pertama
tersebut sampai masa garansi berakhir, bila terjadi kerusakan atau kegagalan
pekerjaan instalasi, Kontraktor wajibmengganti atau memperbaiki kerusakan atas biaya
sendiri.Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaiki atau diganti maka
garansi tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bilaterjadi kerusakan
pada peralatan-peralatan utama (contoh, motor AHU terbakar) maka motor tersebut harus
diganti baru dan tidak boleh wiringnya digulung baru. Semua properti dan lingkungan pabrik
yang rusak akibat kelalaian pemborongharus diperbaiki seperti keadaan semula.
Kontraktor menjamin kemudahan dalam pemeliharaan peralatan dan ketersediaan spare
part peralatan selama 5 (lima) tahun semenjak masa garansi berakhir. Dengan memberikan
surat jaminan dari distributor peralatan bahwa peralatan yang digunakan merupakan peratan
termodern (terbaru) tahun pengeluaran peralatan maksimal tahun 2015.
1.10.0 MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN
1.Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2.Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan memperbaiki danmelaksanakan
bagian-bagian pekerjaan yang tidak sempurna untuk yang belum atau yang sudah
diperingatkan sebelumnya tanpa adanya tambahan biaya.
3.Kontraktor harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat serah
terimapekerjaan pertama berupa:
a) As built drawing (lihat butir 1.06.0)
b) Brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain:
- brosur teknis (performance, kurva)
- maintenance manual
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-42

- operation manual
c) Data test report
d) Sertifikat jaminan peralatan dan instalasi
Semua point a sampai dengan point d harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan
sebanyak 2 (dua) sets.
1.11. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pihak Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi yang akan membicarakan dengan
Perencana.
2.Perubahan material, dan lain-lainnya, harus mendapat instruksi dari Pemberi
Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi secara tertulis sebelum
dilaksanakan.Dan pekerjaan tambah/kurang/perubahan yang ada harus disetujui oleh
PemberiTugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi secara tertulis.
1.12. IJIN - IJIN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperlukannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.13. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperlukan dalam pelaksanaan
instalasi ini, harus dikembalikan kekondisi semula dan menjadi lingkup pekerjaan instalasi
ini.
2.Modifikasi instalasi utilitas terpasang (existing) harus dikerjakan sampai selesai dan
termasuk kedalam testing & commissioning.
1.14. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS
1.Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Kontraktor
secara periodik dan minimum 1 kali tiap 2 minggu.
2. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Kontraktor
instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak PemberiTugas/Konsultan
Perncana/manajemen Konstruksi dan atau bila ada gangguan pada instalasi ini.
1.15. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1.Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik secara
lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman, sehingga pada waktu
serah terima pertama instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh Pemilik.
2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk bekerja pada
frekwensi 50 Hz  2Hz dan tegangan 220/380 Volt  10%.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-43

1.16.. TESTING DAN COMMISSIONING


1. Kontraktor harus melakukan semua testing dan pengukuran yang diperlukan untuk
mengetahui apakah seluruh instalasi sudah berfungsi dengan baik dan memenuhi semua
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis dan gambar perencanaan.
Kontraktor harus bertanggungjawab untuk memperbaiki instalasi ini bila tidak sesuai dengan
perencanaan.
2.Dokumen laporan pekerjaan harus menggunakan format Installation Qualification
(Kualifikasi Instalasi), Operational Qualification (Kualifikasi Operasional) dan Performance
Qualification (Kualifikasi Kinerja).

KETENTUAN UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM TATA


UDARA & ELEKTRIKAL
2.01.0. U M U M
Pasal-pasal di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan yang
perlu diikuti untuk semua bagian-bagian yang dalam pelaksanaannya
berhubungan dengan instalasi tata udara.
2.02.0. INSTALASI
1. Umum
Semua peralatan yang tercantum dalam spek dan alat-alat bantu harus dipasang
sesuai dengan cara-cara pemasangan yang secara teknis praktis,baik dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan petunjuk daninstruksi pada brosur
atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu
tersebut.
2. Landasan Peralatan
Semua landasan untuk peralatan dan motor, ukurannya sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian-bagian peralatan maupun motor yang berada diluar
landasan.
3. Platforms
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal (siku)
yang dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan
tidak bergetar dalam operasinya. Bagian yang tajam diberi karet pengaman
sebagai safety.
4. Seluruh hasil pekerjaan harus dilengkapi dengan Installation
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-44

Qualification(Kualifikasi Instalasi), Operational Qualification (Kualifikasi


Operasional) danPerformance Qualification (Kualifikasi Kinerja).
2.03. PENETRASI ATAP
Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton (curb) sekeliling bagian-bagian instalasi
tersebut sehingga konstruksinya betul-betul kedap air.
2.04. PENCAPAIAN PERALATAN UNTUK SERVIS
Semua peralatan ataupun peralatan bantu dalam prinsip pemasangannya harus
mudah untuk bisa diamati, diservis dan mudah dicapai untuk perbaikan, termasuk
juga aksesoris pipa dan duct seperti valve, clean out, damper, filter, venting dll.
Untuk itu kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang
terbaik dari peralatan dan aksesoris tsb. Sehingga tujuan yang dimaksud
tercapai.Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada akses panel yang
diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari akses panel tsb.
Sehubungan dengan letak peralatan/aksesoris dan kaitannya dengan
arsitek/interior perlu dibicarakan dengan Pemberi
Tugas/KonsultanPerencana/Manajemen Konstruksi untuk disetujui.
2.05. PERLINDUNGAN PERALATAN DAN BAHAN
Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi Kontraktor untuk melindungi
peralatan-peralatan, bahan-bahan baik yang sudah, maupun belum
terpasangbila diperkirakan bisa rusak, cacat disebabkan oleh alam (hujan,
debu, kelembaban) ataupun oleh bahan-bahan kimia sekitarnya.Peralatan dan
bahan yang rusak atau cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang benar
adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima.
2.06. PENGECATAN
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang tidak
digalvanis harus dicat dasar (zinchromate) dan cat finish. Sebelum pengecatan
dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran
yang melekat.Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat dan cat finish
terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya
rusak/cacatdalam pengangkutan, penyimpanan dlsb, harus dicat kembali sesuai
aslinyaatau sesuai dengan warna yang ditentukan Pemberi
Tugas/KonsultanPerencana/Manajemen Konstruksi.
2.07. ANTI KARAT
- Semua peralatan bantu instalasi, yang dibuat (semacam penggantung,
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-45

dudukan, landasan, flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat,
yaitu zinchromate dan selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan
kemudian.
- Semua baut, mur dan washer haruslah zinc electroplated.
- Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dari
bekas las-lasan, dicat dasar dengan zinchromate dan cat akhir (finish) 2 lapis.
2.08. SLEEVE, PERALATAN YANG TERTANAM DI DINDING
Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus
concrete atau tembok harus dipasang sesuai gambar detail perencanaan.Untuk
itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan
dengan Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi dan disertai
gambar detail.Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan
sleeve dengan clereance ¾”, jika ducting atau pipa berisolasi clereance-nya tetap
dibutuhkan¾” antara isolasi dan sleeve, sleeve yang menembus atap harus
diperpanjang 200 mm diatas atap lantai.Setelah pemasangan pipa atau ducting
clereance-nya harus diisi dengan glass wool dan diseal dengan sealant dan untuk
dinding yang tahan api harus digunakan sealant yang tahan api.

2.09. PENOMORAN, NAMA PERALATAN/AKSESORIS


Kontraktor wajib memberikan nomer dan nama semua peralatan terpasang dan
aksesorisnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuai seperti yang
dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet dan semua ini sudah harus
tercantum dalam as built drawing.

SPESIFIKASI TEKNIS INSTALASI TATA UDARA & ELEKTRIKAL


KETENTUAN/PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI

3.00. KETENTUAN/PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN


INSTALASI
3.01. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata Udara (Air Conditioning) & Elektrikal secara lengkap termasuk
semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu
instalasi yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk
dipergunakan.Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah
sebagai berikut:
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-46

- Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua peralatan tata udara, seperti:


* AHU DX System
* Plug Fan
* Peralatan Kontrol
* Peralatan Bantu yang diperlukan
* Aksesoris dan sebagainya
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh instalasi peralatan kontrol.
- Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh instalasi ducting.
-Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh instalasi pemipaan
refrigeran.
-Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh instalasi pemipaan
condensat water (drainage).
-Pengadaan, pemasangan dan pengujian sumber daya listrik bagi instalasi ini
seperti kabel dan panel AC.
-Penyediaan dan pemasangan instalasi kabel-kabel feeder ke setiap Panel motor
starter/kontrol motor dan pekerjaan Ventilasi dan AC (VAC) lengkap dengan
aksesoris dan koneksinya.
- Penyediaan dan pemasangan instalasi Kabel Ladder/tray lengkap dengan aksesoris
dan koneksinya.
- Penyediaan dan pemasangan instalasi Pentanahan (grounding), lengkapdengan
aksesoris dan koneksinya.
- Pengadaan, peng-installan dan pengujian semua jenis program-programSoftware
yang akan dipakai.
- Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik mengenai cara-cara menjalankan
dan memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebutbetul-betul dapat
menjalankan dan memelihara instalasi dengan benar.
- Menyerahkan gambar-gambar sebagaimana terpasang (as built drawings), buku
petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data teknis lengkapperalatan instalasi
yang terpasang.
- Melakukan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa
pemeliharaan.
- Memberikan garansi terhadap peralatan yang terpasang (minimum 6 bulan).
3.02.0 SISTEM TATA UDARA
3.02.1 AIR HANDLING UNIT (AHU)
3.02.1.1 Lingkup Pekerjaan
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-47

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Air Handling
Unit untuk proyek ini seperti ditunjukkan pada gambar-gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
3.02.1.2 U m u m
a.Unit AHU ini baik fan maupun kinerja dari coil harus mengikuti standar ARI430-66 untuk
fan dan 410-720 untuk koil.
b. Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus diikuti. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifikasiterhadap kemampuan unit
(kinerja) dapat dilihat pada lembar gambarrencana "Daftar Peralatan" untuk proyek ini.
c.Air Handling Unit dan kelengkapannya harus disuplai oleh suatu pabrik yang sudah
berpengalaman dan spesialis untuk produksi dan disain peralatan ini minimal 5 tahun.
d. Semua Air Handling Unit dan kelengkapannya harus mempunyai noise levelyang rendah
dan tidak bergetar dalam operasinya dan dalam batas yang normal yang masih bisa
diterima secara standar.

3.02.1.3 Spesifikasi Teknis


Secara garis besar Air Handling Unit yang harus diadakan dan dipasang
meliputi bagian-bagian:
Fan section, cooling coil section lengkap dengan drain pan, filter section
lengkap dengan access panel, mixing box lengkap dengan opposed blade
dampers, electric motor penggerak fan (plug fan), vibration mounting dan empty
box. Semua bagian AHU mulai dari mixing box (awal sisi inlet) sampaidengan
outlet plenum (akhir dari sisi oulet AHU) harus dibuat oleh pabrik pembuat AHU.
Arrangement AHU harus sesuai dengan desain dan sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat AHU.

a.C a s i n g
-Konstruksi casing harus kuat dan kaku baik konstruksi memakai frame aluminium &
Nylon Corner.
-Casing dengan konstruksi double skin minimum 50 mm/Sandwich panel dan dengan
isolasi diantaranya dari tipe Inject Foam panel density minimum 36 Kg/m3. Panel
Casing terbuat dari Baja Tahan karatberwarna.
- Mudah dan praktis dalam pemasangan atau bila dilepas untuk perbaikan.
-Casing dapat dengan mudah dipasang/dirakit dilapangan dalam keadaan knocked
down.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-48

- Casing dilengkapi dengan acces door untuk pemeriksaan fan, blower, motor dan filter.
- Casing tahan terhadap tekanan positif dan negatif sampai 1250 mm WG.
- Semua dinding (panel) terpasang rapat (air tight) terhadap rangka, tapi dapat
dengan mudah dibuka/dilepas untuk pemeriksaan dan perbaikancoil, fan, motor dan
filter.
- Drain pan dari stainless steel 304 yang diisolasi dan dapat menampungair
kondensasi pada keadaan maksimum.
b.Cooling Coil
- Secara umum bagian ini terdiri dari Coil yang dilengkapi dengan bak drain yang
memiliki kemiringan pada arah tertentu denganmenggunakan bahan tahan
karat.
- Cooling coil dipasang sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepas, diperbaiki
dan diperiksa saat melakukan pemeliharaan maupunperbaikan.
- Coil Section harus didisain sehingga bisa menjamin seluruh (jumlah)aliran udara
menyentuh dan melewati coil.
- Cooling coil dari bahan copper tube, dengan aluminium fin yang secara mekanis
terikat ke tube tanpa solder dan tinning.
- Kontruksi dan Material:
• Fins : Aluminum, yang secara mekanis terikat pada pipa coil.
• Tubes : Tembaga, tanpa sambungan
• Coil Casing : Lihat mengenai casing
• Header : Tembaga, lengkap dengan sambungan untuk air vent dan pipa
instalasi luar (CHWS/R)

-Koil dipilih untuk kecepatan udara pada permukaan maksimum 500 ft/menit.
-Koil harus memenuhi standar (factory test) ARI 410-72 untuk koil kinerja sedang
untuk disain & testing mengikuti American National Standard (NAS B9-1).

c. F a n
- Fan dari jenis centrifugal backward curve (airfoil) dan direncanakan suatu
putaran yang tenang (quite operation).
- Fan harus statis dan dinamis balance setelah terpasang.
- Fan harus mempunyai performa yang sesuai dengan standar ARI 430 -66.
- Fan mempunyai sistem internal inverter yang bisa adjust speed automatic.
d. Perletakan AHU
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-49

- AHU diletakkan denga cara menempel rata plafon dan digantung dilengkapi
dengan dudukan profil besi
- AHU harus menggunakan vibration isolator steel spring sehingga getaran yang
mengganggu tidak diteruskan kepada struktur bangunan.
- Dibawah AHU harus diberi drain pan tambahan dari BJLS 100 yangdiisolasi
dengan polyethelene foam tebal 1/2".
e. Filter
- Filter mempunyai standart ISO 9001 dan FM Approve.
- Filter dari jenis washable, fire resistance dari synthetic fibre tebal 2".
- Seluruh unit AHU menggunakan Efisiensi pre filter G4 dengan efisiensi 30%
untuk Fresh Air, dan menggunakan medium filter H12dengan efisiensi 99,5%
untuk fresh air.
- Untuk kelas D unit AHU harus dilengkapi HEPA Filter 99,95% berdasarkan Most
Penetrating Particle Size (MPPS)/ H-13.
- Untuk kelas C unit AHU harus dilengkapi HEPA Filter 99,99% berdasarkan Most
Penetrating Particle Size (MPPS)/ H-14.
- Untuk kelas B unit AHU harus dilengkapi HEPA Filter 99,99% berdasarkan Most
Penetrating Particle Size (MPPS)/ H-14
-Filter harus terpasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame.
Tidak diperbolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan
kurangnya ukuran filter. Pemasangan filter harus sistem jepit/klem.
-Filter yang akan terpasang harus ditunjukkan brosur teknis dan sertifikat
pendukung dimana tertera merek, tipe dan efisiensinya.
-Semua medium & HEPA filter yang terpasang di AHU harus memiliki media area
yang terluas dikelasnya (V-Bank Type).
-Filter section harus dilengkapi dengan differential pressure gauge untuk dapat
memonitor kondisi dari filter yang terpasang.
-Casing filter harus sama dengan casing AHU atau dibuat oleh pabrik
AHUtersebut.
-Housing HEPA harus dilengkapi dengan testing/DOP Port. HEPA filter jenis non
separator/minipleat dengan frame alumunium dan dilengkapi face guard untuk
melindungi HEPA filter media. HEPA filter harus dilengkapi scan test certificate
dari pabrik pembuat.
- Kontraktor harus menyediakan semua filter cadangan yang akan digunakan
untuk testing & balancing. Pada saat memulai produksi, filter yang dipakai pada
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-50

saat testing harus diganti dengan filter baru.


3.02.2 UNIT AC SPLIT
3.02.2.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan unit AC
Split tipe ducting, rotary/hermetic seal, dan serviceable compressor lengkap
dengan peralatan-peralatan bantu yang menunjang peralatan ini, sehingga
beroperasi dengan baik dan sempurna.
3.02.2.2 U m u m
Spesifikasi yang diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi.
3.02.2.3 Spesifikasi Teknis
-Unit AC Split tipe duct hendaknya factory built, yaitu diuji oleh pabriknya, dan
mempunyai tingkat kebisingan yang rendah.
- Unit AC split harus memakai jenis inverter.
-Compressor adalah jenis rotary/hermetic seal compressor dengan
automatically reversible oil pump dan dilengkapi dengan katup isap dan tekan,
crankase heater operating oil valve, spring vibration isolator dan seluruh
compressor dipasang diatas spring vibration isolator (menggunakan refrigerant
ramah lingkungan R410A)
-Condensor fan dari tipe aluminium propeller yang sudah ditest statis dan dibalans
dinamis.
-Condensor motor fan adalah totaly enclosed weather proof, tanpa
menggunakan pelumasan untuk bearing dan dilengkapi dengan
thermalprotector.
-Unit ini harus dilengkapi dengan thermostat dan tombol ON/OFF (built in factory).
-Coil dari Hi-X copper tubes dan fin dari aluminium yang direkatkan secara
mekanis, koil ini telah diuji terhadap kebocoran telah didehidrated dan diisi gas
refrigeran dengan memakai R.410A (ramah lingkungan).
- Fan motor dan filter dalam konstruksinya harus mudah dilepas
untukperbaikan dan perawatan.
-Dinding dan rangka condensing unit atau outdoor unit dari galvanized steel sheet
dan dicatanti karat
3.02.2.4 Konstruksi Pemasangan Pipa Refrigeran
a.Hendaknya semua pipa refarigeran harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik
mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-51

dari debu dan kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.


b.Pipa tembaga dari jenis K atau L yang dehydrated dan sealed. Diameter pipa
yang dipakai harus disesuaikan kembali dengan kapasitas pendinginmesin dan
panjang ekivalen pipa.
c.Perbedaan tinggi antara condensor dan evaporator dan panjang pipa tidak
melebihi yang ditentukan oleh pabrik pembuat.
d.Sambungan pipa jenis “hard drawn” tubing harus disambung dengan
perantaraan wrought copper fitting atau non porous brass fittings, dan dianjurkan
dipakai solder perak dengan meniupkan gas mulia sepertinitrogen kering
kedalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan
terbentuknya kerak oksida didalam pipa.
e.Solder lunak “tinlead 50-50” tidak boleh dipergunakan, solder tenlead 95-5”
dapat dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.
f. Pipa jenis “shoft drawn tubing” dapat disambung dengan solder, nyala apiatau
lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant.
Pada pipa “precharged refrigerant lines” yang disediakan oleh pabriknyamaka
harus dipasang sesuai dengan persyaratan pabrik.
g.Pipa refrigeran harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
kelenturan dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
h. Pipa refrigeran harus dipasang sesuai dengan persyaratan “Ashrae
GuideBook” dan atau persyaratan pabrik.
i.Suatu alat pengering refrigeran (filter drier) dengan kapasitas yang cukup serta
“sight glass moisture indicator” harus dipasang pada bagian “liquid line” setiap
pipa terpasang, sight glass harus dilengkapi dengan tutuppelindung, filter drier
harus menurut ARI Standard 710, hendaknya jenis full flow replacable care.
j.Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard SAE forged brass
flaremenurut ARI standard 720 dengan unit short shank flare.
k.Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigeran sebelum
pemasukan tiap thermostatic expansion valve.
3.02.3 PEKERJAAN ISOLASI
3.02.3.1 Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi
untuk pipa, ducting dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material
lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.
3.02.3.2 Bahan Isolasi untuk Ducting
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-52

-Isolasi ducting : Foaming non toxic polyethylene/XLPE Foam. Dilapisi dengan


aluminium foil oleh pabrik pembuat isolasi. Dengan ketebalan isolasi sesuai
dengan pasal 3.02.9.3 dan sesuai petunjuk pabrik pembuat. Thermal conductivity
0.034 Kcal/mhrºC at 20ºC.
- Adhesive tape: Adhesive alluminium foil, fire resistant.
-Aluminium foil : Double sided reinforced and fire resistant.
3.02.3.3 Isolasi Luar Ducting Area Grey & Black
-Ducting supply dan return yang berada dibawah roof (atap) diisolasi dengan
ketebalan 2”.
-Ducting supply dan return yang tidak berada dibawah roof (atap) diisolasi dengan
ketebalan minimum 1”.
-Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu
diisolasi.
- Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi dengan ketebalan 3"
-Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive yang direkomendasi dari
pabrik pembuat isolasi.
- Sambungan antara dengan overlap 3".
3.02.3.4 Isolasi Pipa
-Bahan Isolasi untuk pipa Closed Cell dan seluruhnya harus dijacketing
dengan aluminium sheet yang mempunyai ketebalan 0,6 mm.

Ketebalan isolasi dalam inci untuk ukuran pipa dalam inci


1dan 11/4 21/2 5s/d 8dan
Servis Material lebih s/d2 s/d4 6 lebih
kecil besar

ChilledWater Polyethylene 1 1 11/2 11/2 2


(Supply&return) Closedcell

Condensate Polyethylene 1/2 1/2 3/4 ¾ -


Water Closedcell

Equipment& Polyethylene Ketebalan isolasinya adalah sama dengan


Aksesoris Closedcell Ketebalan isolasi dari pipa penyambungnya.

- Berat jenis Polyethylene : 1.8 - 2.7 lbscuft (30-45 kg/m3).


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-53

-Thermal Conductivity : 0.033 W/mK at 10oC


Polyethelene 0.038 W/mK at 40oC
-Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan,
isolasinya memakai bahan Closed Cell dilapisi dengan jacketing bahan
aluminium sheet 0.6 mm untuk bagian luar, dengan sambungan
sedemikian rupa sehingga air hujan tidak merembes ke dalam.
-Cara melekatkan isolasi ke pipa, memakai perekat yang dianjurkan pabrik
pembuat isolasi, demikian juga dengan sambungan antaranya.
- Pada setiap gantungan pipa, harus memakai block kayu
berbentuklingkaran penuh dari kayu jati selebar 2" dan setebal sama dengan
isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat sama dengan diameter luar pipa.
Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan memakai perekat.
-Selanjutnya pada sambungan tersebut.dibalut dengan adhesive aluminum foil
tape selebar 8".
3.02.3.5 Isolasi Alat Bantu Pipa dan Peralatan
- Semua aksesoris pipa chilled water supply dan return seperti valve,
strainer, dll. sejenisnya diisolasi dengan polyethelene foam. Cara
pengisolasiannya sedemikian rupa sehingga tidak merusak isolasi bila peralatan
tersebut perlu untuk diperbaiki/diservis.
-Peralatan-peralatan yang berhubungan dengan chilled water sistem seperti
pompa expansion tank, air eliminator diisolasi dengan polyethelene foam.
-Cara isolasi sedemikian rupa sehingga bila ada perbaikan dari peralatan tersebut
isolasi gampang dan mudah dibuka tanpa menimbulkan kerusakan pada isolasi.
3.02.3.6 Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan
Untuk pipa dan alat bantu pipa (aksesoris) yang diisolasi dan berada di:
- Ruang AHU
- Ruang terbuka
- Ruang Mezanin
- Ruang terbuka yang terkena hujan harus memakai pelindung metal
jacketing dari bahan aluminium tebal 0,6 mm, dengan sistem sambungan yang
sedemikian rupa sehingga air hujan tidak bisa merembes kedalam.
-Setiap gantungan pipa yang diisolasi, tapi tanpa memakai jecketing, antara klem
gantungan dan isolasi harus memakai metal sheet dari BJLS 80 selebar 6",
setengah lingkaran atau penuh sesuai tipe gantungan danyang sisi-sisinya
dilipat agar tidak tajam.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-54

UJI COBA DAN ACCEPTANCE PROCEDURE

Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses


commissioning dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pelaksana Pekerjaan.

Prosedur dan pelaksanaan Commissioning dan pengujian terhadap fisik peralatan, elektis,
operasional, proses, serfikasi dan hasil penyimpan laporan test harus disiapkan oleh
Pelaksana Pekerjaan.

“Acceptance” oleh pihak Pemberi Tugas akan dilakukan setelah uji coba secara khusus
dengan menyertakan pihak Pemberi Tugas dan menyampaikan hasil/laporan commissioning
dan sertifikat/hasil test yang telah dilaksanakan.

Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum serah terima tahap I atau mengikuti jadwal
yang ditentukan Pemberi Tugas.

Biaya dan peralatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.

Seluruh jaringan instalasi sistem tata udara harus dilakukan pengetesan terutama untuk
mendapatkan kepastian pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan, perbedaan
tekanan, volume aliran udara, kecepatan aliran udara serta temperature dan kelembaban
ruanganyang ada pada setiap ruangan, pemeriksaan harus sangat diperhatikan.
 Suhu ruangan pada ruangan kelas kebersihan D 200C-270C, suhu pada ruangan
kelas kebersihan C 160C-250C, dan suhu pada ruangan kelas kebersihan B 160-C250C
 Kelambaban ruangan kelas kebersihan D 40%-60%, kelembabaan pada ruangan
kelas kebersihan C 45%-55%, dan kelembaban pada ruangan kelas kebersihan B
45%-55%
 Pengujian pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan harus memenuhi
persyaratan ISO 14644
 Perbedaan tekanan antar ruangan kelas kebersihan yang berbeda 15 ± 3 Pascal.
Perbedaan tekanan antar ruangan dengan kelas kebersihan yang sama5 ± 3 Pascal
 Volume aliran udara harus memenuhi persyaratan volume udara di dalam ruangan
dibagi dengan kebutuhan udara segar
- untuk ruangan kelas kebersihan D 25 - 30 kali pertukaran udara segar perjam
- untuk ruangan kelas kebersihan C 40 - 60 kali pertukaran udara segar perjam
- untuk ruangan kelas kebersihan B 120 - 240 kali pertukaran udara segar perjam
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-55

1.2 AC Paket
01.1.1 Kode dan Standar
AC paket dan aksesoris harus memenuhi persyaratan dari kode dan standar yang secara
spesifik dipergunakan untuk disain, manufaktur, konstruksi dan pengujian peralatan sebagai
berikut:

ACGIH American Conference of Governmental Industrial Hygienists

ASHRAE American Society of Heating, Refrigerating, and Air-Conditioning


Engineers

EPA Environmental Protection Agency

ISO International Standard Organization

SMACNA Sheet Metal and Air Conditioning Contractors' National Association

02 Lingkup Kerja
Pekerjaan penyediaan AC dan aksesoris harus termasuk tetapi tidak terbatas kepada item-
item berikut:

 Pengadaan 4 (EMPAT) unit AC : 120.000 btuh, 250.000 btuh, 50.000btuh.


 Pengadaan 3 (tiga) unit dehumidifier
 Mendampingi KONTAKTOR INSTALASI pada saat pemasangan dan instalasi AC
dan dehumidifier.
 Menyerahkan prosedur uji fungsional dan kinerja untuk disetujui oleh RSUD Dr.
MOEWARDI
 Melakukan uji fungsional dan kinerja peralatan-peralatan yang dipasok sesuai
dengan standar pabrik setelah terpasang dengan didampingi oleh atau
menggunakan jasa produsen AC dan dehumidifier.
 Mengeluarkan sertifikat setelah selesai dan berhasil melaksanakan uji fungsional
dan kinerja sesuai standar pabrik.
 Menyerahkan dokumen spesifikasi AC dan dehumidifier termasuk dokumen
pemeliharaan. Dokumen harus cukup rinci lengkap dengan gambar-gambar
menunjukkan komponen-komponen AC dan dehumidifier sehingga memungkinkan
untuk pemeliharaan sampai ke bagian internal peralatan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-56

 Mempunyai standart sertifikat pengetesan baik dari kalibrasi alat dan sertifikat
operatornya.

03 Spesifikasi

AC dan dehumidifier harus lengkap dengan semua komponen, instrument dan aksesoris
dengan persyaratan sebagai berikut:
Air Conditioning Unit
 Kapasitas : 250.000 btuh, 150.000 btuh, 150.000 btuh ,36.000btuh. ( 4
unit)
 Power supply : 380 VAC, 50 Hz, 3 phase

Dehumidifier atau Air Dryer


 Type : Desiccant dryer
 Aksesoris : Hose 425 mm (3 unit)

01.2 Pekerjaan Instalasi dan Integrasi Sistem-Sistem Utilitas


01.2.1 Umum
Semua peralatan, material dan pekerjaan yang diperlukan untuk instalasi dan integrasi
secara lengkap dari sistem-sistem utilitas harus memenuhi ”good engineering practice” yang
berlaku saat ini dan harus lengkap baik disebutkan atau tidak disebutkan secara spesifik
dalam RKS ini.

KONTAKTOR harus meneliti dan memeriksa dengan seksama semua dokumen spesifikasi
pabrikan dari peralatan-peralatan utilitas yang akan diinstalasi dan diintegrasi untuk
mendapatkan sistem utilitas yang berfungsi penuh, handal dan aman.

Penyebutan dokumen dan gambar acuan atau rujukan dalam dokumen ini tidak berarti
bahwa dokumen dan gambar acuan lain yang tidak disebut dalam dokumen ini tidak memiliki
hubungan dengan Pekerjaan.

02 Kode dan Standar

Disain, fabrikasi, penyediaan material dan peralatan serta pelaksanaan pekerjaan, kecuali
jika disebutkan khusus, harus sesuai dengan edisi terakhir dari Standar berikut ini:
ACI American Concrete Institute

AGMA American Gear Manufacturers Association


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-57

AIEE American Institute of Electrical and Electronic Engineers

AISI American Iron and Steel Institute

ANSI American National Standards Institute

API American Petroleum Institute

ASME American Society of Mechanical Engineers

ASTM American Society for Testing and Materials

AWS American Welding Society

AWWA American Water Works Association

BS British Standards

DIN Deutsche Industrie Normen

HEI Heat Exchanger Institute

IEEE Institute of Electrical and Electronic Engineers

ISA Instrument Society of America

ISO International Organization for Standardization

JIS Japan Industrial Standards

NEMA National Electrical Manufacturers Association

NFPA National Fire Protection Association

OHSAS Occupational Health and Safety Standard

PUIL Peraturan Umum Instalasi Listrik

SMS Swedish Milk Standard

SPLN Standar PLN

SNI Standar Nasional Indonesia

03 Lingkup Kerja Umum

Pekerjaan instalasi dan integrasi sistem-sistem utilitas harus termasuk tetapi tidak terbatas
kepada hal-hal berikut ini:
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-58

 Pengadaan peralatan, bahan dan material yang diperlukan untuk instalasi dan
integrasi peralatan-peralatan utilitas menjadi sistem-sistem utilitas.
 Melakukan disain, enjiniring, instalasi dan integrasi peralatan-peralatan utilitas
menjadi sistem-sistem utilitas.
 Pembuatan dokumen dan gambar-gambar perencanaan sistem-sistem utilitas
secara lengkap.
 Instrumentasi dan alarm yang dibutuhkan untuk memonitor sepenuhnya kerja
sistem-sistem utilitas.
 Kendali (control) dan kelistrikan termasuk pengadaan dan instalasi panel listrik dan
kendali.
 Perpipaan, katup dan fitting yang diperlukan untuk melakukan integrasi sistem.
 Pengadaan peralatan dan material lain yang diperlukan untuk instalasi dan integrasi
sistem-sistem utilitas
 Melakukan pengujian fungsional dan kinerja dari Sistem-Sistem yang telah
terpasang

03.1 Lingkup Kerja Khusus dan Spesifikasi Sistem Udara Bertekanan

Sistem udara bertekanan tersusun atas satu unit kompresor, satu unit tangki penerima (air
receiver), satu unit pengering udara. Lingkup kerja dan spesifikasi terkait Sistem Udara
Bertekanan harus termasuk tetapi tidak terbatas kepadat:

 Instalasi dan integrasi kompresor, air dryer (pengering udara), air reciever (tangki
penampung udara), filter-filter dan komponen terkait untuk membentuk Sistem
Udara Bertekanan.
 Perpipaan, katup dan fitting. Semua perpipaan dan fitting harus menggunakan
material SS 316L
 Semua perpipaan dan asesorisnya harus mampu menahan tekanan udara
kompressor sebesar 10 kg/cm2.
 Kendali (control), instrumentasi dan kelistrikan termasuk pengadaan dan instalasi
panel listrik dan kendali.
 KONTRAKTOR harus mengkoneksikan Sistem Udara Bertekanan dengan pipa
distribusi udara bertekanan. Titik koneksi berada pada salah satu dinding ruang
Sistem Udara Bertekanan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-59

 Pelaksanaan instalasi dari peralatan-peralatan utilitas yang pengadaanya tidak


termasuk ke dalam lingkup kerja KONTRAKTOR harus didampingi oleh perwakilan
pemasok peralatan tersebut.
 KONTRAKTOR harus melakukan koordinasi dengan KONTRAKTOR pengadaan
peralatan dan sistem lain yang tidak termasuk ke dalam lingkup kerjanya untuk
memastikan sinkronisasi semua sistem dan peralatan di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
8.2.5.1. Sistem, Peralatan dan Komponen Yang Tidak Termasuk Lingkup Kerja:
 Pengadaan Kompresor dan aksesorisnya
 Pengadaan pengering udara
 Pengadaan air receiver (Tangki Penampung Udara)
 Pengadaan filter-filter

04 Lingkup Kerja Khusus dan Spesifikasi Sistem Pengkondisi Udara

Sistem Pengkondisi Udara sentral tersusun atas 4 unit AC Paket, booster fan, Fan Filter, grill
(supply & return), damper, support ducting, dan insulasi. Lingkup kerja dan spesifikasi terkait
Sistem Pengkondisi Udara harus termasuk tetapi tidak terbatas kepada:

 Pengadaan dan instalasi ducting supply & return masing-masing untuk sistem AC
sentral dan FFU. Material dari harus terbuat dari SS 304. Seluruh saluran kaku
harus dibuat mengacu kepada standar pembuatan saluran SMACNA-HVAC atau
yang setara yang disetujui
 Pengadaan dan instalasi booster fan untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi filter unit untuk sistem AC sentral. Untuk klas E
menggunakan HEPA filter H-13. HEPA filter dipasang di ruangan klas E (Terminal
HEPA)
 Pengadaan dan instalasi grill untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi ducting support untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi insulator untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi manometer differential untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi relief damper untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi thermohygrometer untuk sistem AC sentral.
 Pengadaan dan instalasi sistem kendali (control), instrumentasi dan kelistrikan
termasuk pengadaan dan instalasi panel listrik dan kendali.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-60

 Instalasi dan integrasi AC Paket, peralatan serta komponen terkait lainnya untuk
membentuk Sistem Pengkondisi Udara secara lengkap dan beroperasi penuh.
 Pelaksanaan instalasi dari peralatan-peralatan utilitas yang pengadaanya tidak
termasuk ke dalam lingkup kerja KONTRAKTOR harus didampingi oleh perwakilan
pemasok peralatan tersebut.
 KONTRAKTOR harus melakukan koordinasi dengan KONTRAKTOR pengadaan
peralatan dan sistem lain yang tidak termasuk ke dalam lingkup kerjanya untuk
memastikan sinkronisasi semua sistem dan peralatan di RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.

8.2.6.1 Parameter Disain


Sistem Pengkondisi Udara harus mampu untuk menjaga kondisi internal gedung ruang
Cleanroom /pabrik seperti tertera dalam tabel berikut dengan memperhatikan rentang
kondisi ambien udara luar di lokasi Laboratorium.

Lokasi Ruang Parameter Disain

Koridor Class F Pasokan Udara (Supplied Air) : 6.100 m3/jam

Udara Kembali (Returned Air) : 5.000 m3/jam

Pertukaran Udara (Air Change) : 10 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

Ruang Simpan Alat Bersih, Class D Pasokan Udara (Supplied Air) : 740 m3/jam

Udara Kembali (Returned Air) : 600 m3/jam

Pertukaran Udara (Air Change) : 10 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

Ruang Cuci Alat, Class D Pasokan Udara (Supplied Air) : 740 m3/jam

Udara Kembali (Returned Air) : 760 m3/jam


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-61

Pertukaran Udara (Air Change) : 10 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

Ruang Penyimpanan Kemasan Primer, Class Pasokan Udara (Supplied Air) : 520 m3/jam
E
Udara Kembali (Returned Air) : 460 m3/jam

Pertukaran Udara (Air Change) : 10 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

Ruang Ganti Pakaian Wanita Pasokan Udara (Supplied Air) :-

Udara Kembali (Returned Air) :-

Pertukaran Udara (Air Change) : 30 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

Ruang Ganti Pakaian Pria Pasokan Udara (Supplied Air) :-

Udara Kembali (Returned Air) :-

Pertukaran Udara (Air Change) : 30 kali

Temperatur : 20 - 28 oC

Kelembaban Relatif : 40% - 80%

Delta tekanan : 10 Pa

8.2.6.2 Ducting (Saluran Udara)


Tekanan udara positif harus dijaga pada ruang yang dikondisikan yang berisi orang,
peralatan kelistrikan dan elektronik dengan cara menggunakan peralatan damper yang
diaktuasi oleh tekanan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-62

8.2.6.3 Sistem, Peralatan dan Komponen Yang Tidak Termasuk Lingkup Kerja:
 Pengadaan AC Paket
 Pengadaan dehumidifier

05 Lingkup Kerja Khusus Sistem Distribusi Purified Water (PW)


Purified water dipasok dari RSUD Dr. MOEWARDI . Distribusi PW menjadi lingkup kerja
KONTRAKTOR yang termasuk tetapi tidak terbatas kepada:

 Pengadaan dan instalasi perpipaan


 Pengadaan dan instalasi katup
 Material perpipaan, fitting dan katup menggunakan SS 316 derajat sanitary
 Koneksi dengan sistem PW RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta.
 Distribusi PW harus memasok ke Ruang Cuci Alat Class D. Ruang Sterilisasi kelas
D, Ruang Biomaterial kelas C
 Sistem distribusi harus berupa sistem perpipaan ring (melingkar).
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-63
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-64

1.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-65

Sistem ini menyuplai udara luar yang sudah diolah hingga memenuhi persyaratan
kondisi suatu ruang, kemudian diekstrak dan dibuang ke atmosfer. Sistem ini
biasanya
digunakan pada fasilitas yang menangani produk/ pelarut beracun untuk mencegah
udara tercemar disirkulasikan kembali.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-66
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-67

Resirkulasi harus tidak menyebabkan risiko kontaminasi atau kontaminasi silang


(termasuk uap dan bahan yang mudah menguap). Kemungkinan penggunaan udara
resirkulasi ini dapat diterima, bergantung pada jenis kontaminan udara pada sistem
udara balik. Hal ini dapat diterima bila filter HEPA dipasang pada aliran udara
pasokan (atau aliran udara balik) untuk menghilangkan kontaminan sehingga
mencegah kontaminasi silang.

Bila dimungkinkan, debu atau cemaran uap hendaklah dihilangkan dari sumbernya.
Titik tempat ekstraksi hendaklah sedekat mungkin dengan sumber keluarnya debu.
Dapat digunakan ventilasi setempat atau tudung penangkap debu yang sesuai.
Contoh aplikasi sistem adalah Area:  Ruangan, Glove boxes, atau Lemari yang
dilengkapi dengan tudung buangan.

Contoh Aplikasi Sistem Tata Udara (AHU/HVAC)


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-68
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-69
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-70
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-71
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-72

BAB VI : PEKERJAAN ARSITEKTURAL

0.1.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini termasuk: penyediaan tenaga kerja, pengadaan material/bahan, perlengkapan,


peralatan bantu, pekerjaan lantai, dan pengadaan furniture dan perlengkapan ruangan.
Adapun untuk pekerjaan lantai dan dinding meliputi tetapi tidak terbatas pada :

1. Pekerjaan floor hardening pada lapisan atas lantai beton pada ruangan yang
berhubungan dengan proses
2. Pekerjaan dinding (batu bata dan zincalume) sesuai dengan gambar
3. Pekerjaan plesteran dan acian untuk dinding
4. Pekerjaan pelapisan epoxy dinding interior
5. Pekerjaan pelapisan epoxy lantai
6. Pekerjaan pengecatan dinding eksterior
7. Pekerjaan plafon gypsum ruangan: maintenance, panel listrik, meeting (bila ada)

Untuk pekerjaan pintu dan jendela meliputi tetapi tidak terbatas pada:
Pintu:

Tip
Frame Daun Pintu Jumlah
e
P1 Aluminium Steel Panel+ Kaca 5mm 12 buah
P2 Aluminium Steel Panel + kaca 8 mm 5 buah
P3 Aluminium Baja 12 buah
P4 Aluminium Steel Panel + kaca 8 mm 2 buah
SESUAI PERUBAHAN

Jendela:

Tipe Frame Jendela Jumlah


J1 Aluminium Steel Panel + kaca 8mm 16 buah
J2 Aluminium Steel Panel + kaca 8mm 36 buah
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-73

01.2 PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

LINGKUP PEKERJAAN

Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada : penyediaan
bahan-bahan, tenaga, peralatan, pemasangan dari dinding batu bata yang melekat langsung
pada bangunan, pemasangan dinding panel Polyurethane (PU), dinding keramik ( bila ada).
Pekerjaan ini termasuk juga pemasangan kusen pintu & jendela.

CODE DAN STANDARD

Spesifikasi yang digunakan harus memenuhi persyaratan code dan standard yang
diterbitkan oleh :
- NI-10

- NI-8

- NI-3 Bab 14 ayat 2

- PUBBI-1982 Bab 9

PERSYARATAN BAHAN

BATU BATA

̶ Semua batu bata harus dari jenis bata press (pabrik) dan memenuhi syarat kekerasan,
terbakar matang, rata dan memiliki bentuk yang sama, bebas keretakan, dan cacat
lainnya (memenuhi syarat NI-10)

̶ Batu bata dengan daya serap air lebih dari 20% berat sendiri setelah perendaman dalam
air selama 24 jam tidak dapat dipakai.

̶ Pembongkaran batu bata dari kendaraan pada saat pengiriman barang harus dilakukan
dengan hati-hati dan ditumpuk dengan rapi pada tempat yang telah ditentukan RSUD Dr.
MOEWARDI .

SEMEN PORTLAND, PASIR, DAN AIR

̶ Semen Portland yang digunakan adalah tipe 1. Semen yang digunakan harus baru, dan
tidak menggumpal.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-74

̶ Pasir yang dipakai harus bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur, dan bahan-bahan
organik lainnya.

̶ Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung lumpur/minyak/asam-basa dan


bebas dari bahan-bahan yang mengandung unsur organik

LAIN-LAIN

Apabila ditentukan lain dan mendapat persetujuan dari RSUD Dr. SOETOMO Surabaya
pemakaian batu bata dapat disubstitusi dengan blok dari beton ringan seperti AAC
(Autoclaved Aerated Concrete).

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

ADUKAN

̶ Bahan untuk pembuatan adukan harus diukur secara benar dengan kotak-kotak pengukur
yang akurat. Penggunaan zat additive diperbolehkan asal mendapatkan persetujuan dari
Pengawas / RSUD Dr. MOEWARDI .

̶ Pencampuran adukan bahan pengisi dilakukan secara manual (di site), dengan
menggunakan alat bantu berupa mollen.

̶ Dalam keadaan khusus dimana diperlukan adukan dalam jumlah kecil sesuai kebutuhan-
kebutuhan, maka atas persetujuan RSUD Dr. MOEWARDI Surabaya, bahan dapat
diaduk secara manual di atas kotak-kotak adukan yang kering dan bersih.

PERBANDINGAN ADUKAN

Adukan harus terdiri dari bahan-bahan sesuai dengan perbandingan volume sbb :

- Adukan semen kedap air digunakan PC : Pasir = 1:2 bagian

- Adukan semen biasa digunakan PC : Pasir = 1:4 bagian

PENGGUNAAN JENIS ADUKAN

Penggunaan jenis adukan pasangan dinding batu bata disesuaikan dengan kode-kode pada
gambar, dengan ketentuan umum sebagai berikut :

- Adukan semen kedap air dipakai pada ruangan yang terdapat kran (ruang toilet,
janitor, IPC, dan tempat lain sesuai gambar 'layout arsitektur'.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-75

- Adukan semen biasa, dipakai pada semua pasangan dinding batu bata selain yang
disebutkan di atas.

PEMASANGAN DINDING PANEL POLYURETHANE ( SUDAH TERPASANG )

a. KONTRAKTOR harus meneliti gambar-gambar AS BUILT DRAWING yang ada dan


kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk/pola, lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

b. KONTRAKTOR juga harus memeriksa dan mengkoordinasikan dengan pekerjaan-


pekerjaan yang terkait dengan partisi polyurethane, diantaranya adalah Pekerjaan
Instalasi pada dinding Pekerjaan Kusen, dan lain sebagainya yang terkait dalam
terlaksananya pekerjaan ini.

c. Polyurethane yang sudah dipasang adalah polyurethane yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari RSUD Dr. MOEWARDI .

d. Sebelum pemasangan HVAC kontraktor harus melakukan pemeriksaan lokasi yang


sudah terpasng material steel panel.

e. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi, dilakukan dengan menggunakan

PEKERJAAN PLESTERAN

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan plesteran ini termasuk tetapi tidak terbatas pada : penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran dinding, sehingga dapat dicapai hasil plesteran yang
bermutu baik.
Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bata dan baik bagian dalam
maupun bagian luar bangunan serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.

PERSYARATAN BAHAN

Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari
segala macam kotoran.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-76

Finishing plesteran untuk dinding luar menggunakan cat yang telah mendapat persetujuan
dari RSUD Dr MOEWARDI baik sampel/contoh maupun produsennya.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1 Plesteran dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
dengan petunjuk dan persetujuan RSUD Dr. MOEWARDI, serta persyaratan teknis ini.

2 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan apabila pekerjaan pasangan bata maupun


bidang beton telah selesai.

3 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan


instalasi pipa plumbing di dinding dan pipa sparing pekerjaan listrik maupun telepon dan
ME lainnya.

4 Untuk bidang/dinding beton bertulang yang akan diplester dan akan dilapis cat harus
ditutup dengan acian. Sebelumnya permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting kemudian diketrik (scratch) terlebih dahulu, dan semua lubang bekas pengikat
bekisting atau form tie harus tertutup adukan plester.

5 Campuran adukan plesteran yang dimaksud dalam item 4 adalah campuran dalam
volume, cara pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :

- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding bata yang berhubungan dengan
udara luar, dan semua pasangan bata di bawah permukan tanah sampai
ketinggian 30 cm dari permukaan tanah dan 180 cm dari permukaan lantai untuk
toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc: 2 pasir.

- Untuk plesteran/adukan kedap air, harus ditambah dengan bahan khusus kedap
air dengan perbandingan 1 pc : 1 bahan khusus kedap air (waterproof).

- Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran dengan campuran 1 pc : 4 pasir.

- Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dengan air sampai mendapatkan


campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 14
hari (kering benar).

- Semua jenis adukan/plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa


sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-77

- Diusahakan agar jarak waktu pencampuran adukan plesteran tersebut dengan


pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk adukan kedap air.

6 Untuk dinding yang tertanam di dalam tanah harus dilindungi dengan memakai plester
kedap air.

7 Semua bidang yang akan dilapis (finishing) bahan lain pada permukaannya diberi alur-
alur garis, horizontal atau diketrik (scratch) untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang difinish cat.

8 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping multiplek 9 mm untuk patokan kerataan bidang.

9 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang


dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang tertera dalam gambar. Tebal
plesteran minimum 2 cm,

10 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang
datar, harus diberi naat (tali air) dengan ukuran lebar 0.5-0.7 cm dan dalamnya 0.5 cm,
kecuali disebutkan lain di dalam gambar.

11 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, KONTRAKTOR
berkewajiban memperbaiki dengan biaya sendiri.

12 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak


terlalu tiba-tiba dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang mencegah
penguapan air secara cepat.

13 Selama 7 hari setelah pengacian selesai, KONTRAKTOR harus selalu menyiram dengan
air sampai jenuh, sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.

14 Selama pemasangan dinding bata/beton bertulang belum difinish, KONTRAKTOR wajib


memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR.

15 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran


berberumur lebih 14 hari.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-78

01.4 PEKERJAAN LANTAI RESIN & KERAMIK

RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada : pekerjaan lantai keramik, dan lantai resin
seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan/atau diperlukan untuk melengkapi pekerjaan
yang tertera dalam kontrak. Warna resin adalah biru dengan sampel/contoh dan
produsennya harus disetujui oleh RSUD Dr. MOEWARDI

LANTAI RESIN

Pelaksanaan

a) Permukaan lantai dengan lapisan floor hardener harus benar-benar bersih, dan
terbebas dari minyak/pelumas/material lainnya. Pekerjaan lapisan resin dilakukan
setelah mendapatkan persetujuan oleh Pengawas / RSUD Dr. MOEWARDI

b) Lantai yang dilapisi resin adalah ruang yang berhubungan dengan proses.

c) Jenis resin epoxy yang digunakan harus mendapatkan persetujuan Pengawas /


RSUD Dr. MOEWARDI

d) KONTRAKTOR harus menjaga keutuhan dan kebersihan lantai resin

KERAMIK

PERSYARATAN UMUM

- Keramik ukuran 40x40 hanya terdapat pada ruangan lobby dan ruang meeting,
sementara keramik ukuran 20x20 terdapat pada ruang toilet.

- Kemasan yang dipakai untuk mengepak harus asli dari pabrik, pengiriman ke lapangan
harus dalam kondisi tertutup dengan segel.
- Keramik akan dipasang dengan permukaan yang benar dan datar.
- Ketukan yang memadai diperlukan tiap keramik untuk memantapkan penempatannya.
Keramik harus ditempatkan di garis tengah pola, dan pemotongan keramik akhir tidak
boleh kurang dari separuh lebar keramik.
- Lebar nat keramik harus seragam dan sama lebar di seluruh area. Perubahan kecil
dalam ukuran nat namun tidak terlihat jelas masih diperkenankan.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-79

- Pemotongan keramik harus menggunakan mesin potong dan ujung potong yang terjadi
harus halus. Pisau potong yang tumpul harus diganti dengan pisau yang memadai.
- Pemasangan keramik harus menunggu sampai engsel, kunci pintu dan pekerjaan
mekanis dan elektrik yang ada belakang keramik telah dipasang dan mendapat
perlindungan memadai.
- Berbagai bentuk khusus yang diperlukan untuk ambang, kosen pintu, ruang kecil, offset,
sudut eksternal, dan lain lain, harus dikerjakan dengan hati-hati dan dengan rapi untuk
menyelesaikan instalasi.
- Warna, motif, sampel/contoh, serta produsen keramik harus melalui persetujuan RSUD
Dr. MOEWARDI

PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN

- Pengiriman material di dalam kontainer pabrik dalam kondisi tertutup, dilengkapi dengan
nama, merek, jenis dan kelas mutu.
- Lindungi material dari pencemaran, kelembaban, pembekuan atau pemanasan berlebih
sesuai instruksi pabrik.
- Keramik yang retak, pecah, tergores, ternoda atau rusak harus ditolak.
- Lindungi material grouting terhadap embun, tanah atau noda.
- Penyimpanan di lokasi proyek harus sesuai petunjuk. Material harus di dalam box
berlabel pabrikan, jenis dan warna.

MATERIAL

- Campuran adukan :
 1 bagian semen dan 3 bagian pasir.
 Pasir mungkin agak berat untuk diaduk tetapi tidak perlu menambahkan air untuk
mencampur.
 Penambahan aditif yang direkomendasikan oleh pabrik, harus sesuai dengan
kuantitas dan konsistensi produk.
 Pemasangan campuran adukan harus sesuai dengan tebal yang disyaratkan.
- Lapisan pelekat :
Campurkan sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat, kuantitas harus
sesuai dengan konsistensi produk.
- Grout
 Bubuk, dicampur dengan air sesuai dengan instruksi pabrik pembuat.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-80

 Tahan lumut, bersifat seperti pasir.


 Warna: ditentukan oleh RSUD Dr. MOEWARDI dari warna standard yang dikeluarkan
pabrik pembuat. Warna grout harus sesuai dengan warna keramik yang dipilih.
- Toleransi keramik :
 Toleransi ukuran : ± 1,5 mm
 Toleransi ketebalan : ± 1,5 mm
 Toleransi kesikuan ujung : ± 1,5 mm
 Toleransi kerataan : 1,2 mm dari ujung ke ujung
 Deviasi diagonal : ± 1,5 mm
 Toleransi tidak boleh terakumulasi.

PERSIAPAN PEMASANGAN KERAMIK

- Permukaan yang akan dipasang harus disesuaikan kondisinya dengan persyaratan


material yang ditetapkan pabrik pembuat.
- Permukaan beton yang masih ada sisa adukan harus diratakan dengan menggunakan
gerinda sehingga material yang tidak dikehendaki yang menempel di beton menjadi
lepas. Bilas dengan air untuk membersihkan hasil-hasil gerinda dan jaga permukaan
beton dalam kondisi yang diperlukan sesuai dengan pengaturan pabrikan material.
- Pembersihan area seperti yang direkomendasikan oleh pabrikan.
- Lapisan waterproof untuk toilet, dinding luar gedung dan lain tempat yang memerlukan.
- Pasang keramik dalam pola yang ditentukan. Denah lantai dan pusat pemasangan
keramik harus ditetapkan kedua-duanya pada setiap area lantai.
- Pemotongan keramik akhir tidak boleh kurang dari separuh ukuran keramik.
- Kecuali jika ditunjukkan lain di dalam gambar, nat yang dibentuk haruslah seragam
dalam lebar, meski toleransi mengijinkan di dalam ukuran ubin keramik. Lebar nat
haruslah 3 mm yang sama lebar tanpa kekosongan, atau spasi grouting yang berlebihan.
- Pemotongan dan penyesuaian bentuk keramik jangan sampai merusakkan permukaan.
Pemakaian gerinda untuk menghaluskan harus dilaksanakan secara hati-hati.
Penempatan dan pemotongan keramik terhadap outlet pipa, instalasi lain yang melewati
pasangan keramik harus dipasang secara tepat dan hati-hati.
- Pekerjaan keramik yang mencakup pekerjaan detail hingga di bawah atau di belakang
peralatan atau outlet instalasi lain harus dilengkapi sedemikian rupa sehingga tidak akan
mengganggu fungsi peralatan tersebut.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-81

- Pengakhiran keramik yang berbatasan dengan instalasi lain harus dikerjakan dengan
rapi, tanpa mengganggu pola keramik atau kelurusan keramik itu sendiri.

KERAMIK EKSTRA

KONTRAKTOR akan menyediakan keramik untuk cadangan pemeliharaan kepada RSUD


Dr. MOEWARDI sebesar 2% dari jumlah yang diperlukan untuk masing-masing jenis
keramik.
Keramik tersebut harus dari dimensi yang sama, warna dan sumber yang sama seperti
keramik yang terpasang.
Keramik ekstra harus diserahkan lengkap dalam kemasannya, dan disimpan di lokasi proyek
sesuai dengan petunjuk RSUD Dr. MOEWARDI

01.5 RANGKA LOGAM DAN LANGIT-LANGIT

PERSYARATAN UMUM

Pekerjaan dari bagian ini, seperti ditunjukkan atau ditetapkan, akan menjadi bagian
persyaratan keseluruhan satuan spesifikasi teknis.

RUANG LINGKUP

Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada :

1. Pengadaan material dan instalasi sistem rangka logam tanpa beban.


2. Bagian-bagian pekerjaan yang termasuk:
- Sistem rangka logam untuk penggantung plafon Steel Panel, gipsum, dan kalsi
board.
- Plafon gipsum digunakan untuk ruang rapat, ruang maintenance, ruang panel listrik.
Plafon kalsi board untuk toilet. Plafon Steel Panel (Sandwich) untuk semua ruangan
yang berhubungan dengan proses.
- Asesoris rangka.

REFERENSI

ASTM A525-83 General requirement for steel sheet


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-82

ASTM C635-83 Metal suspension system for acoustic tile and lay in panel ceilings.
ASTM C645-83 Non Load Bearing steel stud and grid furring channel for screw application of
Gypsum Board, building partition.
ASTM E119-83 Fire test of building construction and materials.

PERSYARATAN SISTEM

PERSYARATAN STRUKTUR

Plafon gantung dan teritisan interior : plafon gantung dan teritisan tidak boleh terjadi
lendutan lebih dari 1/360 L (jarak antar penggantung).

SYARAT TAHAN API

Jika disyaratkan pemasangan harus memenuhi tahan api, material yang disiapkan dan
dipasang harus lulus uji sesuai dengan ASTM E119 dengan pengujian laboratorium yang
disetujui.

PENGIRIMAN, PENYIMPANAN, DAN PENANGANAN

1. Pengiriman ke lokasi proyek harus dikemas dalam keadaan tertutup sehingga tidak
bersentuhan langsung dengan udara luar.
2. Penyimpanan harus dalam ruangan kering dan tidak menyentuh tanah.
3. Material harus dijaga jangan sampai menyentuh tanah, aman dari karat ataupun
kerusakan.

MATERIAL RANGKA PLAFON DAN TERITISAN

ALAT PEMASANGAN

- Umum:
Peralatan yang dipakai harus mampu menahan beban 5 kali dari beban yang timbul
setelah pemasangan selesai.
- Perlengkapan penggantung:
Sekrup, klip, baut, atau peralatan lain alat yang dapat digunakan untuk metoda
pemasangan penggantung dengan cara penjangkaran dan penggunaannya diharapkan
telah terbukti melalui praktek konstruksi baku atau oleh data test yang bersertifikat
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-83

PENGGANTUNG

Kawat, tangkai atau baja yang cukup kaku, untuk dapat mendukung beban dan luas yang
maksimum dari plafon.

FRAMING-CHANNEL DAN CROSS FURRING SYSTEM

- Main runners: baja kanal tuang dingin sesuai dengan ASTM C645 dengan minimum
berat 250kg/0,3 meter, dan mempunyai ukuran 50 mm.
- Furring channels: topi datar, 0.6 mm, 21 mm tinggi.
- Resilient furring channels: jika disebutkan " resilient" harus disediakan ukuran 12 mm
tinggi, tebal 0.6 mm yang secara khusus dirancang untuk mengurangi transmisi bunyi.
- Furring anchorages : 1.6 mm kawat galvanis, atau klip jenis kawat, baut, paku atau
sekrup yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat furring.

AKSESORIS

Backer plates

Lebar 150 mm x 1.6 mm pelat baja, digalvanis sesuai dengan SII 0293-80, panjang sesuai
dengan keperluan, diikatkan ke stut atau furring untuk pemasangan perlengkapan ceiling
dan aksesoris.

Pengancing

Jenis dan ukuran mengikuti yang direkomendasikan pabrik pembuat.

STUD DAN PEMASANGAN RUNNER

1. Pemasangan sistem metal pendukung harus mengikuti persyaratan yang ditetapkan


pabrik pembuat.
2. Toleransi penyimpangan tidak diperkenankan melebihi 3 mm dari 2640 mm baik dari
waterpass atau dari garis patokan.
3. Jarak stud 400 mm antar stud diukur dari garis tengah, kecuali disyaratkan lain.
4. Runner tracks
- Sediakan ukuran track sesuai dengan stud yang dipasang.
- Penempatan runner harus dengan teliti untuk menyekat denah langit-langit.
- Pemakaian runner harus direkomendasikan pabrik pembuat, kecuali jarak antar
pengaku tidak lebih dari 600 mm.
- Sediakan pengancing pada sudut dan akhir runner tracks.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-84

5. Jika partisi tidak tahan api berbatasan dengan langit-langit atau konstruksi dak atau
struktur vertikal, harus digunakan sambungan dengan bantalan antara partisi dengan
struktur seperti yang disarankan oleh pabrik pembuat. Pada partisi tahan api, hanya
sambungan jenis bantalan yang bisa diterima.
6. Pengakhiran dinding partisi harus di atas plafon dan berbatasan langsung dengan
struktur di atasnya, kecuali diindikasikan lain.
7. Pengaku partisi diakhiri pada struktur penggantung plafon, kecuali diindikasikan lain.
8. Pengakhiran pengaku partisi di penggantung plafon atau di struktur atas, harus sesuai
dengan rekomendasi pabrik pembuat.
9. Stud harus digunakan secara utuh pada posisi vertikal di antara runner track. Jika
diperlukan penyambung pada ketinggian dinding partisi, sambungan harus mempunyai
minimum overlap 200 mm diikat dengan minimum 2 sekrup pada masing-masing flens.
10. Geseran yang terjadi antara stud dan runner diatasi dengan memutar posisi yang ada.
Pemasangan secara tepat antara runner ke sudut rangka partisi dan perpotongan
menggunakan sekrup di masing-masing flens.
11. Sesuaikan dan luruskan penyusunan rangka partisi dengan teliti menurut tata ruang
partisi.
12. Rangka pintu
- Sediakan dua stud berukuran 0,6 mm pada masing-masing kusen pintu dan satu
stud tambahan tidak lebih 150 mm dari stud kusen pintu, atau disediakan satu stud
berukuran 1,2 mm untuk masing-masing kusen pintu.
- Sediakan runner track dan stud typical di atas bukaan pintu dengan jarak stud tidak
lebih dari 600 mm.
- Pada rangka kusen yang dilas dengan klip jangkar, harus dipastikan stud terhubung
ke jangkar kusen dengan menggunakan tidak lebih dari 2 sekrup untuk tiap klip.
13. Rangka tambahan
- Siapkan stud dan rangka tambahan untuk mendukung sudut, sambungan partisi,
sudut luar, pengakhiran partisi, sambungan, bukaan, dan untuk mendukung
pemasangan peralatan dari pekerjaan.
- Penempatan stud tidak boleh lebih dari 50 mm dari semua perbatasan partisi, sudut
partisi dengan konstruksi lain. Stud dimulai pada jarak 150 mm pada kedua
perkuatan rangka.
- Outlet elektrik dan lainnya harus dipasang sesuai dengan lokasi yang disiapkan.
Sediakan pengikat dan ganjalan tambahan untuk penempatan yang sesuai, jangan
menambah ganjal pada sekrup.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-85

PEMASANGAN CHASE WALL

1. Luruskan baris runner penggantung langit-langit sesuai dengan denah partisi.


2. Posisi stud harus benar-banar vertikal dengan runner, dengan flens yang mempunyai
arah sama dengan stud pada isi berlawanan, dan bersilangan langsung satu dengan
lainnya.
3. Cross brace jarak antar croos brace (penguat silang) adalah 1200 mm pada arah
vertikal, dan dipasang ke stud dengan minimum 6 buah sekrup tiap cross brace.

PEMASANGAN RANGKA PLAFON

1. Sediakan pemasangan dan gantungan dari dukungan struktural di atas, dengan grid
pemasangan 120 cm x 60 cm.
2. Lengkapi jangkar gantungan dan alat yang dibutuhkan untuk keperluan pekerjaan lain.
3. Pengamanan gantungan atau tangkai disyaratkan dengan sedapat mungkin
menghubungkan langsung ke struktur di atasnya, jika tidak memungkinkan harus
ditambahkan klip atau alat penjangkar lainnya
4. Pemasangan rangka: runner channel dan rangka : pemasangan runner ke kawat
penggantugn dengan cara dibelit atau diikat. Pasang furring channel ke runner dengan
pengikat kawat atau klip kawat
5. Ukuran runner utama maksimum 1200 mm dan batang runner maksimum berukuran 400
mm kecuali diindikasikan lain.
6. Sediakan rangka tambahan untuk memenuhi kebutuhan struktural dan untuk mendukung
peralatan agar terpasang di tempatnya.

PENGATURAN DAN PERLINDUNGAN

1. Lakukan penyesuaian dan penyusunan rangka metal dengan untuk pekerjaan finishing
berikutnya sesuai dengan persyaratan yang diperlukan.
2. Lindungi rangka metal sedemikian sehingga tidak akan terjadi kerusakan yang akan
mengganggu pekerjaan finishing.

01.6 PEKERJAAN PENGECATAN

UMUM

Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :


Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-86

 Pengecatan eksterior dinding bangunan,

 Pengecatan konstruksi baja

Seluruh dinding bangunan yang ada harus dilapisi cat berwarna putih yang sampel/contoh
serta produsennya telah disetujui oleh Pengawas / RSUD Dr. MOEWARDI Kontruksi baja
yang akan dipasang harus diberi cat dasar di pabrik/ workshop setelah selesai pabrikasi
dengan persetujuan RSUD Dr. MOEWARDI
KONTRAKTOR terlebih dahulu harus mengajukan kepada RSUD Dr. MOEWARDI untuk
disetujui hal-hal sebagai berikut :
 Daftar cat yang akan digunakan termasuk nama pabrikan, merek dagang, nomor
produksi, warna dan instruksi pabrikan. Spesifikasi merujukke tabel S1&S2.
 Contoh material cat dan contoh pengecatan.
 Prosedur pembersihan dan pengecatan.
 Prosedur pengujian dan pemeriksaan

Penerimaan Dan Penyimpanan

1. Cat yang digunakan harus dalam kemasan asli pabrik dan teridentifikasi.
2. KONTRAKTOR mengupayakan penyimpanan cat sehingga memenuhi kondisi berikut:
 Terlindung dari kerusakan, kelembaban dan sinar matahari.
 Temperatur penyimpanan antara 4,5°C s/d 35°C
 Sesuai instruksi penyimpanan dari pabrik

Material

1. Cat
Cat akan digunakan sesuai dengan contoh yang disetujui oleh RSUD Dr. MOEWARDI
dan dinyatakan sesuai nomor identifikasi pabrik.
Produk setara atau lebih baik dari contoh yang disetujui boleh digunakan dengan
persetujuan RSUD Dr. MOEWARDI Untuk itu daftar cat baru pengganti harus diajukan
ke RSUD Dr. MOEWARDI
Material cat yang digunakan harus ramah lingkungan.
2. Thinner, Pengencer dan Larutan Pembersih
Thinner, pengencer dan larutan pembersih sesuai rekomendasi pabrik cat dan
diidentifikasi dengan nomor produksi atau tipe generiknya.
3. Sistem Pengecatan
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-87

Persyaratan minimum sistem pengecatan disajikan pada tabel 1 & 2.


KONTRAKTOR harus merencanakan sistem pengecatan yang cocok untuk jenis
material yang dicat, temperatur permukaan struktur yang dicat dan kondisi kerja
peralatan sehingga mampu mengatasi kondisi iklim tropis dan pantai.

PRIME COAT DAN SHOP PAINTING

Persiapan Permukaan Bidang Cat

1. Cat Dasar
Seluruh permukaan baja harus dibersihkan sesuai standard SSPC SP1 Solvent Cleaning
dan jika diperlukan sesuai standar SSPC SP2 Hand Tool Cleaning dan atau standar
SSPC SP3 Power Tool Cleaning. Keseluruhannya seperti yang ditentukan RSUD Dr.
MOEWARDI
Jika tidak dinyatakan lain, seluruh baja kontruksi harus melalui proses sand blasting
sesuai standar SSPC SP10.
Kapasitas peralatan sand blasting harus memenuhi syarat dan sesuai dengan
rekomendasi pabrik cat.
Pasir yang akan digunakan untuk sand blasting harus kualitas baik, kering, tidak
terkontaminasi, tajam dan kekerasan memadai sesuai rekomendasi pabrik cat.
Setelah proses sand blasting, seluruh sisa pasir dan debu dibersihkan hanya dengan
kompresor angin yang kering dan bebas minyak.
Permukaan yang telah diblasting harus betul-betul dijaga agar tidak terjadi kontaminasi
akibat terpegang / tersentuh tangan atau kotoran lain dari tubuh/badan pekerja, pakaian
atau sumber lainnya.
2. Cat Dasar Lapis Kedua
Sebelum pengecatan cat dasar lapis kedua dilaksanakan, seluruh permukaan
dibersihkan dari minyak, gemuk, tanah atau kontaminasi lainnya sesuai persyaratan.
Sebelum dilakukan pelapisan setempat (touch-up painting) permukaan dibersihkan dari
serbuk besi sisa pemboran/pemotongan karat dan cat yang terkelupas sesuai
persyaratan SSPC SP2 Hand Toolcleaning. Jika diperlukan dengan metoda SSPC SP3
Power Tool Cleaning.
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-88

PASSBOX
- Passbox Dinamic memiliki dua fungsi pintu dan kunci
- Lampu ultraviolet
- Material memiliki ketebalan mimimal 1,2 mm berkualitas tinggi Stainless Steel 304
- Memenuhi ISO 9001

WATER PURIFICATION ( Bila Ada)


AUTOCLAVE ( Bila Ada )

- Mempunyai pintu ganda


- Bahan stainlees stell SUS 304
- Terdapat pengaturan temperature dan tekanan
- Tekanan 0,22MPa
- Hemat energy 3Kwh
- Suhu kerja 1340C
- Dimensi luar 1695X1370X1960mm
- Dimensi dalam 1500X750X1100mm
- Memenuhi sertifikat ISO 9001
OVEN ( Bila ada )
- Memiliki pentu ganda
- Material terbuat dari stainlees stell SUS 304
- Temperature 500C-2000C
- Dimensi dalam 500X600X750mm
- Dimensi luar 800X800X1000mm
- Hemat energy
- Memenuhi sertifikat ISO 9001
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-89

SPESIFIKASI TEKNIS HVAC ( AHU Unit )


No URAIAN Sat Volume KET

E HVAC 1 (Class 100) TEMP (22 + 2°C) RH (55% ± 5) ACH 150x Area 49,56 m² x 3(m)
R. Ganti klas B - R.Airlock -R. Koridor -R. IPC - R.Processing 1 - R. Processing 2
I AHU -1 ( KELAS B)
1 Thermal True - Air Handling Unit Unit 1,00
Type Indoor : AHU OSX - 150 ABS
Outdoor : SCU 150 M1
Capacity : 150.000 Btu/h
Power Supplay : 42,5 Kw/380-415V/3~/50Hz
Refrigerant : R - 407 C
Booster Fan/ Flug / Centrifugal Belt type c/w speed control
airflow : 4000 cfm
STP : 1000 Pascal
Cassing double skin DS 5060 With alluminium Extration
Include Pre filter dan medium filter V bank Type F8
include Lampu UV -C
Complete with housing Filter incluade Heater
Size : 1000 x 1900 x 2000 mm
2 Housing Filter Pre + Medium + Isolasi Unit 1,00
Material : Plate MS 1.5 mm + Isolasi
Size : 3' x 4' x 2'
3 Mayair -FFU (Fan Filter Unit)/ HEPA
4 Size : 24" x 48" Bh 45,00
5 Size : 24" x 36" Bh 4,00
Spesifikasi :
- Mayair Hepa Filter Separatorless, Size : 24"x48"x3" & 24"x36"x3"
- Eff 99,999% On 0.3 Micron
- Filter Class H14
- Blower Ebm
- Adjustables Speed Controller
- Casing : Stainless Steel
- Electrical : 220VAC - 1 Ph - 50 Hz

II AIR FILTER (FM approved standard)


1 Pre Filter Mayair
Type : G4 Washable
Material : Polyester Filter
Efficiency : 30 ~ 35% Based on 10 µm
2 Dimension : 24" x 24" x 12" Bh 2,00
3 Dimension : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
4 Medium filter -Mayair
Type : F8 V Bank
Efficiency : 90 - 95% Based on 1 µm
Apply temperature ; 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
5 Dimension : 24" x 24" x 12" Bh 2,00
6 Dimension : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
7 HEPA Filter
Type : H-14
Efficiency : 99,999% Based on 0,3 µm
Apply temperature ; 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
8 Dimension : 24" x 24" x 12" Bh 4,00

III DUCTING
1 Ducting Supply & Return (+Support) m2 172,80
Material : Polyisocyanurate
Density : 52 kg/m3
Size : 1200mm x 4000mm x 20mm
Max : 38 sheet
C/w Accessories

2 Ducting Plenum (+Support) Unit 1,00


Material : Polyisocyanurate
Size : 670 x 1340
Max : 15 m2

3 Ducting Low Return Unit 1,00


Material : Polyisocyanurate

4 Return Air Grille (RAG)+OBD Unit 1,00


Size : 20" x 12"
Material : Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized

5 V Damper
6 Size 1 : 18" x 18" Bh 1,00
8 Pemipaan ( lengkap untuk AHU -1) Unit 1,00

9 Panel DP Unit 1,00


Complete with : Electrical

Persyaratan Teknik Khusus


RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-90

10 Electric Heater Unit 1,00


Merk : ILF
Capacity : 13500 Watt (@ 1500 Watt x 9 pcs)
Size : ø 11 x 600 mm (Dim A)

11 a. Kabel Instalasi NYY 4x 6 mm m 46,00


12 b. Kabel Instalasi NYY 3x 1,5 mm m 46,00
13 c. Kabel Instalasi NYY 4x 4 mm m 98,00
14 KabelTray m 46,00
15 Box Plenum
16 Sandwich Panel Type 50T PU unit 1,00
Size : 1170 x 3000 mm
Core thickness : 50 mm
Weight : 12,6 kg/m
Operating temp : -5 up to +50 C
Thermal Conductivity : 0,42 W/ m2 K
Thermal Resistance : 2,38 m2 K/W
Antibacterial : by PT. Blue Scope
Fire Retardant : by KOFURU PLASTIK IND
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-91
F HVAC 2 (Class 10.000) TEMP (22 + 2°C) RH (55% ± 5) ACH 40x - Area 61 m² x 3(m)
R. GANTI KLAS C - R.A IRLOCK - R.KORIDOR C- BANKING BIO MATERIAL - R.CUCI &STERIL-R.PREPARASI CRYOPRESERVASI
I AHU -2 (KELAS C )
1 Air Conditioner Unit 1,00
Type Indor : AHU OSX - 200 ABS
Outdoor : SCU 200 M1
Capacity : 200.000 Btu/h
Power Supplay : 57 Kw/380-415V/3~/50Hz
Refrigerant : R-407 C
Booster Fan/ Flug / Centrifugal Belt type c/w speed control
airflow : 5000 cfm
STP : 1000 Pascal
Cassing double skin DS 5060 With alluminium Extration
Incluade mixing box Pre filter dan medium filter V bank Type F8
incluade Lampu UV -C
Complete with housing Filter incluade Heater
Size : 1000 x 1900 x 2000 mm

2 Housing Filter HEPA (CEILLING)


Housing Powder Coating + Isolasi
3 Size : 2' x 4 ' x 350 mm Unit 13,00
4 Size : 1' x 2 ' x 350 mm Unit 1,00
II AIR FILTER (FM approved standard)
1 Pre Filter
Type : G4 Washable
Material : Polyester Filter
Efficiency : 30 ~ 35% Based on 10 µm
2 Dimension 1 : 24" x 24" x 2" Bh 4,00
3 Dimension 2 : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
4 Medium filter
Type : F8 Type V bank
Efficiency : 90 ~ 95% Based on 1 µm
Apply temperature : 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
5 Dimension 1 : 24" x 24" x 12" Bh 4,00
6 Dimension 2 : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
7 HEPA Filter
Type : H-14
Efficiency : 99,999% Based on 0,3 µm
Apply temperature : 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
Dimension
8 Size 1 : 24" x 48" x 3" Unit 13,00
9 Size 2 : 12" x 24" x 3" Bh 1,00
III DUCTING
1 Ducting Supply & Return m2 256,70
Material : Polyisocyanurate
Density : 52 kg/m3
Size : 1200mm x 4000mm x 20mm
Max : 49 sheet
C/w Accessories
2 Ducting Plenum Lot 1,00
Material : Polyisocyanurate
Size : 670 x 1340
Max : 30 m²

3 Ducting Low Return Set 10,00


Material : Polyisocyanurate
4 Return Air Grille (RAG)+OBD
5 Size 1 : 10" x 20" UNIT 12,00
6 Size 2 : 10" x 12" UNIT 1,00
Material : Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized

7 V Damper
8 Size 1 : 20" x 18" bh 1,00
9 Size 2 : 18" x 18" bh 1,00
10 Size 3 : 14" x 12" bh 1,00
11 Pemipaan LS 1,00
12 Panel DP Unit 1,00
Complete with : Electrical
13 Electric Heater Unit 1,00
Merk : ILF
Capacity : 13500 Watt (@1500 Watt x 9 Pcs)
Size : ø 11 x 600 mm (Dim A)

14 a. Kabel Instalasi NYY 4x 6 mm m 48,00


15 b. Kabel Instalasi NYY 3x 1.5 mm m 48,00
16 c. Kabel Instalasi NYY 4x 4 mm m 65,00
17 Kabel Tray m 48,00
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-92

G HVAC 3 (Class 100.000) TEMP (22 ± 2°C) RH (70%) ACH 25x - Area 91.42 m² x 3(m)
R. GANTI KLA S D - R.AIRLOCK D - R.KORIDOR kelas D- R. DESTRUKSI - R. PENERIMAAN MATERIAL-R.BIOMATERIA L BANKING STEMCELL DAN EXTRACELLULAR
I AHU-3 ( KELAS D)
1 Thermal True - Air Handling Unit Unit 1,00
Type Indoor : AHU OSX - 200 ABS
Outdoor : SCU 200 MI
Capacity : 200.000 Btu/h
Power Supplay : 57 Kw/380-415V/3~/50Hz
Refrigerant : R - 407 C
Booster Fan/ Flug / Centrifugal Belt type c/w speed control
airflow : 5000 cfm
STP : 1000 Pascal
Cassing double skin DS 5060 With alluminium Extration
Include mixing Pre filter dan medium filter V bank Type F8 dan Hepa H14
include Lampu UV -C
Complete with housing Filter incluade Heater
Size : 1900 x 2520 x 1000 mm
2 AIR FILTER (FM approved standard)
3 Pre Filter MA YA IR
Type : G4 Washable
Material : Polyester Filter
Efficiency : 30 ~ 35% Based on 10 µm
4 Dimension 1 : 24" x 24" x 2" Bh 2,00
5 Dimension 1 : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
6 Medium filter MA YA IR
Type : F8 Type V bank
Efficiency : 90 ~ 95% Based on 1 µm
Apply temperature : 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
7 Dimension 1 : 24" x 24" x 12" Bh 2,00
8 Dimension 2 : 12" x 24" x 12" Bh 2,00

9 HEPA Filter
Brand : Mayair
Type : H-14
Efficiency : 99,999% Based on 0,3 µm
Apply temperature : 80°C
Apply Humidy : 100% RH (No Dew)
10 Size 1 : 24" x 24" x 12" Bh 2,00
11 Size 2 : 12" x 24" x 12" Bh 2,00
12 DUCTING
13 Ducting Supply & Return m2 175,00
Material : Polyisocyanurate
Density : 52 kg/m 3
Size : 1200mm x 4000mm x 20mm
Max : 20 sheet
C/w Accessories
14 Ducting Plenum Ls 1,00
Material : Polyisocyanurate
Size : 670 x 1340
Max : 10 m²
14 Supply Air Diffuser (SAD)+OBD
15 Size 1 : 12" x 12" bh 3,00
16 Size 2 : 10" x 10" bh 5,00
17 Size 3 : 8" x 8" bh 2,00
Material ; Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized

18 Return A ir Grille (RAG)+OBD


19 Size 1 : 12" x 18" Bh 3,00
20 Size 2 : 8" x 10" unit 1,00
21 Size 3 : 8" x 14" unit 1,00
22 Size 4 : 6" x 8" unit 1,00
Material ; Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized
23 V Damper
24 Size 1 : 12" x 12" Bh 1,00
25 Size 2 : 12" x 10" Bh 1,00
26 Pemipaan ( Refrigerant sistem pipe) Ls 1,00
27 Panel DP Unit 1,00
Complete with : Electrical
28 Kabel Instalasi NYY 4x 6 mm m 42,00
29 Kabel Instalasi NYY 3x 1.5 mm m 42,00
30 Kabel Instalasi NYY 4x 4 mm m 42,00
31 Kabel Tray m 42,00
32 Exhausfan unit 1,00
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-93

H HVAC 4 (Class 100.000) - TEMP (22 ± 2°C) RH (70%) ACH 25x - Area 19,84 m² x 3(m)
R. ANALISIS BIO MATERIAL
I AHU-4 ( KELAS D)
1 Thermal True - Air Handling Unit Unit 1,00
Type Indoor : AHU OSX - 50 ABS
Outdoor : SCU 50 MI
Capacity : 50.000 Btu/h
Power Supplay : 14,8 Kw/380-415V/3~/50Hz
Refrigerant : R - 407 C
Booster Fan/ Flug / Centrifugal Belt type c/w speed control
airflow : 5000 cfm
STP : 1000 Pascal
Cassing double skin DS 5060 With alluminium Extration
Include mixing Pre filter dan medium filter V bank Type F8 dan Hepa H14
include Lampu UV -C
Complete with housing Filter incluade Heater
Size : 1200 x 2520 x 1000 mm
II AIR FILTER (FM approved standard)
1 Pre Filter MAYAIR
Type : G4 Washable
Material : Polyester Filter
Efficiency : 30 ~ 35% Based on 10 µm
3 Dimension 1 : 24" x 24" x 2" Bh 1,00
4 Dimension 1 : 12" x 24" x 2" Bh 2,00
5 Medium filter
Type : F8 Type V bank
Efficiency : 90 ~ 95% Based on 1 µm
Apply temperature : 80°C
Cassing : ABS Plastick
6 Dimension 1 : 24" x 24" x 12" Bh 1,00
7 Dimension 2 : 12" x 24" x 12" Bh 1,00
8 HEPA Filter
Brand : Mayair
Efficiency : 99,999% Based on 0,3 µm
Cassing : Allumunium
9 Size 1 : 24" x 24" x 12" Bh 2,00
10 Size 2 : 12" x 24" x 12" Bh 1,00
11 DUCTING
12 Ducting Supply & Return m2 55,00
Material : Polyisocyanurate
Density : 52 kg/m3
Size : 1200mm x 4000mm x 20mm
Max : 20 sheet
C/w Accessories

13 Ducting Plenum Ls 1,00


Material : Polyisocyanurate
Size : 670 x 1340
Max : 10 m²

14 Supply Air Diffuser (SAD)+OBD


15 Size : 14" x 14" Bh 2,00
Material : Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized
16 Return Air Grille (RAG)+OBD
17 Size : 14" x 24" Bh 1,00
Material : Material alumunium extruded
Finishing : Finishing natural anodized
18 V Damper
19 Size -1 : 12" x 12" Bh 1,00
20 Size -2 : 12" x 10" Bh 1,00
21 Pemipaan ( Refrigerant sistem pipe ) Ls 1,00
22 Panel DP
23 Complete with : Electrical Unit 1,00
24 Kabel Instalasi NYY 4x 6 mm m 42,00
25 Kabel Instalasi NYY 3x 1.5 mm m 42,00
26 Kabel Instalasi NYY 4x 4 mm m 42,00
27 Kabel Tray m 42,00
MATERIAL BANTU
28 Kontruksi AHU
29 MATERIAL : Besi UNP, Coating Finished Set 4,00
30 Test Particle / Comissioning ( Test balow meter - test integrity -test Particle counter) Titik 14,00
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-94

PARTIKEL COUNTER ( Bila ada )

Sensitivity 0.3μm

Size Range 0.3 ~ 25μm

  User configurable on any channel with
Channels 0.1μm resolution (six default channel settings: 0.3, 0.5, 0.7, 1.0, 2.0, 5.0μm)

Counting 50±20% @ 0.3μm
Efficiency 100±10% @ 0.5μm
Coincidence
<5% @ 70,000 particles/liter
Loss
Zero Count <1 count per 5 minutes
Flow Rate 2.83 L /min (0.1cfm)
Sampling Time User defined: (up to 59m59s) and auto repeat (up to 99 times)
Count Limit FED STD 209E  (Class 1 ~ 100,000)
Warning or ISO 14644-1 (Class 2 ~ 9)
Measurement Single/repeat/Average
  Count limit, loss of laser power, out of flow calibration (>±5%),
Error Indication insufficient battery
Interface USB, RS232, RJ45
Internal
6000 measurement data (1000 sets)
Memory
  Removable, rechargeable Lithium battery (7.4V/2800mAh) or 9VDC AC 
Power Adapter (100~240V input)
Max. Operating Continuous operation > 5 hours with
Time Lithium battery
Handheld: 185 (H) × 93 (W) ×46 (D)mm
Dimensions
Base unit:  152 (Dia.)× 97(H) mm
Weight < 800 grams (including battery)
Environmental
Operating: 5 ~ 45°C, < 90%RH Storage:  -20 ~ 50°C, < 90%RH
Conditions
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-95

1.  All 6 channels continuously adjustable with 0.1 micron step resolution
2. Combines both hand held and portable functionalists with a built-in mini-
printer
3. USB and RJ45 interfaces for remote real-time sampling and data download
4.Long-distance remote sensing via Ethernet
5.Up to 6000 internal data memory
6.Excess-count-limit warnings
7.High precision, digital, external temperature and humidity sensors
8.Durable keypads with a large blue LCD display
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-96

PENUTUP

1. Apabila di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini untuk
menguraikan bahan-bahan dan pekerjaan yang tidak disebutkan atau ditulis, pada
kalimat-kalimat “DIADAKAN OLEH PEMBORONG ATAU DISELENGGARAKAN
PEMBORONG”, maka hal ini dianggap seperti benar-benar disebutkan, jika uraian
tersebut ternyata masuk dalam pekerjaan.

2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian-bagian yang


betul-betul termasuk dalam bagian pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) ini harus diselenggarakan
oleh Pemborong seperti benar-benar disebut.

3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya
maka tetap diadakan/dikerjakan Pemborong.

4. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
Pihak Pemberi Tugas, Unsur Teknis, Direksi/ Pengawas dan Konsultan Perencana

Surakarta, 19 April 2022


Menyetujui Disusun oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen KONSULTAN PERENCANA
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PT. SOLUSI UTAMA KONSULTAN

YASIP KHASANI , S.IP., M.M Ir. AHMAD HANDRI WIDIYANTO, ST


NIP. 19741219 199703 1 005 Direktur Utama
Persyaratan Teknik Khusus
RKS. Review Pembangunan Laboratorium Stem Cell RSUD Tahap II DR Moewardi
II.-97

Anda mungkin juga menyukai