Anda di halaman 1dari 96

A

Spesifikasi Teknis

RENCANA KERJA DAN


SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEMBANGUNAN GEDUNG PENGELOLAAN AKADEMIK


STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) Majene
Tahun 2018

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 1


Spesifikasi Teknis

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT TEKNIS


PASAL 1
PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.1. LINGKUP
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dai segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pelaksanaan kegiatan Pembnagunan Gedung Pengelolaan Akademik STAIN Majene, yang
meliputi :
a. Pekerjaan Struktur.
b. Pekerjaan Arsitektur / Finishing.
c. Pekerjaan Mekanikal dan elektrikal.
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan / dilihat dan
tercantumpada Bill Of Quantity (BQ).
1.1.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup
pekerjaan yang ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas pada halhal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja.
b. Pengadaan Bahan / Material.
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang
ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Pemborong / pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan
pada bagian pekerjaan yang ditugaskan.
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.
f. Pembuatan As Built drawing (Gambar terlaksana).
1.1.3. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknispelaksanaan
pekerjaan dan secara bersama – sama merupakan persyaratandari segi teknis bagi
seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satuatau lebih dari dokumen-
dokumen berikut ini:
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.
1.1.4. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidakdapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di atas,maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dengan sendirinyadianggap tidak berlaku.

1.2. REFERENSI
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhipersyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia(NI), Standar Industri
Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasionalmaupun Peraturan-peraturan setempat
lainnya yang berlaku atau jenis – jenispekerjaan yang bersangkutan antara lain :
 NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
 NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DIINDONESIA.
 NI - 5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
 NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
 NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN.
 PERATURAN PLUMBING INDONESIA.
 PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK.
 STANDART INDUSTRI INDONESIA.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 2


Spesifikasi Teknis

 ASTM, JJ dan lain sebagianya yang dianggap berhubungan denganbagian pekerjaan


ini.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standartyang tersebut


di atas, maupun standart-standart nasional lainnya, makadiberlakukan standart-standart
Internasional yang berlaku atau pekerjaanpekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya
berlaku standart-standartPersyaratan Teknis dari Negara-negara asall bahan / pekerjaan
yangbersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.

1.2.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidakdiatur dalam
persyaratan teknis umum / khususnya maupun salah satu dariketentuan yang disebutkan
di atas, maka atas bagian pekerjaan tersebutpemborong harus mengajukan salah satu
dari persyaratan-persyaratanberikut guna disepakati oleh direksi untuk dipakai sebagai
patokanpersyaratan teknis :
a. Standart / norma / kode / pedoman yang bisa diterapkan pada bagianpekerjan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi / Institusi /Asosiasi Profesi / Asosiasi
Produsen / Lembaga Pengujian atau Badanbadanlain yang berwewenang /
berkepentingan atau Badan-badanyang bersifat Internasional ataupun Nasional dari
Negara lain, sejauhbahwa atau hal tersebut diperoleh persetujuan dari Direksi /
Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dariLembaga pengujian
yang diakui secara Nasional / Internasional.

1.3. BAHAN
1.3.1. Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakanuntuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan barangbekas dalam
komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan.
1.3.2. Tanda Pengenal
a. Dalam hal dimana pabrik / produsen bahan mengeluarkan tanda pengenaluntuk
produk bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagangpengenal pabrik /
produsen bersangkutan yang dipergunakan dalampekerjaan ini harus mengandung
tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll)kecuali
ditetapkan oleh Direksi / Konsultan Manajemen Konstruks, bahan sejenis
denganfungsi yang sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satubahan
dari bahan lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atautanda-tanda lain yang
mana harus sesuai dengan referensi pada I.2.tersebut di atas atau dalam hal dimana
tidak / belum ada pengaturan yangjelas mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan
sesuai petunjuk direksi /Konsultan Manajemen Konstruksi.
1.3.3. Merk Dagang
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan / produk di dalamPersyaratan
Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagaipersyaratan kwalitas penampilan
(Performance) dari bahan / produktersebut.
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan /produk lain
yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yangsetaraf dengan bahan /
produk yang memakai merk dagang yangdisebutkan, dapat diterima sejauh bahwa
untuk itu sebelumnya telahdiperoleh persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan MK
atas Kesetarafantersebut.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 3


Spesifikasi Teknis

c. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaanproduksi


dalam negeri lebih diutamakan.
1.3.4. Penggantian (Substitusi)
a. Pemborong / supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikansesuatu bahan /
produk lain dengan mutu yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan hargayang ada
dengan bahan / produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkansebagai perubahan
pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalanpemborong / suplier
seperti dipersyaratkan, maka perubahan pekerjaanyang bersifat biaya tambah
dianggap tidak ada.
2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi /Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI dan pemberi Tugas sebagai masukan (Input) baru
yangmenyangkut nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkanbiaya
tambah dapat diperkenankan.
1.3.5. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan di lapangan, dianjurkan dengansangat agar
sebelum sesuatu bahan / produk akan dibeli / dipesan /diproduksi, terlebih dahulu
dimintakan persetujuan dari Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI atau
kesesuaian dari bahan / Produk tersebut pada Persyaratan Teknis,yang mana akan
diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan padacontoh / brosur dari bahan /
produk yang bersangkutan untuk diserahkankepada Direksi / Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI Lapangan.
b. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atassepenuhnya
merupakan tanggung jawab pemborong / suplier, yang manatidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh / brosur sepertitersebut di atas
tidak melepaskan tanggung jawab Pemborong / Supplierdari kewajibannya dalam
Perjanjian Kerja ini mengadakan bahan / Produkyang sesuai dengan persyaratannya,
serta tidak merupakan jaminan akanditerima / disetujuinya seluruh bahan / produk
yang digunakan sesuaidengan contoh brosur yang telah disetujui.
1.3.6. Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan / produk kepada Direksi /Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI harus disertakan contoh dari bahan / produk tesebut
denganketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah Contoh
1. Untuk bahan / produk bila tidak dapat diberikan sesuai sertifikatpengujian yang
dapat disetujui / diterima oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIsehingga oleh karenanya perlu diadakan pengujian kepada Direksi
/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI harus diserahkan sejumlah bahan produk
sesuai denganpersyaratan yang ditetapkan dalam standart prosedur pengujian,
untukdijadikan benda uji guna diserahkan pada Badan / Lembaga Pengujiyang
ditunjuk oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
2. Untuk Bahan / produk atau mana dapat ditunjukan sertifikat pengujianyang dapat
disetujui / diterima oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,
kepadaDireksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI harus diserahkan 3 (tiga) buah
contoh yangmasing masing disertai dengan salinan sertifikat pengujian
yangbersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 4


Spesifikasi Teknis

1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi / Konsultan MANAJEMEN


KONSTRUKSI atau contoh yang telah memperoleh persetujuan dari Direksi /
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI harus dibuat suatu keterangan tertulis
mengenai persetujuannya dandisamping itu, oleh Direksi / Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI harus dipasangkan tandapengenal persetujuannya
pada 3 (tiga) buah contoh yang semuanyaakan dipegang oleh Direksi / Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI. Bila dikehendaki,Pemborong / Supplier dapat
meminta sejumlah set tambahan daricontoh berikut tanda pengenal persetujuan
dan surat keteranganpersetujuan untuk kepentingan Dokumentasi sendiri.
Dengan demikianjumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI harus ditambah seperlunya sesuai dengan
kebutuhan tambahantersebut.
2. Pada waktu Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI sudah tidak lagi
membutuhkancontoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk
bagipekerjaan, Pemborong berhak meminta kembali contoh tersebut
untukdipasangkan pada pekerjaan.
c. Waktu Persetujuan Contoh
1. Adalah tanggung jawab dari pemborong / supllier untuk mengajukancontoh pada
waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuanatau contoh tersebut
tidak akan menyebabkan keterlambatan padajadwal pengadaan bahan.
2. Untuk bahan / produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengankesetarafan
pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contohakan diberikan oleh
Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dalam waktu tidak lebih dari10
(sepuluh) hari kerja. Dalam hal dimana persetujuan tersebut akanmelibatkan
keputusan tambahan diluar persyaratan teknis (sepertipenentuan model, warna,
dll), maka keseluruhan keputusan akandiberikan dalam waktu tidak lebih dari 21
(dua puluh satu) hari kerja.
3. Untuk bahan / produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannyadengan suatu
merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contohakan diberikan oleh Direksi
/ Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dalam waktu 21 (duapuluhsatu) hari kerja
sejak dilengkapinya pembuktian kesetarafan.
4. Untuk bahan / Produk yang bersifat pengganti / substitusi, keputusanpersetujuan
akan diberikan oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dalam
jangkawaktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya dengan lengkap seluruhbahan
pertimbangan.
5. Untuk bahan / produk yang bersifat peralatan / perlengkapan atau punproduk
yang lain karena sifat / jumlah / harga pengadaanya tidakmemungkinkan untuk
diberikan contoh dalam bentuk bahan / produkjadi permintaan persetujuan bisa
diajukan berdasarkan Brosur dariproduk tersebut, yang mana harus dilengkapi
dengan :
 Spesifikasi Teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
 Surat surat seperlunya dari agen / importer, sesuai keagenan, suratjaminan
suku cadang dan jasa purna (after sales service) dan lainlain.
 Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lainlain.
 Sertifikat pengujian, penetapan, kelas, dan dokumen-dokumen lainsesuai
petunjuk Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
6. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan di atas, keputusan,keputusan
atau contoh dari bahan / Produk yang diajukan belumdiperoleh tanpa
pemberitahuan tertulis apapun dari Direksi / KonsultanMANAJEMEN

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 5


Spesifikasi Teknis

KONSTRUKSI, maka dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang


diajukantelah disetujui oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
1.3.7. Penyimpanan Bahan
a. Persetujuan atas suatu bahan / produk harus diartikan sebagai perijinanuntuk
memasukan bahan produk tersebut dengan tetap berada dalamkondisi layak untuk
dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwabahan / produk tidak layak untuk
dipakai dalam pekerjaan, Direksi /Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI berhak
memerintahkan agar :
1. Bahan atau Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembalimenjadi layak
untuk dipakai.
2. Dalam hal mana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan / produktersebut
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jamuntuk diganti dengan
yang memenuhi persyaratan.
b. Untuk bahan / produk yang mempunyai umur pemakaian yang
tertentupenyimpanannya harus dikelompokan menurut umur pemakaian
tersebutyang mana harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan
ketentuansebagai berikut:
a. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selamapenggunaan
ini.
b. Berukuran minimal 40 x 60 cm.
c. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah.
d. Diletakkan di tempat yang mudah terlihat.
c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikianrupa
sehingga bahan yang terlebih dahulu masuk akan lebih dulu puladikeluarkan untuk
dipakai dalam pekerjaan.

1.4. PELAKSANAAN
1.4.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja(SPK) oleh
kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepadaDireksi/Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI sebuah “Network Planning” mengenai seluruhkegiatan
yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalamdiagram mana
dinyatakan pula urutan serta kaitan/hubungan antaraseluruh kegiatan-kegiaan
tersebut.
b. Kegiatan Pemborong untuk/selama masa pengadaan/pembelian sertawaktu
pengiriman/pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun
pekerjaanpersiapan/pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan Pemborong untuk/selama waktu fabrikasi, pemasangan danpembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencanakerja.
f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI akan memeriksa rencana kerja
Pemborong danmemberikan tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan/penyempurnaan ataurencana
kerja kepada Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan meminta
diadakannyaperbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4
(empat)hari sebelum dimulainya pelaksanaan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 6


Spesifikasi Teknis

j. Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaansebelum


adanya persetujuan dari Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI atau rencana
kerjaini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi/Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI telah melalaikankewajibannya untuk memeriksa rencana kerja
Pemborong pada waktunya,maka kegagalan Pemborong untuk memulai pekerjaan
sehubungandengan belum adanya rencana kerja yang memulai pekerjaan
yangdisetujui Direksi, sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari
pemborongbersangkutan.

1.4.2. Gambar Kerja (Shop Drawing)


a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (ConstructionDrawings)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untukmencapai keadaan
terlaksana, Pemborong wajib untuk mempersiapkangambar kerja yang secara
terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaantersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikanoleh Direksi /
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
untukmendapatkan persetujuan untuk mana gambar-gambar tersebut di atasharus
diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) harisebelum
pemesanan bahan atau Pelaksanaan pekerjaan dimulai.

1.4.3. Ijin Pelaksanaan


Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaantersebut,
Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secaratertulis kepada Direksi /
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dengan dilampiri gambar kerja yangsudah disetujui.
Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Pemboronguntuk melaksanakan pada
bagian pekerjaan tersebut.

1.4.4. Contoh Pekejaan ( Mock Up).


Bila pekerjaan dikehendaki oleh Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,
Pemborong wajibmenyediakan sebelum pekerjaan dimulai.

1.4.5. Rencana Mingguan dan Bulanan.


a. Selambat lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimanapelaksanaan
pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk menyerahkankepada
direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI suatu rencana mingguan yang berisi
rencanapelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
dalamminggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan, Pemborongwajib
menyerahkan kepada Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI suatu rencana
bulananyang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana
pelaksanaandari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk
dilaksanakandalam bulan berikutnya.
c. Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan rencananmingguan
maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalammelaksanakan perintah
Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dalam melaksanakanpekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, pemborong diwajibkanuntuk
memberitahu Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI mengenai hal tersebut
palingsedikit 2 x 24 jam sebelumnya.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 7


Spesifikasi Teknis

1.4.6. Kualitas Pekerjaan


Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik untuk jenispekerjaan
bersangkutan.
1.4.7. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diujidengan
cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensiyang ditetapkan
dalam pada Pasal I.2. dari Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/Lembaga yang
akanmelakukan pengujian dipilih atas persetujuan Direksi/Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI dariLembaga/Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui
Pemerintahatau Badan lain yang oleh Direksi/Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
dianggap memilikiobyektifitas dan Integritas yang meyakinkan. Atau hal yang terakhir
iniPemborong/supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadibeban
Pemborong.
d. Dalam hal dimana Pemborong tidak dapat menyetujui hasil pengujian daribahan
penguji yang ditunjuk oleh Direksi, Pemborong berhak mengadakanpengujian
tambahan pada lembaga/Badan lain yang memenuhipersyaratan Badan Penguji
seperti tersebut di atas untuk mana seluruhpembiayaannya ditanggung sendiri oleh
pemborong.
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan
tersebutmemberikan kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan / Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada bahan / lembaga Penguji pertamaatau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
 Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi /Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI dan Pemborong / supplier maupun wakil-
wakilnya.
 Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat alatpenguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana keduabelah
pihak sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasilpengujian
yang pertama, maka semua akibat langsung maupun tidaklangsung dari adanya
semua pengulangan pengujian menjadi tanggungjawab pemborong / supplier.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukan ketidaktepatan kesimpulandari hasil
pengujian yang kedua, maka:
 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihanPemborong /
Supplier akan diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.
 Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan /pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaanpada bagian
pekerjaan bersangkutan dan bagian bagian lain yangterkena akibatnya,
penambahan mana besarnya adalah sesuai denganpenundaan yang terjadi
1.4.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian pekerjaan yanglain yang
mana akan secara visual menghalangi Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIuntuk memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, pemborong
wajibmelaporkan secara tertulis kepada Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI mengenairencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan
menutupibagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi /
KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI berkesempatan secara wajar melakukan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 8


Spesifikasi Teknis

pemeriksaan pada bagian yangbersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan


pengerjaannya.
b. Kelalaian Pemborong untuk menyampaikan laporan di atas, memberikanhak kepada
Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk dibelakang hari
menuntutpembongkaran yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil
pekerjaanyang terdahulu yang mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung
olehPemborong.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambillangkah-
langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan diatas, maka setelah
lewat 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan,pemborong berhak melanjutkan
pelaksanaan pekerjaan dan menganggapbahwa Direksi telah menyetujui bagian
pekerjaan yang ditutup tersebut.
d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
atas suatupekerjaan tidak melepaskan Pemborong dari kewajibannya
untukmelaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborong (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui kepada Pemborong masih
dapatdiperintahkan untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi
bagianpekerjaan lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan yang ditutupi.
1.4.9. Kebersihan dan Keamanan
a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasaberada
dalam keadaan rapi dan bersih.
b. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan diarea kerja, termasukapabila
diperlukan tenaga, peralatan, atau tanda-tanda Khusus.
1.5. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
1.5.1. DOKUMEN TERLAKSANA (As Build Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Pemborong wajib menyusunDokumen
Terlaksana yang terdiri dari:
1. Gambar-gambar terlaksana (as built drawing)
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang
telahdilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Pemborong untuk pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Supply bahan, perlengkapan / peralatan kerja
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari :
1. Dokumen pelaksanaan
2. Gambar-gambar perubahan
3. Perubahan Persyaratan Teknis
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuaipetunjuk
Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi /Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak,utilitas dan
pekerjaan pekerjaan lain dengan sistem jaringan bersaluranbanyak secara
operasional membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif,dokumen terlaksana ini
harus dilengkapi dengan daftar pesawat / instalasi /peralatan / perlengkapan yang
mengidentifikasi lokasi dari masing-masingbarang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan
Pemberi Tugas,Pemborong harus membuat dokumen terlaksana hanya untuk
diserahkankepada Pemberi Tugas. Pemborong tidak dibenarkan membuat

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 9


Spesifikasi Teknis

/menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen terlaksana tanpa ijinkhusus


tersebut.

1.5.2. PENYERAHAN
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepadaPemberi
Tugas :
a. 2 (dua) dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan / perlengkapan:
- 2 (dua) set pedoman operasi (operational manual)- suku cadang sesuai yang
dipersyaratkan
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai “Construction Key” bila ada
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat
d. Dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiscal pajak,
dan lain-lain)
e. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee / Warranty sesuai uangyang
dipersyaratkan
f. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI
g. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) galon (masing-masing warna)
h. Bahan finishing lantai / dinding & atau masing masing minimal 2 m2

1.6. KEAMANAN PENJAGAAN


1.6.1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan
sajaterhadap pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas
keamanan,kebersihan bangunan-bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon
dantaman-taman yang telah ada.
1.6.2. Pemborong berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada,
apabilabangunan yang telah terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini,
makapemborong berkewajiban untuk memperbaiki / membetulkan
sebagaimanamestinya.
1.6.3. Pemborong harus menyediakan penerangan yang cukup di lapangan,terutama
pada waktu lembur, jika Pemborong menggunakan aliran listrik daribangunan /
komplek, diwajibkan bagi pemborong untuk memasang metersendiri untuk
menetapkan sewa listrik yang dipakai.
1.6.4. Pemborong harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar
tidakmengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang sudahada.
1.6.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untukPembangunan
pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harusdilaksanakan
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguanterhadap ketentraman
penduduk atau jalan-jalan yang harus digunakan baikjalan perorangan atau
umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain.Pemborong harus membebaskan
Pemberi Tugas dari segala tuntutan gantirugi sehubungan dengan hal tersebut di
atas.
1.6.6. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalanraya
atau jembatan yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalulalang
peralatan ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkutbahan
bahan / material guna keperluan proyek.
1.6.7. Apabila Pemborong memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin beratatau
unit-unit alat berat lainnya dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 10


Spesifikasi Teknis

ataujembatan yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan


seandainyapemborong akan membuat perkuatan-perkuatan di atasnya, maka
haltersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas
danInstansi Yang berwewenang. Biaya untuk perkuatan tersebut
menjaditanggungan Pemborong.

PASAL 2.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1.1. DIREKSI KEET
a. Bangunan Sementara
Sebelum pemborong memulai pelaksanaan pekerjaan ini
diharuskanmenyediakan dan mendirikan Direksi Keet berupa bangunan
sementarayang berukuran minimal 9.00 m2.
b. Kelengkapan Direksi Keet
Sebagai kelengkapan direksi keet guna penyelesaian administrasi dilapangan,
maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai pemborongharus terlebih
dahulu melengkapi peralatan antara lain :
- Soft board menempel di dinding 2x1,2x2,4
- (Satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,2 x 4,8 m2
Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah terima ke II) semua peralatan /kelengkapan
tersebut dalam ayat ini menjadi milik kontraktor, dengandemikian
pembiayaannya dianggap sewa.
c. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di Proyek untuk setiap saatdapat
digunakan oleh direksi Lapangan adalah :
- (satu) buah kamera
- (satu) buah alat ukur Schuitmaat.
- (satu) buah alat ukur optik (theodolit / waterpass)
- (satu) buah personal komputer dan printer

2.1.2. KANTOR DAN GUDANG ARSITEKTUR


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat KantorKontraktor,
barak-barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpananbahan (Boukeet), yang
sebelumnya telah dapat persetujuan dari pihak Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.
Semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya, pada waktupekerjaan
berakhir (serah terima) harus dibongkar.

2.1.3. SARANA PEKERJAAN


a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semuapekerjaan
yang dilakukan di luar lapangan sebelum pemasanganperalatan yang dimiliki
serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik danmemenuhi
persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkankerja di lapangan
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan harusaman dari
segala kerusakan hilang dan hal - hal dasar yangmengganggu pekerjaan lain yang
sedang berjalan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 11


Spesifikasi Teknis

2.1.4. PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA


a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam halpengerahan tenaga
kerja pengaturan jam kerja maupun penempatanbahan hendaknya
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI
lapangan. Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja danpengaturan jam kerja
dalam pelaksanaannya harus sesuai denganperaturan perburuhan yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Pemborong harus menyediakan akomodasi danfasilitas-
fasilitas lain yang dianggap perlu misalnya (air minum, toiletyang memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan fasilitas kesehatan lainyaseperti penyediaan
perlengkapan PPPK yang cukup serta pencegahanpenyakit menular)
c. Pemborong harus membatasi daerah operasinya di sekitar tempatpekerjaan
tidak melanggar wilayah bangunan-bangunan lain yangberdekatan, dan
pemborong harus melarang siapapun yang tidakberkepentingan memasuki
tempat pekerjaan

2.1.5. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN / SARANA YANG ADA


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan / konstruksi sekitarnyamenjadi
tanggung jawab Pemborong untuk memperbaikinya, bilakerusakan tersebut jelas
akibat pelaksanaan pekejaan.
b. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus selalu menjagakondisi jalan
sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadapkerusakan-kerusakan
yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
c. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan / menyerahkankepada
pihak yang berwenang bila nantinya menemukan benda-bendabersejarah.

2.1.6. PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN POHON-POHON


a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akarakarpohon.
b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetapbersih dan
rata.
c. Pemborong tidak boleh membasahi, menebang atau merusak pohonpohonatau
pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnyadiberi tanda pada
gambar-gambar yang menandakan bahwa pohonpohondan pagar harus
disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yangmengharuskan Pemborong untuk
melakukan penebangan, maka iaharus mendapat ijin dari Pemberi tugas.

2.1.7. PENJAGAAN DAN PAPAN NAMA


a. Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan danperlindungan
terhadap pekerjaannya yang dianggap penting selamapelaksanaan, dan sekaligus
menempatkan petugas keamanan untukmengatur sirkulasi / arus kendaraan
keluar / masuk proyek.
b. Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebihdahulu
melihat kondisi keamana lingkungan sekitar.
c. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memasang papannama proyek.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 12


Spesifikasi Teknis

2.1.8. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA

a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dari PDAM. Air harusbersih, bebas
dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahankimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai denganpetunjuk dan persetujuan rencana.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh darisambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, ataupenggunaan diesel
untuk pembangkit tenaga listrik hanyadiperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuanKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Daya listrik
juga disediakan untuk mensuplai kantorDireksi Lapangan.
c. Segala Biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah bebanKontraktor.

2.1.9. DRAINASE TAPAK


a. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yangada di tapak,
kontraktor wajib membuat saluran sementara yangberfungsi untuk pembuangan
air yang ada.
b. Arah aliran air ditujukan ke daerah / permukaan yang terendah yangada di tapak
atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerahpembuangan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dangan petunjuk danpersetujuan
Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.

2.1.10. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK

a. Pengukuran Tapak kembali.


1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran danpenggambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapiketerangan-keterangan mengenai
peil ketinggian tanah, letakbatas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah
diterakebenarannya.
2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaanlapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepadaKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI / Direksi untuk diminta keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
4. Denganalat-alat waterpass/Theodolite yang ketepatannya
dapatdipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / waterpass besertapetugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaanKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI / Direksi selama pelaksanaan Proyek.
6. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azassegitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecilyang disetujuii
oleh Direksi.
7. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk
tanggunganKontraktor.
b. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaandengan letak /
kedudukan bangunan terhadap titik patok / pedomanyang telah ditentukan, siku
bangunan maupun datar (water Pass) dantegak lurus bangunan harus ditentukan
dengan memakai alat waterpass instrument / Theodolith. Hal tersebut
dilaksanakan untukmendapatkan tegel, langit-langit dan sebagainnya dengan
hasil yangbaik dan siku.Untuk mendapatkan titik Peil harap disesuaikan dengan
notasi-notasiyang tercantum pada gambar rencana (Lay Out), dan bila

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 13


Spesifikasi Teknis

terjadipenyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi lapangan denganLay


Out, Pemborong harus melapor pada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI /
Perencana.
c. Pemasangan Bouwplank
1. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaranpersiapan
Bowplank / pengukuran pekerjaan sesuai denganreferensi ketinggian, dan
bench mark yang diberikan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSIsecara
tertulis serta bertanggung jawab atas ketinggian, posisi,dimensi, serta
kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaanperalatan, tenaga kerja
yang diperlukan.
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata adakesalahan
dalam hal tersebut di atas, maka hal tersebut merupakantanggung jawab
Pemborong serta wajib memperbaiki kesalahan
3. tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebutdisebabkan
referensi tertulis dari Direksi Pekerjaan.
4. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI atauwakilnya tidak menyebabkan tanggung-jawab Pemborong
menjadiberkurang.Pemborong wajib melindungi semua bench mark, dan
lain-lain atauseluruh refferensi dan realisasi yang perlu pada
pengukuranpekerjaan ini.
5. Bahan dan Pelaksanaan.
- Tiang Bowplank menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 dipasangsetiap
jarak 2.00 m1, sedangkan papan bowplank ukuran 2/20 darikayu meranti
dipasang datar Water Pass.
- Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak2,00 m1
dari as tepi bangunan dengan patok - patok yang kuat,bowplank tidak
boleh dilepas / dibongkar dan harus tetap berdiritegak pada tempatnya
sehingga dapat dimanfaatkan hinggapekerjaan mencapai tahapan
trasraam tembok bawah.

2.2. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN

2.2.1. LINGKUP PEKERJAAN


1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat- alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaanini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi ini.
3. Galian Tanah Pondasi
4. Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk Pile Cap, pondasi batu kali, balokpondasi
dan struktur lainnya yan terletak didalam atau di atas tanah, sepertitercantum di
dalam gambar rencana atau sesuai dengan kebutuhanKontraktor agar
pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar danaman.
5. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon
6. Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah
dapatmembusuk dan menjadi material organik yang dapat
mempengaruhikekuatan tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah
berfungsi sebagaipendukung bangunan khususnya pendukung lantai terbawah,
maka akartanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga
bersih.Lubang bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan
yangmemenuhi syarat.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 14


Spesifikasi Teknis

7. Pohon-pohon pada lahan proyek


8. Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib
mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebanganpohon
tanpa koordinasi dengan Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Pohon
yangterletak pada bangunan yang akan dibangun dapat ditebang.

2.2.2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Level Galian
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum didalam
gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pastihubungan antara
level bangunan terhadap level muka tanah asli dan jikahal tersebut belum jelas
harus segera didiskusikan hal ini dengan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal inimenjadi
tanggung jawab Kontraktor.
2. Jaringan Utilitas
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon danlain-
lain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepadaKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor
bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam
mengamankanjaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan di bawah
tanahdan terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu
tempatyang disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI atas tanggungan
Kontraktor.
3. Galian yang Tidak Sesuai
Jika galian dilakukan melebihi ke dalaman yang ditentukan, makakontraktor harus
mengisi / mengurug kembali galian tersebut denganbahan urugan yang memenuhi
syarat dan harus dipadatkan dengan carayang memenuhi syarat, atau galian
tersebut dapat diisi dengan material lainseperti adukan beton.
4. Urugan Kembali
Pengurugan Kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yangdiisyaratkan
pada bab mengenai urugan dan pemadatan. Pekerjaanpengisian kembali ini hanya
boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaandan mendapat persetujuan tertulis
dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
5. Pemadatan Dasar Galian
Dasar galian harus rata / water pas dan bebas dari akar-akar tanaman ataubahan-
bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkansesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
6. Air Pada Galian
Kontraktor wajib mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian danwajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yangmemadai
untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian.Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harusdialirkan, sehingga tidak
terjadi genangan air / banjir pada lokasi disekitarproyek. Di dalam lokasi galian
harus dibuat drainase yang baik agar aliranair dapat dikendalikan selama
pekerjaan berlangsung.
7. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang harus dibuat ternyata cukup dalam, maka kontraktor
harusmembuat pengaman galian sedemikian rupa hingga tidak terjadikelongsoran
pada tepi galian. Galian terbuka hanya diijinkan jika diperolehkemiringan lebih
besar 1:2 (Vertikal : Horisontal). Sisi galian harus dilindungidengan adukan beton

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 15


Spesifikasi Teknis

terpasang, maka galian tersebut harus dilindungidengan material kedap air seperti
lembaran terpal / kanvas sehingga sisigalian tersebut selalu terlindung dari hujan
maupun sinar matahari.
8. Perlindungan Benda Yang Dijumpai
Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yangdilindungi
selama pekerjaan galian terpasang. Kecuali disetujui untukdipindahkan, benda-
benda tersebut harus tetap pada tempatnya dankerusakan yang terjadi akibat
kelalaian kontraktor harus diperbaiki / digantioleh kontraktor.
9. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika ke dalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harusdimulai
dari bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.

2.3. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT

2.3.1. LINGKUP PEKERJAAN


1. Tenaga Kerja, bahan, dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alatbantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaanini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di
bawahlapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton
yangberhubungan dengan tanah seperti Pile Cap, balok pondasi, Pondasi batuKali
dan pekerjaan beton yang lain yang berhubungan langsung dengantanah.
3. Pembersihan Akar Tanaman padat dan sisa Galian
Jika di bawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, makadasar
galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekasgalian
tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.

2.3.2. PERSYARATAN BAHAN


1. Bahan urugan Pasir Padat
2. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dankeras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harusmendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Air Kerja
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asamalkali dan
bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakanair harus
diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasiluji ternyata tidak
memenuhi syarat, maka kontraktor wajib mencari air kerjayang memenuhi syarat.

2.3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Tebal Pasir urug
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka di bawah lantai kerja harusdiberi
lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakansehingga
dapat menerima beban yang bekerja.
2. Cara Pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadat denganalat
pemadat yang disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Pemadatan
dilakukan hinggamencapai tidak kurang dari 98% dari kepadatan optimum
Laboratorium.Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar
dapathasil kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 16


Spesifikasi Teknis

dipertahankansampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus


diulangkembali jika keadaan tersebut di atas tidak memenuhi.
3. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktorwajib
menyediakan Pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasirurug diletakkan.
Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar airtanah dapat dialirkan
kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian, misalnyadengan membuat sumpit
pada tempat tertentu.
4. Tanah di sekitar pasir urug
Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tedak tercampurdengan
Pasir Urug. Jika pasir urug tersebut tercampur dengan tanahlainnya, maka
Kontraktor wajib mengganti pasir urug tesebut denganbahan lainnya yang bersih.
5. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugantersebut
sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.

2.4. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


2.4.1. LINGKUP PEKERJAAN
4.1. Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga Kerja, bahan-bahan dan alat-alatbantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan Pekerjaanini dengan baik
dan Sesuai dengan Spesifikasi.
4.1. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini pada Lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana,dengan
elevasi seperti tertera pada di dalam peta kontur.
4.1. Pembersihan akar tanaman dan Sisa Galian
Jika Dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut
harusdibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut harus
diisidengan material urugan yang memenuhi syarat.

2.4.2. PERSYARATAN BAHAN


1. Bahan Bekas Galian di Dalam Lokasi Proyek
Tanah bekas Galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jikamemenuhi syarat
untuk digunakan. Tanah Tersebut harus bebas darilumpur dan bahan organis
lainnya.
2. Bahan Urugan Dari Luar Lokasi Proyek
Jika tanah urug didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harusmemenuhi
syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas dari 10-7 cm / detik
b. Mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebastanah
organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm danmengandung
kurang dari 10% partikel gravel.
c. Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10%. Bahan yang mempunyaiPI lebih
dari 10% akan sulit dipadatkan.
d. Gumpalan gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebutharus
dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
e. Secara umum bahan tersebut berupa sirtu / pasir batu yang
sebelummendatangkan harus sudah mendapat persetujuan Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Bahan Urugan Yang tidak memenuhi Syarat

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 17


Spesifikasi Teknis

Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasiproyek dan
diganti dengan bahan yang memenuhi Syarat.

2.4.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Cara Pengurugan dan Pemadatan
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal lapisan 20 cmdan
pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan Maximum padakadar air
optimum yang ditentukan di dalam gambar rencana. Pemadatanurugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat yang disetujui olehKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Jika tidak tercantum dalam gambar rencana, makapemadatan harus
dilakukan sampai mencapai derajat kepadatan 98%.
2. Pemasangan Patok
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai denganketinggian
rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu,dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
3. Sistem Drainase
Pada daerah yang basah, kontraktor harus membuat saluran sementarasedemikian
rupa sehingga lokasi tersebut dapat dikeringkan. Pengeringandilakukan dengan
bantuan pompa air. Sistem drainase yang direncanakanharus disetujui oleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Dan sistem drainase tersebut harusselalu
dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secaraefektif untuk
menaggulangi air yang ada.

4. Kotoran dan Lumpur dan Bahan Organik


Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampahdan
material sejenis. Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotorantersebut belum
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
5. Uji kepadatan optimum di Laboratorium
Uji kepadatan optimum harus mengikuti ketentuan ASTM. D-1557 atauAASHTO.
Hasil uji ini digunakan untuk menentukan cara pemadatanlapangan. Uji yang
dilakukan antara lain :
a. “Density of Soil inplace by Sand Cone method ASSHTO T.191”
b. “Density of Soil inplace by Driven Cylinder Method“ ASSTO T-.204.
c. “Density of Soil inplace by Rubber Ballon” ASSHTO T-205.
6. Kepadatan Lapisan dan Uji Lapangan
Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harusdiuji di
lapangan, yaitu 1 (satu) buah test untuk setiap 500 m2, yaitu dengansystem Field
Density Test. Jika urugan cukup tebal maka dengan hasilkepadatannya harus
memenuhi ketentuan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam 50 cm dari permukaanrencana, maka
berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapaiminimal 95% dari berat
jenis kering laboratorium yang dihitung denganStandart Proctor Test.
b. Untuk Lapisan 50 cm dari permukaan rencana kepadatannya harusminimal 98%
dari Standart Proctor test
7. Toleransi Kerataan
Toleransi Pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian danpengurugan ± 50
mm terhadap Kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 18


Spesifikasi Teknis

patokreferensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan


tanahtersebut.
9. Perlindungan Hasil Pemadatan
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan,dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luarmisalnya basah oleh air
hujan, panas matahari dan sebagainyaperlindungan dapat dilakukan dengan
menutupi permukaan plastik.Pekerjaan pengadaan dianggap cukup, setelah hasil
test memenuhi syaratdan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
10. Pemadatan kembali.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai deangan kepadatan yang dibutuhkandan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelummemulai lapisan
berikutnya, bilamana bahan tersebut tidak mencapaikepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulangi perkerjaanyaatau diganti, dengan cara-cara
pelaksanaan yang telah ditentukan, gunamendapatkan kepadatan yang telah
dibutuhkan, jadual pengujian harusdiajukan oleh kontraktor kepada Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 19


Spesifikasi Teknis

PASAL 3
PEKERJAAN STRUKTUR

3.1. PEKERJAAN BETON BERTULANG


3.1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan
sertapengangkutan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai denganyang
tercantum dalam gambar, serta pekerjaan yang berhubungan denganbeton, seperti
acuan, besi, beton dan admixtures. Juga termasuk di dalamlingkup pekerjaan ini
adalah pengamanan baik pekerja maupun fasilitas lain disekitar sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar dan aman.

3.1.2. PERATURAN-PERATURAN
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai
dasarpelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a. Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03 –2847 -
2002)
b. Pedomen Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988)
c. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI03 –
1726 – 2003)
d. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan
Strukturtembok Bertulang untuk Gedung 1983
e. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3
f. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8
g. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81)
h. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)
i. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.
j. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)
k. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83)
l. American Society for Testing Material ( ASTM )
m. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
n. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan BahayaKebakaran
pada bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC :699.81 : 624.04)
3.1.3. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai dengan
ketentuanketentuanyang diisyaratkan, antara lain, mutu dan penggunaannya
selamapelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh tenaga ahli
yangberpengalaman, termasuk tenaga ahli untuk acuan / bekisting sehingga
dapatmengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Selain itu Kontraktor
wajibmenggunakan tukang yang berpengalaman, sehingga sudah paham
denganpekerjaan yang sedang dilaksanakannya terutama pada saat dan
setelahpengecoran berlangsung. Semua tenaga ahli dan tukang tersebut
harusmengawasi pekerjaan sampai pekerjaan perawatan beton selesai dilakukan.
Untuk itu paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor
harusmengusulkan metode kerja dan harus disetujui Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Jika dipandangperlu, maka Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
berhak untuk menunjuk tenaga ahli diluar yangditunjuk Kontraktor untuk membantu
mengevaluasi semua usulan Kontraktordan semua biaya yang timbul menjadi beban
Kontraktor.
3.1.4. Persyaratan Bahan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 20


Spesifikasi Teknis

a. Semen
Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenissemen
yang telah ditentukan dalam SII 0013-81 dan harus memenuhipersyaratan yang
telah ditetapkan dalam standart tersebut. Semua yangakan dipakai harus dari
satu merk yang sama dan dalam keadaan baru.Semen yang dikirim harus
terlindung dari hujan dan air. Semen harusterbungkus dalam sak (kantong) asli
dari pabriknya dan dalam keadaantertutup rapat. Semen harus disimpan di
gudang dengan ventilasi yangbaik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat
yang tinggi, sehinggaaman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen
tersebut tidakboleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen
harusdiatur sedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan
terlalulama. Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat
salahpenyimpanan, seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahanyang
telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambatdalam waktu 2
(dua) hari atas biaya Kontraktor.
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaituagregat
kasar / batu pecah dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenisagregat ini
diisyaratkan sebagai berikut :
1) Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasarharus
tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping daricetakan, atau
1/3 dari tebal pelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antarbaja tulangan,
berkas baja tulangan atau tendon pratekan atao 30mm. Gradasi Agregat
tersebut secara keseluruhan harus sesuaidengan yang diisyaratkan oleh
ASTM agar tidak terjadi adanya sarangkerikil atau rongga dengan ketentuan
sebagai berikut:

Sisa di atas ( % Berat )


Ayakan 31.50 mm 0

Ayakan 4.00 mm 90-98

Selisih antar 2 ayakan berikutnya 01-10

2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam danbebas dari
bahan bahan organik, lumpur dan kotoran lainnya. KadarLumpur harus lebih
kecil dari 4% berat. Agregat halus terdiri daributir-butir beraneka ragam
besarnya dan apabila diayak harusmemenuhi syarat sb :

Sisa di atas ( % Berat )

Ayakan 4.00 mm ≥ 0.2

Ayakan 1.00 mm ≥ 10

Ayakan 0.25 mm 80-95

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 21


Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratandalam


spesifikasi ini. Jika sumber agregat berubah karena suatu hal,maka Kontraktor
wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepadaKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yangkeras
permukaanya dan harus dicegah supaya tidak terjadipencampuran dengan tanah.
c. Air Untuk Campuran beton
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak bolehmengandung
minyak, asam alkali, garam, zat organis atau bahan lainyang dapat merusak beton
atau besi beton. Air tawar yang dapatdiminum umumnya dapat digunakan. Air
tersebut harus diperiksa padalaboratorium yang disetujui oleh Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI. Jika air pada lokasipekerjaan tidak memenuhi syarat
untuk digunakan, maka Kontraktorharus mencari air yang memadai untuk itu.
d. Besi Beton
Besi Beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars)untuk
tulangan utama dan besi polos (undeformed bars) untuk sengkangkecuali
ditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaanyang baik, maka
besi beton harus memenuhi syarat-syarat :
1. Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak cacat.
2. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
3. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengantoleransi.
4. Merk Krakatau Steel, Budi Dharma, Hanil, Ispatindo.
5. Besi beton harus bertuliskan SNI.
Pemakaian besi beton jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas,harus
mendapat persetujuan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Besi Beton
harus berasaldari satu pabrik (manufactures). Tidak dibenarkan untuk
menggunakanmerk besi beton yang berlainan dengan untuk pekerjaan ini.
Besi betonharus dilengkapi dengan mill certificate / sertifikat pabrik yang
membuatlabel dan nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi
betontersebut.
e. Admixtures Material Tambahan
Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan
untukmemperbaiki sifat suatu campuran beton. Jenis, Jumlah bahan
yangditambahkan dan cara penggunaan bahan tambahan harus dapatdibuktikan
melalui hasil uji. Hasil uji ini dengan menggunakan bahansemen dan agregat yang
akan dipakai pada proyek ini. Bahan campurantambahan yang berfungsi untuk
mengurangi jumlah air pencampur,memperlambat atau mempercepat
pengikatan dan atau pengerasanbeton harus memenuhi “Specification for
Chemical Admixtures forConcrete“ (ASTM C494) atau memenuhi standart Umum
Bahan BangunanIndonesia.
f. Kualitas Beton
1. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar rencanayang harus
dibuktikan dengan pengujian seperti diisyaratkan dalamspesifikasi teknis ini.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai,Kontraktor
harus melakukan percobaan sesuai dengan yangdisyaratkan oleh peraturan
yang berlaku dengan mengadakan trial
3. mix di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
4. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja K-100,kolom
praktis, ring balk dan beton non struktur lainnya harusmenggunakan beton
Mutu K-175

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 22


Spesifikasi Teknis

5. Beton dengan mutu K-300 untuk pekerjaan structural untukbangunan


gedung seperti pondasi beton sloof, pile cup, kolom,balok-balok, dan plat
lantai. Sedangkan mutu K-300 untuktangga.
g. Desain Adukan Beton.
Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar betonyang
dihasilkan memberikan kelecakan (Workability) dan konsistensiyang baik,
sehingga beton mudah dituangkan ke dalam acuan dansekitar besi beton, tanpa
menimbulkan segregasi agregat danterpisahnya air (bleeding) secara berlebihan.
Campuran beton harusdirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai,
denganbatasan di bawah ini :
Untuk Beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, makaharus
menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIuntuk mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air,
makajumlah semen minimum harus sesuai dengan yang diisyaratkan
olehpemasok waterproofing.

MUTU BETON K225 K250 K275 K300 K350 K400

Kuat tekan minimum 7 158 175 192 210 245 280


hari (kg/cm2 )
Jumlah Semen 300 300 300 325 350 375
minimum (kg/m3)
Jumlah Semen 550 550 550 550 550 550
Maksimum (kg/m3 )
W/C faktor,maksimum 0.55 0.55 0.55 0.55 0.5 0.5

3.2.5 PENGUJIAN BAHAN


a. Umum
1. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segalapengujian termasuk
mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlahsesuai dengan yang diisyaratkan.
Kontraktor harus menyerahkan hasilpengujiannya setelah hasil uji diperoleh untuk
persetujuan olehKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
2. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, makaKontraktor harus
melaksanakan pengujian ulang dengan campuranyang lain dan selanjutnya mengevaluasi
kembali hasil uji tersebuthingga diperoleh hasil yang diinginkan.
3. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukansesuai dengan
pengarahan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
4. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan,Kontraktor harus
mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari Pabrik,dimana pengujian dilakukan secara
berkala, dengan cara sesuaidengan spesifikasi ini.
b. Laboratorium Penguji
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkansuatu laboratorium
penguji material yang akan digunakan padamproyek ini. Laboratorium bertanggung
jawab untuk melakukan semuapengujian dengan spesifikasi ini.
2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatanpenguji di lapangan
seperti tersebut berikut ini, berikut tenaga ahliyang menguasai bidangnya.
3. Alat Penguji agregat kasar dan agregat halus.
- Alat Pengukur kadar air (moisture content) dari agregat
- Alat Pengukur kelecakan beton (slump)

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 23


Spesifikasi Teknis

- Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawatbenda uji pada
temperatur yang normal dan terhindar dari sengatanmatahari.
4. Jika menggunakan beton Ready Mix, maka peralatan yang disebut (a)dan (b) di atas harus
dipersiapkan pada pabrik beton ready mix.
c. Pengujian Agregat
1. Pengujian Pendahuluan Agregat
Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagaiberikut:
- Sieve analysis
- Pengujian Kadar lumpur dan Kotoran lain.
- Pengujian Unsur Organis
- Pengujian kadar clorida dan Sulfat.
Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIuntuk mendapatkan persetujuan (a) dan (b) dengan pengujian kadarair dari
tiap jenis agregat harus dilakukan terhadap contoh untuksetiap Trial Mix.
2. Benda Uji Agregat
Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akandigunakan untuk
menghasilkan beton seperti yang disyaratkan.Jumlah minimum untuk pengujian agregat
yang dipakai untukpekerjaan beton adalah sebagai berikut :
Type Pengujian Minimum Satu Contoh
Sieve Analysis Setiap Minggu
Moisture Content Setiap Minggu
Clay, Silt, dan Kotoran Setiap Hari
Kadar Organis Setiap Minggu
Kadar Klorida dan Sulfat Setiap 500 m3 Beton

Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh kontraktor tidakmemuaskan, maka
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI berhak untuk meminta pengujiantambahan dengan
beban biaya Kontraktor. Dan sebaliknya mungkinjumlah pengujian dapat dikurangi jika
hasil yang diperoleh ternyatamemuaskan.
d. Pengujian Beton
1. Benda Uji Beton
Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggalpengecoran, lokasi
pengecoran dari bagian struktur yangbersangkutan. Benda uji harus diambil sebelum
beton dituang kelokasi penggocoran sesuai dengan yang disaratkan oleh
KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI.
2. Jumlah benda uji beton
a. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per1,50 m3 beton hingga
cepat dapat diperoleh 30 benda uji yangpertama benda uji harus berbentuk kubus /
Silinder benda ujibentuk lainya dapat digunakan bentuk lainya dapat digunakanbila
disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Selanjutnya pengambilan
bendauji sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda ujitersebut
ditentukan secara acak oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan harusdirawat
sesuai dengan persyaratan.
b. Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiapmutu beton mutu
yang dituang pada suatu hari harus diambilminimal satu kali. Pada setiap satu kali
pengambilan contoh betonharus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji
kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yangdiuji pada umur
yang ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 24


Spesifikasi Teknis

c. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
dapatmeminta jumlah benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas.Dengan
beban biaya ditangung oleh kontrator.
d. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan unutk setiapmutu beton adalah:
Jenis Struktur Jumlah Minimum Waktu Perawatan (hari)
Benda Uji 3 7 8
Beton 4 - 2 2
Bertulang
Beton 6 2 2 2
Pratekan

3. Laporan Hasil Uji Beton


Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas uji beton darilaboratorium penguji untuk
disahkan oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Laporantersebut harus dilengkapi
dengan perhitungan tekanan betonKarakteristik.
4. Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Beton
a. Deviasi Standart – S
Deviasi Standart produksi neton ditetapkan berdasarkan jumlah30 buah hasil tes
kubus atau silinder. Deviasi yang dihitung darijumlah contoh kubus yang kurang dari
30 buah harus dikoreksidengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut:

∑fc –fcr2
S =
N-1

Jumlah Benda Uji ( N ) buah Faktor Pengali ( S )

≤ 15 1.16

20 1.08

25 1.03

≥ 30 1.00

b. Kuat Tekan Rata-rata ( fcr )


Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalam menentukanproporsi campuran beton
harus diambil sebagai nilai yangterbesar dari Formula berikut ini :
fcr = fc‟ + 1.64 atau fcr = fc‟ + 2.64 S – 40 kg/cm2

c. Kuat Tekan sesungguhnya


Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan tercapai denganmemuaskan, jika kedua
syarat berikut dipenuhi :
- Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masingmasing terdiri dari 4
hasil uji kuat tekan tidak kurang (fc‟ + 0.82N)
- Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji)mempunyai nilai di
bawah 0.85fc.Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka
harusdiambil langkah untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat
tekanberikutnya atas rekomendasi KP.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 25


Spesifikasi Teknis

5. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)


Jika hasil Evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyatatidak dapat dipenuhi,
maka jika diminta oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,Kontraktor harus
melaksanakan pengujian beban dan lain-lain. Semuabiaya pengujian ini menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Lokasi danbanyaknya pengujian akan ditentukan secara khusus dengan
melihatkasus perkasus.
e. Pengujian Besi Beton
1. Benda Uji Besi Beton
a. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil bendauji besi beton
masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100cm sesuai dengan diameter dan
mutu yang akan digunakan.Selanjutnya benda uji besi beton harus diambil dengan
disaksikanoleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI sebanyak 2 buah untuk setiap
20 ton untukmasing masing diameter besi beton. Uji besi beton terdiri dari ujitarik
dan uji lentur.
b. Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamanadipandang perlu oleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Contoh besi beton yangdiambil untuk
pengujian tanpa disaksikan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI tidakdiperkenankan
dan hasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya ujitersebut sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
c. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkantanggal pengiriman,
lokasi terpasang bagian struktur yangbersangkutan dan lain-lain data yang perlu
dicatat.
d. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan,maka Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI berhak untuk meminta pengambilan contohbenda uji
lebih besar dari yang ditentukan di atas, dengan bebanbiaya ditanggung oleh
kontraktor.

2. Laporan Hasil Uji Besi Beton


Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton darilaboratorium penguji
untuk diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI danlaporan tersebut
harus dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitasbesi beton tersebut memenuhi
syarat yang telah ditentukan.

3.2.6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


a. Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidakditentukan secara
khusus adalah antara 5 – 12 cm untuk beton umumnya,sedang tiang bor slump
sebagai berikut, Beton diambil sebelumdituangkan ke dalam cetakan beton
(begisting). Cetakan slumpdibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yang rata.
Cetakan diisisampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut
ditusuktusuk25 kali dan setiap tusukan harus masuk sampai dengan satu lapisandi
bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan diangkatperlahan-lahan dan
diukur penurunannya.
b. Persetujuan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktorharus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Laporan
harusdiberikan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI paling lambat 3 hari
sebelum pekerjaandilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih
mendalamantara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahapan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 26


Spesifikasi Teknis

pelaksanaantersebut harus dicatat secara baik dan jelas sehingga mudah


untukditelusuri jika suatu saat data tersebut dibutuhkan untuk pemeriksaan.
c. Persiapan dan Pemeriksaan
Kontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijintertulis dari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Kontraktor harus melaporkan kepadaKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI tentang kesiapannya untuk melakukan pengecoran
danlaporan tersebut harus disampaikan beberapa hari sebelum waktupengecoran,
sesuai dengan kesepakatan di lapangan, untukmemungkinkan Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI melakukan Pemeriksaan sebelumpengecoran
dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yangmemadai seperti tangga
ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agarKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
dapat memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah.Tanpa fasilitas tersebut,
Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukanpengecoran. Semua koreksi yang
terjadi akibat pemeriksaan tersebutharus segera diperbaiki dalam waktu 1 x 24 jam
dan selanjutnyakontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus mengajukan ijin
lagiuntuk dapat melaksanakan pengecoran. Tidak dibenarkan adanyapenambahan
waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukan olehpemberi tugas / Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI, Persetujuan untuk melakukan pengecorantidak berarti
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnyaatas ketidaksempurnaan
ataupun kesalahan yang timbul. Sebelumpengecoran dilakukan harus dipastikan
bahwa semua peralatan yangakan tertanam di dalam beton sudah terletak pada
tempatnya dan semuakotoran sudah dibersihkan dari lokasi pengecoran. Demikian
pula untuksiar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan persyaratan.
d. Siar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambarkerjanya. Siar
pelaksanaan harus diusahakan seminimum mungkin, agarperlemahan struktur dapat
dikurangi. Siar pelaksanaan tidak dijinkanuntuk melalui daerah yang diperkirakan
sebagai daerah basah, sepertitoilet, reservoir dll. Jika tidak ditentukan lain, maka
lokasi siar pelaksanaanharus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah minimal,
umumnyaterletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif struktur.Pada
pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi siarpelaksanaan harus
dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidakmenyebabkan perbedaan
temperatur yang besar pada beton yangtersebut, yang berakibat retaknya beton,
disamping adanya teganganresidu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat
dibuat secarahorizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis-lapis.
Lokasisiar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala
hal yangberhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton,dowel
dsb, maupun pembersih permukaan beton agar dapat dijaminlekatan antara beton
lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih darisemua kotoran dan bekas beton
yang tidak melekat dengan baik, dansebelum pengecoran dilanjutkan, harus
dikasarkan sedemikian rupasehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap
melekat denganbaik.
e. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tibadilokasi
proyek dalam keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis.Jika lokasi pembuatan
cukup jauh dari proyek, maka harus digunakanadmixtures yang dapat memperlambat
proses pengerasan dari beton.Pada saat beton diangkut ke lokasi pengecoran juga
harus diperhatikan,agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-bahan dasar pembuat
beton.Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus kurang dari1.50

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 27


Spesifikasi Teknis

meter. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antarabatu pecah yang
berat dengan pasta beton sehingga dapatmengakibatkan kwalitas beton menjadi
menurun. Untuk itu harusdisiapkan alat bantu seperti piuap tremi sehingga syarat ini
dapatdipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalamkondisi
plastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran betondapat dilakukan dengan
baik. Kontraktor harus mengajukan jumlah alatdan personil yang akan mendukung
pengecoran beton, yang dianalisaberdasarkan besarnya volume pengecoran yang
akan dilakukan. Sebagaigambaran setiap alat pemadam maupun memadatkan sekitar
5 – 8 m3beton segar per jam. Beton segar dicampurkan harus ditempatkansedekat
mungkin dengan lokasi akhir, sehingga masalah segregasi danpengerasan beton
dapat dihindarkan dan selama pemadatan beton masihbersifat plastis.

3.2.7. PEMADATAN BETON


a. Alat Pemadat Beton
Beton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat(vibrator)
dengan tipe yang disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
Pemadatantersebut bertujuan untuk mengurangi udara pada beton yang
akanmengurangi kualitas pada beton. Pemadatan tersebut berkaitan
dengankelecakan (workability) beton. Pada cuaca panas kelecakan beton
menjadisangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah biasanya
merupakanmasalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yangmemadai,
sesuai dengan besarnya pengecoran yang akan dilakukan.Minimum harus
dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akan dipakai,jika ada vebriator cadangan
yang akan dipakai, jika ada vebriator yangrusak pada saat pemadatan sedang
berlangsung. Alat pemadat harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menyentuh besi beton.
b. Lokasi Pemadatan yang Sulit
Pada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti padapertemuan balok
kolom, dinding beton yang tipis dan pada lokasipembersihan yang rapat dan rumit,
maka kontraktor harusmempersiapkan metode khusus untuk pemadatan beton
yangdisampaikan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI paling lambat 3 hari
sebelumpengecoran dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton,sehingga
secara kualitas tidak akan disetujui.
c. Pemadatan Kembali
Jika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis,maka beton
tersebut harus dipadatkan kembali sesuai denganrekomondasi Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI agar retak tersebut dapat dihilangkan.
d. Metode Pemadatan Lain
Jika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lainyang
dipandang dapat menyebabkan perbedaan temperatur yang besarantara permukaan
dan inti beton. Hal ini dapat menyebabkan keretakanstruktur dan terjadinya
tegangan menetap pada beton, tanpa adanyabeban yang bekerja.

3.2.8. TEMPERATUR BETON SEGAR


Dalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yangmempunyai skala
5 s/d 100o C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebutsedalam 100 mm. Jika
temperatur sudah stabil selama 1 menit, makatemperatur tersebut harus dicatat dengan
ketelitian 1o C.

3.2.9. PERAWATAN BETON

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 28


Spesifikasi Teknis

a. Tujuan Perawatan
Perawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadikehilangan
zat cair pada saat pengikatan awal terjadi dan mencegahpenguapan air dari beton
pada umur beton awal dan juga mencegahperbedaan temperatur dalam beton yang
dapat menyebabkan terjadinyakeretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan
beton harusdilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai dilakukan. Untuk
ituharus dilakukan perawatan beton sedemikian sehingga tidak terjadipenguapan
yang cepat terutama pada permukaan beton yang barudipadatkan.
b. Lama Perawatan
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahidengan air
bersih selama minimal 7 hari segera setelah pengecoranselesai. Untuk elemen
vertikal seperti kolom dan dinding beton, makabeton tersebut harus diselimuti
dengan karung yang dibasahi terusmenerus selama 7 hari.
c. Perlindungan Beton Tebal
Untuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, makapermukaan
beton harus dilindungi dengan material (misalnya stereofoam) yang disetujui oleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, agar dapat memantulkan radiasiakibat panas.
Material tersebut harus dibuat kedap, agar kelembabanpermukaan beton dapat
dipertahankan.
d. Acuan Metal
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yangsejenis, harus
didinginkan dengan air sebelum pengecoran dilakukan.Acuan tersebut dihindari dari
terik matahari langsung, karena sifatnyayang mudah menyerap dan mengantarkan
panas. Perlakuan yang kurangbaik akan menyebabkan retak-retak yang parah pada
permukaan beton.
e. Curing Compound
Cara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakancuring
compound. Jenis dan type curing compound yang digunakanharus disetujui oleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Harus diperhatikan agar tidak
terjadipenurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton sehinggadapat
menyebabkan keretakan pada permukaan beton.

3.2.10. CARA UNTUK MENGHINDARI KERETAKAN BETON


a. Alat monitoring
Untuk pekerjaan beton dengan tebal lebih dari 600 mm, Kontraktor
harusmenyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur danmemonitor
segala kejadian yang mungkin terjadi selama pekerjaan betonberlangsung.
Monitoring dilakukan minimal selama 7 hari sejakpengecoran selesai. Kontraktor
wajib menyediakan alat pengukurtemperatur yang akan diletakkan pada dasar beton,
di dalam beton, dandipermukaan beton dengan jarak vertikal antara alat ditetapkan
maksimal50 cm. Sedangkan jarak horizontal antara titik satu dengan lainnyamaksimal
10 meter. Lokasi alat pengukur dan metode pengukur suhutersebut harus diusulkan
kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkanpersetujuan.
b. Perbedaan Temperatur
Umumnya permukaan beton harus didinginkan secara mendadak, yangterpenting
adalah tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar (>20oC)antara permukaan dan
inti beton dan beton harus dihindarkan dari sinarmatahari langsung ataupun tiupan
angin.
c. Material Bantu

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 29


Spesifikasi Teknis

Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkindapat


dicampur ke dalam beton maupun yang akan digunakan pada saatperawatan beton
untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalucepat.
e. Lebar Retak
Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan, dan lebar retaknyang
diijinkan maksimal sebesar 0,004 kali tebal selimut beton.
f. Antisipasi Perbedaan Temperatur
Kontraktor harus menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk mengatasijika
perbedaan temperatur menjadi lebih dari 20 derajat C, misalnyadengan
mempertebal isolasi yang sudah digunakan atau membuat isolasimenjadi benar-
benar kedap terhadap angin dan udara. Hal ini harussegera dilakukan agar perbedaan
temperatur tidak menjadi besar. Untukitu harus disiapkan material isolasi lebih dari
kebutuhan sebelumpengecoran dilakukan.
g. Hal – Hal Lain
Beberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama maupunsesudah
pengecoran beton adalah :
1. Usahakan agar semua material dasar yang digunakan tetap dalamkondisi
terlindung dari sinar matahari, sehingga temperatur tidaktinggi pada saat
pencampuran dimulai.
2. Air yang akan digunakan harus didinginkan, misalnya denganmengganti sebagian
air dengan es, sehingga temperatur menjadilebih besar.
3. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
4. ika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam campuran beton.
5. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasimaksimal 2 jam.
6. Lakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa, misalnya denganmembuat siar
pelaksanaan secara horizontal pada beton yang tebal,sehingga tebal satu lapis
pengecoran menjadi kurang lebih 1 meterdan perbedaan temperatur dapat
dikontrol.
7. Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malam haridimana
temperatur lapangan sudah lebih rendah dari dibandingkandari siang hari.
8. Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada pada seluruhpermukaan beton
yang terbuka untuk mencegah tiupan angin danmenjaga agar temperatur tidak
terlalu berbeda pada seluruhpenampang beton.
9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harusditeruskan
sampai system isolasi terpasang seluruhnya.
10. Sediakan pelindung sehingga permukaan beton terlindung dari sinarmatahari dan
angin. Hal ini dapat dilakukan membuat dinding padasekeliling daerah
pengecoran dengan plastik atau material sejenis,demikian juga pada bagian
atasnya.
h. Retak di Luar Batas yang Disyaratkan.
Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yangdiijinkan,
maka Kontraktor harus melaporkan hal tersebut secara tertulisyang berisi antara lain
metode kerja dan peralatan yang digunakanberikut komposisi campuran yang
digunakan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untukdievaluasi lebih lanjut.
Kontraktor tidak diijinkan untuk memperbaikikeretakan tersebut sebelum
mendapatkan persetujuan tertulis dariKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.

3.2.11. ADUKAN BETON YANG DIBUAT DITEMPAT (Site Mixing)


Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka untuk beton yang dibuatdi lapangan
harus memenuhi syarat-syarat :

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 30


Spesifikasi Teknis

a. Semen diukur menurut berat


b. Agregat kasar diukur menurut berat
c. Pasir diukur menurut berat
d. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin(concrete batching
plant)
e. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin beton
f. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahanberada dalam
mesin pengaduk
g. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkanlebih
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai
3.2.12. BESI BETON
a. Merk besi beton
Sebelum pemesanan dilakukan, maka Kontraktor harus mengusulkanmerk besi beton
dilengkapi dengan brosur dan data teknis dari pabrikyang akan digunakan untuk
disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
b. Penyimpanan
Besi beton disimpan pada tempat yang bersih dan tumpu secara baiktidak merusak
kualitasnya. Tempat penyimpanan harus cukup terlindungsehingga kemungkinan
karat dapat dihindarkan
c. Gambar Kerja dan Bending Schedule
Pembengkokan besi beton harus dilakukan sesuai dengan gambarrencana dan
berdasarkan standar detail yang ada. Pembengkokantersebut harus dilakukan
dengan menggunakan alat-alat (bar bender)sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan cacat, patah, retak-retakdan sebagainya. Semua pembengkokan harus
dilakukan dalam keadaandingin dan pemotongan harus dengan bar cutter.
Pemotongan danpembengkokan dengan sistem panas sama sekali tidak diijinkan.
Untukitu Kontraktor harus membuat gambar kerja pembengkokan (bendingschedule)
dan diajukan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk
mendapatkanpersetujuan.
d. Bebas karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi yang sesuai dengangambar dan
harus sudah diperhitungkan toleransi penurunannya.Sebelum besi beton dipasang,
permukaan besi beton harus bebas darikarat, minyak dan lain-lain yang dapat
mengurangi lekatan besi beton.
e. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang sesuai dengangambar standart
detail. Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulanganutama tarik / tekan
penampang beton harus dipasang sejauh mungkindari garis tengah penampang,
sehingga pemakaian selimut beton yangmelebihi ketentuan-ketentuan tersebut di
atas harus mendapatpersetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
f. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait-kait, panjang penjangkaran,penyaluran,
letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambarstandar yang terdapat
dalam gambar rencana. Apabila ada keraguantentang ini maka Kontraktor harus
meminta klarifikasi kepada KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI.
g. Kawat Beton dan Penunjang
Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang padakedudukan yang
kokoh untuk menghindari pemindahan tempat, denganmenggunakan kawat yang
berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klipyang sesuai pada setiap tiga
pertemuan. Pembesian harus ditunjangdengan beton tahu atau penunjang besi,

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 31


Spesifikasi Teknis

spacers atau besi penggantungseperti yang ditunjukkan pada gambar standar atau
dicantuManajemen Konstruksian padaspesifikasi ini. Penunjang-penunjang metal
tidak boleh diletakkanberhubungan acuan. Ikatan dari kawat harus dimasukkan ke
dalampenampang beton, sehingga tidak menonjol permukaan beton.
h. Sengkang-sengkang
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana,maka
sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harussesuai dengan
gambar. Akhiran / kait sengkang harus dibuat seperti yangdisyaratkan di dalam
gambar standar agar sengkang dapat bekerjaseperti yang diinginkan. Demikian juga
untuk besi pengikat yangdigunakan untuk pengikat tulangan utama.
i. Beton Bending
Beton bending harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat padatulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama denganbeton yang akan dicor.
Jarak antara beton bending ditentukan maksimal100 cm.
j. Penggantian Besi
1. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalahsesuai dengan
apa yang tertera pada gambar
2. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman kontraktor ataupendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlupenyempurnaan pembesian yang
ada maka Kontraktor dapatmenambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yangtertera dalam gambar.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuaidengan
yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukanpenukaran diameter besi
dengan diameter yang terdekat dengancatatan :
- Harus ada persetujuan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebuttidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal iniyang dimaksud
adalah jumlah luas). Khusus untuk balok portal,jumlah luas penampang besi
pada tumpuan juga tidak boleh lebihbesar jauh dari pembesian aslinya.
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetanpembesian di
tempat tersebut atau di daerah overlap yang dapatmenyulitkan pengecoran.
- Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan
-
k. Toleransi Besi
Diameter Besi (mm) Toleransi dia (mm) Toleransi Berat (%)

6≤Ø≤10 ±0.4 ±7
10≤Ø≤16 ±0.4 ±5
16≤Ø≤28 ±0.5 ±4
Ø≥28 ±0.6 ±2

3.2.13. TOLERANSI DIMENSI ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR

Dimensi elemen stuktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harusmemenuhi toleransi
sbb:

Dimensi ElemenStruktur Toleransi Terhadap B Toleransi SelimutBeton


(mm) (mm) (mm)

B≤ 200 ± 9.0 ±5

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 32


Spesifikasi Teknis

B≥ 200 ±12.0 ±9

Dimana B adalah dimensi elemen stuktur baik untuk lebar maupun tinggi.Pelaksanaan
yang tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi olehKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI, untuk selanjutnya diputuskan.Semua akibat kesalahantersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor

3.2.14. PEMASANGAN ALAT-ALAT DIDALAM BETON / Sparing


a. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan secara tepatlokasi
sparing yang akan terdapat pada elemen struktur. Kontraktor wajibmempelajari
gambar M & E dan mendiskusikan dengan pihak terkait jikaterdapat keraguan
tentang gambar tersebut. Kebutuhan sparing yangterjadi akibat perubahan desain
harus diinformasikan segera kepadaKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk
mendapatkan pemecahannya. Pekerjaanpembobokan, membuat lubang atau
memotong konstruksi beton yangsudah jadi harus dihindarkan dan jika diperlukan
harus mendapatkan ijintertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
b. Ukuran lubang, pasangan alat-alat di dalam beton, pemasangan dansebagainya,
harus sesuai dengan gambar struktur maupun gambar lainyang terkait atau menurut
petunjuk-petunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Perkuatan pada lubang-lubang beton untuk keperluan pekerjaan M / Eharus
mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam gambar standar. Jikatidak / belum
tertera di dalam gambar maka Kontraktor wajibmenginformasikan hal tersebut
kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untukmendapatkan penyelesaiannya.

3.2.15. BETON KEDAP AIR


a. Beton kedap air adalah beton yang dibuat agar tidak tembus air untukjangka waktu
lama. Untuk itu Kontraktor wajib mengikuti segalaketentuan yang disyaratkan oleh
Pemasok bahan kedap air / waterproofing, termasuk cara pembuatan beton
tersebut.
b. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuai dengan spesifikasipabrik.
Waterstop tersebut harus ditunjukkan di dalam gambar kerja /shop drawing,
sehingga rencana pengecoran harus direncanakan denganbaik. Biaya waterstop
tersebut sudah termasuk di dalam penawaran yangdiajukan oleh Kontraktor.
c. Apabila terjadi kebocoran selama masa garansi, maka kontraktor harusmengadakan
perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor. Prosedurperbaikan tersebut harus
diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui olehKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,
sedemikian rupa sehingga tidak merusak bagian-bagianlain yang sudah selesai.

3.2.16. ACUAN / BEKISTING


a. Umum
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapatdipertanggungjawabkan secara
struktur baik kekuatan, stabilitasmaupun kekakuannya serta layak untuk
digunakan. Acuan merupakansuatu bagian pekerjaan struktur yang berguna
untuk membentukstruktur beton agar sesuai gambar kerja rencana.
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasiini.
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif acuan dengan catatanbahwa harus
disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Di dalam
penawarannyaKontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yang ditentukan
didalam spesifikasi.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 33


Spesifikasi Teknis

3. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkardan


dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Tidak dibenarkan adanyabagian acuan yang
tertanam di dalam struktur beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaanpada acuan
dan bukan pada acuan harus dibuat sedemikian rupa,sehingga bukaan tersebut
harus dapat ditutup dengan sempurna,sehingga bukaan tersebut harus dapat
ditutup dengan sempurna,sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat acuan
(ties) harusdilengkapi dengan material tertentu seperti water haffles,
sehinggapada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.
b. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatanseperti release
agent, pengangkutan dan pelaksanaan untukmenyelesaikan semua pekerjaan
acuan sebagai cetakan beton sesuaidengan gambar-gambar konstuksi dan
gambar-gambar disiplin lainyang berhubungan seperti diuraikan dalam uraian
dan syarat-syaratpelaksanaan, secara aman dan benar.
2. Detail-detail Khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasukyang
ditawarkan di dalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jikamenggunakan
material acuan yang khusus untuk menghasilkan detailkhusus.

c. Persyaratan Bahan.
1. Acuan dan Penyangga
Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja,pasangan bata
yang diplester, kayu atau material lain yang dapatdipertanggung jawabkan
kualitasnya. Penggunaan acuan siap pakaiproduksi pabrik tertentu diijinkan untuk
dipergunakan, selama dapatdisetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
Acuan yang terbuat dari multiplek yangdilapisi dengan sejenis kertas film yang
khusus yang digunakan untukacuan sangat dianjurkan dengan tebal multiplek
minimal 12 mm.
Pengaku harus dibuat dengan benar agar tidak terjadi perubahanbentuk / ukuran
dari elemen beton yang dibuat. Penyanggah yangterbuat dari baja lebih disukai,
walau penggunaan materialpenyanggah dari kayu dapat diterima. Bahan dan
ukuran kayu yangdigunakan harus mendapatkan persetujuan Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI. Untupekerjaan beton yang langsung berhubungan
dengan tanah, makasebagai lantai kerja harus dibuat dari beton K-175. Sebagai
acuansamping dari beton tersebut dapat menggunakan pasangan batu kali,batu
bata atau material lain yang disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
Untukelemen beton tertentu seperti kolom bulat disarankan menggunakanacuan
baja.

d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikianrupa, sehingga
mampu memikul beban kesemua arah yang mungkinterjadi (kuat), tanpa
mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) danharus memenuhi syarat
stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari1/360 bentang. Peninjauan terhadap
kemungkinan beban diluarbeban beton juga harus dipertimbangkan, seperti
kemungkinanbeban konstruksi, angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa
danperhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harus diserahkankepada

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 34


Spesifikasi Teknis

Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkan persetujuannya,


sebelumpekerjaan dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalahukuran
bersih penampang beton, tidak termasuk plester / finishing.Tambahan elemen
tertentu seperti bentuk / profil khusus yangtercantum di dalam gambar
arsitektur juga harus dipertimbangkanbaik sebagai beban maupun dalam analisa
biaya.
3. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkananalisa yang
dilakukannya. Gambar kerja tersebut harus lengkapdisertai ukuran dan detail-
detail sambungan yang benar danselanjutnya diserahkan kepada Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk persetujuannya.Tanpa persetujuan tersebut
Kontraktor tidak diperkenankan untukmemulai pembuatan acuan di lapangan.
4. Tanggung Jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, tanggung
jawabsepenuhnya atas kekuatan, kekakuan dan stabilitas acuan
sepenuhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang
tidaksesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkantimbulnya
biaya tambahan, maka semua biaya tersebut menjaditanggung jawab Kontraktor.
Acuan harus dibuat sesuai dengan yangdibuat di dalam gambar kerja.
Pelaksanaan yang tidak sesuai dengangambar kerja harus segera dibongkar.
5. Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehinggakemungkinan
bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaandapat dihindari. Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI berhak untuk meminta Kontraktoruntuk memperbaiki
acuan yang dianggap tidak / kurang sempurnadengan beban biaya Kontraktor.
6. Inspeksi Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
Semua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikianrupa
sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudaholeh Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
7. Detail Acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktupembongkarannya
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian betonyang bersangkutan.
8. Akurasi
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukurankerataan /
kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambarPEMBANGUNANgambar
konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai denganyang tercantum
dalam spesifikasi ini.

9. Sistem Pengaliran Air


Acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran.Harus
dipersiapkan sistem pengaliran air sedemikian, sehingga padasaat dibasahkan, air
dapat mengalir ke tempat yang diinginkan danacuan tidak tergenang oleh air.
Acuan harus dipasang sedemikianrupa sehingga akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air semenselama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan
tidaktergoyang.
10. Ikatan Acuan di Dalam Beton
Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI bautbautdan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 35


Spesifikasi Teknis

betonharus diatur sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali, tidakakan


merusak beton yang sudah dibuat.
11. Acuan Beton Exposed
Jika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent padapermukaan
acuan yang menempel pada permukaan beton.Berhubung release agent
berpengaruh pula pada warna permukaanbeton, maka pemilihan jenis dan
penggunaannya harus dilakukandengan seksama. Cara pengecoran beton harus
diperhitungkansedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak
merusakpenampilan beton exposed tersebut. Merk dan jenis release agentyang
telah disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merk jenislain. Untuk itu
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulunama pedangang dari release
agent tersebut, data bahan-bahanbersangkutan, nama produsennya, jenis bahan-
bahan mentahutamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan
lainyang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuan tertulis dariKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
12. Bukaan Untuk Pembersihan
Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuankolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untukinspeksi dan pembersihan.
13. Scaffolding
Pada prinsipnya semua penunjang acuan harus menggunakan stegerbesi
(scaffolding). Scaffolding tersebut harus cukup kuat dan kaku dandiatur agar
mudah diperiksa oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
14. Persetujuan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus memintapersetujuan dari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan minimum 3 (tiga) hari
sebelumpengecoran. Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis
untukizin pengecoran kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
15. Anti Lendut (Cambers)
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untukbalok dan plat,
harus dipersiapkan dengan memakai anti lendutdengan besar sbb :

Lokasi % Terhadap Bentang

Ditengah bentang balok 0.3

Diujung balok kantilever 0.5

e. Pembongkaran Acuan
1. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagiankonstruksi yng
dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiridan beban-beban
pelaksanaannya.
2. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sbb :

Elemen Struktur Waktu Minimum

Sisi-sisi balok kolom dan dinding 3 hari

Balok dan plat beton (tiang penyanggah tidak 21 hari


dilepas)

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 36


Spesifikasi Teknis

Tiang-tiang penyanggah plat 21 hari

Tiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal danharus


dipertimbangkan secara khusus jika pada lantai-lantai tersebutbekerja beban
dan mengusulkan metode dan perhitungan yang akandigunakan, dan usulan
tersebut harus mendapat persetujuan tertulisdari Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Tidak ada biaya tambah untuk biaya tersebut.Semua akibat yang
timbul akibat usulan tersebut menjadi tanggungjawab Kontraktor.
3. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukanterlebih dahulu
secara tertulis untuk disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 37


Spesifikasi Teknis

PASAL 4
PEKERJAAN ARSITEKTUR
4.1. UMUM
4.1.1. KETENTUAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat
bantu serta cara kerja yang dibutuhkan dalampelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yangbermutu baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkanperaturan dan
ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah,nasional, maupun internasional,
serta berdasarkan jenis bahan /material, cara pelaksanaan (metode) dan sistem yang
dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola (manager) oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI, yaitudalam hal Koordinasi dan Manajemen Konstruksian, mencakup
mutu hasil kerja(kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule) dan Pembiayaan.
4. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuanwarnanya harus
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan KonsultanPerencana serta mendapat
persetujuan dari (Owner).
b. Peraturan-peraturan yang dipakai
- Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
- Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
- Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong PekerjaanUmum (A.V.)
No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan LembaranNegara No. 14571.
- Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulisyang diberikan
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
- Standart Normalisasi Jerman (D.I.N.).
- American Society for Testing and Material (A.S.T.M.).
- American Concrete Institute (A.C.I.).
- Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-78A
- Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII0404-80.
- Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/0075-75.
- Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AVGNOR P18-303 dan NZS-
3121/1974.
- Pengendalian seluruh pekerjaan beton ini harus sesuai denganpersyaratan : PBI 1971
(NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).
- Standar dari bahan waterproofing mengikuti prosedur yang ditentukanoleh pabrik
dan standar-standar lainnya seperti :NI.3, ASTM 828,ASTME, TAPP I 803 dan 407.
- Pengendalian pekerjaan keramik harus sesuai dengan peraturan ASTM,NI-129, PUBI
1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
- Pengendalian seluruh pekerjaan karpet harus sesusi dengan
peraturanperaturanASTM – E-648 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
daripabrik.
- Syarat bahan glass block sesuai dengan standar pabrik, tanpa cacatserta memenuhi
dalam PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189/78.
- Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalamNI-5 (PKKI
tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratandalam SII 0458-81.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 38


Spesifikasi Teknis

- Pengendalian seluruh pekerjaan cat, harus memenuhi ketentuanketentuandari


pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratanpada PUBI 1982 pasal 54 dan
NI-4.
- Bahan cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yangditentukan dalam PUBI
1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970/1971, AS.K-41 dan NI.4, serta mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik yangbersangkutan.
- Persyaratan bahan marmer harus konsisten terhadap PUBI pasal 26 danSII 0015-76.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukankepada Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk diperiksa yang selanjutnya dimintakanpersetujuan
kepada Konsultan Perencana.
2. Semua bahan material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan,Kontraktor
harus mengajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang setarakepada Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk diserahkan kepada Perencana,
selanjutnyaPerencana mengajukan bahan material tersebut kepada pemberi
tugasuntuk mendapatkan persetujuannya.
3. Hal-hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna cat,keramik,batu temple,
politur dan sebagainya harus mendapat persetujuan dariPerencana (Arsitek) terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan. Materialyang tidak disetujui harus diganti dengan
material lain yang mutunyasesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratanteknis
operatif dari pabrik material yang bersangkutan termasukmengajukan cara
perawatan / maintenance seluruh bahan / materialbangunan sebagai informasi bagi
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan untuk dapatdigunakan kelak oleh Pemilik
Bangunan.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkanagar dapat
melakukan penyelesaian / penggantian dalam suatupekerjaan, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujuiKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
6. Semua material yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaantertutup atau
dalam kantong / kaleng yang masih disegel dan berlabelpabriknya, bertuliskan type
dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
7. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik,terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukupmenampung kebutuhan bahan, dan
dilindungi sesuai dengan jenisnyaseperti yang disyaratkan dari pabrik.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site /lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratanuntuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi danlainnya Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.Kontraktor
tidak diperkenankan melakukan pekerjaan di tempattersebut sebelum kelainan /
perbedaan diselesaikan.
10. Setiap produk yang diajukan oleh Main / Sub Kontraktor harusdilengkapi dengan cara
perawatan / maintenance dari produk tersebutyang :
- Sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik yang bersangkutan ;
- Sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat ;
- Disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
11. Untuk setiap pekerjaan cat, maka Kontraktor atau aplikator :
- Harus kepada pabrik cat sesuai dengan jumlah kebutuhan proyek ;memberikan
surat penunjukkan dari pabrik cat yang bersangkutan /rekomendasi sebagai
applicator ;
- Harus melakukan pengecatan secara full system ;

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 39


Spesifikasi Teknis

- Harus mengajukan sistem pengecatan dan jenis cat ;


- Harus mengajukan urutan kerja ;
- Harus mengajukan bukti pesanan ;
- Harus memberikan surat jaminan supply dari pabrik cat sampaiproyek selesai ;
- Harus memberikan surat jaminan mutu berbentuk sertifikat garansiyang
dikeluarkan oleh pabrik cat (produsen) yang ditandatanganiDirektur Perusahaan,
dengan dilampiri surat Pengantar dari MainKontraktor.

4.1.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN


a. Pengukuran
1. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masapelaksanaan berikut
ahli ukur yang berpengalaman. Setiap kalidianggap perlu, harus siap untuk
mengadakan.
2. Untuk menetukan koordinat bangunan, Kontraktor diwajibkanmengadakan
pengukuran dan penggambaran kembali lokasipembangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenaipeil ketinggian tanah untuk menentukan elevasi
0,00, letak pohonyang perlu dipertahankan (apabila ada), letak batas-batas site
denganalat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
3. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaanlapangan yang
sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI
untuk diminta keputusannya, setelah berkonsultasi denganPerencana.
4. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan denganalat-alat
Waterpass / Theodolith yang ketepatannya dapatdipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / Waterpass beserta petugasyang cakap
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIselama pelaksanaan proyek.
6. Pengukuran sudut siku-siku dengan benang secara azas segitigaphytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yangdisetujui oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
7. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawabkontraktor.

b. Tugu Patokan Dasar & Titik Pinjaman / Referensi


1. Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI,sebanyak 2 (dua) buah pada dua sisi yang berlainan.
2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton penampang sekurang-kurangnya200 x 200
mm, tertancap kuat di dalam tanah.
3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tandayang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dariKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI untuk membongkarnya. Selain itu Kontraktor diharuskanmembuat titik
Penjamin / Referensi yang akurat dari waktu ke waktusepanjang masa pelaksanaan,
mendahului kemajuan pekerjaan.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasartermasuk
tanggung jawab Kontraktor.
5. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak(perpindahan)
Kontraktor wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuaikeadaan lapangan.

c. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)


1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu meranti ukuran(50/70 mm) atau
kayu dolken, diameter 80-100 mm, yang tertancapdalam tanah sehingga tidak bisa

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 40


Spesifikasi Teknis

digerak-gerakkan atau diubah-ubahberjarak maksimum 1.500 mm satu dengan


lainnya.
2. Papan dasar pelaksanaan(Bouwplank) dibuat dari kayu meranti, ukurantebal 30 mm,
lebar 200mm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelahatasnya. Pemasangan harus
kuat dan menggunakan sifat dasar(waterpass).
3. Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yangmennyatakan
as-as dan level / peil-peil dengan warna yang jelas dantidak mudah hilang bila
terkena air hujan.
4. Tinggi sisi atas papan patok ukuran harus sama satu dengan lainnya,kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
5. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 1.000 mm dari sisi luar galiantanah
pondasi.
6. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor harusmelapor
kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
7. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasarpelaksanaan termasuk
tanggungan Kontraktor.

4.1. SPESIFIKASI UMUM


4.2.1. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baikdan sempurna.
2. Meliputi pekerjaan beton praktis, seperti: sloof, kolom, ring balok, neutkusen,
angkur beton setempat, plat meja, dengan mutu beton K-175serta seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenismerk dan atas
persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yangtelah mengeras sebagian /
seluruhnya tidak dibenarkan untukdigunakan. Tempat penyimpanan harus
diusahakan sedemikian rupasehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air
dengan lantaiterangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukansemen.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari Bahanbahanorganis,
Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhikomposisi butir serta kekerasan
yang dicantuManajemen Konstruksian dalam PBI 1971.
3. Koral Beton / Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta gradasikekerasan
seseuai dengan syarat syarat PBI 1971. Penyimpanan /penimbunan pasir dan
koral beton harus dipisahkan satu dengan yanglain, hingga dapat dijamin kedua
bahan tersebut tidak bercampuruntuk mendapatkan perbandingan adukan beton
yang tepat.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandungminyak,
asam, alkali dan bahan bahan organis / bahan lainnya yangdapat merusak beton
dan harus memenuhi NI – 3 pasal 10. Apabiladipandang perlu Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI dapat minta kepada Kontraktor supayaair yang

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 41


Spesifikasi Teknis

dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yangresmi dan sah atas


biaya Kontraktor.

5. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemakdan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampangbesi adalah bulat dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktordiwajibkan, bila dipandang perlu
untuk memeriksa mutu besi beton kelaboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biayaKontraktor.
6. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
e. Peraturan Pembangunan Daerah Setempat.
f. Ketentuan-Ketentuan umum untuk pelaksanaan PemborongPekerjaan Umum
(AV) No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan TambahanLembaran Negara No 14571.
g. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulisyang
diberikan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
h. Standar Normalisasi Jerman (D.I.N.).
i. American Society for Testing and Material (A.S.T.M).
j. American Concrete Institue (A.C.I).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah : K-175 dan harus memenuhiketentuan-
ketentuan lain sesuai dengan PBI-1971
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yangtercantum pada
PBI-1971.
b. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambarkonstruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besitersebut tidak
berubah tempat decking sesuai dengan ketentuandalam PBI-1971.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkandari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulisdari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
b. akaran untuk semen Portland, pasir dan koral harus disetujuiterlebih dahulu
oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan tercapai mutu
pekerjaanseperti yang ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat.
Selamapengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan
jalanmemeriksa slump pada setiap campuran baru. Pengujian
slumpminimum 30 mm dan maksimum 75 mm.
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
denganmembersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai
jenuh,pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangandan
penempatan penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuanKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 42


Spesifikasi Teknis

c. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakanalat


penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harusdihindarkan
terjadinya cacat pada beton seperti keropos dansarang-sarang koral / split
yang dapat memperlemah konstruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan hariberikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui olehKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
5. Pekerjaan Acuan / Bekisting
a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuranyang telah
ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayuyang memenuhi
persyaratan dalam NI-2 pasal 5.1.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatanperkuatansehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentukdan tetap pada kedudukan
selama pengecoran.
c. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas darikotoran-
kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potonngan kayu,tanah dan sebagainya
sebelum pengecoran dilakukan serta harusmudah dibongkar tanpa merusak
permukaan beton.
d. Tiang-tiang acuan harus di atas papan atau baja untuk
memudahkanpemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung
lebihdari satu. Tiang-tiang yang digunakan dari kayu dolken diameter 80-100
mm atau sengon 50/70 mm atau Kayu Kelas II dan III
e. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palangpapan / balok
secara cross.
f. Pembukaan acuan baru harus dibuka setelah memenuhi syaratsyaratyang
dicantuManajemen Konstruksian dalam PBI-1971.
g. Kayu yang dipakai adalah papan atau multiplex dengan tebal 25mm.
h. Penggunaan bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk /spesifikasi
pabrik.

6. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton / rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan0,40 mm. Kawat
pengikat besi beton / rangka harus memenuhi syaratsyaratyang ditentukan
dalam NI-2 (PBI –1971).
7. Pekerjaan pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilaksanakandengan ijin
tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Setelah bekisting dibuka,
tidakdiijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan betontanpa
persetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
8. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaanpekerjaannya
sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
9. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat padauraian dan
syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambargambaratau peraturan yang
berlaku baik dalam negeri maupun luarnegeri.
10. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikancontoh-contoh
material : besi, koral, pasir, pc untuk mendapatpersetujuan dari Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
11. Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi / kubus beton dilaboratorium
yang akan ditunjuk kemudian.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 43


Spesifikasi Teknis

12. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor denganmengambil benda
uji berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuaidengan syarat-syarat /
ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harusdisaksikan oleh Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI dan diperiksa di laboratorium konstruksibeton yang
ditunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Jumlah dan frekuensi
pembuatankubus serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai dengan PBI-1971.
13. Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda kerasselama 3 x 24 jam
setelah pengecoran.
14. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkandari pekerjaan-
pekerjaan lain.
15. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinyadengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikanmenjadi tanggung jawab
Kontraktor.
16. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harusselalu dibasahi
dengan air terus-menerus selama 1 (satu) minggu ataulebih dan apabila
menggunakan curing agent pemeliharaannya sesuaistandar produk (sesuai
dengan ketentuan dalam PBI-1971).
17. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
a. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan betonbertulang.
b. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
18. Sparing Conduit dan pipa-pipa :
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambardan minta
persetujuan pelaksanaan dan bila tidak ada dalamgambar, maka Kontraktor
harus mengusulkan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Bilamana sparing-sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongandengan
tulangan besi, maka besi tidak boleh ditekuk ataudipindahkan tanpa
persetujuan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
d. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelumpengecoran
dan diperkuatsehingga tidak akan bergeser pada saatpengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi betonwaktu
pengecoran.
19. Hal-hal lain (Miscellaneous Items)
a. Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang harus dibeton sebagaibekas jalan
kerja sewaktu pembetonan. Digunakan mutu betonseperti yang ditentukan
dan dengan penghalusan permukaannya.
b. Untuk pekerjaan lantai beton, harus diratakan sehingga diperolehpermukaan
lantai yang betul-betul rata. Sesudah selesai ditrowel,jika ada permukaan
lantai beton yang akan dicat, maka lantai betonharus betul-betul kering
sempurna dan memenuhi syarat untukdilakukan pengecatan.
c. Untuk pekerjaan dinding / kolom lepas cetak yang harus dicat,dilakukan
dengan dengan pengecatan cat emulsi pada saat betonsudah kering
sempurna dan memenuhi syarat untuk dicat.

4.2.2. PEKERJAAN BAJA/BESI NON STRUKTURAL


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baikdan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi antara lain :

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 44


Spesifikasi Teknis

a. Pengadaan dan pemasangan beugel-beugel talang, klem-klemdown pipe, plat


klem-klem sambungan rangka, dari bahangalvanized steel.
b. Railling-railling pipa stainles steel, dengan ukuran sesuai pekerjaan10.2.
c. Pemegang aluminium voil dengan Fine Mesh produk BRC(Galvanized).
d. Dan lain-lain komponen yang ditunjukkan pada gambar.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Fabrikasi
a. Pemeriksaan dan lain-lain.
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yangberkualitas
tinggi. Seluruh pekerjaan harus dilakukan denganketepatan sedemikian rupa,
sehingga semua komponen dapatdipasang dengan tepat di lapangan.
b. Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI mempunyai hak untuk memeriksa
pekerjaan dilapangan pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan
yangboleh dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui
KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau
tidak sesuai dengangambar atau spesifikasi ini akan ditolak, dan bila
demikian harusdiperbaiki dengan segera tanpa tambahan biaya.
c. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkangambar
kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semuakomponen, panjang
serta ukuran las, jumlah, ukuran dan posisibaut-baut serta detail-detail lain
yang lazim diperlukan untukfabrikasi.

d. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawabterhadap semua
ukuran yang tercantum pada gambar kerja.

2. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapatdihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan lastumpul (full
penetration butt weld).
c. Pemasangan percobaan (Trial Erection)
Bila dipandang perlu Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, Kontraktor wajib
melaksanakanpemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan
konstruksi.Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar
danspesifikasi dapat ditolak oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Pemasangan
percobaan tidakboleh dibongkar tanpa persetujuan Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
d. Pengecatan
1. Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Semua permukaan baja harusbersih
dari kotoran-kotoran atau minyak-minyak. Pembersihan harusdilakukan dengan
sikat besi mekanis (mechanical wire brush).
2. Cat dasar adalah cat zinc chromate. Pengecatan dilakukan satu kali ditempat
pabrikasi dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam didalam beton tidak
boleh dicat.
3. Cat akhir adalah cat zinc chromate. Pengecatan dilakukan satu kali ataulebih di
lapangan sampai menutup sempurna.
e. Pemasangan akhir (Final Erection)

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 45


Spesifikasi Teknis

1. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya danharus dalam


keadaan baik. Bagian-bagian dimana tidak dapat dipasangatau ditempatkan
sebagaimana mestinya, sebagai akibat dari kesalahanfabrikasi atau perubahan
bentuk karena kesalah penanganan ataupengangkutan, maka keadaan itu harus
segera dilaporkan kepadaKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, Untuk
mendapatkan persetujuan cara perbaikan danpemecahannya yang dapat
dilakukan di lapangan atau di work shop.Meluruskan plat dan besi siku atau
bentuk lainnya harus dilaksanakandengan cara disetujui. Segala biaya sebagai
akibat dari hal inisepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya. Kantong air padakonstruksi
yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahanWaterproofing yang
telah disetujui.
3. Setiap komponen harus diberi kode (marking) yang sesuai dengangambar
pemasangan. Komponen harus diberi kode sedemikian rupasehingga
memudahkan pemasangan.
4. Baut-baut, baut angker, baut hitam dan lain-lain harus disediakan danharus
dipasang sesuai dengan gambar detail.

4.2.3. PEKERJAAN PASANGAN


a. Penjelasan Umum
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan masingmasingpekerjaan sehingga
mendapatkan hasil yang baik dansempurna.
2. Penggunaan masing-masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambarrencana ataupun
petunjuk / perintah Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI Lapangan.
3. Pengendalian Pekerjaan :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
- PUBI – 1982
- NI-3 – 1970
- NI-10 – 1973
- SII-0021 - 1978
b. Pasangan Batu Kali
1. Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu kali belah dilaksanakan untuk pondasi bangunan ataukonstruksi lain yang
ditunjuk pada gambar rencana.
2. Bahan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikancontoh material : batu
kali, pasir untuk mendapat persetujuan dariDireksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIakan dipakai standar / pedoman untuk memeriksa / menerimamaterial yang
dikirim oleh Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contohcontohyang telah disetujui
di Bangsal Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
d. Batu kali yang digunakan adalah batu kali belah, bersudut runcing,berwarna abu-abu
hitam keras dan tidak porous.
3. Pelaksanaan
a. Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dandipadatkan dengan alat
pemadat / stamper.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 46


Spesifikasi Teknis

b. Sebelum dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi daribambu atau kayu pada
setiap pojok galian yang bentuk danukurannya sesuai dengan penampang yang dimaksud
dalamgambar rencana.
c. Kecuali disebut lain pada gambar rencana maka seluruh pasanganbatu kali belah
dipasang dengan perekat 1 pc : 5 ps, dan diberapendengan perekat yang sama pada
seluruh bidang sisinya.
d. Celah-celah besar pada aanstampeng / pasangan batu kalikosongan dapat diisi dengan
batu pecahan supaya betul-betulpadat sedang pasangan batu kali belah selain
aanstampeng tidakdikehendaki bertindih (bersinggungan) tanpa adanya perekatdicelah-
celahnya.
e. Untuk pengikatan sloof maka pada bagian atau pondasi batu kalidibuat stek-stek sedalam
30 cm tiap 1,00 m1 dengan diameter besi10 mm.
f. Dimensi / besaran penampang pasangan batu kali belah tersebutdapat dilihat pada
gambar rencana.
g. Urugan lubang pasangan batu kali belah yang berfungsi sebagaipondasi dapat
dilaksanakan bila Direksi mengganggu bahwa bagianpondasi sudah cukup kuat /
mengeras.
c. Pasangan Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding / tembok gedung,pondasi ringan,
saluran, bak-bak bunga, ataupun pasangan batu batalainnya yang ditunjuk pada gambar
rencana.
2. Bahan
a. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitasbaik yaitu dengan
hasil pembakaran yang matang berukuran samakira-kira 6 x 12 x 20 cm tidak boleh
terdapat pecah-pecah (melebihi20%) dan tidak diperbolehkan memasang bata yang
pernah dipakai.
b. Sebagai Semen dan Pasir untuk pasangan batu bata ini harus samadengan kualitas seperti
yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
c. Kecuali ditentukan lain semua pasangan batu bata dipasang denganperekat dengan
campuran 1pc : 5ps. Sedangkan pasangan batayang kemungkinan lebih sering
berhubungan dengan air (pas. Batatransram) digunakan perekat dengan campuran 1 pc :
3 ps.
3. Pelaksanaan
a. Dimana diperlukan menurut direksi, pemborong harus membuatshop drawing untuk
pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
b. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yangdiperlukan.Adukan
dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yangdigunakan sesuai dengan petunjuk
Perencana / Direksi.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjukdalam gambar
arsitektur terutama gambar detail dan gambarpotongan mengenai ukuran tebal / tinggi /
peil dan bentukprofilnya.
d. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan tidakboleh terdapat retak-
retak, dipasang dengan fungsi, ukuranketebalan dan ketinggian yang ditentukan dalam
gambar rencana.
e. Mencampur Perekat
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujuiatau dicampur dengan
tangan pada permukaan yang keras, dilarangmemakai perekat yang sudah mulai
mengeras untuk dipakai lagi.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 47


Spesifikasi Teknis

f. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebihdahulu dengan air dan
permukaan yang akan dipasang harus basahjuga dan untuk semua sambungan harus
dikorek paling sedikit 0,5cm agar penyelesaian dinding / plesteran dapat melekat
denganbaik, sedang dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembokharus diberi nat
selebar 1cm dan dalam 1 cm.
g. Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi1,00 m untuk setiap
harinya.
h. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merahsama sekali tidak
diperkenankan.
i. Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harusdipasang beton praktis
ukuran penampang 15 x 15 cm.
j. Pasangan batu bata 1pc : 2ps sebagai pasangan di bawahpermukaan tanah / lantai harus
diberapen dengan adukan 1pc : 3ps.
k. Syarat-syarat penerimaan :
- Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasibidang pada arah
diagonal dinding seluas 12 m2 tidak lebih dari0,5 cm (sebelum diaci / diplester).
- Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelumdiaci / diplester).
l. Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkandinding finish setebal 15
cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapid an benar-benartegak lurus.

4.2.4. PEKERJAAN PLESTERAN SEMEN


a. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu batapada kedua sisi
bidangnya (dalam dan luar), plesteran dinding beton,pengisi dan perekat pada
pemasangan bahan finishing, serta seluruhdetail yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benarbenarbersih dan bebas
dari segala macam kotoran, serta harus melaluiayakan # 1,6 – 2,0 mm.
2. Untuk area yang tidak memakai finishing bahan lain, dipakai campuranDURACOAT ex.
Durabuilt dengan pemakaian sesuai dengan standarpabrik yang bersangkutan, agar dapat
diperoleh sifat tahan / kedap air(watertight).
3. Pada pemasangan aduk / spesi agar menggunakan :
Pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang berbeda, seperti :pertemuan kolom dinding
bata, plat beton dinding bata, kolom bajayang difinish plaster dan sebagainya untuk
menghindarkan retakrambut, diberi nat dengan lebar nat 5mm dan dalamnya 5 mm.
4. Pada area tempat terjadi pertemuan bahan yang berbeda (misalnya :
kolom beton-bata atau balok beton–bata) dipasang kawat ayamdengan overlap yang
cukup untuk mencegah keretakan.
5. Finishing plesteran menggunakan cat sesuai gambar, sepertidinyatakan dalam RKS
Pekerjaan Pengecatan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk canpuran 1 PC : 5pasir, kecuali pada
dinding batu bata semen raam / rapat air.
2. Pada dinding batu bata semen raam / rapat air diplester dengan adukcampuran 1 pc : 3
ps (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruangtoilet, dinding eksterior, dan bagian-
bagian yang ditentukan /disyaratkan dalam detail gambar.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 48


Spesifikasi Teknis

3. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari Lumpur sertamaterial tidak
terpakai lainnya, diayak terlebih dahulu dengan mataayakan d 3 mm seperti yang
dipersyaratkan.
4. Material lain yang terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkanuntuk
menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harusbermutu baik dari
jenisnya dan disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
5. Semen portland yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaantertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabelpabriknya, bertuliskan tipe dan tingkatannya,
dalam keadaan utuh dantidak ada cacat.
6. Bahan harus disimpan di tempat kering, berventilasi baik, terlindung,bersih, tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampungkebutuhan bahan, dilindungi sesuai
dengan jenisnya yang disyaratkandari pabrik.
7. Semua bahan yang sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepadaKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI untuk mendapatkan persetujuan, lengkap denganketentuan / persyaratan
dari pabrik yang bersangkutan, material yangtidak disetujui harus diganti dengan
material lain yang mutunya sesuaidengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site /lapangan yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratanuntuk mulainya pekerjaan.
9. Bila kelainan dalam hal apapun antara gambar, sepesifikasi dan lainnyakontraktor harus
segera melaporkan kepada manajemen kotruksi.Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan di tempattersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150mm atau sesuai yang
ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalanplesteran yang melebihi 22 mm harus diberi
kawat untuk membantudan memperkuat daya lekat pelsteran, pada bagian pekerjaan
yangdiijinkan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
11. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kusen danpekerjaan lainnya,
harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5mm dan dalam 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
12. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampaimendapatkan campuran
homogen, acian dikerjakan sesudah plesteranberumur 8 hari (kering betul), sehingga siap
untuk di cat atau finish wallpaper.
13. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan wajartidak terlalu tiba-tiba,
dengan membasahi plesteran setiap kali terlihatkering dan melindungi dari terik panas
matahari langsung denganbahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara
tetap.
14. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila adakerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi),atas biaya kontrator selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakanpemilik / pemakai.
15. Khusus untuk permukaan beton yang akan diplester, maka :Seluruh permukaan beton
yang akan di plester harus di buat kasardengan cara dipahat halus.Sebelum plesteran
dilakukan, seluruh permukaan beton yang akandiplester, dibersihkan dari kotoran, debu
dan minyak serta disiram /dibasahi dengan air semen.Plesteran beton dilakukan dengan
aduk kedap air campuran 1 PC : 3Ps.Pasir pasang yang digunakan harus diayak
terlebihdahulu denganmata ayakan seperti yang disyaratkan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 49


Spesifikasi Teknis

4.3. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING


4.3.1. PEKERJAAN SUB LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna.
2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai
yangberlangsung di atas tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat
beton)serta sesuai detail yang disebutkan ditunjukkan pada gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen portland harus memenuhi NI – 8, 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII0404-80.
3. Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/0075-
75.
4. Air harus memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 9, AFNOR P 18 -303 danNZS –
3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :PBI 1971
(NI – 2) PUBI 1982 dan (NI - 8).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harusdiserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuanKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapidibutuhkan
untuk peyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harusbaru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Pekerjaan sub lantai dikakukan langsung di atas tanah, maka sebelumpasangan
sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu, lapisan urug dibawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkansesuai persyaratan), rata
permukaanya dan telah mempunyai dayadukung maksimum.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara pc, pasir beton dankerikil
atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yangdisebutkan /
disyaratkan dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpass, kecuali padalantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentuperlu
diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuai yangditunjukan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.

4.3.2. PEKERJAAN WATERPROOFING


a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahanbahan,biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
termasukpengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
inisesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syaratdi
bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
2. Bagian yang diberi lapisan waterproofing ialah:
- Liquid Pada area plat atap
- Liquid Pada area toilet, serta bagian lain yang dinyatakan dalamgambar
b. Persyaratan Bahan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 50


Spesifikasi Teknis

1. Persyaratan Standar Mutu Bahan dan prosedur mengikuti yangditentukan oleh


pabrik dan standard-standard lainnya seperti : NI.3,ASTM 828, ASTME, TAPP 1
803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkanmerubah standard dengan cara
apapun tanpa ijin dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
2. Bahan
Untuk lapisan kedap air digunakan produk dalam negeri yangmemenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a) Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen spunbondpolyester
core coated pada dua sisi dengan modified bitument dandengan
special polypropylene thermoplastic polymers.
b) Dilapis 1 kali dengan tebal minimum 3 mm, reinforcement 180gr/m2
non woven polyester fabric dengan karakteristik fisik dankimiawi dan
kepadatan yang merata dan konstan
c) Untuk lapisan yang menggunakan bahan liquid dipakai TAR.P.U.YXT12
dan untuk semua pruduk harus mengikuti full system sesuaidengan
persyaratan dari pabrik.
d) Dilapis 2 kali dengan bahan liquid (minimum) dengan urutanpekerjaan
sesuai dengan pelapisan yang disyaratkan oleh pabrik.
e) Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian overlapping.Overlapping
antar sambungan adalah 100mm, tekukan verticaladalah 200mm, pada
lubang masuk 50 mm.
f) Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
g) Perilaku material pada 100oC harus tetap stabil.
h) Berwarna hitam atau ditentukan kemudian.
i) Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.
c. Pengujian
1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut padalabolatorium yang
ditunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, baik mengenai
komposisi,konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya.untuk ini kontraktor
/supplier harus menunjukkan surat rekomendasi hasil pengetesan darilembaga
resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.
2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atasproduk
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacatlainnya, selama
10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti danmemperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi. Jaminan yang dimintaadalah jaminan dari pihak pabrik
untuk mutu material, serta jaminandari pihak pemasang (applicator) untuk
mutu pemasangan.
3. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan caramemberi
air di atas permukaan pekerjaan baru setelah mendapatpersetujuan dari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
d. Pengiriman dan penyimpanan bahan
1. Bahan harus didatangkan ketempat perkerjaan keadan baik dan tidakbercacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabelpabriknya.
2. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidaklembab, kering
dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telahditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup bahan di tempatkan dan
dilindungiSesuaidengan jenisnya, kontraktor bertanggung jawab atas
kerusakanbahan-bahan yang disimpan baik dan sebelum atau
selamapelaksanaan, dan wajib menggantinya jika terdapat kerusakan
yangbukan tindakan pemilik.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 51


Spesifikasi Teknis

e. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua bahan yang belum dikerjakan harus ditunjukkan kepadaKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkan persetujuan, lengkap
persetujuan /persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak
disetujuiharus diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka
bahanbahanpengganti harus disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
berdasarkan contohyang diajukan oleh kontraktor
3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat padauraian
dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambargambar,instruction
manual dan manufacture dan standart-standartyang disyaratkan.
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk danketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk KonsultanMANAJEMEN
KONSTRUKSI.
5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi danlainya,
kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIsebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan
memulaipekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan / perbedaaan
ditempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
f. Gambar Detail Pelaksanaan
1. Kontrator harus membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan)berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikandengan keadaan di lapangan.
2. Kontraktor harus membuat shop drawing untuk detail-detail khususyang belum
tercakup lengkap dengan gambar kerja / dokumenkontrak.
3. Dalam shop drawing harus jelas dicantuManajemen Konstruksian semua data
yangdiperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
ataupersyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalamgambar
kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuanterlebih
dahulu dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
g. Contoh
1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosurlengkap dan
jaminan pabrik, kecuali bahan yang disediakan olehproyek.
2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan pada Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSIsebanyak minimal 2 (dua) dari berbagai merk pembuat atau
kecualiditentukan lain oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merk yang memenuhispesifikasi
akan diambil oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan akan
diinformasikankepada kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalendersetelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut
4. Bilamana diinginkan, kontrator wajib memuat mock-up sebelumpekerjaan
dimulai.
h. Cara pelaksanaan
1. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yangberpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan) danterlebih dahulu harus mengajukan
metode pelaksanaan sesuai denganspesifikasi pabrik untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
2. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yangberhubungan
langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapispelindung terhadap

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 52


Spesifikasi Teknis

ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambarpelaksanaan atau spesifikasi


arsitektur, maka dibagian atas dari lembarwaterproofing ini harus diberi lapisan
pelindung sesuai gambarpelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa lantai
screed maupunmaterial finishing.
i. Pengujian mutu pekerjaan
1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan /pengetesan
terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengancara memberi
siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisankedap air.
2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuandari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
3. Pada waktu penyerahan maka kontraktor harus memberikan jaminanatas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor,pecah dan cacat
lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasilpekerjaan yang berlaku,
selama 10 (sepuluh) tahun termasukmengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi.
j. Syarat pengamanan perkerjaan
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasanganyang telah
dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecetpermukaan atau kerusakan
lainnya.
2. Kalau terhadap kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakanpemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan /dilaksanakan maka kontraktor
harus memperbaiki / menggantisampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Biaya yangtimbul untuk pekerjaan
perbaikan ini adalah tanggung jawabkontraktor.

4.3.3. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK, DINDING KERAMIK.


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat bantu lainya untuk pelaksanaan pekerjaansehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pekerjaan lantai keramik. Plint keramik ini dilakukan pada seluruhfinishing
lantai sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam detailgambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan
a) Lantai keramik dan Lantai Granitile
- Keramik homogenes merk, Indogress, atau produkyang lain yang setara,
ukuran 60 x 60 cm atau sesuai gambar.
- Keramik homogenes merk, Indogress, Roman atau produklain yang setara,
ukuran 30 x 30 cm atau sesuai gambar.
- Keramik dinding merk, Indogress atau produk lain yangsetara, ukuran 30 x
60 cm atau sesuai gambar.
- Nosing tangga merk, ukuran 10x60 cm.
- Keramik-kermaik tersebut di atas sebelum dipasang harusmendapat
persetujuaan dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI setelah
berkonsultasidengan perencana dan pemilik proyek.
b) Plint
- Digunakan plint keramik homogeneous & keramik standartdengan uk. 10 x
30 dan uk. 10 x 60 cm pada seluruh area yangditunjuk pada gambar
c) Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harusseragam, warna
tidak seragam akan ditolak.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 53


Spesifikasi Teknis

d) Spesifikasi Teknis :
 Water Absorption ( ISO 10545-3)
 Dimension & Surface Quality ( ISO 10545 – 2 )
Length & Witdh + 0.08%, Thicness +2.5%, Straight of Side +0.1%,
Rectangularity +0.1%, Surfaces Flatness +0.1%
 Bending Strenght ( ISO 10545 – 4 ) > 400 kg/cm
 Deep Abrasion Resistance ( ISO 10545 – 6 ) < 145 mm3 (unpolish)
 Surfaces Abrasion Resistance ( ISO 10545 – 7 ) min 3 PEI (Polish)
 Thermal Expansion ( ISO 10545 –8 ) < 7. 10. K
 Thermal Shock Resistance ( ISO 10545 – 9 ) no visible defect
 Frost Resistance ( ISO 10545 – 12 ) Frost Proof
 Chemical Resistance ( ISO 10545 – 14 ) No Visible Defect
e) Bahan pengisi siar AM 50, sewarna dengan keramik. Untuk daerahbasah
ditambahkan liquid groud additive AM 54 sebagai penggantiair, dengan
ketentuan sesuai pabrik.
f) Bahan perekat menggunakan perekat AM 40, untuk daerah
basahmenggunakan AM 30.
g) Warna akan ditentukan kemudian.
h) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturanASTM, peraturan keramik Indonesia (NI – 19) dan dari distributor
bahan pengisi siar serta bahan perekat harus memberikansupervisi dan garansi
pemasangan selama 5 tahun.
i) Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harusdiserahkan
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari KonsultanMANAJEMEN
KONSTRUKSI setelah berkonsultasi dengan perencana dan pemilik.
j) Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan danpersyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagiKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
k) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar,
berkualitas terbaik dari jenisnya danharus disetujui Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
l) Toleransi terhadap panjang = 0.50% toleransi terhadap tebal.

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai keramiksudah
selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI(antara lain lantai screed, kering dari lantai screed = min 7
hari,waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan keramik
dilaksanakan.Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28
hari.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidakcacat dan
tidak bernoda.
3. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
4. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebarsiar-siar),
harus sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mmdan kedalaman
maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar sertasesuai petunjuk Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI. Siar-siar harus membentuk garis-garissejajar lurus

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 54


Spesifikasi Teknis

dan sama lebar dan sama dalamnya untuk siar-siar yangberpotongan harus
membentuk siku dan saling berpotongan tegaklurus sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai kententuan dalampersyaratan
bahan dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warnabahan yang
dipasanganya.
6. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotongkhusus
(mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
7. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macamnoda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaanpasang atau
hal-hal seperti yang ditunjukkan.
9. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda,sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengantepian yang sempurna.
10. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaanlain selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat padapermukaan.
11. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
a. Tetapkan data level lantai yang tepat.
b. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
c. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik.
d. Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikanpenampilan
yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesarmungkin.
e. Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai denganpersetujuan.
f. Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, keramik akandipasang mulai
dengan plint adalah rata / lurus.
12. Grouting
a. Keramik diberi grunt ketika keramik sudah terpasang dengan tepat,setelah
naat dibersihkan dari kotoran / pencemaran denganmenggunakan
compresor (ditiup)
b. Bersihkan grount yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai
yangdiinginkan.
c. Ketika grount sudah mengeras, basahi keramik dengan air. Danakhirnya
poles dengan kain

4.3.4. PEKERJAAN DINDING PARTISI KACA DAN GYPSUM BOARD


a. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alatalatbantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakandalam gambar
dengan hasil yang baik dan rapi.
2. Pekerjaan meliputi seluruh detail seperti yang disebutkan /ditunjukkan dalam
gambar.
b. Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini meliputi :
1. Rangka dinding. Rangka yang digunakan adalah rangka dari bahanMetal Stud,
dari produk INDAL, Alexindo, YKK atau produk lain yangsetara dengan ukuran
sesuai gambar.
2. Pengisi partisi / panel
Digunakan board produk Jaya board, Kalsi board, Nusa board atauproduk lain
yang setara, dengan tebal = 9 - 12 mm atau tebal sesuaidengan gambar
rencana arsitektur.
3. Accessorries

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 55


Spesifikasi Teknis

a. Angker, sekrup, pelat, baut jika harus digalvanis.


b. Pelat penyiku dan penyambung antar rangka (connecting plate),dipakai
galvanis stell plate tebal 2 mm
c. Bahan pengisi sambungan (jointing coumpound), jika diperlukan,harus
menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh pabrikbersangkutan.
d. Kelengkapan lain mengikuti persyaratan pabrik, sesuai denganukuran,
bentuk dan jenis material rangka / panel yang telahterpasang.
4. Bahan finishing
a. Setelah panel terpasang dilakukan pengecatan sebagai finishingakhir. Cat
yang digunakan adalah produk standar ICI dengan jenisdan proses
pengecatan seperti diatur
b. Tipe dan warna yang dipakai akan ditentukan kemudian.
c. Untuk pelapis kaca digunakan efek kaca yang berupa stiker kaca.
5. Bahan untuk naad
Digunakan sealant produk down corning, dan di atasnya dibericompound
cement, warna ditentukan kemudian dan sesuai petunjukperencana.
c. Syarat - syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untukmeneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukurandan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out /penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuaigambar.
2. Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran,bentuk,
dan mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencanadan Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI, dan yang telah disesuaikan dengan keadaan
dilapangan.
3. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelumpekerjaan
dimulai dan dipasang.
4. Sebelum pemasangan, penimbunan Rangka Metal Stud, Alumunium,Kaca,
Gypsum Board dan material yang lain di tempat pekerjaan harusdiletakkan
pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik,tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dankelembaban.
5. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos,baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hinggaterjamin kekuatan serta
kerapiannya, terutama untuk bidang-bidangtampak, tidak diperkenankan
terdapat lubang-lubang atau bekaspenyetelan.
6. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuandari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI sesuai gambar.
7. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuanpemasangan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
8. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dari pabrikpembuatnya.
9. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalamgambar dan
lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yangdiijinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
10. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudutpertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalamgambar, kontraktor
wajib menanyakan hal ini kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.Semua
ukuran modul yang dianut berkaitan dengan modul lantai danlangit-langit.
11. Semua partisi yang terpasang harus sesuai dengan gambar, baik typemaupun
lay-outnya. Setelah pemasangan, kontraktor wajibmemberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan, bendabendalain dan kerusakan akibat kelalaian

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 56


Spesifikasi Teknis

pekerjaan. Semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor


sampaipekerjaan selesai.

4.4. PEKERJAAN DINDING CLADING ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL


4.4.1. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan cara pemasangan Clading Alumunium
Composite Panel
4.4.2. Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang berlakuserta
referensi berikut ini :
- PUBI
- NI – 3
4.4.3. Bahan/Material
- Alumunium Composite Panel dari kualitas terbaik, mempunyai tingkatkerataan yang
tinggi, standard kualitas produksi setara Alucom, Alucopan.warna sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar. Tebal AlumuniumComposite Panel minimum adalah 0.40
– 0.50 mm.
- Kontraktor harus menyerahkan beberapa contoh material dari potonganukuran 5cm
x 10cm untuk dipilih dan ditentukan oleh KonsultanManajemen
Konstruksi/MANAJEMEN KONSTRUKSI.
- Rangka Aluminium Composite Panel adalah Hollow Galvanised ukuran 4 x4cm
dengan minimal tebal 0,7 mm dan rangka utamanya adalah rangkasiku 40 x 40 x4
atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar Bentuk danukuran rangka harus
sesuai dengan gambar.
4.4.4. Pengerjaan dan Pemasangan
- Rangka aluminium dipasang secara sempurna. Pemasangan rangkaalumunium ke
dinding, lantai, beton atau plafond harus dengan angkuryang kuat.
- Kaca yang boleh dipasang adalah kaca yang telah diseleksi dengan baik,tidak ada
bagian yang bergelombang, gompal ataupun retak dan telahmendapat persetujuan
dari Konsultan Manajemen Konstruksi/MANAJEMEN KONSTRUKSI.
- Kaca harus diberi seal pengunci dari jenis yang cocok dengan skoneng padarangka
aluminium sehingga terpasang kokoh, rapi dan tidak bergetar.
- Kontraktor harus menjaga rangka-rangka alluminium dan bidang-bidangkaca yang
sudah terpasang agar selalu bersih dari kotor-kotor seperti airsemen, cat, plesteran
dan lain-lain serta mengamankannya darikemungkinan benturan.
- Tidak diperkenankan memberi tanda-tanda (rambu) pada bidang kacadengan
menggunakan kapur atau cat. Tanda-tanda harus dibuat daripotongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem yang mudahdihilangkan/dibersihkan.

4.5. PEKERJAAN PLAFOND


4.5.1. PEKERJAAN PLAFOND DAN LIST PLAFOND GYPSUM BOARD, KALSIBOARD
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaanpekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baikdan sempurna.
2. Pekerjaan pemasangan plafond dan list plafond gypsum Board, Areasesuai
dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dansesuai dengan
petunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan kerangka aluminium / Hollow Galvanized / metal furing :

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 57


Spesifikasi Teknis

- Ketebalan Cat : 20 micron


- Kualitas : Hollow T=2mm atau Metal furing sistem Buman G 203 terbuat
daribahan zincalume, kuat, tahan karat, tahan api, ringan dan
cepatpemasangannya, seperti merk armstrong, daiken, Alexindo
atauproduk lain yang setara.
- Dimensi : model T atau sesuai gambar
- Rangka : Hollow / Metal furing dengan modul sesuai gambar
2. Penutup langit-langit
Digunakan gypsum board dan kalsiboard yang bermutu baik produkJayaboard,
Kalsiboard, Nusaboard atau produk lain yang setara. Dantelah disetujui oleh
Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, tebal gypsum board = 9mm,
kalsiboard = 6 mm dan yang disetujui dalam arti ketebalan,mutu, jenis dan
produk dari bahan tersebut. Jenis yang digunakanadalah Type water resistant,
Atau penutup sesuai gambar rencana.
3. List penutup langit-langit
Digunakan gypsum Board yang bermutu baik, dari produk yang samadengan
plafond dan yang telah disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
dalamarti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Jenis
yangdigunakan adalah Type water resistant.
4. Bahan finishing penutup plafond
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasarcat yang
bermutu baik produk yang telah disetujui Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata
danhalus (ditreatment). Plafond dan list plafond gypsum ini difinishdengan cat
emulsi.
a) Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.
b) Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahandasar cat
yang bermutu baik produk yang telah disetujui KonsultanMANAJEMEN
KONSTRUKSI. Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan
harusrata dan halus (ditreatment). Plafond eternit ini difinish dengan
catemulsi.
c) Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.

c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong yang berpengalaman dandengan
tenaga-tenaga ahli.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untukmembuat
shop drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dankondisi di lapangan
(ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk,pola lay-out / penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detaildetailsesuai gambar.
3. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan,pemasangan sesuai
dengan pola yang ditunjukkan / disebutkandalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutuplangit-langit yang dipasangnya.
4. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidakcembung,
kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal :permukaan merupakan
bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkandalam gambar.
5. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangkaharus rata,
lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang,dan batang-batang
rangka harus saling tegak lurus.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 58


Spesifikasi Teknis

6. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahanseperti yang


telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuaiyang ditunjukkan dalam
gambar.
7. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahanseperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak melendut.
9. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dindingdipasang list
profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuaidengan gambar.
10. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilihdengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak adabagian yang
retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telahmendapat persetujuan dari
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
11. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengangambar
untuk itu dan setelah gypsum board terpasang, bidangpermukaan langit-langit
harus rata, lurus, waterpas dan tidakbergelombang, dan sambungan antar
unit-unit gypsum board tidakterlihat.
12. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access paneldi langit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board disekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M E.

4.6. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


4.6.1. PEKERJAAN KUSEN DAN LOURVE ALUMUNIUM
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan lourvealuminium,
seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen, pintudan
jendela, pekerjaan kaca dan cermin.
b. Persyaratan bahan
1. Terbuat dari bahan aluminium Framing System, dari produk dalamnegeri
ex.INDAL, ALCO, Alexindo, YKK warna Coklat atau produk lain dengankualitas
sama yang memenuhi Aluminium extrusi sesuai SII extrusisesuai extrusi 0695-
82, 0649-8
2. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebihdahulu
dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yangdisetujui Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI dan Perencana.
3. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasiwarna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian padawaktu fabrikasi unit-
unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profilharus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkanwarna yang sama.
4. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebihdahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran,ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan, yang disyaratkanKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerjadan
Syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhiketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 59


Spesifikasi Teknis

6. Konstruksi kusen dan lourve aluminium yang dikerjakan seperti


yangditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Khusus untuk kusen aluminium eksterior (Mullion dan Transome),bentuk dan
ukuran profil aluminium sesuai yang ditunjukkan dalamgambar, dengan
terlebih dahulu dibuatkan perhitungan strukturrangka serta pembuatan
gambar detail rinci dalam shop drawing yangdisetujui Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI dan Perencana.
8. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekananangin 120
kg/m2, untuk setiap type dan harus disertai hasil test.
9. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air /kebocoran air,
tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalaminterior bangunan
sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam jangkawaktu 15 menit, dengan jumlah
air minimum 3,4 lt/m2 min.
10. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
11. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harussedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unitjendela, pintu dan partisi
yang mempunyai toleransi ukuran sebagaiberikut :
a. untuk tinggi dan lebar 1 mm
b. untuk diagonal 2 mm
12. Accessories
a. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminiumharus ditutup
caulking dan sealant.
b. Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type 795
c. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steelplate
tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13mikron sehingga
tidak dapat bergerak / bergeser.
d. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yangbersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plesterdan bahan lainnya
harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan menelitigambar-gambar
dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peillubang bukaan dinding.
Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi(mock-up) untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yangberhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakanpersetujuan dari Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI dan Perencana.
2. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelumpekerjaan
lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului denganpembuatan shop drawing
atas petunjuk Perencana, meliputi gambardenah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran. Kontraktor jugadiwajibkan untuk membuat perhitungan-
perhitungan yang mendasarisistem dan dimensi profil aluminium terpasang,
sehingga memenuhipersyaratan yang diminta / berlaku. Kontraktor
bertanggung jawabpenuh atas kehandalan pekerjaan ini.
3. Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dankondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untukmenghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.Disarankan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 60


Spesifikasi Teknis

untuk mengerjakannya pada tempat yang aman denganhati-hati tanpa


menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dariarah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.Pengelasan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yangsesuai dengan gambar.
6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengansekrup,
rivet, stap dan harus cocok.
7. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steelplate setebal
2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrupanti karat,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambunganharus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar1.000 kg/cm2. Celah antara
kaca dan sistem kusen aluminium harusditutup oleh sealant.
9. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusenaluminium
akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya makapermukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromiumuntuk menghindari timbulnya
korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
11. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutamapada
ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair danjika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari syntheticresin. Penggunaan ini
dilakukan pada swing door dan double door.
12. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agardiberi
sealant supaya kedap air dan suara.
13. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untukpenahan air
hujan.
14. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauantangan.
15. Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya
untukmemperoleh persetujuan Perencana.
4.6.2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaansehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu kaca dipasang diseluruhdetail
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan alatpenggantung
dan kunci) serta (pekerjaan kaca).
b. Persyaratan bahan
1. Rangka dari bahan Aluminium Fin. Powder Coating Silver, yang mutudan
persyaratan bahannya sama dengan bahan yang digunakanuntuk kusen
aluminium, yaitu produk dalam negeri ex. YKK type YCIN atau Alexindo warna
coklat.
2. Ukuran daun pintu dan jendela aluminium sesuai yang ditunjukkandalam
detail gambar. Lebar profil minimal 100 mm, sehingga seluruhpersyaratan
bahan dalam bab 6 dapat terpenuhi.
3. Untuk panel jendela digunakan bahan kaca sebagaimana dimaksuddalam bab
7, dengan tebal sesuai dengan perhitungan, mutu AA,yang memenuhi

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 61


Spesifikasi Teknis

persyaratan PUBI 82 pasal 63 dan SII 0189-78. Warnakaca akan ditentukan


kemudian.
4. Gunakan sealant yang elastis dengan kualitas tinggi dari dow corningtype 793.
Jangan memakai karet / gaskets, karena akan menyulitkanpengaturan
kerataan antar permukaan dan untuk menghindaridistorsi.
5. Pergunakan foam yang lembut untuk back-up material sepertipolyurethane
foam
6. Pergunakan neoprene rubber dengan kekerasan 90 atau lebih untukbahan
setting blocks dengan ukuran :
a. Panjang : (25 x luas kaca dalam m2) mm
b. Lebar : (tebal kaca 5) mm
c. Tebal : 6 sampai dengan 12 mm
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untukmeneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukurandan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out /penempatan, cara pemasangan /
mekanisme dan detail-detail sesuaigambar.
2. Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor wajib mengajukan contoh darisemua
bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini kepada KonsultanMANAJEMEN
KONSTRUKSI minimal 3 (tiga) produk yang setara dari berbagai merk /
pabriklengkap dengan brosur / spesifikasi dari masing-masing pabrik
yangbersangkutan.
3. Kontraktor wajib membuat shop drawing yang mencantuManajemen
Konstruksian semuadata produk, ukuran dan cara pemasangan dari pekerjaan
tersebut.Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui
dahuluoleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
4. Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan harusditempatkan pada
ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik,tidak terkena cuaca langsung
dan terlindungi dari kerusakan dankelembaban.
5. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu /jendela dan
penguat lain serta pemasangan kaca, agar tetap terjaminkekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan, tidakboleh terjadi noda-noda atau cacat
bekas penyetelan.
6. Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakanukuran jadi.
7. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized ataspersetujuan
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,tanpa meninggalkan bekas / cacat
padapermukaan rangka pintu / jendela kaca yang tampak.
8. Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata,
tidakbergelombang, tidak melincang dan semua peralatan dapat
berfungsidengan baik.

4.7. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


4.7.1. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna
2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dariseluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daunjendela serta seluruh
detail yang disebutkan / ditentukan dalamgambar

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 62


Spesifikasi Teknis

3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan bab 5(pekerjaan


kusen, pintu dan jendela)
c. Persiapan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,seragam
dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yangtelah disetujui
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuangambar
3. Perlengkapan untuk pengunci yaitu produk dalam negeri ex. Union.
a. Pintu Kaca Frameless :
- Floor Hinge : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Patch Fitting : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Patch Lock : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Cylinder : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Pull Handle : OGRO, KEND, Dekson, atau setara
b. Pintu Kaca Alumunium :
- Handle : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Lock case : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Hinges : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Friction stay : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Flush Bolt : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
c. Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan dandiatur
mengikuti sistem penguncian (locking System) Great grandMaster key,
emergency Master dan Contruction Key dari pabrikyang bersangkutan.
Setiap kunci pintu dilengkapi 3 (tiga) buahanak kunci, demikian pula anak
kunci Master / Grand Master /Great Grand Master / Emergency Master
Key disediakan sebanyak3 (tiga) buah. Untuk Construction Key disediakan
5 (lima) buah.
d. Kunci tanam, harus dipasang kuat pada rangka daun pintu.
e. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finishlainnya
yang menempel pada kunci harus dibersihkan dandihilangkan sama sekali
f. Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun pintu,
diatursedemikian rupa hingga pintu selalu menutup rapat pada
kusenpintu, serta dapat berfungsi dengan baik
g. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka,diberi
door stop dari merk dan type seperti yang telah diisyaratkan,dipasang
dengan baik pada dinding atau pada lantai (sesuaidengan kondisi yang
memungkinkan) dengan menggunakansekrup dan nylon plug

d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelumdipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepadaKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan /penyerahan harus disertai
brosur / spesifikasi dari pabrik yangbersangkutan
2. Apabila dianggap perlu, Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dapat meminta
untukmengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap
contohcontohbahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biayatest
laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu kebawah.
4. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaanlantai ke atas.
5. Engsel tengah dipasang pada jarak 20 cm (as) di bawah engsel atas

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 63


Spesifikasi Teknis

6. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawahdaun pintu
dengan jarak yang sama
7. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantaisetempat
8. Posisi „lock‟ dan „latch‟ harus diajukan oleh Kontraktor kepadaManagemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan
9. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat

4.8. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN


4.8.1. PEKERJAAN KACA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna
2. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati,cermin
3. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendelaserta
Pekerjaan Curtain Wall
b. Persyaratan Bahan
1. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih padaumumnya
mempunyai ketebalan yang sama mempunyai sifat yangtembus cahaya,
diperoleh dari proses pengambangan (Float Glass).Kedua permukaannya rata,
licin dan bening
2. Khusus
a. Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass), produkASAHIMAS. Kaca
tebal minimun 5 mm, atau sesuai perhitungan,digunakan untuk
pemasangan dinding kaca daerah Interior danseluruh pintu kaca Frame,
kecuali hal khusus lain seperti dinyatakandalam gambar
b. Untuk itu kaca Frameless, baik pintu swing maupun sliding
jugamenggunakan produk ASAHIMAS, Dekson atau setara tetapidengan
ketebalan minimum 12 mm, atau sesuai perhitungan dantelah melalui
proses tempered sesuai standart (clear floattempered glass)
3. Toleransi
a. Panjang-Lebar : ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampauitoleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransipanjang dan lebar kira-
kira 2 mm
b. Kebersihan, kaca lembaran berbentuk segi empat harusmempunyai sudut
siku-siku serta tepi potongan yang rata danlurus. Toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah1.5 mm per meter panjang
c. Ketebalan : ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak
bolehmelampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik, yaitu
maksimum0.3 mm
4. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standartperhitungan dari
pabrik bersangkutan, yang antara lainmempertimbangkan penggunaannya
pada bangunan, luas / ukuranbidang kaca (cutting size), maupun tekanan
positif dan negatif yangakan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus
disetujuiKonsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan Konsultan Perencana
5. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan daripabrik :
a. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruangyang berisi
gas yang terdapat pada kaca)

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 64


Spesifikasi Teknis

b. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang


dapatmengganggu pandangan.
c. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baiksebagian
ataupun seluruh tebal kaca
d. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjangdan lebar
ke arah luar / masuk
e. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benangadalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, sedanggelombang adalah
permukaan kaca yang terobah danmengganggu pandangan
f. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan(scratch)
g. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainankebeningan
h. Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
i. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
6. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality)
7. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapatpersetujuaan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI sesuai
pengarahan dan saran Perencana
8. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibatpemotongan, harus
digurinda / dihaluskan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua gambar dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuanyang digariskan /
disyaratkan oleh pabrik bersangkutan
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
3. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan,dan diberi
tanda agar mudah diketahui
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskanmenggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus, menjadi lembarankaca dengan ukuran tertentu (cutting
size)
6. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panilsesuai
dengan persyaratan, digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kacakacadalam pintu
kaca rangka aluminium harus sesuai denganpersyaratan
7. Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu diberisealant untuk
menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yangdigunakan adalah sesuai
dengan persyaratan pabrik. Tidakdiperkenankan sealant mengenai kaca
terpasang lebih dari 0.5 cmdari batas garis sambungan dengan kaca
8. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidakdiperkenankan
retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas darisegala noda dan bekas
goresan

4.8.2. PEKERJAAN CERMIN


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, biaya peralatandan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dansempurna
2. Pekerjaan cermin ini meliputi pemasangan cermin pada toilet-toiletdan daerah
lain yang ditentukan dalam gambar yang ditentukan atausesuai dengan
petunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 65


Spesifikasi Teknis

b. Persyaratan Bahan
1. Harus memenuhi persyaratan bahan pekerjaan kaca
2. Bahan cermin harus sesuai dengan NI-3 dan syarat tertulis lainnyadalam buku
ini. Disyaratkan dari jenis float clear glass produk dalamnegeri dengan kwalitas
yang dapat disetujui Direksi / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI,dengan
mengajukan contoh terlebih dahulu.
3. Sisi-sisi cermin yang tampak maupun yang tidak tampak akibatpemotongan,
harus digurinda / dihaluskan
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini
2. Kalau bidang yang tertutup cermin lebih besar dari modul cermin,maka
pebagiannya harus diakhiri dengan pinggulan sesuai denganstandart dari
pabrik tersebut
3. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
4. Semua bahan yang dipasang harus sudah disetujui oleh Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSIsetelah berkonsultasi dengan Konsultan Perencana
dan Pemilikproyek
5. Bahan yang telah dipasang harus dilindungi dari kerusakan danbenturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui
6. Cermin harus dipasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
diharuskanmenggunakan alat-alat pemotong kaca khusus, tidak
diperkenankanretak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda
danbekas goresan
7. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakanalat
pemotong kaca khusus
8. Rangka kayu memakai bahan kamper, ukuran dan cara pemasanganke dinding
sesuai petunjuk gambar yang diskrupkan dengan fisherplastik ke dalam
dinding. Permukaan rangka kayu yang akanmenerima cermin harus di serut
halus dan waterpas
9. Sebagai pinggiran cermin digunakan profiled list Stainless Steel yangdipasang
rapih dan kuat
10. Cermin yang terpasang untuk bentuk dan ukurannya harusdisesuaikan dengan
gambar

4.9. PEKERJAAN SANITAIR


4.9.1. PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biayaperalatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaanpekerjaan ini,
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutubaik dan sempurna
2. Pekerjaan, peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan
yangdinyatakan / ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan
syaratsyaratdalam buku ini
b. Persyaratan Bahan
1. Perlengkapan Sanitair yang digunakan yaitu ex. Toto, Amstad danproduk
dalam negeri ex. INA.
2. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudahdidapatkan
dipasaran kecuali bila ditentukan lain

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 66


Spesifikasi Teknis

3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segalaperlengkapannya,


sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
4. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalamuraian dan
syarat-syarat dalam buku ini
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepadaKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI beserta persyaratan / ketentuan pabrik
untukmendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
digantitanpa biaya tambahan
2. Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian, makabahan
pengganti harus disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI terlebih
dahuluberdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambargambaryang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajaribentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan dan detail-detail sesuaigambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar,gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harussegera
melaporkannya kepada Manajemen Konstruksi
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bilaada
kelainan perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebutdiselesaikan
6. Selama pelaksanaan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan
untukkesempurnaan hasil pekerjaan
7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila adakerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkab olehtidakan Pemilik /
Pemakaian / Pemberi Tugas

4.10. PEKERJAAN PENGECATAN (Emulsi & Weathershield)


4.10.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biayaperalatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaanpekejaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutubaik dan sempurna
2. Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dandalam
serta pada seluruh detail yang disebutkan dalam gambar
b. Syarat-syarat Bahan
1. Bahan cat yang digunakan adalah Cat Produk ICI Paint, Mowilex atauJotun,
dengan proses sebagai berikut :
- Plamir Luar : Plamir Tembok Ex. Doracut interval 2 jam
- Plamir Dalam : Plamir Tembok Ex. Doracut interval 2 jam
- Cat Akhir dinding dan Plafond
- Luar / Eksterior : 3 lapis DULUX ICI Weathershield A 918 setebal 2 x30
micron, interval 2 jam, sehingga dicapaipermukaan yang merata dan
sama tebal
- Dalam / interior : 2 lapis, Catylac ICI Weathershield A 918
denganketebalan 3 x 30 micron, dengan interval 2 jam,sehingga
dicapai permukaan yang merata dan samatebalUntuk mendapatkan
hasil solid, pengecatan dilakukan dengan systemspray.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 67


Spesifikasi Teknis

2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi


ketentuanketentuandari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi
persyaratanpada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4
3. Type dan warnanya akan ditentukan kemudian
c. Syarat- syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang Pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat(retak, lubang dan pecah-pecah)
2. Pengecatan tidak dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaanpada bidang pengecatan
3. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas daridebu,
lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusakatau
mengurangi mutu pengecatan
4. Seluruh Bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengancat
dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yangdigunakan
5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI serta seluruh pekerjaan instalasi
didalamnya telah selesai dengansempurna
6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harusmenyerahkan
/ mengiriManajemen Konstruksian contoh bahan dari beberapa
macamhasil produk kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
Selanjutnya akan diputuskan jenisbahan dan warna yang akan digunakan.
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI akanmengintruksikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh)hari kalender setelah contoh
bahan diserahkan
7. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standartuntuk
pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim olehKontraktor ke
tempat pekerjaan
8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagi standat
untukpemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh
Kontrktorke tempat pekerjaan
9. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan,
percobaanpercobaanbahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor
untukmendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Pengerjaanharus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
diisyaratkan olehpabrik yang bersangkutan
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata,
tidakterdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkanterjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain
11. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan
dalampengerjaan, perawatan dan keberhasilan pekerjaan
sampaipenyerahan pekerjaan
12. Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam
pengerjaan,kontraktor harus memperbaiki / mengganti dengan bahan
yang samamutunya tanpa adanya tambahan biaya
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil
/berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan
tersebut,sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 68


Spesifikasi Teknis

4.10.2. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biaya,peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaanpekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutubaik dan sempurna
2. Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan permukaan kayu
yangtampak serta pada seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkandalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI
b. Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah cat produk EMCO, NipponPaint
dan produk lain yang setara. Untuk mendapatkan hasil solid,pengecatan
dilakukan dengan sistem spray
2. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yangrata dan
sama tebalnya
3. Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat
yangditentukan dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900.1970/1971, AS-
41dan NI-4, serta mengikuti ketentuan-ketentuandari pabrik
yangbersangkutan
4. Warna akan ditentukan kemudian
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat(retak, lubang dan pecah-pecah)
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus denganbahan
amplas kayu. Setelah memenuhi persyaratan barulah siapuntuk dimulai
pekerjaan pengecatan dengan persetujuan KonsultanMANAJEMEN
KONSTRUKSI
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya
perbaikanpekerjaan pada bidang pengecatan
4. Bidang pengecatan dalam keadaan kering serta bebas dari debu,lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak ataumengurangi
mutu pengecatan
5. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, kontraktor harusmenyerahkan
/ mengiriManajemen Konstruksian contoh bahan dari 3 (tiga macam
hasilproduk kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, yang
selanjutnya akan diputuskan jenisbahan dan warna yang akan digunakan.
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI akanmenginstruksikan kepada
kontraktor dalam waktu tidak lebih dari 7(tujuh) hari dari kalender setelah
contoh bahan diserahkan
6. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label
pabrikpembuatnya
7. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standartuntuk
pemeriksaan dari penerimaan bahan yang dikirim olehkontraktor ke
tempat pekerjaan
8. Sebelum pekerjaan dimulai percobaan-percobaan bahan dan warnaharus
dilakukan oleh kontraktor untuk mendapatkan persetujuanperencana dan
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI. Pengerjaan harus dilakukan
sesuaidengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik
yangbersangkutan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 69


Spesifikasi Teknis

9. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata,


tidakterdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkanterjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain
10. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan
dalampengerjaan, perawatan dan keberhasilan pekerjaan
sampaipenyerahan pekerjaan
11. Bila terjadi ketidaksempurnaan atau kerusakan dalam
pengerjaan,kontraktor harus memperbaiki dan menggantinya dengan
bahan yangsama mutunya tanpa adanya tambahan biaya
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja yang terampildan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatantersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna
13. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain akan
memperolehpermukaan yang halus, rata dan bersih juga akan menjadi
bebas darinyamuk
14. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian sampai benar-benarjenuh
15. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai yang diisyaratkan diatas
atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yangbesangkutan.
Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukandengan baik, cat dasar
dilapiskan sampai rata dan sama tebal. Setelahitu baru undercoat
dilakukan dengan persyaratan sesuai yangditentukan dari pabrik yang
bersangkutan
16. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna
sertamendapat persetujuan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
17. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bemutu baikatau
dengan spray
18. Bidang pengecatan harus rata sama warnanya

4.10.3. PEKERJAAN PENGECATAN EPOXCY


a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan-
bahan peralatan dan alat-alat bantu lainya yang diperlukandalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat dicapai hasil pekerjaanyang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pengecatan ini dilakukan melilputi pengecatan
permukaanruangan M & E serta di bawah reised floor yang nampak serta
padaseluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar
sdansesuai dengan petunjuk Direksi.
b. Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah: Cat produksi ICI Paints.Primer : 1
lapis ICI epoxy white primer two pack R 580-xx, setebal30.mikro, interval
16 jam.Cat akhir : 3. lapis ICI epoxy finishs two pack setebal 3 x 30
Mikron,interval 16 jam.Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil
pengecatan yangrata dan sama tebal.
2. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yangditentukan
dalam PUBI 1982. pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971,AS. K-41 dan NI.4
serta mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrikyang bersangkutan.
3. Warna akan ditentukan kemudian

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 70


Spesifikasi Teknis

c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat(retak,
lubang dan pecah-pecah)
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus denganbahan amplas
besi dan setelah memenuhi persyaratan barulah siapuntuk dimulai pekerjaan
pengecatan dengan persetujuan DireksiLapangan
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikanpekerjaan pada
bidang pengecatan
4. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dankotoran-kotoran
lain yang dapat merusak atau mengurangi mutupengecatan serta dalam keadaan
kering
5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari KonsultanPerencana
serta pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai dengansempurna
6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harusmenyerahkan /
mengiriManajemen Konstruksian contoh bahan dari 3 (tiga) macam hasilproduk
kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, selanjutnya akan diputuskan
jenisbahan dan warna yang akan digunakan, dan akan mengintruksikankepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari Kalendersetelah contoh bahan
diserahkan
7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrikpembuatnya
8. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standart untukpemeriksaan
penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ketempat pekerjaan
9. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan olehkontraktor untuk
mendapatkan persetujuan konsultan perencanasebelum pekerjaan dimulai /
dilakukan serta pengerjaan sesuaidengan ketententuan-ketentuan yang
diisyaratkan oleh pabrik yangbersangkutan
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidakterdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan, harus dihindarkanterjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan-pekerjaan lain
11. Kontraktor harus bertanggungjawab atas kesempurnaan dalampengerjaan dan
perawatan / keberhasilan pekerjaan sampaipenyerahan pekerjaan
12. Bila tidak terjadi kesempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakankontraktor
harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang samamutunya tanpa adanya
tambahan biaya
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja terampil /berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebutsehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan baik yang sempurna
14. Permukaan pengecatan setelah diamplas selain memperolehpermukaan yang
halus, rata dan bersih juga harus bebas dari nyamuk
15. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh
16. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai dengan jenis yangdiisyaratkan di
atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan olehpabrik yang bersangkutan
17. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, catdasar
dilapiskan sampai dan sama tebal, selanjutnya undercoatdilakukan dengan
persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrikyang bersangkutan
18. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna sertatelah
mendapat persetujuan Konsultan Perancana
19. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baikatau dengan
spray
20. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 71


Spesifikasi Teknis

PASAL 5.
PEKERJAAN MEKANIKAL
5.1. PEKERJAAN INSTALASI SISTEM PLUMBING
5.1.1. PENJELASAN UMUM
a. Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan yang tertera dalamgambar-
gambar yang berupa jaringan dalam dan luar bangunan,pengadaan/ pemasangan
fiktures masing-masing sistem sebagaimanajenis pekerjaan tersebut pada RKS ini,
dan segala sesuatu yang diperlukansehingga seluruh system dapat berfungsi
dengan sempurna.
b. Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan
persyaratanpersaratanatas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-
butirberikut, maka persyaratan teknisnya dianggap telah diuraikan pada
pasalpasalsebelumnya.
c. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaaninstalasi
system plumbing dan sanitair.
5.1.2. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
a. Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi sistem plumbing adalahpekerjaan
instalasi air bersih, air kotor dan air bekas.
b. Semua pekerjaan instalasi plumbing dan sanitary tersebut harusdilaksanakan sesuai
dengan uraian teknisnya dan memenuhi semuapersyaratan yang telah ditentukan
oleh instansi yang berwenang, dalamhal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum
setempat
c. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang
telahditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
d. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada,agar dapat
mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhipekerjaan lainnya, dan
apabila timbul persoalan pemborong wajibmengajukan saran penyelesaiannya
paling lambat 1 minggu sebelumbagian pekerjaan ini diselesaikan.
e. Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkanuntuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahanbahan,peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk pemasangan,pengujian dan penyetelan
(adjusting) dari seluruh system, agar lengkapdan siap untuk bekerja dengan baik.
f. Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalammenangani
instalasi plumbing dan sanitary beserta pengadaan peralatanperalatanyang akan
digunakan.
g. Semua pekerjaan plumbing tersebut harus dilaksanakan sesuai dengangambar dan
spesifikasi teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yangtelah ditentukan oleh
instansi yang berwenang.
h. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agarinstalasi
bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar danspesifikasi tekniknya
tidak dicantuManajemen Konstruksian secara jelas, misalnya fitting-fittingdan
accesoriesnya.
i. Pemborong wajib mengiriManajemen Konstruksian contoh bahan atau brosur dari
alat-alattersebut dan menunggu persetujuan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI
sebelum bahan ataualat tersebut dipasang.
j. Penawaran peralatan/material harus disertakan dengan brosur
lengkapperformance curve dan pemilihan ditandai dengan jelas.
k. Sebelum pelaksanaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukan
gambargambarrencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 72


Spesifikasi Teknis

l. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidakdigambarkan atau


disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan olehpelaksana

5.1.3. LINGKUP PEKERJAAN


Termasuk dalam linkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan air bersih.
Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yangdiperlukan
dalam sistim penyediaan air bersih berupa bak air,Pemasangan pipa distribusi
kesetiap peralatan sanitary seperti halnyacloset, wasthafel urinal, faucet-faucet dll.
b. Pembuangan air kotor, bekas.
Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapanyang
diperlukan dalam system pembuangan air kotor dan air bekas.Pemasangan
pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet,wasthafel, urinoir, floor
drain dan sebagainya.
c. Pengujiaan/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekananhydrolik per
bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan yangada pada bangunan.
d. Pengujian (test run) sistem plumbing secara keseluruhan dan mengurusizin-izin
yang diperlukan dari dinas-dinas terkait ( PDAM / Dinas PekerjaanUmum dan lain-
lain )
5.1.4. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
a. Pemipaan dan fixture
Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuanseperti di
bawah ini:
1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawabusuk
yang keluar dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara,letaknya lurus
dan rata.
2. Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksisaluran-
saluran pipa (sesuai dengan panjang pipa normalisasi), kecualijika panjang yang
dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjang
3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyakdilakukan
tekanan-tekanan
4. Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak tersumbatapapun.
Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter khusus pipauntuk menghasilkan
pemasangan yang rapih.
5. Ditempat-tempat dimana pipa menembus tembok beton/perkerasanjalan
harus dilengkapi dengan pembungkus (sleeve) dari pipa besi yangmempunyai
diameter lebih besar dari pipa yang dibungkus/dilindungi.
6. Pipa vertical harus ditumpui dengan klem dan dibuat dengan jarakyang tidak
lebih dari 2,5 m. Pipa yang tidak ditanam didalamtanah/tembok/lantai, dan
tempat-tempat diatas plafond yaitu untukpipa mendatar dan pipa tegak harus
menggunakan penggantung(hunger) atau penyanggah (support) untuk
mencegah timbulnyagetaran.Dimana jarak penggantung / penyangga yang satu
dengan yang lainyamaksimal 2.5 m dan jarak antara support / hunger
disesuaikan agarmemudahkan pemasangan terhadap dinding dan
pembongkaran /disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
7. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermathingga
menjamin bahwa air mengalir dengan lancar danmemungkinkan drainase total
dan pengontrolan sistemnya.
8. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selamapemasangan, untuk
mencegah kotoran memasuki pipa.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 73


Spesifikasi Teknis

9. Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam ayat-ayat berikutharus


dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai.
a. pengujian (dalam hal ini pengujian berlaku untuk pemipaan airbersih dan
air kotor)
b. Pengujian jaringan air bersih:
1. Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji
hinggatekanan hidroliknya 10 kg/cm2 atau 2 kali tekanan
penggunaanuntuk pipa air bersih tanpa mengalami kebocoran. Air
harusdipaksa memasuki saluran-saluran utama dengan pompa
dandibiarkan mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama(empat)
jam tanpa mengalami perubahan tekanan. Padaprinsipnya pengujian
dilakukan bagian demi bagian dari panjangmaksimum 100 m. Biaya
pengetesan serta alat-alat yangdiperlukan adalah tanggung jawab
pemborong / kontraktor.
2. Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya atau parit-paritgalian
sebelum disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Pengujian jaringan air kotor :
1. Saluran jaringan air kotor dan air hujan (system sanitasi) harusdiuji
pada waktu penyelesaian, dengan mengadakan pengujianyang
disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI, dan pemborong
harusmemberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk
mengadakanpengujian seperti itu.
2. Sistem jaringan air kotor harus melakukan uji hydrostatik sebesar3
kg/cm2 tanpa mengalami kebocoran selama 4 (jam)
3. Segala cacat yang ada harus diperbaiki oleh pemborong atasbiaya
sendiri, sampai disetujui pemberi tugas / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI.Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan
olehpelaksana.
d. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI dengandiketahui oleh pimpro atau yang mewakili.
e. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh system atauperalatan
yang dipakai dalam system yang dimaksud.
f. Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian.
10. Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah / didalam harus
mempunyaikedalaman kurang lebih 60 cm diukur dari pipa bagian atas
sampaipermukaan tanah.
11. Agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekanan diberikan, makapipa
disekitar fitting harus dipasang block dari beton khususnya padatempat-tempat
belokan pipa.
12. Penyambungan pipa
a. Penyambungan pipa PVC menggunakan lem khusus untuk pipa PVC.Bagian
yang akan disambung harus dibersihkan dan diampelas lebihdahulu untuk
lebih menguatkan daya rekat lem pipa, kemudiansetelah kedua bagian pipa
disambung, harus diberikan tekanansampai lem benar-benar kering.
b. Sambungan antar Pipa harus menggunakan shock, tidak dibenarkandengan
cara pembakaran.
13. Kode-kode pipa
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tandawarna / cat
pada pipa induk ataupun pipa cabang, begitu pula padapipa shaft dimana

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 74


Spesifikasi Teknis

terletak pintu pemeriksaan. Dipilih warna sesuaidengan patokan sebagai


berikut :
- Untuk jaringan air bersih dipakai warna biru muda
- Untuk jaringan air kotor dipakai warna asli PVC
Dan untuk pipa-pipa yang tampak (terexpose) digunakan warna catyang sama
dengan warna tembok dimana pipa-pipa tersebut beradaatau dicat dengan
warna sesuai dengan saran pemilik / Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
14. Desinfektan
a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari
seluruhinstalasi air sebelum diserahkan kepada pemberi tugas.
b. Desinfektan dilakukan dengan memasukan larutan chlorinesekurang-
kurangnya 50 mg/ltr kedalam system pipa, dengan cara /metode yang
disetujui oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk kemudiandilakukan
pembilasan system pipa dengan air bersih.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami prosesdesinfektan
tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selamajangka waktu 24
jam tersebut diatas.
e. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus membertanda-
tanda dengan pensil / tinta merah pada dua set gambarplumbing, atas
segala perubahan, penghapusan, atau penambahanpada rencana instalasi
tersebut. Gambar tersebut akan diserahkankepada pengelola proyek/
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
f. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengelola proyek /Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI, gambar instalasi sesugguhnya, sebagaimana
yangterpasang pada bangunan (as build drawing) yang memuat
lengkapsemua perubahan yang telah dilakukan. Gambar-gambar
tersebutdibuat dengan tinta diatas kalkir.
g. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pemberi
tugas,bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih akan bekerja
denganmemuaskan, dan bahwa kontraktor akan menanggung semua
biayaatas kerusakan /penggantian yang diperlukan selama jangka
waktumasa pemeliharaan.
15. Jenis dan kualitas bahan
a. Pipa-Pipa PVC
- pipa air kotor, air buangan / air bekas, air bangunan (
jaringanpembuangan air hujan) digunakan pipa PVC, untuk Pipa air
bersihdigunakan pipa Galvanis.
- Pipa untuk jaringan air kotor / air bekas, air hujan menggunakanklas
AW (10 kg/cm2). Untuk bahan sambungan seperti socket,elbow, tee
dll. harus digunakan bahan yang sama.
- Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Wavin, Paralon, Maspion,Super
Swallow atau merk lain yang sudah mendapat klasifikasi SII.Fitting-
fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrik yangdisetujui dan
harus disambungkan dengan memakai lem/solventcement khusus atau
cara lain sesuai instruksi pabrik.
b. Valve-valve
Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Water valve dengan diameter sampai dengan 2” adalah jenis
screwbronse body.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 75


Spesifikasi Teknis

- Water valve dengan diameter antara 2” - 3” adalah jenis flangebronze


body.
- Water valve dengan diameter lebih besar dari 3” adalah jenisflange
steel body.
Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya,untuk
pekerjaan airbersih sanitary digunakan tekan kerja 125 psi.
c. Pengadaan dan pemasangan Tandon Atas dan Kelengkapannya
1. Ketentuan Umum
Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini terkait dengan
systempendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan
peralatanperalatanyang diperlukan sehingga seluruh system dapat
difungsikansebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan
reservoir inidisesuaikan pada gambar rencana. Pekerjaan
pembuatan/pengadaanreservoir ini pada garis besarnya meliputi:
a. Pengadaan reservoir (bak air) atas
b. System kontrol berupa katup pelampung

PASAL 6
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

6.1. PEKERJAAN LISTRIK SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH


6.1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan
peralatan,pemasangan, pemyambungan, pengujian dan perbaikan selama
masapemeliharaan.
Adapun lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan meliputi:
1. Pengadaan dan pemasangan kabel baik kabel feeder (power) ataupunkabel
instalasi penerangan.
2. Untuk kabel Feeder (power) menggunakan jenis kabel NYFGbY atau
NYYsedangkan untuk kabel instalasi menggunakan kabel NYA, NYM
dengandiameter kabel disesuaikan dengan gambar rencana.
3. Untuk jenis kabel feeder NYY, pemasangan harus ditanam didalam tanahdengan
kedalaman minimal 50 cm dengan pelindung minimal batu batadiatas kabel.
4. Untuk kabel Feeder tegangan rendah menggunakan kabel tanahberpelindung baja
(NYFGbY), atau tanpa pelindung baja (NYY) denganposisi ditanam, yang
menghubungkan dari panel ruang Genset ke tiaptiap unit bangunan. Sedangkan
besarnya penampang disesuaikan dengankebutuhan daya bangunan tersebut.
Merk yang dapat diterima adalahSupreme, Kabelindo, Kabel metal, Tranka, Jembo
atau setara.
5. Untuk kabel instalasi tegangan rendah menggunakan kabel NYA atauNYM. Untuk
kabel NYA pemasangan dalam pipa PVC high impact 20 mm,sedangkan kabel NYM
bisa dipasang dalam pipa maupun di udara bebas.asalkan pemasangan terlihat
rapi dan kuat dari tarikan.
6. Kabel tegangan rendah di gunakan untuk instalasi penerangan dan instalasikotak
kontak dengan diameter minimal kabel 2.5 mm2. Merk yang dapatditerima adalah
Supreme, Kabelindo, Kabel metal, Tranka, Jembo atausetara.
6.1.2. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dariperalatan-
peralatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain.Penyesuaian harus dilakukan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 76


Spesifikasi Teknis

di lapangan karena keadaan sebenarnya darilokasi, jarak-jarak dan ketinggian


ditentukan oleh kondisi lapangan.
a. Gambar-gambar kerja (shop drawing)
Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing)
yangmenunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi
dariperalatan, detail-detail dan sebagainya.
b. Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yangakan
dipasang harus diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk
diperiksa.Shop drawing harus sudah diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI 14 harisebelum pemasangan.
6.1.3. GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (Asbuilt Drawing)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari
penyesuaianpenyesuaianpelaksanaan pekerjaan di lapangan.Catatan-catatan
tersebut harus dituangkan dalam satu set CD (Compact Disc)lengkap gambar dan
tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambarsesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawing harus diserahkankepada direksi segera setelah
pekerjaan selesai.
6.1.4. STANDART DAN PERATURAN
Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standartdalam
PUIL terbitan terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standartinternasiaonal yang
tidak bertentangan dangan PUIL.Disamping itu peraturan/hukum daerah
setempat yang ada hubungannyadengan pekerjaan iniharus ditaati pula. Surat ijin
bekerja sebagai instalatir darikelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus dimiliki
secara sah olehpemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan kepada
direksisegera setelah pekerjaan selesai.
6.1.5. PEMOTONGAN DAN PEMBOBOKAN (Cutting & Patching)
Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembalisemua
pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yangdiperlukan
untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini.Kecuali hanya apabila
dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotonganatau pemasangan harus
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.Untuk
sejauh mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaanpemasangan insert,
sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakanselama tahap konstruksi.
6.1.6. SLEEVES DAN INSERT
Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk
pemasanganinstalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong.Sleeves
cadangan harus dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout.Semua insert
beton yang diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatanlistrik, termasuk
inserts untuk conduits, hunger dan support harusdilaksanakan oleh pemborong.
6.1.7. PROTEKSI
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harusdilindungi
terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih,semua ujung-ujung
conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidakdihubungkan harus disumbat
atau ditutup untuk mencegah masuknyakotoran.
6.1.8. PEMBERSIHAN SITE
Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam
keadaanbersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada
saatpelaksanaan pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus
memeriksakembali keseluruhan pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap
pakai.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 77


Spesifikasi Teknis

6.1.9. PENGECATAN
Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karenapengangkutan
atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yangsesuai sehingga
nampak seperti baru kembali.

6.1.10. BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalamkeadaan
baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dangambar kerja
(shop drawings) harus diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI 14
harisebelum pemasangan.Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh
(full time) seorangkoordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam
pekerjaanserupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong dengan predikat
baik.Tenaga pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman,
kuatdan rapih.
a. Material
1. Kabel daya tegangan rendah
a. Kabel tanah TR berpelindung pita baja.
- Type : NYFGBY
- Standart : SII 0211-78SPLN 43-2, 1981
- Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solidatau
standart, bentuk bulat atau sektorial, insulasi PVC, selubungsebelah
dalam dari PVC, lapisan pelindung dari galvanized flatsteel wire, dan
lapisan terluas adalah PVC sheathead warna hitam.Warna insulasi PVC
masing-masing inti harus mengikuti kodedalam PUIL 2000
sebagaiberikut :
+ phasa : merah, kuning, dan hitam
+ netral : biru
+ ground : hijau kuning
- Tanda Pengenal
Pada sheath dari kabel harus ada tanda pengenal yang tidakdapat
dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage.
b. Type
c. Ukuran nominal
d. Tahun pembuatan
e. Nama pabrik pembuat / merk dagang
- Pemeriksaan dan Pengujiaan
Pemeriksaan dan pengujiaan terhadap kabel yang akan dipasangmeliputi
:
a. Pemeriksaan secara visual (appearance inspection)
b. Pengujiaan tahanan dari penghantar.
c. Pengujiaan tahanan insulasi
d. Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme,kabel
metal, kabelindo atau tranka.
e. Kabel TR tanpa pelindung.
1. Type : NYY
2. Standart : SII 0211-78SILN 43-1,1981
3. Konstruksi

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 78


Spesifikasi Teknis

Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembagasolid


atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC,selubung
sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dariPVC, dan
selubung terluas dari PVC warna hitam, warna insulasiPVC
masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalamPUIL 2000
sebagai berikut :
+ Phasa : merah, kuning, dan hitam.
+ Netral : biru.
+ Ground : hijau kuning.
4. Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang
tidakdapat dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage
b. Type
c. Ukuran nominal penghantar.
d. Tahun pembuatan
e. Nama pembuat/merk dagang
5. Pemeriksaan dan pengujian.
Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akandipasang
meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti
supreme,kabel metal, kabelindo atau tranka.
2. Panel switchgear tegangan rendah
a. Type
Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manuallyoperated,
mechanically interlocked. Panel dan
komponenPEMBANGUNANkomponennya harus difinish untuk
penggunaan di daerah tropis (panas dan lembab, pasangan dalam/indoor
use)
b. Standart
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec ataustandart-
standart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)
c. Konstruksi
- Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220V, 3
phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.
- Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman olehpetugas,
misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya, pemutustenaga,
pemasangan kembali indicator-indicator gangguan,pengecekan
tegangan, dan sebagainya.
- Switchgear terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan
untukpemasangan peralatan-peralatan dan penyambungan.
Lemarilemaripanel hanya mempunyai bukaan dari sisi sebelah depan.
- Lemari untuk “panel board” harus mempunyai ukuran
yangproporsional seperti dipersyaratkan untuk “panel board”
dansesuai kebutuhan, sehingga untuk sejumlah komponen
panelmaupun untuk sejumlah kabel yang dipakai tidak menjaditerlalu
sesak.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 79


Spesifikasi Teknis

- Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan


ketebalanminimum 2 mm. Panel-panel floor mounting / free
standingharus diberi pengukat rangka dari baja siku atau kanan
denganketebalan 3.00mm, mempunyai ukuran standart sehingga
dapatdipertukarkan dan diperluas dengan mudah.
- Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle(catch)
dan kunci (lock). Kunci panel-panel listrik harus memakaikunci jenis
masterkey.
- Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua murdan
baut harus tahan karat. Semua bagian dari baja harus bersihdan
sandblasted setelah pengelasan, kemudian secepatnyadilindungi
terhadap karat dengan cara galvanisasi atauchromium plating atau
dengan zinc chromate primer.Pengecatan finishing dilakukan dengan
dua lapis cat ovenwarna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh
KonsultanMANAJEMEN KONSTRUKSI.
d. Komponen-komponen panel
- Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.Main dan tap
busbar harus dari bahan tembaga dengankonduktifitas tinggi (98%
atau lebih besar), dan harus mempunyaikuat hantar arus kontinu
yang standart dan sesuai dengan yangdimaksud pada gambar.
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL
sebagaiberikut :
+ phasa : merah, kuning dan hitam.
+ netral : biru
+ ground : hijau, kuning
Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akandiadakan
penyambungandengan penghantar pentanahanterhadap lemari panel,
rangka dan badan peralatan dari metal,conduits dan lain-lain.
- Circuit Breaker (CB)
CB kapasitas sampai dengan 100A adalah type mini circuitbreaker (MCB)
untuk kapasitas lebih besar dari 100A hingga 300Aharus dari type
adjusted case (MCCB) dan fixed/bolt-on. Handelpengoperasian CB harus
dapat secara jelas menunjukkan apakahCB pada posisi on, off atau “
triped “.CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF)
danampere trip (AT) pada temperatur keliling 40oC, 600V ratings
dankemampuan pemutusan arus hubungan singkat minimum pada380V
(RMS symmetrical) sesuai seperti yang tercantum dalamgambar.Main CB
yang harus dilengkapi dengan pengaman terhadapgangguan ke tanah
(ground fault protection). Produk yang dapatditerima adalah merk MG ,
AEG.Untuk menjaga originalitas produk, maka semua CB harus
disertaisertifikat keaslian barang dari produsen atau agen resmi
yangditunjuk.
- Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran ataudengung.
Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220volts, 50 Hz dan
tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebihtinggi dan harus dapat
pula menutup dengan sempurna pada85% tegangan nominal.Contraktor
harus type heavy-duty, kemampuan minimal makingcurrent sebesar 15%

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 80


Spesifikasi Teknis

arus nominal, dan kemampuan electricaloperation sebanyak 2.000.000


kali.
- Selektor Switch
Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, typeheavy
duty dan kedap minyak.
- Lampu Indikator / Pilot lamp
Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan
kedapminyak.Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari
gelasprismatic, pemasangan secara ulir dengan diameter ± 2.5
mmpersegi empat, lampu harus type long life.
- Terminal Block
Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan
bataspenghalang diantaranya, dengan rating 600 volts
minimum.Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah
20%terminals untuk cadangan.
- Name Plate
Name plate harus terbuat dari plastic gravis berlaminasi, putihbagian
dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan.Huruf-huruf harus huruf
block dengan ukuran minimum 4 mm.
- Kabel Kontrol
Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel denganpenampang
konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, ratingtegangan 600 V .Kabel
kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri sepertisupreme, kabel
metal, kabelindo dan tranka.
e. Pengawatan (Internal Wiring )
Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secarasistematik
dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukanmelalui penghubung /
terminal khusus.Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan
hubungankeduanya diperkuat dengan cara dipres.Hubungan antara
sepatu kabel dan terminal harus dengan murdan baut serta dilengkapi
dengan ring yang bergerigi tepinyauntuk menghindari kemungkinan
hubungan menjadi longgar.Pengawatan dari peralatan-peralatan yang
dipasang pada pintupanel yang menuju pada satu kompartemen harus
digabung dalamsatu bendel yang fleksibel dan diikat kuat-kuat pada
pintu danrangka panel untuk menghindari gejala pemutaran pada
terminalkabel control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke
terminaltanpa sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan
labelbernomor yang harus dicantuManajemen Konstruksian pada
gambar-gambar kerja(shop drawing).
f. Pemeriksaan dan Pengujiaan
Pemeriksaan dan pengujiaan meliputi :
1. Pemeriksaan secara visual ( apperence inspection )
terhadapkelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan
yangdimaksud.
2. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handle.
3. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
4. Pengujian tahanan insulasi.
5. Pengujian kontinuitas rangkaian.
6. Pengujian dengan tegangan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 81


Spesifikasi Teknis

3. Lampu penerangan dan kotak kontak.


1) Konstruksi
1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan,seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar
elektrikal.Semua armatur lampu yang terbuat dari metal
harusmempunyai terminal penahan (grounding).
2. Lampu flourescent (TL)
Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya
harusdikompensasi dengan “power factor corection capassitor”
yangcukup untuk mencapai p.f. 85%-95%.Kapasitor harus dipasang
paralel dan dilengkapi dengan sekringkecil untuk menghindari bahaya
kebocoran kapasitor.Reflector harus mempunyai lapisan pemantul
cahaya berwarnaputih atau mengkilap dengan derajat pemantul yang
tinggi.Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal
bokharus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga
panasyang ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja danumur
teknis komponen lampu itu sendiri.Ventilasi didalam box harus dibuat
dengan sempurnaKabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap
klem-klemtersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor.Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.7mm dicat
dasartahan karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna
putih.Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panasyang
tinggi, komponen pengisinya tidak meleleh, dan memilikipower factor
yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukayang kuat dalam box
lampu, tetapi mudah dibuka untukdiperiksa atau diangkat.Yang harus
dipergunakan adalah single lamp ballast (satuballast hanya untuk satu
tabung lampu flourescent), satu ballastuntuk dua tabung lampu tidak
diperbolehkan.Tabung fluorescent harus dari merk Philips, Osram
atau setara,dengan warna cahaya cool daylight.Semua Armature
Lampu harus terpasang lengkap dengankomponen pendukungnya dan
siap digunakan dari merk Philips,Artolite, Centralite atau setara.
3. Lampu Down Light Recessed Mounted
Houssing : stell body satil alluminium reflector,Polymide cover, lampu
bowl reflectorJenis-jenis lampu lain disesuaikan dengan gambar/ RAB.
4. Kotak-Kontak Biasa (KKB)
Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa.Semua
kotak kontak harus memiliki terminal fasa, netral danpentanahan.
Kotak-kontak harus dari satu type, untukpemasangan rata dinding,
dengan rating 250 Volts 10 Amp.Merk yang dipakai adalah Legrand,
MANAJEMEN KONSTRUKSI, Clipsal, Merten atausetara. Semua stop
kontak dinding dipasang 30 cm dari lantai.
5. Sakelar dinding
Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata
dinding,mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single gang
ataudouble gang atau multiple gangs (grid switches) merk
yangdipakai, Legrand, Merten, Clipsal, MANAJEMEN KONSTRUKSI,
Vimar atau setara.
6. Kotak untuk sakelar dan kotak kontak.
Kotak harus dari baja dengan kedalaman 35 mm. Kotak darimetal
harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar ataukotak kontak

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 82


Spesifikasi Teknis

terpasang pada kotak (box) dengan menggunakanbaut. Pemasangan


dengan cakar yang mengembang tidakdiperbolehkan.
7. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotakkontak
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu intiatau lebih (NYA
atau NYM)Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5
mm2.Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam
PUIL.Sebagai berikut :
- fasa : 1 : merah
- fasa : 2 : kuning
- fasa : 3 : hitam
- netral : biru
- tanah (ground) : hijau dan kuning
Kabel merupakan produk, Supreme, Kabelindo, Kabel
Metal,Tranka atau setara.
8. Sakelar dan stop kontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangankotak
sekelar dinding, harus 150 cm.Dimana ada lebih dari lima sekelar
dinding atau stop kontakditunjuk pada tempat yang sama, maka dua
deret kotaktunggal, ganda atau “multigang” sesuai dengan
kebutuhanharus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah
deretanderetantersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan
lantai.Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang
±20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkandalam
gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain olehKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI.
9. Pemeriksaan dan pengujian
Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi systempenerangan dan
kotak kontak diselenggarakan setelah seluruhpekerjaan
selesai.Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
a. Pemeriksaan secara visual (apperence inspection)
terhadapkelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan
yangdimaksud.
b. Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dariperalatan.
c. Pengujian sambungan-sambungan.
d. Pengujian tahan insulasi.
e. Pengujian pentanahan.

4. Pengujian pemberian tegangan.


Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,pemborong
harus sudah mengajukan jadwal dan prosedurpengujian kepada Konsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk mendapatkanpersetujuan.Pengujian harus
disaksikan oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.Pemborong harus
membuat catatan (record) mengenai hasilpengujian, dan 2 copy diserahkan
oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.Seluruh pengujian diselenggarakan
oleh pemborong, dansegala biaya untuk itu ditanggung oleh pemborong.
1. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduitkhusus
untuk instalasi listrik, pipa, elbow, socket junction boxdan accessories
lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untukmelindungi kabel antara

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 83


Spesifikasi Teknis

junction box dan armatur lampu.Semua instalasi kabel yang ada berada
dalam pipa pelindung.
2. Pemasangan
Pemasangan lampu-lampu
- Semua fikture penerangan dan perlengkapan-perlengkapanharus
dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalamandengan cara yang
benar dan disetujui Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI sepertiyang
ditunjukkan dalam gambar.
- Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampumenempel
pada kanal yang dipasang lengkap denganpenggantungnya.
- Pada waktu pemeriksaan akhir semua “fixture” danperlengkapan harus
sudah siap menyala. Bebas dari cacat.Semua fixtures dan perlengkapan
harus bersih bebas dari debu,plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca,
panel pinggir ataubagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan
akhir harusdiganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.
Spesifikasi Teknis bahan dan Alat.
Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan
lampu dan kotakkontak dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Lampu : Philips, Osram atau setara
2. Armatur : Philips, artolite, Centralite atau setara
3. Sakelar : Clipsal, MANAJEMEN KONSTRUKSI, Legrand atau setara
4. Stop Kontak : Clipsal, MANAJEMEN KONSTRUKSI, Legrand atau setara
5. Kabel Instalasi : NYA, NYM Ø 2,5 mm2 ex Supreme, Kabelindo, Kabel
metalTranka atau setara
6. Pipa konduit : PVC high impact Ø 20 mm ex EGA, Clipsal atau setara

6.2. PEKERJAAN SISTEM PENANGKAL PETIR


6.2.1. PENJELASAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
b. Penangkal petir menggunakan Terminal Udara ( non radioaktif )dan harus dapat
melindungi seluruh bangunan dari bahaya tersambar petir.Radius minimum yang
dilindungi seperti dalam gambar perencanaanminimum 100 meter.Pekerjaan ini meliputi
pengurusan perijinan, dari badan / lembaga yangberwenang, pengadaan bahan,
peralatan, tenaga kerja, pemasangan,pengujian dan perbaikan selama masa
pemeliharaan terhadap keseluruhansistem penangkal petir.
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
- Terminal Udara non radio aktif
- Penghantar Pentahanan (Down Conductor)
- Terminal dan Elektroda Pentanahan
- Izin Instalasi dari instansi yang berwenang
- Pekerjaan lain yang menunjang
c. Gambar-gambar Rancana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan daninstalasinya
penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaansebenarnya dari lokasi, jarak-
jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisilapangan
d. Gambar-gambar sesuai Pelaksanaan (As Build Drawings)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan danpenyesuaian-
penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harusdituangkan dalam satu set
gambar lengkap sebagai gambar-gambar sesuaipelaksanaan (As Build Drawing)As Build

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 84


Spesifikasi Teknis

Drawings harus diserahkan Kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI segera


setelahpekerjaan ini selesai.
e. Standart dan Peraturan
Seluruh Pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti standart dan peraturanyang berlaku
(Departemen Tenaga Kerja) atau standart-standartInternasional yang tidak bertentangan
dengan PUIL, Depnaker atau BadanLainnya (misalnya, British Standard atau Australian
Standard for LightingProtection System). Disamping itu harus ditaati pula peraturan dan
hokumsetempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini
f. Bahan, Peralatan dan Tenaga Pelaksana
Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik danbaru, sesuai
dengan standar yang dimaksudContoh bahan, brosur dan gambar kerja (shop Drawing)
harus diserahkankepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI paling lambat 14 hari
sebelum pemasangan. Tenagatenagapelaksana harus dipilih yang sudah berpengalaman
dan mampumenangani pekerjaan instalasi ini secara aman, kuat dan rapih
1. Teminal Udara
Air Termination meliputi peralatan-peralatan sebagai berikut :
1.1. Terminal non radio aktif
1.2. Mempunayi radius 100 meter
1.3. Batang Peninggi
Batang peninggi terbuat dari metal. Konstruksi batang peninggi tersebutharus kuat
dandiperhitungkan terhadap hembusan angin yang kuat
1.4. Penghantar Pentanahan (Down Conductor)
Menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara air terminaltersebut diatas
dengan sistem pentanahan
1.5. Sistem Pentanahan
Sistem Pentanahan terdiri dari :
a. Terminal Pentanahan
b. Elektroda Pentanahan, terbuat dari kawat tembaga dimasukkan kedalam pipa GI
minimal 1 ”, ujungnya diberi split tembaga panjang-/+ 30 cm.
c. Tahanan / hambatan / resistansi tanah tidak boleh lebih dari 2Ohm.
Bila tahanan tersebut tidak dapat dicapai dengan satu elektroda makaharus
dibuatkan beberapa batang pentahanan yang terpasang secarapararel sampai
tahanan tanah yang diisyaratkan terpenuhi.

PEMASANGAN
1. Cara-cara pemasangan sistem penagkalan petir harus sesuai dengangambar dan harus
mengikuti Petunjuk Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI Lapangan
2. Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasangmemakai klem
dengan jarak setiap 75 cm
3. Down Conductor diatas permukaan tanah sampai pada ketinggian 2 meterdari
permukaan tanah harus dipasang didalam pipa PVC Kelas AW.
4. Pada Elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan bautdan ring.
Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakaijunction box
5. Elektroda pentanahan dari batang tembaga diameter ¾” dan panjangtembaga harus
dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitarbatang tembaga

PENGERJAAN
Di tentukan lokasi sesuai dengan di tunjukkan pada gambar. Tanam secaravertikal pipa baja
diameter 5” sampai sedalam 12 meter atau sampaimencapai permukaan air tanah. Kemudian
pipa dicabut kembali sehinggaakan meninggalkan lubang dengan diameter kurang dari 5”

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 85


Spesifikasi Teknis

sedalam 12meter Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat. Terakhir
elektrodapentanahan ditengah-tengah bumbung arang tersebut. Terminal pentanahanharus
terletak dalam bak kontrol khusus untuk keperluan tersebut dan untukpengecekan tahanan
tanah secara berkala, tahanan pentanahan maksimum 2Ohm.

PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN


Sisitem penangkal petir akan diperiksa oleh Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI untuk
memastikandipenuhinya persyaratan ini. Semua bagian dari instalasi ini harus diperiksaoleh
Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI terlebih dahulu sebelum tertutup atau
tersembunyi.Setiap bagian yang tidak sesuai dengan persyaratan gambar harus
segeradiganti, tanpa membebankan biaya tambahan pada pemberi tugas. Untukmengetahui
baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, makaharus diadakan pengetesan
terhadap instalasinya maupun terhadap systempentanahannya, agar diperoleh suatu
jaminanPengetesan tahanan tanah baru bisa dilakukan setelah tidak turun hujanselama 2
hari berturut-turut.

6.3. Pengadaan/Pemasangan Instalasi Udara (System Air Conditioning) DanPanel AC


6.3.1. Penjelasan umum
a. Pelaksanaan pekarjaan ini meliputi mendatangkan, mengangkut danmengerjakan semua
bahan-bahan yang diperlukan, alat-alat pertolongan,alat-alat sementara, mengadakan
tenaga kerja, Manajemen Konstruksian, membuatsegala persiapan-persiapan dengan
segala alat yang diperlukan untukpekerjaan secara cepat, baik dan lengkap meskipun
alat-alat, atau bahanbahandan pekerjaan tersebut tidak dijelaskan dalam peraturan
dansyarat-syarat, gambar-gambar yang dianggap perlu oleh direksi harusdibuat oleh
pemborong dan disetujui oleh Direksi.
b. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harusmengadakan
penelitian terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syaratpekerjaan, gambar-gambar dan
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bilaada hal-hal yang meragukan atau tidak jelas harus
segera ditanyakankepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI/Direksi secara tertulis
dan dilarang memulai dengansesuatu pekerjaan tersebut bila belum ada penyelesaian
dari pihak Direksi.Bila hal itu tidak diindahkan oleh pemborong, maka segala akibat
darikesalahan konstruksi maupun pelaksanaan menjadi tanggung jawabpemborong
sepenuhnya untuk mengadakan perbaikan-perbaikansebagaimana mestinya.
c. Pemborong harus mempelajari dan memahami tempat yang ada, agardapat mengetahui
hal-hal yang akan dapat mengganggu / mempengaruhipekerjaan mekanikal, dan apabila
timbul persoalan, pemborong wajibmengajukan saran penyelesaian paling lama 1 minggu
sebelum bagianpekerjaan ini dilaksanakan.7.5.2 Standart, peraturan dan perijinan
a. Seluruh pekerjaan yang tercantum dalam ayat 2.1 tersebut diatas harusdilaksanakan
dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratanteknis yang tertera dalam
persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), standartIndustri Indonesia (SII) dan peraturan-
peraturan nasional maupunperaturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku.
b. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standartyang berlaku
tersebut diatas, maupun standart-standart nasional lainnya,maka diberlakukan standart-
standart internasional yang berlaku ataspekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-
tidaknya berlaku standartstandartpersyaratan teknis dari negara-negara asal bahan /
pekerjaanyang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
c. Pemborong harus meminta ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankaninstalasi yang
dinyatakan dalam ketentuan teknis atas tanggungan sendiri.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 86


Spesifikasi Teknis

d. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan agarperalatan-peralatan,


saluran-saluran ( ducts ), pipa-pipa dan perlengkapanlain dapat dipasang pada tempat-
tempat dan ruang-ruang yang telahdisediakan.
e. Pemborong harus membuat pernyataan bahwa bahan dan peralatan yangdiserahkan /
dipasang adalah kualitas terbaik, dan cara pelaksanaandilakukan dengan wajar /
sempurna.
f. Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing), yangmenunjukkan tata letak
pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dariperalatan, detail-detail dan sebagainya.

6.3.2. Peralatan dan perlengkapan air conditioning


a. Hal-Hal Umum Dan Lingkup Pekerjaan
1. Umum
Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainyadimaksudkan untuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segalapekerjaan, bahan-bahan, peralatan-
peralatan yang diperlukan dalampemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari
seluruhsystem, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.
2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan danpengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasipemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerjapembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan
seluruhsystem yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai denganpersyaratan
dan dokumen yang ada.
Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit,thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasipengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkanoleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semuagangguan kerusakan
dan kerugian yang diakibatkan oleh adanyapelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk caramenjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara inikepada pemberi tugas dan
konsultan.

6.3.3. Sistem pemipaan dan peralatan.


a. Umum
Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalahtanggung jawab
pemborong untuk mengikuti gambar danspesifikasi yang sesuai.Gambar – gambar
menunjukkan secara umum ukuran – ukurandan lokasi pipa.
b. Material.
Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa pvc klas AW produkParalon, Maspion,
atau Wavin.Pipa refrigerant harus menggunakan pipa tembaga dan dibungkusisolasi
dari “thermaflek”Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10
kg/cw2selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi kebocoran.
c. Pemasangan sistem pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding,atap lantai dll agar
memudahkan pemeliharaan dan service.Pemborong harus memasang pipa pipa
pembuangan ( drainage )dari mesin – mesin ac sampai ketempat pembuangan
yangterdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak mengganggu).Untuk pipa
pengembunan harus dilapisi vapour barier jacketseperti sisalation 450 atau yang

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 87


Spesifikasi Teknis

sejenis dan direkat dengan tapesampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan
pipa.

6.3.4. Pekerjaan listrik dan kontrol


a. Umum
Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagaiberikut:
1.1. Panel control daya mesin–mesin ac yang meliputi wiring starter,switch, transformer,
fuse dan alat – alat ukur serta peralatan lainyayang digunakan sebagai sumber daya
bagi mesin ac yang tercakupdalam proyek ini.
1.2. Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban,aliran air, udara
dan lain – lain yang ada beserta seluruh peralatanyang diperlukan agar sistem
pengaturan dapat bekerja dengan baiksesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
1.3. Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SIIseperti supreme,
kabelindo, kabel metal, tranka.
b. Sistem pengaturan otomatis dan instrumen
2.1. Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengaturotomatik untuk
temperatur dan kelembaban sehingga peralatan acsiap digunakan.
2.2. Pemborong menyediakan dan memasang semua “control panel” yangdiperlukan
untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan –penyambungan (wiring) yang
diperlukan hingga panel.7.5.6 Pekerjaan sipil
1. Umum
Pemborong harus membangun dudukan (support) ataupunpenggantung (hanger)
untuk mesin pendingin (outdoor), sesuaigambar dan spesifikasi yang
ditentukan.Semua support dan hangar dapat terbuat dari pipa, profile batang(rod)
ataupun plt strip sesuai dengan gambar kerja yang disetujuiKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI. Semua dudukan harus mempunyai plat alas yangcukup dan dibuat pada
lantai atau bisa juga menempel di dinding.

6.3.5. Penjelasan spesifikasi teknis peralatan


a. Umum
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian(testing dan
balancing) dari seluruh peralatan utama yang akan dipasangdalam proyek ini dengan
lengkap dan berfungsi baik sehingga seluruhsistem tata udara dapat memberikan
performansi yang diinginkan.
Dalam memasukkan penawaran untuk peralatan utama, pemborong harusmenyatakan
dan melampirkan hal – hal berikut dengan jelas :
1. MencantuManajemen Konstruksian dengan jelas merk dan type unit yang
ditawarkandalam bq, melampirkan brosur dari tiap unit yang ditawarkan danmenjelaskan
pemilihan unit, kapasitas daya, dimensi, berat kerja, suhudan volume air/ udara dan lain
– lain.
2. Melampirkan pemilihan unit out door dan in door, sehingga dapatdengan jelas semua
spesifikasi teknis unit alat – alat tersebut
b. Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan ACdalam proyek
ini adalah sebagai berikut:
- Merk produk : DAIKIN, Panasonic, LG atau setara
- Model serial / size : Sesuai kapasitas
- Type : Split Wall Mounted
- Kapasitas pendingin : Lihat gambar

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 88


Spesifikasi Teknis

6.4. INSTALASI TELEPON


6.4.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan danpengesetan serta
perbaikan (bila diperlukan) selama masa pemeliharaan, darisemua peralatan dan
material yang disebutkan dalam spesifikasi ini maupunpengadaaan dan pemasangan dari
material yang kebetulan tidak disebutkan,akan tetapi akan secara umum diperlukan agar
dapat diperoleh systemtelekomunikasi yang baik dimana setelah diuji, dicoba dan disetel
siap untukdipakai.
1. Pengadaan dan pemasangan unit PABX dan accessories – accessorriesnya.
2. Pemasangan outlet – outlet ( socket outlet & plug / jack telepone dinding )
3. Pengadaan unit MDF dan sejumlah TTB.
4. Pengadaaan dan pemasangan kabel – kabel dari MDF diruangan centralkesemuanya
junction (terminal) box dan dari junction box ke outlettelepone ditiap-tiap ruangan
dan tempat–tempat seperti tertera dalamgambar.
Sentral unit (unit utama) harus mempunyai fasilitas
a. Kemungkinan perluasan extension.
b. Mempunyai fasilitas record dan send messege
c. Mempunyai fasilitas hubungan dengan facsimilie
d. Mempunyai alat pencatat pemakaian yang dapat dihubungkan komputer
/printer.Sentral unit pesawat – pesawat telepone dan accessoriesnya
merupakanproduk panasonic. NEC atau setara

6.4.2. Persyaratan Instalasi


a. Kabel – kabel yang digunakan adalah kabel ex supreme, tranka, jembo,Kabelindo dan
kabel metal type ITC, penampang kabel minimun adalah 0,6mm
b. Jenis kabel telephone adalah sebagai berikut :
1. Untuk instalasi dari joint box telephone ke outlet telephone digunakantype ITC (
indoor telephone cable ) berinsulasi ITC 2x 2x 0.6 mm2 sesuaigambar rencana.
2. Untuk intalansi kabel dari joint box tiap lantai ke main distributon frame( MDF )
kapasitas dan ukuranya harus di sesuaikan dengan titik teleponditambah spare (
cadangan )
c. Untuk counduit yang ditanam dalam beton : harus dari jenis steel conduitkhusus
untuk instalansi listrik, dengan diameter minimal ¾ “
d. Seluruh kotak sambungan persimpangan dan lain – lain harus dipasangtutup,
sehingga tidak akan masuk barang lain kedalam kotak tersebut.
e. Kabel dari Terminal Box menuju berbagai socket outlet dinding harusmelalui plafond
( ceiling ) seluruh saluran ini terpisah dengan sistem saluranlainnya . seluruh kabel –
kabel instalansi telephone diatas ceiling harusmenggunakan conduit.
f. Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di TTB harusmemakai terminal,
Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel padapipa intalasi. Semua sambungan
harus berada diterminal box dan disolder.
g. Kontraktor harus menyertakan seorang ahli yang bertugas mengawasi, chekperalatan
dan menyetel peralatan yang dipasang sehinga peralatan dapatberoperasi dengan
baik.
h. Pelaksanaan dan pemasangan instalasi telephone ini serta pengujiannyaharus di
laksanakan sesuai dengan kebutuhan–kebutuhan dan syarat–syaratyang ditetapkan
oleh perum telekomunikasi dan instansi–instansi yangberwenang.

6.4.3. Pengujian

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 89


Spesifikasi Teknis

a. Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahuludihubungkan dengan
unit sentral dan saluran dari PT. Telkom.
b. Kontraktor harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerjadengan
sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.
c. Jadwal waktu tentang keperluan pengujian dan cara–cara pelaksanaanharus
diserahkan kepada pihak Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI selambat–lambatnya
14 harisebelum pengujian diadakan.
d. Terhadap kegagalan pengujian, kontrator bertanggung jawab untukmelaksanakan
penggantian bahan atau memperbaikinya menurut pendapatKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI tanpa adanya tambahan biaya.

6.4.4. Gambar – Gambar Kerja


Kontraktor harus membuat gambar kerja ( shop drawing ) yangmenunjukkan tata
letak pemasangan yang lengkap, dimensi–dimensi dariperalatan, detail-detail dan
sebagainya. Gambar – gambar kerja, katalog, brosurdan type peralatan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI14 hari
sebelum pemasangan.

6.4.5. Spesifikasi bahan dan alat


Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaanTelephone dalam
proyek ini adalah sebagai berikut:
a. PABX : Panasonic, NEC atau setara
b. Handset telepohone : Panasonic, NEC, AVAYA atau setara
c. Kabel ITC : Supreme, kabelindo, kabel metal, tranka atau setara

6.5. PEKERJAAN PENGADAAN SOUND SYSTEM


6.5.1. Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan Sound System terdapat beberapa pekerjaan diantaranyapengadaan,
pemasangan, serta uji coba Sound System hingga biasdiopersionalkan. Apabila terjadi
kerusakan maka perbaikan dapat dilakukanselama masa pemeliharaan belum berakhir.
Untuk lebih memperjelas lingkuppekerjaan dari Sound System maka berikut ini ada
beberapa lingkup pekerjaanyang harus dilaksanakan.
Pekerjan tersebut meliputi:
a. Pengadaan dan pemasangan Sound System yang meliputi mendatangkanperalatan
serta mempersiapkan bahan-bahan pendukung dalampemasangan Sound System.
b. Pemasangan power amplifier, mixer, equalizer, microphone dan peralatanpendukung
lainnya.
c. Pemasangan ceiling speaker, coloum speaker, dan volume kontrol
besertainstalasinya.
d. Pemasangan instalasi Sound System terkoneksi dengan panel power untukSound
System.
e. Testing Commissioning yang dilakukan oleh tenaga ahli Sound System ataudari teknisi
produsen pembuat Sound System atau pihak yang berwenangdari Depnaker.

6.5.2. Persyaratan Instalasi


a. Pemasangan instalasi baik kelistrikan (power) maupun kontrol dilakukanoleh teknisi
yang sudah berpengalamn atau yang ditunjuk oleh produsenSound System.
b. Kabel – kabel yang digunakan untuk kelistrikan (power) dan kontrol adalahkabel ex
Supreme, dengan penampang dan jenis kabel disesuaikan dengankebutuhan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 90


Spesifikasi Teknis

c. Untuk instalasi sistem mekanik dari Sound System harus dipastikan dalamkondisi
sesuai dengan ketentuang yang dibuat oleh produsen yangmeliputi cara pemasangan
dan jenis bahan yang digunakan.
d. Dalam pemasangan diwajib kan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, baikyang
dikeluarkan oleh pihak produsen atau instasi yang terkait denganpekerjaan Sound
System.
e. Kontraktor harus menyertakan seorang teknisi Sound System yang sudahahli yang
bertugas mengawasi, chek peralatan dan memastikan instalasiSound System yang
dipasang dapat beroperasi dengan baik dan dalamkondisi aman digunakan.

6.5.3. Pengujian
a. Seluruh instalasi baik instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi mekanikdan
peralatan harus dicek terlebih dahulu untuk memastikan sambungandalam keadaan
baik dan siap di operasikan.
b. Setelah instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi Sound Systemterpasang yang
berhak melakukan pengoperasian awal adalah teknisi yangmerakit instalasi atau
teknisi yang ditunjuk oleh produsen Sound Systemyang bersangkutan.
c. Pengujian dari Sound System meliputi sistem control suara, kualitas suara,atau pun
pembagian jalur suara hingga sistem tersebut dapat berjalandengan baik.
d. Kontraktor harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerjadengan
sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.
e. Jadwal waktu tentang keperluan pengujian dan cara–cara pelaksanaanharus
diserahkan kepada pihak Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI selambat–lambatnya
14 harisebelum pengujian diadakan.
f. Terhadap kegagalan pengujian, kontrator bertanggung jawab untukmelaksanakan
penggantian bahan atau memperbaikinya menurut pendapatKonsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSI tanpa adanya tambahan biaya.

6.5.4. Gambar-Gambar Kerja


Kontraktor harus membuat gambar kerja ( shop drawing ) yangmenunjukkan rangkaian
pemasangan yang lengkap, dimensi–dimensi dariperalatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar – gambar kerja, katalog, brosurdan type peralatan yang akan dipasang harus
diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI14 hari sebelum pemasangan.

6.5.5. Spesifikasi teknis bahan dan alat


Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk jenis pekerjaanpengadaan Sound
System dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Merk : TOA, BOSCH ( PHILIPS ) atau setara
b. Kapasitas : 240 W

6.6. PEKERJAAN PENGADAAN FIRE ALARM PROTECTION


6.6.1. Li.ngkup Pekerjaan
Pada pekerjaan fire alarm protection terdapat beberapa pekerjaandiantaranya
pengadaan, pemasangan, serta uji coba fire alarm protectionhingga bisa diopersionalkan.
Apabila terjadi kerusakan maka perbaikan dapatdilakukan selama masa pemeliharaan
belum berakhir. Untuk lebih memperjelaslingkup pekerjaan dari fire alarm protection
maka berikut ini ada beberapalingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Pekerjan tersebut meliputi:

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 91


Spesifikasi Teknis

1. Pengadaan dan pemasangan fire alarm protection yang meliputimendatangkan


peralatan serta mempersiapkan bahan-bahan pendukungdalam pemasangan fire
alarm protection.
2. Pemasangan MCFA (Master Control Fire Alarm), dan peralatan pendukunglainnya.
3. Pemasangan fix detektor, ror detector, smoke detector, dan terminal boxbeserta
instalasinya.
4. Pemasangan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
5. Testing Commissioning yang dilakukan oleh tenaga ahli fire alarmprotection atau dari
teknisi produsen pembuat fire alarm protection ataupihak yang berwenang dari
Depnaker.

6.6.2. Persyaratan Instalasi


a. Pemasangan instalasi baik kelistrikan (power) maupun kontrol dilakukanoleh
teknisi yang sudah berpengalamn atau yang ditunjuk oleh produsenfire alarm
protection.
b. Kabel – kabel yang digunakan untuk kelistrikan (power) dan kontrol adalahkabel
ex Supreme, dengan penampang dan jenis kabel disesuaikan dengankebutuhan.
c. Untuk instalasi sistem mekanik dari fire alarm protection harus dipastikandalam
kondisi sesuai dengan ketentuang yang dibuat oleh produsen yangmeliputi cara
pemasangan dan jenis bahan yang digunakan.
d. Dalam pemasangan diwajib kan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, baikyang
dikeluarkan oleh pihak produsen atau instasi yang terkait denganpekerjaan fire
alarm protection.
e. Kontraktor harus menyertakan seorang teknisi fire alarm protection yangsudah
ahli yang bertugas mengawasi, chek peralatan dan memastikaninstalasi fire alarm
protection yang dipasang dapat beroperasi dengan baikdan dalam kondisi aman
digunakan.

6.6.3. Pengujian
a. Seluruh instalasi baik instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi mekanikdan
peralatan harus dicek terlebih dahulu untuk memastikan sambungandalam
keadaan baik dan siap di operasikan.
b. Setelah instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi fire alarm
protectionterpasang yang berhak melakukan pengoperasian awal adalah teknisi
yangmerakit instalasi atau teknisi yang ditunjuk oleh produsen fire
alarmprotection yang bersangkutan.
c. Pengujian dari fire alarm protection meliputi sistem control suara, kualitassuara,
atau pun pembagian jalur suara hingga sistem tersebut dapatberjalan dengan
baik.
d. Kontraktor harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat
bekerjadengan sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.
e. Jadwal waktu tentang keperluan pengujian dan cara–cara pelaksanaanharus
diserahkan kepada pihak Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI selambat–
lambatnya 14 harisebelum pengujian diadakan.
f. Terhadap kegagalan pengujian, kontrator bertanggung jawab untumelaksanakan
penggantian bahan atau memperbaikinya menurut pendapatKonsultan
MANAJEMEN KONSTRUKSI tanpa adanya tambahan biaya.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 92


Spesifikasi Teknis

6.6.4. Gambar-Gambar Kerja


Kontraktor harus membuat gambar kerja ( shop drawing ) yangmenunjukkan rangkaian
pemasangan yang lengkap, dimensi–dimensi dariperalatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar – gambar kerja, katalog, brosurdan type peralatan yang akan dipasang harus
diserahkan kepada Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI14 hari sebelum pemasangan.

6.6.5. Spesifikasi teknis bahan dan alat


Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk jenis pekerjaanpengadaan Sound
System dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Merk MCFA : ESSER, EDWARD, SIMPLEX atau setara
b. Kapasitas MCFA : 20 Zone
c. Merk Fire Extinguisher : CHUBB, SERVVO, atau setara

6.7. PEKERJAAN PENGADAAN PERALATAN DAN INSTALASI DATA


6.7.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pengadaan pemasangan, pengetesan dan commissioning terhadap systempekerjaan
data.
b. Pengadaan dan pemasangan peralatan utama teknologi informasi/data.

6.7.2. URAIAN SYSTEM


Jaringan infrastruktur harus mencakup :
a. Luas area system jaringan kerja internet dan infrastruktur pendukungnya.
b. Sistem kerja jaringan internet local dan infrastruktur pendukungnya

6.7.3. SYARAT-SYARAT SYSTEM


a. Penawaran yang diajukan mencakup seluruh spesifikasi yang diperlukankecuali untuk
daftar item-item yang termasuk didalam “syarat-syarattambahan”.
b. Struktur system jaringan kabel data dan telepon/voice harus terdiri daribeberapa
atau seluruh subsistem di bawah ini :
- Lokasi kerja system jaringan.
- Sistem jaringan horizontal
- Administrasi system jaringan
- Sistem peralatan utama
c. Sistem Harus
- Mendukung penggunaan analog dan digital voice, data, Lokal areaNetwork (LAN),
peralatan tegangan rendah untuk system kontrol danpengaturan gedung. Data
Network-IEEE 802.3, 10 Base-T, 10 Base- FL, 100Base-TX, Token Ring, Giga Bit 100
Base-T, Twisted Pair-Distributed DataInterface (PTDDI).
- Mampu bekerja optimum dengan sesedikit peralatan.
- Flexible dan dapat bekerja dengan adanya fasilitas dan technology yang baru.
- Peralatan yang ditawarkan dapat beroperasi secara terus menerus tanpamengalami
penurunan kinerja selama 24 jam, 365 hari pada suhu +15sampai 40°C dengan
kelembaban relatif antara 5% sampai 95% (tidakterjadi pengembunan/kondensasi).
6.7.4. C O N D U I T
a. Tidak di-ijinkan adanya sambungan kabel dalam conduit atau pelindungkabel.
b. Pemeriksaan sambungan-sambungan Tee, Elbow, dan lain-lain di-ijinkandengan
persetujuan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Semua ujung-ujung conduit harus dihaluskan dan fitting-fitting sambungansetidaknya
harus masuk 10 mm kedalam kotak sambungan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 93


Spesifikasi Teknis

d. Setiap conduit yang ditanam didalam lantai beton, kedalaman minimumadalah 100 mm
dari permukaan lantai beton dan penempatan sisi ujungconduit sedekat mungkin dan
tegak lurus terhadap dinding.
e. Draw aire (kawat pancingan kabel) harus terpasang pada semua springconduit uPVC.
f. Selurh kabel yang terpasang harus didalam conduit atau flexible conduit.

6.7.5. PENGKABELAN
1. Umum
a. Kabel tidak di-ijinkan terpasang dalam kondisi tertarik, kecuali jikamemang perlu kabel
tersebut harus di-ikat pada rak kabel.
b. Sepanjang kabel antara kotak sambung tidak diperkenankan adanyasambungan kecuali
dikehendaki dalam spesifikasi teknik, semuasambungan hanya di-ijinkan memakai
terminal box yang sesuai denganketentuan disain Structured Cabling System (SCS).
Keterangan :
- Semua kabel yang terpasang, harus memenuhi minimum bendingradius sesuai dengan
spesifikasi pabrik pembuat untuk setiap ukurandan jenis kabel.
- Semua permukaan / bagian mekanikal pelindung kabel harusdipastikan tidak akan
menyebabkan kerusakan terhadap kabel.
2. Bahan
a. Semua instalasi kabel harus terpasang pada rak kabel atau conduit uPVC.
b. Kabel yang melewati ujung plat besi harus dipasang karet pelindung, sleeveuntuk
mencegah keruskan isolasi kabel. Semua kabel yang terpasang didalamdinding harus
tegak lurus mengarah kebawah atau keatas menuju peletakanoutlet.
a. Kabel Jumper
- Kontraktor harus menyediakan kabel jumper untuk sambungan silang daninterkoneksi
diblok terminal.
- Tipe kabel jumper yang digunakan harus mengikuti EIA/TIA Cat.5 dan blokterminal harus
digunakan seperti punch atau patch panel atau LIU.
- Kabel sambungan diberi kode warna dan tersedia versi 1, 2, 3 dan 4 pairs.
- Kontraktor harus menyediakan patch cord untuk block terminal patchpanel.
- Harus tersedia patch cord versi 1, 2, 3 dan 4 pairs dengan panjang 2ftsampai 9ft.
- Patch cord harus terpasang label untuk mencegah kerusakan akibattertukarnya kabel.
- Patch cord :
- Kontraktor harus menyediakan patch cord untuk patch panel dan terminalblock.
b. Approval Manufacture
Kontraktor harus menyarankan dan memasang seluruh peralatan systemtelekomunikasi
yang disediakan oleh pabrik pembuat tersebut di bawah ini :
No Bahan / Peralatan Merk
1. Kabel Cat.5 Lucent-Avaya, Belden, Panduit
2. Conduit Clipsal, EGA, Double H
3. Konektor Cat. 5 Panduit, Lucent-Avaya
4. Patch panel Panduit, Lucent-Avaya
5. Rack Panduit, or equivalent
6. Kabel management Panduit, Lucent-Avaya
7. Server, Storage HP, IBM atau setara
8. Swicth 3 com
6.7.6 PENGETESAN INSTALASI
Harus dilakukan pengujian terhadap instalasi jaringan untuk menjamin bahwasystem akan
bekerja sesuai dengan spesifikasinya. Pengetesan jaringan kawattembaga berikut ini adalah
minimal pengujian jaringan kawat tembaga yangdipeprlukan.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 94


Spesifikasi Teknis

a. 100% uji hantar dan polaritas.


b. 100% uji pengkabelan horizontal dengan Cable Flux – Gigabit Tester

PASAL 7
PENCEGAHAN RAYAP
7.1. UMUM
7.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,penyimpanan,
pemasangan) untuk pekerja, material dan peralatan.
b. Meliputi penyediaan bahan kimia pencegah rayap dan pengerjaannya,memeriksa dan
mempersiapkan daerah atau material yang akan diberi antirayap, serta
memberi/melakukan penyemprotan obat anti rayap sesuaipetunjuk pabrik.
c. Bagian terkait :
- Pekerjaan tanah
- Pekerjaan pasangan
- Pekerjaan lantai finishing keramik/homogeneus tile, Marmer/Granit
- Pekerjaan kusen/Pintu/Jendela kayu
- Pekerjaan Kayu/pertukangan
- Pekerjaan Plafond

7.1.2. Referensi
a. Semua pekerjaan harus sesuai standar :
- Standar dan pemakaian bahan kimia dari Depkes RI
- Standar keamanan lingkungan dari pengaruh bahan-bahan kimia

b. Quality Assurance
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksioleh
perusahaanyang terkenal dan mempunyai pengalaman yang suksesdan diterima oleh
Direksi dan Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI.
c. Kualifikasi pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadapbagian ini
selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhankebutuhanyang diperlukan,
material, serta metode yang dibutuhkanselama pelaksanaan
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki skillyang
dibutuhkan
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Direksi dan Konsultan MANAJEMEN
KONSTRUKSItidak mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
7.1.3. Pengiriman (Submittals)
a. Kontraktor harus mengiriManajemen Konstruksian hal-hal berikut untuk persetujuan
dariDireksi, Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan Perencana :
- Contoh bahan yang akan dipakai lengkap dalam label asli perusahaansesuai
dengan spesifikasi
- Contoh cara pemakaian dan teknikal spesifikasi dari pabrik pembuat
b. Schedule pekerjaan anti rayap dikaitkan dengan pekerjaan-pekerjaan lainyang terkait
7.1.4. Penyimpanan
Produk dikirim dalam kemasan asli dari pabrik dan disimpan dalam gudangyang kering,
cukupventilasi, serta terhindar dari pengaruh-pengaruh yangdapat merusak bahan.
7.1.5. Garansi
Kontraktor harus memberi garansi yaitu :
a. Garansi tertulis dari pabrik pembuat untuk kualitas bahan

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 95


Spesifikasi Teknis

b. Garansi kualitas kerja dan pemakaian selama 10 tahun terhitung dari


saatpenyelesaian bangunan secara menyeluruh.

7.2. BAHAN
Jenis obat anti rayap yang tidak membahayakan manusia yang sudah disetujuioleh Ditjen
POMDepkes RI.

7.3. PENGERJAAN
7.3.1. Pemeriksaan dan Persiapan
a. Kontraktor wajib memeriksa bagian-bagian bangunan yang akan diberi antirayap
sesuai schedule yang diusulkan agar bebas dari benda-benda asing,kotoran-kotoran,
minyak, flex dan sebagainya
b. Koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan terkait untuk memastikanpekerjaan tidak
terganggu dan siap untuk diterapkan
c. Lakukan pekerjaan-pekerjaan anti rayap untuk pekerjaan-
pekerjaankusen/jendela/pintu, rangka-rangka ceiling kayu, dan sebagainya
padatempat yang aman dan telah disiapkan serta tidak mengganggupencemaran
udara/lingkungan disekitarnya

7.3.2. Pelaksanaan
a. Meracuni tanah dengan membuat parit pada kedua sisi dari semua pondasidengan
ukuran dalam 40 cm dan lebar 25 cm lalu kedalam parit tersebutdisemprotkan obat-
obat anti rayap 6 liter per-meter panjang (/m’).
b. Sebelum pemasangan ubin di lantai dasar, lapisan pasir disemprotkan obatyang sama
sebanyak 5 liter per-meter persegi (/m2).
c. Pekerjaan ini dimulai sesudah pekerjaan pondasi selesai dan tidak ada lagitanah atau
pasir-pasir yang dimasukkan atau dikeluarkan kedalam/daritempat atau lantai
bangunan
d. Untuk kuda-kuda, kusen dan kayu pintu-pintu teakwood dan plafonddengan rangka
kayu, juga harus disemprotkan dengan obat anti rayapsesuai dengan petunjuk yang
telah ditentukan dan spesifikasi dari pabrikpembuat

PENUTUP
1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini untuk
menguraikanbahan – bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat
“diadakan olehpemborong atau diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap
seperti betul –betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–bagian yang betul–
betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam rencanakerja
dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini harus diselenggarakan oleh pemborong
dandianggap seperti benar – benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya
makatetap diadakan / dikerjakan pemborong.
4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut
olehpihak pemberi tugas, unsur teknis, Konsultan MANAJEMEN KONSTRUKSI dan
konsultan perencana.

Pembangunan Gedung pengelolaan Akademik STAIN Majene 96

Anda mungkin juga menyukai