Anda di halaman 1dari 30

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN PAGAR SMKN PARIGATA PARIGI
TAHUN ANGGARAN 2019

1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.1. Uraian Umum
A. Bentuk bangunan yang dimaksud harus sesuai dengan gambar yang telah
ditetapkan dengan Spesifikasi Teknis sebagai mana tercantum dalam
penjelasan Spesifikasi Teknis di bawah ini.
B. Pekerjaan/Kegiatan yang harus dilaksanakan adalah Paket Pekerjaan
Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi .
1.2. Persyaratan Umum
A. Lokasi Kegiatan/Proyek
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi terletak di
Kabupaten Parigi Moutong, sebagaimana dalam gambar site plan.
B. Penggunaan Persyaratan Teknis
1) Persyaratan Teknis ini merupakan Pedoman dalam pelaksanaan-
pelaksanaan pekerjaan (yang disebut sebagai kegiatan) termasuk
seluruh konstruksi dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan.
2) Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam Persyaratan Teknis
ini berlaku untuk seluruh konstruksi yang termasuk dalam pekerjaan
kegiatan ini, disesuaikan dengan gambar-gambar, keterangan-
keterangan tambahan tertulis dan perintah-perintah
Direksi/Pengawas.
3) Semua pekerjaan yang ditentukan dalam Dokumen ini mengacu dan
harus mengikuti persyaratan dan Standard Nasional Indonesia (SNI),
Standard konsep Standard Normalisasi Indonesia (SK SNI), serta
Peraturan-peraturan Nasional dan Internasional lain yang ada
hubungannya dengan pekerjaan ini.
4) Standard-standard utama yang dipakai adalah standard-standard
yang dibuat dan berlaku resmi di negara ini, apabila tidak terdapat
standard yang dapat diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut,
maka harus digunakan Standard Internasional yang berlaku atas
pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya standard dari
negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut yang
diberlakukan.
5) Gambar denah, potongan-potongan dinyatakan dalam gambar
rencana dan dijelaskan pula dalam gambar detail lengkap dengan
ukurannya. Dan apabila terdapat ketidak jelasan dalam ukuran
pada gambar, maka Pemborong wajib meminta penjelasan dan
petunjuk kepada Direksi/Pengawas Teknik sebelum pekerjaan
dilaksanakan
1.3. Peraturan yang berlaku
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini digunakan ketentuan-ketentuan peraturan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 1


seperti yang tercantum dibawah ini :
A. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah
B. Keputusan Presiden RI. Nomor 42 Tahun 2002
1) Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah RI
Nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi oleh
Instansi Pemerintah.
2) Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI. No. :
332/KPTS/ M/2002 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007,Direktorat Penataan bangunan dan
Lingkungan Tanggal 27 Desember 2007
4) Algemene voorwearden voor de uitvoering bij aaneming van
openbare warken, yang disahkan dengan Surat Keputusan
Pemerintah Hindia Belanda nomor 28 tanggal 9 Mei 1941 dan
tambahan lembaran Negara nomor 14571 (khusus pasal-pasal yang
masih berlaku).
5) Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971
6) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961
7) Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
8) Peraturan yang dilakukan oleh Dewan Normalisasi Indonesia :
N-1.3. : Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bahan
bangunan dan pelaksanaan pembangunan di
Indonesia (PUBB) 1956
N-1.4. : Peraturan Cat Indonesia
N-1.8. : Peraturan Cement Portland
9) Untuk bahan bahan yang tidak dan belum ada peraturannya di
Indonesia dipakai syarat-syarat yang ditentukan oleh pabrik bahan
bahan tersebut
10) undang-undang dan peraturan – peraturan pemerintah umumnya
dan pemerintah daerah khususnya yang berlaku untuk pelaksanaan
pekerjaan pemborongan.
11) Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK SNI T-15-1991-03
12) Peraturan Umum Bahan bangunan Indonesia (PUBI) 1982
13) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PPKI-N.1.5/1961 )
14) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia ( PPBBI - 1983 )
15) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan tertulis yang
diberikan pengawas pekerjaan untuk mencapai tujuan
pembangunan
16) Apabila ternyata terdapat revisi terakhir dari peraturan-
peraturan tersebut diatas, maka revisi terakhir yang menjadi acuan
dalam pelaksanaannya. Demikian pula apabila bertentangan dengan
Spesifikasi Teknik ini maka yang berlaku adalah instruksi/
keputusan Direksi Pengawas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 2


1.4. Ketentuan khusus
Untuk melaksanakan pekerjaan ini berlaku dan mengikat pada :
A. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah
disahkan oleh Pengguna Barang Jasa dan unsur teknis termasuk juga
gambar - gambar detail yang dibuat sudah disahkan/disetujui Pengawas
lapangan.
B. Rencana Kerja dan Spesifikasi ( RKS ).
C. Peraturan/ketentuan lain yang dikeluarkan oleh lnstansi Pemerintah
setempat, yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan
pemerintah.

1.5. Kualitas Bahan dan Pekerjaan


Kualitas Bahan dan Pekerjaan harus memberikan penampilan dan kesan yang
rapi dan baik. Untuk itu tenaga kerja yang digunakan harus berpengalaman
dibidangnya, terampil dan cakap.
Apabila diperintahkan oleh Direksi Pengawas, Penyedia Barang/Jasa harus
membuat pembukaan/pembongkaran pada pekerjaan dan/atau bahan agar
dapat diadakan pemeriksaan.
Apabila dalam pemeriksaan itu Direksi Pengawas menemukan kesalahan,
kerusakan atau cacat-cacat lain, Penyedia Barang/Jasa harus segera
membongkar dan memperbaikinya sampai pada kondisi yang sesuai dengan
spesifikasi ini, dan harus memikul biaya yang diperlukan untuk
pembukaan/pembongkaran pemeriksaan dan perbaikan tersebut.
1.6. Pemeriksaan Pekerjaan dan Pengamanan
A. Peralatan Pelaksanaan
Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan dan menyiapkan semua peralatan
pelaksanaan yang diperlukan dalam jumlah yang cukup dan kondisi yang
baik dan siap pakai, agar terjamin adanya kualitas pekerjaan yang baik
dan memenuhi persyaratan dan laju pekerjaan yang memadai, hingga
seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat seperti
ditentukan dalam pelelangan.
Apabila ternyata peralatan yang digunakan menurut pendapat Direksi
Pengawas tidak efisien pengoprasiannya atau tidak sesuai kegunaannya
atau jumlahnya kurang, hingga mutu pekerjaan yang dihasilkan tidak
sesuai dengan persyaratan atau laju pekerjaannya tidak memadai, Direksi
Pengawas berhak memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk mengganti
atau menambah peralatan dan Penyedia Barang/Jasa harus mentaatinya.
Kegagalan Direksi dalam perintahnya pada Penyedia Barang/Jasa, tidak
membebaskan Penyedia Barang/Jasa dari tanggung jawabnya atau
pemenuhan kualitas pekerjaan dan laju pekerjaan seperti yang diuraikan
dalam Dokumen Kontrak.
1.7. Pemeriksaan, Penyediaan Bahan dan Barang
Bila dalam rencana kerja dan syarat disebutkan nama dan pabrik pembuatan
dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan
bahan dan barang yang digunakan setiap penggantian nama bahan dan
pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang harus disetujui oleh
perencana dan bila tidak ditentukan dalam rencana kerja dan syarat serta
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 3
gambar kerja, maka bahan dan barang tersebut diusahakan dan disediakan
oleh Penyedia Barang/Jasa yang harus mendapat persetujuan dari Pengguna
Barang Jasa. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam
pekerjaan harus disediakan atas biaya Penyedia Barang/Jasa, setelah
disetujui pemberi tugas atau direksi, dan dianggap bahwa bahan dan
barang tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh bahan dan barang tersebut, disimpan oleh Direksi Pengawas atau
Pengguna Barang Jasa untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan
dan barang yang dipakai tidak sesuai kualitas maupun sifatnya.
Dalam pengajuan harga penawaran, Penyedia Barang/Jasa/Pelaksana harus
sudah memasukan jumlah keperluan biaya untuk pengajuan berbagai bahan
dan barang. Tanpa mengingat jumlah tersebut Penyedia Barang /Jasa
/Pelaksana tetap bertanggung jawab pula atas baiya pengujian bahan dan
barang yang tidak memenuhi persyaratan yang dibuat oleh Pengguna Barang
Jasa/Direksi Pengawas.

1.8. Persyaratan-persyaratan lain yang harus dipenuhi


A. Catatan dan Laporan
Penyedia Barang/Jasa harus selalu menjaga kelengkapan dan ketetapan
catatan yang sesuai dengan pelaksanaan dan memperoleh persetujuan
Direksi. Semua catatan yang berhubungan dengan pekerjaan selalu harus
disiapkan untuk Direksi. Dan satu set copy gambar lengkap dan spesifikasi
harus selalu tersimpan dilapangan pekerjaan. Penyedia Barang/Jasa juga
harus membuat buku tamu yang akan melaporkan tentang keperluan
tamu Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi tersebut.
B. Gambar sesuai Pelaksanaan (As Built Drawings)
Semua yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah Pengguna Barang Jasa/Direksi
Pengawas maka pelaksana harus membuat gambar- gambar yang sesuai
dengan apa yang telah dilaksanakan yang jelas memperlihatkan
perbedaan-perbedaan antara gambar kerja dan pekerjaan yang
dilaksanakan. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga),
semua biaya pembuatan ditanggung oleh Pelaksana/Penyedia
Barang/Jasa.

C. Foto-foto Mengenai Kemajuan Pekerjaan


Penyedia Barang/Jasa harus mengambil foto lapangan sebelum pekerjaan
dimulai, saat akan mengajukan tagihan rutin atas pekerjaan yang telah
dilaksanakan dan pada tahap akhir. Foto-foto ini hendaknya dicetak
berwarna dengan 2 (dua) copy dan diserahkan dari waktu ke waktu
kepada Direksi dalam bentuk album.

D. Keamanan Pembangunan Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi .


Penyedia Barang/Jasa harus menjaga keamanan Pembangunan Pagar
SMKN Parigata Parigi untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
atas semua bahan, perlengkapan, peralatan dan pekerjaan yang ada
didalam batas-batas areal Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi dan

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 4


sekitarnya yang menjadi tanggung jawabnya, terhadap semua bentuk
kerusakan, gangguan atau kerugian yang dilakukan oleh orang-orang atau
pihak-pihak tidak berwenang.
Untuk mempermudah pelaksanaan pengamanan, Penyedia Barang/Jasa
harus membuat gudang penyimpan bahan, perlengkapan dan peralatan
sesuai dengan petunjuk Direksi. Untuk pengawasan dan penjagaan
keamanan Penyedia Barang/Jasa harus menyiapkan dan menyediakan
satuan pengamanan yang memadai dan harus melakukan penjagaan terus
menerus selama 24 jam setiap hari.

E. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)


Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan semua fasilitas P3K yang
mencakup obat-obatan, peralatan medis dan tenaga-tenaga para medis
untuk memberikan pertolongan pertama kepada personil Penyedia
Barang/Jasa, dan semua yang terlibat dalam pekerjaan.
Dalam hal pengamanan P3K Penyedia Barang/Jasa harus mengikuti semua
ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta sesuai dengan petunjuk
Direksi.

F. Papan Nama Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi .


Papan nama Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi didirikan
ditempat yang strategis dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 1
meter. Tulisan dibuat dengan huruf cetak yang jelas dan mudah dibaca.
Papan nama Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi harus jelas
tertulis nama pemilik dan penjelasan Pembangunan Pagar SMKN Parigata
Parigi . Jenis huruf ditentukan Direksi.
G. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam persyaratan
umum ini ditentukan berdasarkan ketentuan seperti ditunjukkan dalam
Spesifikasi atau Daftar Kuantitas Pekerjaan. Kecuali disebutkan lain
dalam RAB pekerjaan-pekerjaan yang tercakup didalamnya sudah
termasuk dalam pekerjaan-pekerjaan pokok yang bersangkutan.
Dalam hal dihitung terpisah, pengukuran meliputi penyediaan,
pengadaan dan pengangkutan tenaga kerja, bahan, perlengkapan,
peralatan dan pelaksanaan, pemeliharaan, perbaikan, termasuk
pemeriksaan, pengujian dan pekerjaan penunjang yang diperlukan
seperti diuraikan dalam RAB.
Bobot pengukuran (%) terhadap seluruh nilai Kontrak/Adendum Kontrak
terakhir, bersama-sama dengan komponen-komponen pekerjaan yang lain
akan merupakan bobot prestasi yang dicapai Penyedia Barang/Jasa pada
saat tertentu, dan akan dijadikan pedoman Penyedia Barang/Jasa untuk
mengajukan penagihan pembayaran angsuran kepada pemilik.
Pengukuran volume pekerjaan yang akan digunakan untuk pengajuan
penagihan pembayaran angsuran harus dilakukan bersama-sama antara
Direksi dan Penyedia Barang/Jasa.
Pembayaran akan dilakukan apabila selisih bobot prestasi Penyedia
Barang/Jasa pada saat tertentu dengan bobot prestasi pada pembayaran

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 5


angsuran yang lalu telah mencapai tidak kurang dari angka seperti
disebutkan dalam syarat-syarat Kontrak.
Pembayaran dilakukan dalam jumlah harga satuan dikalikan dengan
volume pekerjaan yang nyata-nyata dilaksanakan, termasuk pembayaran
untuk pekerjaan tersebut diatas.
1.9. Ketentuan Ukuran
A. Pelaksanaan Kegiatan berdasarkan gambar kerja dan syarat- syarat yang
diuraikan dalam RKS ini. Termasuk hal ini adalah pekerjaan-pekerjaan
tambah/kurang yang timbul dalam pelaksanaan.
B. Perbedaan Ukuran
1) Bila terdapat perbedaan ukuran atau ketidaksesuaian antara gambar
rencana dan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang skalanya
lebih besar.
2) Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan Bestek/Spesifikasi
Teknis harus dilaporkan kepada Konsultan pengawas untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. 1. U m u m
Pekerjaan persiapan dan penunjang merupakan pekerjaan sementara yang
harus dilaksanakan agar pekerjaan pokok yang sebenarnya dapat
dilaksanakan dengan mudah dan lancar.
Pekerjaan-pekerjaan ini pada umumnya bersifat darurat, tetapi secara
struktural harus mampu memiliki beban yang diperlukan dan harus
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan serta sesuai dengan
syarat-syarat Penyedia Barang/Jasa.
Penyedia Barang/Jasa harus membuat dan menyerahkan Spesifikasi dan
gambar-gambar pekerjaan sementara termasuk perhitungan dan analisa
strukturalnya apabila kondisi lapangan memerlukan, kepada dan untuk
memperoleh persetujuan Direksi Pengawas, selambat-lambatnya 20 (dua
puluh) hari sebelum pekerjaan dimulai.
2. 2. Pembersihan Lapangan
Kecuali apabila ditentukan lain oleh Direksi, Penyedia Barang/Jasa harus
membongkar, menyingkirkan dan membuang sampah, bahan-bahan organik
dan benda-benda/barang-barang asing lainnya yang dapat mengganggu atau
merusak pekerjaan, dalam areal pekerjaan seperti diuraikan dalam
Kontrak, termasuk lahan-lahan yang digunakan untuk Pembangunan .
2. 3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus melakukan
pekerjaan pengukuran untuk memastikan lokasi yang tepat untuk
penempatan komponen-komponen pekerjaan tertentu seperti ditunjukan
dalam gambar.
Pengukuran meliputi pengukuran/penentuan koordinat dan elefasi.
Koordinat dan elefasi titik yang diperlukan, ditentukan berdasarkan titik
rujukan (Bench Mark) seperti ditunjukan dalam gambar atau ditetapkan
oleh Direksi.
Aktualisasi dan Artikulasi titik-titik tersebut diatas berupa titik-titik yang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 6


dipasang pada bouwplank (papan rujukan bangunan/struktur) yang apabila
dihubungkan (dengan benang) satu dengan yang lain akan merupakan garis-
garis sumbu bangunan yang melalui titik-titik yang diperlukan.
Bouwplank harus dibuat dan dipasang oleh Penyedia Barang/Jasa
sedemikian rupa sehingga mempunyai elefasi (rujukan) tertentu yang
letaknya jauh dari kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu, merusak
dan merubah elevasinya. Konstruksi maupun dimensi bench mark akan
ditentukan kemudian oleh Direksi.
2. 4. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi mencakup pengadaan, penyediaan dan pengakutan tenaga kerja,
perelengkapan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan,
termasuk pemasangan, penyetelan dan pekerjaan penunjang lainnya,
sehingga semua tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan kerja itu
berada/terpasang dilokasi pekerjaan dalam kondisi baik dan siap pakai.
Termasuk dalam mobilisasi adalah pengadaan, penyediaan dan
pengangkutan :
A. Tenaga kerja yang diperlukan sebagai pelaksana-pelaksana pekerjaan;
B. Peralatan pelaksanaan yang terdiri atas alat-alat pengangkutan peralatan
pengaduk beton dan sebagainya.
C. Peralatan penunjang seperti pembangkit listrik, pompa air dan
sebagainya disediakan oleh Penyedia Barang/Jasa dan disetujui Direksi.
Dalam mobilisasi sudah termasuk pengadaan, penyediaan dan pengangkutan
suku cadang yang diperlukan agar perlengkapan dan peralatan tersebut
selalu siap dipakai. Demobilisasi dilakukan setelah berakhirnya pelaksana
pekerjaan, sebelum pekerjaan diserahkan untuk pertama kalinya kepada
pemilik.
Demobilisasi adalah pembongkaran, penyingkiran dan pengangkutan tenaga
kerja, perlengkapan dan peralatan yang telah dimobilisasi, keluar dari
lokasi Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi menuju ketempat yang
dikehendaki oleh Penyedia Barang/Jasa.
2. 5. Biaya Asuransi
Penyedia Barang/Jasa harus memperhitungkan biaya (Asuransi) BPJS
Ketenaga Kerjaan terhadap staf/pelaksana, Direksi/Pengawas Pembangunan
Pagar SMKN Parigata Parigi yang ditempatkan dilapangan.
2. 6. Personil Penyedia Barang/Jasa
A. Penyedia Barang/Jasa wajib menempatkan seorang kuasa atau wakil yang
cukup cakap dan berpengalaman untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan
ini dilapangan (pelaksana) minimal tamatan STM pengalaman minimal 3
tahun.
B. Pelaksana yang ditunjuk Penyedia Barang/Jasa harus mendapatkan kuasa
penuh dalam bertindak untuk dan atas nama Penyedia Barang/Jasa dan
dinyatakan dengan Surat Tugas/Keterangan.
C. Penyedia Barang/Jasa harus menyampaikan secara tertulis kepada Direksi
mengenai Pelaksana pekerjaan ini. Pelaksana baru bisa bertindak jika
Direksi menyetujuinya. Dalam waktu seminggu bila tidak ada keberatan
dari Direksi, berarti Direksi menyetujuinya dalam waktu 6 (enam) hari
setelah dikeluarkan kuasa, kecuali Penyedia Barang/Jasa sendiri

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 7


(Direktur penanggung jawab perusahaan) yang memimpin sehari-harinya.
2. 7. Dokumentasi
Penyedia Barang/Jasa harus mernperhitungkan biaya pembuatan
dokumentasi serta pengirimannya ke kantor Pemimpin Bagian Pembangunan
Pagar SMKN Parigata Parigi serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan dokumentasi ialah :
A. Membuat Laporan-laporan perkembangan Pembangunan Pagar SMKN
Parigata Parigi yakni Harian dan Mingguan
B. Untuk kelengkapan laporan, Penyedia Barang/Jasa harus membuat foto-
foto dokumentasi ukuran 4R, dibuat sebelum pekerjaan di mulai ( 0 % ),
tahap pelaksanaan hingga selesai (setiap kali untuk pembuatan laporan)
dan pada setiap kali akan melakukan tagihan/termin, foto dokumentasi
harus selalu diambil pada posisi yang sama untuk setiap kemajuan
(tampak depan, samping dan belakang) dan setiap bagian yang penting
antara lain penulangan, Pas. Batu Bata, pondasi dan lain-lain.
C. Surat-surat dan dokumen lainnya.
2. 8. Bestek Dan Gambar
A. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan meneliti semua bestek dan gambar-
gambar pekerjaan ini.
B. Bila ternyata ada perbedaan antara bestek dan gambar, antara gambar
satu dengan gambar lainnya maka yang berlaku adalah :
1) B e s t e k ( RKS )
2) Gambar dengan skala yang lebih besar (detail).
C. Bila perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan yang mungkin
menimbulkan kekeliruan atau bahaya dikemudian hari, Penyedia
Barang/Jasa wajib menanyakan terlebih dahulu kepada direksi untuk
mendapatkan ketegasan.
2. 9. Rencana Kerja
A. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus menyusun
suatu rencana kerja (jadwal waktu pelaksanaan) yang diajukan paling
lambat dalam satu minggu setelah diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja,
untuk diketahui dan disetujui oleh Direksi.
B. Setelah rencana kerja disetujui Direksi, di copy dalam 4 (empat)
rangkap, 3 (tiga) salinan untuk Direksi dan 1 (satu) salinan ditempel
pada ruang Direksi Keet.
C. Penyedia Barang/Jasa harus mengikuti rencana kerja tersebut yang
menjadi dasar bagi Direksi untuk menilai prestasi pekerjaan dan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kelambatan pekerjaan.
2. 10. Pengadaan Bahan Bangunan
A. Bahan-bahan yang boleh ditempatkan didalam kompleks pekerjaan
hanyalah bahan-bahan yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar-
gambar.
B. Cara dan tempat penimbunan/penyimpanan bahan harus memenuhi
syarat atau menurut petunjuk Direksi/Pengawas Teknik.
C. Bahan bangunan yang dipakai adalah yang sesuai dengan kualitas dan
kuantitas serta dimensi yang disyaratkan dalam RKS maupun gambar.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 8


D. Apabila suatu bahan yang disyaratkan tidak terdapat dipasaran, sebelum
diganti Penyedia Barang/Jasa harus konsultasi terlebih dahulu dengan
Direksi/Pengawas Teknik, dan penggantian bisa dilakukan setelah ada
persetujuan secara tertulis.
E. Penggantian bahan bangunan yang tidak terdapat dipasaran dengan
bahan bangunan lain harus setara/setingkat kualitasnya.
F. Bahan bangunan yang dinyatakan afkeur oleh Direksi/Pengawas Teknik
karena cacat atau tidak sesuai dengan persyaratan yang ditentukan harus
segera dipindahkan dan dikeluarkan dari kompleks pekerjaan selambat-
lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
2. 11. Penggunaan Persyaratan Teknis
A. Persyaratan teknis ini merupakan pedoman dalam pelaksanaan-
pelaksanaan pekerjaan (yang disebut sebagai Pembangunan Pagar SMKN
Parigata Parigi ) termasuk seluruh bangunan-bangunan dan pekerjaan-
pekerjaan lainnya satu kesatuan yang tidak terpisahkan;
B. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bagian dalam persyaratan teknis ini
berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan
Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi ini, disesuaikan dengan
gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-
perintah direksi/pengawas.
C. Standar-standar utama yang dipakai adalah standar-standar yang dibuat
dan berlaku resmi di negara RI, apabila tidak terdapat standar yang
dapat diberlakukan terhadap pekerjaan tersebut, maka harus digunakan
standar internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya standar dari negara produsen bahan yang
menyangkut pekerjaan tersebut yang diberlakukan
2. 12. PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN
A. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan adalah peil diambil rata-rata
dari permukaan tanah dengan penyesuaian terhadap Jalan dan bangunan
yang berdekatan.
B. Penyedia Barang/Jasa selaku pelaksana pekerjaan diharuskan
menggunakan alat-alat yang teliti untuk mendapatkan ukuran, sudut-
sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan,
untuk itu dihindari cara-cara pengukuran dengan perasaan, penglihatan
dan kira-kira.

3. PEKERJAAN BETON STRUKTUR


3.1. BAJA TULANGAN
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan baja tulangan yang sesuai
Gambar Kerja. Pekerjaan ini termasuk semua mesin, peralatan, tenaga
kerja dan pemasangan baja tulangan.
Spesifikasi ini akan lebih kuat dari Gambar Kerja bila ada perbedaan
detail yang mungkin terjadi.
B. Standar/Rujukan
1) Peraturan Beton Bertulang Indonesia (NI-2, 1971)
2) British Standar (BS)

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 9


3) American Society for Testing and Materials (ASTM)
4) American Concrete Institute (ACI)
5) Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SOI) 2.6.
Spesifikasi Teknis - Beton Cor di Tempat.
C. Prosedur umum.
1) Contoh Bahan dan Sertifikat Pabrik
a) Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan, contoh bahan beserta sertifikat pabrik bahan baja
tulangan untuk disetujui.
b) Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar
pemotongan harus disiapkan oleh Penyedia Barang/Jasa dan
diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.
c) Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari tanggung jawabnya untuk memastikan kebenaran
daftar pemesanan dan daftar pemotongan.
d) Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang
telah disetujui telah menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa
untuk menggantinya atas biayanya.

2) Gambar Detail Pelaksanaan


a) Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan oleh Penyedia
Barang/Jasa kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.
b) Daftar penulangan yang menunjukkan pembengkokan, ukuran kait,
tewatan, sambungan dan lainnya yang memenuhi ACI 315 dan/atau
PBI (NI-2, 1971).
c) Gambar harus memenuhi spasi tulangan, setimut dan jarak antara,
pasak besi dan penahan jarak/begel.
d) Penyedia Barang/Jasa diijinkan mengganti ukuran rencana baja
tulangan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja selama penggantian
tersebut dianalisa dengan teliti dan Penyedia Barang/Jasa telah
memeriksa bahwa kekuatan yang diinginkan telah terpenuhi.
Penggantian harus disetujui Pengawas Lapangan sebelum
pelaksanaan pekerjaan.

D. Pengiriman dan Penyimpanan


Baja tulangan setiap waktu harus dilindungi terhadap kerusakan dan
harus ditempatkan di atas batok-batok untuk mencegah menempelnya
temper atau benda asing lainnya pada besi tulangan. Tempat
penyimpanan harus dinaikkan agar aman dari air permukaan.

E. Bahan-Bahan
1) Umum
Semua baja tulangan lunak harus dalam keadaan baru, tidak berkarat
atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
2) Baja Tulangan
Kecuali ditentukan lain, baja tulangan polos harus dari baja Mutu
BLTP-24 dengan tegangan leteh minimal 2400 kg/cml, dengan
tegangan leleh minimal 3200 kg/cm2 serta memenuhi ketentuan SIFO
136- 84/SNI.07-2052-1990.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 10


3) Jenis-jenis diameter besi
Baja tulangan polos digunakan untuk diameter disesuaikan dengan
gambar kerja dan untuk pengunaan baja tulangan ulir digunakan untuk
diameter > 1 mm.(lebih besar 1 mm) dari ukuran baja tulangan polos.
4) Pelaksanaan Pekerjaan
a) Kait dan Pembengkokan
Penulangan harus dilengkapi dengan kait/bengkokan minimal sesuai
ketentuan PBI (NI-2, 1971) atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan dan/atau Gambar Kerja.
b) Pemotongan
Panjang baja tulangan yang melebihi Gambar Kerja (kecuali
tewatan) harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat
pemotong yang disetujui Pengawas Lapangan.
c) Penempatan dan Pengencangan
 Sebelum pemasangan, baja tulangan harus bebas dari debu,
karat, kerak lepas, oli, cat dan bahan asing lainnya.
 Semua baja tulangan harus terpasang dengan baik, sesuai
dengan mutu, dimensi dan lokasi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja. Penahan jarak dengan bentuk balok persegi atau
gelang-gelang harus dipasang pada setiap m2 atau sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan. Batu, bata atau kayu tidak
diijinkan untuk digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan
harus diikat dengan kawat no. AWG 16 ( 0 1,62 mm) atau yang
setara. Las tipis dapat dilakukan pada baja lunak pada tempat-
tempat yang disetujui Pengawas Lapangan.

3.2. PERANCAH/BAKESTING
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan baja tulangan yang sesuai
Gambar Kerja. Pekerjaan ini termasuk semua mesin, peralatan, tenaga
kerja dan pemasangan baja tulangan.
B. Pelaksanaaan Pekerjaan
1). Perancah dan Acuan
Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai
untuk menerima beban tanpa penurunan.
Perancah yang berdiri di atas lembek harus didukung dan diperkuat
dengan perancah tambahan yang sesuai. sebelum menempatkan
perancah, gambar rancangan pemasangan/penempatan perancah harus
diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.
Acuan harus memenuhi ketentuan berikut :
a). Semua acuan harus dilengkapi dengan lubang pembersihan yang
memadai untuk pemeriksaan dan pembersihan setelah pemasangan
baja tulangan.
b). Bahan acuan harus berasal dari bagian kayu tebal minimal 20 mm,
kayu lapis tebal minimal 9 mm, baja pelat lembaran tebal minimal
0,6 mm, atau bahan lain yang disetujui.
c). Permukaan beton yang menghendaki penyelesaian halus dan
diekspos harus menggunakan acuan kayu lapis.
d). Desain dan konstruksi acuan, penopang dan penguat menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
e). Acuan harus rapat dan kaku agar tidak terjadi distorai yang
diakibatkan oleh tekanan alat penggetar dan beban beton atau
lainnya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 11


f). Acuan harus dibuat dengan teliti dan diperiksa kemampuan
konstruksinya sebelum pengecoran.
g). Semua sudut Sambungan, pertemuan harus kaku untuk mencegah
terbukanya acuan selama pekerjaan pengecoran berlangsung.
Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab untuk acuan dan
penopangnya yang memadai. ikatan metal, penunjang, baut dan
batang harus disusun sedemikian rupa sehingga ketika acuan
dibuka, Semua metal harus berada tidak kurang dari 5 mm dari
permukaan beton ekspos.
h). Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harus
disingkirkan sampai kedalaman minimal 25 mm dari permukaan
beton tanpa merusak.
i). Kerucut yang sesuai harus disediakan. Cekungan-cekungan harus diisi
dengan adukan dan permukaan harus, rata dan seragam dalam
warna.
Bila dasar acuan sukar dicapai, Dinding bagian bawah acuan harus
dibiarkan terbuka, dan acuan kayu harus dibasahi dengan air
sebelum penempatan beton.
2). Perlakuan Pembukaan Acuan
Semua Dinding acuan harus diberi lapisan yang disetujui sebelum
penempatan, baja tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan
air sebelum penempatan beton. Bahan pelapis yang akan menyebabkan
perubahan warna asli beton tidak boleh digunakan.
3.3. Sambungan Konstruksi
Sambungan konstruksi harus ditempatkan pada tempat-tempat sesuai Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
Sambungan konstruksi harus tegak lurus terhadap garis utama tekanan dan
umumnya ditempatkan pada titik-titik minimal gaya geser pada Sambungan
konstruksi horizontal.
Batang pasak, alat penyalur beban dan alat pengikat yang diperlukan harus
ditempatkan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
3.4. Sambungan Terbuka
Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
dengan menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal
atau bahan lain yang disetujui.
Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan tanpa merusak pinggiran
atau sudut beton.
Penulangan tidak boleh melewati sambungan terbuka kecuali bila ditentukan
lain.
3.5. Pengisi Sambungan
Sambungan mulai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka.
Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan mulai, ketebalan pengisian
yang dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan
harus dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan yang
akan disambung.
Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah
ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila
disampingnya ditempatkan beton.
Bila diperiukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi
sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah diantaranya

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 12


diisi dengan semen, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan beton agar
tersimpan dengan baik.
Segera setelah pembongkaran acuan, sambungan mulai harus diperiksa
dengan teliti.
Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotong dengan rapi dan
dibuang.
3.6. Sambungan Besi
Sambungan hasil harus ditempatkan pada semua sambungan konstruksi yang
berhubungan langsung dengan tanah atau air bawah tanah dan tempat-
tempat lain sesuai Gambar Kerja dan/atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.
3.7. Toleransi
Penyedia Barang/Jasa harus menjaga dan menyetel acuan untuk memastikan,
setelah pembongkaran acuan dan sebelum pekerjaan akhir, bahwa tidak ada
bagian beton yang melebihi toleransi yang diijinkan dalam Gambar Kerja.
3.8. Perbandingan dan Campuran Beton
A. Perbandingan bahan ditentukan dengan penimbangan atau dengan metode
yang disetujui Pengawas Lapangan. Perbandingan volume tidak diijinkan
tanpa persetujuan Pengawas Lapangan.
B. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus
sesuai dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.
C. Slump yang diijinkan minimal 75 mm dan maksimal 150 mm untuk balok,
kolom. Pencampuran beton tidak boleh dimulai tanpa memastikan
persediaan bahan yang memadai, dalam batas yang aman, agar
pengecoran beton dapat dilaksanakan.
D. Bila pengecoran tidak dapat dihentikan. Penyedia Barang/Jasa harus
menyediakan
peralatan tambahan dan memadai yang disetujui Pengawas Lapangan.
3.9. Penempatan Beton dan Pembongkaran Acuan
A. Beton tidak boleh ditempatkan sebelum acuan, penulangan, sisipan dan
lainnya telah disetujui Pengawas Lapangan. Acuan harus dibersihkan,
bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran dan bengkokan sebelum,
pengecoran.
B. Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan
petunjuk Gambar Kerja.
C. Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama
pengecoran. Penggetaran terus menerus pada jarak 38-40 cm harus tetap
terjaga untuk mencegah keropos dan untuk mendapatkan permukaan yang
halus.
3.10. Pembongkaran Acuan
Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Pengawas
Lapangan. Persetujuan Pengawas Lapangan tidak membebaskan Penyedia
Barang/Jasa dari keamanan pekerjaan tersebut. Jadwal pembongkaran harus
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
3.11. Perbaikan Beton
A. Penyedia Barang/Jasa harus meminta Pengawas Lapangan untuk
memeriksa permukaan beton segera setelah pembongkaran.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 13


B. Penyedia Barang/Jasa atas biayanya harus mengganti beton yang tidak
sesuai dengan garis, detail atau elehalasi yang telah ditentukan atau yang
rusaknya berlebihan. (Jangan menambat, mengisi, memutasl, memperbaiki
atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Pengawas Lapangan).
C. Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor
di tempat menggunakan acuan khusus. Lubang pengikat harus ditutup.
Permukaan ekspos dan permukaan yang akan di cat harus bersih dari
lambatan, memiliki ship-ship dan tetesan adukan yang tersikat halus, dan
memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan debu.
D. Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah
pembongkaran acuan.
E. Bahan tambahan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan
beton.
F. Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau
beton yang akan dicat dengan
1). Semprotan pasir ringan
2). Pembersihan dengan larutan lembut sabun detergent dan air yang
diaplikasikan dengan menggosok secara keras dengan sikat lembut,
kemudian disiram dengan air. Hilangkan noda karat dengan
mengaplikasikan pasta asam oksatid, biarkan sejenak, dan sikat
dengan kikir yang disetujui.
3). Pembersihan dengan larutan asam muriatik yang mengandung tidak
kurang dari 2 % dan tidak lebih dari 5 % asam dalam volume, yang
diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan
dengan air beraih.
4). Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak
karena asam.
5). Tambalan kapur.
6). Mengikir dan menggerinda.
3.12. Penyelesaian Beton
Kecuali ditentukan lain, permukaan beton harus segera diselesaikan setelah
pembongkaran dan harus diselesaikan sesuai tingkat dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
3.13. Perawatan dan Perlindungan
A. Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi beton
segar yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton
mengeras dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu
cepat.
B. Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat
pembongkaran.
C. Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus menerus
selama 14 hari setelah pengecoran.
D. Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan Lantai atap yang akan
ditutup dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan dengan
bahan lain yang sesuai

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 14


E. Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintas diatas
konstruksi, yang menurut pendapat Pengawas Lapangan, belum cukup
mengeras.

4. GALIAN, URUGAN KEMBALI DAN PEMADATAN


4.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
A. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-bahan,
tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan.
B. Penggalian, pengurugan kembali semua pekerjaan yang membutuhkan
galian dan urugan kembali seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
C. Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke
suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan.
D. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian.
Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam spesifikasi ini.
4.2. Pelaksanaan Pekerjaan
A. Galian
1) Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah
mencapai elevalasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
2) Semua bahan galian harus dikumpulkan pada tempat tertentu sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan sehingga bila dibutuhkan dan memenuhi
ketentuan bahan galian tersebut dapat digunakan untuk bahan urugan
atau dibuang sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
3) Bila terjadi kelebihan penggalian di tepi garis batas dan Elevalasi yang
ditentukan dalam Gambar Kerja atau petunjuk Pengawas Lapangan yang
disebabkan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, kelebihan
penggalian tersebut tidak dibayar dan Penyedia Barang/Jasa harus
memperbaiki daerah tersebut sesuai Gambar Kerja atas biaya Penyedia
Barang/Jasa.
4) Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak
merusak patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah
selesai. Semua kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan penggalian
menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dan harus diperbaiki
oleh Penyedia Barang/Jasa tanpa biaya tambahan atau waktu.
5) Penyedia Barang/Jasa harus menyingkirkan setiap batuan yang
ditemukan pada daerah elevalasi pada kedalaman minimal 150 mm di
bawah elevalasi akhir rencana. Batuan dapat berupa batu atau serpihan
keras dalam batuan dasar asli.
B. Urugan dan Timbunan
1) Bahan Urugan
a). Bahan urugan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar,
kayu, bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu besar
dari 100 mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan
berjalan lancar.
b). Bila menurut pendapat Pengawas Lapangan, suatu bahan tidak
dapat diperoleh, penggunaan batu-batuan atau kerikil yang

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 15


dicampur dengan tanah dapat diijinkan, dalam hal ini, bahan yang
lebih besar dari 150 mm dan lebih kecil dari 50 mm tidak diijinkan
digunakan, dan presentase pasir harus berjumlah cukup untuk
mengisi celah dan membentuk kepadatan tanah yang seragam
dengan nilai kepadatan yang sesuai.
c). Semua bahan galian kecuali tanah tidak diijinkan digunakan sebagai
bahan urugan kecuali disetujui oleh Pengawas Lapangan seperti
disebutkan Spesifikasi Teknis ini.
d). Bahan urugan yang dekat tempat kerja untuk waktu lebih dan 2 jam
harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak terjadi
penyimpangan pada bahan Urugan yang telah disetujui tersebut.
e). Setiap Lapisan bahan urugan, bila kering, harus dibasahi merata
sampai tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan
yang disyaratkan.
2) Persiapan
Sebelum penempatan bahan urugan, pekerjaan-pekerjaan berikut harus
sudah dikerjakan sebelumnya.
a). Pembersihan lokasi dan penggalian sesuai petunjuk Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis.
b). Penyedia Barang/Jasa harus memberitahu Pengawas Lapangan
sebelum memulai penempatan bahan urugan dan Pengawas
Lapangan akan memeriksa kondisi lokasi yang telah disiapkan untuk
maksud tersebut.
c). Lokasi yang akan diberi bahan urugan/timbunan harus dikeringkan
dahulu dari genangan air menggunakan pompa alat lain yang
disetujui Pengawas Lapangan.

5. PASANGAN BATU KALI


A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu kali seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga
kerja dan semua pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
pasangan batu kali, sesuai batas, tingkat, bagian dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
B. Standar / Rujukan
a) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982).
b) Spesifikasi Teknis:
a). Galian, Urugan Kembali dan Pemadatan.
b). Adukan dan Plesteran
C. Prosedur Umum
1). Contoh Bahan
Contoh bahan batu seberat minimal 20 kg dengan ukuran terpanjang
maksimal 150 mm, harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas
Lapangan untuk disetujui sebelum dikirim Direksi Teknis ke lokasi
Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 16


2).Gambar detail pelaksanaan.
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus membuat
Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup dimensi, Elevalasi, kemiringan
dan detail-detail lain yang diperlukan, untuk disetujui Pengawas Lapangan.
D. Pemeriksaan dan Pengujian
Pemeriksaan dan pengujian harus dikerjakan pada setiap bagian pekerjaan
seperti yang tersebut di bawah:
1). Tata letak,
2). Penggalian
3). Bahan di lokasi termasuk alat dan peralatan,
4). Penempatan pasir atas,
5). Setiap tinggi pemasangan 1200 mm.
Selama pengujian, Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan tenaga Pengawas
mutu dan fasilitas untuk Pengawas Lapangan tanpa biaya tambahan kepada
Pengguna barang/jasa.
E. Bahan-Bahan
1). Batu Kali
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150 mm, dan memiliki
minimal 3 bidang kontak.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengundang bahan
yang dapat merusak.
2). Adukan
Adukan dan plesteran harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis seperti
pada (Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran).
F. Pelaksanaan Pekerjaan
1). Pemeriksaan dan Pembersihan Galian
a) Pekerjaan pasangan batu kali, baru diijinkan untuk dimulai bila semua
pekerjaan galian dan urugannya telah diperiksa serta disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
b) Pekerjaan galian dan urugan kembali dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis seperti pada (Spesifikasi Teknis Galian dan Urugan
Kembali ).
c) Sebelum memulai pekerjaan perletakan pasangan batu kali, air/air
hujan ataupun air tanah yang berada dalam galian harus dipompa dan
dikeluarkan.
2). Pemasangan
a) Adukan 1 semen dengan 2 pasir untuk pasangan batu kali yang terendam
air dan adukan 1 semen dengan 4 pasir untuk pasangan batu kali yang
tidak terendam air.
b) Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pasangan
sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pasangan yang
berongga/tidak padat.
c) Tidak diperbolehkan sama sekali memukul batu kali ditempat pekerjaan
(pada bagian konstruksi) dengan martil besar, kecuali diluar pagan
patok ukur/bowplank.
d) Pasangan batu kali di atas tanah keras harus mempunyai pasir setebal
150 mm, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 17


e) Bagian yang akan diberi pasangan batu kali harus sudah dibentuk sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja, dan/atau sesuai petunjuk Pengawas
Lapangan.
3). Pembersihan Permukaan
Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali
yang terlihat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan
dan harus dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.
4). Perawatan
Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus
menerus harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga) hari
setelah pekerjaan selesai.

6. PEKERJAAN BATU BATA


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat-alat
bantu yang dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat-
tempat seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak pada hal-hal berikut:
1). Pasangan batu bata,
2). Adukan,
3). Pengaplikasian bahan penutup celah antara dinding dengan kolom
bangunan, dinding dengan bukaan dinding dan dinding dengan peralatan,
sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
B. Standar/Rujukan
a) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
b) Standar Industri Indonesia (SII) / Standar Nasional Indonesia (SNI)
c) American Society for Testing and Materials (ASTM).
d) Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI 5-04-1989-F).
e) Spesifikasi Teknis:
a) Adukan dan Plesteran
b) Penutup dan Pengisi Celah.
C. Prosedur Umum
1). Contoh Bahan
Contoh bahan-bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim Direksi
Teknis ke lokasi Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi. Contoh bahan
batu bata diserahkan sebanyak minimal 10 buah, untuk keperluan pengujian
kuat tekan yang disyaratkan.
Biaya pengadaan Contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
2). Pengiriman dan Penyimpanan
Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bata
harus tersusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimum 150 cm.
Semen harus dikirim dalam kemasan asIinya yang tertutup rapat dimana
tertera nama pabrik merek dagangnya.
Penyimpanan semen harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
seperti pada (Spesifikasi Teknis Beton Cor di Tempat).

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 18


D. Bahan-Bahan
1). Batu-Bata
a) Batu bata harus batu bata merah dari mutu yang terbaik dengan
pembakaran sempurna dan merata, produksl lokal dengan ukuran
nominal 55 mm x 110 mm x 230 mm atau sesuai dengan ukuran lokal yang
dapat diperoleh yang dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata,
tanpa cacat dan mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang biasa diperoleh di suatu daerah mungkin
berbeda dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya tidak
terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran tersebut.
b) Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25
kg/cm sesuai ketentuan SII-0021-78/SNI.15-2049-1991 dan SK SNI 5-04-
1989-F.
2). Adukan dan Plesteran
Adukan dan plesteran untuk pasangan batu-bata harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis seperti pada (Spesifikasi Teknis Adukan dan Plesteran).
3). Bahan Penutup dan Pengisi Celah
Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi
Teknis seperti pada (Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian Celah).

E. Pelaksanaan Pekerjaan
1). Adukan
a) Adukan harus dicampur dalam alat/tempat mencampur yang telah
disetujui. Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengeras
dan membubuhkannya untuk dipakai lagi.
b) Adukan yang dipakai seperti berikut:
- Untuk pasangan kedap air di daerah basah, 15 cm di bawah permukaan
tanah I sampai 20 cm di atas lantai (tergambar ataupun tidak tergambar
dalam Gambar Kerja), dan ditempat-tempat lain sesuai petunjuk
Gambar Kerja digunakan adukan 1 semen dan 2 pasir.
- Untuk pasangan biasa digunakan adukan 1 semen dengan 5 pasir.
2). Pemasangan
a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Penyedia Barang/Jasa wajib
memeriksa dengan seksama Gambar Kerja dan melihat keadaan tempat
pekerjaan tersebut di atas yang akan dilaksanakan. Sebelum digunakan,
batu bata harus direndam dalam air menggunakan bak air/drum hingga
jenuh. dinding harus dipasang dan didirikan menurut masing-masing
ukuran, ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
b) Tidak diperkenankan memasang batu-bata yang patah dua melebihi 5%
dan yang patah lebih dari dua.
c) Pasangan dinding batu-bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus
ditambahkan kolom dan balok penguat dengan ukuran minimal 120 mm x
120 mm, sesuai dengan lebar bata, dengan tulangan pokok minimal 4 Ø
12 mm, sengkang Ø 8 mm - 150 mm atau sesuai dengan Gambar Kerja.
d) Pasangan dinding bata dengan Luas setiap 6 m2 yang terletak diluar
bangunan yang langsung mendapat beban angin harus diberi kolom

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 19


praktis ukuran minimum 120 mm x 120 mm dengan tulangan dan beugeul
seperti diatas.
e) Pemasangan dinding batu bata dilaksanakan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimal 24 lapis setiap hari, dan kemudian diikuti dengan
pengecoran kolom praktis.
f) Tebal adukan pengikat tidak kurang dari 10 mm dan adukan harus padat
sedemikian rupa sehingga membentuk sambungan yang lurus/menerus
dan rata.
g) Setelah bata terpasang dengan adukan, siar-siar harus dikerok rapi
sedalam 10 mm dan dibersihkan dengan sapu lidi untuk kemudian
disiram.
h) Sebelum diplester, pasangan bata harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu sampai jenuh.
3). Perawatan dan Perlindungan
a) Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus.
b) Pasangan batu bata yang terkena, udara terbuka, selama waktu-waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok.
c) Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan harus ditutup dengan
bahan pengisi celah seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis seperti
(Spesifikasi Teknis Penutup dan Pengisian Celah)

7. ADUKAN DAN PELESTERAN


A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),
seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi
Teknis ini.
B. Bahan-Bahan
1). Semen
Semen tipe I harus memenuhi Standar SII.001 3-81 /SNI. 15-2049-1992 atau
ASTM C 15089 serta. Spesifikasi Teknis Beton Cor Di Tempat).
Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang yang dikenal
2). Pasir
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung Lumpur atau
kotoran yang lain yang merusak.
Perbandingan butir-butir harus seragam dari yang kasar sampai dengan yang
halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
3). Air
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yang
beraifat merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji.
Pada dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan diatas, harus diuji
sesuai ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 20


C. Pelaksanaan Pekerjaan
1). Perbandingan Campuran Adukan dan/atau Plesteran
a) Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air,
adukan kedap air 150 mm di bawah permukaan tanah sampai 200 mm di
atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja,
plesteran permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
b) Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan
plesteran selain tersebut di atas.
c) Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan
kekedapan terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai
dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.
2). Pencampuran
a) Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau
alat pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata,
untuk kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian
b) Adukan dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
c) Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah
pencampuran tidak diijinkan digunakan.
3). Perataan dan Pembersihan Permukaan
a) Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau plesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.
b) Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan
instalasi listrik dan air dan seturuh bagian yang akan menerima plesteran
telah terlindung di bawah atap.
c) Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua
minggu. Bidang permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu
dengan air hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10 mm dan
dibersihkan.

8. PINTU BESI PIPA GALVANIS KOMBINASI BESI BETON DAN PLAT BESI
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan pintu serta dan
pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan Pipa Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi
Ø12 Sni Dan Plat Besi Tebal 0.2, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis.
B. Prosedur Umum
1). Contoh Bahan dan Data Teknis
a) Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe Pipa
Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat Besi Tebal 0.2, pelapisan,
warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan
untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi pekerjaan.
b) Contoh bahan produk Pipa Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat
Besi Tebal 0.2 harus ditunjukan Pengawas Lapangan atau harus
dilengkapi dengan data-data spesifikasinya.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 21


Data-data ini harus meliputi pengujian untuk:
1). Ketebalan lapisan,
2). Keseragaman warna,
3). Berat,
4). Karat,
5). Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100 kg/m2 untuk masing-
masing tipe,
6). Ketahanan terhadap udara minimal 15 m3/jam
7). Ketahanan terhadap air minimal 15 kg/m2
c) Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
2). Gambar Detail Pelaksanaan
a) Gambar detail pelaksanaan harus meliputi detail-detail, pemasangan
rangka dan bingkai, pengencangan dan sistem pengangkutan seluruh
pekerjaan, harus disiapkan oleh Penyedia Barang/Jasa untuk diserahkan
kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
b) Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukan dalam
Gambar Detail Pelaksanaan.
c) Penyedia Barang/Jasa bertanggung-jawab atas setiap pemberiaan
dimensi dan akhir penyetelan semua bagian pekerjaan, koordinasi dengan
pekerjaan lain dan semua pekerjaan lain yang diperlukan untuk
menyempurnakan pekerjaan yang tercakup dalam Spesifikasi Teknis ini,
sehingga sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.
C. Pengiriman dan Penyimpanan
Pekerjaan Pintu Pagar Pipa Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat Besi
Tebal 0.2 dan kelengkapannya harus diadakan sesuai dengan ketentuan dalam
Gambar Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat.
Segera setelah didatangkan, pekerjaan Pintu Pagar Pipa Galvanis Ø 1.5
Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat Besi Tebal 0.2 dan kelengkapannya harus
ditumpuk dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap
kerusakan atau gesekan, sebelum dan setelah pemasangan. Semua bagian harus
dijaga tetap bersih dan bebas dari ceceran adukan, plesteran, cat dan lainnya.
D. Garansi
Penyedia Barang/Jasa harus memberikan kepada Pengguna barang/jasa garansi
tertulis yang meliputi kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi
semua pintu dan lainnya seperti ditunjukan dalam Spesifikasi Teknis untuk
periode selama 1 tahun setelah tanggal penerimaan. Selama periode ini,
Penyedia Barang/Jasa wajib memperbaiki dan mengganti pekerjaan yang rusak
atas biaya Penyedia Barang/Jasa.
E. Pelaksanaan Pekerjaan
1). Pabrikasi
a) Pekerjaan pabrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum
Gambar Detail Pelaksanaan yang diserahkan Penyedia Barang/Jasa
disetujui Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 22


b) Semua komponen harus dipabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk
dan ukuran yang telah ditentukan dalam Gambar Kerja dan ukuran di
lokasi serta dipasang pada lokasi seperti ditunjukkan.
2). Pemasangan
a) Lapangan sebagai acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
b) Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas kualitas konstruksi
komponen-komponen. Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam
Gambar Kerja, sambungan-sambungan tersebut harus ditempatkan dan
dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan tersebut dapat
meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterima.
c) Bila dipasang langsung ke beton, harus dilengkapi dengan angkur pada
jarak setiap 50 cm.
d) Semua bagian Pipa Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat Besi
Tebal 0.2 yang berhubungan dengan semen atau adukan harus dilindungi
dengan cat transparan atau lembaran plastik.
e) Semua bagian Pipa Galvanis Ø 1.5 Kombinasi Besi Ø12 Sni Dan Plat Besi
Tebal 0.2 yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi dengan
cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah
kerusakan komposisi Pipa Galvanis, Besi Sni dan Plat Besi Tebal 0.2.
f) Berbagai perlengkapan bukan pintu pagar yang akan dipasang pada
bagian Pipa harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi
etektrolitik seperti baja anti karat, nylon, neoprene dan lainnya.
g) Semua pengencang harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain.
h) Semua sambungan harus rata dengan pemotongan dan pengeboran yang
dikerjakan sebelum pelaksanaan anodisasi.
i) Kunci, alat penutup pintu dan engsel harus dipasang sesuai ketentuan
Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis seperti pada
(Spesifikasi Teknis Alat Penggantung dan Pengunci).
j) Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat
dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis (Spesifikasi Teknis Penutup
dan Pengisi Celah).

8. PENGECATAN

A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan
selengkapnya, sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat
dengan standar pengecatan minimal 2 (dua) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat
akhir.

B. Prosedur Umum
a) Data Teknis dan Kartu Warna
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu
warna dari cat yang akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh
Pengawas Lapangan. Semua warna ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan
akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu Skema Warna.
Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 23
b) Contoh dan Pengujian
a) Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi
Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi dalam kemasan tertutup,
bertanda merek dagang dan mencantum identitas cat yang ada di
dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum
pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktu
pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
b) Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Penyedia Barang/Jasa dan Pengawas
lapangan mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan
diambil secara acak dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan
sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili
c) Untuk pengujian, Penyedia Barang/Jasa harus mernbuat contoh warna
dari cat-cat tersebut diatas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel
semen berserat berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masing warna.
1 (satu) contoh disimpan Penyedia Barang/Jasa dan I (satu) contoh lagi
disimpan Pengawas lapangan guna memberikan kemungkinan untuk
pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak
memenuhi syarat setelah dikerjakan.
d) Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa

c) Bahan-Bahan
a) Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup pabrik/segel, dan
masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau
spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik,
petunjuk dari pabrik dan Nama pabrik pembuat, yang kesemuanya harus
masih basah pada saat pemakalannya. Semua bahan harus sesuai dengan
spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
b) Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu
pabrik/merek dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
c) Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat
yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil
produksi ICl/Danapaints, atau yang setara.

d) Cat Dasar
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yang
setara:
a) Alkali Resisting Primer/Alkali Resistant Sealer untuk permukaan
plesteran, beton.
b) Meni Besi/Cat Minyak untuk permukaan Besi.

e) Cat Akhir
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang
setara:
a) Synthetic Enamel/ Synthetic Super Gloss untuk permukaan kayu dan
besi/baja. Setara Dulux-Super gloss dari ICI-Dulux dan Danalux dari
Danapaint.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 24


C. Pelaksanaan Pekerjaan.

a) Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.


a) Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaan polesan mesin, metal dan Benda-benda sejenisnya yang
berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas,
ditutupi atau dilindungi, sebelum pelaksanaan persiapan permukaan dan
pengecatan dimulai.
b) Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam
bidang tersebut.
c) Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan
Permukaan atau pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus
dihilangkan dengan memakai kain bersih dan zat pelarut/pembersih yang
berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala di atas 380C
d) Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa
sehingga debu dan pencemar lain yang berasal dari proses pembersihan
tersebut tidak jatuh di atas permukaan cat yang baru dan basah.
e) Permukaan plesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya
selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terbuka.
Semua pekerjaan plesteran atau semen yang dicat harus dipotong dengan
tepi-tepinya dan ditambal dengan plesteran baru hingga tepi-tepinya
bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.
f) Permukaan plesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan
membersihkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, debu, Lumpur
lemak minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan
adukan. Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan
plesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan tidak
meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapai dengan menyemprotkan
air dalam bentuk kabut dengan mempersiapkan selang waktu dari saat
penyemprotan hingga air dapat diserap.
g) Permukaan panel semen berserat harus kering dan bersih sebelum
melakukan pengecatan lapisan pertama. Minyak, lemak atau bercak karat
harus benar-benar dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan alat
lain yang sesuai dengan rekomendasi.
Sesudah cat lapisan pertama mengering dan sebelum dilakukan
pengecatan akhir, perlu dilakukan pengecatan perbaikan setempat pada
tempat-tempat yang meresap catnya.

b) Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing
lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau
penyemprotan pasir /sand blasting sesuai standar Sa 216.
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan
dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 25


Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua permukaan
barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.

c) Besi Baja Dilapis Dasar Pabrik/Bengkel


Bahan cat 'dasar yang diaplikasikan di pabrik / bengkel harus dari merek
yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi Pembangunan
Pagar SMKN Parigata Parigi dan memenuhi ketentuan dalam dari Spesifikasi
Teknis ini.
Barang/besi atau baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus
dilindungi terhadap karat, baik sebelum maupun sesudah pemasangan
dengan cara segera merawat permukaan karat yang terdeteksi. Permukaan
harus segera dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu,
kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian permukaan yang tergores atau berkarat harus dibersihkan
dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St2/SP2, dan kemudian
dicat kembali (touch-up) dengan cat yang sama dengan telah disetujui,
sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat
harus mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang
disyaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-persiapan diatas selesai.
Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan
pada permukaan yang sudah disiapkan diatas.

D. Pelaksanaan Pengecatan.
a) Umum
Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, pemberian warna
dan tekstur.
Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan
yang sama.
Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut dan cekuk/lekukan, agar bisa diperoleh ketebalan lapisan
yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus diberi
lapisan cat dasar terlebih dahulu.

b) Proses Pengecatan
Harus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan yang berikutnya
untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, sesuai dengan
keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam keadaan cat
kering),
Tebal lapisan cat dalam keadaan kering harus sesuai dengan standar dari
pabrik pembuat cat yang dipilih untuk digunakan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 26


c) Pencampuran dan Pengenceran.
Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras,
membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca, dan metoda
pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan
pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat
cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4
liter cat.
Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu
menutup warna lapis dibawahnya).

d) Metoda Pengecatan.
Cat dasar untuk permukaan beton, plesteran dan panel semen berserat
diberikan dengan Kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan Kuas atau rol.
Cat dasar untuk permukaan barang besi/baja diberikan dengan Kuas atau
disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan.

e) Contoh Dan Bahan Untuk Perawatan


a) Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis
cat pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-
bidang tersebut harus dicantumkan Direksi Teknis dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
b) Semua bidang contoh tersebut harus diperhatikan kepada Direksi
Lapangan dan perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui
secara tertulis oleh perencana dan Direksi Lapangan, barulah pemborong
melanjutkan dengan pembuatan mock up
c) Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian
akan
d) diteruskan kepada Pengguna Barang Jasa, minimal 5 galon tiap warna dan
jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan Direksi Teknisan dengan jelas indentitas cat yang ada di
dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh
Pengguna Barang Jasa.

E. Pekerjaan Cat Dinding


a) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
b) Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar, jenis ex
vinilex, warna ditentukan perencana
c) Plamur yang digunakan adalah plamur tembok yang berkualitas baik.
d) Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada
retak – retak dan pemborong meminta persetujuan kepada konsultan Direksi
Teknis.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 27


e) Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
f) Sesudah 7 hari plamur terpasang kemudian dibersihkan dengan bulu ayam
sampai bersih betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roler.
g) Untuk mendapatkan tekstur pada pengecatan dinding yang ditentukan dengan
finish textured spray paint brupa pasta texture dengan bahan dasar emulsi
ecrylic ini disemprotkan dengan alat penyemprot compressor.
h) pengecatan untuk dinding luar adalah 3 (tiga) lapis dengan kekentalan sama
setiap lapisnya.
i) Untuk warna-warna yang jenis, Penyedia Barang/Jasa diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama setelah
pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran
- pengotoran.

9. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

A. UMUM
Selama periode pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus memelihara
Pekerjaan bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah, yang
diakibatkan oleh operasi pelaksanaan. Pada saat selesainya Pekerjaan, semua sisa
bahan bangunan dan bahan-bahan tak terpakai, sampah, perlengkapan, peralatan
dan mesin-mesin harus disingkirkan, seluruh permukaan terekspos yang nampak
harus dibersihkan dan Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi Sulawesi Tengah
ditinggal dalam kondisi siap pakai dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.

1). Pembersihan Selama Pelaksanaan


a).Penyedia Barang/Jasa harus melakukan pembersihan secara teratur untuk
menjamin bahwa tempat kerja, struktur, kantor sementara, tempat hunian
dipelihara bebas dari akumulasi sisa bahan bangunan, sampah dan kotoran
lainnya yang diakibatkan oleh operasi-operasi di tempat kerja dan
memelihara tempat kerja dalam kondisi rapi dan bersih setiap saat.
b) Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa sistem terpelihara dan bebas
dari kotoran dan bahan yang lepas dan berada dalam kondisi operasional
pada setiap saat
c) Bilamana dianggap perlu, Penyedia Barang/Jasa harus menyemprot bahan
dan sampah yang kering dengan air untuk mencegah debu atau pasir yang
beterbangan.
d) Penyedia Barang/Jasa haruis menyediakan drum di lapangan untuk
menampung sisa bahan bangunan, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
e) Penyedia Barang/Jasa harus membuang sisa bahan bangunan, kotoran dan
sampah di tempat yang telah ditentukan sesuai dengan Peraturan Pusat
maupun Daerah dan Undang-undang Pencemaran Lingkungan yang berlaku.
f) Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan mengubur sampah atau sisa
bahan bangunan di lokasi Pembangunan Pagar SMKN Parigata Parigi tanpa
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 28


g) Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membuang limbah berbahaya,
seperti cairan kimia, minyak atau thinner cat ke dalam saluran atau sanitasi
yang ada.
h) Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan membuang sisa bahan bangunan
ke dalam sungai atau saluran air.
i) Bilamana Penyedia Barang/Jasa menemukan bahwa saluran drainase samping
atau bagian lain dari sistem drainase yang dipakai untuk pembuangan setiap
jenis bahan selain dari pengaliran air permukaan, baik oleh pekerja Penyedia
Barang/Jasa maupun pihak lain, maka Penyedia Barang/Jasa harus segera
melaporkan kejadian tersebut kepada Direksi Pekerjaan, dan segera
mengambil tindakan sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
untuk mencegah terjadinya pencemaran lebih lanjut.

2). Pembersihan Akhir


a) Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam
keadaan bersih dan siap untuk dipakai Pemilik. Penyedia Barang/Jasa juga
harus mengembalikan bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak
diperuntukkan dalam Dokumen Kontrak ke kondisi semula.
b) Pada saat pembersihan akhir, semua perkerasan dan struktur harus diperiksa
ulang untuk mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum
pembersihan akhir. Lokasi yang diperkeras di tempat kerja dan semua lokasi
diperkeras untuk umum yang bersebelahan langsung dengan tempat kerja
harus disikat sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih
dan semua kotoran yang terkumpul harus dibuang.

10. GAMBAR PELAKSANAAN (AS BUILT DRAWING)

Setelah selesainya seluruh pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus membuat


gambar terlaksana (as built drawing) dari seluruh sistem, termasuk apabila terjadi
perubahan letak, denah maupun konstruksi.

11. PENGAWASAN

A. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan oleh


Direksi/Pengawas.
B. Setiap saat Direksi/Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi,
memeriksa atau menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Untuk
itu Penyedia Barang/Jasa harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
C. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan
Direksi/Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
Pekerjaan tersebut bila diperlukan harus dapat diperiksa sebagian atau
seluruhnya untuk keperluan/kepentingan pemeriksaan.
D. Jika diperlukan pengawasan oleh Pengawas Harian diluar jam kerja yang resmi,
maka segala biaya yang diperlukan untuk hal tersebut menjadi beban Penyedia
Barang/Jasa. permohonan untuk mengadakaan pemeriksaan tersebut harus
dengan surat yang disampaikan kepada Direksi/pengawas.

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 29


12. PENUTUP

Pekerjaan-pekerjaan yang belum/tidak tercantum/dijelaskan dalan Spesifikasi


Teknis ini dapat dilihat pada gambar atau di tanyakan pada saat Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing)
Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap Spesifikasi Teknis ini pada saat Rapat
Penjelasan Pekerjaan akan dibuat suatu Berita Acara Penjelasan Pekerjaan yang
mengikat, dan merupakan satu kesatuan dengan Spesifikasi Teknis ini

Parigi, Juli 2019


Disusun oleh :
Konsultan Perencana
CV. ABINAYAH UTAMA

AKBAR, S.T.IAI.
Direktur

Spesifikasi Teknis Pembangunan Pagar 30

Anda mungkin juga menyukai