Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian


Bagan Alir Penelitian digunakan sebagai dasar pelaksanaan penelitian serta untuk
lebih mempermudah dalam penelitian tersebut. Bagan alir atau tahapan penelitian yang
dilakukan, dapat dilihat pada gambar berikut :

Mulai

Latar Belakang dan Rumusan Masalah


Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka / Studi Literatur

Survei Pendahuluan

Persiapan Survei
1. Alat dan Format Survei
2. Waktu Survei

Belum
Survei

Ya
Pengumpulan Data

Data Sekunder
Data Primer
1. Data Jumlah Penduduk
1. Data Geometrik Simpang
2. Data Kepemilikan Kendaraan
2. Arus Jenuh
3. Peta Lokasi Penelitian

Analisis Data dengan


MKJI 1997

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian

IV-1
4.2 Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan dilakukan untuk mengamati secara langsung kondisi di
lokasi penelitian, seperti kondisi lalu lintas, waktu kendaraan padat atau jam-jam sibuk
kendaraan melewati simpang, dan pengukuran geometrik simpang. Hasil Survei
pendahuluan digunakan untuk menentukan waktu survei serta tempat penempatan
alat berupa kamera yang disesuaikan dengan sudut pandang yang dapat merekam
video arus lalu lintas pada masing masing lengan persimpangan.

4.3 Persiapan Survei


4.3.1 Alat dan Format Survei
Peralatan survei yang dipersiapkan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
1. Roll Meter (50 m), yang berfungsi untuk mengukur data geometrik simpang di
lokasi penelitian yang meliputi lebar badan jalan, lebar bahu jalan, lebar lajur,
serta lebar kerb/trotoar dan median jalan (jika ada).
2. Kamera digital, yang berfungsi untuk merekam arus lalu lintas serta
mendokumentasikan kondisi lalu lintas di lokasi penelitian.
3. Cermin, yang berfungsi untuk memantulkan lampu lalu lintas ke arah kamera saat
merekam arus lalu lintas.

Untuk kebutuhan analisis, maka hasil survei perekaman arus lalu lintas
dimasukkan ke dalam format survei
Tabel 4.1 Data Arus jenuh
Lengan : ..............
Hari / Tanggal : ..............
Periode Jam Sibuk : 16.00 - 18.00
Siklus : 1

INTERVAL SURVEI Arus Lalu Lintas (V eh) Arus Lalu Lintas (smp) Arus Jenuh Interval

(4 detik-an) MC LV HV S MC LV HV S (smp/jam hijau)


0-4
4-8
8 - 12
12 - 16
16 - 20
20 - 24
Hijau Sisa
Kuning

IV-2
Peralatan survei (kamera dan cermin) ditempatkan di setiap kaki simpang,
yang dijelaskan pada gambar berikut :

B
D
C

keterangan :
: kamera digital

: cermin

: lampu lalu lintas (traffic light)

Gambar 4.2 Penempatan Alat Survei

Berdasarkan gambar di atas, metode pencacahan kendaraan saat melintasi


garis henti (stop line) saat waktu hijau yang diperoleh dari rekaman kamera
digital, yakni kendaraan A masuk dalam pencacahan, kendaraan B masih masuk
dalam pencacahan, sedangkan kendaraan C dan D tidak masuk dalam pencacahan
karena setengah badan kendaraan tidak melewati garis henti.

4.3.2 Waktu Survei


Dari survei pendahuluan, diperoleh jam puncak arus lalu lintas melewati
persimpangan yaitu pada jam puncak pagi (06.30-08.30) dan jam puncak sore (16.00-
18.00). Maka pelaksanaan survei penelitian ini mengikuti waktu tersebut, dan dilakukan
selama 2 hari yaitu pada hari Kamis yang mewakili hari kerja normal dan hari Sabtu
yang mewakili hari tidak kerja.

IV-3
4.4 Pengumpulan Data
4.4.1 Data Primer
1) Data Geometrik Simpang
Pengambilan data geometrik simpang dilakukan dengan cara mengukur
langsung dengan menggunakan roll meter pada saat kondisi lalu lintas sepi. Data
yang diperoleh dari pengukuran ini berupa lebar perkerasan jalan, lebar bahu
jalan, serta lebar lajur di setiap lengan persimpangan.
2) Data Arus Lalu Lintas
Data arus lalu lintas diperoleh dengan cara merekam arus lalu lintas di
setiap lengan persimpangan dengan menggunakan kamera video, dan selanjutnya
hasil rekaman tersebut dianalisis dengan menggunakan video player pada
peralatan computer atau laptop. Setelah itu untuk menghitung arus jenuhnya,
maka setiap siklus dibagi ke dalam time slice 4 detikan.
Data arus lalu lintas yang diambil berupa data kendaraan dimana
klasifikasinya berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, antara
lain:
a. Sepeda Motor (MC), contohnya sepeda motor roda dua dan kendaraan roda 3
b. Kendaraan Ringan (LV), contohnya mobil penumpang, mobil pribadi, pick
up, dan truk kecil (jarak as ke as 2-3 m).
c. Kendaraan Berat (HV), contohnya bis, truk 2 as (jarak as ke as +3,5 m), dan
truk 3 as.

4.4.2 Data Sekunder


1) Data Jumlah Penduduk
Data jumlah penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Sulawesi Tengah dalam angka 2017 untuk jumlah penduduk beberapa tahun
terakhir.
2) Data Kepemilikan Kendaraan
Data ini diperoleh dari Kantor Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sulawesi Tengah
tahun 2017, untuk mengetahui perkembangan peningkatan jumlah kendaraan
beberapa tahun terakhir.
3) Peta Lokasi Penelitian
Peta lokasi diperoleh dari Google Earth.

IV-4
4.5 Kompilasi Data
Setelah data yang diperlukan telah cukup, maka data tersebut kemudian
dikomplikasikan untuk memudahkan proses perhitungan. Kompilasi data adalah suatu
proses pengumpulan data untuk diseleksi, dan dikelompokkan secara sistematis sesuai
dengan kebutuhan data yang diperlukan. Data yang dikomplikasikan adalah data primer
dan data sekunder yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian atau data yang
diperoleh dari Instansi terkait yang sesuai pada pembahasan pada penelitian ini.

4.6 Analisis Data


Analisis data dilakukan untuk menghitung arus jenuh dasar pada simpang jln.
Emmy Saelan – jln. Jenderal Basuki Rahmat – jln. Towua – jln I Gusti Ngurah Rai
dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Analisis
dilakukan dengan menggunakan metode Time Slice untuk memperoleh nilai konstanta
yang sesuai dengan data yang ada pada simpang yang diteliti, kemudian dibandingkan
dengan konstanta yang ditetapkan MKJI 1997.

IV-5

Anda mungkin juga menyukai