Anda di halaman 1dari 57

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT

RUMAH TINGGAL
Perumahan pinang mas jl. Wahid hasyim 2

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR


REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

BAB I
PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN

1.1. LINGKUP

1.1.1.Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis


yang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan
Arsitektur/Finishing dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Rumah Tinggal, yang meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan.
2. Pekerjaan Arsitektur.
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan /
dilihat dan tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).

1.1.2.Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud


berikut, lingkup pekerjaan yang ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas
pada hal- hal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja .
b. Pengadaan Bahan / Material.
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup
pekerjaan yang ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Pemborong / pekerja lain yang berhubungan
dengan pekerjaan pada bagian pekerjan yang ditugaskan.
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.
f. Pembuatan As Built drawing (Gambar terlaksana).

1.1.3.Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis


pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama – sama merupakan persyaratan
dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam
satu atau lebih dari dokumen-dokumen berikut ini:
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.

1.1.4.Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang
tidak dapat diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di
atas, maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut dengan
sendirinya dianggap tidak berlaku.

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

1.2. BAHAN
1.2.1.Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang
dipergunakan untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru,
penggunaan barang bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali
tidak diperbolehkan.
1.2.2.Tanda Pengenal
a. Dalam hal dimana pabrik / produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal
untuk produk bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagang
pengenal pabrik / produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll)
kecuali ditetapkan oleh Direksi / Pengawas, bahan sejenis dengan
fungsi yang sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan
satu bahan dari bahan lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna
atau tanda- tanda lain yang mana harus sesuai dengan referensi pada
I.2. tersebut di atas atau dalam hal dimana tidak / belum ada
pengaturan yang jelas mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan sesuai
petunjuk direksi / Pengawas.
1.2.3.Merk Dagang dan Kesetaraan.
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan / produk di dalam
Persyaratan Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai
persyaratan kesetarafan kwalitas penampilan (Performance) dari bahan /
produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan kata-kata “atau yang
setaraf “.
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan /
produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang
setaraf dengan bahan / produk yang memakai merk dagang yang
disebutkan, dapat diterima sejauh bahwa untuk itu sebelumnya telah
diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas atas Kesetarafan
tersebut.
c. Penggunaan Bahan / Produk yang disetujui sebagai “setaraf” tidak
dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga
dengan bahan produk yang disebutkan merk dagangnya atau diabaikan.
d. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan
produksi dalam negeri lebih diutamakan.
1.2.4.Penggantian (Substitusi)
a. Pemborong / supplyer bisa mengajukan usulan untuk menggantikan
sesuatu bahan / produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan
yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan
harga yang ada dengan bahan / produk yang dipersyaratkan akan
diperhitungkan sebagai perubahan pekerjaan dengan ketentuan
sebagai berikut :

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan


pemborong / suplyer seperti dipersyaratkan, maka perubahan
pekerjaan yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada.
- Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi /
Pengawas dan pemberi Tugas sebagai masukan (Input) baru yang
menyangkut nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan
biaya tambah dapat diperkenankan.
1.2.5.Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan di lapangan, dianjurkan
dengan sangat agar sebelum sesuatu bahan / produk akan dibeli /
dipesan / diproduksi, terlebih dahulu dimintakan persetujuan dari
Direksi / Pengawas atau kesesuaian dari bahan / Produk tersebut pada
Persyaratan Teknis, yang mana akan diberikan dalam bentuk tertulis yang
dilampirkan pada contoh / brosur dari bahan / produk yang
bersangkutan untuk diserahkan kepada Direksi / Pengawas Lapangan.
b. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atas
sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemborong / suplier, yang mana
tidak dapat diberikan pertimbangan keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh / brosur seperti
tersebut di atas tidak melepaskan tanggung jawab Pemborong / Supplier
dari kewajibannya dalam Perjanjian Kerja ini mengadakan bahan / Produk
yang sesuai dengan persyaratannya, serta tidak merupakan jaminan akan
diterima / disetujuinya seluruh bahan / produk yang digunakan sesuai
dengan contoh brosur yang telah disetujui.
1.2.6.Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan / produk kepada Direksi
/ Pengawas harus disertakan contoh dari bahan / produk tesebut dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jumlah Contoh
- Untuk bahan / produk bila tidak dapat diberikan sesuai sertifikat
pengujian yang dapat disetujui / diterima oleh Direksi / Pengawas
sehingga oleh karenanya perlu diadakan pengujian kepada Direksi /
Pengawas harus diserahkan sejumlah bahan produk sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam standart prosedur pengujian, untuk
dijadikan benda uji guna diserahkan pada Badan / Lembaga Penguji
yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas.
- Untuk Bahan / produk atau mana dapat ditunjukan sertifikat pengujian
yang dapat disetujui / diterima oleh Direksi / Pengawas, kepada Direksi
/ Pengawas harus diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing
masing disertai dengan salinan sertifikat pengujian yang bersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui
- Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi / Pengawas atau
contoh yang telah memperoleh persetujuan dari Direksi / Pengawas
harus dibuat suatu keterangan tertulis mengenai persetujuannya
dan disamping itu, oleh Direksi / pengawas harus dipasangkan
tanda

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

pengenal persetujuannya pada 3 (tiga) buah contoh yang semuanya


akan dipegang oleh Direksi / Pengawas. Bila dikehendaki, Pemborong /
Supplier dapat meminta sejumlah set tambahan dari contoh berikut
tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan
untuk kepentingan Dokumentasi sendiri. Dengan demikian jumlah
contoh yang harus diserahkan kepada Direksi / Pengawas harus
ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan tersebut.
- Pada waktu Direksi / Pengawas sudah tidak lagi membutuhkan contoh
yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk bagi
pekerjaan, Pemborong berhak meminta kembali contoh tersebut untuk
dipasangkan pada pekerjaan.
c. Waktu Persetujuan Contoh
- Adalah tanggung jawab dari pemborong / suplyer untuk
mengajukan contoh pada waktunya, sedemikian sehingga
pemberian persetujuan atau contoh tersebut tidak akan
menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.
- Untuk bahan / produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan
kesetarafan pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau
contoh akan diberikan oleh Direksi / Pengawas dalam waktu tidak lebih
dari 10 (sepuluh) hari kerja. Dalam hal dimana persetujuan tersebut
akan melibatkan keputusan tambahan diluar persyaratan teknis
(seperti penentuan model, warna, dll), maka keseluruhan keputusan
akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari
kerja.
- Untuk bahan / produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannya
dengan suatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atau
contoh akan diberikan oleh Direksi / Pengawas dalam waktu 21
(duapuluh satu) hari kerja sejak dilengkapinya pembuktian kesetarafan.
- Untuk bahan / Produk yang bersifat pengganti / substitusi,
keputusan persetujuan akan diberikan oleh Direksi / Pengawas
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya dengan
lengkap seluruh bahan pertimbangan.
- Untuk bahan / produk yang bersifat peralatan / perlengkapan atau pun
produk yang lain karena sifat / jumlah / harga pengadaanya tidak
memungkinkan untuk diberikan contoh dalam bentuk bahan /
produk jadi permintaan persetujuan bisa diajukan berdasarkan
Brosur dari produk tersebut, yang mana harus dilengkapi dengan :
 Spesifikasi Teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
 Surat surat seperlunya dari agen / importer, sesuai keagenan, surat
jaminan suku cadang dan jasa purna (after sales service) dan
lain- lain.
 Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-
lain.
 Sertifikat pengujian, penetapan, kelas, dan dokumen-dokumen lain
sesuai petunjuk Direksi / Pengawas.

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan di atas, keputusan,


keputusan atau contoh dari bahan / Produk yang diajukan belum
diperoleh tanpa pemberitahuan tertulis apapun dari Direksi /
Pengawas, maka dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang
diajukan telah disetujui oleh Direksi / Pengawas.
d. Penyimpanan Bahan
 Persetujuan atas suatu bahan / produk harus diartikan sebagai
perijinan untuk memasukan bahan produk tersebut dengan tetap
berada dalam kondisi layak untuk dipakai. Apabila selama waktu itu
ternyata bahwa bahan / produk tidak layak untuk dipakai dalam
pekerjaan, Direksi / Pengawas berhak memerintahkan agar :
- Bahan atau Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali
menjadi layak untuk dipakai.
- Dalam hal mana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan / produk
tersebut segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam
untuk diganti dengan yang memenuhi persyaratan.
 Untuk bahan / produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu
penyimpanannya harus dikelompokan menurut umur pemakaian
tersebut yang mana harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan
ketentuan sebagai berikut:
- Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak
selama penggunaan ini.
- Berukuran minimal 40 x 60 cm.
- Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah.
- Diletakkan di tempat yang mudah terlihat.
 Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur
sedemikian rupa sehingga bahan yang terlebih dahulu masuk akan
lebih dulu pula dikeluarkan untuk dipakai dalam pekerjaan.

1.3. PELAKSANAAN
1.3.1.Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja
(SPK) oleh kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepada
Direksi / Pengawas sebuah “Network Planning” mengenai seluruh
kegiatan yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam
diagram mana dinyatakan pula urutan serta kaitan / hubungan antara
seluruh kegiatan-kegiaan tersebut.
b. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama masa pengadaan /
pembelian serta waktu pengiriman / pengangkutan dari :
- Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan
/ pembantu.
- Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama waktu fabrikasi,
pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.

5
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

e. Permintaaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana


kerja.
f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi / Pengawas akan memeriksa rencana kerja Pemborong dan
memberikan tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan / penyempurnaan atau
rencana kerja kepada Direksi / Pengawas dan meminta diadakannya
perbaikan / penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4
(empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan.
j. Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan
sebelum adanya persetujuan dari Direksi / Pengawas atau rencana
kerja ini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi / Pengawas telah
melalaikan kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja Pemborong
pada waktunya, maka kegagalan Pemborong untuk memulai pekerjaan
sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang memulai
pekerjaan yang disetujui Direksi, sepenuhnya merupakan tanggung
jawab dari pemborong bersangkutan.
1.3.2.Gambar Kerja (Shop Drawing)
a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan
(Construction Drawings) belum cukup memberikan petunjuk mengenai
cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Pemborong wajib untuk
mempersiapkan gambar kerja yang secara terperinci akan
memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh Direksi / Pegawas.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi / Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan untuk mana gambar-gambar tersebut di
atas harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas)
hari sebelum pemesanan bahan atau Pelaksanaan pekerjaan dimulai.
1.3.3.Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan
tersebut, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan
secara tertulis kepada Direksi / Pengawas dengan dilampiri gambar kerja
yang sudah disetujui. Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan
Pemborong untuk melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut.
1.3.4.Contoh Pekejaan ( Mock Up).
Bila pekerjaan dikehendaki oleh Direksi / Pengawas, Pemborong wajib
menyediakan sebelum pekerjaan dimulai.
1.3.5.Rencana Mingguan dan Bulanan.
a. Selambat lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana
pelaksanaan pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk
menyerahkan kepada direksi / pengawas suatu rencana mingguan yang

6
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

berisi rencana pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang


akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan, Pemborong
wajib menyerahkan kepada Direksi / pengawas suatu rencana bulanan
yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana
pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk
dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
e. Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan rencanan
mingguan maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam
melaksanakan perintah Direksi / Pengawas dalam melaksanakan
pekerjaan.
f. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, pemborong
diwajibkan untuk memberitahu Direksi / Pengawas mengenai hal
tersebut paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya.
1.3.6.Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik
untuk jenis pekerjaan bersangkutan.
1.3.7.Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan
akan diuji dengan cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan
dalam referensi yang ditetapkan dalam pada Pasal I.2. dari
Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan / Lembaga
yang akan melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Direksi /
Pengawas dari Lembaga / Badan Penguji milik Pemerintah atau yang
diakui Pemerintah atau Badan lain yang oleh Direksi / Pengawas
dianggap memiliki obyektifitas dan Integritas yang meyakinkan. Atau
hal yang terakhir ini Pemborong / supplier tidak berhak mengajukan
sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan
menjadi beban Pemborong.
d. Dalam hal dimana Pemborong tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari
bahan penguji yang ditunjuk oleh Direksi, Pemborong berhak
mengadakan pengujian tambahan pada lembaga / Badan lain yang
memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut di atas untuk mana
seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri oleh pemborong.
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut
memberikan kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan / Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada bahan / lembaga Penguji pertama
atau kedua dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
 Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi /
Pengawas dan Pemborong / supplier maupun wakil-wakilnya.
 Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari
alat alat penguji.

7
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana


kedua belah pihak sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari
hasil pengujian yang pertama, maka semua akibat langsung maupun
tidak langsung dari adanya semua pengulangan pengujian
menjadi tanggung jawab pemborong / supplier.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukan ketidaktepatan
kesimpulan dari hasil pengujian yang kedua, maka:
 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihan
Pemborong / Supplier akan diperlakukan sebagai pekerjaan
tambah.
 Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan
/ pengulangan pengujian akan diberikan tambahan waktu
pelaksanaan pada bagian pekerjaan bersangkutan dan bagian
bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan mana besarnya
adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi
1.3.8.Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian pekerjaan yang
lain yang mana akan secara visual menghalangi Direksi / Pengawas untuk
memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, pemborong wajib
melaporkan secara tertulis kepada Direksi / Pengawas mengenai
rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan
menutupi bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi /
Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada
bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan
pengerjaannya.
b. Kelalaian Pemborong untuk menyampaikan laporan di atas, memberikan
hak kepada Direksi / Pengawas untuk dibelakang hari menuntut
pembongkaran yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan
yang terdahulu yang mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung
oleh Pemborong.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil
langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan di
atas, maka setelah lewat 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan,
pemborong berhak melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap
bahwa Direksi telah menyetujui bagian pekerjaan yang ditutup tersebut.
b. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi / Pengawas atas suatu
pekerjaan tidak melepaskan Pemborong dari kewajibannya untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborong
(SPP).
c. Walaupun telah diperiksa dan disetujui kepada Pemborong masih
dapat diperintahkan untuk membongkar bagian pekerjaan yang
menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan
yang ditutupi.
1.3.9.Kebersihan dan Keamanan
a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa
berada dalam keadaan rapi dan bersih.

8
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

b. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan diarea kerja, termasuk


apabila diperlukan tenaga, peralatan, atau tanda-tanda Khusus.

1.4. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN


1.4.1.DOKUMEN TERLAKSANA (As Build Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Pemborong wajib menyusun
Dokumen Terlaksana yang terdiri dari:
- Gambar-gambar terlaksana (as built drawing)
- Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah
dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Pemborong untuk pekerjaan:
- Pekerjaan Persiapan
- Supply bahan, perlengkapan / peralatan kerja
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari :
- Dokumen pelaksanaan
- Gambar-gambar perubahan
- Perubahan Persyaratan Teknis
- Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai
petunjuk Direksi / Pengawas.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi /
Pengawas
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak,
utilitas dan pekerjaan pekerjaan lain dengan sistem jaringan
bersaluran banyak secara operasional membutuhkan identifikasi yang
bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini harus dilengkapi dengan daftar
pesawat / instalasi / peralatan / perlengkapan yang mengidentifikasi
lokasi dari masing-masing barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi / Pengawas dan Pemberi
Tugas, Pemborong harus membuat dokumen terlaksana hanya untuk
diserahkan kepada Pemberi Tugas. Pemborong tidak dibenarkan
membuat / menyimpan salinan ataupun copy dari dokumen terlaksana
tanpa ijin khusus tersebut.
1.4.2.PENYERAHAN
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada
Pemberi Tugas :
a. 2 (dua) dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan / perlengkapan:
- 2 (dua) set pedoman operasi (operational manual)
- suku cadang sesuai yang dipersyaratkan
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai “Construction Key” bila ada
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat
d. Dokumen dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai,
surat fiskal pajak, dan lain-lain).

9
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

e. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee / Warranty sesuai


uang yang dipersyaratkan.
f. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi / Pengawas
g. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) galon (masing-masing warna)
h. Bahan finishing lantai / dinding & atau masing masing minimal 2 m2

1.5. KEAMANAN PENJAGAAN


5.1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja
terhadap pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan,
kebersihan bangunan-bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan
taman-taman yang telah ada.
5.2. Pemborong berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila
bangunan yang telah terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka
pemborong berkewajiban untuk memperbaiki / membetulkan sebagaimana
mestinya.
5.3. Pemborong harus menyediakan penerangan yang cukup di lapangan,
terutama pada waktu lembur, jika Pemborong menggunakan aliran listrik
dari bangunan / komplek, diwajibkan bagi pemborong untuk memasang
meter sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang dipakai.
5.4. Pemborong harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak
mengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang sudah
ada.
5.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk
Pembangunan pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan
terhadap ketentraman penduduk atau jalan-jalan yang harus digunakan baik
jalan perorangan atau umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain.
Pemborong harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan
ganti rugi sehubungan dengan hal tersebut di atas.
5.6. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalan
raya atau jembatan yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalu
lalang peralatan ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut
bahan bahan / material guna keperluan proyek.
5.7. Apabila Pemborong memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin berat
atau unit-unit alat berat lainnya dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya
atau jembatan yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan
seandainya pemborong akan membuat perkuatan-perkuatan di atasnya,
maka hal tersebut harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas dan Instansi Yang berwewenang. Biaya untuk perkuatan tersebut
menjadi tanggungan Pemborong.

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

BAB 2
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1.1.KANTOR DAN GUDANG ARSITEKTUR


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor
Kontraktor, barak-barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan
bahan (Boukeet), yang sebelumnya telah dapat persetujuan dari pihak
Direksi / Pengawas berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.
Semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya, pada waktu
pekerjaan berakhir (serah terima) harus dibongkar.

2.1.2.SARANA PEKERJAAN
a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua
pekerjaan yang dilakukan di luar lapangan sebelum pemasangan
peralatan yang dimiliki serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan
memenuhi persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan
kerja di lapangan
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan harus
aman dari segala kerusakan hilang dan hal - hal dasar yang mengganggu
pekerjaan lain yang sedang berjalan.

2.1.3.PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA


a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan
tenaga kerja pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan
hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pengawas
lapangan. Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan
jam kerja dalam pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan
perburuhan yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Pemborong harus menyediakan akomodasi
dan fasilitas-fasilitas lain yang dianggap perlu misalnya (air minum,
toilet yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan fasilitas kesehatan
lainya seperti penyediaan perlengkapan PPPK yang cukup serta
pencegahan penyakit menular)
b. Pemborong harus membatasi daerah operasinya di sekitar tempat
pekerjaan tidak melanggar wilayah bangunan-bangunan lain yang
berdekatan, dan pemborong harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

2.1.4.PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN / SARANA YANG ADA


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan / konstruksi sekitarnya
menjadi tanggung jawab Pemborong untuk memperbaikinya, bila
kerusakan tersebut jelas akibat pelaksanaan pekejaan.

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

b. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus selalu menjaga


kondisi jalan sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
c. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan / menyerahkan
kepada pihak yang berwenang bila nantinya menemukan benda-benda
bersejarah.

2.1.5.PENJAGAAN, PEMAGARAN SEMENTARA, DAN PAPAN NAMA


a. Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaannya yang dianggap peting selama
pelaksanaan, dan sekaligus menempatkan petugas keamanan untuk
mengatur sirkulasi / arus kendaraan keluar / masuk proyek.
b. Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih
dahulu memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaan yang
dilakukan
c. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan,
sehingga tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang
dilakukan, serta tempat penimbunan bahan bahan.
d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan / kuat sampai
pekerjaan selesai dan tampak dari luar dapat menunjang estetika atas
kawasan yang ada.
e. Syarat pagar pengamanan :
- Pagar dari seng gelombang finish cat berpola sesuai dengan
pengarahan pemberi tugas dengan ketinggian 200 cm.
- Rangka kayu meranti berukuran 5 x 7 cm, dengan pemasangan 4 jalur
menurut tinggi pagar.
f. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memasang papan nama
proyek yang dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.

2.1.6.PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA


a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur
pompa di tapak proyek atau disulai dari luar (PDAM). Air harus bersih,
bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan rencana.

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari


sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan,
atau penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan
pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk mensuplai kantor Direksi
Lapangan.
c. Segala Biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban
Kontraktor.

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

BAB 3
PEKERJAAN
ARSITEKTUR
3.1. UMUM

3.1.1.KETENTUAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu serta cara kerja yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah,
nasional, maupun internasional, serta berdasarkan jenis bahan /
material, cara pelaksanaan (metode) dan sistem yang dibutuhkan.
 Seluruh pekerjaan akan dikelola (manage) oleh konsultan
pengawas, yaitu dalam hal Koordinasi dan Pengawasan, mencakup
mutu hasil kerja (kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule) dan
Pembiayaan.
 Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuan
warnanya harus terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Konsultan
Perencana serta mendapat persetujuan dari (Owner).
b. Peraturan-peraturan yang dipakai
 Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2.
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
 Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
 Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan
Umum (A.V.) No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran
Negara No. 14571.
 Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis
yang diberikan Konsultan pengawas.
 Standart Normalisasi Jerman (D.I.N.).
 American Society for Testing and Material (A.S.T.M.).
 American Concrete Institute (A.C.I.).
 Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500-
78A
 Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.
 Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-
75/0075-75.
 Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AVGNOR P18-
303 dan NZS-3121/1974.
 Pengendalian seluruh pekerjaan beton ini harus sesuai dengan
persyaratan : PBI 1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Standar dari bahan waterproofing mengikuti prosedur yang ditentukan


oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti :NI.3, ASTM 828,
ASTME, TAPP I 803 dan 407.
 Pengendalian pekerjaan keramik harus sesuai dengan peraturan ASTM,
NI-129, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
 Pengendalian seluruh pekerjaan karpet harus sesusi dengan
peraturan-peraturan ASTM – E-648 dan sesuai dengan
ketentuan- ketentuan dari pabrik.
 Syarat bahan glass block sesuai dengan standar pabrik, tanpa cacat
serta memenuhi dalam PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189/78.
 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam
NI-5 (PKKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi
persyaratan dalam SII 0458-81.
 Pengendalian seluruh pekerjaan cat, harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi
persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
 Bahan cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970/1971, AS.K-41
dan NI.4, serta mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
 Persyaratan bahan marmer harus konsisten terhadap PUBI pasal 26
dan SII 0015-76.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan
kepada Konsultan pengawas untuk diperiksa yang selanjutnya
dimintakan persetujuan kepada Konsultan Perencana.
2. Semua bahan material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan,
Kontraktor harus mengajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang
setara kepada Konsultan pengawas untuk diserahkan kepada
Perencana, selanjutnya Perencana mengajukan bahan material
tersebut kepada pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuannya.
3. Hal-hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna
cat,keramik, batu temple, politur dan sebagainya harus mendapat
persetujuan dari Perencana (Arsitek) terlebih dahulu sebelum
dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan
material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya
tambahan.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik material yang bersangkutan
termasuk mengajukan cara perawatan / maintenance seluruh bahan /
material bangunan sebagai informasi bagi Konsultan pengawas
dan untuk dapat digunakan kelak oleh Pemilik Bangunan.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi
dibutuhkan agar dapat melakukan penyelesaian / penggantian dalam

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

suatu pekerjaan, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan


harus disetujui Konsultan pengawas.
6. Semua material yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaan
tertutup atau dalam kantong / kaleng yang masih disegel dan berlabel
pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh
dan tidak ada cacat.
7. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik,
terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup
menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi sesuai dengan jenisnya
seperti yang disyaratkan dari pabrik.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site /
lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan
untuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
lainnya Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan
pengawas. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan
di tempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Setiap produk yang diajukan oleh Main / Sub Kontraktor harus
dilengkapi dengan cara perawatan / maintenance dari produk
tersebut yang :
 Sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik yang bersangkutan ;
 Sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat ;
 Disetujui oleh konsultan pengawas.
11. Untuk setiap pekerjaan cat, maka Kontraktor atau aplikator :
 Harus kepada pabrik cat sesuai dengan jumlah kebutuhan proyek ;
memberikan surat penunjukkan dari pabrik cat yang bersangkutan
/ rekomendasi sebagai applicator ;
 Harus melakukan pengecatan secara full system ;
 Harus mengajukan sistem pengecatan dan jenis cat ;
 Harus mengajukan urutan kerja ;
 Harus mengajukan bukti pesanan ;
 Harus memberikan surat jaminan supply dari pabrik cat sampai
proyek selesai ;
 Harus memberikan surat jaminan mutu berbentuk sertifikat
garansi yang dikeluarkan oleh pabrik cat (produsen) yang
ditandatangani Direktur Perusahaan, dengan dilampiri surat
Pengantar dari Main Kontraktor.

3.1.2.PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Pengukuran
1. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa
pelaksanaan berikut ahli ukur yang berpengalaman.
2. Untuk menentukan koordinat bangunan, Kontraktor diwajibkan
mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai


peil ketinggian tanah untuk menentukan elevasi0,00, letak pohon
yang perlu dipertahankan (apabila ada), letak batas-batas site
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
3. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan
lapangan yang sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada Konsultan
pengawas untuk diminta keputusannya, setelah berkonsultasi
dengan Perencana.
4. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan
alat-alat Waterpass / Theodolith yang ketepatannya dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / Waterpass beserta petugas
yang cakap melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan
pengawas selama pelaksanaan proyek.
6. Pengukuran sudut siku-siku dengan benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
disetujui oleh Konsultan pengawas.
7. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
b. Tugu Patokan Dasar & Titik Pinjaman / Referensi
1. Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Konsultan pengawas,
sebanyak 2 (dua) buah pada dua sisi yang berlainan.
2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton penampang sekurang-kurangnya
200 x 200 mm, tertancap kuat di dalam tanah.
3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda
yang jelas dan dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari
Konsultan pengawas untuk membongkarnya. Selain itu Kontraktor
diharuskan membuat titik Penjamin / Referensi yang akurat dari waktu
ke waktu sepanjang masa pelaksanaan, mendahului kemajuan
pekerjaan.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar
termasuk tanggung jawab Kontraktor.
5. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak
(perpindahan) Kontraktor wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuai
keadaan lapangan.
c. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)
1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu meranti ukuran
(50/70 mm) atau kayu dolken, diameter 80-100 mm, yang
tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan atau
diubah-ubah berjarak maksimum 1.500 mm satu dengan lainnya.
2. Papan dasar pelaksanaan(Bouwplank) dibuat dari kayu meranti, ukuran
tebal 20 mm, lebar 200mm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah
atasnya. Pemasangan harus kuat dan menggunakan sifat dasar
(waterpass).

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

3. Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang


mennyatakan as-as dan level / peil-peil dengan warna yang jelas
dan tidak mudah hilang bila terkena air hujan.
4. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 1.000 mm dari sisi luar
galian tanah pondasi.
5. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor
harus melapor kepada Konsultan pengawas.
6. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar
pelaksanaan termasuk tanggungan Kontraktor.

3.2. SPESIFIKASI UMUM

3.2.1.PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


a. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
- Meliputi pekerjaan beton praktis, seperti: sloof, kolom, ring balok, neut
kusen, angkur beton setempat, plat meja, dengan mutu beton K-175
serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
- Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis
merk dan atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang
telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan. Tempat penyimpanan harus diusahakan sedemikian
rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai
terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat penumpukan
semen.
- Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari Bahan-
bahan organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi
butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
- Koral Beton
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta gradasi
kekerasan seseuai dengan syarat syarat PBI 1971. Penyimpanan /
penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang
lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak bercampur untuk
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, asam, alkali dan bahan bahan organis / bahan lainnya yang

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

dapat merusak beton dan harus memenuhi NI – 3 pasal 10.


- Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak
dan bebas dari cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampang
besi adalah bulat dan memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktor
diwajibkan, bila dipandang perlu untuk memeriksa mutu besi beton
ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya
Kontraktor.
- Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
 Peraturan-Peraturan Walikota Samarinda Nomor 6 Tahun 2019
Tentang Penyelenggaraann Bangunan Gedung.
 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
 Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
 Peraturan-Peraturan Pembangunan Daerah Kota Samarinda Nomor 5
Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Samarinda Tahun 2016-2021.
 Ketentuan-Ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong
Pekerjaan Umum (AV) No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan
Lembaran Negara No 14571.
 Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun
tertulis yang diberikan Konsultan pengawas.
 Standar Normalisasi Jerman (D.I.N.).
 American Society for Testing and Material (A.S.T.M).
 American Concrete Institue (A.C.I).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
- Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah : K-175 dan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan PBI-1971
- Pembesian
 Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum pada PBI-1971.
 Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar
konstruksi.
 Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi
tersebut tidak berubah tempat decking sesuai dengan ketentuan
dalam PBI-1971.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan
dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Konsultan pengawas.
d. Cara Pengadukan
- Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
- Takaran untuk semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan pengawas dan tercapai mutu pekerjaan seperti
yang ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat. Selama pengadukan

1
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump


pada setiap campuran baru. Pengujian slump minimum 30 mm dan
maksimum 75 mm.
- Pengecoran Beton
 Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh,
pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan
penulangan dan penempatan penahan jarak.
 Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan
Konsultan pengawas.
 Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan
alat penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus
dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan
sarang-sarang koral / split yang dapat memperlemah konstruksi.
 Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan hari
berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh
Konsultan pengawas.
e. Pekerjaan Acuan / Bekisting
- Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu
yang memenuhi persyaratan dalam NI-2 pasal 5.1.
- Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-
perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk
dan tetap pada kedudukan selama pengecoran.
- Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-
kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potonngan kayu, tanah dan
sebagainya sebelum pengecoran dilakukan serta harus mudah
dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
- Tiang-tiang acuan harus di atas papan atau baja untuk
memudahkan pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh
disambung lebih dari satu. Tiang-tiang yang digunakan dari kayu
dolken diameter 80-100 mm atau sengon 50/70 mm.
- Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan /
balok secara cross.
- Pembukaan acuan baru harus dibuka setelah memenuhi syarat-syarat
yang dicantumkan dalam PBI-1971.
- Kayu yang dipakai adalah papan atau multiplex dengan tebal 25 mm.
- Penggunaan bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk /
spesifikasi pabrik.
f. Kawat Pengikat/Bendrat
Kawat pengikat besi beton / rangka dibuat dari baja lunak dan tidak
disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40
mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI –1971).

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

g. Pekerjaan pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilaksanakan


dengan ijin tertulis dari Konsultan pengawas. Setelah bekisting dibuka,
tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton
tanpa persetujuan tertulis dari Konsultan pengawas.
h. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan
pekerjaannya sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
i. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada
uraian dan syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambar-
gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar
negeri.
j. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan
contoh- contoh material : besi, koral, pasir, pc untuk mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas.
k. Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi / kubus beton di
laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
l. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor dengan mengambil
benda uji berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan
syarat- syarat / ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harus
disaksikan oleh Konsultan pengawas dan diperiksa di laboratorium
konstruksi beton yang ditunjuk Konsultan pengawas. Jumlah dan
frekuensi pembuatan kubus serta ketentuan-ketentuan lainnya sesuai
dengan PBI-1971.
m. Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x
24 jam setelah pengecoran.
n. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain.
o. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
p. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus-menerus selama 1 (satu) minggu atau
lebih dan apabila menggunakan curing agent pemeliharaannya sesuai
standar produk (sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971).
q. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
- Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.
- Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
r. Sparing Conduit dan pipa-pipa :
- Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
- Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
minta persetujuan pelaksanaan dan bila tidak ada dalam gambar, maka
Kontraktor harus mengusulkan dari Konsultan pengawas.
- Bilamana sparing-sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan
dengan tulangan besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan
tanpa persetujuan dari Konsultan pengawas.

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum


pengecoran dan diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat
pengecoran beton.
- Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton
waktu pengecoran.
s. Hal-hal lain (Miscellaneous Items)
- Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang harus dibeton sebagai
bekas jalan kerja sewaktu pembetonan. Digunakan mutu beton seperti
yang ditentukan dan dengan penghalusan permukaannya.
- Untuk pekerjaan lantai beton, harus diratakan sehingga diperoleh
permukaan lantai yang betul-betul rata. Sesudah selesai ditrowel,
jika ada permukaan lantai beton yang akan dicat, maka lantai beton
harus betul-betul kering sempurna dan memenuhi syarat untuk
dilakukan pengecatan.
- Untuk pekerjaan dinding / kolom lepas cetak yang harus dicat,
dilakukan dengan dengan pengecatan cat emulsi pada saat beton
sudah kering sempurna dan memenuhi syarat untuk dicat.

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

3.2.2.PEKERJAAN PASANGAN
a. Penjelasan Umum
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
masing-masing pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang baik
dan sempurna.
- Penggunaan masing-masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambar
rencana ataupun petunjuk / perintah Direksi / Pengawas Lapangan.
- Pengendalian Pekerjaan :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
- PUBI - 1982
- NI-3 - 1970
- NI-10 - 1973
- SII-0021 - 1978
b. Pasangan Batu Bata
- Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding / tembok gedung,
pondasi ringan, saluran, bak-bak bunga, ataupun pasangan batu
bata lainnya yang ditunjuk pada gambar rencana.
- Bahan
 Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitas
baik yaitu dengan hasil pembakaran yang matang berukuran sama
kira-kira 6 x 12 x 20 cm tidak boleh terdapat pecah-pecah (melebihi
20%) dan tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai.
 Sebagai Semen dan Pasir untuk pasangan batu bata ini harus
sama dengan kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan
beton.
 Kecuali ditentukan lain semua pasangan batu bata dipasang dengan
perekat dengan campuran 1pc : 6ps. Sedangkan pasangan bata
yang kemungkinan lebih sering berhubungan dengan air (pas. Bata
transram) digunakan perekat dengan campuran 1 pc : 4 ps.
- Pelaksanaan
 Dimana diperlukan menurut direksi, pemborong harus membuat
shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
 Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang
diperlukan.

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Adukan dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang


digunakan sesuai dengan petunjuk Perencana / Direksi.
 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk
dalam gambar arsitektur terutama gambar detail dan gambar
potongan mengenai ukuran tebal / tinggi / peil dan bentuk profilnya.
 Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan tidak
boleh terdapat retak-retak, dipasang dengan fungsi, ukuran
ketebalan dan ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana.
 Mencampur Perekat
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujui
atau dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang
memakai perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.
 Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih
dahulu dengan air dan permukaan yang akan dipasang harus basah
juga dan untuk semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5
cm agar penyelesaian dinding / plesteran dapat melekat dengan
baik, sedang dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembok
harus diberi nat selebar 1cm dan dalam 1 cm.
 Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi
1,00 m untuk setiap harinya.
 Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah
sama sekali tidak diperkenankan.
 Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harus
dipasang beton praktis ukuran penampang 15 x 15 cm dengan
tulangan 4 Ø 10, beugel Ø 8 – 150.
 Pasangan batu bata 1pc : 2ps sebagai pasangan di bawah permukaan
tanah / lantai harus diberapen dengan adukan 1pc : 3 ps.
 Syarat-syarat penerimaan :
 Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila
deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 12 m2 tidak
lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci / diplester).
 Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci / diplester).
 Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapid an
benar-benar tegak lurus.

3.2.3.PEKERJAAN KAYU
- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Meliputi pekerjaan kayu yang dilakukan pada seluruh detail yang


ditunjukkan / disebutkan dalam gambar.
- Persyaratan Bahan
 Bahan dari kayu yang telah dikeringkan / diproses oven, mutu kelas A,
kelas kuat I-II dan kelas awet I.
 Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan peraturan
kayu bangunan untuk perumahan dan gedung yang ditentukan dalam
PKKI, PUBI-1982 pasal 37 dan SII 0458-81
 Persyaratan pengawetan bahan kayu harus memenuhi syarat-syarat
yang ditentukan dalam Standart Kehutanan Indonesia (SKI), No C-M-
001 : 1987. Bahan pengawet yang digunakan harus memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam table 1 dan 2.
 Pengawetan Kayu
Seluruh bahan kayu harus diawetkan dengan sistem Hickson´s Timber
Preservation dengan Tanalith CT 116 / Diffusol CB concencrate atau
cara-cara lain dari pengawetan kayu yang diusulkan oleh Kontraktor
dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
pengawas .
 Ukuran finish kayu sesuai detail gambar
 Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5,
(PPKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan
SII 0458-81.
 Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan
permukaan rata bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan
cacat lainnya.
 Kelembaban yang disyaratkan maksimum 17%, untuk seluruh
bahan kayu yang digunakan.
 Accessories
 Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang digalvanis.
 Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm, untuk
plat baja dipakai ketebalan 2mm.

Tabel 1 : Golongan bahan pengawet yang dapat dipakai :


Golongan bahan pengawet kode Sifat

Tembaga – Chrom – Arsen CCA J, S, AL

Tembaga – Chrom – Boron CCB J, S, AL

Boron – Flour – Chrom - Arsen BFCA J, S, AL

Keterangan : J : dapat mencegah jamur

S : dapat mencegah serangga.


AL : agar tahan pelunturan

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

Tabel 2 : Jenis dan Komposisi Bahan Pengawet yang diijinkan


Gol. Jenis Komposisi % Bentuk Formulasi
CCA 1. Tanalit CT CuSO4 27,4 Bubuk, 100% bahan
Na2Cr2 O4 48,2 garam anhidrida
As2O52H2O 24,4

2. Celcure A (P) CuSO45H2O 32,5 Pasta, minimum 95%

Na2Cr2O72H2O 41,0 Bahan aktif garam


As2O52H2O 26,4

CCB 1. Wolmanit CB CuSO4 33,0 Bubuk, 97% bahan


Na2Cr2O7 40,0 aktif garam
As2O52H2O 24,0

2. Diffusol CB CuSO4 28,6 Bubuk, 100% bahan


Na2Cr2O7 43,9 aktif garam

BFCA 1. Koppers Na2B4O75H2O 25,0 Bubuk, 100% bahan


Formula 7 H3BO3 40,0 aktif garam
NaF 15,0
As2O52H2O 11,0
Na2Cr2O72H2O 9,0

- Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan
lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos,
baut, angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan terutama

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat


bekas penyetelan.
 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku
antar sisi-sisinya dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan / pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.
 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di
Work Shop di luar tempat pekerjaan / pemasangan.
 Bahan kayu tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau
finishing lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan
pengawas.
 Setelah semua pekerjaan kayu terpasang perlu diberi perlindungan
terhadap benturan dan pengotoran sebagai akibat pelaksanaan
pekerjaan lain.

3.2.4.PEKERJAAN PLESTERAN SEMEN


- Lingkup pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
 Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata
pada kedua sisi bidangnya (dalam dan luar), plesteran dinding
beton, pengisi dan perekat pada pemasangan bahan finishing, serta
seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
- Persyaratan Bahan
 Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-
benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, serta harus melalui
ayakan # 1,6 – 2,0 mm.
 Untuk area yang tidak memakai finishing bahan lain, dipakai campuran
DURACOAT ex. Durabuilt atau yang setara dengan pemakaian
sesuai dengan standar pabrik yang bersangkutan, agar dapat
diperoleh sifat tahan / kedap air (watertight).
 Pada pemasangan aduk / spesi agar menggunakan :
Pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang berbeda, seperti :
pertemuan kolom dinding bata, plat beton dinding bata, kolom baja
yang difinish plaster dan sebagainya untuk menghindarkan retak
rambut, diberi nat dengan lebar nat 5mm dan dalamnya 5 mm.
 Pada area tempat terjadi pertemuan bahan yang berbeda (misalnya
: kolom beton-bata atau balok beton–bata) dipasang kawat ayam
dengan overlap yang cukup untuk mencegah keretakan.
 Finishing plesteran menggunakan cat sesuai gambar, seperti
dinyatakan dalam RKS Pekerjaan Pengecatan.

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk canpuran 1 PC : 4
pasir, kecuali pada dinding batu bata semen raam / rapat air.
 Pada dinding batu bata semen raam / rapat air diplester dengan
aduk campuran 1 pc : 3 ps (yang dilakukan pada sekeliling dinding
ruang toilet, dinding eksterior, dan bagian-bagian yang ditentukan /
disyaratkan dalam detail gambar.
 Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari Lumpur serta
material tidak terpakai lainnya, diayak terlebih dahulu dengan mata
ayakan d 3 mm seperti yang dipersyaratkan.
 Material lain yang terdapat dalam persyaratan di atas tetapi
dibutuhkan untuk menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui konsultan
pengawas.
 Semen portland yang dikirim ke site / lapangan harus dalam
keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan
berlabel pabriknya, bertuliskan tipe dan tingkatannya, dalam keadaan
utuh dan tidak ada cacat.
 Bahan harus disimpan di tempat kering, berventilasi baik,
terlindung, bersih, tempat penyimpanan bahan harus cukup
menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai dengan jenisnya yang
disyaratkan dari pabrik.
 Semua bahan yang sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada
konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan
ketentuan / persyaratan dari pabrik yang bersangkutan, material
yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
 Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site
/ lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi
persyaratan untuk mulainya pekerjaan.
 Bila kelainan dalam hal apapun antara gambar, sepesifikasi dan lainnya
kontraktor harus segera melaporkan kepada manajemen kotruksi.
Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan di tempat
tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
 Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150
mm atau sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan
plesteran yang melebihi 22 mm harus diberi kawat untuk membantu
dan memperkuat daya lekat pelsteran, pada bagian pekerjaan yang
diijinkan konsultan pengawas.
 Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kusen dan
pekerjaan lainnya, harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal
5 mm dan dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
 Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

berumur 8 hari (kering betul), sehingga siap untuk di cat atau finish
wall paper.
 Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan wajar tidak
terlalu tiba-tiba, dengan membasahi plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara tetap.
 Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi),
atas biaya kontrator selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan
pemilik / pemakai.
 Khusus untuk permukaan beton yang akan diplester, maka :
 Seluruh permukaan beton yang akan di plester harus di buat kasar
dengan cara dipahat halus.
 Sebelum plesteran dilakukan, seluruh permukaan beton yang akan
diplester, dibersihkan dari kotoran, debu dan minyak serta
disiram
/ dibasahi dengan air semen.
 Plesteran beton dilakukan dengan aduk kedap air campuran 1 PC : 2
Ps.
 Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu
dengan mata ayakan seperti yang disyaratkan.

3.3. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING

3.3.1.PEKERJAAN SUB LANTAI


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai
yang berlangsung di lantai dasar yang tidak memakai plat beton
serta sesuai detail yang disebutkan / ditunjukkan pada gambar.
- Persyaratan Bahan
 Semen portland harus memenuhi NI – 8, 0013-81 dan ASTM C
1500- 78A.
 Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.
 Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-
75/0075-75.
 Air harus memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 9, AFNOR P 18 -303
dan NZS – 3121/1974.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :
PBI 1971 (NI – 2) PUBI 1982 dan (NI - 8).
- Syarat-syarat Pelaksanaan

2
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan
konsultan pengawas.
 Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk peyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
konsultan pengawas.
 Pekerjaan sub lantai dikakukan langsung di atas tanah, maka
sebelum pasangan sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu, lapisan
urug di bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah
dipadatkan sesuai persyaratan), rata permukaanya dan telah
mempunyai daya dukung maksimum.
 Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara pc, pasir beton dan
kerikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
 Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang
disebutkan / disyaratkan dalam detail gambar.
 Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpass, kecuali pada
lantai ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan
tertentu perlu diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuai
yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk konsultan
pengawas.

3.3.2.PEKERJAAN WATER PROOFING


- Lingkup Pekerjaan
 Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar memenuhi uraian syarat
di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
 Bagian yang diberi lapisan waterproofing ialah:
 Liquid
Pada area toilet, serta bagian lain yang dinyatakan dalam gambar
- Persyaratan Bahan
 Persyaratan Standar Mutu Bahan dan prosedur mengikuti yang
ditentukan oleh pabrik dan standard-standard lainnya seperti : NI.3,
ASTM 828, ASTME, TAPP 1 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan
merubah standard dengan cara apapun tanpa ijin dari Konsultan
pengawas.
 Bahan
Untuk lapisan kedap air digunakan produk dalam negeri yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen spunbond
polyester core coated pada dua sisi dengan modified bitument
dan dengan special polypropylene thermoplastic polymers.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Dilapis 1 kali dengan tebal minimum 3 mm, reinforcement 180


gr/m2 non woven polyester fabric dengan karakteristik fisik dan
kimiawi dan kepadatan yang merata dan konstan
 Untuk lapisan yang menggunakan bahan liquid dipakai TAR.P.U.YXT
12 atau yang setara dan untuk semua pruduk harus mengikuti
full system sesuai dengan persyaratan dari pabrik.
 Dilapis 2 kali dengan bahan liquid (minimum) dengan urutan
pekerjaan sesuai dengan pelapisan yang disyaratkan oleh pabrik.
 Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian overlapping.
Overlapping antar sambungan adalah 100mm, tekukan vertikal
adalah 200mm, pada lubang masuk 50mm.
 Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
 Perilaku material pada 100oC harus tetap stabil.
 Berwarna hitam atau ditentukan kemudian.
 Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.
 Pengujian
 Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada
labolatorium yang ditunjuk Konsultan pengawas, baik mengenai
komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya.untuk ini
kontraktor / supplier harus menunjukkan surat rekomendasi hasil
pengetesan dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum
memulai pekerjaan.
 Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan
atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah
dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti
dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang
diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.
 Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan
cara memberi air di atas permukaan pekerjaan baru setelah
mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
 Pengiriman dan penyimpanan bahan
 Bahan harus didatangkan ketempat perkerjaan keadan baik dan
tidak bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel
dan berlabel pabriknya.
 Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak
lembab, kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
 Tempat penyimpanan harus cukup bahan di tempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya, kontraktor bertanggung
jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik dan
sebelum atau selama pelaksanaan, dan wajib menggantinya jika
terdapat kerusakan yang bukan tindakan pemilik.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Syarat-syarat pelaksanaan
 Semua bahan yang belum dikerjakan harus ditunjukkan kepada
konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap
persetujuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang
tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka
bahan-bahan pengganti harus disetujui konsultan pengawas
berdasarkan contoh yang diajukan oleh kontraktor
 Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat
pada uraian dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam
gambar-gambar, instruction manual dan manufacture dan
standart-standart yang disyaratkan.
 Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk
konsultan pengawas.
 Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan
lainya, kontraktor harus segera melaporkan kepada konsultan
pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan
memulai pekerjaan di suatu tempat dalam hal ada kelainan /
perbedaaan di tempat itu, sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
 Gambar Detail Pelaksanaan
 Kontrator harus membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
 Kontraktor harus membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dengan gambar kerja /
dokumen kontrak.
 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau
persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapatkan
persetujuan terlebih dahulu dari konsultan pengawas.
 Contoh
 Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh
proyek.
 Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan pada konsultan
pengawas sebanyak minimal 2 (dua) produk yang setara dari
berbagai merk pembuat atau kecuali ditentukan lain oleh konsultan
pengawas.
 Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merk yang
memenuhi spesifikasi akan diambil oleh konsultan pengawas dan
akan diinformasikan kepada kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan
tersebut.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Bilamana diinginkan, kontrator wajib memuat mock-up sebelum


pekerjaan dimulai.
 Cara pelaksanaan
 Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan)
dan terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan
sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas.
 Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat
yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak
mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi
arsitektur, maka dibagian atas dari lembar waterproofing ini
harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan,
dimana lapisan ini dapat berupa lantai screed maupun material
finishing.
 Pengujian mutu pekerjaan
 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan /
pengetesan terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti
dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah diberi
lapisan kedap air.
 Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas.
 Pada waktu penyerahan maka kontraktor harus memberikan
jaminan atas semua pekerjaan perlindungan terhadap
kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari
bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala
jenis kerusakan yang terjadi.
 Syarat pengamanan perkerjaan
 Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan
yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet
permukaan atau kerusakan lainnya.
 Kalau terhadap kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan
pemilik atau pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan /
dilaksanakan maka kontraktor harus memperbaiki / mengganti
sampai dinyatakan dapat diterima oleh konsultan pengawas. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah tanggung
jawab kontraktor.

3.4. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK POLISH, UNPOLISH, KERAMIK TEGEL,


DAN DINDING KERAMIK
- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat bantu lainya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Pekerjaan lantai keramik. Plint keramik ini dilakukan pada seluruh


finishing lantai sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam detail
gambar.
- Persyaratan Bahan
 Bahan yang digunakan
 K eramik
 Keramik Marble Look Polished ex. Sejati atau produk yang lain
yang setara, ukuran 40 x 40 cm.
 Keramik motif kasar merk Royal atau yang setara, ukuran 40 x 40
cm.
 Keramik Tegel atau yang setara, ukuran 20 x 20 cm.
 Keramik dinding merk Supermilan atau yang setara, ukuran 20 x
40 cm.
 Keramik-keramik tersebut di atas sebelum dipasang harus
mendapat persetujuaan dari konsultan pengawas setelah
berkonsultasi dengan perencana dan pemilik proyek.
 Plint
 Digunakan plint keramik homogeneous & keramik standart
dengan uk. 10 x 60 cm pada seluruh area yang ditunjuk
pada gambar
 Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus
seragam, warna tidak seragam akan ditolak.
 Tebal minimal 8 mm atau sesuai dengan standart pabrik, dengan
kekuatan lentur 250 kg/cm2 dan mutu tingkat 1 (grade)
 Bahan pengisi siar AM 50 atau produk lain yang setara, sewarna
dengan keramik. Untuk daerah basah ditambahkan liquid groud
additive AM 54 sebagai pengganti air, dengan ketentuan sesuai pabrik.
 Bahan perekat menggunakan perekat AM 40, untuk daerah basah
menggunakan AM 30 atau setara dengan persyaratan sesuai
standart pabrik.
 Warna akan ditentukan kemudian.
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI – 19) dan dari
distributor bahan pengisi siar serta bahan perekat harus
memberikan supervisi dan garansi pemasangan selama 5 tahun.
 Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan
pengawas setelah berkonsultasi dengan perencana dan pemilik.
 Kontrator harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan
teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi konsultan
pengawas.
 Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi
dibutuhkan untuk menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam
bagian ini, harus benar-benar, berkualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui konsultan pengawas.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Toleransi terhadap panjang = 0.50% toleransi terhadap tebal.


- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai
keramik sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui
konsultan pengawas (antara lain lantai screed, kering dari lantai
screed = min 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan
keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari lantai beton adalah
minimum berusia 28 hari.
 Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
tidak cacat dan tidak bernoda.
 Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
 Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan
kedalaman maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar serta sesuai
petunjuk konsultan pengawas. Siar-siar harus membentuk garis-
garis sejajar lurus dan sama lebar dan sama dalamnya untuk siar-
siar yang berpotongan harus membentuk siku dan saling
berpotongan tegak lurus sesamanya.
 Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai kententuan dalam
persyaratan bahan dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna
bahan yang dipasanganya.
 Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong
khusus (mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda yang terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
 Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan
pasang atau hal-hal seperti yang ditunjukkan.
 Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan
tepian yang sempurna.
 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan
lain selama 3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaan.
 Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
 Tetapkan data level lantai yang tepat.
 Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
 Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik.
 Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan
penampilan yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar
mungkin.
 Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan
persetujuan.
 Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, keramik akan
dipasang mulai dengan plint adalah rata / lurus.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)

LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR


RUMAH TINGGAL

 Grouting
 Keramik diberi grunt ketika keramik sudah terpasang dengan tepat,
setelah naat dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan
menggunakan compresor (ditiup)
 Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang
diinginkan.
 Ketika grount sudah mengeras, basahi keramik dengan air. Dan
akhirnya poles dengan kain

3.5. PEKERJAAN PLAFOND

3.5.1.PEKERJAAN PLAFOND DAN LIST PLAFOND GYPSUM BOARD, AKLIRIK


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan pemasangan plafond dan list plafond gypsum Board,
Aklirik Area sesuai dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan pengawas.
- Persyaratan Bahan
 Bahan Rangka
 kerangka aluminium / metal furing (Amstrong ceiling) :
- Ketebalan Cat : 20 micron
- Kualitas : Metal furing sistem Buman G 203
terbuat dari bahan zincalume, kuat, tahan karat, tahan api,

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

ringan dan cepat pemasangannya, seperti merk armstrong,


daiken atau yang sekualitas.
 Dimensi : 60 x 60 cm2 atau sesuai gambar
- Penutup langit-langit
Digunakan gypsum board tebal 9 mm produk Jayaboard atau dan
kalsiboard tebal 3.5 mm yang bermutu baik produk lain yang setara
dan telah disetujui oleh Direksi / konsultan pengawas. Jenis yang
digunakan adalah Type water resistant.
- List penutup langit-langit
Digunakan List gypsum yang bermutu baik, dari produk yang sama
dengan plafond dan yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas dalam
arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Jenis yang
digunakan adalah Type water resistant.
- Bahan finishing penutup plafond
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar
cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Konsultan
pengawas. Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus
rata dan halus (ditreatment). Plafond dan list plafond gypsum ini
difinish dengan cat emulsi.
 Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.
 Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan
dasar cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Konsultan
pengawas. Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan
harus rata dan halus (ditreatment). Plafond eternit ini difinish
dengan cat emulsi.
 Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.
- Syarat-syarat pelaksanaan
 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong yang berpengalaman
dan dengan tenaga-tenaga ahli.
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuuk
membuat shop drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari
bentuk, pola lay-out / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
 Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan,
pemasangan sesuai dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan
dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup
langit-langit yang dipasangnya.
 Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak
cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal :
permukaan merupakan bidang miring / tegak sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar.
 Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangka
harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang
bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Bahan penutup langit-langit adalah gypsum board dan kalsiboard


dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan
bahan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
 Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak melendut.
 Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding
dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan gambar.
 Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah
dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit
sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat
lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
 Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai
dengan gambar untuk itu dan setelah gypsum board terpasang,
bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan
tidak bergelombang, dan sambungan antar unit-unit gypsum board
tidak terlihat.
 Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access
panel di langit-langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum
board di sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan /
pemeliharaan M&E.

3.6. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA


3.6.1. PEKERJAAN KUSEN DAN LOURVE ALUMUNIUM
- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan lourve
aluminium, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
 Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen,
pintu dan jendela, pekerjaan kaca dan cermin.
- Persyaratan bahan
 Terbuat dari bahan aluminium Framing System, dari produk
dalam negeri ex.Alexindo Coating warna Putih atau produk lain
yang setara yang memenuhi Aluminium extrusi sesuai SII extrusi
sesuai extrusi 0695-82, 0649-8
 Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan
terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop
drawing yang disetujui Konsultan pengawas dan Perencana.
 Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi
warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian
pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi dan lain-
lain,

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit


didapatkan warna yang sama.
 Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih
dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran,
ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan, yang
disyaratkan Konsultan pengawas.
 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja
dan Syarat-syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
 Konstruksi kusen dan lourve aluminium yang dikerjakan seperti
yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya.
 Khusus untuk kusen aluminium eksterior (Mullion dan
Transome), bentuk dan ukuran profil aluminium sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan
perhitungan struktur rangka serta pembuatan gambar detail rinci
dalam shop drawing yang disetujui Konsultan pengawas dan
Perencana.
 Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekanan
angin 120 kg/m2, untuk setiap type dan harus disertai hasil test.
 Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air /
kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke
dalam interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam
jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 lt/m2 min.
 Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
 Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harus
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit
jendela, pintu dan partisi yang mempunyai toleransi ukuran sebagai
berikut :
 untuk tinggi dan lebar 1 mm
 untuk diagonal 2 mm
 Accessories
 Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
aluminium harus ditutup caulking dan sealant.
 Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type
795 atau yang setara.
 Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari
steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari
13 mikron sehingga tidak dapat bergerak / bergeser.
 Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau
plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer
yang jernih.

3
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil
lubang bukaan dinding. Kontraktor diwajibkan membuat contoh
jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil aluminium
yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan
dimintakan persetujuan dari Konsultan pengawas dan Perencana.
 Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu
sebelum pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului
dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk Perencana,
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-
perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil
aluminium terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang
diminta / berlaku. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
kehandalan pekerjaan ini.
 Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
 Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi
untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.
Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan
hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
 Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon)
dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk
yang sesuai dengan gambar.
 Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
 Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari
steel plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
 Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan
terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan
sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
 Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana
kusen aluminium akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya
maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari timbulnya korosi.
 Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding
adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
 Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama
pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan
jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan


double door.
 Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding
agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
 Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing
untuk penahan air hujan.
 Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak
jangkauan tangan.
 Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya
untuk memperoleh persetujuan Perencana.

3.6.2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
 Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu kaca dipasang
diseluruh detail yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
 Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan alat
penggantung dan kunci) serta (pekerjaan kaca).
- Persyaratan bahan
 Rangka dari bahan aluminium Framing System, yang mutu dan
persyaratan bahannya sama dengan bahan yang digunakan
untuk kusen aluminium, yaitu produk dalam negeri ex. Alexindo
warna coklat atau produk lain yang setara.
 Ukuran daun pintu dan jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar. Lebar profil minimal 100 mm, sehingga
seluruh persyaratan bahan dalam bab 6 dapat terpenuhi.
 Untuk panel jendela digunakan bahan kaca sebagaimana dimaksud
dalam bab 7, dengan tebal sesuai dengan perhitungan, mutu
AA, yang memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 63 dan SII 0189-
78. Warna kaca akan ditentukan kemudian.
 Gunakan sealant yang elastis dengan kualitas tinggi dari dow
corning type 793 atau setara. Jangan memakai karet / gaskets,
karena akan menyulitkan pengaturan kerataan antar permukaan
dan untuk menghindari distorsi.
 Pergunakan foam yang lembut untuk back-up material seperti
polyurethane foam
 Pergunakan neoprene rubber dengan kekerasan 90 atau lebih
untuk bahan setting blocks dengan ukuran :
 Panjang : (25 x luas kaca dalam m2) mm
 Lebar : (tebal kaca + 5) mm
 Tebal : 6 sampai dengan 12 mm

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Syarat-syarat pelaksanaan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out
/ penempatan, cara pemasangan / mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.
 Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor wajib mengajukan
contoh dari semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini
kepada Konsultan pengawas minimal 3 (tiga) produk yang setara
dari berbagai merk / pabrik lengkap dengan brosur / spesifikasi
dari masing-masing pabrik yang bersangkutan.
 Kontraktor wajib membuat shop drawing yang mencantumkan
semua data produk, ukuran dan cara pemasangan dari
pekerjaan tersebut. Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan
harus disetujui dahulu oleh Konsultan pengawas.
 Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindungi dari kerusakan dan
kelembaban.
 Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu /
jendela dan penguat lain serta pemasangan kaca, agar tetap
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan,
tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat bekas penyetelan.
 Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan
ukuran jadi.
 Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas
persetujuan Konsultan pengawas, tanpa meninggalkan bekas /
cacat pada permukaan rangka pintu / jendela kaca yang tampak.
 Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata,
tidak bergelombang, tidak melincang dan semua peralatan dapat
berfungsi dengan baik.

3.6.3. PEKERJAAN DAUN PINTU KACA FRAMELESS


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan tersebut merupakan daun pintu kaca frameless dari
bahan kaca tanpa bingkai atau frame termasuk rangka kusen
dan segala peralatan yang digunakan, dilakukan pada pintu-
pintu utama serta seluruh detail yang disebutkan / dinyatakan
dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan pengawas.
- Persyaratan Bahan

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Bahan panil daun pintu dari kaca lembaran jenis tempered clear
glass dari produk asahimas glass yang bermutu baik atau dari merk
lain yang setara dan disetujui perencana.
 Tebal bahan kaca minimal 12 mm, ukuran dan lokasi
pemasangan sesuai kebutuhan dan sesuai yang ditunjukkan /
dinyatakan dalam detail gambar.
 Bahan kaca yang digunakan dari mutu AA serta memenuhi
persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 63 dan memenuhi SII 0189-78
 Toleransi bahan
 Untuk ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang
diijinkan dengan maksimal 2,00 mm
 Dari kesikuan bahan kaca akibat pemotongan dari lembaran
kaca yang digunakan yang berbentuk segi empat panjang
harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata
dan lurus, dengan toleransi kesikuan maksimum 1,50 mm
untuk setiap 1 meter panjang.
 Adapun untuk ketebalan bahan kaca lembaran dengan
toleransi yang diizinkan maksimum 0,30 mm.
 Segala peralatan dan alat-alat bantu atau pelengkap yang
diperlukan dalam pekerjaan daun pintu frameless harus terbuat
dari bahan stainless steel atau sesuai yang disyaratkan dari
pabrik yang bersangkutan dan sesuai petunjuk Konsultan
pengawas.
- Syarat-Syarat Pelaksanaan
 Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti
dengan seksama gambar-gambar untuk itu dan keadaan
lapangan yang ada (ukuran serta lubang-lubang yang ada
hubungannya dengan pekerjaan tersebut) termasuk mempelajari
bentuk, pola, layout / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail- detail sesuai yang ada
 Sebelum pelaksanaan dimulai, penimbunan bahan-bahan di tempat
pekerjaan harus pada lokasi dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan akibat
pekerjaan dan tidak lembab.
 Hasil pemasangan daun pintu harus rata dengan permukaan rangka
kusen / frame, siku, tidak membentur permukaan lantai dan semua
peralatan yang dipasang dapat berfungsi dengan baik dan
sempurna.
 Bahan kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung
(ruang- ruang yang berisi gas yang terdapat dalam kaca), bebas
dari komposisi kimia yang dapat mengganggu pandangan, bebas
dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau
keseluruhan dari tebal kaca, bebas dari gumpilan tepi (tonjolan
pada sisi panjang dan lebar kearah keluar / masuk), bebas dari
benang (string) dan gelombang (wave), bebas dari bintik-bintik
(spots) dan awan serta goresan dan bebas dari lengkungan

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus


dengan persetujuan direksi
 Semua sisi kaca bekas pemotongan dan sisi-sisi yang lain, harus
digurinda sampai licin, rata dan halus
 Perkerjaan ini harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus
yang telah berpengalaman dalam bidang pemasangan pintu
frameless dan hasil pemasangan harus baik, sempurna dan seluruh
peralatannya dapat berfungsi dengan baik
 Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan akibat
pekerjaan yang lain dan terlindung dari segala benturan serta diberi
tanda yang dapat mudah dikenalnya

3.6.4. PEKERJAAN DAUN PINTU MULTIPLEKS


- Lingkup Pekerjaan
 Menyediakan renaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar dengan hasil yang baik dan sempurna
 Pekerjaan pembuatan daun pintu panil kayu solid dipasang pada
seluruh detail sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar
- Persyaratan Bahan
 Bahan rangka dari kayu nyatoh yang telah dikeringkan / oven,
dianti rayap, mutu kelas A, kelas kuat I-II dan kelas awat I,
dikerjakan secara fabrikasi, atau bahan rangka dari alumunium
 Bahan rangka ukuran sesuai gambar
 Bahan penutup rangka dari multiplek tebal 6 mm.
 Bahan kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
peraturan kayu bangunan untuk perumahan dan gedung yang
ditentukan dalam NI-5, PKKI-1961, PUBI-1982 Pasal 37 dan SII
0458-81. Bahan teakwood dari produk dalam negeri, memenuhi
persyaratan PUBI-1982 pasal 38 dan SII 0404-81
 Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan
permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu
dan cacat lainnya
 Kadar air maksimum adalah 14% untuk teakwood dan untuk
kayu sesuai pekerjaan kusen kayu
 Setiap sambungan rangka daun pintu dan penempelan / pelekatan
Veener, digunakan lem kayu yang bermutu baik, merk Aica Aibon
atau merk lain yang setara
 Bahan finishing daun pintu menggunakan cat doco.
- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-
contoh bahan / material yang digunakan kepada Konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuannya
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out /


penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detai-deatil sesuai
gambar
 Sebelum pemasangan, penimbunan kayu di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban
 Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-
klos, baut, angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekas penyetelan
 Semua permukaan kayu harus diserut halus, rata, lurus dan
siku- siku satu sama lain sisi-sisinya dan di lapangan sudah
dalam keadaaan siap untuk penyetelan / pemasangan kecuali
bila ditentukan lain
 Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran
jadi. Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan
mesin diluar tempat pekerjaan / pemasangan
 Daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melintir dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan
sempurna

3.7. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

3.7.1. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna
 Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari
seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun
jendela serta seluruh detail yang disebutkan / ditentukan dalam
gambar
 Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan bab 5
(pekerjaan kusen, pintu dan jendela)
- Persiapan Bahan
 Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu
baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-
bahan yang telah disetujui Konsultan pengawas
 Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan
ketentuan gambar
 Perlengkapan untuk pengunci yaitu produk dalam negeri ex. Union
atau produk lain yang setara.

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL


Pintu Kaca Frameless :
- Floor Hinge : DORMA BTS 80/EN4/PSS atau setara
- Patch Fitting : DORMA ARCOS PT 20 SS atau setara
- Patch Lock : DORMA ARCOS US 10 PSS atau setara
- Cylinder : DORMA PC 91/61 mm/ chrome atau setara
- Pull Handle : OGRO TG 9416/TG 215/ SS atau setara
 Pintu Kaca Alumunium :
- Handle : OGRO ZS 8815 FS/ZS 6500/ZS 6612/SS atau
setara
- Lock case : DORMA DST 413/30mm/Sp 20 /SS atau
setara
- Hinges : OGRO BA-N 102043/SS atau setara
- Door closer : DORMA ITS 96/EN3-6 mm/ Chrome atau
setara
- Flush Bolt : DORMA DB 008A atau setara
 Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan
dan diatur mengikuti sistem penguncian (locking System)
Great grand Master key, emergency Master dan Contruction
Key dari pabrik yang bersangkutan. Setiap kunci pintu
dilengkapi 3 (tiga) buah anak kunci, demikian pula anak
kunci Master / Grand Master / Great Grand Master /
Emergency Master Key disediakan sebanyak 3 (tiga) buah.
Untuk Construction Key disediakan 5 (lima) buah.
 Kunci tanam, harus dipasang kuat pada rangka daun pintu
 Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan
finish lainnya yang menempel pada kunci harus dibersihkan
dan dihilangkan sama sekali
 Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun
pintu, diatur sedemikian rupa hingga pintu selalu menutup
rapat pada kusen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik
 Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila
dibuka, diberi door stop dari merk dan type seperti yang
telah diisyaratkan, dipasang dengan baik pada dinding atau
pada lantai (sesuai dengan kondisi yang memungkinkan)
dengan menggunakan sekrup dan nylon plug
- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini,
sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya
kepada Konsultan pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi dari
pabrik yang bersangkutan
 Apabila dianggap perlu, Konsultan pengawas dapat meminta untuk
mengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap
contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan.

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab


Kontraktor sepenuhnya
 Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah.
 Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari
permukaan lantai ke atas.
 Engsel tengah dipasang pada jarak 20 cm (as) di bawah engsel atas
 Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi
bawah daun pintu dengan jarak yang sama
 Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai
setempat
 Posisi ‘lock’ dan ‘latch’ harus diajukan oleh Kontraktor kepada
Managemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan
 Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat

3.8. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN

3.8.1. PEKERJAAN KACA


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna
 Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati
 Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
serta Pekerjaan Curtain Wall
- Persyaratan Bahan
 Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama mempunyai sifat yang
tembus cahaya, diperoleh dari proses pengambangan (Float Glass).
Kedua permukaannya rata, licin dan bening
 Khusus
 Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass), produk
ASAHIMAS atau yang setara. Kaca tebal minimun 5 mm,
atau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan
dinding kaca daerah Interior dan seluruh pintu kaca Frame,
kecuali hal khusus lain seperti dinyatakan dalam gambar
 Untuk itu kaca Frameless, baik pintu swing maupun sliding
juga menggunakan produk ASAHIMAS atau yang setara, tetapi
dengan ketebalan minimum 12 mm, atau sesuai
perhitungan dan telah melalui proses tempered sesuai
standart SINAR RASA (clear float tempered glass)

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Toleransi
 Panjang-Lebar : ukuran panjang dan lebar tidak boleh
melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik,
yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm
 Kebersihan, kaca lembaran berbentuk segi empat harus
mempunyai sudut siku-siku serta tepi potongan yang rata
dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1.5 mm per meter panjang
 Ketebalan : ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak
boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik,
yaitu maksimum 0.3 mm
 Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standart
perhitungan dari pabrik bersangkutan, yang antara lain
mempertimbangkan penggunaannya pada bangunan, luas / ukuran
bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan negatif yang
akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui
Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
 Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan
dari pabrik :
 Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-
ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca)
 Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia
yang dapat mengganggu pandangan.
 Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca
baik sebagian ataupun seluruh tebal kaca
 Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi
panjang dan lebar ke arah luar / masuk
 Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave);
benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandang,
sedang gelombang adalah permukaan kaca yang terobah
dan mengganggu pandangan
 Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan
goresan (scratch)
 Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan
kebeningan)
 Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
 Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
 Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality)
 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuaan Konsultan pengawas sesuai pengarahan
dan saran Perencana
 Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan, harus digurinda / dihaluskan.

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Semua gambar dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan
yang digariskan / disyaratkan oleh pabrik bersangkutan
 Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
 Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh konsultan
pengawas
 Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda agar mudah diketahui
 Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan
menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus, menjadi
lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size)
 Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu
panil sesuai dengan persyaratan, digunakan lis-lis kayu.
Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka aluminium harus
sesuai dengan persyaratan
 Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu diberi
sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant
yang digunakan adalah sesuai dengan persyaratan pabrik. Tidak
diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5
cm dari batas garis sambungan dengan kaca
 Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas
dari segala noda dan bekas goresan.

3.9. PEKERJAAN SANITASI

3.9.1. PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
 Pekerjaan, peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian
dan syarat-syarat dalam buku ini
- Persyaratan Bahan
 Perlengkapan Sanitasi yang digunakan yaitu produk
dalam negeriex. TOTO atau produk lain yang setara.
 Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah
didapatkan dipasaran kecuali bila ditentukan lain
 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
 Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan
dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku ini

4
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

- Syarat-syarat Pelaksanaan
 Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepada
Konsultan pengawas beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti
tanpa biaya tambahan
 Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian,
maka bahan pengganti harus disetujui Konsultan pengawas
terlebih dahulu berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor
 Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti
gambar- gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan
detail-detail sesuai gambar
 Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus
segera melaporkannya kepada Manajemen Konstruksi
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat
bila ada kelainan perbedaan di tempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan
 Selama pelaksanaan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan
untuk kesempurnaan hasil pekerjaan
 Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkab oleh tidakan Pemilik / Pemakaian / Pemberi Tugas

3.10.PEKERJAAN PENGECATAN (Emulsi & Weathershield)

3.10.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND


- Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekejaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna
 Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dan
dalam serta pada seluruh detail yang disebutkan dalam gambar
- Syarat-syarat Bahan
 Semua bahan cat yang digunakan adalah Cat Produk Catylac
atau setara, dengan proses sebagai berikut :
Primer : 1 Lapis Catylac interval 2 jam
Undercoat : 1 lapis Acrylic Wall Filler A 931-49001 interval 2 jam

Cat Akhir diding dan Plafond


Luar / Interior : 2 lapis Catylac setebal untuk 2 x 30 micron,
interval 2 jam, sehingga dicapai permukaan .
yang merata dan sama tebal

5
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

Dalam / interior : 3 lapis, Cat Catylac untuk dengan interval 2 jam,


sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal
Untuk mendapatkan hasil solid, pengecatan dilakukan dengan
sistem spry
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi
persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4
 Type dan warnanya akan ditentukan kemudian
- Syarat- syarat Pelaksanaan
 Semua bidang Pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat (retak, lubang dan pecah-pecah)
 Pengecatan tidak dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan
 Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari
debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak
atau mengurangi mutu pengecatan
 Seluruh Bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis
dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat
yang digunakan
 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan pengawas serta seluruh pekerjaan instalasi
didalamnya telah selesai dengan sempurna
 Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan / mengirimkan contoh bahan dari beberapa
macam hasil produk kepada Konsultan pengawas. Selanjutnya
akan diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan.
Konsultan pengawas akan mengintruksikan kepada Kontraktor
selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh
bahan diserahkan
 Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai
standart untuk pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang
dikirim oleh Kontraktor ke tempat pekerjaan
 Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagi standat
untuk pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh
Kontrktor ke tempat pekerjaan
 Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-
percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan pengawas.
Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata,
tidak terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-
pekerjaan lain

5
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam


pengerjaan, perawatan dan keberhasilan pekerjaan sampai
penyerahan pekerjaan
 Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
kontraktor harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang
sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya
 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil /
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna

3.11.PENUTUP ATAP SENG GELOMBANG


- Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
 Penutup Atap Seng Gelombang
 Rabung Atap Seng Gelombang
- Syarat-syarat umum dan pengaturan.
Semua pekerjaan baja/kayu harus sesuai dengan standar di bawah :
 Peraturan Muatan Indonesia (PMI)
 Persyaratan Konstruksi Bahan Bangunan Indonesian (PUBBI)
 Standard Industri Indonesia (SII)
 Ketentuan – ketentuan yang relevan
- Tata Cara Kerja Pelaksanaan
 Asesori (baut pengikat, plat kait, lengkap dengan ring karet
kedap air), lembar pelindung (flashing), lembar penutup
bubungan (capping), sealant dan lain-lain harus dari bahan dan
tipe yang sama dengan penutup atap dan atau mengikuti
spesifikasi yang ditentukan pabrik.
 Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan
disertai keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail
bentuk, ukuran serta petunjuk cara pemasangan.
 Bila Pemberi Tugas / Konsultan Pengawas menganggap perlu, maka
Pemberi Tugas berhak meminta Kontraktor agar dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi khusus dari
pabrik pembuat dengan dan atas biaya tanggungan Kontraktor.
 Lembaran penutup atap diangkut ke atas rangka atap hanya
apabila akan dipasang, rusuk atas lembaran penutup atap harus
menghadap sisi di mana pemasangan dimulai.
 Kontraktor harus memeriksa dengan teliti serta seksama dan
memastikan bahwa permukaan atas semua gording atau atap
sudah satu bidang. Jika belum satu bidang, dapat menyetel atau
mengganjal bagian-bagian ini terhadap rangka penumbu / gording.
Dalam keadaan apapun juga untuk mengatur kemiringan atap,
ganjal tidak diperkenankan dipasang langsung di bawah plat
kait. Hal ini harus diperhatikan sungguh-sungguh oleh Kontraktor
Karen

5
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

penyetelan dan pengganjalan tidak tepat akan mengakibatkan


gangguan pengikatan, terutama jika jarak penyangga kecil.
 Untuk mendapatkan kekuatan pengikatan maksimal apabila
dipergunakan plat kait. Jarak perletakan pertama maupun
terakhir dari plat kait terhadap ujung / tepi lembaran harus
memenuhi persyaratan pabrik.
 Lakukan pemeriksaan setempat terhadap penyetelan plat kait untuk
mencegah pergeseran. Untuk memperbaiki kelurusan, lembaran
dapat disetel 2 mm. dengan menarik plat kait menjauhi atau
menekan ke arah lembaran pada saat mengikatkan plat kait
tersebut. Untuk mencegah plat kait bergeser ke bawah, harus
dipergunakan pengikat positif yaitu sekrup atau baut pada plat
kait tersebut.
 Arah pemasangan lembaran dari bawah ke atas kemudian
dilanjutkan pemasangan ke samping dengan arah tetap dari bawah
ke atas dan seterusnya. Pada tumpangan akhir, sebaiknya
gunakanlah 2 (dua) lembar atau lebih dengan ukuran yang lebih
pendek. Tumpangan / overlap akhir harus memenuhi
persyaratan pabrik.
 Kontraktor harus teliti dan rapi sehingga lembaran setelah
terpasang rapi dan lurus, garis-garis rusuk lembaran sejajar,
lurus, tidak bergelombang ke arah horizontal maupun vertikal,
menghasilkan penampilan yang baik.
 Bagian lembaran setelah terpasang, yang boleh diinjak hanyalah
pada rusuk tepat di atas kasau.
 Pemasangan starter/awalan atap seng gelombang.

3.12.REFERENSI

3.13.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan


memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam
Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII) dan
Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atau jenis - jenis pekerjaan yang
bersangkutan antara lain :
 NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
 NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN
DI INDONESIA.
 NI - 5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
 NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
 NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN.
 PERATURAN PLUMBING INDONESIA.
 PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK.
 STANDART INDUSTRI INDONESIA.

5
REncana KErja dan Syarat – Syarat (RKS)
LINGKUP PEKERJAAN ARSITEKTUR
RUMAH TINGGAL

 ASTM, JJ dan lain sebagianya yang dianggap berhubungan


dengan bagian pekerjaan ini.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-
standart yang tersebut di atas, maupun standart-standart
nasional lainnya, maka diberlakukan standart-standart
Internasional yang berlaku atau pekerjaan pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standart-standart Persyaratan
Teknis dari Negara-negara asal bahan / pekerjaan yang
bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik
pembuatnya.
3.13.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya
tidak diatur dalam persyaratan teknis umum / khususnya maupun
salah satu dari ketentuan yang disebutkan di atas, maka atas bagian
pekerjaan tersebut pemborong harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut guna disepakati oleh direksi
untuk dipakai sebagai patokan persyaratan teknis :
 Standart / norma / kode / pedoman yang bisa diterapkan pada
bagian pekerjan bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi /
Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi Produsen / Lembaga
Pengujian atau Badan-badan lain yang berwewenang /
berkepentingan atau Badan-badan yang bersifat Internasional
ataupun Nasional dari Negara lain, sejauh bahwa atau hal
tersebut diperoleh persetujuan dari Direksi / Pengawas.
 Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari
Lembaga pengujian yang diakui secara Nasional / Internasional

5
Hal : List Material
Hal : List Material

Anda mungkin juga menyukai