Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis kegiatan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan Kegiatan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang
diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
1.1. LINGKUP
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa
diterapkan untuk pelaksanaan kegiatan Pembangunan Ruang Laboratorium
Komputer SMPN-2 MONTALLAT Beserta Perabotnya , Lokasi : Kecamatan Montallat
Kabupaten Barito Utara, yang meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan .
b. Pekerjaan Galian tanah.
c. Pekerjaan Pondasi dan Struktur .
d. Pekerjaan Pasangan Dinding .
e. Pekerjaan Pasangan Kusen, Daun Pintu, Jendala, Ventilasi.
f. Pekerjaan Pasangan Kap Atap dan Atap Genteng Metal.
g. Pekerjaan Plafond.
h. Pekerjaan Lantai.
i. Pekerjaan Aksesoris dan Kunci-Kuncian.
j. Pekerjaan Pengecatan.
k. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal.
l. Pekerjaan Pengadaan Perabot
1.2. REFERENSI
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia (NI),
Standar Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun
Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis - jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain :
NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
NI-(1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
(SKBI.1.3.55.1987).
NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI
INDONESIA.
NI - 5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
1.4. PELAKSANAAN
1.4.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja (SPK)
oleh kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepada
Direksi/Pengawas sebuah “Network Planning” mengenai seluruh kegiatan yang
perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram mana
dinyatakan pula urutan serta kaitan/hubungan antara seluruh kegiatan-kegiaan
tersebut.
1.5.2. PENYERAHAN
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi
Tugas :
a. 2 (dua) dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan / perlengkapan:
- 2 (dua) set pedoman operasi (operational manual)
- suku cadang sesuai yang dipersyaratkan
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai “Construction Key” bila ada
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat
d. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee / Warranty sesuai uang yang
dipersyaratkan.
PASAL 2.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN
PASAL 3
PEKERJAAN STRUKTUR
3.1.2 PERATURAN-PERATURAN
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a. Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK-SNI T-15
– 1991-03)
b. Pedomen Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988)
c. Peraturan Perencanaan tahan Gempa Indonesia untuk gedung 1983
d. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
tembok Bertulang untuk Gedung 1983
e. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3
f. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8
g. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81)
h. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)
i. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.
j. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)
k. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83)
l. American Society for Testing Material ( ASTM )
m. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
n. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC :
699.81 : 624.04)
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu
agregat kasar / batu pecah dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis
agregat ini diisyaratkan sebagai berikut :
1) Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar
harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan,
atau 1/3 dari tebal pelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antar baja
tulangan, berkas baja tulangan atau tendon pratekan atau 30 mm. Gradasi
Agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuai dengan yang
diisyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadi adanya sarang kerikil atau
rongga dengan ketentuan sebagai berikut:
Sisa di atas ( % Berat )
Ayakan 31.50 mm 0
Ayakan 4.00 mm 90-98
Selisih antar 2 ayakan 01-10
berikutnuya
Untuk Beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka
harus menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air, maka
jumlah semen minimum harus sesuai dengan yang diisyaratkan oleh pemasok
waterproofing.
3.1.5 TOLERANSI DIMENSI ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR
Dimensi elemen stuktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harus memenuhi
toleransi sbb :
Dimensi Elemen Toleransi Toleransi
Struktur Terhadap B Selimut Beton
(mm) (mm) (mm)
B 200 9.0 5.0
B 200 12.0 9.0
Dimana B adalah dimensi elemen stuktur baik untuk lebar maupun tinggi.
Pelaksanaan yang tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh konsultan
pengawas, untuk selanjutnya diputuskan. Semua akibat kesalahan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor
PASAL 4.
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
C. Bahan/Produk
Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex. lokal dengan
kualitas terbaik yang disetujui Perencana/Konsultan Pengawas, siku
dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm.
2) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah
basah setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan
campuran 1 pc : 2 pasir pasang.
3) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.
4) Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
5) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
6) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
7) Bidang dinding ½ batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok
penguat (kolom) dengan ukuran 25 x 25 cm, 20 x 20 cm, 15 x 15 cm, dengan tulangan
pokok diameter 12 mm, beugel diameter 6 mm jarak 15 cm.
8) Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
9) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm
jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton
dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali
ditentukan lain.
10) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%. Bata
yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.
11) Pasangan batu bata untuk dinding ½ batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15
cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
PASAL 6.
PEKERJAAN PLESTERAN
A. Lingkup Pekerjaan
1) Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
Spesifikasi Teknis Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer
31
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik.
2) Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian dalam dan luar
serta seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
B. Standard
C. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Perencana / Konsultan Pengawas, dan persyaratan
tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
2) Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana / Konsultan Pengawas sesuai
Uraian Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
3) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama dalam gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal /
tinggi / peil dan bentuk profilnya.
4) Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
- Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata yang berhubungan
dengan udara luar, dan semua pasangan batu bata di bawah permukaan tanah
sampai ketinggian 30 cm dari permukaan lantai dan 150 cm dari permukaan
lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan plesteran 1 pc : 3 pasir.
- Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily Bond, dengan perbandingan 1
pc : 1 Daily Bond.
- Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesteran).
- Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi
alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan finishingnya.
- Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping playwood setebal 9 mm untuk patokan keratan bidang.
- Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu
bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya
0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
- Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, kontraktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
- Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Perencana /
Konsultan Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
- Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram
Spesifikasi Teknis Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer
33
dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
/hari.
- Selama pemasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish, Kontraktor wajib
memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan- kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
PASAL 6.
PEKERJAAN PALFOND DAN RANGKA PLAFOND
1. Rangka langit-langit dipakai Rangka Metal Furing bidang permukaan harus rata.
2. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memperhatikan adanya pekerjaan elektrikal yang
sudah terpasang sebelum melaksanakan penutupan langit-langit.
3. Pelaksanaan rangka langit-langit adalah 60 X 120 cm, untuk setiap jarak maksimal 3
m harus dipasang balok induk kearah bentang pendek, agar diperhatikan bahwa
gantungan plafond harus dipasang, sehingga langit-langit benar-benar kaku.
4. Permukaan rangka langit-langit bagian bawah harus rata dan sebelum dipasang
penutup langit-langit, rangka harus benar-benar rata dan waterpass secara
keseluruhan.
5. Semua langit-langit bangunan termasuk selasar digunakan bahan PVC dengan tebal
8 mm . Pertemuan langit-langit dan dinding dipasang list PVC. Mrek yang di pakai (
Sunda Plafond, Plafond PVC, Golden Crown, Warren PVC, Denta, Wifon, Efo Plafond,
Bringhome, kingfon, Anda PVC, Vinitex PVC, Up TON, YUYI PVC BOSS PVC)
1. Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan serta
pemasangan dari semua pekerjaan baja ringan , untuk struktur dan rangka atap
seperti yang terlihat dalam gambar.
2. Pekerjaan ini mencakup segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
konstruksi baja pada atap secara lengkap sesuai dengan gambar dan persyaratan
teknis ini.
5.3 Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan
pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka
batang berbentuk segitiga, trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
a. Rangka utama atas (top chord)
b. Rangka utama bawah (bottom chord)
c. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan
baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
d. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama
dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
e. Pada Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan meliputi : Pengukuran bentang
bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
f. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen
(Fabrikasi).
g. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek.
h. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
i. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur
rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur
overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku).
j. Pemasangan jurai dalam (valley gutter).
k. Pada Pekerjaan Rangka Atap Baja
5.5 Rangka atap yang dipasang sesuai dengan pola yang terdapat dalam gambar.
Bahan penutup atap dan teritisan dipakai Genteng Metal Merek Sakura Roof
Motip Elang , kualitas baik dan memenuhi persyaratan PUBB 1971.
Untuk seluruh bangunan harus menggunakan bahan penutup atap dari satu
pabrik. Sebelum dipesan/dikirim ke pekerjaan lokasi pemborong lebih dahulu
mengajukan contoh kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
penutup atap yang cacat/retak tidak dibenarkan untuk dipakai.
Sebelum pemasangan penutup atap dilaksanakan, harus dicek kemiringan dan
kerataan rangka atap sehingga diperoleh bidang yang rata.
Pemasangan bumbungan digunakan dari produk yang sama karena sudah
terdesain sesuai kebutuhan. Pemasangan penutup atap agar rapih, rata dan
berombak sebaiknya dipasangkan tenaga ahli dari produsen.
Ketebalan Bahan atap atap 0.35 mm coating : double side.
Cara pelaksanaan
Tumpukan Atap harus disimpan dalam keadaan kering dan tidak langsung
berhubungan dengan tanah, tergenang air, atau kotoran.
Apabila disimpan di tempat terbuka, harus ditumpuk secara miring untuk
menghindari genangan air , dan harus ditutup dengan terpal atau plastik.
A. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi :
yang digunakan tidak boleh ada retak, cacat, mata atau busuk.
Sambungan
Spesifikasi Teknis Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer
37
kusen harus dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar kuat dan
tahan sebagai tempat pintu dan jendela menggantung pada kusen
tersebut.
A. Lingkup Pekerjaan
B. Standar
(d) Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk ICI atau setara.
(e) Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan kepada Owner.
(f) Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja
tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata.
(a) Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah daun pintu panil multiplex,
dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
(b) Cat yang digunakan adalah merk ICI atau setara jenis Sinthetic Enamel,
warna ditentukan Perencana setelah melakukan percobaan
pengecatan.
(c) Bidang yang akan dicat diberi manie kayu, wana merah satu lapis,
kemudian diplamur dengan plamur merk ICI atau setara sampai lubang-
lubang/pori-pori terisi sempurna.
(d) Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas besi halus dan dibersihkan
dari debu kemudian dicat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan
menggunakan kuas.
(e) Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk, utuh, rata, tidak
ada bintik-bintik atau gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap
pengotoran.
- Manie yang digunakan adalah manie kayu merk Patna atau setara
warna merah.
- Semua kayu hanya boleh dimanie di tapak proyek dan mendapat
persetujuan Owner.
- Sebelum pekerjaan manie dilakukan, bidang kayu kasar harus
diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas
kayu halus sampai permukaan bidang licin dan rata.
- Pekerjaan manie dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan
PASAL13
A. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, seperti yang ditunjukan/disyaratkan dalam
detail gambar.
B. Persyaratan Bahan
2. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat
aluminium berukuran 3 x6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda
pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap anak kunci.
2) Pekerjaan Engsel
D. Persyaratan Pelaksanaan
- Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari ermukaan atas pintu.
a. Instalasi Penerangan termasuk pemasangan titik lampu, stop kontak dan saklar
b. Panel-panel dan pentanahannya
c. Fixtures lampu, fitting, dudukan panel, pipa serta seluruh komponan yang
diperlukan.
14.2 Instalasi Penerangan
Kabel yang digunakan adalah kabel yang telah memenuhi SII dan KONSULTAN
PENGAWAS dengan tergangan 220V, 50 Hz dan 1 phase.
ii. Instalasi Stop Kontak 250 VA : kabel NYM 2x2,5 mm Mrek Eterna, kabel
NYA.1x2,5mm merek Eterna
iii. Pek. Pasangan Stop Kontak Lantai Welt Arde (Kabel NYM 2x2,5mm Eterna Warna
Hitam).
Untuk Instalasi kabel yang tertanam dalam tembok harus dilindungi dengan pipa PVC dia
5/8” dan yang menembus balok beton menggunakan sparing pipa PVC dia 2”.
Penarikan kabel harus dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga rapih dan teratur. Stop
kontak dan saklar yang digunakan adalah setaraf merek nasional panasonic dan dipasang
dengan sistem ‘inbow’. Sistem pentanahan untuk seluruh stop kontak pada setiap
bengunan adalah terpusat pada aarde panel bangunan tersebut.
Jumlah group pada setiap panel harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar
kerja dengan menggunakan MCB sekualitas merk Merlin Gereen (MG) dan setiap panel
harus dilengkapi dengan kabel aarde (pentanahan) dengan jenis BC yang disesuaikan
dengan kebutuhan, tertanam di tanah sehingga mempunyai tahanan maksimal 5 Ohm.
1. Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan seperti tercantum di gambar kerja dan terurai dalam buku RKS ini dari semua
barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah
pekerjaan selesai menjadi tanggung jawab Pemborong bersangkutan.
2. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan bahan/
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.
1. Pekerjaan Pengadaan Meja Komputer ½ bahan dari kayu sungkai /atau kayu kelas II
pilihan dengan finising di Cat Kilap /atau di plitur rapi.
2. Pekerjaan Pengadaan Meja bahan dari kayu sungkai /atau kayu kelas II pilihan dengan
finising di Cat Kilap /atau di plitur rapi (lengkap Busa terpasang).
3. Pengadaan Kursi Guru (uk.64x78x115-123cm,320 mm chrome bose, PU, 80mm Gas lift,
Mesh dengan model kaki putar, tangan plastik dan kaki chrome, sandaran warna
biru/hitam/merah).
4. Pengadaan Lemari Arsip Besi 2 pintu geser sleding Pintu kaca, 3 hambalan/4 rak (Mrek
Brother, Informa,Krisbow) = 90x45x183cm.
5. Pengadaan Bak Sampah 100 Liter, pakai roda merek Krisbow .
1. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor, bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, Pemborong di wajibkan pula mengadakan
pengurusan-pengurusan antara lain :
2. Pembuatan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) dari Pemda setempat dan surat IMB ini harus
sudah diserahkan kepada Pemimpin Proyek sebelum Serah Terima Pekerjaan Pertama.
3. Surat Bukti keur Listrik/ pengetesan dari PLN, dan pengetesan lainnya yang diperlukan.
a. Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum
sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata
rapih dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.
b. Sebelum Penyerahan Pertama, Pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus
ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek. Pekerjaan
pemberesan halaman ini harus dilaksanakan berdasarkan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
c. Pemborong wajib menyerahkan bahan atap/ genteng sebanyak lebih-kurang 20 buah kepada
proyek sebagai cadangan.
PASAL17.
PENUTUP
1. Apabila dalam rencana kerja dan syarat–syarat pekerjaan (rks) ini untuk menguraikan bahan
– bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat “diadakan oleh pemborong
atau diselenggarakan pemborong”, maka hal ini dianggap seperti betul – betul disebutkan,
jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagian–bagian yang betul–betul
termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam rencana kerja dan
syarat–syarat pekerjaan (rks) ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan dianggap
seperti benar – benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka tetap
diadakan / dikerjakan pemborong.
4. Hal – hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
pemberi tugas, unsur teknis, konsultan pengawas dan konsultan perencana.