Anda di halaman 1dari 31

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis

PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

RENCANA KEJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS


PEMBANGUNAN MAKAM SULTAN MURHUM, KOTA BAUBAU

A. LINGKUP PEKERJAAN

1. PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN
2. PEKERJAAN SEGMEN I
3. PEKERJAAN SEGMEN II
4. PEKERJAAN SEGMEN III
5. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR

B. SYARAT UMUM

1. Kontraktor harus melindungi Pemberi Tugas/Pemilik dari atas paten lisensi karena hak cipta melekat
pada barang, bahan jasa yang digunakan atau disediakan Kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh Kontraktor,
maka Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi/Pengawas pekerjaan, sekurang –
kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Direksi/ Pengawas pekerjaan menetapkan setuju atau tidak ajuan
disetujui.
3. Dalam hal Direksi/Pengawas pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Kontraktor tidak
menjamin secara subtansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka Kontraktor
harus tetap memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon penawar
untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan
Pemilik/Pemberi Tugas tanpa catatan dalam Penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak Spesifikasi harus mensyaratkan semua barang dan bahan
yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum digunakan dari tipe/model yang terakhir
diproduksi / dikeluarkan dan termasuk semua penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan
bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar digunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI, dan lain
lainnya yang ada kaitan dengan pekerjaan) untuk bahan barang dan jasa pengerjaan/pabrikasi dari
edisi atau revisi terakhir atau standar informasi (ISO, atau lainnya)/standar negara asing (ASTM, ACI
dan lainnya) setaraf (equivalen) yang secara subtansial sama atau lebih tinggi dari standar Nasional
yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan/jasa/fabrikasi
tertentu belum ada, dapat digunakan standar Internasional atau standar negara asing yang relevan
dengan standard nasional.
7. Standar satuan yang digunakan pada dasarnya mengacu pada Standar Internasional, sedangkan
penggunaan standar satuan lain juga dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat
dihindarkan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari hal tersebut dibawah ini :
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1. Lingkup pekerjaan termasuk ketentuan .


2. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk dalam kontrak.
3. Spesifikasi Umum
a. Dokumen Acuan berupa standar-standar dengan memperhatikan ketentuan tersebut
pada angka 6 dan 7 diatas
b. Kondisi lingkungan dan budaya
c. Hari kerja dan jam kerja
d. Gangguan dari keadaan darurat
e. Mengeluarkan material yang lebih

4. Spesifikasi Khusus
a. Lapangan
b. Bangunan/Desain/Pengerjaan spesifik
c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas public
d. Perancah
e. Pengaturan lalu lintas
f. Pengendalian Lingkungan
5. Spesifikasi untuk masing-masing pekerjaan
a. Apabila ketentuan untuk satu bagian Pekerjaan menggunakan dasar standar
pengerjaan atau standar pabrikasi tertentu dengan beberapa peraturan maka
pertama-tama harus dicantumkan ketentuan berikut :
Perubahan dari ketentuan dasar tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
i. Kata-kata yang merupakan tambahan dari standar dan merupakan bagian
dari Spesifikasi akan ditampilkan dalam huruf yang berdedal/italic.
ii. Kata-kata yang akan dihapus dalam standar dan bukan merupakan bagian
dari Spesifikasi akan ditampilkan denga huruf yang dicoret (strike out)sehingga
kata-kata / kalimat asli dari standar yang digunakan masih dapat dibaca.
b. Lingkup pekerjaan
c. Dokumen Acuan Standar
9. Uraian ketentuan-ketentuan untuk item pekerjaan yang bersangkutan apabila tidak digunakan
standar tertentu.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

C. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1. Lokasi Kantor, Gudang dan Bengkel di Lapangan
Dalam waktu 2 (dua) minggu setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Kontraktor harus menyerahkan peta rencana (Organisasi Lapangan) yang menunjukkan
lokasi yang diinginkan untuk :
 Kantor Lapangan untuk Direksi/Pengawas
 Kantor Lapangan untuk Kontraktor (letaknya berdekatan dengan Kantor Lapangan untuk
Direksi/Pengawas untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi)
 Gudang perlengkapan, bengkel perawatan peralatan dan tempat penyimpanan material
milik Kontraktor.
 Jalan untuk truk serta jalan untuk mobil operasionil kantor.
 Tempat penimbunan sementara untuk hasil galian.
 Tempat untuk penyimpanan/parkir truk.
 Penentuan lokasi kantor lapangan, gudang dan tempat penimbunan bahan, bengkel dan
tempat penimbunan sementara untuk hasil galian harus disetujui Direksi/Pengawas
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan.
Bila diperlukan tambahan tempat, maka Kontraktor harus mengusahakannya sendiri
dan menanggung semua biaya yang timbul untuk pertambahan tersebut. Lokasinya harus
disetujui oleh Direksi/Pengawas.

1.2. Kantor dan Fasilitas untuk Direksi/Pengawas


Kontraktor harus menyediakan dan merawat ruang kantor yang lengkap, untuk digunakan
oleh Direksi/Pengawas di lapangan. Lokasi, tata letak dan konstruksi dari ruang kantor tersebut
harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi/Pengawas dan harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a) Ruang kantor harus bersifat sementara, namun dibangun cukup kokoh dan layak untuk
sebuah kantor bisa menggunakan panel-panel prefab atau sebuah “mobile unit” yang
dibuat khusus untuk kantor itu.
b) Dinding-dindingnya tertutup rapat dan dicat dengan baik agar mudah dibersihkan.
c) Jendela-jendelanya dari kaca tetapi harus ada lubang udara yang ditutup dengan kawat
nyamuk. Daun jendela dapat dibuka/tutup dan dilengkapi dengan tirai untuk menahan
cahaya matahari langsung.
d) Ruang Kantor harus dilengkapi dengan jaringan dan aliran listrik untuk penerangan
ruangan. Penerangan dengan lampu TL yang dilengkapi dengan diffusers dan stop kontak
untuk alat-alat listrik.
e) Ruang Kantor juga harus dilengkapi dengan aliran air bersih yang cukup, selokan dan juga
saluran air buangan.
f) Unit Kantor harus meliputi :
- Ruang Kantor Direksi/Pengawas
- Kantor secretariat
- Fasilitas toilet dan kamar mandi harus baik lengkap dengan dinding pemisah dan
sebuah pintu tersendiri untuk dipakai khusus oleh Direksi/Pengawas dan staff.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

g) Ruang Kantor harus dilengkapi dengan meja tulis berlaci, meja rapat, filling kabinet, satu
almari, white board, kotak sampah dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas lapangan. Jenis meja/kursi dan perlengkapan tersebut harus
disetujui Direksi/Pengawas.
Fasilitas-fasilitas tersebut diatas tetap menjadi milik Kontraktor. Pada suatu saat yang
disetujui dalam masa pemeliharaan, Kontraktor harus membongkar bangunan kantor
lapangan dan memperbaiki keadaan lapangan sesuai perintah Direksi/Pengawas.

1.3. Fasilitas Sementara


Kontraktor harus mengusahakan sendiri pengadaan dan perawatan semua fasilitas yang
bersifat sementara yang diperlukan seperti pengadaan daya listrik, air, sambungan telepon,pagar
keliling pengaman lokasi pekerjaan dan lain-lain. Biaya yang timbul untuk fasilitas
sementara ini sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor. Semua fasilitas sementara
ini harus selalu tersedia selama masa Kontrak/Konstruksi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

D. STANDARD SPESIFIKASI

Semua standard harus mengacu pada Standard Nasional Indonesia, kecuali apabila dirinci
lain.Untuk tujuan inspeksi atau pengujian, Kontraktor akan diminta untuk membuat salinan
standard yang diusulkan untuk Direksi/Pengawas atau wakilnya dalam bahasa Indonesia.

1.1. UMUM
1.1.1. Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah
pekerjaan mencakup suplai dari instansi seluruh peralatan dan material yang harus
dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen
kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan
peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan
dan material yang harus disepakati harus ditetapkan baik pada bagian dimana spesifikasi
tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau
material tersebut dijumpai.

1.1.2. Lokasi Pekerjaan


Lokasi pekerjaan akan ditunjukan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar
rencana terlampir.

1.1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form rencana
anggaran biaya).

1.1.4. Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi
lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas kewenangannya, akan membantu
untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk
perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa. Pekerjaan
dilapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum
diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material yang
menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut akan
memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus
didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.
1.1.5. Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran
pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

barang/jasa. Kualitas air yang disyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi
teknis ini. Tenaga listrik yang diperlukan bagi pekerjaan pelaksanaan harus disediakan
sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyedia tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, dan lampu-lampu
penerangan untuk lancarnya pekerjaan.

1.1.6. Gambar-gambar Kerja


Gambar-gambar rencana pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut
adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan
merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar
gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.
Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan
spesifikasi teknis.
Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang
meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis,
dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk
kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat
penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh direksi
dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.
Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga)
rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-
gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil
revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang
menunjukkan perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk
itu menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

1.1.7. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaan antara ukuran dan
gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para
ahli untuk menetapkan mana yang benar.

1.1.8. Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan
oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia
barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan ditempat pekerjaan, dan
persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak


diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti
hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

1.1.9. Penyediaan Material


Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan
lain didalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus
mengusahakan transportasi dan gudan yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia
barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung
jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus
mengganti material yang rusak atau kurang akibato oleh cara pengangkutan yang salah
atau hilang akibat kelalaian penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan haurs
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Nama
produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan.
Laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila
diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal
tersebut tdak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa biaya
tambahan. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

1.1.10. Contoh-contoh material


Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan
contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh harus
menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan
pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur
atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.Penawaran penyedia
barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material
dan jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi
untuk menggunakan jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang baik dan
diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa
dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai
kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.1.11. Perlindungan Terhadap Cuaca


Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi
terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan
untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak
rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.

1.1.12. Pematokan
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan
peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu.
Penyediaan barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk
direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga
direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan
pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk
mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia barang/jasa
wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan
lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil
pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh
penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia
barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan
meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar
rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang
dan daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan
dan pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus mengajukan
kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir
agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus
diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran
dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

1.1.13. Rambu-Rambu
Ditempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan
rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup
jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.
Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat,
penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut
harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia barang/jasa.

1.1.14. Program Kerja


Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus
diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu
tahapan pekerjaan dimulai, rencana kerja tersebut harus mencakup :
a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan
dari/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai
latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.

Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva “S” beserta lampiran
penjelasan.

1.1.15. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan


Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya
apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material yang
didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut.
Dalam keadaan apapun, penyedia barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai
pekerjaan yang sifatnya permanent tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
direksi. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup
untuk mempertimbangkan persetujuannya.
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan
diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

1.1.16. Rapat-rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan
rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak
tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan.
Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia
barang/jasa.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.1.17. Prestasi Kemajuan Pekerjaan


Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah
diselesaikan dengan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase
pekerjaan ini dihitung dengan membandigkan nilai volume pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan sesuai
dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam
kontrak.

1.1.18. Penyelesaian Pekerjaan


Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan
agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan
sesuai dengan kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaannya setiap
tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya.
Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,
penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai
dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

1.1.19. Laporan-laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan
harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan
tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya dilapangan yang dicapai
menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.2. PEKERJAAN TANAH


1.2.1. U m um
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dan tempat pekerjaan harus ditinjau dahulu
oleh tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan
keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar. Penyedia barang/jasa harus segera
menyampaikan kepada direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih
lanjut, juga penyedia barang/jasa harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti
Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.

1.2.2. Pembersihan tempat Pekerjaan


Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan
untuk seluruh panjang dan bangunan dan ditambah dengan jarak 1 km pada kedua ujung
dan bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas
ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain
yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana. Bagian atas tanah
tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun di satu
tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan dilluar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran
kepada penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari direksi dan
persetujuan dari pengguna barang/jasa. Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau
diperintahkan oleh direksi bahwa pepohonan rindang dan tanaman ertentu akan
dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dan kerusakan atas
biaya penyedia barang/jasa.
Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak
merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar
dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di bawah permukaan
tanah asli dan permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah).
Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam segala bentuknya harus dibuang
pada tempat yang tidak terlihat dan tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau
dikubur.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki
oleh penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran
hasil penebangan, penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada penghuni
terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya.
Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang
berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka.
Pada pelaksanaan pembersihan, penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.
Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan
pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada penyedia barang/jasa dan dikerjakan
sesuai dengan petunjuk direksi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.2.3. Galian Tanah


o Umum
Galian tanah dilaksanakan pada :
a. Semua bagian dan bangunan yang masuk dalam tanah
b. Semua bagian dan tanah yang harus dibuang
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai
tebal, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benar-benar water pass.
Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau
dilaksanakan menurut gambar, penyedia barang/jasa boleh mengajukan usul kepada
direksi mengenai cara pelaksanaannya.
o Klasifikasi Galian
Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai berikut :
a. Galian tanah biasa
b. Galian tanah sedang, misalnya pasir, lempung, cadas muda dan sebagainya
c. Galian baru terdiri dari galian material yang umumnya menurut direksi perlu
menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus lainnya.
d. Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm dan
permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik pada penggalian
pondasi.
o Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi sebelum mulai
mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat
dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Penyedia barang/jasa harus
menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi semacam itu, termasuk
inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan tanah yang berdekatan
dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa seijin dari direksi.
Galian dan pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada
gambar rencana atau atas petunjuk direksi, galian tersebut harus mempunyai ukuran
yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi yang
sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi
seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti.
Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dan lantai pondasi jika dipandang
perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik- baiknya. Batu-batu
besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian,
harus dibuang. Sesudah galian selesai. Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan
penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum direksi
setuju dengan ukuran dan kedalaman galian material-material pondasi serta
konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua
retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi
(injeksi), serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis
harus dibuang.
o Coffer Dam
Untuk galian dibawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus digunakan coffer
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, penyedia barang/jasa harus memberikan


gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada direksi untuk disetujui.
Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam di bawah permukaan
dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang-silang penguat
yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin. Luas coffer dam harus
direncanakan cukup untuk penempatan perancah atau acuan pondasi serta besi
untuk keperluan pemompaan air keluar acuan beton.
Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat untuk
melindungi beton muda dan arus air deras atau erosi, silang-silang penguat dan atau
bagian-bagian lain dan coffer dam tidak diperbolehkan masuk ke dalam dan menjadi
bagian permanent dan pondasi tanpa persetujuan direksi, jadi harus dibongkar
dengan hati-hati agar tidak merusak konstruksi. Pohon-pohon yang ditebang, tidak
diperkenankan jatuh pada milik perorangan, tanpa ijin khusus dan pemiliknya, dan
penyedia barang/jasa atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau
membiarkan di tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.
o Genangan Air di Dalam Galian
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan penyedia barang/jasa harus menjaga agar
lubang galian tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar
dari mata air. Kalau lubang galian digenangi air, maka penyedia barang/jasa harus
mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba atau mengalirkan lewat parit-parit
pembuang. Bila terjadi keadaan dimana menurut pandangan direksi adalah tidak
mungkin memompa air tanah yang cepat sekali naik atau karena sebab-sebab lain
sehubungan dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai
pondasi beton steal dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/pengecoran beton
untuk pondasi dapat dikerjakan sebagaimana layaknya. Usaha pemompaan air ini
tidak dari coffer dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian rupa agar
beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam proses
pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal
cukup menjadi keras.
o Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian
Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh direksi dan kalau perlu
oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi, direksi akan segera
memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat bersiap-siap untuk
mengetes secara tepat kepadatannya. Setelah penggalilan disetujui, penyedia
barang/jasa harus segera mulai dengan tahap konstruksi berikutnya dan tidak boleh
membiarkan parit penggalian ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-
hal yang tidak perlu.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.2.4. Urugan Tanah


o Umum
Urugan dilaksanakan pada :
a. Semua bekas lubang pondasi
b. Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan urugan
tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan,
juga termasuk perataan dan penyelesaian tanah halaman di sekitarnya.
o Penggunaan material bekas galian
Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang
akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi dari segala
pengotoran-pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat merusak beton, akar dari
pohon, kayu dan sebagainya.Berbagai jenis material sebaiknya diletakkan
terpisah, misalnya material yang sifatnya keras dipisahkan dan yang
sifatnya lembek, seperti lempung dan sebagainya. Penggunaan jenis-jenis
material yang akan dipakai untuk keperluan penggunaan harus ada persetujuan
dari direksi.
o Urugan Tanah
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara horizontal
dan dipadatkan. Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama proses pemadatan,
harus dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum.
Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan untuk
pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan
kapasitas yang sesuai. Tanah harus dipisahkan tersebih dahulu dan bahan-bahan
yang dapat membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun
lapisan finishing yang lain. Pengurugan duruganilaksanakan sampai mencapai peil
yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat
seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya.

1.2.5. Urugan Pasir


Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada
pengurugan dengan tanah timbunan.

1.2.6. Urugan Kerikil


Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan Kerikil dilaksanakan Untuk pekerjaan
lantai kerikil dan pekerjaan Pot bunga kerikil menurut gambar serta peil-peil yang telah
ditetapkan, juga termasuk perataan dan penyelesaian pada kerikil halaman di sekitarnya.

1.2.7. Lain-lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan
sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus
bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang
diperuntukkan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.2.8. Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan


Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m³ dan tanah galian yang diukur
dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m³ dan tanah
yang dipadatkan pada pekerjaan urugan.
Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dan prisma yang dibatasi
bidang-bidang, sebagai berikut :
o Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik
terendah dari permukaan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah
diperhitungkan sebagai galian tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya.
o Bidang bawah, adalah bidang yang sesuai dengan sifatnya.
o Bidang tegak, adalah bidang vertical keliling
Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah bidang
dasar pondasi atau di bawah bidang atas bawah yang ditentukan oleh direksi. Juga
tidak diperhitungkan untuk galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah,
pemancangan, longsor, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebal lain.
Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya
bersifat pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan direksi dapat
diadakan tanpa tambahan pembiayaan.
Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan
dibayar tersendiri, yaitu untuk volume tanah. Galian yang terletak minimum 20 cm di
bawah muka air tanah konstan pada lubang galian. Jumlah yang diukur dengan cara
seperti tersebut di atas tanpa mempertimbangkan cara dimana material tersebut
akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang
akan disebut dibawah ini. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang
perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik-baiknya.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.3. PEKERJAAN PONDASI


1.3.1. Ruang Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini yaitu pekerjaan pondasi batu gunung
penahan tanah..
Pondasi Penahan tanah dan Tangga yang dipergunakan adalah jenis batu gunung/batu
belah yang terdiri dari:
o Alas pondasi terdiri dari Pasir Urug dan dipadatkan sampai mencakup kepadatan
maksimal.
o Batu kosong dipasang rapi kemudian celah batu kosong diisi dengan pasir urug dan
disiram air sehingga posisi pasangan batu kosong tersebut tidak goyah dan tetap
kokoh.

1.3.2. Bahan untuk pasangan pondasi


o Batu belah / batu gunung adalah batu belah ex. Local
o Pasir pasang ex. Local
o Kerikil beton ex. Local atau batu pecah (Kerikil Kali) ex. Local.
o Pasir urug dapat dipergunakan pasir ex. Local

1.3.3. Adukan Pasangan


o Kecuali tidak ditentukan lain, maka adukan pondasi baik untuk Pondasi
Bangunan menggunakan adukan 1 Pc : 4 pasir.
o Sebelum melaksanakan pemasangan batu kosong, maka penyedia barang/jasa
harus terlebih dahulu menetapkan Lay-out / As Pondasi dengan petunjuk Direksi
Lapangan.
o Pemeriksaan terhadap ketepatan kedalaman, besaran dan kondisi dasar galian
harus mendapat persetujuan Direksi sebelum melaksanakan pemasangan.
o Penyedia barang/jasa harus memperhatikan adanya Stek Tulangan Kolom, Stek
Tulangan ke Sloof dan Sparring Pipa / Plumbing atau lainnya yang menembus
pondasi.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.4. PEKERJAAN STRUKTUR BETON (Pondasi Beton, Kolom Beton, Ring Balok Beton)

1.4.1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen
yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi.
Hasil pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki
kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan. Perbandingan antara agregat
halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus
selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan
menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga di antara
agregat kasar dan terdapat sisa untuk finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai
dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan
konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan
Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan
Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif local atau Acuan Normatif lainnya dapat
pula diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.

1.4.2. Bahan Bangunan Secara Umum


Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
“Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI - 3)”, British Standar yang relevan
atau yang setara. Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan
yang dipakai untuk pekerjaan beton, untuk memperoleh persetujuan dari direksi, dan
tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan
untuk pemakaian bahan. Direksi akan menahan contoh bahan yang sudah disetujui
sebagai patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan di cek kesesuaiannya
dengan contoh tersebut.
Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap
contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dari direksi. Semua bahan yang ditolak
oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa..

1.4.3. Metode Pelaksanaan


Pesiapan.
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struk.tur beton tiap
bagian.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja
- Persiapan material kerja, antara lain:
Beton K-100, K- 125 dan K- 150, besi beton,Kawat beton, Semen PC, Pasir,
Tripleks, Paku, Minyak Bekisting, Balok, Kaso dll.
- Persiapan alat bantu kerja antara lain: Molen beton 50kg, sekop, meteran, gergaji,
schafolding, raskam, jidar, benang, selang, air dll.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

Pengukuran
- Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan Waterpass / Selang Air melakukan
pengukuran dan marking area untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta
leveling dari, sloof, kolom, reng balok,.
- Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan mengikuti alur
pekerjaan struktur beton yang akan dikerjakan.

Fabrikasi besi tulangan


- Pelaksanaan Fabrikasi besi tulangan menentukan tempat yang cukup luas untuk
menaurh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar yang telah di setujui.
- Beton besi yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi) di sesuikan
dengan gambar kerja dan RKS.
- Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja.
- Rangka besi beton dengan menggunakan kawat beton.
- Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan membuang waktu untuk saat akan dipasang.
- Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekisting.
- Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekisting dikerjakan dahulu baru
setelah itu dilanjutkan dengan pembesian tulangan.

Fabrikasi bekesting
- Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan
mempercepat pelaksanaanya, karena angkutan bekesting menjadi dekat.
- Untuk struktur beton yang posisinya ada dibawah permukaan tanah, maka bekisting
dapat menggunakan Tripleks 5mm atau papan cor.
a. sebelum bekesting dipasang, lakukan pengukuran dengan Waterpass (Selang
Air) untuk kesikuan dan leveling pondasi.
b. pasangan Bekisting harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton
dapat baik.
c. Perkuatan terhadap pasangan bekisting, agar pada waktu pengecoran tidak
ambruk/runtuh.
- Febrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti kolom,
balok, plat lantai dan tangga menggunakan bahan dan Tripleks dan perkuatan
menggunakan balok/kaso dan alat perancah schafolding
a. potong dan bentuk Tripleks sesuai dengan ukuran gambar kerja.
b. Pasangan dan rangka potongan Tripleksk pada area struktur yang akan di cor
dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding
c. cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan bekesting
harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan
bidang yang flat/maksimal.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

- Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat
siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
- Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi kedalam bekesting
- Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
- Cek elevasi dan kerataaan pemasangan bekisting
-

Pengecoran beton
- Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat job mix
formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga
didapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job mix formula yang
telah dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan
untuk disetujui. Pada proyek ini untuk pekerjaan struktur menggunakan beton mutu
K-150, K-100 dan K- 125
- Pengecoran beton dimulai setelah konsutlan/direksi menyutujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
- Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang/difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acian diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya
- Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah
- Tulang beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang tawon
- Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap

Curring Beton
- Untuk bagian horozintal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot air
lalu dicure dengan curring compound.
- Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu
dicure dengan curring compound construction joint dicure dengan air
- Bagian lain dicurring dengan semprotan air secara rutin selama Kurang lebih 1
minggu
- Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.5. PEKERJAAN PASANGAN PLESTERAN


1.5.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
o Plesteran dinding
o Plesteran / Afwerking permukaan beton/pondasi
o Pasangan bata pada pekerjaan yang nyata termasuk kedalam pekerjaan ini.
1.5.2. Bahan-bahan
Bata bata yang bermutu baik dengan komposisi dan kuat desak yang memenuhi standart
desak dinding, bebas dari cacat dan keretakan minimum belah menjadi 2 bagian yang
diproduksi secara local dan memenuhi persyaratan bahan PUBBI.
Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari Lumpur dan tanah
liat, kotoran organic yang dapat merusak pasangan.
Semen yang dipergunakan dari jenis Portland cement yang memenuhi persyaratan N.1.8
Type I menurut ASTM.

1.5.3. Adukan/Campuran
o Plesteran 1 PC : 3 Pasir digunakan untuk Plesteran
o Ketebalan plesteran jika tidak ditentukan lain adalah setebal 15 mm untuk plesteran
dinding, kecuali untuk plesteran/pondasi dengan ketebalan minimal 20 mm.

1.5.4. Cara Pelaksanaan


Pasangan trasraam tembok dipasang merata sesuai gambar kerja di atas permukaan sloof
pada pelaksanaan pemasangan dinding hari pertama. Pasangan trasraam tembok kedap
air dipasang merata dengan ketinggian tidak boleh lebih dari 8 baris pasangan. Pasangan
tembok selanjutnya secara terkontrol dan waterpass, baik pada sisi horizontal maupun sisi
vertikalnya. Untuk setiap 8 baris pasangan batu bata harus dipasang angker pengikat yang
tertanam pada kolom maupun pasangan bata lainnya.
Sebelum diplester, maka perlu dilaksanakan pengerokan siaran pasangan sehingga
plesteran mendapat pasangan yang baik. Kelembapan plesteran harus tetap dijaga dan
dengan kondisi pengeringan plesteran 80 %, bidang plesteran sudah dapat diaci. Seluruh
pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar
dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.6. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


1.6.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah Pemasangan pasir urug bawah
rabat lantai, Pemasangan rabat beton Lantai .dan pemasangan Tegel Keramik
60x60cm.

1.6.2. Bahan dan Material


Tegel keramik yang dipakai adalah produksi local, dan mempunyai sisi-sisi yang rata
dan tegak lurus. Penyedia barang/Jasa harus memperlihatkan contoh bahan
yang akan digunakan untuk disetujui oleh Direksi

1.6.3. Adukan yang digunakan adalah adukan 1 PC ; 3 Pasir untuk pasangan tegel
keramik pada lantai maupun Dinding. Untuk adukan rabat beton menggunakan
campuran 1:3:5

1.6.4. Pelaksanaan Pekerjaan


o Pasangan Lantai Keramik
dasar untuk lantai harus terdiri dari pasir urug yang dipadatkan merata, setelah
terlebih dahulu diteliti kepadatanya terhadap peil yang telah ditentukan. setel ah
pemas angan rabat lantai beton. sebelum pemasangan tegel keramik
harus dibersihkan dari debu bagian bawahnya. nat antara tegel keramik satu
dan tegel keramik lainnya maksimum 2 mm. leveling dan pembagian
tegel kermik harus benar-benar diperhitungkan dan sedapat mungkin
menghindari pemotongan tegel khususnya pada pintu masuk. kerataan dan
penyikuan pasangan tehel harus benar-benar terjaga sehingga pekerjaan
dapat maksimal. pengecoran nat/siar-SIAR DENGAN AIR SEMEN DAPAT DILAKUKAN
SETELAH PASANGAN AGAK KERING DIBERSIHKAN DARI KOTORAN . UKURAN KERAMIK
YANG DIGUNAKAN MENGACU KEPADA DAFTAR KUANTITAS .
o Pasangan Rabat Beton
Pekerjaan ini mengacu kepada Spesifikasi Teknis Beton.

1.7. PEKERJAAN PIPA STAINLESS

1.7.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan lain serta
pemasangan semua pekerjaan stainless steel seperti yang tercantum dalam gambar dan
sesuai petunjuk Pengawas atau MK. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan railing pada tangga
utama.

1.7.2. Persyaratan Bahan


1. Spesifikasi Bahan
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

Railing tangga seperti yang ditunjukkan dalam gambar menggunakan stainless steel
dengan ketebalan minimum 1, ½mm 2 mm type hairline.

2. Umum

- Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-
36. Stainless steel harus anti karat (jenis ST 304).

- Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang
dipasangkan dan harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud tersebut.

- Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi


kesempurnaan pemasangan, walau tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar-
gambar atau Persyaratan Teknis, harus diadakan.

3. Jaminan

Bahan baja yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal
disertai Sertifikat Pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas
atau MK.

4. Contoh-contoh

- Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada


Pengawas atau MK berupa contoh untuk disetujui.

- Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan Pengawas atau MK harus diserahkan


secepat mungkin sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Contoh
tersebut harus memperlihatkan kualitas penyambungan dan penghalusan untuk
standard dalam pekerjaan tersebut.

- Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman atau standar bagi
Pengawas atau MK untuk memeriksa atau menerima bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.

1.7.3. Metode Pelaksanaan


a) Pengerjaan
- Finish stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak kelihatan
bergelombang.

- Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

- Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam


pemasangan tidak memerlukan pengisi.

b) Toleransi
Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar yang telah
disetujui. Bila toleransi yang dimaksud tidak tercantum dalam standar, maka toleransi
akan diberikan oleh Pengawas atau MK. Pemasangan baja dengan toleransi yang
tidak disetujui akan ditolak.

c) Pemotongan dan Penyambungan


- Pengelasan

Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik. Yang
dimaksud dengan pengelasan disini adalah “Electric Arc Welding” AWS E 70 S -
X. Pengelasan harus mengikuti cara-cara mutakhir sesuai dengan standar AWS.
Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai “Sertifikat Keahlian Las”
yang dikeluarkan oleh Lembaga-Lembaga Pemerintah atau Swasta yang
diakui. Seluruh pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop).
Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Pengawas atau MK.

Semua bahan yang akan tampak, bila memakai las, harus diratakan dan difinish
sehingga sama dengan permukaan sekitarnya, bila memakai pengikat-pengikat
lain seperti “clip keling” dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam “finish” dan
“warna” dengan bahan yang diikatnya.

- Baut

Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai
dengan maksudnya, termasuk perlengkapan-perlengkapannya. Baut yang
digunakan ASTM A - 307 (Black Blolt/Unfinished Bolts) adalah jenis low carbon
steel yang memenuhi persyaratan, dengan finishing chrome nickel atau powder
coating. Lubang-lubang untuk baut dan sekrup harus dibor atau di “punch”.

- Tambatan dan Angker

Tambatan dan angker dimana perlu untuk mengikat bagian-bagian di tempatnya,


termasuk pemakaian ramset untuk beton atas persetujuan Pengawas atau MK
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

harus disediakan. Kontraktor harus menyerahkan contoh timbal (tebal 30 cm)


yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas atau MK.

d) Perlindungan
Semua pekerjaan baja, mur, baut dan alat penghubung untuk pekerjaan stainless
steel, harus terlindung secara dicelup panas (hot dip coated) atau terdiri dari bahan
bebas karat yang disetujui Pengawas atau MK.

e) Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan


dengan pekerjaan lain; jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor
tersebut harus mengganti tanpa biaya tambahan.

1.8. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI


1.8.1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut step-nosing tangga.

1.8.2. Persyaratan Bahan


1. Pekerjaan finishing lantai baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond
dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan. Apabila dipandang perlu
dapat ditentukan lain dengan persetujuan Pengawas.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekkan
terhadap peil lantai dan kemiringannya.
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk
menentukan warna yang akan dipakai.
Jenis Bahan:
Ceramic Tile.
Keramik ukuran : 60 x 60 anti slip

1.8.3. Metode Pelaksanaan


1. Pemasangan keramik pada lantai menggunakan lantai kerja tebal 7cm yang
dipasang diatas pasir min tebal 5cm. Pemasangan Keramik pada lantai dua dengan
menggunakan lapisan pasir baru kemudian plesteran untuk keramik dengan acian
semen warna sesuai keramik tebal 0,5cm, Pemasangan keramik harus
menghasilkan bidang yang rata, bebas darir etak-retak, gumpil-gumpil,nat-nat harus
rapi dan lubang-lubang nat lebarnyaharus sama.Untuk bidang (baik lantai maupun
dinding)harus terlebih dulu betul-betul rata sehingga akan mendapatkan bidang lantai
dan dinding yang rata sedangkan pengisian nat-nat harus rapi mengikuti petunjuk-
petunjuk dari pabrik. Hasil pemasangan keramik yang permukaannya tidak rata
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

keramik yang retak-retak,gumpil-gumpil,alur-alur kotor dan cacat dan lannya harus


segera diperbaiki/dibongkar. Sedangkan perbaikan dan pembongkaran menjadi
tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
1). Keramik yang akan dipasang hasil produksi satu Pabrik/merk. Keramik harus
seragam/uniform dalam warna,ukuran,tebal serta permukaan harus rata
sudutnya harus betul-betul siku.Sebelum dimulai pemasangan, Kontraktor
harus menyerahkan dulu untuk mendapatkan persetujuan baik dari Pimpro,
Pengawas, maupun dari unsur teknik.
2). Bahan-bahan penutup dinding dari jenis lain sesuai dengan gambar ditentukan
oleh Konsultan Pengawas.
3). Untuk lantai ubin keramik yang dipasangdiataspasir,maka tebal pasir harus
sesuai dengan gambardan dipadatkan dengan baik.
- Ubin dipasang denganadukan1 Pc:3Ps,tebal spesi 3cm untuk ubin yang
dipasang diatas lapisan pasiryang dipadatkan,sedang yang diatas lantai
beton tebal spesi 2 cm.
- Setiap ubin keramik yang dipasang harus direndam dahulu.
- Plat beton yang akan dipasang ubin keramik harus disiram dahulu sampai jenuh.
- Setiap spesi padasetiap ubin harus padattidak berongga.
- Celahantara ubin lebarnya3mm dan diisi adukan 1 Pc:2 Ps dan setelah
pasangan cukup kering disiram pasta semen (sesuai warn aubin)
kemudian dibersihkan dengan serbuk gergaji.
4). Pemotongan Ubin
Pada prinsipnya pemotongan ubin harus dihindarkan.Pemotongan harus dilakukan
dengan hati-hatidan memakai alat pemotong.

5). Pengawasan
Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan persiapan
yang baik, terutama pemadatan pasir urugan harus baik. Semua
pekerjaan pipa dan saluran dibawah lantai harus ditempatkan sesuai
gambar dan sebelum ubin dilaksanakan harus diadakan pemeriksaan dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pengawasan untuk pelapisan dinding
ditekankan pada pemasangan pipa listrik penerangan danpipaair
lainnya.Sehingga pembuatan lubang setelahnya dapat dihindarkan.

1.9. PEKERJAAN DINDING BATU ALAM


1.9.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pemasangan Dinding Batu Alam

1.9.2. Persyaratan Bahan


SNI:
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

03-0394-1989

Batu alam untuk bahan bangunan yang dipergunakan sebagai pondasi, penutup lantai, batu
tempel/batu hias, dan batu tonggak. Persyaratan mutu dan cara pengujian mencakup kuat tekan
rata-rata minimum, ketahanan hancur, ketahanan geser, ketahanan aus gesekan, penyerapan
air, dan kekentalan bentuk.

1.9.3. Metode Pelaksanaan


Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang kerikil andesit/batu
templek.

 Approval material yang akan digunakan.

 Persiapan lahan kerja.

 Persiapan material kerja, antara lain : kerikil andesit, kerikil templek, semen PC, pasir dan
air.

 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, waterpass, gerinda listrik, benang, selang
air, dll.

Pekerjaan pengukuran

 Lebih dahulu juru ukur/surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang kerikil andesit dan kerikil templek.

Pelaksanaan pekerjaan

 Permukaan dinding dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan kerikil andesit/batu templek.

 Pasang benang untuk pertolongan menerima pasangan permukaan dinding kerikil


andesit/batu templek yang rata dan garis siar/nat yang lurus.

 Buat adukan untuk melekatkan kerikil andesit/templek.

 Rendam kerikil andesit/templek terlebih dahulu dalam air.

 Buat kepalaan pemasangan kerikil andesit/templek yang nantinya dijadikan pola untuk
pemasangan berikutnya.

 Kemudian lekatkan kerikil andesit/templek selanjutnya pada permukaan dinding dengan pola
pasangan kepalaan kerikil andesit yang telah dibuat.

 Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet semoga menerima permukaan
pasangan kerikil andesit/templek yang rata.

 Batu andesit/templek dipasang pada dinding hingga dengan ketinggian yang direncanakan,

 Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan kerikil andesit/templek.


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

 Setelah pemasangan kerikil andesit/templek selesai, biarkan beberapa dikala untuk


mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan kerikil andesit/templek. Setelah itu
gres dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

 Pekerjaan terakhir yaitu pembersihan permukaan pasangan kerikil andesit/templek dari sisa
adukan semen.

1.10. Pekerjaan paving block


1.10.1. Lingkup Pekerjaan
Langkah awal, sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di
Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan
menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah
dipasang paving block tidak amblas.

1.10.2. Perysratan Bahan


Peralatan dan bahan

Peralatan utama yang diperlukan dalam pemasangan blok beton terpasang adalah:

 Benang kasur atau benang Plastik


 Sapu lidi
 Sikat ijuk
 Gerobak barang seperti yang dipakai untuk mengangku t pasir
 Lori dengan bangku kayu
 Alat potong blok mekanis atau hidrolis

1.10.3. Metode Pelaksanaan


Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat
yang harus dipenuhi sebagai berikut:
Langkah Kerja Pemasangan Paving Block

 Cek Keadaan Tanah


 Bersihkan Lahan
 Pilih Jenis Paving Block
 Lapisi Menggunakan Tanah Urug
 Pasang Kanstin Beton
 Mulai dengan Tekun dan Hati-Hati
 Pengisian Joint Filler
 Bersihkan Paving Block
Untuk menjaga keselamatan pekerja semua yang dikerjakan harus sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan dan keamanan kerja / P3K.
Resiko bahaya dalam pekerjaan ini seperti terkena alat tajam yang bisa mengakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang, terhirup debu yang bisa mengakibatkan sesak nafas, mata terkena
debu yang bisa mengakibatkan mata iritasi, tertimpah bekiisting yang bisa megakibatkan luka
berat / lecet, patah tulang, Kecelakaan saat mobilisasi material ke proyek yang bisa
mengakibatkan luka berat / lecet, patah tulang oleh karena itu para pekerja akan dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) sehingga kami selaku pelaksana akan menyediakan helm,
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

sepatu safety, kacamata, sarung tangan, masker dan demi menjaga keselamatan di jalan raya
pelaksana akan menunjuk supir yang berpengalam, supir yang memiliki SIM dan supir harus
mematuhi rambu – rambu lalu lintas.

1.11. PEKERJAAN BATU KORAL SIKAT


1.11.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan batu koral sikat

1.11.2. Persyaratan bahan


Sebelum mulai pemasangan, siapkan dulu bahan-bahan dan peralatannya.
Bahan:
 Koral sikat
 Semen
 Pasir
 Air
Alat:
 Benang
 Paku
 Palu
 Ember
 Sendok semen
 Sikat kawat
 Sapu ijuk atau ijuk
1.11.3. Metode Pelaksanaan
Cara pemasangan koral sikat pada lantai:
1. Sebelum dipasang, koral sikat sebaiknya dicuci dulu untuk menghilangkan debu yang
menempel pada batu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya rekat batu.

2. Tentukan level ketinggian lantai yang akan dipasang koral sikat. Perhitungkan ketinggian
lantai kerja dan lantai koral sikat. Jika ketinggian lantai kerja adalah 6cm dan ketinggian
lantai koral sikat adalah 4cm, maka level ketinggian lahan yang dipersiapkan adalah 10cm
di bawah level lantai koral sikat. Padatkan lahan, tambahkan pasir jika perlu untuk
meratakan permukaan lahan.

3. Persiapkan lantai kerja, dengan membuat tulangan dari besi dan kemudian dicor beton.
Tunggu hingga 2 hari lamanya.

4. Persiapkan adonan spesi yang terdiri dari semen dan pasir dengan perbandingan 1 : 3.
Letakkan dan ratakan adonan pada bidang yang akan dipasang koral sikat.

5. Batu koral ditabur di atasnya dengan rapat dan merata, hingga posisi batu terpendam.

6. Bubuk semen ditabur pada lapisan batu, agar cepat kering dan daya lekatnya menjadi
kuat.

7. Diamkan hingga menjadi setengah kering, kurang lebih selama 20 menit.


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

8. Kemudian sikat koral dengan menggunakan sikat kawat secara perlahan-lahan, agar
adonan spesi terangkat sebagian.

9. Jika batu koral sudah terlihat hingga ¾ bagiannya, hentikan penyikatan.

10. Tunggu hingga kering, setelah itu lakukan penyikatan kedua dengan menggunakan ijuk
atau sapu ijuk. Hal ini dilakukan agar batu koral yang terpasang bersih dari spesi.
Jika bidang lantai yang akan dipasang koral sikat luas dan lebar, sebaiknya pekerjaan dilakukan
dalam pola berurutan. Misalnya diatur dengan pola berukuran 1m x 1m. Waktu yang dibutuhkan
untuk pemasangan koral sikat secara keseluruhan tidaklah sebentar. Dengan mengatur
pelaksanaan pekerjaan berurutan sesuai pola, maka terjadinya pengeringan lebih awal dapat
dicegah.

Dan jika anda berencana untuk memasang koral sikat pada bagian rumah yang tidak teratapi,
pastikan bahwa cuaca pada saat itu sedang cerah atau panas. Jangan sampai pekerjaan anda
menjadi sia-sia hanya karena hujan.

Mudah bukan? Nah sekarang tinggal mempraktekkannya. Jika anda telaten dan sabar, maka
hasilnyapun pasti akan memuaskan. Libatkan kreatifitas anda untuk memperoleh hasil yang
maksimal. Dan rumah andapun akan semakin cantik alami dengan sentuhan batu alam di
dalamnya.

1.12. PEKERJAAN CHANSTEEN BETON


1.12.1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan Pemasangan Cansteen Beton
- Pekerjaan Pengecatan Cansteen Beton

1.12.2. Perysratan Bahan


- Kansteen Beton
- Pasir Pasang
- Portland Cement
- Cat Tembok

1.12.3. Metode Pelaksanaan


Persiapan Drainase
Setiap Kontruksi membutuhkan drainase yang baik untuk dapat membuang air yang jauh dari
area demi menghindari terjadinya genangan air yang dapat merusak kontruksi. Pemasangan
cansteen beton di buat kan drainase dengan model cross fall atau longitudinal fall yang
diarahkan keluar ataupun juga ke rumput atau taman. Kemiringan yang disarankan adalah
1,5’ – 2’.

Pembuatan alas Cansteen


Permukaaan atanah yang akan diletakkan Cansteen Beton harus dibuatkan alas terlebih
dahulu menggunakan rabat beton dengan ketebalan minimal 150mm. rabat beton merupakan
material structural yang dapat menstabilkan tanah dibawah Cansteen Beton. Sehingga
Cansteen Beton tidak mudah turun atau tenggelam. Selain itu, fungsi dibuatk=nya alas
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

Cansteen Beton dari rabat beton yaitu untuk menguatkan susunan antar pasangan Cansteen
Beton.

Penempatan Cansteen Beton


Setelah proses pembuatan alas selesai, maka Cansteen Beton dapat diletakkan diatasnya
proses sama seperti peletakan bata betonm, yaitu dengan menggunakan benang untuk
meluruskan peletakan Cansteen Beton untuk mengetahui peletakan Cansteen Beton telah
lurus dapat mengugunakan bagian kayu yang lurus atau menggunakan waterpass.

Pembuatan Haunching
Proses selanjutnya dalah pembuatan haunching. Prses ini diperlukan untuk mengunci kastin
agar tidak bergeser. Karena apabila kastin bergeser maka dapat berpotensi merusak
kontruksi penutup jalan yang telah dibuat sebelumnya.
Hauncing diletakkan pada bagian belakang atau diluar dengan ketebalan minimal 75 mm
untuk jalan perumahan, 100 mm untuk jalan dan 150 mm untuk jalan raya.
Di Indonesia sendiri, system pembuatan haunching kurang begitu populer. Pada umunya,
para pekerja kontruksi pemasangan kerb hanya membrikan adukan campuran beton pada
bagian bawah dan naat antar pasangan Cansteen Beton. Hal tersebut tidak menjadi masalah
selama kita dapat memastikan dudukan pasnagan Cansteen Beton sudah kokoh dan tidak
bergser.

Finishing pemasangan Cansteen Beton


Proses terakhir adalah penggunaan mortar untuk menyelimuti Cansteen Beton sebagai
perekat. Tebal mortar yang digunakan biasanya 12mm hingga 20mm. cara pemasangan
Cansteen Beton menggunakan mortar hanya dilakukan pada kontruksi penutup jalan yang
besar atau penggunaan Cansteen Beton dengan dimensi besar. Selain menggunkan mortar,
proses finishing juga memerlukan besi dowel yang berfungsi untuk mengikat pelat beton.

Pengecetan Cansteen Beton


"Cat untuk memperindah, pengecatan kanstin dengan warna hitam putih ini juga untuk
mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kondisi kanstin yang bersih dan cerah, hingga
dapat meminimalisir kecelakaan Selain itu, pengecatan ini dilakukan demi menciptakan estetika.

1.13. PEKERJAAN AKHIR


Pekerjaan akhir yang berupa pembersihan akhir, dilaksanakan setelah seluruh pelaksanaan pekerjaan
konstruksi fisik selesai.
Kontraktor diwajibkan membuang semua sisa-sisa bahan bangunan yang tidak terpakai dari lokasi
proyek, yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan konstruksi fisik.
Pelaksanaan pembersihan meliputi seluruh bangunan serta halamannya sejauh lebih kuran 5 m dari
masing-masing bangunan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis
PEMBANGUNAN MAKAM OPUTA YI KOO, KABUPATEN BUTON

1.14. PENUTUP

1. Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, pemborong diwajibkan mengadakan pengurusan-
pengurusan antara lain ;
2. Sebelum penyerahan pertama pekerjaan pemborong wajib meneliti semua bagian pekerjaan
yang belum sempurna dan harus diperbaiki.
3. Semua ruangan dan lantai selasar harus dalam keadaan bersih dan sudah dipel bersih.
4. Meskipun telah ada pengawas dan unsur lainnya, semua penyimpangan dari ketentuan bestek dan
gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pemborong harus menyelesaikan pekerjaan
sebaik mungkin.
5. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala
cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan, pekerjaan benar-benar
sempurna.
6. Semua hal yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat- syarat ini, akan
ditambah dan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan pekerjaan aanwijzing dengan
dilengkapi dengan BA (Berita Acara) pejelasan yang telah disetujui dan ditanda tangani oleh
panitia dan rekanan dan pada lembar yang tidak tertera tanda tangan harus di paraf oleh panitia dari
instansi teknis.
7. Dari hasil pelelangan yang berhasil menjadi pemenang maka semua dokumen tender yang
dilampirkan dalam kontrak harus diparaf oleh panitia dari instansi teknis.

Kendari, Juli 2022

Pengguna Anggaran (PA),


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tenggara,

Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D


NIP. 19680525 199303 1 001

Anda mungkin juga menyukai