Anda di halaman 1dari 9

SPESIFIKASI TEKNIS

1. Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Jasa dari tuntutan atas paten, lisensi serta hak cipta
yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Penyedia Jasa
untuk pelaksanaan pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh
Penyedia Jasa, Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan
sekurang-kurangnya 28 (dua puluh delapan) hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan
setuju atau tidak.
3. Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Penyedia Jasa, tidak
menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan, maka
Penyedia Jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam dokumen
kontrak.
4. Suatu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para calon
penawar untuk dapat menyusun penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan
kebutuhan Pengguna Jasa tanpa catatan atau persyaratan lain dalam penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua
barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan adalah baru, belum digunakan
dari type/model yang terakhir diprodusir/dikeluarkan dan termasuk semua
penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SIL, SKSNI,
dsb) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/Fabrikasi dari edisi atau revisi terakhir,
atau standar internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM, dsb) padanannya
(equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang
disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan/jasa/fabrikasi
tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat diletakan.
8. Spesifikasi dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :
• Lingkup pekerjaan, termasuk ketentuan angka 7 diatas.
• Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak.
• Spesifikasi umum.
a. Peraturan Perundang-undangan terkait misalnya :
 UU tentang lingkungan
 UU tentang keselamatan kerja
 UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja
 UU/PP tentang Galian C
 Perda terkait, dsb.
b. Dokumen acuan (berupa standar-standar) dengan
memperhatikan ketentuan ketentuan tersebut pada angka 6 dan 7 diatas.
c. Alinyemen dan survai.
d. Hasil kerja dan jam kerja.
e. Gangguan dan keadaan darurat.
f. Penyingkiran material berlebih.
• Spesifikasi Khusus :
a. Lapangan
b. Bangunan/Desain/Pengerjaan Spesifik
c. Bangunan-bangunan umum untuk fasilitas publik.
d. Perancah
e. Peraturan lalu lintas
f. Pengendalian lingkungan
• 5) Spesifikasi untuk masing-masing mata pekerjaan.
a. Apabila ketentuan untuk salah satu bagian pekerjaan menggunakan dasar
standar pengerjaan atau standar fabrikasi tertentu, dengan beberapa
perubahan, maka pertama-tama harus dicantumkan ketentuan sebagai berikut :
PERUBAHAN :
Ketentuan ini didasarkan pada standar (satu atau lebih standar pengerjaan
atau standar fabrikasi). Perubahan-perubahan dari ketentuan dasar tersebut
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
i. Kata-kata yang merupakan dari standar dan merupakan bagian
dari spesifikasi akan ditampilkan dalam huruf kursil/italic.
ii. Kata-kata yang dihapus dari standar dan bukan merupakan
bagian dari spesifikasi, akan ditampilkan dengan huruf yang dicoret
(strike out) Sehingga kata-kata/kalimat asli dari standar yang
digunakan masih dapat dibaca.
b. Lingkup pekerjaan
c. Dokumen Acuan (Standar-standar) yang digunakan.
d. Uraian ketentuan-ketentuan untuk mata pekerjaan yang bersangkutan,
apabilatidak digunakan standar tertentu.
BAB A
PEKERJAAN PERSIAPAN
I. UMUM
Pekerjaan persiapan yang dimaksud dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan bantu yang
diperlukan dan untuk dilaksanakan sebelum pekerjaan pokok di mulai, seperti pembuatan
barak kerja, gudang, mobilisasi alat, pembuatan papan nama proyek pengukuran dan lain-
lain. Bangunan yang dibuat untuk pekerjaan persiapan ini akan dibongkar setelah
pekerjaan pokok selesai, kecuali ada permintaan Direksi untuk tetap dibiarkan bagi
kepentingan lebih lanjut, kemudian pekerjaan persiapan ini menjadi milik proyek.
Penyedia Jasa harus membuat sendiri rancangan dan rencana pelaksanaan yang sesuai
dengan syarat-syarat kemudian diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan dan petunjuk sebelum memulai pekerjaan ini.

II. BANGUNAN FASILITAS KERJA


Penyedia Jasa wajib menyiapkan Barak Kerja dan gudang untuk keperluan pekerja
lapangan dan penyimpanan bahan-bahan bengunan dan peralatan dengan ukuran yang
layak. Untuk keperluan manajemen lapangan Penyedia Jasa juga harus menyiapkan
kantor kerja dan untuk Direksi dilapangan harus disediakan kantor Direksi Kit untuk
keperluan kerja di lapangan bagi Direksi yang dilengkapi dengan peralatan dan alat tulis
kantor serta ruangan untuk istirahat. Kebutuhan Barak Kerja, Direksi Kit, dan gudang
tersebut harus melalui persetujuan Direksi di lapangan dan biaya fasilitas tersebut sudah
termasuk dalam biaya overhead Penyedia Jasa.

III. PENYEDIAAN AIR


Untuk memenuhi kebutuhan air di lokasi pekerjaan maupun di bangunan fasilitas kerja,
penyediaan air harus diadakan. Kapasitas dan kualitas dari fasilitas tersebut harus dibuat
secukupnya untuk memperlancar pelaksanaan di lapangan dan untuk memenuhi
kebutuhan di bangunan fasilitas kerja.

IV. PENGUKURAN/PEMASANGAN PATOK/PENGECEKAN BERSAMA


a. Titik Referensi.
Titik referensi yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah titik
referensi yang ditetapkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-
Cidurian, dan untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan di lapangan Penyedia
Jasa memperbanyak titik referensi sendiri yang menyebar di area pekerjaan.

b. Pengukuran Uitzet
Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan, Penyedia Jasa harus mengadakan
pengukuran uitzet di lapangan. Sebelum melaksanakan uitzet, Penyedia Jasa
terlebih dahulu minta petunjuk Direksi/Wakil Direksi pada pekerjaan yang
bersangkutan. Setelah uitzet selesai, Penyedia Jasa membuat gambar uitzet yang
nantinya dipakai cek bersama antara Penyedia Jasa dan Direksi.

c. Pengukuran Elevasi Galian dan Timbunan


Setelah galian tanah diperkirakan telah mencapai peil, Penyedia Jasa bersama-
sama Direksi mengadakan cek bersama apakah elevasi galian tersebut benar-benar
telah mencapai peil. Dan setelah dilaksanakan timbunan tanah setiap saat dilakukan
opname pengukuran piel.

d. Pengukuran untuk pembuatan As Built Drawing


Sesudah pekerjaan fisik selesai dilaksanakan, Penyedia Jasa mengadakan
pengukuran kembali bangunan fisik yang telah dilaksanakan, di cek oleh Direksi. Bila
selesai, Penyedia Jasa membuat "As Built Drawing" yang dipakai sebagai dasar
perhitungan MC. 100% (Mutual Check 100%), dan diserahkan kepada Direksi paling
lambat 10 (sepuluh) hari setelah penyerahan pekerjaan yang pertama.

e. Alat Ukur dan Tenaga Kerja


Penyedia Jasa menyediakan alat ukur yang handal dan siap pakai, berupa
seperangkat Theodolith yang dilengkapi centering optis dan seperangkat alat
Waterpass dengan segala perlengkapannya. Tenaga ukur yang menangani harus
tenaga pengukuran yang berpengalaman khusus di bidang pengukuran.

f. Pemeriksaan Hasil Pengukuran


Semua hasil pengukuran yang merupakan produk Penyedia Jasa, harus diperiksa
oleh Direksi, untuk mengetahui kebenarannya.

g. Pemasangan Propil
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pengukuran awal dan gambar
pelaksanaan selesai dibuat. Propil terbuat dari kayu kaso klas II ukuran 5/7 yang
tertanam dalam tanah yang cukup kuat, dipaku dan dibentuk sesuai dengan bentuk
konstruksi yang akan dilaksanakan. Elevasi puncak propel disesuaikan dengan tinggi
rencana bangunan.

V. PAPAN NAMA PROYEK :


Untuk identitas pekerjaan di lapangan Penyedia Jasa diwajibkan membuat Papan Nama
Pekerjaan dari bahan triplek ukuran 120 x 80 cm, isi dan ukuran tulisantulisan pada
papan nama proyek disesuaikan atau menurut petunjuk Direksi.

VI. PEKERJAAN PERSIAPAN LAINNYA


a. Pengaturan Keselamatan
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan kerja yang diperlukan serta
melaksanakan pengaturan keselamatan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

VII. PEMBUATAN KISTDAM


Sebelum dimulainya pekerjaan kistdam yang dimaksud, yaitu pengalihan alur pemeliharaan
sungai, termasuk dewatering (pengeringan), Penyedia Jasa harus menyerahkan
rencana/usaha pengendalian air dan menunjukkan cara yang akan dilakukan untuk
pengalihan dan pemeliharaan sungai termasuk pengeringan tempat kerja selama waktu
pelaksanaan, untuk mendapat persetujuan Direksi. Rencana dan cara pengalihan alur
sungai pemindahan sungai/pengeringan ini sesuai dengan waktu yang ditunjukkan dalam
rencana program pelaksanaan, kecuali mendapat persetujuan Direksi. Pekerjaan yang
diperlukan bagi pengalihan dan pemeliharaan sungai ini terdiri dari tanggul penangkis
(Kistdam). Kistdam direncanakan untuk pengeringan selama pelaksanaan, dapat
mempergunakan pompa.

VIII. DOKUMENTASI DAN PELAPORAN


a. Dokumentasi
Semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus di dokumentasikan dengan
pemgambilan 0% (awal), 50 % (pelaksanaan) dan 100 % (Pekerjaaan telah selesai).
Pengambilan photo diusahakan pada 1 (satu) titik dan 1 (satu) arah pengambilan
sehingga akan terlihat proses pelaksanaan, jumlah titik pengambilan sesuai dengan
petunjuk Direksi, Dokumentasi dibuat rangkap 3 (tiga) dan dialbumkan serta dikirim
ke Direksi berikut dengan negatifnya.
b. Pelaporan
Penyedia Jasa diharuskan membuat laporan harian, laporan mingguan serta laporan
bulanan yang memuat semua informasi progres dan kegiatan dilapangan
termasuk laporan cuaca. Format laporan sesuai petunjuk Direksi dibuat rangkap 6
(enam) untuk dikirim ke Direksi pekerjaan untuk mendapat persetujuan.

IX. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI


Bila didalam kontrak tercantum lump sump untuk mobilisasi, maka uraian –uraian yang
dimaksud adalah ini :
- Transport lokal alat-alat dan perlengkapan dengan jumlah minimum sesuai dengan
yang tersebut dalam naskah kontrak, sampai ke proyek dimana akan dibutuhkan.
- Instalasi-instalasi termasuk antara lain kontrak-kontrak, bengkel, gudang-gudang
labolatorium lapangan dan sebagainya.
- Instalasi-instalasi untuk personil dari Penyedia Jasa seperti tenda-tenda, kantin
dapat dilaksanakan dengan lancar.
Tidak diberikan pembatasan dalam hal ukuran, bentuk atau acara-acara penempatan
alat-alat, perlengkapan dan instalasi-instalasi tersebut. Kesemuanya adalah hak Penyedia
Jasa untuk memilih ukuran, bentuk dan cara-cara yang tepat agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan lancar. Penyedia Jasa diperbolehkan, apabila Direksi tidak
berkeberatan untuk setiap waktu dalam masa pelaksanaan tersebut untuk merubah,
mengurangi atau memperbaiki susunan alat-alat perlengkapan dan instalasi-instalasi
tersbut tapa mempengaruhi biaya lump sum. Dalam pembiayaan lump sum tersebut
sudah harus termasuk biaya pembongkaran alat-alat, perlengkapan instalasi-instalasi
itu sedemikian sehingga bekas tempat alatalat perlengkapan instalasi-instalasi tersebut
kembali seperti semula. Dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari setelah penunjukan
pemenang. Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyerahkan program mobilisasi kepada
Direksi untuk diketahui dan disetujui. Direksi dalam hal ini akan memberikan
persetujuaannya selambatnya-lambatnya sebelum tanggal mulai berlakunya kontrak.
Program mobilisasi tersebut harus seluruhnya telah diselesaikan dalam waktu paling
lambat 30 hari setelah penandatangan kontrak.

X. GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN


Gambar kerja dan gambar pelaksanaan (Construction Drawing ) harus dibuat oleh Penyedia
Jasa serta harus mendapat persetujuan dari Direksi dan dipasang di Kantor Direksi di
lapangan serta beberapa rangkap untuk keperluan Penyedia Jasa.

BAB B
PEKERJAAN TANAH
I. GALIAN TANAH UMUM
Semua galian terbuka yang diperlukan untuk pelaksanaan harus dilaksanakan menurut
garis, kedalaman dan demensi seperti terlihat pada gambar rencana dan spektek atau
menurut petunjuk Direksi. Didalam pelaksanaan pekerjaan, Direksi dapat saja
menganggap perlu untuk merubah kemiringan, kedalaman atau dimensi galian dari yang
tertera dalam gambar dan Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan tambahan
diluar harga satuan penggalian dalam penawaran dengan alas an perubahan-perubahan
tadi. Galian terbuka lainnya, dilaksanakan atas pemilihan Penyedia Jasa sendiri, misalnya
untuk pengamanan jalan masuk ke pekerjaan, untuk pembuangan material hasil galian,
untuk kepentingan lainnya, yang harus diatur masih dalam batas disetujui Direksi, tetapi
biaya tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa sepenuhnya. Langkah-langkah
selanjutnya perlu dilaksanakan untuk menjaga material dibawah atau dibalik garis
batas penggalian dalam kondisi yang mungkin serupa. Semua kelebihan penggalian yang
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan maksud atau alasan apapun, kecuali atas perintah
tertulis dari Direksi, adalah pengalian tidak sah dan sepenuhnya menjadi beban Penyedia
Jasa. Semua galian yang tidak sah termasuk kelebihan penggalian, bila dikehendaki oleh
Direksi harus diisi kembali menurut petunjuk Direksi dan atas biaya Penyedia Jasa. Semua
penggalian tanah untuk Pondasi-pondasi bangunan harus dilaksanakan dalam keadaan
kering, kecuali atas persetujuan Direksi. Penggalian harus dilaksanakan untuk memenuhi
dimensi.
II. GALIAN TANAH BIASA
Yang dimaksud dengan galian tanah biasa (dab) adalah pekerjaan galian dengan
menggunakan alat berat untuk pondasi bangunan dan galian normalisasi.
Galian tanah untuk bangunan upstand ± 20 cm lebih besar atau ada ruang gerak untuk
pekerja diluar batas bangunan dengan kemiringan 5 :1 sampai 2 : 1 atau sesuai petunjuk
Direksi.
Galian tanah biasa harus sesuai garis dan ketetapan yang ada dalam spektek ini apabila
Penyedia Jasa menggali melebihi batas yang ditentukan harus menutup kembali
kesalahan galian dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa diminta memilah-milah sendiri pada lokasi sebelah mana galian dilaksanakan,
asalkan tidak keluar dari garis gambar rencana. Tanah hasil galian yang jelek harus dibuang
ketempat pembuangan (spoil bank) atau ketempat yang ditentukan Direksi dan tidak boleh
digunakan bahan timbunan atau timbunan tanah kembali. Apabila terdapat perbedaan
antara gambar rencana dengan kondisi dilokasi pekerjaan, maka Penyedia Jasa diminta
untuk melaporkan kepada Direksi agar permasalahan dapat diselesaikan secepatnya.

- Satuan
Pekerjaan galian tanah biasa ini menggunakan satuan Meter Kubik.

- Pembayaran
Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan tambahan harga satuan galian
tanah biasa dalam penawaran dengan alasan perubahan-perubahan yang dibuat
oleh Direksi. Harga satuan yang dibayarkan sudah termasuk didalamnya segala
biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa termasuk biaya-baiya tambahan
lainnya.

III. TIMBUNAN TANAH KEMBALI DIPADATKAN


a. Umum
Timbunan tanah kembali dalam syarat ini dibatasi timbunan bekas galian normalisasi
dan galian pondasi yang telah dipasang pondasi dinding penahan, tembok penguat
dan tempat-tempat yang telah ditunjukkan oleh Direksi.

b. Timbunan
Rongga-rongga pemasangan pondasi dinding penahan tembok bekas galian yang telah
dikerjakan supaya ditimbun kembali, timbunan dilaksanakan seperti ditunjukkan
dalam gambar rencana dan atau tempat yang ditunjukkan oleh Direksi.
Timbunan tanah kembali ini bisa menggunakan tanah hasil galian apabila tanah
tersebut memenuhi syarat bahan timbunan. Tanah hasil galian yang tidak memenuhi
syarat tidak boleh digunakan. Apabila material timbunan mendatangkan dari luar
harus mengacu pada point B.1 dan B.3 spesifikasi teknik ini.

- Satuan
Pekerjaan timbunan tanah kembali dipadatkan dengan tenaga ini menggunakan
satuan meter kubik.

- Perhitungan dan Pembayaran


Untuk perhitungan pembayaran Direksi hanya menghitung volume terpasang
pada perkerasan yang dikerjakan sesuai gambar rencana. Untuk perkerasan
diluar gambar rencana dan perintah Direksi, Direksi tidak akan membayar
karena hal tersebut dianggap tidak sah. Harga satuan pekerjaan yang
dibayarkan sudah termasuk biaya lain yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam
mengerjakan pekerjaan ini.
IV. PEMBUANGAN TANAH
a. Kontraktor diwajibkan membuang hasil galian pada lokasi yang tidak dilarang
dan harus mendapat persetujuan dari direksi atau pada lokasi pembuangan
(Disposal Area) yang ditentukan oleh pemilik pekerjaan.
b. Pengadaan lokasi yang diperlukan untuk buangan tanah/lumpur yang tidak bias
dipakai untuk bahan timbunan menjadi tanggung jawab kontraktor, termasuk
mendapatkan ijin yang diperlukan dari pemilik/penguasa lokasi.
c. Hasil timbunan di tempat pembuangan harus dirapikan dan dibentuk seperti tanggul
tanah serta tidak mengganggu lingkungan sekitar tempat pembuangan.

V. Pengukuran dan pembayaran


Harga-harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk berbagai
item pekerjaan tanah harus sudah meliputi biaya pengadaan dan pemakaian semua
tenaga kerja, perlengkapan, bahan, pengangkutan dan lain-lain yang diperlukan untuk
membuat pekerjaan sesuai spesifikasi teknis.
a. Pembayaran galian dan buangan tanah dibuat menurut harga satuan tiap meter
kubik (m3) dimana harga-harga ini sudah termasuk semua biaya pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam spesifikasi ini. Harga satuan ini juga
termasuk seluruh biaya pengadaan lokasi buangan, perapian di lokasi buangan dan
lain-lain yang tertera dalam gambar atau perintah tertulis dari direksi.
b. Tidak ada pembayaran tambahan untuk galian yang dibuat kontraktor untuk tujuan
dan alasan memudahkan kontraktor bekerja, perbaikan kembali galian yang rusak
karena operasi kontraktor ataupun yang tidak memenuhi syarat Spesifikasi Teknis
ini atau perbaikan kembali galian yang berlebihan.

VI. LEMPENGAN RUMPUT


a. Umum
Untuk melindungi lereng tanggul supaya tidak rusak oleh air hujan atau aliran
air, permukaan berumput harus disediakan sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar rencana atau sebagaimana pengarahan dari Direksi. Lempengan rumput
dipasang pada bagian seperti tertera dalam gambar rencana atau menurut petunjuk
Direksi.

b. Lempengan Rumput
Lempengan rumput persegi yang digunakan untuk melindungi lereng harus dalam
keadaan segar, padat dan berakar baik, serta panjang rumput tidak boleh kurang dari
5 cm. Pekerjaan ini meliputi atas persiapan, pemotongan, pemuatan dan penempatan
tanaman penutup dan penanaman rumput serta pemeliharaan lereng agar rumput-
rumput tersebut tumbuh secara normal dan merata (seragam). Rumput yang baru
ditanam harus disiram secukupnya dalam waktu kurang dari 24 jam agar tidak kering.
Penyimpanan gebalan rumput boleh dilakukan dengan persetujuan Direksi.
Penyimpanan dan pengangkutan rumput harus dikerjakan dengan cara memegang
dua bidang rumput atau dua bidang permukaan tanah. Jika rumputrumput sebelum
dipasang dalam keadaan kering, maka harus disiram secukupnya terlebih dulu.
Rumput-rumput yang berkualitas jelek dan keadaannya tidak baik atau terdiri atas
rumput-rumput liar atau rumput yang tidak sesuai, tidak dapat diterima. Penyedia
Jasa harus bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan pembersihan areal
permukaan rumput sampai ketentuan kontrak dan selanjutnya sampai Berita
Acara Penyelesaian seluruh pekerjaan diterbitkan oleh Direksi. Penyedia Jasa harus
mengganti adanya kerusakan areal dimana rumputrumput mengering atau tidak
mengakar pada permukaan lereng. Lempengan rumput yang ditanam atau diletakkan
diluar tersebut diatas dianggap tidak sah dan tidak akan diperhitungkan dalam
pembayaran.

- Satuan
Pekerjaan penanaman lempengan rumput ini menggunakan satuan meter persegi.
- Pembayaran
Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan tambahan harga satuan
pekerjaan penanaman lempengan rumput dalam penawaran dengan alasan
penambahan biaya pengangkutan, penyimpanan, dan lainlainnya, sehingga
harga satuan pekerjaan tersebut dalam penawaran sudah termasuk didalamnya

BAB C
PEKERJAAN PASANGAN
I. PEKERJAAN PASANGAN BATU
a. Umum
Ketentuan-ketentuan berikut ini akan diterapkan untuk pekerjaan pasangan batu
yang akan dilaksanakan seperti tercantum pada gambar rencana dan
perubahannya. Batu untuk pasangan harus bersih, keras, padat, kekal tidak ada
retakan, kotoran ,tanah atau bahan organis lainnya yang dapat merusak pekerjaan
pasangan, dan setiap material yang dating harus disetujui Direksi.

b. Pengerjaan Pasangan Batu


(a) Klasifikasi dan Komposisi Perekat
Adukan perekat untuk pasangan batu diklasifikasi menurut perbandingan semen
dan pasirnya. Perbandingan volume semen pasir adalah sebagai berikut : 1
Portland Cement : 4 Pasir dalam perbandingan volume
(b) Batu untuk Pasangan
Batu yang digunakan untuk pasangan harus batu belah keras, tidak keropos,
tidak porus (tidak banyak berpori) yang didapat dari gunung, atau sungai yang
mutunya telah disetujui, tidak berlapis dan bebas dari cacat lainnya. Batu harus
mempunyai berat jenis tidak kurang dari 2.6 ton/m3. Batu-batu untuk
pasangan harus dibasahi pada tempat penumpukannya, sehingga pada saat akan
dipakai batu-batu ini dalam kondisi cukup lembab, batubatu yang diameternya
> 30 Cm harus dipecah serta penempatannya harus disusun sedemikian rupa
sehingga tidak ada rongga besar diantaranya. Batu untuk pasangan kira-kira
ukuran 20/30 cm. Batu-batu bulat hanya diijinkan dalam jumlah yang terbatas
bila dipakai bersamaan dengan batu belah.
(c) Pemasangan
Pemasangan batu harus diletakkan degan tangan dan supaya setiap batu
terbungkus penuh adukan perekat. Batu harus dipasang sedemikian sehingga
perekat menjadi pengikat antara batu-batu dan pengisi semua rongga. Batu-batu
harus dibenamkan antara perekat, dan batu-batu yang pecah harus diambil,
dibersihkan dan dapat dipasangkan kembali dengan perekat baru. Celah antara
batu harus dengan mudah dapat diisi dengan perekat, dan kedalaman dapat
ditambahkan batu pecahan sebagai baji penguat. Pemasangan batu pecahan ini
harus hati-hati supaya tiap permukaan batu tetap cukup terbungkus dengan
perekat. Celah pada permukaan luar pasangan supaya dibuat tidak lebih dari 2
cm.

- Satuan
Pekerjaan pasangan batu kali ini menggunakan satuan meter kubik.

- Pembayaran
Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan tambahan diluar harga satuan
pekerjaan pasangan batu kali dalam penawaran dengan alas an penambahan biaya
pengangkutan, leveransir, dan lain- lainnya, sehingga harga satuan pekerjaan
tersebut dalam penawaran sudah termasuk didalamnya.

II. PLESTERAN
a. Umum
Plesteran digunakan untuk menghaluskan permukaan khusus pada bagian muka
bangunan sehingga terlindung dari air dan hal lainnya. Lokasi secara rinci untuk
plesteran tersebut akan ditunjukkan dalam gambar rencana atau ditunjukkan Direksi.
Tebal rata-rata plesteran 1.5 cm.

b. Klasifikasi dan Komposisi Perekat


Adukan perekat untuk plesteran diklasifikasi menurut perbandingan semen dan
pasirnya. Perbandingan volume semen pasir adalah sebagai berikut : 1 Portland
Cemen : 3 Pasir dalam perbandingan volume.

- Satuan
Pekerjaan plesteran ini menggunakan satuan meter persegi.

- Pembayaran
Penyedia Jasa tidak berhak untuk mendapatkan tambahan diluar harga satuan
pekerjaan plesteran dalam penawaran dengan alasan biaya pengangkutan,
leveransir, dan lain-lainnya. Sehingga harga satuan tersebut sudah termasuk
didalamnya.

III. SIARAN
a. Umum
Volume pekerjaan siaran untuk pembayaran di ukur dalam meter persegi dan luas
sesuai gambar dalam kontrak yang dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

- Satuan
Pengukuran kuantitas pekerjaan siaran dilakukan pada lokasi pekerjaan pasangan
batu, bangunan dan lining yang permukaannya sudah diselesaikan seperti
diperlihatkan pada gambar-gambar.

- Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan siaran dihitung menurut harga satuan per-m 2 pada
Daftar Kuantitas dan Harga, jenis pekerjaan dari penawaran.

IV. PEKERJAAN SULING-SULING


a. Umum
Untuk mengurangi tekanan tanah aktif dibelakang pasangan diperlukan pengaliran
air, yang terbuat dari suling-suling pipa PVC diameter 2” Filter yang dipakai untuk
menyaring gerakan air yang akan masuk suling-suling terdiri dari ijuk, koral, dan pasir.
Mutu dari filter harus bersih dari kotoran tanah liat dan yang sejenisnya yang
nantinya dapat diperkirakan menghambat rembesan air. Direksi berhak menolak
jenis filter yang diragukan kebersihannya.

b. Pengerjaan lapisan ijuk suling-suling


Pipa PVC harus tembus dengan panjang 10 cm dibelakang pasangan. Pemasangan
suling-suling waktunya bersamaan dengan pemasangan pasangan batu kali. Sebelum
bagian ujung yang masuk pada timbunan terlebih dahulu dibungkus dengan ijuk
pada bagian luarnya. Kemudian diurug dengan koral, kerikil dan pasir. Kontak antara
bahan campuran tersebut dengan tanah urug diberi lapisan ijuk sekali lagi. Jarak
antar suling-suling untuk horizontal dan vertikal dipasang selang- seling seperti
gambar rencana, atau menurut petunjuk Direksi.

Anda mungkin juga menyukai