SPESIFIKASI TEKNIS
A. PENDAHULUAN
1. Penyedia Jasa harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta
yang melekat pda barang, bahan, dan jasa yang digunakan atau disediakan Penyedia Jasa
untuk pelaksanaan Pekerjaan.
2. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan
oleh Penyedia Jasa, Penyedia Jasa harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju
atau tidak.
3. Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Penyedia Jasa
tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan,
maka Penyedia Jasa harus tetap memenuhi ketentuan standar yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.
4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para
calon penawar untuk dapat menyusun Penawaran yang realistis dan kompetitif, sesuai
dengan kebutuhan Pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam Penawaran mereka.
5. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua
barang dan bahan yang akan digunakan dalam Pekerjaan adalah baru, belum digunakan,
dari tipe/model yang terakhir diprodusir/dikeluarkan, dan termasuk semua
penyempurnaan yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.
6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb) untuk barang, bahan, dan jasa/pengerjaan/fabrikasi dari edisi atau revisi
terakhir, atau standar internasional (ISO, dsb)/standar negara asing (ASTM, dsb)
padanannya (equivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar
nasional yang disyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan, dan
pengerjaan/jasa/fabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau
standar negara asing.
7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak
dapat dielakkan.
ST - 1
Spesifikasi Teknis
B. BAGIAN UMUM
1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan berada pada Kab. Hulu Sungai Tengah
2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
- Pekerjaan Persiapan;
- Pekerjaan Tanah;
- Pekerjaan Beton
Jalan masuk menuju ke lokasi pekerjaan melalui daerah kerja ialah menggunakan
jalan-jalan setempat yang ada, jalan raya, jalan desa yang berdekatan dengan proyek
dapat dilalui oleh kendaraan Roda 4
Penyedia Jasa hendaknya berpegangan pada semua peraturan dan ketentuan hukum
yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan dan akibat penggunaan jalan tersebut. Penyedia Jasa harus
memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, sehingga memenuhi kebutuhan
pengangkutannya, sejauh yang dibutuhkannya untuk pekerjaannya.
ST - 2
Spesifikasi Teknis
Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi
harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan harga untuk semua
pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak.
b. Gambar-gambar pelaksaan
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk
mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar ini dibuat detail untuk
pekerjaan konstruksi dan dimana mungkin dapat memperlihatkan bentuk dan
potongan-potongan konstruksi serta lay out dari konstruksi itu sendiri.
ST - 3
Spesifikasi Teknis
5. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Indonesia
Rapat Tetap antara Direksi dan Penyedia Jasa diadakan sebulan sekali pada waktu
yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedah dilakukan, pekerjaan yang diusulkan
untuk bulan selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera
diselesaikan.
ST - 4
Spesifikasi Teknis
Penyedia jasa harus mengisi fomulir Quality Assurance yang ditetapkan oleh
pengguna jasa dan harus disetujui oleh Direksi.
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau tiap waktu yang ditentukan Direksi
Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan Laporan Kemajuan Bulanan
dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
Prosentasi kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentasi rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
Prosentasi dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada
bulan berikutnya.
Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan
tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
Daftar tenaga buruh.
Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang
dandipindahkan dari lapangan.
Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus
diuraikan sebagai berikut :
a. Jumlah volume pekerjaan untuk berbagai pekerjaan.
b. Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan galian dan timbunan
c. Jumlah banyaknya bangunan, dll
Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan
pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya.
Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul
atau berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan selama bulan laporan.
7 Dokumentasi/Foto
ST - 5
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak
tersedia dipasarkan maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin
tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan
dengan adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan
pengganti.
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau lebih
tempat yang ditentukan Direksi.
ST - 6
Spesifikasi Teknis
Tanda dasar titik referensi untuk pelaksanaan adalah Bench Mark yang
didasarkan pada titik tetap utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi yang
terlihat pada gambar yang diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi.
Sebelum menggunakan suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark
dasar untuk setting out pekerjaan, Penyedia Jasa perlu melakukan pengukuran
pemeriksaan untuk kepuasan sendiri atas ketelitiannya. Pengguna Jasa tidak akan
bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik
referensinya.
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah,
sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa
memberitahukan keapda Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan
melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia Jasa
akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki
pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau titik refreres yang disetujui
Direksi pada saat Wakil Direksi berada. Ketinggian muka tanah yang ditentukan
perlu mendapat persetujuan Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat
berdasarkan ketinggian yang disetujui.
Penyedia Jasa bekerjasama dengan Direksi dalam pemeriksaan setting out dan
dalam melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan
pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga,
cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan
pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua
biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas merupakan beban
Penyedia Jasa dan biaya tersebut sudah termasuk dalam harga satuan didalam
pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.
10 Pekerjaan Sementara
10.1 Umum
ST - 7
Spesifikasi Teknis
seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang dibuthkan untuk melaksanakan
termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia
Jasa dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume
pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung
jawab untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pengguna Jasa dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi
pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa hendaknya membatasi
kegiatan peralatan dan anak buahnya pada tanah yang dibebaskan, termasuk arah
jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan
tanaman/pemilikan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya
diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pengguna Jasa tanah harus
dikembalikan ke keadaan semula. Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung
kepada Pengguna Jasa atau orang lain, Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap
semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak.
ST - 8
Spesifikasi Teknis
Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini semua biaya sudah termasuk
dalam harga Kontrak.
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan oleh
pengusaha setempat.
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-
langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang terjadi
pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang
diperlukan/peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada
semua bangunan air dan bangunan tempat tinggal, pemondokan buruh dan
bangunan lainnya.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di
lapangan kerja. Dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang
mutlak diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan dilapangan, termasuk
peralatan dan tenaga Sub Penyedia Jasa.
ST - 9
Spesifikasi Teknis
C. BAGIAN TEKNIS
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Pembersihan
b. Pembersihan Akhir
Pada saat penyelesaian Pekerjaan, tempat kerja harus ditinggal dalam keadaan
bersih dan siap untuk dipakai Pemilik. Kontraktor juga harus mengembalikan
bagian-bagian dari tempat kerja yang tidak diperuntukkan dalam Dokumen
Kontrak ke kondisi semula.
Pada saat pembersihan akhir, semua struktur harus diperiksa ulang untuk
mengetahui kerusakan fisik yang mungkin ditemukan sebelum pembersihan
akhir. Lokasi yang diperkeras di tempat kerja dan semua lokasi diperkeras
untuk umum yang bersebelahan langsung dengan tempat kerja harus disikat
sampai bersih. Permukaan lainnya harus digaru sampai bersih dan semua
kotoran yang terkumpul harus dibuang.
ST - 10
Spesifikasi Teknis
Bila item pekerjaan pembersihan tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, maka segala beaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa guna
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia Jasa.
Semua beaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dianggap sudah termasuk dalam
beaya lump-sum untuk Pekerjaan Pengukuran dan Penggambaran sesuai seperti
yang diuraikan pada bagian Umum di atas dalam Spesifikasi ini.yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/beaya lump-sum diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuntitas
dan Harga, segala beaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
3. Pembuatan Fasilitas Sementara Kontraktor (Kantor, Direksi keet, Base camp dll).
Semua beaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dianggap sudah termasuk dalam
beaya lump-sum untuk Pekerjaan Fasilitas Lapangan sesuai seperti yang diuraikan
pada bagian Umum di atas dalam Spesifikasi ini.yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/beaya lump-sum diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuntitas
dan Harga, segala beaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
ST - 11
Spesifikasi Teknis
Semua beaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dianggap sudah termasuk dalam
beaya lump-sum untuk Pekerjaan Administrasi, Photo dan Dokumentasi sesuai
seperti yang diuraikan pada bagian Umum di atas dalam Spesifikasi ini.yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/beaya lump-sum diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuntitas
dan Harga, segala beaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan yang cukup di lapangan sesuai dengan
daftar yang diajukan pada saat penawaran.
Penyedia Jasa tidak diperkenankan memulai suatu pekerjaan kalau kebutuhan
peralatan untuk pekerjaan tersebut belum tersedia secara keseluruhan, sesuai jadwal
pelaksanaan
Penyedia Jasa harus benar - benar memperhitungkan kapasitas dari tiap-tiap
peralatan guna tercapainya waktu dan kualitas dari pekerjaan yang dimaksud.
Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baik dan jalan sehingga tidak
menghambat kelancaran/kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang mengakibatkan
terlambatnya penyelesaian pekerjaan.
Disamping peralatan tersebut diatas, kontaktor diwajibkan
mendatangkan/menyediakan peralatan–peralatan penting lainnya untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehinggga pekerjaan dapat selesai sesuai urutan
kegiatan pelaksanaan.
Pembongkaran tempat kerja oleh Kontraktor pada akhir periode Pelaksanaan,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula
sebelum Pekerjaan dimulai. Dalam hal ini pemindahan peralatan dari tanah milik
Pemerintah tidak akan mengurangi kewajiban Kontraktor untuk menyediakan
semua sumber daya yang diperlukan selama periode pemeliharaan seperti
keuangan, manajemen, peralatan, pekerja dan bahan.
ST - 12
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi ini.
Pembayaran atas dasar harga lump sum menurut jadwal pembayaran yang diberikan
di bawah, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan dan pemasangan semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan dan
perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk menyelesaikan semua pekerjaan dari
Spesifikasi ini. Walaupun demikian Direksi Pekerjaan dapat setiap saat selama
pelaksanaan pekerjaan memerintahkan Penyedia jasa untuk menambah peralatan
yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lump sum untuk
mobilisasi dan demobilisasi.
Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga angsuran sebagai berikut:
a) 50% (lima puluh persen) bila mobilisasi 50% selesai, dan pelayanan atau fasilitas
pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi.
b) 20% (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada di lapangan dan
diterima oleh Direksi Pekerjaan.
c) 30% (tiga puluh persen) bila demobilisasi selesai dilaksanakan.
Bilamanan Penyedia Jasa tidak menyelesaikan mobilisasi dan demobilisasi sesuai
dengan salah satu dari kedua batas waktu yang disyaratkan maka jumlah yang disahkan
oleh Direksi Pekerjaan untuk pembayaran adalah presentase angsuran penuh dari harga
lump sum Mobilisasi dan Demobilisasi dikurangi sejumlah dari 1% (satu persen) nilai
angsuran untuk setiap keterlambatan satu hari dalam penyelesaian sampai maksimum
50 (lima puluh) hari.
6. Pengeringan
Semua beaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dianggap sudah termasuk dalam
beaya lump-sum untuk Pekerjaan Pengeringan sesuai seperti yang diuraikan pada
bagian Umum di atas dalam Spesifikasi ini.yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.
Bila item pekerjaan/beaya lump-sum diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuntitas
dan Harga, segala beaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia Jasa.
ST - 13
Spesifikasi Teknis
Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah pekerjaan pembersihan dan pembongkaran
tanah dari pangkal/tunggul bentang pohon, gelondongan kayu, belukar dan tanaman lain
serta bahan non-organik yang berupa pagar, bangunan, fondasi, puing dan kotoran
lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar kerja atau dalam batas wilayah
garis sempadan daerah/lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan PPK sebelum pekerjaan ini
dilaksanakan terutama batas daerah yang akan ditebas dan dibersihkan, dan pohon,
bangunan dan obyek lainnya yang tidak boleh diganggu/dirusak serta metoda kerja yang
harus menjaga keutuhan tanaman dan bangunan diluar batas daerah kerja. Bila metoda
tebas-bakar dipilih Penyedia Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan, maka pengendalian,
keamanan, dan penilaian atas aspek lingkungan harus diperhatikan.
Bila lahan dalam batas wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya
kurang dari 2.0 m atau tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang dari
10 cm, maka pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat
dikategorikan sebagai pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam
Spesifikasi Teknik ini, tetapi sebagai pekerjaan stripping sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal B ialah pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah bagian atas, akar-akaran
dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain serta
mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.
Pengukuran pekerjaan ini dilaksanakan dalam satuan luas meter persegi yang diukur
dalam batas wilayah garis sempadan dan pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukan
berdasarkan harga satuan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Yang dimaksud dengan pekerjaan pengupasan tanah lapis atas (stripping) adalah
pengupasan tanah lapis atas yang banyak mengandung bahan organik: rumput, akar-
akaran maupun bahan non-organik: sisa bangunan fondasi dan lain-lain dan membuang
material hasil kupasan tersebut dari lokasi pekerjaan saluran dan bangunan dan lokasi
pengambilan tanah bahan timbun (borrow-pit) atau lokasi lain sesuai dengan gambar
kerja atau printah PPK.
Pengupasan lapisan tanah bagian atas dilaksanakan setebal 20 cm atau sesuai dengan
gambar kerja kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Penyedia Jasa sebelum
melaksanakan pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan PPK tentang
batas wilayah yang tanah lapisan atasnya akan dikupas dan lokasi pembuangan material
hasil kupasan.
Prestasi kerja untuk pekerjaan ini diukur dalam satuan m-kubik (m3) yang dihitung dari
elevasi permukaan tanah asli sampai elevasi batas kupasan sesuai dengan gambar kerja
yang telah disepakati.
ST - 14
Spesifikasi Teknis
Pembayaran pekerjaan pengupasan lapisan tanah bagian atas ini dilakukan berdasarkan
harga satuan yang ditawarkan Penyedia Jasa dalam Daftar Kuantitas dan Harga kecuali
dilokasi borrow-pit pengupasan tanah lapisan atas tidak dibayar.
C. Galian
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan galian batu
termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya, jalan akses dan
bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang diperlukan
serta pengangkutan material hasil galian kelokasi yang disepakati untuk tempat pembuangan
akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum dimanfaatkan lebih lanjut.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji laboratorium tanah yang akan digali, metoda kerja
pekerjaan galian termasuk peralatan yang digunakan, pengangkutan ke lokasi pembuangan
akhir atau penampungan sementara sebelum pemanfaatan untuk bahan timbun, paling lambat
30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan galian.
Penyedia Jasa wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama PPK
sesudah pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau waktu
yang lain sesuai dengan perintah PPK yang hasilnya berupa gambar hasil pengukuran yang
menunjukkan elevasi muka tanah, tampang memanjang dan melintang harus diserahkan
kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan. Gambar-gambar hasil pengukuran pra-
konstruksi diatas untuk selanjutnya dipergunakan sebagai acuan dan dasar perhitungan
kuantitas pekerjaan galian.
Penyedia Jasa wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah elevasi galian
pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang baik, kerusakan
tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia Jasa harus segera
diperbaiki dengan beayanya sendiri.
Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam gambar kerja (gambar
hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia Jasa dengan beayanya sendiri harus menimbun
bagian tersebut dengan bahan timbun yang disetujui PPK.
Penyedia Jasa harus memberitahu PPK bila pekerjaan galian telah selesai dikerjakan untuk
dilakukan pemeriksaan guna persetujuan sebelum pekerjaan lanjutan/bangunan irigasi
dilaksanakan.
1. Klasifikasi Galian
Pekerjaan galian diklasifikasikan sebagai pekerjaan galian tanah dan pekerjaan galian
batu sebagai berikut:
Pekerjaan galian tanah yang dimaksud adalah galian tanah, sedimen/ endapan, pasir,
kerikil, kerakal, atau batu yang dapat digali dengan mudah tanpa menggunakan alat
khusus (ripper) atau peledakan termasuk upaya penanganannya,
pembentukan/perapian lubang galian agar sesuai dengan lokasi, jalur, elevasi,
kelandaian dan dimensi seperti yang telah ditetapkan dalam gambar atau
petunjuk/perintah PPK, serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi
pembuangan akhir atau lokasi penampungan sementara sebelum dipergunakan
sebagai tanah bahan timbun.
ST - 15
Spesifikasi Teknis
Galian tanah diklasifikasikan dalam 5 (lima) tipe galian sesuai dengan kondisi dan
lokasi daerah penggalian sebagai berikut:
Tipe-A : galian untuk saluran, jalan, drainasi dan galian tanah biasa lainnya yang
berada diatas permukaan air.
Type-D : galian dibawah permukaan air pada saluran tanpa upaya pengeringan/
pemompaan.
Type-E : galian dasar sungai untuk pembangunan bendung, tanggul sungai, dan
fasilitas lainnya, dimana tanah dilokasi galian mengandung banyak
kerikil, kerakal dan batu.
ST - 16
Spesifikasi Teknis
Kemiringan
Bangunan di lokasi
atau Kondisi Galian
tanah biasa
Dimensi
- Tebing/talud galian 1:1.0 - pasir dan kerikit
yang terbuka untuk 1:0.5 - bukan pasir dan
sementara kerikil
- Tebing/talud galian 1:1.0 sampai 1:1.5 - diatas muka air
yang terbuka secara 1:2.0 - dibawah muka air
permanen
- Jarak horizontal
batas galian dari tepi
0.5 m -
luar fondasi
bangunan
- Lebar berm pada
setiap 3.0 m 0.5 m -
kedalaman galian
Profil galian : dasar dan tebing yang telah selesai digali harus dirapikan dan
dipadatkan dan diperiksa PPK untuk mendapat persetujuan sebelum bangunan
diatasnya, konstruksi beton atau pasangan batu dilaksanakan, demikian pula bila
sewaktu-waktu tebing galian longsor akibat kegiatan peralatan berat atau sebab
lain karena kelalaian Penyedia Jasa.
Bila dalam metoda kerja galian diperlukan penimbunan sementara tanah hasil
galian (stock-piling) sebelum tanah tersebut diangkut kelokasi penimbunan
permanen sebagai tanggul atau bangunan permanen lainnya sehingga berakibat 2
(dua) kali kerja atau double-handling, maka beaya yang dikeluarkan oleh
Penyedia Jasa untuk kegiatan tersebut, dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan galian atau timbunan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji laboratorium untuk tanah dilokasi
borrow-pit yang diusulkan kepada PPK guna mendapatkan persetujuan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum kegiatan galian borrow-pit dilaksanakan.
ST - 17
Spesifikasi Teknis
belukar pada Pasal A, dan pekerjaan pengupasan tanah lapis atas pada Pasal B,
telah selesai dilaksanakan sehingga dijamin bahwa tanah bahan timbun benar-
benar sudah bersih dan bebas dari bahan organik.
Penyedia Jasa wajib memperhatikan dan menjaga kadar air/moisture content dari
tanah untuk bahan timbunan tersebut agar memenuhi persyaratan dan tidak
melampaui batas-batas nilai yang telah diidentifikasi dalam uji laboratorium.
Penyedia Jasa sebaiknya melakukan upaya tersebut di lokasi borrow-pit dengan
membangun sistem drainasi dan membuat kemiringan tertentu pada permukaan
galian agar tetap kering.
Pekerjaan galian tipe-F, sudah termasuk pengangkutan batu hasil galian ke lokasi
pembuangan yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui PPK.
Klasifikasi batu tersebut diatas akan diputuskan oleh PPK berdasarkan kondisi di
lapangan, antara lain bila perlu dilakukan uji-coba produktivitas peralatan.
ST - 18
Spesifikasi Teknis
Bila berdasarkan hasil uji laboratorium tanah hasil galian terdiri dari 2 (dua) jenis
tanah yang memenuhi dan tidak memenuhi spesifikasi sebagai tanah bahan
timbun, Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian wajib berupaya agar
kedua jenis tanah tersebut tidak bercampur bila tanah yang memenuhi spesifikasi
akan dipergunakan dalam konstruksi sesuai dengan perintah.
Tanah hasil galian yang memenuhi syarat pada umumnya sebagai berikut:
• diameter butiran (partikel) maksimum 100 mm
• Pasticity Index (PI), lebih besar dari 15%.
Tanah hasil galian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan timbun:
• Tanah lapis atas yang mengandung banyak bahan organik.
• Plasificity Index (PI) kurang dari 15%.
• Liquid Limit (LL) lebih dari 50%
• Diameter butiran lebih dari 100 mm
• Batu lunak dan batu keras.
Bila tanah yang sudah disepakati sebagai bahan timbun terlalu basah dengan
kandungan air melampaui kadar air optimum hasil uji laboratorium (Standard
Practor Test), maka tanah tersebut harus ditampung untuk sementara waktu
dilokasi yang disediakan Penyedia Jasa dan disetujui PPK yang dilengkapi
dengan fasilitas drainasi, guna mendapat perlakuan khusus: penghamparan,
pengeringan dan lain-lain untuk menurunkan kadar airnya sampai memenuhi
persyaratan sebagai tanah bahan timbunan.
(b) Hasil galian tanah endapan tipe-B dari pekerjaan normalisasi saluran harus
dibuang di lokasi yang disediakan Penyedia Jasa diluar daerah kerja sesuai
dengan ketentuan seperti yang diuraikan diatas.
ST - 19
Spesifikasi Teknis
Penimbunan batu hasil galian tersebut harus dibatasi paling tinggi 2.0 m dan tidak
diperbolehkan mengganggu jaringan drainasi dan tidak berdampak negatip terhadap
lingkungan disekitarnya dengan beaya menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia
Jasa.
(a) Pekerjaan galian tanah tipe-A, tipe-D, dan tipe-E diukur dalam satuan meter
kubik (m3) galian tanah dan kupasan tanah lapisan atas, sesuai dengan dimensi
dan kemiringan yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan telah diselesaikan
dengan rapi.
Pembayaran untuk pekerjaan galian tanah tipe-A, tipe-D dan tipe-E dilaksanakan
sesuai dengan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
termasuk beaya untuk pekerja, peralatan, bahan bangunan dan semua pekerjaan
penunjang dan upaya lain untuk kelancaran pelaksanaan yang diperlukan untuk
pekerjaan galian, pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan atau lokasi
penampungan sementara (stock-pile), perapian tebing galian, jalan akses
sementara, pengeringan/pemompaan dan lain-lain.
(b) Pekerjaan galian tanah tipe-B diukur dalam satuan meter kubik (m3) galian tanah
endapan (sedimen) pekerjaan normalisasi saluran yang diperhitungkan
berdasarkan hasil pengukuran (setting-out survey), gambar kerja dan pekerjaan
yang telah diselesaikan dengan rapi.
Galian bangunan sebagai salah satu jenis pekerjaan dalam Daftar Kuntitas dan Harga,
diukur dalam satuan meter kubik (m3) yang diperhitungkan dari permukaan tanah asli
atau permukaan tanah yang telah dikupas lapisan atasnya sampai ke garis dan elevasi
galian yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam spesifikasi ini.
ST - 20
Spesifikasi Teknis
Harga satuan pekerjaan ini sudah termasuk semua beaya untuk pekerja, peralatan,
bahan, pengukuran, angkutan dan pembuangan, perapian dan pencegahan dari
longsoran tebing, perapian, penampungan sementara dan pemanfaatannya sebagai
bahan untuk timbunan tanah dan pekerjaan lainnya kecuali bila ditetapkan secara
terpisah dalam Daftar Kuantitas dan Harga ialah jalan akses sementara, relokasi
saluran dan pengamanannya, pengeringan, pekerjaan partisi dan lain-lain.
Pembayaran untuk galian batu lunak dan galian batu keras akan dilakukan sesuai
dengan harga satuan jenis pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga tersebut dianggap sudah termasuk semua beaya untuk pekerja, peralatan,
bahan, pengukuran, galian, angkutan dan pembuangan, perapian dan pencegahan
longsoran tebing galian dan upaya lainnya kecuali bila sudah ditetapkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga misalnya jalan akses sementara, relokasi saluran dan bangunan
pengelak/pengaman, pengeringan/pemompaan, partisi dan lain-lain.
Harga satuan pekerjaan galian batu keras sudah termasuk beaya untuk peledakan batu
dan upaya lainnya yang diperlukan kelancaran pelaksanaan.
ST - 21
Spesifikasi Teknis
Galian tanah borrow pit diukur dalam satuan meter kubik (m 3) untuk tanah timbunan
yang dipadatkan sebagai pekerjaan timbunan (permanen) tipe-B dan tipe-C, sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi ini.
Pembayaran untuk galian tanah borrow-pit sudah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan timbunan tipe-B dan tipe-C.
1. Jenis Timbunan
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi, pekerjaan
timbunan bagian dari bangunan irigasi dan bangunan pelengkap yang tanahnya berasal
dari pekerjaan galian atau borrow-pit dan berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi
syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat persetujuan PPK sebelum pekerjaan
timbunan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada PPK
termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi dan
kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah disepakati. Kecuali
bila ada ketentuan lain, Penyedia Jasa harus menambah timbunan tambahan (extra
filling), lima persen (5%).
Tipe-A : pekerjaan timbunan dengan tanah yang berasal dari pekerjaan galian
disekitarnya.
Tipe-B : pekerjaan timbunan dengan tanah yang berasal dari borrow-pit atau
dari pekerjaan galian dengan jarak angkut sesuai dengan yang
ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Kecuali bila ada
ketentuan lain, pada umumnya semua jenis pekerjaan timbunan
termasuk kategori tipe-B ini.
Kecuali bila ada ketentuan lain, pekerjaan timbunan tipe-C hanya untuk
tujuan khusus yang disetujui PPK dan sesuai dengan yang tiperlihatkan
dalam gambar kerja.
Tipe-D : pekerjaan timbunan di lokasi dengan tanah fondasi yang lembek dan
muka air tanah yang tinggi, tanah untuk bahan timbunan berasal dari
borrow-pit dengan jarak angkut sesuai dengan yang ditentukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Timbunan tipe-D hanya diterapkan
ST - 22
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan timbunan tanah untuk saluran, tanggul, jalan, timbunan untuk bangunan
irigasi dan bangunan pelengkap dan konstruksi permanen lainnya yang
diperintahkan PPK.
Kelompok pekerjaan timbunan dengan pemadatan biasa terdiri dari 3 (tiga) golongan
ialah :
Pekerjaan timbunan tanah untuk mengganti tanah yang asli, sebagai bangunan
penyangga beban (counter-weight) dan pekerjaan timbunan lainnya sesuai dengan
perintah PPK.
Tingkat kepadatan untuk pekerjaan timbunan dengan pemadatan ringan harus tidak
boleh kurang dari 85% kepadatan kering maksimum (85% MDD, maximum dry
density).
Uji coba timbunan ini dimaksudkan guna memilih metoda kerja untuk pekerjaan
timbunan yang efisien berdasarkan jumlah peralatan yang dipergunakan, tebal lapisan
yang dipadatkan, jumlah lintasan alat pemadat serta tingkat kepadatan yang dicapai
yang harus memenuhi Spesifikasi Teknik ini.
ST - 23
Spesifikasi Teknis
Metoda kerja yang disetujui oleh PPK tidak dapat dipakai alasan bagi Penyedia Jasa
untuk lepas tanggung jawab terhadap tingkat kepadatan dan kinerja pekerjaan
timbunan.
Apabila karena suatu sebab perlu dilakukan perubahan metoda kerja atau tanah bahan
timbunan dari lokasi borrow pit lainnya, Penyedia Jasa wajib melakukan uji coba
timbunan ulang.
Bila uji coba timbunan tersebut dilaksanakan dilokasi tanggul, saluran, jalan atau
pekerjaan permanen lainnya, maka hasil uji coba tersebut dapat dibayar sebagai
bagian dari pekerjaan timbunan bila menurut pertimbangan PPK telah memenuhi
persyaratan. Sebaliknya bila hasil tes kepadatan uji coba timbunan tidak memenuhi
ketentuan dalam Spesifikasi ini, maka timbunan hasil uji coba tersebut harus
dibongkar oleh Penyedia Jasa dari lokasi pekerjaan.
Beaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan diatas dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan yang ditawarkannya
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(2) Tipe-D
Untuk pekerjaan timbunan dengan tanah fondasi yang lembek dan muka air tanah
yang tinggi, sesudah perlakuan terhadap permukaan tanah fondasi selesai
dikerjakan seperti yang dijelaskan dalam Pasal D.2.2.(1) maka upaya pengeringan
dengan pompa air perlu dilaksanakan paling tidak 2 (dua) jam sebelum pekerjaan
timbunan dikerjakan.
Selama pekerjaan timbunan dikerjakan, tinggi muka air tanah harus tetap dijaga
paling sedikit 30 cm dibawah permukaan timbunan, dan bila permukaan tanah
timbunan tergenang maka permukaan tanah tersebut harus dikupas setebal paling
sedikit 5 cm atau sesuai dengan perintah PPK dan kemudian dicangkul/dibajak
selama 15 cm seperti yang telah diuraikan dalam Pasal (2.2.(1).
Permukaan tanah asli atau timbunan lama harus dibuat bertangga sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah PPK sebelum penghamparan
tanah bahan timbunan dikerjakan.
ST - 24
Spesifikasi Teknis
Untuk lereng timbunan lama yang akan digali dengan bertangga, terlebih dahulu
permukaan lereng tersebut harus dikupas dan dibersihkan dari bahan organik,
setelah selesai baru kemudian dibuat bertangga, sehingga tanggul yang baru dapat
sepenuhnya menyatu dengan tanggul/timbunan yang lama.
Penghamparan tanah bahan timbunan secara mendatar dengan tebal tidak boleh
lebih dari 30 cm atau harus sesuai dengan hasil uji coba timbunan seperti telah
diuraikan dalam Pasal D.2.1 Tanah yang berbentuk bongkah-bongkah harus
dipecah-pecah sebelum dipadatkan. Tidak diperkenankan memperlebar timbunan
tanah dengan cara mencurahkan tanah lepas dari atas timbunan lama.
(2) Kadar air tanah bahan timbunan harus dijaga agar disekitar kadar air optimum dengan
toleransi + 3% sampai -5% dari kadar air optimum hasil uji laboratorium atau
ketentuan lain atas perintah PPK berdasarkan soil-properties tanah tersebut.
Untuk lereng timbunan yang akan diperkuat dengan lapisan/talud beton, sebelum talud
beton dipasang/dicor, lereng timbunan terlebih dahulu harus dirapikan dan dipadatkan
dengan tamping-rammer atau alat lain yang disetujui PPK sesuai dengan dimensi yang
ditunjukkan dalam gambar kerja.
3.1 Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tipe-A1,A2,B1,B2,C1,C2 dan D
dilakukan dalam satuan meter-kubik (m3) timbunan padat yang diukur berdasarkan
tampang memanjang, tampang melinang, elevasi, kemiringan, dan jarak sesuai dengan
gambar kerja yang telah disepakati dan hasil pengukuran prestasi kerja yang terakhir
termasuk timbunan tipe D, dengan memperhatikan settlement dan subsidence tanah
fondasi yang masih berlanjut.
3.2 Pembayaran
(a) Tipe-A1 dan Tipe-A2
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga termasuk beaya untuk upah, bahan, peralatan serta semua beaya yang
dikeluarkan Penyedia Jasa untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan
pekerjaan antara lain: penampungan sementara, platform alat berat diatas tanah
lembek, pengendalian kadar air dan pemadatan, pembentukan dan perapian
timbunan dan lain-lain.
ST - 25
Spesifikasi Teknis
(c) Tipe-D
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan Daftar Kuantitas dan Harga
termasuk beaya untuk penyediaan borrow-pit, angkutan, pembuangan,
penampungan sementara, platform alat berat diatas tanah lembek, penghamparan,
pengendalian kadar air dan pemadatan, pembentukan dan perapian timbunan dan
segala beaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa untuk kelancaran dan kemudahan
dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk upah, bahan, peralatan, perijinan, royalti
dan lain-lain.
E. Timbunan/Urugan Kembali
Pekerjaan urugan kembali harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja yang disepakati atau
atas perintah PPK, berdasarkan tujuannya urugan kembali digolongkan dalam 2 (dua) tipe,
ialah:
Tipe-A : urugan kembali untuk bangunan :bendung, saluran irigasi dan drainasi dan di
lokasi lain sesuai dengan perintah PPK dengan pemadatan biasa/normal
seperti yang diuraikan dalam Pasal D.1.2) Spesifikasi Teknik ini.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan metoda kerja, bahan dan peralatan yang direncanakan
akan digunakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan urugan
kembali dilaksanakan:
Tipe-A : - tanah bahan timbunan harus berasal dari tanah hasil pekerjaan galian atau
dari borrow-pit yang memenuhi syarat sebagai tanah bahan timbun
berdasarkan hasil uji laboratorium dan atas persetujuan/perintah PPK.
- dikerjakan lapis demi lapis dengan tebal lapisan berdasarkan hasil uji coba
yang tergantung dari material/ tanah bahan timbunan, peralatan yang
dipergunakan dan jumlah lintasannya.
- pada umumnya tebal lapisan urugan kembali yang telah dipadatkan tidak
boleh lebih dari 15 cm.
- kadar air tanah bahan timbunan berkisar antara + 3% sampai -5% dari
kadar air optimum berdasarkan hasil uji laboratorium dengan tingkat
kepadatan 95% kepadatan kering maksimum sesuai dengan kriteria ASTM
D-968.
ST - 26
Spesifikasi Teknis
Tipe-B. : tanah bahan timbunan berasal dari tanah hasil pekerjaan galian dilokasi
bangunan atau lokasi lain sesuai persetujuan PPK.
Pengukuran untuk pekerjaan urugan kembali tipe-A dilakukan dalam satuan meter kubik (m 3)
yaitu volume yang diukur mulai dari garis batas pekerjaan galian dan dinding/permukaan
paling luar bangunan atau elevasi yang telah ditetapkan yang tidak melampaui elevasi
permukaan tanah asli atau berdasarkan data hasil pengukuran sebelum dan segera setelah
pekerjaan urugan kembali selesai dikerjakan diatas fondasi tanah lembek dimana settlement
dan land subsidence masih terus berlanjut atau sesuai perintah PPK.
Kecuali bila ditetapkan lain oleh PPK, beaya untuk urugan kembali tipe-B sudah termasuk
dalam harga Lamp Sum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Tapi bila berdasarkan perintah
PPK, pembayaran pekerjaan urugan kembali tipe-B harus dilakukan berdasarkan harga
satuan maka pembayarannya dilakukan berdasarkan volume pekerjaan tersebut yang
diperoleh dari data pengukuran sebelum dan sesudah selesainya pekerjaan yang memuaskan
PPK.
Pembayaran pekerjaan urugan kembali dilakukan berdasarkan harga yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk beaya untuk : galian, angkutan, re-
handling, penghamparan, pengendalian kadar air, pemadatan, perapian dan beaya lain
termasuk, upah, bahan, peralatan serta pekerjaan penunjangnya.
F. Perkerasan Jalan
Pada umumnya jalan yang akan dibangun atau ditingkatkan adalah jalan inspeksi, kecuali
bila diperlukan jalan penghubung dan jalan akses/masuk ke lokasi jaringan irigasi.
Konstruksi perkerasan jalan, tampang melintang sesuai dengan yang diperlihatkan dalam
gambar lelang.
G. Gebalan Rumput
Permukaan timbunan dan galian tanah harus ditutup dengan gebalan rumput sesuai dengan
gambar kerja atau perintah PPK: Rumput yang ditanam berasal dari lokasi yang telah
disetujui, dengan kondisi baik, hidup, tidak bercampur dengan tanaman liar dan dengan tebal
lapisan tanah tidak kurang dari 5 cm dan rumput tidak boleh dari 10 cm.
Gebalan rumput harus ditanam dan dipaku dengan tusuk bambu secara menerus pada seluruh
permukaan timbunan dan galian sesuai gambar kerja, dengan lebar tambahan/ekstra 20 cm
pada kaki, berm dan puncak tanggul serta disiram segera setelah ditanam dan selanjutnya
secara teratur sampai gebalan rumput tumbuh dengan baik dan memuaskan PPK.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan metoda kerja penanaman gebalan rumput kepada PPK
untuk mendapatkan persetujuan sebelum dikerjakan dan bertanggung jawab untuk
pemeliharaannya agar tetap tumbuh dan bebas dari gulma sampai penyerahan (Take-Over
Certificate) dilaksanakan.
Pengukuran untuk pekerjaan gebalan rumput dilakukan dalam satuan luas (m 2) permukaan
tanah yang digebal.
ST - 27
Spesifikasi Teknis
Pembayaran pekerjaan gebalan rumput dilakukan berdasarkan harga satuan per m 2 yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:
Harga satuan tersebut termasuk beaya untuk : upah, pengadaan gebalan rumput, peralatan,
pengangkutan, pemeliharaan dan segala beaya yang diperlukan Penyedia Jasa untuk
kelancaran dan kemudahan pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan metoda kerja untuk pengangkutan tanah bahan timbunan
dari lokasi borrow-pit dan/atau galian serta pembuangan sisa galian dan/atau tanah yang tidak
memenuhi syarat sebagai bahan timbunan kelokasi pembuangan yang disediakan oleh
Penyedia Jasa, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dikerjakan kepada PPK untuk
mendapatkan persetujuan.
Metoda kerja tersebut dilampiri dengan peta rencana pemindahan tanah secara mekanis (earth
moving work plan) dilengkapi jalur/lintasan jalan untuk transportasi tanah.
Harga satuan untuk pekerjaan galian dan timbunan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, sudah termasuk beaya untuk angkutan.
Dimensi, elevasi dan kemiringan pekerjaan tanah setelah selesai dirapikan dapat diberi
toleransi seperti daftar dibawah ini kecuali bila ditetapkan lain oleh PPK.
(b) Jalan
- permukaan jalan : - 0 cm, + 5 cm
- lebar jalan : - 0 cm, + 10 cm
- jalur : ± 5 cm
Uji laboratorium untuk bahan timbunan dan urugan sebelum pelaksanaan pekerjaan dan
untuk pengendalian mutu selama pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa menggunakan laboratoriumnya di lapangan atau laboratorium lain yang disetujui PPK
dengan disaksikan/diawasi oleh PPK.
Penyedia Jasa wajib melaksanakan uji SPT (Standard Cone Penetration Test) pada dasar
galian untuk memastikan kesesuaian tanah sebagai fondasi sebelum dilakukan pengecoran
beton.
ST - 28
Spesifikasi Teknis
Hasil uji laboratorium untuk semua bahan bangunan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan
harus disampaikan oleh Penyedia Jasa kepada PPK untuk dikaji dan disetujui.
Uji laboratorium yang akan dikerjakan Penyedia Jasa, metoda baku untuk uji laboratorium
yang akan digunakan dan frekuensi uji laboratorium untuk bahan bangunan selama
pelaksanaan sampai selesainya pekerjaan harus secara rinci mengikuti tabel berikut ini atau
sesuai perintah PPK
Uji laboratorium untuk pekerjaan tanah
Nilai yang Frekuensi Uji
Uji Laboratorium Metoda Baku
disyaratkan Laboratorium
ASTM C127 1. Sebelum tanah bahan
Specific Gravity ASTM C 128 - timbun digunakan
ASTM D 854 2. Sesudah kejadian:
JIS 1203 or - (i) setiap 50.000 m3 atau
Natural Moisture Content ASTM ZD 2216- (ii) sekali setiap bulan
51 (iii) perubahan lokasi
Liquid Limit ASTM D423 - borrow-pit
Plastic Index - > around 15% (iv) setiap ada perubahan
Moisture/Density tanah bahan timbunan
ASTM D2216 -
Relationship
Unconfined Compression
JIS 1216 -
Test
Permeability Test As directed by the Engineer
1. Setiap 10 km panjang
subgrade atau setiap
seksi/bagian panjang
For road jalan.
California Bearing Ratio
AASHTO T193 metalling 30% 2. Perkerasan Jalan :
(CBR)
minimum (i) untuk setiap sumber
material baru
(ii) paling sedikit sekali
sebulan.
Pada setiap dasar galian
Cone Penetration Test AASHTO T206 -
untuk bangunan
* 2 kali sehari (pagi, sore)
Field Density Test ASTM D1556 > 95% MDD pada setiap lokasi
pekerjaan, atau
* setiap 250 m3 pekerjaan
OMC + 3%, - rehabilitasi saluran, atau
Field Moisture Test ASTM D2216
5% * sesuai perintah PPK
Semen dan agregat yang akan dipergunakan untuk beton termasuk supliernya harus terlebih
dahulu diusulkan oleh Penyedia Jasa dilampiri hasil uji laboratorium kepada PPK guna
mendapatkan persetujuan sebelum dipergunakan.
Semen dan agregat harus disimpan dan dirawat dengan baik untuk memelihara kualitasnya,
dan meskipun sebelum realisasi pengadaan bahan tersebut telah mendapat persetujuan PPK
ST - 29
Spesifikasi Teknis
tetapi masih perlu diperiksa dan diuji laboratorium lagi sebelum dipergunakan sebagai
campuran beton.
Semen dan agregat yang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknik
ini harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan untuk
campuran beton.
1.1 Semen
1.1.1 Umum
Semen yang dipergunakan adalah Ordinary Portland Cement yang sesuai dengan
ketentuan AASHTO M85 Type-1. Penyedia Jasa wajib menyerahkan hasil uji
laboratorium yang dibuat produsen (mill certificate) kepada PPK untuk setiap 100
ton PC yang dikirim ke lokasi pekerjaan.
Meskipun sudah ada mill certificate, Penyedia Jasa wajib melakukan uji
laboratorium sesuai dengan standar AASHTO T105 dan T 106 untuk meyakinkan
semen tersebut memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Semen harus ditaruh dalam kantong kertas yang kuat dan tahan terhadap
bantingan dengan nama produsen, tipe semen, bulan dan tahun produksi harus
dicetak jelas pada kantong.
Segera setelah sampai di lokasi, semen harus disimpan di gudang yang kering,
hujan tidak bocor, beralaskan balok kayu dan ventilasi udara yang baik untuk
mencegah kerusakan semen akibat udara yang lembab. Semen yang sudah
menunjukkan tanda-tanda kerusakan, mulai menggumpal dan mengeras harus
segera dibuang dari lokasi dan tidak boleh dipakai.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan gambar rencana gudang semen dan metoda
penyimpanannya kepada PPK untuk dikaji dan disetujui. Tumpukan semen tidak
boleh lebih dari 13 (tiga belas) kantong, dan bila penyimpanan akan lebih dari 2
(dua) bulan, tumpukan semen tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) kantong.
Semen yang telah disimpan digudang lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan
dan lebih dari 3 (tiga) bulan pada musim kemarau harus segera dikeluarkan dari
gudang dan tidak boleh dipergunakan. Penyimpanan dan pemakaian semen dari
gudang harus berdasarkan FIFO, first in-first out, dan kantong-kantong semen
ditata sedemikian sehingga memudahkan aksesibilitas untuk pemeriksaan.
1.2.1 Umum
Agregate beton harus berasal dari batu yang padat, keras dan awet, bebas dari
segala kotoran, bahan organik, kontaminasi bahan kimia dan bahan perusak
lainnya. Bila perlu PPK akan memerintahkan pencucian supaya bersih dan
menolak agregat yang tidak memenuhi Spesifikasi ini.
ST - 30
Spesifikasi Teknis
Agregat kasar untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan
pemecah batu (stone-crusher) atau kerikil dari sungai yang bersih, padat, keras,
awet, dan memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Agregat kasar harus berukuran nominal maksimum 40 mm, tetapi untuk beton
pra-cetak dan beton dengan besi tulangan yang rapat atau sesuai dengan perintah
PPK, maksimum 20 mm. Susunan gradasi butiran agregat kasar harus memenuhi
ketentuan seperti dibawah ini, dengan analisa saringan sesuai ketentuan
AASHTO T27:
Ambang batas kandungan partikel yang berpengaruh buruk pada beton harus
memenuhi ketentuan sbb:
Uji laboratorium Nilai Maksimum
(%)
Kadar lumpur, sesuai AASHTO T 112 0.25
Kehilangan bila diuji sesuai AASHTO T 112 1.0
Persen agregat dengan specific gravity kurang dari 1.95 1.0
Agregat halus untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan
pemecah batu (stone-crusher) atau pasir sungai, pasir galian yang berbentuk
tajam, padat, keras, awet, bersih dari segala jenis kotoran, bahan organik, lumpur
dan partikel yang berpengaruh buruk pada beton.
Susunan gradasi butiran agregat halus harus memenuhi ketentuan dibawah ini,
dengan analisa saringan sesuai ketentuan AASHTO T27.
Lubang Saringan Persen Lolos (%)
(mm) Berdasarkan Berat
10 100
5 90 ~ 100
2,5 80 ~ 100
1,2 50 ~ 90
0,6 25 ~ 65
ST - 31
Spesifikasi Teknis
0,3 10 ~ 35
0,15 2 ~ 10
Bila modulus halus butir (MHB) agregat halus bervariasi lebih dari 0,2
dibandingkan dengan MHB material beton, maka perbandingan material beton
harus dimodifikasi. Untuk setiap tambahan variasi MHB ± 0,1 kandungan pasir
dalam material beton harus disesuaikan dengan ± 0,5 % berat.
Kandungan partikel yang berpengaruh buruk pada beton tidak boleh lebih dari :
Nilai
Uji laboratorium
Maksimum (%)
Kadar lumpur, AASHTO T 112 1,0
Kehilangan bila diuji sesuai AASHTO T 112 3,0
Persen agregat dengan specific gravity kurang dari 1.95 1.0
Penyimpanan agregat kasar harus terpisah dari agregat halus, baik dilokasi
sumber agregat/quarry maupun dilokasi base-camp/batching plant dan harus
dijaga dari kemungkinan terjadi kontaminasi dengan agregat atau material lain.
Agregat yang berasal dari sumber/quarry yang berbeda atau agregat dengan
susunan gradasi butiran yang berbeda, tidak boleh disimpan bersama-sama.
Penyimpanan dan penanganan/perlakuan agregat harus dilakukan tanpa berakibat
segregasi butiran.
Di tempat pekerjaan beton misalnya lining saluran dan lain-lain, Penyedia Jasa
harus menyediakan alas dari anyaman bambu atau bahan lainnya untuk tempat
menyimpanan sementara agregat dalam jumlah yang tidak banyak agar tidak
bercampur dengan tanah disekitarnya atau terkontaminasi dengan bahan lain.
1.3 Air
Penyedia Jasa wajib menyampaikan rencana sumber air yang akan digunakan untuk
campuran beton kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui sebelum pelaksanaan
pekerjaan beton. Bila dipandang perlu oleh PPK, kualitas air yang akan digunakan,
dipastikan dengan uji laboratorium sesuai dengan ASTM C70 atau SNI yang sesuai.
ST - 32
Spesifikasi Teknis
Pemakaian bahan tambah kimia harus terlebih dahulu mendapat ijin PPK, dan bahan
tambah yang korosif tidak boleh digunakan:
(a) Air-entraining admixtures, harus sesuai dengan ASTM C260 atau JIS A6204.
(b) Water reducing admixtures, harus sesuai ASTM C260 atau JIS A6204.
Pemakaian bahan tambah kimia : air-entraining, water reducing, super plasticizer, set
accelerator, retarder dan sebagainya akan diperintahkan oleh PPK sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan di tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
memakai bahan tambah atas beban beaya sendiri. Bila PPK memerintahkan pemakaian
bahan tambah dalam uji coba campuran beton, Penyedia Jasa wajib melaksanakan
dengan beaya sendiri sesuai Pasal II.2.1
2. Campuran Beton
Sesudah usulan penggunaan semen, agregat dan air untuk campuran beton disetujui
PPK, Penyedia Jasa wajib membuat dan melakukan uji-coba campuran beton untuk
semua tipe beton yang akan dipakai di pekerjaan sebelum pekerjaan beton
dilaksanakan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan data hasil uji coba campuran termasuk proporsi
campuran dan kuat tekan beton dengan umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari kepada PPK
untuk dikaji dan disetujui.
Proporsi campuran untuk setiap tipe beton akan diputuskan PPK berdasarkan hasil dari
uji coba campuran dan uji laboratorium (testing) yang dikerjakan Penyedia Jasa, dan
selama pelaksanaan pekerjaan PPK mungkin akan me-modifikasi proporsi campuran
untuk mendapatkan beton dengan kepadatan, kemudahan pengerjaan, kekentalan
campuran dan kuat tekan yang maksimum dengan perbandingan air/semen yang
minimum.
Proporsi campuran yang telah disetujui PPK, segera dikonversikan pada proporsi setiap
bahan di lapangan, agregat dan semen diukur berdasarkan beratnya sedang air dan
bahan tambah kimia berdasarkan volumenya.
ST - 33
Spesifikasi Teknis
Kalau tidak ditentukan dalam gambar atau diperintahkan PPK, tipe beton dan
penggunaannya dilokasi pekerjaan sbb:
Lokasi untuk penempatan batching & mixing plant harus disepakati oleh Penyedia Jasa
dan PPK. Sebelum pemasangan batching & mixing plant, Penyedia Jasa wajib
menyerahkan rencana penyimpanan/penimbunan agregat, penyampuran dan
pengadukan campuran beton kepada PPK untuk persetujuan. Penyedia Jasa juga wajib
menyerahkan rincian data dan tipe mixer serta mesin yang akan digunakan, rencana
pengangkutan beton dari batching & mixing plant ke lokasi pekerjaan dimana beton
akan dituang/dicor.
Batching plant harus mempunyai fasilitas penampung/bin yang terpisah untuk semen,
agregat halus, dan agregat kasar serta kotak/hopper dilengkapi alat penimbang dengan
skala yang mampu dengan teliti menimbang berat semen, agregat halus dan agregat
kasar.
ST - 34
Spesifikasi Teknis
Semen dan agregat harus dicampur berdasarkan berat sedang air diukur dalam volume
kecuali bila ditentukan lain oleh PPK. Peralatan untuk mengukur berat dan volume
harus selalu dalam kondisi baik dan ketelitian tinggi selama dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan secara periodik dilakukan kalibrasi sesuai perintah PPK.
Material beton harus dicampur berdasarkan desain campuran beton (mix design) yang
telah disetujui PPK dengan toleransi sebagai berikut:
- semen : ± 2%
- agregat halus : ± 2%
- agregat kasar : ± 3%
- air : ±1%
- bahan tambah : ± 1%
Penyedia Jasa wajib menyediakan alat penguji berat (timbangan) dan alat bantu lainnya
yang diperlukan untuk memeriksa ketelitian timbangan. Penyedia Jasa setiap bulan
wajib memeriksa ulang ketelitian alat penimbang dan setiap 6 (enam) bulan harus
dikalibrasi oleh institusi yang berwenang.
Mixer dengan drum pencampuran & pengaduk beton baik yang dapat berputar
horizontal maupun miring harus selalu dalam keadaan bersih dengan kondisi yang baik
setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan. Drum tersebut harus dapat berputar dengan
kecepatan yang sesuai dan disetujui PPK, pengadukan yang terus-menerus tidak
diijinkan.
Sebelum semen dan agregat dimasukkan kedalam drum, terlebih dahulu air untuk
campuran beton dimasukkan kedalam drum sebanyak kurang lebih 10% jumlah air
yang diperlukan untuk campuran beton, selanjutnya sisa air ditambahkan berangsur-
angsur selama pengadukan sehingga seluruh air untuk campuran beton sudah
dimasukkan kedalam drum sebelum seperempat waktu yang diperlukan untuk
pengadukan berakhir. Pengadukan beton dilanjutkan sampai warna dan kekentalan
campuran beton terlihat merata. Untuk mixer dengan kapasitas 750 liter pengadukan
campuran beton dilanjutkan tidak kurang dari 1,5 menit setelah seluruh volume air
dimasukkan. Untuk setiap kenaikan kapasitas mixer sebanyak 500 liter, waktu
pengadukan beton perlu ditambah paling sedikit 15 detik.
Volume campuran beton yang akan diaduk tidak boleh melebihi kapasitas mixer yang
dipergunakan. Sebelum campuran beton yang baru akan dimasukkan kedalam drum,
semua campuran beton lama harus dikeluarkan sehingga tiada sisa yang tertinggal
dalam drum. Bila karena suatu sebab pelaksanaan pekerjaan beton berhenti selama
lebih dari 20 menit, mixer beserta perlengkapannya harus dicuci dengan air bersih. Sisa
beton lama yang mungkin masih tertinggal harus dibersihkan dengan memutar drum
yang berisi agregat dan air, sebelum dipergunakan untuk pengadukan beton yang baru.
Penyedia Jasa wajib memeriksa mixer setiap hari dan memperbaiki kerusakan yang ada
sehingga mixer selalu dalam keadaan baik, bersih dan siap untuk operasi.
Penggunaan truk mixer untuk pelaksanaan pekerjaan beton harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari PPK dengan drum yang mampu berputar sesuai rekomendasi
pabriknya.
ST - 35
Spesifikasi Teknis
Pengadukan beton dalam truk mixer harus mulai dilakukan dalam waktu tidak lebih
dari 30 (tiga puluh) menit setelah seluruh semen dan agregat dimasukkan dalam mixer,
penuangan/pengecoran beton di tempat pekerjaan harus selesai dilaksanakan tidak lebih
dari 1 (satu) jam sesudah air dimasukkan dalam mixer.
Pengadukan beton dengan cara manual (tenaga manusia) tidak diperkenankan. Bila
kondisi lokasi pekerjaan hanya memungkinkan penuangan/pengecoran beton dengan
volume yang sedikit, maka pengadukan beton menggunakan portable mechanical mixer
dapat dilaksanakan dengan persetujuan PPK.
Campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan air boleh dibuat berdasarkan
volume, Penyedia Jasa harus menyediakan kotak yang kuat dan bagus sebagai sarana
pengukur volume yang cukup teliti dan harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum
dipergunakan disetiap portable mechanical mixer.
Kira-kira 10% dari air yang diperlukan bagi campuran beton, harus sudah dimasukkan
kedalam drum sebelum semen dan agregat dimasukkan, dan sisa air dituangkan
kedalam drum berangsur-angsur selama proses pencampuran dan pengadukan sedang
berlangsung. Seluruh volume air yang diperlukan untuk campuran beton harus sudah
dituangkan kedalam drum pada menit pertama pengadukan. Waktu terbaik untuk
pengadukan seharusnya ditetapkan berdasarkan hasil uji/tes, tetapi umumnya tidak
boleh kurang dari 3 (tiga) menit.
Penyedia Jasa wajib menjamin bahwa pengawas dan pekerja benar-benar sudah terlatih
dengan baik dalam penggunaan portable mechanical mixer dengan produksi beton yang
berkualitas dan memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan kepada PPK sisa harian volume beton untuk setiap
tipe beton termasuk berat semen yang dipergunakan di setiap lokasi pekerjaan
permanen maupun pekerjaan non permanen.
3.1 Umum
Penyedia Jasa sebelum melaksanakan pekerjaan beton baik untuk pekerjaan permanen
maupun non-permanen wajib menyampaikan metoda kerja pengangkutan dan
penuangan beton kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui. Metoda kerja tersebut
harus menguraikan secara rinci seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan beton yang
meliputi akses menuju ke lokasi kerja dan sekitarnya, material, peralatan dan pekerja,
metoda, tahapan dan urutan kegiatan, pemadatan dan perawatan beton, dan kegiatan
pembuatan benda uji dan uji laboratorium yang akan dikerjakan.
Tidak diijinkan melaksanakan pengecoran beton sebelum metoda kerja diatas disetujui
PPK.
ST - 36
Spesifikasi Teknis
Segera setelah pencampuran dan pengadukan beton dilaksanakan beton harus diangkut
ke lokasi kerja dengan metoda yang menjamin keberlanjutan pengiriman beton dengan
aman bebas dari separasi dan kontaminasi serta kemudahan dalam pengerjaan
(workability) pada waktu dan tempat pengecoran.
Semua beton harus sudah dituangkan/dicor dan dipadatkan dalam waktu 1 (satu) jam
sejak pencampuran/pengadukan dan beton yang sudah mulai mengeras dilarang
digunakan untuk pekerjaan.
Bila kualitas beton dinilai PPK tidak memenuhi ketentuan spesifikasi ini karena
Penyedia Jasa mengabaikan ketentuan diatas, atau karena ketidak hati-hatiannya atau
karena sebab-sebab lain, maka beton tersebut harus dibongkar dan dibuang serta dicor
ulang dengan mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi ini hingga memuaskan PPK
dengan beban beaya Penyedia Jasa.
Bila dalam gambar kerja ditunjukkan adanya beton untuk lantai kerja , maka
beton lantai kerja harus dituang/dicor lebih dahulu dengan persetujuan PPK
sebagai pekerjaan persiapan pelaksanaan penuangan adukan beton
konstruksi/bangunan.
Bila adukan beton akan dituang diatas fondasi batu, maka permukaan batu
tersebut harus terlebih dahulu dikasarkan (chipping), dicuci dan dibersihkan
dengan tujuan agar terbentuk ikatan yang kuat dengan menuangkan mortar
ST - 37
Spesifikasi Teknis
Bila adukan beton dituang diatas beton lama atau pasangan batu, maka
permukaan beton lama atau pasangan batu harus lebih dahulu dikasarkan
(chipping), disikat dengan sikat baja atau sesuai dengan perintah PPK, dan harus
dibersihkan dari segala kotoran dan benda-benda lepas: oli, cat dan material
sejenisnya, lumpur, gumpalan tanah, puing-puing dan genangan air. Sebelum
adukan beton segar dicor, permukaan beton lama atau pasangan batu harus
terlebih dahulu disiram air agar lembab dan dituang mortar atau bahan lain yang
disetujui PPK.
(1) Umum
Pekerjaan tanah untuk saluran harus dirapihkan dan seluruh permukaannya
baik dasar maupun tebing saluran harus dipadatkan secara baik dengan
dimensi dan kemiringan sesuai gambar kerja yang disepakati.
Genangan air tanah pada saluran galian, harus dicegah selama pelaksanaan
pekerjaan lining beton sedang berlangsung dan sampai waktu beton sudah
cukup mengeras sehingga tidak rusak akibat tergenang air.
Semua komponen bangunan : weep hole, under drain dan flap valve harus
sudah terpasang sesuai dengan gambar kerja dan ketentuan-ketentuan dalam
Spesifikasi ini sebelum pengecoran beton untuk lining saluran. Sesaat
sebelum adukan beton dituang, permukaan tanah harus dibasahi agar air
dalam adukan beton tidak banyak terserap tanah.
(2) Plastik
Pada bagian saluran dimana akan dipasang under-drain, sesudah perapian
dan pemadatan permukaan tanah ditutup/dilapis dengan plastik tebal 0.15
mm yang telah mendapat persetujuan PPK, sebelum pengecoran beton untuk
lining saluran dilaksanakan.
Sebelum penuangan adukan beton kedalam cetakan dilaksanakan, segala kotoran, debu,
paku, kawat, batu atau puing dan lain-lain harus dibuang dan dibersihkan, selanjutnya
permukaan cetakan dibasahi dengan air atau bahan kimia lain dan dihindari adanya
genangan air pada cetakan dan lokasi pengecoran.
Adukan beton harus dituang sedekat mungkin dengan lokasi akhir beton itu berada,
guna mencegah perubahan posisi besi tulangan, cetakan, atau komponen bangunan
yang akan tertanam dalam adukan beton. Penuangan adukan beton dilaksanakan lapis
demi lapis mendatar dengan tebal lapisan tidak melebihi 30 cm. Penuangan adukan
beton harus dikerjakan menerus diantara sambungan konstruksi yang telah disetujui.
ST - 38
Spesifikasi Teknis
harus selalu penuh dengan adukan beton selama pelaksanaan penuangan beton dan
ujung pipa harus selalu terbenam dalam adukan beton segar.
Bila diperlukan kemiringan yang tajam, talang luncur harus dilengkapi dengan papan-
papan pencegah segregasi atau talang luncur yang pendek-pendek dengan arah yang
berbalikan untuk mencegah segregasi.
Adukan beton tidak boleh dituang pada beton yang sudah dituang/dicor terlebih dahulu
lebih dari 30 menit kecuali bila dibuat siar pelaksanaan (construction joint) pada bagian
tersebut sesuai ketentuan dalam spesifikasi ini. Bila karena suatu sebab penuangan
beton terpaksa dihentikan, maka siar pelaksanaan harus dibuat secara horizontal atau
vertikal sesuai dengan keperluan, dilengkapi dengan pengunci untuk menahan gaya
geser, dan pasak untuk memperkuat ikatan antar bagian konstruksi sesuai dengan
perintah PPK.
Sebelum pekerjaan pembetonan dilanjutkan, permukaan beton harus dipotong atau di-
chipping untuk menghilangkan lapisan semen dan pasir halus (laitance) dan
memunculkan agregat beton, dan permukaan beton harus disiram air sehingga jenuh.
Bahan pengikat (bonding-agent) harus dituang sebelum pengecoran adukan beton yang
baru. Semua bahan yang akan dipakai dan cara penggunaannya harus mendapat
persetujuan PPK.
Bila PPK menilai bahwa kecil kemungkinan penuangan adukan beton dapat dikerjakan
dengan baik disebabkan oleh sempitnya jarak antara besi tulangan dan banyaknya
benda yang akan terpendam dalam beton, tipisnya segmen beton dan lain-lain, Penyedia
Jasa harus menambahkan superplasticizer kedalam adukan beton untuk menambah
keenceran adukan beton dengan beayanya sendiri. Sebelum penggunaan plasticizer
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada PPK rincian datanya termasuk spesifikasi,
cara penggunaan, kemudahan dalam penggunaanya, susunan kimia dan lain-lain untuk
mendapat persetujuan.
Kecuali bila diperintahkan lain oleh PPK, Penyedia Jasa dengan beayanya sendiri harus
menggunakan bahan tambah air entraining admixture (AE-admixture) dalam
pelaksanaan pekerjaan lining saluran untuk menambah kemudahan dalam pengerjaan
adukan beton dan menambah kedap air.
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada PPK rincian data AE-admixture termasuk
spesifikasi, cara penggunaan, kemudahan dalam penggunaannya, susunan kimia dan
lain-lain untuk mendapat persetujuan.
ST - 39
Spesifikasi Teknis
Beton untuk bangunan harus dipadatkan menggunakan vibrator mekanik atau elektrik
yang sebelum digunakan harus mendapat persetujuan PPK. Vibrator yang dipakai harus
berdiameter yang sesuai dengan jarak besi tulangan, frekuensi tinggi dan harus
dioperasikan oleh operator yang berpengalaman.
Pemadatan beton harus dikerjakan dengan hati-hati dan teliti dimulai dari bagian sudut
cetakan, disekitar besi tulangan dan peralatan/benda yang dipasang dalam beton
sehingga beton benar-benar padat dan tidak ada rongga-rongga atau sarang tawon.
Pemadatan harus merata, tidak terjadi kontak antara vibrator dengan cetakan dan besi
tulangan serta harus dicegah pemadatan yang berlebihan.
Alat penggetar/poker vibrator harus dimasukkan kedalam adukan beton segar dengan
jarak yang teratur berkisar antara 10 (sepuluh) kali diameter tongkat vibrator yang
dipakai antara satu lubang dengan lubang berikutnya dengan kedalaman sedemikian
sehingga adukan beton segar yang sedang dipadatkan menyatu dengan beton yang dicor
sebelumnya. Vibrator dicabut pelan-pelan segera sesudah tidak muncul lagi gelembung
udara dipermukaan adukan beton yang sedang dipadatkan atau tidak lebih dari 30 (tiga
puluh) detik sejak saat dimasukkan kedalam adukan beton segar. Pencabutan vibrator
harus dilakukan secara vertikal dan dengan perlahan-lahan agar tidak terbentuk rongga-
rongga udara.
Penyedia Jasa wajib menyediakan vibrator cadangan selama penuangan beton, atau
pelaksanaan pekerjaan akan dihentikan oleh PPK. Penundaan pelaksanaan pekerjaan
akibat hal tersebut adalah tanggung jawab sepenuhnya Penyedia Jasa dalam
menyelesaikan pekerjaan seluruhnya.
Adukan beton untuk lining saluran harus dipadatkan untuk mencapai kuat desak dan
kepadatan (density) tidak kurang 98% dari nilai yang dicapai pada uji coba campuran
beton dengan tipe yang sama. Beton harus bebas dari ”sarang tawon”, perhatian khusus
pada tepi luar lining harus dilakukan untuk menjamin beton telah dipadatkan dengan
baik.
Pemadatan beton untuk lining saluran dapat dilaksanakan dengan alat getar cetakan
(external vibrator) mekanik atau manual. Metoda pemadatan dan alat yang
dipergunakan harus diusulkan oleh Penyedia Jasa kepada PPK untuk dipelajari dan
disetujui sebelum digunakan.
ST - 40
Spesifikasi Teknis
Perawatan beton yang dikerjakan tidak sesuai dengan ketentuan, dianggap sebagai
pelanggaran/cacad yang dapat berakibat seluruh pelaksanaan pekerjaan beton
dihentikan oleh PPK sampai Penyedia Jasa memperbaikinya.
Cetakan beton yang dibuat dari kayu harus selalu dibasahi/disiram air selama masa
perawatan beton masih berlangsung. Sedang cetakan beton yang terbuat dari bahan
metal yang menghadap sinar matahari harus diberi naungan, atau dicat putih atau
dilindungi selama periode perawatan. Bila cetakan beton dibongkar sebelum masa
perawatan 7 (tujuh), cara perawatan lanjutan yang sudah disepakati harus dikerjakan
oleh Penyedia Jasa sampai selesainya masa perawatan beton selama 7 (tujuh) hari.
Penyedia Jasa harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan PPK tentang metoda
kerja perawatan beton, curing compound yang akan dipakai dan penyediaan material
tersebut dilapangan dalam jumlah yang cukup sebelum pekerjaan penuangan beton
dilaksanakan.
Perawatan basah adalah cara perawatan beton dengan menggenangi atau menyiramkan
air ke seluruh permukaan beton. Untuk menjaga kelembaban pada permukaan beton
dapat dilakukan dengan menutupinya dengan karung guni yang selalu dalam keadaan
basah. Penutupan dengan karung guni basah atau material lain harus dilakukan sesegera
mungkin sesudah pekerjaan finishing selesai dikerjakan dan tidak ada kemungkinan
yang berakibat rusaknya permukaan beton tersebut. Penutupan dengan karung basah
harus berlanjut sampai beton berumur 7 (tujuh) hari.
Metoda perawatan beton yang dapat berakibat kondisi beton berubah-ubah basah dan
kering, tidak dapat disetujui karena dianggap cara perawatan beton yang tidak benar.
Bila disetujui PPK, dapat dipakai liquid membrane curing compound yang memenuhi
ketentuan AASHTO M 148, Type 2 atau yang identik, untuk perawatan awal dan akhir
beton struktur dan lining.
Bila karena suatu sebab selaput curing compound pada permukaan beton rusak dalam
masa perawatan beton, permukaan yang rusak tersebut harus segera dipoles/disemprot
ulang dengan curing compound yang baru. Pemakaian curing compound pada
permukaan beton harus dilakukan segera setelah tidak lagi terlihat kilauan air pada
permukaan beton tersebut atau segera sesudah cetakan beton dibongkar.
Bila pemakaian curing compound harus ditunda, perawatan dengan pembasahan harus
dilakukan pada permukaan beton sampai perawatan dengan curing compound dapat
dilaksanakan.
Sebelum dipakai, curing compound harus terlebih dahulu diaduk merata kemudian
disemprotkan dengan halus ke permukaan beton menggunakan peralatan semprot
sebagai lapis pertama. Penyemprotan kedua kalinya dilakukan dengan arah tegak lurus
terhadap arah penyemprotan pertama. Dosis untuk setiap penyemprotan harus tidak
kurang dari 1 liter curing compound untuk setiap 3,6 meter luas permukaan beton.
Pemakaian curing compound pada bagian sambungan harus dilakukan dengan hati-hati
ST - 41
Spesifikasi Teknis
sehingga ikatan antara beton dengan besi tulangan dan pemasangan joint sealer tidak
terganggu.
Pekerjaan finishing pada permukaan beton harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi ini atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau perintah PPK.
Bila setelah pembongkaran cetakan dijumpai kesalahan dalam pengerjaan beton atau
cacad-cacad atau bila hasil uji laboratorium, uji kuat desak, menunjukkan kualitas beton
jelek maka atas perintah PPK, pekerjaan tersebut harus dibongkar dan diganti oleh
Penyedia Jasa atas beaya sendiri.
Pekerjaan beton untuk bangunan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, mendatar,
bulat atau ber-texture.
Pekerjaan finishing pada lining beton untuk saluran dikerjakan segera sesudah beton
cukup mengeras, dihaluskan dan diratakan dengan tangan guna mendapatkan
permukaan lining beton yang halus dan rata.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan metoda kerja untuk uji coba pelaksanaan pekerjaan
lining beton saluran termasuk personel, peralatan dan material beton kepada PPK untuk
dikaji dan disetujui sebelum uji coba tersebut dilaksanakan. Untuk maksud uji coba diatas,
Penyedia Jasa harus menyiapkan 4 (empat) panel lining beton untuk tebing saluran dan 2
(dua) panel lining beton untuk dasar saluran dengan tujuan untuk memastikan bahwa
ketentuan dalam spesifikasi ini diikuti dengan baik oleh Penyedia Jasa dalam pelaksanaan
pekerjaan lining beton saluran yang sesungguhnya nanti dilapangan.
Uji kuat desak beton lining dilakukan dengan mengambil contoh benda uji dari setiap panel
tebing dan dasar saluran masing-masing 1 (satu) contoh benda uji dengan diameter 100 mm
(concrete coring) sesuai dengan ketentuan dalam ASTM C-42, ditambah dengan uji kuat
desak contoh benda uji berbentuk silinder yang diambil pada saat pengecoran beton sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal III-9.1, Uji Laboratorium Selama Pelaksanaan.
Berdasarkan evaluasi hasil uji coba pengerjaan lining beton saluran, bila ternyata tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, PPK akan memerintahkan Penyedia Jasa
melakukan modifikasi metoda kerja, peralatan yang dipergunakan dan personel yang
melaksanakan uji coba tersebut. Dengan pengertian bahwa modifikasi dan perubahan yang
diperintahkan PPK tersebut tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia Jasa dari segala
kewajibannya dalam kontrak.
ST - 42
Spesifikasi Teknis
Bila karena suatu sebab, material dan metoda kerja dirubah, Penyedia Jasa wajib melakukan
uji coba pengerjaan lining beton saluran lagi untuk memastikan bahwa perubahan tersebut
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Bila gambar dan Spesifikasi ini tidak menyebutkan tentang toleransi, maka toleransi yang
ditentukan dalam pasal ini dapat dipergunakan. Pekerjaan beton yang melampaui toleransi
yang diijinkan dalam Pasal ini, harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti dengan beaya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Toleransi
Item
yang diijinkan
1. Sipon monolit, gorong-gorong, flume
(1) terhadap sumbu/jalur yang ditetapkan 5 cm
(2) terhadap kemiringan (tanjakan) yang ditetapkan 1 cm
(3) perbedaan tebal beton yang terbesar antara:
• minus 2,5 % atau 1 cm
• plus 5% atau 1 cm
(4) perbedaan dari diameter bersih (dalam) 0,5 %
3. Lain-lain
(1) Perbedaan dari arah datar atau dari kemiringan
terhadap ketentuan dalam gambar untuk lantai, kolom,
alur horizontal dan susunan tangga.
• exposed 1 cm setiap 3 m
• tertimbun/terbenam urugan 5 cm setiap 3 m
(2) Perbedaan dimensi tampang melintang dari kolom,
pilar, lantai, dinding, balok dan bagian sejenis dari
bangunan pada 3.(1)
• minus 1 cm
• plus 2 cm
(3) Perbedaan tebal beton lantai jembatan
• minus 1 cm
• plus 2 cm
ST - 43
Spesifikasi Teknis
Toleransi
Item
yang diijinkan
(4) Footing (fondasi)
(a) perbedaan dimensi (lebar, panjang)
• minus 1 cm
• plus 5 cm
(b) kesalahan penempatan atau eksentris, % terhadap 2%, tidak lebih dari
lebar footing kearah kesalahan 5 cm
(c) kekurangan tebal 5%
Penyedia Jasa wajib melakukan uji mutu beton di laboratorium miliknya kecuali ditentukan
tersendiri dalam Spesifikasi ini. Uji mutu beton tersebut adalah uji mutu semen dan agregat
beton, uji kuat desak contoh benda uji berbentuk silinder yang diambil selama pelaksanaan
pengecoran beton, juga uji kuat desak contoh benda uji yang diambil dari lining beton
(concrete coring).
Bila tidak ditentukan lain, uji mutu material beton dan pekerjaan beton yang telah selesai
dikerjakan, dilakukan sesuai dengan ketentuan dan frekuensi seperti yang diuraikan
dibawah ini. Tetapi, Penyedia Jasa wajib melaksanakan uji mutu diatas dengan frekuensi
yang lebih tinggi/banyak, bila PPK berpendapat bahwa material beton yang berada dilokasi
kerja atau pekerjaan beton yang telah selesai dikerjakan tidak memenuhi Spesifikasi ini.
ST - 44
Spesifikasi Teknis
3. Agregat halus
(1) Gradation ASTM C 136 (1) Setiap sebelum uji coba
(2) Loss test (washing) - compuran,dan
(3) Specific gravity ASTM C128 (2) Setiap 500 m3 material
(4) Loss by abrasion ASTM C131 dari setiap quarry yang
(5) Soundness ASTM C535 dikirim ke lokasi kerja,
(6) Water absorption ASTM C88 dan
(3) Setiap kali ganti quarry
4. Beton
(1) Slump ASTM C143 (1) 2 (dua) kali/hari untuk
setiap tipe beton yang
dicor dilokasi kerja,
(2) Setiap bagian/segmen
pekerjaan untuk
pengecoran beton,
(3) Setiap compuran/adukan
beton (batching).
(2) Kuat desak ASTM C39 Satu sample terdiri dari 6
(campresive strength) ASTM C192 (enam) benda uji silinder
untuk setiap tipe beton yang
dicor setiap hari atau setiap
bagian (segment)
(3) Air content ASTM C231 Setiap uji coba compuran
(trial mix) dan setiap 3 (tiga)
bulan untuk setiap tipe beton.
(4) Density (canal lining) 100 mm coring, 1 (satu) coring setebal lining
ASTM C42 per 100 m3 beton yang dicor
(5) Kuat desak (canal 100 mm coring 1 (satu) coring setebal lining
lining) ASTM C42 per 100 m3 beton yang dicor.
Untuk setiap 100 (seratus) m3 beton yang dicor secara terus menerus setiap hari harus
diambil 3 (tiga) sample dan tidak kurang dari 1 (satu) random sample. Benda uji harus
berbentuk silinder dengan diameter 15 (lima belas) cm dan tinggi 30 (tiga puluh) cm
ST - 45
Spesifikasi Teknis
yang akan diuji kuat desak setelah dirawat selama 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh
delapan) hari. Hasil uji kuat desak harus dianalisa secara statistik dengan 2 (dua)
metoda sebagai berikut:
Metoda ini dterapkan untuk pekerjaan bangunan skala besar, atau pekerjaan dengan
volume beton besar, atau atas perintah PPK.
(a) Hasil uji kuat desak harus tidak kurang dari 80% kuat desak yang ditetapkan
desain (ck) dengan probabilitas lebih dari 5%. Kuat desak yang memenuhi
syarat ini (m) diperoleh dengan rumus:
dimana, m : kuat desak rata-rata beton umur 28 hari dari seluruh hasil uji
per bagian blok/lot yang dilaksanakan secara berturutan.
Ka : probabilitas distribusi normal
S : standard deviasi.
(b) Hasil uji kuat desak harus tidak dari ck dengan probalitas 25%.
Standard deviasi diperoleh hasil uji laboratorium dan jika hasil yang diperoleh
memenuhi rumus (a) dan (b), kualitas beton dinilai memenuhi spesifikasi dengan
menggunakan rumus (c) dan (d) sebagai berikut:
ST - 46
Spesifikasi Teknis
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
Acceptance judgment
coefficient Ka, Kb
1.1
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
5 10 20 30 50 100 200
Num ber of test values (n)
Uji slump harus dilakukan sesaat sebelum penuangan beton dikerjakan dan
selanjutnya pada setiap saat pengambilan benda uji untuk kuat desak dan saat-saat
lain bila diperintahkan PPK.
Semua uji/tes diatas harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam standar yang
dijelaskan dalam spesifikasi ini.
Penyedia Jasa wajib melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan teliti bersama PPK
pada pekerjaan saluran irigasi, drainasi dan bangunan irigasi yang sudah selesai, dan
bila air sudah mengalir di jaringan irigasi untuk memastikan ada/tidak ada kebocoran.
Penyedia Jasa harus memastikan penyebab kebocoran dan mengerjakan perbaikan yang
diperlukan sebelum dapat diterima dengan baik oleh PPK.
Pengukuran prestasi pekerjaan beton untuk semua tipe beton harus dilakukan dalam meter
kubik (m3) beton yang dituangkan untuk bangunan sesuai dengan dimensin yang
ditunjukkan dalam gambar kerja. Tidak ada pengurangan volume beton yang ditempati besi
beton, besi profil atau benda/peralatan lainnya yang terpendam dalam beton.
Pembayaran untuk semua tipe beton dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut harus sudah diperhitungkan
termasuk beaya untuk pekerja, material, alat peralatan, penuangan beton, pemadatan, dan
perawatan termasuk bahannya, bahan tambahan baik bersifat kimia (admixture) maupun
mineral (additive), pekerjaan penyelesaian/finishing dan semua pekerjaan non-permanen
untuk akses dan pendukung, tanggul pelindung dan pengaman, saluran pengelak, relokasi
dan pengamanan serta pengeringan kecuali pekerjaan non-permanen (general-items), uji
laboratorium yang diharuskan dalam spesifikasi dan pekerjaan perbaikan lainnya.
ST - 47
Spesifikasi Teknis
menyerahkan desain dan metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan paling
lambat 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan cetakan beton tersebut dilaksanakan
termasuk gambar kerja, dan perhitungan teknis, rincian dari material dan produk
pabrik yang akan dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan cetakan.
Pekerjaan cetakan beton dapat dibuat dari kayu atau besi dengan desainnya harus
menjamin bahwa konstruksi cetakan dan perancah dengan penguat, penyekat,
penopang dan pendukung cukup kuat sehingga tidak terjadi deformasi yang besar
karena menahan adukan beton yang masih plastis atau karena metoda kerja
penuangan dan pemadatan beton atau karena timbulnya beban tambahan yang semula
tidak diperhitungkan.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan desain dan metoda kerja untuk pembuatan cetakan
beton kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan. Desain cetakan
dan perancah harus memuat rincian dasar perhitungan, beban dan tegangan yang
ditanggung konstruksi, asumsi, sifat dan karakteristik material yang dipakai, rincian
konstruksi yang diusulkan termasuk ukuran balok, papan penyekat, penopang,
penguat dan perancah. Metoda kerja penuangan beton, pemadatan, perawatan dan
lain-lain harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Cetakan harus dibuat dengan cukup teliti sehingga memperlihatkan bentuk beton
seperti yang diuraikan dalam metoda kerja diatas. Penyedia Jasa juga harus
memperhatikan perlunya penyesuaian terhadap terjadinya penyusutan,
pemampatan/penurunan (settlement) atau lendutan/defleksi yang mungkin terjadi
selama pelaksanaan sehingga beton yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan
dimensi dan toleransi yang disyaratkan.
Cetakan harus dilapisi dengan plywood yang baru atau metal dengan persetujuan
PPK, sehingga akan diperoleh permukaan beton yang halus dengan texture, warna
dan penampilan yang seragam. Metal pelapis cetakan tidak boleh berkarat yang
dikhawatirkan akan menempel pada permukaan beton dan dengan sabungan yang
baik sehingga tidak meninggalkan bekas atau cacad pada permukaan beton.
ST - 48
Spesifikasi Teknis
Dalam hal tinggi cetakan dalam satu bagian/segmen pekerjaan bervariasi, maka tinggi
rata-rata yang dihitung dari gambar kerja dapat dipakai sebagai dasar untuk
menetapkan tipe cetakan.
Semua sudut beton exposed harus ditutup dengan pengisi/listel berbentuk segitiga
dengan ukuran tidak kurang dari 1 cm x 1 cm x 1 cm untuk mencegah mortar
mengalir keluar dan mempersiapkan permukaan yang halus dan lurus atau dengan
cara lain sesuai perintah PPK. Pengisi segitiga/listel dibuat dari kayu kualitas baik,
lurus dan dengan permukaan yang dihaluskan.
Penuangan beton tidak diijinkan untuk dilaksanakan sebelum seluruh besi tulangan,
waterstop, joint element, anchor, imbedded item dan lain-lain sudah dipasang
Penyedia Jasa dengan baik sesuai gambar kerja dan diperiksa serta disetujui PPK.
Cetakan untuk lining beton saluran dapat dibongkar 24 (dua puluh empat) jam
sesudah adukan beton dituang.
ST - 49
Spesifikasi Teknis
Cetakan beton untuk beton lantai kerja, beton pracetak dan sebagainya, tidak dibayar
dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton bersangkutan.
12.1 Umum
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos dan besi ulir
yang memenuhi ketentuan standar JIS atau ASTM A615, Grade 60 atau SII 0376-84,
dengan karakteristik sebagai berikut:
Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan PPK untuk pengadaan besi tulangan yang
akan dipergunakan dan menyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap pengirimannya
ke lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa dengan beaya sendiri harus melakukan uji material
bila diminta PPK dengan prosedure baku uji yang disetujui PPK.
Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada
seluruh panjangnya dengan yang disetujui PPK. Dua besi tulangan dengan diameter
yang sama yang diambil secara random dari besi tulangan yang dikirim ke lokasi
kerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameter yang
disyaratkan. Besi tulangan harus bersih dari karat, oli, kotoran dan tidak cacad.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar besi dan
pembengkokannya kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum pemasangannya
di lokasi pekerjaan.
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi
yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan harus
dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada
cetakan beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat dengan
kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser selama proses
penuangan dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak
diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
ST - 50
Spesifikasi Teknis
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat
desak tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai dengan
desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat dan disiram air
sesaat sebelum beton dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari
material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya
yang menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan ikatan dengan
beton.
Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum
pelaksanaan penuangan beton, kepada PPK untuk melakukan pemeriksaan kesiapan
pelaksanaan secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi.
Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti pada
gambar kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh PPK.
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya
tidak diperkenankan tanpa persetujuan PPK. Penyambungan harus dilakukan dengan
overlap sepanjang mungkin.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai dengan
gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang
dari 30 (tigapuluh) diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara
overlap, besi tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga
tebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.
Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam gambar, atau atas perintah PPK.
Kecuali untuk beton pracetak, besi tulangan diukur dalam satuan berat ton untuk
setiap jenis/tipe besi tulangan bulat-polos atau bulat-ulir, berdasarkan berat yang
dihitung untuk besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang yang ditunjukkan
dalam daftar dan gambar pembesian/penulangan yang disetujui PPK.
Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe besi sebagai dasar pembayaran,
ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990 yang setara dengan JIS G3112 harus diikuti
sbb:
Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31
Besi Bulat-Polos
Diameter 8 10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)
Berat 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
(kg/m)
ST - 51
Spesifikasi Teknis
Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar diatas, PPK akan
menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi pekerjaan berdasarkan
ketentuan dalam standar SNI
Besi tulangan yang diperlukan untuk pemasangan, penyetelan, penjepit, pengikat dan
keperluan lainnya untuk penempatan besi tulangan pada cetakan, tidak
diperhitungkan dalam pembayaran. Besi tulangan untuk overlap sambungan akan
diperhitungkan dalam pembayaran, yaitu sebesar 0,5 x panjang besi tulangan
sambungan.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan harga satuan yang
ditawarkan/dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana tulangan
digunakan, akan meliputi harga yang tepat dimana tulangan digunakan untuk masing-
masing tipe besi bulat-ulir dan besi bulat-polos di tempat-tempat pemakaian akhir di
dalam konstruksi beton tulang dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Harga satuan
tersebut sudah termasuk beaya dan ongkos untuk pekerja, peralatan, material, alat
penyediaan, pemasangan dan penyetelan besi tulangan dan semua pekerjaan
pendukung yang disebut dalam Spesifikasi ini. Adapun dalam hal besi tulangan yang
telah selesai dirakit/dipasang tidak dapat diperhitungkan untuk pembayarannya,
namun demikian rakitan tersebut dapat diprogres sebagai kemajuan pekerjaan.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan atas selesainya
pekerjaan beton dimana besi tulangan tersebut menjadi satu kesatuan dengan beton
tersebut.
Penyedia Jasa wajib memastikan benda-benda dan peralatan yang akan terkubur/terpendam
adukan beton harus sudah terpasang dengan kuat dan tepat pada posisinya sesuai gambar,
sebelum pelaksanaan penuangan beton. Semua benda-benda tersebut harus bersih dan bebas
dari kotoran, oli, mortar dan bahan lain yang berakibat buruh pada beton.
14. Sambungan
Sebelum adukan beton yang baru akan dituangkan pada beton lama yang sudah
dituang sebelumnya di lokasi sambungan konstruksi, beton lama harus sudah berumur
tidak kurang dari 24 jam. Permukaan beton lama harus dibersihkan dari pasta semen,
selaput semen-pasir dan cacad-cacad, dengan disemprot air bertekanan, sand blasting,
chipping, atau sikat baja sehingga terlihat agregat beton lama yang bersih dan terikat
kuat.
Setelah permukaan beton lama selesai dipersiapkan, beton harus dibuat jenuh air
selama 4 (empat) jam sebelum penuangan beton baru. Bahan pengikat beton
(bonding-agent) harus dituang pada permukaan beton lama sebelum penuangan
ST - 52
Spesifikasi Teknis
mortar dan beton baru dilaksanakan. Semua bahan dan pemakaiannya harus mendapat
persetujuan PPK terlebih dulu. Sesaat sebelum penuangan beton baru, cetakan harus
diperiksa terpasang kuat/erat pada beton lama dan permukaan sambungan disaput
tipis dengan mortar campuran 1 pasir : 2 semen ke seluruh permukaan.
Bila ditentukan dalam gambar kerja atau sesuai perintah PPK, waterstop atau pipa
PVC untuk besi-pasak harus terkubur dengan tepat dan baik dalam beton yang
dituang pertama kali: Filler yang akan dipakai untuk sambungan ekspansi harus
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, Pasal H-5, dan harus dipotong sesuai
dengan bentuk permukaan sambungan dan dipasang pada permukaan beton lama
dengan baik sehingga tidak akan bergeser pada saat penuangan beton baru sedang
dikerjakan.
Seluruh permukaan luar dan dalam dari sambungan ekspansi harus dibersihkan dan
dipersiapkan untuk pemasangan joint sealant. Bahan untuk sealant harus sesuai
dengan bahan untuk filler dan mudah dipasang untuk sambungan mendatar ataupun
tegak. Penggunaan sealant berikut primer yang diperlukan harus sesuai dengan
petunjuk/panduan dari produsen bahan tersebut.
Sambungan kontraksi harus ditempatkan dan dikerjakan dengan rinci sesuai dengan
gambar kerja atau perintah PPK. Sambungan kontraksi dikerjakan dengan
menuangkan beton pada salah satu sisi sambungan dan dibiarkan sampai mulai
mengeras sebelum penuangan beton pada sisi yang lainnya dilaksanakan. Untuk
menghindarkan ikatan antara kedua beton, permukaan beton pada lokasi sambungan
kontraksi dicat dengan oli atau bahan lainnya yang disetujui PPK. Bila ditentukan
dalam gambar atau atas perintah PPK, waterstop dapat dipasang.
14.4.1 Umum
Penyedia Jasa wajib menyerahkan metoda kerja kepada PPK untuk dipelajari
dan disetujui sebelum uji coba pembuatan lining beton termasuk sambungan
dilaksanakan. Uji coba tersebut guna memastikan bahwa metoda kerja yang
diusulkan untuk pembuatan sambungan lining beton, pemasangan filler, dan
bituminous sealant dilakukan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi serta
menghasilkan konstruksi sambungan yang awet dan kedap air.
ST - 53
Spesifikasi Teknis
Sambungan harus diisi dengan filler dari campuran aspal dan pasir dengan
lebar 10 mm sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
(1) Material
i) Aspal
Material harus sesuai dengan standar Bina Marga, dan harus dengan
tipe penetrasi 40-50.
ST - 54
Spesifikasi Teknis
ST - 55
Spesifikasi Teknis
PPK akan melakukan pemeriksaan terhadap pipa beton bertulang yang telah dikirim
di lokasi kerja sebelum pipa tersebut dipasang, bila diketemukan cacad atau
kerusakan, pipa tidak dapat diterima.
Penyedia Jasa dengan persetujuan PPK dapat membuat pipa beton bertulang dilokasi
pekerjaan sesudah rincian desain dan perhitungan pipa tersebut diperiksa dan
disetujui PPK. Material yang dipakai untuk pipa beton precetak dan pengerjaannya
harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini dan harus disetujui PPK. Cetakan
atau mould untuk pipa beton bertulang harus sesuai dengan bentuk dan dimensi yang
ditetapkan dalam gambar atau perintah PPK.
Galian dan urugan kembali serta beton lantai kerja untuk pelaksanaan
pemasangan pipa beton pracetak harus mengikuti syarat dan ketentuan dalam
Spesifikasi ini.
Pipa beton pracetak harus diletakkan dengan teliti dan baik sesuai dengan
jalur dan kemiringan yang ditetapkan dalam gambar kerja dan untuk menjaga
agar posisinya tidak berubah perlu ditopang, diganjal dan dipasa sementara
menggunakan balok kayu. Bagian dalam pipa harus dibersihkan dari puing-
puing dan bila pembersihan tersebut sudah selesai kedua ujung pipa ditutup
dan hanya dibuka untuk pemasangan pipa berikutnya.
Pipa beton pracetak diletakkan dengan bagian ”groove” dari ujung pipa
berada dibagian hulu dan diberi ruang yang cukup untuk pemasangan mortar
pada sambungan pipa. Mortar untuk sambungan pipa dibuat dari campuran
dengan perbandingan volume 1PC: 3 pasir dan ditambah dengan ”hydrated
lime” 10% dari berat semen. Kuat desak mortar umur 28 hari harus tidak
kurang dari 50 kg/cm2.
Sesudah pipa beton pracetak terpasang dengan baik, Penyedia Jasa harus
mengisi bagian/ruangan yang tersisa dari sambungan dengan mortar sehingga
terbentuk gelang sekeliling sambungan. Penyedia Jasa harus membersihkan
dan menghaluskan bagian dalam dari sambungan pipa dan merawat mortar
dibagian luar sambungan agar tetap lembab selama tidak kurang dari 2 (dua)
hari atau sesuai perintah PPK untuk diurug kembali.
ST - 56
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa juga harus menyerahkan metoda kerja pembuatan beton pracetak,
pengangkutan, penyimpanan, penempatan dan penyetelan dilokasi pekerjaan. PPK
kemungkinan menyetujui usulan tersebut dengan atau tanpa modifikasi, dan Penyedia
Jasa akan dibayar untuk beton pracetak tersebut dengan harga semula, bila tidak ada
perubahan cara pelaksanaan, dan berdasarkan gambar serta harga satuan semula/asli
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Beton pracetak diproduksi per unit, metoda kerja dan kualitas beton yang dihasilkan
harus sesuai dengan ketentuan dan syarat dalam Spesifikasi teknis ini.
ST - 57
Spesifikasi Teknis
ST - 58
Spesifikasi Teknis
1. Umum
(a) Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap Pintu-pintu Sorong baja dan
Pintu-pintu Angkat (Hand Gate) serta pintu-pintu ukur Crump-de Gruyter dengan
masing-masing Rangka pengarah/Guide frame dan Pengangkat/Hoist untuk jaringan
Irigasi dan Pembuang/Drainage, mencakup masing-masing bukaan lebar dan tinggi
pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan dalam gambar desain tipikal
serta dalam Tabel Detail khusus untuk Pintu-pintu.
(c) Penggantian dan/atau penyediaan baru set lengkap pintu sekat (Stoplog) yang
terdiri dari beberapa block kayu/wooden stoplog dan mencakup masing-masing
bukaan lebar dan tinggi pada masing-masing ukuran sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar desain tipikal balok sekat.
(d) Set lengkap pintu-pintu flap dengan masing-masing rangka pengarah untuk jaringan
pembuang/Drainage system, bila ada.
( f) Satu (1) lot suku cadang (spare parts) untuk peralatan sebagaimana ditetapkan
dalam Spesifikasi.
Lingkup pekerjaan ini akan termasuk juga penyediaan dan pemasangan semua
peralatan mekanikal dan berkaitan dengan lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan
nanti. Pekerjaan akan termasuk juga penyediaan peralatan maintenance dan tools,
dan memberikan pedoman / petunjuk kepada staff proyek.
Semua harus sesuai dengan Spesifikasi yang ada, disertai gambar-gambar dan
program.
Spesifikasi-spesifikasi untuk pembongkaran pintu-pintu yang ada/lama dan lain-lain untuk
penggantian pekerjaan-pekerjaan hidromekanikal/elektrikal harus sesuai dengan Sub-
Klause H-2.6 Sub-bagian disini.
ST - 59
Spesifikasi Teknis
Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi ini atau oleh Engineer , standar-standar
yang dipakai untuk semua peralatan, material dan detail-detail pemasangan selain
Japanese Industrial Standard (JIS) yang diberikan oleh Japanese Standard
Association of Japan dan American Society for Testing and Materials (ASTM)
adalah :
Kecuali ditentukan lain, Desain fabrikasi, pemasangan dan test-test peralatan harus
sesuai dengan ketetapan-ketetapan yang dapat dipakai dari : “ Technical Standard for
Gates and Penstocks “ yang dikeluarkan oleh Hydraulic Gate and Penstock
Assciation in Japan.
Bilamana Dokumen Kontrak ada suatu konflik/perbedaan dengan salah satu atau semua
standard-standard dan kode yang ada diatas, Dokumen Kontrak yang menentukan dan
diutamakan sebagaimana pengesahan dari Engineer.
Semua bagian-bagian yang mana akan dibongkar atau mungkin harus dibongkar, untuk
tujuan perbaikan atau penggantian harus dipelihara dengan memasang bahan anti
karat/korosi. Tipe , material dan ukuran semua bahan peyambung harus diseleksi agar
aman menahan terhadap tenaga kinetik dan beban/muatan thermal maksimum serta beban
ST - 60
Spesifikasi Teknis
yang diakibatkan oleh pekerja pada saat pemasangan atau perpindahan selama umur
peralatan.
Dimanapun mungkin semua bagian yang serupa/setara, termasuk suku cadang, harus dibuat
standar ukuran dan dapat dipertukarkan. Bagian-bagian seperti itu harus dari material dan
pembuatan yang sama dan harus dibuat semacam toleransi untuk memungkinkan
pergantian atau penggantian dari suku cadang dilakukan lebih mudah dan cepat.
Struktur dasar baja atau frame dimana perlu harus disediakan untuk meneruskan semua
beban yang dibebankan ke pondasi beton oleh berbagai bagian dari peralatan. Dasar-dasar
seprti itu atau kerangka harus disuplai lengkap dengan baut-baut angkur yang sesuai dan
harus sebanding sehingga tekanan-tekanan dari pondasi beton menjadi dalam
tekanan/beban yang diijinkan.
Semua rencana harus didesain untuk meminimalkan resiko dari konsekwensi kerusakan
dan kebakaran, untuk mencegah masuknya binatang kecil, debu dan kotoran, serta
kebetulan kontak dengan bagian-bagian listrik yang hidup atau bergerak. Perencanaan
harus mampu dari pengoperasian secara terus menerus dengan minimum perhatian dan
pemeliharaan dalam beberapa kondisi yang luar biasa kemungkinan menghadapi iklim
tropis.
Informasi lengkap berkaitan dengan asumsi –asumsi perencanaan, pembebanan dan kondisi
pengoperasian, defleksi dan satuan tegangan-tegangan yang digunakan dalam perencanaan
harus diberikan dengan gambar-gambar dan lembar hitungan yang tepat oleh Kontraktor ke
Engineer.
Sebaiknya dicatat bahwa Gambar-gambar dan Spesifikasi hanya menunjukan tipe umum
dari peralatan dan penentuan ukuran/dimensi dan tidak dimaksudkan untuk menetapkan
detail-detail yang tepat dari peralatan untuk dilengkapi. Suatu masa tenggang diperlukan
dalam bangunan ini untuk pelurusan/penjajaran dan grouting bagian-bagian yang ditanam
selain dari pada yang ditunjukan dalam Gambar dan Spesifikasi yang harus ditetapkan oleh
Kontraktor dan mendapatkan persetujuan dari Engineer.
Didalam semua koresponden, rencana teknis, Gambar-gambar dan Spesifikasi didalam atau
dibawah Kontrak, satuan-satuan metrik harus dipakai sebagai sebuah peraturan. Pada
gambar-gambar atau brosur cetakan dimana satuan-satuan lain harus digunakan, ukuran
setara metrik harus ditandai.
ST - 61
Spesifikasi Teknis
1.3.4 Tropikalisasi
Didalam pemilihan material dan penyelesaian akhir yang harus diberikan pada kondisi
kelembaban tropis dengan peralatan yang mana akan dikerjakan. Kotraktor akan
menyerahkan detail-detail praktisnya yang mana mendapat jaminan dan rekomendasinya
untuk diterapkan pada bagian-bagian perencanaan yang mana mungkin dipengaruhi oleh
kondisi tropis dan kondisi setempat. Material-material dan penyelesaian akhir yang dipakai
harus disetujui oleh Engineer sebelum mulai kerja.
Kontraktor tidak akan membuat suatu perubahan pada peralatan atau material untuk
dimasukan kedalam rencana dari yang ditetapkan atau termasuk dengan Spesifikasi-
spesifikasi ini tanpa persetujuan tertulis dari Engineer. Perubahan-perubahan seperti itu
atau perubahan yang sama sekali tidak akan merusak untuk kepentingan pemakai dan tidak
akan mengakibatkan suatu penambahan Harga Kontrak.
Kontraktor akan menyuplai dan memasang paling sedikit satu (1) pelat nama yang dibuat
dari perunggu atau baja tahan korosi/karat dalam lebar kira-kira 500 mm dengan tinggi 400
mm, untuk setiap item BQ dari perencanaan untuk ditetapkan dibawah Kontrak ini. Semua
papan nama, papan instruksi dan lampu-lampu indikasi pada bok dan peralatan, termasuk
papan nama diatas, harus dalam bahasa Indonesia. Kontraktor akan menyerahkan surat-
surat dan dalam kalimat bahasa Indonesia semua papan dan label-label kepada Direksi
Pekerjaan.
Kecuali sebaliknya kalau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan atau Engineer, semua
penetapan dan ketentuan pelat nama pada bagian elektrik harus dalam bahasa Indonesia.
ST - 62
Spesifikasi Teknis
Jumlah dari gambar – gambar dan data elektronik (bila ada) untuk diserahkan ke
Engineer, harus sesuai Bagian Umum. Jumlah data-data untuk diserahkan ke Engineer
harus sebagai berikut :
ST - 63
Spesifikasi Teknis
ST - 64
Spesifikasi Teknis
ST - 65
Spesifikasi Teknis
(1) Umum
Semua toleransi-toleransi, kelonggaran-kelonggaran dan ukuran-ukuran untuk metal
yang cocok antara bagian-bagian berbentuk silinder biasa harus memenuhi sesuai
dengan JIS atau standar-standar lain yang setara disetujui untuk tingkatan yang sama
sebagaimana ditunjukkan atau sebaliknya.
Penyediaan permesinan yang mencukupi harus disediakan diatas tempat landasan /
bantalan guna menjamin permukaan yang benar dari alat-alat yang kokoh.
Permukaan-permukaan bantalan harus benar dan tepat guna menjamin kontak
langsung. Journal dan permukaan-permukaan luncuran harus halus dan semua
permukaan-permukaan harus dihaluskan dengan kehalusan yang cukup dan akurasi
guna menjamin pengoperasian yang tepat pada saat dipasang. Bagian-bagian yang
masuk ke suatu mesin harus hati-hati dan secara akurat dibuat. Semua lubang-lubang
yang dibor untuk baut-baut harus secara akurat ditempatkan dan dibor dari template-
template.
(2) Permukaan-permukaan dihaluskan
Permukaan-permukaan dihaluskan harus ditunjukkan pada gambar-gambar Kontraktor
dan harus sesuai dengan standar JIS yang tepat atau setara lain yang disetujui.
Pemenuhan permukaan yang ditetapkan akan ditentukan dengan pikiran dan perasaan
dan dengan pemeriksaan visual dari pekerjaan diperbandingkan pada contoh-contoh
standar kekasaran, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari standar-standar yang
ditetapkan diatas.
(3) Permukaan-permukaan tidak dihaluskan
Sejauh yang dapat diterapkan, semua pekerjaan-pekerjaan akan disusun untuk
memperoleh machining yang tepat diantaranya permukaan-permukaan tidak
dihaluskan.
Bilamana ada ketidak sesuaian yang besar antara permukaan-permukaan tidak
dihaluskan diantaranya, itu harus dikelupas/ditatah dan digerinda halus, atau
dimachining, untuk menjamin alignment/pelurusan yang tepat. Permukaan- permukaan
tidak dihaluskan harus betul pada garis-garis dan ukuran-ukuran yang ditunjukkan
pada gambar-gambar dan harus dikelupas atau digerinda bebas dari tonjolan-tonjolan
dan bintik-bintik kasar. Penurunan-penurunan atau lubang-lubang yang tidak
mempengaruhi kekuatan atau kegunaan dari bagian-bagian yang mungkin dipenuhi
dalam suatu cara yang disetujui.
(4) Pin-pin dan Lubang-lubang Pin
Lubang-lubang pin akan dibor untuk diukur, halus dan lurus, dan pada sudut-sudut
yang benar untuk as / poros dari member.
Pengeboran akan dikerjakan setelah bagian dijamin kuat di posisinya. Pin-pin akan
dikeraskan dan baja gerinda dan sungguh-sungguh ditahan pada posisinya. Roda-roda
atau roller untuk dipakai di pintu-pintu harus dapat dipasang pada pin-pin yang bisa dilepas
dan mempunyai bantalan dan ring kuningan yang dapat melumasi sendiri dengan merata.
1.6.4 Penyeimbangan ( Balancing )
Semua bagian-bagian yang berputar harus betul-betul diseimbangkan keduanya secara
statis dan dinamis sehingga pada saat berputar pada kecepatan-kecepatan normal dan
pada suatu beban hingga maksimum, harus tidak ada vibrasi yang berlebihan
dikarenakan kurang seimbang dan rencana akan beroperasi dengan kemungkinan
sedikit jumlah kegaduhan.
ST - 66
Spesifikasi Teknis
ST - 67
Spesifikasi Teknis
untuk dipasang pada daun pintu mengingat korosi dan akan dibatasi untuk
sambungan-sambungan pada kondisi-kondisi kering. Untuk sambungan-sambungan
baut daya regang tinggi, mur-mur pengunci dan ring-ring harus disediakan.
Semua tepi-tepi plat untuk dilas harus telah dipersiapkan tepi / pinggir dengan alat
mesin atau metode-metode lain yang disetujui supaya sesuai dengan tipe dari las
yang dikerjakan.
1.6.7 Pekerjaan baja ditanam, terbuka, dll.
Kecuali kalau sebaliknya secara spesifikasi yang ditetapkan dalam Spesifikasi-
Spesifikasi dan Gambar-Gambar pada bagian ini, batang - batang angkur, plat-plat
angkur, pekerjaan-pekerjaan baja ditanam, pipa-pipa, conduit-conduit dan sleeve-
sleeve dihubungkan dengan dan diperlukan untuk pemasangan dari rencana akan
disediakan dan dipasang oleh Kontraktor dibawah bagian ini selain dari itu untuk
diset didalam konkret utama atau dipendam didalam tanah. Material-material disini
akan disediakan dan dipasang oleh Kontraktor pada bagian lain. Kontraktor akan
menunjukkan lokasi dan detail-detail lengkap dari semua komponen-komponen yang
ditanam pada gambar-gambarnya dan harus bertanggung jawab untuk kelengkapannya
dan akurasi dari gambar-gambarnya.
Suatu pengangkuran material-material yang mana diset kedalam pondasi-pondasi
konkret ( concrete ) tidak akan dicat atau dilapisi kecuali kalau sebaliknya disetujui.
Selama pemasangan dari semua pipa-pipa baja yang ditanam, bukaan-bukaan dari
ujung setiap pipa akan disumbat dengan penutup-penutup yang sesuai yang mana
akan dilepas setelah penyelesaian.
1.6.8 Pengelasan
(1) Umum
Semua pengelasan akan dikerjakan salah satunya dengan manually dengan proses
shielded metallic arc atau automatically by shielded arc atau metode submerged arc.
Kontraktor akan menyiapkan dan menyerahkan sebuah prosedur pengelasan untuk
persetujuan Engineer. Setelah prosedur pengelasan telah disetujui, Kontraktor akan
mencatat pada gambar khusus yang mana setelah itu menjadi satu dengan gambar-
gambar Kontrak. Ukuran-ukuran las dan tipe-tipe akan ditunjukkan pada semua
gambar-gambar kontraktor dimana pengelasan dikerjakan.
Pemerikasaan yang bersifat tidak merusak semacam Radiographic atau Ultrasonic,
atau Magnaflux atau pemeriksaan Dye Penetrated akan dilakukan oleh Kontraktor
dimana diperlukan dengan standar-standar, Spesifikasi-Spesifikasi ini atau kriteria-
kriteria rencana yang dipakai. Semua las-las yang mana dipandang penting oleh
Engineer, mungkin persoalan disebabkan tegangan penuh didalam plat berimpitan,
atau yang mana didalam pandangan Engineer atau Inspector, tidak menampakkan
untuk memenuhi standar-standar pengelasan, harus ditest yang bersifat tidak merusak.
Ukuran-ukuran yang sesuai akan disediakan untuk menunjukkan arus pengelasan dan
arc voltage pada semua waktu-waktu selama pengerjaan-pengerjaan pengelasan.
Kecuali sebaliknya khusus ditetapkan, bagian-bagian dilas membutuhkan penyelesaian
dimesin harus dilas secara penuh sebelum diselesaikan.
Semua las-las biasanya akan dibuat terus menerus dan kedap air. Minimum dimensi
throat dari las fillet (fillet weld) harus 4.5 milimeter. Plat-plat akan disambung
dengan pengelasan harus dengan teliti memotong untuk ukuran dan di roll dengan
tekanan untuk lengkungan yang sesuai yang mana harus terus menerus dari ujung
ST - 68
Spesifikasi Teknis
dengan koreksi by blow tidak akan diijinkan. Dimensi-dimensi dan bentuk pinggir
untuk disambung harus seperti itu untuk memberikan peleburan yang cermat dan
penetrasi penuh dan pinggiran plat-plat harus dibentuk secara tepat untuk
menyesuaikan berbagai kondisi pengelasan. Permukaan plat-plat untuk suatu jarak 25
milimeter dari pinggiran yang dilas harus seluruhnya dibersihkan dari semua karat ,
gemuk dan kerak agar metal betul-betul bersih.
(2) Kualifikasi Prosedur Pengelasan
Tehnik pengerjaan pengelasan, penampilan dan kwalitas dari las-las yang dibuat dan
metode-metode yang digunakan dalam pekerjaan perbaikan yang rusak / cacat, akan
mengikuti syarat-syarat American Welding Society (AWS) Standard D.1.1, atau
standar-standar lain, sebagaimana diusulkan dalam Tender dan kemudian dimasukkan
dalam Kontrak atau standar lain yang disetujui oleh Engineer.
(3) Kualifikasi Tukang Las dan Operator-Operator Pengelasan
Semua pengelas-pengelas dan operator-operator las yang ditugaskan untuk pekerjaan -
pekerjaan pengelasan harus telah lulus suatu test kualifikasi, dalam enam (6) tahun
sebelumnya, untuk tukang las dan operator-operator pengelasan, sesuai dengan JIS Z
3801 dan / atau Z 3841 atau standar-standar setara lainnya yang disetujui. Kontraktor
akan memberi Engineer copy-copy sertifikat report-report dari hasil-hasil physical test
dari contoh-contoh yang dilas dalam test-test kualifikasi.
Bilamana, dalam pandangan Engineer, pekerjaan dari suatu pengelas pada suatu
waktu kelihatan diragukan, akan diharuskan untuk lulus test kualifikasi ulang yang
pantas. Semua biaya-biaya dari test kualifikasi ulang akan ditanggung oleh
Kontraktor.
ST - 69
Spesifikasi Teknis
Semua bearing-bearing/bantalan dan tempat gigi-gigi harus diberi grease / gemuk dan
minyak oli dan kaleng pengisi oli harus disediakan dimana diperlukan untuk mencegah
kelebihan oli atau gemuk yang menetes ke lantai/deck.
Oli dan grease harus dari suatu tipe yang mudah didapat di Indonesia sebagaimana
yang disetujui oleh Engineer. Tipe yang ada di Indonesia harus dicari oleh
Kontraktor itu sendiri.
ST - 70
Spesifikasi Teknis
2. Perhatian khusus akan diberikan untuk pembersihan pojok - pojok dan pertemuan
sudut – sudut.
Permukaan-permukaan yang dibersihkan dengan semburan angin / peledakan akan
menunjukkan permukaan plat yang rusak-rusak semacam keropeng-keropeng atau
congkelan-congkelan tajam harus diperbaiki dalam suatu cara disetujui sebelum
pengecatan. Setelah blast cleaning, permukaan-permukaan berdebu disapu atau
disembur angin dengan kompresor angin bebas dari air atau minyak yang
mengganggu. Semua permukaan-permukaan yang akan dicat harus betul-betul kering,
bersih dan bebas dari kelembaban uap sebelum hingga selama pengecatan. Bilamana
bentuk-bentuk karat atau permukaan menjadi terkontaminasi dalam interval antara
pembersihan dan pengecatan, pengecatan ulang pada derajat yang sama harus
diperlukan.
(3) Prosedur Penggunaan
Penggunaan lapisan pelindung akan dilakukan di Bengkel Kontraktor dan / atau
bengkel lapangan, bilamana mungkin. Pekerjaan pengecatan di Site pemasangan akan
dibatasi untuk lapisan - lapisan Touch-up untuk area-area yang rusak dan lapisan-
lapisan untuk bagian-bagian pengelasan lapangan.
Semua cat, kapan digunakan, harus memberikan lapisan tipis / film yang memuaskan
dan licin serta permukaan yang rata. Cat harus seluruhnya diaduk, disaring, dan
dijaga pada konsistensi yang sama selama pekerjaan pengecatan. Cat tidak akan
dikerjakan bilamana temperatur dari metal atau udara sekitar dibawah 10 derajat
Celsius dan metalnya diatas 50 derajat Celsius, atau bilamana humidity diatas 90 %,
atau bilamana ancaman-ancaman akan hujan sebelum lapisan dicat menjadi kering.
Setiap lapisan cat harus dilindungi selama periode awal pengeringan terhadap
kemungkinan dari kondensasi penguapan atau kontaminasi bahan asing. Semua
pekerjaan-pekerjaan pengecatan kuwas dan / atau airless spraying.
Pada saat material lapisan cat diterapkan dengan spraying, alat yang cocok harus
disediakan untuk mencegah pemisahan selama pengerjaan pelapisan. Bebas minyak
dan kelembaban udara / embun harus dikeluarkan dari jalan masuk udara dari semua
peralatan spraying. Setiap lapisan harus sama dan bebas dari lobang-lobang, kerutan-
kerutan dan cacat-cacat lainnya. Waktu antara selama pelapisan-pelapisan harus tidak
kurang dari minimum maupun lebih dari maksimum waktu pelapisan ulang yang
ditetapkan oleh pabrik pembuat cat.
Cat akan diterapkan agar supaya ketebalan pada suatu titik tidak kurang dari pada
yang ditentukan dalam spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Permukaan-permukaan yang tidak diperlukan untuk dicat, tetapi berdekatan dengan
permukaan-permukaan yang mana akan dibersihkan dan dicat, harus cukup dilindungi
selama pembersihan dan pengecatan.
Perbaikan-perbaikan pada area-area yang rusak dari lapisan cat harus dilakukan
dengan tepat sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi pengecatan yang disetujui.
Dikarenakan sifat mudah terbakar dan sifat mengadung racun dari material-material
lapisan cat, Kontraktor akan melakukan tindakan pencegahan untuk eliminir sesuatu
kesehatan atau bahaya keamanan bahwa kemungkinan meningkat selama pelaksanaan
pengecatan. Asap dan pengelasan tidak akan diperbolehkan dalam 10 m dari tempat
dimana pengecatan sedang dilakukan.
Pekerjaan baja dimana untuk dilas, hanya primer akan berlanjut diatas area las.
Lapisan-lapisan cat selanjutnya akan ditahan 150 mm dari las dan setelah pengelasan
sempurna.
ST - 71
Spesifikasi Teknis
Primer / Cat dasar harus bebas dari uap / asap baracun atau semacamnya dibuang
selama pengelasan.
Kemungkinan lain, pelindung sementara disetujui semacam pita mungkin disediakan
sebagai suatu alternatif untuk dasar area-area melas. Pinggiran-pinggiran lapisan-
lapisan cat bengkel tak terlindung diatas pelepsan pita harus diperlakukan sesuai
dengan petunjuk dari pabrik pembuat untuk menjamin pelekatan pada lapisan cat
yang dipergunakan di Site. Pengecatan harus dihentikan 75 mm dari tepi area-area
yang berhadapan untuk baut-baut penjepit pergesekkan kekuatan tinggi. Pengecatan
diatas atau sekitar semacam baut-baut akan disempurnaka sebagaimana ditentukan
setelah pemasangan.
(4) Permukaan-permukaan tidak dicat
Perunggu, kuningan, permukaan bagian-bagian dimesin dari roda-roda gigi,
permukaan-permukaan ferrous ditutup, permukaan didalam rolling atau contact sliding
setelah pemasangan lapangan dan tali-tali hoist tidak akan dicat. Semua permukaan-
permukaan baja tahan karat untuk bearing-bearing dan bagian-bagian machinery juga
tidak akan dicat. Pada penyelesaian pembersihan, permukaan- permukaan yang tidak
dicat akan dicat dengan suatu material lapisan cat pencegah karat atau suatu
adhesive plastic film untuk melindungi permukaan-permukaan dari kerusakan
mekanikal minor dan korosi selama pengiriman dan penyimpanan di Site. Material
lapisan cat harus dibuang lagi setelah pemasangan lapangan peralatan.
Fitting-fitting tak terpasang, pin, baut-baut, dan mur-mur harus di oli dan dibungkus
dengan kertas tahan embun/uap atau dilindungi dengan cara-cara lain yang disetujui.
(5) Jadwal Pengecatan
Satu lapisan primer epoxy resin zinc rich dan dua atau tiga lapisan-lapisan dari
coal-tar epoxy resin paint, total dry film ketebalan 0.45 —0.60 milimeter atau 0.28
— 0.34 mm , akan diberikan untuk item-item berikut :
Permukaan terbuka dari semua guide frames dan embedded frame yang mana tidak
dibuat dari plat-plat baja tahan karat Permukaan dalam dari semua pintu-pintu Daun
Pintu Pembagi, Sekunder, Sadap dan Offtake Saringan sampah tetap pada
Irigasi/Drainase (bila ada)
Satu lapisan primer epoxy resin zinc rich, dua lapisan-lapisan non-bleed type tar
epoxy resin paint sebagai lapisan bawah, satu lapisan epoxy resin micaceous iron
oxide paint sebagai suatu lapisan menengah dan dua lapisan-lapisan dari chlorinated
rubber paint sebagai lapisan-lapisan akhir, total dry film ketebalan 0.45 — 0.60
milimeter, akan diberikan untuk item – item berikut :
Semua daun-daun pintu dan stop log selain dari yang disebutkan diatas,
Semua Lifting beam (bila ada)
Semua kelengkapan dogging/tambat (bilamana ada)
Semua jembatan-jembatan inspeksi dan handrail,
Permukaan terbuka dari peralatan hoisting, monorail cranes (bila ada)
Semua permukaan-permukaan tidak diselesaikan dari metal ferrous kecuali itu
ditentukan diatas harus diberikan satu lapisan primer zinc rich dan empat lapisan-
lapisan chlorinated rubber paint (dua lapisan-lapisan dibawah, satu lapisan menengah
dan satu lapisan akhir) sampai mempunyai total dry film ketebalan 0.15 — 0.18
milimeter.
Peralatan komersial selain dari pada yang disebutkan diatas kemungkinan di cat sesuai
dengan praktek standar pabrik yang harus disetujui Engineer.
ST - 72
Spesifikasi Teknis
(6) Inspeksi/Pemeriksaan
Semua pekerjaan pengecatan harus diperiksa oleh Kontraktor sendiri sesuai dengan
prosedur test yang disetujui yang ditetapkan dalam Sub-klause VI-1.5.3 “ Petunjuk
Prosedur Test “ atas persetujuan Engineer.
Berikut pemeriksaan visual pada permukaan-permukaan yang telah dicat, ketebalan
dry film pelapisan akan dichek pada banyak spot-spot dari area yang dicat sebisa
mungkin untuk membuktikan ketebalan keseluruhan untuk menentukan minimum
ketebalan dengan Electro magnetic thickness meter. Selanjutnya, untuk maksud
pengukuran secara kontinyu dari lapisan-lapisan, area-area yang dilapisi akan
diperiksa dengan pin hole detector (“Holiday “ detector). Pemeriksaan cat-cat yang
mengelupas juga akan dilakukan untuk area-area yang dicat.
1.7 Asuransi
Kontraktor harus mengasuransikan Pekerjaan-pekerjaan dalam nama-nama gabungan
dari Kontraktor dan Direksi Pekerjaan untuk nilai penggantian penuh mereka
sebagaimana ditetapkan dalam Klausal dari Kondisi Kontrak. Asuransi harus
mencakup semua kehilangan, kerugian-kerugian (korban jiwa), kerusakkan, kerusakkan
pekerjaan yang mana mungkin timbul diluar selama pengiriman dari tempat pabrik
pembuat sampai ke site dan pekerjaan-pekerjaan instalasi / pemasangan dari pekerjaan-
pekerjaan hingga periode pertanggung jawaban kerusakan.
Biaya asuransi dari asuransi semua resiko pemasangan, asuransi pertanggung jawaban
pihak ketiga, asuransi kompensasi pekerja-pekerja dan asuransi pertanggung jawaban
kendaraan mobil untuk pekerjaan-pekerjaan yang mencakup dibawah Sub-bagian disini
harus dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam satuan harga yang ada dalam Bill of
Quantities.
Asuransi untuk transportasi harus Marine Cargo Insurance dan Institute Cargo
Klausal (all risk) dengan Klausal pengganti khusus dan akan mencakup Inland
transportation (Transportasi Darat). Asuransi akan mencakup nilai penggantian penuh
dari rencana selama marine dan transportasi darat dari gudang penyimpanan pabrik
pembuat sampai pengiriman ke gudang penyimpanan di Site. Nilai masa pertanggung
jawaban penuh tidak akan kurang dari pada C.I.F. atau nilai ex-Factory plus sepuluh
(10 %) percen dari padanya.
Marine Cargo Insurance harus efektif dan kontinyu untuk periode penuh hingga
rencana deliveri ke gudang penyimpanan di Site.
1.8.1Pengepakan
Semua peti-peti kemas, paket dan lain-lain, harus diberi tanda dengan jelas pada sisi
luar untuk menunjukkan berat total, untuk menunjukkan dimana berat muat dan
posisi yang benar dari sling-sling dan akan memuat suatu tanda pengenal yang
berhubungan dengan mereka untuk dokumen-dokumen pengapalan yang tepat.
ST - 73
Spesifikasi Teknis
Peti-peti kemas yang mana tidak dapat diberi tanda sebagaimana diatas harus
mempunyai label-label metal / logam dengan penandaan yang perlu padanya. Label-
label logam harus aman dicantelkan pada paket dengan kawat baja yang kuat atau
yang setara. Engineer akan berhati-hati benar untuk memeriksa paket / peti kemas
sebelum pengiriman ke Site. Kontraktor harus sepenuhnya bertanggung jawab untuk
penjaminan bahwa pemaketan sesuai / pantas untuk pengangkutan dan semacam
pemeriksaan tidak akan membebaskan Kontraktor dari pertanggung jawaban untuk
suatu kehilangan atau cacat atau kerusakan akibat kesalahan pengepakan.
Semua material-material pengepakan akan tinggal milik Kontraktor dan harus dibuang
/ dibersihkan dari Site pada kesempatan secepatnya dan dibuang pada tempat / area-
area yang mana dinstruksikan oleh Engineer.
Tanda-tanda pengapalan akan terdiri dari informasi-informasi berikut dalam urutan
dan dalam kerangka yang sepadan dengan ukuran dari container :
1.8.2 Pengiriman
Kontraktor akan mengirim semua rencana termasuk peralatan Kontraktor yang akan
disediakan dibawah Sub-bagian ini ke lokasi Site dalam waktu yang cukup untuk
pekerjaan persiapan dan pemasangan sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan
(Construction Time schedule). Tidak ada bagian dari rencana dan Peralatan
Kontraktor yang akan dikirim ke Site hingga persetujuan tertulis yang telah diperoleh
dari Engineer untuk pengiriman.
ST - 74
Spesifikasi Teknis
Kebutuhan minimum dari semua item harus meletakan diatas block-block kayu yang
mana dasar ketinggian sedikitnya 150 mm diatas lantai atau permukaan tanah. Tidak
ada item-item yang akan diletakkan langsung diatas lantai atau tanah.
1.9.1 Umum
Selama pembuatan, konstruksi dan setelah pekerjaan pemasangan dari setiap item
dari rencana dalam bagian ini, Kontraktor harus melakukan test-test sebagaimana
digambarkan / ditentukan dalam prosedur-prosedur pengetesan untuk membuktikan
akurasi pemasangan dan untuk membuktikan kecukupan dari material-material dan
pekerja-pekerja.
Suatu kerusakan ditemukan selama test-test harus diperbaiki dan dilakukan oleh
Kontraktor dan ditest hingga memenuhi Spesifikasi-Spesifikasi. Tidak ada bagian dari
rencana yang akan dipertimbangkan dapat diterima hingga test-test berhasil sesuai
Spesifikasi-spesifikasi.
ST - 75
Spesifikasi Teknis
dilepaskan. Laporan-laporan test pabrik yang disahkan (Certified mill test reports)
dari tempat-tempat dan bagian-bagian yang akan dapat diterima.
Kontraktor akan melengkapi, bebas biaya, semua bagian test, dan lain-lain,
pemotongan dan dimesin untuk ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan dimensi-dimensi
sebagaimana ditunjukan oleh Engineer. Pengetesan dari contoh-contoh akan dilakukan
oleh Kontraktor atas biaya dan pengeluarannya, dan akan ditunjukkan sesuai dengan
petunjuk-petunjuk prosedur pengetesan yang disetujui.
Bagian-bagian test itu menunjukan material yang diapkir / reject akan disimpan dan
menjadi milik dari Direksi Pekerjaan.
Kontraktor akan membongkar peralatan dari paketnya dan akan memeriksa peralatan
untuk kerusakan sebagaimana ditentukan dalam Sub-Klause VI-1.8.2 “ Pengiriman “.
Kontraktor akan memperbaiki atau mengganti suatu bagian yang rusak dari peralatan,
atas persetujuan Engineer. Selama konstruksi dan setelah pemasangan dari setiap
item peralatan, peralatan kontrol, sistim perpipaan dan lain-lain, test-test akan
dilakukan sebagaimana ditetapkan dalam bagian ini, untuk menentukan akurasi dari
pemasangan dan menjamin kecukupan peralatan dan pekerja. Semua test-test akan
dibuat atas persetujuan Engineer.
Setelah suatu bagian atau keseluruhan rencana dibawah bagian ini telah dipasang
lengkap seluruhnya, disetel, ditest dan disetujui dan bagian-bagian dibawah bagian-
bagian lain untuk pengoperasian rencana dipasang sepenuhnya, Kontraktor akan
ST - 76
Spesifikasi Teknis
Test kebocoran air akan dilakukan bersaman dengan test berair (watery test).
Pemancaran atau kebocoran yang terpusat pada suatu titik dilokalisir tidak akan
dibolehkan, sekalipun kurang dari pada tingkat kebocoran air praktis. Penyekat-
penyekat/seals pada tempat-tempat demikian akan disetel/diatur atau dibuat baik
sebagaimana diperlukan.
Tingkat kebocoran air yang diijinkan untuk setiap pintu, stoplog dan katup
irrespective dari tekanan hidroliknya akan dinilai berdasarkan pada kriteria berikut :
Untuk pintu-pintu dan stoplog : 200 cc / menit per satu (1) meter -
dari panjang penyekatan/sealing.
Kontraktor harus melengkapi satu (1) lot Suku cadang-suku cadang sebagaimana
daftar dalam Sub-Klause VI-1.12 dan sebagaimana terdaftar dalam analisa Harga Satuan
( unit price ).
Suatu suku cadang yang disediakan harus dipaket atau dijaga dalam suatu cara
sebagaimana untuk penyimpanan yang pantas / semestinya dalam suasana di Site
untuk suatu periode tidak kurang dari lima (5) tahun, dan setiap bagian harus
dengan jelas ditandai dengan gambaran dan kegunaan pada bagian luar dari paking /
paket.
Suku cadang-suku cadang yang juga disediakan harus dikirim kedalam suatu
penyimpanan-penyimpanan sebagaimana mungkin ditunjuk oleh Direksi Pekerjaan dan
pengiriman tidak akan dianggap lengkap hingga paket-paket telah dibuka oleh
Kontraktor, isi-isinya dichek oleh seorang perwakilan dari Direksi Pekerjaan dan
barang-barang dilindungi ulang dan dipaket ulang oleh Kontraktor untuk kepuasan
dari Direksi Pekerjaan dan dipasang kedalam unit-unit atas kehendak Direksi
Pekerjaan.
Kontraktor harus melengkapi satu (1) lot peralatan pemeliharaan / maintenance dan
kunci-kunci / tools yang mencukupi untuk pemeliharaan yang sebaiknya dari semua
ST - 77
Spesifikasi Teknis
rencana yang disediakan dibawah bagian ini sebagaimana daftar dalam Sub-Klause VI-
1.12 dan terdaftar dalam Analisa Harga Satuan.
Peralatan pemeliharaan dan kunci-kunci harus memasukkan, tetapi tidak akan dibatasi
untuk :
( a ) Satu (1) lot Kunci-kunci/Tools untuk penggunaan umum semacam ; set Kunci
inggris, Waterpas besi, Tang pemotong, set Kunci pas
( b ) satu (1) lot Kunci-Kunci pekerjaan bongkar muat barang semacam ; block-
block pengungkit / lever blocks, chain block/takal rantai, snatch blocks/
pengencang, dan tali-tali baja / wire rope
Peralatan pemeliharaan dan kunci-kunci harus dikirim dengan rencana, dalam cabinet-
kabinet yang dapat dikunci dipasang dibagian dalam sehingga kunci-kunci mungkin
aman tersimpan dalam suatu cara yang baik.
Spare Parts (Suku Cadang) dan Peralatan Maintenance (Pemeliharaan) dan Tools
(Kunci-Kunci) untuk disediakan sesuai dengan Sub-Klause VI-1.10 dan VI-1.11 ini
harus sebagai berikut :
TIPE /
NO. DESKRIPSI JUMLAH KETERANGAN
UKURAN
‘I. Pintu-Pintu Irigasi :
‘1. Penyekat karet pintu 2 set - Set lengkap dengan
untuk : plat klem dan baut-
Pintu-pintu B : 1.45 - P-Ø35/15/85 baut & mur anti
m, H : 0.82 m (sekat karat.
Pintu-pintu B : 1.40 tepi/sekat 2 set - Material/bahan dari
m, H : 1.24 m atas) dan/atau karet alami.
Pintu-pintu B : 1.30 tipe L. 2 set
m, H : 0.98 m - Tipe I–
Pintu-pintu B : 1.25 15x100 2 set
m, H : 0.92 m (sekat
Pintu-pintu B : 1.20 bawah) 2 set
m, H : 0.99 m
ST - 78
Spesifikasi Teknis
TIPE /
NO. DESKRIPSI JUMLAH KETERANGAN
UKURAN
‘4 Pentil gemuk/Nipple - 50 bh
grease
‘5 Roda pemutar pintu Ø 700 2 bh
’6 Minyak gemuk/grease - 40 kg
‘7. Cat pelapis akhir Galon 2 galon Bahan cat : Hempell
1.13.1 Umum
Pembayaran untuk Pekerjaan-Pekerjaan yang tercakup dalam Bagian ini akan dibuat
pada Kontrak Lump sum untuk Item Nos. dalam Bill of Quantities, Yang mana
harga-harga akan merupakan kompensasi penuh untuk biaya-biaya semua pekerja-
pekerja, alat-alat kunci, peralatan dan material-material termasuk perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, pemasangan, pengecatan, penyetelan, pengetesan dan
semua ongkos-ongkos tambahan serta pekerjaan-pekerjaan tambahan yang perlu untuk
keberhasilan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan.
(i) Pembayaran hingga tujuh puluh (70 %) percent dari Kontrak unit price
atau lump sum price atas kedatangan / tibanya hingga ke Site dan
disetujui oleh Engineer asalkan ;
(ii) Pembayan hingga tiga puluh (30 %) percent dari Kontrak lump sum
price terhadap penyelesaian yang penting / substantial dari pemasangan
yang disetujui oleh Engineer.
ST - 79
Spesifikasi Teknis
(i) Pembayaran seratus (100 %) percent dari lump sum atas kedatangan /
tibanya dari semua peralatan dan bagian-bagian hingga ke Site yang
disetujui oleh Engineer dibawah kondisi – kondisi yang sama disebutkan
dalam Sub-Klause G-1.13.2 (1) ( i ) diatas.
2.1.1 Umum
Daun pintu, stoplog dan saringan sampah akan didesain untuk gabungan dari
muatan-muatan berikut :
ST - 80
Spesifikasi Teknis
Beban angin harus pada tekanan angin basic 300 kgf / m² untuk sebuah area
vertikal yang sudah diperhitungkan dengan factor-aktor bentuk perkalian
sebagai berikut :
Alat pengangkat tipe stationary akan didesain untuk kombinasi dari beban – beban
berikut :
(a) Berat mati dari daun pintu dan berat ballast, bila ada
(b) Tenaga pergesekkan akibat perputaran dan / atau bagian-bagian sliding / luncur.
(c) Tenaga pergesekkan akibat penyekat-penyekat karet (rubber seals)
(d) Tenaga pergesekkan akibat sediment , bila ada.
(e) Buoyancy/ daya apung
(f) Tenaga Uplift / angkat dan tenaga down-pull/ tarik kebawah.
(g) Semua beban-beban yang ditentukan oleh kondisi macet pintu pada waktu
operasi pengangkatan / naik.
Tenaga penutupan dari semua pintu-pintu kecuali untuk dioperasikan itu dengan
hoist tipe spindle harus mempunyai suatu kelonggaran lebih dari 25 % terhadap
semua tenaga-tenaga keatas / naik semacam tenaga-tenaga pergesekkan dan buoyancy,
dll. dalam suatu bukaan-bukaan pintu dibawah suatu permukaan air. Bilamana ada
suatu kekurangan dari tenaga penutupan, ballast / pemberat (untuk penyeimbang )
mungkin disediakan pada daun pintu. Ballast akan dibuat dari baja atau material-
material lain yang disetujui oleh Engineer kecuali untuk konkret / beton dibuat
ballast.
Alat pengangkat tipe moveable akan didesain untuk kombinasi dari beban – beban
berikut disamping itu untuk tipe stationary ditetapkan dalam (1) diatas :
ST - 81
Spesifikasi Teknis
(a) Tenaga inertia dan / atau tenaga centrifugal akibat pengereman atau
memulai dari pengangkatan dan travelling operation.
(b) Beban angin
- 40 kgf / cm² dibawah kondisi pengoperasian
- 300 kgf / Cm² pada posisi storing.
(c) Beban seismik.
2.2.1 Umum
(1) Umum
Semua material-material dari rencana tercakup dalam bagian ini harus baru dan
berkwalitas tinggi, terutama sekali dipilih guna memenuhi kewajiban yang
diperlukan untuk pengoperasian yang tepat dari rencana, dan ditunjukkan
sepenuhnya didalam gambar-gambar detail Kontraktor untuk persetujuan.
Material-material harus memenuhi dengan kebutuhan-kebutuhan dalam Japanese
Industrial standards (JIS) yang terakhir atau American Sociaty for Testing and
Materials (ASTM) yang terdaftar disini atau yang setara dan / atau kwalitas lebih
baik atau sebagaimana yang telah disetujui sebelumnya oleh Engineer, kecuali
sebaliknya ditetapkan.
Semua tuangan-tuangan timbangan 226.8 kilogram (500 pound) atau lebih harus
mempunyai kupon test yang dicantelkan dari yang mana contoh-contoh test
mungkin dipersiapkan. Jumlah, ukuran, dan lokasi dari kupon-kupon test harus
persetujuan dari Engineer. Material cacat atau ditemukan material-material yang
rendah mutunya untuk itu ditetapkan harus direject / diapkhir dan segera sesudah
dikeluarkan, dan tidak akan digunakan lagi dalam suatu bagian dari rencana.
Semua tuangan-tuangan harus padat, bunyi dan benar susunanya, dari kesempurnaan
penyelesaian dan dari kondisi dan kwalitas yang sama, bebas dari lubang-lubang
pukulan, porosity, noda / bintik-bintik dalam, penyusutan, retakan -retakan atau cacat /
kerusakan yang merugikan, dan harus dibersihakan dengan memuaskan untuk tujuan
yang diharapkan. Semua tuangan-tuangan harus dichek untuk kerusakan-kerusakan
sebelum final machining.
Tuangan tidak akan boleh diperbaiki, di plug / sumbat, atau dilas tanpa seijin dari
Engineer.
Semacam ijin akan diberikan hanya bilamana kerusakan-kerusakan kecil dan tidak
merugikan mempengaruhi kekuatan material, penggunaan atau kemampuan mesin
tuangan-tuangan. Pemisahan berkelebihan dari kotoran-kotoran atau logam campuran
(alloy) pada titik-titik kritis didalam tuangan yang menyebabkan untuk direject /
diapkhir. Potongan-potongan tipis yang terbesar dengan desain harus digambungkan
kemanapun suatu perubahan dalam potongan terjadi.
ST - 82
Spesifikasi Teknis
(2) Tempaan
Batang-batang dari yang mana tempaan dibuat harus mencetak dalam cetakan -
cetakan logam. Kecakapan kerja harus tingkat utama dalam setiap hal dan tempaan
harus bebas dari semua kerusakan-kerusakan yang mempengaruhi kekuatan dan daya
kemampuan, termasuk kelim, pipa-pipa, cacat, retakan-retakan, kerak-kerak, sirip-
sirip, porosity, noda-noda dalam, termasuk nonmetal yang berkelebihan dan
pemisahan.
Tempaan harus benar-benar bersih ditandai dengan nomor yang ditekan dalam
semacam lokasi agar supaya dapat dilihat / dibaca dengan jelas pada waktu tempaan
dipasang dalam suatu satuan lengkap.
(a) Plat-plat baja untuk plat pintu / skin plate JIS G 3106, SM 400 B ,
bagian-bagian utama struktur, kecuali - SM 490 B atau ASTM
untuk bentuk baja diroll dari daun pintu. A 516 Grade 60,70
(b) Plat-plat baja untuk struktur-struktur umum/ JIS G 3101,SS 400 atau
biasa. ASTM A 36
(c) Bentuk Baja JIS G 3192 dan
JIS G3101,SS400
atau ASTM A 6
(d) Baut-baut baja, Mur dan Ring-ring JIS B1180, B 1181 dan
B1256atauASTMA 633
Dan A 675
(e) Baut-baut baja hexagon kekuatan tinggi, JISB1186 atau ASTM
mur-mur hexagon. A 325
(h) Plat-plat clad baja tahan korosi JIS 3601 atau ASTM
A 264 , tipe 304
2.2.3 Tuangan - Tuangan
ST - 83
Spesifikasi Teknis
dan 148 / M.
(d) Tuangan-tuangan Bronze / perunggu JIS H 5111 , BC 3 atau
ASTM B 584 , C 90500
(e) Tuangan-tuangan fosfor perunggu JIS H 5113, PBC 2 atau
ASTM B 505, C 90700
Penyekat-penyekat ( seals ) akan didesain dan dipasang betul-betul suatu cara agar
itu dapat diatur / disetel , kedap air dan harus dengan mudah dapat dilepas dan
diganti.
ST - 84
Spesifikasi Teknis
2.3.1 Daun-Daun Pintu dan Stoplog, Rangka-Rangka Pengarah, Saringan sampah, dan
Struktur-Struktur Baja Lain
ST - 85
Spesifikasi Teknis
Pada kondisi flens kompresif itu langsung dilas pada plat daun pintu (skin plate), dan
seterusnya. 1,200 1,600
Catatan :
1) Dalam kasus ketebalan melebihi 40 mm, tegangan yang diijinkan untuk kondisi
pembebanan normal dari bagian-bagian baja struktur harus diatur / disesuaikan
sebagai berikut :
Untuk SS 400 dan SWM 400 : Tegangan diijinkan diatas dikalikan 0.92
Untuk SM 490 : Tegangan diijinkan diatas dikalikan 0.94
2) Bilamana material baja selain dari pada yang disebutkan dalam tabel diatas
digunakan, tegangan rentang / lentur yang diijinkan untuk kondisi pembebanan
normal tidak akan melebihi 50 persen dari kekuatan minimum yield point atau
kekuatan ketahanan / daya tahan material baja yang digunakan, manapun yang
paling kecil. Semua tegangan – tegangan diijinkan lainnya harus menurut
perbandingan dihitung sesuai dengan tabel diatas berdasarkan pada tegangan-
tegangan rentang yang diijinkan.
ST - 86
Spesifikasi Teknis
K : { 3 + ( Aw / 2 Ac ) }½
Aw : Luas penampang plat web ( cm²)
Ac : Luas penampang flens kompresif ( cm²)
Dalam kasus ( Aw / Ac ) < 2 , K diambil sebagai 2.
Pada kondisi flens kompresif langsung dilas pada plat daun pintu ( skin plate ),
dan seterusnya. 1,050 900
4. Shearing stress / tegangan 600 500
geser ( per luas penampang kotor )
5. Bearing stress / tegangan 1,600 1,350
bantalan.
Catatan :
1) Bilamana material baja selain dari pada yang disebutkan dalam tabel diatas
digunakan, tegangan rentang / lentur yang didijinkan untuk kondisi pembebanan
normal tidak akan melebihi 50 % dari kekuatan minimum yield point atau
kekuatan ketahanan / daya tahan material baja yang digunakan, manapun yang
paling kecil. Semua tegangan-tegangan diijinkan lainnya harus menurut
perbandingan dihitung sesuai dengan tabel diatas berdasarkan pada tegangan-
tegangan rentang yang diijinkan
Catatan :
1) Bilamana material baja selain dari pada yang disebutkan dalam tabel diatas
digunakan, tegangan rentang / lentur yang diijinkan untuk kondisi pembebanan
normal tidak akan melebihi 50 persen dari kekuatan minimum yield point
atau kekuatan ketahanan / daya tahan material baja yang digunakan, manapun
yang paling kecil. Semua tegangan-tegangan diijinkan lainnya harus menurut
perbandingan dihitung sesuai dengan tabel diatas berdasarkan pada tegangan-
tegangan rentang yang diijinkan.
( 4 ) Kelingan / Rivet
Tegangan-tegangan geser / shearing dan bantalan / bearing dari shop rivet tidak akan
melebihi 0.8 dan 1.7 kali dari tegangan rentang yang diijinkan dari berturut-turut
material baja dasar. Tegangan-tegangan geser dan bantalan yang diijinkan dari site
rivet/kelingan setempat harus 80 % dari itu untuk kelingan bengkel/shop rivet.
Tegangan-tegangan rencana yang diijinkan dari semua bagian-bagian mesin dari alt
pengangkat (hoist) harus mempunyai factor-faktor keamanan / safety factor (SF)
terhadap ultimate strength material baja untuk tingkat kapasitas alat pengangkat
dalam kondisi pembebanan normal.
ST - 87
Spesifikasi Teknis
Tegangan satuan tidak akan ada dalam kasus melebihi sembilan puluh (90) persen
dari kekutan yield point minimum atau kekuatan ketahanan / daya tahan dari matetrial
yang digunakan manapun yang paling sedikit dibawah akibat beban dari kemacetan /
gangguan atau tenaga putaran rotor-terkunci dari motor pengangkat / hoist, manapun
yang paling besar.
Tegangan pada elemen-elemen batang ( Bar elements ) dari saringan sampah tidak
akan melebihi tegangan kritis berikut dibawah kondisi pembebanan normal :
Dimana ,
fcr : Tegangan kritis diijinkan ( kgf / cm²)
fy : Kekuatan minimum yield point atau kekuatan ketahanan / daya
tahan dari material, manapun yang paling sedikit ( kgf / cm²)
L : Panjang tak didukung/ditopang laterally dari bar elements (cm) ,
tetapi tidak akan melebihi 70 t.
t : Ketebalan dari bar elements (cm), dikurangi toleransi korosi
sebagaimana ditetapkan.
Tegangan-tegangan geser dan bantalan beton yang diijinkan tidak akan melebihi 70
dan 7 kgf / cm² berturut – turut. Tegangan adhesive yang diijinkan dari batang-
batang angkur harus 7 kgf / cm² untuk round dan 14 kgf / cm² untuk perubahan
bentuk berturut-turut.
ST - 88
Spesifikasi Teknis
fg = ( fx² + 3 fq² )½
fg = ( fx² + fy² - fx.fy + 3 fq² )½
Dimana ,
fg : Tegangan gabungan ( kgf / cm²)
fx : Tegangan langsung (ketegangan dipertimbangkan sebagai positif)
( kgf / cm²)
fy : Tegangan langsung acting tegak lurus pada as / poros fx.
( Ketegangan dipertimbangkan sebagai positif ) ( kgf / cm²)
fq : Tegangan geser ( kgf / cm²)
Ketebalan dari bagian-bagian utama struktur harus tidak kurang dari pada nilai-nilai
berikut termasuk toleransi korosi, kecuali sebaliknya terutama sekali ditetapkan disini
:
(b) Rangka pengarah/Sponing untuk pintu / stoplog : bentang 2.00 m atau lebih
- Plat baja dan merupakan girder / beams 9.0
- Baja bentuk/steel shapes 6.0
(c) Pengangkat tipe stasioner untuk pintu / stoplog : bentang 2.00 m atau lebih
- Plat Baja dan merupakan girder / beams 9.0
- Baja bentuk/steel shapes 6.0
(d) Daun Pintu / stoplog lain, guide frame dan hoist stationary
- Plat daun,semua plat-plat baja lain dan merupakan girder/beams 9.0
- Baja bentuk/steel shapes 6.0
ST - 89
Spesifikasi Teknis
Perbandingan defleksi terhadap bentang penopang dari setiap komponen dari rencana
tidak akan melebihi nilai-nilai berikut dibawah kondisi rencana normal.
ST - 90
Spesifikasi Teknis
Untuk tujuan rencana perencanaan, koefisien pergesekkan tidak akan kurang dari
pada nilai berikut :
Untuk tujuan perencanaan pintu-pintu dan alat angkat stoplog (stoplog hoist),
mekanikal efisiensi tidak akan lebih dari nilai-nilai berikut :
Semua gigi-gigi / gears harus dipotong pakai mesin dengan mesin hobbing, dari solid
blanks dan, bagaimanapun mungkin, harus dibuat pas / tepat pada shaft-shaftnya /
porosnya. Kebutuhan-kebutuhan minimum untuk material-material adalah sebagai
berikut :
Dimana gigi worm adalah digunakan sebagai penggerak gerakan pertama, itu
akan direncana untuk mempunyai beban sama dan tingkatan waktu sebagai motor
ST - 91
Spesifikasi Teknis
penggerak dan untuk mempunyai kerangka / blok-blok mesin kedap oli yang dapat
dipindahkan dengan pelumasan plug oli, keran saluran buang, saluran keluar uap air/
embun dan indikator level oli. Kenaikan temperatur dari oil bath, ketika diukur dengan
thermometer, harus tidak melebihi 40 derajat Celsius.
Semua roda-roda gigi dan pinyon-pinyon harus ditutup rapat sempurna dengan baja
atau pelindung-pelindung metal lain, kecuali kalau dilindungi dengan hasil baik
dengan struktur-struktur yang berdekatan untuk keamanan.
Kunci-kunci penting dalam menyusun gigi harus betul-betul dipaskan / dicocokan dan
dijamin bahwa itu tidak boleh bekerja longgar / goyah.
(2) Kopling-Kopling
Kopling-kopling tipe gigi fleksibel dengan maksud untuk pengaturan dilapangan harus
disediakan dimana as / poros-poros penggerak diperlukan untuk disambung.
Bantalan-bantalan bushed / ring perunggu akan digunakan untuk semua as-as / shafts
kecepatan rendah, dan ball kecepatan tinggi atau bantalan-bantalan roller akan
digunakan untuk semua lokasi-lokasi lain.
As-as / shafts dan bantalan-bantalan / bearing akan dipotong sehingga panjangnya tidak
melebihi satu dan satu setengah kali diameter as untuk bantalan-bantalan perunggu /
bronze agar supaya tidak melebihi suatu tegangan bantalan yang diijinkan pada luas
yang sudah diperhitungkan.
Kunci-kunci dan jalan kunci akan direncana sesuai dengann standar-standar yang
berkaitan. Dimana kunci-kunci meruncing digunakan, itu akan disediakan dengan
sebuah gib head atau perlengkapan-perlengkapan lain yang sesuai untuk memudahkan
pengambilan kembali. Feather keys harus dijamin dalam posisinya dengan cara
menyekerup masuk berlawanan melalui kunci.
Box-box gigi dan bantalan-bantalan yang mana harus lurus secara akurat akan
ditopang pada posisinya dengan cara pengepasan paku-paku semat selama perakitan /
pemasangan.
Kelengkapan pengoperasian manual akan disediakan untuk alat pengangkat pintu tipe
stationary. Tenaga operasi pada alat pengoperasian manual harus kurang dari 10 kgf /
orang dibawah kondisi perencanaan normal. Diameter dari handle harus 300 hingga
600 milimeter maksimum yang mana akan ditempatkan pada kira-kira 0.60 hingga
0.90 meter ketinggian dari lantai pelayanan / operation deck. Pengoperasian secara
manual akan dilakukan dibawah kondisi terputusnya hubungan dari sistim
elektrikalnya, sehingga sistim penggerak elektrik ( Elektric Actuator ) pintu tidak biasa
jalan.
ST - 92
Spesifikasi Teknis
Kerangka dasar struktur dari alat pengangkat pintu / hoist harus dari konstruksi baja
dilas akan menggunakan bentuk-bentuk struktur di-roll dan plat-plat. Baut-baut
angkur yang diperlukan dan mur-mur untuk kerangka-kerangka dasar akan disediakan
oleh Kontraktor.
Indikator-indikator posisi tipe mekanikal, kecuali sebaliknya kalau tidak dicatat, akan
dipasang pada setiap alat pengangkat, dan harus dapat dibaca dengan mudah tipe
dial untuk memutar kira-kira 300 derajat untuk full travel. Plat dial harus dari baja
anti karat / stainless steel atau kuningan / brass dengan digravir atau lainnya, dan
bagian-bagian utama dari indicator-indikator akan dibuat dari material-material anti
korosi / karat yang mana dimasukkan dalam ruang kedap debu dan tahan cuaca
terlindung. Indikator-indikator harus mampu dibaca dengan akurat tegak lurus dari
peralatan bukaan dengan 1.0 centimeter.
3.1 Lingkup
ST - 93
Spesifikasi Teknis
Muatan perencanaan harus sesuai pada ketentuan ini dalam Sub-klause VI-2.3, Kriteria dan
Partikular.
3.3.1 Umum
Kontraktor akan merencanakan, menyediakan dan memasang set-set lengkap dari pintu-
pintu sorong baja dan pintu-pintu dioperasikan tangan (bilamana ada) tipe persegi empat
dengan rangka-rangka pengarah dan pengangkatnya sebagaimana ditunjukan pada Gambar-
Gambar atau ditunjukan oleh Engineer. Pintu-pintu ini direncanakan untuk dipasang pada
bangunan pembagi, bangunan offtake, wasteway dan lain-lain supaya mengatur dan
menghentikan aliran air masuk / keluar. Semua bagian-bagian dari pintu-pintu ini dan
kelengkapanya dipakai dari pekerjaan-pekerjaan yang harus di-desain,dibuat, disediakan,
ditest, diselesaikan, dicat dan dikirim ke site, dipasang dan ditest site sebagaimana
ditetapkan dalam Sub-bagian ini.
Jumlah dari masing-masing tipe pintu akan ditunjukan pada Bill of Quantity, final tipe dan
jumlah yang akan dipakai di site akan diputuskan atas persetujuan Engineer.
(c) Pengangkat
Pengangkat-pengangkat akan direncanakan untuk menaikan, menurunkan dan
mengangkat pintu dalam suatu posisi antara posisi ditutup penuh dan posisi
ST - 94
Spesifikasi Teknis
Bilamana suatu material baja (pada ketebalan 40mm atau kurang) selain dari
pada SS 400 atau SM 400 ada dipakai, tegangan regang yang diijinkannya
untuk kondisi pembebanan normal akan dihitung berdasarkan rumus/formula
berikut sesuai dengan hasil batas kekuatan yang dijamin dari material baja yang
digunakan.
Ta = Ty / ( Fm x Fs )
Dimana ;
Ta = Tegangan regang yang diijinkan (kgf/cm2)
Ty = hasil batas kekuatan yang dijamin (kgf/cm2)
Fm = Faktor material, yakni 1.00 kecuali 1.05 dapat dipakai untuk
material-material yang mempunyai hasil batas kekuatan 60 kgf/cm2
dan lebih.
Fs = Faktor keamanan, 2.00
Minimum ketebalan dari bagian-bagian baja struktur utama dari pintu harus
enam (6) millimeter untuk plat-plat baja dan lima (5) millimeter untuk bagain-
bagian baja , berturut-turut. Perbandingan tipis kritis harus sebagaimana
ditetapkan dalam Sub-klause VI-2.5.
ST - 95
Spesifikasi Teknis
Daun pintu akan terdiri dari plat pintu (skin plate), beam-beam utama, karet-karet sekat atau
penyekat logam keras (bila ada), sepatu pengarah tepi, tap baji (tapered wedges bila ada),
kelengkapan pengangkat dan komponen-komponen lain yang perlu.
Pintu-pintu harus dari tipe sorong dan semua dari konstruksi baja dilas. Bentang bersih dan
tinggi pintu harus sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar-Gambar.
Detail-detail pembuatan dan konstruksi dari pintu, tidak ditetapkan disini, akan dibuat oleh
Kontraktor atas persetujuan Engineer.
Plat pintu akan ada disisi hulu. Minimum ketebalan plat pintu harus enam (6) millimeter,
termasuk batasan korosi dua (2) millimeter. Ketebalan yang dibutuhkan dari plat pintu akan
ditentukan sesuai dengan DIN 19704. Plat pintu barangkali tidak dipertimbangkan untuk
bertindak sebagai bagian dari beam utama.
Beam-beam utama horizontal harus dari baja potongan berasal dari balok (gider) plat yang
mempunyai suatu batasan korosi dua (2) millimeter. Defleksi beam harus kurang dari 1 /
800 dari bentang penopang pintu dibawah beban penuh. Ketentuan harus dibuat untuk
membuang air dari bagian-bagian beam horizontal. Beam utama bawah harus disusun
untuk menjaga jarak minimum dari 75 mm dari sisi bawah plat pintu guna menghindari
ketidak sempurnaan penutupan akibat sediment pada beam ambang (sill beam).
(4) Penyekat-Penyekat
Penyekat-penyekat harus dari perunggu atau penyekat karet sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar-Gambar atau sebagaimana diinstruksikan oleh Engineer dan di-kelem ke plat pintu
dari pintu dengan menggunakan kelem plat baja yang tahan korosi dan / atau baut-baut
material kuningan, mur dan ring-ring. Penyekat-penyekat karet utamanya harus memenuhi
syarat-syarat sebagaimana yang ditetapkan dalam Sub-klause VI-2.2.5 didalam ini.
Block-block bantalan baja tahan korosi akan disediakan pada permukaan sisi tanah dari
pintu sorong untuk menunjang dan meneruskan gaya beban-beban pada daun pintu ke
rangka pengarah.
Dua (2) sepatu pengarah tepi dibuat dari baja tahan korosi akan disediakan di setiap sisi dari
pintu untuk membatasi gerakan menyamping dari pintu.
Empat (4) tap baji akan disediakan untuk menekan daun pintu ke rangka pengarah guna
menjamin suatu penutupan yang sempurna dari penyekat karet dengan plat penyekatan pada
posisi ditutup penuh. Tap baji akan dibuat dari baja tahan korosi, tuangan perunggu atau
material-material yang disetujui lainnya.
ST - 96
Spesifikasi Teknis
(8) Toleransi-Toleransi
Daun pintu harus dibuat secara akurat /teliti dan dipasang dalam toleransi-toleransi berikut:
- Lebar pintu ± 5
- Tinggi pintu ± 5
- Kedalaman pintu ± 4
- Perbedaan panjang diagonal ± 5
- Bentang sepatu tepi ± 5
- Jarak antara block-block bantalan ± 5
- Penyekatan antara penyekat karet tepi ± 6
- Ketinggian penyekatan ± 5
- Kerataan dari block-block bantalan ± 0.5 /m
Toleransi-toleransi yang tidak ditetapkan disini akan ditentukan oleh Kontraktor, atas
persetujuan Engineer.
Setiap rangka pengarah akan terdiri dari sebuah beam ambang, beam atas dan rangka track
dan komponen-komponen lain yang perlu untuk kelengkapan pemasangan dari rangka
pengarah dan pengoperasian pintu yang memuaskan.
Ambang (sill) dan rangka-rangka track dari pintu akan disediakan dengan plat-plat baja
tahan korosi yang di-mesin terhadap yang mana daun-daun pintu dan karet-karet penyekat,
bilamana ada, harus meluncur dan kontak. Plat-plat akan memanjang dari permukaan
ambang ke atas dari pintu dimana itu posisi dinaikkan penuh dan disediakan dengan
pengelasan.
Detail-detail pembuatan dan konstruksi dari rangka pengarah, tidak ditentukan disini, akan
dibuat oleh Kontraktor atas persetujuan Engineer.
Beam ambang harus betul untuk membentuk dan bebas dari puntiran dan lengkungan serta
akan di-desain untuk mampu meneruskan semua beban-beban yang diterapkan padanya ke
beton/concrete dan/atau bangunan-bangunan batu masonry, tanpa dan defleksi.
Rangka track harus mampu meneruskan beban air dari daun-daun pintu ke bangunan
beton/concrete. Permukaan-permukaan rangka track harus benar dan rata. Maksimum
penyimpangan permukaan dari teori bidang harus tambah atau kurang satu (1) millimeter
pada suatu panjang tiga (3) meter. Permukaan harus seuai dimesin dan mempunyai
kekerasan yang cukup untuk mencegah pemakaian yang berlebihan.
Beam atas akan disediakan pada bagian atas dari rangka track tepid dan akan menopang
pengangkat spindle. Beam atas akan dipasang ke rangka-rangka track sisi dengan
ST - 97
Spesifikasi Teknis
memakai baut-baut, mur dan ring-ring, dan harus dapat dibongkar pada saat pekerjaan
pemeliharaan mendatang. Beam atas harus mampu menopang beban pengangkatan.
(1) Umum
Detail-detail konstruksi pengangkat, tidak ditetapkan disini, tetapi akan dibuat oleh
Kontraktor atas persetujuan Engineer.
(a) Bantalan
Bantalan harus dari ball / peluru dapat digrease ulang pelurusan sendiri, atau
tipe bidang.
( c) Kopling
Kopling akan disediakan , bila ada , dengan maksud untuk penyetelan
dilapangan, dan dengan alat yang sesuai untuk perlengkapan permanen ke as-
as setelah penyetelan di lapangan.
(e) As penggerak
As penggerak akan diselesaikan pengasan baja komersial.
ST - 98
Spesifikasi Teknis
(2) Pengangkat
Setiap pengangkat harus lengkap dirakit dibengkel dan ditest dibawah tingkat beban
untuk kelancaran dan performa yang tepat. Semua unit-unit akan diperiksa untuk
menjamin bahwa semua jarak dan toleransi-toleransi yang perlu telah diadakan dan tidak
ada jepitan terjadi pada suatu bagian yang bergerak.
Semua bantalan-bantalan harus diperiksa dengan teliti. Semua grease dan minyak
pelumasan dibutuhkan untuk performa test-test akan disediakan.
Suatu kerusakan oleh pengoperasian yang tak benar ditemukan harus dibetulkan,
dan seluruh pengetesan harus diulang.
Rangka pengarah akan dirakit dan dipasang dalam block-out sesuai dengan Gambar-
Gambar, dibawa ke batas dan diratakan dalam toleransi-toleransi yang ditetapkan dan
betul-betul dijamin kuat di-tempatnya. Penjajaran baut-baut atau kelengkapan yang perlu
lainnya akan digunakan untuk memasang rangka-rangka pengarah pada suatu posisi yang
tepat dan sesuai.
ST - 99
Spesifikasi Teknis
Ketelitian yang sangat akan diambil untuk menjamin bahwa permukaan penyekat terletak
pada suatu dudukan yang benar dalam toleransi-toleransi yang ditetapkan untuk panjang
seluruh. Penempatan beton/concrete pada block-out tidak akan diteruskan hingga rangka-
rangka pengarah telah dirakit lengkap dan dijamin. Selama penempatan concrete,
pejajaran/pelurusan dan toleransi-toleransi akan diperiksa dan kegiatan perbaikan akan
diambil bilamana menunjukan bahwa pemindahan telah terjadi.
Daun-daun pintu akan dirakit lengkap dandipasang sesuai dengan detail-detail yang
ditunjukkan pada gambar-gambar konstruksi dan gambar kerja. Pintu-pintu akan dirakit
dan dipasang dalam toleransi-toleransi yang perlu untuk memenuhi toleransi-toleransi
yang ditetapkan.
(3) Pengangkat
Setiap pengangkat, lengkap dengan semua asesoris, akan dirakit dan dipasang sesuai
dengan gambar. Pengangkat-pengangkat akan ditempatkan dan disetel sehingga mereka
dalam suatu pelurusan yang benar dengan pelengkap angkat dari pintu-pintu.
Kontraktor akan menyediakan dan memasang pintu angkat pada pengatur (turnouts) atau
(pengatur utama dari saluran tersier) sebagai ditunjukkan pada gambar-gambar atau
sebagai ditunjukan oleh Engineer. Pintu angkat akan terdiri dari plat pintu datar dan
bagian penopang untuk ditanam kedalam dasar concrete. Plat pintu akan menyorong
kedalam bagian-bagian penopang yang di-angkur kedalam dasar concrete dengan baut-
baut sebagaimana ditunjukkan pada gambar-gambar. Suatu bagian-bagian dari beam-
beam horizontal, bila ada, betul-betul akan di-angkur ke betonan/concrete. Semua
material-material yang dipakai dalam pembuatan dan pemasangan pintu-pintu angkat
akan mengikuti dengan spesifikasi-spesifikasi ini Sub-bagian VI“ Pekerjaan
Hidromekanikal dan Elektrikal “dan harus dipasang dan disekat untuk menjamin
memperkecil kebocoran air melalui pintu.
3.4.1 Umum
ST - 100
Spesifikasi Teknis
lainnya supaya mengatur dan mengukur aliran air masuk dan menghentikan / menutup air
melalui bangunan-bangunan pintu.
Semua bagian-bagian dari pintu-pintu ukur Crump-de Gruyter dan asesoris yang dipakai
untuk pekrjaan-pekerjaan ini akan direncanakan , dibuat , diadakan , ditest, diselesaikan,
dicat, dan dikirim ke Site, dipasang dan test site sebagaimana ditetapkan dalam Sub-
Klause 3.4 ini.
Kontraktor akan melakukan perhatian khusus dalam perencanaan dan pembuatan dari
semua tipe pintu-pintu untuk menghindar vibrasi selama kondisi pengoperasian.
(a) Pintu
Pintu-pintu akan direncanakan dibawah kondisi-kondisi berikut :
(i) Tekanan air
Tekanan air dihasilkan oleh ketinggian muka air pada pintu-pintu akan
ditunjukan pada gambar-gambar.
(ii) Muatan-muatan lain
Reaksi akibat beratnya sendiri. Semua muatan-muatan dibebankan
pada waktu memulai, penaikan dan penurunan pintu.
(b) Rangka pengarah
Muatan-muatan pada rangka-rangka pengarah akan dari beban-beban
bantalan (bearing) , beban-beban penyekat dan beban-beban lain sebagian
besar akibat operasi yang tidak sesuai dari pintu dan pengangkat-
pengangkatnya.
Daun pintu akan terdiri dari rangka pengangkat, plat pintu atas, plat pintu bentuk
lengkung semi linkaran bawah , plat-plat tepi, plat-plat diapragma vertikal, plat penguat
horizontal, penyekat metal dan komponen lain yang perlu.
Pintu harus dari tipe sorong (slide) dan semua dilas dan konstruksi dibaut. Bentang
bersih dan tinggi bersih pintu dan lain-lain akan ditunjukkan pada gambar-gambar.
Detail-detail konstruksi pintu , untuk pembuatan tidak ditetapkan disini , akan dibuat oleh
Kontraktor atas persetujuan Engineer.
ST - 101
Spesifikasi Teknis
Minimum ketebalan dari plat pintu harus delapan (8) milimeter. Plat-plat penguat
horizontal akan dilas ke plat pintu dan plat-plat pinggir tepi. Plat-plat penguat horizontal
harus diberi lobang pembuangan.
Setiap pintu akan disediakan dengan sebuah penunjuk posisi pintu untuk memungkinkan
operator pintu mengatur dan mengukur pengeluaran air melalui bangunan pintu.
Alat ukur penunjukan posisi pintu, tanda skala ukuran dalam centimeter, akan dipasang
pada plat penopang yang ditempelkan pada rangka pengarah, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar. Alat ukur akan bekerja bersama dengan rangka pengangkat dimana tepi
atas akan bergerak sebagai pointer untuk menunjukan bukaan-bukaan pintu.
Plat-plat skala penunujuk posisi pintu harus dari material perunggu yang digrafir dengan
graduation. Skala penunjuk posisi pintu akan disediakan dengan lubang-lubang slot untuk
menyediakan pengaturan vertikal dari skala dan akan dipasang ke plat penopang dengan
baut ulir kepala kuningan di bor dan lubang diatas pada plat penopang.
Suatu rangka pengarah baja akan terdiri dari beam ambang, beam atas, rangka track
dengan alur dan semua komponen-komponen yang perlu lainya untuk pemasangan
seluruh rangka pengarah dan operasi yang memadai dari pintu.
Rangka-rangka track akan disediakan dengan penyekat perunggu fosfor yang di-mesin
dan plat-plat luncur. Plat-plat akan memanjang dari level ambang/sill ke atas pintu
dimana posisi dinaikkan penuh dan di- pasang dengan baut-baut kuningan.
Kebutuhan-kebutuhan untuk rangka pengarah akan sesuai pada item-item yang berkaitan
dari Sub-Klause VI-3.3.4 diatas.
Pengangkat akan dioperasikan secara manual tipe spindle ulir, dipasang yang sesuai pada
beam atas dari rangka pengarah untuk menaikkan, menurunkan dan mengangkat pintu.
Pengangkat akan terdiri dari bantalan, spindle ulir, handle pengoperasian manual, dan
lain-lain dan semua komponen-komponen yang perlu lainnya untuk pengoperasian yang
tepat dan efisien.
Pengankat akan mengikuti syarat-syarat dari Sub-Klause VI-3.3.5 diatas.
Pintu-pintu dengan penyekat perunggu akan dirakit didalam bengkel. Bagian-bagian lain
dari pintu akan dirakit pada setiap pintu di site, kecuali diperintahkan lain oleh Engineer.
Pada saat dirakit, ukuran-ukuran,toleransi-toleransi dan pelurusan yang akurat akan
diperiksa. Suatu kesalahan dan salah pelurusan/penjajaran ditemukan harus dibetulkan
secepatnya. Penyekat-penyekat perunggu akan dipasang pada posisinya pada waktu
perakitan di bengkel.
ST - 102
Spesifikasi Teknis
(2) Pengangkat-Pengangkat
Setiap pengangkat harus lengkap dirakit di bengkel dan ditest dibawah tingkat beban untuk
kelancaran dan performa yang sesuai/tepat. Semua unit-unit akan diperiksa untuk
menjamin bahwa semua jarak-jarak yang perlu dan toleransi-toleransi telah disediakan dan
tidak ada lengkung /bengkok terjadi pada suatu bagian yang bergerak.
Semua bantalan-bantalan akan diperiksa secara teliti. Semua grease/gemuk dan / atau
minyak pelumasan dibutuhkan untuk performa dari test-test harus dilengkapi. Suatu
kesalahan atau ketidak sesuaian pengoperasian ditemukan harus dibetulkan, dan seluruh
test-test harus diulang.
Rangka-rangka pengarah akan dirakit dan dipasang dalam bloc-out sesuai dengan Gambar-
Gambar, membawa ke garis dan perataan dalam toleransi-toleransi yang ditetapkan dan
dijamin kokoh pada tempatnya. Baut-baut pelurusan /alignment dari kelengkapan yang
perlu lainnya akan digunakan untuk memasang rangka pengarah disuatu posisi yang akuart
dan sesuai.
Perhatian yang sangat akan diperlukan untuk menjamin bahwa rangka track dan
permukaan penyekat terletak pada posisi yang benar dalam toleransi-toleransi yang
ditetapkan untuk panjang seluruh. Penempatan concrete dalam block-out tidak akan
diteruskan hingga rangka pengarah telah dirakit lengkap dan dijamin. Selama penempatan
concrete/betonan, pelurusan dan toleransi-toleransi harus diperiksa, dan kegiatan perbaikan
akan dilakukan bilamana bacaan-bacaan menunjukkan bahwa pemindahan telah terjadi.
(2) Pintu-Pintu
Pintu harus lengkap dirakit dan dipasang sesuai dengan detail-detail yang ditunjukkan pada
konstruksi dan gambar-gambar kerja. Pintu akan dirakit dan dipasang dalam toleransi-
toleransi yang perlu untuk memenuhi toleransi yang ditetapkan.
(3) Pengangkat
Setiap pengangkat, lengkap dengan semua asesorisnya, akan dirakit dan dipasang sesuai
dengan Gambar-Gambar. Pengangkat akan ditempatkan dan disetel untuk bahwa benar-
benar lurus/sejajar dengan kelengkapan angkat dari pintu.
ST - 103
Spesifikasi Teknis
Suatu kerusakan atau pengoperasian yang tidak benar ditemukan selama pengetesan
harus dibetulkan, dan seluruh pengetesan harus diulang.
3.5.1 Umum
Kontraktor akan merencana, menyediakan dan memsang set lengkap pintu flap dengan
rangka pengarah pada saluran keluar tambahan dan/atau bangunan pembuang.
Pintu akan digunakan untuk menyuplai dan/atau pembuangan air tepi tnggul ke tepi sungai
dan mencegah kerusakan akibat dari tepi sungai ke tepi tanggul selama banjir. Pintu harus
secara otomatis akan membuka dan menutup dengan adanya perbedaan tinggi muka air
antara hulu dan hilir pada pintu.
Kontraktor akan melakukan perhatian khusus dalam merencanakan dan membuat pintu-
pintu untuk menjamin pergerakan pintu yang bisa diandalkan dengan perbedaan muka air
yang minimum dan menghindari suatu kebocoran dibawah kondisi pintu tertutup.
(1) Pintu
Kondisi-kondisi beban normal
Beban Hidrostatis
Ketinggian air (air tepi sungai) yang ditetapkan sebagai muka air banjir (FWL) dalam
gambar.
Air belakang (air tepi daratan) bawah ambang dari gorong-gorong pembuang.
Beban mati dari pitnu.
Pembebanan pada rangka pengarah pada dasarnya akan mengikuti kebutuhan yang
ditetapkan dalam Sub-Klause H-2.1.2 dan akan mempertimbangkan beban-beban
bantalan dan semua beban-beban lain akibat operasi pintu yang sangat tidak sesuai.
Rangka-rangka pengarah dan angkur-angkur harus mampu mentransfer beban pintu
ke bangunan beton/concrete.
ST - 104
Spesifikasi Teknis
(1) Umum
Pintu-pintu harus dibuat dari besi tuang dan terdiri dari plat pintu, penyekat-penyekat,
penggantung dan lengan dan semua komponen-komponen lain yang diperlukan.
Penyangga sementara yang cukup harus disediakan untuk mengangkat pintu secara kuat
dalam posisi yang tepat selama pemasangan di lapangan.
Detail-detail dari konstruksi pintu, tidak ditetapkan disini, akan dibuat oleh Kontraktor atas
persetujuan Engineer.
Plat pintu harus pada tepi sungai (tekanan samping) dari pintu dengan lentikular atau
bentuk datar.
Sisi penggantung dan lengan harus disediakan pada kedua sisi dari pintu untuk menopang
pintu dan menjalankan pintu membuka atau menutup. Lengan dan penggantung serta
tempat ring-ring harus mempunyai pin-pin dari baja tahan karat.
(4) Penyekat-Penyekat
Penyekat-penyekat pintu harus dari penyekat karet tipe P atau bentuk lain yang disetujui
diklem ke daun pintu menggunakan klem plat baja tahan karat dan baut-baut, mur serta
ring-ring tahan karat. Penyekat-penyekat karet pada dasarnya akan memenuhi ketentuan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Sub-Klause VI-2.2.5 ini.
(5) Toleransi-Toleransi
(1) Umum
Rangka pengarah akan terdiri dari rangka penyekat, bracket penggantung dan semua
komponen-komponen lain yang diperlukan untuk kelengkapan dan pemasangan yang
memuaskan dari rangka pengarah.
ST - 105
Spesifikasi Teknis
Detail-detail konstruksi dari rangka pengarah tidak ditetapkan disini, akan dibuat oleh
Kontraktor dengan persetujuan Engineer.
Rangka-rangka penyekat untuk pintu flap harus dari besi tuang dan mempunyai dudukan
penyekat sirkular yang anti karat.
Rangka-rangka penyekatan harus diangkur kuat dengan baut-baut dan mur-mur merata
yang tahan karat pada bangunan beton untuk menopang daun pintu dan mentransfer semua
beban-beban yang dikenakan pada bangunan beton.
Bracket engsel penggantung harus disediakan untuk menopang dan mengarahkan pintu
bergerak keluar atau kedalam tanpa bengkok dan rekatan dengan pin-pin, tempat ring-ring
dan mur-mur pengunci baja tahan karat.
(4) Toleransi-Toleransi
Rangka pengarah harus secara akurat/teliti dibuat dan dipasang dalam toleransi-toleransi
berikut :
Toleransi tidak ditetapkan disini, akan ditentukan oleh Kontraktor atas persetujuan
Engineer.
(1) Umum
Beberapa Saringan sampah tetap (bila ada) akan dipasang pada bangunan Irigasi/Drainase
oleh Kontraktor. Susunan dari saringan-saringan sampah ini akan ditunjukkan dalam
gambar-gambar tipikal. Data umum untuk perencanaan dari saringan sampah akan
diberikan sebagaimana Data Perencanaan disini.
ST - 106
Spesifikasi Teknis
Lokasi
Tetap Tetap
Tipe
(Fixed Trashrack) (Fixed Trashrack)
Jumlah
Bentang Bersih
Tinggi Vertikal
Kemiringan
Jarak
Batang/Jeruji
Tinggi Rencana
Saringan sampah (trashrack) akan terdiri dari panel-panel saringan sampah, rangka
penopang terendam dan semua komponen-komponen lain yang perlu. Panel saringan
sampah akan dipasang pada rangka-rangka penopang terendam dengan baut-baut, mur dan
ring-ring tahan karat.
Elemen Bar / batang dari panel saringan sampah harus batang-batang potongan segi empat
panjang. Semua elemen-elemen batang akan disambung melintang dengan baut-baut
penyambung, mur dan pipa jarak (pipe spacing) dan kuat fixed nempel pada rangka
penopang. Ketebalan minimum dari elemen bar harus 10 mm.
Toleransi-Toleransi
Point – point untuk diukur
(mm)
Lebar panel ± 5
Tinggi panel ± 5
Jarak bar (batang) ± 2
Kelurusan elemen bar/jeruji ± 1/m
Kerataan lateral/kesamping
± 2/m
dari permukaan saringan.
Setiap pintu dan rangka pengarah termasuk penyekat-penyekat harus dirakit di bengkel
dalam posisi perkiraan sebagaimana akan dipasang di Site. Pada saat dirakit, pintu dan
rangka pengarah harus di chek untuk dimensi, toleransi, dan keakuratan kelurusan dan
performa yang tepat dan mulus.
Suatu kesalahan dan ketidak lurusan ditemukan harus dibetulkan. Bagian-bagian harus
diberi tanda secara jelas sebelum dibongkar untuk dikirim.
ST - 107
Spesifikasi Teknis
Rangka-rangka pengarah harus dirakit dalam block out sesuai dengan “ Gambar-Gambar
Disetujui “, menyetujui dan memeriksa dalam toleransi yang ditetapkan dan betul-betul
terjamin ditempatnya. Pelurusan baut-baut atau kelengkapan-kelengkapan lain yang
diperlukan yang akan dipakai untuk pemasangan rangka pengarah pada posisi yang betul-
betul sesuai.
Penempatan betonan dalam block-out tidak akan dilakukan hingga rangka pengarah telah
lengkap dirakit dan dijamin. Selama dan setelah penempatan betonan, pelurusan dan
toleransi-toleransi harus di chek dan kegiatan perbaikan harus diambil bilamana terlihat
bahwa salah penempatan telah terjadi.
(2) Pintu-Pintu
- Pemeriksaan dengan pengukur feeler gauge dari penyekatan yang memuaskan dari
semua penyekat-penyekat.
- Pemeriksaan pemasangan yang memuaskan dari semua komponen-komponen.
- Pengechekan operasi yang memuaskan dibawah kondisi kering/tanpa ada air.
- Pengechekan operasi yang memuaskan dibawah kondisi permukaan air yang sesuai.
- Pengechekan kebocoran air pada saat pintu ditutup dibawah permukaan air yang
sesuai.
Suatu cacat/kerusakan atau pengoperasian yang tidak benar ditemukan harus segera
dibetulkan dan seluruh pengetesan harus diulang untuk memuaskan Engineer.
Setelah pengetesan-pengetesan di Site selesai lengkap dan telah disetujui oleh Engineer
dan struktur yang berhubungan dengan bagian-bagian yang lain seluruhnya dipasang, test-
test berikut harus ditunjukkan oleh Kontraktor sebagai Pengetesan padaa Penyelesaian
akhir :
ST - 108
Spesifikasi Teknis
Suatu cacat/kerusakan atau pengoperasian yang tidak benar ditemukan harus segera
dibetulkan dan seluruh pengetesan harus diulang untuk memuaskan Engineer.
ST - 109
Spesifikasi Teknis
1. Pekerjaan Beronjong
(1) Umum
Pekerjaan bronjong untuk proteksi sungai seperti yang tertera didalam gambar.
Bahan untuk bronjong berupa kawat besi galvanis dan batu keras serta tahan lama.
Diameter kawat 4,0 mm dan/atau 2,8 mm dan difabrikasi (produksi pabrik) sesuai
dengan SII : 0381 - 80 dan PUBI 1982. Lobang anyaman bronjong 80 mm x 100
mm Diameter batu pengisi lebih besar dari ukuran lobang anyaman brojong dan
berat jenisnya harus lebih dari 2,5 ton/m3.
1. Bahan
a. Semua bata merah harus dari mutu kelas satu, padat, keras, matang
pembakarannya, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi
b. Semua Bata untuk satu bangunan sebaiknya harus berasal dari satu pabrik.
Bata yang digunakan ex lokal dengan persetujuan Direksi
c. Semen, pasir (agregat halus) dan pasir harus mengikuti ketentuan dalam
pasal pekerjaan beton atau pekerjaan plesteran
ST - 110
Spesifikasi Teknis
2. Pemasangan
a. Batu bata sebelum di pasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari
kotoran (direndam dalam air hingga buihnya habis). Batu bata harus
dipasang tegak lurus dengan bantuan bentangan benang yang sifat datar.
b. Pemasangan dinding batu dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom
praktis.
c. Pembuatan lobang pada pasangan bata untuk steiger sama sekali tidak
diperkenankan. Pasangan batu bata yang berbatasan dengan kolom
beton/baja, harus di beri angker.
d. Semua angker, pipa-pipa, peralatan dan lain-lain yang akan ditanam dalam
dinding batu bata, harus dipasang pada saat pekerjaan pasangan batu bata
dilaksanakan. Sisa-sisa adukan yang berserakan pada saat pemasangan
harus dibersihkan.
e. Setelah bata terpasang, adukan, naas/siar harus dikerok rapih dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian di siram air.
Bangunan menggunakan bata merah pasangan ½ bata pada dinding
keliling da sekat dinding dalam kecuali untuk dinding km/w ¼ bata.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar kerja dan RAB.
3. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan pasangan dinding keliling bangunan dan sekat dalam ruang
pasangan ½ bata dengan campuran 1:4, pada dinding wc dan cansteen wudhu
pasangan ½ bata dengan campuran 1 : 2 .
3. Pekerjaan Plesteran
3.1 Jenis Plesteran
a. Jenis Plesteran
1. Jenis plesteran untuk pekerjaan penyelesaian disesuikan dengan
bestek/gambar kerja/RAB
2. Untuk adukan plesteran penggunaan porland semen, dan air dalam segala
hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan atau berdsarkan
campuran yang dicantumkan pada tiap item pekerjaan dalam bestek/gambar
kerja/RAB
3. Khusus pasir, digunakan pasir pasang dengan gradiasi tidak lebih dari
0,35 mm, bersih dan bebas dari segala macam kotoran baik organis maupun
lumpur, tanah, garam dan sebagainya.
b. Mencampur
Adukan harus di campur di dalam alat pencampur atau dicampur dengan
tangan di atas permukaan yang keras. Tidak diperbolehkan memakai adukan
yang mulai mengeras dengan membubuhkannya kembali.
ST - 111
Spesifikasi Teknis
ST - 112
Spesifikasi Teknis
1 Selama pemasangan dinding batu bata / beton bertulang belum finish, Kontraktor
wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
wajib diperbaiki.
2 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
3 Membetulkan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan
membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar
4 Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
ST - 113
Spesifikasi Teknis
A. Pekerjaan Plafond
1. Bahan plafond baru diperkenankan dipasang setelah diperiksa dan
disetujuipengawas lapangan, bahwa rangka penggantung langit-langit telah
terpasang dengan baik dan kokoh.
2. Plafond yang dipasang adalah kalsiboard, di pasang pada tempat yang
ditentukan pada gambar rencana. Untuk mencegah menumpuknya kotoran
disela-sela plafond maka pemasangan dikerjakan tanpa adanya nat, yaitu
sambungan di roll tip dan di kompon dihaluskan.
3. Plafon menggunakan bahan kalsiboard.
ST - 114
Spesifikasi Teknis
1. Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat – alat dan
bahan
a. Rangka atap menggunakan baja WF 700x300, gording baja profil C 12
dan baja ringan pada atap entrance, atap bagian belakang serta atap
kanopi, bahan atap dan pemuung menggunakan bahan atap metal setara
sakura.
b. Rangka plafond pasangan kayu lanan ukuran 60/60 cm
c. Plafond menggunakan pasangan bahan kalsiboard ukuran 1200x2400 mm
dengan tebal 3,5 mm.
d. List plafond menggunakan gypsum profil dan lisplank menggunakan
bahan kalsiplank 1,2/20.
e. Penutup atap bahan dan nok metal setara sakura roof
1) Prosedur Umum
a. Contoh Bahan.
Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
harus diserahkan lebih dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa
dan disetujui, sebelum pengadaan bahan – bahan ke lokasi proyek.
b. Gambar Detail Pelaksanaan.
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan
menyerahkan kepada Pengawas Lapangan, Gambar Detail Pelaksanaan
yang mencakup ukuran-ukuran, cara pemasangan dan detail lain yang
diperlukan, untuk diperiksa dan disetujui.
c. Pengiriman dan Penyimpanan.
Bahan – bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh,
baru dan tidak rusak serta dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
Bahan – bahan harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung
dari segala kerusakan.
2) Bahan - Bahan
a. Umum.
Semua bahan – bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus
seluruhnya
dalam keadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui Pengawas
Lapangan.
b. Genteng Metal
Genteng Metal yang dipakai jenis metal roof dengan dengan ketebalan
miniman 0,30 mm terbuat dari material dasar metal galvalum dengan
jaminan anti karat dari pabrik pembuatnya, berikut bubungan dan
flasingnya.
Pemasangan genteng sesuai dengan standar yang disaratkan oleh pabrik
sesuai dengan jenis yang dipilih, warna akan ditentukan kemudian.
Sekrup galvanized dengan ring logam dan karet.
ST - 115
Spesifikasi Teknis
Sekrup Baja harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh fabrikan setara
dengan ITW Buildex CTEKS 12-14 x 45 HGS
3 ) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Umum.
Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka, seperti kuda-
kuda, reng, harus sudah terpasang dengan baik .
Penutup atap metal sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu
disesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam
gambar kerja.
Jarak antar penutup atap metal harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat genteng metal yang digunakan. Sebelum pemasangan
dilakukan, kontraktor harus mengajukan gambar shop drawing yang
menggambarkan tentang metode dan cara pemasangannya kepada
konsultan pengawas minimal lima hari sebelum pekerjaan tersebut akan
dilaksanakan.
b. Pemasangan.
Pemasangan penutup atap genteng dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya
dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja.
Penutup atap genteng (bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja) harus
dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas
sesuai kemiringan atap yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pemasangan insulasi atap harus dilaksanakan dengan rapi, kuat dan
kencang Pemasangan insulasi dipasang dengan over laping minimal 5 cm
tiap masing-masing lembarannya.
6. Pekerjaan Sanitasi
Pekerjaan sanitasi disini ada beberapa item pekerjaan yaitu :
1. Pekerjaan pasangan kloset dan bak mandi keramik
2. Pekerjaan pasangan kran air stailless floor drain
3. Pekerjaan pasangan/pemasangan urinoir dan wastafel
4. Pekerjaan septick tank
5. Pekerjaan resapan.
Untuk pekerjaan sanitasi, perpipaan/instalasi atau untuk lebih jelas dapat
dilihat/disesuikan/berdasarkan bestek/gambar kerja/RAB
ST - 116
Spesifikasi Teknis
a. Pekerjaan Engsel
1. Untuk daun jendela menggunakan engsel ukuran 3” dipasang sekurang-
kurangnya 2 buah dan untuk pintu-pintu panil pada umumnya
menggunakan engsel pintu ukuran 4”, dipasang sekurang-kurangnya 3 bh
untuk setiap daun pintu dengan menggunakan sekrup kembang dengan
warna yang sama. Jumlah engsel harus diperhitungkan menurut beban
berat daun pintu, tiap beban maksimal memikul 20 Kg.
2. Engsel dan alat-alat penggantung lainnya harus dari kwalitas terbaik dan
terbuat dari bahan anti karat (dari bahan pelat)/kuningan.
3. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan
persetujuan Owner.
d. Pemasangan lockcase, handle dan backplate closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Direksi . Apabila
ST - 117
Spesifikasi Teknis
e. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus
dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
8. Pekerjaan Lantai
A. Pekerjaan Lantai
1. Lapisan Dasar
Pekerjaan pemasangan bahan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan-pekerjaan,
plesteran dinding, pengecatan, pemasangan langit-langit selesai dikerjakan.
2. Tegel / Keramik
Keramik lantai bangunan yang di pakai adalah ukuran 40 x 40 cm, untuk lantai
km/wc keramik anti selip ukuran 20 x 20 cm dan dinding km/wc keramik ukuran 20 x
20 cm, dengan tebal standard produksi dalam negeri dikerjakan sesuai pada gambar
kerja dan RAB.
3. Pelaksanaan Pemasangan
1. Jenis adukan/perekat di pakai 1 : 4, semua keramik yang akan dipasang 24 jam
sebelumnya bagian bawah keramik harus dibersihkan, kemudian dilebur
dengan acian air semen dan di pilih keramik yang tidak retak dan cacat.
2. Pemasangan keramik harus rata dan garis-garis nad keramik yang bersilang
harus merupakan sudut 90 derajat, garis nad keramik dengan garis nad olint
harus satu garis, lebar nad (celah) antara keramik dengan keramik maksimum
3 mm
3. Setelah pasangan legal selesai seluruhnya nad-nad tersebut diisi dengan
perekat air semen kental, disapukan keseluruh nad-nad sampai penuh dan rata.
Kemudian membersihkan permukaan lantai dengan serbuk gergaji.
4. Selama proses pengeringan, lantai tidak boleh diinjak dan dibebani, maka
setelah selesai seluruhnya pemasangan harus tertutup.
5. Sedapat mungkin dalam pelaksanaan pemasangan tegel, dihindarkan
pemotongan-pemotongan keramik atau seminim mungkin, maka pemotongan
harus rapi dan betul.
9. Pekerjaan Pengecatan
1. Bahan
a. Semua cat harus digunakan dan dipoleskan sesuai dengan perincian / aturan dari
pabrik
b. Cat harus di aduk benar-benar sebelum digunakan
c. Cat kayu yang dipakai untuk pengecatan harus yang mengandung sintetis (synthetic
resin)
1. Untuk dinding luar dan dalam, langit-langit dan sebagainya harus memakai cat
tembok
2. Untuk kusen, bingkai jendela, jalusi, pintu dan listplank menggunakan Cat Kilap .
3. Warna dikonsultasikan terlebih dahulu pada owner.
ST - 118
Spesifikasi Teknis
2. Persiapan Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan lantai telah
selesai dikerjakan.
b. Kemudian bidang yang di cat harus dicuci dan dijaga agar tidak ada debu
c. Selanjutnya mengikuti ketentuan dalam pasal berikut :
ST - 119
Spesifikasi Teknis
ST - 120
Spesifikasi Teknis
c. Syarat Pelaksana
1. Pekerjaan harus memenuhi semua peraturan yang tercantum dalam PUTL serta
aturan-aturan tambahan
2. Peralatan kerja harus lengkap untuk mendapatkan hasil kerja dengan mutu baik serta
tidak merusak material bahan instalasi. termasuk pula keamanan bagi pekerja
pelaksana yang harus mengikuti peraturan dari Departemen Tenaga Kerja hingga
keselamatan kerja.
3. Pekerjaan selesai apabila :
a. Semua sistem dipasang sesuai dengan rencana, tidak menyimpang, baik dalam
pemenuhan fungsinya dan telah menyala.
b. Ada surat pengesahan atau sertifikat hasil test baik dari PLN setempat.
4. Gambar rencana merupakan gambar untuk keperluan lelang.
Instalatir hendaknya terlebih dahulu mengajukan gambar kerja instalasi yang harus
terlebih dahulu disetujui oleh Direksi sebelum pekerjaan dimulai. Selanjutnya
gambar ini pula yang harus diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari PLN.
Direksi dan perencana masing-masing mendapat tembusan dari gambar ini.
5. Setelah pekerjaan selesai, instalatur harus membuat 3 (tiga) lembar gambar revisi (as
built drawing) gambar ini kelak akan digunakan bagi keperluan pemeliharaan instalasi
kemudian diserahkan kepada pengawas pelaksana dan perencana.
6. Surat keur baik dari PLN harus diperoleh secara prusedur yang benar. Biaya-biaya
yang diperlukan untuk hal itu menjadi tanggungan pemborong berikut biaya
penyambungan (BP) atas nama Proyek.
d. Bahan Instalasi
1. Semua bahan yang dipasang harus dalam keadaan baru dan baik serta sebelumnya
harus mendapat persetujuan tertulis dari direksi.
2. Bahan-bahan sesuai dengan kondisi alam tropis dan memenuhi pasal-pasal dalam
PUTL.
3. Wiring di plafond menggunakan 2,4 mm NYM yang diklem PVC khusus untuk NYM
a. Penyambungan kabel hanya boleh dalam box terminal kabel.
b. Kabel dalam dinding harus disertai pipa union maksimum ¾ “ yang di klem kuat
sebelumnya plester ditutup.
c. Penyambungan kabel diarmatur lampu luar dengan kontak sekrup dan kabel harus
berlebihan sedikit panjangnya. Kabel NYK dan kabel harus berlebihan sedikit
panjangnya. Kabel NYY dipakai untuk instalasi lampu luar. Diberi pipa
penghubung bila kabel menyeberang jalan lintas kendaraan.
d. Lampu-lampu hendaknya dipasang dari type sejenis dan mudah dalam
pemeliharaan serta tahan lama.
ST - 121
Spesifikasi Teknis
8. Panel distribusi dipasang menempel ditembok dengan plat 1,6 mm minimal dengan
tinggi bagian atas 170 cm dari lantai.
1. Saluran alat-alat yang terbuat dari logam dalam keadaan normal tidak bertegangan
harus dihubungkan dengan hubungan tanah.
2. Hantaran hubungan tanah harus paling sedikitnya mempunyai luas penampang 8 mm
3. Titik-titik pertambahan harus terbuat dari kawat tembaga jenis BC dengan pelindung
pipa galvanized ukuran 1” yang ditanamkan tegak lurus ke dalam tanah paling
sedikit dengan panjang 6 m atau sampai mencapai muka air tanah.
Penyedia Jasa diwajibkan membuat papan nama proyek dengan ukuran 1,00x1,20 m dan
memasangnya pada tempat yang mudah terlihat didekat lokasi proyek atas persetujuan Direksi.
Pekerjaan ini sudah harus dilaksanakan paling lambat 14 hari setelah dimulainya pelaksanaan
pekerjaan
a) Dokumentasi
Penyedia Jasa diwajibkan membuat foto dokumentasi berwarna dimulai sejak :
Pelaksanaan pada saat 0%, 50% dan 100% pada tidak tetap, arah yang sama (latar
belakang) antara 0%, 50% dan 100%
Pada tempat (lokasi) pekerjaan yang penting pengambilan foto dilaksanakan
minimal 3X atau dari arah Hulu ke Hilir, atau samping kiri ke kanan atau dari muka
ke belakang.
Hasil foto dokumentasi tersebut dicetak dengan ukuran 4 R dalam rangkap 6
(enam) berikut klisenya dilampirkan pada Berita Acara Kemajuan Fisik
b) Laporan-laporan
Penyedia jasa diwajibkan membuat laporan kegiatan pekerjaan dan membuat
catatan kejadian yang terjadi dilapangan, penyedia jasa sebelum pelaksanaan
dimulai sudah membuat Form Laporan sesuai Form yang telah ditentukan
ST - 122
Spesifikasi Teknis
Laporan dibuat oleh Penyedia Jasa terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas
Lapangan dan disetujui oleh Direksi.
Semua Laporan tersebut sebelum disampaikan secara periodik sudah harus diperiksa oleh
Pengawas Lapangan dan diketahui oleh Direksi
Segala biaya yang timbul akibat pembuatan laporan tersebut sudah termasuk dalam harga
penawaran/pada salah satu item penawaran.
Kayu untuk balok-sekat (stop-log) harus berkualitas baik sesuai dengan PKKI kayu kelas
II dan harus mendapat persetujuan PPK. Kayu harus dipilihkan dari jenis kayu yang
sesuai dengan tujuan penggunaannya sebagai balok-sekat yang harus tahan terhadap
cuaca, kuat, kering, lurus, tidak bergetak, bergelombang bercabang, kebusukan dan cacad
lainnya.
Kayu yang dipergunakan harus sudah digergaji menjadi balok-balok dan dipersiapkan
untuk balok-sekat paling sedikit 1 (satu) bulan sebelum dipakai dengan dimensi sesuai
desain dan disimpan ditempat yang terlindung dari cuaca dengan tinggi tumpukan kayu
secukupnya.
Balok-sekat kayu untuk bangunan bagi, pengambilan, check, sipon, terjunan dan
bangunan lainnya harus dibuat dan dicat dengan bahan bituminous yang telah disetujui
PPK sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Setelah pembuatan balok-sekat kayu selesai dikerjakan dan disetujui PPK, Penyedia Jasa
harus memasangnya pada bangunan irigasi bersangkutan guna meyakinkan ukurannya
ST - 123
Spesifikasi Teknis
tepat dan sesuai dengan bangunannya dan bila terdapat cacad-cacad dalam pemasangan
harus diperbaiki kemudian disimpan di gudang PPK.
(1) Umum
Selain gambar pekerjaan besi yang terdapat dalam Dokumen Lelang, tidak akan ada
gambar lagi yang diberikan, Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk desain dan
penyelesaian seluruh gambar yang diperlukan untuk pabrikasi dan pemasangan/
penyetelan pekerjaan besi sesuai dengan gambar dan spesifikasi atau perintah PPK.
(a) Pekerjaan besi yang terpendam dalam beton: balok besi, pelat dan bout-angker untuk
pekerjaan pintu.
(b) Konstruksi besi untuk saringan sampah (trash-rack) di sipon, besi untuk anak
tangga, besi untuk balok sekat, balok besi untuk jembatan, jeruji besi dll.
(2) Pengelasan
Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan American Welding
Society (AWS) atau ketentuan lain yang setara dan berlaku di Indonesia. Persiapan
dan tatacara pengelasan harus dibuat rinci dan diserahkan Penyedia Jasa kepada PPK
untuk disetujui sebelum pekerjaan pengelasan dilaksanakan.
Setiap juru las harus menyiapkan/menyerahkan contoh hasil las yang dikerjakannya
sebelum pekerjaan pengelasan yang sebenarnya dilaksanakan dan selama jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan permintaan PPK.
ST - 124
Spesifikasi Teknis
(3) Galvanisasi
Semua pekerjaan besi yang berada diudara terbuka kecuali yang dicat atau
ditentukan lain harus digalvanisasi. Galvanisasi harus dikerjakan dengan ”hot dip
process,” dan semua besi kecuali kawat baja harus dilapisi material Zinc tidak
kurang dari 550 gram zinc per meter persegi luas permukaan besi. Proses galvanisasi
harus tidak berakibat buruk terhadap sifat/karakter besi. Semua pekerjaan pemboran,
penempaan, pemotongan dan pembengkokan komponen besi harus selesai
dikerjakan sebelum pekerjaan galvanisasi dilaksanakan, semua bagian besi yang
berhubungan dengan oli, tidak perlu digalvanisasi.
Pekerjaan besi yang akan terpendam dalam beton, harus dipersiapkan dari bahan
berkualitas baik dan dipasang oleh Penyedia Jasa sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK.
Setelah konstruksi beton selesai dikerjakan, bagian dari besi yang terpendam dalam
beton yang berada di udara terbuka harus dicat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
H-3 seluruh permukaannya, kecuali pelat dan bout angker yang dipasang untuk
pemasangan dan penempatan pintu.
Pekerjaan besi yang terpendam dalam beton untuk kemudahan dan kelancaran
pemasangan pintu, tidak akan dibayar, beaya untuk pekerjaan tersebut sudah harus
diperhitungkan dalam beaya setiap pintu yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pekerjaan konstruksi besi untuk saringan sampah di in-let sipon, besi untuk anak
tangga, besi untuk susuran tangan bukan pipa galvanis, kolom dan atap untuk lantai
operasi, balok jembatan dll harus disediakan dan dipasang sesuai dengan gambar atau
perintah PPK.
Bahan besi untuk konstruksi diatas harus berkualitas baik dan mendapat persetujuan
terlebih dulu dari PPK sebelum digunakan, besi untuk tangga dan anak tangga harus
dibuat dari besi bulat diameter 19 mm dengan kualitas yang sama dengan besi polos
untuk tulangan beton dan pelat baja yang berkualitas baik. Sesudah pekerjaan
konstruksi besi diatas selesai dilaksanakan harus dicat sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal VII-3.
Pengukuran untuk pekerjaan konstruksi besi dilakukan dengan satuan ukuran berat
dalam kilogram (kg) berat dari besi polos, pelat, balok dll. yang dipasang sesuai
dengan gambar kerja atau perintah PPK. Pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukan
berdasarkan harga satuan yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
termasuk beaya untuk pekerja, material, peralatan, pembuatan, pengangkutan,
perlakuan, pemasangan dan pengecatan.
ST - 125
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa berkewajiban menyediakan dan memasang pipa galvanis untuk susuran
tangan (jembatan) pada bangunan bagi, intake, kantong lumpur, gorong-gorong,
talang, jembatan dll. yang ditetapkan dalam gambar. Pipa galvanis yang akan
dipasang berdiameter seperti yang ditetapkan dalam gambar kerja sbb: 150 mm, 125
mm, 100 mm, 75 mm, 50 mm dan 25 mm.
Pipa galvanis yang dipakai harus pipa galvanis yang berkualitas produksi pabrik
dengan ruputasi yang baik dan memenuhi ketentuan sesuai dengan JIS G3442 atau SII
0161-81 atau BS 1387/67. Pipa galvanis harus dipasang sesuai dengan gambar dan
dilas sesuai gambar atau perintah PPK, bagian pipa yang berada diudara terbuka harus
dicat sesuai dengan ketentuan dalam Pasal H-3 spesifikasi ini.
(inch) 6 5 4 3 2 1
Diameter nominal
(mm) 150 125 100 75 50 25
Diameter luar (mm) 165,2 135,4 109,8 83,4 56,8 31,4
Tebal nominal (mm) 5,0 4,2 4,1 3,6 3,0 3,0
Berat (kg/m) 19,8 14,51 11,38 7,77 4,24 2,28
Penyedia Jasa wajib menyiapkan dan memasang bantalan jembatan tipe laminated
elastomeric bridge bearing pad atau steel bearing shoe sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar dan ketentuan dalam spesifikasi ini.
14.4.1 Material
ST - 126
Spesifikasi Teknis
Laminated elastromeric bearing pad harus dicetak satu persatu sesuai dengan
ukurannya dengan setiap sudut atau ujungnya dibulatkan dengan jari-jari tidak
lebih dari 9 mm untuk setiap sudut dan tidak lebih dari 6 mm untuk setiap
ujungnya. Seluruh bagian pinggir dari baja harus terbungkus dengan elastomer
setebal tidak kurang dari 4 mm tetapi tidak lebih dari 6 mm.
Bantalan jembatan harus diberi tanda yang jelas menunjukkan garis sumbu
memanjang dan melintang, nomor tipe, dan lokasi masing-masing dilokasi pekerjaan.
Semua bantalan jembatan harus dipasang mendatar ke segala arah dan dengan garis
sumbu memanjangnya sejajar dengan sumbu jembatan/bangunan kecuali bila
ditentukan berbeda dalam gambar.
Dasar bantalan (bearing bed) harus terbuat dari bahan non-shrink grout yang
memenuhi ketentuan ASTM C1107, Grade A, kecuali bila ditentukan lain dan
disetujui PPK.Tipe dan tebal dasar bantalan harus diusulkan Penyedia Jasa kepada
PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan pemasangan bantalan
jembatan dilaksanakan.
Pengukuran untuk bantalan jembatan dilakukan dalam satuan jumlah dari setiap tipe
bantalan jembatan yang dipasang di lokasi pekerjaan.
Pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Pembayaran tersebut harus sudah diperhitungkan termasuk
ST - 127
Spesifikasi Teknis
beaya untuk pekerja, material, alat dan peralatan, penyediaan, pengangkutan, dan
pemasangan dan pekerjaan penunjang lainnya untuk kelancaran dan kemudahan
pelaksanaan pekerjaan serta perlengkapan lainnya yang ditunjukkan atau yang tidak
ditunjukkan dalam gambar.
Penyedia Jasa harus membuat, menyediakan dan memasang dengan teliti sabungan
ekspasi untuk jembatan sesuai dengan gambar dan ketentuan ini.
Sambungan ekspansi untuk jembatan harus terbuat dari baja lunak. Seluruh
permukaan logam harus dicat satu kali dengan prime coat dan 3 (tiga) kali dengan cat
epoxy resin dengan tebal 0,45 mm ~ 0,60 mm setelah cat mengering. Sebelum dicat,
seluruh permukaan logam harus dibersihkan sesuai dengan rekomendasi pabrik cat.
Bangunan lama, beton dan pasangan batu harus dibongkar sesuai dengan gambar
kerja atau perintah PPK dan dibuang ke lokas yang sesuai dengan ketentuan Pasal D-
9.1 Spesifikasi ini. Semua besi: daun pintu, alat angkat/hoist, kerangka pengarah
(guide-frame) dan lain-lain adalah milik PPK.
Pengukuran untuk pekerjaan pembongkaran pintu lama dan lainnya, harus dilakukan
dengan satuan ukuran jumlah (set) dan ukurang pintu yang dibongkar sesuai dengan
gambar kerja. Pembayaran untuk pekerjaan ini dilakukan berdasarkan harga satuan
pekerjaan pembongkaran pintu lama yang ada dalam Daftar Kuantitas dab Harga yang
sudah termasuk beaya untuk pekerja, material, peralatan, pengangkutan ke lokasi
yang direncanakan, chipping bangunan lama dan pekerjaan lainnya yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan ini.
Pembayaran untuk pekerjaan pembongkaran pasangan batu atau beton bangunan lama
harus dibayar secara terpisah sesuai dengan ketentuan dalam Pasal D-9 Spesifikasi ini.
ST - 128
Spesifikasi Teknis
15 Pengecatan
Penyediaan dan pemakaian cat dan material untuk pengecatan besi dan kayu kecuali
untuk pintu dengan kelengkapannya, harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa sesuai
dengan rekomendasi tentang pemakaian cat tersebut dilokasi tertentu/khusus yang
dikeluarkan oleh produsen cat. Penyediaan dan pemakaian cat untuk pintu dan
perlengkapannya harus dilaksanakan mengikuti ketentuan dalam Bagian G, Hydro-
mechanical Work dan Bagian VII, Pasal 15.2 Coating. Kualitas cat dan material untuk
pengecatan harus mendapat persetujuan PPK.
Cat awal, undercoat harus dengan warna yang berbeda/khusus sedang warna
pengecatan terakhir, finishing colour, harus disetujui PPK sebelum dikerjakan.
Pengecatan harus dikerjakan pada permukaan yang benar-benar bersih dan kering,
dengan kondisi udara yang tidak lembab atau pada siang hari, sehingga pada saat
proses pengelasan sedang berlangsung tidak terjadi pengembunan melainkan
penguapan.
Pengecatan awal harus dikerjakan segera sesudah permukaan besi, kayu dll. selesai
dipersiapkan dan dibersihkan. Pengecatan tidak dapat dilakukan bila permukaan yang
akan dicat terlalu panas untuk jenis cat yang dipakai. Permukaan yang baru selesai
dicat harus dilindungi dari terik matahari untuk mencegah retak dan lecet.
Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi pabrik, tanggung waktu pengecatan antara
lapisan cat yang baru selesai dikerjakan dengan pengecatan lapis berikutnya paling
sedikit 24 jam. Sesudah pekerjaan pengecatan selesai, Penyedia Jasa wajib
membersihkan bekas-bekas cat dan mengecat ulang pada bagian yang kurang baik.
Permukaan luar pengecatan harus dilindungi dari cuaca sampai catnya benar-benar
kering dan mengeras.
Pekerjaan besi kecuali pintu dan kelengkapannya harus dipersiapkan sesuai dengan
letak/posisinya dalam konstruksi sbb:
Kecuali bila tidak ditentukan tersendiri, beaya untuk pengecatan tangga & anak
tangga dan pekerjaan besi yang lainnya harus sudah diperhitungkan termasuk dalam
harga satuan pekerjaan tersebut, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
ST - 129
Spesifikasi Teknis
15.2 Coating
15.2.1 Umum
Klasifikasi pekerjaan coating tersebut diatas harus ditentukan oleh PPK berdasarkan
hasil evaluasi terhadap kondisi coating yang akan diperbaiki.
Dalam hal perbaikan coating yang rusak berat, seluruh coating lama harus dihapus
sekaligus dari permukaan besi, diikuti dengan pembersihan dan selanjutnya pekerjaan
coating yang harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan dalam spesifikasi ini.
Dalam hal perbaikan coating yang rusak ringan, hanya pada bagian coating lama yang
rusak saja yang harus dihapus, diikuti dengan pembersihan dan primer coat untuk
bagian tersebut, diakhiri dengan pekerjaan coating seluruh permukaan besi yang
dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini.
Sesudah dibersihkan dengan cairan pelarut, kotoran yang masih tersisa: sisa-
sisa/percikan las, terak, karat, kerak dan kotoran lain harus dibersihkan dengan
sand-blasting sesuai dengan Swedish Standard SIS 055900 atau SSPC – SP 10.
Pembersihan pada bagian pojok dan sudut lancip harus mendapat perhatian
khusus. Permukaan besi yang memperlihatkan cacad-cacad, bopeng, luka dll
harus diperbaiki dengan cara yang disetujui PPK sebelum pengecatan/coating
dikerjakan.
ST - 130
Spesifikasi Teknis
Pengecetan harus dikerjakan dengan teliti sehingga ketebalan lapisan cat sesuai
dengan ketentuan dalam spesifikasi yang telah disetujui. Permukaan yang tidak akan
di cat/coat tetapi berdekatan dengan permukaan yang akan dibersihkan dan dicat/coat,
harus dilindungi selama proses pembersihan dan pengecatan sedang berlangsung.
Primer coating dilaksanakan dengan pengecatan satu lapis epoxy risen dan under
coating dengan pengecatan dua lapis cata non-bleed type tar epoxy resin. Untuk
bagian pekerjaan besi yang tidak terendam air, permukaannya harus dicat setebal 250
micron dengan satu lapis cat epoxy risen micaceous iron exide dan untuk yang
terendam air dicat setebal 450 micron.
ST - 131
Spesifikasi Teknis
Primer coating dilaksanakan hanya pada bagian pekerjaan besi yang rusak dan butuh
perbaikan (rusak) sedang untuk bagian overlay tidak perlu primer coating.
Perbaikan coating yang rusak ringan dan tidak terendam air dilaksanakan dengan
pengecatan setebal 200 micron untuk overlay dan 250 micron untuk bagian yang
rusak, sedang untuk pekerjaan besi yang terendam air dicat setebal tidak kurang dari
400 micron untuk overlay dan 450 micron untuk bagian coating yang rusak ringan.
Semua permukaan besi termasuk bout ulir yang terlihat selama pengangkutan atau
selama menunggu pemasangan atau pengecatan/coating harus dibersihkan dan dilapisi
larutan bensin, atau bahan pencegah karat.
15.2.5 Pengepakan
Semua barang yang dibuat dipabrik harus dipak dan dilindungi dengan baik untuk
pengiriman/pengangkutan dari lokasi pabrik kelokasi pekerjaan dengan cara yang
disetujui PPK.
16 PVC Waterstops
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang waterstops yang terbuat dari bahan
polyvinyl-chloride dengan bentuk dan ukuran/dimensi sesuai dengan lokasi pekerjaan
dan berdasarkan gambar kerja atau perintah PPK. Untuk mempermudah pelaksanaan
pemasangan waterstop dalam cetakan beton dapat dilakukan dengan memakai
watestop dengan sayap atau flange yang terpisah, tetapi, sebelum beton untuk bagian
akhir sambungan dituang/dicor, bagian sayap atau flange tersebut harus
disambungkan terlebih dahulu dengan metoda yang disetujui PPK sehingga tidak ada
beton atau mortar mengalir ke celah diantara 2 (dua) flange tersebut.
ST - 132
Spesifikasi Teknis
16.2 Pembuatan
Penyedia Jasa harus menyediakan material, peralatan dan sumber daya listrik yang
diperlukan untuk sambungan flange dan pemasangan waterstop. Sambungan flange
yang dibuat kerja dapat dilakukan dengan memotong waterstop sesuai dengan
keperluan, memanasi ujung-ujungnya sehingga meleleh dan menyambungnya kembali
sesuai dengan yang direncanakan.
Waterstop yang akan dipasang di lokasi dimana terdapat perubahan arah/sumbu harus
dipotong dan disambung dilokasi tersebut untuk mencegah distorsi dan tekukan pada
wed atau flange.
16.3 Material
Waterstop harus terbuat dari bahan senyawa elastometric plastic, 100% PVC
(polyvinyl-chloride). Produk tersebut harus padat, homogen (serba sama), tidak
berongga/berlubang atau cacad lainnya.
Penyedia Jasa harus menyerahkan rincian material yang akan dipakai kepada PPK
untuk mendapat persetujuan sebelum pengadaan material PVC waterstop tersebut.
ST - 133
Spesifikasi Teknis
Bahan pengisi dan penutup sambungan (joint filler and sealant) harus disediakan dan
dipasang pada sambungan ekspansi sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi ini dan
Sub Bagian C. Penyedia Jasa wajib menyediakan semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk penggunaan dan penempatan filler serta pemasangan sealant pada
sambungan beton.
Penyedia Jasa wajib menyampaikan rincian material yang akan dipergunakan dalam
konstruksi sambungan ekspansi kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Lempengan joint filler harus dipasang pada seluruh permukaan sambungan beton
sepenuhnya tanpa adanya celah atau ruangan diantara bagian joint filler atau
permukaan beton. Pemakaian paku untuk pemasangan joint filler tidak diperbolehkan.
Joint filler yang dipakai harus dibuat dari bahan campuran aspal dengan bahan filler
atau tepung mineral dan harus memenuhi sifat pisik sbb:
Seluruh permukaan sambungan ekspansi baik eksternal maupun internal harus ditutup
dengan flexible joint selant yang secara kimiawi sesuai dengan bahan filler.
Pemasangan sealant tersebut menggunakan alat khusus sampai kedalaman 25 mm
dari permukaan.
Pada sambungan ekspansi dari lantai jembatan yang telah diisi dengan joint filler
masih terdapat celah dengan lebar 20 mm dan kedalaman 60 mm atau sesuai dengan
gambar kerja, celah tersebut harus diisi dengan aspal cair yang panas diatas joint filler
pada seluruh penampang melintangnya sesuai dengan gambar kerja atau perintah
PPK.
Pengukuran untuk pembayaran joint filler harus dilakukan dalam satuan ukuran luas,
meter persegi (m2), dari permukaan sambungan yang diisi dengan joint filler.
Pembayaran untuk joint filler dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah dipertimbangkan termasuk beaya untuk
menempatkan dan memasang joint filler seperti yang diuraikan di atas termasuk
semua beaya untuk pengadaan, pengangkutan, upah pekerja, peralatan, material, dan
pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.
Pengukuran untuk pembayaran joint filler harus dilakukan dalam satuan ukuran
panjang dalam meter (m), bahan joint sealant yang telah terpasang diukur berdasarkan
ST - 134
Spesifikasi Teknis
dimensi dalam gambar kerja. Pembayaran untuk joint sealant dilakukan berdasarkan
harga satuan pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
termasuk beaya untuk pengadaan, penyediaan, penempatan dan pemasangan joint
sealant dan pengisian aspal cair panas sesuai dengan uraian diatas berikut beaya untuk
upah pekerja, alat dan peralatan, material dan pekerjaan lain untuk penyelesaian
pekerjaan ini.
Pasal besi harus dipasang pada sambungan ekspansi sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK. Pasak besi harus terbuat dari besi bulat polos yang harus dan memenuhi
syarat sebagai besi tulangan seperti diuraikan dalam Sub-bagian C dari Spesifikasi ini.
Setengah dari panjang pasak besi harus terbungkus dengan pipa PVC atau bahan
lainnya yang disetujui PPK untuk mencegahnya menjadi satu kesatuan dengan beton
disekitarnya dan harus dipasang pada setiap jarak sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK. Sedang setengah dari panjang pasak besi lainnya menjadi satu kesatuan
yang kokoh dengan beton dari sisi sambungan yang lain.
Pengukuran untuk pembayaran pasak besi dilakukan berdasarkan jumlah besi pasak
yang terpasang pada konstruksi sambungan ekspansi sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK. Pembayaran pasak besi dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan
tersebut yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk beaya
untuk pengadaan, dan pemasangan pasak besi sesuai dengan uraian diatas serta beaya
untuk pengadaan, penyediaan dan pemasangan material pembungkus besi-pasak atau
pipa PVC.
19 Pipa PVC
Pipa polyvinyl chloride, PVC, dipakai untuk berbagai tujuan dengan diameter yang
berbeda-beda sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
perintah PPK. Tujuan dan diamter masing-masing pipa PVC yang ditetapkan dalam
spesifikasi ini sbb:
Pipa PVC harus pipa yang baru dari kelas dan kualitas yang bagus sesuai dengan
ketentuan SNI kelas AZ tipe (i) ~ tipe (iii) dan kelas VW berdasarkan JIS K 6742,
tipe (iv) yang diproduksi berdasarkan JIS K 6747-1975 atau standar yang setara
lainnya yang disetujui PPK. Pipa PVC harus dipasang pada tempat dan posisi yang
tepat disetiap bangunan sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK dan tidak
boleh berubah selama pelaksanaan penuangan beton sedang berlangsung
Kecuali bila ditentukan lain, pengukuran untuk pembayaran pipa PVC harus
dilakukan dengan satuan ukuran panjang, meter (m), panjang pipa PVC yang telah
terpasang dari ujung ke ujung yang lain dan tidak ada toleransi untuk sambungan atau
ST - 135
Spesifikasi Teknis
jumlah pipa yang terpasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau
perintah PPK.
Pipa pematus yang dipasang pada dinding penahan tanah, lining saluran atau dibawah
lantai bangunan/bendung dimaksudkan untuk mengurangi gaya angkat dan gaya
dorong akibat dari tekanan air tanah terhadap bangunan tersebut.
Dalam spesifikasi ini diuraikan ketentuan untuk 2 (dua) jenis pematus : (i) pematus
untuk dinding (wall drain) dan (ii) pematus untuk lantai bangunan under drain.
Pematus dinding terdiri dari filter pasir-kerikil bergradasi serta pipa pematus yang
terdiri 2 (dua) tipe seperti diuraikan dalam spesifikasi ini. Kecuali bila ditetapkan
berbeda dengan gambar kerja atau perintah PPK, pematus dinding harus dibuat untuk
setiap 4 (empat) m2 luas permukaan lining pasangan batu, dinding pasangan batu dan
dinding beton.
Pematus lantai terdiri dari filter pasir-kerikil bergradasi pipa PVC dengan diamter 100
mm yang diberi lubang-lubang/perforasi atau sesuai dengan gambar kerja, yang
dilengkapi dengan katup dan dipasang dibawah lantai flume, saluran intake, kantong
lumpur dll. Denah pematus untuk lantai bangunan dan letak pipa PVC tersebut harus
sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pipa pematus atau drain pipe/drain tube terdiri dari filter pasir-kerikil bergradasi atau
kerikil/butiran beton yang dibungkus geotextile, pipa PVC yang berperforasi dengan
diameter 150 mm ~ 400 mm sesuai dengan gambar kerja untuk pekerjaan terowong
atau sesuai dengan perintah PPK.
Lubang-lubang perforasi yang dibuat pada pipa PVC harus berdiameter 5 mm dengan
jarak 100 mm yang biaxial kearah memanjang atau sesuai perintah PPK.
ST - 136
Spesifikasi Teknis
Dua tipe lubang keluar atau weep hole : (i) weep hole sederhana, pipa PVC diameter
50 mm atau sesuai dengan gambar kerja dan (ii) weep hole dengan bola, pipa PVC
diameter 50 mm yang dilengkapi dengan bola sebagai kutup untuk mencegah aliran
air dari saluran.
Weep hole seherhana dipasang pada dinding/tembok pasangan batu sedang weep hole
dengan bola dipasang pada dinding vertikal lining saluran atau flume, tembok penahan
tanah dari beton bertulang, saluran dengan lining dll.
Pipa PVC untuk weep hole harus diberi lubang perforasi yang disetujui sehingga
tidak berakibat butiran pasir filter mengalir keluar, sesuai dengan gambar kerja atau
perintah PPK. Pipa weep hole harus dilengkapi dengan filter dari pasir bergradasi dan
kerikil, dan inlet weep hole pada sisi tanah urugan harus dibungkus dengan ijuk atau
chemical filter membrane sesuai dengan ketentuan atau sesuai perintah PPK.
Katup yang dipasang pada pematus lantai bangunan underdrain harus katup tipe pipa
PVC yang dibuat berdasarkan gambar kerja. Diameter pipa PVC harus 100 mm atau
berdasarkan gambar kerja dan ditempatkan di lokasi yang tepat sesuai gambar kerja
atau perintah PPK.
Pasir-Kerikil bergradasi harus terdiri dari campuran pasir dan kerikil dengan susunan
gradasi yang sesuai dengan ketentuan dengan cara pembayaran yang sama.
Pengukuran untuk pembayaran weep hole dan katup dilakukan dengan satuan ukuran
jumlah weep hole yang terpasang sesuai dengan gambar kerja atau perintah PPK.
Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan katup (diameter 100 mm), pipa PVC
untuk weep hole dengan katup bola (diamter 50 mm) dan weep hole sederhana dengan
pipa PVC (diameter 50 mm) dilakukan berdasarkan harga satuannya yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, harga satuan tersebut sudah termasuk semua beaya
ST - 137
Spesifikasi Teknis
Pengaspalan dikerjakan untuk jalan inspeksi, lantai jembatan, permukaan atas gorong-
gorong dan bagian lain yang diperlukan sesuai dengan gambar kerja atau perintah
PPK.
Pengaspalan harus dikerjakan dengan tebal dan dimensi sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar kerja dan harus sesuai dengan Spesifikasi Bina Marga No.
01/ST/No.01/ST/BM/1972, dan atas perintah PPK.
Aspal yang dipakai harus yang sesuai dengan pekerjaan ini dan memenuhi ketentuan
dalam Spesifikasi Bina Marga Pasal 7.03(b).6. Agregat untuk beton aspal harus terdiri
dari batu pecah atau campuran batu pecah dan pasir, yang harus keras, padat,
awet/tahan lama-cuaca, tidak terdiri dari lapis-lapis batu, tidak mengandung materi
organik dan bahan lain yang dapat berakibat buruk terhadap aspal/pekerjaan.
Susunan gradasi agregat untuk pekerjaan pengaspalan harus well graded sbb:
Filler yang dipakai untuk beton aspal harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Bina
Marga No. 01/ST/N.01/ST/BM/1972 Pasal 7.03(b).4
Kecuali ditentukan lain oleh PPK, beton aspal harus terdiri dari well graded
aggregate, dan filler yang dicampur dalam kondisi panas dan dipadatkan.
Permukaan base coarse terlebih dahulu harus dibersihkan kemudian dilapisi aspal
panas 600C ~ 700C tebal 1 (satu) milimeter sebelum beton aspal dituangkan.
Beton aspal harus secepatnya dituangkan segera sesudah lapisan aspal panas pada
permukaan base coarse selesai dikerjakan. Beton aspal panas harus dituang,
diratakan dengan baik pada seluruh permukaan base coarse dan dipadatkan dengan
mesin gilas (road-roller) dengan metoda kerja yang sudah disetujui PPK sehingga
kepadatan beton aspal memenuhi syarat tidak kurang dari 97% Standard Density.
Metoda pengambilan dan pembuatan benda uji campuran beton aspal dan beton aspal
padat harus mengikuti ketentuan AASHTO T 168 dan AASHTO T245.
ST - 138
Spesifikasi Teknis
Susunan gradasi butiran bahan granular untuk gravel metalling harus memenuhi
kriteria ASTM D 1248-68 sbb:
Material granular untuk sub-base harus memiliki sifat pisik yang memenuhi
ketentuan sbb:
ST - 139
Spesifikasi Teknis
Susunan gradasi material granular untuk base coarse harus memenuhi criteria
ASTM D1248-68 sbb:
Material granular untuk sub-base, base coarse, dan beton aspal harus dikerjakan
sesuai dengan ukuran/dimensi yang ditentukan dalam gambar kerja atau perintah PPK
sbb:
(b) Material granular untuk sub-base dan base coarse tidak boleh ditempatkan,
dihampar dan dipadatkan pada waktu hari hujan.
(c) Permukaan yang akan dipasang material untuk sub-base dan base coarse harus
dipersiapkan dengan baik dan disetujui PPK sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan sepanjang paling sedikit 100 m. Kerusakan yang terjadi pada
permukaan tersebut akibat dari air, pelaksanaan pekerjaan, atau karena sebab lain
harus segera diperbaiki sesuai dengan perintah PPK dengan beaya ditanggung
oleh Penyedia Jasa sebelum pekerjaan gravel metalling dilaksanakan.
(d) Bila lapisan sub-base dan base coarse kurang dari 150 mm, material granular
untuk pekerjaan tersebut harus dihampar dan dipadatkan hanya 1 (satu) lapis
saja. Sedang bila lapisan sub-base dan base coarse lebih dari 150 mm material
granular untuk pekerjaan tersebut harus dihampar dan dipadatkan dengan 2 (dua)
atau lebih lapisan dengan tebal yang sema.
ST - 140
Spesifikasi Teknis
(e) Pamadatan harus menggunakan peralatan pemadat yang sudah disetujui PPK
sebelum pelaksanaan pekerjaan. Pemadatan dilaksanakan dimulai dari
tepi/pinggir sepanjang hamparan material granular terus berlanjut dan bergeser
ke bagian tengah dari hamparan yang harus dikerjakan segera setelah pekerjaan
penghamparan dan peralatan selesai dikerjakan.
(f) Pemadatan material sub-base dan base coarse harus dilakukan dengan vibro
roller sehingga relative-density telah mencapai lebih dari 95.% yang diuji sesuai
ketentuan dalam JIS A1224.
Kecuali kalau tidak ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga atau diperintahkan
PPK, beaya untuk pekerjaan sub-base dan base coarse sudah termasuk dalam beaya
untuk pekerjaan pengaspalan dan perkerasan jalan (road metalling). Dalam hal
pengukuran dan pembayaran ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka
pengukuran dan pembayaran pekerjaan sub-base dan base coarse dilakukan dalam
satuan ukuran volume meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkan dimensi, ukuran
dan ketentuan dalam gambar kerja atau sesuai perintah PPK.
Papan ukur harus dipasang pada bangunan intake dan pada dinding kantor lumpur,
bangunan bagi, bangunan kontrol (check), bangunan ukur, dan bangunan pengambilan
seperti yang ditentukan dalam gambar kerja atau sesuai perintah PPK.
Papan/pelat ukur harus terbuat dari pelat aluminium seperti yang ditentukan dalam
gambar kerja atau perintah PPK, dengan tebal pelat aluminium 1 (satu) mm, dan
panjang per unit pelat ukur 1(satu) m yang diukur vertikal. Skala harus diperlihatkan
dengan garis-garis yang jelas dan pelat ukur harus dipasang dengan kuat seseuai
ketentuan dalam gambar kerja atau perintah PPK.
Pada papan/pelat ukur yang dipasang menempel pada dinding yang miring, maka
garis-garis skala ukur harus disesuaikan sedemikian sehingga yang akan terbaca dari
skala tersebut adalah kedalaman air yang terukur vertikal.
Patok-patok kilometer (km) dan hektometer (hm) harus disediakan dan dipasang
sepanjang saluran sesuai gambar kerja untuk menunjukkan akumulasi panjang saluran
diukur mulai dari bangunan intake.
ST - 141
Spesifikasi Teknis
Patok kilometer (km) harus dibuat dari beton pracetak dengan ukuran 30 cm x 30 cm
dan panjang 1,50 m sedang patok hektometer dari beton pracetak ukuran 10 cm x 10
cm dan panjang 1,0 m. Patok-patok km & hm harus dipasang di tanah sesuai perintah
PPK. Semua angka harus tercetak dengan jelas kedalam beton pracetak dan dicat
dengan merata dan baik.
Papan operasi harus dibuat dan dipasang sesuai dengan ketentuan dalam gambar
kerja. Pengukuran untuk pembayaran patok-patok km & hm dan papan operasi harus
dilakukan dengan satuan jumlah dari masing-masing item yang dipasang. Pembayaran
untuk penyediaan dan pemasangan patok km & hm dan papan operasi, dilakukan
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, yang
diperhitungkan sudah termasuk semua beaya untuk penyediaan/pembuatan,
pengangkutan, pemasangan dan pengecatan termasuk pekerjaan lain yang diperlukan
untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tersebut.
Penyedia Jasa wajib menyediakan dan memasang papan nama bendung dilokasi
bendung dan papan nama bangunan untuk setiap bangunan dengan ukuran sesuai
dengan ketentuan dalam gambar kerja dilengkapi dengan nama nomor referensi dan
lokasi setiap bangunan, dan bila diperlukan juga untuk saluran.
Kecuali kalau tidak ditentukan dalam gambar atau perintah PPK, papan nama
bendung dan bangunan harus terbuat dari mortar semen atau batu marmer yang
dipasang pada sayap bendung atau lining saluran atau bangunan irigasi sesuai dengan
ketentuan dalam gambar kerja atau perintah PPK dan harus selalu dipasang di lokasi
yang berhadapan dengan jalan inspeksi.
Huruf harus dicetak dengan huruf timbul yang rapi dan dicat dengan jelas. Bila
menggunakan batu marmer harus dengan ukuran 800 mm x 300 mm x 25 mm untuk
saluran dan bangunan individual, sedang untuk bendung dan bangunan utama
menggunakan batu marmer ukuran 4000 mm x 1000 mm x 50 mm. Batu marmer yang
digunakan harus yang berkualitas baik, keras, padat dengan textur dan warna yang
merata dan sesuai dengan perintah PPK.
Pipa yang dipakai untuk talang air harus pipa baja spiral atau pipa baja gulungan yang
dilas yang keduanya terbuat dari baja yang sesuai dengan ketentuan JIS G 3443 STW
400 atau sesuai dengan ketentuan dari PPK. Penyedia Jasa wajib menyerahkan kepada
PPK untuk mendapat persetujuan tentang gambar kerja yang menunjukkan rincian
struktur pengelasan pipa dan rincian struktur cincin penguat, katup pipa dll. Penyedia
Jasa wajib melaksanakan beberapa kegiatan uji/tes termasuk pemeriksaan dimensi
pipa, permukaan potongan pelat baja, lendutan/defleksi pipa, uji las, uji tekanan
hidraulik, uji kebocoran, uji ketebalan cat/coating dan pemeriksaan akhir/final
berdasarkan metoda uji yang diusulkan Penyedia Jasa, jadwal dan tatacara yang
disetujui PPK.
ST - 142
Spesifikasi Teknis
Cat yang dipergunakan untuk pengecatan pipa-talang harus epoxy resin yang
memenuhi ketentuan dalam Pasal H-3.2.
Pekerjaan perbaikan pintu lama pada jaringan irigasi primer dan sekunder diperlukan
pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar atau diperintahkan PPK dengan tujuan
guna memulihkan fungsinya seperti semula sebagai pengatur, pembagi, pembilas,
penguras dll., termasuk penyediaan dan pemasangan komponen pintu air yang baru
karena rusak atau hilang, pengecatan, penyetelan alat/batang pengangkat, pelumasan
dan sebagainya.
Pekerjaan pintu air harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada pasal-pasal yang
sesuai dengan Spesifikasi ini. Penyedia Jasa wajib menyerahkan usulan metoda kerja
perbaikan pintu air kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan
yang termasuk gambar kerja, rencana kerja, metoda kerja dan jadwal kerja dll.
Pengukuran dan pembayaran pekerjaan perbaikan pintu air lama harus dilaksanakan
berdasarkan harga & beaya lump-sum pekerjaan bersangkutan yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Lining Baru
Lining baru diukur dalam meter kubik (m 3) pekerjaan lining baru yang
dikerjakan di lokasi kerja berdasar data survey lapangan dan gambar.
Pembayaran untuk lining baru dilakukan berdasarkan harga satuan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah diperhitungkan
termasuk semua beaya untuk pekerja, material, alat & peralatan, penuangan
beton, pemadatan dan perawatan beton, pengeringan dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini.
Joint Sealing
Tidak ada pembayaran yang dilakukan untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan
Joint Sealant dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
pembongkaran dan pembangunan kembali lining saluran lama.
ST - 143
Spesifikasi Teknis
D. PENUTUP
2. Dalam hal upaya penyedia jasa menyelesaikan seluruh pekerjaan ini, tidak dibatasi oleh
peralatan dan personil yang ada dalam dokumen pengadaan ini. Penyedia jasa dapat
mepergunakan atau menambah jumlah, jenis dan kapasitas peralatan serta personil
semaksimal mungkin tanpa diberikan tambahan biaya.
ST - 144