Anda di halaman 1dari 81

Spesifikasi Umum

BAB I

BAGIAN UMUM

1.1 Spesifikasi Umum

1. Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas paten, lisensi, serta hak cipta
yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Kontraktor
untuk pelaksanaan pekerjaan.

2. Apabila ada perbedaaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan
oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan setuju
atau tidak.

3. Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Kontraktor
tidak menjamin secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar yang disyaratkan,
maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan standar yang diisyaratkan dalam
dokumen Kontrak.

4. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi para
calon penawar untuk dapat menyusun Penawaran realitis dan kompetitif, sesuai
dengan kebutuhan Pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam Penawaran
mereka.

5. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa semua
barang dan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan baru, belum digunakan dan
tipe/model yang terakhir diproduksi/dikeluarkan, dan termasuk semua penyempurnaan
yang berlaku terhadap desain dan bahan yang digunakan.

6. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin standar nasional (SNI, SII,
SKSNI, dsb.) untuk barang, bahan dan jasa/pengerjaan/fabrikasi dan edisi atau revisi
terakhir, atau standar internasional (ISO, dsb), standar negara asing (ASTM, dsb)
padanannya (eqivalennya) yang secara substantif sama atau lebih tinggi dari standar
nasional yang diisyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan
pengerjaan/jasa/fabrikasi tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional
atau standar negara asing.

7. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak
dapat dielakkan.

8. Spesifikasi dapat terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :

1. Lingkup Pekerjaan, termasuk ketentuan angka 7 diatas

2. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak termasuk kontrak

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -1


Spesifikasi Umum

3. Spesifikasi umum :
a. Peraturan-undangan terkait, misalnya :
- UU tentang Lingkungan
- UU tentang Keselamatan Kerja
- UU/PP/SK Bersama/KPTS tentang Tenaga Kerja
- Perda terkait, dsb.
b. Dokumen Acuan (berupa standar-standar) dengan memperhatikan ketentuan
tersebut pada angka 6 dan 7 diatas
c. Alinyemen dan Survey
d. Hari Kerja dan Jam Kerja
e. Gangguan dan Keadaan Darurat
f. Penyingkiran material berlebih

4. Spesifikasi Khusus :
a. Lapangan
b. Bangunan/Disain/Pengerjaan Spesifik
c. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publik
d. Perancah
e. Pengaturan lalu lintas
f. Pengendalian Lingkungan

5. Spesifikasi untuk Masing-masing Mata Pekerjaan


a. Apabila ketentuan untuk salah satu bagian Pekerjaan menggunakan dasar standar
pengerjaan atau standar pabrikasi tertentu, dengan beberapa perubahan, maka
pertama-tama harus dicantumkan ketentuan berikut :
PERUBAHAN
Ketentuan ini didasarkan pada Standar …… (satu atau lebih standar perjanjian
atau standar pabrikan). Perubahan – perubahan dari ketentuan dasar tersebut
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
i. Kata – kata yang merupakan tambahan dari Standar dan merupakan
bagian spesifikasi, akan ditampilkan dalam huruf italic.
ii. Kata – kata yang akan dihapus dari Standar dan bukan merupakan
bagian spesifikasi, akan ditampilkan dalam yang dicoret (strike out)
sehingga kata – kata / kalimat asli dari Standar yang digunakan masih
dapat dibaca.
b. Lingkup Pekerjaan
c. Dokumen acuan / Standar – standar yang digunakan
d. Uraian ketentuan – ketentuan untuk Mata Pekerjaan yang bersangkutan, apabila
tidak digunakan Standar tertentu.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -2


Spesifikasi Umum

1.2 Spesifikasi Teknis

1.2.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

a. Dalam maksud memberi pembayaran untuk kegiatan-kegiatan atau pada permulaan


pelaksanaan konstuksi, suatu bagian pekerjaan dengan jumlah yang pasti harus
dimasukkan kedalam rencana anggaran biaya untuk membayar mobilisasi dan
pekerjaan-pekerjaan persiapan.

Uraian dalam mobilisasi dan pekerjaan persiapan dimaksudkan untuk memberi ganti
rugi pada kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk (tetapi tidak mutlak)
keperluan-keperluan untuk:

- Mendatangkan tenaga kerja, Alat-alat kerja, perlengkapan – perlengkapan dan


kegiatan-kegiatan ditempat pekerjaan.

- Pembuatan dan penggunaan jalan penghubung sementara ke lokasi.

- Mendirikan kantor-kantor, bangunan-bangunan, gudang-gudang dan fasilitas


lain ditempat pekerjaan.

- Biaya-biaya yang diperlukan unyuk pembayaran peralatan termasuk biaya


pembelian dan biaya pemindahannya.

- Biaya yang diperlukan untuk pembayaran setiap pekerjaan lain yang diperlukan
untuk pembayaran setiap pekerjaan lain yang harus dilakukan atau pekerjaan-
pekerjaan yangtidak terduga peda permulaan pelaksanaan pekerjaan diproyek
yang mana pembayarannya tidak disebutkan dalam kontrak.

- Pengendalian Air sungai dan Kisdam (Pengeringan) dalam pelaksanaan


pekerjaan.

- Pembersihan tempat kerja pada akhir pekerjaan serta pemulangan tenaga kerja
dan peralatan lainnya.

b. Semua fasilitas, alat kerja dan peralatan yang dibuat atau dibawa ketempat-tempat kerja,
harus dianggap sebagai subjek untuk melengkapi paragraph ini, jika ketua direksi tidak
memberikan secara khusus dan tertulis, cara-cara lain untuk suatu bagian-bagian
pekerjaan atau bagian khusus pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab sendiri
atas kelengkapan, efisiensi, penggunaan, perlindungan, pemeliharaan, perbaikan dan
pengamanan semua fasilitas alat kerja dan peralatan-peralatan lainnya.

Fasilitas, alat kerja dan peralatan-peralatan yang termasuk dalam paragraph ini tidak
boleh dibongkar atau dipindahkan dari tempat kerja terutama yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam kontrak, tanpa izin tertulis dari ketua direksi.

c. Semua fasilitas, alat kerja dan peralatan-peralatan dalam tempat kerja juga harus
menjadi subjek sesuai hak Employer untuk memiliki dan membuat fasilitas-fasilitas
dalam maksud menyelesaikan pekerjaan selama kontrak. Kontraktor setuju dan
memberikan pernyataan yang diterima ketua direksi.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -3


Spesifikasi Umum

1.2.2 Jalan Penghubung Sementara

Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
membuat dan memelihara jalan penghubung sementara kearah lokasi tersebut pada tempat
yang disetujui Direksi. Kontraktor juga harus membuat fasilitas yang diperlukan untuk
melintasi sungai, aliran atau jalan air yang ada atau harus memperbaiki dan memperkuat
suatu fasilitas yang ada untuk digunakan menuju lokasi pekerjaan, jika diperlukan.

Kontraktor boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksi pada saluran
yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang dengan persetujuan Direksi. Kontraktor
boleh menggunakan jalan penghubung sementara yang dibuat oleh Kontraktor lain yang
bekerja pada Proyek Irigasi Sumatera Barat. Dalam hal ini, Kontraktor harus membayar
pembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan perjanjian bersama antar
Kontraktor. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima tuntutan terhadap pemakaian
bersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Kontraktor.

Semua biaya yang dikeluarkan Kontraktor yang dipergunakan sesuai dengan persyaratan
dalam Klausul ini dan Klausul berkaitan dalam Spesifikasi Umum harus dianggap sudah
termasuk dalam harga Lump Sum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga berikut semua
kompensasi yang diperlukan diluar batas tanah DMI yang ditentukan oleh Pemberi Tugas
untuk pekerjaan-pekerjaan dan pekerjaan sementara, jika ada.

1.2.3 Fasilitas Sementara Kontraktor

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan dalam
Spesifikasi Umum harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang terkait dalam Daftar
Kuantitas dan Harga untuk fasilitas sementara Kontraktor.

1.2.4 Laboratorium dan Peralatan Laboratorium

Semua bagian yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam rangka melengkapi persyaratan ini
pada Spesifikasi Umum, termasuk biaya yang habis dipakai, harus sudah dianggap
termasuk dalam harga satuan pada harga satuan yang terkait dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

1.2.5 Fasilitas Kesehatan

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan ini pada
Spesifikasi Umum, termasuk pengadaan, operasi dan pengangkutan dengan ambulance
semua pegawai yang terluka atau sakit ke Rumah Sakit Pemerintah di Padang atau tempat
lainnya harus dianggap termasuk dalam harga satuan pada bagian yang terkait, dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -4


Spesifikasi Umum

1.2.6 Mobilisasi dan Demobilisasi

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor untuk mobilisasi dan demobilisasi yang
tercantum pada Klausul 25 dalam Spesifikasi Umum harus dibuat berdasarkan harga
Lumpsum didalam Daftar Kuantitas dan Harga, sudah termasuk pemasangan dan
pembongkaran peralatan pelaksanaan.

1.2.7 Bantuan Kepada Staf Direksi, Pemasangan Patok, Trase Saluran / Kantong
Lumpur

Semua biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan Klausul pada
Spesifikasi Umum pengadaan dan pemasangan patok hektometer dan kilometer harus
sudah dianggap termasuk harga satuan pada bagian terkait dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

1.2.8 Pemasangan Patok Hektometer, dan Sebagainya

Kontraktor harus mengadakan semua material dan membuat atau memasang patok
Hektometer, Kilometer sepanjang saluran, Papan nama dan Nomenklatur seperti yang
tercantum pada gambar atau mengikuti petunjuk Direksi. Metode pelaksanaan dan
kemampuan tenaga kerja harus sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam Kontrak
kecuali bila ditentukan lain oleh Direksi. Semua biaya yang dikeluarkan kecuali biaya
Nomenklatur harus dibayar oleh Kontraktor, sudah dianggap termasuk dalam harga satuan
terkait dalam Daftar Kuantitas dan harga.

1.2.9 Asuransi

Semua biaya asuransi dibayar oleh Kontraktor dalam memenuhi persyaratan Klausul ini
dalam syarat-syarat Umum Kontrak sudah dianggap termasuk dalam harga satuan
pekerjaan terkait, dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

1.2.10 Laporan – laporan dan Photo Laporan – laporan dan Photo

Tidak ada pembayaran tersendiri yang akan dibuat untuk penyiapan semua dokumen,
korespondensi, laporan dan sebagainya, yang disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan
kepada Direksi atau Pemberi Tugas berdasarkan ketentuan Kontrak.

Photo dan filmnya menjadi milik Pemberi Tugas.

1.3 Peil Pokok Dan Ukuran

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -5


Spesifikasi Umum

Letak dan Peil pokok ditetapkan oleh direksi, letak dan kedudukan situasi dan tinggi peil
dari bangunan-bangunan harus disetujui/disahkan direksi.

Pengukuran detail seluruh bangunan harus dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar. Jika ukuran tinggi/panjang tidak tercantum,
tidak dibenarkan memperbandingkan dengan skala, untuk ini harus diminta penyelesaian
dari direksi.

1.4 Titik Tetap Pembantu dan Uizetin Kembali

Uitzetten atau pengukuran ulang dilapangan dari gambar rencana untuk dilaksanakan
(staking out) dari saluran dan/atau bangunan harus dilakukan oleh pemborong dan harus
disetujui direksi. Direksi akan memeriksa hasil Uitzetten ini. Biaya untuk pengecekan-
pengecekan tersebut akan dibebankan pemborong.

Titik tetap (Neut) pembantu harus disiapkan oleh pemborong untuk dipakai sebagai titik
utama dalam pelaksanaan dan untuk pemeriksaan. Banyaknya titik tetap yang dibutuhkan 2
(dua) buah untuk bendung, 1 (satu) buah untuk setiap bangunan.

Titik tetap pembantu untuk saluran induk sebanyak 1 (satu) buah dan setiap 100 m (patok
BM), untuk R.O.W. Kiri kanan (2 buah) setiap 25 m pada seluruh saluran, terkecuali
saluran tersier.

Patok-patok pembantu tersebut terdiri dari beton bertulang K 175 dengan ukuran sebagai
berikut:
- Untuk bendung : 18 x 18 x 100 (ukuran cm)
- Untuk bangunan-bangunan saluran : 15 x 15 x 80 (ukuran cm)
- Untuk R.O.W : 10 x 10 x 80 (ukuran cm).

Titik tetap pembantu tidak boleh berubah kedudukannya maupun ketinggiannya dan
peilnya ditentukan dari titik tetap yang sudah ada yang diberikan oleh direksi.
Titik tetap pembantu harus cukup jelas dan mudah dilihat. Patok-patok sumbu saluran
dapat dibuat dari kayu yang mudah dikontrol dengan patok-patok pembantu. Lebih lanjut
supaya dapat dipedomani gambar-gambar rencana.

Apabila terdapat perbedaan antara rencana dengan pengukuran ulang dilapangan oleh
kontraktor maka harus dilakukan penyesuaian desain dilapangan oleh kontraktor dan harus
dibuatkan gambar shop drawing, semua harus berdasarkan persetujuan direksi teknis.

1.5 Pembuatan dan Pemasangan Bowplank

Bouwplank dibuat dari papan meranti, dengan sebelah atas terus menerus halus dan rata.
Bouwplank ini dipakukan pada tiang-tiang dari kasau yang tertanam dengan kokoh dengan
jarak maksimum 1,50 m, pengukuran/pemasangan bouwplank harus dilaksanakan dengan
menggunakan instrument water pass (Theodolite).

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -6


Spesifikasi Umum

Tinggi peil bouwplank harus ditulis pada papan bouwplank dengan meni, demikian juga
tempat pondasi harus diberi tanda yang jelas pada papan bouwplank. Bouwplank dipasang
keliling pondasi dengan keliling daerah pembersihan.

1.6 Pengendalian Air Sungai


1.6.1 Umum
Kontraktor harus menyediakan semua bahan, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan
selama pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan pengendalian air sungai pada saat
pekerjaan konstruksi Bendung dilaksanakan. Pekerjaan tersebut dilaksanakan pada waktu
akan dimulainya pekerjaan konstruksi Bendung sampai selesainya pekerjaan tersebut.
Kontraktor harus mengantisipasi tinggi muka air sungai setiap saat. Segala kerusakan yang
timbul pada pekerjaan ini selama pelaksanaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.
Kontraktor harus merencanakan dewatering system, dalam melaksanakan pengendalian air
sungai dan perencanaan tersebut harus atas persetujuan direksi dan direksi tidak
bertanggung jawab bila kontraktor tidak dapat mengatasi pengeringan dewatering tersebut.

1.6.2 Pelaksanaan Pengendalian Air Sungai


a) Kontraktor harus mengajukan rencana sistem pengendalian air sungai selama
pelaksanaan pekerjaan pembangunan konstruksi pada sungai beserta
bangunan pelengkapnya dan pekerjaan lain yang terganggu oleh adanya air
kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
sebelum memulai pekerjaan.
b) Kontraktor harus, melaksanakan dan memelihara bangunan di sungai dan
tanggul-tanggul pengaman. Kontraktor harus menyediakan semua material
yang dibutuhkan seperti : pompa-pompa (type: submerge pump), karung pasir
dan peralatan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c) Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala kerusakan yang timbul
selama pelaksanaan pengendalian air di alur sungai ini dan tidak ada biaya
tambahan untuk memperbaiki adanya kerusakan tersebut.

1.6.2 Pengukuran Dan Pembayaran


a) Untuk pekerjaan pengendalian air di sungai pengukuran dan pembayarannya
didasarkan atas harga lumpsum yang terdapat dalam daftar kuantitas dan
harga.
b) Untuk pekerjaan pengurugan pembayarannya sudah termasuk dalam
penawaran harga satuan jenis pekerjaan tersebut, sebagaimana tertera dalam
kontrak.

1.7 Pembersihan Akhir


REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -7
Spesifikasi Umum

Ketika pekerjaan-pekerjaan menurut kotrak telah diselesaikan, kontraktor harus


memindahkan semua fasilitas alat kerja dan perlengkapan dari tempat kerja yang tidak
menjadi bagian dari pekerjaan-pekerjaan permanen. Tempat pekerjaan harus dibersihkan
dari segala sampah, bahan-bahan yang tidak digunakan dan segala macam fasilitas
sementara serta ditinggal dalam keadaan rapi dan bersih yang dapat diterima oleh direksi.
Dan semua bangunan yang ada dilokasi pekerjaan, bila perlu akan tetap dilokasi atas
permintaan direksi.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -8


Spesifikasi Umum

BAB II
BAHAN-BAHAN UMUM

2.1 Portland Cement

1.1 Semen yang dipakai adalah semen Portland sesuai dengan standar Indonesia NI 8,
ASTM model C.150 atau standard Inggris model BS 12.

2.1.2 Pengujian Dan Pemeriksaan Semen

a. Sampling, pemeriksaan dan pengujian semen-semen bila diperlukan akan dilakukan


pleh direksi dan bahan sampling, pengujian dan pemeriksaan harus sesuai dengan
standard Indonesia NI-8 atau ASTM, model C-150 atau test yang equivalent
dengan standar Inggris. Para kontraktor harus menyampaikan keterangan kepada
para direksi.waktu dan tempat semen dikeluarkan dari pabrik. Direksi setiap saat
mempunyai wewenang untuk meneliti dan memeriksa material, laporan analisa
laboraturium dan pengambilan sample semen untuk diperiksa. Semen yang
bergumpal-gumpal dan gumpalan tersebut tidak bisa dihaluskan kembali dengan
jari, akan dianggap tidak memenuhi syarat (melewati batas umurnya) dan harus di
keluarkan dari tenpat pekerjaan. Kontraktor harus mempersiapkan segala sesuatu
yang di perlukan dalam pengambilan contoh (sample) tersebut.

b. Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang setiap waktu
sebelum semen tersebut dipergunakan. Semen yang tidak memnuhi syarat tidalk
dapat dipakai, jika ternyata ada semen yang tidak memenuhi syarat yang telah
terpasang, maka bagian yang telah menjadi campuran beton, adukan semen dan
grout tersebut harus dibongkar dan diganti dengan semen yang baru atas biaya
kontraktor. Pengetesan silinder, kubus beton atau campuran semen yang digunakan,
dapat diperintahkan oleh direksi setiap waktu untuk maksud keperluan testing,dan
kontrektor harus melaksanakan dan mempersiapkan semen dan campuran
semen/beton yang diminta untuk tes tanpa pungutan biaya terhadap direksi.

c. Semen boleh saja tidak di pakai sebagai kebijaksanaan dari direksi, seandainya
tidak memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan.

2.1.3 Gudang /Penyimpanan

a. Kontraktor harus menyediakan suatu tempat penyimpanan (gudang) yang


memenuhi syarat untuk menyimpan semen-semen tersebut, dan setiap waktu semen
tersebut harus terlindung dari kelembaban dan pembekuan. Tempat/ rumah
penyimpanan semen tersebut harus benar-benar rapat/tertutup, mempunyai jarak
lantai minimum 50 cm dari atas tanah, dan luasnya harus cukup untuk menyimpan
semen yang didatangkan. Selain itu, untuk menghindari adanya penundaan-
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) -9
Spesifikasi Umum

penundaan/gangguan-gangguan pekerjaan, harus mempunyai pelataran luas agar


dapat menampung truk yang mengangkut semen-semen tersebut secara terpisah
sehingga masih ada jalan untuk menarik/mengambil (sampling) semen tersebut,
menghitung semen yang akan disimpan ataupun semen yang akan di pindahkan.
Semenpada kantong/sack jangan ditumpuk melebihi 2 meter.

b. Untuk menghindari pnyimpanan semen terlalu lama atas semen-semen yang


dikirim tersebut, kontraktor harus mengatur penggunaan semen-semen yang ada
dalam sack-sack tersebut secara berturut-turut sesuai dengan urutan waktu
pengiriman (chronological order) sampai dilokasi. Setiap pengiriman dari semen
tersebut harus langsung disimpan dan dengan mudah dibedakan antara kiriman-
kiriman satu dengan yang lain. Semua sack-sack bekas yang sudah kosong
dikumpulkan dan ditandai sedemikian rupa atas persetujuan direksi sebelum
dibuang.

c. Kontraktor harus menyediakan alat timbang yang baik, teliti dalam skala yang
memenuhi syarat untuk pengetesan berat semen yang disimpan pada setiap tempat
yang berhubungan dengan pekerjaan bila diminta oleh direksi.

d. Kontraktor harus mempekerjakan penjaga gudang yang baik dan mampu menata
pergudangan/tempat penyimpanan semen tersebut, penyimpanan dan pencatatan
dengan baik semua pengiriman dan pemakaian semen. Copy/ salinan dari catatan
tersebut juga harus diberikan/diperlihatkan kepada direksi bila diminta dan juga
memperlihatkan secara detail jumlah sack semen yang telah digunakan selama
pelaksanaan tiap-tiap bagian pekerjaan.

2.1.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Harga satuan penawaran pada daftar harga penawaran untuk setiap uraian pekerjaan yang
mencakup semen, sudah harus termasuk dari harga pembelian semen, tranportasinya,dan
biaya pengirimannya, penanganan, penyimpananan digudang dan penempatan sampai
menjadi beton, adukan, pasangan,atau pekerjaan lainnya. Tidak ada pembayaran
ekstra/tambahan untuk semen yang tersisa, terbuang, rusak pada waktu
muat/mengangkut/menyimpan atau semen yangdi pakai untuk pekerjaan-pekerjaan yang
harus dibongkar atau diganti karena tidak memenuhi syarat atau karena kesalahan
kontraktor dalam memperhitungkan jumlah semen yang dibutuhkan dalam suatu
campuran. Semua biaya pemakaian semen telah termasuk dalam harga satuan yang ada
dalam penawaran untuk uraian-urain pekerjaan yang memakai semen.

2.2 Pasir, Agregat Dan Bahan-Bahan Perkuatan

2.2.1 Ruang Lingkup Kerja


REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 10
Spesifikasi Umum

Semua pasir, agregat dan bahan perkuatan yang akan di pakai untuk semua
struktur/bangunan dan pekerjaan harus atas dasar dokumen kontrak dan untuk semua hal
yang ada hubungannya. Hal yang mungkin diminta/diperlukan oleh direksi terdiri dari
material diperinci dan harus sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang telah ditetapkan.
Segala ketentuan-ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan harus dilaksanakan kecuali segala
ketentuan dan kebutuhan yang telah dirubah oleh direksi untuk/bagi setiap pekerjaan
tertentu.

2.2.2 Handling Dan Stockpiling

a. Kontraktor harus mengangkut, membongkar dan menumpuk semua pasir, agregat


dan bahan perkuatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan
bangunan-bangunan. Semua cara-cara yang dikerjakan oleh kontraktor seperti
membongkar, memuat dan menumpuk pasir, agregat dan bahan perkuatan setiap
waktu harus disetuhui oleh direksi.

b. Lokasi dan pengaturan semua daerah stockpiling (penimbunan) disetujui oleh


direksi. Kontraktor harus membersihkan dan mengatur semua drainage semua
tempat yang dipersiapkan untuk stockpiling dan harus mengatur stockpiling pasir,
agregat dan bahan perkuatan sehingga adanya kerusakan ataupun pemisahan/hilang
dapat di kurangi seminimal mungkin dan stockpiledmaterial tidak akan
berkontaminasi dengan tanah ataupun dengan bahan-bahan lain sehubungan dengan
permukaan air banjir dan air tanah.

c. Kontraktor menyediakan biaya untuk pemprosesan kembali pasir, agregatr atau


bahan perkuatan yang mungkin akan menjadi rusak atau berkonta minasi
sehubungan dengan stockpiling yang tidak memadai dan perlindungan yang
kurang. Kontraktor juga harus melakukan semua pelaksanaan stockpiling dengan
cara menyimpan langsung semua material pada stockpiles secara berlapis.
Pasir,agregat dan bahan penguatan jangan dipindahkan dari suatu tempat ketempat
stockpiles yang lain, kecuali pada keadaan tertentu yang memerlukan penyediaan
jalan untuk truck dalam penempatan material secara berlapis yang cukup.
Kontraktor harus dapat berbuat sesuatu untuk menghindari adanya kerusakan-
kerusakan dari agregat dan bahan perkuatan yang mungkin terjadi karena operasi
truck yang melewati stockpiles.

d. Penimbunan pada bagian sisi ujung stockpiling tidak di izinkan.

2.2.3 Pasir

a. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan, variasi type dan jenis pasir yangdibutuhkan dalam
pekerjaan konstruksi sebagai berikut:

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 11


Spesifikasi Umum

- Pasir buatan : (manufactured sand) pasir yang dihasilkan dari batuan

- Pasir alam : (natural sand) Pasir yang diambil dari sungai-sungai


ataupun pasir alam yang didapat dari lain sumber dan dan ini
semua harus telah disetujui oleh Engginer/Ahli.

- Pasir campuran : (blended sand) campuran antara pasir alam dan pasir
buatan yang dibuat dengan ukuran yang tepat, sesuai dengan
gradasi yang dijelaskan pada sub clouse (g).

b. Semua pasir alam yang diperlukan dalam pekerjaan konstruksi, kontraktor harus
mengusahakan dan mendapatkannya dari sungai ataupun dari sumber alam
lainnya yang telah disetujui.

c. Kalau pasir itu diperoleh dari sumber-sumber yang tidak dikuasai oleh
pemerintah, maka kontraktor harus membuat suatu pengturan/pembicaraan
khusus dengan milik usaha pasir tersebut dan kontraktor harus membayar semua
biaya-biayanya.

d. Persetujuan tentang pasir yang diperoleh dari sumber-sumber alam, jangan


ditafsirkan sebagai suatu persetujuan yang sah untuk semua material yang
diperoleh dari sumber-sumber alam lainnya, kontraktor harus bertanggung jawab
penuh atas semua kualitet dari semua material yang dipergunakan dalam
pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi, persiapan dan
persetujuan test dari direksi dengan contoh sebanyak 15 kg sebagai sample dari
pasir alam tersebet, dan selambat-lambatnya 14 hari sebelum pemakaian, bahan-
bahan tersebut sudah diperiksa.

e. Deposit pasir alam harus dibersihkan dari vegetasi, bahan-bahan lain yang
mengotori dan yang dapat menimbulkan pasir menjadi tidak baik. Deposit harus
sedemikian rupa sehingga mutu tidak mengurangi. Material-material tersebut
harus disaring (screened) dan dicuci bila perlu untuk memperoleh pasir sesuai
dengan kebutuhan.

f. Pasir atau agregat halus (fine agregate) harus benar-benar bersih dan bebas dari
clay lumps, soft, dan flaky particle, schale, alkali, organic matter, loam, mica,dan
injurious amounts yang menimbulkan pasir tidak menjadi sesuai. Jumlah
persentasi dari semua material tersebut beratnya tidak akan melebihi 5%. Agregat
yang baik adalah agregat yang berbentuk tajam (sharp), cubical, keras, tebal dan
tahan lama.

g. Semua pasir yang digunakan untuk pekerjaan beton seperti yang telah ditentukan
harus berupa pasir alam dan apabila perlu harus dari pasir campuran dalam
perbandingan yang sesuai.

Pasir-pasir tersebut harus mempunyai modulus yang baik (fineness modulus)


antara 2-3,2 atau pengetesan dengan saringan sesuai dengan standard Indonesia.
Untuk beton PBI. 1971 atau seperti berikut:

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 12


Spesifikasi Umum

{No. saringan Persentase bagian yang tertinggal


(screen no.) dalam berat
4 0 - 5
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
PAN 3 - 7

Kalau persentase yang tinggal (tertahan) dari sarinan no. 16 sebesar 20 % atau
kurang, maka batas maksimum untuk persentase yang tertahan dari saringan No. 8
boleh naik menjadi 20 %.

h. Pasir yang digunakan untuk adukan bagi pekerjaan pasangan batu atau tubuh
pekerjaan, harus berupa pasir alam dan bila ditest harus memenuhi standard sebagai
berikut:

Screen no. Percent by weight passing screen


8 100
100 15 (max)

Dengan nilai tersebut diatas harus dengan gradasi baik (well graded) sehingga sesuai
dengan pekerjaan adukan yang diperlukan.

i. Pasir-pasir alam dan pasir-pasir campuran dapat diminta untuk ditest oleh doireksi
untuk menentukan apakah pasir-pasir tersebut sesuai dengan apa yang telah
ditentukan dan dibutuhkan.

Kontraktor harus menyiapkan dan melaksanakan pengambilan contoh yang


diperintahkan oleh direksi tanpa pungutan bayaran yang meliputi tanaga, material
dan operasinya.

2.2.4 Agregat Kasar

a. Coarse agregat harus didapat dari sumber-sumber yang telah disetujui yang terdiri
dari kerikil, batu gunung, quared atau batu-batu pecah (crushed stone) atau
campuran dari semua itu.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 13
Spesifikasi Umum

b. Coarne agregat harus bersih, bebas dari partikel lunak, satuan yang tebal dan
memanjang, alkali, organic dan bahan lain yang tidak sesuai. Jumlah persentase
dari semua bagian yang tidak sesuai ini tidak lebih dari 3 %. Untuk kandungan
Lumpur, tidak boleh melebihi 1 %.

c. Coarse agregat harus dengan gradasi yang baik dengan ukuran butir antara 5 mm –
32 mm atau dengan ukuran yang dibatasi untuk pekerjaan-pekerjaan khusus seperti
yang telah ditentukan. Course agregat mempunyai modulus yang baik (fineness
modules) antara 6-7,5 atau bila dengan pengetesan berarti sesuai dengan standard
Indonesia untuk Concrete PBI 1971 atau SNI.

d. Course agregat harus sesuai dengan spesifikasi yang ada (PBI 1971 atau SNI) dan
bila ditest oleh direksi karena tidak memenuhi spesifikasi, kontraktor harus
mengayak kembali atau memproses material-material tersebut dengan biaya
sendiri, meningkatkan mutu produksi aggregate sehingga memenuhi syarat seperti
yang disetujui direksi.

2.2.5 Bahan-Bahan Perkuatan Atau Batu (Revetment Material Or Stone)

a. Batu diperoleh dari suatu pengambilan yang disetujui. Batu-batu yang


dipakai/dipergunakan adalah Boulder atau batu gunung, mempunyai berat jenis
(specific gravity) minimum 2,4. Comperssion strength (tegangan kompressi) tidak
boleh kurang dari 400 kg/cm².

b. Untuk penggunaan pada pekerjaan pasangan batu, pasangan batu kosong dan
agregat jalan, maka batu-batu tersebut harus keras, kasar, padat dan tahan lama
serta bebas dari retak ataupun pecah.

c. Batu untuk pasangan harus dibentuk/dibuat dengan ukuran seperti pada gambar
atau sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh direksi.

2.2.6 Pengukuran Dan Pembayaran

Harga satuan penawaran pada harga penawaran (Bill of Quantites) untuk semua pukerjaan
yang mencakup bahan-bahan seperti pasi, agregat, batu perkuatan, batu pecah dan bahan
lapisan dasar sudah termasuk harga pembelian dari pasir, agregat, bahan perkuatan, biaya
pemprosesan, produksi dan stockpiling, pengayakan,pencucian dan penempatan akhir
sampai menjadi beton, adukan, pasangan batu, lining, batu muka, pasangan batu kosong
ataupun pekerjaan lainnya.
.
2.3 Tulangan

2.3.1 Bahan-Bahan Dan Ukuran Tulangan

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 14


Spesifikasi Umum

a. Semua tulangan beton harus baru dan dari tingkatan dan ukuran yangsesuai dengan
Indonesia standard for concrete, PBI 1971 atau ASTM Designation A.15 dan harus
disetujui direksi.

b. Kontraktor dapat diminta untuk menyediakan sertifikat pengetesan beton yang


akan dipakai untuk persetujuan direksi.

2.3.2 Pembuatan Dan Pembesian

a. Tulangan beton sebelum dipasang harus bebas dari kotoran-kotoran karat, minyak,
oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi mutu. Bila mana terdapat
penundaan dalam pengecoran, beton tulangan harus diperiksa kembali dan
dibersihkan bilamana perlu.

b. Tulangan harus di bengkokkan atau dibentuk dengan tepat sesuai dengan ukuran
yang ditunjukkan pada gambar-gambar yang dilampirkan atau gambaran
konstruksi oleh kontraktor.

c. Tulangan jangan diluruskan atau dibengkokkan kembali ini akan merusak bahan,
batangan dengan putaran/tekukan, atau bengkokan-bengkokan yang ditunjukkan
pada gambar, jangan digunakan. Semua batangan harus dibengkokkan dalam
keadaan dingin, pemanasan hanya diperbolehkan bila seluruh operasi disetujui
oleh direksi.

2.3.3 Pemasangan

a. Tulangan harus ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggeseran


dengan menggunakan ikatan kawat besi yang sesuai atau klip-klip yang cocok
pada persilangan dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam sesuai
dengan keperluan konstruksi. Dalam semua hal pengganjal yang cukup untuk
tulangan mendatar harus digunakan sehingga takkan ada pelenturan dari pada
batang atau ikatan. Bilamana pengganjal tersebut akan digunakan untuk
permukaan beton yang direncanakan untuk mendapatkan permukaan yanglicin,
pengganjalannya harus dibuat dari logam yang tidak berkarat.

b. Tulangan dapat plat beton diatas tanah harus ditopang dengan kepingan beton yang
dicor sebelumnya. Kepingan beton harus mempunyai permukaan datar dengan
ukuran 5-7,5 cm x 5-7,5 cm.
Tulangan didalam semua ukuran plat lainnya dan didalam balok harus ditopang
dengan logam.

c. Jarak minimum antara batang yang sejajar dalam satu lapis harus sama dengan
diameter batang terbesar, tetapi jarak bersih antara batang tidak kurang dari 1,3
kali diameter maksimum dari pada agregat kasar. Pada permekaan pondasi, plat,
dinding dan konstruksi lainnya dimana beton dicor secara langsung terhadap dasar,
tulangan harus mempunyai laoisan penutup beton minimum 7,5 cm.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 15


Spesifikasi Umum

2.3.4 Sambungan

Bila diperlukan menyambung tulangan pada suatu titik selain dari yang ditunjukkan pada
gambar, cirri sambungan harus ditentukan oleh direksi. Panjang penyaluran dalam dinding
vertical dan kolom harus minimum 30 kali diameter tulangan dan harus disetujui oleh
direksi.
2.3.5 Pengukuran Dan Pembayaran

a. Harga satuan penawaran didalam Bill Of Quantities untuk item-item yang tepat
dimana tulangan digunakan, akan meliputi harga pembelian, pengangkutan,
pembongkaran, penyimpananan, penanganan dan pemasangan ditempat-tempat
pemakaian akhir dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

b. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk tulangan yang terbuang, hilang atau tidak
diperhitungkan sebagai akibat penanganan yang tidak tepat, tulangan yang
digunakan sebagai penggantitulangan beton yang rusak atau yang digunakan oleh
kontraktor dengan tujuan memungkinkan atau memudahkan pelaksanaan
konstruksinya.

c. Semua biaya penyediaan tulangan sedemikian rupa harus sudah termasuk kedalam
harga satuan penawaran seperti didalam Bill Of Quantities untuk uraian yang tepat
dimana tulangan digunakan.

2.4 A ir

Semua air yang digunakan untuk pekerjaan beton, adukan dan grout harus bebas dari
lumpur yang dapat mengganggu, bahan organic, alkali, garam dan hal-hal lain yang tidak
baik. Air yang akan digunakan semua beton, adukan dan grout, akan ditest oleh direksi
untuk menentukan kecocokannya terhadap keperluan-keperluan.

2.5 Bahan-Bahan Lain.

2.5.1 Kayu

Kayu harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Kayu harus dari mutu yang baik dan
harus diawetkan dengan baik. Kayu harus bertekstur seragam, berserat lurus, bebas dari
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 16
Spesifikasi Umum

mata kayu, lubang-lubang bor, serangan fungus, pembusukan,titik-titik, bengkokan, belitan


atau retakan-retakan serta kekurangan-kekurangan dan noda-noda lainnya. Semua
persyaratan lain harus di penuhi seperti kekuatan tekanan, tarikan, penyimpanan,
penyusunan dan klas harus sesuai dengan tuntutan standard Indonesia untuk kayu NI-5
atau seperti yang ditetapkan direksi.

2.5.2 Bambu

Bambu harus bamboo tua, bebas dari pecahan, lubang-lubang atau gangguan-gangguan
lain dan harus diperoleh dari sumber yang disetujui. Bambu dengan garis keliling 8 inch,
atau lebih harus semi padat (kadar serabut tidak kurang dari 75 persen areal penampang).
Bambu harus digolongkan sesuai dengan panjang dan garis keliling pada kedua ujung.

2.5.3 Kawat

Kawat yang digunakan untuk bronjong atau krip atau groyne, hareslah kawat baja yang
digalvanisir. Ukuran minimum kawat harus sebagai berikut:

- Jaring-jaring/anyaman, kawat diameter 3 mm

- Kerangka, kawat diameter 4 mm

- Pengikat, kawat diameter 2 mm.

Untuk bangunan-bangunan khusus ukuran kawat bronjong seperti ditetapkan oleh direksi.

2.5.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Semua biaya untuk penyediaan bahan-bahan yang bermacam-macam ini termasuk


pengangkutan, penggunaan dan penyimpanan harus sudah termasuk didalam harga satuan
penawaran seperti dalam Bill Of Quantities untuk uraian yang tepat dimana bahan-bahan
yang demikian akan digunakan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 17


Spesifikasi Umum

BAB III

BETON

3.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Semu beton yang akan digunakan untuk semua bagian konstruksi sesuai spesifikasi dan
yang berhubungan pekerjaan beton dan yang diminta oleh direksi, harus terdari dari bahan
yang telah ditentukan dan harus secara propersi, campuran, bentuk dan pemasangan sesuai
dengan yang ditentukan menurut kebutuhan. Ketentuan-ketentuan dan kebutuhan-
kebutuhan seperti tersebut diatas dilaksanakan kecuali bila mana ada ketentuan dan
kebutuhan lain yang dirubah oleh direksi untuk setiap pekerjaan khusus.

Semua ketentuan-ketentuan dan kebutuhan-kebutuhan yang tidak diperinci disini harus


sesuai dengan standard beton diindonesia NI.2 PBI 1971.atau SKSNI-91.

3.2 Grout

Semua grout yang akan digunakan dalam ruang dibawah yang berhubungan dengan mesin,
perlengkapan dan pekerjaan metal atau yang diminta oleh direksi, harus dipenuhi oleh
kontraktor.Grout harus dispesifikasi untuk mendapatkan suatu konsistensi yang tepat
sesuai dengan penggunaan volume air yang cukup untuk mendapatkan konsistensi kecuali
ditentukan oleh direksi, semua ketentuan dan syarat-syarat harus sesuai dengan hal-hal
seperti pada bab II “Bahan-bahan Umum“.

3.3 Mutu Beton Dan Kriteria

3.3.1 Mutu Beton

Mutu beton harus disesuaikan dengan standard Indonesia untuk beton NI-2 PBI. 1971
seperti tersusun dibawah ini:

Tabel Standard Mutu Beton Menurut PBI-71

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 18


Spesifikasi Umum

Class σ'bk σ'bm Kategory of Supervision Control


Grade With structure Agregate Crushing
(kg/c S=46 Quality Strength
m2) (kg/cm2)

I B - - Non stuctural Visual inspection No test


II BI - - Struktural Strict Inspection No test
K 125 125 200 Struktural Detailed No test
Examination By
Gradation
K 175 175 250 Struktural Detailed Test to be
Examination By carried out
Gradation
K 225 225 300 Struktural Detailed Test to be
Examination By carried out
Gradation

III K225 225 300 Struktural Detailed Test to be


Examination By carried out
Gradation

Dimana σ'bk adalah Karakteristik “Crusing Strength” dan didapat dari hasil beberapa
percobaan sampele Crushing, hanya 5% dibolehkan dibawah harga yang disyaratkan
.
σ'bm Adalah nilai “Crushing Strength”(average)

Jika tidak ditentukan lain (Crushing strength) selalu Compressive/crushing strength dari
kubus sample dengan 15 (+ 0,06) cm per sisi diuji pada umur 28 hari.

Formula untuk menghitung σ'bk adalah:


σ'bk = σ'bm - 1,64 . S

( ó' bk - ó' bm ) 2
S =
n −1

ó' b
σ'bm =
N

Dimana : N = Banyak sample yang di uji (minimum 20)


σ'b = Crushing strength untuk masing-masing sample (kg/cm2)
σ'bm = Average Crushing strength (kg/cm2)
S = Standar deviation (kg/cm2).
3.3.2 Pengujian dan Mutu Beton
➢ Sebelum melakukan pengerjaan beton kontraktor harus melihatkan Job Mix
Formula ( JMF ) dari Laboratorium sesuai Mutuk Yang Akan di kerjakan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 19


Spesifikasi Umum

Kontraktor harus mengikuti standar adukan dan material yang ada pada JOB mix
Formula tersebut.
➢ Untuk Sample Beton kontraktor harus menyediakan kubus Beton pada setiap
mutu beton yang di gunakan.

3.3.2 Kriteria

Secara umum USBR dapat diterima dengan ketentuan bahwa strength 80% dari hasil test
spacemen harus lebih besar dari design strength.
Design strength klasifikasinya seperti:

Class I = 160 kg/cm2 oleh uji silinder 15 x 30 cm selama 28 hari.


Class II = 200 kg/cm2 dengan uji silinder 15x30 cm selama 28 hari.
Class III = 225 kg/cm2 dengan uji silinder 15x30 cm selama 28 hari.

3.4 Campuran Beton

a. Beton terdiri dari semen Portland, pasir, agregat kasar, air seperti yang telah
dispesifikasi. Semua dicampur secara baik dan konsistensi yang layak.

b. Grout akan disusun oleh sement Portland, pasir, air dan bahan pengering yang telah
disetujui oleh direksi. Semua perbandingan dan campuran pada konsistensi
disetujui oleh direksi.

c. Untuk beton grade “B” campuran biasanya untuk non structural work, digunakan
dengan kondisi bahwa proporsi semen Portland, pasir, dan agregat tidak kurang
dari 1 : 8. Jumlah semen untuk tiap-tiap meter kubik beton harus sedikitnya 225 kg.

d. Untuk beton B1 dan K125, campuran normal semen Portland,pasir dan kerikil batu
pecah akan berlaku proporsi 1:2:3 atau 1:1, 5:2, 5. Jumlah semen untuk tiap-tiap
meter kubik beton harus diantara 300 sampai 325 kg.

e. Untuk mutu K175 dan mutu yang lebih tinggi, harus digunakan “design
mix”.Design mix harus dari hasil pengujian campuran untuk memperoleh
ketentuan-ketentuan dan karakteristik kekuatan. Jumlah semen untuk setiap meter
kubik beton sekurang-kurangnya 325 kg.

f. Ukuran maksimum agregat dalam beton untuk beberapa bagian pekerjaan adalah
yang paling besar dari ukuran yang telah ditentukan dan penggunaannya mulai dari
pengadukan, pemasangan hingga memuaskan.

g. Proporsi dimana bermacam-macam bahan digunakan untuk tempat yang berbeda,


harus seperti yang didapatkan dari hasil percobaan test, dari waktu akan ditentukan
dari beton yang sudah diproduksi dan mempunyai density yang cocok,
impermeabilitas, ketahanan, dan tegangan yang dibutuhkan tanpa menggunakan
semen dengan jumlah yang berlebihan. Perbandingan air semen dari beton (tidak
termasuk air dalam atau diaborsi oleh agregat), tidak akan lebih dari 0,55 dari berat
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 20
Spesifikasi Umum

untuk klas III dan tidak lebih 0,60 dari berat untuk kelas-kelas lainnya. Pengujian
beton dibuat oleh direksi dan proporsi campuran akan diganti bila mana diperlukan
untuk dimaksud pengukuran kebutuhan ekonomis, kemampuan kerja, density,
impermeability, ketahanan atau kekuatan dan kontraktor harus menyanggupi bahwa
tidak ada konpensasi tambahan karena pertukaran yang demikian.

3.5 Pengujian Konsistensi Beton Dan Sample Beton

a. Jumlah air yang digunakan dalam beton harus diatur sesuai dengan kebutuhan
untuk menjamin konsistensi beton yang sebenarnya dan untuk pengaturan dalam
berbagai variasi dalam kandungan kadar air atau gradasi dari agregat sebagai mana
dimasukkan kedalam mixer. Penambahan air untuk mengganti kekakuan dari hasil
beton yang telah diaduk yang melampaui batas atau dapat dipakai karena terlalu
kering sebelum penempatan,tidak diperbolehkan. Keseragaman dalam konsistensi
beton dari bagian kebagian mutlak diperlukan. Slump dari beton sesudah beton
dicor tapi sebelum penurunan, tidak lebih dari 5 cm untuk beton yang mengandung
ukuran agregat maksimum 7,5 cm. Untuk beton lantai jembatan,pada puncak-
puncak dinding, pilar, tepi trotoar dan plat yang horizontal atau mendekati
horizontal dan tidak akan lebih dari 7,5 cm untuk semua beton. Seluruh pengujian
(test) disesuaikan dengan standard Indonesia NI. 2, PBI 1971. Direksi menyatakan
kebenaran tentang keperluan lesser slump, bilamana sesuatu “lasser slump”
demikian dapat dipraktekan dan akan menghasilkan beton dengan kualitas
yanglebih baik dan ekonomis.

b. Compressive strength dari pada beton akan didapatkan direksi melalui pengujian
sedang pada silinder dengan diameter 15 cm tinggi 30 cm atau kubus 15 cm x 15
cm atau kubus design 20 cm x 20 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI.2, PBI
1971, atau designation 29 sampai 33, termasuk edisi terakhir dari USBR concrete
manual, kecuali untuk semua sample beton sylidris yang dicetak. Butir
denganukuran yang besar dari 3,2 cm harus dipisahkan dengan ayakan. Slump test
akan dibuat oleh direksi sesuai dengan NI.2, PBI 1971 atau designation 22 USBR
concrete manual. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yangdibutuhkan untuk
memperoleh dan mendapatkantest sample yang memadai.

c. Frekwensi test akan ditentukan oleh direksi dengandasar “placement rate” pada
bangunan, tetapi tidak lebih sering dari yang diperlukan untuk menjamin bahwa
beton yang dipasang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan-kebutuhan design.

3.6 Peralatan

Kontraktor harus melengkapi beberapa hal dan perlengkapan sebagai mana dibutuhkan
untuk dapat mengecek dengan teliti jumlah masing-masing bahan terpisah sampai menjadi
beton. Beberapa hal dan perlengkapan dan cara operasinya berlangsung pada setiap waktu
harus disetujui oleh direksi.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 21


Spesifikasi Umum

3.7 Pengadukan

3.7.1 Mesin Pengaduk Campuran Beton

a. Bahan-bahan untuk adukan beton harus dicampur dalam batch mixer atau “portable
mixer”, tidak kurang dari 1,5 menit sesudah seluruh bahan-bahan kecuali untuk air
dengan jumlah yang penuh) didalam mixer. Waktu pengadukan ditambah apabila
kapasitas mixer melebihi 1,5 m3. Direksi memberi sarat untuk penambahan waktu
pengadukan bilamana pengisian dan operasi pengadukan gagal. Concrete harus
seragam dalam komposisi dankonsistensi dari kelompok-kelompok kecuali, bila
penggantian dalam komposisi atau pengisian dan pengadukan berikutnya
dilaksanakan. Campuran over mixing yang berlebihan dengan penambahan air
untuk mendapatkan konsistensi beton tidak di izinkan.

b. Truk mixer akan diizinkan hanya jika mixer-mixer dan operasi menunjukkan beton
yang diolah adalah uniform dari tiap-tiap pengolahan dengan memperhatikan
kosistensi dan grading. Setiap mixer mmenghasilkan hasil yang tidak memuaskan
harus diperbaiki. Mixer dalam pengolahan secara sentraliser dan mixing plant harus
dirangkai sedemikian rupa sehingga gerakan pengadukan dalam mixerdapat
diopservasi dari tempat yang sesuai terhadap tempat operato-operator mixing plant
. Mixer tidak akan dibebani dengan beban yang melebihi dari kapasitasnya kecuali
dalam keadaan khusus diizinkan. Setiap mixer harus dilengkapi dengan alat
pencatat waktu pengadukan mekanis yang menunjukkan dan menjamin periode
adukan-adukan yang dibutuhkan terhadap yang sudah selesai.

3.7.2 Hand Mixing Beton

a. Karena kekuatan beton yang sangat tergantung pada kesempurnaan pengadukan,


maka pekerjaan ini harus dijaga dan dilaksanakan serta dicoba.

b. Box pengukuran agregat, saringan agregat dan pengadukan beton dengan bentuk
datar harus dilengkapi dengan ukuran yang cukup untuk meningkatkan dan
mempercepat pengadukan sekurang-kurangnya dua batching pada waktu yang
sama. Tiap-tiap batch tidak akan lebih dari 1,5 m3.

c. Dalam box-box pengadukan, pasir disebar terlebih dahulu, kemudian semen harus
disebar diatas pasir dan pasir serta semen secara sempurna dicampur hingga warna
seragam, kemudian penambahan air yang membuat lapisan mortar. Setelah
campuran dibentuk dengan lengkap sebagai mortar, kemudian agregat disebarkan
diatas permukaan dan keseluruhannya disodok dan dibalik atau dicangkul sampai
adukan tercampur sempurna dan semua agregat ditutup dengan mortar. Hal ini
mungkin membutuhkan adukan dibalik dan disodok sekurang-kurangnya empat
kali.

d. Hand mixing tidak diizinkan untuk beton bendung, jembatan dan bangunan-
bangunan besar.
3.8 Temperatur

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 22


Spesifikasi Umum

Temperatur beton ketika dipasang tidak lebih dari 32 C dan tidak kurang dari 4,5 C.
Temperatur beton normal waktu bekerja mungkin 27 C dan 32 C. Beton harus dicampur
pada job site dan dicor kedalam pekerjaan dengan segera setelah pengadukan selesai. Jika
beton dicor dalam keadaan cuaca dengan temperatur beton lebih dari 32 C, seperti yang
didapatkan oleh direksi, maka pencampuran air pada malam hari perlu untuk
mempertahankan temperatur beton terpasang dibawah 32 C.

3.9 Design Perancah

Design perancah disesuaikan dengan berbagai bentuk, ketinggian dan dimensi dari beton
seperti terlihat dalam gambar atau sebagai yang ditentukan oleh direksi. Bahan yang
dipergunakan dan design perancah akan ditentukan direksi sebelum pelaksanaan dimulai,
meskipun telah disetujui, kontraktor tetap bertanggung jawab atas bentuk-bentuk
atauperbaikan beberapa bagian yang rusakyang dapat meluas atau menjadi tidak dapat
digunakan.Direksi setiap saat dapat memeriksa beberapa penampang dari pada bentuk
yang dijumpai dengan serba kekurangannya dan perhatiannya, dan kontraktor harus segera
memperbaiki pekerjaan dengan biayanya sendiri.

3.10 Pembuatan Perancah

a. Perancah untuk membentuk beton sesuai dengan keperluan harus dibuat


seperlunya. Perancah harus terdiri dari logam, logam dengan line kayu, plywood
lining, tempered presswood lining atau papan-papan halus, dalam kondisi baik yang
dibutuhkan untuk menghasilkan permukaan yang baik seperti yang ditentukan.
b. Permukaan beton yang sudah dikerjakan harus dibuat halus, bila pekerjaan itu tidak
dilalui air. Perancah cetakan untuk beberapa permukaan beton terbuat dari kayu
atau metal lainnya dan harus benar untuk setiap kebutuhan,bentuk maupun ukuran
harus cukup kuat dan kaku untuk mempertahankan posisi dan bentuknya akibat
operasi pasangan, beban dan vibrasi beton. Semua cetakan kayu untuk permukaan
yang dilalui air harus rata dan bersih.
c. Semua cetakan harus rapat ketika didirikan. Hal-hal yang cocok dan baik untuk
pembongkaran cetakan tanpa mengganggu permukaan dari beton yang telah
terpasang harus dipersiapkan. Sebelum beton dipasang permukaan cetakan diberi
oli yang secara efektif akan mencegah pelekatan dari beton dengan cetakan dan
tidak akan menodai beton.Semua bahan-bahan yang tersimpan atau yang telah
terpakai hanya boleh digunakan bila disetujui direksi.
d. “Chamfer strips”(bingkai penguat) harus ditempatkan pada sudut dari cetakan
hingga menghasilkan sisi yang dibentuk atas permukaan beton.Sudut-sudut interior
pada beberapa permukaan dan sisi pada sambungan cetakan tidak akan
membutuhkan sisi miring kecuali bila sisi miring dapat diketahui dari gambar-
gambar.
e. Semua cetakan akan dipasang sedemikian untuk menghindari perubahan dan
penggeseran selama pengecoran beton. Selama pekerjaan tiang beton akan
dipergunakan penopang logam atau cara-cara lain yang disetujui. Penopang-
penopang perancah harus diletakkan pada pondasi yang kuat sehingga tidak terjadi
penurunan atau perubahan cetakan selama pelaksanaan.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 23
Spesifikasi Umum

3.11 Pelaksanaan Pemasangan

a. Tidak diperbolehkan untuk pemasangan beton sebelum semua perancah, cetakan,


instalasi bagian-bagian yang ditanam,rangka cetakan, dan persiapan-persiapan
lainnya yang berhubungan dengan pemasangan disetujui oleh direksi. Tidak
diperbolehkan memasang beton didalam air tanpa izin tertulis dari direksi, dan
metode pengecoran beton harus disetujui.Tidak dibolehkan memasukkan beton
didalam air yang mengalir dan tidak diperbolehkan mengalirkan air sampai beton
telah cukup mengeras.Semua kerak-kerak beton, mortar, grout yang melekat pada
permukaan cetakan harus dibersihkan sebelum pengecoran boton.

b. Diperbolehkan mengadakan pengecoran setelah 24 jam.

c. Permukaan beton Sesaat sebelum pengecoran beton, semua permukaan yang akan
diisi beton harus bersih dan bebas dari genangan air, Lumpur, kotoran atau loose
material. Permukaan dari bahan-bahan yang akan meyerap beton harus dibasahi
sehingga kadar air dari beton tidak terserap.

d. Bagian permukaan yang akan ditutup dengan beton dan dirasa perlu untuk
menyediakan penggetar (vibrator) beton didalam pengerasan dan pondasi seperti
ditentukan oleh direksi, kontraktor harus memasang beton klas B atau kepingan
beton yang terdiri dari ketebalan 5 cm sebagai lantai kerja.Kepingan kasar harus
tersebar secara merata diseluruh pondasi yang akan dilindungi dan baru yang telah
mengeras yang akan dilapisi dengan beton baru, tidak boleh dicor begitu saja, harus
dilaksanakan sebagai penyambungan konstruksi (contruction joints). Permukaan
sambungan konstruksi harus bersih dan basah bila ditutup fdengan beton baru atau
mortar. Pembersihan harus menghilangkan semua laitance,beton yang lepas atau
yang rusak, lapisan atau bahan yang tidak diinginkan. Permukaan sambungan
konstruksi harus dibersihkan dengan sand-blasting basah atau dengan metode lain
yang disetujui dan kemudian dicuci dengan baik dengan jet air udara yang
bertekanan tinggi segera sebelum pemasangan beton yang baru. Sand-blasting dan
pencucian harus dilakukan pada kesempatan terakhir sebelum pengecoran beton.
Semua penggenangan air harus dihilangkan dari permukaan sambungan konstruksi
sebelum beton yang baru dipasang.

e. Permukaan dari semua sambungan konstruksi atau expansion joints seperti


ditunjukkan pada gambar, harus dibersihkan dengan baik dari tempelan beton
atau bahan-bahan yang tidak diinginkan lainnya dengan menggaruk, stripping,
atau cara lain yang disetujui direksi.

3.12 Penempatan

a. Metode dari perlengkapan yang digunakan untuk mengangkut beton sedemikian


rupa, sehingga beton mempunyai komposisi dan konsistensi yang dibutuhkan akan
dialihkan pada pekerjaan tanpa pemisahan atau kehilangan slump yang merugikan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 24


Spesifikasi Umum

b. Beton boleh dicor apabila direksi atau wakilnya yang dikuasakan sudah
hadir.Setelah permukaan disiapkan secara memuaskan,permukaan sambungan
konstruksi dimana beton baru akan dicor,harus ditutupi dengan lapisan mortar kira-
kira 2cm tebalnya.Mortar harus mempunyai proporsi semen dan pasir yang sama
dengan campuran beton yang telah diatur, kecuali bila diarahkan dengan cara
lain.Ratio air semen dari pada mortar tidak melebihi ratio beton yang akan dipasang
diatasnya dan konsistensi dari pada mortar harus sesuai dengan pengecoran dan
pekerjaan dengan cara yang ditetapkan. Mortar harus menyebar secara seragam dan
harus dikerjakan dengan teliti. Beton harus ditempatkan segera pada mertar yang
baru. Dalam penempatan beton pada sambungan-sambungan konstruksi yang
dibentuk,tindakan-tindakan pencegahan khususharus diambil untuk menjamin
bahwa beton baru dimasukkan kedalam kontrak yang erat dengan permukaan
sambungan secara hati-hati dengan alat-alat yang cocok.

c. Beton harus ditempatkan dalam semua hal, sedapat mungkin dapat dilaksanakan
secara langsung dalam posisi akhir dantidak akan mengalir dengan suatu cara
hingga membiarkan atau menyebabkan pemisahan.Pemisahan yang berlebihan dari
pada agregat kasar dalam beton, yang disebabkan karena membiarkan beton jatuh
dengan keras dari ketinggian yang terlalu tinggi, atau pada sudut vertical yang
terlalu besar,atau yang akan merusak cetakan dan tulangan baja, tidak dibolehkan.
Dan bila mana pemisahan-pemisahan terjadi, kontraktor harus menyediakan jeram-
jeram penjatuhan yang cocok dan baffle untuk membatasi dan mengontrol beton
yang jatuh.

d. Kecuali karena dihalangi oleh sambungan-sambungan, semua beton yang terbentuk


harus ditempatkan didalam lapisan-lapisan horizontal yang menerus, yang
ketebalannya tidak melebihi 50 cm. Direksi berhak memerintahkan ketebalan
lapisan kurang dari 50 cm, bila mana ketebalan 50 cm tidak dapat dilaksanakan
sesuai dengan tuntutan spesifikasi.Semua intersaksi dari pada sambungan-
sambungan konstruksi dengan permukaan harus dibuat lurus datar dan tegak.

e. Dalam menempatkan beton kedalam daerah-daerah yang diekspose dengan


ketebalan yang besar, kontraktor harus menjaga daerah yang diekspose dari beton
baru dengan syarat-syarat yang praktis minimum, dengan mula-mula membentuk
beton sampai leber bangunan sampai ketinggian yang cukup diatas daerah yang
dibatasi pada suatu ujung bangunan dan kemudian dilanjutkan dalam tahap-tahap
progresif yang serupa terhadap daerah bangunan. Lereng yang dibentuk pada ujung
mendaki yang tidak terbatas dari lapisan-lapisan beton yangsudah baik, harus
dijaga securam mungkin,beton pada sisi ujung-ujung ini tidak boleh digetarkan
sampai beton yang berbatasan dengan lapisan yang akan dipasangkan bila harus
digetarkan segera dan kondisi-kondisinya sedemikian rupa sehingga beton akan
mengeras, dimana getaran berikutnya tidak akan sepenuhnya mengkonsolidasikan
dan mengintegrasikannyadengan beton baru yang ditempatkan pada
penyambungan. Kelompok-kelompok agregat yang besar harus disebar sebelum
beton yang baru dipasang diatasnya. Masing-masing deposit beton harus digetarkan
sebelum deposit beton berikutnya ditempatkan diatasnya.

f. Beton tidak boleh dicor selama turun hujan lebat atau panjang, hingga
menghanyutkan mortar dari agregat kasar pada lereng-lereng penempatan. Selama
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 25
Spesifikasi Umum

hujan yang demikian,mortar tidak boleh disebarkan pada sambungan konstruksi


dan mortar yang telah disebarkan harus dibuang dan diganti sebelum melanjutkan
pekerjaan. Sekali pengecoran beton telah dimulaididalam suatu bangunan,
pengecoran tidak boleh diganggu (terhenti).

g. Ember-ember beton yang digunakan harus dapat dengan cepat mengeluarkan slump
yang rendah, campuran-campuran beton yang ditemtukan dan mekanisme dumping
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga pengisian sebanyak 0,35 m3 bagian
muatan disuatu tempat. Ember-ember harus cocok untuk pengikatan dan pemekaian
dari pada drop- chute (jeram) yang dibutuhkan dilokasi-lokasi terbatas.

h. Sambungan konstruksi harus mendekati horizontal kecuali bila ditentukan lain


dalam gambar-gambar atau diperintahkan oleh Direksi. Semua interseksi pada
sambungan-sambungan konstroksi dengan permukaan beton yang akan diekspose
kepada pandangan akan dibuat lurus dan datar atau tegak.

i. Bila beton ditempatkan secara monolithis sekitar lubang-lubang yang mempunyai


dimensi vertical yang lebih besar dari 60 cm,beton dalam deck (geladak) dasar
lantai , balok gelagar atau bagian-bagian bangunan yang serupa ditempatkan secara
monolithis dengan beton yang menopangnya.
Intruksi-intruksi berikutnya harus diteliti baik-baik:
- Penempatan beton harus ditunda dari satu atau tiga jam pada bagian atas lubang
dan pada dasar bevel dibawah deck, lantai dasar, gelagar atau bagian serupa
daripada bangunan-bangunan sewaktu bevel ditentukan atau tidak ditentukan.
Tetapi dalam hal penempatan ditunda sedemikian lamanya sehingga unit yang
bergetar tidak akan siap untuk penetrasi secara berat sendiri beton yang
ditempatkan sebelum penundaan. Ketika mengkonsolidasikan konkrit yang
ditempatkan setelah penundaan, unit yang bergetar harus/ menyerap dan
menggetarkan beton yang ditempatkan sebelun penundaan.
- 60 cm terakhir atau lebih dari beton yang ditempatkan segera sebelum
penundaan harus ditempatkan dengan slump sepraktis mungkin dan perhatian
khusus harus dicurahkan agar konsolidasi beton yang diteliti akan terlaksana.
- Beton yang ditempatkan atas lubang-lubang dan didalam deck-deck,lantai-
lantai, balok, gelagar dan bagian-bagian bangunan serupa lainnya harus
ditempatkan dengan slump yang serendah mungkin dan perhatian khusus harus
dicurahkan untuk menghasilkan konsolidasi teliti dari pada beton.

j. Tiap-tiap lapisan beton harus konsolidasi sampai kepadatan yang semaksimal


mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong agregat dan menutupi semua
permukaan bentuk dan bahan-bahan yangditanamkan. Dalam mengkonsolidasikan
setiap lapisan beton, getaran terdahulu dari vebrator harus dibiarkan menyerap dan
menggetarkan kembali beton bagian atas lapisan. Semua beton harus
dikonsolidasikan dengan listrik atau type immersion yang di kendalikan tenaga
pneumatic yang beroperasi pada kecepatan sekurang-kurangnya 7000 r.p.m bila
dicelup kedalam beton. Lapisan-lapisan tambahan beton tidak boleh ditempatkan
sebelum lapisan-lapisan yang ditempatkan sebelumnya telah dikerjakan secara teliti
sesuai dengan yang ditentukan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 26


Spesifikasi Umum

3.13 Waktu Dan Metode Pembongkaran Perancah / Cetakan

a. Waktu dan metode pembongkaran dan pemindahan perancah/cetakan harus seperti


yang telah ditetapkan oleh direksi, dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti
untuk menghindari kerusakan terhadap beton.

b. Penunjang dan penopang perancah tidak boleh dibongkar dari balok-balok beton
tulang, lantai-lantai dan dinding-dinding sebelum mencapai kekuatan yang cukup
untuk memikul beban berat sendiri plus suatu muatan yang diperkirakan diatasnya.

c. Tidak dibolehkan adanya muatan pada beton yang belum mengeras. Segera setelah
perancah dilepas, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan setiap
permukaan-permukaan yang tidak teratur harus segera diperbaiki seperti yang
disyaratkan.

d. Pada umumnya waktu minimum sebelum melepaskan perancah,haruslah 2 hari


untuk dinding-dinding yang tidak dimuati, 7 hari untuk dinding-dinding penopang
dan dinding induk, serta 21 hari untuk lantai jembatan. Tabel dibawah ini
menunjukkan syarat kekuatan minimumbeton untuk pembongkaran cetakan.

Tabel Kekuatan Minimum Beton Untuk Pembongkaran Cetakan

Klasifikasi structural Kekuatan Usia dengan


minimum yang kondisi perbaikan
dituntut yang baik
Kg/cm2 psi
1. Beton yang tidak mengalami
tekukan yang berarti, atau tekanan
langsung, atauy tidak perlu tiang
perancah untuk bantuan vertical,
atau tidak perlu dikhawatirkan
setelah pembongkaran perancah
dan operasi aktivitas-aktivitas lain 35 500 24 jam
selama konstruksi.

2. Beton yang dipengaruhi tekukan


yang diizinkan dan/atau tekanan
langsung dan sebagian memerlukan
tiang perancah yang vertical subjek 53 750 36 jam
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 27
Spesifikasi Umum

terhadap muatan mati saja.

3. Beton yang mengalami gaya yang


besar hampir semuanya
memerlukan perancah untuk 140 2000 7 hari
bantuan vertikal.

3.14 Perawatan

a. Semua beton dibasahi dengan air siraman/rendaman sesuai dengan yang ditentukan.
Direksi berhak untuk menentukan metode apa yang akan digunakan dalam bagian-
bagian pekerjaan yang berlainan.

b. Beton yang dirawat dengan air harus tetap basah sekurang-kurangnya selama 14
hari berturut-turut setelah pengecoran. Perawatan harus segera dimulai setelah
beton cukup mengeras untuk mencegah kerusakan. Curing harus dengan
penutupanb bahan yang basah suatu sistim dengan pipa-pipa yang berlubang,
sprinkler, mekanis, penyiraman yang poreus atau dengan metode lain yang disetujui
yang akan tetap menjaga agar semua permukaan yang dirawat secara kontinyu tetap
basah(tidak periodic).
Air yang digunakan untuk curing harus memenuhi ketentuan-ketentuan spesifikasi
air yang digunakan untuk mengaduk beton.

3.15 Perlindungan

Kotraktor harus melindungi semua beton dari gangguan sampai akhirnya diterima oleh
direksi. Semua permukaan beton yang akan kelihatan, kecuali permukaan beton yang
dilapisi dengan campuran penutup berpigmen putih, harus dilindungi dari sinar mata hari
yang langsung selama kurang lebih tiga hari pertama setelah pengecoran. Setiap
perlindungan harus efektif dan sepraktis mungkin setelah pengecoran beton yang tidak
berperancah atau setelah perancah beton dibongkar.

3.16 Perapihan

a. Perapihan (finishing) dari permukaan beton harus dilakukan oleh pekerja-pekerja


yang terampil dengan kehadiran Direksi. Permukaan beton akan ditest oleh Direksi
dimana perlu untuk menentukan apakah keadaan permukaan yang tidak teratur
masih dalam batas-batas yang ditentukan.Keadaan permukaan yang tidak teratur
akan digolongkan atas ketidak-teraturannya yang sekonyong-konyong dan
berangsur.Pembetulan yang disebabkan karena pemindahan atau pemasangan yang
salah akan cetakan atau lining dari penampang cetakan, pengancingan cetakan yang
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 28
Spesifikasi Umum

lepas atau kerusakan cetakan, akan dianggap sebagai bentuk yang tidak teratur
sekonyong-konyong (abrupt) dan akan ditest dengan pengukuran langsung. Semua
keadaan tidak teratur lainnya akan dianggap bagian yang tidak teratur yang
berangsur (gradually) dan akan ditest dengan menggunakan template yang terdiri
dari ujung lurus atau yang disamakan untuk permukaan yang berlekuk. Panjang
template

Teratur sekonyong-konyong (abrupt) dan akan ditest dengan pengukuran langsung.


Semua keadaan tidak teratur lainnya akan dianggap sebagai keadaan tidak teratur
yang berangsur (gredually) dan akan ditest menggunakan template yang terdiri dari
ujung lurus atau yang disamakan untuk permukaan yang berlekuk. Panjang
template harus 1,5 meter untuk mengetes permukaan yang dibentuk dan 3 meter
untuk mengetest permukaan yang tidak berbentuk. Sebelum menyerahkan
pekerjaan kontraktor harus membersihkan semua permukaan yang terlihat,kecuali
bila ditetapkan lain dari kerak dan noda-noda yang tidak tampak.

b. Permukaan bagian dalam yang tidak dibentuk harus dimiringkan untuk pengeringan
(drainase) seperti ditunjukan pada gambar-gambar atau seperti yang ditunjukkan
oleh Direksi. Permukaan yang sempit seperti puncak dinding dan beton penahan
harus dimiringkan 20 mm untuk setiap panjang 1meter dan permekaan yang lebih
lebar, seperti platform dan lantai harus dimiringkan kira-kira 10 mm setiap panjang
1 meter.

c. Permukaan yang tidak teratur, yang diukur seperti yang disebutkan dalam (a) tidak
melebihi 6 mm untuk keadaan berangsur (gradually) yang tidak teratur dan tidak
terdapat tanda-tanda tambahan atau keadaan yang tidak teratur yang sekonyong-
konyong. Sambungan dan ujung harus dikerjakan kecuali di tetapkan lain, finishing
untuk permukaan yang tidak dibentuk haruslah sebagai berikut:

- Permukaan yang tidak dibentuk yang akan ditutup dengan bekas galian atau
dengan beton, harus dirapikan dengan leveling yang cukup panjang dan lebar
dan untuk menghasilkan permukaan yang seragam dan rata. Permukaan yang
tidak teratur yang diukur seperti yang disebutkan dalam (a) tidak akan melebihi
0,95 cm.

- Baja keras harus digunakan untuk permukaan-permukaan yang tidak


dibentukyang akan terpampang pada pemandangan atau akan berhadapan
dengan air mengalir, kecuali permukaan lantai jembatan yang menjadi subjek
terhadap lalulintas, pejalan kaki atau yang berkendaraan, yang akan dirapihkan
dengan menypukan lapisan yang terang. Penambalan dapat dilakukan dengan
perlengkapan yang dikendalikan dengan mesin atau dengan tangan.
Penambalan akan dimulai segera setelah permukaan yang panjang dan lebar
telah cukup kaku dan harus mencapai keadaan yang minimum yang diperlukan
untuk menghasilkan permukaan yang bebas dari tanda-tanda perpanjangan dan
pelebaran seragam dalam bentuk teksturnya.

3.17 Perbaikan Permukaan Beton

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 29


Spesifikasi Umum

a. Bila setelah pengupasan beton ternyata tidak berbentuk seperti ditunjukkan pada
gambar-gambar atau tidak lurus atau tidak datar atau menunjukkan permukaan
yang rusak, ini akan dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi disini dan
harus dihilangkan dan diganti oleh kontraktor atas biaya sendiri, kecuali bila
Direksi memberi izin untuk menambal daerah yang rusak, dalam hal mana
penambalan harus dilakukan seperti yang digambarkan dalam pasal-pasal
berikutnya.

b. Kerusakan yang perlu diganti atau diperbaiki adalah yang terdiri dari sarang lebah,
kerusakan yang disebabkan oleh pengelupasan cetakan, potongan-potongan yang
lepas dari beton, lubang skrup, lubang tongkat ikatan (tie-rod), tepi-tepi dan
pembengkakan yang disebabkan karena bergeraknya cetakan. Tepi-tepi dan
pembengkakan akan dihilangkan dengan shipping (penyerpihan) atau tolling diikuti
oleh penggosokan dengan batu penggosok. Sarang lebah dan lainnya yang merusak
beton akan diserpihkan. Lubang-lubang yang diserpihkan yang berujung tajam dan
berbetuk sedemikian sehingga perbaikan akan dilakukan ditempat. Semua lubang-
lubang harus dibasahi dengan baik selama 24 jam sebelum diberi bahan pengisi
(untuk perbaikan). Permukaan pengisi yang diselesaikan disesuaikan dengan
dinding-dinding disekitarnya sehingga mempunyai tekstur yang sama. Semua
tambalan-tambalan harus dihaluskan.

c. Bila menurut pendapat direksi, penambahan yang tidak sempurna bangunan yang
terpampang adalah sedemikian rupa sehingga penambahan saja tidak menghasilkan
suatu tembok dengan penempakan yang memuaskan, kontraktor akan diminta
untuk membuat tembok sebaik mungkin dengan tembok berbatasan sama, sesuai
dengan petunjuk direksi.

d. Kekurangan-kekurangan, baut dan lubang-lubang ikatan dan daerah sarang lebah


yang akan diperbaiki, akan diisi dengan mortar penambal kering yang terdiri dari
satu bagian semen portland berbanding dengan dua bagian pasir beton biasa
(perbandingan dalam volume) bersama-sama dengan campuran tambalan yang
tidak mengerut dan dengan air yang cukup dan disetujui Direksi dengan jumlah
dispesifikasi oleh pabriknya sehingga setelah adukan tercampur baik, mortar
melekat bersama-sama membentuk bulatan tidak akan memisahkan air yang
bebas.Mortar yang digunakan untuk memperbaiki harus dipasang dengan lapisan
yang tipis dan secara teliti dipadatkan dengan alat yang memadai.

Perhatian khusus harus dilaksanakan terhadap pengisian setiap lubang sehingga


seluruh lubang akan terisi dengan mortar yang dipadatkan.

e. Bilamana beton akan bertampang mortar harus dibuat dengan menyesuaikan warna
beton dengan bahan pengganti adalah semen Portland putih dalam jumlah yang
diperlukan. Expansion joints yang sudah terpasang harus kedap air, rapi dan baik
hingga diterima oleh direksi.

3.18 Waterstop

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 30


Spesifikasi Umum

a. Waterstop karet atau polyvinyl cloride akan ditetapkan pada sambungan konstruksi
seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar. Kontraktor akan melengkapi semua
waterstop,termasuk sumbat-sumbat karet perekat, semen karet, baut-baut, mur-mur,
ring baut dan bahan-bahan sambungan lainnya. Kontraktor harus membuat semua
percabanga, sambungan, bengkokandan baut waterstop terhadap sheet pile baja
pada expension joints bila diminta dan membuat persilangan khusus sesuai dengan
gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Semua sambungan,
percabangan, bengkokan persilangan, harus dibuat sesuai dengan instruksi tertulis
pabrik tentang penggunaan bahan-bahan yang disetujui pabrik dan harus dibentuk
untuk menghasilkan suatu sambungan kedap air yang kuat dan baik.Waterstop yang
ditunjukkan pada gambar-gambar seperti waterstop 30 cm haruslah “Three-bulb
Natural Rubber Waterstop”, dengan ketebalan jaringan (web) minimum 0,95 cm,
seperti yang dibuat oleh Gates Rubber Company, Denver, Colorado, AS atau
semacamnya yang disetujui oleh Direksi.

b. Perekat karet untuk membuat percabangan bidang waterstop karet haruslah terbuat
dari karet yang tidak diolah dan disinari pada suhu-suhu diatas 38 C yang akan
menjadikannya tidak cocok untuk digunakan. Semua karet hendaklah disimpan
ditempat yang sedingin mungkin, sebaiknya pada suhu 21 C atau kurang,dan
sekali-kali janganlah karet disimpan didalam tempat terbuka atau mendapat sinar
matahari langsung.Semua karet harus adisimpan sedemikian rupa sehingga
memberi sirkulasi udara yang bebas sekitar karet.

c. Kontraktor harus mengambil tindakan pencegahan yang sesuai untuk mendukung


dan melindungi waterstop selama berlangsungnya pekerjaan.

3.19 Pengukuran Dan Pembayaran

Pengukuran kuantitas setiap item pekerjaan berdasarkan kuantitas terpasang sesuai dengan
daftar kuantitas, gambar kerja dan perintah direksi. Semua beton dan grout yang
dibutuhkan dalam pekerjaan dalam spesifikasi ini, harus dimasukkan kedalam harga satuan
penawaran didalam rencana anggaran biaya untuk item-item yang berhubungan. Harga
satuan pekerjaan penawaran untuk pekerjaan sedemikian meliputi tetapi tidak terbatas pada
air, pasir dan agregat, campuran tambahan, campuran yang tidak menyusut, cetakan-
cetakan, minyak cetakan atau campuran-campuran perbaikan, pengisi sambungan elastis,
waterstop dan sambungan pelekatan neoprene dan asbestos sheet packing dan juga
meliputi semua pekerjaan, tetapi tidak terbatas pada pengolahan, pencampuran,
pengontrolan temperatur, transportasi, persiapan untuk penempatan, penempatan,
pelepasan cetakan-cetakan, perbaikan perlindungan, finishing dan perbaikan permukaan
beton dan semua pekerjaan lainnya, prosedur-prosedur, penetapan-penetapan dan syarat-
syarat yang diajukan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 31


Spesifikasi Umum

BAB IV

PEKERJAAN PASANGAN BATU

4.1 Pasangan Batu Kosong

4.1.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan yangdilaksanakan untuk pemasangan batu kosong berupa pasangan batu kosong
kering pada tempat yang tercantum dalam gambar atau ditujukan oleh Direksi sesuai
dengan spesifikasi ini.

4.1.2 Umum

a) Pasangan batu kosong harus terdiri dari batu belah dan batu pecah yang
ditempatkan pada lapisan dasar sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang lebih
jauh detailnya tercantum dalam gambar dan menurut petunjuk Direksi.

b) Semua batu pecah, batu belah dan lapisan dasar yang dipakai untuk pasangan batu
kosong yang ditentukan dalam persyaratan ini harus disediakan oleh pemborong
sesuai dengan ketentuan tentang batu, kerikil dan lapisan dasar dalam Bab II
“Bahan Umum”.

c) Berat batu yang dipakai antara 10 – 30 kg dan tidak kurang dari 50 % harus
mempunyai berat diatas 20 kg. Batu harus dibelah sedikitnya pada satu sisi
sehingga didapat bentuk yang relatif seperti kubus.

4.1.3 Pemasangan

a) Pasangan batu kosong harus dibuat pada pondasi yang kuat dan pada garis dan arah
yang tercantum dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Lubang-lubang pada
pondasi harus diisi oleh bahan yang baik dan dipadatkan lapis-perlapis setebal 15 cm.
Bila pondasinya telah disetujui oleh Direksi, maka lapisan dasar berupa lapis saringan
pasir setebal 7,5 cm dan lapis saringan kerikil diatasnya setebal 12,5 cm atau seperti
tercantum dalam gambar, harus dibuat. Bahan saringan pasir dan kerikil harus menurut
spesifikasi teknik.Lapisan dasar harus diletakkan dengan tebal yang sama dan cukup
rata, meskipundemikian menjadi pondasi yang kuat untuk pasangan batu belah dan
batu pecah.

b) Batu belah dan batu pecah yang dipakai dalam pasangan batu kosong harus diletakkan
pada lapisan dasar dengan cara sedemikian rupa sehingga pasangan batu kosong yang
selesai dikerjakan menjadi stabildan tidak akan longsor. Rongga besar yang terbuka
diantara batu belah harus dihindari. Harus diusahakan agar semua batu belahdapat
dijamin dan dipasang dengan baik pada bidang yang datar.Batu belah harus diletakkan
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 32
Spesifikasi Umum

sedemikian rupa sehingga tidak menonjol diatas garis yang dicantumkan dalam gambar
atau menurut petunjuk Direksi. Semua celah dan pasangan batu kosong harus diisi
(dikunci) dengan batu pecah yang baik.Banyaknya batu pecah yang dipakai tidak boleh
melebihi volume yang dibutuhkan untuk mengisi rongga antara batu belah.

c) Lapisan ijuk diatas pondasi dapat dipakai sebagai lapisan dasar sesuai dengan
persyaratan atau menurutpetunjuk Direksi.

d) Lapisan penutup harus dibuat bagian atas pasangan batu kosong dengan kemiringan
yang layak sehingga dapat memperkuat lapisan atas pasangan batu kosong. Lapisan
penutup harus terdiri dari batu pelat pilihan yang lebar diletakkan pada jalur dan arah
yang sesuai dengan gambar atau menurut petunjuk Direksi.

e) Kelebihan/tambahan pada tepi pasangan batu kosong yang horizontal dibuat selebar 30
cm dari batu-batu yang terpilih.

4.1.4 Ukuran Dan Pembayaran

a) Ukuran dan pembayaran untuk pasangan batu losong akan dibuat secara keseluruhan
pasangan batu kosong, meliputi lapisan dasar, pemasangannya dan berdasarkan pada
tabel pasangan batu kosong dan lapisan dasar yang sesuai dengan gambar atau menurut
petunjuk Direksi, berikut pekerjaan galian tanah.

b) Pembayaran untuk pekerjaan batu kosong akan dibuat atas dasar harga satuan lelang
per meter kubik dalamdaftar volume pekerjaan untuk jenis pekerjaan pasangan batu
kosong.

c) Angka lelang harus sepenuhnya dibayarkan untuk pekerjaan yang selesai dikerjakan
sesuai dengan persyaratan ini dan dalam bagian lain pada spesifikasi teknik dan pada
gambar untuk pasangan batu kosong dan harus termasuk biaya pengadaan dan
penempatan lapisan dasar.

4.2 Beronjong

4.2.1 Umum

a) Beronjong terdiri dari anyaman kawat dipilin tiga kali yang membentuk lubang
anyaman berbentuk segi enam berukuran 80 mm x 100 mm. Ukuran yang lebih
panjang adalah panjang as utama atau dengan ukuran seperti yang ditunjukkan pada
gambar atau atas petunjuk direksi. Keranjang beronjong harus mempunyai rangka yang
diikat erat dengan nyaman pada pinggir keranjang. Beronjong yang panjangnya lebih
dari satu meter harus dibagi-bagi sesuai dengan diafragma lubang anyaman menjadi
bagian-bagian yang panjangnya tidak boleh lebih dari satu meter.
b) Kawat yang dipakai untuk pembuatan beronjong harus sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan untuk kawat dalam Bab II “Bahan umum”.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 33


Spesifikasi Umum

4.2.2 Pembuatan Keranjang Beronjong Dan Pemasangan

a) Sebelum membuat beronjong, pemborong lebih dahulu harus membuat contoh


bronjong dilapangan untuk diperiksa oleh direksi dan mendapatkan
persetujuannya.Semua pekerjaan selanjutnya harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui dan harus dibuat mengikuti jalur dan elevasi yang tercantum dalam gambar
atau sesuai petunjuk direksi.

b) Sebelum dipasang pada tempatnya beronjong harus direntangkan supaya mencapai


ukuran yang sebenarnyadan semua pinggirnya harus diikat dengan kawat sesuai dengan
petunjuk pabriknya. Tiap jajaran beronjong harus diikat dengan kawat tehadap jajaran
disebelahnya pada pinggir bagian atas dan bawah dan pada sudutnya.

c) Bila dibutuhkan bentuk yang khusus, maka bronjong harus dipotong dengan rapih dan
ujung potongannya harus diikat erat-eratdengan kawat bersama-sama dengan bagian
mana saja yang memungkinkan dari ujung bronjong yang bersambungan dengannya.
Pada bagian dalam dari lengkungan yang tidak nampak dari penglihatan, maka lubang
anyamannya akan mengkerut dan harus diikat erat-erat supaya menghasilkan bentuk
yang dikehendaki.Sambungan diantara bronjong harus seragam berselang-seling
dengan bagian yang berdekatan, sehingga menghasilkan susunan yang teratur yang
disetujui oleh Direksi.

d) Permukaan tanah tempat bronjong yang akan dibangun harus diratakan sebelum
keranjang bronjong dipasang.

4.2.3 Pengisian Bronjong

a) Batu yang akan digunakan untuk mengisi bronjong harus bergaris tengah antra 100 mm
sampai 200 mm, dengan kwalitas seperti yang ditetapkan dalam Bab II “Bahan
Umum”.

b) Tiap bronjong harus diisi dengan betu menggunakan tangan secara cermat, sehingga
penempatannya memperkecilvolume rongga diantara batu dalam keranjang yang telah
terisi penuh. Bronjong harus diisi sampai dengan 25 mm melebihi sisi bagian atas
sehingga tutupnya dapat meregang erat diatas batu sebelum ikatan kawatnya
mengendor. Jajaran beronjong yang berdampingan harus diisi sebagian dahulu untuk
menjaga agar supaya sisi sampingnya tidak menonjol.Haruslah dijaga agar supaya
beronjong tidak berubah bentuknya selama diisi.

4.2.4 Ukuran dan Pembayaran

Untuk bronjong, dalam persyaratan ini akan dibuat berdasarkan atas harga satuan lelang
dalam daftar volume pekerjaan untuk jenis pekerjaan yang bersangkutan, meliputi harga
kawat bronjong dan batu, angkutan,persiapan pemasangannya dan semua pekerjaan,

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 34


Spesifikasi Umum

prosedur dan keperluan lainnyayang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai


dengan persyaratan teknik dan gambar.

4.3 Pasangan Batu

4.3.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Semua pasangan batu atau batu kosong dengan lapis adukan (mortared stone piching) yang
dibutuhkan untuk dibuat dalam pernyataan teknik ini dan untuk keperluan yang
berhubungan dengannya, dan yang mungkin ditentukan oleh Direksi, terdiri dari bahan
yang dipersyaratkan disini dan harus dicampur sesuai dengan kegunaannya,dibuat dan
dipasang sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan disini. Ketentuan dan
persyaratan disini lebih lanjut harus diterapkan untuk semua pekerjaan batu, kecuali jika
ada yang secara khusus untuk jenis pekerjaan tertentu yang dirubah oleh Direksi.

4.3.2 Bahan

Bahan untuk pasangan batu atau batu kosong dengan lapis adukan yang dibutuhkan dalam
persyaratan teknik ini meliputi batu, semen, pasir dan air, harus sesuai dengan ketentuan
dan sepenuhnya memenuhi persyaratan dalam Bab II “Bahan Umum”. Berat batu untuk
pasangan antara 8 – 25 kg per buah.

4.3.3 Susunan Adukan

Susunan adukan untuk pasangan batu dengan lapis adukan terdiri dari 1 pc : 4 pasir dalam
volume. Untuk pasangan batu muka dipakai susunan adukan 1 pc : 2 pasir.

4.3.4 Adonan Adukan

Cara dan alat yang dipakai untuk mengaduk adonan harus sedemikian rupa, sehingga dapat
menentukan dan mengatur banyaknya masing-masing bahan secara terpisah dengan tepat
yang dimasukkan kedalam adukan dan harus mendapat persetujuan Direksi. Jika dipakai
mesin adukan, maka bentuk dan lamanya waktu pengadukan setelah semua
bahandimasukkan kedalam mesin pengaduk, harus tidak kurang dari 2 menit kecuali bila
banyak mengandung air.

Adukan harus dibuat hanya dalam volume yang cukup dipakai untuk pekerjaan yang
segera dilaksanakan saja, semua adonan yang telah ditambah air dalam adukan selama 30
menit tidak dipakai, harus dibuang. Pengenceran kembali adukan tidak diperkenankan. Bak
dan ember harus dicuci bersih sama sekali pada setiap hari selesai bekerja.

4.3.5 Pemasangan

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 35


Spesifikasi Umum

a. Batu yang dipakai dalam pemasangan batu atau batu kosong dengan lapis adukan,
harus bersih sama sekali sebelum dipasang dan telah disetujuioleh Direksi.

b. Batu tidak boleh dipasang pada waktu hujan lebat atau yang cukup dapat mengikis
adukan dari pasangan batu. Adukan yangtelah dipasang dan menjadi encer karena
kehujanan harus dibongkar dan diganti sebelum melanjutkan pekerjaan. Tukang batu
tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan pasangan batu atau batu kosong dengan
lapis adukan sebelum hal ini dipersiapkan dengan seksama.

c. Batu yang dipakai untuk pasangan batu atau batu kosong dengan lapis adukan, harus
dibasahi dengan air antara 3 – 4 jam sebelum dipakai, dengan cara yang dapat
menjamin bahwa tiap batu telah menjadi basah sama sekali dengan merata.

d. Melanjutkan pasangan sesudah 3 hari atau lebih tidak dibenarkan tanpa persetujuan
dari Direksi.

4.3.6 Siaran

a. Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 pc : 3 pasir dalam volume
dan airnya cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk keperluan yang diinginkan.

b. Celah-celah diantara batu harus dikorek sebelum dipasang (dicungkili untuk pasangan
batu yang sudah lama) dan permukaannya harus dibersihkan dengan sikat kawat dan
dibasahi.

c. Pekerjaan siaran harus menurut petunjuk Direksi dan merupakan salah satu dari berikut
ini:
- Siaran terbenam, celah-celah diisi sampai sedalam 1 cm muka batu. Dipasang pada
pekerjaan brndung atau seperti ditetapkan direksi.
- Siaran rata, celah-celah diisi sampai rata dengan muka batu. Dipasang pada lantai
olakan bendung dan lantai olakan bangunan terjun atau atas petunjuk Direksi.
- Siaran timbul, celah-calah diisi sampai timbul setebal 1cm dan dengan lebar tidak
kurang dari 3 cm. Dipasang pada bangunan biasa.

4.3.7.Plesteran

a. Sebelum melakukan plesteran, permukaan pasangan batu/bata merah harus bersih dan
dipakai air.
b. Susunan adukan adalah 1 pc : 3 pc dalam volume.
c. Untuk pekerjaan bendung, plesteran dibuat setebal 3 cm, sedangkan untuk bangunan-
bangunan biasa setebal 1,5 cm. Pekerjaan plesteran dibuat pada lokasi yang
ditunjukkan pada gambar atau atas petunjuk Direksi.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 36


Spesifikasi Umum

4.3.8 Perawatan

a. Semua pemasangan batu atau batu kosong dengan lapisan adukan termasuk siaran dan
plesteran harus dirawat dengan memakai air atau cara lain yang dapat diterima dan
disetujui Direksi.
b. Bila dirawat dengan air, maka pasangan batu harus dijaga harus tetap basah sekurang-
kurangnya 14 hari, untuk siaran dan plesteran selama 5 hari, caranya dapat dengan
menutupi bahan yang jenuh dengan air, atau dengan memakai pipa yang berlubang-
lubang, semprotan air mekanis,selang karet yang berlubang-lubang, merendam dalam
bak air atau dengan cara lain yang dapat disetujui yang dapat menjaga seluruh
permukaan menjadi selalu terawat basah. Air yang digunakan untuk perawatan harus
memenuhi persyaratan untuk air yang dipakai untuk adukan beton.

4.3.9Perbaikan Pasangan Batu

Setelah pekerjaan pasangan batu selesai dikerjakan, maka jika pasangan batu keluar jalur
atau tidak mendatar, atau tidak sesuai dengan garis dan arah yang ditunjukkan dalam
gambar, maka harus dibongkar dan diganti atas biaya pemborong kecuali bila petugas
teknik memberi jaminan secara tertulis untuk menambal atau memperbaiki bagian yang
rusak.

4.3.10 Ukuran Dan Pembayaran

a. Ukuran pembayaran untuk pemasangan batu harus dibuat hanya sampai batas yang
terlihat pada gambar atau ditentukan direksi secara tertulis. Voleme rongga, pipa dan
lekukan harus dikurangkan terhadap ukuran pasangan.

b. Bagian pasangan batu yang disiar atau diplester seperti yang ditunjukkan dalam gambar
atau petunjuk Direksi.Ukuran dan pembayaran diperhitungkan permeter persegi
permukaan yang disiar atau diplester.

c. Harga satuan lelang harus meliputi harga air, semen, pasir, kapur, angkutan, persiapan
untuk pemasangan,perawatan, perlindungan, penyelesaian dan perbaikan permukaan
pasangan dan semua pekerjaan, prosedur dan kebutuhan lainnyayang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan pasangan batu/batu kosong dengan adukan, plesteran dan siaran
sesuai dengan persyaratan teknik ini.

4.4 Pasir Dan Kerikil Penyaring

4.4.1 Bahan Penyaring

Bahan penyaring harus terdiri dari pasir, kerikil atau batu pecah dari sumber bahan yang
disetijui. Bahan harus memenuhi tabel gradasi yang tepat di bawah ini. Ukuran dan gradasi
bagian-bagiannya harus diatur dengan cermat sedemikian rupa sehingga tanah pondasi

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 37


Spesifikasi Umum

tidak terbawa melewati saringan pasir atau pasir saringan tidak terbawa melewati saringan
kerikil.

Tabel. Gradasi Untuk Bahan Penyaring

Ukuran Saringan Melewati Saringan Dalam %


Saringan pasir Saringan kerikil
20 mm - 85 - 100
10 mm - 50 - 85
2,36 mm 85 – 100 15 – 50
0,60 mm 50 – 85 0 – 15
0,15 mm 15 – 50 -
0,075 mm 0 – 15 -

Bahan saringan harus berupa butir-butir kasar dan bebas dari kotoran. Tidak membusuk
dan bebas dari bahan yang kohesif.

4.4.2 Pemasangan Dan Spesifikasi Bahan Penyaring

Pipa saringan dari pipa plastik paralon dengan diameter 0.25 inchi dan kemiringan 1:3
dengan penempatan horizontal berjarak maksimum 2 m dan vertical berjarak maksimum
1,50 m seperti diperlihatkan dalam gambar.

4.4.3. Ukuran Dan Pembayaran

Ukuran dan pembayaran untuk pasir dan kerikil penyaring yang ditentukan dibawah
persyaratan teknik ini akan dibuat berdasarkan harga satuan lelang dalam daftar volume
pekerjaan untuk jenis pekerjaan yang bersangkutan meliputi harga pasir dan kerikil,
angkutan, persiapan untuk pemasaangan dan semua pekerjaan dan prosedur lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan persyaratan teknik ini.

4.4.4 Suling – suling Resapan

4.4.4.1 Umum

Bahan utama dari suling-suling resapan adalah ijuk untuk filter, pipa PVC dengan diameter
2” atau 5 cm atau bahan lain apabila ada persyaratan khusus.

4.4.4.2 Cara Pemasangan

Cara pemasangan suling-suling sesuai dengan yang telah diuraikan pada syarat-sayrat
pasangan batu.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 38


Spesifikasi Umum

4.4.4.3 Pengukuran dan Pembayaran

Apabila pekerjaan suling-suling resapan merupakan mata pembayaran sendiri, maka harga
satuannya meliputi pengadaan dan pemasangan bahan-bahan suling termasuk pengadaan
dan pemasangan bahan untuk filter serta satuan volumenya dihitung permeter (m)
terpasang lengkap dengan filternya, keculai apabila tidak merupakan mata pembayaran
sendiri, maka biayanya termasuk didalam harga satuan pekerjaan pasangan batu.

4.4.4 Pengukuran Dan Pembayaran

Perhitungan volume pekerjaan pondasi kerikil dibuat berdasarkan volume yang


dilaksanakan sesuai gambar, atau atas petunjuk Direksi. Pembayaran pondasi gravel dibuat
berdasarkan harga satuan per meter kubik seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, mencakup semua biaya pengadaan, pemasangan dan pemadatan material, upah
pekerja dan pekerjaan lainnya yang diperlukan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 39


Spesifikasi Umum

BAB V

PEKERJAAN TANAH

10.1 Ruang Lingkup Pekerjaan

Semua pekerjaan tanah yang diminta untuk dilaksanakan pada dokumen-dokumen


kontrak dan untuk semua tujuan yang bersangkutan seperti yang diminta oleh Direksi,
akan dilaksanakan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dan syarat-syarat. Penetapan dan
syarat-syarat yang diajukan disini, akan berlaku kecuali bila dirubah secara khusus dan
tertulis oleh Direksi untuk suatu intem pekerjaan tertentu.

10.2 Pembersihan

a. Semua tanah dalam batas pembebasan tanah yang perlu diadakan pembersihan seperti
yang ditentukan Direksi, harus dibersihkan dari pohon-pohon, semak-semak, alang-
alang, akar-akar pohon, lainnya dan semua bahan-bahan yang mengganggu, harus
dibuang dari tempat pekerjaan atas persetujuan Direksi.

a. Pada umumnya hanya pohon-pohon yang akan mengganggu konstruksi yang


dituntutoleh spesifikasi ini untuk dibuang dan pohon-pohon sepanjang batas
pembebasan tanah akan dibiarkan ditempat sampai kemungkinan perluasan maksimal
pohon-pohon yang dicabut harus dikumpulkan dilokasi-lokasi yang ditunjuk oleh
Direksi dan akan tetap merupakan milik Direksi. Pagar-pagar, dinding-dinding
bangunan-bangunan, reruntuhan-reruntuhan (puing-puing) dari tempat pekerjaan
harus dibuang sesuai persetujuan direksi, setelah semua bahan-bahan dan
perlengkapan yang masih dapat digunakan, diselamatkan dan diserahkan kepada
Direksi ditempat pekerjaan.

b. Kontraktor akan diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum pelaksanaan


konstruksi lainnya.

c. Kerusakan tehadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang


disebabkan pelaksanaan kontraktor dalam pembersihan, akan diperbaiki atau diganti
atas biaya kontraktor.

d. Jika material hasil pembersihan akan dibakar, kontraktor harus menempatkan orang
untuk mengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam maupun
harta benda.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 40


Spesifikasi Umum

10.3 Stripping

a. Sebelum pekerjaan stripping dilakukan, ketinggian permukaan tanah asli harus


diambil atau titik tiap 5 m2 luas, atau seperti yang ditetapkan Direksi.
Ketinggian yang telah diperiksa bersama antara kontraktor dan direksi, harus ditanda-
tangani.

b. Permukaan tanah/dasar dibawah tanggul-tanggul yang dipadatkan untuk saluran-


saluran irigasi dibawah tanggul-tanggul untuk jalan-jalan saluran, jalan-jalan yang
dipindahkan dan dibangun kembali harus distripping atau dibuang lapisan tanah atas
(humus) setebal 20 cm atau seperti yang ditetapkan Direksi. Daerah-daerah yang
menuntut adanya stripping akan ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan Direksi.

c. Bahan yang dikeluarkan harus dibuang ditempat buangan yang ditunjukkan oleh
direksi. Stripping dari pada tempat pembuangan tidak akan diminta.

10.4 Saluran Pengelak

Setiap saluran irigasi, saluran pembuang atau pipa yang membawa air ke atau dari
pesawahan yang harus dipindahkan, harus dibuatkan saluran pengelak sebelum dirusak
kecuali ada izin khusus dari Direksi. Semua saluran pengelak dilaksanakan sesuai
petunjuk direksi dan biaya pembongkaran dan pembuatan saluran pengelak jadi tanggung
jawab kontraktor.

Didalam hal saluran pengelak dibuat diluar jalur sungai, sesudah saluran pengelak selesai
dipergunakan, agar kondisi yang berhubungan dengan saluran pengelak tersebut
dikembalikan pada keadaan semula (orginal condotion) atau seperti yang ditunjukkan
pada gambar dan semua biaya seperti pembongkaran, penimbunan kembali, dan lain-lain
menjadi tanggung-jawab pihak kontraktor (pekerjaan lumpsum).

10.5 Klasifikasi Bahan

Semua klasifikasi yang dibuat untuk tujuan pembayaran dari suatu bahan yang digali
menurut golongannya, sifatnya, asalnya, atau kondisinya seperti ditentukan dalam
kontrak.

10.6 Galian Umum

a. Semua galian umum akan dfilaksanakan sesuai dengan syarat-syarat Bab ini dan
dengan profil, elevasi yang ditunjukan gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi.

b. Selama berlangsungnya pekerjaan, mungkin perlu atau diminta olehDireksi untuk


merubah kemiringan-kemiringan ataupn dimensi galian-galian dengan mengadakan
refisi kemiringan ataupun dimensi gambar dengan spesifikasi-spesifikasi ini.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 41


Spesifikasi Umum

c. Jika galian tidak ditutup oleh konstruksi, maka galian harus dibuat dengan dimensi
penuh yang diminta dan disepurnakan menurut profil dan elevasi yang diberikan.
Semua tindakan pencegahan yang perlu harus diambil untuk menjaga agar material
diatas dan dibawah profil semua galian dalam kondisi yang sebaik mungkin. Setiap
galian yang dibuat untuk memudahkan kontraktor dengan suatu alasan atau tujuan
kecuali bila ditentukan lain, harus ditimbun kembali oleh kontraktor atas biaya
sendiri. Seperti yang ditunjukkan pada gambar, suatu bagian dari galian yang
dimintakan berada dibawah permukaan air tanah.

d. Bila selama pekerjaan Direksi perlu menentukan volume penggalian didalam saluran-
saluran yang sebagian atau seluruhnya terisi air, maka Direksi akan melakukan
sembagian dari perlengkapan pengukuran pencatatan yang sesuai atau berupa unit
(echosouding).

e. Kontraktor harus mengontrol kecepatan penambahan dan penurunan permukaan muka


air terhadap galian sehingga tidak membahayakan stabilitas lereng-lereng atau
bangunan-bangunan, pondasi-pondasi, konstruksi-konstruksi atau lainnya.

f. Semua galian harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu stabilitas jalan-jalan, jalan kareta api dan konstruksi-konstruksi
berdekatan lainnya.

Kerusakan-kerusakan bangunan yang ada karena cara pelaksanaan yang kurang baik,
menjadi tanggung-jawab kontraktor.

10.7 Galian Saluran

a. Galian saluran harus dilaksanakan dengan cara sedemikian rupa sehingga menjamin
stabilitas kemiringan lereng samping tidak membayangkan. Bila longsor,
ataupemotongan yang terlalu dalam karena alasan-alasan yang tidak dapat dianggap
kelalaian kontraktor atau metode kerja, Direksi akan memberi instruksi untuk
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

b. Jika suatu saluran akan dibentuk kembali, dibersihkan dan dipotong lebar dan
kedalamannya, kemiringan dan radius garis tengah akan ditunjukkan pada gambar.
Kontraktor harus membersihkan semua rumput-rumput dan tumbuhan dari saluran
yang ada dan memperbaiki dasar menurut profil yang diminta.

10.8 Galian Untuk Konstruksi, Jalan Dan Tanggul

a. Galian terbuka untuk membentuk pondasi suatu konstruksi,pembuatan tanggul atau


jalan, harus dilaksanakan pada profil-profil yang diperlukan agar kontruksi yang aman
dapat dilaksanakan, sesuai sifat tanah yang ada. Galian demikian akan dilakukan
sampai kedalaman tanah yang disetujui Direksi. Semua tanah yang gembur, “turf” dan
humus harus dibuang. Sebelum pelaksanaan dimulai,permukaan harus kering dan
harus diperiksa oleh direksi.pelaksanaan pondasi tidak boleh dilakukan sebelum dasar

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 42


Spesifikasi Umum

pondasi ditest dan disetujui oleh direksi, galian harus dibiarkan kering sampai
pelaksanaan selesai.

b. Kontraktor harus mengisi kembali suatu kedalaman galian yang berlebihan akibat cara
kerjanya dengan pondasi batu yang dipadatkan dengan baik, bahan lain atau beton
tumbuk seperti yang diperintahkan oleh direksi.

c. Jika pada suatu kedalaman galian konstruksiyang diminta, keadaan tanahnya tidak
cocok untuk pondasi yang diperhitungkan, seperti yang ditetapkan oleh Direksi,maka
kontraktor harus segera melaporkan kepada direksi dan Direksi akan memerintahkan
secara terrulis, pengambilan semua tanah yang tidak cocok dan mengisinya kembali
dengan bahan lain yang dipadatkan dengan memadatkan atau menggilas dengan
lapisan-lapisan yang tidak lebih dari 15 cm tebalnya.

10.9 Galian Parit

a. Parit untuk pipa-pipa harus digali sampai kedalaman yang cukup untuk memungkinkan
pipa serta sambungan, dasar, pangkal dan sekitarnya dapat dilaksanakan.

b. Bilamana suatu parit untuk pipa berada pada tanah kuat yang akan memberi tekanan
penuh pada pipa, parit harus digali sesuai dengan elevasi desain.

c. Bila mana suatu parit untuk pipa berada dalam tanah yang terlalu lunak untuk
memberi dukungan yang baik kepada pipa, parit harus digali sebagai mana
diperintahkan oleh Direksi dan harus diisi kembali dengan bahan granular pilihan
yang padat untuk membentuk dasar yang rata.

d. Bila galian untuk parit tidak ditopang oleh kayu, kontraktor harus bertanggung-jawab
untuk menjamin bahwa lereng sampingnya cukup stabil. Sisi-sisi galian parit harus
terjamin dengan topangan yang cukup, pemberian kayu, pelapisan, sheet piling kayu
dan baja seperti yang diminta untuk pekerjaan tersebut dengan cara yang disetujui
Direksi. Kontraktor harus bertanggung-jawab penuh atas cukupnya semua kayu-kayu
sementara dan penopang untuk galian.

e. Kontraktor harus mengisi semua kedalaman parit yang kelebihan, diakibatkan oleh
cara kerjanya dengan pondasi batu yang dipadatkan atau bahan granular pilihan
ataupun beton tumbuk seperti yang diperintahkan Direksi.

f. Semua parit-parit harus dijaga tetap kering dan bebas dari air sampai pelaksanaannya
selesai. Kontraktor tidak boleh mengganggu dasar parit yang telah selesai dan harus
menggali bahan yang basah atau Lumpur.

10.10 Galian Dengan Pengerukan Hydrolis

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 43


Spesifikasi Umum

a. Galian suatu bagian pekerjaan dengan pengerukan hydrolis harus dilaksanakan


dengan pekerja dengan klasifikasi baik dan dengan mekanik (montir) yang teliti,
efisien dan berkwalifikasi baik sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar.

b. Sebelum pekerjaan penggalian dengan pengerukan hydrolis, semua tanggul-tanggul,


dinding, pelimpah banjir dan bangunan-bangunan linnya untuk membatasi bahan yang
digali didaerah-daerah pembuangan yang sesuai harus dibangun. Pelimpah banjir
harus dibangun sedemikian rupa, sehingga aliran yang diakibatkannya tidak akan
mengikis dan merusak konstruksi-konstruksi, jalan-jalan,tanggul-tanggul, atau lereng-
lereng sisi yang ada dan harus dikontrol sedemikian rupa,m sehingga jumlah bahan
yang akan berada didalam suspensi minimum. Kontraktor harus melaksanakan semua
pekerjaan yang perlu untuk membatasi bahan-bahan yang digali dengan pengeruk
hydrolis ketempat-tempat yang ditunjuk atau disetujui Direksi, dan dengan biayanya
sendiri harus menggali kembali atau melaksanakan pekerjaan-pekerjaan lain yang
perlu untuk membuang keluar semua bahan dari tempat asalnya.

c. Kontraktor akan memperlengkapi untuk pemakaian Direksi ketika melaksanakan


penggalian dengan pengerukan hydrolis seperti kapal-kapal, orang-orang kapal,
pekerja-pekerja, dan bagian dari perlengkapan serta crew yang biasa dariinstalasi
pengerukan seperti yang mungkin diperlukan untuk mengangkut Direksi atau
wakilnya dari tempat yang direncanakan dipantai untuk tujuan pemeriksaan kemajuan
kerja dan untuk mengangkut Direksi atau wakilnya kesemua tenpat didalam saluran
dengan tujuan mengukur jumlah penggalian yang dilakukan.semua tonggak-tonggak,
mal, platform, perlengkapan, perisai, pelampung dan lain-lain yang merupakan
tambahan buat profil dan elevasi referensi yang ditentukan oleh Diraksi dan yang
perlu untuk rencana kerja penggalian dengan pengerukan hydrolis harus dilengkapi,
didirikan dan dipelihara oleh kontraktor.

d. Semua rembesan air tanah kedalam saluran-saluran yang digali untuk pelaksanaan
kerja dapat digunakan oleh kontraktor untuk mengapungkan dan menjalankan
perlengkapan pengerukan,meskipun bila jumlah rembesan air tanah tidak cukup untuk
mendukung penggalian dengan pengerukan hydrolis, kontraktor harus mengadakan
semua persiapan dan membayar semua biaya untuk memperoleh cukup air dari
saluran irigasi, sungai dan sumber-sumber lain.

Kegagalan untuk memperoleh cukup air untuk mendukung penggalian dengan


pengerukan hydrolis, tidak akan melepaskan kontraktor dari tanggung-jawabnya
dalam dokumen kontrak.

10.11 Bahan-Bahan Lereng

Bahan-bahan yang tidak berdiri diatas lereng-lereng yang ditunjukkan pada ganbar atau
ditetapkan oleh Direksi dan bahan-bahan yang merupakan bagian dari lereng yang meluas
diluargaris-garis penggalian yang ditentukan memasuki daerah-daerah galian harus
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 44
Spesifikasi Umum

dipindahkan oleh kontraktor dengan cara yang disetujui dan lereng-lereng harus
diselesaikan kembali kepada garis-garis elevasi yang ditentukan Diraksi. Kontraktor dapat
diminta untuk menggali daerah-daerah potensial longsor diluar batas-batas dari pada
penggalian yang mula-mula ditetapkan menurut penilaian direksi, penggalian demikian
adalah perlu untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan.

10.12 Bahan-Bahan Yang Digali Dan Tempat Pembuangan

a. Sudah diketahui terlebih dahulu bahwa semua bahan-bahan dari penggalian yang
diminta akan cocok untuk digunakan dalam pelaksanaan yang diminta dalam
spesifikasi-spesifikasi ini. Jika bisa, semua bahan yang cocok akan ditempatkan dalam
lokasi akhir yang ditentukan langsung dari penggalian, kecuali bahan-bahan urugan
kembali yang diperintahkan oleh Direksi, harus ditempatkan dalam timbunan-
timbunan sementara dan kemudian ditempatkan pada lokasi yang ditentukan. Sejauh
mana dapat dilaksanakan seperti ditentukan oleh Direksi, semua bahan-bahan yang
direncanakan untuk digunakan dalam tanggul-tanggul yang dipadatkan harus dibuat
sehingga sampai kadar air yang tepat dengan penyiraman atau cara lain yang cocok
sebelum dan selama penggalian.

b Semua urugan dan urugan kembali sekitar konstruksi yang terdapat pada lereng-lereng
dan batas-batas garis yang ditentukan untuk konstruksi dan dibawah elevasi
permukaan asli harus ditempatkan sebagai urugan kembali atau urugan kembali yang
dipadatkan dan semua urugan dan urugan kembali sekitar konstruksi yang terdapat
diatas elevasi permukaan asli harus ditempatkan sebagai tanggul atau tanggul yang
dipadatkan kecuali bila ditunjukkan lain pada gambar.

c. Bila mana bahan yang cocok tidak dapat cukup diperoleh dari penggalian yang diminta
untuk membangun tanggul-tanggul, kisdam dan urugan kembali pelaksanaan
pekerjaan tanah lain yang ditunjuk pada gambar atau perintah Direksi, bahan-bahan
yang sesuai harus diperoleh dari daerah-daerah pengambilan yang ditentukan atas
petunjuk Direksi.

c. Bahan-bahan yang berisikan tonggak-tonggak, akar, tumbuh-tumbuhan dan bahan-


bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan galian yang tidak dibutuhkan untuk
urugan kembali untuk tanggul-tanggul dan konstruksi permanen lainnya yang diminta
dalam spesifikasi-spesifikasi ini, akan ditempatkan dalam tempat pembuangan yang
ditentukan, yang berdekatan dengan saluran, pada saluran irigasi dan drainase, jalan-
jalan air, muara dan pembuang rembesan yang berlokasi didalam dan/atau diluar batas
pembebasan tanah dan diperintahkan untuk diurug, dalam daerah-daerah pembuangan
lainnya yang ditentukan oleh direksi. Tempat-tempat pembuangan yang berdekatan
dengan tanggul-tanggul saluran harus menerus, kecuali untuk celah-celah pada
interval yang sesuai untuk drainase melintang seperti yang ditunjukkan pada gambar-
gambar atau yang diperintahkan Direksi. Semua daerah-daerah pembuangan harus
diratakan dan dimiringkan untuk drainase dan dirapikan sehingga teratur seperti
ditunjukkan pada gambar atau seperti diperintahkan oleh direksi.

10.13 Galian Pada Borrow Pit


REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 45
Spesifikasi Umum

Jika volume tanah timbunan, jalan penghubung, peninggian jalan yang ada, tanggul pada
bendung dari hasil galian bangunan tidak cukup, maka Kontraktor harus mencari material
yang cocok untuk timbunan seperti tersebut diatas sebanyak yang diperlukan. Lokasi, batas
kedalaman dan kemiringan galian di Barrow pit mengikuti petunjuk Direksi. Kontraktor
harus membongkar semua material yang menurut pendapat Direksi tidak cocok untuk
bahan timbunan. Kontraktor harus mengkoordinir galian di Borrow pit dan penimbunan di
lokasi pekerjaan dengan cara yang sistematik.

Setiap pelanggaran yang menyebabkan bahan galian jatuh pada muka jalan yang menuju
lokasi pekerjaan adalah tidak diijinkan. Direksi berhak untuk menolak setiap material
timbunan dari Barrow pit yang tidak cocok sebagai bahan timbunan.

10.14 Galian Terbuka

Semua galian terbuka harus dikerjakan berdasarkan Klausul ini sesuai dengan garis,
kemiringan dan ukuran yang tercantum pada Gambar atau yang ditetapkan Direksi. Selama
pelaksanaan pekerjaan, mungkin akan terjadi perubahan kemiringan talud dan ukuran
galian dari ketentuan sebelumnya. Setiap penambahan dan pengurangan volume galian
sebagai hasil perubahan desain harus tercakup dalam perhitungan.

Semua pekerjaan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan talud semua
galian pada kondisi yang seaman mungkin. Setiap kerusakan di tempat pekerjaan akibat
pelaksanaan Kontraktor, harus diperbaiki oleh dan atas biaya Kontraktor. Semua kelebihan
galian yang dilakukan oleh Kontraktor kecuali diperintahkan Direksi secara tertulis, harus
diperbaiki oleh dan atas biaya Kontraktor. Jika diperlukan, kelebihan galian harus diisi
dengan material yang pengadaan dan penempatannya oleh dan atas biaya Kontraktor.
Longsoran hasil peledakan harus dibersihkan oleh dan atas biaya Kontraktor.

10.15 Galian pada Bangunan

Galian pada bagian bangunan adalah semua galian tanah, kerikil dan batu bulat. Galian
pada bangunan harus dilakukan dengan cara yang aman dan sesuai dengan garis dan
elevasi yang harus disetujui oleh Direksi. Kecuali yang tercantum pada gambar atau seperti
yang diperintahkan oleh Direksi, galian bangunan dibuat berdasarkan kemiringan talud dan
ukuran sebagai berikut :

Uraian Bangunan pada tanah biasa


- Kemiringan talud 1 (tegak) : 0,5 (datar)
- Jarak dan tepi sisi luar pondasi 1m : 0,5 m
- Lebar bahu setiap ketinggian 3m : 0,5 m

Selama pelaksanaan pekerjaan, Direksi boleh merubah kemiringan talud atau ukuran galian
yang ditentukan bila dikehendaki. Setiap penambahan atau pengurangan volume galian
akibat perubahan desain diperhitungkan dalam besarnya pembayaran.

Dasar dan talud sisi galian dimana beton akan diletakkan harus diratakan dan dibentuk
dengan baik sesuai dengan ukuran yang terlihat pada Gambar atau menurut petunjuk
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 46
Spesifikasi Umum

Direksi. Permukaan yang dipersiapkan harus disiram air dan dipadatkan dengan alat sesuai
dengan tujuan untuk keamanan pondasi. Jika pada suatu tempat bahan dasar pondasi
terganggu selama proses penggalian, harus dipadatkan kembali, atau dibongkar dan diganti
dengan tanah yang baik untuk bahan timbunan atau dicor beton atas biaya Kontraktor.

Semua akibat penggalian atau kelebihan penggalian yang dikerjakan oleh Kontraktor untuk
tujuan alasan tertentu kecuali atas perintah Direksi, dan atau bukan diakibatkan kesalahan
Kontraktor adalah menjadi beban Kontraktor. Jika diperlukan untuk mengatasi semua
akibat penggalian dan kelebihan galian tersebut, diisi dengan tanah yang dipadatkan, pasir,
kerikil atau beton atau bahan lain yang ditetapkan oleh Direksi atas biaya Kontraktor.

Besarnya penggalian pada bangunan diukur sesuai dengan garis-garis dan elevasi yang
tercantum pada Gambar atau jika tidak tercantum pada Gamabar, sesuai dengan garis-garis
dan elevasi berdasarkan pada ketentuan yang disebut dalam Spesifikasi Teknik. Tanpa
memperhatikan volume yang dikerjakan sebelumnya. Besarnya pembayaran dibuat sesuai
dengan garis-garis dan elevasi yang dijelaskan diatas, dan tidak ada pembayaran
penggalian atau pembongkaran material diluar ukuran yang sudah dijelaskan, kecuali
penggalian atau pembongkaran tertentu atas perintah Direksi.

10.16 Pelaksanaan Pekerjaan

Untuk pengangkutan material hasil galian tidak diadakan pembayaran terpisah karena
biaya ini harus sudah termasuk didalam harga satuan untuk masing-masing galian terbuka
atau pembuangan material hasil galian di dalam Bill of Quantities.

10.17 Timbunan

10.17.1 Umum

a. Pekerjaan timbunan mencakup semua pelaksanaan pekerjaan tanggul pada bendung,


jalan inspeksi dan menimbun pada bagian tertentu dengan bahan yang sesuai dari hasil
galian saluran atau dari Borrow pit.

b. Semua pekerjaan timbunan dilaksanakan sesuai garis dan batas yang tertera pada
gambar atau atas perintah Direksi. Bahan-bahan untuk timbunan tidak boleh
mengandung material berupa, abu, alang-alang, sisa akar, gumpalan dan material lain
yang dapat membusuk kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

c. Semua bahan timbunan dan timbunan kembali harus terdiri dari hasil galian yang baik
dan yang disetujui oleh direksi yang dihamparkan dalam lapisan-lapisan dan
dipadatkan sebagaimana ditentukan dalam tingkat yang sesuai atas persetujuan direksi.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 47
Spesifikasi Umum

d. Bahan-bahan yang berisikan tumbuhan-tumbuhan lapuk, kayu, tonggak-tonggak atau


sayuran serta bahan-bahan organic atau yang dapat membusuk lainnya, atau batu-batu
besar yang lebih besar dari 100 mm diameternya tidak boleh digunakan untuk
timbunan.

e. Kerusakan pada bangunan-bangunan yang ada, yang diakibatkan oleh cara kerja
kontraktor dalam melakukan pekerjaan timbunan, menjadi tanggung jawab
kontraktor.

f. Sebelum memulai pekerjaan timbunan, kontraktor harus menyerahkan laporan tertulis


pada Direksi, untuk memperoleh persetujuan, tentang rencana kerja penimbunan yang
meliputi alat-alat pemadat yang akan digunakan, cara-cara untuk mengatur kadar air,
dan bahan timbunan yang akan digunakan.

Pekerjaan timbunan dibagi menjadi 4 tipe :

Tipe I :Pekerjaan timbunan dari hasil galian saluran, jalan dan bangunan
termasuk pengangkutan sejauh 30 meter.
Tipe II :Pekerjaan timbunan dari Borrow pit dengan jarak angkut kurang dari
100 m.
Tipe III :Pekerjaan timbunan dari borrow pit dengan jarak angkut lebih dari
1000 m.
TipeIV :Pekerjaan timbunan dari borrow pit dengan jarak angkut lebih dari
1000 m.

10.17.2 Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum menempatkan material timbunan diatas pondasi atau diatas timbunan, seluruh
daerah yang akan menerima beban material timbunan harus dibasahi secara optimum
diratakan dan ditoreh (digores). Pemadatan timbunan tanggul dapat dilaksanakan dengan
alat pemadat tumbuk tangan yang disetujui Direksi. Sebelum pemadatan, material harus
dihamparkan pada lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm. Material harus
dihampar dalam keadaan kadar air yang baik dan cukup baik pengaruhnya dalam
pemadatan.

Dalam pelaksanaan pekerjaan kadar air yang optimum dapat diketahui secara kasar sebagai
berikut :

➢ Ambil segenggam tanah


➢ Kepal-kepal tanah tersebut dengan keras-keras beberapa kali
➢ Tanah dengan kandungan air yang optimum akan menghasilkan kepalan
yang mampat dan keras.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 48


Spesifikasi Umum

➢ Tanah yang terlalu basah, akibat kepalan-kepalan tersebut akan


mengeluarkan air yang membasahi telapak tangan Saudara.
➢ Tanah yang terlalu kering akan menghasilkan gumpalan-gumpalan dalam
genggaman tangan Saudara.

10.17.3 Penilaian dan Pembayaran

Penilaian untuk pembayaran semua penimbunan, pengisian, pengurugan, dan pembuatan


tanggul dilakukan berdasarkan jumlah meter kubik padat dari masing-masing material
yang ditempatkan dan dalam batas permukaan serta dimensi seperti yang ditentukan di
dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

10.17.4 Sumber Bahan Timbunan

Dalam pembangunan saluran-saluran dan tanggul-tanggul satu keseimbangan lokal dari


pada galian dan timbunan harus diusahakan sejauh mungkin. Kekurangan bahan timbunan
yang dapat dilakukan dengan mengambil dari dasar saluran, mengumpulkan atau
memasukan timbunan seperti yang diperintahkan oleh Direksi.

Bahan dapat diperoleh dengan pengalaman lokal dasar saluran pembuang yang disetujui
dibawah garis-garis dan elevisi yang ditunjukkan pada gambar, asal stabilitas tanggul-
tanggul tidak terpengaruh. Pendalaman yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada
perubahan tiba-tiba, dalam penampang saluran dan semua peralihan harus dilakukan pada
satu kemiringan dasar atau secara vertikal berbanding 10 horizontal.

Bahan dapat dikumpulkan dengan menggali untuk mendangkalkan kedalaman daerah-


daerah yang disetujui oleh Direksi didekat tanggul-tanggul. Daerah-daerah demikian harus
dibiarkan rapi dan mendrain sendiri setelah selesai.

Bila mana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan harus
ditambahkan dengan timbunan yang didatangkan, dengan bahan yang disetujui Direksi,
yang harus diusahakan Kontraktor dan dibawa kelokasi.

Untuk memenuhi kebutuhan tanah timbunan, Kontraktor boleh memakai areal pinjaman,
(borrow pit ) yang disetujui Direksi. Bahan galian dari borrow pit harus terdiri dari clay,
sandy, clay atau silty clay dan tidak boleh mengandung bahan-bahan organis atau bahan–
bahan yang merugikan. Penggalian pada borrow pit harus mendapatkan syarat-syarat
teknis yang berhubungan dengan stabiltas tanah, drainase dan pencegahan perusakan
lingkungan sekitarnya.

Segala tuntutan ganti rugi yang dilakukan oleh pihak ketiga akibat penggalian borrow pit
ini menjadi tanggungan Kontraktor.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 49
Spesifikasi Umum

Bahan timbunan tidak boleh diambil terlalu dekat kekaki tamggul, paling sedikit harus
berjarak 20 m.

10.18 Bahan-Bahan Timbunan

a. Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas cair yang kurang dari 80 dan
indeks plastisitas tidak kurang dari 25 yang akan membentuk massa yang relatif kedap
air setelah pemadatan. Bilamana kesesuaian suatu bahan diragukan, Direksi dapat
meminta diadakannya test-test untuk menentukan batas-batas Atterberg dari pada bahan
sebelum menentukan kesesuaiannya.
b. Tertimbun granular harus disetujui Direksi dan harus berisikan kurang dari 5 % berat
bahan-bahan halus yang dapat melalui saringan No. 200 (lubang 0,073 mm). Ini
janganlah berisikan batu-batu besar yang diameternya melebihi 100 mm dan harus
mempunyai suatu kadar sulphate yang dapat larut, yang kurang dari 0,5 gram per liter.

c Bahan dapat diperoleh dengan pendalaman local dasar saluran pembuang yang
disetujui dibawah garis-garis dan elevasi yang ditunjukkan pada gambar, asal stabilitas
tanggul-tanggul tidak terpengaruh. Pendalaman yang sedemikian harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak ada perubahan tiba-tiba, dalam penampang saluran
dan semua peralihan harus dilakukan pada suatu kemiringan dasar 1 secara vertical
berbanding 10 horizotal.

d. Bahan dapat dikumpulkan dengan menggali untuk mendangkalkan daerah-daerah yang


disetujui oleh direksi didekat tanggul-tanggul. Daerah-daerah demikian harus dibiarkan
dan mendrain sendiri setelah selesai.

e. Bila mana timbunan lokal yang sesuai tidak tersedia cukup, maka kekurangan harus
ditambahkan dengan timbunan yang didatangkan,dengan bahan disetujui direksi, yang
harus diusahakan kontraktor dan dibawa kelokasi.

f. Untuk memenuhi kebutuhan tanah timbunan, kontraktor boleh memakai arael


pinjaman (borrow pit) yang disetujui direksi. Bahan galian dari borrow pit harus terdiri
dari clay atau silty clay dan tidak boleh mengandung bahan-bahan organic atau bahan-
bahan yang merugikan. Penggalian dan borrow pit harus mendapatkan syarat-syarat
teknis yang berhubungan dengan stabilitas tanah, drainase dan pencegahan perusakan
lingkungan sekitarnya. Segala tuntutan ganti rugiyang dilakukan oleh pihak ketiga
akibat penggalian borrow pit ini menjadi tanggung jawab kontraktor.

g. Bahan timbunan tidak boleh diambil terlalu dekat kekaki tanggul, paling sedikit harus
berjarak 20 m.

10.19 Penyiapan Pemukaan-Permukaan Tanggul Dan Penimbunan Dalam Air

a. Kecuali dalam kolam-kolam ikan dan daerah rawa-rawa yang ditunjuk pada gambar-
gambar atau diperintahkan oleh Direksi, tanah dibawah tanggul-tanggul harus
dibersihkan, disiangi, dipotong dan dirapikan sedemikian rupa, sehingga dapat
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 50
Spesifikasi Umum

mendrain sendiri dan timbunan dapat diutempatkan dan dipadatkan dalamkeadaan


kelembaban yang terkontrol. Tanggul-tanggul harus dibangun dalam keadaan kering.

b. Bilamana permukaan tanah harus dikosrek (stripping) sampai kedalaman 150 mm,
dibasahi atau dikeringkan sebagai mana dibutuhkan dan dipadatkan kembali secara
merata sampai kepadatan yang ditetapkan untuk timbunan.semua pondasiuntuk
tanggul harus diperiksa dan disetujui oleh direksi setelah test sebelum timbunan
dimulai.

c. Dalam kolam-kolam ikan dan rawa-rawa yang direncanakan pada gambar-gambar atau
bilamana diperintahkan oleh Direksi, timbunan dapat ditempatkan dengan
penumpahan ujung (end tripping) untuk membentuk pondasi tanggul.

d. Bilamana suatu tanggul telah ada akan diperlebar atau dinaikkan, atau keduanya, atau
tanggul yang ditempatkan pada lereng, permukaan lereng harus dibuat bertangga atau
parit seperti ditunjukan pada gambar atau diperintahkan oleh Direksi dan lokasinya
harus dapat mendrain sendiri.

10.20 Konstruksi Tanggul

a. Kontraktor akan membangun semua tanggul-tanggul yang dibutuhkan sesuai dengan


spesifikasi ini pada ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan pada gambar-gambar
atau ditetapkan oleh Direksi, termasuk timbunan-timbunan yang membentuk tebing
saluran dan alur saluran, tanggul-tanggul pembuangan untuk membuang bahan-bahan
yang berlebih, timbunan untuk jalan-jalan yang dipindahkan atau dibangun kembali,
saluran-saluran irigasi dan drainase, jalan-jalan air, spur dikes dan semua timbunan
lainnya seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar atau seperti yang diperintahkan
oleh direksi.

b. Timbunan harus dibuat dalam lapisan-lapisan yang dibuat pada seluruh lebar tanggul
yang akan ditimbun. Lapisan-lapisan harus dibuat miring, untuk pembuangan air.
c. Tanah timbunan harus ditempatkan dan dipadatkandalam lapisan-lapisan yang
tebalnya ditentukan dengan pengontrolan kadar air yang seksama dan keseragaman
pemadatan atas lebar keseluruhan masing-masing lapisan.

d. Material basah dari penggalian saluran,kecuali bila tidak sesuai, dapat diizinkan untuk
timbunan meskipun membutuhkan pengeringan sebelum pemadatan.

a. Kontraktor harus merencanakan operasi penempatan timbunannya dengan


memperhitungkan lama pengeringandan pengumpulan persediaan bahan,
pencampuran dengan bahan kering, dan prosedur-prosedur lain untuk memungkinkan
bahan ditempatkan dalam timbunan dalam kadar kelembaban yang cocok agar
pemadatan efektif.

b. Pada bahan yang kering, harus ditambahkan kadar air sampai mencapai tingkat (level)
yang tepat uunntuk dapat mencapai kepadatan yang disyaratkan (ditetapkan).

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 51


Spesifikasi Umum

c. Timbunan harus diratakan pada penyelesaian permukaan untukkerapian dan kerapatan


permukaan, dengan trase yang benar, dan permukaan yang teratur. Kecuali apabila
ditentukan lain, permukaan teratas harus diselesaikan dengan memberi kemiringan
penampang 3% membuang kearah luar dari saluran.

d. Kontraktor harus melakukan tindakan keamanan yang diperlukan dalam


melaksanakan pekerjaan tanah untuk menjamin terbentuknya tebing-tebing yang
stabil.

e. Kontraktor harus mencegah terjadinya shrinkage, konsolidasi dan penurunan pada


timbunan tanah, sehingga ketinggian, lebar dan ukuran pada permukaan yang telah
diselesaikan sesuai dengan ketinggian dan ukuran-ukuran yang ditunjukkan pada
gambar.

f. Timbunan dapat dibuat/dibangun dengan penggalian mekanis dan peralatan mekanis


dan peralatan angkut, atau dengan excavator dengan mengumpulkan material secara
langsung dari galian. Timbunan yang dibuat dengan menggunakan excavator dan
peralatan hauling, sebaiknya ditempatkan dan menutup suatu ketinggian yang dapat
dijalani dan lintasan perlatan diatas timbunan selama konstruksi (pelaksanaan) akan
dijalani sehingga distribusi efek pemadatan dari peralatan memberikan keuntungan
yang paling baik. Pembangunan timbunan dengan excavator yang menimbun material
langsung dari galian, kecuali untuk timbunan yang dipadatkan, akan dibuat dalam
lapisan horizontal yang mempunyai ketebalan kira-kira kedalaman material yang
ditimbunkan dengan excavator kecuali bahwa timbunan yang membentuk tampang
saluran. Tebal maksimum pada lapisan horizontal adalah 25 cm.

10.21 Pemadatan

a. Timbunan tanah dan timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau atas
petunjuk Direksi, harus dipadatkan, dan dipadatkan pada suatu garis (jalur) tersusun
padat dan berlereng seperti yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang
ditetapkan oleh Direksi.

b. Mendahului dan selama penempatan pemasangan, material harus mempunyai kadar


air optimum yang dibutuhkan guna pemadatan atau akan ditentukan oleh Direksi, dan
kadar air harus seragam dalam setiap lapisan. Jika kadar air kurang dari optimum
untuk pemadatan, pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan
khusus dari Direksi dan kadar air akan ditambahkan dengan memerciki dan
mengerjakan kembali material dan site untuk dipadatkan. Jika kadar air lebih besar
dari kadar optimum untuk pemadatan, pelaksanaan pemadatan tidak boleh dijalankan,
kecuali dengan keputusan khusus dari Direksi sampai material mongering pada kadar
air optimum atau material harus dikeringkan dengan mengerjakan kembali,
mencampur dengan material kering atau cara-cara lain yang diizinkan.

c. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan horizontal


dengan tebal tidak kurang dari 15 cm setelah dipadatkan dan distribusi material harus
sedemikian rupa, sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari bentuk
bergelobang, berkantong, retakan,atau ketidak sempurnaan.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 52
Spesifikasi Umum

d. Penggalian dan pelaksanaan penempatan harus sedemikian rupa, sehingga material-


material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan dijamin pemadatannya dapat
mencapai tingkat terbaik untuk perembesan dan stabilitas semua type roller
pemadatan dilengkapi dengan batang-batang pembersih. Bila sheepa-foot tampin
rollerdigunakan tombol tampin dan batang pembersih, harus dipelihara sepatutnya dan
ruangan antara kaki tampin harus dijaga tetap bersih dari material yang merugika
keefektifan kerja tampin roller.

e. Untuk bebrapa bagian timbunan tanah atau timbunan kembali berdekatan dengan
bangunan, termasuk pipa-pipa beton diman pemadatan timbunan tanah atau timbunan
kembali diharuskan dan bila mana tidak memungkinkan dicapai pemadatan yang
memadai dengan peralatan rolling, timbunan tanah atau timbunan kembali harus
dipadatkan dengan tampers mekanis pada berat yang sesuai, sehingga pemadatan
dapat tercapai pada tingkat yang sama atau mendekati timbunan tanah atau timbuan
kembali yang disyaratkan. Kedalaman lapisan-lapisan yang dipadatkan dan kadar air
material yang ditempatkan didekat bangunan harus lebih diutamakan dan perhatian
khusus harus diberikan untuk menjamin pengikatan yang memadai pada material
dengan batasan timbunan dipadatkan. Kontraktor harus memperhatikan kerusakan-
kerusakan pada bangunan yangdisebabkan oleh pelaksanaan tersebut dan
menempatkan atau memadatkan timbunan atau timbunan kembali material yang
menghubungkan bangunan-bangunan dan kerusakan-kerusakan bangunan harus
diperbaiki dengan biaya sendiri dari kontraktor.

f. Material yang akan dipadatkan harus dikumpulkan dan lapisan-lapisan horizontal


yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Alat tampers tangan mempunyai berat tidak
lebih dari 15 kg dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm.
Materaialdipadatkan sampai density yang dimaksud dicapai. Tampers tangan dibuat
dari besi atau beton dan penggunaan kayu atau pohon kelapa tidak diizinkan. Metode
pemadatan harus diberitahukan dan disetujui oleh Direksi.

g. Dalam menempatkan dan memadatkan timbunan kembaliatau timbunan tanah yang


berhubungan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan
seksama pada kedua sisi pipa dan dipukul (dipadatkan) disekitar pipa sehingga
mnerupakan perletakan pipa yang kuat untuk menjaga kelurusan dan ketinggian.
Material kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang
ditetapkan dan seperti pada kedua sisi pipa untuk mencegah penggeseran pipa selama
penempatan dan pemadatan marerial didekatnya.

h. Bilamana timbunan akan dibangun melintang jalan air yang ada terlalu dalam untuk
dikeringkan atau melintang kolam ikan dan daerah rawa seperti direncanakan dalam
gambar, penimbunan sampai ketinggian 200 mm diatas permukaan air dapat
dilakukan dengan cara end tipping.bilamana timbunan hanya dilakukan untuk jalan,
material untuk end tipping kedalam air harus berbutir kasar. Bilamana timbunan
diperuntukkan pengaman banjir atau lereng saluran, untuk end tipping harus
digunakan material yang cocok dengan spesifikasi. Semua lapisan-lapisan yang
berikutnya harus bersatu sesuai kebutuhan pemadatan.

i. Kwalitas pemadatan pada timbunan dibagi atas 2 klas seperti diterangkan dibawah ini:
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 53
Spesifikasi Umum

Klas A1
Pemadatan dilakukan dalam lapisan-lapisan setebal 20 cm. Derajat kepadatan ditentukan
berdasarkan persentase berat isi kering (dry desity) tanah yang dipadatkan dilapangan
terhadap berat isi meksimum (maximum dry density) hasil test proctor untuk tanah yang
sejenis dan besarnya minimal 95 %.
Direksi dapatjuga memutuskan untuk mengetes pemadatan dengan mempergunakan
truck, secara mestinya jika sebuah truck dengan bobot total 7,5 ton melalui jalan yang
dipadatkan tersebut, bekas roda tidak akan ada terlihat pada jalan tersebut.

Klas A2
Pemadatan dilakukan dalam lapisan-lapisan setebal 20 cm. Derajat kepadatan ditentukan
seperti diatas dan besarnya minimum 90 % proctor.
Pemadatan klas A1 berlaku untuk timbunan badan jalan dan bahu jalan pelayanan untuk
timbunan tanggul saluran atau atas petunjuk direksi.
Pemadatan klas A2 berlaku untuk timbunan kembali sekitar bangunan, timbunan kembali
saluran karena adanya kesalahan pelaksanaan, timbunan dasar atau talud saluran lama,
yang dibentuk kembali atas petunjuk Direksi

10.22 Percobaan pemadatan

Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, Kontraktor harus melakukan uji coba pemadatan
kepada Direksi meliputi pelaksanaan penebaran dan pemadatan sekurang-kurangnya tiga
lapis secara berurutan dengan peralatan yang cukup sampai dengan pengujian pemadatan
dapat dilakukan. Atas dasar hasil-hasil pemadatan percobaan tersebut, type dan banyaknya
peralatan untuk pemadatan, waktu dan jumlah trip minimum untuk pemadatan dan
ketebalan hasil tanah yang ditebarkan dapat diputuskan, walaupun demikian hasil-hasil
tersebut tidak melepas kewajiban-kewajiban kontraktor untuk mencapai tingkat kepadatan
yang telah ditentukan dalam spesifikasi teknik. Jika ditemukan jenis tanah yang lain dalam
pelaksanaan pekerjaan, percobaan berikutnya harus dilakukan.

Percobaan pemadatan yang dilakukan pada timbunan tanggul atau bangunan, maka hasil
pekerjaan tersebut adalah sebagai bagian pekerjaan yang selesai, maka timbunan tersebut
harus dibongkar atas biaya Kontraktor. Tidak ada pembayaran yang diberikan untuk
percobaan yang dibuat ditempat lainnya.

10.23 Test Untuk Pemadatan

Test yang akan dilakukan pada pemadatan adalah:


a. pengeringan Penentuan kadar air (moisture cotent) dengan standard method dengan
oven.

b. Penentuan hubungan berat isi kering (Dry density) dengan kadar air maksimum
(proctor test).

c. Penentuan berat isi kering (dry density) tanah dilapangan (sand replacement method).
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 54
Spesifikasi Umum

d. Atterberg limit test akan dilakukan bila tanah untuk timbunan diragukan kwalitasnya.

Test akan dilakukan oleh laboraturium pemeriksaan tanah PU di Padang atau


laboraturium tanah lainnya yang ditunjuk direksi.

Pengujian material timbunan selama pelaksanaan ditentukan sebagai berikut :

(a) Analisa Ukuran Butir

Sesuai ketentuan, sekali setiap 50.000 meter kubik timbunan atau setiap kali
pemindahan lokasi pengambilan material timbunan atau rata-rata sekali
dalam sebulan.

(b) Pengujian hubungan Kadar Air – Berat Volume

Sekali setiap 50.000 meter kubik timbunan atau setiap kali perpindahan
lokasi pengambilan material timbunan atau rata-rata sekali dalam sebulan.

(c) Pengujian Kadar Air

Dua kali sehari, pagi dan siang hari atau ditetapkan Direksi.

Pengujian tanah harus dibuat sesuai dengan ketentuan standard menurut didalam
spesifikasi Umum dan persetujuan direksi teknis.

10.24 Lapisan Kedap Air

Bahan untuk lapisan kedap air berupa tanah liat dengan koefisien permeabilitas campuran
antara bahan berbutir kasar yang bergradasi baik dengan tanah berbutir halus yang dapat
melalui saringan No. 200 (bukan 0,037 mm) lebih dari 35 %.
Bahan tidak boleh tercampur dengan batu ukuran lebih besar 50 mm. Tanah berbutir
halus yang melewati saringan No. 200 harus mempunyai batas cair (liquid limit) kurang
dari 35 % dan indek plastisitas (plasticity index) lebih besar 10 %.

10.25 Pengangkutan

Pengangkutan pada penggalian dan pengambilan material selain dari material yang digali
dengan hidrolis dredging, yang diambil berlebihan pada jarak pengambilan bebas
dikategorikan sebagai overhaul dan akan dimasukkan dalam unit rate (harga satuan).
Pengambilan akan ditentukan oleh Direksi, digali dan ditempatkan sesuai dengan yang
diizinkan dalam spesifikasi ini.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 55


Spesifikasi Umum

10.26 Pengukuran Dan Pembayaran

a. Harga-harga satuan yang ditendarkan dalam Bill off Quantities untuk berbagai intem
pekarjaan tanah meliputi biaya pemakaian semua tenaga kerja, perlengkapan, bahan,
pengangkutan dan lain-lain yang diperlukan untuk membuat pekerjaan sesuai
spesifikasi teknis.

b. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pembesihan, dibuat menurut batas-batas


yang ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi. Pembayaran akan dibuat
menurut harga satuan tiap meter persegi, dimana harga ini termasuk semua biaya
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam spesifikasi ini.

c. Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan stripping dibuat menurut batas-batas yang


ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi.pembayaran akan dibuat
menurut harga satuan tiap meter persegi, dimana harga ini termasuk semua biaya
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam spesifikasi ini.

d. Pengukuran untuk pembayaran galian bangunan dibuat menurut banyaknya bahan


yang digali hanya pada batas-batas, bentuk dan ukuran-ukuran yang terlihat dalam
gambar atau perubahan-perubahan yang diperintahkan Direksi. Pengukuran untuk
pembayaran timbunan dan pemadatan dibuat menurut ukuran dan ketinggian seperti
yang ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah Direksi, dengan derajat kepadatan
seperti yang ditetapkan dalam spesifikasi ini. Pembayaran galian dan timbunan dibuat
menurut harga satuan tiap meter kubik, dimana harga-harga ini temasuk semua biaya
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan dalam spesifikasi ini.

e. Tidak ada pembayaran tambahanuntuk galian atau timbunan yang dibuat kontraktor
untuk tujuan dan alas an memudahkan kontraktor bekerja, perbaikan kembali galian
dan timbunan yang rusak karena operasi kontraktor atau perbaikan kembali galian dan
timbunan yang berlebihan.

10.27 Urugan Kembali (Backfill)

a. Timbunan kembali yang direncanakan pada gambar atau atas petunjuk Direksi, harus
dipadatkan, dipadatkan pada suatu garis (jalur) tersusun padat dan berlereng seperti
yang ditunjukkan pada gambar atau seperti yang diterapkan oleh Direksi.

b. Mendahului dan selama penempatan pelaksanaan, material harus mempunyai kadar air
optimum yang dibutuhkan guna pemadatan atau akan ditentukan oleh Direksi, dan kadar
air harus seragam dalam lapisan. Jika kadar air kurang dari optimum untuk pemadatan,
pemadatan tidak boleh dilaksanakan, kecuali dengan persetujuan khusus Direksi dan
kadar air akan ditambahkan dengan memerciki dan mengerjakan kembali material pada
site untuk dipadatkan. Jika kadar air lebih besar dari kadar optimum untuk pemdatan,
pelaksanaan pemadatan tidak boleh dijalankan, kecuali dengan keputusan khusus dari
Direksi sampai material mengering pada kadar air optimum atau material harus
dikeringkan dengan mengerjakan kembali, mencampur dengan material kering atau cara
– cara lain yang diizinkan.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 56
Spesifikasi Umum

c. Material yang dipadatkan harus ditimbun (dikumpulkan) dalam lapisan horizontal


dengan tebal tidak kurang dari 15 cm sesudah dipadatkan dan distribusi material harus
sedemikian rupa, sehingga pemadatan material akan homogen dan bebas dari bentuk
gelombang, berkantong, retakan, atau ketidak sempurnaan.

d. Penggalian dan pelaksanaan penempatan harus sedemikian rupa, sehingga material –


material bila dipadatkan akan cukup tercampur dan dijamin pemadatannya dapat
mencapai tingkat terbaik untuk perembesan dan stabilitas semua type roller, pemadatan
dilengkapi dengan batang – batang pembersih. Bila sheeps foot tampin roller
digunakan tombol tampin dan batang pembersih, harus dipelihara sepatutnya dan
ruangan antara tampin harus dijaga tetap bersih dari material yang merugikan
keefektifan kerja tampin roller.

e. Untuk beberapa bagian timbunan atau timbunan kembali berdekatan dengan bangunan,
termasuk pipa – pipa beton, dimana diharuskan dan bilamana tidak memungkinkan
dicapai pemadatan yang memadai dengan peralatan rolling, timbunan tanah atau
timbunan kembali harus dipadatkan dengan tempers mekanis pada berat yang sesuai,
sehingga pemadatan dapat tercapai pada tingkatan yang sama atau mendekati timbunan
tanah atau timbunan kembali yang diisyaratkan. Kedalaman lapisan – lapisan yang
dipadatkan dan kadar air material yang ditempatkan dekat bangunan harus lebih
diutamakan dan perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin pengikatan yang
memadai pada material dengan batasan timbunan dipadatkan. Kontraktor harus
memperhatikan kerusakan – kerusakan pad bangunan yang disebabkan oleh
pelaksanaan tersebut dan menempatkan atau memadatkan timbunan atau timbunan
kembali material yang menghubung bangunan – bangunan dan kerusakan – kerusakan
bangunan harus diperbaiki dengan biaya sendiri dari Kontraktor.

f. Material yang akan dipadatkan harus dikumpulkan dan lapisan – lapisan horizontal
yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Alat tamper tangan mempunyai berat tidak lebih
dari 15 kg dan tinggi jatuh untuk menyelesaikan pekerjaan adalah 30 cm. Material
dipadatkan sampai density yang dimaksud dicapai. Tamper tangan dibuat dari besi atau
beton dan penggunaan kayu atau pohon kelapa tidak diizinkan. Metode pemadatan
harus diberitahukan dan disetujui oleh Direksi.

g. Dalam menempatkan dan memadatkan timbunan kembali atau timbunan tanah yang
berhubungan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan
seksama pada kedua sisi pipa dan dipukul (dipadatkan) disekitar pipa sehingga
merupakan perletakan pipa yang kuat untuk menjaga kelurusan dan ketinggian. Material
kemudian harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lajuran seperti yang ditetapkan dan
seperti pada kedua sisi pipa untuk mencegah penggeseran pipa selama penempatan dan
pemadatan material didekatnya.

h. Bilamana timbunan akan dibangun melintang jalan air yang ada yang terlalu dalam
untuk dikeringkan atau melintang kolam ikan dan daerah rawa seperti direncanakan
dalam gambar, penimbunan sampai ketinggian 200 m diatas permukaan air dapat
dilakukan cara dengan end tripping. Bilamana timbunan hanya dilakukan untuk jalan,
material untuk end tripping kedalam air harus berbutir kasar. Bilamana timbunan
diperuntukkan pengaman banjir atau lereng saluran, untuk end tripping harus digunakan
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 57
Spesifikasi Umum

material yang cocok dengan spesifikasi. Semua lapisan – lapisan yang berikutnya harus
bersatu sesuai kebutuhan pemadatan.
unTrang Web nay coi cung hay, vao coi thu di
http://www.freewebtown.com/nhatquanglan/index.html

10.28 Perkerasan Jalan Inspeksi

Perkerasan jalan inspeksi dibuat untuk jalan inspeksi sesuai yang diberikan dalam gambar.
Jalan inspeksi direncanakan terbuat dari campuran pasir dan batu kerikil (sirtu) yang
dipadatkan dengan ketebalan tiga puluh (30) cm.

Jika tidak ditentukan lain, material untuk perkerasan jalan berupa kerikil alam (diameter 10
sampai 20 mm), pasir dan batu pinggir (diameter 200 sampai 250 mm) dari borrow pit
yang disetujui Direksi. Material yang dipakai harus bersih dari humus, rumput, tunggul,
sisa-akar dan material organik lain yang mudah busuk.
Pemadatan perkerasan inspeksi (sirtu), harus dilaksanakan sesuai spesifikasi yang ada
dengan ukuran, elevasi dan tingkat kepadatan sesuai gambar atau petunjuk Direksi.

Penempatan dan penebaran dimulai dari awal penggilasan dan menerus, kecuali ditetapkan
lain oleh Direksi. Sesudah material ditebar, diaduk dan ditambah air jika perlu untuk
mendapatkan kadar air optimum. Penggilasan dilakukan dengan mesin yang disetujui
Direksi.

Pengukuran untuk pembayaran, pekerjaan perkerasan sirtu dibuat berdasarkan luas


perkerasan yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi, dan pembayarannya
dibuat berdasarkan harga satuan per meter persegi seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, mencakup semua biaya pengadaan, memuat, mengangkut, menebar
dan memadatkan material berikut upah pekerja, peralatan dan pekerjaan lain yang terkait.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 58


Spesifikasi Umum

BAB VI

PEKERJAAN KAYU

6.1 Bahan Kayu

a. Semua kayu yang akan digunakan untuk konstruksi tetap (permanen) harus memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam bab II “Bahan-bahan
Bangunan”. Kayu yang akan digunakan sebagai konstruksi yang sering dikenai air
atau terendam, harus berasal dari jenis kayu pilihan yang cukup keras.
b. Semua kayu yang akan digunakan sebagai konstruksi tetap, harus dijaga hati-hati dan
tidak digunakan untuk konstruksi sementara (pembantu) kecuali dengan izin Direksi.
a. Kayu-kayu harus disusun dengan rapi/teratur. Penempatan susunan kayu tersebut
harus diletakkan diatas bangku-bangku kayu dengan ketebalan sekurang-kurangnya
30 cm diatas permukaan tanah, untuk mencegah pengaruh kelembaban tanah.
Susunan/timbunan kayu harus teratur sedemikian rupa sehingga memungkinkan
adanya sirkulasi udara bebas. Susunan kayu tersebut harus terlindung dari pengaruh
cuaca dengan memakai penutup/ pelindung yang disetujui Direksi.
b. Alat-alat penyambung, pelat-pelat penyambung dan penguat/perkuatan sambungan
yang akan dipergunakan pada pekerjaan-pekerjaan tetap harus dari bahan baja. Paku,
sambungan-sambungan pengikat, baut-baut, pasak, ring, dan skrup-skrup harus
digalvanisir.

6.2 Kwalitas Hasil Kerja

a. Semua bagian kayu harus dipotong dengan ukuran yang tepat dan semua bagian
sambungan-sambungan harus terpasang tepat pada tempatnya.
Bagian-bagian kayu yang rusak karena pengangkutan atau karena pemasangan, harus
dipindahkan dan diganti dengan kayu kayu lain yang baik.

b. Semua bagian kayu harus diter 2 kali jalan sebelum dipasang. Bidang kayu yang
berhubungan dengan beton, pasangan batu atau logam harus dilapisi dengan lapisan
ter.

6.3 Baut Dan Pasak Kayu

e. Ukuran baut sesuai dengan gambar, panjang baut diukur dari kepala baut bagian
bawah sampai ujungnya. Lubang baut atau pasak kayu harus lebih besar kira-kira 1 -
1,5 mm dari pada ukuran baut dan pasak kayu yang akan digunakan.
f. Ring baut atau skrup harus digunakan pada semua sambungan kayu. Ring harus
terbuat dari bahan baja yang sesuai dan harus dipasang pada semua tempat-tempat
yang telah ditentukan. Semua baut-baut/skrup-skrup harus dipasang dengan baik agar
tidak mudah lepas/bergerak selama dipasang.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 59
Spesifikasi Umum

6.4 Pintu Pengatur

a. Seperti tercantum pada gambar, kontraktor harus melaksanakan sesuai dengan


rencana lengkap seperti yang ditunjukkan gambar-gambar detail. Pintu-pintu yang
telah seledsai dibuat, sebelum diangkat ketempat pemasangan, terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan tertulis dari direksi.

b. Pintu-pintu pengatur harus dibuat sesuai dengan gambar dan harus mudah/lancar
digerakkan turun naik pada kerangkanya. Lebar pintu harus tepat dan ukurannya
sesuai dengan gambar.

c. Kerangka tiang – tiang pintu kayu, pada hubungannya dengan beton harus diangker
atau dengan cara lain yang disetujui Direksi. Ukuran lubang-lubang sambungan harus
sesuai sehingga kerangka tiang-tiang pintu dapat terpasang dan dapat dilepaskan tanpa
susah payah.

d. Kerangka tiang baja tidak harus dihubungkan dengan bagian dari bangunan-bangunan
beton. Alur untik bagian-bagian kerangka tiang harus dipersiapkan dan kerangka tiang
harus dipersiapkan dengan teliti dan tepat pada alurnya serta telah betul-betul
diperiksa dan harus terpasang dengan kuat/kaku.

e. Besi pengikat dan besi pengangkut pintu, harus dipasang sesuai dengan rencana
gambar. Besi pengangkut daun pintu dan alirnya harus diberi pelumas sesudah
dipasang.

6.5 Balok Sekat

Balok sekat kayu diperlukan pada bangunan pengambilan, bangunan penguras, bangunan
pembilas, pintu – pintu banjir, dan sebagainya. Harus direncanakan, dibuat, dan diawetkan
oleh Kontraktor dengan bahan bitumen disetujui sesuai gambar atau petunjuk Direksi.

Bahan kayu akan digunakan balok sekat harus dari jenis kelas II (dua) dengn kualitas
sesuai dengan standar Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961, NI-5 atau SNI
2002 dan harus disetujui Direksi. Kontraktor harus memotong dan menyerut dengan ketam
sesuai dengan petunjuk Direksi. Pekerjaan untuk balok sekat harus sesuai dengan kualitas
yang disetujui dan dicat sesuai dengan Klausul Pengecatan.
6.6 Pekerjaan Pemancangan Dengan Tiang Pancang Kayu

Jenis kayu yang akan digunakan adalah jenis mutu yang baik, lurus, keras dengan bentuk
persegi pada ujungnya, tahan cuaca dan tidak terdapat serat-serat (serat-serat melintang
tidak melebihi 0,5 kelilingnya. Retak-retak, bengkak-bengkak, keropos (keropos tidak
boleh lebih dari 1/3 diameter rata-rata), mata kayu ( mata kayu tidak lebih dari 10 cm).

g. Pengawetan Kayu Untuk Tiang Pancang

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 60


Spesifikasi Umum

Bila dalam gambar rencana tercantum penggunaan tiang-tiang yang diawetkan, maka
sejumlah tiang-tiang harus diawetkan betul-betul.
Semua potongan-potongan yang dibuat pada tiang yang diawetkan harus dilapisi dengan
Creosote sebayak 2 kali sampai tiang-tiang tersebut tidak berubah bentuk.

h. Pemancangan

Tiang pancang kayu harus dipancangkan pada tempat-tempat dan ketinggian seperti yang
tercantum pada gambar atau sesuai dengan perintah Direksi. Berat penumbuk harus
terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
Tinggi jatuh tidak lebih dari 2 meter dan tinggi jatuh yang akan dipakai harus mendapat
persetujuan Direksi.

i. Rumus Yang Digunakan Untuk Kekuatan Tiang Pancang Adalah:

16,66
P= WH
S + 2,54

Dimana:
P = Kapasitas bahan yang diizinkan dalam kg
W = Berat (kg) setiap pukulan hamer
H = Tinggi jatuh dari hamer
S = Rata-rata masuknya tiang (cm) setiap pukulan paling tidak rata-rata 5-10 kali
pukulan hamer.

j. Pemotongan Pengirisan Kepala Tiang

Sesudah tiang-tiang terpancang pada tempat-tempat yang telah ditentukan, dan telah
disetujui oleh direksi, maka kepala tiang harus dipotong sampai yang ditunjukkan pada
gambar.

6.7 Pengukuran Dan Pembayaran

Semua pekerjaan dengan harga satuan yaitu untuk harga bahan, pembuatan,
pengangkutan, dan sebagainya, sesuai dengan spesifikasi.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 61


Spesifikasi Umum

BAB VII

PEMBONGKARAN STRUKTUR YANG ADA

7.1 Umum

7.1.1 Uraian
a. Pekerjaan ini harus mencakup pembongkaran, baik keseluruhan ataupun sebagian, dan
pembuangan dari jembatan yang ada, gorong-gorong, tembok kepala dan apron,
bangunan, tembok, lining dan struktur lain yang diperlukan untuk dibongkar untuk
memungkinkan pembangunan atau perluasan atau perbaikan dari strukur yang
memiliki fungsi yang sama seperti struktur yang lama (atau bagian dari struktur) yang
akan dibongkar.
b. Pekerjaan harus juga meliputi pemindahan yang memenuhi syarat dari material
bongkaran dalam Pasal 13.1.1 diatas, yang meliputi baik pembuangan atau
pengangkatan, penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan pengamatan terhadap
kerusakan dari material yang ditentukan oleh Direksi Tekhnik.

7.1.2 Pelaporan

Seluruh material yang dibongkar yang ditentukan oleh Direksi Tekhnik untuk diangkat
harus segera diukur menyusul pekerjaan bongkaran dan suatu catatan tertulis yang
memberikan data lokasi semula, bahan, kondisi dan kwantitas dari material harus
dilaporkan kepada Direksi Tekhnik.

7.1.3 Kewajiban Kontraktor Mengangkat Material dan Struktur yang Ada

Bila pelebaran, perpanjangan atau peningkatan lain terhadap suatu jembatan, gorong-
gorong memerlukan pembongkaran lantai, gelegar, tembok kepala,lining, pintu air atau
bagian struktur lainnya, pembongkaran tersebut harus dilaksanakan tanpa menimbulkan
kerusakan pada, atau kehilangan dari bagian yang diangkat atau yang sementara dibongkar,
atau setiap kerusaakan pada bagian dari struktur yang akan dipertahankan yang disebabkan
oleh keteledoran kontraktor, harus diperbaiki kembali atas biaya kontraktor.

7.1.4 Pengaturan Pembuangan Sisa-Sisa

Kontraktor harus melakukan seluruh pengaturan yang diperlukan dengan pemilik tanah dan
memikul seluruh biaya, untuk memperoleh lokasi yang sesuai untuk pembuangan akhir
sisa material dan untuk penyimpanan sementara material yang diangkat.

7.1.5 Pengaturan Untuk Lalu Lintas

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 62


Spesifikasi Umum

Jembatan, gorong-gorong dan struktur lain yang digunakan oleh lalu lintas tidak boleh
dibongkar sampai pengaturan yang baik telah dilakukan untuk keperluan lalu lintas,
pemeliharaan lalu lintas.

7.2 Tata Cara Pembongkaran

7.2.1 Pelepasan Struktur

a. Jembatan baja dan jembatan kayu, bila dipersyaratkan oleh Direksi Tekhnik untuk
diangkat, harus secara hati-hati dilepas tanpa rusak.

b. Jembatan kayu dengan bentang lebih besar dari 2.0 m atau bagian yang diperlukan untuk
diubah atau terganggu karena Pekerjaan harus secara hati-hati dilepas seperlunya dan
dibangun kembali dengan bahan semula. Struktur kayu dengan dua perletakan dengan
bentang kurang dari 2.0 m yang berada dalam tempat kerja harus secara hati-hati
dibongkar dan diserahkan kepada pemilik atau jika tidak dipindahkan sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Tekhnik.

7.2.2 Pembongkaran Struktur

a. Terkecuali diperintahkan lain, bangunan bawah dari struktur yang ada harus dibongkar
sanpai dasar sungai asli dan bagian yang tidak terletak pada sungai harus dibongkar
paling sedikit 30 cm dibawah permukaan tanah aslinya. Bila sebagian yang ada dalam
batas struktur yang ada seluruhnya atau sebagian yang ada dalam batas baru, maka
bagian tersebut harus dibongkar seperlunya untuk memungkinkan pembangunan dari
struktur yang diusulkan dan setiap lubang atau rongga harus harus diurug dan dipadatkan
hingga memuaskan Direksi Tekhnik.

b. Peledakan atau operasi lainnya yang diperlukan untuk pembongkaran dari struktur yang
ada atau hambatan yang dapat merusak seperti batu besar, untuk konstruksi baru, harus
diselesaikan sebelum penempatan dari setiap pekerjaan baru disekitarnya, terkecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Tekhnik.

7.3 Pemindahan Dari Material Pembongkaran

7.3.1 Material Yang Diangkat

a. Seluruh material yang diangkat tetap merupakan milik dari pemilik yang sah sebelum
pekerjaan pembongkaran dilakukan. Tidak ada material bongkaran yang menjadi milik
Kontraktor.

b. Seluruh material yang diangkat harus disimpan sebagaimana diminta oleh Direksi
Tekhnik
c. Terkecuali dicabut secara tertulis oleh Direksi Tekhnik, seluruh beton yang dibongkar
yang ukurannya cocok untuk pasangan batu besar (rip rap) dan tidak diperlukan untuk
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 63
Spesifikasi Umum

penggunaan tersebut pada proyek, harus ditimbun pada lokasi yang ditunjukkan oleh
Direksi Tekhnik.

7.3.2 Material Buangan

Material dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau diangkat dapat
dibakar atau dikubur atau jika tidak dibuang seperti yang disetujui oleh Direksi Tekhnik.

7.4 Pengukuran Dan Pembayaran

7.4. 1Pengukuran dan Pembayaran dari Pekerjaan Pembongkaran

a. Tidak ada pengukuran atau pembayaran terpisah akan dilakukan untuk tiap pekerjaan
pembongkaran.

b. Pembongkaran yang dilaksanakan dalam Pasal ini harus dipandang merupakan bagian
integral dari konstruksi atau perbaikan dari struktur atau perkerasan atau lapisan
pasangan batu atau gorong-gorong atau pipa atau saluran, dan biaya dari pekerjaan harus
dipandang telah dicakup dalam harga yang dimasukkan dalam Jadwal Penawaran untuk
bermacam-macam material struktur yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi baru
maupun perbaikan.

7.4.2 Pengukuran dan Pembayaran dari Material Bongkaran yang Dimasukkan ke


dalam Pekerjaan Baru

Material yang didapat dari pekerjaan bongkaran yang disetujui oleh Direksi Tekhnik untuk
digunakan dalam pekerjaan baru dalam kontrak harus diukur dan dibayar seperti bahan
baru yang akan digunakan, seperti yang diuraikan dalam pasal yang bersangkutan dari
Spesifikasi ini untuk bahan material yang baru dan pada harga satuan yang dimasukkan
dalam Daftar Penawaran untuk mata Pekerjaan yang bersangkutan.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 64


Spesifikasi Umum

BAB VIII

PEMBESIAN POLOS DAN ULIR

8.1 Umum

8.1.1 Uraian
c. Pekerjaan pembesian dilaksanakan bersamaan / beriringan dengan pekerjaan
bekisting,dilaksanakan sesuai gambar kerja dan petunjuk direksi, diawali dengan
pekerjaanmemotong dan membentuk tulangan dengan berpedoman pada gambar
kerja yang sudahdisetujui oleh Direksi.

d. Pembengkokan dilakukan dengan menggunakan kunci penekuk yang sesuai dengan


ukuran diameter besi tulangan. Setelah semua kebutuhan penulangan telah
terpenuhi sesuai dengan bentuk dan ukuran masing-masing maka dilanjutkan
dengan merangkai besi yang dilakukan diatas / dalam bekisting.

8.1.2 Pelaporan

Seluruh material yang Besi yang datang yang ditentukan oleh Direksi Tekhnik dan di
check oleh direksi

8.1.3 Syarat syarat Pekerjaan Pembesian

➢ Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhiPBI-71, NI-2, SII 0136 dan SNI 07.
➢ Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkankotoran, Lumpur, oil, cat, karat, percikan adukan atau lapisan lain
yang dapatmengurangi atau merusak pelekat dengan beton.
➢ Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat
pengikatsehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran
➢ Besi tulangan ulir maupun besi polos, harus sesuai dengan ketentuan
standard,dalam Spesifikasi Umum dan table berikut ini :

➢ Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama disetiap
bagian besi tulangan itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan di lokasi
pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen diameter yang
telah ditentukan besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak, kotoran dan cat-
cat pembuatannya.
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 65
Spesifikasi Umum

➢ Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih


dahulu berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh Direksi pembengkokan
tulangan harus dilakukan menggunakan kunci penekuk yang cocok dengan tiap
ukuran besi tulangan serta harus mengikuti aturan dan pemasangannya harus sesuai
dengan gambar kerja. Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat
pembengkokan terjadi keretakanpada tekukan, maka besi harus diganti. Sambungan
besi / overlap ujung sambungan besi harus paling sedikit 40 x diameter besi.
➢ Selama pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian, besi tulangan yang telah
rangkai sebelum pengecoran harus terlindungi dari pengaruh cuaca sampai saat
pengecoran

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 66


Spesifikasi Umum

BAB IX

PEKERJAAN PEMANCANGAN MINIPILE

9.1 Umum

9.1.1 Uraian
e. Tiang Pancang Minipile Terbuat dari Beton Mutu K225 yang di cor ditempat
diukur untuk pemancangan sebagai jumlah meter panjang dari tiang pancang yang
diterima dan tertinggal dalam struktur yang telah selesai. Panjang dari masing-
masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang pancang sampai sisi bawah pile
cap untuk tiang pancang yang seluruh panjangnya masuk ke dalam tanah, atau dari
ujung tiang pancang sampai permukaan tanah untuk tiang pancang yang hanya
sebagian panjangnya masuk ke dalam tanah Pembengkokan dilakukan dengan
menggunakan kunci penekuk yang sesuai dengan ukuran diameter besi tulangan.
Setelah semua kebutuhan penulangan telah terpenuhi sesuai dengan bentuk dan
ukuran masing-masing maka dilanjutkan dengan merangkai besi yang dilakukan
diatas / dalam bekisting.
f. Ukuran Pancang minipile adalah penampang persegi 15 x 15 cm
g. Besi yang di gunakan untuk minipile adalah besi utam Diameter 10 mm dan untuk
sengkang diameter 8 mm, serta selimut beton setebal 3 cm
h. Untuk kedalaman minipile dari bawah pondasi plat menerus ke dalam tanah adalah
5,3 m
i. Untuk pancang minipile yang akan di cor adalah 5,8 m sampai ke sepatu ujung
minipile
j. Besi tiang minipile harus di lebihkan ke dalam pondasi plat menerus sepanjang 50
cm/40D
k. Pada saat pemancangan minipie digunakan alat excavator untuk melakukan
penetrasi minipile ke dalam tanah.

9.1.2 Pelaporan

Seluruh material yang datang yang ditentukan oleh Direksi Tekhnik dan di check oleh
direksi

9.1.3 Syarat syarat Pekerjaan

➢ Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhiPBI-71, NI-2, SII 0136 dan SNI 07.
➢ Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk
menghilangkankotoran, Lumpur, oil, cat, karat, percikan adukan atau lapisan lain
yang dapatmengurangi atau merusak pelekat dengan beton.
➢ Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat
pengikatsehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 67


Spesifikasi Umum

➢ Besi tulangan ulir maupun besi polos, harus sesuai dengan ketentuan
standard,dalam Spesifikasi Umum dan table berikut ini :
➢ Beton Harus Mutu K225

➢ Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama disetiap
bagian besi tulangan itu. Diameter rata-rata besi tulangan yang digunakan di lokasi
pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) persen diameter yang
telah ditentukan besi tulangan harus bersih dari serpihan, minyak, kotoran dan cat-
cat pembuatannya.
➢ Pemotongan dan pembengkokan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih
dahulu berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh Direksi pembengkokan
tulangan harus dilakukan menggunakan kunci penekuk yang cocok dengan tiap
ukuran besi tulangan serta harus mengikuti aturan dan pemasangannya harus sesuai
dengan gambar kerja. Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat
pembengkokan terjadi keretakanpada tekukan, maka besi harus diganti. Sambungan
besi / overlap ujung sambungan besi harus paling sedikit 40 x diameter besi.
➢ Selama pemotongan, pembengkokan, serta perangkaian, besi tulangan yang telah
rangkai sebelum pengecoran harus terlindungi dari pengaruh cuaca sampai saat
pengecoran

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 68


Spesifikasi Umum

BAB X

PEKERJAAN LAIN – LAIN

10.1 Pipa PVC

Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipa PVC (Poly Vinyl Cloride) untuk pipa-
pipa lubang pembuang seperti yang tercantum pada gambar-gambar atau petunjuk Direksi.

Pipa PVC untuk lubang pembuang harus mempunyai diameter 100 (seratus) milimeter
seperti yang tercantum pada gambar, atau ditetapkan oleh Direksi.

Pipa PVC harus terbuat dari merek yang terkenal yang dapat disetujui Direksi dan
dipasang pada posisi yang betul pada bangunan tanpa adanya perubahan selama
pengecoran beton seperti yang tercantum pada gambar atau seperti yang diperintahkan oleh
Direksi.

Pengukuran untuk pembayaran terhadap pengadaan, pemasanan pipa PVC harus dibuat
sesuai dengan panjang pipa PVC yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi.
Pembayaran pipa PVC dibuat berdasarkan harga satuan permeter panjang seperti yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang mencakup semua biaya pengadaan dan
pemasangan pipa PVC seperti diuraikan diatas.

10.2 Lubang DrainasI PVC

Lubang drainasi PVC diperlukan pada drainasi dinding penahan tanah atau bangunan yang
terbuat dari pipa PVC dengan diameter 50 (lima puluh) milimeter dan katub bola. Pipa
PVC pada lubang drainasi harus tembus air seperti terlihat pada gambar atau ditetapkan
oleh Direksi. Gradasi filter campuran pasir dan kerikil harus sesuai dengan gambar atau
ditetapkan oleh Direksi.

Pengukuran untuk pembayaran lubang drainasi PVC dibuat sesuai dengan jumlah set
lubang drainasi yang dilaksanakan sesuai gambar atau petunjuk Direksi. Pembayarannya
dibuat berdasarkan harga satuan perbuah seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitias
dan Harga, mencakup upah pekerja, material, peralatan termasuk pengadaan, transportasi
pipa PVC dan pemasangan filter pasir dan kerikil.

10.3 Nomenklatur / Papan Nama Bangunan

Kontraktor harus memasang nomenklatur pada bendung dan pada setiap bangunan dengan
ukuran, isi keterangan dan letak pada bangunan sesuai dengan petunjuk Direksi.

Papan nama dibuat dari marmar dengan penulisan standar sebagai ditetapkan Direksi dan
harus ditempatkan pada dinding tegak atau miring pada bagunan pada sisi diseberang jalan
inspeksi atau menurut Direksi. Huruf-huruf harus mudah dibaca dan dilihat.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 69


Spesifikasi Umum

Pengukuran untuk pembayaran pembuatan, pengangkutan dan pemasangan papan nama


dibuat berdasarkan jumlah yang terpasang pada bangunan. Pembayaran pekerjaan dibuat
berdasarkan harga satuan perbuah dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 70


Spesifikasi Umum

BAB XI

ANALISA YANG DIGUNAKAN

A.Pekerjaan Persiapan
1.Uitset / Pengukuran Ulang
Harga Satuan adalah Lumsump

2.Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat

No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 - 0
2 - 0
3 - 0
4 - 0
5 - 0

B Bahan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

C Peralatan
Exavator 80 -140 Hp ( Mobilisasi dari
1 Unit 1,0000
Padang )
2 Concrete Vibrator Unit 1,0000
3 Stamper Unit 1,0000
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 71


Spesifikasi Umum

3.Penyelenggaraan SMK3

NO. URAIAN SAT VOLUME WAKTU

1 2 3 4

1 Penyiapan RK3K terdiri atas


a. Pembuatan Manual,Prosedur,Instruksi kerja,izin kerja Set 1,00 1,00
b. Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) Org 10,00 1,00

2 Sosialisasi dan Promosi K3


a. Pengarahan K3 Org 10,00 1,00
b. Spanduk (barner) Lbr 2,00 1,00
c. Papan Imformasi K3 Bh 2,00 1,00

3, Alat Pelindung Kerja


a. Pagar Pengaman (Guard Railling) Ls - 1,00
b. Pembatas Area (Reistricted Area) Ls - 1,00

4 Alat Pelindung Diri


a. Topi Pelindung (Safeti helmet) Bh 10,00 1,00
b. Sarung Tangan Psg 10,00 1,00
c. Sepatu Keselamatan (Rubber safeti) Psg 10,00 1,00
d. Rompi Keselamatan Bh 10,00 1,00

5, Asuransi dan Perijinan


a. BPJS ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja ls 1,00 1,00
(Berdasarkan Kepmenaker No:44 tahun 2015
b. Surat Izin kelaikan Alat Alat/Ken - -
c. Surat Izin Operator Lbr/ken - -

5, Personil K3
a. Petugas K3 OB - -

6, Fasilitas Sarana Kesehatan


a. Peralatan P3K Ls 1,00 1,00

7, Rambu-Rambu
a. Rambu Petunjuk Bh 2,00 1,00
b. Rambu Peringatan Bh 2,00 1,00
d. Rambu Imformasi Bh 2,00 1,00
e. Rambu Pekerjaan Sementara Bh 2,00 1,00

8, Pengendalian Resiko K3
a. Alat Pemadam Api Ringan ( Apar)10 Kg Bh 2,00 1,00
b. Bendera K3 Bh 2,00 1,00

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 72


Spesifikasi Umum

B.Pekerjaan Tanah
1.Galian Tanah Biasa dengan Alat Berat
No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 - 0
2 - 0
3 - 0
4 - 0
5 - 0

B Bahan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

C Peralatan
1 Excavator E.11.b Sewa-jam 0,0402
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

2.Galian Lumpur dengan Alat Berat


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1
2
3 - 0
4 - 0
5 - 0

B Bahan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

C Peralatan
1 Exavator Sewa-Jam 0,0402
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 73


Spesifikasi Umum

3.Timbunan Tanah Bekas Galian Dan Dipadatkan (Mekanis dengan alat berat)
No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 - 0
2 - 0
3 - 0
4 - 0

B Bahan

C Peralatan
1 Excavator E.11.b Sewa-jam 0,0325
2 Stamper (Pemadat Timbunan) E.31 Sewa-hari 0,0500
3 - -
4 - -
5 - -

C.Pekerjaan Konstruksi Tanggul

1.Pembongkaran Beton secara Konvensional


Pekerjaan Pembongkaran harga satuan nya adalah Lumpsump

2.Beton k.125, Menggunakan Molen


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1,0000
2 Tukang L.02 OH 0,2500
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0250
4 Mandor L.04 OH 0,1000
5 - 0

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 276,0000
2 Pasir Beton M.14.a kg 828,0000
3 Kerikil M.12 kg 1.012,0000
4 - -
5 - -

C Peralatan
1 Molen E.29.b Sewa-hari 0,2380
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 74


Spesifikasi Umum

3.Beton k.225, Menggunakan Molen


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 1,0000
2 Tukang L.02 OH 0,2500
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0250
4 Mandor L.04 OH 0,0500
5 - 0

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 371,0000
2 Pasir Beton M.14.a kg 698,0000
3 Kerikil M.12 kg 1.047,0000
4 - -
5 - -

C Peralatan
1 Molen E.29.b Sewa-hari 0,2380
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

4.Plesteran Tebal 15 mm setara camp. 1 PC : 3 PP)


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,3000
2 Tukang L.02 OH 0,1500
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0150
4 Mandor L.04 OH 0,0150
5 - 0

B Bahan
1 Pasir Pasang M.14.b m3 0,0230
2 Semen Portland M.15 kg 7,7760
3 -
4 -
5 -

C Peralatan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 75


Spesifikasi Umum

5.Pekerjaan Acian
No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,2000
2 Tukang L.02 OH 0,1000
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0100
4 Mandor L.04 OH 0,0100
5 - 0

B Bahan
1 Semen Portland M.15 kg 3,2500
2 -
3 -
4 -
5 -

C Peralatan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

6.Pembesian Dengan Besi Polos atau Ulir


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,7000
2 Tukang L.02 OH 0,7000
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0700
4 Mandor L.04 OH 0,0400
5 - 0

B Bahan
1 Besi Beton M.55.d kg 105,0000
2 Kawat Beton M.67 kg 1,5000
3 - -
4 - -
5 - -

C Peralatan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 76


Spesifikasi Umum

7.Bekisting Beton dengan Multipleks 2 x Pemakaian


No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,2000
2 Tukang L.02 OH 0,1000
3 Kepala Tukang L.03 OH 0,0100
4 Mandor L.04 OH 0,0200
5 - 0

B Bahan

1 Multipleks 12 mm M.39.c Lembar 0,1280


2 Kaso 5/7 cm Kelas III M.37.b m3 0,0050
3 Paku 5 cm dan 7 cm M.71.b kg 0,2200
4 Minyak Bekisting M.129 Liter 0,2000

C Peralatan
1 - -
2 - -
3 - -
4 - -
5 - -

8.Kisdam
No. Uraian Kode Satuan Koefisien

1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,0750
3 Tukang L.02 OH 0,0250
3 Mandor l.04 OH 0,0080
4 - 0

B Bahan
1 Karung Plastik/Bagor/Goni/Terpal M.123.b m2 1,3000
2 Tali/Benang pengikat M.122.d m1 2,0000
3 Pasir Pasang M.14.b m3 0,0300
4 - -
5 - -

C Peralatan
1
2
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 77


Spesifikasi Umum

9.Pemadatan Beton Pada Saat Pengecoran


No. Uraian Kode Satuan Koefis ien
1 2 3 4 5
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 0,0800
2 Mandor L.04 OH 0,0080
3 - 0 .
4 - 0

B Bahan
1
2
3
4

C Peralatan
1 Concrete Vibrator E.11.b JAM 0,0800
2 - 0 -
3 - -
4 - -
5 - -

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 78


Spesifikasi Umum

BAB XII

IDENTIFIKASI BAHAYA

No Deskripsi Resiko Penilaian Tingkat Resiko


Nilai Tingkat
Kemungki Keparahan
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya ( Skenario Bahaya ) Resiko ( Resiko (
nan ( F ) (A)
FxA) TR )
1 2 3 7 8 9 10

A PEKERJAAN PERSIAPAN
Terjatuh pada saat pengukuran,
Gangguan Binatang Buas Liar dan
berbisa,konsidi Cuaca hujan petir dan
1 Uitset / Pengukuran Ulang 2 1 2 Kecil
panas, Kecelakaan pada saat
mengendarai motor, gangguan
masyarakat

alat Terpeleset pada saat turun dari


Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
2 kapal, pekerja tertabrak alat, alat berat 1 3 3 Kecil
Berat
terguling

B PEKERJAAN TANAH

alat berat terguling dan terjatuh,


terjatuh ke galian yang dalam,
Galian Tanah Biasa dengan Alat
1 keruakan pada alat berat yang 1 2 2 Kecil
Berat
menyebabkan kebakaran, tenggelam
pada galian yang tergenang air

alat berat terguling dan terjatuh,


terjatuh ke galian yang dalam,
2 Galian Lumpur dengan Alat Berat keruakan pada alat berat yang 1 2 2 Kecil
menyebabkan kebakaran, tenggelam
pada galian yang tergenang air

alat berat terguling dan terjatuh,


terjatuh ke galian yang dalam,
Timbunan Tanah Bekas Galian
keruakan pada alat berat yang
3 Dan Dipadatkan (Mekanis dengan 1 2 2 Kecil
menyebabkan kebakaran, tenggelam
alat berat)
pada galian yang tergenang air,
tertimbun material galian

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 79


Spesifikasi Umum

C PEKERJAAN KONSTRUKSI TANGGUL

Pembongkaran Beton secara Terkilir pada saat membongkar,


1 1 3 3 Kecil
Konvensional terkena sisa sisa bongaran, terjatuh ,

terjepit molen, Molen terjatuh dan


Menimpa Pekerja, Mata terkena
Beton k.125, Menggunakan percikan air semen, Kecelakanaan
2 1 3 3 Keci;
Molen akibat kelalaian mesin molen, Bekisting
Jebol atau Pecah pada saat melakukan
pengeoran

terjepit molen, Molen terjatuh dan


Menimpa Pekerja, Mata terkena
Beton k.225, Menggunakan percikan air semen, Kecelakanaan
3 2 2 4 Kecil
Molen akibat kelalaian mesin molen, Bekisting
Jebol atau Pecah pada saat melakukan
pengeoran

Terpeleset dan terjatuh pada saat


Plesteran Tebal 15 mm setara memplester, kecelakaan akibat
4 1 2 2 Kecil
camp. 1 PC : 3 PP) penempatan stok material yang tidak
tepat

Terpeleset dan terjatuh pada saat


memplester, kecelakaan akibat
5 Pekerjaan Acian 1 2 2 Kecil
penempatan stok material yang tidak
tepat

Tertimpa dan terhimpit besi pada saat


Pembesian Dengan Besi Polos pengangkatan, luka pada saat
6 2 2 4 Kecil
atau Ulir perakitan besi, terjatuh pada saat
pemasangan besi pada ketinggian

Terpeleset pada saat pemasangan ,


Bekisting Beton dengan pekerja terjatuh saat pemasangan
7 1 2 2 Kecil
Multipleks 2 x Pemakaian bekisting, tertusuk paku, terbentur
material bekisiting

Tertimpa sanbag pada saat penyusunan


kisdam, terkilir, Sandbag pecah atau
8 Kisdam 2 1 2 Kecil
jebol akibat pemasangan yang tidak
tepat

Alat konslet pada saat pemadatan ,


Pemadatan Beton Pada Saat
9 Tertimpa material cor , terjatuh pada 1 1 1 Berat
Pengecoran
saat pemadatan daerah ketinggian

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 80


Spesifikasi Umum

TINGKAT RESIKO TERTINGGI

JENIS PEKERJAAN IDENTIFIKASI TINGKAT RESIKO


BAHAYA
1 Beton k.225, Menggunakan Molen terjepit molen, Molen
terjatuh dan Menimpa
Pekerja, Mata terkena
percikan air semen,
Kecelakanaan akibat
kelalaian mesin molen, 4
Bekisting Jebol atau
Pecah pada saat
melakukan pengeoran
2 Pembesian Dengan Besi Polos atau Ulir Tertimpa dan terhimpit
besi pada saat
pengangkatan, luka
pada saat perakitan
besi, terjatuh pada saat 4
pemasangan besi pada
ketinggian

REHABILITASI JARINGAN IRIGASI SAUMANGANYA (DID) - 81

Anda mungkin juga menyukai