Anda di halaman 1dari 4

Persyaratan Teknis BAB I UMUM

DIVISI I UMUM

I.A DESKRIPSI PROYEK

1. LOKASI PROYEK

PERENCANAAN (DED) PEMBANGUNAN MARKAS PMI GOWA (LANJUTAN II)

2. OWNER DAN KONSULTAN TERKAIT

Owner/Pemberi Tugas :

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. GOWA

Konsultan Perencana :

CV. MITRA RANCANG KONSULINDO

I.B STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-


persyaratan teknis dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri
Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara
lain :

 NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (PBI)


 NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI
INDONESIA (PUBI)
 NI - 8 (1974) PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
 NI - 5 (1961) PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA
 SI STANDAR INDUSTRI INDONESIA
 PPPBI PERATURAN PERENCANAAN PELAKSANAAN BAJA
INDONESIA
 SKBI

Untuk pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar di atas, maka


diberlakukan standar-standar Nasional ataupun International yang berlaku atas
pekerjaan-pekerjaan tersebut, seperti :

 ISO : INTERNATIONAL STANDARD ORGANISATION


 ASTM : AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIAL
 BS : BRITISH STANDARD

I- 1
Persyaratan Teknis BAB I UMUM

 DIN : DEUTSCHLAND INDUSTRIAL STANDARD


 JIS : JAPAN INDUSTRIAL STANDARD
 AS : AUSTRALIAN STANDARD
 AASHTO : AMERICAN ASSOCIATION OF STATE HIGHWAY AND
TRANSPORTATION OFFICIALS
 ANSI : AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE
 AWS : AMERICAN WELDING SOCIETY
 FS : FEDERAL SPECIFICATION
 UNI EN : EUROPEAN STANDARD
 JAS : JAPAN ARCHITECTURAL STEEL STANDARD
 SIS : SWEDEN INDUSTRIAL STANDARD
 atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari
negara- negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

I.C MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek - merek dagang dari bahan
yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, material, jenis dan sebagainya.
Bentuk dan ukuran seperti yang ditunjukkan dalam Gambar Perencanaan

Pemborong boleh mengusulkan merek-merek dagang lainnya yang setara dalam


mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Pemilik

Bilamana Pemborong mengusulkan bahan dengan merek lain, maka yang diusulkan.
adalah setara atau lebih baik, melalui data teknis bahan, pengujian bahan dari
Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas, referensi dan lain-lain yang
dapat meyakinkan Pengawas dan Pemberi Tugas.

Penggantian bahan-bahan dengan merk lain tersebut tidak akan merubah Rencana
Anggaran Bangunan yang telah disepakati.

Dalam hal di mana disebutkan 3(tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/
pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan salah
satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Pengawas.

Pada material-material tertentu atas persetujuan Pemilik dapat disebutkan 1 (satu)


merk dagang, karena kualitas dan mutunya dipastikan baik, Pemborong dapat
mengusulkan langsung kepada Pengawas untuk disetujui.

I.D DATA UMUM LAPANGAN KERJA (SITE)

1. TITIK-TITIK UKUR

Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik - titik ukur yang ada di lapangan proyek seperti yang
I- 2
Persyaratan Teknis BAB I UMUM

direncanakan dalam gambar-gambar dan mendapat persetujuan Pengawas.

2. DATA FISIK

Data yang berhubungan dengan ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air
tanah, dan lain-lain yang diterankan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai
informasi umum dan titik - titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh
Pemborong.

Pemborong diwajibkan untuk menguji data - data tersebut, dan bila terjadi
penyimpangan data, pemborong wajib melaporkan secara tertulis kepada
Pengawas.

Penawaran yang diserahkan Pemborong, harus sudah meliputi semua biaya untuk
pelaksanaan beserta resiko akibat pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-
ketinggian yang ditentukan pada gambar- gambar dan buku Persyaratan Teknis
Ini.

I.E. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMATOKAN

Lokasi proyek akan ditentukan oleh Pengawas di lapangan, selanjutnya Pemborong


harus memulai pekerjaan- pekerjaannya dari garis-garis dasar dan patok-patok yang
telah disetujui oleh Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-
pengukuran yang dibuatnya.

Pengecekan pengukuran terhadap patok-patok utama yang ada mencakup Elevasi


axis di Elevasi existing, Saluran terbuka di elevasi Jalan existing dan As jalan, serta
untuk segera melaporkan hasilnya ke Pengawas.

Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk
juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran dan
pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.

Pemborong diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama


selama masa pembangunan.

Apabila diperlukan, Pemborong wajib membuat/mengadakan 1 patok permanen di


dalam site sesuai dengan petunjuk Pengawas.

I.F. KEGIATAN PENUNJANG & BANGUNAN SEMENTARA

Dalam melaksanakan pekerjaan walaupun tidak disebut dalam dokumen Kontrak


dalam pekerjaan sudah termasuk semua kegiatan, peralatan penunjang bangunan dan
fasilitas sementara yang diperlukan untuk mencapai hasil pekerjaan yang bermutu
antara lain sebagai berikut :

a. Menyediakan alat-alat dan mesin - mesin yang diperlukan untuk


melaksanakan pekerjaan dengan baik.
I- 3
Persyaratan Teknis BAB I UMUM

b. Penyediaan air bersih sementara.


c. Penyediaan listrik sementara.
d. Saluran pembuangan dan lingkungan agar dijaga kelancarannya selama proses
pembangunan proyek ini, sampai proyek diserah-terimakan kepada Pemberi
Tugas.
e. WC sementara, untuk pekerja.
f. Memelihara kebersihan lapangan kerja.
g. Engineering Services seperti :
 Pembuatan Shop Drawings, gambar-gambar usulan sehubungan masalah di
lapangan dan sebagainya.
 Memeriksa semua ketentuan-ketentuan mengenai bahan dan ukuran yang
tercantum dalam Gambar-gambar dan Spesifikasi Teknik. Bilamana terdapat
hal-hal yang belum jelas ataupun hal-hal yang berlawanan, maka Kontraktor
segera memberitahukannya kepada Pengawas. Bilamana Kontraktor lalai
melakukan hal tersebut di atas, maka akibat-akibat menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
h. Menyediakan semua contoh-contoh bahan, pengetesan bahan/material di
laboratorium maupun di lapangan.
i. Bila tidak ditentukan secara khusus, maka pemeriksaan dan testing dari bahan dan
hasil pekerjaan akan dilakukan di tempat pekerjaan. Untuk testing tertentu
Pengawas dapat memutuskan agar testing tersebut dilakukan di tempat lain atau di
tempat di mana bahan/alat tersebut dibuat dan/atau diselenggarakan oleh badan
yang independen. Biaya untuk testing tersebut di atas menjadi beban Kontraktor.
j. Membuat "As Built Drawings" yang mengenai bangunan, instalasi air, instalasi
listrik dan sebagainya, berikut semua surat-surat dari alat/mesin yang dipasang.
k. Jumlahnya: 3 Ukuran A3.

I- 4

Anda mungkin juga menyukai