Anda di halaman 1dari 85

Spesifikasi Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.1.
LINGKUP
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dai segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk
pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Makassar Wilayah kerja Pelabuhan Parepare , yang meliputi :
a. Pekerjaan Struktur.
b. Pekerjaan Arsitektur / Finishing.
c. Pekerjaan Mekanikal dan elektrikal.
d. Pekerjaan Landscape.
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan / dilihat dan
tercantum pada Bill Of Quantity (BQ).
1.1.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup
pekerjaan yang ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas pada halhal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja.
b. Pengadaan Bahan / Material.
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan yang
ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Pemborong / pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan
pada bagian pekerjaan yang ditugaskan.
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.
f. Pembuatan As Built drawing (Gambar terlaksana).
1.1.3. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis pelaksanaan
pekerjaan dan secara bersama sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi
seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumendokumen berikut ini:
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.
1.1.4. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di atas, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
1.2.
REFERENSI
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratanpersyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri
Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan setempat
lainnya yang berlaku atau jenis jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA.
NI - 5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN.
PERATURAN PLUMBING INDONESIA.
PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

STANDART INDUSTRI INDONESIA.


ASTM, JJ dan lain sebagianya yang dianggap berhubungan dengan bagian pekerjaan
ini.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standart yang tersebut
di atas, maupun standart-standart nasional lainnya, maka diberlakukan standart-standart
Internasional yang berlaku atau pekerjaan pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya
berlaku standart-standart Persyaratan Teknis dari Negara-negara asall bahan / pekerjaan
yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
1.2.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam
persyaratan teknis umum / khususnya maupun salah satu dari ketentuan yang
disebutkan di atas, maka atas bagian pekerjaan tersebut pemborong harus mengajukan
salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut guna disepakati oleh direksi untuk
dipakai sebagai patokan persyaratan teknis :
a. Standart / norma / kode / pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjan
bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi / Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi
Produsen / Lembaga Pengujian atau Badanbadan lain yang berwewenang /
berkepentingan atau Badan-badan yang bersifat Internasional ataupun Nasional dari
Negara lain, sejauh bahwa atau hal tersebut diperoleh persetujuan dari Direksi /
Konsultan Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga pengujian
yang diakui secara Nasional / Internasional.
1.3.
BAHAN
1.3.1. Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan barang bekas dalam
komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan.
1.3.2. Tanda Pengenal
a. Dalam hal dimana pabrik / produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk
produk bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagang pengenal pabrik /
produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung
tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll) kecuali
ditetapkan oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS, bahan sejenis dengan fungsi yang
sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satu bahan dari bahan
lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tanda-tanda lain yang mana
harus sesuai dengan referensi pada I.2. tersebut di atas atau dalam hal dimana tidak /
belum ada pengaturan yang jelas mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan sesuai
petunjuk direksi / Konsultan PENGAWAS.
1.3.3. Merk Dagang
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan / produk di dalam Persyaratan
Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai persyaratan kwalitas
penampilan (Performance) dari bahan / produk tersebut.
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan / produk lain
yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setaraf dengan bahan /
produk yang memakai merk dagang yang disebutkan, dapat diterima sejauh bahwa
untuk itu sebelumnya telah diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi / Konsultan
PENGAWAS atas Kesetarafan tersebut.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

c. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi


dalam negeri lebih diutamakan.
1.3.4. Penggantian (Substitusi)
a. Pemborong / supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan /
produk lain dengan mutu yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga yang ada
dengan bahan / produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan
pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan pemborong /
suplier seperti dipersyaratkan, maka perubahan pekerjaan yang bersifat biaya
tambah dianggap tidak ada.
2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi / Konsultan
PENGAWAS dan pemberi Tugas sebagai masukan (Input) baru yang menyangkut
nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya tambah dapat
diperkenankan.
1.3.5. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan di lapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan / produk akan dibeli / dipesan / diproduksi, terlebih dahulu
dimintakan persetujuan dari Direksi / Konsultan PENGAWAS atau kesesuaian dari
bahan / Produk tersebut pada Persyaratan Teknis, yang mana akan diberikan dalam
bentuk tertulis yang dilampirkan pada contoh / brosur dari bahan / produk yang
bersangkutan untuk diserahkan kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS Lapangan.
b. Penolakan bahan di lapangan karena diabaikannya prosedur di atas sepenuhnya
merupakan tanggung jawab pemborong / suplier, yang mana tidak dapat diberikan
pertimbangan keringanan apapun.
c. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh / brosur seperti tersebut di atas
tidak melepaskan tanggung jawab Pemborong / Supplier dari kewajibannya dalam
Perjanjian Kerja ini mengadakan bahan / Produk yang sesuai dengan persyaratannya,
serta tidak merupakan jaminan akan diterima / disetujuinya seluruh bahan / produk
yang digunakan sesuai dengan contoh brosur yang telah disetujui.
1.3.6. Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan / produk kepada Direksi / Konsultan
PENGAWAS harus disertakan contoh dari bahan / produk tesebut dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Jumlah Contoh
1. Untuk bahan / produk bila tidak dapat diberikan sesuai sertifikat pengujian yang
dapat disetujui / diterima oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS sehingga oleh
karenanya perlu diadakan pengujian kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS harus
diserahkan sejumlah bahan produk sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam standart prosedur pengujian, untuk dijadikan benda uji guna diserahkan pada
Badan / Lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS.
2. Untuk Bahan / produk atau mana dapat ditunjukan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui / diterima oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS, kepada Direksi / Konsultan
PENGAWAS harus diserahkan 3 (tiga) buah contoh yang masing masing disertai
dengan salinan sertifikat pengujian yang bersangkutan.
b. Contoh yang Disetujui
1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS atau contoh
yang telah memperoleh persetujuan dari Direksi / Konsultan PENGAWAS harus
dibuat suatu keterangan tertulis mengenai persetujuannya dan disamping itu,
oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS harus dipasangkan tanda pengenal
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

persetujuannya pada 3 (tiga) buah contoh yang semuanya akan dipegang oleh
Direksi / Konsultan PENGAWAS. Bila dikehendaki, Pemborong / Supplier dapat
meminta sejumlah set tambahan dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan
dan surat keterangan persetujuan untuk kepentingan Dokumentasi sendiri.
Dengan demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi /
Konsultan PENGAWAS harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan
tambahan tersebut.
2. Pada waktu Direksi / Konsultan PENGAWAS sudah tidak lagi membutuhkan
contoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk bagi pekerjaan,
Pemborong berhak meminta kembali contoh tersebut untuk dipasangkan pada
pekerjaan.
c. Waktu Persetujuan Contoh
1. Adalah tanggung jawab dari pemborong / supllier untuk mengajukan contoh
pada waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atau contoh
tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.
2. Untuk bahan / produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetarafan
pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi / Konsultan PENGAWAS dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari
kerja. Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan
tambahan diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model, warna, dll), maka
keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua
puluh satu) hari kerja.
3. Untuk bahan / produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan suatu
merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan oleh
Direksi / Konsultan PENGAWAS dalam waktu 21 (duapuluh satu) hari kerja sejak
dilengkapinya pembuktian kesetarafan.
4. Untuk bahan / Produk yang bersifat pengganti / substitusi, keputusan
persetujuan akan diberikan oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya dengan lengkap seluruh bahan
pertimbangan.
5. Untuk bahan / produk yang bersifat peralatan / perlengkapan atau pun produk
yang lain karena sifat / jumlah / harga pengadaanya tidak memungkinkan untuk
diberikan contoh dalam bentuk bahan / produk jadi permintaan persetujuan bisa
diajukan berdasarkan Brosur dari produk tersebut, yang mana harus dilengkapi
dengan :
Spesifikasi Teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
Surat surat seperlunya dari agen / importer, sesuai keagenan, surat jaminan
suku cadang dan jasa purna (after sales service) dan lainlain.
Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lainlain.
Sertifikat pengujian, penetapan, kelas, dan dokumen-dokumen lain sesuai
petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS.
6. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan di atas, keputusan, keputusan
atau contoh dari bahan / Produk yang diajukan belum diperoleh tanpa
pemberitahuan tertulis apapun dari Direksi / Konsultan PENGAWAS, maka
dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh
Direksi / Konsultan PENGAWAS.
1.3.7. Penyimpanan Bahan
a. Persetujuan atas suatu bahan / produk harus diartikan sebagai perijinan untuk
memasukan bahan produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak untuk
dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan / produk tidak layak untuk
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

dipakai dalam pekerjaan, Direksi / Konsultan PENGAWAS berhak memerintahkan


agar :
1. Bahan atau Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak
untuk dipakai.
2. Dalam hal mana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan / produk tersebut
segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan selama 2 x 24 jam untuk diganti dengan
yang memenuhi persyaratan.
b. Untuk bahan / produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu
penyimpanannya harus dikelompokan menurut umur pemakaian tersebut yang mana
harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama penggunaan
ini.
b. Berukuran minimal 40 x 60 cm.
c. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah.
d. Diletakkan di tempat yang mudah terlihat.
c. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa
sehingga bahan yang terlebih dahulu masuk akan lebih dulu pula dikeluarkan untuk
dipakai dalam pekerjaan.
1.4.
PELAKSANAAN
1.4.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepada Direksi/Konsultan
PENGAWAS sebuah Network Planning mengenai seluruh kegiatan yang perlu
dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula
urutan serta kaitan/hubungan antara seluruh kegiatan-kegiaan tersebut.
b. Kegiatan Pemborong untuk/selama masa pengadaan/pembelian serta waktu
pengiriman/pengangkutan dari :
1. Bahan,
elemen,
komponen
dari
pekerjaan
maupun
pekerjaan
persiapan/pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan Pemborong untuk/selama waktu fabrikasi, pemasangan dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
f. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
g. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
h. Direksi/Konsultan PENGAWAS akan memeriksa rencana kerja Pemborong dan
memberikan tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu.
i. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan/penyempurnaan atau rencana
kerja kepada Direksi/Konsultan PENGAWAS dan meminta diadakannya
perbaikan/penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari
sebelum dimulainya pelaksanaan.
j. Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum
adanya persetujuan dari Direksi/Konsultan PENGAWAS atau rencana kerja ini. Kecuali
dapat dibuktikan bahwa Direksi/Konsultan PENGAWAS telah melalaikan
kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja Pemborong pada waktunya, maka
kegagalan Pemborong untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan belum adanya
rencana kerja yang memulai pekerjaan yang disetujui Direksi, sepenuhnya
merupakan tanggung jawab dari pemborong bersangkutan.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

1.4.2. Gambar Kerja (Shop Drawing)


a. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawings)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan
terlaksana, Pemborong wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara
terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi /
Konsultan PENGAWAS.
c. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS untuk
mendapatkan persetujuan untuk mana gambar-gambar tersebut di atas harus
diserahkan dalam rangkap 3 (tiga).
d. Pengajuan gambar kerja tersebut paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pemesanan bahan atau Pelaksanaan pekerjaan dimulai.
1.4.3. Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,
Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada Direksi
/ Konsultan PENGAWAS dengan dilampiri gambar kerja yang sudah disetujui. Ijin
pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Pemborong untuk melaksanakan pada
bagian pekerjaan tersebut.
1.4.4.

Contoh Pekejaan ( Mock Up).


Bila pekerjaan dikehendaki oleh Direksi/Konsultan PENGAWAS, Pemborong wajib
menyediakan sebelum pekerjaan dimulai.

1.4.5.

Rencana Mingguan dan Bulanan.


a. Selambat lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan
pekerjaan berlangsung, Pemborong wajib untuk menyerahkan kepada
direksi/Konsultan PENGAWAS suatu rencana mingguan yang berisi rencana
pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu
berikutnya.
b. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari tiap bulan, Pemborong wajib
menyerahkan kepada Direksi/Konsultan PENGAWAS suatu rencana bulanan yang
menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari berbagai
bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.
c. Kelalaian Pemborong untuk menyusun dan menyerahkan rencanan mingguan
maupun bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah
Direksi/Konsultan PENGAWAS dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, pemborong diwajibkan untuk
memberitahu Direksi/Konsultan PENGAWAS mengenai hal tersebut paling sedikit 2 x
24 jam sebelumnya.
1.4.6. Kualitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis
pekerjaan bersangkutan.
1.4.7. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan
cara dan tolak ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan
dalam pada Pasal I.2. dari Persyaratan Teknis Umum ini.
b. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/Lembaga yang akan
melakukan pengujian dipilih atas persetujuan Direksi/Konsultan PENGAWAS dari
Lembaga/Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

lain yang oleh Direksi/Konsultan PENGAWAS dianggap memiliki obyektifitas dan


Integritas yang meyakinkan. Atau hal yang terakhir ini Pemborong/supplier tidak
berhak mengajukan sanggahan.
c. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Pemborong.
d. Dalam hal dimana Pemborong tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari bahan
penguji yang ditunjuk oleh Direksi, Pemborong berhak mengadakan pengujian
tambahan pada lembaga/Badan lain yang memenuhi persyaratan Badan Penguji
seperti tersebut di atas untuk mana seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri oleh
pemborong.
e. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut
memberikan kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
1. Memilih Badan / Lembaga Penguji ketiga atau kesepakatan bersama.
2. Melakukan pengujian ulang pada bahan / lembaga Penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan
PENGAWAS dan Pemborong / supplier maupun wakil-wakilnya.
Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat alat penguji.
3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah
pihak sepakat untuk menganggapnya demikian.
4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian
yang pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung dari adanya
semua pengulangan pengujian menjadi tanggung jawab pemborong / supplier.
5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukan ketidaktepatan kesimpulan dari hasil
pengujian yang kedua, maka:
2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihan Pemborong /
Supplier akan diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.
Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan / pengulangan
pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian
pekerjaan bersangkutan dan bagian bagian lain yang terkena akibatnya,
penambahan mana besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi
1.4.8. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dangan bagian pekerjaan yang lain yang
mana akan secara visual menghalangi Direksi / Konsultan PENGAWAS untuk
memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, pemborong wajib melaporkan secara
tertulis kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS mengenai rencananya untuk
melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan tersebut,
sedemikian rupa sehingga Direksi / Konsultan PENGAWAS berkesempatan secara
wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui
kelanjutan pengerjaannya.
b. Kelalaian Pemborong untuk menyampaikan laporan di atas, memberikan hak kepada
Direksi / Konsultan PENGAWAS untuk dibelakang hari menuntut pembongkaran yang
menutupi tersebut, guna memeriksa hasil pekerjaan yang terdahulu yang mana
akibatnya sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemborong.
c. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan Direksi tidak mengambil langkahlangkah untuk menyelesaikan pemeriksaan yang dimaksudkan di atas, maka setelah
lewat 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan, pemborong berhak melanjutkan
pelaksanaan pekerjaan dan menganggap bahwa Direksi telah menyetujui bagian
pekerjaan yang ditutup tersebut.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS atas suatu


pekerjaan tidak melepaskan Pemborong dari kewajibannya untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborong (SPP).
e. Walaupun telah diperiksa dan disetujui kepada Pemborong masih dapat
diperintahkan untuk membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan
lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan yang ditutupi.
1.4.9. Kebersihan dan Keamanan
a. Pemborong bertanggung jawab untuk menjaga agar area kerja senantiasa berada
dalam keadaan rapi dan bersih.
b. Pemborong bertanggung jawab atas keamanan diarea kerja, termasuk apabila
diperlukan tenaga, peralatan, atau tanda-tanda Khusus.
1.5.
PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
1.5.1. DOKUMEN TERLAKSANA (As Build Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan Pemborong wajib menyusun Dokumen
Terlaksana yang terdiri dari:
1. Gambar-gambar terlaksana (as built drawing)
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah
dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban di atas adalah Pemborong untuk pekerjaan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Supply bahan, perlengkapan / peralatan kerja
c. Dokumen terlaksana bisa diukur dari :
1. Dokumen pelaksanaan
2. Gambar-gambar perubahan
3. Perubahan Persyaratan Teknis
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk
Direksi / Konsultan PENGAWAS.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Konsultan
PENGAWAS
e. Khusus untuk pekerjaan kunci, sarana komunikasi bersaluran banyak, utilitas dan
pekerjaan pekerjaan lain dengan sistem jaringan bersaluran banyak secara
operasional membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif, dokumen terlaksana ini
harus dilengkapi dengan daftar pesawat / instalasi / peralatan / perlengkapan yang
mengidentifikasi lokasi dari masing-masing barang tersebut.
f. Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi / Konsultan PENGAWAS dan Pemberi Tugas,
Pemborong harus membuat dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan kepada
Pemberi Tugas. Pemborong tidak dibenarkan membuat / menyimpan salinan
ataupun copy dari dokumen terlaksana tanpa ijin khusus tersebut.
1.5.2.

PENYERAHAN
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi
Tugas :
a. 2 (dua) dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan / perlengkapan:
- 2 (dua) set pedoman operasi (operational manual) - suku cadang sesuai yang
dipersyaratkan
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai Construction Key bila ada
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

d.

Dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiscal pajak,
dan lain-lain)
e. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee / Warranty sesuai uang yang
dipersyaratkan
f. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan PENGAWAS
g. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) galon (masing-masing warna)
h. Bahan finishing lantai / dinding & atau masing masing minimal 2 m2
1.6.

KEAMANAN PENJAGAAN
1.6.1. Untuk keamanan Pemborong diwajibkan mengadakan penjagaan, bukan saja
terhadap pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keamanan,
kebersihan bangunan-bangunan, jalan-jalan, pagar, pohon-pohon dan tamantaman yang telah ada.
1.6.2. Pemborong berkewajiban menyelamatkan bangunan yang telah ada, apabila
bangunan yang telah terjadi kerusakan akibat pekerjaan ini, maka pemborong
berkewajiban untuk memperbaiki / membetulkan sebagaimana mestinya.
1.6.3. Pemborong harus menyediakan penerangan yang cukup di lapangan, terutama
pada waktu lembur, jika Pemborong menggunakan aliran listrik dari bangunan /
komplek, diwajibkan bagi pemborong untuk memasang meter sendiri untuk
menetapkan sewa listrik yang dipakai.
1.6.4. Pemborong harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran debu agar tidak
mengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-bangunan yang sudah ada.
1.6.5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan untuk
Pembangunan pekerjaan sementara sesuai dengan ketentuan kontrak harus
dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap
ketentraman penduduk atau jalan-jalan yang harus digunakan baik jalan
perorangan atau umum, milik pemberi tugas atau milik pihak lain. Pemborong
harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi sehubungan
dengan hal tersebut di atas.
1.6.6. Pemborong harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan pada jalan raya
atau jembatan yang menghubungkan proyek sebagai akibat dari lalu lalang
peralatan ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut bahan
bahan / material guna keperluan proyek.
1.6.7. Apabila Pemborong memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin berat atau
unit-unit alat berat lainnya dari bagian pekerjaan, melalui jalan raya atau
jembatan yang mungkin akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya
pemborong akan membuat perkuatan-perkuatan di atasnya, maka hal tersebut
harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas dan Instansi Yang
berwewenang. Biaya untuk perkuatan tersebut menjadi tanggungan Pemborong.
PASAL 2.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN

2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN


2.1.1. DIREKSI KEET
a. Bangunan Sementara
Sebelum pemborong memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan
menyediakan dan mendirikan Direksi Keet berupa bangunan sementara yang
berukuran minimal 9.00 m2.
b. Kelengkapan Direksi Keet

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

Spesifikasi Teknis

Sebagai kelengkapan direksi keet guna penyelesaian administrasi di lapangan,


maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai pemborong harus terlebih
dahulu melengkapi peralatan antara lain :
- Soft board menempel di dinding 2x1,2x2,4
- (Satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,2 x 4,8 m2
Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah terima ke II) semua peralatan /
kelengkapan tersebut dalam ayat ini menjadi milik kontraktor, dengan demikian
pembiayaannya dianggap sewa.
c. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di Proyek untuk setiap saat dapat
digunakan oleh direksi Lapangan adalah :
- (satu) buah kamera
- (satu) buah alat ukur Schuitmaat.
- (satu) buah alat ukur optik (theodolit / waterpass)
- (satu) buah personal komputer dan printer
2.1.2. KANTOR DAN GUDANG ARSITEKTUR
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor Kontraktor,
barak-barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan bahan (Boukeet), yang
sebelumnya telah dapat persetujuan dari pihak Direksi / Konsultan PENGAWAS
berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.
Semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya, pada waktu pekerjaan
berakhir (serah terima) harus dibongkar.
2.1.3. SARANA PEKERJAAN
a. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan
yang dilakukan di luar lapangan sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki
serta jadwal kerja.
b. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi
persyaratan kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja di lapangan
c. Penyediaan tempat penyimpanan bahan / material di lapangan harus aman dari
segala kerusakan hilang dan hal - hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang
sedang berjalan.
2.1.4. PENGATURAN JAM KERJA DAN PENGERAHAN TENAGA KERJA
a. Pemborong harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan
tenaga kerja pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Konsultan PENGAWAS lapangan.
Khususnya dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan jam kerja dalam
pelaksanaannya harus sesuai dengan peraturan perburuhan yang berlaku.
b. Kecuali ditentukan lain, Pemborong harus menyediakan akomodasi dan fasilitasfasilitas lain yang dianggap perlu misalnya (air minum, toilet yang memenuhi
syarat-syarat kesehatan dan fasilitas kesehatan lainya seperti penyediaan
perlengkapan PPPK yang cukup serta pencegahan penyakit menular)
c. Pemborong harus membatasi daerah operasinya di sekitar tempat pekerjaan
tidak melanggar wilayah bangunan-bangunan lain yang berdekatan, dan
pemborong harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

10

Spesifikasi Teknis

2.1.5. PERLINDUNGAN TERHADAP BANGUNAN / SARANA YANG ADA


a. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan / konstruksi sekitarnya menjadi
tanggung jawab Pemborong untuk memperbaikinya, bila kerusakan tersebut jelas
akibat pelaksanaan pekejaan.
b. Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus selalu menjaga kondisi jalan
sekitarnya dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kerusakan-kerusakan
yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.
c. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan / menyerahkan kepada
pihak yang berwenang bila nantinya menemukan benda-benda bersejarah.
2.1.6. PEMBERSIHAN DAN PENEBANGAN POHON-POHON
a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akarakar pohon.
b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan
rata.
c. Pemborong tidak boleh membasahi, menebang atau merusak pohonpohon atau
pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada
gambar-gambar yang menandakan bahwa pohonpohon dan pagar harus
disingkirkan. Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk
melakukan penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi tugas.
2.1.7. PENJAGAAN DAN PAPAN NAMA
a. Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaannya yang dianggap penting selama pelaksanaan, dan sekaligus
menempatkan petugas keamanan untuk mengatur sirkulasi / arus kendaraan
keluar / masuk proyek.
b. Sebelum kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu
melihat kondisi keamana lingkungan sekitar.
c. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus memasang papan nama
proyek.
2.1.8. PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
a. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dari PDAM. Air harus bersih, bebas
dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang
merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan rencana.
b. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel
untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Konsultan PENGAWAS. Daya listrik juga disediakan
untuk mensuplai kantor Direksi Lapangan.
c. Segala Biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban Kontraktor.
2.1.9. DRAINASE TAPAK
a. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi / kontur tanah yang ada di tapak,
kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan
air yang ada.
b. Arah aliran air ditujukan ke daerah / permukaan yang terendah yang ada di tapak
atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembuangan.
c. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dangan petunjuk dan persetujuan
Direksi / Konsultan PENGAWAS.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

11

Spesifikasi Teknis

2.1.10. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK


a. Pengukuran Tapak kembali.
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai
peil ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah
ditera kebenarannya.
2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan PENGAWAS /
Direksi untuk diminta keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan
4. Dengan alat-alat waterpass / Theodolite yang ketepatannya dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / waterpass beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan PENGAWAS / Direksi
selama pelaksanaan Proyek.
6. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujuii
oleh Direksi.
7. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.
b. Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak /
kedudukan bangunan terhadap titik patok / pedoman yang telah ditentukan, siku
bangunan maupun datar (water Pass) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan
dengan memakai alat water pass instrument / Theodolith. Hal tersebut
dilaksanakan untuk mendapatkan tegel, langit-langit dan sebagainnya dengan
hasil yang baik dan siku. Untuk mendapatkan titik Peil harap disesuaikan dengan
notasi-notasi yang tercantum pada gambar rencana (Lay Out), dan bila terjadi
penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi lapangan dengan Lay Out,
Pemborong harus melapor pada Konsultan PENGAWAS / Perencana.
c. Pemasangan Bouwplank
1. Pemborong bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan
Bowplank / pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan
bench mark yang diberikan Konsultan PENGAWAS secara tertulis serta
bertanggung jawab atas ketinggian, posisi, dimensi, serta kelurusan seluruh
bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan, tenaga kerja yang diperlukan.
2. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan
dalam hal tersebut di atas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong serta wajib memperbaiki kesalahan
3. tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan
referensi tertulis dari Direksi Pekerjaan.
4. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan PENGAWAS atau
wakilnya tidak menyebabkan tanggung-jawab Pemborong menjadi
berkurang. Pemborong wajib melindungi semua bench mark, dan lain-lain
atau seluruh refferensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan
ini.
5. Bahan dan Pelaksanaan.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

12

Spesifikasi Teknis

Tiang Bowplank menggunakan kayu meranti ukuran 5/7 dipasang setiap


jarak 2.00 m1, sedangkan papan bowplank ukuran 2/20 dari kayu
meranti dipasang datar Water Pass.
Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m1
dari as tepi bangunan dengan patok - patok yang kuat, bowplank tidak
boleh dilepas / dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya
sehingga dapat dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan
trasraam tembok bawah.

2.2. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN


2.2.1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Alat
2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat- alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi ini.
3. Galian Tanah Pondasi
4. Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk Pile Cap, pondasi batu kali, balok
pondasi dan struktur lainnya yan terletak didalam atau di atas tanah, seperti
tercantum di dalam gambar rencana atau sesuai dengan kebutuhan Kontraktor
agar pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.
5. Pembersihan Akar Tanaman dan Bekas Akar Pohon
6. Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah dapat
membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan
tanah. Pada seluruh lokasi proyek dimana tanah berfungsi sebagai pendukung
bangunan khususnya pendukung lantai terbawah, maka akar tanaman dan sisa
akar pohon harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian tersebut
harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.
7. Pohon-pohon pada lahan proyek
8. Sebagian pohon pada proyek ini harus dipertahankan. Kontraktor wajib
mempelajari hal ini dengan teliti sehingga tidak melakukan penebangan pohon
tanpa koordinasi dengan Direksi / Konsultan PENGAWAS. Pohon yang terletak
pada bangunan yang akan dibangun dapat ditebang.
2.2.2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Level Galian
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara
level bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas
harus segera didiskusikan hal ini dengan Konsultan PENGAWAS sebelum galian
dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal ini menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
2. Jaringan Utilitas
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lainlain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan
PENGAWAS untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab
atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas
ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam
lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS atas tanggungan Kontraktor.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

13

Spesifikasi Teknis

3. Galian yang Tidak Sesuai


Jika galian dilakukan melebihi ke dalaman yang ditentukan, maka kontraktor harus
mengisi / mengurug kembali galian tersebut dengan bahan urugan yang
memenuhi syarat dan harus dipadatkan dengan cara yang memenuhi syarat, atau
galian tersebut dapat diisi dengan material lain seperti adukan beton.
4. Urugan Kembali
Pengurugan Kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan
pada bab mengenai urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini
hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
5. Pemadatan Dasar Galian
Dasar galian harus rata / water pas dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahanbahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
6. Air Pada Galian
Kontraktor wajib mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai
untuk menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan, sehingga tidak
terjadi genangan air / banjir pada lokasi disekitar proyek. Di dalam lokasi galian
harus dibuat drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama
pekerjaan berlangsung.
7. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang harus dibuat ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus
membuat pengaman galian sedemikian rupa hingga tidak terjadi kelongsoran pada
tepi galian. Galian terbuka hanya diijinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar
1:2 (Vertikal : Horisontal). Sisi galian harus dilindungi dengan adukan beton
terpasang, maka galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air
seperti lembaran terpal / kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung
dari hujan maupun sinar matahari.
8. Perlindungan Benda Yang Dijumpai
Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang dilindungi
selama pekerjaan galian terpasang. Kecuali disetujui untuk dipindahkan, bendabenda tersebut harus tetap pada tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat
kelalaian kontraktor harus diperbaiki / diganti oleh kontraktor.
9. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika ke dalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai
dari bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.
2.3. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT
2.3.1. LINGKUP PEKERJAAN
1. Tenaga Kerja, bahan, dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di
bawahlapisan lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

14

Spesifikasi Teknis

berhubungan dengan tanah seperti Pile Cap, balok pondasi, Pondasi batu Kali dan
pekerjaan beton yang lain yang berhubungan langsung dengan tanah.
3. Pembersihan Akar Tanaman padat dan sisa Galian
Jika di bawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar
galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian
tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.
2.3.2. PERSYARATAN BAHAN
1. Bahan urugan Pasir Padat
2. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
3. Air Kerja
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Sebelum digunakan air harus
diperiksa dilaboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata tidak
memenuhi syarat, maka kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi syarat.
2.3.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Tebal Pasir urug
Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka di bawah lantai kerja harus diberi
lapisan pasir urug tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga
dapat menerima beban yang bekerja.
2. Cara Pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadat dengan alat
pemadat yang disetujui Konsultan PENGAWAS. Pemadatan dilakukan hingga
mencapai tidak kurang dari 98% dari kepadatan optimum Laboratorium.
Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat hasil
kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai
pekerjaan pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus diulang kembali jika
keadaan tersebut di atas tidak memenuhi.
3. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor wajib
menyediakan Pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan.
Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar air tanah dapat dialirkan
kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian, misalnya dengan membuat sumpit
pada tempat tertentu.
4. Tanah di sekitar pasir urug
Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tedak tercampur dengan
Pasir Urug. Jika pasir urug tersebut tercampur dengan tanah lainnya, maka
Kontraktor wajib mengganti pasir urug tesebut dengan bahan lainnya yang bersih.
5. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut
sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
2.4. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN
2.4.1. LINGKUP PEKERJAAN
4.1. Tenaga Kerja, Bahan, dan Alat
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga Kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan Pekerjaan ini dengan
baik dan Sesuai dengan Spesifikasi.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

15

Spesifikasi Teknis

4.1. Lokasi Pekerjaan


Pekerjaan ini pada Lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, dengan
elevasi seperti tertera pada di dalam peta kontur.
4.1. Pembersihan akar tanaman dan Sisa Galian
Jika Dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka lokasi tersebut harus
dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut harus diisi dengan
material urugan yang memenuhi syarat.
2.4.2. PERSYARATAN BAHAN
1. Bahan Bekas Galian di Dalam Lokasi Proyek
Tanah bekas Galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi
syarat untuk digunakan. Tanah Tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan
organis lainnya.
2. Bahan Urugan Dari Luar Lokasi Proyek
Jika tanah urug didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas dari 10-7 cm / detik
b. Mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebas tanah
organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung
kurang dari 10% partikel gravel.
c. Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10%. Bahan yang mempunyai PI lebih
dari 10% akan sulit dipadatkan.
d. Gumpalan gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus
dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
e. Secara umum bahan tersebut berupa sirtu / pasir batu yang sebelum
mendatangkan harus sudah mendapat persetujuan Konsultan PENGAWAS.
3. Bahan Urugan Yang tidak memenuhi Syarat
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dan diganti dengan bahan yang memenuhi Syarat.
2.4.3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Cara Pengurugan dan Pemadatan
Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal lapisan 20 cm dan
pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan Maximum pada kadar air
optimum yang ditentukan di dalam gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan
dengan memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Jika
tidak tercantum dalam gambar rencana, maka pemadatan harus dilakukan sampai
mencapai derajat kepadatan 98%.
2. Pemasangan Patok
Pada lokasi urugan harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan ketinggian
rencana. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan
warna tertentu pula.
3. Sistem Drainase
Pada daerah yang basah, kontraktor harus membuat saluran sementara
sedemikian rupa sehingga lokasi tersebut dapat dikeringkan. Pengeringan
dilakukan dengan bantuan pompa air. Sistem drainase yang direncanakan harus
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Dan sistem drainase tersebut harus selalu
dijaga selama pekerjaan berlangsung agar dapat berfungsi secara efektif untuk
menaggulangi air yang ada.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

16

Spesifikasi Teknis

4. Kotoran dan Lumpur dan Bahan Organik


Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan
material sejenis. Pengurugan tidak dapat dilakukan jika kotoran tersebut belum
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.
5. Uji kepadatan optimum di Laboratorium
Uji kepadatan optimum harus mengikuti ketentuan ASTM. D-1557 atau AASHTO.
Hasil uji ini digunakan untuk menentukan cara pemadatan lapangan. Uji yang
dilakukan antara lain :
a. Density of Soil inplace by Sand Cone method ASSHTO T.191
b. Density of Soil inplace by Driven Cylinder Method ASSTO T-.204.
c. Density of Soil inplace by Rubber Ballon ASSHTO T-205.
6. Kepadatan Lapisan dan Uji Lapangan
Untuk bahan yang sama, setiap lapis tanah yang sudah dipadatkan harus diuji di
lapangan, yaitu 1 (satu) buah test untuk setiap 500 m2, yaitu dengan system Field
Density Test. Jika urugan cukup tebal maka dengan hasil kepadatannya harus
memenuhi ketentuan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang letaknya lebih dalam 50 cm dari permukaan rencana, maka
berat jenis kering tanah padat lapangan harus mencapai minimal 95% dari berat
jenis kering laboratorium yang dihitung dengan Standart Proctor Test.
b. Untuk Lapisan 50 cm dari permukaan rencana kepadatannya harus minimal 98%
dari Standart Proctor test
7. Toleransi Kerataan
Toleransi Pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan 50
mm terhadap Kerataan yang ditentukan.
8. Level akhir
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan PENGAWAS.
Semua hasil-hasil pekerjaan harus diperiksa kembali terhadap patok-patok
referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
9. Perlindungan Hasil Pemadatan
Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan, dijaga dan
dilindungi agar jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air
hujan, panas matahari dan sebagainya perlindungan dapat dilakukan dengan
menutupi permukaan plastik. Pekerjaan pengadaan dianggap cukup, setelah hasil
test memenuhi syarat dan mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
PENGAWAS.
10. Pemadatan kembali.
Setiap lapisan harus dikerjakan sesuai deangan kepadatan yang dibutuhkan dan
diperiksa melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum memulai lapisan
berikutnya, bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulangi perkerjaanya atau diganti, dengan cara-cara
pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang telah
dibutuhkan, jadual pengujian harus diajukan oleh kontraktor kepada Konsultan
PENGAWAS.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

17

Spesifikasi Teknis

PASAL 3
PEKERJAAN STRUKTUR
3.1. PEKERJAAN BETON BERTULANG
3.1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan serta
pengangkutan untuk menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar, serta pekerjaan yang berhubungan dengan beton, seperti
acuan, besi, beton dan admixtures. Juga termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini
adalah pengamanan baik pekerja maupun fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar dan aman.
3.1.2. PERATURAN-PERATURAN
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar
pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a. Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03 2847 2002)
b. Pedomen Beton 1989 (SKBI 1.4.53.1988)
c. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03
1726 2003)
d. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
tembok Bertulang untuk Gedung 1983
e. Persyaratan umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1082)-NI-3
f. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 / NI-8
g. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81)
h. Mutu dan Cara Uji Semen Beton (SII 0052-80)
i. ASTM C-33 Standart Specification for Concrete Agregates.
j. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84)
k. Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton (SII 0784-83)
l. American Society for Testing Material ( ASTM )
m. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat
n. Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.5.3.1987 UDC : 699.81 : 624.04)
3.1.3. KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai dengan
ketentuanketentuan yang diisyaratkan, antara lain, mutu dan penggunaannya selama
pelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman, termasuk tenaga ahli untuk acuan / bekisting sehingga dapat
mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Selain itu Kontraktor wajib
menggunakan tukang yang berpengalaman, sehingga sudah paham denganpekerjaan
yang sedang dilaksanakannya terutama pada saat dan setelah pengecoran
berlangsung. Semua tenaga ahli dan tukang tersebut harus mengawasi pekerjaan
sampai pekerjaan perawatan beton selesai dilakukan.
Untuk itu paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus
mengusulkan metode kerja dan harus disetujui Konsultan PENGAWAS. Jika
dipandang perlu, maka Konsultan PENGAWAS berhak untuk menunjuk tenaga ahli
diluar yang ditunjuk Kontraktor untuk membantu mengevaluasi semua usulan
Kontraktor dan semua biaya yang timbul menjadi beban Kontraktor.
3.1.4. Persyaratan Bahan
a. Semen
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

18

Spesifikasi Teknis

Semen yang boleh digunakan untuk pembuatan beton harus dari jenis semen
yang telah ditentukan dalam SII 0013-81 dan harus memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan dalam standart tersebut. Semua yang akan dipakai harus dari
satu merk yang sama dan dalam keadaan baru. Semen yang dikirim harus
terlindung dari hujan dan air. Semen harus terbungkus dalam sak (kantong) asli
dari pabriknya dan dalam keadaan tertutup rapat. Semen harus disimpan di
gudang dengan ventilasi yang baik, tidak lembab dan diletakkan pada tempat
yang tinggi, sehingga aman dari kemungkinan yang tidak diinginkan. Semen
tersebut tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 sak. System penyimpanan semen
harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen tersebut tidak tersimpan terlalu
lama. Semen yang diragukan mutunya dan rusak akibat salah penyimpanan,
seperti membatu, tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas
biaya Kontraktor.
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat
kasar / batu pecah dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis agregat ini
diisyaratkan sebagai berikut :
1) Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar harus
tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau
1/3 dari tebal pelat. Atau jarak bersih minimum antar baja tulangan,
berkas baja tulangan atau tendon pratekan atao 30 mm. Gradasi Agregat
tersebut secara keseluruhan harus sesuai dengan yang diisyaratkan oleh
ASTM agar tidak terjadi adanya sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan
sebagai berikut:

2)

Sisa di atas

( % Berat )

Ayakan 31.50 mm

Ayakan 4.00 mm

90-98

Selisih antar 2 ayakan berikutnya

01-10

Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari
bahan bahan organik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar Lumpur harus
lebih kecil dari 4% berat. Agregat halus terdiri dari butir-butir beraneka
ragam besarnya dan apabila diayak harus memenuhi syarat sb :

Sisa di atas

( % Berat )

Ayakan 4.00 mm

0.2

Ayakan 1.00 mm

10

Ayakan 0.25 mm

80-95

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

19

Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus mengadakan pengujian sesuai dengan persyaratan dalam


spesifikasi ini. Jika sumber agregat berubah karena suatu hal, maka Kontraktor
wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan PENGAWAS.
Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaanya dan
harus dicegah supaya tidak terjadi pencampuran dengan tanah.
c. Air Untuk Campuran beton
Air yang digunakan untuk campuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam, zat organis atau bahan lain yang dapat merusak
beton atau besi beton. Air tawar yang dapat diminum umumnya dapat
digunakan. Air tersebut harus diperiksa pada laboratorium yang disetujui oleh
Konsultan PENGAWAS. Jika air pada lokasi pekerjaan tidak memenuhi syarat
untuk digunakan, maka Kontraktor harus mencari air yang memadai untuk itu.
d. Besi Beton
Besi Beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk
tulangan utama dan besi polos (undeformed bars) untuk sengkang kecuali
ditentukan lain dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka
besi beton harus memenuhi syarat-syarat :
1. Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat, dan tidak cacat.
2. Mutu sesuai dengan yang ditentukan
3. Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi.
4. Merk Krakatau Steel, Budi Dharma, Hanil, Ispatindo.
5. Besi beton harus bertuliskan SNI.
Pemakaian besi beton jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus
mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS. Besi Beton harus berasal
dari satu pabrik (manufactures). Tidak dibenarkan untuk menggunakan merk
besi beton yang berlainan dengan untuk pekerjaan ini. Besi beton harus
dilengkapi dengan mill certificate / sertifikat pabrik yang membuat label dan
nomor pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.
e. Admixtures Material Tambahan
Dalam keadaan tertentu boleh dipakai bahan campuran tambahan
untukmemperbaiki sifat suatu campuran beton. Jenis, Jumlah bahan yang
ditambahkan dan cara penggunaan bahan tambahan harus dapat dibuktikan
melalui hasil uji. Hasil uji ini dengan menggunakan bahan semen dan agregat
yang akan dipakai pada proyek ini. Bahan campuran tambahan yang berfungsi
untuk mengurangi jumlah air pencampur, memperlambat atau mempercepat
pengikatan dan atau pengerasan beton harus memenuhi Specification for
Chemical Admixtures for Concrete (ASTM C494) atau memenuhi standart Umum
Bahan Bangunan Indonesia.
f. Kualitas Beton
1. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar rencana yang harus
dibuktikan dengan pengujian seperti diisyaratkan dalam spesifikasi teknis ini.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor
harus melakukan percobaan sesuai dengan yang disyaratkan oleh peraturan
yang berlaku dengan mengadakan trial
3. mix di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
4. Jika tidak ditentukan secara khusus, maka untuk lantai kerja K-100, kolom
praktis, ring balk dan beton non struktur lainnya harus menggunakan beton
Mutu K-175

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

20

Spesifikasi Teknis

5. Beton dengan mutu K-300 untuk pekerjaan structural untuk bangunan


gedung seperti pondasi beton sloof, pile cup, kolom, balok-balok, dan plat
lantai. Sedangkan mutu K-300 untuk tangga.
g. Desain Adukan Beton.
Proporsi campuran bahan dasar beton harus ditentukan agar beton yang
dihasilkan memberikan kelecakan (Workability) dan konsistensi yang baik,
sehingga beton mudah dituangkan ke dalam acuan dan sekitar besi beton, tanpa
menimbulkan segregasi agregat dan terpisahnya air (bleeding) secara berlebihan.
Campuran beton harus dirancang sesuai dengan mutu beton yang ingin dicapai,
dengan batasan di bawah ini :
Untuk Beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka harus
menyerahkan mix-design yang diusulkan kepada Konsultan PENGAWAS untuk
mendapatkan persetujuannya. Khusus untuk beton kedap air, maka jumlah
semen minimum harus sesuai dengan yang diisyaratkan oleh pemasok
waterproofing.
MUTU BETON

K225

K250

K275

K300

K350

K400

Kuat tekan minimum


7 hari (kg/cm2 )
Jumlah
Semen
minimum (kg/m3)
Jumlah
Semen
Maksimum (kg/m3 )
W/C
faktor,
maksimum

158

175

192

210

245

280

300

300

300

325

350

375

550

550

550

550

550

550

0.55

0.55

0.55

0.55

0.5

0.5

3.2.5 PENGUJIAN BAHAN


a. Umum
1. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pengujian termasuk
mempersiapkan contoh benda uji dengan jumlah sesuai dengan yang diisyaratkan.
Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujiannya setelah hasil uji diperoleh untuk
persetujuan oleh Konsultan PENGAWAS.
2. Jika pengujian dan pelaksanaan tidak memenuhi syarat, maka Kontraktor harus
melaksanakan pengujian ulang dengan campuran yang lain dan selanjutnya mengevaluasi
kembali hasil uji tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
3. Semua pengujian dan pemeriksaan di lapangan harus dilakukan sesuai dengan
pengarahan Konsultan PENGAWAS.
4. Untuk semua bahan semen dan besi beton yang dikirim ke lapangan, Kontraktor harus
mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari Pabrik, dimana pengujian dilakukan secara
berkala, dengan cara sesuai dengan spesifikasi ini.
b. Laboratorium Penguji
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium
penguji material yang akan digunakan padamproyek ini. Laboratorium bertanggung
jawab untuk melakukan semua pengujian dengan spesifikasi ini.
2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan
seperti tersebut berikut ini, berikut tenaga ahli yang menguasai bidangnya.
3. Alat Penguji agregat kasar dan agregat halus.
- Alat Pengukur kadar air (moisture content) dari agregat
- Alat Pengukur kelecakan beton (slump)
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

21

Spesifikasi Teknis

Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawat benda uji pada
temperatur yang normal dan terhindar dari sengatan matahari.
4. Jika menggunakan beton Ready Mix, maka peralatan yang disebut (a) dan (b) di atas
harus dipersiapkan pada pabrik beton ready mix.
c. Pengujian Agregat
1. Pengujian Pendahuluan Agregat
Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut:
- Sieve analysis
- Pengujian Kadar lumpur dan Kotoran lain.
- Pengujian Unsur Organis
- Pengujian kadar clorida dan Sulfat.
Hasil pengujian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS untuk
mendapatkan persetujuan (a) dan (b) dengan pengujian kadar air dari tiap jenis agregat
harus dilakukan terhadap contoh untuk setiap Trial Mix.
2. Benda Uji Agregat
Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untuk
menghasilkan beton seperti yang disyaratkan. Jumlah minimum untuk pengujian agregat
yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :
Type Pengujian
Minimum Satu Contoh
-

Sieve Analysis
Moisture Content
Clay, Silt, dan Kotoran
Kadar Organis
Kadar Klorida dan Sulfat

Setiap Minggu
Setiap Minggu
Setiap Hari
Setiap Minggu
Setiap 500 m3 Beton

Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh kontraktor tidak memuaskan, maka
Konsultan PENGAWAS berhak untuk meminta pengujian tambahan dengan beban biaya
Kontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah pengujian dapat dikurangi jika hasil yang
diperoleh ternyata memuaskan.
d. Pengujian Beton
1. Benda Uji Beton
Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggal pengecoran, lokasi
pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil sebelum
beton dituang ke lokasi penggocoran sesuai dengan yang disaratkan oleh Konsultan
PENGAWAS.
2. Jumlah benda uji beton
a. Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,50 m3 beton hingga
cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama benda uji harus berbentuk kubus /
Silinder benda uji bentuk lainya dapat digunakan bentuk lainya dapat digunakan bila
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Selanjutnya pengambilan benda uji sebanyak 2
(dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji tersebut ditentukan secara acak
oleh Konsultan PENGAWAS dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
b. Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiap mutu beton mutu
yang dituang pada suatu hari harus diambil minimal satu kali. Pada setiap satu kali
pengambilan contoh beton harus dibuat dua buah spesimen kubus. Satu data hasil uji
kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur
yang ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
c. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan PENGAWAS dapat meminta
jumlah benda uji yang lebih besar dari ketentuan di atas. Dengan beban biaya
ditangung oleh kontrator.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

22

Spesifikasi Teknis

d. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan unutk setiap mutu beton adalah:
Jumlah Minimum
Jenis Struktur
Waktu Perawatan (hari)
Benda Uji
3
7
8
Beton
4
2
2
Bertulang
Beton
6
2
2
2
Pratekan
3. Laporan Hasil Uji Beton
Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas uji beton dari laboratorium penguji
untuk disahkan oleh Konsultan PENGAWAS. Laporan tersebut harus dilengkapi dengan
perhitungan tekanan beton Karakteristik.
4. Evaluasi Kualitas Beton berdasarkan Hasil Uji Beton
a. Deviasi Standart S
Deviasi Standart produksi neton ditetapkan berdasarkan jumlah 30 buah hasil tes
kubus atau silinder. Deviasi yang dihitung dari jumlah contoh kubus yang kurang dari
30 buah harus dikoreksi dengan faktor pengali seperti tercantum dalam tabel berikut:
fc fcr2
S

=
N-1
Jumlah Benda Uji ( N )

buah Faktor Pengali ( S )

15

1.16

20

1.08

25

1.03

30

1.00

b. Kuat Tekan Rata-rata ( fcr )


Target fcr yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan proporsi campuran
beton harus diambil sebagai nilai yang terbesar dari Formula berikut ini :
fcr = fc + 1.64 atau fcr = fc + 2.64 S 40 kg/cm2
c. Kuat Tekan sesungguhnya
Tingkat kekuatan suatu beton dikatakan tercapai dengan memuaskan, jika kedua
syarat berikut dipenuhi :
- Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji yang masing masing terdiri dari 4
hasil uji kuat tekan tidak kurang (fc + 0.82N)
- Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji) mempunyai nilai di
bawah 0.85 fc. Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka
harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan
berikutnya atas rekomendasi KP.
5. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Test)
Jika hasil Evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi,
maka jika diminta oleh Konsultan PENGAWAS, Kontraktor harus melaksanakan pengujian
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

23

Spesifikasi Teknis

beban dan lain-lain. Semua biaya pengujian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Lokasi dan banyaknya pengujian akan ditentukan secara khusus dengan melihat kasus
perkasus.
e. Pengujian Besi Beton
1. Benda Uji Besi Beton
a. Sebelum besi beton dipesan, Kontraktor wajib mengambil benda uji besi beton
masing-masing 2 buah dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengan diameter dan
mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi beton harus diambil dengan
disaksikan oleh Konsultan PENGAWAS sebanyak 2 buah untuk setiap 20 ton untuk
masing masing diameter besi beton. Uji besi beton terdiri dari uji tarik dan uji lentur.
b. Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh
Konsultan PENGAWAS. Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa
disaksikan Konsultan PENGAWAS tidak diperkenankan dan hasil uji dianggap tidak
sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal pengiriman,
lokasi terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu
dicatat.
d. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka Konsultan
PENGAWAS berhak untuk meminta pengambilan contoh benda uji lebih besar dari
yang ditentukan di atas, dengan beban biaya ditanggung oleh kontraktor.
2. Laporan Hasil Uji Besi Beton
Kontraktor harus membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari laboratorium penguji
untuk diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS dan laporan tersebut harus dilengkapi
dengan kesimpulan apakah kualitas besi beton tersebut memenuhi syarat yang telah
ditentukan.
3.2.6. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Slump
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, yang jika tidak ditentukan secara
khusus adalah antara 5 12 cm untuk beton umumnya, sedang tiang bor slump
sebagai berikut, Beton diambil sebelum dituangkan ke dalam cetakan beton
(begisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan di atas permukaan yang rata.
Cetakan diisi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian beton tersebut
ditusuktusuk 25 kali dan setiap tusukan harus masuk sampai dengan satu lapisan di
bawahnya. Setelah bagian atas diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan
dan diukur penurunannya.
b. Persetujuan Konsultan PENGAWAS
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, Kontraktor harus
mendapatkan persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS. Laporan harus
diberikan kepada Konsultan PENGAWAS paling lambat 3 hari sebelum pekerjaan
dilaksanakan. Hal-hal khusus akan didiskusikan secara lebih mendalam antara semua
pihak yang berkepentingan. Semua tahapan pelaksanaan tersebut harus dicatat
secara baik dan jelas sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut
dibutuhkan untuk pemeriksaan.
c. Persiapan dan Pemeriksaan
Kontraktor tidak diijinkan untuk melakukan pengecoran beton tanpa ijin tertulis dari
Konsultan PENGAWAS. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan PENGAWAS
tentang kesiapannya untuk melakukan pengecoran dan laporan tersebut harus
disampaikan beberapa hari sebelum waktu pengecoran, sesuai dengan kesepakatan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

24

Spesifikasi Teknis

di lapangan, untuk memungkinkan Konsultan PENGAWAS melakukan Pemeriksaan


sebelum pengecoran dilaksanakan. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang
memadai seperti tangga ataupun fasilitas lain yang dibutuhkan agar Konsultan
PENGAWAS dapat memeriksa pekerjaan secara aman dan mudah. Tanpa fasilitas
tersebut, Kontraktor tidak akan diizinkan untuk melakukan pengecoran. Semua
koreksi yang terjadi akibat pemeriksaan tersebut harus segera diperbaiki dalam
waktu 1 x 24 jam dan selanjutnya kontraktor 1 x 24 jam selanjutnya kontraktor harus
mengajukan ijin lagi untuk dapat melaksanakan pengecoran. Tidak dibenarkan
adanya penambahan waktu akibat koreksi yang timbul, kecuali ditentukan oleh
pemberi tugas / Konsultan PENGAWAS, Persetujuan untuk melakukan pengecoran
tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab sepenuhnya atas
ketidaksempurnaan ataupun kesalahan yang timbul. Sebelum pengecoran dilakukan
harus dipastikan bahwa semua peralatan yang akan tertanam di dalam beton sudah
terletak pada tempatnya dan semua kotoran sudah dibersihkan dari lokasi
pengecoran. Demikian pula untuk siar pelaksanaan harus dilakukan sesuai dengan
persyaratan.
d. Siar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar kerjanya. Siar
pelaksanaan harus diusahakan seminimum mungkin, agar perlemahan struktur dapat
dikurangi. Siar pelaksanaan tidak dijinkan untuk melalui daerah yang diperkirakan
sebagai daerah basah, seperti toilet, reservoir dll. Jika tidak ditentukan lain, maka
lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah
minimal, umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang efektif
struktur. Pada pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi siar
pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan
perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang berakibat
retaknya beton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar
pelaksanaan dapat dibuat secara horizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi
berlapis-lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS. Kontraktor harus mempertimbangkan di dalam penawarannya, segala
hal yang berhubungan dengan siar pelaksanaan seperti erstop, perekat beton, dowel
dsb, maupun pembersih permukaan beton agar dapat dijamin lekatan antara beton
lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih dari semua kotoran dan bekas beton
yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum pengecoran dilanjutkan, harus
dikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar menjadi terlihat tetapi tetap
melekat dengan baik.
e. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi
proyek dalam keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi
pembuatan cukup jauh dari proyek, maka harus digunakan admixtures yang dapat
memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat beton diangkut ke lokasi
pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahanbahan dasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar harus
kurang dari 1.50 meter. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan antara
batu pecah yang berat dengan pasta beton sehingga dapat mengakibatkan kwalitas
beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti piuap tremi
sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar
tetap dalam kondisi plastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton
dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harus mengajukan jumlah alat dan personil
yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisa berdasarkan besarnya
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

25

Spesifikasi Teknis

volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadam
maupun memadatkan sekitar 5 8 m3 beton segar per jam. Beton segar
dicampurkan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi akhir, sehingga
masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkan dan selama pemadatan
beton masih bersifat plastis.
3.2.7. PEMADATAN BETON
a. Alat Pemadat Beton
Beton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator)
dengan tipe yang disetujui oleh Konsultan PENGAWAS Pemadatan tersebut bertujuan
untuk mengurangi udara pada beton yang akan mengurangi kualitas pada beton.
Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability) beton. Pada cuaca
panas kelecakan beton menjadi sangat singkat, sehingga slump yang rendah-rendah
biasanya merupakan masalah. Untuk itu harus disediakan vibrator dalam jumlah yang
memadai, sesuai dengan besarnya pengecoran yang akan dilakukan. Minimum harus
dipersiapkan satu vebriator cadangan yang akan dipakai, jika ada vebriator cadangan
yang akan dipakai, jika ada vebriator yang rusak pada saat pemadatan sedang
berlangsung. Alat pemadat harus di tempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
menyentuh besi beton.
b. Lokasi Pemadatan yang Sulit
Pada lokasi yang diperkirakan sulit untuk dipadatkan seperti pada pertemuan balok
kolom, dinding beton yang tipis dan pada lokasi pembersihan yang rapat dan rumit,
maka kontraktor harus mempersiapkan metode khusus untuk pemadatan beton yang
disampaikan kepada Konsultan PENGAWAS paling lambat 3 hari sebelum pengecoran
dilaksanakan, agar tidak terjadi keropos pada beton, sehingga secara kualitas tidak
akan disetujui.
c. Pemadatan Kembali
Jika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis, maka beton
tersebut harus dipadatkan kembali sesuai dengan rekomondasi Konsultan
PENGAWAS agar retak tersebut dapat dihilangkan.
d. Metode Pemadatan Lain
Jika dipandang perlu Kontraktor dapat mengusulkan cara pemadatan lain yang
dipandang dapat menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara permukaan
dan inti beton. Hal ini dapat menyebabkan keretakan struktur dan terjadinya
tegangan menetap pada beton, tanpa adanya beban yang bekerja.
3.2.8. TEMPERATUR BETON SEGAR
Dalam waktu 2 menit setelah contoh diambil, sebuah termometer yang mempunyai skala
5 s/d 100o C, harus dimasukkan ke dalam contoh tersebut sedalam 100 mm. Jika
temperatur sudah stabil selama 1 menit, maka temperatur tersebut harus dicatat dengan
ketelitian 1o C.
3.2.9. PERAWATAN BETON
a. Tujuan Perawatan
Perawatan beton bertujuan antara lain untuk menjaga agar tidak terjadi kehilangan
zat cair pada saat pengikatan awal terjadi dan mencegah penguapan air dari beton
pada umur beton awal dan juga mencegah perbedaan temperatur dalam beton yang
dapat menyebabkan terjadinya keretakan dan penurunan kualitas beton. Perawatan
beton harus dilakukan begitu pekerjaan pemadatan beton selesai dilakukan. Untuk

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

26

Spesifikasi Teknis

b.

c.

d.

e.

itu harus dilakukan perawatan beton sedemikian sehingga tidak terjadi penguapan
yang cepat terutama pada permukaan beton yang baru dipadatkan.
Lama Perawatan
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi dengan air
bersih selama minimal 7 hari segera setelah pengecoran selesai. Untuk elemen
vertikal seperti kolom dan dinding beton, maka beton tersebut harus diselimuti
dengan karung yang dibasahi terus menerus selama 7 hari.
Perlindungan Beton Tebal
Untuk pengecoran beton dengan ketebalan lebih dari 600 mm, maka permukaan
beton harus dilindungi dengan material (misalnya stereo foam) yang disetujui oleh
Konsultan PENGAWAS, agar dapat memantulkan radiasi akibat panas. Material
tersebut harus dibuat kedap, agar kelembaban permukaan beton dapat
dipertahankan.
Acuan Metal
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang sejenis, harus
didinginkan dengan air sebelum pengecoran dilakukan. Acuan tersebut dihindari dari
terik matahari langsung, karena sifatnya yang mudah menyerap dan mengantarkan
panas. Perlakuan yang kurang baik akan menyebabkan retak-retak yang parah pada
permukaan beton.
Curing Compound
Cara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan curing
compound. Jenis dan type curing compound yang digunakan harus disetujui oleh
Konsultan PENGAWAS. Harus diperhatikan agar tidak terjadi penurunan temperatur
yang cepat pada permukaan beton sehingga dapat menyebabkan keretakan pada
permukaan beton.

3.2.10. CARA UNTUK MENGHINDARI KERETAKAN BETON


a. Alat monitoring
Untuk pekerjaan beton dengan tebal lebih dari 600 mm, Kontraktor harus
menyediakan peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur dan memonitor segala
kejadian yang mungkin terjadi selama pekerjaan beton berlangsung. Monitoring
dilakukan minimal selama 7 hari sejak pengecoran selesai. Kontraktor wajib
menyediakan alat pengukur temperatur yang akan diletakkan pada dasar beton, di
dalam beton, dan dipermukaan beton dengan jarak vertikal antara alat ditetapkan
maksimal 50 cm. Sedangkan jarak horizontal antara titik satu dengan lainnya
maksimal 10 meter. Lokasi alat pengukur dan metode pengukur suhu tersebut harus
diusulkan kepada Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan.
b. Perbedaan Temperatur
Umumnya permukaan beton harus didinginkan secara mendadak, yang terpenting
adalah tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar (>20oC) antara permukaan
dan inti beton dan beton harus dihindarkan dari sinar matahari langsung ataupun
tiupan angin.
c. Material Bantu
Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkin dapat
dicampur ke dalam beton maupun yang akan digunakan pada saat perawatan beton
untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu cepat.
e. Lebar Retak
Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan, dan lebar retaknyang
diijinkan maksimal sebesar 0,004 kali tebal selimut beton.
f. Antisipasi Perbedaan Temperatur
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

27

Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk mengatasi jika


perbedaan temperatur menjadi lebih dari 20 derajat C, misalnya dengan
mempertebal isolasi yang sudah digunakan atau membuat isolasi menjadi benarbenar kedap terhadap angin dan udara. Hal ini harus segera dilakukan agar
perbedaan temperatur tidak menjadi besar. Untuk itu harus disiapkan material isolasi
lebih dari kebutuhan sebelum pengecoran dilakukan.
g. Hal Hal Lain
Beberapa hal yang harus diperhatikan baik sebelum, selama maupun sesudah
pengecoran beton adalah :
1. Usahakan agar semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi
terlindung dari sinar matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat
pencampuran dimulai.
2. Air yang akan digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti sebagian
air dengan es, sehingga temperatur menjadi lebih besar.
3. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
4. ika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam campuran beton.
5. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2 jam.
6. Lakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa, misalnya dengan membuat siar
pelaksanaan secara horizontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu lapis
pengecoran menjadi kurang lebih 1 meter dan perbedaan temperatur dapat
dikontrol.
7. Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana
temperatur lapangan sudah lebih rendah dari dibandingkan dari siang hari.
8. Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada pada seluruh permukaan beton
yang terbuka untuk mencegah tiupan angin dan menjaga agar temperatur tidak
terlalu berbeda pada seluruh penampang beton.
9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harus diteruskan
sampai system isolasi terpasang seluruhnya.
10. Sediakan pelindung sehingga permukaan beton terlindung dari sinar matahari
dan angin. Hal ini dapat dilakukan membuat dinding pada sekeliling daerah
pengecoran dengan plastik atau material sejenis, demikian juga pada bagian
atasnya.
h. Retak di Luar Batas yang Disyaratkan.
Jika setelah pemadatan selesai masih terjadi keretakan diluar batas yang diijinkan,
maka Kontraktor harus melaporkan hal tersebut secara tertulis yang berisi antara lain
metode kerja dan peralatan yang digunakan berikut komposisi campuran yang
digunakan kepada Konsultan PENGAWAS untuk dievaluasi lebih lanjut. Kontraktor
tidak diijinkan untuk memperbaiki keretakan tersebut sebelum mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
3.2.11. ADUKAN BETON YANG DIBUAT DITEMPAT (Site Mixing)
Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik, maka untuk beton yang dibuat di lapangan
harus memenuhi syarat-syarat :
a. Semen diukur menurut berat
b. Agregat kasar diukur menurut berat
c. Pasir diukur menurut berat
d. Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin (concrete batching
plant)
e. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin beton

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

28

Spesifikasi Teknis

f.

Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada dalam
mesin pengaduk
g. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai
3.2.12. BESI BETON
a. Merk besi beton
Sebelum pemesanan dilakukan, maka Kontraktor harus mengusulkan merk besi
beton dilengkapi dengan brosur dan data teknis dari pabrik yang akan digunakan
untuk disetujui Konsultan PENGAWAS
b. Penyimpanan
Besi beton disimpan pada tempat yang bersih dan tumpu secara baik tidak merusak
kualitasnya. Tempat penyimpanan harus cukup terlindung sehingga kemungkinan
karat dapat dihindarkan
c. Gambar Kerja dan Bending Schedule
Pembengkokan besi beton harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan
berdasarkan standar detail yang ada. Pembengkokan tersebut harus dilakukan
dengan menggunakan alat-alat (bar bender) sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya. Semua pembengkokan harus
dilakukan dalam keadaan dingin dan pemotongan harus dengan bar cutter.
Pemotongan dan pembengkokan dengan sistem panas sama sekali tidak diijinkan.
Untuk itu Kontraktor harus membuat gambar kerja pembengkokan (bending
schedule) dan diajukan kepada Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan
persetujuan.
d. Bebas karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi yang sesuai dengan gambar dan
harus sudah diperhitungkan toleransi penurunannya. Sebelum besi beton dipasang,
permukaan besi beton harus bebas dari karat, minyak dan lain-lain yang dapat
mengurangi lekatan besi beton.
e. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang sesuai dengan gambar standart
detail. Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulangan utama tarik / tekan
penampang beton harus dipasang sejauh mungkin dari garis tengah penampang,
sehingga pemakaian selimut beton yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut di
atas harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
f. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, penyaluran,
letak sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar yang terdapat
dalam gambar rencana. Apabila ada keraguan tentang ini maka Kontraktor harus
meminta klarifikasi kepada Konsultan PENGAWAS.
g. Kawat Beton dan Penunjang
Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang
kokoh untuk menghindari pemindahan tempat, dengan menggunakan kawat yang
berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tiga
pertemuan. Pembesian harus ditunjang dengan beton tahu atau penunjang besi,
spacers atau besi penggantung seperti yang ditunjukkan pada gambar standar atau
dicantuPengawasan pada spesifikasi ini. Penunjang-penunjang metal tidak boleh
diletakkan berhubungan acuan. Ikatan dari kawat harus dimasukkan ke dalam
penampang beton, sehingga tidak menonjol permukaan beton.
h. Sengkang-sengkang

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

29

Spesifikasi Teknis

Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana, maka
sengkang harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan
gambar. Akhiran / kait sengkang harus dibuat seperti yang disyaratkan di dalam
gambar standar agar sengkang dapat bekerja seperti yang diinginkan. Demikian juga
untuk besi pengikat yang digunakan untuk pengikat tulangan utama.
i. Beton Bending
Beton bending harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan
minimum mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor.
Jarak antara beton bending ditentukan maksimal 100 cm.
j. Penggantian Besi
1. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan
apa yang tertera pada gambar
2. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada maka Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak
mengurangi pembesian yang tertera dalam gambar.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter besi
dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Konsultan PENGAWAS
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud
adalah jumlah luas). Khusus untuk balok portal, jumlah luas penampang besi
pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di
tempat tersebut atau di daerah overlap yang dapat menyulitkan pengecoran.
- Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan
k. Toleransi Besi
Diameter Besi (mm)
Toleransi dia (mm)
Toleransi Berat (%)
610
1016
1628
28

0.4
0.4
0.5
0.6

7
5
4
2

3.2.13. TOLERANSI DIMENSI ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR


Dimensi elemen stuktur seperti (pelat, balok, kolom, dinding) harus memenuhi toleransi
sbb:
Dimensi Elemen Struktur
(mm)

Toleransi Terhadap B
(mm)

Toleransi Selimut Beton


(mm)

B 200
B 200

9.0
12.0

5
9

Dimana B adalah dimensi elemen stuktur baik untuk lebar maupun tinggi. Pelaksanaan
yang tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh Konsultan PENGAWAS,

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

30

Spesifikasi Teknis

untuk selanjutnya diputuskan. Semua akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor
3.2.14. PEMASANGAN ALAT-ALAT DIDALAM BETON / Sparing
a. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang menunjukkan secara tepat lokasi
sparing yang akan terdapat pada elemen struktur. Kontraktor wajib mempelajari
gambar M & E dan mendiskusikan dengan pihak terkait jika terdapat keraguan
tentang gambar tersebut. Kebutuhan sparing yang terjadi akibat perubahan desain
harus diinformasikan segera kepada Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan
pemecahannya. Pekerjaan pembobokan, membuat lubang atau memotong
konstruksi beton yang sudah jadi harus dihindarkan dan jika diperlukan harus
mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
b. Ukuran lubang, pasangan alat-alat di dalam beton, pemasangan dan sebagainya,
harus sesuai dengan gambar struktur maupun gambar lain yang terkait atau menurut
petunjuk-petunjuk Konsultan PENGAWAS.
c. Perkuatan pada lubang-lubang beton untuk keperluan pekerjaan M / E harus
mengikuti ketentuan yang terdapat di dalam gambar standar. Jika tidak / belum
tertera di dalam gambar maka Kontraktor wajib menginformasikan hal tersebut
kepada Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan penyelesaiannya.
3.2.15. BETON KEDAP AIR
a. Beton kedap air adalah beton yang dibuat agar tidak tembus air untuk jangka waktu
lama. Untuk itu Kontraktor wajib mengikuti segala ketentuan yang disyaratkan oleh
Pemasok bahan kedap air / water proofing, termasuk cara pembuatan beton
tersebut.
b. Pada siar pelaksanaan harus dipasang waterstop sesuai dengan spesifikasi pabrik.
Waterstop tersebut harus ditunjukkan di dalam gambar kerja / shop drawing,
sehingga rencana pengecoran harus direncanakan dengan baik. Biaya waterstop
tersebut sudah termasuk di dalam penawaran yang diajukan oleh Kontraktor.
c. Apabila terjadi kebocoran selama masa garansi, maka kontraktor harus mengadakan
perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor. Prosedur perbaikan tersebut harus
diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan PENGAWAS, sedemikian rupa
sehingga tidak merusak bagian-bagian lain yang sudah selesai.
3.2.16. ACUAN / BEKISTING
a. Umum
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
struktur baik kekuatan, stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk
digunakan. Acuan merupakan suatu bagian pekerjaan struktur yang berguna
untuk membentuk struktur beton agar sesuai gambar kerja rencana.
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini.
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Di dalam penawarannya Kontraktor wajib
menawarkan sesuai dengan yang ditentukan di dalam spesifikasi.
3. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang
tertanam di dalam struktur beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan
dan bukan pada acuan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut
harus dapat ditutup dengan sempurna, sehingga bukaan tersebut harus dapat
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

31

Spesifikasi Teknis

ditutup dengan sempurna, sehingga bebas dari kebocoran. Semua pengikat


acuan (ties) harus dilengkapi dengan material tertentu seperti water haffles,
sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.
b. Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga Kerja, Bahan dan Peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti release
agent, pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
acuan sebagai cetakan beton sesuai dengan gambar-gambar konstuksi dan
gambar-gambar disiplin lain yang berhubungan seperti diuraikan dalam uraian
dan syarat-syarat pelaksanaan, secara aman dan benar.
2. Detail-detail Khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang
ditawarkan di dalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika menggunakan
material acuan yang khusus untuk menghasilkan detail khusus.
c. Persyaratan Bahan.
1. Acuan dan Penyangga
Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata
yang diplester, kayu atau material lain yang dapat dipertanggung jawabkan
kualitasnya. Penggunaan acuan siap pakai produksi pabrik tertentu diijinkan
untuk dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan PENGAWAS. Acuan
yang terbuat dari multiplek yang dilapisi dengan sejenis kertas film yang khusus
yang digunakan untuk acuan sangat dianjurkan dengan tebal multiplek minimal
12 mm.
Pengaku harus dibuat dengan benar agar tidak terjadi perubahan bentuk /
ukuran dari elemen beton yang dibuat. Penyanggah yang terbuat dari baja lebih
disukai, walau penggunaan material penyanggah dari kayu dapat diterima. Bahan
dan ukuran kayu yang digunakan harus mendapatkan persetujuan Konsultan
PENGAWAS. Untupekerjaan beton yang langsung berhubungan dengan tanah,
maka sebagai lantai kerja harus dibuat dari beton K-175. Sebagai acuan samping
dari beton tersebut dapat menggunakan pasangan batu kali, batu bata atau
material lain yang disetujui Konsultan PENGAWAS. Untuk elemen beton tertentu
seperti kolom bulat disarankan menggunakan acuan baja.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga
mampu memikul beban kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa
mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harus memenuhi syarat
stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan
terhadap kemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan,
seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain-lain. Semua analisa
dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harus diserahkan kepada
Konsultan PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan
dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran
bersih penampang beton, tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen
tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantum di dalam gambar

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

32

Spesifikasi Teknis

3.

4.

5.

6.

7.

8.

arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam analisa
biaya.
Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang
dilakukannya. Gambar kerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan detaildetail sambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan kepada Konsultan
PENGAWAS untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan tersebut Kontraktor tidak
diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.
Tanggung Jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan PENGAWAS, tanggung jawab
sepenuhnya atas kekuatan, kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan
perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya tambahan,
maka semua biaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus
dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalam gambar kerja. Pelaksanaan yang tidak
sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.
Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan
bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan
PENGAWAS berhak untuk meminta Kontraktor untuk memperbaiki acuan yang
dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban biaya Kontraktor.
Inspeksi Konsultan PENGAWAS
Semua acuan dengan penunjang-penunjang harus diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan dilakukannya inspeksi dengan mudah oleh Konsultan
PENGAWAS.
Detail Acuan
Penyusunan acuan harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya
tidak menimbulkan kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan.
Akurasi
Acuan harus dapat menghasilkan bagian konstruksi yang ukuran kerataan /
kelurusan, elevasi dan posisinya sesuai dengan gambarPEMBANGUNAN gambar
konstruksi. Toleransi ukuran dan posisi harus sesuai dengan yang tercantum
dalam spesifikasi ini.

9. Sistem Pengaliran Air


Acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum pengecoran. Harus
dipersiapkan sistem pengaliran air sedemikian, sehingga pada saat dibasahkan,
air dapat mengalir ke tempat yang diinginkan dan acuan tidak tergenang oleh air.
Acuan harus dipasang sedemikian rupa sehingga akan terjadi kebocoran atau
hilangnya air semen selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan
tidak tergoyang.
10. Ikatan Acuan di Dalam Beton
Sebelumnya dengan mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS bautbaut
dan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalam beton harus diatur
sedemikian, sehingga bila acuan dibongkar kembali, tidak akan merusak beton
yang sudah dibuat.
11. Acuan Beton Exposed
Jika ada harus dilapisi dengan menggunakan release agent pada permukaan
acuan yang menempel pada permukaan beton. Berhubung release agent
berpengaruh pula pada warna permukaan beton, maka pemilihan jenis dan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

33

Spesifikasi Teknis

12.

13.

14.

15.

penggunaannya harus dilakukan dengan seksama. Cara pengecoran beton harus


diperhitungkan sedemikian rupa sehingga siar-siar pelaksanaan tidak merusak
penampilan beton exposed tersebut. Merk dan jenis release agent yang telah
disetujui bersama, tidak boleh diganti dengan merk jenis lain. Untuk itu
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu nama pedangang dari release
agent tersebut, data bahan-bahan bersangkutan, nama produsennya, jenis
bahan-bahan mentah utamanya, cara-cara pemakaiannya, resiko-resiko dan
keterangan lain yang dianggap perlu untuk memperoleh persetujuan tertulis dari
Konsultan PENGAWAS.
Bukaan Untuk Pembersihan
Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan.
Scaffolding
Pada prinsipnya semua penunjang acuan harus menggunakan steger besi
(scaffolding). Scaffolding tersebut harus cukup kuat dan kaku dan diatur agar
mudah diperiksa oleh Konsultan PENGAWAS.
Persetujuan Konsultan PENGAWAS.
Setelah pekerjaan di atas selesai, Kontraktor harus meminta persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS dan minimum 3 (tiga) hari sebelum pengecoran.
Kontraktor harus mengajukan permohonan tertulis untuk izin pengecoran kepada
Konsultan PENGAWAS.
Anti Lendut (Cambers)
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, maka semua acuan untuk balok dan plat,
harus dipersiapkan dengan memakai anti lendut dengan besar sbb :
Lokasi

% Terhadap Bentang

Ditengah bentang balok

0.3

Diujung balok kantilever

0.5

e. Pembongkaran Acuan
1. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi
yng dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
2. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sbb :
Elemen Struktur

Waktu Minimum

Sisi-sisi balok kolom dan dinding

3 hari

Balok dan plat beton (tiang penyanggah tidak


dilepas)

21 hari

Tiang-tiang penyanggah plat

21 hari

Tiang-tiang penyanggah balok-balok

21 hari

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

34

Spesifikasi Teknis

Waktu pembongkaran tersebut hanya merupakan kondisi normal dan harus


dipertimbangkan secara khusus jika pada lantai-lantai tersebut bekerja beban
dan mengusulkan metode dan perhitungan yang akan digunakan, dan usulan
tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
Tidak ada biaya tambah untuk biaya tersebut. Semua akibat yang timbul akibat
usulan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3. Setiap rencana pekerjaan pembongkaran acuan harus diajukan terlebih dahulu
secara tertulis untuk disetujui Konsultan PENGAWAS.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

35

Spesifikasi Teknis

PASAL 4
PEKERJAAN ARSITEKTUR
4.1. UMUM
4.1.1. KETENTUAN UMUM
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu serta cara kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah, nasional, maupun internasional,
serta berdasarkan jenis bahan / material, cara pelaksanaan (metode) dan sistem yang
dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola (manager) oleh Konsultan PENGAWAS, yaitu dalam
hal Koordinasi dan Pengawasan, mencakup mutu hasil kerja (kualitas), Waktu
pelaksanaan (Schedule) dan Pembiayaan.
4. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuan warnanya harus
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Konsultan Perencana serta mendapat
persetujuan dari (Owner).
b. Peraturan-peraturan yang dipakai
- Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
- Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
- Ketentuan-ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum (A.V.)
No. 9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 14571.
- Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Konsultan PENGAWAS.
- Standart Normalisasi Jerman (D.I.N.).
- American Society for Testing and Material (A.S.T.M.).
- American Concrete Institute (A.C.I.).
- Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 1500- 78A
- Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
- Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087- 75/0075-75.
- Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AVGNOR P18- 303 dan NZS3121/1974.
- Pengendalian seluruh pekerjaan beton ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).
- Standar dari bahan waterproofing mengikuti prosedur yang ditentukan oleh pabrik
dan standar-standar lainnya seperti :NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407.
- Pengendalian pekerjaan keramik harus sesuai dengan peraturan ASTM, NI-129, PUBI
1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
- Pengendalian seluruh pekerjaan karpet harus sesusi dengan peraturanperaturan
ASTM E-648 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari pabrik.
- Syarat bahan glass block sesuai dengan standar pabrik, tanpa cacat serta memenuhi
dalam PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189/78.
- Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam NI-5 (PKKI
tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan dalam SII 0458-81.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

36

Spesifikasi Teknis

Pengendalian seluruh pekerjaan cat, harus memenuhi ketentuanketentuan dari


pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan
NI-4.
- Bahan cat yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970/1971, AS.K- 41 dan NI.4, serta mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
- Persyaratan bahan marmer harus konsisten terhadap PUBI pasal 26 dan SII 0015-76.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada Konsultan
PENGAWAS untuk diperiksa yang selanjutnya dimintakan persetujuan kepada
Konsultan Perencana.
2. Semua bahan material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan, Kontraktor
harus mengajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang setara kepada Konsultan
PENGAWAS untuk diserahkan kepada Perencana, selanjutnya Perencana mengajukan
bahan material tersebut kepada pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuannya.
3. Hal-hal yang bertalian erat dengan estetika seperti : warna cat,keramik, batu temple,
politur dan sebagainya harus mendapat persetujuan dari Perencana (Arsitek) terlebih
dahulu sebelum dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan
material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
4. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik material yang bersangkutan termasuk mengajukan cara
perawatan / maintenance seluruh bahan / material bangunan sebagai informasi bagi
Konsultan PENGAWAS dan untuk dapat digunakan kelak oleh Pemilik Bangunan.
5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan agar dapat
melakukan penyelesaian / penggantian dalam suatu pekerjaan, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan PENGAWAS.
6. Semua material yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong / kaleng yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type
dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
7. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya Kontraktor
harus segera melaporkan kepada Konsultan PENGAWAS.Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan di tempattersebut sebelum kelainan /
perbedaan diselesaikan.
10. Setiap produk yang diajukan oleh Main / Sub Kontraktor harus dilengkapi dengan
cara perawatan / maintenance dari produk tersebut yang :
- Sesuai dengan persyaratan teknis dari pabrik yang bersangkutan ;
- Sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat ;
- Disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
11. Untuk setiap pekerjaan cat, maka Kontraktor atau aplikator :
- Harus kepada pabrik cat sesuai dengan jumlah kebutuhan proyek ; memberikan
surat penunjukkan dari pabrik cat yang bersangkutan / rekomendasi sebagai
applicator ;
- Harus melakukan pengecatan secara full system ;
- Harus mengajukan sistem pengecatan dan jenis cat ;
- Harus mengajukan urutan kerja ;
-

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

37

Spesifikasi Teknis

Harus mengajukan bukti pesanan ;


Harus memberikan surat jaminan supply dari pabrik cat sampai proyek selesai ;
Harus memberikan surat jaminan mutu berbentuk sertifikat garansi yang
dikeluarkan oleh pabrik cat (produsen) yang ditandatangani Direktur Perusahaan,
dengan dilampiri surat Pengantar dari Main Kontraktor.

4.1.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN


a. Pengukuran
1. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut
ahli ukur yang berpengalaman. Setiap kali dianggap perlu, harus siap untuk
mengadakan.
2. Untuk menetukan koordinat bangunan, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian tanah untuk menentukan elevasi
0,00, letak pohon yang perlu dipertahankan (apabila ada), letak batas-batas site
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
3. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya, harus segera dilaporkan kepada Konsultan PENGAWAS untuk diminta
keputusannya, setelah berkonsultasi dengan Perencana.
4. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
Waterpass / Theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / Waterpass beserta petugas yang cakap
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan PENGAWAS selama
pelaksanaan proyek.
6. Pengukuran sudut siku-siku dengan benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
7. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab kontraktor.
b. Tugu Patokan Dasar & Titik Pinjaman / Referensi
1. Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Konsultan PENGAWAS, sebanyak 2
(dua) buah pada dua sisi yang berlainan.
2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton penampang sekurang-kurangnya 200 x 200
mm, tertancap kuat di dalam tanah.
3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan
dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Konsultan PENGAWAS untuk
membongkarnya. Selain itu Kontraktor diharuskan membuat titik Penjamin /
Referensi yang akurat dari waktu ke waktu sepanjang masa pelaksanaan, mendahului
kemajuan pekerjaan.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar termasuk
tanggung jawab Kontraktor.
5. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut-sudut tapak (perpindahan)
Kontraktor wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuai keadaan lapangan.
c. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)
1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu meranti ukuran (50/70 mm) atau
kayu dolken, diameter 80-100 mm, yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakkan atau diubah-ubah berjarak maksimum 1.500 mm satu dengan
lainnya.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

38

Spesifikasi Teknis

2. Papan dasar pelaksanaan(Bouwplank) dibuat dari kayu meranti, ukuran tebal 30 mm,
lebar 200mm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya. Pemasangan harus
kuat dan menggunakan sifat dasar (waterpass).
3. Papan dasar pelaksanaan (Bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang mennyatakan
as-as dan level / peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang bila
terkena air hujan.
4. Tinggi sisi atas papan patok ukuran harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Konsultan PENGAWAS.
5. Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 1.000 mm dari sisi luar galian tanah
pondasi.
6. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor harus melapor
kepada Konsultan PENGAWAS.
7. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan termasuk
tanggungan Kontraktor.

4.1. SPESIFIKASI UMUM


4.2.1. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pekerjaan beton praktis, seperti: sloof, kolom, ring balok, neut kusen,
angkur beton setempat, plat meja, dengan mutu beton K-175 serta seluruh detail
yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari Bahanbahan
organis, Lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantuPengawasan dalam PBI 1971.
3. Koral Beton / Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta gradasi kekerasan
seseuai dengan syarat syarat PBI 1971. Penyimpanan / penimbunan pasir dan
koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua
bahan tersebut tidak bercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan
beton yang tepat.
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan bahan organis / bahan lainnya yang dapat merusak beton
dan harus memenuhi NI 3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Konsultan
PENGAWAS dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

39

Spesifikasi Teknis

5. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampang besi adalah bulat
dan memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktor diwajibkan, bila dipandang
perlu untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan
yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
6. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 ; NI-5
d. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
e. Peraturan Pembangunan Daerah Setempat.
f. Ketentuan-Ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan
Umum (AV) No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No
14571.
g. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Konsultan PENGAWAS.
h. Standar Normalisasi Jerman (D.I.N.).
i. American Society for Testing and Material (A.S.T.M).
j. American Concrete Institue (A.C.I).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah : K-175 dan harus memenuhi ketentuanketentuan lain sesuai dengan PBI-1971
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada
PBI-1971.
b. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.
c. Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin besi tersebut tidak
berubah tempat decking sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971.
d. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lapangan kerja dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulisdari
Konsultan PENGAWAS.
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
b. akaran untuk semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan PENGAWAS dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang
ditentukan dalam uraian dan syarat-syarat. Selama pengadukan kekentalan
adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap
campuran baru. Pengujian slump minimum 30 mm dan maksimum 75 mm.
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan
membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan
ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan
penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Konsultan
PENGAWAS.
c. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

40

Spesifikasi Teknis

terjadinya cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang koral / split
yang dapat memperlemah konstruksi.
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Konsultan
PENGAWAS.
5. Pekerjaan Acuan / Bekisting
a. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah
ditetapkan seperti dalam gambar. Dari papan jenis kayu yang memenuhi
persyaratan dalam NI-2 pasal 5.1.
b. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatanperkuatan sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan
selama pengecoran.
c. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotorankotoran seperti tahi gergaji, potongan-potonngan kayu, tanah dan
sebagainya sebelum pengecoran dilakukan serta harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
d. Tiang-tiang acuan harus di atas papan atau baja untuk memudahkan
pemindahan perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu.
Tiang-tiang yang digunakan dari kayu dolken diameter 80- 100 mm atau
sengon 50/70 mm atau Kayu Kelas II dan III
e. Tiang acuan satu dengan yang lain harus diikat dengan palang papan / balok
secara cross.
f. Pembukaan acuan baru harus dibuka setelah memenuhi syaratsyarat yang
dicantuPengawasan dalam PBI-1971.
g. Kayu yang dipakai adalah papan atau multiplex dengan tebal 25 mm.
h. Penggunaan bekisting (Formwork) harus sesuai dengan petunjuk / spesifikasi
pabrik.
6. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton / rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh
seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat
pengikat besi beton / rangka harus memenuhi syaratsyarat yang ditentukan
dalam NI-2 (PBI 1971).
7. Pekerjaan pembongkaran Acuan / Bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan ijin
tertulis dari Konsultan PENGAWAS. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan
mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan
tertulis dari Konsultan PENGAWAS.
8. Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya
sampai dengan saat-saat penyerahan (selesai).
9. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambargambar atau peraturan
yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
10. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material : besi, koral, pasir, pc untuk mendapat persetujuan dari Konsultan
PENGAWAS.
11. Kontraktor harus melakukan pengujian atas besi / kubus beton di laboratorium
yang akan ditunjuk kemudian.
12. Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh kontraktor dengan mengambil benda
uji berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat-syarat /
ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh Konsultan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

41

Spesifikasi Teknis

13.
14.
15.

16.

17.

18.

19.

PENGAWAS dan diperiksa di laboratorium konstruksi beton yang ditunjuk


Konsultan PENGAWAS. Jumlah dan frekuensi pembuatan kubus serta ketentuanketentuan lainnya sesuai dengan PBI-1971.
Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam
setelah pengecoran.
Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaanpekerjaan lain.
Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi
dengan air terus-menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih dan apabila
menggunakan curing agent pemeliharaannya sesuai standar produk (sesuai
dengan ketentuan dalam PBI-1971).
Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
a. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang.
b. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
Sparing Conduit dan pipa-pipa :
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar dan minta
persetujuan pelaksanaan dan bila tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor
harus mengusulkan dari Konsultan PENGAWAS.
c. Bilamana sparing-sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan
tulangan besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa
persetujuan dari Konsultan PENGAWAS.
d. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran
dan diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu
pengecoran.
Hal-hal lain (Miscellaneous Items)
a. Isi lubang-lubang dan bukaan-bukaan yang harus dibeton sebagai bekas jalan
kerja sewaktu pembetonan. Digunakan mutu beton seperti yang ditentukan
dan dengan penghalusan permukaannya.
b. Untuk pekerjaan lantai beton, harus diratakan sehingga diperoleh permukaan
lantai yang betul-betul rata. Sesudah selesai ditrowel, jika ada permukaan
lantai beton yang akan dicat, maka lantai beton harus betul-betul kering
sempurna dan memenuhi syarat untuk dilakukan pengecatan.
c. Untuk pekerjaan dinding / kolom lepas cetak yang harus dicat, dilakukan
dengan dengan pengecatan cat emulsi pada saat beton sudah kering
sempurna dan memenuhi syarat untuk dicat.

4.2.2. PEKERJAAN BAJA/BESI NON STRUKTURAL


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi antara lain :
a. Pengadaan dan pemasangan beugel-beugel talang, klem-klem down pipe,
plat klem-klem sambungan rangka, dari bahan galvanized steel.
b. Railling-railling pipa stainles steel, dengan ukuran sesuai pekerjaan 10.2.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

42

Spesifikasi Teknis

c. Pemegang aluminium voil dengan Fine Mesh produk BRC (Galvanized).


d. Dan lain-lain komponen yang ditunjukkan pada gambar.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Fabrikasi
a. Pemeriksaan dan lain-lain.
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas
tinggi. Seluruh pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian
rupa, sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.
b. Konsultan PENGAWAS mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di
lapangan pada saat yang dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh
dikirim ke lapangan sebelum diperiksa dan disetujui Konsultan PENGAWAS.
Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak sesuai dengan gambar atau
spesifikasi ini akan ditolak, dan bila demikian harus diperbaiki dengan segera
tanpa tambahan biaya.
c. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar
kerja yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang
serta ukuran las, jumlah, ukuran dan posisi baut-baut serta detail-detail lain
yang lazim diperlukan untuk fabrikasi.
d. Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran yang tercantum pada gambar kerja.
2. Sambungan
Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan
berlaku ketentuan sebagai berikut :
a. Hanya diperkenankan satu sambungan.
b. Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul (full
penetration butt weld).
c. Pemasangan percobaan (Trial Erection)
Bila dipandang perlu Konsultan PENGAWAS, Kontraktor wajib melaksanakan
pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen
yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak
oleh Konsultan PENGAWAS. Pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa
persetujuan Konsultan PENGAWAS.
d. Pengecatan
1. Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Semua permukaan baja harus bersih
dari kotoran-kotoran atau minyak-minyak. Pembersihan harus dilakukan dengan
sikat besi mekanis (mechanical wire brush).
2. Cat dasar adalah cat zinc chromate. Pengecatan dilakukan satu kali di tempat
pabrikasi dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak
boleh dicat.
3. Cat akhir adalah cat zinc chromate. Pengecatan dilakukan satu kali atau lebih di
lapangan sampai menutup sempurna.
e. Pemasangan akhir (Final Erection)
1. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam
keadaan baik. Bagian-bagian dimana tidak dapat dipasang atau ditempatkan
sebagaimana mestinya, sebagai akibat dari kesalahan fabrikasi atau perubahan
bentuk karena kesalah penanganan atau pengangkutan, maka keadaan itu harus
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

43

Spesifikasi Teknis

segera dilaporkan kepada Konsultan PENGAWAS, Untuk mendapatkan


persetujuan cara perbaikan dan pemecahannya yang dapat dilakukan di lapangan
atau di work shop. Meluruskan plat dan besi siku atau bentuk lainnya harus
dilaksanakan dengan cara disetujui. Segala biaya sebagai akibat dari hal ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
2. Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya. Kantong air pada konstruksi
yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan Waterproofing yang
telah disetujui.
3. Setiap komponen harus diberi kode (marking) yang sesuai dengan gambar
pemasangan. Komponen harus diberi kode sedemikian rupa sehingga
memudahkan pemasangan.
4. Baut-baut, baut angker, baut hitam dan lain-lain harus disediakan dan harus
dipasang sesuai dengan gambar detail.
4.2.3. PEKERJAAN PASANGAN
a. Penjelasan Umum
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan masingmasing pekerjaan sehingga
mendapatkan hasil yang baik dan sempurna.
2. Penggunaan masing-masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambar rencana ataupun
petunjuk / perintah Direksi / Konsultan PENGAWAS Lapangan.
3. Pengendalian Pekerjaan :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
- PUBI 1982
- NI-3 1970
- NI-10 1973
- SII-0021 - 1978
b. Pasangan Batu Kali
1. Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu kali belah dilaksanakan untuk pondasi bangunan atau konstruksi lain yang
ditunjuk pada gambar rencana.
2. Bahan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh material : batu
kali, pasir untuk mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan PENGAWAS.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS akan dipakai
standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh Kontraktor
ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contohcontoh yang telah disetujui
di Bangsal Direksi / Konsultan PENGAWAS.
d. Batu kali yang digunakan adalah batu kali belah, bersudut runcing, berwarna abu-abu
hitam keras dan tidak porous.
3. Pelaksanaan
a. Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dengan alat
pemadat / stamper.
b. Sebelum dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari bambu atau kayu pada
setiap pojok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang yang
dimaksud dalam gambar rencana.
c. Kecuali disebut lain pada gambar rencana maka seluruh pasangan batu kali belah
dipasang dengan perekat 1 pc : 5 ps, dan diberapen dengan perekat yang sama pada
seluruh bidang sisinya.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

44

Spesifikasi Teknis

d. Celah-celah besar pada aanstampeng / pasangan batu kali kosongan dapat diisi dengan
batu pecahan supaya betul-betul padat sedang pasangan batu kali belah selain
aanstampeng tidak dikehendaki bertindih (bersinggungan) tanpa adanya perekat dicelahcelahnya.
e. Untuk pengikatan sloof maka pada bagian atau pondasi batu kali dibuat stek-stek
sedalam 30 cm tiap 1,00 m1 dengan diameter besi 10 mm.
f. Dimensi / besaran penampang pasangan batu kali belah tersebut dapat dilihat pada
gambar rencana.
g. Urugan lubang pasangan batu kali belah yang berfungsi sebagai pondasi dapat
dilaksanakan bila Direksi mengganggu bahwa bagian pondasi sudah cukup kuat /
mengeras.
c. Pasangan Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan
Pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding / tembok gedung, pondasi ringan,
saluran, bak-bak bunga, ataupun pasangan batu bata lainnya yang ditunjuk pada gambar
rencana.
2. Bahan
a. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitas baik yaitu dengan
hasil pembakaran yang matang berukuran sama kira-kira 6 x 12 x 20 cm tidak boleh
terdapat pecah-pecah (melebihi 20%) dan tidak diperbolehkan memasang bata yang
pernah dipakai.
b. Sebagai Semen dan Pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama dengan kualitas
seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
c. Kecuali ditentukan lain semua pasangan batu bata dipasang dengan perekat dengan
campuran 1pc : 5ps. Sedangkan pasangan bata yang kemungkinan lebih sering
berhubungan dengan air (pas. Bata transram) digunakan perekat dengan campuran 1 pc :
3 ps.
3. Pelaksanaan
a. Dimana diperlukan menurut direksi, pemborong harus membuat shop drawing untuk
pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan.
b. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan. Adukan
dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai dengan
petunjuk Perencana / Direksi.
c. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
arsitektur terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal / tinggi /
peil dan bentuk profilnya.
d. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan tidak boleh terdapat retakretak, dipasang dengan fungsi, ukuran ketebalan dan ketinggian yang ditentukan dalam
gambar rencana.
e. Mencampur Perekat
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujui atau dicampur
dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang memakai perekat yang sudah mulai
mengeras untuk dipakai lagi.
f. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih dahulu dengan air dan
permukaan yang akan dipasang harus basah juga dan untuk semua sambungan harus
dikorek paling sedikit 0,5 cm agar penyelesaian dinding / plesteran dapat melekat dengan
baik, sedang dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembok harus diberi nat selebar
1cm dan dalam 1 cm.
g. Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi 1,00 m untuk setiap
harinya.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

45

Spesifikasi Teknis

h. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
i. Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harus dipasang beton praktis
ukuran penampang 15 x 15 cm.
j. Pasangan batu bata 1pc : 2ps sebagai pasangan di bawah permukaan tanah / lantai harus
diberapen dengan adukan 1pc : 3ps.
k. Syarat-syarat penerimaan :
- Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada arah
diagonal dinding seluas 12 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci / diplester).
- Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum diaci / diplester).
l. Pasangan batu bata untuk dinding batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15
cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapid an benar-benar tegak lurus.
4.2.4. PEKERJAAN PLESTERAN SEMEN
a. Lingkup pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alatalat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata pada kedua sisi
bidangnya (dalam dan luar), plesteran dinding beton, pengisi dan perekat pada
pemasangan bahan finishing, serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benarbenar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran, serta harus melalui ayakan # 1,6 2,0 mm.
2. Untuk area yang tidak memakai finishing bahan lain, dipakai campuran DURACOAT ex.
Durabuilt dengan pemakaian sesuai dengan standar pabrik yang bersangkutan, agar
dapat diperoleh sifat tahan / kedap air(watertight).
3. Pada pemasangan aduk / spesi agar menggunakan :
Pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang berbeda, seperti : pertemuan kolom dinding
bata, plat beton dinding bata, kolom baja yang difinish plaster dan sebagainya untuk
menghindarkan retak rambut, diberi nat dengan lebar nat 5mm dan dalamnya 5 mm.
4. Pada area tempat terjadi pertemuan bahan yang berbeda (misalnya :
kolom beton-bata atau balok betonbata) dipasang kawat ayam dengan overlap yang
cukup untuk mencegah keretakan.
5. Finishing plesteran menggunakan cat sesuai gambar, seperti dinyatakan dalam RKS
Pekerjaan Pengecatan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk canpuran 1 PC : 5 pasir, kecuali pada
dinding batu bata semen raam / rapat air.
2. Pada dinding batu bata semen raam / rapat air diplester dengan aduk campuran 1 pc : 3
ps (yang dilakukan pada sekeliling dinding ruang toilet, dinding eksterior, dan bagianbagian yang ditentukan / disyaratkan dalam detail gambar.
3. Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas dari Lumpur serta material tidak
terpakai lainnya, diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan d 3 mm seperti yang
dipersyaratkan.
4. Material lain yang terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari
jenisnya dan disetujui Konsultan PENGAWAS.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

46

Spesifikasi Teknis

5. Semen portland yang dikirim ke site / lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan tipe dan tingkatannya,
dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6. Bahan harus disimpan di tempat kering, berventilasi baik, terlindung, bersih, tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai
dengan jenisnya yang disyaratkan dari pabrik.
7. Semua bahan yang sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan PENGAWAS
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan, material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang
mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
8. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk mulainya pekerjaan.
9. Bila kelainan dalam hal apapun antara gambar, sepesifikasi dan lainnya kontraktor harus
segera melaporkan kepada manajemen kotruksi. Kontraktor tidak diperkenankan
melakukan pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
10. Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan dinding finish 150 mm atau sesuai yang
ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan plesteran yang melebihi 22 mm harus diberi
kawat untuk membantu dan memperkuat daya lekat pelsteran, pada bagian pekerjaan
yang diijinkan Konsultan PENGAWAS.
11. Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain, seperti kusen dan pekerjaan lainnya,
harus dibuat naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm dan dalam 5 mm, kecuali bila
ditentukan lain.
12. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul), sehingga
siap untuk di cat atau finish wall paper.
13. Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga pengeringan wajar tidak terlalu tiba-tiba,
dengan membasahi plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik panas
matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara
tetap.
14. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya kontrator selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan pemilik / pemakai.
15. Khusus untuk permukaan beton yang akan diplester, maka : Seluruh permukaan beton
yang akan di plester harus di buat kasar dengan cara dipahat halus. Sebelum plesteran
dilakukan, seluruh permukaan beton yang akan diplester, dibersihkan dari kotoran, debu
dan minyak serta disiram / dibasahi dengan air semen. Plesteran beton dilakukan dengan
aduk kedap air campuran 1 PC : 3 Ps. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih
dahulu dengan mata ayakan seperti yang disyaratkan.
4.3. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
4.3.1. PEKERJAAN SUB LANTAI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan di bawah lapisan finishing lantai yang
berlangsung di atas tanah (lantai dasar yang tidak memakai plat beton) serta
sesuai detail yang disebutkan ditunjukkan pada gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen portland harus memenuhi NI 8, 0013-81 dan ASTM C 1500- 78A.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

47

Spesifikasi Teknis

2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087- 75/007575.
4. Air harus memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 9, AFNOR P 18 -303 dan NZS
3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI 2) PUBI 1982 dan (NI - 8).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan PENGAWAS.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk peyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini, harus baru, kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan PENGAWAS.
3. Pekerjaan sub lantai dikakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan
sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu, lapisan urug di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata
permukaanya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara pc, pasir beton dan kerikil
atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan /
disyaratkan dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpass, kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu perlu
diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuai yang ditunjukan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan PENGAWAS.
4.3.2. PEKERJAAN WATERPROOFING
a. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahanbahan,
biaya, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
2. Bagian yang diberi lapisan waterproofing ialah:
- Liquid Pada area plat atap
- Liquid Pada area toilet, serta bagian lain yang dinyatakan dalam gambar
b. Persyaratan Bahan
1. Persyaratan Standar Mutu Bahan dan prosedur mengikuti yang ditentukan oleh
pabrik dan standard-standard lainnya seperti : NI.3, ASTM 828, ASTME, TAPP 1
803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan cara
apapun tanpa ijin dari Konsultan PENGAWAS.
2. Bahan
Untuk lapisan kedap air digunakan produk dalam negeri yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a) Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen spunbond polyester
core coated pada dua sisi dengan modified bitument dan dengan
special polypropylene thermoplastic polymers.
b) Dilapis 1 kali dengan tebal minimum 3 mm, reinforcement 180 gr/m2
non woven polyester fabric dengan karakteristik fisik dan kimiawi dan
kepadatan yang merata dan konstan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

48

Spesifikasi Teknis

c) Untuk lapisan yang menggunakan bahan liquid dipakai TAR.P.U.YXT 12


dan untuk semua pruduk harus mengikuti full system sesuai dengan
persyaratan dari pabrik.
d) Dilapis 2 kali dengan bahan liquid (minimum) dengan urutan pekerjaan
sesuai dengan pelapisan yang disyaratkan oleh pabrik.
e) Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian overlapping.
Overlapping antar sambungan adalah 100mm, tekukan vertical adalah
200mm, pada lubang masuk 50 mm.
f) Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
g) Perilaku material pada 100oC harus tetap stabil.
h) Berwarna hitam atau ditentukan kemudian.
i) Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.
c. Pengujian
1. Bila diperlukan wajib mengadakan test bahan tersebut pada labolatorium yang
ditunjuk Konsultan PENGAWAS, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan
hasil yang ditimbulkannya.untuk ini kontraktor / supplier harus menunjukkan
surat rekomendasi hasil pengetesan dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut
sebelum memulai pekerjaan.
2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama
10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik
untuk mutu material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk
mutu pemasangan.
3. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi
air di atas permukaan pekerjaan baru setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS.
d. Pengiriman dan penyimpanan bahan
1. Bahan harus didatangkan ketempat perkerjaan keadan baik dan tidak bercacat.
Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.
2. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup tidak lembab, kering
dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
3. Tempat penyimpanan harus cukup bahan di tempatkan dan dilindungi Sesuai
dengan jenisnya, kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan
yang disimpan baik dan sebelum atau selama pelaksanaan, dan wajib
menggantinya jika terdapat kerusakan yang bukan tindakan pemilik.
e. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua bahan yang belum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan
PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan, lengkap persetujuan /
persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
2. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahanbahan
pengganti harus disetujui Konsultan PENGAWAS berdasarkan contoh yang
diajukan oleh kontraktor
3. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian
dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambargambar, instruction
manual dan manufacture dan standart-standart yang disyaratkan.
4. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Konsultan PENGAWAS.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

49

Spesifikasi Teknis

5. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainya,
kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan PENGAWAS sebelum
pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat dalam hal ada kelainan / perbedaaan di tempat itu, sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
f. Gambar Detail Pelaksanaan
1. Kontrator harus membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan
keadaan di lapangan.
2. Kontraktor harus membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang
belum tercakup lengkap dengan gambar kerja / dokumen kontrak.
3. Dalam shop drawing harus jelas dicantuPengawasan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan
khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar kerja / dokumen
kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
4. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan PENGAWAS.
g. Contoh
1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan
jaminan pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.
2. Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan pada Konsultan PENGAWAS
sebanyak minimal 2 (dua) dari berbagai merk pembuat atau kecuali ditentukan
lain oleh Konsultan PENGAWAS.
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur, dan merk yang memenuhi spesifikasi
akan diambil oleh Konsultan PENGAWAS dan akan diinformasikan kepada
kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah penyerahan
contoh-contoh bahan tersebut
4. Bilamana diinginkan, kontrator wajib memuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.
h. Cara pelaksanaan
1. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli
dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus
mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan PENGAWAS.
2. Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yang berhubungan
langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap
ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi
arsitektur, maka dibagian atas dari lembar waterproofing ini harus diberi
lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa
lantai screed maupun material finishing.
i. Pengujian mutu pekerjaan
1. Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan-percobaan / pengetesan
terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi
siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.
2. Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS.
3. Pada waktu penyerahan maka kontraktor harus memberikan jaminan atas
semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat
lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku,

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

50

Spesifikasi Teknis

j.

selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis


kerusakan yang terjadi.
Syarat pengamanan perkerjaan
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah
dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan
lainnya.
2. Kalau terhadap kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik atau
pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakan maka kontraktor
harus memperbaiki / mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Konsultan PENGAWAS. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan ini adalah
tanggung jawab kontraktor.

4.3.3. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK, DINDING KERAMIK.


a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat bantu lainya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pekerjaan lantai keramik. Plint keramik ini dilakukan pada seluruh finishing
lantai sesuai yang disebutkan / ditunjukan dalam detail gambar.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan
a) Lantai keramik dan Lantai Granitile
- Keramik homogenes merk, Super Milan, Platinum atau produk yang lain
yang setara, ukuran 60 x 60 cm atau sesuai gambar.
- Keramik homogenes merk, Super Milan, Roman atau produk lain yang
setara, ukuran 30 x 30 cm atau sesuai gambar.
- Keramik dinding merk, Roman, Asia Tile atau produk lain yang setara,
ukuran 20 x 25 cm atau sesuai gambar.
- Nosing tangga merk, ukuran 10x60 cm.
- Keramik-kermaik tersebut di atas sebelum dipasang harus mendapat
persetujuaan dari Konsultan PENGAWAS setelah berkonsultasi dengan
perencana dan pemilik proyek.
b) Plint
- Digunakan plint keramik homogeneous & keramik standart dengan uk. 10
x 60 cm pada seluruh area yang ditunjuk pada gambar
c) Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam,
warna tidak seragam akan ditolak.
d) Tebal minimal 8 mm atau sesuai dengan standart pabrik, dengan kekuatan
lentur 250 kg/cm2 dan mutu tingkat 1 (grade)
e) Bahan pengisi siar AM 50, sewarna dengan keramik. Untuk daerah basah
ditambahkan liquid groud additive AM 54 sebagai pengganti air, dengan
ketentuan sesuai pabrik.
f) Bahan perekat menggunakan perekat AM 40, untuk daerah basah
menggunakan AM 30.
g) Warna akan ditentukan kemudian.
h) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan
ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI 19) dan dari distributor bahan pengisi
siar serta bahan perekat harus memberikan supervisi dan garansi pemasangan
selama 5 tahun.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

51

Spesifikasi Teknis

i)

Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan


contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan PENGAWAS setelah
berkonsultasi dengan perencana dan pemilik.
j) Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Konsultan PENGAWAS.
k) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan untuk
menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus benar-benar,
berkualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan PENGAWAS.
l) Toleransi terhadap panjang = 0.50% toleransi terhadap tebal.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai keramik sudah
selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan PENGAWAS
(antara lain lantai screed, kering dari lantai screed = min 7 hari, waterproofing
dan lain-lain) baru pemasangan keramik dilaksanakan. Kering sempurna dari
lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda.
3. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
4. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar),
harus sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan kedalaman
maksimum 2 mm atau sesuai detail gambar serta sesuai petunjuk Konsultan
PENGAWAS. Siar-siar harus membentuk garis-garis sejajar lurus dan sama
lebar dan sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai kententuan dalam persyaratan
bahan dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang
dipasanganya.
6. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong khusus
(mesin elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
7. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasang atau
hal-hal seperti yang ditunjukkan.
9. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
10. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan.
11. Rencana pemasangan keramik dengan memperhatikan :
a. Tetapkan data level lantai yang tepat.
b. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
c. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan keramik.
d. Untuk memastikan unit keramik yang terpotong menyajikan penampilan
yang seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar mungkin.
e. Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
f. Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, keramik akan dipasang mulai
dengan plint adalah rata / lurus.
12. Grouting
a. Keramik diberi grunt ketika keramik sudah terpasang dengan tepat, setelah
naat dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan menggunakan
compresor (ditiup)
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

52

Spesifikasi Teknis

b. Bersihkan grount yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang
diinginkan.
c. Ketika grount sudah mengeras, basahi keramik dengan air. Dan akhirnya
poles dengan kain
4.3.4. PEKERJAAN DINDING PARTISI PLYWOOD DAN KACA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alatalat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar
dengan hasil yang baik dan rapi.
2. Pekerjaan meliputi seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar.
b. Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini meliputi :
1. Rangka dinding. Rangka yang digunakan adalah rangka dari bahan kayu klas I
dengan ukuran sesuai gambar.
2. Pengisi partisi / panel
Digunakan Playwood atau produk lain yang setara, dengan tebal = 9 mm atau
tebal sesuai dengan gambar rencana arsitektur.
3. Accessorries
a. Angker, sekrup, pelat, baut jika harus digalvanis.
b. Pelat penyiku dan penyambung antar rangka (connecting plate), dipakai
galvanis stell plate tebal 2 mm
c. Bahan pengisi sambungan (jointing coumpound), jika diperlukan, harus
menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh pabrik bersangkutan.
d. Kelengkapan lain mengikuti persyaratan pabrik, sesuai dengan ukuran,
bentuk dan jenis material rangka / panel yang telah terpasang.
4. Bahan finishing
a. Setelah panel terpasang dilakukan Lapisan HPL pada permukaan Dinding
partisi dengan cara pengeleman dimana permukaan yang akan diberi HPL
harus benar-benar bersih dan rata sebagai finishing akhir.
b. Tipe dan warna yang dipakai akan ditentukan kemudian.
c. Untuk pelapis kaca digunakan efek kaca yang berupa stiker kaca.
5. Bahan untuk naad
Digunakan sealant produk down corning, dan di atasnya diberi compound
cement, warna ditentukan kemudian dan sesuai petunjuk perencana.
c. Syarat - syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola lay out / penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran, bentuk,
dan mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana dan Konsultan
PENGAWAS, dan yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
3. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai dan dipasang.
4. Sebelum pemasangan, semua bahan-bahan material yang lain di tempat
pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

53

Spesifikasi Teknis

5. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,


angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatan
serta kerapiannya, terutama untuk bidang-bidang tampak, tidak diperkenankan
terdapat lubang-lubang atau bekas penyetelan.
6. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS sesuai gambar.
7. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan pemasangan yang
dikeluarkan oleh pabrik.
8. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dari pabrik pembuatnya.
9. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari masingmasing bahan yang digunakan).
10. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, kontraktor
wajib menanyakan hal ini kepada Konsultan PENGAWAS. Semua ukuran modul
yang dianut berkaitan dengan modul lantai dan langit-langit.
11. Semua partisi yang terpasang harus sesuai dengan gambar, baik type maupun
lay-outnya. Setelah pemasangan, kontraktor wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan, bendabenda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan. Semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor
sampai pekerjaan selesai.
4.4. PEKERJAAN DINDING CLADING ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL
4.4.1. Lingkup Pekerjaan
Persyaratan ini mencakup material dan cara pemasangan Clading Alumunium
Composite Panel
4.4.2. Standard/Referensi
Pekerjaan dan pemasangan harus sesuai dengan standar umum yang berlaku serta
referensi berikut ini :
- PUBI
- NI 3
4.4.3. Bahan/Material
- Alumunium Composite Panel dari kualitas terbaik, mempunyai tingkat kerataan yang
tinggi, standard kualitas produksi setara Alucom, Alucopan. warna sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar. Tebal Alumunium Composite Panel minimum
adalah 0.40 0.50 mm.
- Kontraktor harus menyerahkan beberapa contoh material dari potonganukuran 5cm
x 10cm untuk dipilih dan ditentukan oleh Konsultan Pengawas/PENGAWAS.
- Rangka Aluminium Composite Panel adalah Hollow Galvanised ukuran 4 x 4cm
dengan minimal tebal 0,7 mm dan rangka utamanya adalah rangka siku 40 x 40 x4
atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar Bentuk dan ukuran rangka harus
sesuai dengan gambar.
4.4.4. Pengerjaan dan Pemasangan
- Rangka aluminium dipasang secara sempurna. Pemasangan rangka alumunium ke
dinding, lantai, beton atau plafond harus dengan angkur yang kuat.
- Kaca yang boleh dipasang adalah kaca yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada
bagian yang bergelombang, gompal ataupun retak dan telah mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas/PENGAWAS.
- Kaca harus diberi seal pengunci dari jenis yang cocok dengan skoneng pada rangka
aluminium sehingga terpasang kokoh, rapi dan tidak bergetar.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

54

Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus menjaga rangka-rangka alluminium dan bidang-bidang kaca yang


sudah terpasang agar selalu bersih dari kotor-kotor seperti air semen, cat, plesteran
dan lain-lain serta mengamankannya dari kemungkinan benturan.
Tidak diperkenankan memberi tanda-tanda (rambu) pada bidang kaca dengan
menggunakan kapur atau cat. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang
direkatkan dengan menggunakan lem yang mudah dihilangkan/dibersihkan.

4.5. PEKERJAAN PLAFOND


4.5.1. PEKERJAAN PLAFOND DAN LIST PLAFOND ACCUSTIK.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pemasangan plafond dan list plafond gypsum Board, Area sesuai
dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan
petunjuk Konsultan PENGAWAS.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Rangka kerangka aluminium / metal furing :
- Ketebalan Cat : 20 micron
- Kualitas : Metal furing sistem Buman G 203 terbuat dari bahan zincalume,
kuat, tahan karat, tahan api, ringan dan cepat pemasangannya, seperti
merk armstrong, daiken, Alexindo atau produk lain yang setara.
- Dimensi : model T atau sesuai gambar
- Rangka : Metal furing dengan modul sesuai gambar
2. Penutup langit-langit
Digunakan plapond Accustik yang bermutu baik produk Sundha plapond,
Accustik atau produk lain yang setara. Dan telah disetujui oleh Direksi /
Konsultan PENGAWAS, yang disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan
produk dari bahan tersebut. Jenis yang digunakan adalah Type water resistant,
Atau penutup sesuai gambar rencana.
3. List penutup langit-langit
Digunakan Accustik yang bermutu baik, dari produk yang sama dengan
plafond dan yang telah disetujui oleh Konsultan PENGAWAS dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
4. Bahan finishing penutup plafond
Finishing penutup Plapond ini tidak menggunakan cat lagi karena produk ini
mempunyai warna dan bentuk yang paten dari Pabrik, hanya cara
mengerjakan harus dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman.
a) Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong yang berpengalaman dan dengan
tenaga-tenaga ahli.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk membuat
shop drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail detail sesuai gambar.
3. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai
dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

55

Spesifikasi Teknis

4. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung,


kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan
bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus
rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batangbatang rangka harus saling tegak lurus.
6. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
7. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak melendut.
9. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list
profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar.
10. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang
retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari
Konsultan PENGAWAS.
11. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar
untuk itu dan setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langitlangit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang, dan sambungan
antar unit-unit gypsum board tidak terlihat.
12. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access panel di langitlangit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M E.
4.6. PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
4.6.1. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan seperti yang
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen, pintu dan
jendela, pekerjaan kaca dan cermin.
b. Persyaratan bahan
1. Terbuat dari bahan kayu klas I ( bayam) yang berkualitas baik dan tidak cacat.
2. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu
dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Konsultan
PENGAWAS dan Perencana.
3. Mutu dan Kwalitas kayu yang digunakan sesuai dengan persyaratan dalam NI5 (PKKI tahun 1961), PUBI 82 Pasal 37 dan memenuhi persyaratan SII 0458-81.
4. Bahan yang akan digunakan harus tua, lurus dan kering dengan permukaan
yang rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan lain-lain, harus
diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi,
ukuran, ketebalan, kesikuan, yang disyaratkan Konsultan PENGAWAS.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan
Syarat-syarat dari pekerjaan kayu klas I serta memenuhi ketentuan-ketentuan
dari pabrik yang bersangkutan.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

56

Spesifikasi Teknis

6. Konstruksi semua jenis kusen yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambargambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan
dinding. Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua
detail sambungan yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain
dan dimintakan persetujuan dari Konsultan PENGAWAS dan Perencana.
2. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan
lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan pembuatan shop drawing
atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitunganperhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium terpasang,
sehingga memenuhi persyaratan yang diminta / berlaku. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
3. Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pemotongan kayu hendaknya dijauhkan dari material lain untuk
menghindarkan penempelan warna kayu pada bahan material tersebut pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
5. Angkur-angkur untuk rangka / kusen kayu terbuat dari besi beton yang
ditanam pada pasangan batu/cor.
4.6.2. PEKERJAAN DAUN PINTU DAN JENDELA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan daun jendela dan pintu kaca dipasang diseluruh detail
yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan (Pekerjaan alat penggantung
dan kunci) serta (pekerjaan kaca).
b. Persyaratan bahan
1. Rangka dari bahan kayu klas I (Papan tebal 2,5-3 cm), yang mutu dan
persyaratan bahannya sama dengan bahan yang digunakan untuk kusen
Pintu/Jendela.
2. Ukuran daun pintu dan jendela sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubanglubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out / penempatan, cara
pemasangan / mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua
bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini kepada Konsultan PENGAWAS
minimal 3 (tiga) produk yang setara dari berbagai merk / pabrik lengkap
dengan brosur / spesifikasi dari masing-masing pabrik yang bersangkutan.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

57

Spesifikasi Teknis

3. Kontraktor wajib membuat shop drawing yang mencantuPengawasan semua


data produk, ukuran dan cara pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar
shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
PENGAWAS.
4. Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.
5. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu / jendela dan
penguat lain serta pemasangan kaca, agar tetap terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau
cacat bekas penyetelan.
6. Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
7. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Konsultan PENGAWAS, tanpa meninggalkan bekas / cacat pada permukaan
rangka pintu / jendela kaca yang tampak.
8. Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak
bergelombang, tidak melincang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan
baik.
4.7. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
4.7.1. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh
alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan pada daun jendela serta seluruh
detail yang disebutkan / ditentukan dalam gambar
3. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan bab 5 (pekerjaan
kusen, pintu dan jendela)
c. Persiapan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik,
seragam dalam pemilihan warnanya serta dari bahan-bahan yang telah
disetujui Konsultan PENGAWAS
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan
gambar
3. Perlengkapan untuk pengunci yaitu produk dalam negeri ex. Union.
a. Pintu Kaca Frameless :
- Floor Hinge : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Patch Fitting : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Patch Lock : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Cylinder : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Pull Handle : OGRO, KEND, Dekson, atau setara
b. Pintu Kaca Alumunium :
- Handle : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Lock case : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Hinges : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Friction stay : DORMA, YALE, Dekson, atau setara
- Flush Bolt : DORMA, YALE, Dekson, atau setara

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

58

Spesifikasi Teknis

c. Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan dan diatur
mengikuti sistem penguncian (locking System) Great grand Master key,
emergency Master dan Contruction Key dari pabrik yang bersangkutan.
Setiap kunci pintu dilengkapi 3 (tiga) buah anak kunci, demikian pula anak
kunci Master / Grand Master / Great Grand Master / Emergency Master
Key disediakan sebanyak 3 (tiga) buah. Untuk Construction Key disediakan
5 (lima) buah.
d. Kunci tanam, harus dipasang kuat pada rangka daun pintu.
e. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya
yang menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
f. Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun pintu, diatur
sedemikian rupa hingga pintu selalu menutup rapat pada kusen pintu,
serta dapat berfungsi dengan baik
g. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi
door stop dari merk dan type seperti yang telah diisyaratkan, dipasang
dengan baik pada dinding atau pada lantai (sesuai dengan kondisi yang
memungkinkan) dengan menggunakan sekrup dan nylon plug
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan PENGAWAS untuk
mendapatkan persetujuan. Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi
dari pabrik yang bersangkutan
2. Apabila dianggap perlu, Konsultan PENGAWAS dapat meminta untuk mengadakan
test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contohcontoh bahan yang diajukan
sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
4. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas.
5. Engsel tengah dipasang pada jarak 20 cm (as) di bawah engsel atas
6. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun pintu
dengan jarak yang sama
7. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat
8. Posisi lock dan latch harus diajukan oleh Kontraktor kepada Managemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan
9. Engsel sebaiknya terbuat dari bahan yang tahan karat
4.8. PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
4.8.1. PEKERJAAN KACA
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga
dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati, cermin
3. Pekerjaan ini berkaitan dengan Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela serta
Pekerjaan Curtain Wall
b. Persyaratan Bahan
1. Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama mempunyai sifat yang tembus cahaya,
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

59

Spesifikasi Teknis

diperoleh dari proses pengambangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata,


licin dan bening
2. Khusus
a. Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass), produk ASAHIMAS.
Kaca tebal minimun 5 mm, atau sesuai perhitungan, digunakan untuk
pemasangan dinding kaca daerah Interior dan seluruh pintu kaca Frame,
kecuali hal khusus lain seperti dinyatakan dalam gambar
b. Untuk itu kaca Frameless, baik pintu swing maupun sliding juga
menggunakan produk ASAHIMAS, Dekson atau setara tetapi dengan
ketebalan minimum 12 mm, atau sesuai perhitungan dan telah melalui
proses tempered sesuai standart (clear float tempered glass)
3. Toleransi
a. Panjang-Lebar : ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi
seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kirakira 2 mm
b. Kebersihan, kaca lembaran berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
siku-siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm per meter panjang
c. Ketebalan : ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh
melampaui toleransi yang ditentukan oleh pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm
4. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standart perhitungan dari
pabrik bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya
pada bangunan, luas / ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan
positif dan negatif yang akan bekerja pada bidang kaca. Perhitungan ini harus
disetujui Konsultan PENGAWAS dan Konsultan Perencana
5. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik :
a. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca)
b. Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
c. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian
ataupun seluruh tebal kaca
d. Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
ke arah luar / masuk
e. Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah
permukaan kaca yang terobah dan mengganggu pandangan
f. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch)
g. Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan
h. Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
i. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
6. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality)
7. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuaan Konsultan PENGAWAS sesuai pengarahan dan saran Perencana
8. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda / dihaluskan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua gambar dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan /
disyaratkan oleh pabrik bersangkutan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

60

Spesifikasi Teknis

2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian


3. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan PENGAWAS
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda agar mudah diketahui
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alatalat pemotong kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu
(cutting size)
6. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panil sesuai
dengan persyaratan, digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kacakaca dalam pintu
kaca rangka aluminium harus sesuai dengan persyaratan
7. Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu diberi sealant untuk
menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai
dengan persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca
terpasang lebih dari 0.5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca
8. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan
4.8.2. PEKERJAAN CERMIN
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, biaya peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan cermin ini meliputi pemasangan cermin pada toilet-toilet dan daerah
lain yang ditentukan dalam gambar yang ditentukan atau sesuai dengan
petunjuk Konsultan PENGAWAS
b. Persyaratan Bahan
1. Harus memenuhi persyaratan bahan pekerjaan kaca
2. Bahan cermin harus sesuai dengan NI-3 dan syarat tertulis lainnya dalam buku
ini. Disyaratkan dari jenis float clear glass produk dalam negeri dengan kwalitas
yang dapat disetujui Direksi / Konsultan PENGAWAS, dengan mengajukan
contoh terlebih dahulu.
3. Sisi-sisi cermin yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan,
harus digurinda / dihaluskan
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini
2. Kalau bidang yang tertutup cermin lebih besar dari modul cermin, maka
pebagiannya harus diakhiri dengan pinggulan sesuai dengan standart dari
pabrik tersebut
3. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
4. Semua bahan yang dipasang harus sudah disetujui oleh Konsultan PENGAWAS
setelah berkonsultasi dengan Konsultan Perencana dan Pemilik proyek
5. Bahan yang telah dipasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui
6. Cermin harus dipasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, diharuskan
menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus, tidak diperkenankan retak dan
pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan
7. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat
pemotong kaca khusus
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

61

Spesifikasi Teknis

8. Rangka kayu memakai bahan kamper, ukuran dan cara pemasangan ke dinding
sesuai petunjuk gambar yang diskrupkan dengan fisher plastik ke dalam
dinding. Permukaan rangka kayu yang akan menerima cermin harus di serut
halus dan waterpas
9. Sebagai pinggiran cermin digunakan profiled list Stainless Steel yang dipasang
rapih dan kuat
10. Cermin yang terpasang untuk bentuk dan ukurannya harus disesuaikan dengan
gambar
4.9. PEKERJAAN SANITAIR
4.9.1. PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan, peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan syaratsyarat
dalam buku ini
b. Persyaratan Bahan
1. Perlengkapan Sanitair yang digunakan yaitu ex. Toto, Amstad dan produk
dalam negeri ex. INA.
2. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan
dipasaran kecuali bila ditentukan lain
3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
4. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepada Konsultan
PENGAWAS beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan
2. Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan
pengganti harus disetujui Konsultan PENGAWAS terlebih dahulu berdasarkan
contoh yang diajukan Kontraktor
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambargambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Manajemen Konstruksi
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan
6. Selama pelaksanaan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan
7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkab oleh tidakan Pemilik /
Pemakaian / Pemberi Tugas

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

62

Spesifikasi Teknis

4.10.

PEKERJAAN PENGECATAN (Emulsi & Weathershield)


4.10.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DAN PLAFOND
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekejaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna
2. Pengecatan dinding dan plafond dilakukan pada bagian luar dan dalam
serta pada seluruh detail yang disebutkan dalam gambar
b. Syarat-syarat Bahan
1. Bahan cat yang digunakan adalah Cat Produk ICI Paint, Mowilex atau
Jotun, dengan proses sebagai berikut :
- Plamir Luar : Plamir Tembok Ex. Doracut interval 2 jam
- Plamir Dalam : Plamir Tembok Ex. Doracut interval 2 jam
- Cat Akhir dinding dan Plafond
- Luar / Eksterior : 3 lapis DULUX ICI Weathershield A 918 setebal 2 x30
micron, interval 2 jam, sehingga dicapai permukaan yang merata dan
sama tebal
- Dalam / interior : 2 lapis, Catylac ICI Weathershield A 918 dengan
ketebalan 3 x 30 micron, dengan interval 2 jam,sehingga dicapai
permukaan yang merata dan sama tebal Untuk mendapatkan hasil
solid, pengecatan dilakukan dengan system spray.
2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuanketentuan
dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI
1982 pasal 54 dan NI-4
3. Type dan warnanya akan ditentukan kemudian
c. Syarat- syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang Pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah)
2. Pengecatan tidak dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan
pada bidang pengecatan
3. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu,
lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau
mengurangi mutu pengecatan
4. Seluruh Bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat
dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan
5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
PENGAWAS serta seluruh pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai
dengan sempurna
6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan / mengiriPengawasan contoh bahan dari beberapa macam
hasil produk kepada Konsultan PENGAWAS. Selanjutnya akan diputuskan
jenis bahan dan warna yang akan digunakan. Konsultan PENGAWAS akan
mengintruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelah contoh bahan diserahkan
7. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standart untuk
pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke
tempat pekerjaan

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

63

Spesifikasi Teknis

8. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagi standat untuk
pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontrktorke
tempat pekerjaan
9. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaanpercobaan
bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan
persetujuan Perencana dan Konsultan PENGAWAS. Pengerjaan harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain
11. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan, perawatan dan keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan
12. Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
kontraktor harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil /
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna
4.10.2. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna
2. Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan permukaan kayu yang
tampak serta pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan PENGAWAS
b. Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah cat produk EMCO, Nippon Paint
dan produk lain yang setara. Untuk mendapatkan hasil solid, pengecatan
dilakukan dengan sistem spray
2. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata
dan sama tebalnya
3. Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900.1970/1971, AS-41 dan
NI-4, serta mengikuti ketentuan-ketentuandari pabrik yang bersangkutan
4. Warna akan ditentukan kemudian
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah)
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan
amplas kayu. Setelah memenuhi persyaratan barulah siap untuk dimulai
pekerjaan pengecatan dengan persetujuan Konsultan PENGAWAS
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

64

Spesifikasi Teknis

4. Bidang pengecatan dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak,
minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi
mutu pengecatan
5. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, kontraktor harus
menyerahkan / mengiriPengawasan contoh bahan dari 3 (tiga macam
hasil produk kepada Konsultan PENGAWAS, yang selanjutnya akan
diputuskan jenis bahan dan warna yang akan digunakan. Konsultan
PENGAWAS akan menginstruksikan kepada kontraktor dalam waktu tidak
lebih dari 7 (tujuh) hari dari kalender setelah contoh bahan diserahkan
6. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya
7. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standart untuk
pemeriksaan dari penerimaan bahan yang dikirim oleh kontraktor ke
tempat pekerjaan
8. Sebelum pekerjaan dimulai percobaan-percobaan bahan dan warna harus
dilakukan oleh kontraktor untuk mendapatkan persetujuan perencana dan
Konsultan PENGAWAS. Pengerjaan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan
9. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain
10. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan, perawatan dan keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan
11. Bila terjadi ketidaksempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
kontraktor harus memperbaiki dan menggantinya dengan bahan yang
sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja yang terampil dan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna
13. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain akan memperoleh
permukaan yang halus, rata dan bersih juga akan menjadi bebas dari
nyamuk
14. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian sampai benar-benar jenuh
15. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai yang diisyaratkan di atas
atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang besangkutan.
Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar
dilapiskan sampai rata dan sama tebal. Setelah itu baru undercoat
dilakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang
bersangkutan
16. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta
mendapat persetujuan Konsultan PENGAWAS
17. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bemutu baik atau
dengan spray
18. Bidang pengecatan harus rata sama warnanya
4.10.3. PEKERJAAN PENGECATAN EPOXCY
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahanbahan peralatan dan alat-alat bantu lainya yang diperlukan dalam
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

65

Spesifikasi Teknis

pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang


bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pengecatan ini dilakukan melilputi pengecatan permukaan
ruangan M & E serta di bawah reised floor yang nampak serta pada
seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar sdan sesuai
dengan petunjuk Direksi.
b. Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah: Cat produksi ICI Paints. Primer :
1 lapis ICI epoxy white primer two pack R 580-xx, setebal 30.mikro,
interval 16 jam. Cat akhir : 3. lapis ICI epoxy finishs two pack setebal 3 x 30
Mikron, interval 16 jam. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil
pengecatan yang rata dan sama tebal.
2. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PUBI 1982. pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K-41 dan NI.4
serta mengikuti ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
3. Warna akan ditentukan kemudian
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah)
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus denganbahan
amplas besi dan setelah memenuhi persyaratan barulah siap untuk
dimulai pekerjaan pengecatan dengan persetujuan Direksi Lapangan
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan
4. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotorankotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan serta
dalam keadaan kering
5. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana serta pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai dengan
sempurna
6. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan / mengiriPengawasan contoh bahan dari 3 (tiga) macam
hasil produk kepada Konsultan PENGAWAS, selanjutnya akan diputuskan
jenis bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan mengintruksikan
kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari Kalender setelah
contoh bahan diserahkan
7. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya
8. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standart untuk
pemeriksaan penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan
9. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh kontraktor
untuk mendapatkan persetujuan konsultan perencana sebelum pekerjaan
dimulai / dilakukan serta pengerjaan sesuai dengan ketententuanketentuan yang diisyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan
10. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan, harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

66

Spesifikasi Teknis

11. Kontraktor harus bertanggungjawab atas kesempurnaan dalam


pengerjaan dan perawatan / keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan
pekerjaan
12. Bila tidak terjadi kesempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan
kontraktor harus memperbaiki / mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga kerja terampil / berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut sehingga dapat
tercapainya mutu pekerjaan baik yang sempurna
14. Permukaan pengecatan setelah diamplas selain memperoleh permukaan
yang halus, rata dan bersih juga harus bebas dari nyamuk
15. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh
16. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai dengan jenis yang
diisyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik
yang bersangkutan
17. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar
dilapiskan sampai dan sama tebal, selanjutnya undercoat dilakukan
dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan
18. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta
telah mendapat persetujuan Konsultan Perancana
19. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau
dengan spray
20. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

67

Spesifikasi Teknis

PASAL 5.
PEKERJAAN MEKANIKAL
5.1. PEKERJAAN INSTALASI SISTEM PLUMBING
5.1.1. PENJELASAN UMUM
a. Pemborong harus melaksanakan semua pekerjaan yang tertera dalam gambargambar yang berupa jaringan dalam dan luar bangunan, pengadaan/ pemasangan
fiktures masing-masing sistem sebagaimana jenis pekerjaan tersebut pada RKS ini,
dan segala sesuatu yang diperlukan sehingga seluruh system dapat berfungsi
dengan sempurna.
b. Bila dalam uraian berikut tidak secara lengkap menguraikan persyaratanpersaratan
atas pekerjaan-pekerjaan seperti tersebut pada butir-butir berikut, maka
persyaratan teknisnya dianggap telah diuraikan pada pasalpasal sebelumnya.
c. Pelaksanaan pekerjaan mekanikal yang dilaksanakan adalah pekerjaan instalasi
system plumbing dan sanitair.
5.1.2. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
a. Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi sistem plumbing adalah pekerjaan
instalasi air bersih, air kotor dan air bekas.
b. Semua pekerjaan instalasi plumbing dan sanitary tersebut harus dilaksanakan
sesuai dengan uraian teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah
ditentukan oleh instansi yang berwenang, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan
Umum setempat
c. Pemasangan instalasi plumbing harus sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan dan semua peraturan yang berlaku di Indonesia.
d. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat
mengetahui hal yang akan mengganggu / mempengaruhi pekerjaan lainnya, dan
apabila timbul persoalan pemborong wajib mengajukan saran penyelesaiannya
paling lambat 1 minggu sebelum bagian pekerjaan ini diselesaikan.
e. Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahanbahan, peralatanperalatan yang dibutuhkan untuk pemasangan, pengujian dan penyetelan
(adjusting) dari seluruh system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.
f. Pemborong harus mempunyai tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani
instalasi plumbing dan sanitary beserta pengadaan peralatanperalatan yang akan
digunakan.
g. Semua pekerjaan plumbing tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknisnya dan memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan oleh
instansi yang berwenang.
h. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-perlengkapan lainnya agar instalasi
bekerja dengan baik, benar, aman walaupun pada gambar dan spesifikasi tekniknya
tidak dicantuPengawasan secara jelas, misalnya fitting-fitting dan accesoriesnya.
i. Pemborong wajib mengiriPengawasan contoh bahan atau brosur dari alat-alat
tersebut dan menunggu persetujuan Konsultan PENGAWAS sebelum bahan atau
alat tersebut dipasang.
j. Penawaran peralatan/material harus disertakan dengan brosur lengkap
performance curve dan pemilihan ditandai dengan jelas.
k. Sebelum pelaksanaan dilaksanakan, pelaksana wajib menunjukan gambargambar
rencana (shop drawing) kepada Direksi / Konsultan PENGAWAS.
l. Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh pelaksana

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

68

Spesifikasi Teknis

5.1.3. LINGKUP PEKERJAAN


Termasuk dalam linkup pekerjaan ini adalah :
a. Pekerjaan air bersih.
Pengadaan dan pemasangan secara sempurna unit-unit peralatan yang diperlukan
dalam sistim penyediaan air bersih berupa bak air, Pemasangan pipa distribusi
kesetiap peralatan sanitary seperti halnya closet, wasthafel urinal, faucet-faucet dll.
b. Pembuangan air kotor, bekas.
Pengadaan dan pemasangan system pemipaan beserta perlengkapan yang
diperlukan dalam system pembuangan air kotor dan air bekas. Pemasangan
pemipaan pada peralatan sanitary seperti halnya closet, wasthafel, urinoir, floor
drain dan sebagainya.
c. Pengujiaan/pengetesan terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hydrolik
per bagian, dan selanjutnya pengujian keseluruhan jaringan yang ada pada
bangunan.
d. Pengujian (test run) sistem plumbing secara keseluruhan dan mengurus izin-izin
yang diperlukan dari dinas-dinas terkait ( PDAM / Dinas Pekerjaan Umum dan lainlain )
5.1.4. PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS
a. Pemipaan dan fixture
Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan seperti di
bawah ini:
1. Pipa-pipa air harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak ada hawa busuk
yang keluar dari pipa tersebut, tidak ada rongga-rongga udara, letaknya lurus
dan rata.
2. Pipa-pipa panjang tak bersambung harus dipakai pada konstruksi saluransaluran pipa (sesuai dengan panjang pipa normalisasi), kecuali jika panjang
yang dibutuhkan tidak membutuhkan seluruh panjang
3. Pipa-pipa harus dipasang sedemikian rupa hingga tidak banyak dilakukan
tekanan-tekanan
4. Sambungan-sambungan harus halus dan di dalamnya tidak tersumbat apapun.
Pemotongan pipa dilakukan dengan alat cutter khusus pipa untuk
menghasilkan pemasangan yang rapih.
5. Ditempat-tempat dimana pipa menembus tembok beton/perkerasan jalan
harus dilengkapi dengan pembungkus (sleeve) dari pipa besi yang mempunyai
diameter lebih besar dari pipa yang dibungkus/dilindungi.
6. Pipa vertical harus ditumpui dengan klem dan dibuat dengan jarak yang tidak
lebih dari 2,5 m. Pipa yang tidak ditanam didalam tanah/tembok/lantai, dan
tempat-tempat diatas plafond yaitu untuk pipa mendatar dan pipa tegak harus
menggunakan penggantung (hunger) atau penyanggah (support) untuk
mencegah timbulnya getaran. Dimana jarak penggantung / penyangga yang
satu dengan yang lainya maksimal 2.5 m dan jarak antara support / hunger
disesuaikan agar memudahkan pemasangan terhadap dinding dan
pembongkaran / disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
7. Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga
menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan drainase total
dan pengontrolan sistemnya.
8. Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk
mencegah kotoran memasuki pipa.
9. Pengujian pekerjaan instalasi seperti diuraikan dalam ayat-ayat berikut harus
dilaksanakan sebelum pekerjaan finishing dimulai.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

69

Spesifikasi Teknis

10.

11.

12.

13.

a. pengujian (dalam hal ini pengujian berlaku untuk pemipaan air bersih dan
air kotor)
b. Pengujian jaringan air bersih:
1. Semua pipa-pipa serta saluran-saluran utama harus diuji hingga
tekanan hidroliknya 10 kg/cm2 atau 2 kali tekanan penggunaan untuk
pipa air bersih tanpa mengalami kebocoran. Air harus dipaksa
memasuki saluran-saluran utama dengan pompa dan dibiarkan
mengalir dengan tekanan yang ditentukan selama (empat) jam tanpa
mengalami perubahan tekanan. Pada prinsipnya pengujian dilakukan
bagian demi bagian dari panjang maksimum 100 m. Biaya pengetesan
serta alat-alat yang diperlukan adalah tanggung jawab pemborong /
kontraktor.
2. Tidak boleh menutup bagian pipa atau fittingnya atau parit-parit galian
sebelum disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
c. Pengujian jaringan air kotor :
1. Saluran jaringan air kotor dan air hujan (system sanitasi) harus diuji
pada waktu penyelesaian, dengan mengadakan pengujian yang
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS, dan pemborong harus
memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk mengadakan
pengujian seperti itu.
2. Sistem jaringan air kotor harus melakukan uji hydrostatik sebesar 3
kg/cm2 tanpa mengalami kebocoran selama 4 (jam)
3. Segala cacat yang ada harus diperbaiki oleh pemborong atas biaya
sendiri, sampai disetujui pemberi tugas / Konsultan PENGAWAS.
Peralatan dan fasilitas untuk pengujian harus disediakan oleh
pelaksana.
d. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Konsultan PENGAWAS dengan
diketahui oleh pimpro atau yang mewakili.
e. Pengujian dilakukan dengan menjalankan seluruh system atau peralatan
yang dipakai dalam system yang dimaksud.
f. Pemborong / kontraktor harus membuat berita acara pengujian.
Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah / didalam harus mempunyai
kedalaman kurang lebih 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai permukaan
tanah.
Agar fitting-fitting tidak bergerak jika beban tekanan diberikan, maka pipa
disekitar fitting harus dipasang block dari beton khususnya pada tempattempat belokan pipa.
Penyambungan pipa
a. Penyambungan pipa PVC menggunakan lem khusus untuk pipa PVC. Bagian
yang akan disambung harus dibersihkan dan diampelas lebih dahulu untuk
lebih menguatkan daya rekat lem pipa, kemudian setelah kedua bagian
pipa disambung, harus diberikan tekanan sampai lem benar-benar kering.
b. Sambungan antar Pipa harus menggunakan shock, tidak dibenarkan
dengan cara pembakaran.
Kode-kode pipa
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna / cat
pada pipa induk ataupun pipa cabang, begitu pula pada pipa shaft dimana
terletak pintu pemeriksaan. Dipilih warna sesuai dengan patokan sebagai
berikut :
- Untuk jaringan air bersih dipakai warna biru muda

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

70

Spesifikasi Teknis

- Untuk jaringan air kotor dipakai warna asli PVC


Dan untuk pipa-pipa yang tampak (terexpose) digunakan warna cat yang sama
dengan warna tembok dimana pipa-pipa tersebut berada atau dicat dengan
warna sesuai dengan saran pemilik / Konsultan PENGAWAS.
14. Desinfektan
a. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan desinfektan dari seluruh
instalasi air sebelum diserahkan kepada pemberi tugas.
b. Desinfektan dilakukan dengan memasukan larutan chlorine sekurangkurangnya 50 mg/ltr kedalam system pipa, dengan cara / metode yang
disetujui oleh Konsultan PENGAWAS.
c. Setelah 24 jam, sisa chlorine diperiksa kembali untuk kemudian dilakukan
pembilasan system pipa dengan air bersih.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses
desinfektan tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka
waktu 24 jam tersebut diatas.
e. Selama pelaksanaan instalasi ini berjalan, kontraktor harus member tandatanda dengan pensil / tinta merah pada dua set gambar plumbing, atas
segala perubahan, penghapusan, atau penambahan pada rencana instalasi
tersebut. Gambar tersebut akan diserahkan kepada pengelola proyek/
Konsultan PENGAWAS.
f. Kontraktor harus menyerahkan kepada pengelola proyek / Konsultan
PENGAWAS, gambar instalasi sesugguhnya, sebagaimana yang terpasang
pada bangunan (as build drawing) yang memuat lengkap semua perubahan
yang telah dilakukan. Gambar-gambar tersebut dibuat dengan tinta diatas
kalkir.
g. Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pemberi tugas,
bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih akan bekerja dengan
memuaskan, dan bahwa kontraktor akan menanggung semua biaya atas
kerusakan /penggantian yang diperlukan selama jangka waktu masa
pemeliharaan.
15. Jenis dan kualitas bahan
a. Pipa-Pipa PVC
- pipa air kotor, air buangan / air bekas, air bangunan ( jaringan
pembuangan air hujan) digunakan pipa PVC, untuk Pipa air bersih
digunakan pipa Galvanis.
- Pipa untuk jaringan air kotor / air bekas, air hujan menggunakan klas
AW (10 kg/cm2). Untuk bahan sambungan seperti socket, elbow, tee
dll. harus digunakan bahan yang sama.
- Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Wavin, Paralon, Maspion, Super
Swallow atau merk lain yang sudah mendapat klasifikasi SII. Fittingfittingnya harus standart, dikeluarkan oleh pabrik yang disetujui dan
harus disambungkan dengan memakai lem/solvent cement khusus
atau cara lain sesuai instruksi pabrik.
b. Valve-valve
Untuk instalasi air bersih berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Water valve dengan diameter sampai dengan 2 adalah jenis screw
bronse body.
- Water valve dengan diameter antara 2 - 3 adalah jenis flange bronze
body.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

71

Spesifikasi Teknis

Water valve dengan diameter lebih besar dari 3 adalah jenis flange
steel body.
Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan dengan fungsinya, untuk
pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekan kerja 125 psi.
c. Pengadaan dan pemasangan Tandon Atas dan Kelengkapannya
1. Ketentuan Umum
Pekerjaan pembuatan/pengadaan reservoir ini terkait dengan system
pendistribusian air bersih dipasang lengkap dengan peralatanperalatan
yang diperlukan sehingga seluruh system dapat difungsikan
sebagaimana mestinya. Pemasangan dan penempatan reservoir ini
disesuaikan pada gambar rencana. Pekerjaan pembuatan/pengadaan
reservoir ini pada garis besarnya meliputi:
a. Pengadaan reservoir (bak air) atas
b. System kontrol berupa katup pelampung
-

PASAL 6
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
2.1.

PEKERJAAN LISTRIK SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH


2.1.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan dan peralatan,
pemasangan, pemyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan.
Adapun lingkup pekerjaan yang harus dikerjakan meliputi:
1. Pengadaan dan pemasangan kabel baik kabel feeder (power) ataupun kabel
instalasi penerangan.
2. Untuk kabel Feeder (power) menggunakan jenis kabel NYFGbY atau NYY
sedangkan untuk kabel instalasi menggunakan kabel NYA, NYM dengan diameter
kabel disesuaikan dengan gambar rencana.
3. Untuk jenis kabel feeder NYY, pemasangan harus ditanam didalam tanah dengan
kedalaman minimal 50 cm dengan pelindung minimal batu bata diatas kabel.
4. Untuk kabel Feeder tegangan rendah menggunakan kabel tanah berpelindung
baja (NYFGbY), atau tanpa pelindung baja (NYY) dengan posisi ditanam, yang
menghubungkan dari panel ruang Genset ke tiap tiap unit bangunan. Sedangkan
besarnya penampang disesuaikan dengan kebutuhan daya bangunan tersebut.
Merk yang dapat diterima adalah Supreme, Kabelindo, Kabel metal, Tranka,
Jembo atau setara.
5. Untuk kabel instalasi tegangan rendah menggunakan kabel NYA atau NYM. Untuk
kabel NYA pemasangan dalam pipa PVC high impact 20 mm, sedangkan kabel
NYM bisa dipasang dalam pipa maupun di udara bebas. asalkan pemasangan
terlihat rapi dan kuat dari tarikan.
6. Kabel tegangan rendah di gunakan untuk instalasi penerangan dan instalasi kotak
kontak dengan diameter minimal kabel 2.5 mm2. Merk yang dapat diterima
adalah Supreme, Kabelindo, Kabel metal, Tranka, Jembo atau setara.
2.1.2. GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum tata letak dari peralatanperalatan seperti : panel, jalur kabel, lampu dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan
di lapangan karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian
ditentukan oleh kondisi lapangan.
a. Gambar-gambar kerja (shop drawing)

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

72

Spesifikasi Teknis

b.

2.1.3.

2.1.4.

2.1.5.

2.1.6.

2.1.7.

2.1.8.

2.1.9.

Pemborong harus membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) yang


menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari
peralatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar-gambar kerja dan juga catalog, brosur dan tipe peralataan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS untuk diperiksa. Shop
drawing harus sudah diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS 14 hari sebelum
pemasangan.
GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN (Asbuilt Drawing)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaianpenyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus dituangkan
dalam satu set CD (Compact Disc) lengkap gambar dan tiga set lengkap blue print
sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing
harus diserahkan kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.
STANDART DAN PERATURAN
Seluruh pekerjaan instalasi elektrikal harus dilaksanakan mengikuti standart dalam
PUIL terbitan terakhir (2000), SPLN, SII atau standart-standart internasiaonal yang
tidak bertentangan dangan PUIL. Disamping itu peraturan/hukum daerah
setempat yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini harus ditaati pula. Surat
ijin bekerja sebagai instalatir dari kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini harus
dimiliki secara sah oleh pemborong, satu copy surat ijin tersebut harus diserahkan
kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.
PEMOTONGAN DAN PEMBOBOKAN (Cutting & Patching)
Pemborong bertanggung jawab atas penyelesaian/penyempurnaan kembali
semua pemotongan dan pembobokan dari setiap konstruksi bangunan yang
diperlukan untuk pekerjaan pemasangan instalasi elektrikal ini. Kecuali hanya
apabila dinyatakan lain pada gambar, maka setiap pemotongan atau pemasangan
harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan PENGAWAS. Untuk sejauh
mungkin menghindari adanya cutting, semua pekerjaan pemasangan insert,
sleeves, raceway atau lubang-lubang harus dilaksanakan selama tahap konstruksi.
SLEEVES DAN INSERT
Semua sleeves melalui lantai beton dan pada yang perlu untuk pemasangan
instalasi elektrikal harus dilaksanakan oleh pemborong. Sleeves cadangan harus
dibungkus dan ditimbun dengan memakai grout. Semua insert beton yang
diperlukan untuk pemasangan instalasi peralatan listrik, termasuk inserts untuk
conduits, hunger dan support harus dilaksanakan oleh pemborong.
PROTEKSI
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan harus dijaga selalu dalam keadaan bersih, semua ujung-ujung
conduit dan bagian-bagian peralatan yang tetap tidak dihubungkan harus
disumbat atau ditutup untuk mencegah masuknya kotoran.
PEMBERSIHAN SITE
Pemborong harus mengusahakan daerah kerja mereka selalu dalam keadaan
bersih dan rapi selama pemasangan instalasi elektrikal ini. Pada saat pelaksanaan
pekerjaan instalasi ini selesai pemborong harus memeriksa kembali keseluruhan
pekerjaan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
PENGECATAN
Semua bahan dan peralatan yang dicat yang menjadi lecet karena pengangkutan
atau pemasangan harus segera ditutup dengan cat warna yang sesuai sehingga
nampak seperti baru kembali.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

73

Spesifikasi Teknis

2.1.10. BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus 100% baru, dalam keadaan
baik dan sesuai dengan yang dimaksud. Cotoh bahan, brosur dan gambar kerja
(shop drawings) harus diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS 14 hari sebelum
pemasangan. Pemborong harus menempatkan secara tugas penuh (full time)
seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan
serupa dan dapat sepenuhnya mewakili pemborong dengan predikat baik. Tenaga
pelaksana harus menangani pekerjaan-pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapih.
a. Material
1. Kabel daya tegangan rendah
a. Kabel tanah TR berpelindung pita baja.
- Type : NYFGBY
- Standart : SII 0211-78 SPLN 43-2, 1981
- Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga solid
atau standart, bentuk bulat atau
sektorial, insulasi PVC, selubung
sebelah dalam dari PVC, lapisan pelindung dari galvanized flat steel
wire, dan lapisan terluas adalah PVC sheathead warna hitam. Warna
insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti kode dalam PUIL
2000 sebagai berikut :
+ phasa : merah, kuning, dan hitam
+ netral : biru
+ ground : hijau kuning
- Tanda Pengenal
Pada sheath dari kabel harus ada tanda pengenal yang tidak dapat
dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage.
b. Type
c. Ukuran nominal
d. Tahun pembuatan
e. Nama pabrik pembuat / merk dagang
- Pemeriksaan dan Pengujiaan
Pemeriksaan dan pengujiaan terhadap kabel yang akan dipasang meliputi
:
a. Pemeriksaan secara visual (appearance inspection)
b. Pengujiaan tahanan dari penghantar.
c. Pengujiaan tahanan insulasi
d. Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme, kabel
metal, kabelindo atau tranka.
e. Kabel TR tanpa pelindung.
1. Type : NYY
2. Standart : SII 0211-78 SILN 43-1,1981
3. Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga
solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC,
selubung sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dari
PVC, dan selubung terluas dari PVC warna hitam, warna insulasi
PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam PUIL
2000 sebagai berikut :
+ Phasa : merah, kuning, dan hitam.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

74

Spesifikasi Teknis

+ Netral : biru.
+ Ground : hijau kuning.
4. Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak
dapat dihapus sebagai berikut :
a. Nominal voltage
b. Type
c. Ukuran nominal penghantar.
d. Tahun pembuatan
e. Nama pembuat/merk dagang
5. Pemeriksaan dan pengujian.
Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan dipasang
meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme,
kabel metal, kabelindo atau tranka.
2. Panel switchgear tegangan rendah
a. Type
Metal enclosed, air insulating medium, fixed type, manually operated,
mechanically interlocked. Panel dan komponenPEMBANGUNAN
komponennya harus difinish untuk penggunaan di daerah tropis ( panas
dan lembab, pasangan dalam/indoor use)
b. Standart
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart iec atau standartstandart lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)
c. Konstruksi
- Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3
phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.
- Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya pengoperasian sakeler-sakelar daya, pemutus tenaga,
pemasangan kembali indicator-indicator gangguan, pengecekan
tegangan, dan sebagainya.
- Switchgear terdiri dari lemari-lemari yang akan digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan dan penyambungan. Lemarilemari
panel hanya mempunyai bukaan dari sisi sebelah depan.
- Lemari untuk panel board harus mempunyai ukuran yang
proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel board dan sesuai
kebutuhan, sehingga untuk sejumlah komponen panel maupun untuk
sejumlah kabel yang dipakai tidak menjadi terlalu sesak.
- Kabinet panel terbuat dari bahan pelat baja dengan ketebalan
minimum 2 mm. Panel-panel floor mounting / free standing harus
diberi pengukat rangka dari baja siku atau kanan dengan ketebalan
3.00mm, mempunyai ukuran standart sehingga dapat dipertukarkan
dan diperluas dengan mudah.
- Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handle (catch)
dan kunci (lock). Kunci panel-panel listrik harus memakai kunci jenis
masterkey.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

75

Spesifikasi Teknis

Finishing panel harus dilaksanakan sebagai berikut semua mur dan


baut harus tahan karat. Semua bagian dari baja harus bersih dan
sandblasted setelah pengelasan, kemudian secepatnya dilindungi
terhadap karat dengan cara galvanisasi atau chromium plating atau
dengan zinc chromate primer. Pengecatan finishing dilakukan dengan
dua lapis cat oven warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh
Konsultan PENGAWAS.
d. Komponen-komponen panel
- Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas. Main dan tap
busbar harus dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi (98%
atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus kontinu
yang standart dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar.
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut :
+ phasa : merah, kuning dan hitam.
+ netral : biru
+ ground : hijau, kuning
Busbar pentanahan terletak disebelah bawah, dimana akan diadakan
penyambungan dengan penghantar pentanahan terhadap lemari panel,
rangka dan badan peralatan dari metal, conduits dan lain-lain.
- Circuit Breaker (CB)
CB kapasitas sampai dengan 100A adalah type mini circuit breaker (MCB)
untuk kapasitas lebih besar dari 100A hingga 300A harus dari type
adjusted case (MCCB) dan fixed/bolt-on. Handel pengoperasian CB harus
dapat secara jelas menunjukkan apakah CB pada posisi on, off atau
triped . CB harus mempunyai besaran-besaran ampere frame (AF) dan
ampere trip (AT) pada temperatur keliling 40oC, 600V ratings dan
kemampuan pemutusan arus hubungan singkat minimum pada 380V
(RMS symmetrical) sesuai seperti yang tercantum dalam gambar. Main
CB yang harus dilengkapi dengan pengaman terhadap gangguan ke tanah
(ground fault protection). Produk yang dapat diterima adalah merk MG ,
AEG. Untuk menjaga originalitas produk, maka semua CB harus disertai
sertifikat keaslian barang dari produsen atau agen resmi yang ditunjuk.
- Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau dengung.
Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volts, 50 Hz dan
tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih tinggi dan harus dapat
pula menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal.
Contraktor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making current
sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical operation
sebanyak 2.000.000 kali.
- Selektor Switch
Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type heavy
duty dan kedap minyak.
- Lampu Indikator / Pilot lamp
Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap minyak.
Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas prismatic,
pemasangan secara ulir dengan diameter 2.5 mm persegi empat, lampu
harus type long life.
-

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

76

Spesifikasi Teknis

Terminal Block
Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas
penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum. Terminal
block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20% terminals untuk
cadangan.
- Name Plate
Name plate harus terbuat dari plastic gravis berlaminasi, putih bagian
dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan. Huruf-huruf harus
huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.
- Kabel Kontrol
Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan penampang
konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating tegangan 600 V . Kabel
kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri seperti supreme, kabel
metal, kabelindo dan tranka.
e. Pengawatan (Internal Wiring )
Pengawatan harus dilakukan di pabrik pembuat panel secara sistematik
dan rapih. Semua hubungan kawat harus dilakukan melalui penghubung
/ terminal khusus. Ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel dan
hubungan keduanya diperkuat dengan cara dipres. Hubungan antara
sepatu kabel dan terminal harus dengan mur dan baut serta dilengkapi
dengan ring yang bergerigi tepinya untuk menghindari kemungkinan
hubungan menjadi longgar. Pengawatan dari peralatan-peralatan yang
dipasang pada pintu panel yang menuju pada satu kompartemen harus
digabung dalam satu bendel yang fleksibel dan diikat kuat-kuat pada
pintu dan rangka panel untuk menghindari gejala pemutaran pada
terminal kabel control. Interwiring harus kontinu dari terminal ke
terminal tanpa sambungan, dan setiap kabel control harus diberikan
label bernomor yang harus dicantuPengawasan pada gambar-gambar
kerja (shop drawing).
f. Pemeriksaan dan Pengujiaan
Pemeriksaan dan pengujiaan meliputi :
1. Pemeriksaan secara visual ( apperence inspection ) terhadap
kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud.
2. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handle.
3. Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
4. Pengujian tahanan insulasi.
5. Pengujian kontinuitas rangkaian.
6. Pengujian dengan tegangan.
-

3. Lampu penerangan dan kotak kontak.


1) Konstruksi
1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan,
seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal. Semua
armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
penahan (grounding).
2. Lampu flourescent (TL)
Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus
dikompensasi dengan power factor corection capassitor yang cukup
untuk mencapai p.f. 85%-95%. Kapasitor harus dipasang paralel dan
dilengkapi dengan sekring kecil untuk menghindari bahaya kebocoran
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

77

Spesifikasi Teknis

3.

4.

5.

6.

7.

kapasitor. Reflector harus mempunyai lapisan pemantul cahaya


berwarna putih atau mengkilap dengan derajat pemantul yang tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan stater dan terminal bok harus
cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang
ditimbulkan tidak menggangu kelangsungan kerja dan umur teknis
komponen lampu itu sendiri. Ventilasi didalam box harus dibuat
dengan sempurna Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atap
klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0.7mm dicat
dasar tahan karat, kemudian cat akhir dengan cat oven warna putih.
Ballast harus dari jenis yang baik, tidak menimbulkan panas yang
tinggi, komponen pengisinya tidak meleleh, dan memiliki power factor
yang tinggi. Ballast harus mempunyai dudukayang kuat dalam box
lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat. Yang
harus dipergunakan adalah single lamp ballast (satu ballast hanya
untuk satu tabung lampu flourescent), satu ballast untuk dua tabung
lampu tidak diperbolehkan. Tabung fluorescent harus dari merk
Philips, Osram atau setara, dengan warna cahaya cool daylight. Semua
Armature Lampu harus terpasang lengkap dengan komponen
pendukungnya dan siap digunakan dari merk Philips, Artolite,
Centralite atau setara.
Lampu Down Light Recessed Mounted
Houssing : stell body satil alluminium reflector, Polymide cover, lampu
bowl reflector Jenis-jenis lampu lain disesuaikan dengan gambar/ RAB.
Kotak-Kontak Biasa (KKB)
Kotak-kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fasa. Semua
kotak kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan.
Kotak-kontak harus dari satu type, untuk pemasangan rata dinding,
dengan rating 250 Volts 10 Amp. Merk yang dipakai adalah Legrand,
PENGAWAS, Clipsal, Merten atau setara. Semua stop kontak dinding
dipasang 30 cm dari lantai.
Sakelar dinding
Sakelar biasa harus dari type untuk pemasangan rata dinding,
mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single gang atau double
gang atau multiple gangs (grid switches) merk yang dipakai, Legrand,
Merten, Clipsal, PENGAWAS, Vimar atau setara.
Kotak untuk sakelar dan kotak kontak.
Kotak harus dari baja dengan kedalaman 35 mm. Kotak dari metal
harus mempunyai terminal pentanahan. Sakelar atau kotak kontak
terpasang pada kotak (box) dengan menggunakan baut. Pemasangan
dengan cakar yang mengembang tidak diperbolehkan.
Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA
atau NYM)Kabel harus mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.
Kode warna kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL. Sebagai
berikut :
- fasa : 1 : merah
- fasa : 2 : kuning
- fasa : 3 : hitam

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

78

Spesifikasi Teknis

netral : biru
tanah (ground) : hijau dan kuning
Kabel merupakan produk, Supreme, Kabelindo, Kabel Metal,
Tranka atau setara.
8. Sakelar dan stop kontak
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan kotak
sekelar dinding, harus 150 cm. Dimana ada lebih dari lima sekelar
dinding atau stop kontak ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua
deret kotak tunggal, ganda atau multigang sesuai dengan kebutuhan
harus dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah deretanderetan
tersebut harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai. Kotak kontak
outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang 20 cm dari pinggir
kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar
arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh Konsultan PENGAWAS.
9. Pemeriksaan dan pengujian
Pemeriksaan dan pengujiaan seluruh instalasi system penerangan dan
kotak kontak diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
a. Pemeriksaan secara visual (apperence inspection) terhadap
kelengkapan peralatan apakah sudah sesuai dengan yang
dimaksud.
b. Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis dari peralatan.
c. Pengujian sambungan-sambungan.
d. Pengujian tahan insulasi.
e. Pengujian pentanahan.
-

4. Pengujian pemberian tegangan.


Paling lambat dua (2) minggu sebelum pengujian dilaksanakan, pemborong
harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian kepada Konsultan
PENGAWAS untuk mendapatkan persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh
Konsultan PENGAWAS. Pemborong harus membuat catatan (record)
mengenai hasil pengujian, dan 2 copy diserahkan oleh Konsultan PENGAWAS.
Seluruh pengujian diselenggarakan oleh pemborong, dan segala biaya untuk
itu ditanggung oleh pemborong.
1. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah pipa conduit khusus
untuk instalasi listrik, pipa, elbow, socket junction box dan accessories
lainya yaitu pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara
junction box dan armatur lampu. Semua instalasi kabel yang ada berada
dalam pipa pelindung.
2. Pemasangan
Pemasangan lampu-lampu
- Semua fikture penerangan dan perlengkapan-perlengkapan harus
dipasang oleh tukang-tukang yang berpengalaman dengan cara yang
benar dan disetujui Konsultan PENGAWAS seperti yang ditunjukkan
dalam gambar.
- Pada daerah yang tidak memakai ceiling pemasangan lampu menempel
pada kanal yang dipasang lengkap dengan penggantungnya.
- Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan perlengkapan harus
sudah siap menyala. Bebas dari cacat. Semua fixtures dan perlengkapan
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

79

Spesifikasi Teknis

harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain. Semua reflector, kaca,
panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak sebelum pemeriksaan
akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya tambahan.
Spesifikasi Teknis bahan dan Alat.
Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan
lampu dan kotak kontak dalam proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Lampu : Philips, Osram atau setara
2. Armatur : Philips, artolite, Centralite atau setara
3. Sakelar : Clipsal, PENGAWAS, Legrand atau setara
4. Stop Kontak : Clipsal, PENGAWAS, Legrand atau setara
5. Kabel Instalasi : NYA, NYM 2,5 mm2 ex Supreme, Kabelindo, Kabel
metal Tranka atau setara
6. Pipa konduit : PVC high impact 20 mm ex EGA, Clipsal atau setara
2.2 Pengadaan/Pemasangan Instalasi Udara (System Air Conditioning) Dan Panel AC
2.2.1 Penjelasan umum
a. Pelaksanaan pekarjaan ini meliputi mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua
bahan-bahan yang diperlukan, alat-alat pertolongan, alat-alat sementara, mengadakan
tenaga kerja, Pengawasan, membuat segala persiapan-persiapan dengan segala alat yang
diperlukan untuk pekerjaan secara cepat, baik dan lengkap meskipun alat-alat, atau
bahanbahan dan pekerjaan tersebut tidak dijelaskan dalam peraturan dan syarat-syarat,
gambar-gambar yang dianggap perlu oleh direksi harus dibuat oleh pemborong dan
disetujui oleh Direksi.
b. Sebelum memulai dengan pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengadakan
penelitian terhadap Rencana Kerja dan Syarat-syarat pekerjaan, gambar-gambar dan
Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bila ada hal-hal yang meragukan atau tidak jelas harus
segera ditanyakan kepada Konsultan PENGAWAS/Direksi secara tertulis dan dilarang
memulai dengan sesuatu pekerjaan tersebut bila belum ada penyelesaian dari pihak
Direksi. Bila hal itu tidak diindahkan oleh pemborong, maka segala akibat dari kesalahan
konstruksi maupun pelaksanaan menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.
c. Pemborong harus mempelajari dan memahami tempat yang ada, agar dapat mengetahui
hal-hal yang akan dapat mengganggu / mempengaruhi pekerjaan mekanikal, dan apabila
timbul persoalan, pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian paling lama 1
minggu sebelum bagian pekerjaan ini dilaksanakan. 7.5.2 Standart, peraturan dan
perijinan
a. Seluruh pekerjaan yang tercantum dalam ayat 2.1 tersebut diatas harus dilaksanakan
dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam
persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), standart Industri Indonesia (SII) dan peraturanperaturan nasional maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku.
b. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standart yang berlaku
tersebut diatas, maupun standart-standart nasional lainnya, maka diberlakukan standartstandart internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidaktidaknya berlaku standartstandart persyaratan teknis dari negara-negara asal bahan /
pekerjaan yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
c. Pemborong harus meminta ijin-ijin yang diperlukan untuk menjalankan instalasi yang
dinyatakan dalam ketentuan teknis atas tanggungan sendiri.
d. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan agar peralatan-peralatan,
saluran-saluran ( ducts ), pipa-pipa dan perlengkapan lain dapat dipasang pada tempattempat dan ruang-ruang yang telah disediakan.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

80

Spesifikasi Teknis

e. Pemborong harus membuat pernyataan bahwa bahan dan peralatan yang diserahkan /
dipasang adalah kualitas terbaik, dan cara pelaksanaan dilakukan dengan wajar /
sempurna.
f. Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing), yang menunjukkan tata letak
pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
6.2.1. Peralatan dan perlengkapan air conditioning
a. Hal-Hal Umum Dan Lingkup Pekerjaan
1. Umum
Persyaratan teknis dan gambar-gambar yang menyertainya dimaksudkan untuk
menjelaskan dan menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatanperalatan yang diperlukan dalam pemasangan, pengujian dan penyetelan (adjusting) dari
seluruh system, agar lengkap dan siap untuk bekerja dengan baik.
2. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi system ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan
utama serta peralatan untuk instalasi, instalasi pemipaan dan peralatannya, peralatan
bantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan, pengujian, penyetelan seluruh
system yang dipasang agar lengkap dan dapat bekerja sesuai dengan persyaratan dan
dokumen yang ada.
Secara garis besar, pekerjaan ini meliputi:
- Pengadaan baru dan belum terpakai, pemasangan pengaturan unit, thermostat, instalasi
pemipaan air drainage, pipa refrigeran, instalasi pengontrolan dan instalasi listrik.
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diakibatkan oleh adanya
pelaksanaan pekerjaan ini.
- Mengadakan perbaikan kembali dan finishing seperti semula semua gangguan kerusakan
dan kerugian yang diakibatkan oleh adanya pelaksanaan pekerjaan instalasi ini.
- Menyerahkan gambar instalasi yang terpasang, buku petunjuk cara menjalankan,
pemeliharaan dan memperbaiki sistem tata udara ini kepada pemberi tugas dan
konsultan.
6.2.2. Sistem pemipaan dan peralatan.
a. Umum
Bab ini melengkapi seluruh pekerjaan pemipaan dan adalah tanggung jawab
pemborong untuk mengikuti gambar dan spesifikasi yang sesuai. Gambar gambar
menunjukkan secara umum ukuran ukuran dan lokasi pipa.
b. Material.
Pipa pengembunan (drain) digunakan pipa pvc klas AW produk Paralon, Maspion,
atau Wavin. Pipa refrigerant harus menggunakan pipa tembaga dan dibungkus isolasi
dari thermaflek Semua pipa dan peralatan harus tahan tekanan hingga 10 kg/cw2
selama 24 jam terus menerus tanpa terjadi kebocoran.
c. Pemasangan sistem pipa
Pipa hendaknya dipasang sejauh minimal 30 cm dari tepi dinding, atap lantai dll agar
memudahkan pemeliharaan dan service. Pemborong harus memasang pipa pipa
pembuangan ( drainage ) dari mesin mesin ac sampai ketempat pembuangan yang
terdekat dalam saluran yang tersembunyi (tidak mengganggu). Untuk pipa
pengembunan harus dilapisi vapour barier jacket seperti sisalation 450 atau yang
sejenis dan direkat dengan tape sampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan
pipa.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

81

Spesifikasi Teknis

6.2.3. Pekerjaan listrik dan kontrol


a. Umum
Seluruh jenis pekerjaan instalasi listrik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.1. Panel control daya mesinmesin ac yang meliputi wiring starter, switch, transformer,
fuse dan alat alat ukur serta peralatan lainya yang digunakan sebagai sumber daya
bagi mesin ac yang tercakup dalam proyek ini.
1.2. Panel control untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, udara
dan lain lain yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan agar sistem
pengaturan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
1.3. Kabel yang digunakan produksi dalam negeri dan memenuhi SII seperti supreme,
kabelindo, kabel metal, tranka.
b. Sistem pengaturan otomatis dan instrumen
2.1. Pemborong harus menyediakan dan memasang sistem pengatur otomatik untuk
temperatur dan kelembaban sehingga peralatan ac siap digunakan.
2.2. Pemborong menyediakan dan memasang semua control panel yang diperlukan
untuk instalasi ini dan melakukan penyambungan penyambungan (wiring) yang
diperlukan hingga panel. 7.5.6 Pekerjaan sipil
1. Umum
Pemborong harus membangun dudukan (support) ataupun penggantung (hanger)
untuk mesin pendingin (outdoor), sesuai gambar dan spesifikasi yang ditentukan.
Semua support dan hangar dapat terbuat dari pipa, profile batang (rod) ataupun plt
strip sesuai dengan gambar kerja yang disetujui Konsultan PENGAWAS. Semua
dudukan harus mempunyai plat alas yang cukup dan dibuat pada lantai atau bisa juga
menempel di dinding.
6.2.4. Penjelasan spesifikasi teknis peralatan
a. Umum
Pemborong harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian (testing dan
balancing) dari seluruh peralatan utama yang akan dipasang dalam proyek ini dengan
lengkap dan berfungsi baik sehingga seluruh sistem tata udara dapat memberikan
performansi yang diinginkan.
Dalam memasukkan penawaran untuk peralatan utama, pemborong harus menyatakan
dan melampirkan hal hal berikut dengan jelas :
1. MencantuPengawasan dengan jelas merk dan type unit yang ditawarkan dalam bq,
melampirkan brosur dari tiap unit yang ditawarkan dan menjelaskan pemilihan unit,
kapasitas daya, dimensi, berat kerja, suhu dan volume air/ udara dan lain lain.
2. Melampirkan pemilihan unit out door dan in door, sehingga dapat dengan jelas semua
spesifikasi teknis unit alat alat tersebut
b. Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan AC dalam proyek
ini adalah sebagai berikut:
- Merk produk : DAIKIN, Panasonic, LG atau setara
- Model serial / size : Sesuai kapasitas
- Type : Split Wall Mounted
- Kapasitas pendingin : Lihat gambar
6.3. INSTALASI TELEPON
6.3.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan, penyetelan dan pengesetan serta
perbaikan (bila diperlukan) selama masa pemeliharaan, dari semua peralatan dan
material yang disebutkan dalam spesifikasi ini maupun pengadaaan dan pemasangan dari
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

82

Spesifikasi Teknis

material yang kebetulan tidak disebutkan, akan tetapi akan secara umum diperlukan agar
dapat diperoleh system telekomunikasi yang baik dimana setelah diuji, dicoba dan disetel
siap untuk dipakai.
1. Pengadaan dan pemasangan unit PABX dan accessories accessorriesnya.
2. Pemasangan outlet outlet ( socket outlet & plug / jack telepone dinding )
3. Pengadaan unit MDF dan sejumlah TTB.
4. Pengadaaan dan pemasangan kabel kabel dari MDF diruangan central kesemuanya
junction (terminal) box dan dari junction box ke outlet telepone ditiap-tiap ruangan
dan tempattempat seperti tertera dalam gambar.
Sentral unit (unit utama) harus mempunyai fasilitas
a. Kemungkinan perluasan extension.
b. Mempunyai fasilitas record dan send messege
c. Mempunyai fasilitas hubungan dengan facsimilie
d. Mempunyai alat pencatat pemakaian yang dapat dihubungkan komputer / printer.
Sentral unit pesawat pesawat telepone dan accessoriesnya merupakan produk
panasonic. NEC atau setara
6.3.2. Persyaratan Instalasi
a. Kabel kabel yang digunakan adalah kabel ex supreme, tranka, jembo, Kabelindo dan
kabel metal type ITC, penampang kabel minimun adalah 0,6 mm
b. Jenis kabel telephone adalah sebagai berikut :
1. Untuk instalasi dari joint box telephone ke outlet telephone digunakan type ITC (
indoor telephone cable ) berinsulasi ITC 2x 2x 0.6 mm2 sesuai gambar rencana.
2. Untuk intalansi kabel dari joint box tiap lantai ke main distributon frame ( MDF )
kapasitas dan ukuranya harus di sesuaikan dengan titik telepon ditambah spare (
cadangan )
c. Untuk counduit yang ditanam dalam beton : harus dari jenis steel conduit khusus
untuk instalansi listrik, dengan diameter minimal
d. Seluruh kotak sambungan persimpangan dan lain lain harus dipasang tutup,
sehingga tidak akan masuk barang lain kedalam kotak tersebut.
e. Kabel dari Terminal Box menuju berbagai socket outlet dinding harus melalui plafond
( ceiling ) seluruh saluran ini terpisah dengan sistem saluran lainnya . seluruh kabel
kabel instalansi telephone diatas ceiling harus menggunakan conduit.
f. Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di TTB harus memakai terminal,
Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel pada pipa intalasi. Semua sambungan
harus berada diterminal box dan disolder.
g. Kontraktor harus menyertakan seorang ahli yang bertugas mengawasi, chek
peralatan dan menyetel peralatan yang dipasang sehinga peralatan dapat beroperasi
dengan baik.
h. Pelaksanaan dan pemasangan instalasi telephone ini serta pengujiannya harus di
laksanakan sesuai dengan kebutuhankebutuhan dan syaratsyarat yang ditetapkan
oleh perum telekomunikasi dan instansiinstansi yang berwenang.
6.3.3. Pengujian
a. Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahulu dihubungkan dengan
unit sentral dan saluran dari PT. Telkom.
b. Kontraktor harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerja dengan
sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

83

Spesifikasi Teknis

c. Jadwal waktu tentang keperluan pengujian dan caracara pelaksanaan harus


diserahkan kepada pihak Konsultan PENGAWAS selambatlambatnya 14 hari
sebelum pengujian diadakan.
d. Terhadap kegagalan pengujian, kontrator bertanggung jawab untuk melaksanakan
penggantian bahan atau memperbaikinya menurut pendapat Konsultan PENGAWAS
tanpa adanya tambahan biaya.
6.3.4. Gambar Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja ( shop drawing ) yang menunjukkan tata
letak pemasangan yang lengkap, dimensidimensi dari peralatan, detail-detail dan
sebagainya. Gambar gambar kerja, katalog, brosur dan type peralatan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS 14 hari sebelum
pemasangan.

6.3.5. Spesifikasi bahan dan alat


Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk semua jenis pekerjaan Telephone dalam
proyek ini adalah sebagai berikut:
a. PABX : Panasonic, NEC atau setara
b. Handset telepohone : Panasonic, NEC, AVAYA atau setara
c. Kabel ITC : Supreme, kabelindo, kabel metal, tranka atau setara
6.4. PEKERJAAN PENGADAAN SOUND SYSTEM
6.4.1. Lingkup Pekerjaan
Pada pekerjaan Sound System terdapat beberapa pekerjaan diantaranya pengadaan,
pemasangan, serta uji coba Sound System hingga bias diopersionalkan. Apabila terjadi
kerusakan maka perbaikan dapat dilakukan selama masa pemeliharaan belum berakhir.
Untuk lebih memperjelas lingkup pekerjaan dari Sound System maka berikut ini ada
beberapa lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Pekerjan tersebut meliputi:
a. Pengadaan dan pemasangan Sound System yang meliputi mendatangkan peralatan
serta mempersiapkan bahan-bahan pendukung dalam pemasangan Sound System.
b. Pemasangan power amplifier, mixer, equalizer, microphone dan peralatan
pendukung lainnya.
c. Pemasangan ceiling speaker, coloum speaker, dan volume kontrol beserta
instalasinya.
d. Pemasangan instalasi Sound System terkoneksi dengan panel power untuk Sound
System.
e. Testing Commissioning yang dilakukan oleh tenaga ahli Sound System atau dari
teknisi produsen pembuat Sound System atau pihak yang berwenang dari Depnaker.
6.4.2. Persyaratan Instalasi
a. Pemasangan instalasi baik kelistrikan (power) maupun kontrol dilakukan oleh teknisi
yang sudah berpengalamn atau yang ditunjuk oleh produsen Sound System.
b. Kabel kabel yang digunakan untuk kelistrikan (power) dan kontrol adalah kabel ex
Supreme, dengan penampang dan jenis kabel disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Untuk instalasi sistem mekanik dari Sound System harus dipastikan dalam kondisi
sesuai dengan ketentuang yang dibuat oleh produsen yang meliputi cara
pemasangan dan jenis bahan yang digunakan.

Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

84

Spesifikasi Teknis

d. Dalam pemasangan diwajib kan mengikuti aturan-aturan yang berlaku, baik yang
dikeluarkan oleh pihak produsen atau instasi yang terkait dengan pekerjaan Sound
System.
e. Kontraktor harus menyertakan seorang teknisi Sound System yang sudah ahli yang
bertugas mengawasi, chek peralatan dan memastikan instalasi Sound System yang
dipasang dapat beroperasi dengan baik dan dalam kondisi aman digunakan.
6.4.3. Pengujian
a. Seluruh instalasi baik instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi mekanik dan
peralatan harus dicek terlebih dahulu untuk memastikan sambungan dalam keadaan
baik dan siap di operasikan.
b. Setelah instalasi kelistrikan (power) maupun instalasi Sound System terpasang yang
berhak melakukan pengoperasian awal adalah teknisi yang merakit instalasi atau
teknisi yang ditunjuk oleh produsen Sound System yang bersangkutan.
c. Pengujian dari Sound System meliputi sistem control suara, kualitas suara, atau pun
pembagian jalur suara hingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.
d. Kontraktor harus dapat memperagakan bahwa seluruh sistem dapat bekerja dengan
sempurna dan sesuai seperti yang dimaksud.
e. Jadwal waktu tentang keperluan pengujian dan caracara pelaksanaan harus
diserahkan kepada pihak Konsultan PENGAWAS selambatlambatnya 14 hari
sebelum pengujian diadakan.
f. Terhadap kegagalan pengujian, kontrator bertanggung jawab untuk melaksanakan
penggantian bahan atau memperbaikinya menurut pendapat Konsultan PENGAWAS
tanpa adanya tambahan biaya.
6.4.4. Gambar-Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja ( shop drawing ) yang menunjukkan rangkaian
pemasangan yang lengkap, dimensidimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar gambar kerja, katalog, brosur dan type peralatan yang akan dipasang harus
diserahkan kepada Konsultan PENGAWAS 14 hari sebelum pemasangan.
6.4.5. Spesifikasi teknis bahan dan alat
Spesifikasi bahan dan alat yang digunakan untuk jenis pekerjaan pengadaan Sound
System dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Merk : TOA, BOSCH ( PHILIPS ) atau setara
b. Kapasitas : 240 W
PENUTUP
1. Apabila dalam rencana kerja dan syaratsyarat pekerjaan (rks) ini untuk menguraikan
bahan bahan dan pekerjaan tidak disebutkan perkataan atau kalimat diadakan oleh
pemborong atau diselenggarakan pemborong, maka hal ini dianggap seperti betul
betul disebutkan, jika ternyata uraian tersebut masuk dalam pekerjaan.
2. Guna mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, maka bagianbagian yang betul
betul termasuk dalam pekerjaan ini tetapi tidak atau belum disebut dalam rencana kerja
dan syaratsyarat pekerjaan (rks) ini harus diselenggarakan oleh pemborong dan
dianggap seperti benar benar disebutkan.
3. Segala sesuatu yang tidak disebut secara nyata, tetapi lazim dan mutlak adanya maka
tetap diadakan / dikerjakan pemborong.
4. Hal hal yang belum tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak pemberi tugas, unsur teknis, Konsultan PENGAWAS dan konsultan perencana.
Pembangunan Gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Wilker Parepare 2014

85

Anda mungkin juga menyukai