Anda di halaman 1dari 11

*trt

waBxfra

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL (SPPM)


Nomor: 181 /SPPM/WK/D.VI 12017
Tanggal: 30 November 2O17

Antara

PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk


DIVISI VI
Dan

PT. ARTHA MIXERINDO

Untuk

PENGADAAN MATERIAL AGGREGAT A

PROYEK JALAN TOL WASKITA DIVISI VI


PALEMBANG

surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 1 dari 11

Pihak II [l
#p
WtagXrTn

SURAT PERJANJIAN PEMESANAN MATERIAL

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Puluh bulan November tahun Dua Ribu Tujuh Belas (30-11-
2Ot7), yang bertandatangan dibawah ini :

1. Ir. Gunadi Dalam hal ini beftindak untuk dan atas nama PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk. Divisi W, berdasarkan Alda
Perubahan Divisi VI No 06 tanggal 03 Mei 20t7 yang
dibuat oleh Ariani L. Rachim Notaris di Jakarta dari dan
oleh karenanya sah beftindak untuk atas nama PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk, berkedudukan di Jl. Kikim I blok W-I
-
No.1 Lorok Pakjo Palembang Sumatera Selatan 30137
Palembang (untuk selanjutnya disebut "Pihak PeftamaJ.

2. Yongki Selaku DireKur PT. Aftha Mixerindo, dalam hal ini


beftindak untuk dan atas nama PT. Aftha Mixerindo
yang berkedudukan di ll. Pecenongan Raya No.72 Komplek
Ruko REDTOP Blok E -1 Jakarta Pusat 10120, untuk
selanjutnya disebut " Pihak Kedua "

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian yang mengikat untuk Pengadaan Material
Aggregat A untuk keperluan Pihak Pertama, yang akan dipergunakan pada Proyek Jalan Tol
Waskita DivisiVI sampai dengan Sta 177+600 PPKA Seksi 4. Para Pihak menerangkan terlebih
dahulu hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa, Pihak Pertama adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
usaha jasa konstruki selaku pemborong dan atau pelaksana (kontraktor) atas pembangunan
gedung, jalan, jembatan, saluran air, dan pembangunan lainnya, serta usaha-usaha lain dalam
bidang usaha jasa konstruksi pada umumnya;
2. Bahwa Pihak Pertama membutuhkan pengadaan material Aggregat A dari Pihak Kedua yang akan
dipergunakan pada Proyek Jalan Tol Waskita Divisi VI sampai dengan Sta 177+600 PPI(A
Seksi 4.
3. Untuk itu Pihak Pertama telah menyetujui menunjuk penawaran yang diajukan oleh Pihak Kedua
untuk melaksanakan produksi material, penunjukan mana telah dilaksanakan berdasarkan:

a. Surat Penawaran Pihak Kedua PT. Artha Mixerindo No : 011/Dir-ARlnP0L7.


b. Klarifikasi negosiasi bersama tanggal 28 November 20t7.
dengan menetapkan syarat'syarat dan ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:

PASAL 1
DEFINISI
Di dalam Perjanjian ini (sebagaimana selanjutnya didefinisikan) semua perkataan dan ungkapan
mempunyai arti yang sama sepefti yang tersebut dalam Pefianjian Utama, kecuali apabila ditentukan
lain atau apabila pengertiannya mengharuskan lain sebagaimana termaksud di bawah ini:
1. Perjanjian, berarti perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Pihak Pertama dengan Pihak
Kedua berikut lampiran-lampiran lainnya yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian ini.

2. PekerJaan, berarti pelaksanaan pekerjaan pengadaan bahan/material, peralatan perencanaan dan


perijinan sefta semua perhitungannya yang menjadi lingkup pekerjaan Pihak Kedua,

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 2 dari 11

Pihak II w
#
wagxtTA
3. llarga Satuan adalah harga satuan barang, berlaku sampai dengan berakhirnya perjanjian ini,
sejak penandanganan perjanjian ini, sebagaimana tercantum pada pasal 3 dalam SPPM ini,

4. Pekerjaan tambah/kurang, berafti suatu pekerjaan tambah/kurang atau penambahan atau


pengurangan Pekerjaan atau bagian/tahapan dari Pekerjaan, yang terjadi sebelum atau pada saat
atau sesudah pelaksanaan Pekerjaan, baik itu didalam atau diluar lingkup pekerjaan Pihak Kedua
yang telah ditetapkan dalam Perjanjian ini dan dinyatakan secara teftulis oleh Pihak Peftama.

5. Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), adalah berita acara yang diterbitkan oleh Pihak
Peftama yang memuat keterangan bahwa material yang diproduksi oleh Pihak Kedua telah
diterima oleh Pihak Peltama dengan baik sesuai dengan Spesifikasi Teknis,

Berita Acara Pembayaran (BAP), adalah berita acara yang dikeluarkan Pihak Peftama yang
menyatakan produksi material yang dilakukan Pihak Kedua telah dapat dilakukan pembayaran
karena telah memenuhi Persyaratan Teknis dan syarat-syarat kelengkapan administrasi lainnya.

7. Konsultan Pengawas, berarti badan atau perorangan yang merupakan unsur-unsur yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Utama untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
pekerjaan Perjanjian Utama termasuk Pekerjaan dalam Perjanjian ini.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

Pihak Pedama bersedia membeli dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua bersedia menjual dengan baik
material Aggregat A sesuai Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dokumen Kontrak Utama, sesuai
contoh material yang telah disetujui Pihak Pertama dan akan dipergunakan untuk pekerjaan Proyek
Jalan Tol Waskita Divisi VI sampai dengan Sta 177+600 di PPKA Seksi 4 dengan perincian
kualitas dan prakiraan volume dan harga satuan yang tercantum dalam Pasal 3 Perjanjian ini.

PASAL 3
]ENIS, ESTIMASI VOLUME, HARGA SATUAN DAN NILAI JUAL BELI

1. Jenis dan kualitas material serta prakiraan volume yang harus diadakan oleh Pihak Kedua
sebagaimana dimakud dalam Pasal 2 Perjanjian ini adalah sebagai berikut I

No. Jenis Pekeriaan Volume Harga Satuan Jumlah Harga


Iqngqdiql_4glegat 4
1 Agregat A 150.000-00 m3 365.000 54,750,000,000

L. llarga_ quCah termasu k


a. PPh 1,5 % dan pajak- pajak lain
-p-qlqy{p--enSilSLtnanCeitgaf {elCpnlqLegtproyek
g, B_taya sll qa!(B_U UU *: b_egar 4. 3 0 o1q.
-
d. For proyetipPxl Se-ksi + sta r7i i ooo
9._Psnggtesgq4gleqa!q jLabo_qtoJiqnlh{epe!{e!t!

Jumlah Rp 54,750,000,000
PPN 10% Rp 5,475,000,000
TOTAL Rp 60,225,000,000

Terbilang : # Enam Puluh Milyar Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah # (Include Ppn 10%)

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 3 dari 11

Pihak II w
#/3
fi''5!8XrTn
2. Harga satuan tersebut dalam ayat 1 Pasal ini bersifat Fixed Unit Price, harga Franco Proyek
Jalan Tol Waskita Divisi VI sampai dengan Sta 177+600 di PPKA Seksi 4 Pihak Peftama
sampai dengan volume kebutuhan terpenuhi seluruhnya.
3. Jenis dan kualitas material sebagaimana dimakud dalam ayat 1 Pasal ini selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut Material.
4. Harga satuan Material sudah termasuk didalamnya biaya mock up (contoh), pengetesan Agregat
Laboratorium Independen dan pajak-pajak yang berlaku.
5. Harga satuan di atas sudah termasuk biaya SCF 4,3olo disconto 6 Bulan.

6. Nilai Jual Beli tersebut di atas bersifat prakiraan. Nilai Jual Beli yang sebenarnya adalah realisasi
pengiriman Material, sesuai dengan permintaan dan yang diterima oleh Pihak Peftama sesuai
harga satuan yang tersebut dalam Pasal 3 Perjanjian ini.

PASAL 4
SPESIFIKASI DAN KUALITAS

1. Pihak Kedua wajib dan dianggap sudah mengetahui (kecuali harga pekerjaan dan dokumen
klarifikasi) serta menguasai sepenuhnya semua persyaratan-persyaratan dalam Perjanjian Utama
(Spesifikasi Teknis), termasuk ketentuan tentang masa pemeliharaan khususnya yang berkaitan
dengan Material. Pihak Peftama (apabila diminta Pihak Kedua) akan memberi kepada Pihak
Kedua copy asli dari Spesifikasi Teknis Material atas biaya Pihak Kedua,
Material tersebut dalam Pasal 3 ayat 1 Perjanjian ini harus dalam keadaan baru, memenuhi standar
mutu/spesifikasi teknis yang dapat diterima Pihak Peftama dan Konsultan Manajemen Konstruki.
3. Untuk menjamin kesesuaian kualitas Material, maka sebelum Material dikirim ke lapangan, Pihak
Kedua diwajibkan untuk melaksanakan test sebagaimana dipersyaratkan dalam Spesifikasi Teknis
atas beban biaya Pihak Kedua.
4. Penanganan mutu secara kontinyu dimulai pada saat proses produki sampai dengan pengiriman.
5. Material yang tidak sesuai dengan spesiflkasi dan toleransi yang disyaratkan akan diaftir/ditolak dan
Pihak Kedua wajib menganti material tersebut atas biaya Pihak Kedua dalam waKu maksimal 1
x 24 jam.
6. Pihak Kedua wajib menyerahkan dokumen-dokumen tersebut di bawah paling lambat pada saat
penagihan terakhir:
a. Sertifikat Mutu
b. Sertifikat Pengujian untuk setiap type/ jenis/ mutu produk Material yang dikirim kelapangan
sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
c. Dll
7. Sebelum produki , Pihak Kedua harus membuat job mix yang disetujui oleh Pihak Pertama.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PENGADAAN MATERIAL
1. Pengiriman Material ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau mengikuti jadual induK
terhitung sejak tanggal ditanda-tanganinya Perjanjian ini sampai dengan tanggal 28 Februari
2018 pada tanggal tersebut seluruh Material harus sudah diterima dengan baik oleh Pihak
Peilama dan disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dan pengguna Jasa.
Seluruh Material harus sudah diterima oleh Pihak Peftama dengan baik yang dibuktikan dengan
Berita Acara Penerimaan Material (BAPM) yang disepakati Para Pihak dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa.

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 4 dari 11

Pihak I \ Pihak II w
--fA
ffi'
unts'rfTt
3. Pihak Kedlua harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan Material sesuai
dengan jadwal kebutuhan lapangan sampai dengan kebutuhan dilapangan terpenuhi seluruhnya.

PASAL 6
SYARAT DAN CARA PEMBAYARAN

1. Pembayaran dilakanakan berdasarkan progres Bulanan Material diterima di Sta 177+600 di


PPKA Seksi 4 dengan melampirkan Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), dan Berita Acara
Pembayaran (BAP).
2. Opname volume mengacu berdasarkan surat jalan, manifest Material dan Berita Acara
Pemerikasaan Belsama setelah material sampai di Sta L77+6OO di PPKA Seksi 4.
3. Pengukuran diatas Tongkang datang dengan dibuktikan manifest terlampir.
4. Setiap tahapan pembayaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilaksanakan dengan
sistem SCF 6 (enam) bulan dengan bunga 4,3o/o ditanggung pihak kedua, dibayarkan paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak kuitansi diterima Pihak Pertama dengan
dilengkapi lampiran-lampirannya secara lengkap dan benar sesuai ketentuan akuntansi, sebagai
berikutr
1, Kwitansitagihan rangkap 4 (empat);
2. Berita Acara Penerimaan Material (BAPM) dan Berita Acara Prestasi Pekerjaan (BAPP);
3. Berita Acara Pembayaran;
4. Surat jalan asli;
5. Faktur pajak;
5. Copy Pefianjian ini (SPPM).
PPN 10o/o akan dibayarkan setelah Pihak Kedua menyerahkan buKi penyetoran pajak (SSP)/buKi
lapor (SPT Masa),
Pihak Pertama berhak menahan atau menunda pembayaran baik seluruh atau sebagian dari
jumlah yang ditagih oleh Pihak Kedua, apabila:
6'1 Kualitas atau kuantitas Material yang dimakudkan dalam Berita Acara menyimpang dari
kebenaran, meskipun Berita Acara tersebut sebelumnya telah diperika dan disetujui Pihak
Peftama dan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa, atau;
6.2 Kualitas atau kuantitas yang tercantum dalam Berita Acara tidak disetujui sepenuhnya oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa sebagai akibat kelalaian/ kegagalan
Pihak Kedua, atau;
6.3 Timbul perselisihan antara Pihak Kedua dengan Pihak Pertama atau Pihak Peftama
dengan Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengguna Jasa, yang mempersoalkan
pengukuran, kualitas atau hal lain yang tercantum dalam Berita Acara dimakud.

PASAL 7
PAJAT(, CUKAI DAN PUNGUTAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA ke Kas Negara, melalui Bank
Persepsi.

Pihak Kedua Menyerahkan Surat setor pajak (SSP) dan faktur pajak tagihan secara lengkap, benar
dan diterima oleh Pihak Peftama (proyek),
Surat setor pajak (SSP) LEMBAR 1 dan 3 dan FaKur Pajak LEMBAR 2 akan Diserahkan PIHAK
PERTAMA kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya Setelah PIHAK
PERTAMA melapor PPN.
4. Faktur Pajak Dibuat /diterbitkan pada saat BAPM (per kwitansi) yang ditandatangani oleh kedua
belah Pihak' Bilamana FaKur Pajak diterima Pihak Peftama melewati bulan saat penerbitan Faktur
Pajak, Maka Pihak Peftama akan menyetor paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya, denda

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 5 dari 11

Pihak II rP
wagKrTa
pajak yang timbul akibat keterlambatan tersebut menjadi beban Pihak Kedua.

5. Apabila Pihak Pertama melakukan kelalaian pembayaran sampai dengan batas waktu yang
ditentukan (tanggal 15 bulan berikutnya) maka denda pajak ditanggung Pihak Peftama.

pAsAt I
KLAIM KENAIKAN HARGA
Tidak ada Eskalasi Harga. Pihak Kedua bertanggungjawab terhadap semua kenaikan harga BBM, PLN,
bahan/material, alat serta perlengkapan dan upah tenaga kerja, termasuk semua kenaikan harga yang
mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung terhadap Harga Pekerjaan selama pelakanaan
Perjanjian ini berlangsung sesuai Pasal 5 Perjanjian ini, berikut semua ongkos dan biaya yang timbul
sebagai akibatnya.

PASAL 9
PEMERIIGAAN MUTU

1. Inspeksi Material akan dilaksanakan oleh Pihak Pertama bersama Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Pengguna Jasa atas dasar spesifikasi tersebut di atas. Pemeriksaan Material tersebut
akan dilakukan sebelum material dikirim dan harus disaksikan oleh kedua belah pihak.
2. Dalam hal khusus atas permintaan Konsultan Manajemen Konstruki dan Pengguna Jasa
menghendaki pemerikaan di tempat lain (Laboratorium Indenpenden) atau instansi yang ditunjuk,
Pihak Kedua wajib memenuhi persyaratan tersebut dengan seluruh biaya yang timbul menjadi
beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.

PASAT 10
KESEHATAN & KESETAMATAN KERJA' LINGKUNGAN, MUTU, DAN PENGAMANAN
(K3LMP)

Dalam melakanakan pekerjaan pengadaan ini Pihak Kedua harus menjalankan Prosedur Kesehatan
dan Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu, dan Pengamanan (K3LMP) sesuai Standart OHSAS 18001
dan ISO 14001 sebagai berikut :
1. Pihak Kedua wajib dan bertanggungjawab untuk mengadakan dan menyelenggarakan Program
Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan, Mutu, dan Pengamanan (K3LMP) sesuai dengan UU
No.1 Tahun 1970 dan SKB Menteri Tenaga Kerja No. KEP.774|MEN/86 Menteri Pekerjaan Umum No.
104/KPTS/ 1986 dengan segala perleng ka pa n dan peralatannya.

2. Pihak Kedua Wajib melakukan koordinasi kerja dengan para pekerja dari pihak lain/pihak ketiga
yang terlibat dalam pelakanaan pekefiaan Peflanjian Utama dan bertanggungjawab atas koordinjsi
dimaksud.
3. Pihak Kedua wajib mengupayakan tidak ada kecelakaan kerja yang berakibat korban jiwa.
4. Pihak Kedua wajib mencegah dan mengurangi jumlah kecelakaan kerja maupun penyakit akibat
kerja di tempat kerja dengan melalui pelatihanltraining dan membekali seluruh pekerja dengan
Keselamatan dan kesehatan Kerja dan menempatkan mereka di dalam lingkungan kerja yang sehat
dan nyaman.
5. Pihak Kedua wajib menyediakan sarana pertolongan pertama pada kecelakaan.
6. Pihak Kedua wajib menangani keluhan bidang K3LMP dan memenuhi keluhan maksimal 2xZ4 jam.
7, Pihak Kedua dalam melakanakan pekerjaannya, wajib mencegah polusi. Meningkatkan effisiensi
kerja, mengefisienkan penggunaan dan merawat sumber daya alam serta mengutamakan produk
yang ramah lingkungan.

Surat Pedanjian Pemesanan Material halaman 5 dari 11

Pihak II v
d{p
waSxtTa
Pihak Kedua wajib menjaga dan mengamankan Material, peralatan, besefta perlengkapannya
dari kerusakan atau kehilangan dan lain-lain dengan berkoordinasi bersama Pihak Peftama
tentang pengamanan barang-barang tersebut.
9. Pihak Kedua wajib membuat dan meyerahkan kepada Pihak Pe*ama laporan tertulis mengenai
pelaksanaan pekerjaan dalam bentulVformat serta jumlah yang ditentukan oleh Pihak Pertama,
dan semua biaya/ongkos yang dikeluarkan menjadi beban pihak Kedua.

PASAL T1
SANKSI DAN DENDA

Apabila terjadi penyimpangan kualitas/mutu dari yang disyaratkan dalam Pasal 4 Perjanjian ini atau
tidak tercapainya mutu benda uji yang tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian ini yang menyebabkan
pekerjaan dibongkar akibat dari Material yang dikirim, maka Pihak Kedua wajib mengganti
Material yang dibongkar tersebut dan segala kerugian/biaya yang timbul akibat penyimpangan mutu
tersebut menjadi beban Pihak Kedua.
2. Apabila Pihak Kedua dalam hal pengiriman barang mengalami keterlambatan dari waktu yang
ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemesanan Material, maka Pihak Kedua wajib membayar dendi
lYoo (satu per seribu) dari harga pengadaan untuk setiap hari keterlambatan dengan batas
maksimum sebesar 5olo (lima perseratus) dari NilaiJual Beli.
3. Apabila Pihak Kedua tidak dapat melakanakan pengadaan Material tersebut sebagian atau
keseluruhan sebagaimana syarat-syarat dalam Perjanjian ini maupun jadwal yang telah ditentukan
dan bilamana Pihak Peftama dengan terpaksa mengambil tindakan atau langkah-langkah untuk
mengatasinya termasuk kemungkinan memberikan pengadaan Material tersebut kepada pihak lain,
maka segala kerugian/biaya yang mungkin timbul menjadi beban Pihak Kedua, dengan
pemberitahuan sebelumnya.
Apabila Pihak Pertama pada suatu waktu berkeyakinan bahwa Pihak Kedua karena kelalaiannya
tidak dapat memenuhi kepentingan Pihak Pertama karena kurang/tidak mampu bekerja atau
gagal melaksanakan tugasnya atau berbuaVmelakukan tindakan-tindakan lain yang merugikan
kepentingan Pihak Peftama atau dalam waKu 7 (tujuh) hari kalender setelah Perjanjian ini
ditanda tangani kedua belah pihak, Pihak Kedua belum juga memulai kegiatannya, didahului
peringatan teftulis 3 kali berturut-turut dengan tenggang waKu 2 x 24 jam, maka Pihak Peftama
secara sepihak berhak mencabut dan memutuskan/membatalkan Perjanjian ini tanpa memberikan
ganti rugi apapun.

PASAL 12
KEADAAN MEMAKSA / FORCE MA'EURE

1. Yang dianggap keadaan memaksa/force majeure adalah hal-hal yang terjadi diluar kemampuan
Pihak Kedua maupun Pihak Peftama seperti bencana alam, epidemi, kebakaran, banjir,
peperangan, huru-hara umum, pemogokan yang bersifat memaka dan berakibat langsung
terhadap pengadaan Material dan jangka waktu pengadaan, yang disetujui secara tertulis oleh
Pihak Pertama.
2. Apabila terjadi keadaan memaksa/force majeure, Pihak Kedua harus memberitahukan secara
tertulis kepada Pihak Pettama selambat-lambatnya 1x24jam sejak terjadinya keadaan memaksa
tersebut dengan bukti yang sah.
3. Atas pemberitahuan tersebut dalam ayat 2, Pihak Peftama akan menyetujui atau menolak secara
teftulis keadaan memaksa/force majeure tersebut dalam jangka waKu 7 x 24 jam, sejak
pemberitahuan tersebut diterima atau menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetipkan oieh
Pemerintah.

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 7 dari 11

Pihak II |tl,
WAA'Cfi'
4. Pada dasarnya Pihak Peftama hanya mempetimbangkan pemberian penambahan jangka waktu
pengadaan Material atas terjadinya keadaan memaksa/force majeure.

PASAL 13
RISIKO
Apabila selama waktu pelakanaan pengadaan Material terjadi hambatan-hambatan yang
diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata
kesalahan Pihak Kedua, maka segala resiko akibat kemacetan pengadaanlpengiriman Material ini
sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Pihak Kedua.
Apabila Pihak Kedua selama melaksanakan pengadaan/pengiriman Material ini menimbulkan
kerugian terhadap pihak ketiga (orang-orang yang tidak ada sangkut-pautnya dalam pelakanaan
atau pengiriman Material ini), maka segala kerugian yang timbul menjadi beban dan tanggung
jawab Pihak Kedua.
Apabila Pihak Kedua dalam melaksanakan pengadaan/pengiriman Material ini tidak memenuhi
spesifikasi yang disyaratkan atau ditolak oleh Konsultan Manajemen Konstruksi/Pengguna Jasa,
maka selambat-lambatnya 1 x 24 1am, Pihak Kedua harus dengan segera mengeluarkan dari
lapangan dan mengganti kembali sejumlah yang ditolak dengan segala biaya yang ditimbulkan
menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua.

PASAL 14
PEKERJAAN TAMBA}U KURANG

Apabila selama jangka waktu pengadaan terjadi perubahan yang dapat mengakibatkan pekefaan
tambah atau kurang, apabila pekerjaan tambah tersebut melebihi 70o/o dari Nilai Jual Beli maka
akan dituangkan kedalam Addendum Perjanjian dengan mengacu harga satuan dalam Pasal 3 ayat
1 Perjanjian ini.

Pekerjaan Tambah/Kurang dianggap sah setelah mendapat perintah dan persetujuan Pihak
Pertama secara teftulis.
3. Perhitungan penambahan atau pengurangan Material dilakukan atas dasar harga yang tercantum
pada Pasal 3 Perjanjian ini, namun apabila harga satuan dimaksud tidak ditentukan daftar harga
satuan Material dalam Perjanjian ini, maka harga satuan akan ditentukan kemudian.
4. Adanya pekerjaan tambah/kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah jangka waktu
pengadaan Material, kecuali atas persetujuan teftulis dari pihak pertama.

PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila timbul perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak Kedua yang berkaitan dengan
atau timbul karena Perjanjian ini baik selama pelaksanaan atau setelah selesai pengadaan, maka
perselisihan tersebut akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak
dan segala hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut secara hukum bersifat mengikat dan
merupakan putusan akhir, dituangkan secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Z. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak
sepakat menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pedama dan tingkat terakhir menurut
peraturan dan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

3. Setiap keputusan atau ketetapan yang dihasilkan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) secara
hukum bersifat mengikat baik untuk tingkat peftama dan terakhir, serta tidak dapat dilakukan
banding ataupun kasasi.

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 8 dari 11

Pihak II tP
wtart?t
4. Selama perselisihan tersebut masih dalam proses penyelesaian, baik saat diselesaikan secara
musyawarah ataupun badan arbitrase, maka Pihak Kedua tidak diperkenankan untuk menunda
atau menghentikan pelaksanaan pengiriman sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini, kecuali
jika ada persetujuan tertulis dari Pihak Pertama.

PASAL 16
PEMUTUSAN PERJANJIAN
1. Pihak Peftama berhak memutuskan Perjanjian ini secara sepihak setelah melakukan teguran
2x24jam, apabila :
secara teftulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waKu

1.1. Pihak Kedua telah memindah-tangankan pengadaan/pengiriman Material kepada pihak


ketiga, atau;

L.2. Terhitung dalam waKu 3 (tiga) hari kalender sejak permintaan lisan atu tertulis dari Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua tidak dapat memenuhinya dan atau
Pihak Kedua tidak dapat melakanakan pengadaan/pengiriman Material sebagaimana
diatur dalam Pasal 5 Perjanjian ini, atau;

1.3. Dalam waKu 7 (tujuh) hari kalender sejak Perjanjian ditandatangan tidak melanjutkan
pengadaan/pengiriman Material yang telah dimulai/berjalan, atau;

L.4. Terlambat melakanakan sejumlah volume tahapan pengadaan/pengiriman Material


berdasarkan jadwal seperti yang telah ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian ini melebihi 7
(tujuh) hari kalender, kecuali apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh Keadaan
Memaksa (Force Majeure), atau;

1.5. Pihak Kedua telah dikenakan sanKi atas keterlambatan Pekefiaan sampai jumlah
makimum sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian ini, atau;

1.6. Pihak Kedua berdasarkan penilaian Pihak Pertama nyata-nyata tidak dapat
melakanakan pengadaan/pengiriman Material.

2. Dalam hal Pihak Kedua dinyatakan bangkrut/pailit oleh Pengadilan Negeri atau Surat Ijin
Usahanya dicabut atau tidak berlaku lagi, maka Pihak Peftama secara sepihak dapat
membatalkan sebagai atau seluruh pengadaan Material menurut Perjanjian ini dan Pihak Pertama
berhak mendapatkan ganti kerugian dari Pihak Kedua sebagai akibat peristiwa tersebut.

Jika terjadi Pemutusan Pefianjian secara sepihak oleh Pihak Pertama sebagaimana dimakud
dalam ayat 1 Pasal ini, Pihak Peftama dapat menunjuk pemasok lain atas kehendak dan
berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pengadaan/pengiriman Material tersebut.

4. Dalam hal Pemutusan Perjanjian ini secara sepihak oleh Pihak Peftama sebagaimana dimaksud
I
dalam ayat Pasal ini, Pihak Kedua tidak berhak menuntut ganti rugi, tetapi masih berhak atas
nilai-nilai Material yang telah diterima oleh Pihak Peftama. Penilaian tersebut akan dilakukan oleh
Pihak Peftama dan dituangkan ke dalam Berita Acara yang disetujui oleh kedua belah pihak.

PASAL 17
LAI N. tAI N
1. Perjanjian ini dibuat dan hanya dapat diinterpretasikan berdasarkan hukum Republik Indonesia.
2. Hal-hal lain atau perubahan-perubahan yang dianggap perlu atas Surat Perjanjian ini akan diatur
dalam Amandemen/Addendum yang seluruhnya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 9 dari Ll

Pihak I t Pihak II rt
--*A
ffi"
wtSIC|TA

PASAL 18
KORESPONDENSI

1. Pihak Kedua wajib untuk memberitahukan secara berkala kepada Pihak Petama semua keterangan
atau informasi atau perhitungan yang diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan secara tertulis demi
berhasilnya pelakanaan Pekerjaan, termasuk perubahan atau modifikasi metode pelaksanaan
Pekerjaan yang dilakukan oleh Pihak Kedua.
2. Korespondensi diantara Para Pihak ditujukan ke alamat berikut:

2.L Untuk Pihak Pertama


PT. WASKITA KARYA (Persero) Tbk. - Divisi VI
Jl. Kikim I blok W-I No.1 Lorok Pakjo Palembang - Sumatera Selatan 30L37
Up : Ir. Gunadi
Email :waskita.div.6@gmail.com
Nomor telp / Fax : (0711) 4LBL97.
2.2 Untuk Pihak Kedua
PT. ARTHA MIXERINDO
Jl. Pecenongan Raya No.72 Komplek Ruko REDTOP Blok E -1 Jakarta Pusat 10120
Up : Yongki
Email : yana.colega@yahoo.com
Nomor telp / Fax : 0812 9596 3789
3. Pemberitahuan dianggap telah diterima oleh pihak lainnnya apabila:

3.1 Dikirim melalui Pos tencatat dan ada buKi bahwa surat tersebut telah diterima;
3.2 Dikirim secara langsung dan/atau email, pada hari pengiriman;
3.3 Melalui fax sejak pemberitahuan itu telah diterima oleh Pihak lain yang didukung oleh
bukti Facsimile.
4. Apabila terjadi perubahan alamat Para Pihak sebagaimana tercantum dalam ayat 2 pasal ini, maka
Pihak yang alamatnya berubah harus memberitahukan perubahan alamat tersebut secara tertulis
kepada Pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak terjadinya perubahan alamat.

PASAL 19
GRATIFIKASI
1. Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa di lingkungan Pihak Pertama, berdasarkan Surat Edaran
Direki Waskita No: l4lSE/WKlDirlZ}L4 tanggal 0B Agustus 2014 dan peraturan terkait lainnya,
para pihak dilarang untuk:
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah atau imbalan
berupa apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang
diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen danlatau keterangan lain yang
disyaratkan untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
2. Pihak Kedua menjamin bahwa yang bersangkutan dan seluruh pegawai/karyawannya, mitranya,
dan Sub Pihak Keduanya fiika ada) tidak akan melakukan tindakan yang dilarang di atas.
3. Pihak Kedua yang menurut penilaian Pihak Pertama terbuKi melakukan larangan-larangan di atas
dapat dikenakan sanksi-sanki administratif sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Muka dicairkan dan menjadi milik Pihak Pertama;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh pihak Kedua; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 10 dari 11

Pihak I Pihak II \P
,",AAKIIA
Pegawai/Karyawan Pihak Peftama yang terlibat dalam Korupsi dan penipuan sebagaiman diatur
dalam pasal ini, dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perusahaan pihak pertama dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku

PASAL 20
PENUTUP
Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat dan mengakui Pefianjian ini berikut lampiran-lampirannya
adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan mengikat kedua belah pihak.

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), dua diantaranya ditandatangani di atas materai yang cukup
dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

w
PT. WASKITA KARYA (Persero), Tbk PT. ARTHA MIXERINDO
DTVISI VI
/
- (

t.w
-t
,+' {a
A- 'a
&9

enor''@ w
Ir. Gunadi h Yongki
OVfi
fep-of'o I
Direktur

Surat Perjanjian Pemesanan Material halaman 11 dari 11

Pihak I Pihak II u

Anda mungkin juga menyukai