Anda di halaman 1dari 13

SPESIFIKASI TEKNIS

PENGADAAN VIDEOTRON

A. Spesifikasi Umum
Lingkup Pekerjaan : Lingkup pekerjaan yang dimaksud dalam rencana kerja dan
syarat-syarat pekerjaan ini adalah :

Pengadaan Videotron
1. Jenis dan Mutu 1.1 Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus
Bahan diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri, sesuai
dengan Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian tanggal 23 Desember
1980 dan Keppres Nomor 18 Tahun 2000
1.2 Bahan-bahan bangunan / tenaga kerja setempat, sesuai
dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-bahan bangunan
dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang dianjurkan untuk dipergunakan dengan
mendapatkan ijin dari Pengawas (secara tertulis)
1.3 Bila bahan-bahan bangunan telah memenuhi spesifikasi
teknis terdapat beberapa / bermacam-macam jenis (merk)
diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan satu
jenis.
1.4 Bahan-bahan bangunan yang ditetapkan jenisnya, dimana
bahan-bahan bangunan tersebut mempunyai beberapa
macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan
dengan mutu 1 (satu) / kualitas I untuk dipergunakan
1.5 Bila Kontraktor telah menandatangani / melaksanakan
jenis dan mutu bahan untuk pekerjaan atau bagian
pekerjaan tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan
bahan-bahan tersebut harus ditolak dan dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan paling lambat 24 jam setelah ditolak dan
biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.6 Contoh-contoh yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan tanpa kelambatan atas
biaya kontraktor dan harus sesuai dengan standard. Contoh
tersebut diambil dengan cara begitu rupa sehingga dapat
dianggap bahwa bahan tersebut yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti dan contoh tersebut disimpan
sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan atau cara
mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik
kualitas maupun sifat-sifatnya.
1.7 Bila dalam uraian dan syarat disebutkan nama pabrik
pembuatan dari suatu barang, maka ini hanya dimaksudkan
untuk menunjukkan kualitas dari tipe dari barang-barang
yang memuaskan Pemberi Tugas.
1.8 Semua produk bahan atau pembuatan yang tercantum
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai
dasar perbandingan kualitas dan tidak diartikan sebagai
suatu yang mengikat. Apabila Kontraktor dapat
mengusulkan produk lain sejauh mana masih dapat
dibuktikan mempunyai kualitas sama dengan yang tersebut
dalam Buku Uraian Pekerjaan ini kepada Direksi
Pengawas, maka produk tersebut dapat dipakai sebagai
pengganti.
1.9 Untuk detail-detail hubungan tertentu, Kontraktor wajib
membuat komponen jadi (mock-up) yang harus
diperlihatkan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tertulis sebagai acuan untuk
pelaksanaan.

Spesifikasi Teknis 1
1.10 Setiap bahan / material dan komponen jadi keluaran
pabrik, dalam pelaksanaannya harus dibawah pengawasan /
supervisi tenaga ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat.
1.11 Apabila dianggap perlu, Direksi Pengawas berhak untuk
menunjuk Tenaga Ahli yang ditunjuk oleh pabrik dan/atau
supplier yang bersangkutan tersebut sebagai Pelaksana.
Dalam hal ini, Kontraktor tidak berhak mengajukannya
sebagai pekerjaan tambah.

2. Peraturan Teknis 2.1 Berlaku dan mengikat didalam rencana kerja dan syarat-
Pembangunan syarat ini : PUBB (Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan-
Yang Bahan Bangunan) NI.3/56 dan peraturan-peraturan
dipergunakan Pemerintah setempat mengenai bangunan-bangunan.
2.2 Peraturan Perencanaan untuk struktur Beton Bertulang
Biasa dan Struktur tembok bertulang untuk gedung tahun
1983, Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia
untuk gedung tahun 1981 atau Peraturan Pembebanan
Indonesia untuk gedung tahun 1983.
2.3 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) NI-6/1972
2.4 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : KEP 174/MEN/86
104/KPTS/1986 tanggal 4 Maret 1986 tentang
Keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
Konstruksi.
2.5 Perubahan pekerjaan dari dokumen pelaksanaan yang telah
disahkan oleh Pemberi Tugas dan Petunjuk dan atau
perintah lisan/tertulis dari Direksi atas nama dan atau
Pemberi Tugas.
2.6 SNI S-05-1989-F : Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B
(Bahan Bangunan dari Besi/baja)
2.7 SNI 07-0358-1989-A : Baja, Peraturan Umum Pemeriksaan
2.8 SNI 07-3014-1992 : Baja untuk Keperluan Rekayasa
Umum

3. Penjelasan 3.1 Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana


Dokumen Gambar dan gambar detail maka gambar detail yang dipakai atau
diikuti
3.2 Bila ukuran-ukuran jumlah yang diperlukan dan
bahan/barang yang tidak sesuai dengan gambar, maka
Dokumen lelang yang diikuti.
3.3 Bila Kontraktor meragukan tentang perbedaan antara
gambar-gambar yang ada baik mengenai mutu bahan yang
dipakai maupun konstruksi dengan Dokumen Lelang, maka
Kontraktor berkewajiban untuk menanyakan kepada
Pengawas / Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis.
3.4 Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian
tentang hal-hal tersebut diatas. Setelah Kontraktor
menerima dokumen dari Pejabat Pembuat Komitmen dan
hal tersebut akan dibahas dalam rapat penjelasan.
3.5 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diharuskan
meneliti kembali semua dokumen yang ada untuk
disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan.

4. Penjaga 4.1 Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan seluruh


Keamanan pekerjaan termasuk bahan-bahan bangunan dan
Lapangan perlengkapan instalasi tapak, hingga kontrak selesai dan
Pekerjaan diterima baik oleh Direksi.

5. Alat-Alat 5.1 Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus


Pelaksanaan / menyediakan / menyiapkan alat-alat, baik untuk alat
Pengukuran peralatan pekerjaannya maupun peralatan-peralatan yang
diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara
lain : pompa air, beton molen, alat penggetar / vibrator dan
sebagainya.

5.2 Penentuan titik duga letak bangunan, siku-siku bangunan

Spesifikasi Teknis 2
maupun datar (Waterpast) dan tegak lurusnya bangunan
harus ditentukan dengan memakai alat ukur waterpast
instrumen (keiker).

6. Syarat-syarat 6.1 Konraktor harus selalu memegang teguh disiplin, keras


Pemeriksaan dan perintah yang baik antar pekerjaannya dan tak akan
Bahan Bangunan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau mempunyai
keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
6.2 Kontrakto menjamin semua bahan bangunan dan
perlengkapan yang disediakan menurut kontrak dalam
keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas
baik tanpa cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai
dengan standar ini dapat dianggap defektif.
6.3 Dalam pengajuan penawaran Kontraktor harus
mempertimbangkan biaya-biaya pengujian / pemeriksaan
berbagai bahan pekerjaan. Di luar jumlah tersebut
Kontraktor tetap bertanggung jawab atas biaya-biaya
pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat yang
dikehendaki.

7. Penyelesaian Ijin 7.1 Penyelesaian Ijin Mendirikan Bangunan / IMB (bila ada),
Mendirikan Iklan dan Papan Nama Kegiatan :
Bangunan (IMB) a. Penyelesaian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), biaya
dan pengurusannya menjadi beban Kontraktor dan
dikalkulasikan dalam biaya pekerjaan persiapan dalam
penawaran
b. Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam
bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan pekerjaan
atau ditanah yang berdekatan tanpa ijin pengawas
c. Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak
berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan

B. Syarat Khusus Pelaksanaan


8. Pekerjaan 8.1 Pekerjaan Persiapan
Persiapan a. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus
menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada
tempat yang sudah ditentukan / dikoordinasikan oleh
Pemberi Tugas / User dan penempatan barang-barang
itu harus rapi sehingga tidak mengganggu lingkungan
sekitarnya dan aktivitas kerja pegawai / penghuni
yang ada disekitarnya.
b. Kontraktor harus membersihkan dan menjaga
keamanan dari Kantor tersebut beserta peralatannya,
dengan catatan pembuatan Direksi Keet tersebut diatas
atas biaya dari Kontraktor sendiri tanpa dimasukkan
dalam penawaran.
c. Berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, jika
Kontraktor memanfaatkan / memakai fasilitas yang
ada seperti listrik, PDAM maupun fasilitas lainnya
yang ada di lingkungan kantor harus ada ijin dari
pihak sekolah tentang peraturan / aturan-aturan yang
harus dipenuhi
8.2 Pekerjaan Pembongkaran / Pembersihan
a. Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor ahrus
menyiapkan segala peralatan dan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan dan
kontraktor harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan
pihak-pihak yang terkait / user sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan pembersihan lokasi
b. Dan selama pelaksanaan pembongkaran /
pembersihan, Kontraktor harus bertanggung jawab
serta menjaga kebersihan lingkungan dan bangunan
yang ada / yang tidak ikut dikerjakan dan selalu
berkoordinasi dengan Pengawas Lapangan, Kuasa

Spesifikasi Teknis 3
Pengguna Anggaran / Penanggung Jawab Kegiatan dan
User
c. Apabila dalam melaksanakan pembongkaran terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pembongkaran, Kontraktor wajib membetulkan dan
merapikan kembali serta biaya yang ditimbulkan
akibat perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan
tambah.
d. Pekerjaan pembongkaran lainnya yang dilaksanakan
disesuaikan dengan yang tertulis dalam gambar /
Dokumen lelang atau petunjuk Direksi lapangan /
Pengguna Anggaran / Penanggung Jawab Kegiatan

9. Pekerjaan Tanah 9.1 Ketentuan Umum


(Cut and Fill) a. Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan tanah yang
diminta oleh bagian-bagian pekerjaan dari proyek ini,
sebagaimana dituntut oleh gambar dan Dokumen
Lelang serta dokumen kontrak
b. Sebelum pekerjaan tanah ini dimulai, kontraktor
berkewajiban untuk meneliti semua dokumen kontrak
yang berhubungan, memeriksa kebenaran dari kondisi
pekerjaan, meninjau tempat pekerjaan dan kondisi-
kondisi yang ada, melakukan pengukuran dan
mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian kelengkapan proyek.
Pengukuran ini harus dilakukan dengan teliti bersama-
sama dengan Pengawas Lapangan.
9.2 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan
a. Tinggi dasar + 0,00 bangunan disesuaikan dengan
gambar kerja dengan menyesuaikan ketinggian lantai
lama pada bangunan yang ada atau sesuai petunjuk
Direksi / Pengawas Lapangan.
b. Segala pekerjaan pengukuran persiapan / Uitzeet
tersebut menjadi tanggungan Kontraktor dan ahrus
mendapat persetujuan Direksi atau Kuasa Pengguna
Anggaran / Penanggung Jawab Kegiatan / User
c. Urugan menggunakan bahan pasir dilaksanakan pada
bawah pondasi dan tempat lain sesuai gambar kerja
dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang
cukup sempurna dan disetujui direksi
d. Urugan untuk lainnya dipakai Sirtu
e. Tanah bekas galian yang tidak dipakai harus dibuang
pada tempat yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas

10. Pekerjaan 10.1 Keterangan Umum


Pasangan Pekerjaan meliputi pekerjaan pasangan Batu Kali,
Pasangan dinding batu bata dan pasangan dinding batu
bata trassram, serta pasangan batu lainnya seperti yang
tertera dalam gambar
10.2 Bahan-bahan
a. Batu Kali / Batu Pecah
Batu kali yang dipakai adalah yang bertekstur keras
dan berasal dari alam.
b. Batu Alur / Batu Tempel
Bahan Batu Alur / Batu Tempel yang diperbolehkan
adalah bahan yang benar – benar siku dan tidak ada
bagian yang keropos atau pecah, dan terhindar dari
kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian pekerja
maupun dalam pengangkutan ke lokasi pekerjaan.
c. Batu Bata
Batu bata liat produksi lokal kualitas baik,
pembakaran cukup baik, ukuran tiap unit harus sama,
bersudut runcing, rata, tidak ada cacat / retak atau
mengandung kotoran.

Spesifikasi Teknis 4
d. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam
dan keras, bersih dan tidak berdebu.
e. Air
1) Yang dimaksud air kerja adalah air untuk
pencampuran / dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Air untuk adukan beton sebelumnya
harus dimintakan persetujuan direksi.
2) Untuk adukan, air yang dipergunakan harus bebas
dari asam, garam, bahan alkali dan bahan organik
yang dapat mengurangi mutu beton
3) Penggunaan air kerja harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi dan bila air yang
digunakan meragukan, maka Kontraktor harus
mengadakan penelitian Laboratorium atas
tanggunan Kontraktor
f. Semen
1) Semen dipakai produksi dalam negeri dalam hal
ini dipakai Semen Gresik, Tiga Roda, Cibinong,
Padang, Nusantara dan masuk dalam standard SII
dan harus mencapai satu merk pabrik dengan jenis
dan kualitas yang sama.
2) Jenis semen Pc yang dipakai harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang telah
ditentukan dalam Ni.8-1969 dan sebagai pedoman
dapat memakai semen merk PC Type I produksi
Pabrik Semen Gresik / setaraf dan standard SNI.
Dalam melaksanakan pekerjaan diharuskan
memakai semen satu produk/merk.
3) Semen yang didatangkan ke tempat pekerjaan
harus baik dan baru serta didalam kantong-
kantong semen yang masih utuh tanpa sobekan-
sobekan
4) Penyimpanan semen dalam gudang harus
dilakukan diatas lantai panggung minimal 20 cm
diatas tanah
5) Semen yang dipakai harus selalu diperiksa oleh
Direksi sebelumnya dan semen yang mulai
mengeras harus segera dikeluarkan dari lapangan /
lokasi
10.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level
yang tercantum di dalam gambar rencana
b. Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat
pada dasar galian dan wajib menyediakan pompa air
atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai
untuk menghindari genangan air dan lumpur pada
dasar galian. Kontraktor harus merencanakan secara
benar, kemana air tanah harus dialirkan, sehingga
tidak terjadi genangan air/banjir pada lokasi di sekitar
proyek. Di dalam lokasi galian harus dibuat drainase
yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama
pekerjaan berlangsung
c. Jika tidak tercantum dalam gambar kerja, maka di
bawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug
tebal 10 cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan
sehingga dapat menerima beban yang bekerja
d. Tanah bekas galian dapat digunakan untuk urugan jika
memenuhi syarat untuk digunakan. Tanah tersebut
harus bebas dari lumpur dan bahan organis lainnya
dan tercantun dalam RAB. Jika tanah urug harus
didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut:

Spesifikasi Teknis 5
o Memiliki koefisien permeabilitas dari 10 -7

cm/detik

o Mengandung minimal 20% partikel lanau dan


lempung dan bebas tanah organis, kotoran dan
batuan berukuran lebih dari 50 mm dan
mengandung kurang dari 10% partikel gravel.
o Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10%
bahan yang mempunyai PI lebih dari 10% akan
sulit dipadatkan.
o Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan
dan bahan tersebut harus dalam kondisi lepas
agar mudah dipadatkan.
 Secara umum bahan tersebut berupa sirtu/pasir
batu yang sebelum mendatangkan harus sudah
mendapat persetujuan Pengawas
e. Sebelum batu bata dipasang, batu bata terlebih dahulu
harus direndam dengan air sampai jenuh dan batu bata
yang pecah / retak tidak boleh lebih dari 10%
f. Pemasangan batu bata dalam satu hari ketinggiannya
tidak boleh lebih dari 1,00 (satu) meter tingginya dan
pemasangannya harus lurus dengan ketebalan sesuai
gambar. Adukan yang dipakai yaitu 1 PC : 3 PC
kecuali pada bagian kedap air termasuk diatas sloof
sampai setinggi 50 cm diatas lantai atau ditentukan
dalam gambar.

g. Semua jenis adukan harus dicampur dengan baik dan


merata dan menggunakan molen, pengadukan dengan
tangan harus sesuai petunjuk Direksi, Pengawas
Lapangan dan tempat adukan tidak boleh langsung ada
diatas tanah rapi harus ada alas papan/triplek/ sejenis.
h. Semua dukan yang berserakan pada saat pemasangan
harus segera dibersihkan dan dibuang pada tempat
yang telah ditentukan dan pada hari yang sama setelah
pasangan selesai semua voeg / siar diantara pasangan
bata harus dikeruk sedalam 1 cm bagian luar dalam
i. Semua pekerjaan tembok harus dipasang tegak lurus,
siku, rata dan tidak boleh ada retak-retak dan cacat-
cacat lainnya
j. Pasangan tembok batu bata ½ batu maksimum
dipasang luas 12 m2, bila lebih harus dipasang kolom
praktis 12/15 dengan tulangan 4  10 buegel  6 – 15
cm

11. Pekerjaan Beton 11.1 Ketentuan Umum


Bertulang
a. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan beton yang
diminta menurut dokumen kontrak kecuali ditentukan
lain, maka untuk ketentuan pekerjaan beton ini dipakai
PBI 71
b. Mutu beton yang disyaratkan untuk konstruksi yang
bersifat struktural adalah campuran besi 1 Pc : 2 Ps : 3
Kr atau beton mutu K175
11.2 Bahan untuk adukan beton
a. Semen, air dan pasir
Ketentuan sama dengan pekerjaan pasangan
b. Kerikil
1) Ukuran maksimum dari batu pecah / split adalah 3
cm dengan bentuk lebih kurang dan seperti
mempunyai bidang pecah minimum 3 muka dan
split harus bersih, keras dan bebas dari kotoran-
kotoran lain yang dapat mengurangi mutu beton
2) Susunan ukuran koral / pembagi butir harus
termasuk susunan batu agregat campuran

Spesifikasi Teknis 6
c. Besi beton
1) Besi beton yang digunakan adalah baja tulangan
dengan mutu U-24 (besi polos) dengan diameter
seperti yang tertera dalam gambar. Penggunaan
diameter lain yang diperkenalkan apabila ada
persetujuan dari Direksi/Pengawas Lapangan
dengan maksimal batas toleransi yang
diperbolehkan tidak lebih dari 0,02mm.
2) Pembengkokan dan pemotongan baja tulangan
harus dilaksanakan menurut gambar / rencana
detail dengan menggunakan alat potong dan mal /
patrun sesuai dengan diameter masing-masing
d. Kayu untuk cetakan beton
1) Kayu untuk beton dipakai kayu kelas II sesuai
syarat dalam PPKI 70 atau dipakai kayu meranti /
kayu tahun
2) Papan bekisting dari kayu meranti merah/kayu
tahun tebal 2 cm dan pemakaiannya maksimum 2
kali
3) Sebelum pengecoran bidang bagian dalam
bekisting dilapis cairan mud oil sampai rata agar
pada waktu pembongkaran, beton tidak menempel
pada bagian papan bekisting, perancah bekisting
dipakai kayu meranti minimum ukuran 4/6
11.3 Pelaksanaan Pekerjaan Beton
a. Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan
sekaligus dan harus dihindarkan penghentian
pengecoran, kecuali bila sudah diperhitungkan pada
tempat-tempat yang aman dan sebelumnya sudah
mendapatkan persetujuan Direksi. Kontraktor harus
sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk
pengamanan pelindung dan lain-lain yang dapat
menjamin kontinuitas pengecoran.
b. Pengaduk beton / Concrete Mixer (Molen)
Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan
merata kontraktor harus memakai mesin pengaduk /
molen sehingga merata / homogen dan waktu
pengadukan mininum 2 menit untuk setiap kali
mencampur. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan bila telah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi. Untuk itu selambat-lambatnya 2 (dua)
hari sebelum tanggal pengecoran yang direncanakan
kontraktor harus mengajukan permohonan ijin untuk
pengecoran kepada Direksi.
c. Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan
dari pengeringan dan melindunginya dengan
menggenangi air diatas permukaannya terus menerus
selama paling tidak 5 (lima) hari setelah pengecoran
khususnya pelat atap beton.
d. Pembongkaran bekisting tidak boleh dilakukan
sebelum waktu pengerasan menurut PBI 71 dipenuhi
dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-hati dan
tidak merusak beton yang sudah mengeras dengan
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Direksi.
e. Konstruksi dari bekisting harus kedap adukan dan
tidak melengkung menerima beban-beban dari adukan
basah, tulangan dan lain-lain tidak berubah bentuk
akibat pemadatan adukan dengan vibrator
f. Cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang
mempunyai bentuk, ukuran dan tepi-tepi yang sesuai
dengan gambar-gambar rencana
g. Tiang cetakan atau stut werk harus dipasang dibawah
dan disamping papan kayu yang kokoh dan harus
mudah di setel, bambu tidak boleh digunakan sebagai

Spesifikasi Teknis 7
tiang cetakan disamping kekuatan dan kekakuan dari
cetakan juga stabilitas perlu diperhitungkan dengan
baik terutama terhadap berat beton sendiri
h. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari
bekisting harus bersih dan kering dari air limbah,
minyak dan kotoran-kotoran lainnya.

i. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan jumlah dan


jarak ditentukan dalam gambar
j. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi
sesuai rencana dan harus dijaga jarak antara tulangan
dengan tulangan, jarak antara tulangan dengan
bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton /
beton decking yang cukup
k. Tulangan yang berkarat harus segera dibersihkan atau
diganti bilamana dianggap Direksi / Pengawas akan
melemahkan konstruksi pengecoran tidak
diperkenankan apabila belum diperiksa dan disetujui
oleh Direksi

12. Pekerjaan 12.1 Plesteran dinding dan benangan


Plesteran
Dinding, Beton
a. Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran
dan Benangan dan disiram dengan air, sebelumnya harus dibuatkan
kepala plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan
plesteran yang direncanakan (1,5 cm) sesuai dengan
gambar rencana / detail atau sesuai dengan yang ada
dan selalu mengikuti petunjuk Pengawas Lapangan.
b. Plesteran dinding biasa adukan 1 Pc : 5 Ps, dan
plesteran trasram dan sudut-sudut / sponing dipakai
adukan 1 Pc : 3 Ps kemudian plesteran baru saja
selesai dilaksanakan / dikerjakan tidak boleh langsung
diselesaikan dengan acian semen / ondrongan.
c. Plesteran dinding yang akan dicat tembok,
penyelesaian terakhir harus di aci / diondrong dengan
semen dan digosok dengan amplas nekas pakai atau
kertas zak semen, sedangkan untuk sponingan /
benangan sudut harus rata, siku dan tajam pada
sudutnya.
12.2 Plesteran Beton
a. Permukaan beton yang akan diplester ahrus dibuat
kasar dulu dengan menggunakan betel agar plesteran
dapat melekat, tebal plesteran beton minimal rata-rata
1 cm, sedangkan untuk plesteran ini digunakan
perbandingan campuran 1 Pc : 2 Ps.
b. Sebelum pelaksanaan plesteran dilaksanakan jalur-
jalur instalasi air / listrik yang masuk dalam beton /
dinding tembok terlebih dahulu harus dipasang dan
untuk pasangan tembok diatas plafond harus diplester
kasar dengan perekat yang sama

13. Pekerjaan 13.1 Keterangan Umum


Pengecatan a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan pengecatan dari
bagian yang ditunjuk dalam gambar maupun bagian
lain yang memerlukan perlindungan dengan
pengecatan.
b. Semua pekerjaan dinding yang kelihatan atau
terekspose harus dicat dengan baik yaitu 1 x meni, 1 x
plamur, 1 x cat dasar dan 2 s/d 3 x cat penutup sampai
baik.

c. Dan pekerjaan lainnya sesuai dengan ditunjuk dalam


gambar rencana, dengan warna akan ditentukan
kemudian oleh User / Direksi.
d. Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan, meni

Spesifikasi Teknis 8
karena belum merata, berubah warna atau sebab cacat
lainnya sampai saat serah terima pekerjaan yang kedua
kalinya menjadi tanggung jawab kontraktor
13.2 Cat dinding, plafond, Meny Besi, Cat Genteng
a. Bahan cat yang dipakai untuk finishing dinding dalam
luar, plafond luar dalam dan beton, termasuk menara
air dipakai adalah CATYLAC, VYNILEX atau setaraf
dengan warna Super White atau petunjuk User dan
bahan plamur yang digunakan dengan merk yang sama
dengan merk cat yang dipakai.
b. Sebelum dicat permukaan dinding / beton harus betul-
betul rata dan dibersihkan menggosok memakai kain
yang dibasahi / amplas basah. Setelah kering baru
diplamur sehingga permukaan menjadi rata dan licin
c. Pengecatan dilakukan dengan roller sampai didapatkan
hasil yang merata warnanya minimal 3 (tiga) kali
pengecatan dan harus didapat warna putih yang merata
dan semua pengecatan harus diulang minimal 12 jam
setelah pengecatan seluruhnya selesai dilaksanakan
d. Seluruh material bangunan yang menggunakan besi
dicat rata dengan cat besi dengan kualitas no. 1
e. Genteng mantili yang akan dipasang harus dicat dulu
sebanyak 2x ulangan.
f. Sedangkan untuk warna cat, disesuaikan dengan
kebutuhan atau disesuaikan dengan gambar yang ada.
Apabila akan mengganti warna cat harus
dikoordinasikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Konsultan Pengawas.

14. Pekerjaan 14.1 Keterangan Umum


Instalasi Listrik 1. Sesuai persyaratan yang masih untuk pekerjaan listrik
juga berlaku persyaratan umum tersebut
2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup
pekerjaan sesuai gambar rencana
14.2 Lingkup Pekerjaan Instalasi Listrik
Sebagai mana tercantum pada gambar rancangan,
kontraktor wajib melakukan pengadaan, pemasangan,
pengujian serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap
pakai seluruh instalasi penerangan dan tenaga, yang secara
garis besar meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1. Instalasi penerangan dan stop kontak
2. Lampu penerangan
a. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
1) Instalasi Penerangan
- Untuk pekerjaan instalasi penerangan pipa PVC
harus diklem pada struktur bangunan atau rangka
daripada plafond yang diatur serapi mungkin
- Kabel yang digunakan untuk instalasi
penerangan dari jenis NYM 2 x 2,5 mm yang
dimasukkan pada pipa PVC
- Semua instalasi listrik yang dipasang harus
diadakan pengetesan dengan merger test 1000
volt digital/diputar dan pada titik tertentu
kondisi kabel harus terbuka
- Untuk pekerjaan instalasi penerangan ini, pihak
Kontraktor harus menempatkan satu personil
yang handal dalam penanganan instalasi listrik
- Bentuk-bentuk belokan dan penyilangan pipa
konduit ini harus menggunakan bending spring
yang terbuat dari metal yang besarnya sama
dengan pipa yang diinstalasi tersebut
2) Stop Kontak + Saklar
- Stop kontak dan saklar yang akan dipasang pada
dinding tembok bata atau pada partisi adalah
type pemasangan masuk / inbow (flush –

Spesifikasi Teknis 9
mounting)
- Kotak kontak biasa (Inbow) yang dipasang
mempunyai rating 134 A dan mengikuti standart
VDE
- Flush-box (inbow doos) untuk tempat saklar,
stop kontak dinding harus dipakai dari jenis
bahan bakelite atau metal
- Stop kontak dinding dipasang 30 cm dari
permukaan lantai atau sesuai gambar dan pada
ruang-ruang yang basah / lembab harus jenis
water dicht (WD) sedang untuk saklar dipasang
150 cm dari permukaan lantai
- Stop kontak dan saklar yang dipasang pada
tempat yang lembab harus type water dicht dan
dilengkapi dengan system pentanahan
b. Lampu penerangan
1) Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan
dengan rencana plafond dan harus dikoordinasikan
dengan Direksi untuk menentukan titik koordinat
pekerjaan tersebut
2) Jenis-jenis lampu yang digunakan adalah yang
tertera dalam gambar / BQ dan type lampu yang
digunakan adalah PHILLIP
3) Sebelum pemasangan lampu pihak Kontraktor
diharuskan untuk mengajukan contoh material
yang akan dipasang untuk mendapatkan
persetujuan
4) Seluruh armature dan komponen lampu harus baru
dan bukan barang bekas
5) Adapun jenis-jenis lampu dan Armature yang
digunakan disesuaikan dengan gambar dan BQ

15. Pekerjaan 15.1 Pembersihan tapak konstruksi dan semua pekerjaan yang
Pembersihan termasuk dalam lingkup pekerjaan seperti yang tercantum
Pengaman Setelah dalam buku spesifikasi ini dan semua barang atau bahan
Selesai bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi
setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
Kontraktor bersangkutan selesai
15.2 Semua bekas bongkaran harus dikeluarkan dari tapak
Konstruksi dengan persetujuan Direksi Pengawas
selambat-selambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari.
15.3 Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor harus
menjaga keamanan bahan / material, barang maupun
bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah
terima.
15.4 Kerusakan dan pengamanan dari kecurian selama masa
pelaksanaan sampai tahap serah terima menjadi tanggung
jawab penuh kontraktor yang bersangkutan.
15.5 Pembersihan seluruh pekerjaan terutama untuk bahan
galian yang berlebihan dan tidak dipakai, semua sampah
dan bekas bongkaran-bongkaran lainnya harus betul-betul
diperhatikan dan dibuang dari lokasi sesuai dengan
petunjuk / pengarahan Pimpro / Direksi / Pengawasan
Lapangan.
16. LED Videotron &
System Control 16.1. Led videotron
a. LED MODULE SPECIFICATIONS
- Pixel pitch = 8 mm
- Pixel configuration = 1R1G1B SMD 3IN1
- LED type = SMD
- Module size = 320x160 mm
- Module resolutation = 40x20 dots
- Pixels density = 800 pixel
b. CABINETSPECIFICATIONS
- Cabinet size(WXHXD) = 960x480x40 mm

Spesifikasi Teknis 10
- Cabinet resolutation(dot) = 120 x 60 dots
- Cabinet pixels = 7200 dot px
- Weight(per cabinet) = 12 kg/cabinet
c. LED SCREEN PARAMENTER
- Screen Area = 480mm x 768mm
- Screen resolution = 600 x 960 dots
- Pixel density (dost/sqm) = 12500/sqm
d. Power consumption
- Operating voltage range = 110V-220V/50Hz-60Hz
- Power supply = 50v80amp
- Average power consumption = 400W / sqm
- Max power consumption = 800W / sqm
e. Vision pharameter
- Brightness = <6000 cd / sqm
- Grey scale = 65536 levels
- Refresh rate = 2000Hz
- View angle = Horizontal 140° vertikal 120°
- Optimal Viewing Distnce = 8m-200m
- Frame Rate = > 60 frames/ sec
- Defects Rate = ≤0.00001
- Available Color Palette = 4.4 trillion colors (RGB 14
bit control)
f. Working Condition
- MTBF = >10,000 hours
- Lift Span = ≥100,000 hours
'- Ingress Protective Grade = IP65 front; IP54 rear
- Temperature-Operating = - 20˚C~+60˚C
- Humidity-Operating = 10%~90%
g. Control System
- Operating System = Windows(2000/XP/vista/win7)
- Control Distence = ≤150m remote control
- Display Format :
ALL format (AVI.MPEG.VOB.RM ect)
16.2. Receiving Card LINSN RV 908/setara
1. Power supply: 3,3 ~5.0V DC
2. working status monitoring
3. 16 RGB data groups output(can be extended to 32
groups.)
4. load capacity of single receiver card up to 256x128
5. support pixel level brightness/color calibration
16.3. Sending card LINSN TS801/setara
1.1 DVI interface for video input
2.USB interface for instruction communication
3.audio input interface integrated
4.resolutions supported:
1024x1200,1280x1024,1600x848,1920x712,2048x640
16.4. Komputer industrial (PC Rakitan + Monitor)
Pentium i5 up to 2,0 Ghz, 4 Gb ram,VGA1GB,HD500GB
16.5. Listrik
- Pengadaan daya listrik = 41,500 watt 3 phase
- Electrical panel box = timer, MCB, MCBB, kabel power
50 meter
16.6. Speaker Aktif
- Full range active speaker, classH, 400watt, 15 inch,
16.7. PERALATAN PENDUKUNG VIDEOTRON
1. Tripod Camera
- Camera Tripod Combo (A250)
2. Outdoor CCTV
MPN NHV-D4006, Type NHV-D4006, Sensor 1/2,8"
Colour Sensor, Optical Zoom Lens 2,8 mm - 12 mm,
Video Output 4.0 MP HD, IR Distance upto 60 m, 0,001
Low Lux, AES, AGC
3. Camcoder
Sensor 1/4" Exmor R CMOS, Lensa 2,8 mm Equivalent
Wide-Angle, Recording SD in DV AVI File, Display
Flip-Up 3" LCD with 921k Dot Resolution, Connectivity

Spesifikasi Teknis 11
Wi-fi Cinnectivity with NFC, Storage Internal 32 GB
Flash Memory, Power Requirements 7,2V(batery pack)
8,4V(AC Adaptor), Warranty 1 Year
4. Laptop
Memori DDR4 : 4GB Win10(64it) Core15-8250U
processor 1,GHz(6M Cache up to 3,4 GHz) Hardisk 1TB
NVIDIA MX130 2GB+Intel UHD 620 FingerPrint 4-cell
Battery 2Y warranty
17.1 Hal-hal yang belum disebut dalam persyaratan ini supaya
17. Penutup disesuaikan dengan gambar rencana / detail
17.2 Apabila dalam bestek ini untuk uraian bahan-bahan dan
pekerjaan tak disebut perkata atau kalimat
“Diselenggarakan” oleh Kontraktor, maka dalam hal ini
harus dianggap seperti disebutkan.
17.3 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka
bagian-bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan tetapi
tidak dimasukkan dalam atau tidak disebut kata demi kata
dalam bestek ini haruslah diselenggarakan oleh Kontraktor
dan diterima sebagai hal yang disebut.
17.4 Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan
perhitungan kubikasi dan lain sebagainya sehubungan
dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak
sesuai dengan dugaan Kontraktor dan segala kerusakan
jalan masuk akibat dari lewatnya kendaraan-kendaraan
berat dan lain-lain sehubungan dengan pekerjaan ini
menjadi tanggung jawab kontraktor.
17.5 Hal-hal lain yang tidak tercantum dalam peraturan ini
akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak Direksi / Pemberi
Tugas, bilamana perlu akan diadakan perbaikan dalam
peraturan ini.

C. Kerangka Acuan Kerja


1 Latar Belakang : Dalam rangka mendukung sosialisasi ketentuan di bidang cukai
. melalui penyampaian informasi ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang cukai tembakau kepada
masyarakat dan/atau pemangku kepentingan diantaranya
melalui Pengadaan Videotron.

2 Maksud dan : a. Maksud : Membangun infrastruktur Videotron sebagai


. Tujuan sarana sosialisasi ketentuan di bidang cukai
tembakau.
b. Tujuan : Mewujudkan infrastruktur yang mendukung
sosialisasi ketentuan di bidang cukai tembakau
melalui penyampaian informasi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang cukai
kepada masyarakat dan/atau pemangku
kepantingan melalui Videotron

3 Target/Sasaran : Melaksanakan pengadaan 1 (satu) unit Videotron dan


. pembangunan konstruksinya, yang selanjutnya siap digunakan
sebagai sarana Sosialisasi ketentuan di bidang cukai tembakau.

4 Nama Organisasi : Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nganjuk.


. Pengadaan Barang
dan Jasa

5 Sumber Dana dan :


. Perkiraan Biaya
a. Sumber Dana DPA SKPD Nomor
2.10.2.10.01.15.23.5.2.3.31.03 paket pekerjaan Pengadaan
Videotron (DBHCHT).

b. Total perkiraan biaya (Pagu Anggaran) yang diperlukan


adalah sebesar Rp. 1.050.000.000,- (Satu milyar lima puluh
juta rupiah) termasuk pajak.

6 Ruang Lingkup, : a. Ruang lingkup/batasan pengadaan adalah :

Spesifikasi Teknis 12
. Lokasi Pekerjaan, - Pengadaan 1 (satu) unit Videotron ukuran 8m x 5m
Fasilitas Penunjang dan peralatan pendukungnya.
- Pekerjaan konstruksi Videotron
- Sambungan jaringan internet
- Penyambungan jaringan listrik
b. Lokasi Pekerjaan di Timur Tugu Adipura pertigaan Jalan
Gatot Subroto Kabupaten Nganjuk.

7 Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan pengadaan selama 40 (empat puluh)


. Pelaksanaan hari kalender terhitung sejak ditandatangani surat perjanjian
kerja (Kontrak) dengan garansi videotron selama 1 (satu)
tahun.

8 Tenaga Kerja dan/ : - Tenaga kerja dengan keahlian kelistrikan/elektrik dan


. Atau Tenaga Ahli komputerisasi.
Perseorangan - Tenaga kerja dengan keahlian konstruksi bangunan.

9 Bahan/Material : - Peralatan kelistrikan (alat ukur listrik, sistem pengamanan


. dan Peralatan netral)
- Semen, Pasir, Batu, Besi untuk pengecoran pondasi
Videotron.
- Peralatan sipil untuk mendirikan unit layar videotron yaitu
cangkul, ganco, molen, Chain Block (Katrol).

1 Keluaran/Produk : Keluaran/Produk yang dihasilkan dari pekerjaan Pengadaan


0 yang Dihasilkan Videotron ini adalah terwujudnya 1 (satu) unit bangunan
. Videotron ukuran 8m x 5m sebagai sarana dan prasarana
Sosialisasi di bidang cukai tembakau di Kabupaten Nganjuk.

Nganjuk, Mei 2019


Pejabat Pembuat Komitmen
Konsultan
Perencana,

Drs. AGUS FRIHANNEDY, MSi


Pembina
NIP. 19640901 198703 1 004

Spesifikasi Teknis 13

Anda mungkin juga menyukai