SPESIFIKASI TEKNIS
A. U M U M
1. TENAGA KERJA 1.1. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam pelaksanaan harus memakai tenaga
DAN yang sesuai dengan tingkat keahlian, pengalaman, serta tidak melanggar
PERALATAN ketentuan-ketentuan perburuhan yang berlaku di Indonesia.
1.2. Kontraktor harus menggunakan tenaga yang ahli dalam bidang pelaksanaan
(skilled Labour), baik tenaga pelaksana, mandor maupun tukang.
1.3. Semua tenaga kerja dipimpin oleh seorang Site Manager atau Pelaksana
sebagai wakil Kontraktor di lapangan.
1.4. Tenaga kerja pelaksana sub kontraktor harus dipilih yang sudah
berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan yang disub-kontrakkan
dengan aman, kuat, rapi dan memenuhi persyaratan teknis.
2. PERALATAN 2.1. Alat-alat untuk melaksanakan pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor
KERJA dalam keadaan baik dan siap pakai dalam jumlah cukup.
3. PEMAKAIAN 3.1. Penggunaan merk dagang maupun jenis bahan diutamakan produksi Dalam
MERK DAGANG Negeri seperti diatur dalam Keppres No. 80 Tahun 2003.
DAN PERIJINAN
3.2. Apabila dalam RKS ini hanya disebutkan satu merk bahan, bukan berarti
hanya dapat dipakai merk tersebut, melainkan dapat dipakai merk lain
dengan standart mutu dan ciri-ciri fisik yang sama dan mendapat
persetujuan Direksi.
3.3.
Kontraktor dapat mengusulkan perubahan pemakaian merk dagang secara
tertulis apabila merk dagang tersebut tidak tersedia di pasaran, sepanjang
kontraktor dapat membuktikan kesetaraan kualitas dan ciri-ciri fisik yang
dituntut RKS, dan untuk mempergunakannya harus ada persetujuan tertulis
dari Konsultan Pengawas dan/atau Pengelola Kegiatan.
5. PEMERIKSAAN 5.1. Secara umum Konsultan Pengawas/Direksi berhak memeriksa semua jenis
BAHAN bahan bangunan yang dipergunakan kontraktor dan menolaknya apabila
BANGUNAN nyata-nyata tidak memenuhi persyaratan untuk itu.
5.2. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor di lapangan tetapi
oleh Konsultan Pengawas/Direksi ditolak untuk dipergunakan, harus segera
dikeluarkan dari lapangan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam
terhitung sejak jam penolakan tersebut.
Semua biaya untuk hal ini menjadi tanggungan Kontraktor, apapun hasil
dari penelitian tersebut.
6. MUTU BAHAN 6.1. Disarankan kepada Kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan secara
BANGUNAN massal dapat meminta persetujuan hasil pekerjaan kepada Pengawas
Lapangan/ Direksi.
6.2. Agar tidak terjadi bongkar/pasang pekerjaan, apabila terdapat gambar yang
tidak jelas, maka kontraktor diwajibkan menanyakan kepada Pengawas
Lapangan/Direksi untuk menyamakan persepsi, atau apabila perlu dapat
meminta Konsultan Perencana untuk mendapatkan jawaban yang pasti
tentang perencanaannya.
6.3. Bagian pekerjaan yang telah dimulai tetapi masih digunakan bahan-bahan
yang ditolak oleh Konsultan Pengawas/Direksi atau tanpa ijin, harus segera
dihentikan dan selanjutnya pekerjaan tersebut harus dibongkar.
B. PERATURAN TEKNIS
8. KHUSUS 8.1. Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam Lingkup
Pekerjaan ini, maka berlaku dan mengikat :
e. Gambar Bestek.
9. PENJELASAN 9.1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka
GAMBAR yang harus diikuti adalah gambar detail.
9.2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran yang tertulis dalam gambar berbeda,
maka ukuran dalam gambar yang berlaku.
9.3. Bila rekanan meragukan tentang perbedaan antara gambar yang ada, baik
konstruksi maupun ukurannya, maka rekanan berkewajiban untuk
menanyakan kepada Konsultan Pengawas secara tertulis.
9.4. Dalam hal terjadi penyimpangan detail antara gambar bestek dan keadaan di
lapangan, kontraktor dapat mengajukan gambar kerja (shop drawings) yang
sesuai dengan kondisi di lapangan dan mempergunakannya dalam
pelaksanaan dengan persetujuan tertulis Konsultan Pengawas.
9.5. Di dalam semua hal, bila terjadi pengambilan ukuran yang salah adalah
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
10. PENJELASAN 10.1. Pada RKS tentang Syarat-syarat Teknis, termuat lingkup pekerjaan,
RKS spesifikasi bahan yang digunakan dan Syarat-syarat Pelaksanaan.
10.2. Apabila dalam gambar tidak tercantum lingkup pekerjaan, ukuran dan
C. LINGKUP PEKERJAAN
11. LINGKUP 11.1. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan-pekerjaan
PEKERJAAN persiapan guna pelaksanaan konstruksi gedung-gedung sehingga secara
keseluruhan lingkup pekerjaan konstruksi ini meliputi :
I. Pekerjaan Persiapan
V. Pekerjaan plafond
Pembersihan
I.6
Kelengkapan Pekerjaan
b. Pagar Darurat
- Tinggi pagar + 2 m
c. Papan Pemberitahuan
d. I k l a n
i. Pengangkutan Material
a) Lingkup Pekerjaan
b) Persyaratan Bahan
c) Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Persyaratan Bahan
- Batu kali
- Pasir
Pasir yang dipakai adalah pasir pasang Jawa yang seperti disyaratkan
dalam pekerjaan beton.
- Semen PC
- Adukan
- Air
2. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang
digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi
Pengawas/MK.
2. Seluruh
dinding dari pasangan batu bata/bata merah, dengan aduk
campuran 1pc : 5 pasir pasang, kecuali pasangan batu
bata semen trasram/rapat air.
3. Untuk dinding
semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3
pasir pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan
sloof/balok/pondasi sampai minimum 20 cm diatas
4. Sebelum
digunakan batu bata harus direndam air dalam bak atau
drum hingga jenuh.
5. Setelah bata
terpasang, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering
permukaan pasangan disiram air.
7. Pemasangan
dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor
kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu
yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom
dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13
cm, dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm,
beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom
satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
8. Pelubangan akibat
pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama
sekali tidak diperkenankan.
9. Bagian
pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton harus diberi penguat stek-stek besi beton
diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal
ditentukan lain oleh Direksi Pengawas/MK.
10. Tidak
diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih
dari dua atau lebih.
16. Perlindungan
untuk pemasangan dinding di udara terbuka pada waktu
hujan harus ditutup, sehingga tidak sampai kehujanan.
17. . Antara
sambungan dinding dengan kolom harus dipasang angker
pengikat, yang dipasang pada jarak 0,75 1,00 m
Plesteran Dinding
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
2. Persyaratan Bahan
a. Kusen Aluminium
- Kelembaban kayu:
c. pintu Besi
2. Bahan panel :
3. Accessories :
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan
sisi bawah daun pintu 28 cm.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
- Kaca adalah benda yang terbuat dari glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus
cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float glass).
- Kesikuan :
- Cacat-cacat :
- Bahan kaca :
e. Disatu permukaannya
dilapisi Chemical Deposited Silver. Permukaan harus bebas
noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya.
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata,
tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari
segala noda dan bekas goresan.
Kaca yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua
yang terpasang harus disetujui Direksi/Konsultan Pengawas. Jenis cermin
sesuai dengan yang telah disebutkan dalarn syarat pemakaian bahan material
dalam uraian dan syarat pekerjaan tertulis ini.
Persyaratan Bahan
Persyaratan Pelaksanaan
VI.3 Bahan
1. Pengujian bahan
2. Semen
3 Agregat
4. Air
3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton,
kecuali ketentuan berikut terpenuhi:
5. Baja tulangan
5. Tendon prategang
6. Bahan tambahan
7. Penyimpanan bahan-bahan
Cara Pelaksanaan
1. Beton
Kolom 100 25
- Percobaan pendahuluan
- Perlengkapan Mengaduk
- Mengaduk
- Pengangkutan Adukan
2. Pengecoran
3. Pemadatan Beton
4. Cetakan beton
6. Tulangan Beton
No Tebal selimut
minimum (mm)
7. Penyelesaian Beton
Secara umum semua pengujian beton harus sesuai dengan SNI, dengan
syarat-syarat minimum sebagai berikut : Tidak kurang dari satu pengujian
harus dibuat untuk setiap jenis pekerjaan beton yang dikerjakan dalam
satu hari dengan volume sampai sejumlah 5m 3.
Hasil test merupakan hasil rata-rata dari ketiga spesimen tersebut. Batas
kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari kekuatan
karakteristik 250 kg/cm 2 untuk beton K-225 (untuk test silinder fc' = 25
Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi yang ditinggal
dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan
keadaan sebenarnya.
11.Suhu
Suhu beton sewaktu di cor tidak boleh lebih dan 32 C. Bila suhu dari
beton yang ditaruh berada antara 27 C dan 32 C, beton harus diaduk
ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton di cor
pada waktu iklim sedemikian sehingga suhu beton melebihi 32 C,
Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat, mengecor pada waktu malam.
2. Persyaratan Bahan
- Ukuran 20 x 20 cm
- Ukuran 25 x 33 cm
- Ukuran 40 x 40 cm cutting
- Spesifikasi bahan :
seharusnya
0,30 % sisi
- Kekerasan Glasur
: 5 skala Mohr
- Pada area yang bergetar atau area yang luas perlu diberi
naad untuk pemuaian/penyusutan (Expansion Joint).
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
- Spesifikasi bahan:
- Kekerasan Glasur
: 3 skala Mohr
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Lapis II kental
VIII.
2
PEKERJAAN CAT PLAFOND
VIII.
3 PEKERJAAN CAT BESI
VIII.
4
PEKERJAAN MENIE KAYU
IX.2.
Persyaratan Teknis Umum
Pengujian (Dalam hal ini pengujian berlaku untuk pemipaan air bersih
dan air kotor).
Saluran jaringan air kotor dan air hujan (sistern sanitasi) harus diuji pada
waktu penyelesaian, dengan mengadakan pengujian yang disetujui oleh
Pengawas, dan Pemborong harus memberikan fasilitas-fasilitas yang
dipedukan untuk mengadakan pengujian-pengujian seperti itu.
Sistern jaringan air kotor harus dapat menahan air sebelum 1 jam dan
penurunan air selama waktu tersebut tidak turun lebih dari 10 cm atau
melakukan uji hydrostatic sebesar 2.5 Kg/cm2 untuk pipa cabang dan 4
Kg/cm2 untuk pipa induk.
Pelaksana harus menanam pipa didalam tanah dan dililit dengan karung
goni atau dilapisi dengan tar untuk penahan korosi.
E. Penyambungan Pipa.
Pipa dengan diameter sampai 2 1/2 inchi (6,5 cm) dipakai sambungan
ulir (screw) ujung dalam pipa dan ulir tersebut harus di ream agar bram/
gram yang ada di pipa hilang.
a. Pipa baja.
1. Las Karbid
Las karbid digunakan untuk pipa Iebih kecil dan diameter 32 mm.
2. Las Listrik
b. Pipa tegak. .
d. Pipa plastik.
F. Kode-kode Pipa:
Seluruh bagian pipa galvanis baik terlihat atau tidak (dalarn ceilingshaft)
harus di-zinchromet dan difinish dengan cat, dan menggunakan warna
yang sesuai dengan patokan sebagai berikut:
Untuk pipa talang yang tampak (ter-expose) digunakan warna cat yang
sama dengan warna tembok dimana pipa-pipa tersebut berada atau dicat
dengan warna sesuai dengan saran pemilik/pengawas.
Khusus untuk pipa air kotor dari washtafel, floor drain maupun bagian
lain seperti jaringan pembuangan air hujan dan pipa vent, digunakan pipa
PVC. Pipa tersebut harus PVC yang tidak berplastik.
Pipa untuk jaringan air kotort tinja dipakai kualitas AW sedangkan untuk
jaringan pembuangan air hujan dipakai kualitas D. Untuk bahan
sambungan seperti socket, elbow, tee dan lain-lain harus digunakan bahan
yang sama.
I. Valve- valve
Water valve dengan diameter sampai dengan 2" adalah jenis screw bronze
body. Water valve dengan diameter antara 2 ''-3''adalah jenis flange
bronze body. Water valve dengan diameter lebih besar dari -3' adalah jenis
flange steel body.Tekanan kerja dari valve-valve harus disesuaikan
dengan fungsinya, untuk pekerjaan air bersih sanitary digunakan tekanan
kerja 125 psi.
Vent dan drain harus dipasang pada titik tertinggi dan terendah dan
ditempat yang dituniukan dalam gambar
Automatic air vent hanya dipasangn diruang mesin dan daerah service
L. Material
- Semua fixture yang terpasang harus bermutu baik dan sesuai dengan
gambar atau persetujuan direksi/Pengawas
ANSI B16.9
Gate Valve 1-2 125 SCRD Bronzo ASTM B62 SB IS-RS,MSS SP-80
Globe Valve 1-2 125 SCRD Bronzo ASTM B62 SB IS-RS,MSS SP-80
Check 1-2 125 SCRD Bronzo ASTM B62 SC Swing, MSS SP-80
Valve
2-1/2-6 125 FLGD,FF CL ASTM A126-B 13 Cr. Trim BC
ANSI B18.2.2
Note 2. Full face gaskets shall be used for cast iron flanges
ANSI B16.10
ANSI B16.10
Check Valve - - - -
Bolt & Nut Bolt: Steel ASTM A 193 B7, ANSI B18.2.1
Flange
Gate Valve
Globe valve
Check Valve
Gasket
M. Penumpu Pipa
Jarak antara penumpu vertikal dan horizontal tidak boleh lebih dari:
250 mm - - - -
N. Sleeve pipe.
- Untuk pipa berisolasi maka sleeve hams cukup besar untuk pipa
dan isolasinya. Sleeves pipa melalui dinding atau lantai tahan api
harus ditambah dengan bahan yang sesuai dengan persyaratan
kebocoran.
O. Reducer
P. Peredam getar
1. type : NYY
Konstruksi
Berinti kawat satu atau lebih, konduktor dari bahan tembaga solid atau
standard, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalarn
dari PVC, dan lapisan terluar adalah PVC sheathed warna hitam.
Kabel harus buatan pabrik dalarm atau luar negeri yang bermutu baik.
2. type : NYM
Konstruksi
Berinti satu atau lebih, konduktor dad bahan tembaga solid atau
standard,
bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC, selubung sebelah dalam dari
PVC, dan lapisan terluar adalah PVC sheathed warna putih atau abu-
abu.
Kabel harus buatan pabrik dalam atau luar negeri yang bermutu baik ex
Supreme atau yang setara.
Metal enclosed, floor dan atau wall mounting, air insulating medium,
fixed type atau draw out, manually atau electrically operated, mechanically
atau dielectrically interlocked,
b.Standard
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standard dalarn PUIL, IEC
atau standard-standard lainnya (NFC, VDE/DIN.NEM, BS, JIS) dan
lain-lain.
Produk panel yang dapat diterima adalah ex lokal buatan Pabrik (panel
maker)
c.Konstruksi
Pintu panel dilengkapi dengan engsel type terbenam, handel (cath) dan
kunci (lock). Kunci panel-panel listrik harus memakai kunci jenis master
key.
Semua bagian dari baja harus bersih dan standlasted setelah pengetesan,
kemudian secepatnya dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi
atau chromium plating atau dengan zincchromatic primer.
Pengecatan finish dilakukan dengan dua lapis cat oven warna abu-abu atau
warna lain yang disetujui Pengawas.
Komponen-komponen panel.
Busbar
Main dan tiap busbar dari bahan tembaga dengan konduktifitas tinggi
(98% atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus kontinu
yang standard dan sesuai dengan yang dimaksud dalam gambar.
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut:
Netral : biru
Produk yang dapat diterima adalah ex Merin Gerin, AEG atau setara.
e. Magnetic contactor
f. Relays
Time delay relay, untuk mengatur timing delay starter period, harus type
pneumatic atau motordriven, dengan time delay range dial adjustabel,
dan mempunyai ketelitian waktu paling kurang sebesar 155. Relay harus
bekerja bila rangkaian sekunder terhubung singkat oleh
elektroda-elektroda luar. Relay dimaksudkan untuk beroperasi dengan
eketroda-elektroda yang kontak dengan air dengan rating 10 ampere pada
300 VAC.
g. Selector Switch
Lampu indikator harus type full voltage, heavy duty dan kedap minyak,
ulir dan longlife.
i. Terminal Block
j. Name Plate.
Name plate harus terbuat dari plastik gravir berlaminasi, putih bagian
dalam dan hitam pada bagian permukaan. Huruf-huruf harus huruf block
dengan ukuran minimum 4 mm.
k. Kabel kontrol.
Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri ex Kabel Metal,
Kabelindo, Tranka atau Sucaco atau yang setara.
1) Konstruksi
Kotak kontak biasa yang dipakai adalah kotak kontak satu fase.
Semua kotak kontak harus memiliki terminal fase, netral dan
pentanahan. Kotak kontak harus dari satu type, untuk pemasangan
rata dinding, dengan rating 250 volts 10 Amp.
Sakelar Dinding.
Sakelar biasa harus satu type untuk pemasangan rata dinding, type
rocker, mempunyai rating 250 volts 10 Amp dari jenis single gang
atau double gangs atau multiple gangs (grid switches).
Kabel Instalasi.
Fase -1 : merah
Fase -2 : kuning
Fase -3 : hitam
2) Pemasangan
Pemasangan Lampu-lampu.
Di dalam pipa baja atau sambungan pipa tidak boleh ada sambungan
kabel. Kabel harus produksi pabrik terkenal ex Supreme, Kabelindo,
Kabel Metal, atau Tranka.
Semua instalasi kabel yang ada harus berada dalam pipa pelindung ex
Clipsal atau setara
1. Umum
Semua peralatan listrik yang akan digunakan dalam proyek ini harus
mempunyai kualitas yang terbaik sesuai dengan perencanaan, pembuatan
instalasi dan harus lengkap dengan perlengkapan lainnya agar dapat
beroprasi secara benar dan memuaskan, baik Pengaturan, Pemeliharaan
dan Aman dalam semua kondisi dari Pelayanan.
2. Catu Daya
Catu Daya tegangan Rendah 220, 50Hz, 3 Phasa 4 Urat Kabel Dari PLN
3. Pembumian
a. Posisi dari stop kontak yang tertera pada gambar adalah perkiraan
dan posisi tepatnya dapat bergeser sampai 300 mm, dan pergeseran
ini termasuk instalasi konduitnya tanpa penambahan biaya
1. Lingkup Pekerjaan
b. Semua pekerjaan panel atau box panel akan disuplai oleh bagian lain
dan semua peralatan harus cocok untuk iklim tropis dengan
kelembaban 100% dan temperature sekeliling 40C
1. Lingkup Pekerjaan
2. Umum
3. Instalasi Kabel
a. Umum
b. Kabel PVC/PVC
c. Kabel Fleksibel
5. Kontaktor
d. Kontak Bantu dan kotak utama dan kontaktor harus dapat bekerja
secara terus menerus dengan tugas intermiten. Kontak utama dari
kontaktor harus terbuat dari perak atau permukaanya dari perak.
1. Lingkup Pekerjaan
2. Sistem Pengawatan
a. Umum
b. Dudukan lampu TL
a. Umum
b. Stop Kontak
Stop Kontak merk Clipsal, National atau setara dan untuk Stop
kontak type 3p merk Legrand, MG atau setara, seperti terlihat pada
gambar. Semua stop kontak harus memenuhi standart BS 1363 dan
546.
c. Sambungan Kabel
d. Saklar Penerangan
1. Pemasangan Pentanahan.
a. Semua bagian metal dan instalasi listrik, tapi tidak termasuk bagian-
bagian conductive harus secara langsung ditanahkan sesuai dengan
edisi terakhir dari IEE dan standart praktis CP 1013.
2. Ekipotensial Bonding
a. Instrumen Pentanahan
1. Umum
2. Lingkup pekerjaan
3. Batang Penerima
4. Kawat PenghantarTegak
5. Pengetesan Jaringan
7. Terminasi Pembumian
8. Pengujian
9. Galian
1. Lingkup Pekerjaan
2. Peraturan Standart
Persyaratan dari peraturan dan standard berikut ini harus diikuti kecuali
disebutkan lain pada gambar atau spesifikasi.
- ASHRAE
3. Referensi
No gambar:
4. Koordinasi
5. Material
Umum
Material dimaksud adalah setiap bahan atau bahan jadi yang digunakan
pada pekerjaan ini
6. Gambar Kerja
1. Umum
3. Petunjuk Umum
3. Satu set dari gambar kontrak dan gambar kerja dijadikan acuan dalam
penyiapan gambar instalasi terpasang.
9. Pekerjaan Ducting
1. Duct
Up to 450 0.5
750 0.6
1.500 0.8
2.200 1.0
3. Exhaust duct dari dapur, lab dan lemari asam harus terbuat dari
stainless steel ASTM 167 type 304 dengan ketebalan sesuai table 5.1
6. Duct harus digantung sesuai dengan tabel 5.4. Baut angkur harus
tahan beban 400 kg minimum
7. Duct tegak harus support dengan besi siku dengan jarak sesuai table
5.4
2. Lubang Pemeriksa
3. Lubang Pemeriksa
4. Volume Damper
5. Fire Damper
7. Flexible Connection
1. Harus dipasang pada sambungan duct dengan fan, paket unit dan
peralatan lain yang bergetar.
2. Harus terbuat dari 2 lapis fibre glass cloth yang dilapisi Neoprone
yang cukup kuat.
10. Insulasi
1. Umum
- Exhaust duct
2. Material
kg/m3 Kcal/m.h.C
3. Pemasangan
1. Umum
4. Star motor harus dengan voltase penuh kecuali motor yang telah
menjadi paket dengan mesin tata udaranya.
2. Ventilator Dinding
2. Motor harus tahan terhadap percikan air keculai ditentukan lain pada
gambar
3. Self closing super dan rain hoods harus dipasang sesuai dengan
gambar
3. Split Unit
2. Unit dari type dinding, ducting atau cassette sesuai dengan gambar
SII 0293 80
SII 0302 80
2) Lisplank
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
c. Material
- Ketebalan panel : 4 mm
5. Contoh-contoh :
d. Pelaksanaan
8. Penyimpanan :
4) Perlengkapan :
Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
2. Persyaratan Bahan
2.2. Bahan
3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
4. Cara-cara Pelaksanaan
XII.2
Pekerjaan Railing Besi.
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
1. Railing Besi :
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Lingkup Pekerjaan
2.1 Master Control Fire Alarm (MCFA) Panel Type konvensional harus
mempunyai kapasitas 10 zones. Harus mempunyai perlengkapan-
perlengkapan standar seperti :
b. Buzzer/horn
e. Monitor line
5. Smoke Detector
6. Alarm Bell
Supply tidak lebih dari 100 V.DC, type indoor. Bell yang dipasang
di dalam bangunan mempunyai frekwensi yang cukup, sehingga
dapat mengatasi noise level dengan tingkat sedang. Pemasangan
alarm bell disesuaikan keadaan penempatan alarm bell itu sendiri
yang telah mendapat persetujuan MK.
9. Location Lamp
Material :
a. Fire Extinguisher
Kapasitas : 3 kg
Daya semprot : 6m
2
b. CO
Bahan : CO2
Kapasitas : 3 kg
Daya semprot : 6m
Bahan : CO2
Kapasitas : 23 kg
Jenis : Mobile
11. BAHAN/MATERIAL
No
Material Merk
.
3. Conduit EGA
12. PENUTUP Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish).
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) ini uraian bahan
bahan dan pekerjaan tidak disebut perkataan dan kalimat diselenggarakan
Guna mendapat hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata
termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan/disebutkan kata demi
kata dalam RKS ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima
sebagai hal yang disebutkan.
Hal- hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih
lanjut oleh pihak Direksi/Pemimpin bagian kegiatan , bilamana perlu
diadakan perbaikan dalam RKS ini
TAHUN 2008
Ketua,
M. FAJAR SUBKHAN, ST