KATA PENGANTAR
Ungkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara Pelatihan
Komisioning Instalasi Pengolahan Air (IPA) dapat menyelesaikan review seluruh Modul
Mata Pelatihan tersebut. Review dilakukan sebagai respon terhadap perkembangan
peraturan perundang-undangan dan kondisi faktual di lapangan.
Pelatihan Komisioning Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini bertujuan agar Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebagai peserta mampu melakukan penilaian keandalan kinerja IPA yang
baru dibangun pada setiap proses, unit operasi, dan mekanikal elektrikal sesuai dengan
perencanaan, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan, dengan waktu
pembelajaran selama 7 hari (on class) dan 6 hari (off class) dengan Jumlah Jam Pelajaran
(JP) sebanyak 134 JP.
Modul Mata Pelatihan Peralatan Mesin, Listrik dan SCADA ini merupakan salah satu mata
pelatihan dari pelatihan tersebut yang memberikan pemahaman mengenai peralatan
mesin, listrik dan SCADA yang meliputi: gambaran umum peralatan mesin listrik dan sistem
control, pengujian peralatan ME dan SCADA, pengujian instrumentasi, dan perhitungan
untuk pengujian.
Buku ini terdiri dari Pendahuluan, 4 (empat) materi pokok (Gambaran Umum Peralatan
Mesin Listrik dan Sistem Control, Pengujian Peralatan ME dan SCADA, Pengujian
Instrumentasi, dan Perhitungan Untuk Pengujian), dan Penutup. Modul ini disusun secara
sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus
pembelajaran diarahkan pada peran aktif peserta pelatihan.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan, baik pada isi, bahasa,
maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa kritik dan
saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi
peserta Pelatihan Komisioning Instalasi Pengolahan Air (IPA).
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya yang baik. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kelancaran
proses belajar-mengajar, sehingga keinginan untuk mewujudkan ASN yang profesional dan
memiliki kompetensi yang handal dapat dicapai dengan baik.
DAFTAR ISI
Gambar
Gambar 1.1 Sistem SCADA ................................................................................................. 8
Gambar 1.2 Ruang Kontrol (Control Room) SCADA ......................................................... 10
Gambar 4.1 Diagram Kabel Tenaga Dalam Panel Operasi Pompa Y/Δ ........................... 32
Gambar 4.2 Wairing Diagram ............................................................................................ 32
Gambar 4.3 ......................................................................................................................... 34
Gambar 4.4 ......................................................................................................................... 41
Tabel
Tabel 4.1 ............................................................................................................................. 35
Tabel 4.2 ............................................................................................................................. 36
Tabel 4.3 ............................................................................................................................. 45
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sistem penyediaan air minum peralatan mesin dan listrik banyak diperlukan,
secara umum pemanfaatan mekanikal dan elektrikal adalah untuk:
1. Penyediaan energi dalam proses pengolahan
2. Energi untuk transportasi air, mulai dari sumber air baku, pengolahan, distribusi
dan sampai ke unit pelayanan
3. Pengendalian otomatisasi proses produksi dan distribusi
4. Energi untuk peralatan kerja pendukung operasi dan pemeliharaan
5. Penerangan, utilitas kantor, bangunan dan lain sebagainya.
Kebutuhan akan peralatan mesin dan listrik tersebut, sangat tergantung dari kondisi
sistem terkait dengan lokasi, topografi, luas daerah pelayanan, jenis, kapasitas
pengolahan serta sistem operasi.
Untuk sistem penyediaan air minum dengan sistem gravitasi, fungsi alat listrik dan
mesin sangat kurang atau mungkin sama sekali tidak diperlukan peralatan mesin
listrik, namun kebalikannya pada sistem penyediaan air minum dengan pengolahan
lengkap, ataupun pengolahan secara non konvensional, serta kapasitas besar fungsi
peralatan listrik dan mesin sangat dominan dengan jenis dan jumlah relatif banyak.
Peralatan listrik mesin yang dimaksudkan disini adalah semua jenis peralatan yang
terdiri dari komponen bergerak baik yang digerakkan oleh tenaga mesin atau manusia,
sedangkan peralatan listrik merupakan sistem jaringan tenaga listrik dan peralatan
yang langsung menggunakan tenaga listrik.
3. Unit transmisi dan distribusi air minum dengan sistem penyimpanan/reservoir baik
dengan menara air (elevated reservoir ) ataupun tanpa menara air
4. Unit pelayanan air minum untuk memberikan pelayanan bagi rumah tangga, hotel,
industri, sosial serta pelayanan lainnya seperti kawasan pariwisata dsb.
Keperluan peralatan mesin dan listrik di masing-masing unit akan disesuaikan dengan
fungsi masing-masing unit selanjutnya akan dikelompokan menjadi:
1. Peralatan mesin
2. Peralatan listrik
3. Instrumentasi
B. Deskripsi Singkat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melaksanakan evaluasi
kinerja elektrikal dan mekanikal.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:
2.1 Menganalisis gambaran umum peralatan mesin, listrik dan sistem control
2.2 Melakukan pengujian peralatan ME dan SCADA
2.3 Melakukan pengujian instrumentasi
2.4 Melakukan perhitungan untuk pengujian.
MATERI POKOK 1
GAMBARAN UMUM PERALATAN MESIN, LISTRIK DAN
SISTEM CONTROL
A. Peralatan Mesin
B. Peralatan Listrik
Di setiap unit pada system penyediaan air minum yang memerlukan tenaga listrik
diperlukan peralatan listrik yang dikelompokkan menjadi:
1) Frequensi meter 50 Hz
2) Voltmeter, Voltmeter dengan Voltmeter Switch (V.S), (R.S, R.T, S.T, R.N,
S.N, T.N) 0 – 400 volt
3) Ampere meter, Ampere meter 3 buah (R, S, T), besar Ampere meter sesuai
dengan Ampere Genset yang diperlukan.
3. Sistem Pembagi
a. Jaringan kabel dari sistem penerima
b. Jaringan kabel ke pengguna (beban)
1) Panel pembagi dengan kelengkapan
2) Buis bar
3) Sakelar
4) Sekering
Instrumen yang diperlukan pada panel pembagi:
1) Voltmeter dilengkapi dengan Switch ( R.S, R.T, S.T, R.N, S.N, T.N0) 0 – 400
volt
2) Skala Amperemeter, amperemeter disesuaikan dengan besarnya ampere
pompa untuk pompa diatas 5,5 Kw.
C. Instrumentasi
Supervisory Control and Data Acquisition adalah sistem kendali industri berbasis
komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses, seperti: proses industri
manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik.
Beberapa contoh lain dari sistem SCADA ini banyak dijumpai di lapangan produksi
minyak dan gas (Upstream), Jaringan Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan
Menengah (Power Transmission and Distribution) dan beberapa aplikasi yang dipakai
untuk memonitor dan mengontrol areal produksi yang cukup luas.
Bagian utama PLC yaitu Central Processing Unit (CPU), Memory dan Modul
input/output serta port, komunikasi untuk keperluan pemrograman yang dapat dilakukan
dengan menggunakan alat (programming unit).
Pada beberapa jenis PLC untuk keperluan pemrograman juga disediakan keypad dan
screen. Selain itu untuk keperluan operasinya PLC juga memiliki sumber catu daya
(power supply) yang akan mengubah tegangan AC menjadi tegangan yang sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh komponen PLC.
Central Processor Unit (CPU) mengatur dan mengawasi seluruh operasi PLC sehingga
respon PLC terhadap sistem yang dikontrol sangat tergantung pada kecepatan CPU.
PLC yang mampu melakukan operasi komplek pada kecepatan tinggi pada umumnya
mempunyai CPU yang dibentuk dari mikroprosessor berkemampuan tinggi.
Memory PLC terdiri dari memory sistem operasi dan memory data. Memory sistem
operasi adalah memory tempat menyimpan program yang mengendalikan operasi PLC.
Memory data adalah memory sebagai lokasi penempatan program yang dibuat dan
berfungsi sebagai buffer sementara atas kondisi input/output dan status fungsi-fungsi
internal PLC.
NI OPC Server memiliki driver OMRON FINS Ethernet yang dapat menghubungkan
komunikasi antara OMRON CJ1M- CPU11-ETN21 PLC dengan LabVIEW. OMRON
memiliki FINS gateway, software interface yang dapat melakukan komunikasi dengan
PLC dan software OMRON CX-Programmer melalui jaringan Ethernet. Dengan driver
OMRON FINS Ethernet pada NI OPC Server pengguna dapat men-setup server hanya
dengan melakukan beberapa setup sederhana dan membuat tag variabel yang dapat
dihubungkan langsung ke register yang disebut sebagai OPC tag. NI OPC Server juga
memiliki NI OPC Quick Client yang memungkinkan pengguna untuk memantau status
PLC secara real-time.
Sistem scada sangat bermanfaat pada saat pemeliharaan serta penormalan saat
terjadinya gangguan. Sistem SCADA modern terdiri dari beberapa komponen meliputi
RTU atau Remote Terminal Unit, 1 unit MTU atau Master Terminal Unit, media jaringan
E. Latihan
1. Sebutkan peralatan listrik yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok di setiap unit yang
memerlukan tenaga listrik!
2. Sebutkan tiga unit transmisi distribusi dan pelayanan!
3. Jelaskan tujuan dan manfaat dari SCADA!
F. Rangkuman
Unit bangunan pengambilan air baku tergantung dari sumber air, lokasi. elevasi, kapasitas,
kemungkinan peralatan mesin pada sitem pengambilan air baku. Di setiap unit yang
memerlukan tenaga listrik diperlukan peralatan listrik yang dikelompokkan menjadi:
1. Sumber Listrik dari PLN
2. Sumber Listrik Pembangkit Sendiri
3. Sistem Pembagi
4. Sistem pengendali beban (on-off)
Instrumentasi adalah perlengkapan yang dengan variasi fungsi untuk mengukur, monitoring
proses, pengendalian operasi dan atau otomatisasi.
Peralatan instrumentasi tersebut meliputi antara lain:
1. Flow meter/water meter air baku, distribusi, pelayanan
2. Level meter sumber air baku, penyimpanan/reservoir, menara air
3. Pemakaian tenaga listrik (KWH/KVARH meter pada sistem penerima)
4. Manometer pada pompa, pipa air baku dan distribusi
5. Ampere meter pada jaringan penerima dan beban (pompa, pengaduk, kompresor dan
beban lain)
6. Volt meter pada jaringan penerima, pembagi dan beban.
7. Level switch untuk pengaman dan atau otomatisasi operasi
8. Pressure switch untuk pengaman dan atau otomatisasi
9. pH meter untuk air baku, dalam proses, distribusi
10. Turbidy meter untuk air baku, dalam proses dan distribusi
11. Sisa Chlor meter untuk air dalam proses dan distribusi
12. Peralatan untuk system monitoring/pengendalian jarak jauh (remote control)
13. Peralatan untuk operasi otomatis
SCADA merupakan suatu sistem pengolahan database yang terintegrasi yang berfungsi
mengawasi atau supervisi, pengendalian dan mendapatkan data secara akurat setiap waktu
atau real time. Supervisory Control and Data Acquisition adalah sistem kendali industri berbasis
komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses, seperti: proses industri manufaktur,
pabrik, produksi, generator tenaga listrik. SCADA dipergunakan dalam proses pengolahan air
minum dan distribusinya, pengolahan limbah, pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik,
sistem komunikasi yang kompleks, sistem peringatan dini dan sirine.
MATERI POKOK 2
PENGUJIAN PERALATAN ME DAN SCADA
A. Pengujian Pompa
C. Pengujian Kompresor
D. Pengujian Pengaduk
1. Pengujian pengaduk dilakukan dengan cara uji coba jalan dengan beban nyata
atau simulasi.
2. Hasil uji coba,dilihat dari daya konsumsi tenaga listrik,
3. Input daya setelah diperhitungkan efisiensi penggerak dan transmisii penggerak
harus sesuai dengan spesifikasi.
1. Umum
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh hasil
yang baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN, spesifikasi dan pabrik.
2. Tahap-tahap pengujian
a. Setiap bagian instalasi yang akan ditutup harus diuji sebelum dan sesudah
bagian tersabut tertutup sehingga diperoleh hasil baik menurut PLN,
spesifikasi, dan pabrik.
b. Setiap satu lantai selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
c. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji
tegangan dan tahanan isolasi dalam kondisi baik. Juga harus diuji sistem
kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
d. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
e. Semua exhausfan dan pressurizedfan harus diuji dan diukur CFM-nya
f. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak
terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
g. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
h. Pengujian harus bersama Pemberi Tugas dan dibuat laporan tertulis.
G. Pengujian Genset
1. Umum
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil
baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN atau pabrik.
2. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut:
a. Setiap bagian instalasi pengabelan harus diuji sehingga dicapai hasil baik
menurut persyaratan PLN.
b. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasi harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tersebut tertutup.
c. Setiap bagian instalasi pemipaan harus diuji sehingga tak ada yang bocor
dengan pengujian tekanan sebesar 6 atm selama 2 jam.
d. Panel listrik harus diuji dalam kondisi baik dengan pengujian tegangan dan
tahanan isolasi serta bekerjanya sistem sesuai yang ditentukan.
e. Daily tank dan storage tank harus diperiksa tidak bocor.
f. Pelampung gelas penduga air release valve harus bekerja dengan baik.
g. Pompa bahan bakar harus diuji bekerja dengan baik.
h. Battere accu dan automatic battere charger harus diperiksa cocok dengan
ketentuan RKS dan brosur.
i. Polaritas penyambung kabel harus benar dan terpasang dengan kencang.
j. Tahanan tanah harus cocok dengan RKS yang diminta
k. Tekanan dalam pipa silincer harus diatur sehingga cocok ketentuan pabrik
dan dapat menghasilkan daya listrik sesuai kapasitas Diesel Generator Set.
l. Dalam pengetesan Diesel Generator Set harus diperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Frequency
2) Tegangan fasa-fasa, fasa-netral
3) Power factor
4) Pengetesan beban dilakukan sebagai berikut:
a) Pengetesan dengan beban 400 Ars dengan Domplar atau cara lain
tanpa beban dari gedung.
b) Pengetesan beban 25%, 50%, 100% dan 110% dari net output yang
diminta.
c) Keseluruhan pengetesan selama 10 jam.
d) Selain beban yang harus diteliti adalah temperatur, tekanan olie dan
lain-lain sesuai standart pabrik.
m. Semua pengujian harus disaksikan oleh Pemberi Tugas dan dibuat laporan
tertulis.
H. Pengujian SCADA
Pengujian SCADA dilakukan dengan beberapa kali pecobaan dengan variasi debit dan
aliran air yang berbeda-beda dan dihitung berapa kesuksesan sistem ini dalam
melakukan control data.
I. Latihan
J. Rangkuman
Pengujian Kompresor
1. Pengujian dilakukan dengan uji coba jalan
2. Untuk kompresor langsung (tanpa tangki), uji coba dengan beban nyata atau simulasi
beban.
3. Untuk kompresor dengan tangki, uji coba dengan cara melihat kecepatan kenaikan
tekanan pada tangki udara.
Pengujian Pengaduk
1. Pengujian pengaduk dilakukan dengan cara uji coba jalan dengan beban nyata atau
simulasi.
2. Hasil uji coba,dilihat dari daya konsumsi tenaga listrik,
3. Input daya setelah diperhitungkan efisiensi penggerak dan transmisii penggerak harus
sesuai dengan spesifikasi.
Pengujian Genset
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil baik dan
bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN atau pabrik.
Pengujian SCADA dilakukan dengan beberapa kali pecobaan dengan variasi debit dan aliran
air yang berbeda-beda dan dihitung berapa kesuksesan sistem ini dalam melakukan control
data.
MATERI POKOK 3
PENGUJIAN INSTRUMENTASI
A. Pengujian Instrumentasi
1. Meter yang akan dipasang sudah diuji yang dinyatakan dengan sertifikat atau
dokumen lain yang menjamin akurasi dan keandalan meter
2. Pengujian kebocoran pada sistem sambungan meter, sesuai dengan tekanan
kerja.
B. Pengujian Manometer
1. Setelah terpasang alat ukur diuji dengan menggunakan alat ukur portable yang
diyakini sudah terkalibrasi dan atau alat test ukur lain yang dibenarkan.
2. Pengujian sistem kabel mengikuti pengujian instalasi listrik lainnya.
1. Setelah dipasang alat harus diuji coba dan hasilnya dibandingkan dengan
peralatan pengukur lain yang telah terkalibrasi dan atau mengunakan pengukuran
dengan metode lain.
2. Selain pengujian kinerja meter, juga harus dilakukan pengujian
tekanan/kebocoran.
F. Latihan
G. Rangkuman
Pengujian Instrumentasi
1. Meter yang akan dipasang sudah diuji yang dinyatakan dengan sertifikat atau
dokumen lain yang menjamin akurasi dan keandalan meter
2. Pengujian kebocoran pada sistem sambungan meter, sesuai dengan tekanan
kerja.
Pengujian Manometer
1. Pengujian kalibrasi didasarkan sertifikat atau jaminan pabrik.
2. Pengujian kebocoran pada tekanan kerja
MATERI POKOK 4
PERHITUNGAN UNTUK PENGUJIAN
A. Rumus-Rumus Umum
1. Daya Pompa
a. Rumus Umum
0,735 x Q x H
P= x Jl
ηp x ηm
b. Rumus Sederhana
QxH
P=
100 x ηp x ηm
Keterangan:
P = Daya pompa dalam Kw
Q = Debit dalam l/dt
H = Head dalam m
’ηp = Efisiensi pompa
’ηm = Efisiensi motor
2. Kompresor
Keterangan:
P = Daya dalam Kw
d = Debit dalam m3/menit
P atm = Tekanan udara mutlak ( kg/m )
Pd = Tekanan keluar
Ts = Tekanan Isap
k = Faktor aerobatik ( 1,4 )
m = Faktor tingkat ( 1 )
3. Kabel Penghantar
a. Arus dalam Kabel
4. Penyediaan Daya
a. Beban Maksimum
1) Beban terus menerus ........................................................................... ( A )
Beban peralatan yang dioperasikan terus menerus
2) Beban Intermiten .................................................................................. ( B )
Beban peralatan yang dioperasikan sewaktu-waktu
3) Beban sesaat ....................................................................................... ( C )
Beban pada saat start motor.
Diperhitungkan 2 x beban peralatan yang paling besar
Rekapitulasi :
Beban maksimum terus menerus ( jumlah A )
Beban maksimum Intermiten ( jumlah B )
Beban maksimum sesaat ( jumlah A + B + C ) Diambil beban
maksimum intermiten ( A + B )
b. Penyediaan
Genset
- Faktor daya
- Kapasitas Genset ………………......................…………..
PLN
- Faktor daya
- Daya PLN ……………………..........................……………..
B. Contoh Perhitungan
1. Data Instalasi
Suatu instalasi dengan rencana beban sebagai berikut:
a. Air baku:
b. Instalasi Pengolahan.
1) Pompa back wash 1 bh :
Kapasitas 100 l/det
Head : 10 m
Efisiensi pompa : 70 %
Efiiensi motor 90 %
2) Kompresor: 1 bh
Kapasitas : 5 m3/menit
Tekanan keluar : 0,5 Bar
Efisiensi kompresor 60 %
Efisiensi motor : 90 %
3) Pompa dosing 3 bh
Kapasitas maksimum 1000 l/jam
Head : 10 m
Efisiensi pompa 70 %
Efisiensi motor 90 %
4) Pengaduk 2 buah
Kapasitas : 1 kW
Efisiensi motor 90 %
5) Pompa distribusi 3 buah
Kapasitas 28 l/det
Head : 60 m
Efisiesi pompa 70 %
Efisiensi motor 90 %
Penerangan dan beban utulitas lain : 5 kw
c. Perhitungan Beban
1) Pompa Air Baku
2) Pompa Distribusi
3) Pompa Backwash
4) Pompa Dosing
5) Kompresor
b. Beban intermiten
1) Pompa backwash ……. = 1 x 7,935…… = 7,935 kw
2) Kompresor ……………= 1 x 6,5 kw …… = 6,500 kw
--------------
Total beban intermiten ……………............... = 14,435 kw
c. Beban sesaat
Starting motor terbesar = 1 x 26,66 …………..= 26,66 kw
3. Rekapitulasi Beban
a. Beban maksimum terus menerus…………….. 77,14 kw
b. Beban maksimum intermiten ................ ...........92,149 kw
c. Beban maksimum sesaat ................................ 118 809 kw
Dilihat ukuran kabel standard luas penampang terdekat yang lebih besar.
b. Panel Pembagi
1) Saklar pemisah (ohm saklar) antara GENSET dengan PLN 1
2) Kapasitas sama dengan diatas ………… 200 A
3) Buis bar ( 4 batang)
4) Saklar cabang ke system air baku (beban system air baku)
6) Kabel
Kapasitas hantar 1.1 beban nominal
c. Panel Operasi
1) Bus bar melayani pencabangan pompa dan beban lain
2) Komponen untuk pengendalian (sistem star delta) untuk masing-
masing pompa diatas 5,5 Kw
3) Komponen untuk pengendali (D.O.L) untuk masing-masing pompa
dibawah 5,5 Kw
4) Saklar untuk penerangan
5) Komponen pengaman (sikring)
6) Perlengkapan monitoring
a) Ampere meter, skala 0,1, span 0 sampai 100
b) Volt meter, skala 0,1 span 0 sampai 500 V
c) Lampu indikator stanby dan operasi untuk setiap jalur kabel
7) Kapasitas komponen utama dan kabel daya untuk masing-masing
pompa
Dihitung minimal 1,1 kali beban ampere nominal.
Contoh Pompa Distribusi (26,66 Kw)
(1) MC no 1 dan no 2
26,66 x 1000
Beban ampere nominal = ------------------- = 50,69 A
380 x √3 x 0.8
Kapasitas MC 1,1 x 50,69 = 55,759 A
Setelan maksimum = 2,5 x 50,69 = 126,725 A
(2) MC no 3
Beban amper nominal ( 1 : √ 3) x 50,69 = 29,30
Kapasitas minimal 1,1 x 29,30 = 32,23 A
(3) Kabel Tenaga
Asumsi panjang 10 m
Ampere 29,30 A
Jumlah kabel 2 x 3
LxI 10 x 29,30
Luas penampang A = ---------------- = --------------------
. ρ x 0.05 x V 1,72 x 0,05 x 380
= 8,9 mm2 (10 mm2)
Diameter kabel D = √ (A : π/4) = √ ( 17,93 : 0.785)
= 4,77 mm
8) Contoh pompa pengaduk (1 Kw)
(1) MC 1 Beban amper nominal
1 x 1000
-------------------- = 1,899 A
380 x √3 x 0,8
Kapasitas MC = 1,1 x 1,899 A = 2,1 A
(2) Kabel Tegangan
Asumsi panjang 20 m
Ampere 2,1 A
Jumlah kabel 1 x 3
20 x 2,1
Luas penampang kabel = --------------------
1,72 x 0,05 x 380
= 1,28 mm2 (1,5 mm2)
d. CAPASITOR
Untuk menaikkan faktor daya dari 0,80 menjadi 0,95, beban 150 kVA diperlukan
Capasitor sebagai berikut :
Busbar
F F
S S
MC 1 MC 2 MC 3 MC 1
////
///
///
O.C.R O.C.R
S
STAR D.O.L
DELTA
Gambar 4.1 Diagram Kabel Tenaga Dalam Panel Operasi Pompa Y/Δ
O.C.R: Over Current Relay mengamankan adanya arus lebih dari beban motor pompa:
1. Terjadinya kemacetan di impeller, karena impeller tersumbat kotoran
2. Kedudukan pompa dan motor tidak centris sehingga menimbulkan beban yang
berlebihan
3. Macetnya Bearing
4. dll
Gambar 4.3
KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal, berpenghantar tembaga, berisolasi
dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah dengan tegangan kerja
maksimum 1,8 kV; serta untuk kabel tanah berinti dua, tiga dan empat berpenghantar
tembaga, berisolasi dan berselubung PVC, yang dipasang pada sistem arus 3 fasa dengan
tegangan kerja maksimum 0,6/1 kV, pada suhu keliling 300 C.
Tabel 4.1
NYY 1,5 33 26 27 21 24 18
NYBY 2,5 45 35 36 29 32 25
NYFGbY 4 58 46 47 38 41 34
NYRGbY
6 74 58 59 48 52 44
10 98 80 78 66 69 60
NYCY 16 129 105 102 90 89 80
NYCWY
25 169 140 134 120 116 105
35 209 175 160 150 138 130
NYSY 50 249 215 187 180 165 160
NYCEY
70 312 270 231 230 205 200
KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal, berpenghantar aluminium, berisolasi
300 730 710 525 590 463 500
dan berselubung PVC, dipasang pada sistem arus searah dengan tegangan kerja
maksimum 1,8 kV; 400
serta untuk 854
kabel tanah berinti dua,
850 605 tiga dan
710empat berpenghantar
534 600
aluminium, berisolasi dan berselubung PVC, yang dipasang pada sistem arus 3 fasa
500 988 1000 - - - -
dengan tegangan kerja maksimum 0,6/1 kV, pada suhu keliling 300 C.
Tabel 4.2
NAYBY 6 57 45 45 37 40 34
NAYFGbY 10 76 62 61 51 53 46
16 102 82 79 70 69 62
Tabel 4.3
2. Tahanan (Ohm)
3. dll
Righting Test Untuk mengetahui R.S.T pada jaringan
listrik
Garis ukur (Water Untuk mengcentriskan kopling antara
Pass) Motor dan Pompa supaya centris
Tang Kabel Untuk mengukur besarnya diameter kabel
Gambar 4.4
C. Latihan
D. Rangkuman
Rumus-Rumus Umum
1. Daya Pompa
a. Rumus Umum
b. Rumus Sederhana
2. Kompresor
3. Kabel Penghantar
a. Arus dalam Kabel
PENUTUP
B. Umpan Balik
Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Modul.
Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Modul ini.
Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal.
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik Sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
< 70 % = Kurang
Bila anda dapat menjawab salah dua dari pertanyaan di atas, Anda dapat meneruskan
ke materi selanjutnya. Tetapi apabila belum bisa menjawab soal di atas, Anda harus
mengulangi materi modul, terutama bagian yang belum anda kuasai.
C. Tindak Lanjut
Tujuan dari Pelatihan Komisioning Instalasi Pengolahan Air (IPA) adalah peserta mampu
melakukan penilaian keandalan kinerja IPA yang baru dibangun pada setiap proses, unit
operasi, dan mekanikal elektrikal sesuai dengan perencanaan, serta memberikan
rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para ASN memiliki kualitas dan komitmen yang
tinggi dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasinya. Uraian dari materi
pokok 4, baru menjelaskan peralatan mesin, listrik dan SCADA.
Masih terdapat hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, ada pula yang menjadi
mata pelatihan pada program pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk
lebih memahami mengenai Peralatan Mesin dan Listrik, peserta dianjurkan untuk
mempelajari, antara lain:
1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana
tersebut dalam daftar pustaka.
2. Modul mata pelajaran lain yang terkait.
D. Kunci Jawaban
Latihan Materi 1
1. Sumber listrik dari PLN, sumber listrik pembangkit sendiri, sistem pembagi, dan
sistem pengendalian beban (on-off).
2. Unit transmisi distribusi dan pelayanan terdiri dari sistem pompa distribusi, anti
water humer dan sistem pompa booster.
3. Tujuan dari sistem SCADA yaitu:
a. Untuk mengumpulkan data dari unit-unit SPAM yang lokasinya jauh dari
MTU atau Master Terminal Unit
b. Untuk mengirimkan data ke RTU atau Remote Terminal Unit
c. Menampilkan data pada monitor pada komputer control room
d. Untuk menyimpan data ke hard drive dari master komputer
e. Melakukan pengontrolan dan memonitoring terhadap setiap unit pada
proses pengolahan air dari control room melalui HMI (Human Machine
Interface).
Manfaat dari SCADA yaitu:
a. Memudahkan operator untuk memantau keseluruhan jaringan tanpa harus
melihat langsung ke lapangan.
b. Memudahkan pemeliharaan, terutama yang memerlukan pemadaman.
c. Mempercepat pemulihan gangguan.
Latihan Materi 2
1. Pengujian instalasi perpipaan pompa, uji coba pompa (performance test), dan
commissioning.
2. Menutup kedua ujung pipa dengan flens yang rapat; Mengisi pipa dengan air sampai
penuh; Memompa dengan pompa khusus untuk uji tekanan pipa sampai tekanan uji;
dan Membiarkan air dalam pipa dengan tekanan uji, selama 1 jam (minimal).
3. Tahap-tahap pengujian listrik yaitu:
a. Setiap bagian instalasi yang akan ditutup harus diuji sebelum dan sesudah
bagian tersabut tertutup sehingga diperoleh hasil baik menurut PLN, spesifikasi,
dan pabrik.
b. Setiap satu lantai selesai dipasang harus dilakukan pengujian.
c. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji
tegangan dan tahanan isolasi dalam kondisi baik. Juga harus diuji sistem
kerjanya sesuai spesifikasi yang diisyaratkan.
d. Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala sempurna.
e. Semua exhausfan dan pressurizedfan harus diuji dan diukur CFM-nya
f. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dengan mantap dan tidak
terjadi kesalahan sambung atau polaritas.
g. Tahanan tanah harus diuji memenuhi persyaratan yang dispesifikasikan.
h. Pengujian harus bersama Pemberi Tugas dan dibuat laporan tertulis.
Latihan Materi 3
Latihan Materi 4
1. A
2. D
3. C
4. A
5. B
DAFTAR PUSTAKA
1. Perka LAN No 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penulisan Modul Pendidikan dan
Pelatihan
2. Perka LAN No 8 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengembangan
Kompetensi Pegawai Negeri Sipil melalui E-Learning
http://sister.lan.go.id/documents/625872/3789706/Peraturan+Lembaga+Administra
si+Negara+Nomor+8+Tahun+2018+tentang+Pedoman+Penyelenggaraan+Penge
mbangan+Kompetensi+Pegawai+Negeri+Sipil+Melalui+E-Learning/c6efde75-
66eb-4dff-96ca-8f6e842cbc6d
3. Perka LAN No 10 Tahun 2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai
Negeri Sipil
PERISTILAHAN