Anda di halaman 1dari 40

PELATIHAN

KOMISIONING INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

MODUL 2
PRINSIP DASAR KOMISIONING IPA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDA DAN PERMUKIMAN
DAFTAR ISI

DESKRIPSI KOMPETENSI INDIKATOR OUTLINE


PELATIHAN DASAR HASIL MATERI
BELAJAR
DESKRIPSI SINGKAT

Mata pelatihan ini dimaksudkan untuk


memberikan pemahaman mengenai prinsip
dasar komisioning IPA yang meliputi: dasar
pelaksanaan commissioning IPA, ruang lingkup,
persyaratan, cara pengerjaan, dan muatan berita
acara yang disampaikan dengan menggunakan
metode pelatihan orang dewasa (andragogi)
yang meliputi ceramah interaktif, tanya jawab,
pemaparan dan latihan.
01 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Peserta mampu melakukan penilaian


keandalan kinerja IPA yang baru dibangun
pada setiap proses, unit operasi, dan
mekanikal elektrikal sesuai dengan
perencanaan, serta memberikan
rekomendasi perbaikan yang diperlukan.
02 KOMPETENSI DASAR

Peserta mampu menerapkan tata cara


komisioning IPA.
03 INDIKATOR HASIL BELAJAR

Hasil Belajar

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menerapkan tata cara komisioning
IPA.

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:


 Menjelaskan dasar pelaksanaan commissioning IPA
 Menganalisis ruang lingkup
 Menerapkan persyaratan
 Menerapkan cara pengerjaan
 Menyusun muatan berita acara
04 OUTLINE MATERI

01 02 03 04 05
MATERI MATERI MATERI MATERI MATERI
POKOK 01 POKOK 02 POKOK 03 POKOK 04 POKOK 05

Dasar
Pelaksanaan Cara Muatan Berita
Ruang Lingkup Persyaratan
Commissioning Pengerjaan Acara
IPA
MATERI 1
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menjelaskan
dasar pelaksanaan commissioning IPA.

Modul 2: Prinsip Dasar Komisioning IPA


DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

01 Dasar Pelaksanaan Commissioning IPA

Commissioning dilaksanakan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

1. Peraturan pemerintah Nomor 122 tahun 2015 tentang SPAM


2. Surat Perintah Menteri Kimpraswil No. 09/SPRINT/M/2003 tentang Uji
Kehandalan Mutu Kegiatan /Proyek di lingkungan Departemen
Kimpraswil yang ditugaskan ke Balitbang Kimpraswil
3. Instruksi Menteri PU No. 02/IN/M/2005 tentang Penerapan Standar,
Pedoman dan Manual (SPM) dalam Dokumen Kontrak Pekerjaan
Umum

9
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

02 Proses Pembangunan

Dalam Undang Undang No 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum
Nasional disebutkan bahwa Penyelenggaraan SPAM adalah serangkaian kegiatan dalam
melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sarana yang mengikuti proses dasar
manajemen penyediaan Air Minum kepada masyarakat.

Untuk memperoleh sistem SPAM yang handal diperlukan pengujian terhadap sistem
SPAM yang baru selesai dibangun dan siap dioperasikan.

Pelaksanaan pengujian unit air baku dan unit produksi dalam SPAM dilakukan dengan
melakukan Uji Komisioning, setelah pelaksanaan pembangunan selesai dilaksanakan
oleh Penyedia jasa, sebelum pelaksanaan Professional Handed Over (PHO), setelah
Penyedia jasa melakukan Running Test pada setiap komponen unit pada unit Air Baku
dan Unit Produksi (IPA).

10
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

02 Proses Pembangunan

Secara skematis kaitan waktu pelaksanaan komisioning terhadap konstruksi IPA dapat dilihat pada
gambar berikut:

Waktu Pelaksanaan Komisioning

11
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

03 Proses Komisioning

1. Persiapan Komisioning
Proses pembangunan IPA mengikuti spesifikasi teknis sebagaimana yang ditetapkan dalam tender dokumen, yang
selanjutnya akan menjadi rujukan ketika proses pelaksanaan Komisioning IPA.

Secara fisik Unit IPA bisa berupa struktur Baja atau Beton atau material lainnya seperti Fiber Galas, Glass
Rainforced Plastik, atau lainnya, yang memenuhi persyaratan teknis.

Sebagai perlengkapan Unit Pengolahan air unit IPA dilengkapi dengan berbagai macam peralatan yang meliputi
peralatan mekanikal elektrikal, serta peralatan control dan peralatan uji laboratorium, serta peralatan peralatan
untuk menyiapkan bahan kimia yang diperlukan dalam proses pengolahan air baku menjadi air minum.

Pelaksanaan uji komisioning harus dilakukan pada unit sistem secara terpisah maupun dilakukan uji pengoperasian
secara menyeluruh sebagai sebuah sistem yang mampu melakukan operasi secara kontinyu dan memiliki
kehandalan operasi sesuai spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dalam kontrak pengadaan.

12
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

03 Proses Komisioning

Secara skematis proses pelaksanaan komisoning dapat dilihat pada bagan alir persiapan komisioning
IPA pada gambar berikut:

Persiapan Komisioning 13
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

03 Proses Komisioning

2. Pelaksanaan dan Pasca Komisioning


Hasil pelaksanaan yang dituangkan dalam Berita Acara Komsioning menjadi rujukan bagi pegguna Jasa untuk
menerima selesainya pekerjaan konstruksi IPA, untuk kemudian dilakukan proses PHO, dan selanjutnya masih
dilakukan masa pemeliharaan. Masa pemeliharaan diatur dalam kontrak meliputi lama masa pemeliharaan, biaya
pengoperasian yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa untuk melakukan pengoperasian IPA.

Masa pemeliharaan ini biasanya juga dipergunakan sebagai uji coba sistem yang juga dipergunakan untuk
melakukan Pelatihan bagi Pengelola yang nantinya akan mengoperasikan IPA pasca Pemeliharaan. Pelatihan yang
dilakukan khususnya bagi Operator agar memiliki kemampuan dalam melakukan Pengoperasian dan juga
Pemeliharaan IPA secara professional.

Penyerahan hasil secara menyeluruh atau Final Handed Over (FHO) dilakukan setelah masa pemeliharaan telah
selesai dilakukan oleh Penyedia Jasa. Hasil pelaksanaan komisioning test yg dilakukan oleh tim komisioning yang
terdiri dari para ahli terkait dituangkan dalam Berita Acara Komisioning, yang menjadi rujukan bagi penerimaan
konstruksi IPA yang baru dibangun.

14
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

03 Proses Komisioning

Gambar Pelaksanaan dan Pasca Komisioning

15
DASAR PELAKSANAAN COMMISSIONING IPA

04 Definisi
•Pengujian yang dilakukan per item pekerjaan untuk melihat apakah item atau barang tersebut
Running Test sudah berfungsi dan sesuai spek
•Contoh : Pengujian Genset, Pompa, Generator, dll.

•Serangkaian pengujian yang dilakukan dari awal hingga akhir proses yang
bertujuan untuk melihat kinerja/output, baik kualitas dan kuantitas yang
direncanakan sudah tercapai atau belum.
Komisioning •Dilakukan setelah pekerjaan fisik dan barang selesai dan sebelum dilakukan PHO.

•Dilakukan dengan penandatanganan berita acara antara pengguna


jasa dan pelaksana pekerjaan sebagai tanda persetujuan atas
pekerjaan
PHO •Progress fisik dan barang sudah 100%, berfungsi dan sesuai dengan
kinerja yang ditetapkan, sehingga dapat dilakukan pembayaran 95%.

•Dilakukan setelah berakhirnya masa pemeliharaan


yang ditentukan dalam kontrak
•Merupakan serah terima akhir sehingga dapat
FHO dilakukan pembayaran 100% dari pengguna jasa ke
16 pihak pelaksana.
MATERI 2
RUANG LINGKUP
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menganalisis
ruang lingkup.

Modul 2: Prinsip Dasar Komisioning IPA


RUANG LINGKUP

Penilaian produk IPA yang akan dilakukan commissioning meliputi pekerjaan sebagai berikut:
1. Berlaku untuk semua kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA) baik untuk IPA paket maupun
IPA konstruksi beton atau bentuk lainnya;
2. Cara pengerjaan:
a. Persiapan pelaksanaan
b. Uji coba terhadap kinerja masing-masing unit dan terhadap keseluruhan proses IPA dari
mulai air baku sampai menjadi air minum.
c. Penetapan tim pelaksana
Tenaga komisioning terdiri dari pihak:
• Pengguna jasa,
• Penyedia jasa,
• Perencana,
• Pengawas,
• Dan tim penguji yang ditetapkan oleh pengguna jasa.
RUANG LINGKUP

Pelaku Komisioning
MATERI 3
PERSYARATAN
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menerapkan
persyaratan.

Modul 2: Prinsip Dasar Komisioning IPA


PERSYARATAN

01 Umum

Persyaratan commissioning instalasi pengolahan air meliputi:


a. IPA yang baru selesai dibangun dan akan mulai dioperasikan dan atau difungsikan
b. Tersedianya standar untuk pengujian
c. Tersedianya alat ukur debit
d. Hasil uji commissioning ditandatangani oleh tim commissioning yang ditetapkan oleh pengguna jasa.
e. Pengujian kualitas air baku dan air minum lengkap menggunakan laboratorium yang telah diakreditasi sesuai SNI 19-17025-
2005 (http://upm.unsri.ac.id/userfiles/ISO_IEC_17025_2005_IN.pdf) atau yang mendapat rekomendasi dari Balitbang PU.
f. Dilengkapi dengan dokumen sebagai berikut:
• Diagram alir proses;
• Diagram perpipaan dan instrumentasi;
• Perhitungan proses dan operasi, sesuai SNI 19-6774-2002 (https://cupdf.com/document/revisi-sni-19-6774-2002.html), Tata
cara perencanaan unit paket instalasi penjernihan air ;
• Profil hidrolis;
• Spesifikasi teknis;
• Gambar perencanaan dengan skala yang memadai dan;
• Gambar nyata laksana terbangun (as built drawing) dengan skala yang memadai.
Tersedianya air baku yang memenuhi ketentuan kuantitas dan kualitas
g. Adanya calon penanggung jawab pengoperasian IPA
h. Tersedianya bahan kimia selama pelaksanaan commissioning 5 x 24 jam oleh penyedia barang/jasa.
PERSYARATAN

02 Teknis
a. Kriteria Pengoperasian Selama Commissioning

Kriteria pengoperasian adalah:


1) Tersedia data hasil pemeriksaan air baku pada saat musim hujan dan kemarau,
2) Pengoperasian ditujukan untuk menilai keandalan kinerja IPA sesuai perencanaan dengan fleksibilitas kinerja
memenuhi syarat keamanan dan keselamatan kerja,
3) Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku untuk parameter kekeruhan, pH dan warna sehingga tidak
sesuai dengan perencanaan maka pengoperasian dihentikan.
b. Bahan

Bahan kimia yang disiapkan untuk proses pengolahan air

Bahan lainnya

Peralatan Uji

Penyediaan tenaga commissioning


MATERI 4
CARA PENGERJAAN
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menerapkan
cara pengerjaan.

Modul 2: Prinsip Dasar Komisioning IPA


CARA PENGERJAAN
01 Prinsip Commissioning
Commissioning dilakukan dengan mengamati dan menilai kinerja IPA pada titik pengendalian proses dan operasi
pada kapasitas tertentu, dengan indikator kinerja seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.
No Operasi dan Proses Indikator Kinerja Alternatif Metode Penilaian
1 Air baku Parameter fisika, kima Pemeriksaan lengkap di laboratorium
dan biologi
Debit air baku Pengamatan visual melalui pengukuran kecepatan air dan luas
penampang saluran atau sungai
Debit air baku yang Pengamatan visual melalui pengukuran kecepatan air dan luas
digunakan IPA penampang saluran
Flow meter
2 Koagulasi pH pH Comparator atau pH meter
Konsentrasi bahan kimia Perhitungan bahan kimia yang dilarutkan
Dosis koagulan Jar test
Debit pembubuhan Pengamatan visual menggunakan alat ukur volume pada satuan waktu
tertentu
Stroke pompa dosing (diperlukan spe-sifikasi pompa)
Gradient kecepatan Perhitungan
Td (waktu tinggal) Perhitungan
CARA PENGERJAAN
01 Prinsip Commissioning
No Operasi dan Proses Indikator Kinerja Alternatif Metode Penilaian
3 Flokulasi Gradient kecepatan Perhitungan
Td (waktu tinggal) Perhitungan
Diameter flok Pengamatan visual
4 Flotasi & sludge Gradient kecepatan Perhitungan
blanket Td (waktu tinggal) Perhitungan
Kekeruhan Turbidimeter
Warna
5 Sedimentasi Kecepatan pengendapan Perhitungan
Td (waktu tinggal) Perhitungan
Kekeruhan Turbidimeter
Warna
6. Filtrasi Kecepatan filtrasi Perhitungan
Kecepatan pencucian Perhitungan
Tinggi ekspansi pencucian Pengamatan/pengukuran visual
Kekeruhan Turbidimeter
Warna
7. Desinfeksi Td (waktu tinggal) di reservoir Pengamatan/perhitungan
Dosis desinfektan Pemeriksaan DPC (Daya Pengikat Chlor) pada air baku
Debit desinfektan Pengamatan visual menggunakan alat ukur volume pada satuan waktu
tertentu Stroke pada pompa pembubuh
Sisa Chlor pada reservoar Pemeriksaan laboratorium/Chlor compa- rator
Parameter fisika, kimia dan biologi Pemeriksanaan laboratorium lengkap
CARA PENGERJAAN
02 Persiapan Pelaksanaan

a. Pengkajian dokumen perencanaan,

b. Orientasi dan pengenalan sistem instalasi pengolahan air,

c. Penyusunan rencana commissioning,

d. Penyediaan bahan kimia,

e. Penyediaan tenaga listrik dan/atau bahan bakar minyak,

f. Penyediaan peralatan penunjang,

g. Menyiapkan brosur pompa backwash, pompa intake/transmisi, pompa dosing dan motor pengaduk
sesuai dokumen perencanaan dan membuat kurva sesuai dengan brosur untuk melakukan analisa
kesesuaian spesifikasinya.
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan
a. Pengujian Sarana Penunjang
a) Pengujian tenaga pembangkit terdiri dari:
1) Diesel Generator
2) PLN
b) Sarana Pengolahan Lumpur
1) periksa dan pastikan semua katup pada pipa dari bak sedimentasi dan saringan pasir cepat menuju ruang
pengolahan lumpur terbuka penuh,
2) periksa dan pastikan katup/pintu air pada pipa/saluran pembuang ke badan air tertutup.

b. Pengujian Proses dan Operasi IPA


a) Unit Penyadap Air baku
1) Debit Air Baku
2) Pompa Air Baku
3) Pengujian Debit Air Baku yang Memasuki Unit IPA
4) Operasi Penyadapan Air Baku
5) Pipa Transmisi
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan
b. Pengujian Proses dan Operasi IPA
b) Unit Koagulasi
1) Pembubuhan Bahan Kimia
• Jar Test
• Percobaan pengadaan menggunakan kerucut lmhoff
• Pembubuhan bahan koagulan
• Pembubuhan netralisan
• Pengaturan pembubuhan bahan kimia
2) Proses dan Operasi Unit Koagulasi
• Sistem hidrolis
• Sistem mekanis
3) Penilaian Kinerja Unit Koagulasi
• Sistem hidraulis
4) Sistem MekanisMuka Air pada Unit Koagulasi
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan
c. Unit Flokulasi
Secara garis besar terdapat 3 (tiga) jenis flokulasi, yaitu, sistem hidrolis, mekanis dan kontak padatan (solid
contact/sludge blanket).
a) Proses dan operasi unit flokulasi
1) Sistem hidrolis
Pada umumnya sistem flokulasi hidrolis terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu saluran dengan baffle (vertikal atau
horizontal), bak berpintu, dinding berlubang (perforated wall).
2) Sistem mekanis
Pada umumnya terdapat 2 (dua) jenis sistem flokulasi mekanis yaitu; menggunakan pedal (vertikal atau
horizontal) dan baling-baling.
3) Sistem kontak padatan (solid contact/sludge blanket)
Terdapat 2 (dua) jenis sistem flokulasi kontak padatan, yaitu; sludge blanket dan sludge blanket dengan
sirkulasi lumpur. Kedua jenis sistem flokulasi ini umumnya terpasang menjadi satu dalam bak sedimentasi.
b) Penilaian Kinerja Unit Flokulasi
Penilaian kinerja unit flokulasi bisa diperkirakan dengan menghitung nilai gradien kecepatan (G) dan Td (waktu
tinggal), dan besarnya flok yang terbentuk.
c) Muka Air pada Unit Flokulasi
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan
d. Unit Sedimentasi
Terdapat beberapa jenis sedimentasi, sebagai berikut:
1) Sistem sedimentasi dengan aliran horizontal
a) Horizontal memanjang,
b) Bak dengan inlet dipusat (bundar atau persegi),
c) Bak dengan inlet ditepi (bundar),
2) Sistem sedimentasi dengan aliran vertikal (upflow clarifier),
3) Reaktor (reactor clarifier),
4) Sistem sedimentasi dengan pelat/tabung pengendap,

Proses dan Operasi Unit Sedimentasi


Secara garis besar, proses sedimentasi adalah proses pemisahan antara padatan dan cairan menggunakan
perbedaan berat jenis. Lumpur yang mengendap dikumpulkan pada dasar bak yang memiliki kemiringan yang
curam, atau menggunakan penyapu lumpur (scrapper), kemudian dibuang.
1) Sistem sedimentasi dengan aliran horizontal
2) Sistem sedimentasi dengan aliran vertikal (upflow clarifier)
3) Reactor Clarifies
4) Sistem Sedimentasi dengan Pelat/Tabung Pengendap
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan

d. Unit Sedimentasi

Penilaian Kinerja Unit Sedimentasi

Penilaian kinerja unit sedimentasi bisa dinilai dari parameter kecepatan pengendapan (Vs), waktu
tinggal (Td), dan kemampuan sistem sedimentasi untuk menyisihkan kekeruhan dan warna.

Muka Air Unit Sedimentasi

1) Amati dan ukur tinggi muka air pada permukaan bak sedimentasi,
2) Amati dan ukur tinggi air pada awal dan akhir talang (launder).
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan

e. Unit Filtrasi
Pada umumnya terdapat 2 (dua) jenis sistem saringan pasir cepat, yaitu saringan gravitasi dan saringan
bertekanan. Keduanya secara prinsip tidak memiliki perbedaan proses dan operasi yang berarti.

Berdasarkan cara pencucian balik (back washing), terdapat 4 (empat) jenis, yaitu; menggunakan menara air,
pemompaan langsung, pencucian antar saringan (inter filter back washing/self back washing) dan pencucian
kontinu (continous back washing). Jenis pencucian kontinyu tidak termasuk lingkup tata cara ini, karena jarang
digunakan dan merupakan paten penyedia jasa/barang tertentu.

Penilaian Kinerja Unit Fitrasi


Proses dan operasi saringan pada saat penyaringan dan pencucian untuk sistem yang dioperasikan manual dan
otomatis/semi otomatis pada prinsipnya sama.
1) Kinerja Penyaringan
2) Kinerja Pencucian Balik
3) Muka Air Unit Fitrasi
CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan

e. Unit Desinfeksi

Terdapat beberapa jenis desinfektan yang biasa digunakan dalam penyediaan air minum, yaitu; chlor,
ozon dan ultra violet. Pada tata cara ini hanya dipertimbangkan penggunaan chlor saja, mengingat
penggunaannya yang luas.

Terdapat 2 (dua) jenis pembubuhan chlor yaitu:

Serbuk Chlor

Chlor Berbentuk Gas


CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan

e. Penilaian Kinerja Elektrikal dan Mekanikal

Pengujian Elektrikal dan Mekanikal


CARA PENGERJAAN
03 Pengujian di Lapangan

e. Penilaian Kinerja Elektrikal dan Mekanikal


Pengujian elektrikal dan mekanikal dilakukan sebagai berikut:
1) Cek semua putaran valve dengan cara buka tutup, dapat dengan menggunakan otomatis dan atau manual,
2) Cek frekuensi generator, apakah sudah mencapai 50 Hz,
3) Periksa voltage pada generator,
4) Periksa tegangan generator dengan batasan 380 – 400 volt ( RS,RT, TS ) dan untuk batasan tegangan 220 volt ( RO, SO,
TO),
5) Untuk energy yang berasal dari PLN, periksa voltage yang keluar dari travo dengan batasan 380 – 400 volt ( RS, RT, TS ),
6) Kemudian pindahkan saklar yang akan menghidupkan pompa,
7) Sebelum dihidupkan, periksa semua panel listrik yang terpusat, apakah semua panel berfungsi dengan baik,
8) Cek voltage disetiap panel apakah sesuai dengan batasan 380 – 400 volt (RS, RT, TS) dan batasan tegangan 220 volt
(RO,SO, TO),
9) Hidupkan MCB, kemudian nyalakan pompa dengan posisi katup dalam keadaaan tertutup,
10) Setelah pompa di hidupkan, katup di buka, dan cek ampermeter di panel, besaran ampermeter harus sesuai dengan data di
motor pompa besaran minimal 80% dari data motor pompa,
11) Periksa putaran pompa di kopling apakah besarannya di pompa dan di motor pompa sama,
12) Akuratkan posisi pompa dan motor pompa, agar beban motor merata. Test dapat dilakukan memutar motor dengan tangan.
CARA PENGERJAAN

04• Pengujian Keandalan dan Fleksibilitas Sistem IPA

Pengujian kinerja sistem IPA dengan cara membandingkan kinerja yang diuji
dilapangan dengan kriteria kinerja yang ada dalam dokumen perencanaan

Pengujian fleksibilitas sistem IPA

Pengujian keandalan sistem IPA


CARA PENGERJAAN
05 Pengujian Laboratorium

1) Pengujian laboratorium lengkap sesuai peraturan baku mutu yang berlaku bisa
dilakukan di laboratorium penyelenggara SPAM yang telah memiliki sertifikat SNI 19-
17025 atau ISO 17025,
2) Apabila penyelenggara SPAM tidak memiliki sertifikat SNI 19- 17025 atau ISO
17025, pengujian laboratorium lengkap bisa dilakukan di laboratorium
penyelanggara SPAM, dengan contoh air yang sama diuji pada laboratorium lain
yang telah memiliki sertifikat SNI 19-17025 atau ISO 17025,
3) Apabila penyelenggara SPAM tidak memiliki sarana laboratorium yang memadai, tim
commissioning bisa melakukan pengujian menggunakan ”water test kit”, dengan
contoh air yang sama diuji pada laboratorium lain yang telah memiliki sertifikat SNI
19- 17025 atau ISO 17025,
4) Pengujian kualitas air berdasarkan SNI yang berlaku.
MATERI 5
MUATAN BERITA ACARA
Indikator Hasil Belajar : Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu menyusun
muatan berita acara.

Modul 2: Prinsip Dasar Komisioning IPA


MUATAN BERITA ACARA

Laporan yang dibuat dalam berita acara commissioning yang mencakup:


1. Nama pabrik atau pelaksana, kapasitas, bahan dan lokasi
2. Tanggal commissioning, nomor commissioning dan pelaksana commissioning
3. Hasil uji comissioning yang dilaksanakan berupa:
a. Pengujian proses dan operasi sistem IPA, sesuai lampiran 1,
b. Pengujian tenaga pembangkit,
c. Pengujian pompa air baku,
d. Pengujian elektrikal dan mekanikal,
e. Pengujian di laboraorium,
f. Hasil tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan tabulasi dan atau gambar.
4. Standar dari setiap yang diuji,
5. Laporan kinerja IPA, hasil commissioning,
6. Rekomendasi perbaikan operasi dan pemeliharaan,
7. Semua dokumen commissioning ditanda tangani untuk di setujui oleh pihak penyelenggara/pemilik,
penyedia jasa/barang, konsultan perencana, konsultan pengawas dan tim commissioning yang di tetapkan
oleh penyelanggara.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDA DAN PERMUKIMAN

MODUL 2
PELATIHAN
KOMISIONING
PRINSIP DASAR INSTALASI
KOMISIONING IPA
TERIMA KASIH PENGOLAHAN AIR
(IPA)

Anda mungkin juga menyukai