I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang Keahlian Mekanik
Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti terlihat dalam
diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat
mempelajari modul OPKR-50-019B antara lain adalah OPKR-50-016B.
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori
maupun praktik dari modul ini peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan:
1. Mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari komponen Air Coditioners
2. Memahami rangkaian/siklus pendinginan AC mobil
3. Memiliki kemampuan melakukan Servis AC Mobil.
A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
2 1 1 1 - 2 2
1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem A/C yang dipasang pada kendaraan ringan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
Spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
Kebutuhan pelanggan
Kode area tempat kerja
Peraturan pemerintah mengenai kelaikan kendaraan
Lembaran data keamanan bahan
3. Pelaksanaan K3 harus memenuhi:
KONDISI KINERJA Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Penghargaan di bidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk:
Peralatan tangan, perlengkapan pendeteksi kebocoran refrigerant, suku cadang, thermometer, evakuasi, perlengkapan recovery
refrigerant dan recycling, perlengkapan pengisian refrigerant, refrigerant, oli refrigerant
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi:
Penyetelan
Mendeteksi kebocoran refrigerant
Pengujian kemampuan
6. Variabel terapan lainnya termasuk:
Sistem pengontrol temperatur
Sebelum mempelajari modul OPKR-50-019B, isilah dengan cek list () kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat
dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan:
Oleh karena kegiatan belajar pada modul ini harus dilakukan secara
berurutan maka kartu kegiatan belajar dibawah ini akan dapat membantu
ketercapaian tujuan yang diharapkan dari modul ini. Kartu kegiatan ini harus
diisi oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan yang diikutinya dan disyahkan
oleh Guru/Instruktur yang membimbing.
14. Evaluasi
b. Uraian Materi
a. Compressor
b. Condenser
c. Dryer/Receifer
Berfungsi untuk menampung
Refrigerant cair untuk sementara,
yang untuk selanjutnya
mengalirkan ke Evaporator melalui
Expansion Valve, sesuai dengan
beban pendinginan yang
dibutuhkan. Selain itu
Dryer/Receifer juga berfungsi
sebagai Filter untuk menyaring
uap air dan kotoran yang dapat
merugikan bagi siklus Refrigerant.
e. Evaporator
a. Compressor
Tipe Crank
Tipe Reciprocating
Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan
saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada
arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan
dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis
kompresi).
Gambar 1:
Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4
Gambar 1.
Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang
isap.
Gambar 2.
Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.
Gambar 3.
Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan
untuk menaikkan tekanan.
Gambar 4.
Langkah kompresi penuh.
Gambar 5.
Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke
saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge
Valve).
Gambar 6.
Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan
awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang
membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga
proses diatas akan berjalan terus menerus secara
berkesinambungan.
Cara kerjanya:
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali
kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor
tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila
Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik
yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi
magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang
singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit
(Clutch Assembly) memutar kompresor.
Konstruksi:
Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya
menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator
terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati
pada poros kompressor (lihat gambar).
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui
lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan
Filter Refrigerant cair naik
dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion
Valve.
Dryer, Desiccant maupun
Filter berfungsi untuk
mencegah kotoran yang
dapat menimbulkan karat
maupun pembekuan
Refrigerant terutama pada
Expansion Valve yang mana
akan mengganggu siklus dari
Refrigerant.
Bagian atas dari
Receifer/Dryer disediakan
gelas kaca (Sight Glass) yang
d. Expansion Valve
Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan
Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini
berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui
katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan
temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.
Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan
menjadi:
e. Evaporator
Perubahan zat cair dari
refrigerant menjadi gas yang
terjadi pada evaporator akan
berakibat terjadi penyerapan
panas pada daerah sekelilingnya,
udara yang melewati kisi-kisi
evaporator panasnya akan
terserap sehingga dengan
hembusan Blower udara yang
3. Cara kerja:
a. Compressor
Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran
kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan
Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang
berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan
sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.
b. Condenser
Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena
bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada
engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga
pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.
c. Receifer/Dryer
Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang
masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter
Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port)
menuju ke Expansion Valve.
d. Expansion Valve
Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus
melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke
Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice
ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor
panas.
e. Evaporator
Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk
setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh
karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya
perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh
pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan
oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin
mobil.
e. Tes Formatif
1. Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!
2. Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!
3. Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!
4. Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil!
4. Jawab:
a. Compressor
Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe
Through Vane. Tipe Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan
Swash Plate. Pada dasarnya tipe Reciprocating (gerak bolak-balik)
menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe
Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan tekanan
Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan
Crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada
tipe Swash Plate, pendorong pistonnya menggunakan Plate yang
berputar secara Conical sehingga dua sisinya dapat digunakan
untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada tipe
Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem
rotor dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya
g. Lembar kerja
Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan
didalam mobil.
Peralatan:
Kunci Ring/pas set
Obeng +/-
Kain lap
Meja Kerja
Keselamatan Kerja:
1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja
2. Hati-hati terhadap zat/gas Refrigerant
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh Guru/Instruktur dalam
melaksanakan pekerjaan.
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada meja kerja
2. Buatlah gambar sketsa masing-masing komponen utama sistem
air Conditioning pada mobil
3. Perhatikan Instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
4. Buatlah laporan praktik secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa
5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
ke tempat semula
6. Bersihkan tempat kerja.
a. Pressure Switch
Presure Switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang
terjadi pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus Refrigerant
terlalu berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun
terlalu rendah (2,1 kg/cm2) maka secara otomatis akan
menyetop Switch sehingga Magnetic Clutch menjadi Off.
Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain.
Letak Pressure Switch ada diantara Receifer dan Expansion
Valve (lihat gambar dibawah)
Tipe Thermistor
Yang dipasangkan pada fin Evaporator, dan bekerja
berdasarkan sinyal Thermistor yang mengontrol
temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0oC, maka
Magnetic Clutch akan mati dan kompresor akan berhenti
berputar.
d. Peralatan Idle Up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi Idle
dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan
menjadi sangat berat karena harus mengangkat beban
kompresor sehingga mesin akan sering mati dan kenyamanan
berkendaraan akan menjadi terganggu. Alat ini penggunaannya
tergantung dari tipe dan jenis bahan bakarnya.
Prosedur Pengosongan
Tutup kedua katup Manifold Gauge.
pasang Manifold Gauge ke kompresor dengan selang merah
ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan
rendah serta selang hijau ke pompa Vakum.
(lihat gambar)
Pengisian Refrigerant
Sebelum memulai pengisian Refrigerant pastikan langkah-
langkah berikut sudah dilakukan:
Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar
Selang masih terpasang dengan Manifold Gauge warna
merah ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan
rendah dan warna hijau ke tangki refrigerant atau alat
pengisi
Refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup
singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk
menghindari terjadinya kecelakaan
Langkah pengisian
Pemasangan selang pada
tabung Refrigerant
o Sebelum memasang selang,
putarlah handle berlawanan
arah jarum jam sampai
jarum katupnya tertarik
penuh
o Putarlah disc berlawanan
arah jarum jam, sampai
posisi habis
4. Manifold Gauge
Selain sebagai alat pengisi manifold gauge ini juga berfungsi
sebagai pengukur dan terutama untuk menentukan kesalahan
yang terjadi pada sistem pendingin.
Gambar skema hubungan niple penghubung dengan pengukur.
4 4
3 2 1 3 2 1
4 4
3 2 1 3 2 1
Kedua keran terbuka Kedua keran tertutup
d. Tugas
1. Pelajari peralatan tambahan pada sistem AC Mobil.
2. Lakukanlah observasi letak komponen AC pada berbagai mobil.
3. Hafalkan fungsi dan cara kerja Manifold Gauge.
4. Praktekkan cara mengisi refrigerant dengan urutan yang benar.
5. Lakukanlah test kebocoran dengan ketiga cara bila peralatan
memungkinkan.
e. Test Formatif
1. Sebutkan nama-nama dan kegunaan peralatan tambahan pada AC
mobil
2. Buatlah gambar skema letak komponen baik Utama maupun
tambahan pada AC Mobil
3. Jelaskan Proses Sirkulasi sistem Pendingin AC pada Mobil
4. Jelaskan cara menggunakan manifold Gauge
5. Jelaskan cara pengisian Refrigerant pada sistem AC Mobil
6. Jelaskan cara pemeriksaan test kebocoran pada sistem AC Mobil
d. Peralatan Idle Up
Berfungsi untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle dan AC
dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi sangat
berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga mesin
akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi
terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis
bahan bakarnya.
4 4
3 2 1 3 2 1
4 4
3 2 1 3 2 1
g. Lembar Kerja
Tujuan:
Peserta diklat mengenal bahan ajar yang sesungguhnya yang digunakan
didalam mobil.
Peralatan:
1. Kunci Ring/pas set
2. Obeng +/-
3. Alat-alat khusus (Spesial Service Tool) untuk AC
4. Tang kombinasi
5. Palu Plastik
6. Manifold Gauge
7. Refrigerant R 12
8. Refrigerant R 134a
9. Pompa Vacuum
10. Kain lap
11. Meja Kerja
Keselamatan Kerja:
1. Letakkan alat dan bahan yang dipergunakan pada meja kerja
2. Hati-hati terhadap zat/gas refrigerant
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan alat-alat keselamatan kerja yang seharusnya dipakai
5. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh guru/instruktur dalam melaksanakan
pekerjaan
Langkah Kerja:
1. Persiapkan alat dan bahan praktik dan letakkan pada posisi yang aman
2. Gunakan alat ukur dengan semestinya sesuai dengan standar
operasional prosedur industri
3. Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan oleh guru
4. Buatlah laporan praktek secara ringkas dan serahkan kepada
Guru/Instruktur untuk diperiksa
5. Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan yang telah digunakan ke
tempat semula
6. Bersihkan tempat kerja
b. Uraian Materi
1. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
Kemungkinan penyebabnya:
Expansion Valve rusak atau pemasangan Heat Sensitizing salah
Penyetelan aliran tidak baik
pada Evaporator terlalu banyak Refrigerant dalam bentuk cair
Pemecahannya:
Periksa pemasangan Heat Sensitizing
Periksa Expansion Valve, bila rusak ganti
AC tidak dingin
Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak
Pemecahannya:
Bongkar dan perbaiki kompresor
Ganti kompresor dengan type dan kapasitas yang sama
MAGNETIC CLUTH
(SWASH PLATE & THROUGH VANE)
Tujuan:
Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan
melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar magnetic clutch
jenis swash plate dan Through Vane.
Peralatan:
1. Treker kaki tiga
2. Tang buka dan tang tutup
3. Kunci momen
4. Dial indikator dan landasan bermagnet
5. Feeler Gauge
Bahan:
Compresor tipe swash plate dan through vane.
Keselamatan Kerja:
1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur
2. Kerjakan di Meja kerja
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
5. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik)
6. Gunakan alat-alat keselamatan kerja
7. Hati-hati terhadap cairan/gas Refrigerant
Langkah Kerja:
Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu:
2. Melepas Rotor
a. Lepaskan Snap Ring
(menggunakan tang tutup)
b. Keluarkan rotor
(Gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator:
a. Lepas kabel Stator
dari rumah Compressor
(Tipe Swash Plate)
c. Lepaskan Stator
Memasang
3. Pasang Stator
a. Pasang stator
4. Pasang Rotor
a. Pasang rotor pada poros
Compressor
b. Gunakan Snap Ring baru
COMPRESSOR
(TIPE SWASH PLATE)
Tujuan:
Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak
dan melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor
jenis swash plate.
Peralatan:
1. Treker kaki tiga
2. Tang buka dan tang tutup
3. Kunci set pas dan ring
4. Pelepas dan penekan seal
5. Penahan seal
6. Kunci Momen
7. Palu Plastik.
Keselamatan Kerja:
1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur
2. Kerjakan di Meja kerja
3. Hati-hati terhadap ceceran oli
4. Gunakan oli standard (Sesuai petunjuk pabrik).
5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja
6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant.
Langkah Kerja:
Sebelum membongkar compressor, lakukan dahulu:
Membongkar
2. Mengukur oli
Ukur oli yang ada didalam
Compressor sebagai patokan
pengsisian oli baru.
5. Melepas gasket
Memasang
1. Pemasangan seal
a. Atur seal poros tepat ditengah
6. Pengisian Oli.
(Jumlah oli harus sama dengan oli yang
terbuang saat pem bongkaran).
Gunakan Oli yang standard.
COMPRESSOR
(TIPE THROUGH VANE)
Tujuan:
Siswa dapat melakukan pembongkaran, penggantian komponen yang rusak dan
melakukan pemasangan kembali dengan prosedur yang benar compresor Tipe
Through Vane.
Peralatan:
1. Treker kaki tiga
2. Tang buka dan tang tutup
3. Kunci set pas dan ring
4. Pelepas dan penekan seal
5. Penahan seal
6. Kunci Momen
7. Palu Plastik.
Keselamatan Kerja:
1. Perhatikan urutan kerja sesuai standard operasional prosedur.
2. Kerjakan di Meja kerja.
3. Hati-hati terhadap ceceran oli.
4. Gunakan oli standard. (Sesuai petunjuk pabrik)
5. Gunakan alat-alat keselamatan kerja
6. Hati-hati terhadap cairan/gas refrigerant
Langkah Kerja:
Sebelum membongkar Compressor, lakukan dahulu:
3. Mengukur oli :
Ukur oli yang ada didalam Compressor
sebagai patokan pengsisian oli baru.
Memasang
1. Pasang seal poros baru
a. Pasang Gasket baru
b. Pasang tutup rumah.
c. Pemasangan baut-baut pe-ngikat.
2. Pemasangan Kompresor
pada Bracket.
4. Pengisian oli
(Jumlah oli sama dengan oli yang
terbuang saat pem bongkaran
ditambah 20 cc).
Gunakan Oli yang standard.
g) Pemeriksaan Pengujian
Bacalah kelembaban relatif dari grafik psychrometrik
dengan membandingkan sisi wet dan dry bulb psychometer
pada air inlet
Gambar : Grafik 1
e. Tes Formatif
a. Refrigerant kurang
Pada kondisi ini, terlihat gejala sebagai berikut:
udara yang keluar dari sistem pendingin tidak terlalu
dingin.
Pada kaca pengintai terlihat banyak gelembung.
Kemungkinan penyebabnya:
terdapat kebocoran pada siklus Pendinginan.
Pemecahannya:
Periksa kebocoran dengan menggunakan detektor
kebocoran dan perbaiki.
Kemungkinan penyebabnya:
Dalam pengisian refrigerant terlalu berlebihan.
kondenser tidak bekerja dengan baik.
kopling fluida kipas radiator slip.
tali kipas kompresor kendor.
Kemungkinan penyebabnya:
Ada udara didalam siklus pendingin.
Pemecahannya:
Periksa kotoran oli dan jumlahnya.
Bila oli berwarna hitam (kotor), bersihkan dengan minyak
tanah dan semprot dengan kompresor angin.
lakukan penyedotan kevakuman kembali.
Ganti receifer.
Kemungkinan penyebabnya:
Pada expansion valve terjadi penyumbatan oleh gumpalan
es.
Pemecahannya :
Ganti Receifer/Dryer
lakukan pemompaan kevakuman, untuk membuang uap
air.
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
Kemungkinan penyebabnya:
Pada expansion valve terjadi penyumbatan.
Pemecahannya:
Lepas expansion valve, bersihkan dan tes. Bila sudah rusak
ganti.
Ganti Receifer/Dryer.
perhatikan jumlah refrigerant yang sesuai dalam pengisian.
Kemungkinan penyebabnya:
Expansion valve rusak atau pemasangan Heat sensitizing
salah.
Penyetelan aliran tidak baik
pada evaporator terlalu banyak refrigerant dalam bentuk
cair.
Pemecahannya:
Periksa pemasangan heat sensitizing.
Periksa expansion valve, bila rusak ganti.
Kemungkinan penyebabnya:
Kompresor rusak.
3. Jawaban
A. Magnetic Clutch:
Membongkar
1. Melepas Pressure Plate:
a. Lepas baut poros (guna kan Spesial servis tool dan
kunci Sock)
b. Pasang SST (lihat gambar) ke pressure plate
c. Lepaskan pressure plate:
d. Lepaskan shim
2. Melepas Stator:
a. Lepaskan snap ring (menggunakan tang tutup)
b. Keluarkan rotor (gunakan palu plastik)
3. Melepas Stator
a. Lepas kabel Stator dari rumah Compressor.
b. Lepaskan snap ring
c. Lepaskan stator
Memasang:
1. Pasang Stator
a. Pasang stator
b. Pasang snap ring
c. Menyambungkan kabel stator
2. Pasang Rotor
a. Pasang rotor pada poros compressor.
b. Gunakan snap ring baru
3. Pasang Pressure plate.
a. Pasang shim
b. Pasang baut poros
4. Ukur celah Magnetic Clutch.
a. Tipe swash plate gunakan feeler gauge
b. Tipe Through vane
pasang dial gauge pada pressure plate
hubungkan kabel magnetic clutch ke batery+
(lihat gambar)
Periksa antara pressure plate dan rotor
kemudian hubungkan terminal negatif battery
Membongkar
1. Melepas Servis valve:
a. lepas baut servis plate
b. Lepas seal ring (ganti)
2. Mengukur oli
Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan
pengsisian oli baru.
3. Melepas Tutup depan
a. Lepas baut pengunci tutup depan dengan
menggunakan obeng ketok+(spesial servis tool)
b. Lepas tutup rumahnya gunakan obeng (-) hati-hati
jangan sampai melukai seal maupun rumah
compressor.
4. Melepas tutup katup depan
a. Lepaskan pin dari tutup depan
b. Lepas pelat katup
a. Melepas gasket.
5. Melepas seal poros
a. Lepas snap ring
b. Lepas seal poros.
Memasang
1. Pemasangan seal
a. atur seal poros tepat ditengah
b. Dorong seal dengan busing
c. Pasang snap ring.
2. Pemasangan pelat rumah depan
a. Pasang pin (2 buah)
b. Lumasi O ring dengan oli dan pasang pada rumah
depan compressor.
c. Pasang katup isap depan melalui pin pada bagian
depan silinder.
d. Pasang pelat depan bersama sama dengan katup
penyalur melalui pin pada silinder depan.
e. Lumasi gasket dengan oli, dan pasang pada silinder
depan.
Pemasangan dudukan center.
3. pemasangan tutup depan
4. pengerasan baut-baut
5. Pengisian Oli.
(Jumlah oli harus sama dengan oli yang terbuang saat
pem bongkaran). Gunakan Oli yang standard.
Membongkar
1. Lepas katup servis pengisap
2. Lepas katup servis penyalur
3. Mengukur oli:
Ukur oli yang ada didalam Compressor sebagai patokan
pengi isian oli baru.
4. Melepas pelat katup depan.
a. Lepas bautnya.
b. Lepas tutup depan.
c. Lepas tutup belakang.
5. Melepas pin dan gasket.
6. Melepas seal poros.
Memasang
1. Pasang seal poros baru
a. Pasang Gasket baru
b. Pasang tutup rumah
c. Pemasangan baut-baut pe-ngikat.
2. Pemasangan Kompresor pada Bracket
3. Pengerasan baut pengikat
Momen pengencangan: 250 kg-cm.
4. Pengisian oli
(Jumlah oli sama dengan oli yang terbuang saat pem
bongkaran ditambah 20 cc). Gunakan Oli yang
standard.
5. Pemasangan katup isap dan penyalur
a. Lumasi O ring dengan oli kemudian pasang pada
tempatnya.
b. Pasang katup servis (gunakan center dan kunci
momen) kemudian keraskan baut-bautnya.
4. Jawab:
5. Jawab
(6) Stabilkan AC
Periksa tekanan pengukur takanan tinggi 14,0 -15,5
kg/cm2 Bila pembacaan terlalu tinggi, siram
condenser dengn air dan bila pembacaan terlalu
rendah tutuplah bagian depan condenser
Periksa suhu pada thermometer inlet 25o C–35o C
Gambar : Grafik 1
1. A. Receifer/Dryer
2. B. Expansion valve
3. C. Blower
4. D. Stabilizer RPM
5. E. Condenser
12. Dibawah ini adalah cirri-ciri Compressor type swash plate, kecuali:
a. Memiliki 10 piston dengan interval 72o
b. Terdiri dari dua vane yang integral dan saling tegak lurus
c. Memiliki 6 piston dengan interval 120o
d. Kedua sisi piston bekerja, dalam gerak bolak balik
e. Ke empat pernyataan diatas benar
16. Bila tekanan refrigerant terlalu berlebihan (> 27 kg/cm2 atau < 2,1
kg/cm2) maka alat ini akan berfungsi menghentikan magnetic clutch:
a. Anti Frosting Devices
b. Stabilizer RPM
c. Idle Up
d. Pressure switch
e. Sistem pelindung tali penggerak Compressor
a. Putar handle searah jarum jam, disc berlawanan arah jarum jam
b. Putar handle berlawanan arah jarum jam, disc searah jarum jam
c. Putar handle dan disc searah jarum jam, kemudian berlawanan
arah
d. Putarlah handle dan disc berlawanan arah jarum, kemudian putar
disc dan handle searah jarum jamkemudian putar kembali handle
berlawanan arah jarum jam
e. Putar langusng handle dan disc searah jarum jam
23. Pada pengisian refrigerant dalam bentuk cair, katup yang harus
dibuka adalah:
a. Kedua katup
b. Katup isap saja
c. Katup isap ½ katup tekanan tinggi ½
d. Tidak ada yang terbuka
e. Katup tekanan tinggi saja
25. Pada proses pengisian lanjut, tabung refrigerant harus dibalik, agar:
a. Refrigerant yang keluar tetap berbentuk cair
b. Refrigerant yang keluar dalam bentuk antara gas dan cair
c. Refrigerant yang keluar dalam bentuk gas
d. Refrigerant yang keluar lebih lancar
e. Tidak mengganggu kerja kompresor
27. Apabila bagian tubuh kita terkena gas refrigerant, cara yang paling
tepat untuk membersihkannya adalah:
a. Bersihkan dengan menggunakan bensin
b. Bersihkan dengan menggunakan air hangat
c. Bersihkan dengan air dan sabun
d. Bersihkan dengan menggunakan lap basah
e. Bersihkan dengan menggunakan air dingin
32. Bila didalam siklus terdapat udara, maka langkah yang harus
dilakukan adalah:
a. Periksa kualitas dan kwantitas oli
b. Jika oli kotor bersihkan dengan menyemprotkan minyak tanah
c. Lakukan langkah penyedotan dengan pompa vacuum
d. Mengganti receifer atau dryer
e. Semua langkah diatas benar
33. kondisi pendingin kadang dingin kadang tidak, hal ini menunjukkan
terjadi problem pada sistem, yaitu:
a. Terdapat udara didalam siklus
b. Terdapat uap air dalam siklus
c. Refriogerant tidak bersirkulasi
d. Refrigerant kurang
e. Refrigerant terlalu banyak
35. Heat sensitizing tidak terpasang pada tempat yang benar, akibatnya:
a. AC tidak dingin sama sekali
b. Pengukur pada tekanan tinggi > dari 20 kg/cm2
c. AC kurang dingin
d. AC menjadi sangat dingin
e. Pengukur pada tekanan rendah > dari 2,5 kg/cm2
37. Keadaan AC: Tekanan dalam pipa tekanan tinggi terlalu besar. Dan
drop pada saat Compressor berhenti. Langkah perbaikannya adalah:
a. Buang refrigerant, lakukan pemompaan vacuum, isi kembali
refrigerant
b. Kurangi refrigerant hingga terlihat gelembung pada kaca pengintai
c. Ganti dryer/receifer
d. Siram condenser dengan air
e. Perbaiki pemasangan heat sensitizing valve
40. Tekanan pada katup isap dan katup penyalur terlalu rendah, dan
udara tidak keluar dari evaporator, penyebab keadaan ini adalah:
a. Ada air pada evaporator
b. Evaporator membeku
c. Jumlah refrigerant berlebih
d. Condenser tersumbat kotoran
e. Jumlah refrigerant kurang
1 A B C D E 21 A B C D E
2 A B C D E 22 A B C D E
3 A B C D E 23 A B C D E
4 A B C D E 24 A B C D E
5 A B C D E 25 A B C D E
6 A B C D E 26 A B C D E
7 A B C D E 27 A B C D E
8 A B C D E 28 A B C D E
9 A B C D E 29 A B C D E
10 A B C D E 30 A B C D E
11 A B C D E 31 A B C D E
12 A B C D E 32 A B C D E
13 A B C D E 33 A B C D E
14 A B C D E 34 A B C D E
15 A B C D E 35 A B C D E
16 A B C D E 36 A B C D E
17 A B C D E 37 A B C D E
18 A B C D E 38 A B C D E
19 A B C D E 39 A B C D E
20 A B C D E 40 A B C D E
1 A B C D E 21 A B C D E
2 A B C D E 22 A B C D E
3 A B C D E 23 A B C D E
4 A B C D E 24 A B C D E
5 A B C D E 25 A B C D E
6 A B C D E 26 A B C D E
7 A B C D E 27 A B C D E
8 A B C D E 28 A B C D E
9 A B C D E 29 A B C D E
10 A B C D E 30 A B C D E
11 A B C D E 31 A B C D E
12 A B C D E 32 A B C D E
13 A B C D E 33 A B C D E
14 A B C D E 34 A B C D E
15 A B C D E 35 A B C D E
16 A B C D E 36 A B C D E
17 A B C D E 37 A B C D E
18 A B C D E 38 A B C D E
19 A B C D E 39 A B C D E
20 A B C D E 40 A B C D E
Nilai minimal
Jumlah 70
10
SCORE
NO. ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI KET
(1-10)
1. Sikap:
1. Kerapian 2
1. Persiapan alat 3
Affective
2. Sikap kerja 5
Score minimal
3. Disiplin kerja 5 70
4. Kepatuhan 5
5. Taat Azas 5
6. Keselamatan kerja 5
2. Ketrampilan Praktek:
1. Penggunaan alat 10
2. Urutan langkah 15
Psychomotoric
kerja
Score minimal
pembogkaran 15 70
3. Urutan langkah
kerja pemasangan 10
4. Ketelitian kerja
Psychomotoric
3. Hasil Kerja 2.0 Score minimal
70
Nilai minimal
Jumlah 10 70
Keterangan:
Catatan:
4. PREDIKAT KELULUSAN
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota
Astra Motor.
Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota–
Astra Motor.
Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning
system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.