Anda di halaman 1dari 55

Modul OPKR 50-008B

BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Modul pemasangan,pengujian dan perbaikan system


pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-50-008B
berisi materi dan informasi tentang sistem pengaman, tipe –
tipe pengaman, memasang system pengaman kelistrikan,
menguji system pengaman kelistrikan dan memperbaiki
system pengaman kelistrikan , selain itu diuraikan informasi
tentang keselamatan kerja dan pertolongan pertama bila
terjadi kecelakaan terkait pekerjaan memasang,menguji dan
memperbaiki system pengaman kelistrikan otomotif. Materi
diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang
cukup agar peserta diklat mudah memahami bahasan yang
disampaikan.
Modul ini disusun dalam 3 kegiatan belajar, setiap
kegiatan belajar berisi materi, dan diakhir materi disampaikan
rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test
formatif. Setiap peserta diklat harus mengerjakan test tersebut
sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian
diklarifikasi dengan kunci jawaban. Guna melatih keterampilan
dan sikap kerja yang benar setiap siswa dapat berlatih dengan
pedoman lembar kerja yang ada.
Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi
siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dan praktik.
Uji teoritis dengan siswa menjawab pertanyaan yang pada soal
evaluasi, sedangkan uji praktik dengan meminta siswa
mendemontrasikan kompetensi yang harus dimiliki dan
guru/instruktur menilai berdasarkan lembar observasi yang
ada. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui apakah siswa

1
Modul OPKR 50-008B

mempunyai kompetensi pengujian, pemeliharaan/ service dan


penggantian baterai dengan sub kompetensi:

1. Memahami kinerja system pengaman


2. Memasang system pengaman kelistrikan
3. Menguji i system pengaman kelistrikan
4. Memperbaiki system pengaman kelistrikan
Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya bila memenuhi
kriteria kelulusan.

B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, peserta diklat pada Bidang
Keahlian Mekanik Otomotif harus sudah menyelesaikan modul-
modul prasyarat seperti terlihat dalam diagram pencapaian
kompetensi maupun peta kedudukan modul. Prasyarat
mempelajari modul OPKR-50-008B antara lain adalah OPKR-50-
001B, OPKR-50-002B dan OPKR-50-007B

C. PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
a. Lakukan cek kemampuan untuk mengetahui kemampuan
awal yang anda kuasai, sebelum membaca modul lebih
lengkap.
b. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan
belajar, bila ada uraian yang kurang jelas silakan
bertanya pada guru.
c. Kerjakan setiap test formatif pada setiap kegiatan belajar,
untuk mengetahui seberapa besar pemahaman saudara
terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil

2
Modul OPKR 50-008B

jawaban saudara pada kumpulan lembar jawaban yang


ada.
d. Lakukan latihan setiap sub kompetensi sesuai dengan
lembar kerja yang ada.
e. Perhatikan petujuk keselamatan kerja dan pertolongan
pertama bila terjadi kecelakaan kerja yang termuat pada
lembar kerja.
f. Lakukan latihan dengan cermat, teliti dan hati-hati.
Jangan melakukan pekerjaan yang belum dipahami
dengan benar.
g. Bila merasa siap mintalah guru untuk menguji
kompetensi.

2. Petunjuk Bagi Guru/Istruktur

Guru/ intruktur bertindak sebagai fasilitator, motivator,


organisator dan evaluator. Jadi guru/instruktur berperan:
menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training
obyek dan media (fasilitator), memotivasi peserta diklat
untuk belajar dengan giat (motivator), bersama peserta
diklat menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari
modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan
sumber lain (organisator) dan mengevaluasi kegiatan dan
perkembangan kompetensi yang dicapai peserta diklat
(evaluator).

D. TUJUAN AKHIR
Tujuan akhir dari modul ini adalah siswa mempunyai
kompetensi:
1. Memasang system pengaman kelistrikan dengan prosedur
yang benar

3
Modul OPKR 50-008B

2. Menguji system pengaman kelistrikan dengan prosedur


yang benar
3. Memperbaiki system pengaman system kelistrikan dengan
metode yang benar

E. KOMPETENSI
1. Kompetensi pemasangan,pengujian dan perbaikan
system pengaman kelistrikan dan komponennya kode OPKR-
50-008B berisi materi dan informasi tentang sistem
pengaman, tipe – tipe pengaman, memasang system
pengaman kelistrikan, menguji system pengaman kelistrikan
dan memperbaiki system pengaman kelistrikan
Kriteria kinerja, lingkup belajar, materi pokok dalam
pemelajaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4
Modul OPKR 50-008B

KOMPETENSI : Pemasangan , pengujian dan perbaikan sistem pengaman kelistrikan dan komponennya
KODE : OPKR-50-008 B
DURASI PEMELAJARAN : 60 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 - 1 2 1

1. Batasan konteks
 Standar kompetensi ini digunakan untuk sistem pengaman kelistrikan pada kendaraan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
 Spesifikasi pabrik kendaraan
 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
 Kebutuhan pelanggan
 Undang-undang pemerintah
i. Pelaksanaan K3 harus memenuhi :
 Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 Penghargaan di bidang industri
KONDISI KINERJA 1. Sumber-sumber dapat termasuk:
 Peralatan tangan, peralatan penguji termasuk multimeters, lampu tes
 Peralatan bertenaga/power tools, peralatan bertenaga udara/air tools, peralatan khusus untuk pembongkaran/penyetelan
2. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus meliputi :
 Menguji dan mengukur kelistrikan
 Menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual dan penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, dan
kerusakan kelistrikan
 Membaca dan memahami wiring diagrams
5

 Penyolderan
 Crimpling/penjepitan kabel

5
Modul OPKR 50-008B

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Memasang sistem  Pemasangan dilaksanakan  Wiring sistem  Menerapkan pemasang-  Undang-undang K3  Menggunakan
pengaman kelistrik-an/ tanpa menyebabkan keru- pengaman kelistrikan an sistem pengaman  Pemahaman
komponen. peralatan dan
sakan terhadap komponen  Pemasangan kelistrikan sesuai dengan peraturan pemerintah
atau sistem lainnya. kelengkapan SOP  Materi teknis perlengkapan yang
 Informasi yang benar pengaman kelistrikan/  Pemilihan fitting atau  Simbol grafis dan aman
di-akses dari komponen bahan yang sesuai diagram
spesifikasi pabrik dan  Prosedur pemasangan  Melakukan
dipahami.  Cara kerja sistem penyambungan
 Pemilihan fitting/bahan pengamat kelistrikan
yang sesuai dan komponen-nya listrik,
 Sistem keamanan  Prinsip-prinsip crimping/penjepitan
kelistrikan dipasang kelistrikan dan
dan dihubungkan dan menyolder
penggunaan pada
6

dengan menggunakan sistem pengaman/


per-alatan dan teknik komponen
yang sesuai  Persyaratan
 Seluruh kegiatan keselamatan diri
pemasang-an
dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K 3
(Keselamatan dan
Kese-hatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan
prosedur/ kebijakan
perusa-haan.

6
Modul OPKR 50-008B

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Menguji sistem peng-  Pengujian dilaksanakan  Wiring sistem  Menerapkan pengujian  Undang-undang K3  Menggunakan
aman kelistrikan/ tanpa menyebabkan keru- pengaman kelistrikan sistem pengaman ke-  Pemahaman
komponen peralatan dan
sakan terhadap komponen  Pengujian kelengkapan listrikan sesuai dengan peraturan pemerintah
atau sistem lainnya. pengaman kelistrikan/ SOP  Materi teknis perlengkapan yang
 Informasi yang benar komponen  Menerapkan prosedur  Simbol grafis dan aman
di-akses dari dan keselamatan kerja diagram
spesifikasi pabrik dan  Prosedur pengujian  Melakukan
dipahami.  Cara kerja sistem pengujian sistem
 Tes/pengujian pengamat kelistrikan
dilakukan untuk dan komponen-nya pengaman ke-
menentukan kesalah-  Prinsip-prinsip listrikan/komponen
an/kerusakan dengan kelistrikan dan
meng-gunakan untuk menentukan
7

penggunaan pada
peralatan dan teknik sistem pengaman/ kesalahan/
yang sesuai komponen
 Mengidentifikasi kerusakan yang
 Prosedur pengujian
kesalahan dan dan me-nemukan harus diperbaiki
menentukan tindakan kesalahan
perbaikan yang
 Persyaratan
diperlukan
keselamatan diri
 Seluruh kegiatan
pengujian
dilaksanakan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K 3
(Keselamatan dan
Kese-hatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan
prosedur/kebijakan
perusa-haan.

7
Modul OPKR 50-008B

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Memperbaiki sistem  Sistem pengaman kelistrikan  Prosedur perbaikan sistem  Menerapkan prosedur  Undang-undang K3  Menggunakan
pengaman kelistrikan/ diperbaiki tanpa menyebab- pengaman kelistrikan/ perbaikan sistem penga-  Pemahaman
komponen peralatan dan
kan kerusakan terhadap komponen man kelistrikan sesuai peraturan pemerintah
komponen atau sistem dengan SOP  Materi teknis perlengkapan yang
lainnya.  Menerapkan prosedur  Simbol grafis dan aman
 Informasi yang benar dan keselamatan kerja diagram
di-akses dari  Prosedur perbaikan  Melakukan
spesifikasi pabrik dan  Cara kerja sistem perbaikan sistem
dipahami. pengaman kelistrikan
 Perbaikan, dan komponen-nya pengaman ke-
penggantian dan  Prinsip-prinsip listrikan/komponen
penyetelan komponen kelistrikan dan
dilak-sanakan dengan penggunaan pada
mengguna-kan
8

sistem pengaman/
peralatan, teknik dan komponen
bahan yang sesuai
 Prosedur perbaikan
 Seluruh kegiatan sistem pengaman/
perbaikan komponen
dilaksanakan
 Persyaratan
berdasarkan SOP
keselamatan diri
(Standard Operation
Procedures), undang-
undang K 3
(Keselamatan dan
Kese-hatan Kerja),
peraturan perundang-
undangan dan
prosedur/ kebijakan
perusa-haan

F. CEK KEMAMPUAN

8
Modul OPKR 50-008B

Sebelum mempelajari modul ini silakan mengisi cek list dan berikan tanda √ pada pernyataan atau
pertanyaan pada table berikut ini:

Jawaban Bila jawaban


Sub
Pernyataan “ Ya”
Kompetensi Ya Tidak
Kerjakan
Saya mampu menjelaskan fungsi pengaman kelistrikan
Saya dapat menyebutkan jenis pengaman kelistrikan
dengan benar
Memasang
Saya dapat mengetahui perbedaan sekring,fusible link
system
dan circuit breaker
pengaman
Saya paham dengan identifikasi sekring dan fusible Test Formatif
kelistrikan
link 1
Saya dapat memasang pengaman pada system
kelistrikan
Saya paham benar potensi bahaya saat menangani
pekerjaan pemasangan system pengaman kelistrikan
9

dan mengetahui cara mencegahnya, serta


pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan

9
Jawaban Bila jawaban
Sub
Pernyataan “ Ya”
Kompetensi Ya Tidak
Kerjakan
Saya dapat menggunakan alat ukur kelistrikan
(terutama multitester)
Menguji
Saya mengetahui cara menguji sistem pengaman
system Test Formatif
kelistrikan
pengaman 2
Saya memahami benar apa saja yang perlu
kelistrikan
diperhatikan saat menguji system pengaman
kelistrikan
Saya paham dan mampu memperbaiki system
pengaman kelistrikan dengan benar
Saya dapat melakukan identifikasi kerusakan
Memperbaiki komponen sistem pengaman kelistrikan
system Saya paham bagaimana memilih spesifikasi komponen Test Formatif
10

pengaman pengaman kelistrikan pengganti untuk mengganti 3


kelistrikan komponen yang rusak/terbakar pada system
pengaman kelistrikan
Saya dapat melakukan penggantian komponen system
pengaman kelistrikan dengan baik benar
Modul OPKR 50-008B

BAB II
PEMELAJARAN

A.RENCANA BELAJAR

Rencanakan kegiatan belajar dengan baik, silakan konsultasi


dengan guru/ instruktur untuk menentukan jadual sesuai
tingkat kesulitan berdasarkan hasil cek kemampuan awal
yang telah anda lakukan. Mintalah paraf guru/ instruktur
sebagai tanda persetujuan terhadap rencana belajar saudara.
Alasan
Paraf
Jenis Kegiatan Tgl Waktu Tempat Perubaha
Guru
n
Memasang
system
pengaman
kelistrikan

Menguji system
pengaman
kelistrikan

Memperbaiki
system
pengaman
kelistrikan

Uji Kompetensi

B.KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar 1 : Memasang sistem pengaman
kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:
1) Mengidentifikasi fungsi pengaman kelistrikan
2) Menjelaskan system pengaman kelistrikan
3) Mengidentifikasi tipe dan cara kerja pengaman
kelistrikan

11
Modul OPKR 50-008B

4) Melakukan pemasangan sistem pengaman kelistrikan.


5) Menjelaskan keselamatan kerja saat pemasangan
pengaman kelistrikan

b. Uraian Materi 1

Jenis – Jenis Pengaman Kelistrikan


Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa
system yang terbagi dalam bebepa system kelistrikan.
Karena beberapa factor sering terjadi kerusakan pada sirkuit
kelistrikan,misal: hubungan singkat yang dapat
menyebabkab kerusakan pada komponen system kelistrikan
tertentu. Untuk itu diperlukan suatu komponen yang dapat
melindungi (pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.
Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan
sebagai komponen komponen yang meliondungi sirkuit.
Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit kelistrikan dan
system kelistrikan untuk melindungi kabel-kabel dan
conector yang digunakan dalam sirkuit untuk mencegah
timbulnya kebakaran oleh arus yang berlebihan atau
hubungan singkat.
1) Sekring
a) Fungsi
Sekring (fuse) ditempatkan pada bagian
tengah sirkuit kelistrikan. Bila arus yang
berlebihan melalui sirkuit,maka sekring akan
berasap atau terbakar yang menandakan
elemen dalam sekring mencair sehingga
system sirkuit terbuka dan mencegah

12
Modul OPKR 50-008B

komponen komponen lain dari kerusakan yang


disebabkab oleh arus yang berlebihan.

b) tipe sekring
Tipe sekring dikelompokan kedalam tipe
sekring blade dan tipe sekring cartridge.

Gambar: Sekring tipe blade dan tipe


cartridge

Tipe sekring blade paling banyak digunakan


pada saat ini, tipe ini dirancang lebih kompak
dengan elemen metal dan rumah pelindung
yang tembus pandang yang diberi kode warna
untuk masing masing tingkatan arus. Tipe
sekring cartridge terdiri atas rumah pelindung
kaca tembus pandang, terminal dan elemen
penghubung arus, elemen penghubung arus

13
Modul OPKR 50-008B

ini akan mencair (terbakar) jika arus yang


melewatinya melebihi kapasitas elemen.

c) identifikasi sekring

Gambar: Sekring tipe blade Maxi,


Standart dan Mini dan tipe
cartridge

Sekering diidentifikasikan berdasarkan


kapasitas masing – masing jenis, untuk tipe
cartridge dapat dilihat pada ujung logam
penutup tabung kaca yang tertera angka
penunjuk kapasitas sekering. Sedangkan untuk
sekering tipe blade dapat dilihat berdasarkan
warna rumah (housing), pengkodean warna
tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Kapasitas sekring dan warna tipe blade
jenis Standart dan Mini

Kapasitas Sekring Identifikasi Warna


(A)
3 Violet
5 Coklat kekuning-
7,5 kuningan

14
Modul OPKR 50-008B

10 Coklat
15 Merah
20 Biru
25 Kuning
30 Tidak berwarna
Hijau

Kapasitas sekring dan warna tipe blade


jenis Maxi
Kapasitas Sekring Identifikasi Warna
(A)
20 Kuning
30 Hijau
40 Amber
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

2) Fusible link

a. Fungsi Fusible link


Secara umum fungsi dan konstruksi fusible link
sama dengan sekring. Perbedaan utamanya adalah
fusible link dapat digunakan untuk arus yang lebih
besar karena ukurannya lebih besar dan
mempunyai elemen yang lebih tebal. Seperti
sekring fusible link dapat terbakar atau putus jika
arusnya melebihi kapasitasnya dan harus diganti
dengan yang baru

15
Modul OPKR 50-008B

b. Tipe Fusible link


Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan
kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link.
Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan
terminal dan bagian sekring dalam satu unit.
Rumahnya diberi kode warna untuk masing-masing
tingkatan arus

Gambar: fusiblelink tipe cartridge dan tipe


links

c. Idenstifikasi Fusible link


Fusible link dapat diidentifikasikan berdasarkan
kapasitasnya yang ditunjukan dengan kode warna
untuk masing – masing kapasitas. Dibawah ini
dicontohkan dari masing – masing kode warna
fusible link:

16
Modul OPKR 50-008B

Gambar: Fusible link dengan berbagai kode


warna

Kapasitas Persamaan Identifikasi


Fusible link luas Warna
(A) penampang
pada fusible
link

30 0,3 Merah muda


40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru

3) Circuit breaker
Circuit breaker digunakan sebagai pengganti sekring
untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga
dalam sirkuit, seperti power windows dan sirkuit
pemanas (heater)
a. Tipe circuit breaker
Circuit breaker menurut tipenya dapat
digolongkan dalam 3 (tiga) tipe,yaitu: Manual
reset type Mechanical , Automatic resetting

17
Modul OPKR 50-008B

type Mechanical dan Automatically reset solid


state type.

Gambar: Tipe – tipe circuit breaker


b. Konstruksi
Prinsip dasar dari circuit breaker tipe Manual
reset type Mechanical dan Automatic
resetting type Mechanical terdiri dari sebuah
lempengan bimetal yang dihubungkan pada
kedua terminal dan satu diantaranya
bersentuhan

18
Modul OPKR 50-008B

Gambar: Konstruksi Circuit breaker


Manual reset type Mechanical
dan Automatic resetting type
Mechanical

c. Cara kerja
Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir
melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi
panas. Dan ini menyebabkan lempengan
membengkok, circuit breaker hubunganya
terbuka dan memutuskan aliran arus.
d. Tipe penyetelan
Circuit breaker dapat disetel. Penyetelannya
ada tipe otomatis dan tipe biasa.
 Tipe penyetelan otomatis
Circuit yang menyetel secara otomatis
(rating 7,5 A) digunakan khusus untuk
melindungi sirkuit dari selenoid door lock
(system 12V) yang membuka karena arus
yang berlebihan tetapi akan menyetel
secara otomatis ketika temperatur dari
lempengan bimetal turun.
 Tipe penyetelan biasa

19
Modul OPKR 50-008B

Circuit breaker penyetelan biasa


(manually-reset type mechanical) dilengkapi
untuk system 12 v dan 24 V. Ukuran
arusnya adalah 10A,14A,20A dan 30A

Gambar: Sistem bimetal pada circuit


breaker

Circuit breaker ada didalam junction block


atau kotak sekring. Saat circuit breaker
terbuka disebabkan adanya arus yang
berlebihan, circuit breaker disetel kembali
seperti yang diperlihatkan dibawah ini:

Gambar: Circuit breaker penyetelan


biasa (manually-reset type
mechanical)

c. Rangkuman 1
1. Sirkuit kelistrikan kendaraan terdiri atas bebarapa
system yang terbagi dalam bebepa system

20
Modul OPKR 50-008B

kelistrikan. Karena beberapa factor sering terjadi


kerusakan pada sirkuit kelistrikan,misal: hubungan
singkat yang dapat menyebabkab kerusakan pada
komponen system kelistrikan tertentu. Untuk itu
diperlukan suatu komponen yang dapat melindungi
(pengaman) sirkuit kelistrikan pada kendaraan.
2. Sekring, fusible link dan circuit breaker digunakan
sebagai komponen komponen yang meliondungi
sirkuit. Barang barang ini disisipkan kedalam sirkuit
kelistrikan dan system kelistrikan untuk melindungi
kabel-kabel dan conector yang digunakan dalam
sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh
arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

3. Sekering diidentifikasikan berdasarkan kapasitas


masing – masing jenis, untuk tipe cartridge dapat
dilihat pada ujung logam penutup tabung kaca yang
tertera angka penunjuk kapasitas sekering.
Sedangkan untuk sekering tipe blade dapat dilihat
berdasarkan warna rumah (housing)
4. Menurut tipenya fusible link dapat diklasifikasikan
kedalam dua tipe,yaitu: tipe cartridge dan tipe link.
Fusible link tipe cartridge dilengkapi dengan terminal
dan bagian sekring dalam satu unit. Rumahnya diberi
kode warna untuk masing-masing tingkatan arus
5. Circuit breaker menurut tipenya dapat digolongkan
dalam 3 (tiga) tipe,yaitu: Manual reset type
Mechanical , Automatic resetting type Mechanical
dan Automatically reset solid state type.

21
Modul OPKR 50-008B

d. Tugas 1
Isilah table berikut ini dengan cara observasi pada
bengkel atau membaca buku pedoman kendaraan:

Jenis dan jumlah


N Merk dan tipe Sumber
pengaman yang
o kendaran Informasi
dipakai
1
2
3
4
5
6
7

e. Test Formatif 1
Jawablah pertanyaan dibawah ini:
1) Jerlaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan
2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan
konstruksi dari masing – masing jenis pengaman
3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar
berikut ini,

1. …………………………………..

2………………………………………

1 2
3.…………………………………..

4. ……………………………………

22
Modul OPKR 50-008B

3 4

4) Jelaskan perbedaan sekring dan fusible link


5) Sebutkan komponen sekring tipe blade
6) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada
sekring
7) Sebutkan kapasitas (A) dan identifikasi warna pada
fusible link
8) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker

23
Modul OPKR 50-008B

f. Kunci Jawaban Test Formatif 1

1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen


kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan
dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran
oleh arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan


circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini
mempunyai fungsi yang sama sebagai pelindung bagi
sirkuit kelistrikan. Sekring dan fusible link mempunyai
persamaan fungsi dan konstruksi tetapi fusible link
dapat digunakan untuk arus yang lebih besar karena
ukurannya lebih besar dan mempunyai elemen yang
lebih tebal, sedang pengaman jenis circuit breaker
konstruksinya terdiri atas lempengan bimetal yang
akan membengkok jika arus yang mengalir berlebihan.
Dengan demikian bimetal membuka hubungan dan
memutuskan aliran arus.

3) Sebutkan jenis dan tipe pengaman sirkuit pada gambar berikut ini,

24
Modul OPKR 50-008B

1. Sekring tipe blade

2. Sekring tipe cartridge

1 2

3. Fusible link tipe cartridge

3 4 4. Fusible link tipe

4) Perbedaan uama sekring dan fusible link adalah fusible


link dapat digunakan untuk arus yang lebih besar
karena ukuranya lebih besar dan mempunyai elemen
yang lebig tebal dibandingkan dengan sekring
5) Komponen sekring tipe blade meliputi
Housing yang berfungsi sebagai tempatterminal dan
fusing portion , Terminal berfungsi sebagai
penghubung arus dan Fusing portion berfungsi
sebagai pengaman yang akan melele/terbakar jika
dialiri oleh arus yang berlebihan.

25
Modul OPKR 50-008B

6) Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada sekring

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis


Standart dan Mini
Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
3 Violet
5 Coklat kekuning-
7,5 kuningan
10 Coklat
15 Merah
20 Biru
25 Kuning
30 Tidak berwarna
Hijau

Kapasitas sekring dan warna tipe blade jenis


Maxi
Kapasitas Sekring (A) Identifikasi Warna
20 Kuning
30 Hijau
40 Amber
50 Merah
60 Biru
70 Coklat
80 Tidak berwarna

7) Kapasitas (A) dan identifikasi warna pada fusible link


Kapasitas Persamaan Identifikasi

26
Modul OPKR 50-008B

Fusible link (A) luas Warna


penampang
pada fusible
link

30 0,3 Merah muda


40 0,5 Hijau
50 0,85 Merah
60 1,0 Kuning
80 1,25 Hitam
100 2,0 Biru

8) Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang


berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka
bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan
lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya
terbuka dan memutuskan aliran arus.

g. Lembar Kerja
Lembar Kerja 1
Judul : Memasang Pengaman Kelistrikan
Tujuan :
Siswa dapat mengidentifikasi dan memasang pengaman
kelistrikan jenis sekring,fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


1. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
2. Perlengkapan solder
3. Lembar kerja
4. Wiring diagram kelistrikan
5. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja

27
Modul OPKR 50-008B

1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan


penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Gunakan alat keselamatan kerja seperti kacamata dan
sarung tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing – masing sirkuit sistem
3. Gunakan dan pasang jenis pengaman yang sesuai
dengan kapasitas arus sirkuit.

Tugas
1. Jelaskan cara memasang pengaman sirkuit system
kelistrikan

2. Factor –faktor apa yang harus perhatikan saat


memasang pengaman sirkuit system kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit


system kelistrikan

28
Modul OPKR 50-008B

2. Kegiatan Belajar 2 : Menguji Sistem Pengaman


Kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
Setelah mempelajari modul pada kegiatan belajar 2 ini,
siswa harus dapat:
1) Melakukan pengukuran menggunakan multitester
dengan prosedur yang benar
2) Membaca wiring diagram kelistrikan dengan benar
3) Melakukan pengujian sistem pengaman kelistrikan
secara visual dan menggunakan alat multitester dengan
prosedur yang benar

b. Uraian Materi 2

Pengujian Visual
Pengaman sirkuit kelistrikan merupakan suatu
Komponen yang berfungsi melindungi komponen
kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan
dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh
arus yang berlebihan atau hubungan singkat. Komponen
pengaman secara umum akan memutuskan sirkuit
apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas komponen
tersebut. Untuk jenis sekering dan fusible link pemutusan
sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor pada sekering
dan fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga
sirkuit menjadi terbuka, sedangkan pada jenis circuit
breaker: Bila sejumlah arus yang berlebihan mengalir
melalui circuit breaker,maka bimetal menjadi panas. Dan
ini menyebabkan lempengan membengkok, circuit

29
Modul OPKR 50-008B

breaker hubunganya terbuka dan memutuskan aliran


arus.

Gambar: Pemeriksaan visual sekring dan circuit


breaker

Dengan demikian pengujian visual kerusakan pengaman


dapat dilakukan secara visual dengan melihat kondisi
konduktor pada jenis sekering dan fusible link dan kondisi
bimetal pada jenis circuit breaker.

Pengujian Dengan Multitester


Multitester merupakan alat pengetes kelistrikan
dengan fungsi penggunaan sangat luas yang meliputi;
pengukur tegangan AC dan DC, Kuat arus (A) dan Tahanan
(resistor) serta dapat digunakan untuk memeriksa
hubungan kelistrikan suatu komponen. Ada beberepa jenis
multitester yang lazim digunakan, diantaranya: Multitester
model digital yang penunjukan hasil pengukurannya
langsung dengan angka – angka dan multitester model
manual yang hasil pengukuran ditunjukan oleh jarum.

Referensi:
Peserta Diklat dimungkinkan juga menggunakan
multitester model indicator digital atau spesial model
yang didesain khusus untuk teknisi otomotif. Lihat
pada petunjuk manual masing-masing cara
pengoperasiannya

30
Modul OPKR 50-008B

Multitester manual dengan bagian-bagiannya.

Gambar: Multitester manual

Metode Pengukuran

1. Pemeriksaan dan Penyetelan Skala Nol (0)


Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan
bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah
kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel

31
Modul OPKR 50-008B

jarum penunjuk dengan sebuah obeng sampai jarum


penunjuk tersebut berada tepat pada garis ujung
sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan skala nol ini
cukup dilakukan sekali dan tidak memerlukan
pengecekan yang terlalu sering.

2. Pengetesan Hubungan
Untuk memeriksa hubungan kelistrikan, letakan range
selector pada Ω X 1 dan kalibrasi skalanya. Kemudian
hubungkan kabel pengetesan pada kedua ujung
(terminal) komponen system pengaman. Hubungannya
normal bila jarum menunjuk selalu kekiri. Demikian juga
untuk menguji kondisi komponen system pengaman
kelistrikan yang meliputi: Sekring, fusible link dan circuit
breaker. Sebelum pengujian komponen pengaman
dilakukan, pastikan bahwa system kelistrikan yang akan
diperiksa dalam kondisi tidak bekerja.

PENTING
• Pengukuran tahanan dan
pengecekan hubungan dapat
dilakukan hanya setelah seluruh
hubungan komponen dilepaskan
dari arus kelistrikan. Bila
tidak,kemungkinan tegangan
akan mengalir ketester dan dapat
membakar tahanan koil yang ada
di dalam (internal coil resitance)
• Jangan memimndahkan sklar
selector keposisi lain tanpa
terlebih dulu melepaskan kabel-
kabel pengetes (test lead) dari
komponen yang diperiksa. Hal
ini dapat merusak tester.

d. Rangkuman

1. Komponen pengaman secara umum akan


memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir

32
Modul OPKR 50-008B

melebihi kapasitas komponen tersebut. Untuk jenis


sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan
terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan
fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga
sirkuit menjadi terbuka
2. Pada jenis circuit breaker: Bila sejumlah arus yang
berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka
bimetal menjadi panas. Dan ini menyebabkan
lempengan membengkok, circuit breaker hubunganya
terbuka dan memutuskan aliran arus.

3. Pengujian komponen system pengaman dapat


dilakukan dengan cara pemeriksaan visual dan
menggunakan multitester. Secara visual dengan
melihat kondisi kawat konduktor pada jenis sekering
dan fusible link dan kondisi bimetal pada jenis circuit
breaker,sedangkan menggunakan multitester dengan
memeriksa hubungan komponen pengaman
kelistrikan. Hubungannya normal bila jarum menunjuk
selalu kekiri yang berarti menunjukan komponen
system pengaman dalam kondisi baik,begitu juga
sebaliknya jika jarum tidak bergerak berarti komponen
system pengaman dalam kondisi tidak berfungsi.

e. Tugas 2
Lakukan observasi dibengkel yang relevan, amati cara
pengujian komponen system pengaman

f. Test Formatif 2

33
Modul OPKR 50-008B

1) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis


sekring dan fusible link
2) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system
pengaman secara visual.
3) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum
menggunakan multitester untuk pemeriksaan
komponen system pengaman.
4) Jelaskan cara melakukan pengujian system
pengaman dengan menggunakan multitester.

g. Kunci Jawaban Formatif 2


1. Komponen pengaman secara umum akan
memutuskan sirkuit apabila arus yang mengalir
melebihi kapasitas komponen tersebut Untuk jenis
sekering dan fusible link pemutusan sirkuit akan
terjadi karena kawat konduktor pada sekering dan
fusible link akan meleleh atau terbakar sehingga
sirkuit menjadi terbuka.
2. Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit
kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi
kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk
jenis sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini
akan terlihat secara jelas Karena biasanya housing
sekring dan fusible link terbuat dari bahan yang
transparan, sedangkan untuk jenis circuit breaker
dengan melihat kondisi bimetalnya.
3. Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan
bahwa jarum penunjuk ada dibagian garis ujung
sebelah kiri pada skala. Apabila tidak,putar sekrup
penyetel jarum penunjuk dengan sebuah obeng

34
Modul OPKR 50-008B

sampai jarum penunjuk tersebut berada tepat pada


garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan pengecekan
skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak
memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

4. Cara melakukan pengujian system pengaman


menggunakan multitester adalah dengan memeriksa
hubungan komponen pengaman kelistrikan dan
memeriksa terminal pada masing – masing jenis
komponen system pengaman. Hubungan normal bila
jarum menunjuk selalu kekiri yang berarti menunjukan
komponen system pengaman dalam kondisi
baik,begitu juga sebaliknya jika jarum tidak bergerak
berarti komponen system pengaman dalam kondisi
tidak berfungsi.

g. Lembar Kerja
Lembar Kerja 2
Judul : Menguji Pengaman Sistem Kelistrikan
Tujuan :
Siswa dapat menguji pengaman system kelistrikan jenis
sekring,fusible link dan circuit breaker.

Alat dan Bahan


4. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
5. Multitester

35
Modul OPKR 50-008B

6. Lembar kerja
7. Wiring diagram kelistrikan
8. Kelengkapan keselamatan kerja

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi Saklar pada multitester ketika
melakukan pemeriksaan sirkuit dan komponen sistem
pengaman
2. Pastikan sirkuit tidak dalam kondisi kerja ketika
melakukan pemeriksaan sirkuit.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsi dan peruntukannya.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2. Identifikasi arus pada masing –
masing sirkuit sistem
3. Periksa masing – masing sistem
pada sirkuit kelistrikan
4. Periksa secara visual kondisi
komponen sistem pengaman kelistrikan, bila diperlukan
lakukan pemeriksaan ulang dengan multitester.

Tugas
4. Jelaskan cara menguji pengaman sirkuit system
kelistrikan

5. Factor –faktor apa yang harus perhatikan saat


melakukan pengujian system pengaman sirkuit system
kelistrikan

36
Modul OPKR 50-008B

6. Buat laporan praktek memasang pengaman sirkuit


system kelistrikan

3. Kegiatan Belajar 3 : Memperbaiki sistem pengaman


kelistrikan
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
Setelah mempelajari modul ini siswa harus dapat:
1. Mengidentifikasi kerusakan
fungsi system pengaman
kelistrikan
2. Menjelaskan cara
memeperbaiki system
pengaman kelistrikan
3. Melakukan perbaikan sistem
pengaman kelistrikan.

b. Uraian Materi 3

Identifikasi kerusakan system pengaman kelistrikan


Sistem kelistrikan kendaraan terdiri dari beberapa
macam, system starter, system pengapian, system
pengisian, system accessories dan kelistrikan bodi. Masing –
masing biasanya dilengkapi dengan system dan jenis
pengaman tersendiri sesuai dengan besaran arus yang
bekerja pada system. Hal ini yang memungkinkan

37
Modul OPKR 50-008B

perbedaan jenis dan kapasitas pengaman yang digunakan


pada masing – masing system kelistrikan.

Gambar: Sirkuit system pengisian dan jenis


pengaman yang dipakai (perhatikan
posisi pengaman yang digunakan)

Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman


kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system
kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi
dengan memeriksa komponen system pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur pada
system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis sekring
dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara visual
dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit
breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.

Simbol, Wiring Diagram dan Perbaikan Pengaman


Kelistrikan

38
Modul OPKR 50-008B

Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan


gambar benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit
dan rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram
sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan
komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

Gambar: Simbol – simbol kelistrikan

Sebagai contoh, diagram rangkaian yang termasuk baterai,


sekering dan klakson (horn) adalah seperti yang ditunjukkan
di bawah ini :

39
Modul OPKR 50-008B

Gambar: Rangkaian klakson

Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah


mudah untuk menemukan baterai,macam-macam
komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk
mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block
(R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical Wiring
Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak hanya komponen
utama tetapi juga Junction block , connector, kabel-kabel
semua wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan
tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang disebut
Electrical Wiring Diagram Manual.

Gambar: Wiring diagram kelistrikan kendaraan

Berdasarkan analisa wiring diagram ini


pemasangan,pengujian dan perbaikan system pengaman
lebih mudah untuk lakukan, karena letak dan posisi
komponen pengaman telah diketahui.
Lokasi penempatan system pengaman untuk masing –
masing kendaraan tidak sama antara saru merek kendaraan

40
Modul OPKR 50-008B

dengan merek lainnya,untuk itu pemahaman wiring diagram


sangat diperlukan. Dibawah ini gambar contoh peletakan
system pengaman pada kendaraan.

Gambar: Posisi komponen system pengaman

Untuk pemasangan dan perbaikan jenis dan kapasitas


system pengaman pada masing – masing sirkuit kelistrikan
dapat dilihat skema system pengaman pada tutup kotak
pengaman kelistrikan.

Gambar: Skema system pengaman

c. Rangkuman 3

1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman


kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip,
cara kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan

41
Modul OPKR 50-008B

system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat


diidentifikasi dengan memeriksa komponen system
pengaman pada junction block dengan visual
maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan
yang tidak bekerja.
2. Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan
adalah mudah untuk menemukan baterai,macam-
macam komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi
sulit untuk mengidentifikasi sekring,junction block
(J/B),relay block (R/B),konector dan kabel-kabel
demikian juga untuk menemukan lokasinya
dikendaraan
Oleh karena itu maka dilengkapilah dengan Electrical
Wiring Diagram (EWDs) yang menunjukkan tidak
hanya komponen utama tetapi juga Junction block ,
connector, kabel-kabel semua wiring diagram
kelistrikan untuk model kendaraan tertentu disatukan
dalam satu buku khusus yang disebut Electrical
Wiring Diagram Manual.
3. Lokasi penempatan system pengaman untuk masing
– masing kendaraan tidak sama antara saru merek
kendaraan dengan merek lainnya,untuk itu
pemahaman wiring diagram sangat diperlukan

d. Tugas 3

42
Modul OPKR 50-008B

Lakukan survey pada bengkel yang relevan, amati


bagaimana cara penempatan junction block pada merk
dan tipe kendaraan tertentu.

e. Test Formatif 3
1. Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system
pengaman kelistrikan.
2. Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring
diagram
3. Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system
pengaman kelistrikan

f. Kunci Jawaban Test Formatif 3


1. Untuk mengidentifikasi kerusakan system
pengaman kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang
prinsip, cara kerja system kelistrikan dan diagnosa
kerusakan system kelistrikan. Selanjutnya kerusakan
dapat diidentifikasi dengan memeriksa komponen
system pengaman pada junction block dengan visual
maupun dengan alat ukur pada system kelistrikan yang
tidak bekerja. Pada jenis sekring dan fusible link
kerusakan dapat diperiksa secara visual dengan melihat
kondisi konduktor, tetapi untuk jenis circuit breaker
dapat diperiksa dengan menggunakan alat ukur.
2. Apabila rangkaian kelistrikan
digambarkan dengan gambar benda aslinya, maka
ilustrasinya akan menjadi sulit dan rumit untuk
dimengerti oleh karena itu maka diagram sirkuit
digambarkan dengan symbol yang menunjukan
komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

43
Modul OPKR 50-008B

3. Apabila melakukan pemeriksaan system


kelistrikan adalah mudah untuk menemukan
baterai,macam-macam komponen lampu,klakson dan
lainnya,tetapi sulit untuk mengidentifikasi
sekring,junction block (J/B),relay block (R/B),konector
dan kabel-kabel demikian juga untuk menemukan
lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka
dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs)
yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi
juga Junction block , connector, kabel-kabel semua
wiring diagram kelistrikan untuk model kendaraan
tertentu disatukan dalam satu buku khusus yang
disebut Electrical Wiring Diagram Manual.

g. Lembar Kerja

Lembar Kerja 3
Judul : Memperbaiki Pengaman Kelistrikan
Tujuan :
Siswa dapat mengidentifikasi kerusakan dan memperbaiki
sistem pengaman kelistrikan jenis sekring,fusible link dan
circuit breaker.

Alat dan Bahan


3. Panel sirkuit kelistrikan (simulator)
4. Perlengkapan solder
5. Berbagai jenis dan tipe komponen pengaman
6. Lembar kerja
7. Wiring diagram kelistrikan
8. Kelengkapan keselamatan kerja

44
Modul OPKR 50-008B

Keselamatan Kerja
1. Perhatikan posisi badan ketika melakukan pekerjaan
perbaikan dan penyolderan
2. Hindari menghisap asap timah solder
3. Perhatikan dengan seksama ketika menggunakan
alat ukur multitester
4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti sarung
tangan.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Identifikasi arus dan kerusakan pada
masing – masing sirkuit sistem kelistrikan
3. Klasifikasikan kondisi komponen sistem
pengaman sesuai dengan tipe,jenis dan kapasitasnya
4. Gunakan dan pasang jenis pengaman
yang sesuai dengan kapasitas arus sirkuit.
5. Lakukan perbaikan dan penggantian
komponen pengaman sistem kelistrikan

Tugas
1. Jelaskan cara memperbaiki
pengaman sirkuit system
kelistrikan

2. Factor –faktor apa yang harus


perhatikan saat memeperbaiki dan mengganti
komponen pengaman sirkuit system kelistrikan

3. Buat laporan praktek memasang


pengaman sirkuit system kelistrikan

45
Modul OPKR 50-008B

BAB III
EVALUASI

A.PERTANYAAN

1. Uji Kompetensi Pengetahuan


Jawablah pertanyaan dibawah ini dalam waktu 90
menit
1) Jelaskan fungsi pengaman sirkuit pada kendaraan
2) Jelaskan jenis jenis pengaman sirkuit dan perbedaan
konstruksi dari masing – masing jenis pengaman
3) Jelaskan cara kerja pengaman jenis circuit breaker
4) Bagaimana cara kerja komponen pengaman jenis
sekring dan fusible link
5) Jelaskan cara melakukan pengujian komponen system
pengaman secara visual.
6) Jelaskan apa yang yang harus dilakukan sebelum
menggunakan multitester untuk pemeriksaan
komponen system pengaman.
7) Jelaskan cara melakukan pengujian system pengaman
dengan menggunakan multitester.
8) Jelaskan cara mengidentifikasi kerusakan system
pengaman kelistrikan.
9) Jelaskann manfaat symbol kelistrikan pada wiring
diagram

46
Modul OPKR 50-008B

10) Jelaskan guna wiring diagram pada perbaikan system


pengaman kelistrikan

47
Modul OPKR 50-008B

2. Uji Kompetensi Keterampilan


Demonstrasikan dihadapan guru/ instruktur kompetensi
saudara dalam waktu yang telah ditentukan
N
Kompetensi Waktu
o
1 Mengidentifikasi tipe,jenis dan kapasitas 10 menit
komponen pengaman system kelistrikan
2 Memasang komponen pengaman system 20 menit
kelistrikan
3 Melakukan pengujian pengaman system 10 menit
kelistrikan
4 Melakukan perbaikan dan penggantian 20 menit
komponen pengaman system kelistrikan
Total 60 menit

Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan


Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai
Ketepatan Alat 0,1
Ketepatan Prosedur Kerja 0,3
Ketepatan Hasil Kerja 0,4
Ketepatan waktu 0,2
Nilai akhir

3. Uji Kompetensi Sikap


Penilaian sikap diperoleh dari pengamatan selama ujian
kompetensi keterampilan dan aktivitas yang lain.
Kisi-Kisi Penilaian Sikap
Komponen yang dinilai Skor (0-10) Bobot Nilai
Kelengkapan pakaian kerja 0,1
Penataan alat dan kelengkapan 0,2
yang memperhatikan pekerja
dan alat
Penggunaan timah dan cairan 0,2
solder yang efisien ketika
melakukan penyolderan
Prosedur penggunaan alat ukur 0,1
yang tepat ketika melakukan
pemeriksaan dengan alat
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2
pemilihan jenis,tipe dan
kapasitas komponen pengaman
Tidak terjadi kesalahan dalam 0,2

48
Modul OPKR 50-008B

melakukan penyambungan
kabel system kelistrikan
Nilai akhir
B. KUNCI JAWABAN
1) Fungsi pengaman sirkuit adalah melindungi komponen
kelistrikan,kabel kabel dan connector yang digunakan
dalam sirkuit untuk mencegah timbulnya kebakaran oleh
arus yang berlebihan atau hubungan singkat.

2) Jenis-jenis pengaman meliputi: sekring,fusible link dan


circuit breaker. Pada dasarnya ketiga jenis ini mempunyai
fungsi yang sama sebagai pelindung bagi sirkuit kelistrikan.
Sekring dan fusible link mempunyai persamaan fungsi dan
konstruksi tetapi fusible link dapat digunakan untuk arus
yang lebih besar karena ukurannya lebih besar dan
mempunyai elemen yang lebih tebal, sedang pengaman
jenis circuit breaker konstruksinya terdiri atas lempengan
bimetal yang akan membengkok jika arus yang mengalir
berlebihan. Dengan demikian bimetal membuka hubungan
dan memutuskan aliran arus.

3) Cara kerja circuit breaker: Bila sejumlah arus yang


berlebihan mengalir melalui circuit breaker,maka bimetal
menjadi panas. Dan ini menyebabkan lempengan
membengkok, circuit breaker hubunganya terbuka dan
memutuskan aliran arus.

4) Komponen pengaman secara umum akan memutuskan


sirkuit apabila arus yang mengalir melebihi kapasitas
komponen tersebut Untuk jenis sekering dan fusible link
pemutusan sirkuit akan terjadi karena kawat konduktor

49
Modul OPKR 50-008B

pada sekering dan fusible link akan meleleh atau terbakar


sehingga sirkuit menjadi terbuka.
5) Karena fungsi pengaman untuk melindungi sirkuit
kelistrikan dan memutuskan arus listrik yang melebihi
kapasitas dengan melelehkan kawat konduktor untuk jenis
sekring dan fusible link,maka secara visual hal ini akan
terlihat secara jelas Karena biasanya housing sekring dan
fusible link terbuat dari bahan yang transparan, sedangkan
untuk jenis circuit breaker dengan melihat kondisi
bimetalnya.

6) Sebelum menggunakan Multitester harus dipastikan bahwa


jarum penunjuk ada dibagian garis ujung sebelah kiri pada
skala. Apabila tidak,putar sekrup penyetel jarum penunjuk
dengan sebuah obeng sampai jarum penunjuk tersebut
berada tepat pada garis ujung sebelah kiri. Penyetelan dan
pengecekan skala nol ini cukup dilakukan sekali dan tidak
memerlukan pengecekan yang terlalu sering.

7) Cara melakukan pengujian system pengaman


menggunakan multitester adalah dengan memeriksa
hubungan komponen pengaman kelistrikan dan memeriksa
terminal pada masing – masing jenis komponen system
pengaman. Hubungan normal bila jarum menunjuk selalu
kekiri yang berarti menunjukan komponen system
pengaman dalam kondisi baik,begitu juga sebaliknya jika
jarum tidak bergerak berarti komponen system pengaman
dalam kondisi tidak berfungsi.

50
Modul OPKR 50-008B

8) Untuk mengidentifikasi kerusakan system pengaman


kelistrikan diperlukan pengetahuan tentang prinsip, cara
kerja system kelistrikan dan diagnosa kerusakan system
kelistrikan. Selanjutnya kerusakan dapat diidentifikasi
dengan memeriksa komponen system pengaman pada
junction block dengan visual maupun dengan alat ukur
pada system kelistrikan yang tidak bekerja. Pada jenis
sekring dan fusible link kerusakan dapat diperiksa secara
visual dengan melihat kondisi konduktor, tetapi untuk jenis
circuit breaker dapat diperiksa dengan menggunakan alat
ukur.

9) Apabila rangkaian kelistrikan digambarkan dengan gambar


benda aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi sulit dan
rumit untuk dimengerti oleh karena itu maka diagram
sirkuit digambarkan dengan symbol yang menunjukan
komponen kelistrikan dan kabel-kabel.

10) Apabila melakukan pemeriksaan system kelistrikan adalah


mudah untuk menemukan baterai,macam-macam
komponen lampu,klakson dan lainnya,tetapi sulit untuk
mengidentifikasi sekring,junction block (J/B),relay block
(R/B),konector dan kabel-kabel demikian juga untuk
menemukan lokasinya dikendaraan. Oleh karena itu maka
dilengkapilah dengan Electrical Wiring Diagram (EWDs)
yang menunjukkan tidak hanya komponen utama tetapi

51
Modul OPKR 50-008B

juga Junction block , connector, kabel-kabel semua wiring


diagram kelistrikan untuk model kendaraan tertentu
disatukan dalam satu buku khusus yang disebut Electrical
Wiring Diagram Manual.

C. KRITERIA KELULUSAN

Nila
Aspek Skor (0-10) Bobot Keterangan
i
Sikap 2 Syarat kelulusan,
Pengetahuan 4 nilai minimal 70
Keterampilan 4 dengan nilai
setiap aspek,
Nilai Akhir
minimal 7

Kriteria Kelulusan :

70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan


bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa
bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan

52
Modul OPKR 50-008B

BAB IV
PENUTUP

Kompetensi Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem


pengaman kelistrikan dan komponennya merupakan kompetensi
yang harus dikuasai dengan baik sebelum mempelajari sistem
kelistrikan kendaraan yang lainnya. Setelah peserta diklat
merasa menguasai sub kompetensi yang ada, peserta diklat
dapat memohon uji kompetensi, uji kompetensi dilakukan secara
teroritis dan praktik. Uji teoritis dengan cara menjawab
pertanyaan yang pada soal evaluasi, sedangkan uji praktik
dengan mendemontrasikan kompetensi yang dimiliki pada
guru/instruktur. Guru/instruktur akan menilai berdasarkan lembar
observasi yang ada, dari sini kompetensi peserta diklat dapat
diketahui.
Bagi peserta diklat yang telah mencapai syarat kelulusan
minimal dapat melanjutkan ke modul berikutnya, namun bila
syarat minimal kelulusan belum tercapai maka harus mengulang
modul ini, atau bagian yang tidak lulus dan karena tidak
diperkenankan mengambil modul berikutnya.

53
Modul OPKR 50-008B

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2003), Bahan Pelatihan Nasional Otomotif,


Perbaikan Kendaraan Ringan, Electrical, Pengaman
sirkuit kelistrikan, Jakarta,

Brady, Robert N. (1983) Electrikand Electronic System for


Automobiles and Truck, Viginia,Reston Publishig
Company, Inc.

Bosch (1995), Automotive Electric/Electronic System,


Germany, Robert Bosch GmBh.

Sullivan Kevin R,.(2005), Circuit Protection


,Kevin@autoshop101.com

Toyota Astra Motor (t.th). Materi engine group step 2, Jakarta


, Toyota Astra Motor

TEAM (1995), New Step 1 Training Manual, Jakarta, Toyota


Astra Motor

TEAM (1996), Electrical Group Step 2, Jakarta, Toyota Astra


Motor

54
Modul OPKR 50-008B

55

Anda mungkin juga menyukai