Anda di halaman 1dari 144

Persyaratan K3 Instalasi penyalur Petir

Di dunia terjadi kilat 40.000 per hari,


2000 kilat petir, 100 kilat petir setiap detik membentur bumi
Gamb di bawah ini adalah peristiwa petir yang dipotret oleh
photographer dari California, Don Naumann pada 26 Maret 2007, yang
diberi judul “Mostly Scattered Showers”, dapat dipakai sebagai contoh
untuk membayangkan dahsyatnya peristiwa petir itu.

Gamb “Mostly Scattered Showers,” by photographer


Don Naumann, taken on March 26, 2007 in California

11/17/2021 5
11/17/2021 6
11/17/2021 7
11/17/2021 8
11/17/2021 9
MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 10
1. Fenomena Terjadinya Petir
• Petir merupakan mekanisme listrik di udara, yang
terjadi :
– Diantara awan-awan
– Antara pusat-pusat muatan di dalam awan tersebut.
– Antara awan dan tanah.
• petir awan-tanah ini sudah cukup besar untuk dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada benda-
benda di permukaan tanah.
Fenomena Terjadinya Petir

Petir terjadi karena


lompatan elektron-
elektron dari awan
bermuatan negatif ke
Bumi yang bermuatan
positif

awal
Fenomena Terjadinya Petir

• Muatan negatif terbentuk


pada awan
• Terjadi peningkatan
Medan Listrik
• Muatan listrik terbentuk
pada tanah
• Breakdown pada udara
mengawali pelepasan
• Hasan Surya, Ir., MT.

Fenomena Terjadinya Petir

• Streamer dan stepleader


bertemu
• Terbentuk kanal
• Potential sama
• Tampak Sambaran petir
AWAN KE AWAN

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


Panas : 30.000 oC

AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
KERUSAKAN
Sasaran
•• THERMIS,
THERMIS, OBYEK YANG TERTINGGI
•• ELEKTRIS,
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS,
2. Karakteristik Gelombang Petir

Main Discharge

Step Leaders

Streamers

National Geographic July 1993


• Hasan Surya, Ir., MT.

2. Karakteristik Gelombang Petir


• t1 berharga 1 s/d 10 det.
• t2 berharga 10 s/d 100 det.
kV

0,9
• Statistik petir :
– 24% dibawah 10 kA
0,5
0,3 – 86% dibawah 40 kA
t1 t
– 11% antara 40 s/d 100 kA
t2
– 2% antara 100 s/d 140 kA
– 0,4% lebih besar 140 kA
3. Bahaya Sambaran petir
Sambaran Langsung Pada
Kawat Fasa
 Tegangan pada titik
sambaran adalah :
Is
Is
Is Is VL  Z L .
2 2 2
• Jika I = 30 kA; ZL = 300 Ohm, Maka, VL
= 15. 300 = 4,5 MV
• dapat juga menyebabkan timbulnya
tegangan lebih pada fasa lainnya.
• Tegangan ini dapat menyebabkan flash
over pada isolator udara.
3. Bahaya Sambaran Petir

 Sambaran Pada Menara dengan Kawat Tanah


I s = 32 kA

I E = 1 kA
Z L = 300 

I M = 30 kA

R E R = 10 
E
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sambaran Langsung pada bangunan tanpa
Proteksi Petir
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sistem Proteksi Petir
menyediakan jalur dengan
resistansi rendah
• Sambaran petir memilki
energi yang tinggi
• Bangunan aman, Peralatan
mengalami potensi kerusakan

• Pasang proteksi Transien pada


semua saluran masuk ke bangunan
dan peralatan kritis pada bangunan
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sambaran tak langsung
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik

Penggunaan kawat tanah


• Sebagai penerima petir
• Mengurangi gangguan
tegangan lebih pada
hantaran
• gelombang berjalan yang
masih dapat mencapai
gardu dapat menimbulkan
kerusakan.
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik

Penggunaan Arrester
• Mencegah terjadinya F
U A

tegangan lebih pada


peralatan R(i)
i

• dipasang antara kawat fasa


dengan tanah
• Menyalurkan tegangan lebih
ke tanah sampai pada batas
aman untuk peralatan.
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik
Rod Gap Arrester
• berupa batang elektroda yang
diletakkan antara hantaran
dan tanah.
• Banyak digunakan pada :
– Bushing Insulator dari
trafo
– isolator hantaran udara,
(Arching Horn)
– Pemutus daya (Circuit
Breaker)
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik

Pemasangan Rod Gap Arrester


• Tegangan tembus dari sela batang
d
di set 20% lebih rendah dari
s
tegangan tembus impulse dari
isolator.
• Jarak antara sela dengan isolator
Tegangan
Sistim (kV)
Sela
(cm)
tidak boleh kurang dari 1/3 jarak
33 23 sela untuk mencegah bunga api
66 35
bergerak ke arah isolator
132 65

275 123
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik
Keterbatasan Rod Gap Arrester
1. Tidak berfungsi jika gelombang datang mempunyai
muka yang curam.
2. Tidak bisa memotong ikutan (follow current).
3. Dapat meleleh
4. Karakteristik tembus dipegaruhi oleh keadaan
alam
5. Tidak dapat diandalkan sebagai pelindung utama
terhadap petir pada sistem tenaga listrik dimana
prioritas pelayanan daya dan perlindungan
peralatan sangat diutamakan
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan
Listrik
Expulsion Lightning Arrester
• Merupakan tabung yang terdiri dari :
Sela Batang – Dinding tabung yang terbuat dari fiber
– Sela batang (external series gap).
– Sela pemutus bunga api diletakkan dalam
Tabung Bunga tabung, salah satu elektroda dihubungkan ke
Api
tanah.
• Keterbatasan :
• permukaan tabung akan rusak karena
Lubang keluar Gas
terbakar, maka arrester ini mempunyai
batasan pada jumlah operasinya
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik

Pemakaian Ekspulsion Lightning Arrester


• Pada isolator transmisi.
• Dipakai pada tiang transmisi sebelum gardu untuk
mengurangi kerja arrester di gardu.
• Pada bagian primer trafo distribusi.
• Pada peralatan-peralatan tertentu pada bangunan
dan pengaman internal pada bangunan.
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik
Valve type lightning Arrester
• Terdiri dari susunan serial
dengan metal Oxide Varistor,
dengan karakteristik sebagai
berikut :
• Harga tahanan turun dengan
cepat pada saat arus terpa
mengalir sehingga tegangan
antara terminal Arrester turun
dan harga tahanan akan naik
kembali jika arus terpa sudah
lewat sehingga membatasi arus
ikutan dari power frekuensi
voltage
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik

LOKASI PENEMPATAN
ARRESTER
• Arrester ditempatkan sedekat
mungkin dengan peralatan
yang dilindungi
• Jika jarak arrester terlalu
jauh, maka tegangan yang
tiba pada peralatan dapat
melebihi tegangan yang dapat
dipikulnya
5. Konsep sistem proteksi petir pada
Bangunan
5. Standard sistem proteksi petir pada
Bangunan
• SNI 03-715-2004 “Sistem Proteksi petir pada
Bangunan Gedung
• 1438_SNI IEC 62305-1-2009 Proteksi Petir –
Prinsip Umum
• Permanaker 02/MEN/1989 : Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir.
• Permenaker No. 31 tahun 2015
6. Konsep sistem proteksi petir pada
Bangunan
Proteksi External
• adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah struktur
untuk meredam dan menghantar arus petir ke sistem
pembumian atau berfungsi sebagai ujung tombak
penangkap muatan listrik/arus petir di tempat
tertinggi
Proteksi Internal
• Upaya menghindari terjadinya beda potensial pada
semua titik di instalasi atau peralatan yang diproteksi
di dalam bangunan.
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
 PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG

Dengan memasang instalasiSAMBARAN
PERLINDUNGAN penyalur petirLANGSUNG
pada
bangunan
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
Jenis instalasi :
bangunan
- Sistem Franklin
Jenis instalasi :
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Franklin
- Sistem Elektro statik
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

 PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG



Dengan melengkapi peralatan
PERLINDUNGAN penyama tegangan
SAMBARAN TIDAK LANGSUNG
pada jaringan
Dengan instalasi listrik
melengkapi (Arrester)
peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
INSTALASI PENYALUR PETIR
PERMENAKER PER-02 MEN/1989

BAGIAN-BAGIAN PENTING
SISTEM
PENERIMA (AIR FRANKLIN
TERMINAL)

 PENERIMA
HANTARAN(AIR TERMINAL)
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
Sudut perlindungan 112 o
(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN
 (GROUNDING)

Resistan pembumian
Mak. 5 ohm
Jenis Penerima (Spitzer)
).Sistem instalasi proteksi petir dapat memanfaatkan kolom-kolom
gedung bertingkat tinggi. Sedangkan pembumiannya menggunakan tiang
pancang pada kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-sambungan
antar kolom besi betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini sudah
digunakan di Negeri Blanda. Metoda sistem proteksi bahaya petir
semacam ini yang disebut dengan sistem sangkkar (Faraday Cage)
seperti pada gambar
Sistem sangkar faraday

17/11/02 created by Ganjar Budiarto 60


Sistem Electrostatik dengan cara
meggunakan penerima tunggal sebagai
penangkap/penerima
created by PNK3 11/17/2021 42
PERMENAKER No. : PER-02 MEN/1989
INSTALASI PENYALUR PETIR

PENERIMA (AIR TERMINAL)


 PENERIMA (AIR TERMINAL)

HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
 (GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)


MIN 2 TITIK GROUNDING
Per 02/Men/1989
Sistem Franklin
Instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan
sarana penyalur petir terdiri atas :
1. penerima (Air Terminal/Rod),
2. Penghantar penurunan (Down Conductor),
3. Sambungan ukur
4. Elektroda Bumi (Earth Electrode)
termasuk perlengkapan lainnya yang merupakan
satu kesatuan berfungsi untuk menangkap
muatan petir dan menyalurkannya ke bumi;

11/17/2021 44
2 2

3 3

1
4

Sistem Sangkar Paraday

11/17/2021 45
Air Terminal

Down Conductor

Clamp Test

Grounding
Instalsi Penyalur Petir sistem konvensional
46
1. BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)

1. Penerima harus dipasang ditempat yang


diperkiraan dapat tersambar petir.
2. Penerima dapat dipergunakan dari bahan logam
yang tersambung secara elektrik antara lain :
a. Logam bulat panjang terbuat dari tembaga;
b.Hiasan atap, tiang - tiang, cerobong-cerobong,
papan reklame, antena, menara
3. Atap-atap dari logam (atap seng atau aluminium)
4. Pilar beton bertulang yang dirancang sebagai
penerima, maka pilar beton harus dipasang
menonjol diatas atap
5. Daerah perlindungan jenis Franklin dan Sangkar
Faraday berbentuk runcing dengan sudut 112º

11/17/2021
PENERIMA (AIR TERMINAL)
1. Dipasang pada tempat yang akan tersambar.
2. Daerah terlindung
3. Tinggi lebih dari 15 cm dari sekitar
4. Jumlah dan jarak harus diatur (daerah perlindungan 112 derajat)

Penerima dapat berupa :


a. Logam bulat panjang yang terbuat dari tembaga
b. hiasan,-hiasan pada atap, tiang-tiang, cerobong logam yang
disambung dengan instalasi penyalur petir.
c. Atap –atap dari logam yang disambung secara elekteris.

11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)

11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)

CONTOH PENERIMA

11/17/2021
51
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)

CONTOH PENERIMA

11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)

CONTOH PENERIMA

11/17/2021
PENERIMA/AIPENERIMA/AIR TERMIPENERIMA/AIR
PENERIMA / AIR TERMINAL

R TERMINAL

• Dimensi minimum air terminal :


– Cu : 35 mm2
– Fe : 50 mm2
– Al : 70 mm2
PENERIMA / AIR TERMINAL
• Harus dipasang di tempat atau
bagian yang diperkirakan dapat
tersambar petir
• Jika bangunan yang terdiri dari
bagian-bagian seperti
bangunan yang mempunyai
menara, antena, papan
reklame atau suatu blok
bangunan harus dipandang
sebagai suatu kesatuan;
PENERIMA / AIR TERMINAL
• Pemasangan pada atap yang
mendatar harus benar-benar
menjamin bahwa seluruh luas
atap yang bersangkutan
termasuk dalam daerah
perlindungan;
• Jumlah dan jarak antara masing-
masing penerima harus diatur
sedemikian rupa sehingga dapat
menjamin bangunan itu
termasuk dalam daerah
perlindungan.
PENERIMA / AIR TERMINAL

• Ketinggian Air
Termination minimum :
– 10 in (SNI 03-715-2004 )
– 15 cm Permen aker
02/Men/1989
PENERIMA / AIR TERMINAL

• Untuk air Termination yg


tingginya lebih dari 600
cm, harus diberi
penyangga yang tidak
boleh kurang dari
setengah tinggi total
PENERIMA / AIR TERMINAL
Lightning Research Station
11/17/2021 61
PENYALUR PETIR PADA
MENARA TELEKOMUNIKASI
82 METER

11/17/2021 62
11/17/2021 Created by HAMID 63
PENYALUR PETIR SISTEM ELEKTROSTATIS

11/17/2021 64
SISTEM PENYALUR PETIR JENIS ELEKTROSTATIS

11/17/2021
BEBERPA JENIS / TYPE ELEKTROSTATIS.
1. HELITA. ( Indonesia )
2. PREVEKTRON ( Indonesia )
3. KURN. ( Indonesia )
4. NEO FLASH. ( Indonesia )
5. THOMAS. ( Indonesia )
6. EF. ( Import )
7. GUARDIAN. ( Import )
8. L-300. (Import )
9. Dan lain-lain.

11/17/2021
2. BAGIAN PENGHANTAR PENURUNAN

1. Penghantar penurunan harus dipasang sepanjang


bubungan ( nok ) atau sudut-sudut bangunan
ketanah sehingga penghantar penurunan
merupakan suatu sangkar dari bangunan yang
akan dilindungi.
2. Jarak antara alat-alat pemegang penghantar
penurunan tidak boleh lebih gari 1,5 meter
3. Bangunan didekat pohon yang dapat disambar
petir, harus dipasang penghantar penurunan
4. Hantaran harus dilindungi kerusakan mekanik

11/17/2021
BAGIAN PENGHANTAR PENURUNAN

5. Suatu bangunan paling sedikit harus mempunyai


2 (dua) buah penghantar penurunan
6. Instalasi penyalur petir yang mempunyai lebih
dari satu penerima, dari penerima tersebut harus
ada paling sedikit 2 (dua) buah penghantar
penurunan.
7. Luas penampang penghantar penurunan
sekurang-kurangnya 50 mm², atau setiap bentuk
penampang dapat dipakai dengan tebal serendah
- rendahnya 2 mm
8. Sebagai penghantar penurunan dapat digunakan
bagian-bagian dari atap, pilar-pilar, tulang-tulang
baja, dinding-dinding yang mempunyai masa
logam yang baik
11/17/2021
BAGIAN PENGHANTAR PENURUNAN

9. Khusus tulang-tulang baja dari kolom-kolom


beton ujungnya mencapai garis permukaan air
dibawah tanah sepanjang waktu
10. Kolom beton bertulang baja sebagai penghantar
penurunan harus digunakan bagian luar
11. Jarak minimum antara penghantar penurunan
a. Bangunan tinggi < 25 m maksimum 20 meter
b. Bangunan 26 m s/d 50 m maks.30m-(0,4xH)m
c. Bangunan tingginya > 50 m maksimum 10 m
12. Instalasi penyalur petir jenis ELEKTROSTATIS,
jenis penghantar dan pembumian dapat
menggunakan standar yang diakui

11/17/2021
Penghantar Penurunan/Down Conductor

• Dimensi minimum menurut bahan (IEC 62305)


:
– Cu : 16 mm2
– Fe : 50 mm2
– Al : 25 mm2
• recommend that the Down-Conductor be at
least 50 mm2 or AWG 0 in all cases
Penghantar Penurunan/Down Conductor

• Permanaker 02/men/1989 harus digunakan kawat


tembaga atau bahan yang sederajat dengan
ketentuan :
– penampang sekurang-kurangnya 50 mm.;
– setiap bentuk penampang dapat dipakai dengan tebal
serendah-rendahnya 2 mm.
• Jarak antara alat-alat pemegang penghantar
penurunan satu dengan yang lainnya tidak boleh
lebih dari 1,5 meter
Penghantar Penurunan/Down Conductor
Penghantar Penurunan/Down Conductor
• Down Konduktor : Sebagai penghantar penurunan
petir dapat digunakan bagian-bagian dari atap,
pilarpilar, dinding-dinding, atau tulang-tulang baja
yang mempunyai massa logam yang baik;
• Khusus tulang-tulang baja dari kolom beton harus
memenuhi syarat, kecuali:
– sudah direncanakan sebagai penghantar
penurunan dengan memperhatikan syarat-syarat
sambungan yang baik dan syarat-syarat lainnya;
– ujung-ujung tulang baja mencapai garis
permukaan air di bawah tanah sepanjang waktu.
– Kolom beton yang bertulang baja yang dipakai
sebagai penghantar penurunan harus digunakan
kolom beton bagian luar
Penghantar Penurunan/Down Conductor

• harus merupakan suatu sambungan elektris,


tidak ada kemungkinan terbuka dan dapat
menahan kekuatan tarik sama dengan sepuluh
kali berat penghantar yang menggantung pada
sambungan itu.
• Penyambungan dilakukan dengan cara:
– dilas.
– diklem (plat klem, bus kontak klem) dengan panjang sekurang-
kurangnya 5 cm;
– disolder dengan panjang sekurang-kurangnya 10 cm
3. BAGIAN PEMBUMIAN

1. Elektrode bumi harus dibuat dan dipasang sehingga tahanan


pembumian sekecil mungkin.
2. Elektrode bumi dapat dipergunakan :
a. Tulang baja lantai kamar dibawah permukaan tanah atau tiang
pancang konstruksi bangunan
b. Pipa logam galvanis ditanam dibumi tegak lurus dengan garis
tengah minimum 1 ins
c. Batang baja / besi galvanis ½ ins ditanam
d. Batang tembaga ½ ins ditanam tegak lurus
e. Penghantar tembaga ditanam ½ mm s/d 1 mm keliling lingkar
bangunan
f. Pelat logam galvanis ditanam tegak lurus
g. Pelat tembaga ditanam tegak lurus.
h. Pita baja galvanis t = 4mm, l =25mm ditanam ½ m s/d 1 m
keliling bangunan

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
3. Panjang atau kedalaman elektrode bumi yang
dipasang tegak lurus tidak kurang dari 4 m, kecuali
elektrode bumi sekurang-kurangnya 2 meter terendam
air tanah dalam bumi
4. Tulang baja lantai kamar didalam bumi atau paku
bumi berada minimum 1 m dibawah permukaan air
dalam bumi
5. Elektrode bumi instalasi listrik tidak boleh
dihubungkan secara konduktif dengan pembumian
instalasi penyalur petir dan pembumian arester
6. Bangunan menyerupai menara (menara air, silo,
masjid, gereja, pemancar, antene, dan lain-lain) yang
terbuat dari logam dan dipasang pada pondasi, maka
harus dibumikan sekurang-kurangnya pada dua
tempat menyusuri keliling

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CONTOH PEMBUMIAN

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CONTOH PEMBUMIAN

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CONTOH PEMBUMIAN

Kabel tembaga yang dipilin


ditanam keliling bangunan
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CONTOH PEMBUMIAN

Beton Baja
Bertulang

Paku Bumi

11/17/2021
Pembumian(Grounding)
PEMBUMIAN
• Elektroda bumi harus dibuat
dan dipasang sedemikian
rupa sehingga tahanan
pembumian sekecil mungkin
• Tahanan pembumian dari
seluruh sistem pembumian
tidak boleh lebih dari 5 ohm
Pembumian(Grounding)
• Panjang suatu elektroda bumi yang dipasang
tegak dalam bumi tidak boleh kurang dari 4
meter, kecuali jika sebagian dari elektroda
bumi itu sekurang-kurangnya 2 meter dibawah
batas minimum permukaan air dalam bumi;
Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan

Pada prinsipnya jenis elektroda dipilih yang mempunyai kontak sangat baik terhadap tanah.
Elektroda Pentanahan terdiri sari Elektroda Batang, Elektroda Pita, da Elektroda Plat.

1. Elektroda Batang (Rod)

Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan.

83
2. Elektroda Pita

Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk


pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada
umumnya ditanam secara dangkal.

84
3. Elektroda Plat

Elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari
kawat kasa.
Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang
kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis
elektroda yang lain.

85
11/17/2021 86
1. PENANGKAP PETIR & PENYALUR PETIR
2. PENAMPUNG PETIR
3. PROTEKSI GROUNDING

MODUL 7 K3 LISTRIK 87
MODUL 7 K3 LISTRIK 89
ARRESTER LISTRIK

11/17/2021 90
11/17/2021 91
BOX LEC, LEC

11/17/2021 92
11/17/2021 93
TERMINAL UDARA A
PENGHANTAR ATAP

PENGHANTAR TUIRUN

KLEM UKUR

PIPA AIR MINUM


KABEL BAWAAN
X Y

Bila jaraknya kurang dari 2 meter, daerah ini akan bernuansa tegangan
tinggi 200 kV sejenak, saat terjadi sambaran petir pada terminal udara
Arus katakan sebesar 10 kA, yang diteruskan ke bumi melalui penghantar
turun dan terminal bumi dengan tahanan bumi 20 Ω.
Bahaya ini dapat dicegah dengan memasang kabel penyama potensial pada
titik X – Y.
11/17/2021 94
BAGIAN PEMBUMIAN

BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA


1. Antena harus duhubungkan dengan instalasi
penyalur petir dengan menggunakan penyalur
tegangan lebih (arester), jika antena sudah
dibumikan secara sendiri maka tidak perlu
dipasang penyalur tegangan lebih
2. Jika antena dipasang pada bangunan yang tidak
mempunyai instalasi penyalur petir, maka antena
harus dihubungkan kebumi melalui penghantar
penurunan
3. Pada bangunan yang mempunyai instalasi
penyakur petir dan antena maka pemasangan
penyalur tegangan lebih pada tempat tertinggi
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CEROBONG YANG LEBIH TINGGI 10 METER


1. Pemasangan pada cerobong asap pabrik yang
mempunyai ketinggian lebih dari 10 m harus :
a. Adanya karat yang disebabkan gas/asap
b. Banyaknya penghantar penurunan
c. Kekuatan gaya mekanik
d. Adanya korosi dan elektrolisa
2. Instalasi penyalur petir di cerobong tidak boleh
dianggap dapat melindungi bangunan disekitar
3. Penerima harus menjulang tinggi > 50 cm
4. Cicin penutup puncak cerobong dapat digunakan
sebagai penerima dan harus dilapisi timah untuk
mencegah korosi.

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CEROBONG YANG LEBIH TINGGI 10 METER


5. Instalasi penyalur petir untuk cerobong, sekurang-
kurangnya 2(dua) buah penghantar penurunan dan
disambung langsung dengan penerima
6. Cerobong asap dari logam yang berdiri sendiri dan
ditempatkan pada pondasi harus dihubungkan dengan
tanah yang memenuhi syarat pembumian

11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN

CEROBONG YANG LEBIH TINGGI 10 METER

11/17/2021
PERMENAKER
PERMENAKERPER-02
PER-02MEN/1989
MEN/1989
INSTALASI
INSTALASIPENYALUR
PENYALURPETIR
PETIR

NILAI RESISTANS SEBARAN


ELEKTRODA PEMBUMIAN
MAK. 5 Ohm

BAHAYA STEP VOLTAGE


BAHAYA STEP VOLTAGE
PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA
PEMBUMIAN TIDAK SEMPURNA
STEP VOLTAGE
TEGANGAN LANGKAH
ialah suatu bagian
tegangan pada
permukaan tanah
sehingga
menyebabkan adanya
beda potensial
langkah antara kaki
manusia atau binatang
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat
dapat mengundang bahaya

Grounding tidak sempurna, berbahaya !!


PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

Semua bagian konduktif dibonding


Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN tegangannya
sama tidak ada beda potensial
Harus dipasang instalasi PROTEKSI PETIR
(System internal protection)
SNI 225 - 1987
PUIL-1987 (820 - B.16 dan - C.4)

Ruangan berpotensi bahaya ledakan


gas/uap/debu/serat
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
(PER 02/MEN/1989)
A : Peruntukan bangunan ( -10 0 1 2 3 5 15 )
B : Struktur konstruksi ( 0 1 2 3)
C : Tinggi bangunan ( 0 2 3 4 5 ….. 10 )
D : Lokasi bangunan ( 0 1 2)
E : Hari guruh ( 0 1 2 3 4 …… 7 )

R =A+B+C+D+ E

< 11 ABAIKAN : tidak perlu pengaman


= 11 KECIL : tidak perlu
= 12 SEDANG : agak dianjurkan
= 13 AGAK BESAR : dianjurkan
= 14 BESAR : sangat dianjurkan
> 14 SANGAT BESAR : sangat perlu
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan
Bangunan biasa tidak perlu pengamanan : - 10
Bangunan jarang digunakan : 0
Rumah tinggal : 1
Bangunan umum : 2
Banyak orang : 3
Instalasi gas,minyak, rumah sakit : 5
Gudang handak : 15

B : Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam : 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3

C : Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C : Tinggi bangunan
s/d 6 m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR

D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2

E : Hari guruh per tahun


2 : 0
4 : 1
8 : 2 Hari Guruh adalah
16 : 3 banyaknya hari dimana
32 : 4 terdengar guruh paling
64 : 5 sedikit satu kali dalam jarak
128 : 6 kira-kira 15 km dari stasiun
156 : 7 pengamatan. (ref.W.M.O)
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
• Mengacu pada SNI 03-7015-2004 Perlu tidaknya sistem
proteksi petir didasarkan
– frekwensi sambaran petir langsung setempat (Nd)
– frekwensi sambaran petir tahunan setempat (Nc) yang
diperbolehkan.
• Nd = Ng. Ae. 10-6/tahun
• sambaran petir ke tanah rata-rata tahunan di daerah struktur
berada dinyatakan sebagai : Ng = 0,04. IKL1,25 / km2/ tahun
• dimana IKL adalah isokeraunic level di atau jumlah hari guruh
• Ae adalah daerah permukaan tanah yang dianggap sebagai
struktur yang mempunyai frekwensi sambaran langsung
tahunan, dihitung
• Ae = (2x(p+l)x3h)+(3,14x(3h)2)
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir

• C = (C2)(C3)(C4)(C5).
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
• Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil
perhitungan Nd dan Nc , sebagai berikut :
– Jika Nd ≤ Nc tidak perlu sistem proteksi petir.
– Jika Nd > Nc diperlukan sistem proteksi petir
dengan efisiensi : E ≥ 1- Nc/Nd dengan tingkat
proteksi sesuai tabel berikut
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
Contoh
Data Bangunan :
• Jenis Bangunan : Gedung Sekolah
• Panjang bangunan : 32 meter
• Lebar bangunan : 32 meter
• Tinggi bangunan : 45 meter
• Lokasi Bangunan : Tempat Datar (Surabaya)
• Hari Guruh : 100. Nc = 0,1
• Pertanyaan :
– Berdasarkan SNI 03 715-2004, tentukan Tingkat proteksi yang
diperlukan
Solusi
• 3h = 135
• Ae = (4x32x135) + (3,14x1352)
• Ng = 0,04*1001,25
• Nd = Ng.Ae.10-6
• Nc = 0,1 Nd > Nc ?
• Efisiensi SPP = 1 – Nc/Nd
• Tingkat Proteksi = 0,89
8. Metode proteksi sistem penerima petir

• Metode sudut proteksi


(protective anglemethod)
• Daerah yang diproteksi
adalah daerah yang berada
di dalam kerucut dengan
sudut
Bangunan terpencil & lebih tinggi dari bangunan
lainnya : menara, cerobong, antene permanen
Bangunan untuk menyimpan bahan mudah
meledak/terbakar
Bangunan untuk kepentingan umum : sekolah,
mesjid
Bangunan untuk menyimpan barang yang sulit
diganti : museum, perpustakaan
Daerah terbuka : stadion, padang golf.

* Ketentuan tersebut sesuai angka index


SISTEM PROTEKSI BAHAYA PETIR INTERNAL
1. Proteksi instalasi listrik dari tegangan lebih yang
berasal dari penghantar saluran udara tegangan
rendah dan instalasi petir bangunan akibat
sambaran petir.
2. ARESTER yang dipasang pada saluran udara
tegangan rendah digunakan untuk membatasi
tegangan lebih dari sambaran petir. Arester
terdiri atas rangkaian seri celah proteksi tahanan
tidak linear dan elemen proteksi. Dengan
pemasangan arester maka tegangan lebih impuls
akibat sambaran petir secara aman akan
disalurkan kebumi

11/17/2021
LIGHTNING ARRESTER (L.A)
Lightning arrester adalah suatu alat untuk
mencegah terjadinya perambatan
gelombang tegangan/arus yang tinggi pada
suatu peralatan akibat gangguan petir
(gangguan external).
Dalam Intalasi Tenaga listrik peralatan ini
dipasang pada line/ jala-jala untuk
mengamankan trafo, Gen-set .
PRINSIP KERJA LIGHTNING ARRESTER (L.A)

Apabila ada gelombang petir pada jala-jala dan melalui


Lightning Arrester maka tegangan tsb akan dipotong
(Chopped) oleh LA dan dialirkan ke bumi (dibumikan),
sehingga peralatan dalam jala-jala menjadi aman.
Komponen dalam lightning arrester yang memotong
gelombang dan mengalirkan sisa gelombang tsb kebumi
bersifat Non Linier Resistan dan berfungsi sebagai AIR
GAP.
LIGHTNING ARRESTER

Gambar lightning Arrester yang


digunakan untuk trafo,genset dan
dipasang dalam jala2 :
1.Thyrite valve.
2.Rumah atau pelindung keramik

3.Air gap (celah udara) sebagai


pengaman yang akan mengalirkan
gelombang tegangan/arus bila melebihi
tegangan nominal LA
LIGHTNING ARRESTER UNTUK MENGAMANKAN TRAFO

1. Unit kumparan primer dan sekunder.


2. Inti dan pegangan kerangka .
3. Hubungan tegangan tinggi dibawah permukaan
minyak untuk mencengah busur
4. Sekreing (pengaman) tegangan tinggi untuk
melindungi bila ada kesalahan di dalam.
5. Lightning arrester de.ngan air gap untuk
huburgan ke tegangan tinggi dan grounded.
6. Tegangan tinggi dan penyambung.
7. Tegangan rendah
8. Gasket seal untuk tutup
9. Penarik dan pengangkat
10. Permukaan minyak
11. Hubungan tanah
12. Isolasi antara kumparan dan inti
LIGHTNING ARRESTER UNTUK MENGAMANKAN MOTOR LISTRIK
LIGHTNING ARRESTER UNTUK MENGAMANKAN MOTOR LISTRIK

1 Pase

1 Pase

3 Pase
PEMASANGAN PEMBUMIAN PADA MOTOR LISTRIK
CARA PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER

Lightning arrester dipasang di jala2 masuk (sisi


incoming ) di dekat perlengkapan/alat yang dilindungi
Break Down voltage LA harus lebih tinggi dari pada
nominal voltage alat yang dilindungi.
Bisa dipasang pada single phase ataupun three phase
jala2
Semua bagian konduktif dibonding
Semua fasa jaringan RSTNG dipasang Arrester
Bila terjadi sambaran petir pada jaringan instalasi listrik semua kawat RSTN
tegangannya sama tidak ada beda potensial

PROTEKSI PETIR SYSTEM INTERNAL

RSTN RSTN

ARRESTER

GROUNDING

11/17/2021 128
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

1. Arester sedapat mungkin dipasang pada titik


pencabangan dan pada ujung-ujung saluran yang
panjang, jarak antara arester yang satu dengan yang lain
tidak melebihi 1000 meter dan didaerah banyak petir
jaraknya tidak boleh lebih 500 meter

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

2. Untuk kabel tanah arester dipasang di ujung

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

3. Pada jaringan sistem TN ( PNP )

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

4. Pada jaringan dengan sistem TT (PP).

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

5. Pada jaringan dengan sistem TT (PP), boleh tidak


terpasang arester, tetapi penghantar buminya harus
diisolasi

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

6. Penempatan arester pada instalasi konsumen

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

7. Penempatan arester sistem TN ( PNP) 3 fase

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

8. Penempatan arester sistem TT (PP) 3 fase dengan


GPAS /ELCB/GFCI

11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA

9. Jarak antara tiang atap listrik dan penyalur petir

 1m

1m

11/17/2021
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar
selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau
instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3
Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)

11/17/2021 138
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.

11/17/2021 139
 Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan
menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”.

 Besarnya tahanan pentanahan (earth resistance) menurut IEC


dan PUIL 2011 adalah maksimum 5 Ohm.

140
PRINSIP PERLINDUNGAN PETIR

Lightning Protection "SEVEN POINT PLAN".


Tujuan dari "SEVEN POINT PLAN" adalah menyiapkan sebuah
perlindungan efective dan dapat di andalkan terhadap serangan
petir, "Seven Point Plan” tersebut meliputi :

1. Hantaran Penerima
Dengan cara menyediakan system penerimaan (AirTerminal
Unit) yang dapat dengan cepat menyambut sambaran arus
petir, lebih cepat dari sekelilingnya.
2. Hantaran Penurunan
Sambaran petir yang telah mengenai terminal penerima akan
membawa arus yang sangat tinggi, maka harus dengan cepat
disalurkan ke bumi melalui hantaran penurunan sesuai
standar sehingga tidak terjadi loncatan listrik yang dapat
membahayakan struktur bangunan atau membahayakan
perangkat yang ada di dalam sebuah bangunan.

11/17/2021 141
3. Hantaran Pembumian (Grounding)

Dengan cara membuat grounding system dengan resistansi atau


tahanan tanah kurang dari 5 Ohm. Hal ini agar arus petir dapat
sepenuhnya diserap oleh tanah tanpa terjadinya step potensial.
Bahkan dilapangan saat ini umumnya resistansi atau tahanan
tanah untuk instalasi penangkal petir harus dibawah 3 Ohm.

4. Proteksi Grounding System

Selain memperhatikan resistansi atau tahanan tanah, material


yang digunakan untuk pembuatan grounding juga harus
diperhatikan, jangan sampai mudah korosi atau karat, terlebih lagi
jika didaerah dengan dengan laut. Untuk menghindari terjadinya
loncatan arus petir yang ditimbulakn adanya beda potensial
tegangan maka setiap titik grounding harus dilindungi dengan
cara integrasi atau bonding system.
11/17/2021 142
5. Proteksi Jalur Power Listrik

Proteksi terhadap jalur dari power muntak diperlukan untuk


mencegah terjadinya induksi yang dapat merusah peralatan
listrik dan elektronik.

6. Proteksi Jalur PABX

Melindungi seluruh jaringan telepon dan signal termasuk


pesawat faxsimile dan jaringan data

7. Proteksi Jalur Elektronik

Melindungi seluruh perangkat elektronik seperti CCTV,


mesin dll dengan memasang surge arrester elektronik

11/17/2021 143
Terimakasih …..

Anda mungkin juga menyukai