11/17/2021 5
11/17/2021 6
11/17/2021 7
11/17/2021 8
11/17/2021 9
MODUL 7 K3 LISTRIK SISTEM PROTEKSI BHY LISTRIK 10
1. Fenomena Terjadinya Petir
• Petir merupakan mekanisme listrik di udara, yang
terjadi :
– Diantara awan-awan
– Antara pusat-pusat muatan di dalam awan tersebut.
– Antara awan dan tanah.
• petir awan-tanah ini sudah cukup besar untuk dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada benda-
benda di permukaan tanah.
Fenomena Terjadinya Petir
awal
Fenomena Terjadinya Petir
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN
KERUSAKAN
Sasaran
•• THERMIS,
THERMIS, OBYEK YANG TERTINGGI
•• ELEKTRIS,
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS,
2. Karakteristik Gelombang Petir
Main Discharge
Step Leaders
Streamers
0,9
• Statistik petir :
– 24% dibawah 10 kA
0,5
0,3 – 86% dibawah 40 kA
t1 t
– 11% antara 40 s/d 100 kA
t2
– 2% antara 100 s/d 140 kA
– 0,4% lebih besar 140 kA
3. Bahaya Sambaran petir
Sambaran Langsung Pada
Kawat Fasa
Tegangan pada titik
sambaran adalah :
Is
Is
Is Is VL Z L .
2 2 2
• Jika I = 30 kA; ZL = 300 Ohm, Maka, VL
= 15. 300 = 4,5 MV
• dapat juga menyebabkan timbulnya
tegangan lebih pada fasa lainnya.
• Tegangan ini dapat menyebabkan flash
over pada isolator udara.
3. Bahaya Sambaran Petir
I E = 1 kA
Z L = 300
I M = 30 kA
R E R = 10
E
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sambaran Langsung pada bangunan tanpa
Proteksi Petir
3. Bahaya Sambaran Petir
• Sistem Proteksi Petir
menyediakan jalur dengan
resistansi rendah
• Sambaran petir memilki
energi yang tinggi
• Bangunan aman, Peralatan
mengalami potensi kerusakan
Penggunaan Arrester
• Mencegah terjadinya F
U A
275 123
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik
Keterbatasan Rod Gap Arrester
1. Tidak berfungsi jika gelombang datang mempunyai
muka yang curam.
2. Tidak bisa memotong ikutan (follow current).
3. Dapat meleleh
4. Karakteristik tembus dipegaruhi oleh keadaan
alam
5. Tidak dapat diandalkan sebagai pelindung utama
terhadap petir pada sistem tenaga listrik dimana
prioritas pelayanan daya dan perlindungan
peralatan sangat diutamakan
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan
Listrik
Expulsion Lightning Arrester
• Merupakan tabung yang terdiri dari :
Sela Batang – Dinding tabung yang terbuat dari fiber
– Sela batang (external series gap).
– Sela pemutus bunga api diletakkan dalam
Tabung Bunga tabung, salah satu elektroda dihubungkan ke
Api
tanah.
• Keterbatasan :
• permukaan tabung akan rusak karena
Lubang keluar Gas
terbakar, maka arrester ini mempunyai
batasan pada jumlah operasinya
4. Sistem Proteksi Petir pada Jaringan Listrik
LOKASI PENEMPATAN
ARRESTER
• Arrester ditempatkan sedekat
mungkin dengan peralatan
yang dilindungi
• Jika jarak arrester terlalu
jauh, maka tegangan yang
tiba pada peralatan dapat
melebihi tegangan yang dapat
dipikulnya
5. Konsep sistem proteksi petir pada
Bangunan
5. Standard sistem proteksi petir pada
Bangunan
• SNI 03-715-2004 “Sistem Proteksi petir pada
Bangunan Gedung
• 1438_SNI IEC 62305-1-2009 Proteksi Petir –
Prinsip Umum
• Permanaker 02/MEN/1989 : Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir.
• Permenaker No. 31 tahun 2015
6. Konsep sistem proteksi petir pada
Bangunan
Proteksi External
• adalah instalasi dan alat-alat di luar sebuah struktur
untuk meredam dan menghantar arus petir ke sistem
pembumian atau berfungsi sebagai ujung tombak
penangkap muatan listrik/arus petir di tempat
tertinggi
Proteksi Internal
• Upaya menghindari terjadinya beda potensial pada
semua titik di instalasi atau peralatan yang diproteksi
di dalam bangunan.
KONSEPSI PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR
PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG
Dengan memasang instalasiSAMBARAN
PERLINDUNGAN penyalur petirLANGSUNG
pada
bangunan
Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
Jenis instalasi :
bangunan
- Sistem Franklin
Jenis instalasi :
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Franklin
- Sistem Elektro statik
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik
BAGIAN-BAGIAN PENTING
SISTEM
PENERIMA (AIR FRANKLIN
TERMINAL)
PENERIMA
HANTARAN(AIR TERMINAL)
PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
Sudut perlindungan 112 o
(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
Resistan pembumian
Mak. 5 ohm
Jenis Penerima (Spitzer)
).Sistem instalasi proteksi petir dapat memanfaatkan kolom-kolom
gedung bertingkat tinggi. Sedangkan pembumiannya menggunakan tiang
pancang pada kolom-kolom tersebut. Tentu saja sambungan-sambungan
antar kolom besi betonnya harus berhubungan secara elektrik. Ini sudah
digunakan di Negeri Blanda. Metoda sistem proteksi bahaya petir
semacam ini yang disebut dengan sistem sangkkar (Faraday Cage)
seperti pada gambar
Sistem sangkar faraday
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
MIN 2 TITIK GROUNDING
Per 02/Men/1989
Sistem Franklin
Instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan
sarana penyalur petir terdiri atas :
1. penerima (Air Terminal/Rod),
2. Penghantar penurunan (Down Conductor),
3. Sambungan ukur
4. Elektroda Bumi (Earth Electrode)
termasuk perlengkapan lainnya yang merupakan
satu kesatuan berfungsi untuk menangkap
muatan petir dan menyalurkannya ke bumi;
11/17/2021 44
2 2
3 3
1
4
11/17/2021 45
Air Terminal
Down Conductor
Clamp Test
Grounding
Instalsi Penyalur Petir sistem konvensional
46
1. BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)
11/17/2021
PENERIMA (AIR TERMINAL)
1. Dipasang pada tempat yang akan tersambar.
2. Daerah terlindung
3. Tinggi lebih dari 15 cm dari sekitar
4. Jumlah dan jarak harus diatur (daerah perlindungan 112 derajat)
11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)
11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)
CONTOH PENERIMA
11/17/2021
51
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)
CONTOH PENERIMA
11/17/2021
BAGIAN PENERIMA (AIR TERMINAL)
CONTOH PENERIMA
11/17/2021
PENERIMA/AIPENERIMA/AIR TERMIPENERIMA/AIR
PENERIMA / AIR TERMINAL
R TERMINAL
• Ketinggian Air
Termination minimum :
– 10 in (SNI 03-715-2004 )
– 15 cm Permen aker
02/Men/1989
PENERIMA / AIR TERMINAL
11/17/2021 62
11/17/2021 Created by HAMID 63
PENYALUR PETIR SISTEM ELEKTROSTATIS
11/17/2021 64
SISTEM PENYALUR PETIR JENIS ELEKTROSTATIS
11/17/2021
BEBERPA JENIS / TYPE ELEKTROSTATIS.
1. HELITA. ( Indonesia )
2. PREVEKTRON ( Indonesia )
3. KURN. ( Indonesia )
4. NEO FLASH. ( Indonesia )
5. THOMAS. ( Indonesia )
6. EF. ( Import )
7. GUARDIAN. ( Import )
8. L-300. (Import )
9. Dan lain-lain.
11/17/2021
2. BAGIAN PENGHANTAR PENURUNAN
11/17/2021
BAGIAN PENGHANTAR PENURUNAN
11/17/2021
Penghantar Penurunan/Down Conductor
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
3. Panjang atau kedalaman elektrode bumi yang
dipasang tegak lurus tidak kurang dari 4 m, kecuali
elektrode bumi sekurang-kurangnya 2 meter terendam
air tanah dalam bumi
4. Tulang baja lantai kamar didalam bumi atau paku
bumi berada minimum 1 m dibawah permukaan air
dalam bumi
5. Elektrode bumi instalasi listrik tidak boleh
dihubungkan secara konduktif dengan pembumian
instalasi penyalur petir dan pembumian arester
6. Bangunan menyerupai menara (menara air, silo,
masjid, gereja, pemancar, antene, dan lain-lain) yang
terbuat dari logam dan dipasang pada pondasi, maka
harus dibumikan sekurang-kurangnya pada dua
tempat menyusuri keliling
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
CONTOH PEMBUMIAN
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
CONTOH PEMBUMIAN
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
CONTOH PEMBUMIAN
CONTOH PEMBUMIAN
Beton Baja
Bertulang
Paku Bumi
11/17/2021
Pembumian(Grounding)
PEMBUMIAN
• Elektroda bumi harus dibuat
dan dipasang sedemikian
rupa sehingga tahanan
pembumian sekecil mungkin
• Tahanan pembumian dari
seluruh sistem pembumian
tidak boleh lebih dari 5 ohm
Pembumian(Grounding)
• Panjang suatu elektroda bumi yang dipasang
tegak dalam bumi tidak boleh kurang dari 4
meter, kecuali jika sebagian dari elektroda
bumi itu sekurang-kurangnya 2 meter dibawah
batas minimum permukaan air dalam bumi;
Jenis-Jenis Elektroda Pentanahan
Pada prinsipnya jenis elektroda dipilih yang mempunyai kontak sangat baik terhadap tanah.
Elektroda Pentanahan terdiri sari Elektroda Batang, Elektroda Pita, da Elektroda Plat.
Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan.
83
2. Elektroda Pita
84
3. Elektroda Plat
Elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari
kawat kasa.
Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang
kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis
elektroda yang lain.
85
11/17/2021 86
1. PENANGKAP PETIR & PENYALUR PETIR
2. PENAMPUNG PETIR
3. PROTEKSI GROUNDING
MODUL 7 K3 LISTRIK 87
MODUL 7 K3 LISTRIK 89
ARRESTER LISTRIK
11/17/2021 90
11/17/2021 91
BOX LEC, LEC
11/17/2021 92
11/17/2021 93
TERMINAL UDARA A
PENGHANTAR ATAP
PENGHANTAR TUIRUN
KLEM UKUR
Bila jaraknya kurang dari 2 meter, daerah ini akan bernuansa tegangan
tinggi 200 kV sejenak, saat terjadi sambaran petir pada terminal udara
Arus katakan sebesar 10 kA, yang diteruskan ke bumi melalui penghantar
turun dan terminal bumi dengan tahanan bumi 20 Ω.
Bahaya ini dapat dicegah dengan memasang kabel penyama potensial pada
titik X – Y.
11/17/2021 94
BAGIAN PEMBUMIAN
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
11/17/2021
BAGIAN PEMBUMIAN
11/17/2021
PERMENAKER
PERMENAKERPER-02
PER-02MEN/1989
MEN/1989
INSTALASI
INSTALASIPENYALUR
PENYALURPETIR
PETIR
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
R =A+B+C+D+ E
B : Struktur konstruksi
Steel structure : 0
Beton bertulang, kerangka baja atap logam : 1
Beton bertulang, atap bukan logam : 2
Kerangka kayu atap bukan logam : 3
C : Tinggi bangunan
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
C : Tinggi bangunan
s/d 6 m : 0
12 m : 2
17 m : 3
25 m : 4
35 m : 5
50 m : 6
70 m : 7
100 m : 8
140 m : 9
200 m : 10
INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
D : Lokasi bangunan
Tanah datar : 0
Lereng bukit : 1
Puncak bukit : 2
• C = (C2)(C3)(C4)(C5).
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
• Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil
perhitungan Nd dan Nc , sebagai berikut :
– Jika Nd ≤ Nc tidak perlu sistem proteksi petir.
– Jika Nd > Nc diperlukan sistem proteksi petir
dengan efisiensi : E ≥ 1- Nc/Nd dengan tingkat
proteksi sesuai tabel berikut
7. Perhitungan Kebutuhan Sistem Proteksi
Petir
Contoh
Data Bangunan :
• Jenis Bangunan : Gedung Sekolah
• Panjang bangunan : 32 meter
• Lebar bangunan : 32 meter
• Tinggi bangunan : 45 meter
• Lokasi Bangunan : Tempat Datar (Surabaya)
• Hari Guruh : 100. Nc = 0,1
• Pertanyaan :
– Berdasarkan SNI 03 715-2004, tentukan Tingkat proteksi yang
diperlukan
Solusi
• 3h = 135
• Ae = (4x32x135) + (3,14x1352)
• Ng = 0,04*1001,25
• Nd = Ng.Ae.10-6
• Nc = 0,1 Nd > Nc ?
• Efisiensi SPP = 1 – Nc/Nd
• Tingkat Proteksi = 0,89
8. Metode proteksi sistem penerima petir
11/17/2021
LIGHTNING ARRESTER (L.A)
Lightning arrester adalah suatu alat untuk
mencegah terjadinya perambatan
gelombang tegangan/arus yang tinggi pada
suatu peralatan akibat gangguan petir
(gangguan external).
Dalam Intalasi Tenaga listrik peralatan ini
dipasang pada line/ jala-jala untuk
mengamankan trafo, Gen-set .
PRINSIP KERJA LIGHTNING ARRESTER (L.A)
1 Pase
1 Pase
3 Pase
PEMASANGAN PEMBUMIAN PADA MOTOR LISTRIK
CARA PEMASANGAN LIGHTNING ARRESTER
RSTN RSTN
ARRESTER
GROUNDING
11/17/2021 128
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
11/17/2021
PENEMPATAN ARESTER PADA SALURAN UDARA
1m
1m
11/17/2021
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar
selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji :
1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau
instalasi)
3. Secara berkala setiap dua tahun sekali.
4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir.
3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3
Inspeksi.
4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
11/17/2021 138
Dalam pemeriksaan dan pengujian hal yang perlu
diperhatikan :
a. Elektroda bumi, terutama pada jenis tanah yang
dapat menimbulkan karat.
b. Kerusakan-kerusakan dan karat dari penerima,
penghantar
c. Sambungan-sambungan
d. Tahanan pembumian dari masing-masing
elektroda maupun elektorda kelompok.
e. Setiap hasil pemeriksaan dicatat dan diperbaiki.
f. Tahanan pembumian dari seluruh sistem
pembumian tidak boleh lebih dari 5 ohm.
g. Dilakukan pengukuran elektroda pembumian.
11/17/2021 139
Tahanan pentanahan (Earth Resistance) diukur dengan
menggunakan Alat “Earth Resistance Tester”.
140
PRINSIP PERLINDUNGAN PETIR
1. Hantaran Penerima
Dengan cara menyediakan system penerimaan (AirTerminal
Unit) yang dapat dengan cepat menyambut sambaran arus
petir, lebih cepat dari sekelilingnya.
2. Hantaran Penurunan
Sambaran petir yang telah mengenai terminal penerima akan
membawa arus yang sangat tinggi, maka harus dengan cepat
disalurkan ke bumi melalui hantaran penurunan sesuai
standar sehingga tidak terjadi loncatan listrik yang dapat
membahayakan struktur bangunan atau membahayakan
perangkat yang ada di dalam sebuah bangunan.
11/17/2021 141
3. Hantaran Pembumian (Grounding)
11/17/2021 143
Terimakasih …..