Proyek Individu untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan yang diampu
oleh Ricko Yudhanta, S.T, M.T
Oleh
M Ilham Arrasyid
1801160
TD 1.1
BEKASI
Juli 1019
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Elektro metalurgi (electro metallurgy) yang memanfaatkan teknik elektro-
kimia (antar lain elektrolisis) untuk memperoleh logamnya.
1.3 Tujuan
Pembaca dapat mengetahui proses ekstraksi metalurgy secara
pyrometalurgy.
1. Mengetahui proses ekstraksi metalurgy secara pyrometalurgy.
2. Mengetahui dampak negatif yang terjadi pada ekstraksi pyrometalurgy.
3. Mengetahui langkah-langkah proses ekstraksi pyrometalurgy.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Metalurgi (metallurgy) adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk
memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta mempelajari cara-
cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni maupun paduannya
(alloy). Ruang lingkup metalurgi meliputi pengolahan mineral (mineral dressing),
ekstraksi logam dari konsentrat mineral (metalurgi ekstraksi), proses produksi
logam (metalurgi mekanik), perekayasaan sifat fisik logam (metalurgi fisik).
Metalurgi ekstraktif adalah studi mengenai proses yang digunakan untuk
memisahkan logam berharga dalam konsentrat dari material lain. Bidang ini
merupakan bagian dari sains terapan dan ilmu teknik yang mencakup semua aspek
proses fisik dan kimia yang digunakan dalam memproduksi mineral yang
mengandung bahan logam. Logam yang diekstraksi dapat berupa produk akhir
maupun produk semijadi yang membutuhkan pemrosesan lebih lanjut melalui
metalurgi fisik, ilmu keramik, dan bidang disiplin lainnya di dalam ilmu bahan.
Metalurgi ekstraktif dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu :
Piro metalurgi (pyrometallurgy) yang dalam proses ekstraksinya
menggunakan energi panas yang tinggi (bisa sampai 2.000oC).
Hidro metalurgi (hydro metallurgy) yang menggunakan larutan kimia atau
reagen organik untuk “menangkap” logamnya.
Elektro metalurgi (electro metallurgy) yang memanfaatkan teknik elektro-
kimia (antar lain elektrolisis) untuk memperoleh logamnya.
A. Pyrometallurgy
Pyrometallurgy merupakan proses ekstraksi logam dengan menggunakan
energi panas yang sumber panasnya bisa berasal dari energi kimia, bahan bakar,
energi listrik, energi terselubung / tersembunyi. Pada proses pyrometallurgy,
pemisahan logam dilakukan dengan cara menaikkan temperatur bijih-bijih
tersebut. Proses dasar dari pyrometallurgy adalah peleburan, pemanggangan, dan
destilasi.
Pada proses peleburuan,bijih-bijih dipanaskan sampai tempertur tertentu
sehingga cukup untuk mencairkan logam yang dikehendaki dari biji-biji tersebut.
5
Dengan demikian bahan yang sudah melebur akan terpisah dengan sendirinya dari
bahan-bahan fainnya akibat perbedaan berat jenis dari bahan-bahan yang terdapat
pada bijih-bijih tersebut.
Pada proses peieburan akan terjadi proses reduksi dan oksidasi yang
bergantung pada jenis bijih-bijih yang diolah. Misalnya bijih-bijih yang bersifat
oksida (bijih-bijih Fe, Mn, Cr, Sn), dipisahkan secara reduksi, dan untuk
bijih-bijih yang bersifat karbonat clan sulfida (bijih-bijih Zn, Cu, re) dilakukan
dengan cara oksida kemudian diikuti reduksi.
Pada proses pemanggangan, temperaturnya tidak sampai meleburkan
logamyang bersangkutan. Tujuan pemanggangan ini adalah untuk mempersiapkan
bijih-bijih sebelum dikerjakan lebih lanjut, misalnyanuntuk menghilangkan gas-
gas atau lembab dari bijih-bijih. Pada pemanggan ini dapat terjadi reduksi,
aksidasi, klorisasi, sulfatisasi atau jenis-jenis lain sesuai dengan jenis bijih-bijih
yang dikerjakan.
Keadaan bijih-bijih diantara temperatur pemanggangan clan temperatur
peleburan disebut sintering. Dalam hal ini sebagian logarn sudah mencair,
kemudian jika didinginkan kembali, bagian-bagiar tersebut akan memadat clan
bersatu dengan partikel-partikel lain yang belum mencair. Tujuan sintering ini
adalah untuk merubah bijih-bijih yang dipecah terlalu kecil/halus menjadi
gumpalan yang lebih besar. Pada proses destilasi, logam atau senyawanya diuapkan
dari bahan tambang yang sukar menguap terdapat pada bijih-bijih tersebut
Proses Pirometalurgi
1. Drying (Pengeringan)
Drying adalah proses pemindahan panas kelembaban cairan dari material.
Pengeringan biasanya sering terjadi oleh kontak padatan lembab dengan
pembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Biasanya suhu
pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 120ºC. Pada kasus
tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, suhu pengeringan
yang lebih tinggi diperlukan.
2. Calcining (Kalsinasi)
6
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi
hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau
dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan
atau besi karbonat menjadi besi oksida. Proses kalsinasi membawa dalam
variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed
reactor.
3. Roasting (Pemanggangan)
Roasting adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara
dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan
pemanasan ini tidak mencapai titik leleh (didih).
4. Smelting
Smelting adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga
logam leleh dan mencair setelah mencapai titik didihnya. Oven yang digunakan,
yaitu: Schacht Oven, Scraal Oven (revergeratory Furnace), dan Electric Oven
(Electric Furnace)
5. Refining (Pemurnian)
Pemunian adalah pemindahan kotoran dari material dengan proses panas.
7
4. Terak (slag) yang bisa mengotori atau merusak lahan, walaupun dapat juga
dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill), pengeras jalan (road
aggregate) dan campuran beton ringan (light weight concrete aggregate).
8
2. Reverberatory Furnace (Dapur Api atau Dapur Udara)
Di dalam dapur bahan bakar dibakar pada panggangan dibagian ujung dapur
sehingga pembakaran tidak berhubungan dengan pengisian, dan panas yang
dihasilkan dari pembakaran dialirkan melalui atap dapur dibagian atas pengisian.
Ini adalah dapur peleburan dengan proses yang lambat kendati kurang ekonomis
dibanding dengan dapur cupola. dapur api merupakan dapur tertutup yang
memungkinkan semua komposisi tidak keluar dari dalam dapur
9
Sumber : logam transisi Blog - WordPress.com
Gambar 3
Pierce-Smith converter
Bessemer converter.
10
Linz-Donawitz (L-D) converter
11
12