Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

SURVEI INVENTARISASI ANGKUTAN UMUM

OLEH :
ANDREZA HERSAN ABDILLAH : 2202037
ANGGITA CAHYADEWI PRIYANTO : 2202042
FARIKHA AHYANI PUTRI : 2202106
GERRY BIMO SETIADI : 2202121
NANDI PRATAMA : 2202252
SAMUEL NEHEMIA SIANTURI : 2202319

KELAS MTJ 2.6

DOSEN PENGAMPU :
DEDE AMIRUDIN, S.S.T.(TD)

POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD


2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga laporan “SURVEI INVENTARISASI
ANGKUTAN UMUM” ini dapat diselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.
Laporan survey ini merupakan salah satu syarat penilaian praktik lapangan dalam mata
kuliah Karakteristik dan Survei Angkutan Umum. Adapun isi laporan survey ini dibuat untuk
mempelajari dan memahami tentang informasi kondisi fisik jalan perkotaan. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dede Amirudin
selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Karakteristik dan Survei Angkutan Umum yang turut serta
membimbing dan membantu penyelesaian laporan ini.
Penulis berharap semoga survei ini dapat membantu dan memberi informasi kepada
pihak – pihak yang membutuhkan khususnya taruna program studi D-III Manajemen
Transportasi Jalan Politeknik Transportasi Darat Indonesia-STTD. Penulis menyadari bahwa
laporan survei ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, dosen maupun rekan - rekan sekalian,
sebagai bahan evaluasi agar kedepannya menjadi lebih baik

Jumat, 27 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan suatu negara dengan Pembangunan di berbagai bidang terutama di
bidang transportasi serta zaman yang semakin modern maka peranan transportasi menjadi
suatu hal yang sangat penting. Perkembangan Pembangunan di bidang transportasi suatu negara
mencerminkan majunya Pembangunan dan tingginya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut,
ini disebabkan oleh sifat dan karakter manusia yang cenderung aktif dan dinamis. Di samping itu
transportasi juga mempunyai arti yang sangat penting dalam menunjang Pembangunan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah.
Permasalahan transportasi yang sering terjadi biasanya terdapat pada setiap
persimpangannya dan pada titik tertentu yang dapat menimbulkan konflik dan menyebabkan
permasalahan-permasalahan yang merugikan misalnya kemacetan, pemborosan bahan bakar
dan waktu serta terjadinya kecelakaan yang akhirnya dapat menghambat pergerakan lalu lintas
yang akan melintas pada daerah tersebut.
Oleh karena itu kami sebagi taruna/i Politeknik Transportasi Darat Indonesia- STTD harus
dapat mempraktikkan dan mengerti ilmu yang kami dapatkan di kelas dengan perkembangan
yang dimaksud serta mengetahui kondisi riil di lapangan dan mempunyai data-data yang up to
date sebagai penunjang proses belajar mengajar khususnya di dalam mata kuliah karakteristik
survey angkutan umum yang nantinya diharapkan dapat mengaplikasikan di dalam kehidupan
nyata.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud survei inventarisasi angkutan umum ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik sarana maupun prasarana angkutan umum, dan
2. Untuk mengetahui kondisi baik sarana maupun prasarana angkutan umum yang ada
di suatu daerah.
Tujuan dari survei inventarisasi angkutan umum ini adalah untuk menunjang
pelaksanaan survey angkutan umum selanjutnya.

1.3 Ruang Lingkup


Dalam pembuatan laporan ini terdapat ruang lingkup atau Batasan terhadap masalah
dan juga penulisannya yaitu terkait dengan pelaksanaan survei yang telah dilakukan dan
analisis terhadap survei tersebut. Pembatasan ruang lingkup itu sendiri dimaksudkan
karena adanya keterbatasan waktu dan tenaga surveyor. Adapun ruang lingkupnya
adalah :

• Untuk survei inventarisasi angkutan umum saya mengambil tempat di Terminal Tipe
B Cikarang.
• Untuk survei inventarisasi angkutan umum mengamati mengenai terminal, trayek
angkutan umum, dan data angkutan umum.
• Untuk survei inventarisasi berdasarkan data yang diperoleh dengan melakukan
pengamatan langsung di Terminal Cikarang.
BAB II
METODOLOGI SURVEI

2.1 Metode Pengumpulan Data


Melakukan pendataan untuk semua pelayanan angkutan umum dengan rute tetap
dan teratur yang beroperasi di wilayah penelitian, beserta jumlah armada sesuai izin
dan jumlah armada yang beroperasi. Metode pengumpulan data pada survei ini yaitu
dengan melakukan wawancara kepada sopir, observasi terminal, dan juga mencari
data-data yang dibutuhkan pada instansi terkait. Data yang dicatat dengan
menggunakan formulir survei inventarisasi yang kemudian dipaparkan dalam bentuk
laporan.

2.2 Alat yang Diperlukan


Alat yang diperlukan untuk survei inventarisasi angkutan umum ini adalah :
• Alat tulis
• Clip Board
• Formulir Survei Inventarisasi AU
• Handphone

2.3 Waktu Pelaksanaan Survei


Adapun survei inventarisasi angkutan umum ini dilaksnakan pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 24 Oktober 2023
Waktu : 07.00 WIB - selesai
Tempat : Terminal Cikarang, Kabupaten Bekasi

2.4 Target Data


Data yang akan didapatkan dari survei inventarisasi angkutan umum ini adalah nomor
trayek, tipe kendaraan, kapasitas kendaraan, jenis bahan bakar, kepemilikan
kendaraan, nama atau tipe pengusaha, jumlah armana, umur rata-rata kendaraan,
Panjang trayek, asal dan tujuan trayek, cara pemberangkatan, tarif, sistem komisi dan
sistem setoran serta pejabat pemberi izin.
Target Data Inventarisasi Terminal adalah :
1. Layout terminal (Tata letak fasilitas dan sirkulasi pergerakan kendaraan dan
orang).
2. Fasilitas Terminal penumpang, terdiri atas : Utama, Umum, dan Penunjang
Target data Halte adalah :
1. Prasarana Angkutan Umum yang berfungsi sebagai tempat pemberhentian
kendaraan bermotor umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
2. Catat lokasi halte, kondisi halte dan peruntukannya (apakah digunakan
sebagaimana mestinya atau digunakan untuk kegiatan lain.)
BAB III
PROFIL DAERAH STUDI
3.1 Wilayah Administratif

Gambar 3.1 Peta Administrasi Cikarang Kabupaten Bekasi.


Wilayah perkotaan Cikarang rata-rata berada pada ketinggian 0-25 meter di atas
permukaan laut. Bagian Utara memiliki rata-rata ketinggian 11-16 meter di atas permukaan
laut seperti Kecamatan Cikarang Utara, sedangkan Bagian Selatan memiliki rata-rata
ketinggian 15 meter di atas permukaan laut. Dilihat dari kemiringan tanahnya, sebagian besar
wilayah perkotaan Cikarang mempunyai tingkat kemiringan tanah yang tergolong landau
yaitu sebesar 10o-25o (BPS, 2015).

Jumlah penduduk Cikarang mencapai 1.791.250 jiwa (BPS, 2015). Tiap kilometer
rata-rata dihuni oleh 7.347 jiwa, dan Kecamatan Cikarang Utara menduduki daerah
terpadat dengan jumlah penduduk 6.205 jiwa/km 2. Jumlah penduduk terbanyak adalah
kelompok umur produktif (15-64) dengan rasio ketergantungan sebesar 36,41% (tiap 100
orang penduduk usia produktif harus menanggung 36 orang penduduk non produktif)
(BPS, 2015a).

3.2 Kondisi Transportasi


Masalah transportasi di kota- kota besat tidak terlepas dari karakter Masyarakat
perkotaan yang heterogen dan kompleks. Kemacetan lalu lintas merupakan contoh nyata
perebutan pemanfaatan infrastruktur transportasi perkotaan. Masalah transportasi perkotaan
dalam hal ini kemacetan lalu lintas menjadi lebih kompleks karena tidak hanya disebabkan
faktor-faktor sebagaimana diungkapkan di atas, namun juga saling memengaruhi antara faktor
sosial budaya atau perilaku Masyarakat kota.
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Data Inventarisasi Angkutan Umum Jenis Angkot

• Data Sekunder Trayek Angkutan Kota dan Bus di Terminal Cikarang


No Kode Trayek Jurusan
1. Angkot K17 Terminal Cikarang – Pasar – Cibarusah
2. Angkot K18 Terminal Cikarang – Sukatani
3. Angkot K29A Terminal Cikarang- Pebayuran (via Rengas Bandung)
4. Angkot K29B Terminal Cikarang- Pebayuran (via Rawa Kuda)
5. Angkot K32 Terminal Cikarang – Sukadanau
6. Angkot K32A Terminal Cikarang – Gandasari
7. Angkot K35 Terminal Cikarang – Kantor Bupati Bekasi
8. Angkot K36A Termnial Cikarang – Muktiwari
9. Angkot K38 Terminal Cikarang – Karangsetia
10. Angkot K39 Terminal Cikarang – Mangunjaya
11. Angkot K42 Terminal Cikarang – Hollywood Junction Jababeka
12. Angkot K54 Terminal Cikarang – Cilampayan (via Citarik -Tegal Danas)
13. Angkot K55 Terminal Cikarang – Cilampayan (via Cipayung)
14. Angkot K57 Terminal Cikarang – Tambelang
15. Angkot K64 Terminal Cikarang – BCL – Citarik – Rengas Bandung – Bojong
(Kedunggede)
16. Bus Mayasari Bakti AC121 Terminal Cikarang – Blok M (via Cikarang – Cibarusah Raya – Tol
Jakarta – Cikampek – Tol Lingkar Dalam Jakarta – Jl. Jend Gatot
Subroto – Jl. Jend Sudirman)
17. Mayasari Bakti AC125 Terminal Cikarang-Terminal Kalideres via (via Cibitung Raya - Tol
Jakarta - Cikampek - Tol Lingkar Dalam Jakarta - Jend. Gatot
Subroto - Letjen S. Parman - Daan Mogot)
18. Mayasari Bakti P9BC Terminal Cikarang-Terminal Kampung Rambutan (via Cibitung Raya - Tol
Jakarta-Cikampek - Tol Lingkar Luar Jakarta - Mayjen Sutoyo - Tol
Jagorawi - Pintu I TMII)

• Data Primer Angkutan Umum No.32

SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT TABEL DATA

TIM SURVEI INVENTARISASI ANGKUTAM UMUM INVENTARISASI


PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASIANGKUTAN KOTA
JALAN
DATA INVENTARISASI ANGKUTAN
No Rute 32

Tipe Kendaraan Angkutan Kota

Kapasitas Kendaraan 10 - 14 Penumpang

Kepemilikan Pribadi
Kendaraan

Nama/Jenis Operator Perorangan


Jumlah Armada 30 Dokumentasi Angkot

Umur rata-rata 18 tahun


kendaraan

Jurusan Peta Trayek

Awal Cikarang

Akhir Jatiwangi

Panjang Rute 15 km

Prosedur Dalam Trayek


Pemberangkatan

Tarif Rp15.000

Pejabat Pemberi Izin Dinas Perhubungan Bekasi Kota

Waktu perjalanan 1 jam 30 menit

• SPM Angkutan Umum


NO JENIS PELAYANAN KETERSEDIAAN KESESUAIAN

1. KEAMANAN ADA TIDAK SESUAI TIDAK


ADA SESUAI

Identifikasi kendaraan
Identita Pengemudi
s
awak
kendara Kondektur
an
Lampu penerangan
Kaca film
Lampu isyarat tanda bahaya
2. KESELAMATAN
Awak SOP
kendaraa
n
pengoperasian
kendaraan
Kompetensi
Kondisi
fisik
Sarana Peralatan
keselamatan
Fasilitas
kesehatan
Informasi
tanggap
darurat
Fasilitas
pegangan
penumpang

Prasaran berdiri
Fasilitas
a
penyimpanan
dan
pemeliharaan
kendaraan
(Pool)
3. Angkot Daya
angkut
Fasilitas
pengatur suhu
ruangan

Fasilitas
kebersihan
4. KETERJANGKAUAN
Tarif

5. KESETARAAN
Tempat duduk proritas
Ruangan tempat kursi roda
6. KETERARURAN
Informasi pelayanan
Waktu berhenti di halte
Headway
Kinerja operasional

FORMULIR WAWANCARA KEPUASAN PENGEMUDI TERHADAP PELAYANAN


ANGKUTAN UMUM
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah Anggota Keluarga
Pekerjaan/ Pendapatan
(Bulan)
Asal Perjalanan
Tujuan Perjalanan

No Aspek penilaian Ketersediaan Kesesuaian Keterangan


Ada Tidak Sesuai Tidak

Ada Sesuai
1. Sistem Pembayaran
(ongkos)
2. Kondisi kendaraan :

A. Kelengkapan surat
B. Perawatan

3. Pendidikan dan

pengalaman
berkendara
No Aspek penilaian Tidak Cukup Sesuai Keterangan

Sesuai Sesuai
1 Tarif √

2 Pelayanan √

3 Keamanan √

4 Aksesibilitas √

FORMULIR WAWANCARA KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP PELAYANAN


ANGKUTAN UMUM
Data diri :

Nama
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah Anggota Keluarga
Pekerjaan/ Pendapatan
(Bulan)
Asal Perjalanan
Tujuan Perjalanan

• SEGI KEAMANAN
Berdasarkan hasil survey, rata-rata dari Angkutan Umum No 32 telah
memenuhi SPM dan standari laik jalan yang berlaku. Hal ini dibuktikan dengan adanya
identitas kendaraan berupa stiker yang tertempel di samping angkutan, identitas awak
kendaraan yang lengkap meliputi SIM, STNK dan Uji KIR, lampu penerangan dan juga
kaca film yang telah sesuai standar.

• SEGI KESELAMATAN

Masih terdapat angkutan umum No 32 yang minim akan alat keselamatan untuk
penumpang. Dibuktikan dengan tidak adanya fasilitas Kesehatan berupa P3K dan
alat pemecah kaca palu yang tentunya dapat membahayakan penumpang
apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
• SEGI KENYAMANAN
Beberapa angkutan umum K 07 dalam kondisi yang kurang laik baik dari kenyamanan
penumpang maupun pengemudi. Dibuktikan beberapa kondisi angkutan kumuh dan
kotor serta terdapat jok mobil yang tidak sesuai. Terdapat kursi cadangan yang digunakan
karena keadaan kursi rusak. Tidak adanya fasilitas pengatur suhu ruangan dan hanya
mengandalkan ventilasi udara pada jendela mobil. Kondisi angkutan yang sudah
termakan usia dapat mengurangi pandangan penumpang terhadap kenyamanan
penumpang yang seharusnya di utamakan. Angkutan selama perjalanan dari Terminal
sampai akhir tujuan berhenti jika hanya ada penumpang yang naik dan turun selama
perjalanan.

4.2 Terminal

Kelengkapan
No. Fasilitas Foto
Ada Tidak ada

1. Jalur Kedatangan 
v

2. Jalur Keberangkatan 

Ruang tunggu penumpang,


pengantar, dan/atau
penjemput

3. v

Tempat parkir kendaraan


4. v
Kantor penyelenggara
5. Terminal v

6. Loket penjualan tiket v

7. Fasilitas peribadatan v
Tempat naik turun
penumpang
8 v

Fasilitas penyandang cacat


dan ibu hamil/menyusui

10 Pos polisi
11 Toilet v

12 Rumah makan v

Fasilitas perdagangan,
pertokoan
13 v
• SPM TERMINAL

NO JENIS PELAYANAN KETERSEDIAAN KESESUAIAN


1. KESELAMATAN ADA TIDAK SESUAI TIDAK
ADA SESUAI
a. Lajur pejalan kaki V
b. Fasilitas keselamatan jalan ˅ V
c. Jalur evakuasi V

d. Alat pemadam kebakaran ˅ V

e. Pos,fasilitas dan petugas ˅


kesehatan
f. Pos, fasilitas dan ˅
petugas pemeriksa
kelaikan kendaraan
umum
g. Fasilitas perbaikan ˅
ringan
kendaraan umum
h. Informasi fasilitas ˅
keselamatan
i. Informasi fasilitas ˅
Kesehatan
j. Informasi fasilitas ˅
pemeriksaan dan
perbaikan ringan
kendaraan bermotor
2. KEAMANAN

a. Fasilitas keamanan ˅

b. Media pengaduan ˅ ˅
gangguan keamanan
c. Petugas keamanan ˅ ˅

3 KEHANDALAN /
KETERATURAN
a. Jadwal kedatangan dan ˅
keberangkatan
b. Jadwal kendaraan umum ˅
dalam trayek dan
kendaraan umum tidak
dalam trayek
c. Loket penjualantiket ˅ ˅

d. Kantor penyelenggara ˅ ˅
terminal dan system
informasi manajemen
terminal
e. Petugas operasional ˅ ˅
terminal
4. KENYAMANAN

a. Ruang tunggu ˅ ˅

b. Toilet ˅ V

c. Fasilitas peribadatan ˅ V

d. Ruang terbuka hijau V

e. Rumah makan ˅ ˅

f. Fasilitas dan petugas ˅ ˅


kebersihan
g. Fasilitas istirahat ˅ ˅
awak kendaraan
h. Area merokok ˅ ˅

i. Drainase ˅ ˅

j. Lampu penerangan ˅ ˅
ruangan
5. KEMUDAHAN /

a. Letak jalur ˅ ˅
KETERJANGKAUAN
pemberangkatan
b. Letak jalur kedatangan ˅ ˅

c. Informasi pelayanan V
(letak strategis dan
mudah dibaca)
d. Informasi angkutan V
lanjutan
e. Informasi gangguan V
perjalanan mobil bus
f. Tempat penitipan barang V

g. Fasilitas pengisian V
baterai
(charging
h. corner)
Tempa naik/turun ˅
penumpang dengan
tinggi platform sama
dengan
i. tinggi
Tempat lantai
parkir bus
kendaraan ˅
umum dan kendaraan
pribadi
6. KESETARAAN

a. Fasilitas penyandang ˅
cacat
b. Ruang ibu menyusui V
• Segi Keselamatan
Terminal Cikarang merupakan terminal tipe B salah satu terminal yang ada di Kabupaten
Bekasi,Secara Keseluruhan terminal ini menyelenggarakan operasinya terminal sesuai
dengan SPM yang berlaku namun tidak tersedianya fasilitas jalur evakuasi dan
pemeriksaan kelaikan kendaraan.

• Segi Keamanan, Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang
berlaku, masih dikatakan belum memadai karena tidak adanya pos pengamanan dan pos
polisi, hanya ada kantor penyelenggaraan urusan terminal.

• Segi Keteraturan dan Kehandalan


Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang berlaku seperti
informasi jadwal keberangkatan dan loket penjualan tiket yang memudahkan penumpang.
• Segi Kenyamanan
Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang berlaku seperti
Fasilitas ruang tunggu, toilet, maupun tempat peribadatan dalam kondisi yang kurang
terawat. Dan tersedianya fasilitas tambahan seperti ruang terbuka hijau serta area
merokok bagi penumpang bus, hal ini dikarenakan di Terminal Cikarang ini sedang
dilakukan renovasi yang cukup menganggu kenyamanan para penumpang.

• Segi Kemudahan dan Keterjangkauan

Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang berlaku seperti
Jalur pemberangkatan dan kedatangan serta informasi pelayanan agar penumpang tidak
kebingungan saat ingin menaiki bus yang dituju

• Segi Kesetaraan

Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM namun belum terdapat
fasilitas khusus bagi penyandang disitabilitas
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Melalui survei dan Analisa mengenai angkutan umum yang ada di Terminal Cikarang,
terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Banyak pengemudi yang mengeluh karena sedikitnya penumpang karena kalah bersaing
dengan angkutan online yang ada.
2. Waktu beroperasi angkutan yaitu mulai pada pukul 05.00 s/d 19.00 WIB
3. Fasilitas yang tersedia masih kurang lengkap serta kondisi fasilitas yang adapun masih belum
berfungsi dengan baik.

5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap operasional trayek angkutan umum adalah
sebagai berikut :
1. Melengkapi fasilitas terminal sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum yang ada di
terminal.
2. Melakukan sosialisasi tentang angkutan umum kepada Masyarakat untuk meningkatkan
penggunaan angkutan umum daripada kendaraan pribadi.
3. Memberikan sanksi bagi oknum pengemudi yang melanggar aturan.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai