OLEH :
ANDREZA HERSAN ABDILLAH : 2202037
ANGGITA CAHYADEWI PRIYANTO : 2202042
FARIKHA AHYANI PUTRI : 2202106
GERRY BIMO SETIADI : 2202121
NANDI PRATAMA : 2202252
SAMUEL NEHEMIA SIANTURI : 2202319
DOSEN PENGAMPU :
DEDE AMIRUDIN, S.S.T.(TD)
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan suatu negara dengan Pembangunan di berbagai bidang terutama di
bidang transportasi serta zaman yang semakin modern maka peranan transportasi menjadi
suatu hal yang sangat penting. Perkembangan Pembangunan di bidang transportasi suatu negara
mencerminkan majunya Pembangunan dan tingginya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut,
ini disebabkan oleh sifat dan karakter manusia yang cenderung aktif dan dinamis. Di samping itu
transportasi juga mempunyai arti yang sangat penting dalam menunjang Pembangunan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah.
Permasalahan transportasi yang sering terjadi biasanya terdapat pada setiap
persimpangannya dan pada titik tertentu yang dapat menimbulkan konflik dan menyebabkan
permasalahan-permasalahan yang merugikan misalnya kemacetan, pemborosan bahan bakar
dan waktu serta terjadinya kecelakaan yang akhirnya dapat menghambat pergerakan lalu lintas
yang akan melintas pada daerah tersebut.
Oleh karena itu kami sebagi taruna/i Politeknik Transportasi Darat Indonesia- STTD harus
dapat mempraktikkan dan mengerti ilmu yang kami dapatkan di kelas dengan perkembangan
yang dimaksud serta mengetahui kondisi riil di lapangan dan mempunyai data-data yang up to
date sebagai penunjang proses belajar mengajar khususnya di dalam mata kuliah karakteristik
survey angkutan umum yang nantinya diharapkan dapat mengaplikasikan di dalam kehidupan
nyata.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud survei inventarisasi angkutan umum ini dilakukan adalah :
1. Untuk mengetahui karakteristik sarana maupun prasarana angkutan umum, dan
2. Untuk mengetahui kondisi baik sarana maupun prasarana angkutan umum yang ada
di suatu daerah.
Tujuan dari survei inventarisasi angkutan umum ini adalah untuk menunjang
pelaksanaan survey angkutan umum selanjutnya.
• Untuk survei inventarisasi angkutan umum saya mengambil tempat di Terminal Tipe
B Cikarang.
• Untuk survei inventarisasi angkutan umum mengamati mengenai terminal, trayek
angkutan umum, dan data angkutan umum.
• Untuk survei inventarisasi berdasarkan data yang diperoleh dengan melakukan
pengamatan langsung di Terminal Cikarang.
BAB II
METODOLOGI SURVEI
Jumlah penduduk Cikarang mencapai 1.791.250 jiwa (BPS, 2015). Tiap kilometer
rata-rata dihuni oleh 7.347 jiwa, dan Kecamatan Cikarang Utara menduduki daerah
terpadat dengan jumlah penduduk 6.205 jiwa/km 2. Jumlah penduduk terbanyak adalah
kelompok umur produktif (15-64) dengan rasio ketergantungan sebesar 36,41% (tiap 100
orang penduduk usia produktif harus menanggung 36 orang penduduk non produktif)
(BPS, 2015a).
Kepemilikan Pribadi
Kendaraan
Awal Cikarang
Akhir Jatiwangi
Panjang Rute 15 km
Tarif Rp15.000
Identifikasi kendaraan
Identita Pengemudi
s
awak
kendara Kondektur
an
Lampu penerangan
Kaca film
Lampu isyarat tanda bahaya
2. KESELAMATAN
Awak SOP
kendaraa
n
pengoperasian
kendaraan
Kompetensi
Kondisi
fisik
Sarana Peralatan
keselamatan
Fasilitas
kesehatan
Informasi
tanggap
darurat
Fasilitas
pegangan
penumpang
Prasaran berdiri
Fasilitas
a
penyimpanan
dan
pemeliharaan
kendaraan
(Pool)
3. Angkot Daya
angkut
Fasilitas
pengatur suhu
ruangan
Fasilitas
kebersihan
4. KETERJANGKAUAN
Tarif
5. KESETARAAN
Tempat duduk proritas
Ruangan tempat kursi roda
6. KETERARURAN
Informasi pelayanan
Waktu berhenti di halte
Headway
Kinerja operasional
Ada Sesuai
1. Sistem Pembayaran
(ongkos)
2. Kondisi kendaraan :
A. Kelengkapan surat
B. Perawatan
3. Pendidikan dan
pengalaman
berkendara
No Aspek penilaian Tidak Cukup Sesuai Keterangan
Sesuai Sesuai
1 Tarif √
2 Pelayanan √
3 Keamanan √
4 Aksesibilitas √
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah Anggota Keluarga
Pekerjaan/ Pendapatan
(Bulan)
Asal Perjalanan
Tujuan Perjalanan
• SEGI KEAMANAN
Berdasarkan hasil survey, rata-rata dari Angkutan Umum No 32 telah
memenuhi SPM dan standari laik jalan yang berlaku. Hal ini dibuktikan dengan adanya
identitas kendaraan berupa stiker yang tertempel di samping angkutan, identitas awak
kendaraan yang lengkap meliputi SIM, STNK dan Uji KIR, lampu penerangan dan juga
kaca film yang telah sesuai standar.
• SEGI KESELAMATAN
Masih terdapat angkutan umum No 32 yang minim akan alat keselamatan untuk
penumpang. Dibuktikan dengan tidak adanya fasilitas Kesehatan berupa P3K dan
alat pemecah kaca palu yang tentunya dapat membahayakan penumpang
apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.
• SEGI KENYAMANAN
Beberapa angkutan umum K 07 dalam kondisi yang kurang laik baik dari kenyamanan
penumpang maupun pengemudi. Dibuktikan beberapa kondisi angkutan kumuh dan
kotor serta terdapat jok mobil yang tidak sesuai. Terdapat kursi cadangan yang digunakan
karena keadaan kursi rusak. Tidak adanya fasilitas pengatur suhu ruangan dan hanya
mengandalkan ventilasi udara pada jendela mobil. Kondisi angkutan yang sudah
termakan usia dapat mengurangi pandangan penumpang terhadap kenyamanan
penumpang yang seharusnya di utamakan. Angkutan selama perjalanan dari Terminal
sampai akhir tujuan berhenti jika hanya ada penumpang yang naik dan turun selama
perjalanan.
4.2 Terminal
Kelengkapan
No. Fasilitas Foto
Ada Tidak ada
1. Jalur Kedatangan
v
2. Jalur Keberangkatan
3. v
7. Fasilitas peribadatan v
Tempat naik turun
penumpang
8 v
10 Pos polisi
11 Toilet v
12 Rumah makan v
Fasilitas perdagangan,
pertokoan
13 v
• SPM TERMINAL
a. Fasilitas keamanan ˅
b. Media pengaduan ˅ ˅
gangguan keamanan
c. Petugas keamanan ˅ ˅
3 KEHANDALAN /
KETERATURAN
a. Jadwal kedatangan dan ˅
keberangkatan
b. Jadwal kendaraan umum ˅
dalam trayek dan
kendaraan umum tidak
dalam trayek
c. Loket penjualantiket ˅ ˅
d. Kantor penyelenggara ˅ ˅
terminal dan system
informasi manajemen
terminal
e. Petugas operasional ˅ ˅
terminal
4. KENYAMANAN
a. Ruang tunggu ˅ ˅
b. Toilet ˅ V
c. Fasilitas peribadatan ˅ V
e. Rumah makan ˅ ˅
i. Drainase ˅ ˅
j. Lampu penerangan ˅ ˅
ruangan
5. KEMUDAHAN /
a. Letak jalur ˅ ˅
KETERJANGKAUAN
pemberangkatan
b. Letak jalur kedatangan ˅ ˅
c. Informasi pelayanan V
(letak strategis dan
mudah dibaca)
d. Informasi angkutan V
lanjutan
e. Informasi gangguan V
perjalanan mobil bus
f. Tempat penitipan barang V
g. Fasilitas pengisian V
baterai
(charging
h. corner)
Tempa naik/turun ˅
penumpang dengan
tinggi platform sama
dengan
i. tinggi
Tempat lantai
parkir bus
kendaraan ˅
umum dan kendaraan
pribadi
6. KESETARAAN
a. Fasilitas penyandang ˅
cacat
b. Ruang ibu menyusui V
• Segi Keselamatan
Terminal Cikarang merupakan terminal tipe B salah satu terminal yang ada di Kabupaten
Bekasi,Secara Keseluruhan terminal ini menyelenggarakan operasinya terminal sesuai
dengan SPM yang berlaku namun tidak tersedianya fasilitas jalur evakuasi dan
pemeriksaan kelaikan kendaraan.
• Segi Keamanan, Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang
berlaku, masih dikatakan belum memadai karena tidak adanya pos pengamanan dan pos
polisi, hanya ada kantor penyelenggaraan urusan terminal.
Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM yang berlaku seperti
Jalur pemberangkatan dan kedatangan serta informasi pelayanan agar penumpang tidak
kebingungan saat ingin menaiki bus yang dituju
• Segi Kesetaraan
Secara keseluruhan Terminal Cikarang telah sesuai dengan SPM namun belum terdapat
fasilitas khusus bagi penyandang disitabilitas
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Melalui survei dan Analisa mengenai angkutan umum yang ada di Terminal Cikarang,
terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Banyak pengemudi yang mengeluh karena sedikitnya penumpang karena kalah bersaing
dengan angkutan online yang ada.
2. Waktu beroperasi angkutan yaitu mulai pada pukul 05.00 s/d 19.00 WIB
3. Fasilitas yang tersedia masih kurang lengkap serta kondisi fasilitas yang adapun masih belum
berfungsi dengan baik.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan terhadap operasional trayek angkutan umum adalah
sebagai berikut :
1. Melengkapi fasilitas terminal sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum yang ada di
terminal.
2. Melakukan sosialisasi tentang angkutan umum kepada Masyarakat untuk meningkatkan
penggunaan angkutan umum daripada kendaraan pribadi.
3. Memberikan sanksi bagi oknum pengemudi yang melanggar aturan.
LAMPIRAN