LATAR BELAKANG
Kabupaten Gianyar memiliki posisi yang sangat potensial dan
strategis, di mana wilayahnya merupakan lintasan ekonomi dan
perdagangan baik antar kabupaten maupun antar propinsi. Selain
itu Kabupaten Gianyar juga memiliki predikat sebagai kota seni
yang menjadikan salah satu aset penting Propinsi Bali di bidang
kepariwisataan.
Namun
Kabupaten
Gianyar
belum
diimbangi
angkutan
umum.
Berdasarkan
data
kepemilikan
sebagai
akibat
keterbatasan
penyediaan
lahan,
PERMASALAHAN
Pengoperasian angkutan umum di Kabupaten Gianyar mengalami situasi
dan kondisi yang tidak menguntungkan, baik dari sisi operator maupun
dari pengguna jasa angkutan umum (penumpang). Sebagai akibatnya,
sistem angkutan umum menawarkan pelayanan yang sangat marginal
kepada penumpang. Dalam pengoperasian angkutan umumnya hampir
tidak
ada
tuntutan
kualitas
dan
kuantitas
pelayanan
dari
pihak
pemerintah, sehingga tidak ada jaminan yang pasti bagi pengguna jasa
angkutan umum (penumpang) untuk mendapatkan pelayanan sesuai
dengan yang diinginkan. Perencanaan, pengoperasian dan pemantauan
trayek masih kurang optimal dan banyak terjadi penyimpangan atas
pengaturan pelayanan angkutan umum terutama di terminal dan di
sepanjang lintasan trayek. Banyaknya rute trayek yang telah mati
merupakan akibat dari minimnya jumlah penumpang yang kini tingkat
ekonominya semakin tinggi sehingga banyak rumah tangga yang memiliki
lebih dari satu kendaraan pribadi.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang digunakan dalam penyusunan laporan ini hanya
dibatasi pada satu lingkup Kabupaten Gianyar yang terdiri dari 7
kecamatan, dimana CBD (Central Bussines District) di bagi menjadi 3
yaitu Gianyar, Ubud dan Sukawati.
setiap
membuktikan
bulan
bahwa
harus
dilaporkan
secara
tidak
ke
POLRES
langsung
Gianyar.
aparat
Hal
ini
kepolisian
di
dilaksanakan
banyak
terdapat
kendaraan
yang
mengalami
kerusakan. Hal ini disebabkan karena perawatan yang kurang baik, sikap
pengemudi yang mengemudikan kendaraannya tidak sesuai dengan
aturan dan
kendaraan.
B. KONDIDI JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM
Sistem angkutan pedesaan di Kabupaten Gianyar dilayani oleh jenis mobil
penumpang umum dengan operator Organda di mana untuk kepemilikan
kendaraan adalah perorangan. Jaringan trayek yang ada di wilayah studi
Kabupaten Gianyar
3) Pangkalan ojek
Peta
jaringan
trayek
angkutan
umum
(Dinas
karakteristik
dan
kondisi
sarana
maupun
dilakukan
juga
inventarisasi
terhadap
pangkalan-
4) Pelaksanaan Survai
Mengamati, mencatat, pengambilan gambar dan melakukan
wawancara kepada petugas, pengguna angkutan umum maupun
terhadap pengemudi.
a.
Survai Statis di dalam terminal dan di ruas jalan
1) Maksud dan Tujuan
Menilai dan menganalisis kinerja setiap pelayanan angkutan
dengan rute tetap, menilai apakah jumlah armada yang beroperasi
sesuai izin atau tidak, serta mengetahui headway antar kendaraan
yang satu dengan kendaraan lainnya.
3)
Target Data
Pelaksanaan survai
Surveyor mengambil posisi pada terminal/pangkalan yang
selanjutnya surveyor mengamati dan mencatat hal hal yang
tercantum di dalam formulir.
b.
Survai Dinamis (On Bus Survey)
1) Maksud dan Tujuan
Mengetahui jumlah penumpang yang diangkut pada trayek
tertentu, mengetahui waktu perjalanan, dan mengetahui
produktifitas ruas pada setiap trayek.
2) Target Data
masuk
dan
keluar
penumpang),
dan
mencatat
jam
perjalanan
untuk setiap trayek dan moda lain yang digunakan sebelum dan
sesudahnya.
2) Target Data
Tanda nomor
kendaraan,
kode
dan
nama
trayek,
jam
Lokasi Survai
5) Pelaksanaan Survai
Dilakukan bersama-sama dengan survai dinamis, yaitu
dengan mewawancarai beberapa (sampel) penumpang yang ada
dalam kendaraan dengan pertanyaan yang telah disediakan dalam
formulir survai.
E.
1)
Survai
bertujuan
untuk
mengumpulkan
data-data
yang
secara
keseluruhan
mengenai
jumlah
armada
yang
Metodologi Survai
Melakukan pendataan untuk semua pelayanan angkutan
umum dengan rute tetap dan teratur yang beroperasi di wilayah
penelitian, beserta jumlah armada yang sesuai dengan izin dan
jumlah armada yang beroperasi. Kemudian dapat dihasilkan data data sebagai berikut :
a.
h.
Tarif
i. Pejabat pemberi izin
jaringan
trayek
dan
kinerja
operasional
dari
setiap
TRAYEK
Jenis Pelayanan
Gianyar-Tampak Siring
Angdes
Gianyar-Ubud-Payangan
Angdes
Gianyar-Ubud-Tegallalang
Angdes
Gianyar-Petak
Angdes
Sukawati-Ketewel
Angdes
Gianyar-Bangli
AKDP
Batubulan-Amlapura
AKDP
Batubulan-Singaraja
AKDP
Gilimanuk-Padang Bai
AKDP
b. Kecepatan Rata-Rata
Merupakan kecepatan rata-rata kendaraan saat melewati
ruas
yang telah ditentukan. Kecepatan diperoleh dari panjang rute dan waktu
tempuh perjalanan tiap rute.
Formula yang digunakan :
S
S = V X T
V=
Keterangan :
S
: jarak (km)
V : kecepatan (km/jam)
: waktu (jam)
2.Survai Statis
a. Frekuensi
Nilai frekuensi diperoleh dari banyaknya jumlah kendaraan pada setiap
rute yang melewati titik survai yang telah ditentukan pada satuan waktu
tertentu, dalam hal ini frekuensi dihitung untuk setiap jamnya.
60
F =
Headway
b. Faktor Muat
Faktor muat merupakan perbandingan antara jumlah penumpang yang
berada di dalam kendaraan dengan kapasitas kendaraan dalam bentuk
persentase.
Jumlah kendaraan
menurut izin
Sumber : STP 3 : Catatan Briefing Angkutan Umum II
menganalisa
data
yaitu
menghitung
persentase
tingkat
Jumlah
Tidak
Wawanca
Pindah
ra
(orang
TOTAL
PINDAH
PERPINDAHAN
TRAYEK
(%)
1
>2
2x
Orang
14
27.30%
13
25%
25
25
50%
41
18%
50
50
50
43
32
30
7
9
12
0
9
8
0
0
0
7
18
20
14%
18.20%
40.00%
Amlapura
Batu Bulan-
50
10
40
40
80%
Singaraja
Gilimanuk-Padang
50
20
25
45
90%
(orang)
Gianyar-Tampak
50
36
Siring
Gianyar-Ubud-
50
37
13
Payangan
Gianyar-Ubud-
50
25
Tegallalang
Gianyar-Bitra-
50
Petak
Sukawati-Ketewel
Gianyar-Bangli
Batu Bulan-
Bai
Team PKL Kabupaten Gianyar 2007
Panjang
Ruas
Overlap
Berhimpit
(%)
Wilayah
Pelayana
Studi
18.1
18.1
4.5
24.86%
Gianyar-Ubud-Payangan
28.4
Gianyar-Ubud-Tegallalang
23
Gianyar-Bitra-Petak
15.3
Sukawati-Ketewel
4.4
Gianyar-Bangli
4.6
Batu Bulan-Amlapura
29.1
Batu Bulan-Singaraja
27.3
Gilimanuk-Padang Bai
29.1
Team PKL Kabupaten Gianyar 2007
28.4
23
15.3
4.4
11
80
144
159
11.1
11.1
2.5
1.2
4.6
29.1
5.4
29.1
39.08%
48.26%
16.34%
27.27%
100.00%
100.00%
19.78%
100.00%
(km)
Gianyar-Tampak Siring
a. Frekuensi
Frekuensi
yang
diharapkan
oleh
penumpang
adalah
tinggi
rata-rata
menit).
Setiap
pelayanan
yang
mempunyai
lebih bukan
merupakan masalah.
b. Faktor Muat
Faktor muat yang rendah menguntungkan bagi penumpang
karena hal itu menunjukkan bahwa selalu tersedia tempat duduk. Faktor
muat (dinamis) yang melebihi 90 % pada jam sibuk menandakan bahwa
pertumbuhan permintaan yang terjadi akan melewati batas kapasitas
yang tersedia untuk trayek tersebut. Oleh karena itu trayek trayek yang
faktor muatnya kurang dari 90 % pada jam sibuk dari sudut pandang
penumpang bukan merupakan trayek yang bermasalah.
c. Tingkat Perpindahan
Jika penumpang harus melakukan perpindahan toleransi perpindahan
yang dapat diterima adalah 50 %. Sebab diatas angka tersebut berarti
penumpang lebih banyak berpindah yang mengakibatkan keseluruhan
waktu perjalanan dan biaya yang harus dikeluarkannya pun bertambah.
Kriteria Jumlah Pergantian Moda
Kriteria
Ukuran
Rata rata
0 1 kali
Maksimum
2 kali
Sumber : Buku Menuju Lalin dan Angkutan Jalan Yang Tertib
d. Umur Rata-rata Kendaraan
Umur kendaraan dapat dipakai sebagai indikator kualitas pelayanan.
Kendaraan mempunyai umur ekonomis yaitu 5 tahun, maka trayek yang
mempunyai armada kendaraan berumur 5 tahun ke bawah bukan trayek
yang bermasalah karena diukur dari segi kenyamanan penumpang.
2)
yang
permintaannnya
stabil
sepanjang
hari
dimana
tidak
dipengaruhi oleh waktu sibuk maupun waktu di luar sibuk dianggap lebih
menguntungkan.
c. Pendapatan Per Penumpang Per Kilometer
Keuntungan yang diperoleh operator juga dapat dihitung dari pendapatan
yang diperoleh tiap penumpang
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia-Nya, makalah yang berjudul Profil dan
Kinerja Angkutan Umum di Kabupaten Gianyar ini dapat selesai
pada waktunya. Makalah ini merupakan ringkasan atau penjelasan
singkat yang diambil dari data praktek kerja lapangan di Kabupaten
Gianyar.
Tidak lupa kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terkait dalam pengerjaan makalah ini. Ucapan
terimakasih ini kami tujukan kepada :
1.Bapak Wido Rismono selaku dosen pembimbing dalam dalam
mata kuliah Manajemen angkutan umum
2.Rekan-rekan kelas 3A atas dukungan serta motivasinya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan di dalam makalah ini. Oleh karenanya,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami butuhkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta sebagai
referensi untuk perencanaan angkutan umum di masa mendatang.
Penulis
Disusun Oleh :
1. NI MADE SRI BUDI UTAMI (14.01.018)
2. RIDA ZAKIYAH (14.01.022)
3. BIMA WILI ANTO (14.01.006)
4. MAULANA RIZQI RAMDHAN (14.01.016)
5. ADIB PRIYA MAHENDRA (14.01.003)
6. TIO AFIF MARWAN (14.01.027)
Dosen Pembimbing :
WIDO RISMONO