Anda di halaman 1dari 28

SISTEM TRANSPORTASI

Materi XI
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Dosen Pengampu :
Dr. Datep Purwa Saputra, S. Sos, MM.

Institut Transportasi dan Logistik


Trisakti
Pascasarjana
2022
Sasaran
Kemampuan akhir Materi
yang diharapkan Pembelajaran

Mahasiswa memahami dan Lalu Lintas dan Angkutan


menjelaskan mengenai lalu Jalan
lintas dan jalan raya sesuai • Pengertian Angkutan
dgn perundang-undangan Bermotor dan Jalan
Raya
• Penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan
Jalan
• Asas dan Tujuan
• Jalan Toll
• Terminal
• BRT dan Angkutan
Pedesaan
• Rambu Lalu Lintas ,
Data Kecelakaan Lalu
Lintas, dan Budaya
Tertib Lalu Lintas
Dasar Hukum Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
 UUD 1945 Pasal 5 ayat 1, serta Pasal 20 ayat 1 dan 2
 UU No. 38 / 2004 tentang Jalan
 UU No. 22 / 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
 PP No. 30 / 2001 tentang Penyelenggaraan Bidang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
 PP No. 15 / 2005 tentang Jalan Tol
 PP No. 36 / 2006 tentang Jalan
 PP No. 32 / 2011 tentang Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
 PP No. 79 / 2017 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
 Permenhub No. 13 / 2014 tentang Rambu Lalu Lintas
 Permenhub No. 49 / 2014 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu
Lintas
 Vienna Convention on Road Traffic 1968
Definisi Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan (UU No. 22 / 2009)
 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang
terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan,
Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.
 Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas
Jalan.
 Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah serangkaian Simpul
dan/atau ruang kegiatan yang saling terhubungkan untuk
penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
 Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi pergantian
antarmoda dan intermoda yang berupa terminal, stasiun kereta api,
pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau, dan / atau bandar
udara.
Pengertian Angkutan Bermotor
(Gunawan : 2015)
 Angkutan Bermotor adalah moda transportasi yang
menggunakan kendaraan bermotor sebagai fasilitas
operasinya yang bergerak di jalan raya.
 Ciri khusus angkutan motor atau jalan raya ini adalah
melayani jasa angkutan door to door service.
 Pengoperasian kendaraan bermotor terbatas untuk
muatan yang beratnya adalah sekitar 3 – 15 ton, jarak
yg ekonomis sekitar 250 km. Diatas batas-batas
tesebut, penggunaan kendaraan bermotor kurang
ekonomis.
Penyelenggaraan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
(1) Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam kegiatan pelayanan
langsung kepada masyarakat dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, badan
hukum, dan/atau masyarakat.
(2) Penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh Pemerintah dilaksanakan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi masing-masing meliputi:
 urusan pemerintahan di bidang Jalan, oleh kementerian negara yang
bertanggung jawab di bidang Jalan;
 urusan pemerintahan di bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang sarana dan
Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
 urusan pemerintahan di bidang pengembangan industri Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang
industri;
 urusan pemerintahan di bidang pengembangan teknologi Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, oleh kementerian negara yang bertanggung jawab di bidang
pengembangan teknologi; dan
 urusan pemerintahan di bidang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor
dan Pengemudi, Penegakan Hukum, Operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas, serta pendidikan berlalu lintas, oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Asas dan Tujuan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
Tujuan
Asas 1. terwujudnya pelayanan Lalu Lintas
1. Transparan dan Angkutan Jalan yang aman,
2. Partisipatif selamat, tertib, lancar, dan terpadu
3. Bermanfaat dengan moda angkutan lain untuk
4. Mandiri mendorong perekonomian nasional,
memajukan kesejahteraan umum,
5. Berkelanjutan memperkukuh persatuan dan
6. Akuntabel kesatuan bangsa, serta mampu
7. Terpadu menjunjung tinggi martabat bangsa;
8. Seimbang 2. terwujudnya etika berlalu lintas dan
9. Efektif dan budaya bangsa; dan
3. terwujudnya penegakan hukum dan
Efisien kepastian hukum bagi masyarakat.
Jaringan Trayek dan Kebutuhan
Kendaraan Bermotor
 Jaringan Trayek lintas batas negara;
 Jaringan Trayek antarkota antarprovinsi;
 Jaringan Trayek antarkota dalam provinsi;
 Jaringan Trayek perkotaan; dan
 Jaringan Trayek pedesaan.
Pertumbuhan Kendaraan
Bermotor (BPS : 2020)

Tahun 2020
 Mobil Penumpang : 15,8 juta unit
 Mobil Bis : 233,42 ribu unit
 Mobil Barang : 5,01 juta unit
 Sepeda Motor : 115,29 juta unit
Jumlah : 136,32 juta unit`
Dokumen Angkutan Barang dan Orang
dengan Kendaraan Bermotor Umum
Dokumen Angkutan Orang
 Tiket Penumpang
a. Nomor tempat duduk
b. Nama penumpang dan Nama pengangkut
c. Tanggal Penerbitan
d. Nomor keberangkatan
 Tanda Pengenal (KTP, KTA, Paspor)

Dokumen Angkutan Barang


 Bagasi
a. Nomor
b. Tanda pengenal bagasi
c. Kode tempat pemberangkatan dan berat bagasi
 Manifes
a. Nama dan Alamat Perusahaan
b. Identitas Kendaraan
c. Identitas Penumpang (Nama, Umur, Jenis Kelamin, dan Alamat)
Jalan Raya (Gunawan : 2015)
1. Jalan Arteri
Melayani angkutan utama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan, dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
 Perjalanan jarak jauh
 Kecepatan rata-rata tinggi
 Jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien
2. Jalan Kolektor
Melayani angkutan penumpang, cabang dari pedalaman ke pusat kegiatan,
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Perjalanan jarak sedang
 Kecepatan rata-rata sedang
 Jumlah jalan masuk dibatasi
3. Jalan Lokal
Melayani angkutan setempat, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Perjalanan jarak dekat
 Kecepatan rata-rata rendah
 Jumlah jalan masuk tidak dibatasi
Pembinaan Jalan Raya
1. Jalan Umum
Jalan yang diperuntukkan pada kepentingan lalu-lintas umum. Jalan yang dibina
oleh pusat disebut Jalan Negara. Jalan yang dibina oleh Pemda Tk. I disebut
Jalan Daerah atau Jalan Provinsi. Jalan yang dibina oleh Pemda Tk. II disebut
Jalan Kabupaten. Jalan yang dibina oleh Lurah disebut Jalan Desa
2. Jalan Khusus
Jalan yang diperuntukkan untuk kepentingan tertentu, serta dibina oleh badan
hukum atau instansi tertentu, seperti:
 Jalan pengairan;
 Jalan perkebunan;
 Jalan kehutanan;
 Jalan kompleks;
 Jalan pelabuhan, dll.
Dilihat dari sudut perusahaan angkutan, jaringan jalan dibedakan atas trunk road
/ line (jalur utama) dan feeder road / line (jalur pengumpan)
Pemeliharaan Jaringan Jalan Raya

Hal tersebut dapat dilakukan dengan tiga cara


atau kombinasi, yaitu:
 Dengan sistem pajak umum;
 Dengan sistem pajak pemakai, seperti pajak
BBM, biaya registrasi kendaraan, biaya balik
nama kendaraan, dll.;
 Dengan sistem tools yang dikenakan atas
pemakaian jalan raya tertentu (Jalan Toll)
Sumber dan Jalur Pembiayaan Jalan
di Indonesia (Siregar : 2014)
Penjualan Penerimaan Dana
Penerimaan Penerimaan
Obligasi dan Daerah Tk. II Sektor
Negara Daerah Tk. I
Penerimaan (Kabupaten) Lain
(Provinsi)
Tol Pinjaman
Luar Negeri

APBD APBD
APBN
Prov. Kab.

Inpres
Jalan
Inpres Inpres
Tk. I Tk. II

Jalan Jalan Jalan Jalan


Tol Arteri Kolektor Lokal
Jalan Toll di Indonesia
(Gunawan : 2014)
Jalan Toll di Indonesia dilaksanakan oleh BUMN, yaitu PT. Jasa Marga,
yang berfungsi untuk pembangunan dan perluasan jalan tol, serta
penyelenggaraan operasinya, pengaturan pemakaian, pengamanan jalan,
dll. Jalan Toll pertama dibangun tahun 1976 (Jalan Toll Jagorawi)

Alasan-alasan dibangunnya jalan tol,


antara lain:
1. Keterbatasan dana pemerintah
untuk membangun jalan raya yang
mengimbangi kepadatan dan
kemajuan teknologi kendaraan;
2. Menciptakan kesempatan kerja;
3. Mengurangi kongesti atau
kemacetan lalu lintas
Tujuan dan Manfaat
Penyelenggaraan Jalan Tol
MANFAAT
TUJUAN
1. Pembangunan jalan tol akan
1. Memperlancar lalu lintas di
berpengaruh pada
daerah yang telah
perkembangan wilayah &
berkembang.
peningkatan ekonomi.
2. Meningkatkan pelayanan
2. Meningkatkan mobilitas dan
distribusi barang dan jasa guna
aksesibilitas orang dan barang.
menunjang pertumbuhan
3. Pengguna jalan tol akan
ekonomi.
mendapatkan keuntungan
3. Meningkatkan pemerataan
berupa penghematan biaya
hasil pembangunan dan
operasi kendaraan (BOK) dan
keadilan.
waktudibanding apabila
4. Meringankan beban dana
melewati jalan non tol.
Pemerintah melalui partisipasi
4. Badan Usaha mendapatkan
pengguna jalan.
pengembalian investasi melalui
pendapatan tol yang tergantung
pada kepastian tarif tol..
Pertumbuhan Jalan Tol di Indonesia
Tahun 2020
Jalan Toll High Standart Multi Lane
Highway di Berbagai Negara
Tahun
No Negara Pengelola
Pembangunan
1. Amerika Serikat 1940 The National System of Interstate and
Defence Highway (Negara)
2. Jepang 1954 The Japan Highway Public Corporation
(Negara – Swasta)
3. Perancis 1960 Negara - Swasta
4. Spanyol 1980 Autopista del Meditervano (Negara –
Swasta)
5. Italia 1960 Autostrade (Negara – Swasta)
6. Venezuela 1950 Negara
7. Filipina 1967 The Construction and Development
Corporation of the Phillipines (Negara –
Swasta)
Waktu Perjalanan (Running Time)
Efisiensi dari pelayanan angkutan umum jalan raya adalah suatu fungsi
dari banyak faktor, antara lain waktu berpergian (journey time). Salah
satu unsur dari waktu berpergian adalah waktu perjalanan (running
time).
Faktor yang mempengaruhi kecepatan kecepatan rata-rata kendaraan:
1. Jarak pemberhentian bus;
2. Jumlah penumpang per trip;
3. Waktu naik dan turun rata-rata per penumpang;
4. Keadaan jalan;
5. Perilaku pengemudi;
6. Banyaknya tanjakan;
7. Kemacetan lalu lintas, dll.
Pengertian dan Fungsi Terminal
(Adisasmita : 2014)
 Terminal penumpang adalah tempat berkumpulnya para penumpang
yang akan berpergian dengan mengunakan bus atau para penumpang
yang datang dan dapat pula merupakan tempat persinggahan.
 Terminal penumpang yang memenuhi persyaratan dilengkapi dengan
tempat istirahat (rest) untuk penumpang dan pengantarnya
(refreshment and personal comfort) serta tersedia pula tempat untuk
melayani perbaikan dan pemeliharaan kendaraan (service and
maintenance of vehicle).
 Untuk terminal angkutan barang, diperlukan fasilitas dan sarana
untuk akumulasi muatan yang akan dikirim keluar dan datang masuk.
Fasilitas tersebut meliputi penyediaan alat-alat untuk mengerjakan
pemuatan dan pembongkaran berbagai jenis dan volume barang
muatan yang melewati terminal tersebut.
Bus Rapid Transit (BRT)
Angkutan Cepat Bus (BRT) adalah
sistem transit massal berbasis bus
yang memberikan mobilitas cepat,
nyaman, dan berbiaya rendah dalam
pelayanannya sebagai angkutan dalam
perkotaan.
TransJakarta adalah sistem
transportasi Bus Rapid Transit (BRT)
pertama di Asia Tenggara, yang
beroperasi sejak tahun 2004 di
Jakarta. Sistem ini didesain
berdasarkan sistem TransMilenio di
Bogota, Kolombia.
Sudah ada 10 kota di Indonesia yg
sudah mengembangkan BRT.
Angkutan Desa
Angkutan pedesaan merupakan salah satu sarana transportasi umum
yang penting untuk mendukung aktifitas dan mobilitas penduduk, serta
mempercepat pemerataan hasil pembangunan terutama pada daerah-
daerah pinggiran maupun penggerak aktifitas bagi masyarakat pada
suatu daerah atau kota.

TEMPO.CO, Semarang - Pemerintah daerah diminta berpihak kepada angkutan


pedesaan, karena terancam punah. Peran pemerintah belum kelihatan. Padahal
angkutan pedesaan itu kewenangan tingkat dua.
Rambu-Rambu Lalu Lintas
(Peraturan MenHub No. 13 / 2014)
1. Rambu Larangan 2. Rambu Perintah

3. Rambu Peringatan 4. Rambu Petunjuk


5. Rambu Nomor Rute

6. Rambu Papan Tambahan Ket. rambu lalu lintas nomor 2:


Dilarang berjalan terus apabila
mengakibatkan rintangan,
hambatan, gangguan bagi lalu lintas
dari arah lain yang wajib
didahulukan.
Membangun Budaya Tertib Lalu
Lintas
Membangun budaya tertib lalu lintas merupakan pembangunan
peradaban. Perilaku pengguna jalan dalam berlalu lintas dapat
dikatakan sebagai refleksi suatu budaya dari masyarakatnya. Bangsa
yang bermartabat dibangun atas kesadaran tanggung jawab dan disiplin
melalui:
 Sistem edukasi sepanjang hayat dan terus menerus di semua lini.
 Membangun infrastruktur dengan sistem-sistemnya. Di era digital
dengan sistem-sistem yang ada pada back office, application, dan
network untuk membangun big data dan one gate service melalui
IT for road safety.
 Sistem pendidikan keselamatan, sistem uji SIM, dan sistem
penerbitan SIM. Pada sistem SIM ini dibangun TAR (Traffic Attitude
Record) dan merit system untuk perpanjangannya.
 Sistem penegakan hukum.

Sumber: https://harianterbit.co
Data Kecelakaan Lalu Lintas di
Indonesia Tahun 2020
Data Korps
Lalu Lintas Kepolisian
Negara
Republik Indonesia
(Korlantas Polri)
mencatat ada
100.028 kecelakaan lalu
lintas (lakalantas)
pada 2020 di Indonesia.
Jumlah ini turun 14%
dari catatan tahun
sebelumnya yang
sebanyak 116.411 kasus.
SEKIAN,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai