T R A N S P O R T
Karakteristik Sarana
▪ Berdasarkan lokasi
1. Terminal tipe A, terletak dalam jaringan trayek antar kota antar propinsi
dan/atau angkutan lintas batas negara.
2. Terminal tipe B, terletak dalam jaringan trayek antar kota dalam propinsi.
3. Terminal tipe C, terletak di dalam wilayah Kabupaten daerah Tingkat II dan
dalam jaringan trayek pedesaan.
SIMPUL TRANSPORTASI JALAN
2. Terminal Barang
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 102 Tahun 2018 tentang
penyelenggaraaan Terminal Barang pada pasal 1, Terminal Barang adalah tempat
untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang, perpindahan intramoda dan
antarmoda angkutan barang, konsolidasi barang/pusat kegiatan logistik, dan/atau
tempat parkir mobil barang.
Terminal Barang terdiri atas:
a. Terminal Barang untuk Umum; dan
b. Terminal Barang untuk Kepentingan Sendiri.
HALTE/ SHELTER
Menurut Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Halte merupakan salah satu fasilitas pendukung
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang menjadi tempat
pemberhentian kendaraan bermotor umum untuk menaikkan dan menurunkan
penumpang.
SIMPUL TRANSPORTASI JALAN
BANDARA
Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya.
PELABUHAN
Undang Undang No. 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran:
“ Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas batas
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dankegiatan pengusahaan yang di pergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang dan bongkar muat barang, berupa
terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar
moda transportasi “.
STASIUN
Stasiun adalah tempat kereta api berangkat dan berhenti untuk melayani naik dan turunnya
penumpang dan/atau bongkar muat barang dan/atau untuk keperluan operasi kereta api. (UU
No.13 Tahun 1992 Pasal 19)
SIMPANG - km 14 tahun 2006
▪ simpang prioritas;
▪ bundaran lalu lintas;
▪ Perbaikan geometrik persimpangan;
▪ pengendalian persimpangan dengan alat pemberi isyarat lalu lintas; dan/atau 5) persimpangan
tidak sebidang
Hubungan Simpul Transportasi Dengan Jaringan Jalan
KLASIFIKASI JALAN-fungsi
Jalan arteri
merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-
rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya
guna.
Jalan kolektor
merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
Jalan lokal
merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan
rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Jalan lingkungan
merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah
KLASIFIKASI JALAN-kelas
(Pasal 19 UU no 22 Tahun 2009)
KELAS I
Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 (delapan belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus)
milimeter, dan muatan sumbu terberat 10 (sepuluh) ton;
KELAS II
Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu
dua ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton;
KELAS III
Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang
tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus)
milimeter, dan muatan sumbu terberat 8 (delapan) ton;
KELAS KHUSUS
Jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran
lebar melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang melebihi 18.000 (delapan
belas ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter, dan muatan
sumbu terberat lebih dari 10 (sepuluh) ton.
KLASIFIKASI JALAN-status
(Pasal 19 UU no 22 Tahun 2009)
Jalan Nasional
Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol. Penetapan
status suatu jalan sebagai jalan Nasional dilakukan dengan Keputusan Menteri. Wewenang
pembinaannya oleh Pemerintah Pusat
Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan
strategis provinsi.
Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk
pada ayat (2) dan ayat (3), yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan,
antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan
strategis kabupaten.
Jalan Kota
Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan
antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil,
menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam
kota.
Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di
dalam desa, serta jalan lingkungan Wewenang pembinaannya oleh masyarakat.
Hubungan Sistem Kawasan Dengan Jaringan Jalan
kegiatan lingkungan.
d. Jalan lingkungan primer menghubungkan JALAN LOKAL PRIMER
Sekunder (JLS)
kawasan sekunder ketiga.
Jalan Kolektor Sekunder (JKS)
c. Jalan lokal sekunder menghubungkan
kawasan sekunder kesatu dengan
Jalan Lokal
Sekunder F23
perumahan, kawasan sekunder kedua (JLS)
KAWASAN
SEKUNDER III
dengan perumahan, kawasan sekunder
ketiga dan seterusnyasampai ke
Jalan Lokal Sekunder (JLS)
perumahan. Keterangan Gambar :
kawasan perkotaan
Karakteristik Moda Jalan
TRANSPORTASI JALAN
The quick brown The quick brown The quick brown The quick brown
fox jumped over fox jumped over fox jumped over fox jumped over
the lazy dog. the lazy dog. the lazy dog. the lazy dog.
Moda JALAN
Berdasarkan UU no 22 tahun 2009 moda transportasi jalan dibagi menjadi :
Kendaraan Bermotor
Kendaraan Bermotor adalah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh peralatan mekanik berupa
mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel. Dikelompokkan menjadi :
1. Sepeda Motor
2. Mobil Penumpang
3. Mobil Bus
4. Mobil Barang
5. Kendaraan Khusus
KONFIGURASI
SUMBU MOBIL
BARANG/TRUK
ket: JBI (Jumlah Berat yang
Diijinkan)
Karakteristik Jaringan Pelayanan
TRANSPORTASI JALAN
JENIS PELAYANAN
TRANSPORTASI JALAN
BERDASARKAN PERUNTUKANNYA
(UU No.38 Tahun 2004)
JALAN UMUM
Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas
umum yang dibedakan menjadi :
a. Jalan Tol
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem
jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya
diwajibkan membayar tol (sejumlah uang tertentu yang
dibayarkan untuk penggunaan jalan tol). Penetapan tarif
didasarkan pada golongan kendaraan. Bangunan atau fasilitas di
mana tol dikumpulkan disebut sebagai pintu tol, rumah tol,
plaza tol atau di Indonesia lebih dikenal sebagai gerbang tol.
b. Jalan Non Tol
Jalan Nontol adalah jalan umum yang penggunaanya tidak
diwajibkan membayar tol
JALAN KHUSUS
Jalan khusus adalah jalan yang dibangun oleh instansi, badan
usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk
kepentingan sendiri.
JENIS PELAYANAN
TRANSPORTASI JALAN
➢ Jaringan jalan grid
Bentuk jaringan jalan pada sebagian besar kota yang
mempunyai jaringan jalan yang telah direncanakan.
Jaringan ini terutama cocok untuk situasi di mana
pola perjalanan sangat terpencar dan untuk layanan
transportasi yang sama pada semua area.
➢ Jaringan radial
Jaringan jalan difokuskan pada daerah inti tertentu
seperti CBD. Pola jalan seperti menunjukkan
pentingnya CBD dibandingkan dengan berbagai pusat
kegiatan lainnya di wilayah kota tersebut.
➢ Jaringan Cincin Radial
Jaringan jalan radial yang dimodifikasi dengan cincin
(Ringroad) yang menghubungkan jalan-jalan yang
menuju pusat kota
➢ Jaringan jalan spinal
jenis jaringan yang biasa terdapat pada jaringan
transportasi antar kota pada banyak koridor
perkotaan yang telah berkembang pesat.
➢ Jaringan Hexagonal dan Jaringan Jalan Delta
Bentuk jaringan jalan lainnya yang bersifat abstrak
dan memang mungkin untuk diterapkan tetapi
tampaknya tidak pernah dipakai, Keuntungan jaringan
jalan ini adalah adanya persimpangan-persimpangan
jalan yang berpencar dan mengumpul tetapi tanpa
melintang satu sama lain secara langsung.
JENIS PELAYANAN
TRANSPORTASI JALAN
SISTEM ANGKUTAN UMUM
Angkutan penumpang dengan kendaraan umum, terdiri dari angkutan lintas batas negara,
angkutan antarkota antarprovinsi, angkutan antarkota, angkutan pedesaan, angkutan perbatasan,
angkutan khusus, angkutan taksi, angkutan sewa, angkutan pariwisata dan angkutan lingkungan.
Pelayanan angkutan barang dengan kendaran umum tidak dibatasi wilayah pelayanannya.
JENIS PELAYANAN
TRANSPORTASI JALAN
Kapasitas bus kota yang biasa digunakan:
a) Bus kecil dengan kapasitas antara 9
sampai 16 orang
b) Bus sedang disebut juga bus 3/4
dengan kapasitas 17 sampai 35 orang
c) Bus besar dengan kapasitas 36 sampai
60 orang
d) Bus tingkat (double decker) dengan
kapasitas 70 sampai 120 orang
e) Bus tempel (articulated bus) dengan
kapasitas 100 sampai 170 orang
f) Bus dwi tempel (biarticulated bus)
dengan kapasitas 150 sampai 250
orang
KARAKTERISTIK MODA
JALAN
JARINGAN
JARINGAN PRASARANA SARANA
PELAYANAN
SIMPUL SEPEDA
JARINGAN JALAN HALTE SIMPANG MOTOR
TRANSPORTASI
MOBIL JARINGAN
JARINGAN AU
PENUMPANG ANG.BARANG
FUNGSI KELAS STATUS PELABUHAN STASIUN BANDARA TERMINAL TRAYEK TIDAK DALAM RUTE
BUS TETAP TRAYEK ANG.BARA
NG
ARTERI KELAS I NASIONAL PNP PNP PNP BARANG KEND. AKAP
PENUMPANG
BARANG TAKSI