Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;


b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentarg Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak dan Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Penyelenggaraan
Terminal Penumpang Angkutan Jalan;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 132 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Terminal Angkutan Jalan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
i. Peraturan terkait lainnya.

• UU No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian ; • UU No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran ;


• PP No 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perketaapian; • PP No 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan ;
• PP No 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api ; • PP No 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian ;
• PM No 60 Tahun 2012 tentang Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api ; • PM No 39 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan
• PM No 48 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimum Penyeberangan
Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kereta Api • PM No 104 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan ;
• PM No. 2128 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Perkeretaapian • PM No 84 tentang Jenis, Struktur, dan Golongan Tarif Jasa Kepelabuhanan
Nasional ; serta Mekanisme Penetapan Tarif dan Jasa Kepelabuhanan Pada Pelabuhan
• Peraturan terkait lainnya. Yang Digunakan Untuk Melayani Angkutan Penyeberanga.
• Peraturan terkait lainnya.

FEASIBILITY STUDY FASILITAS INTEGRASI MODA TERMINAL TERPADU MERAK


PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan

MAKSUD :
a. Tercapainya hasil Perencanaan konsep fasilitas pendukung dan integrasi moda yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan
keterpaduan antar 3 simpul transportasi yaitu Pelabuhan Penyeberangan, Terminal, dan Stasiun Kereta Api melalui proses
perencanaan teknis yang memenuhi persyaratan sesuai standar dan ketentuan keilmuan yang ada.
b. Tercapainya hasil perencanaan yang memperhatikan konsep keterpaduan moda dengan simpul transportasi moda lain pada
pusat kegiatan masyarakat pengguna angkutan umum dengan fasilitas pendukung sesuai analisa potensi kebutuhan pengguna
angkutan umum.
c. Tercapainya Standarisasi Desain fasilitas pendukung dan integrasi mdoa yang mampu menjawab kebutuhan akan sarana dan
prasarana transportasi bagi seluruh masyarakat yang aman dan nyaman bagi pengguna transportasi massal.

TUJUAN :
a. Dokumen Hasil perencanaan fasilitas pendukung dan integrasi moda yang memenuhi kriteria dan asas perencanaan sesuai
dengan standar dan dapat diimplementasikan ;
b. Mengidentifikasi potensi sarana dan prasarana keterpaduan moda yang dibutuhkan di area kajian standar fasilitas integrasi
moda pada 3 simpul transportasi yang ada;
c. Mengidentifikasi metode penanganan permasalahan yang terjadi di area kajian standar fasilitas pendukung dan integrasi moda;
d. Meidentifikasi permasalahan dan solusi terhadap memadukan 3 simpul transportasi yang menjadikan transportasi
berkesinambungan;
e. Penyusunan FEED (Front End Engineering Design) yang antara lain meliputi gambar – gambar yang diperlukan meliputi gambar
Site Plan (SP), gambar arsitektur (AR), dan gambar struktur (S);
f. Mengoptimalkan penggunaan ruang lalu lintas jalan yang saat ini dan meningkatkan keselamatan, keamanan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas di area kajian sesuai standar fasilitas pendukung dan integrasi moda;
g. Membuatkan visualisasi kondisi eksisting dan rencana pengembangan fasilitas pendukung dan integrasi moda berbentuk
animasi 3D yang berisi pola pergerakan orang pada area 3 simpul transportasi Terminal Terpadu Merak, Pelabuhan
Penyeberangan dan Stasiun Kereta Api.

FEASIBILITY STUDY FASILITAS INTEGRASI MODA TERMINAL TERPADU MERAK

Anda mungkin juga menyukai