1) Pendahuluan
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah bahwa penetapan lokasi, pengoperasian, dan
penutupan alat penimbangan yang dipasang secara tetap pada jalan
dilakukan oleh Pemerintah serta pengoperasian dan perawatan alat penimbangan
yang dipasang secara tetap dilakukan oleh Unit Pelaksana Penimbangan
Kendaraan Bermotor (UPPKB) yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-1
Salah satu permasalahan penyediaan infrastruktur transportasi jalan adalah
terjadinya kerusakan jalan yang mengakibatkan semakin menurunnya kualitas jalan
yang juga berdampak pada keselamatan pengguna jalan. Penurunan kualitas jalan
juga dapat menghambat pergerakan orang dan/atau barang yang secara global
akan berdampak pada penurunan konektivitas antara pusat pertumbuhan ekonomi
dan industri, serta perdagangan internasional dalam rangka mendukung kelancaran
arus perdagangan internasional.
Untuk itu dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas serta
menjaga kerusakan dini infrastruktur jalan akibat adanya angkutan barang yang
mengangkut melebihi beban yang ditetapkan, Pemerintah menerbitkan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM. 134 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan. Tujuan dari penimbangan kendaraan
bermotor ini adalah untuk melakukan pengawasan terhadap muatan barang di
jalan dan sebagai pelaksana pengawasan tersebut Pemerintah membentuk Unit
Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB). Selain melakukan
pengawasan dan penindakan angkutan barang, dengan berlakunya Progam
Indonesia bebas ODOL, kedepan UPPKB juga berfungsi sebagai tempat istirahat (rest
area) dan terminal barang serta tujuan UPPKB lebih fokus pada pendataan angkutan
barang. Dengan berfungsinya UPPKB sebagai rest area dan terminal barang
diharapkan mengurangi kelelahan pengemudi dan awak kendaraan angkutan
barang sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas.
Untuk itu agar dalam pelaksanaan pengawasan angkutan barang dapat terlaksana
dengan baik, efektif, efisien, terarah dan mampu menjangkau seluruh jaringan jalan
yang ada, maka sebelum dilakukan pemasangan alat penimbangan yang dipasang
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-2
secara tetap, perlu dilakukan penyusunan studi kelayakan (feasibility study)
pembangunan UPPKB. Salah satu daerah yang perlu dilakukan studi kelayakan
adalahdi Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur.
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-3
21) Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor :
KP.4499/AJ.005/DRJD/2019 tentang Penetapan Pengoperasian Unit Pelaksana
Penimbangan Kendaraan Bermotor di Seluruh Indonesia
22) Peraturan Daerah Provinsi Maluku Nomor 16 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Maluku Tahun 2013-2033
23) Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2010-2030.
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-4
1.4 Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan FS Pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku dan
Nusa Tenggara Timur dibagi menjadi 2 bagian yaitu ruang lingkup wilayah dan ruang
lingkup materi. Ruang lingkup wilayah yaitu berada di wilayah administrasi Provinsi
Maluku dan Nusa Tenggara Timur, khususnya ruas jalan nasional sesuai Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 290/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Ruas Jalan dalam jaringan jalan primer menurut fungsinya sebagai jalan
arteri (JAP) dan jalan kolektor-1 (JKP-1).
Ruang lingkup materi kegiatan FS Pembangunan UPPKB di Provinsi Maluku dan Nusa
Tenggara Timur adalah sebagai berikut:
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-5
1.5 Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan diharapkan dapat terlaksana selama 4 (empat) bulan
terhitung sejak penandatanganan kontrak sesuai dengan sistem pelaporan yang
disampaikan, berikut merupakan time frame pelaksanaan kegiatan ;
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Laporan Pendahuluan
3. Survey Lapangan
4. Laporan Antara
6. Laporan Akhir
1. Bab 1 Pendahuluan, bab ini memuat latar belakang studi, Dasar Hukum,maksud
dan tujuan serta manfaat studi, ruang lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan
serta sistematika pelaporan.
2. Bab 2 Kajian Literatur, Bab ini memuat dasar literatur dalam melakukan
Penyusunan Pedoman Teknis Angkutan Barang dan Jalan.
3. Bab 3 Metodologi Studi, bab ini memuat metode pengumpulan data sekunder
dan primer, metode pengolahan data sekunder dan primer serta metode analisis
yang akan digunakan.
4. Bab 4 Kondisi Wilayah Studi
5. Bab 5 Analisis Alternatif Lokasi Pembangunan, bab ini memuat mengenai
analisis terhadap lokasi yang berpotensi untuk dibanguna UPPKB
6. Bab 6 Analisa Kelayakan Pembangunan UPPKB, bab ini memuat mengenai
Analisa Kelayakan dengan adanya Pembangunan UPPKB
7. Bab 7 Penutup, bab ini memuat mengenai Kesimpulan Hasil Analisa Kelayakan
adanya Pembangunan UPPKB
Laporan Akhir Penyusunan Feasibility Study (FS) Pembangunan UPPKB Maluku dan Nusa Tenggara Timur I-6