BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Solok merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Barat yang
dilalui oleh jalur lintas selatan pada Pulau Sumatera. Sekarang ini aktivitas
masyarakat sedang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini
mengakibatkan peningkatan intensitas kegiatan yang memerlukan dukungan
prasarana transportasi khususnya transportasi jalan antara lain prasarana jalan
dalam hal ini adalah berupa terminal angkutan orang.
Pemerintah Kabupaten Solok memiliki 3 (tiga) unit terminal tipe C yaitu Terminal
Sumani, Terminal Alahan Panjang, dan Terminal Surian. Terminal ini melayani
angkutan perdesaan, angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan
perbatasan. Oleh karena itu Terminal di Kabupaten Solok mempunyai peranan
penting dalam memberikan pelayanan angkutan penumpang umum dan
angkutan barang di Kabupaten Solok.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Kajian Akademis Pembentukan dan Penyelenggaraan Unit
Pelaksana Teknis Terminal adalah untuk:
1. Merumuskan kedudukan, desain (mencakup struktur), dan besaran
(eselonisasi) organisasi Terminal pada Pemerintah Kabupaten Solok serta
sistem komunikasi, koordinasi, pengendalian, pembagian kerja, otoritas
dan tanggungjawab dalam rangka mewujudkan ketertiban dan
keteraturan sarana prasarana dan tujuan organisasi Dinas Perhubungan.
2. memberikan masukan informasi dan saran kepada Dinas Perhubungan
serta Pemerintah Kabupaten Solok
3
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 Tentang Sumber Daya
Manusia di Bidang Perhubungan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 Tentang Kendaraan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor. 79 Tahun 2014 Tentang Jaringan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 113 Tahun 2015 tentang
Pengujian Berkala kendaraan Bermotor
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Daerah dan
Cabang Dinas
9. Peraturan Bupati Solok Nomor 46 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Kabupaten Solok
D. SISTEMATIKA
Pedoman Kajian Akademis Pembentukan dan Penyelenggaraan Unit
Pelaksana Teknis Terminal ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
II. KRETERIA PEMBENTUKAN UPT
III. ANALISA BEBAN KERJA
IV. ANALISA RASIO BELANJA PEGAWAI
V. PENUTUP
4
BAB II
KRETERIA PEMBENTUKAN UPT
B. PENERIMA MANFAAT
Pemerintah Kab. Solok dalam hal ini Dinas Perhubungan merupakan pelayan
masyarakat di Kab. Solok di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pelayanan tersebut dapat berupa pelayanan jasa terminal dan pelayanan
jasa Perparkiran. Ketersediaan pelayanan jasa terminal dan pelayanan jasa
Perparkiran, akan memberikan manfaat kepada:
1. Operator angkutan umum (angkutan pedesaan/perbatasan) yang dapat
menaikkan/menurunkan penumpang serta istirahat di lokasi terminal.
2. Masyarakat pengguna jasa angkutan yang dapat naik/turun secara aman
dan nyaman di terminal.
3. Dinas Perhubungan dalam mengkaji kebutuhan dan pelayanan angkutan
umum dan mengurangi kesemrawutan lalu lintas.
6
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
2 Jalur kedatangan kendaraan umum;
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
3 Tempat parkir kendaraan umum selama
menunggu keberangkatan, termasuk di
dalamnya tempat tunggu dan tempat
istirahat kendaraan umum;
4 Bangunan kantor terminal;
5 Tempat tunggu penumpang dan/atau
pengantar;
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
6 Menara pengawas; *)
7 Loket penjualan karcis;
8 Rambu-rambu dan papan informasi, minimal
memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadwal
perjalanan;
9 Pelataran parkir kendaraan pengantar
dan/atau taksi.
B. Fasilitas Tambahan
1 kamar kecil/toilet;
2 musholla;
3 kios/kantin;
4 ruang pengobatan / klinik;
5 ruang informasi dan pengaduan;
6 telepon umum;
7 tempat penitipan barang;
8 taman.
8
No Fasilitas Tidak
Tidak Tidak Sesuai
Ada Baik Sesuai
ada baik Fungsi
Fungsi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
A. Fasilitas Utama
Jalur pemberangkatan kendaraan
1
umum
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
2 Jalur kedatangan kendaraan umum;
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
3 Tempat parkir kendaraan umum
selama menunggu keberangkatan,
termasuk di dalamnya tempat tunggu
dan tempat istirahat kendaraan
umum;
4 Bangunan kantor terminal;
5 Tempat tunggu penumpang dan/atau
pengantar;
a. AKAP
b. AKDP
c. Angkot / Angdes
6 Menara pengawas; *)
7 Loket penjualan karcis;
8 Rambu-rambu dan papan informasi,
minimal memuat petunjuk jurusan, tarif
dan jadwal perjalanan;
9 Pelataran parkir kendaraan pengantar
dan/atau taksi.
B. Fasilitas Tambahan
1 kamar kecil/toilet;
2 musholla;
3 kios/kantin;
4 ruang pengobatan / klinik;
5 ruang informasi dan pengaduan;
6 telepon umum;
7 tempat penitipan barang;
8 taman.
9
BAB III
ANALISA PEMBENTUKAN UPT. TERMINAL
Terkait hal tersebut diatas maka penyelenggaraan Unit Pelaksana Teknik Daerah
Terminal tergolong dalam kreteria tipelogi Unit Pelaksana Teknis Tipe b, dimana
susunan organisasinya mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12
Tahun 2017 tentang tentang Pedoman Pembentukan Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknik Daerah. Dengan struktur sebagai berikut:
BAB IV
PENUTUP
18
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya berkaitan dengan pembentukan
Unit Pelaksana Teknis Terminal, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Unit Pelaksana Teknis terminalr pada Dinas Perhubungan Kabupaten Solok
dapat mewujudkan keteraturan, ketertiban untuk masyarakat dan
pengusaha angkutan umum
2. Unit Pelaksana Teknis Terminal mempunyai 2 (dua) fungsi yaitu teknis dan
pelayanan
3. cakupan wilayah kerjanya hanya berfokus pada 1 (satu) daerah/wilayah.
Pembentukan Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal memberikan dampak
langsung bagi pembangunan daerah melalui retribusi terminal
4. penyelenggaraan Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal tergolong dalam
kreteria tipelogi Unit Pelaksana Teknis Tipe B, dimana susunan organisasinya
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2017 tentang
tentang Pedoman Pembentukan Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknik
Daerah
B. SARAN
Adapun beberapa saran sebagai rekomendasi dari hasil kajian tentang
pembentukan Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal, antara lain;
1. Kedudukan Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal dalam pemerintah
sebaiknya adanya acuan teknis maupun non teknis terkait dengan variabel-
variabel kinerja
2. Pembentukan Unit Pelaksana Teknik Daerah Terminal hendaknya
diselaraskan dengan peningkatan Sumber Daya Manusia dan
kompetensinya