MASTERPLAN PENGEMBANGAN
TRANSPORTASI TERPADU
KOTA MANADO
TAHUN
2018
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
KATA PENGANTAR
Buku ini berisi Bab 1.Pendahuluan, Bab 2. Gambaran Umum Wilayah, Bab
3. Pendekatan dan Metodologi, Bab 4. Tinjauan Tata Ruang Dan Transportasi
Kota Manado, Bab 5. Permasalahan Transportasi Kota Manado, Bab 6. Analisis
Dan Pemodelan Transportasi, Bab 7. Program Pengembangan Transportasi Kota
Manado yang disajikan secara rinci sehingga akan mempermudah dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Konsultan
ii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
3.2.1 Kerangka Pikir Pendekatan Tata Ruang Kota bagi Transportasi ......BAB 3-10
ii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3.2.3 Pendekatan Pusat Kota dan Sub Pusat Kota (RTRW Kota Manado)
dengan Rencana Pengembangan Infarstruktur Utama Kota
Manado .......................................................................................................BAB 3-16
3.4.1.3 Kriteria Dalam Menetapkan Model Sistem Jaringan Jalan .......BAB 3-27
3.4.1.4 Beberapa Kriteria Seleksi Ruas Jalan Yang di Modelkan ..........BAB 3-28
iii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
iv
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
v
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
6.4.1. Pengembangan Jalan Lingkar atau Ring Road 3, Jalan Tol dan
Manajemen Lalulintas .............................................................................BAB 6-42
7.1.2. Visi dan Misi Provinsi Sulawesi Utara 2016-2021 ...............................BAB 7-2
7.1.3. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara 2016-
2021 .............................................................................................................BAB 7-2
vi
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
vii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 2 Luas Kota Manado Menurut Kecamatan, Tahun 2017 ........................BAB 2-2
Tabel 2. 6 Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kota Manado Tahun 2016
(Km)............................................................................................................. Bab 2-6
Tabel 2. 8 Panjang Jalan Kota Menurut Kondisi Jalan di Kota Manado Tahun
2017 ..............................................................................................................BAB 2-6
Tabel 2. 9 Jumlah Kendaraan yang di Uji di Kota Manado Tahun 2017 ..............BAB 2-7
viii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 4.2. Tabel Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk di Kota Manado
Tahun 2018 .................................................................................................BAB 4-45
Tabel 4.9. Laporan Tahunan Kapal Wisata Dermaga Wisata Kalimas Manado
Tahun 2017 .................................................................................................BAB 4-60
Tabel 4.11 Fasilitas Pelabuhan yang Dimiliki Pelabuhan Manado ....................BAB 4-62
Tabel 4.14. Jumlah Barang, Bagasi, dan Pos Paket Melalui Penerbangan
Domestik di Bandara Sam Ratulangi Tahun 2016-2018 ....................BAB 4-66
Tabel 4.17. Rute Penerbangan Domestik di Bandar Udara Sam Ratulangi .......BAB 4-68
ix
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 5.2 Kinerja Beberapa Simpang Bersinyal di Kota Manado .......................BAB 5-5
Tabel 5.3 Kinerja Beberapa Simpang Tidak Bersinyal di Kota Manado ............BAB 5-6
Tabel 5.4 Kinerja Beberapa Simpang dengan Pulau Lalu Lintas di Kota
Manado .......................................................................................................BAB 5-6
Tabel 6.7 Tabel Perhitungan Nilai Waktu bagi Pengguna Angkutan Umum ..BAB 6-31
Tabel 6.8 Pemodelan angkutan umum berdasarkan rencana operasi ...............BAB 6-32
Tabel 6.12 Tabel waktu siklus angkutan umum rencana .......................................BAB 6-41
x
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.2 Hubungan Antara Aspek Tata Ruang dan Angkutan Massal
Berbasis “Transit Oriented Development” di Kota Manado .........BAB 3-17
Gambar 3.3 Masalah sistem jaringan transportasi dan kaitannya dengan isu
yang berkembang .................................................................................BAB 3-19
Gambar 3.4 Gambar Simpul transportasi utama pada TOD ...............................BAB 3-23
Gambar 3.5 TOD dihubungkan dengan angkutan umum massal .....................BAB 3-23
Gambar 4.2 Posisi Kota Manado dalam Perencanaan Ruang Nasional ..............BAB 4-3
Gambar 4.3 Pelabuhan Bitung sebagai bagian dari tol laut..................................BAB 4-6
Gambar 4.5 Bandara Sam Ratulangi sebagai salah satu dari 9 bandara yang
dikembangkan sebagai Bandara Kargo ............................................BAB 4-7
xi
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 4.9 Jaringan jalan untuk mendukung kawasan unggulan pariwisataBAB 4-10
Gambar 4.10 Lokasi dan sketsa pengembangan Kota Baru Manado...................BAB 4-11
Gambar 4.12 Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi Sulawesi Utara .................BAB 4-20
Gambar 4.14 Peta Rencana Struktur Ruang Kota Manado ....................................BAB 4-39
Gambar 4.15 Peta Indikasi Layanan TOD Kota Manado .......................................BAB 4-46
Gambar 4.18 Peta Jaringan Trayek Angkutan Umum Eksisting ..........................BAB 4-56
Gambar 4.19 Prosentase jenis kendaraan reponden yang di survai ....................BAB 4-72
xii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 5.2 Kondisi Keseimbangan antara Demand dan Supply…………... ...BAB 5-7
Gambar 5.3 Kondisi Ketidakseimbangan antara Demand dan Supply .............BAB 5-7
Gambar 5.4 Beberapa Ruas Jalan Lokasi Kemacetan di Kota Manado ..............BAB 5-9
Gambar 6.1 Pola Pergerakan Perjalanan pada Suatu Kawasan ............................BAB 6-9
Gambar 6.4 Bagan Alir Pembuatan Matriks Asal-Tujuan Perjalanan ..................BAB 6-16
Gambar 6.6 Model perjalanan orang per hari di Kota Manado ............................BAB 6-19
Gambar 6.7 Model perjalanan angkutan barang per hari di Kota Manado .......BAB 6-20
xiii
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.11 Kondisi Eksisting Jaringan Jalan Kota Manado ...............................BAB 6-23
Gambar 6.12 Kondisi Eksisting Angkutan Umum Kota Manado ........................BAB 6-25
Gambar 6.17 Kondisi Jaringan Jalan Kota Manado 2028 .......................................BAB 6-33
Gambar 6.19 Kondisi Jaringan Jalan Kota Manado 2038 (75% Angkutan
Umum) ...................................................................................................BAB 6-35
Gambar 6.20 Kondisi Angkutan Umum Kota Manado 2038 (75% Angkutan
Umum) ...................................................................................................BAB 6-36
Gambar 6.22 Rencana Trase Ring Road 3 dan Jalan Tol Kota Manado ..............BAB 6-44
Gambar 6.23 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) ..........................BAB 6-47
Gambar 6.24 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor I ........BAB 6-48
Gambar 6.26 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor II .......BAB 6-50
Gambar 6.27 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor III ......BAB 6-51
Gambar 6.28 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor III
Alternatif ................................................................................................BAB 6-52
Gambar 6.29 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor IVa ...BAB 6-53
Gambar 6.30 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor IVb ...BAB 6-54
Gambar 6.31 Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor V .......BAB 6-55
xiv
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.33 Sistem Pemberian Prioritas pada Lampu Lalu Lintas ....................BAB 6-58
Gambar 6.34 Sistem Informasi Elektronik pada Angkutan Umum .....................BAB 6-59
Gambar 6.35 Sistem Pembayaran Otomatis pada Jalan Tol ..................................BAB 6-60
Gambar 6.36 Sistem Smart Card pada Angkutan Umum .....................................BAB 6-61
Gambar 6.37 Contoh Tiket Elektronik pada Ponsel Pintar ....................................BAB 6-62
xv
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab 1 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Sam Ratulangi. Dengan berbagai isu transprotasi yang dihadapi Kota Manado
saat ini, maka sudah sangat dibutuhkan sebuah perencanaan transportasi terpadu
untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut.
Bab 1 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1.3 SASARAN
Bab 1 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 1 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
utama dalam satu simpul transportasi, fasilitas pejalan kaki, fasilitas parkir
(park and ride) dan jarak maksimal perpindahan antar moda.
Bab 1 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1.7 KELUARAN
Eksemplar.
Bab 1 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 1 - 7
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
2.1 GEOGRAFIS
Dari apek geografis, batas – batas Kota Manado adalah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara dengan: Kec. Wori (Kab. Minahasa Utara) & Teluk Manado
b) Sebelah Timur dengan: Kec. Dimembe (Kab. Minahasa Utara) dan Kec.
Pineleng (Kab, Minahasa)
Kota Manado terletak di antara: 1º 30’ - 1º 40’ LU dan 124º 40’ - 126º 50’ BT.
Kota Manado terdiri dari 11 Kecamatan dan 87 Kelurahan, dimana 10 Kecamatan
terletak pada daratan utama pulau Sulawesi dan 1 Kecamatan berbentuk
Kepulauan. Kota Manado memiliki luas wilayah sebesar 157,26km2.
Tabel 2.1. Jumlah Kelurahan dan Letak Kantor Pemerintahan Kecamatan, Tahun
2017
Jumlah Letak Kantor Pemerintahan
No Kecamatan
Kelurahan Kecamatan
1. Malalayang 9 Kalurahan Malalayang Satu
2. Sario 7 Kalurahan Sario
3. Wanea 9 Kalurahan Wanea
4. Wenang 12 Kalurahan Tikala Kumaraka
5. Tikala 5 Kalurahan Ranomut
6. Mapanget 10 Kalurahan Paniki Bawah
7. Singkil 9 Kalurahan Singkil
Bab 2 - 1
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Bab 2 - 2
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Bab 2 - 3
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Jarak antara Kota Manado dan Beberapa Kota di Propinsi Sulawesi Utara
2.2 KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk pada bulan Maret tahun 2018 berdasarkan data Dinas
Dukcapil Kota Manado berjumlah 519.090 jiwa. Besarnya jumlah penduduk di
Kota Manado menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi. Dengan
luas wilayah 157,26 Km2, kepadatan penduduknya mencapai 3.301/Km2.
Rasio jenis kelamin penduduk Kota Manado pada bulan Maret tahun 2018
berada diatas angka 100 persen yaitu sebesar 102,10 persen. Hal ini
menggambarkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kota Manado saat ini lebih
banyak daripada jumlah penduduk perempuan berbanding lurus dengan kondisi
tahun sebelumnya.
Bab 2 - 4
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Tabel 2.5. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan di
Kota Manado, Maret 2018
Sex
Jumlah Penduduk
No Kecamatan Ratio
Laki-laki Perempuan Total
1. Malalayang 37.494 36.718 74.212 102,11
2. Sario 13.746 13.607 27.353 101,02
3. Wanea 36.497 35.999 72.496 101,38
4. Wenang 19.624 19.498 39.122 100,65
5. Tikala 17.856 17.274 35.130 103,37
6. Mapanget 32.061 31.353 63.414 102,26
7. Singkil 30.112 29.647 59.759 101,57
8. Tuminting 30.839 30.206 61.045 102,09
9. Bunaken 13.537 12.850 26.387 105,35
10. Paal Dua 26.536 25.901 52.437 102,45
Bunaken
11. 3.945 3.790 7.735 104,09
Kepulauan
Jumlah 262.247 256.843 519.090 102,10
Sumber : Dukcapi Kota Manadol, Maret 2018
Gambar 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota
Manado
Bab 2 - 5
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
2.3.1 Jalan
Panjang jalan di seluruh wilayah Kota Manado yang berstatus jalan kota
pada tahun 2017 mencapai 616,01 kilometer. Dari seluruh jalan di kota Manado,
91,4% atau 563,07 km telah diaspal, 3,4% atau 21,13 km kerikil dan 5.2% atau 31,21
km berjenis jalan tanah.
Jalan Kota Manado juga dapat dibagi dalam 4 kategori jalan menurut
kondisi yaitu baik, sedang, rusak ringan dan rusak berat. Persentase panjang jalan
kota menurut kondisi jalan ialah baik 60,28 %, sedang 20,41 %, rusak ringan 8,93
% dan rusak berat 10,35 %.
Tabel 2.6. Panjang Jalan Menurut Status Jalan di Kota Manado Tahun 2016 (Km)
No Status Jalan Panjang Jalan (km)
1. Jalan Nasional 53,07
2. Jalan Provinsi 53,18
3. Jalan Kota 616,01
Jumlah 722,26
Sumber : Kota Manado Dalam Angka 2017,KM PUPR RI No 248/kpts/m/2015 tanggal 23 April 2015 dan
Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 267 Tahun 2016 Tanggal 23 Agustus 2016
Tabel 2.7. Panjang Jalan Kota Menurut Permukaan Jalan di Kota Manado Tahun
2016 (Km)
No Status Jalan Panjang Jalan (km)
1. Diaspal 563,07
2. Kerikil 21,13
3. Tanah 31,21
Jumlah 616,01
Sumber : Kota Manado Dalam Angka 2018
Tabel 2.8. Panjang Jalan Kota Menurut Kondisi Jalan di Kota Manado Tahun 2017
No Status Jalan Panjang Jalan Kota
1. Baik 371,37
2. Sedang 125,80
3. Rusak Ringan 55,06
4. Rusak berat 63,78
Sumber : Kota Manado Dalam Angka 2018
Bab 2 - 6
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Tabel 2.9. Jumlah Kendaraan yang di Uji di Kota Manado Tahun 2017
Jenis Kendaraan Jumlah
Mobil Bus
Mikro 4.160
Bus 334
Mobil Barang
Truk 4.074
Pickup 8.125
MTR 7
Tempelan
K. Gandeng 0
Mobil Khusus
Tangki 149
Ambulan 16
Trimix Mixer 58
Mobil Penumpang
Taxi 515
Oplet 1
Angkutan Sewa 295
Jumlah 17.912
Sumber : Kota Manado Dalam Angka 2018
Tabel 2.10. Banyaknya Angkutan Taksi Beroperasi di Kota Manado Tahun 2017
Nama Taksi Jumlah
Blue Bird 250
Celebrity -
Kokapura -
Dian Taxi 76
Jumlah 326
Sumber : Kota Manado Dalam Angka 2018
Peta jaringan jalan Kota Manado dapat dilihat pada Gambar 2.3. di
halaman selanjutnya.
Bab 2 - 7
Penyusunan Masterplan PengembanganTransportasiTerpadu Kota Manado
Bab 2 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3.1 PERUNDANG-UNDANGAN
Bab 3 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jalan kota adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder
yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan
antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang
berada di dalam kota
Bab 3 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian
atas dan bawahnya yang diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api
Jaringan jalur kereta api adalah seluruh jalur kereta api yang terkait
satu dengan yang lain yang menghubungkan berbagai tempat
sehingga merupakan satu sistem
Dalam melakukan pembinaan Pemerintah Daerah (kabupaten/kota)
harus mengintegrasikan perkeretaapian dengan moda transportasi
lainnya
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang
yang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat internal
perkotaan
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan
utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
Bab 3 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
b. jumlah jalan masuk dan jalan keluar ke dan dari jalan tol dibatasi
secara efisien dan semua jalan masuk dan jalan keluar harus
terkendali secara penuh;
Bab 3 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1 Undang-Undang Nomor 38 Fungsi jalan: jalan arteri, jalan kolektor, Pembagian wewenang pengembangan
Tahun 2004 Tentang Jalan jalan lokal, dan jalan lingkungan dan pengelolaan sistem jaringan jalan
Status jalan: jalan nasional, jalan di Kota Manado disesuaikan dengan
provinsi, jalan kabupaten/ kota fungsi dan status jalannya.
2 Undang-Undang Nomor 23 Perancangan jaringan jalur kereta api yang Perencanaan jalur kereta api di Kota
Tahun 2007 tentang terintegrasi dengan moda transportasi Manado.
Perkeretaapian lainnya dalam satu sistem transportasi
3 Undang-Undang Nomor 26 Untuk menjalankan fungsi wilayah kota Tata Ruang Kota Manado merupakan
Tahun 2007 Tentang sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi salah satu faktor penentu dalam
Penataan Ruang dan pusat pertumbuhan wilayah perencanaan sistem transportasi Kota
dibutuhkan rencana penyediaan sistem Manado
sarana dan prasarana transportasi yang
meliputi sarana jaringan pejalan kaki,
angkutan umum, kegiatan sektor informal,
dan ruang evakuasi bencana
4 Undang-Undang Nomor 22 Pengembangan Jaringan Lalu Lintas Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas
Tahun 2009 tentang Lalu dan Angkutan Jalan berpedoman pada dan Angkutan Jalan Kota Manado
Lintas dan Angkutan Jalan Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas sebagai salah satu dasar bagi
dan Angkutan Jalan sesuai dengan penyusunan Master Plan
kebutuhan Pengembangan Transportasi Terpadu
Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas Kota Manado
Bab 3 - 7
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
5 Peraturan Pemerintah Jalan Tol adalah jalan umum yang Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun
Nomor 15 Tahun 2005 merupakan bagian sistem jaringan jalan 2005 sebagai salah satu dasar
tentang Jalan Tol dan sebagai jalan nasional yang perencanaan Jalan Tol di Kota Manado
penggunanya diwajibkan membayar tol
yang mempunyai spesifikasi teknis dan
pengelolaan secara khusus
Bab 3 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 9
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 10
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 11
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari keseluruhan yang ada di atas, RTRW Kota Manado 2014-2034 dapat
dianggap rencana yang paling dominan. Bagan tersebut dapat dilihat di bawah
ini.
Bab 3 - 12
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
• terminal penumpang;
• jembatan timbang.
• pembangunan perparkiran.
Bab 3 - 13
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 14
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 15
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3.2.3 Pendekatan Pusat Kota dan Sub Pusat Kota (RTRW Kota Manado)
dengan Rencana Pengembangan Infarstruktur Utama Kota Manado
Sub Pusat Pelayanan Kota III, adalah sebagian Kelurahan Paal Dua
(pertigaan Patung Kuda) Kecamatan Paal Dua melayani
sebagianwilayah Kecamatan Paal Dua dan sebagian Kecamatan
Mapanget dengan fungsi pelayanan
Secara teoritis dan metodologi yang ada, keberadaan Pusat Kota dan Sub
Pusat Pelayanan Kota akan menuntut adanya fasilitas transportasi yang memadai,
yang pada nantinya diharapkan akan lebih mengutamakan transportasi massal
berbasis “Transit Oriented Development” (TOD). Keberadaan TOD ini secara
ketataruangan didasarkan atas beberapa hal ialah:
Bab 3 - 16
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 3.2. Hubungan Antara Aspek Tata Ruang dan Angkutan Massal Berbasis
“Transit Oriented Development” di Kota Manado
3.3.1 Umum
Bab 3 - 17
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 18
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 3.3. Masalah sistem jaringan transportasi dan kaitannya dengan isu
yang berkembang
Seiring dengan diberlakukannya perundangan Pemerintahan Daerah maka
terjadi perubahan mendasar dalam pengelolaan sistem transportasi. Proses
perencanaan jaringan transportasi nasional/propinsi tidak dapat lagi bersifat
topdown dengan pemerintah pusat/propinsi sebagai aktor utamanya. Pendekatan
bottom-up akan lebih cocok untuk mencerminkan adanya demokratisasi dalam
proses pengambilan kebijakan dan desentralisasi wewenang pemerintahan ke
Kabupaten/Kota.
Bab 3 - 19
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
utama dalam satu simpul transportasi, fasilitas pejalan kaki, fasilitas parkir
(park and ride) dan jarak maksimal perpindahan antar moda.
Bab 3 - 20
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 21
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
kesemrawutan. Saat ini melihat kondisi kota Manado dengan angkutan perkotaan
menggunakan kendaraan kecil tidak ideal karena jumlah kendaraan sangat
banyak dengan kapasitas angkut yang terbatas. Kelebihan angkutan bus
perkotaan dibanding angkutan kota minibus:
Angkutan Transportasi berbasis jalan rel sangat ideal dari sisi kapasitas
maupun cakupan wilayah layanan. Angkutan berbasis jalan rel dapat berupa
angkutan kereta api konvensional (heavy train), maupun kereta api ringan (LRT).
Bab 3 - 22
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
transportasi. Konsep dasar dari TOD adalah integrasi antara kegiatan suatu kota
dengan infrastruktur transportasi. Dengan adanya TOD perkembangan suatu
wilayah yang tidak teratur dapat dikendalikan. Dari sisi transportasi, kebutuhan
pergerakan dapat dicukupi oleh angkutan umum massal.
Bab 3 - 23
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3.4 METODOLOGI
3.4.1 Pendekatan
Model tatanan transportasi jalan untuk suatu wilayah studi terdiri dari 2
(dua) elemen model yakni:
1. Sistem zona
Bab 3 - 24
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jaringan jalan terdiri dari ruas jalan atau link yang umumnya diberi
atribut panjang, kapasitas, dan kecepatan operasinya. Pertemuan antar
ruas jalan disebut dengan simpul atau node yang dapat berupa
persimpangan jalan (dengan atau tanpa lampu pengatur lalu lintas),
sedangkan untuk studi jaringan transportasi perkotaan simpul dapat
berupa kecamatan atau kelurahan.
Bab 3 - 25
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 26
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 27
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
2. Minimal ruas jalan yang masuk ke dalam model jaringan jalan sampai
dengan satu tingkat di bawah ruas jalan yang menjadi lokasi dari
skema yang direncanakan, misal jika kebijakan diterapkan pada jalan
arteri maka jalan kolektornya harus dimasukkan ke dalam model.
Bab 3 - 28
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3. Semakin kecil skala studi maka semakin detail sistem jaringan jalan
yang perlu ditampilkan dalam model jaringan jalan.
Bab 3 - 29
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 30
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Persiapan
- Administrasi dan personel
- Pemanfaatan metodologi dan rencana kerja
- Kajian data sekunder, peraturan terkait dan
studi terdahulu
Lap.
Persiapan dan Penanganan Pengenalan Wilayah Study Identifikasi Peraturan dan Studi
Survey Terdahulu
- Kondisi jaringan prasarana dan - RTRW Provinsi
- Diskusi dan Pengarahan pelayanan - RTRW Kota
- Mobilisasi Alat Survey - Kondisi Angkutan Umum - RTBL/RDTR Perkotaan
- Penentuan Titik Survey - Rencana Pengembangan - RIJ-LLAJ Provinsi
- Persiapan Form Survey - Pemahaman kondisi - RIJ-LLAJ Kota
kewilayahan dan interaksi - TATRALOK Kota
spasial
Laporan
Survai Primer Survai Sekunder Survai Wawancara
- Pencacahan Arus Lalu Lintas - Kondisi tata ruang eksisting Wawancara terbatas ke stakeholder
- Survai Wawancara Pinggir Jalan - Kondisi sosio ekonomi di
- Survei Wawancara Rumah Tangga masing-masing tata ruang terkait :
- Perencanaan wilayah dan - BAPPEDA
RTRWN dan Renstra Wilayah - Dishub Propinsi dan Kota
- Peraturan terkait dan - Dinas PU/Bina Marga Provinsi dan
Pengembangan Kewilayahan Kota
- Data permintaan daerah
Penyusunan
Draft Laporan
- Analisis Keuangan
Finalisasi Studi
- Penyempurnaan Laporan
- Pembuatan Resume Studi
Bab 3 - 31
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 32
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pada tahap ini akan dilakukan pengumpulan data, baik data dari sumber
sekunder (instansi terkait) maupun data primer yang diperoleh dari survai di
lapangan. Pada dasarnya pengumpulan data diusahakan semaksimal mungkin
dari data sekunder, di mana pelaksanaan survai primer hanya dilakukan untuk
melengkapi dan memperbarui data-data yang ada.
1. Persiapan Survai
2. Kebutuhan Data
Bab 3 - 33
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
b. Data tata ruang, yang meliputi data penggunaan lahan per jenis
kegiatan, pola penyebaran lokasi kegiatan, besaran penggunaan
ruang dan pola kegiatannya.
Bab 3 - 34
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 35
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
a. Survai Sekunder
Bab 3 - 36
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
b. Survai Primer
Tahap ini terdiri dari beberapa bagian, yakni: analisis awal, dan prediksi
permintaan perjalanan. Berikut disampaikan detail bahasan untuk setiap item
yang termasuk dalam tahapan ini.
1. Analisis Awal
Bab 3 - 37
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 38
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 39
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3.6.1 Umum
Dianjurkan bagi sektor swasta yang ingin ikut serta pada pelaksanaan
pembangunan dan/atau pengelolaan infrastruktur ini berbadan hukum
Indonesia. Infrastruktur yang dimaksud dalam hal ini meliputi beberapa bidang
antara lain:
Bab 3 - 40
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
7. Jalan dan jembatan, tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai atau
danau, lapangan terbang dan bandara; dan
5 (Lima) bentuk variasi yang dimaksud adalah (1) / Service Contract; (2) /
Management Contract; (3) Kontrak Sewa / Lease Contract; (4) Kontrak Bangun /
Building Contract; dan (5) Kontrak Konsesi / Concession Contract yang dijabarkan
sebagai berikut:
Bab 3 - 41
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 42
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Selama kerjasama aset dikelola penuh oleh swasta dan pada akhir
perjanjian, seluruh aset diserahkan kepada pemerintah, tanpa biaya
apapun.
b. Build and Transfer / BT
Bentuk kerjasama dimana pihak swasta bertanggung jawab
membangun proyek infrastruktur dan pembiayaannya.
Setelah selesai pembangunan menyerahkan fasilitas tersebut kepada
Pemerintah.
Dikenal dengan turn key project
Pembayaran dari Pemerintah kepada Swasta dilakukan dengan
kesepakatan dan besarnya investasi.
c. Build, Transfer and Operate / BTO
Bentuk kerjasama dimana pihak swasta bertanggung jawab atas
kegiatan konstruksi dan pembiayaan.
Proyek diserahkan setelah dibangun, sedangkan pengoperasian dan
pemeliharaan Proyek tersebut dilaksanakan oleh Swasta.
Untuk pengembalian investasi diperoleh dari tarif yang dikenakan
kepada masyarakat pengguna layanan dan fasilitas infrastruktur
tersebut.
d. Build, Lease and Transfer / BLT
Bentuk kerjasama dimana pihak swasta bertanggung jawab atas
kegiatan konstruksi dan pembiayaan.
Setelah pembangunan proyek selesai, fasilitas tersebut disewakan
kepada Pemerintah dalam bentuk sewa beli sesuai jangka waktu
yang disepakati.
Swasta mendapatkan kembali investasinya melalui uang sewa yang
disepakati dengan Pemerintah.
Pada akhir perjanjian, aset dan fasilitas tersebut diserahkan kepada
Pemerintah.
Bab 3 - 43
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 44
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 3 - 45
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Concession
Service Contract Management Contract Lease Contract BOT /BOOT
Contract
Investasi
Resiko Usaha Pemerintah Pemerintah Patungan Swasta Swasta
Jangka Waktu 1 – 2 Tahun 3 – 5 Tahun 8 – 15 Tahun 20 – 30 Tahun 20 – 30 Tahun
Imbalan
Borongan Tambahan Biaya Bagian dari Tarif Tarif Curah Tarif Konsesi
Swasta
Pemerintah
Dianjurkan
Tarif untuk Menutup Tidak
(Jangka Mungkin Dianjurkan Mungkin
Biaya Mungkin
panjang)
Sistem Informasi Terbatas Cukup Perlu Perlu Perlu
Pengawasa
Pengembangan Struktur Pengawasan Perlu Perlu Perlu
n
Pengaturan
Minimal Seperlunya Peraturan Peraturan Peraturan
Rating Kredit yang baik Diperluka Diperluka
Tidak Perlu Tidak Perlu Tidak Perlu
dari suatu Negara n n
Bab 3 - 46
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
- Primer
- Sekunder
2) Menurut peran/fungsinya,
Bab 3 - 47
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Sesuai dengan peran dan fungsinya dalam sistem jaringan jalan (UU
38/2004 dan PP 34/2006 tentang jalan), jalan dibedakan menjadi sebagai
berikut:
a) Jalan Arteri
- Jalan Kolektor
b) Jalan Lokal
c) Jalan Lingkungan
Bab 3 - 48
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
STATUS (Wewenang
FUNGSI PERANAN
Penyelenggaraan)
Arteri SK Menteri SK
Jalan Nasional
Menteri
Kolektor-1 PU (termaksud Jalan tol)
PU
Sistem Kolektor-2 SK
Jaringan Jalan Provinsi
Kolektor-3 Gubernur
Jalan primer
Kolektor-4
SK Jalan Kabupaten dan SK
Lokal
Gubernur jalan desa Bupati
Lingkungan
Sistem Arteri
jaringan Kolektor SK
Jalan Kota
Jalan Lokal Walikota
Sekunder Lingkungan
Sumber : PP no :34 tahun 2006
- Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatannya dengan lebar tidak lebih dari 2.500mm, panjang
18.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm muatan sumbu terberat 10 ton
- Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendar dengan lebar
tidak melebihi 2.500 mm, panjang 12.000, ukuran paling tinggi 4.200 mm
dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton
Bab 3 - 49
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
- Jalan Kelas III, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dila kendaraan
bersama muatannya dengan ukuran lebar tidak lebih dari 2.100 mm.
panjang 9.000 mm, ukuran paling tinggi 3.500 mm dan muatan sumbu yang
diijinkan 8 ton.
- Jalan Kelas Khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatannya dengan lebar lebih dan 2.500 mm panjang
lebih dari 18.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm dan muatan sumbu
terberat melebihi 10 ton.
Bab 3 - 50
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
BAB 4. TINJAUAN
TATA RUANG DAN TRANSPORTASI KOTA
MANADO
Bab 4 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Kota Manado menjadi salah satu dari 4 (empat) kawasan andalan yang
ada diProvinsi Sulawesi Utara, dengan 6 (enam) sektor unggulan sebagai
berikut :
Bab 4 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
4) Pertambangan (II/C/2)
5) Pertanian (II/A/2)
6) Panas bumi (II/I/2)
1) Melayani kegiatan pelayaran dan alih muat peti kemas angkutan laut
Bab 4 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1) Transportasi Laut.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung sebagai hub port jalan tol laut
dengan konektivitas menuju Manado
Bab 4 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 4.5. Bandara Sam Ratulangi sebagai salah satu dari 9 bandara yang
dikembangkan sebagai Bandara Kargo
Bab 4 - 7
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 4.8. Pembangunan Area Traffic Control System (ATCS) di Kota Manado
Bab 4 - 9
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 10
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 11
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Indonesia,2 (dua) diantaranya berada di Kota Manado, yaitu KPPN Manado kota
dan sekitarnyadan KPPN Bunaken dan sekitarnya.
Gambar 4.11. Peta destinasi pariwisata nasional Manado – Bunaken dan sekitarnya
Bab 4 - 12
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 13
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
12) Bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan primer meliputi Bandar
Udara Sam Ratulangi di Kecamatan Mapanget.
Bab 4 - 14
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 15
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 16
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 17
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 18
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 19
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Berikut adalah jabaran struktur ruang Provinsi Sulawesi Utara yang khusus
mengatur Kota Manado.
Bab 4 - 20
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
a. Kairagi-Mapanget;
Bab 4 - 21
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 22
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 23
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
a) Manado – Pananaru;
b) Manado – Melonguane;
Bab 4 - 24
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 25
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
penerbangan;
Bab 4 - 26
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 27
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Berdasarkan RTRW Kota Manado 2014 – 2034, tujuan penataan ruang Kota
Manado dirumuskan untuk mewujudkan Kota Pariwisata bertaraf internasional
yang didukung perdagangan dan jasa sebagai roda penggerak perekonomian di
Bagian Utara-Timur Indonesia secara berkelanjutan.
Bab 4 - 28
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 29
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 30
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 31
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 32
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
2. Olah raga;
3. Kesehatan; dan
4. Permukiman.
c. Sub pusat pelayanan kota III, adalah sebagian Kelurahan Paal Dua
(pertigaan Patung Kuda) Kecamatan Paal Dua melayani sebagian wilayah
Kecamatan Paal Dua dan sebagian Kecamatan Mapanget dengan fungsi
pelayanan, sebagai berikut :
1. Permukiman;
2. Perdagangan dan jasa.
d. Sub pusat pelayanan kota IV, adalah kawasan pertigaan pasar Tuminting
yang melayani sebagian wilayah Kecamatan Tuminting dan sebagian
wilayah Kecamatan Singkil dengan fungsi pelayanan, sebagai berikut :
1. Permukiman;
2. Perdagangan dan jasa.
e. Sub pusat pelayanan kota V, adalah Kelurahan Kima Atas dan Kelurahan
MapangetBarat (kawasan LISIBA) yang melayani sebagian wilayah
Kecamatan Mapanget dan sebagian wilayah Kecamatan Bunaken, dengan
fungsi pelayanan :
1. Permukiman;
2. Perdagangan dan jasa;
3. Pariwisata.
f. Sub pusat pelayanan kota VI di Kelurahan Paniki Bawah yang melayani
sebagian wilayah Kecamatan Mapanget dengan fungsi pelayanan :
1. Hunian;
2. Perdagangan dan jasa;
3. Kesehatan;
4. Perkantoran; dan
5. Olah raga.
Bab 4 - 33
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1) Sistem jaringan transportasi darat meliputi jaringan lalu lintas dan angkutan
jalan dan jaringan angkutan sungai dan penyeberangan.
2) Sistem jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi :
a. pengembangan sistem jaringan jalan dan jembatan.
b. pembangunan jaringan prasarana transportasi darat yang terdiri dari:
1. Terminal penumpang;
2. Terminal barang; dan
3. Jembatan timbang.
c. Pembangunan jaringan pelayanan transportasi darat yang terdiri dari :
1. Jaringan trayek penumpang; dan
2. Jaringan lintas angkutan barang.
d. Pembangunan perparkiran.
3) Rencana pengembangan sistem jaringan angkutan sungai dan
penyeberangan, meliputi:
a. Pengembangan sistem jaringan angkutan sungai dan penyeberangan
yang terintegrasi dengan rencana pengembangan sistem transportasi laut.
Bab 4 - 34
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 35
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 36
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 37
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 38
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
a. Visi :
Manado Kota Pariwisata Dunia
b. Misi :
1. Mewujudkan Pemerintahan Pelayan yang Baik, Bersih serta
Demokratis yang Berorientasi Kepariwisataan.
2. Mewujudkan Masyarakat Kota Manado Berdaya saing yang
Mendukung Kepariwisataan.
3. Mewujudkan Lingkungan Asri dan Lestari yang Menopang
Kepariwisataan.
Bab 4 - 39
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
RPJMD Kota Manado tahun 2016 – 2021 berada dalam sasaran pokok
periode ke–3 RPJPD Kota Manado. RPJMD Kota Manado Tahun 2016 – 2021
menguraikan visi dan misi pembangunan daerah sebagai berikut :
a. Visi :
Manado Kota Cerdas 2021
b. Misi :
Adapun strategi dan arah kebijakan yang terkait dengan transportasi dalam
RPJMD Kota Manado ini adalah sebagai berikut.
Bab 4 - 40
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 4.1. Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Terkait
Transportasi dalam RPJMD Kota Manado 2016 - 2021
Misi 1 :
Membangun Manado kota “Cendekia” dengan SDM yang Cerdas dan
Tangguh melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Minat Baca Masyarakat
Tujuan :
Meningkatkan kualitas SDM di segala bidang dan minat baca masyarakat,
melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan dan latihan, perpustakaan serta
bimbingan prestasi dan disiplin generasi muda.
Sasaran 1:
Terbukanya seluruh potensi akses penduduk terhadap layanan pendidikan
dasar untuk menunjang upaya peningkatan kualitas SDM
Misi 2 :
Membangun Manado sebagai Destinasi “Ekowisata” berbasis Konservasi
Lingkungan Laut dan Kepulauan
Tujuan :
Meningkatkan kualitas kepariwisataan di Kota Manado
Sasaran :
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Manado
Strategi dan Arah Kebijakan terkait infrastruktur :
Bab 4 - 41
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pengadaan kapal
penyeberangan Manado ke Pengadaan kapal penyeberangan yang
wilayah kepulauan yang dapat beroperasi dari/ke ke wilayah kepulauan yang
melayani penumpang secara memenuhi standar keamanan dan
rutin sesuai kebutuhan dan kenyamanan
standar keamanan
Misi 5 :
Mewujudkan Manado yang “Aman dan Nyaman” melalui Peningkatan
Kualitas Sistem Keamanan dan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan yang
Berkualitas dan Ramah Lingkungan serta Tertib Ruang
Tujuan :
Menciptakan lingkungan perkotaan yang aman dan nyaman, ramah
lingkungan serta pembangunan kota yang lebih tertib ruang
Sasaran 2 :
Terciptanya Lingkungan Kota yang semakin Aman dan Nyaman, ramah
lingkungan dan ramah difable
Strategi dan Arah Kebijakan terkait infrastruktur :
Bab 4 - 42
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Penerapan Sistem
Membangun sistem Electronic Road Pricing
Transportasi lengkap dengan
Menerapkan Sistem Transportasi dengan
sistem Electronic Road Pricing
dukungan ERP
(ERP)
Bab 4 - 43
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Ditinjau dari aspek tata ruang, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap
keberadaan posisi TOD antara lain adalah:
kepadatan penduduk
indikasi jaringan layanan TOD
aglomerasi perkotaan yang terjadi
Kepadatan Tinggi:
• Kecamatan Tuminting
• Kecamatan Singkil
• Kecamatan Wenang
• Kecamatan Sario
Bab 4 - 44
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Kepadatan Sedang:
• Kecamatan Tikala
• Kecamatan Wanea
• Kecamatan Malalayang
Kepadatan Rendah:
• Kecamatan Bunaken
• Kecamatan Mapanget
Tabel 4.2. Tabel Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk Di Kota Manado
Tahun 2018
Bab 4 - 45
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 46
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Maka korelasi antara Sub Pusat Kota dengan TOD yang direncanakan
dapat digambarkan sesuai dengan bagan di bawah ini.
Bab 4 - 47
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
2. Kolektor Primer
Bab 4 - 48
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
3. Lokal Primer
Jaringan jalan di Kota Manado berdasarkan status jalan tersusun atas jalan
nasional, jalan provinsi dan jalan kota.
Bab 4 - 49
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 50
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 51
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Sumber: Konsultan,2018
Bab 4 - 52
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bila dilihat dari jaringan trayek angkutan yang ada maka , trayek angkutan
kota di kota Manado dapat dikelompokkan dalam beberapa trayek berdasarkan
keberadaan terminal angkutan yang ada di Kota Manado. Pola trayek yang ada
adalah dari terminal ke arah pusat kota dan sebaliknya serta dari terminal satu ke
terminal lainnya pulang- pergi. Jenis kendaraan yang dipakai sebagai angkutan
kota di Kota Manado adalah sejenis mikrolet.
Berikut ini trayek angkutan kota yang ada saat ini bersama bersama data
armada :
1) Trayek : 01 (Malalayang)
Rute : Lewat Jl.R.W. Monginsidi - Jl. Piere Tendean -
Zero Point - Jl. A. Yani - Jl. R.W. Monginsidi
Jumlah Armada Aktif : 504
2) Trayek : 02 (Malalayang - Karombasan )
Rute : Lewat Jl.R.W. Monginsidi - Jl. Piere Tendean -
Jl. A. Yani 17 - Jl. Ahmad Yani - Jl. Bethesda - Jl.
Sam Ratulangi - Jl. A. Mononutu
Jumlah Armada Aktif : 232
3) Trayek : 03 (Wanea )
Rute : Lewat Jl. Sam Ratulangi - Jl. A. Yani - Jl.
Ahmad Yani 13 - Jl. Piere Tendean - Zero Point
- Jl. Sam Ratulangi - Jl. A. Mononutu
Jumlah Armada Aktif : 168
4) Trayek : 04 (Kembang )
Rute : Lewat Jl. Sam Ratulangi - Jl.
Pramuka/Kembang - Jl. A. Yani - Jl. Ahmad
Yani 13 - Jl. Piere Tendean - Jl. Sam Ratulangi -
Jl. Pramuka/kembang
Jumlah Armada Aktif : 44
5) Trayek : 05 (Winangun )
Bab 4 - 53
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 54
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 55
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 56
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
B. Angkutan Perbatasan
Bab 4 - 57
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Selain angkutan kota, angkutan umum jalan raya di Kota Manado juga
dilayani angkutan luar kota menuju wilayah luar Kota Manado baik AKAP
maupun AKDP. Armada yang dipakai untuk angkutan jenis ini biasanya bus
sedang dan bus besar.
a) Terminal Karombasan
b) Terminal Paal II
Manado – Bitung = 140 Unit/ Bus
Manado – Kema = 9 Unit/ Bus
Manado – Tatelu = 20 Unit/Bus / Mikro
Manado – Likupang = 20 Unit/Bus
Manado – Aermadidi = 100 Unit/Bus / Mikro
Manado – Kolongan = 40 Unit/Bus / Mikro
Bab 4 - 58
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
c) Terminal Malalayang
Selain angkutan umum dalam kota dan luar kota, di kota Manado juga
beroperasi taksi konvensional. Pool-pool taksi banyak terdapat di sekitar pusat
kota dan bandara. Operator dan jumlah armada yang beroperasi di Kota Manado
sebagai berikut :
Bab 4 - 59
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
No. Terminal-Basis Luas (m2) Jumlah Trayek Tipe Terminal Jumlah Kendaraan
Bab 4 - 60
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pada tahun 2017 kapal yang keluar masuk Pelabuhan Manado sebanyak
2.047 kapal tiba dan 1.971 kapal berangkat. Sedangkan tahun 2018 dari bulan
Januari hingga Septemberterdapat 1.594 kapal tiba dan 1.604 kapal berangkat
Bab 4 - 61
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 4.9. Laporan Tahunan Kapal Wisata Dermaga Wisata Kalimas Manado
Tahun 2017
Speed Boat Long Boat Katamaran Jumlah
No Bulan
Kapal Pnp Kapal Pnp Kapal Pnp Kapal Pnp
1 Januari 8 100 2 30 2 27 12 157
2 Februari 9 110 3 40 2 26 14 176
3 Maret 6 90 6 105 5 80 17 275
4 April 44 520 16 400 15 210 75 1,13
5 Mei 73 876 22 550 33 446 128 1.872
6 Juni 19 234 11 220 12 180 42 634
7 Juli 65 910 5 100 2 23 72 1.033
8 Agustus 52 624 12 300 10 100 74 1.024
9 September 20 200 13 260 17 204 50 664
10 Oktober 69 800 13 325 13 197 95 1.322
11 November 128 625 50 975 30 120 208 1.720
12 Desember 25 132 15 150 11 110 51 392
Jumlah 518 5.221 168 3.455 152 1.723 823 10.399
Tabel 4.10. Laporan Tahunan Kapal Wisata Dermaga Wisata Kalimas Manado
Tahun 2018
Jumlah
No Bulan
Kapal Penumpang
1 Januari 172 1.322
2 Februari 112 1.076
3 Maret 140 988
4 April 137 1.043
5 Mei 199 261
6 Juni 210 3.252
7 Juli 334 3.498
8 Agustus 231 2.320
9 September 105 868
10 Oktober - -
11 November - -
12 Desember - -
Jumlah 1.640 14.628
Bab 4 - 62
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
A. Fasilitas Pelabuhan
Saat ini fasilitas pelabuhan yang dimiliki oleh pelabuhan Manado dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
Terminal
3. m² 150 75%
Penumpang
Bab 4 - 63
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jalan
4. m’ 690 x 6 70%
Pelabuhan
B. Kolam Pelabuhan
C. Alur Pelayaran
D. Instalasi Listrik
Sumber : PLN
Voltage : 220 Volt
Daya : 4 KVA
E. Instalasi Air
Sumber : PAM
Distribusi : Pipa Galvanis
Penampung : Bak air kapasitas 100 Ton
F. Gedung Kantor
Bab 4 - 64
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Angkutan udara, juga menjadi salah satu sarana pengangkutan yang ada di
Kota Manado. Melalui bandar udara Sam Ratulangi, angkutan udara
menghubungkan Kota Manado dengan daerah lainnya di dalam negeri dan luar
negeri Indonesia. Pada tahun 2016, banyaknya penumpang domestik yang
berangkat melalui bandar udara Sam Ratulangi adalah sebanyak 1.243.585,
penumpang domestik yang tiba sebanyak 1.253.313 dan yang transit sebanyak
25.997. Sedangkan untuk penumpang internasional, yang berangkat sebanyak
48.293 dan yang tiba sebanyak 47.917.
Bab 4 - 65
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 4.13. Banyaknya Pesawat Dan Penumpang Domestik Melalui Bandar Udara
Sam Ratulangi Tahun 2016-2018
Pesawat Penumpang
Bulan
Dtg Brk Trs Dtg Brk Trs
Januari 1.107 1.114 33 103.447 115.587 321
Februari 1.015 1.017 47 94.501 95.005 299
Maret 1.157 1.158 290 105.015 105.086 362
April 1.154 1.150 28 106.754 108.495 259
Mei 986 999 119 97.162 97.748 243
Juni 1.021 1.018 15 104.201 110.839 238
Juli 1.090 1.093 25 128.738 119.922 97
Agustus 1.082 1.077 6 110.205 110.308 0
September
Oktober
November
Desember
2018 8.612 8.626 563 850.023 862.990 1.819
2017 13.096 13.095 308 1.270.632 1.267.697 4.848
2016 12.754 12.739 420 1.253.313 1.243.585 25.997
Tabel 4.14. Jumlah Barang, Bagasi dan Pos Paket Melalui Penerbangan Domestik
Di Bandar Udara Sam Ratulangi Tahun 2016-2018
Bagasi (Kg) Kargo (Kg) Pos (Kg)
Bulan
Dtg Brk Trs Dtg Brk Trs Dtg Brk Trs
Januari 938.214 1.092.580 0 841.885 326.033 0 16.299 27.708 0
Februari 792.788 749.554 0 762.129 286.487 0 15.010 24.832 0
Maret 872.685 795.346 0 937.192 354.557 0 17.040 23.417 0
April 895.709 823.522 0 811.031 349.366 0 7.038 10.685 0
Mei 836.492 769.191 0 925.598 386.729 0 10.787 17.156 0
Juni 998.789 1.002.134 0 692.982 267.270 0 8.601 13.994 0
Juli 1.205.531 1.055.042 0 933.313 337.035 0 4.630 12.359 0
Agustus 979.514 933.938 0 912.485 389.067 0 36 8.694 0
September
Oktober
November
Desember
2018 7.519.722 7.221.307 0 6.816.615 2.696.544 0 79.441 138.845 0
Bab 4 - 66
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 4.16. Jumlah Barang, Bagasi dan Pos Paket Melalui Penerbangan
Internasional di Bandar Udara Sam Ratulangi Tahun 2016-2018
Bagasi (Kg) Kargo (Kg) Pos (Kg)
Bulan
Dtg Brk Trs Dtg Brk Trs Dtg Brk Trs
Januari 101.235 107.679 0 1.138 26.753 0 250 250 0
Februari 107.603 117.085 0 3.776 19.917 0 0 500 0
Maret 109.780 118.501 0 3.486 28.645 0 250 0 0
April 119.588 127.910 0 1.580 17.952 0 500 0 0
Mei 114.630 120.580 0 3.898 20.122 0 0 250 0
Juni 114.798 117.284 0 2.426 18.214 0 250 650 0
Juli 124.941 119.792 0 8.719 17.692 0 0 1.700 0
Bab 4 - 67
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 68
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
No. Dimensi
Posisi PCN
T/W M’xM’
A&C Exit T/W 204,30x27,13 70 /f/c/x/u
B Pararel 2.650x23 72 /f/c/x/u
D Exit T/W 2.650x23 72 /f/c/x/u
Bab 4 - 69
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
212
Jumlah 13 8 0
Helicopter 0 0 0
Terminal :
Terminal Penumpang : Internasional : - Luas 4.044 m2
- Kapasitas 183.000 pax pertahun
Domestik : - Luas 14.126 m2
- Kapasitas 1,26 juta pax pertahun
Terminal Kargo : Luas 3.546 m2
Navigasi udara : NDB, DVOR, DME, ILS, ATIS
SSR, DISPLAY RADAR
Pkp – pk : Tersedia : CAT - VII
Jumlah Armada : 5 unit
Konfigurasi : - Foam Tenderr 3 unit
:- Nurse Tender 1 unit
:- Rescue Tender 0 unit
:- Commando Car 1 unit
Ambulance : 2 unit
Rescue Boat : Tidak Tersedia
Salvage : Tidak Tersedia
Air field lighting : Approach Light, Runway Light, PAPI, LIL, Taxiway Light,
Apron Flood Light, Rotating Beacon, Signal Area,
Power supply PLN : 3.663,9 KVA
Genset : 2.074,5 KVA
Water supply : Deep Well
Peralatan mekanikal : Timbangan, Conveyor, Gravity Roller, Garbarata,
Escalator, Elevator, AC.
Fasilitas pengamanan : X-Ray, Walk Trough, Explosive Detector, HandyMetal
Detector, Security CCTV
Parkir kendaraan :Luas : 8.074 m2
:Kapasitas : 275 sedan/sejenisnya
Pelataran gse :Menjadi satu dengan Apron
Bab 4 - 70
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 71
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pada studi ini, dilakukan dua macam survei wawancara road site interview
dan home interview yang dimaksud untuk memperoleh matriks asal dan tujuan
perjalanan di Kota Manado. Melibatkan lebih dari 1000 responden. Pada sub
pembahasan ini akan lebih membahas profil responden tersebut diantaranya
untuk road side interview seperti tipe kendaraan yang digunakan, jumlah
penumpang, jenis muatan dan maksud melakukan perjalanan. Sedangkan untuk
home interview informasi berupa jumlah orang yang tinggal dirumah, jumlah
kendaraan yang dimiliki, kendaraan yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari,
pengeluaran biaya rata- rata perbulan, dan pengeluaran rata-rata perbulan untuk
kendaraan.
Bab 4 - 72
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 73
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 74
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 75
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari hasil olah data awal mengenai asal tujuan kendaraan diperoleh
informasi sebagai berikut. Pada diagram daerah awal perjalanan responden,
paling tinggi 20,53% berasal dari arah tomohon, 15,66% berasal dari daerah
Malalayang, dan diikuti berasal dari area bitung 15,24%. Sedangkan untuk
prosentase sebasar daerah akhir perjalanan responden yaitu sebesar 17,78% arah
tomohon, 12,96% wilayah malayang, 11,96% wilayang wenang, 11,53% wilayah
Bab 4 - 76
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 77
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Berikut ini hasil pengolahan awal data hasil survai rumah tangga. Data-
data ini menggambarkan karakteristik responden yang berbasis rumah tangga di
Kota Manado.
Bab 4 - 78
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 79
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 80
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 81
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 82
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari hasil olah data awal asal tujuan kendaraan diperoleh informasi sebagai
berikut. Pada diagram zona awal perjalanan responden, paling tinggi 14% berasal
dari wilayah wenang, diikuti berasal dari wilayah wanea 12 %. Sedangkan untuk
prosentase zona akhir perjalanan responden yaitu sebesar 17% wilayah wenang,
masing-masing 12% wilayah tumingking, wanea, tikala, sedangkan sisanya
tersebar ke wilayah-wilayah lainnya. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar
berikut.
Bab 4 - 83
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 4 - 84
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Di Kota Manado hal ini terjadi di wilayah Karombasan. Dalam hal ini
Pasar Karombasan dan Terminal Karombasan berdekatan bahkan
dapat dikatakan menempel satu sama lain. Kemacetan lalu lintas terjadi
hampir sepanjang hari, karena aktivitas Pasar Karombasan dan
Terminal Karombasan merupakan dua jenis aktivitas yang saling
mendukung.
Pada saat ini aglomerasi Kota Manado telah terjadi sejak beberapa
waktu yang lalu secara intensif. Beberapa aglomerasi yang terjadi
hingga saat ini terjadi dari/ke 4 arah ialah: (1) arah Malalayang, (2)
arah Tomohon, (3) arah Bitung, dan (4) arah Minahasa Utara termasuk
Bunaken.
Bab 5 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari hasil survai lalulintas (lihat Lampiran) dapat diketahui bahwa pada
ruas-ruas jalan di Manado terjadi dua jam puncak yakni pagi dan sore hari. Ruas –
ruas jalan dengan volume lalulintas tinggi di atas 4000 smp/jam terjadi di ruas
jalan RE Martadinata, BW Lapian, dan AA Maramis. Berdasarkan MKJI 1997,
didapat kinerja ruas dengan cara menghitung perbandingan volume lalulintas
dan kapasitas ruas jalan pada jam puncak. Persamaan kapasitas ditunjukkan pada
persamaan dibawah ini.
Bab 5 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Volume
Lebar Lalulintas V/C
No Kapasitas
Nama Jalan Tipe jalan Jam jam
Ruas (smp/jam)
(m) Puncak puncak
(smp/jam)
Bab 5 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari tabel di atas diketahui bahwa pada beberapa ruas jalan telah
mengalami kejenuhan dengan kondisi perbandingan antara volume dan kapasitas
(V/C) ruas melebihi 0,75, bahkan ada beberapa ruas yang memiliki nilai V/C
mencapai nilai 1,00. Kondisi ini menunjukkan bahwa telah terjadi kemacetan di
beberapa ruas jalan pada saat jam puncak pagi atau sore hari antara lain sebagai
berikut.
Selain analisis kinerja ruas, dari data hasil survei lalulintas pada penelitian
ini juga dapat dilakukan analisis kinerja simpang. Terdapat sembilan titik
simpang yang dianalisis pada studi ini. Sembilan titik tersebut ditunjukkan pada
Gambar 5.1 dibawah ini.
Bab 5 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 5 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tabel 5.4. Kinerja Beberapa Simpang dengan Pulau Lalulintas di Kota Manado
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa simpang jalan yang
disurvei memiliki kinerja simpang yang cukup baik, akan tetapi sebagian besar
ruas jalan sudah mendekati kapasitas sehingga terjadi kemacetan di titik – titik
tertentu. Kemacetan ini diperkirakan akan semakin bertambah di masa
mendatang baik di ruas maupun di simpang.
c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak
yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem
yang lebih tinggi.
Bab 5 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Kondisi saat ini, penduduk kota Manado dan jumlah kendaraan kendaraan
semakin bertambah yang mengakibatkan pada pertumbuhan perjalanan (demand).
Pada sisi lain, infrastruktur jalan (supply) tidak dapat mengimbangi bertambahnya
angka demand perjalanan tersebut. Hal ini akan berdampak pada kemacetan yang
akan terjadi pada ruas dan simpang jalan. Kondisi dimana Supply tidak dapat
mengimbangi pertambahan jumlah kendaraan ditunjukkan pada Gambar 5.3.
Bab 5 - 7
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Kota Manado adalah 671 km. Pada kondisi tersebut, terdapat sejumlah 12 titik
macet parah di dalam kota.
Dari hasil data penelitian kemacetan yang dilakukan oleh Bappeda Kota
Manado Tahun 2014 dan ditambah analisis data primer oleh konsultan dan data
sekunder dari Google Maps, didapat angka pertumbuhan kemacetan yang
bertambah. Peta kemacetan ini disajikan pada Gambar 5.4 di bawah ini.
Bab 5 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dalam hasil analisis kinerja ruas jalan pada sub bab sebelumnya,
didapatkan hasil analisis bahwa 10 ruas jalan dengan nilai perbandingan volume
dan kapasitas (V/C) mencapai dan mendekati angka 1. Dengan melihat kinerja
ruas jalan tersebut, maka dapat dipastikan terjadi kemacetan pada kesepuluh ruas
jalan tersebut saat jam puncak.
Beberapa ruas yang mengalami kemacetan adalah ruas jalan yang menuju
lokasi-lokasi penting seperti bandara dan terminal. Selain itu, terdapat kemacetan
di beberapa ruas jalan di tengah Kota Manado dan di sekitar Universitas Sam
Ratulangi. Hal ini dikarenakan arus volume lalulintas yang berasal dari daerah di
sisi Utara dan Timur Kota Manado yang melewati Ring Road 1 dan 2 dan ingin
pergi ke daerah Selatan seperti Tanahwangko dan sekitarnya harus melewati ruas
jalan di tengah Kota Manado. Sehingga perlu adanya alternatif jalan baru dengan
membangun Ring Road 3 yang menghubungkan Ring Road 2 dengan daerah di
sisi Selatan Kota Manado.
Bab 5 - 9
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 5.5. Alternatif Ring Road 3 untuk Memecahkan Kemacetan Arus Volume
Lalu Lintas dari Luar Kota Manado
Bab 5 - 10
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 5 - 11
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Fasilitas ini dapat berupa gedung parkir atau halaman parkir terutama di pusat-
pusat perbelanjaan dan pasar tradisional
Bab 5 - 12
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 5 - 13
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
atau survei langsung di lapangan mengenai kondisi yang ada. Data-data primer
tersebut didapatkan dengan melakukan survei-survei yang berhubungan perencanaan
transportasi (pergerakan orang dan kendaraan), yaitu:
Traffic counting.
a. Gerakan spasial
Bab 6 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tata guna lahan dalam proses analisa juga berpengaruh, misalnya: daerah
permukiman yang merupakan daerah bangkitan perjalanan (Trip Generation)
; daerah perdagangan, pusat pemerintahan, dan tempat pariwisata yang
merupakan daerah tarikan perjalanan (Trip Distribution).
Bab 6 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
cukup panjang. Jadi sangatlah jelas bahwa pola perjalanan barang sangat
tergantung pada sebaran tata guna lahan yang berkaitan dengan daerah
industri, daerah pertanian, dan daerah permukiman.
Gerakan non spasial merupakan pergerakan tanpa batas ruang. Gerakan ini
tidak melibatkan ruang atau tempat. Yang termasuk pergerakan non spasial
diantaranya adalah:
Bab 6 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dua macam pergerakan ini nantinya akan diketahui pola perjalalanan saat ini
dan perjalanan yang akan datang. Pola perjalanan ini selanjutnya dipakai untuk
melakukan tahapan proses perencanaan transportasi seperti: pengembangan jaringan
jalan dan jumlah angkutan umum berdasarkan permintaan.
Dengan dua tipe pergerakan tersebut di atas akhirnya dapat ditentukan pola
perjalanan saat ini dan pola perjalanan yang akan datang setelah dilakukan peramalan
(Forecasting). Pola perjalanan ini selanjutnya dapat dipakai untuk perencanaan
transportasi seperti: pengembangan jaringan jalan, jumlah armada angkutan umum
yang harus di sediakan dalam rangka memenuhi permintaan angkutan, bahkan juga
pembangunan jalan baru karena merupakan jalan penghubung yang hilang (Missing
Link) yang seharusnya ada antara tempat yang satu dengan tempat yang lain.
Maksud dari survei wawancara rumah tangga adalah untuk mengetahui pola
perjalanan untuk perjalanan commuting di Kota Manado.
a. Bangkitan perjalanan
Bab 6 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
b. Distribusi perjalanan
c. Modal split
d. Maksud perjalanan
Pada survei wawancara rumah tangga ini, data yang dikumpulkan mencakup:
e. Data perjalanan yang dilakukan oleh setiap anggota rumah tangga selama 24 jam
pada hari sebelumnya
Data perjalanan yang dikumpulkan adalah data perjalanan untuk setiap anggota
keluarga, yang berusia 5 tahun atau rata-rata usia sekolah, disesuaikan dengan kondisi
daerah, yang berhubungan dengan waktu melakukan perjalanan, tujuan perjalanan,
moda transportasi yang digunakan.
Survei wawancara rumah tangga ini dilakukan pada zona-zona dalam (internal
zones) yang ada di Kota Manado berdasarkan batas kelurahan. Tabel di bawah ini
menunjukkan jumlah sampel dan daftar pembagian zona yang diambil dalam survei
wawancara rumah tangga di Kota Manado.
Bab 6 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 7
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Survei wawancara di tepi jalan biasanya dilakukan untuk survei daerah kordon
luar (external zones) dalam suatu daerah studi, dengan cara memberhentikan
kendaraan yang melewati batas kota suatu wilayah yang menjadi daerah studi, dan
melakukan wawancara kepada pengemudi atau penumpang kendaraan mengenai
rincian informasi perjalanan menurut daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
Maksud dilakukan survei wawancara tepi jalan ini adalah untuk memperoleh
informasi mengenai perjalanan yang sedang dilakukan, baik yang masuk, keluar
maupun melintasi wilayah studi. Tujuannya adalah untuk melengkapi data perjalanan
yang diperoleh dari survei wawancara rumah tangga.
Survei ini menggambarkan pola pergerakan antara daerah studi satu dengan
yang lainnya. Pola pergerakan tersebut adalah:
Bab 6 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
1) Internal – Eksternal yaitu perjalanan dari daerah studi ke daerah lain (di luar
daerah studi).
2) Eksternal – Internal yaitu perjalanan dari luar daerah studi ke dalam daerah
studi.
1) Jenis/klasifikasi kendaraan;
5) Maksud perjalanan.
Bab 6 - 9
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 10
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 11
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Survei pencacahan lalu lintas (traffic counting) ini dilakukan untuk mengetahui
volume lalu lintas dalam satuan waktu tertentu yang melewati bagian jaringan jalan
baik ruas jalan atau pun suatu persimpangan.
Maksud dan tujuan survei traffic counting pada kegiatan ini adalah untuk
melengkapi data Road side interview survei, yang nantinya akan dibutuhkan dalam
pembuatan matriks asal tujuan perjalanan. Data hasil survei ini akan berguna untuk
mengetahui proporsi kendaraan yang disurvei pada kegiatan road side interview
terhadap arus lalu lintas secara keseluruhan pada ruas jalan yang ada. Selain itu data
traffic counting ini akan menjadi acuan dalam proses kalibrasi dan validasi pada
pemodelan transportasi Kota Manado.
Survei TC dilakukan pada beberapa ruas jalan yang sama dengan lokasi road
side interview survei dan bebeberapa ruas jalan di dalam jaringan jalan di Kota
Manado. Survei di ruas jalan ini dilaksanakan pada pada hari kerja selama 16 jam mulai
jam 06.00 – 22.00. Waktu pelaksanaan survei dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
road side interview.
Sesuai dengan pemodelan 4 tahap (4-steps modelling) yang telah diuraikan pada
bab metodologi sebelumnya, proses pemodelan transportasi di Kota Manado dimulai
dengan pembuatan matriks asal-tujuan perjalanan di Kota Manado. Proses pembuatan
matriks ini dilakukan dengan pengolahan data primer hasil survei, ditambah dengan
dukungan dari data-data sekunder berupa jumlah penduduk atau rumah tangga, dan
peta pembagian kecamatan dan kalurahan di Kota Manado yang digunakan dalam
pembagian zona pemodelan. Detail mengenai pembagian zona pemodelan dan
pembuatan matriks asal tujuan diuraikan pada sub bab berikut ini.
Bab 6 - 12
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 13
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 14
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 15
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pengumpulan data pada home interview survei dilakukan pada level sampel
dengan mengambil data sampel perjalanan pada seluruh zona yang telah ditentukan.
Data ini kemudian diolah menjadi matriks data perjalanan pada level sampel. Matriks
yang telah dibuat kemudian diproyeksikan menjadi data populasi dengan melakukan
penghitungan rasio populasi/sampel. Sedangkan pada survei roadside interview,
pengumpulan data dilakukan dengan mengambil beberapa sampel data perjalanan
Bab 6 - 16
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
pada garis kordon Kota Manado. Data-data sampel perjalanan ini kemudian
diproyeksikan menjadi perjalanan harian dengan mengaplikasikan faktor kendaraan
untuk perjalanan harian yang diperoleh dari survei pencacahan lalu lintas. Kedua
matriks ini kemudian digabungkan untuk mendapatkan matriks asal-tujuan perjalanan
Kota Manado. Model bangkitan-tarikan dan distribusi perjalanan dan model perjalanan
angkutan barang di Kota Manado hasil analisis dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sedangkan tabel matriks asal-tujuan perjalanan dapat dilihat pada lampiran.
Bab 6 - 17
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 18
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 19
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.7. Model perjalanan angkutan barang per hari di Kota Manado
Bab 6 - 20
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 21
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Pemodelan transportasi Kota Manado yang dilakukan pada tahap ini meliputi
kondisi eksisting dan kondisi yang akan datang. Pemodelan kondisi eksiting digunakan
sebagai acuan dalam peramalan kondisi yang akan datang. Selain itu pemodelan
kondisi eksisting juga dilakukan untuk melakukan validasi mengenai kesesuaian model
dengan kondisi sebenarnya di lapangan. Uraian mengenai pemodelan kondisi eksisting
dan kondisi yang akan datang dapat dilihat pada sub bab berikut ini.
Data yang dibutuhkan pada pemodelan kondisi eksting adalah matriks asal-
tujuan perjalanan, data jaringan jalan eksisting Kota Manado, trayek angkutan umum
eksisting di Kota Manado. Data-data ini kemudian dijadikan sebagai input pada
perangkat lunak pemodelan JICA Strada. Pada tahap terakhir, hasil pemodelan pada
Bab 6 - 22
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
JICA Strada dibandingkan dengan data traffic counting yang telah diperoleh di
lapangan. Di bawah ini adalah uraian hasil pemodelan setelah proses validasi selesai.
Gambar di bawah ini menunjukkan kondisi jaringan jalan Kota Manado hasil
pemodelan kondisi eksisting. Tingkat kemacetan lalu lintas ditunjukkan dengan nilai
volume capacity ratio (VCR) atau derajat kejenuhan pada masing-masing ruas jalan.
Besarnya nilai derajat kejenuhan ditunjukkan dengan perbedaan warna pada ruas jalan
pada model jaringan jalan Kota Manado di bawah ini.
Dari hasil pemodelan di atas, dapat dilihat bahwa pada kondisi eksiting
beberapa ruas dalam kota mengalami kemacetan dengan nilai derajat kejenuhan lebih
dari 1.0. Selain itu ruas jalan yang menghubungkan Malalayang menuju arah Tomohon
Bab 6 - 23
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
juga terlihat macet dengan nilai derajat kejenuhan lebih dari 1.0. Total ruas yang
memiliki nilai derajat kejenuhan lebih dari 1.0 pada kondisi eksisting berdasarkan
model adalah sejumlah 17.5% dari total jumlah ruas jalan yang dimodelkan di Kota
Manado.
Selain kondisi jaringan jalan di Kota Manado, keluaran dari model transportasi
kondisi eksisting adalah kondisi angkutan umum pada kondisi eksisting. Pada
pemodelan kondisi angkutan umum eksisting, jenis moda angkutan umum yang
dimodelkan adalah angkutan kota, dengan asumsi kecepatan maksimum 40 km/jam
dan kapasitas maksimum 10 penumpang. Proporsi pengguna angkutan umum
didasarkan pada hasil survei home interview yaitu sebesar 20%. Hasil pemodelan
angkutan umum eksisting dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Bab 6 - 24
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jumlah pengguna angkutan umum per jam pada tiap ruas jalan ditunjukkan
dengan warna dan ketebalan garis. Sedangkan besarnya jumlah penumpang yang naik-
turun maupun melakukan transit pada ruas jalan ditunjukkan dengan pie chart pada
peta jaringan jalan di atas.
Pada pemodelan kondisi yang akan datang, secara umum tahapan pekerjaan
yang dilakukan mengikuti bagan alir pada gambar berikut ini.
Bab 6 - 25
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Selain pertumbuhan lalu lintas, faktor lain yang harus diperhatikan adalah
adanya perubahan tata guna lahan atau pengembangan daerah-daerah bangkitan baru
Bab 6 - 26
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
di sekitar lokasi studi. Dalam hal ini, di Kota Manado akan dilakukan pengembangan
daerah Kota Baru. Berdasarkan data Direktorat Pengembangan Kawasan Pemukiman
(2017), kawasan ini terletak di Kecamatan Mapanget dan akan menghasilkan bangkitan
baru seperti pada tabel berikut.
Kedua data di atas, kemudian dijadikan sebagai dasar dalam proyeksi matriks
asal-tujuan perjalanan pada tahun rencana. Pada proyeksi kondisi yang akan datang
ini, dilakukan proyeksi untuk tahun 2028 dan 2038. Pemodelan terdiri atas 2 skenario
yaitu do-nothing scenario dan do-something scenario. Uraian skenario yang dilakukan
dapat dilihat pada sub bab berikut ini.
1. Do-Nothing Scenario
Bab 6 - 27
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari hasil pemodelan do-nothing scenario tahun 2028 terlihat bahwa kemacetan
pada tahun 2028 akan semakin bertambah apabila tidak dilakukan perbaikan atau
manajemen pada system transportasi di Kota manado. Lebih lanjut, hasil pemodelan
do-nothing scenario untuk tahun 2038 dapat dilihat pada gambar berikut.
Bab 6 - 28
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari hasil pemodelan do-nothing scenario tahun 2038 terlihat bahwa hampir
seluruh ruas jalan di kawasan perkotaan Kota manado mengalami kemacetan
(ditunjukkan dengan warna merah) apabila tidak dilakukan manajemen ataupaun
perbaikan pada system transportasi di Kota Manado. Untuk melihat perubahan yang
terjadi dari kondisi tahun 2018 hingga 2038, grafik perubahan jumlah ruas yang
mengalami kemacetan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Bab 6 - 29
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
45
41,52
40
25
20 16,96
15
10
0
2018 2028 Do-Nothing 2038 Do-Nothing
Bab 6 - 30
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Kapasitas Angkut
No Jenis Moda Kecepatan Maksimum
Maksimum
1 Bus Rapid Transit (BRT) 40 km/jam 40
2 Light Rail Transit (LRT) 80 km/jam 600
3 Angkutan Sungai 30 km/jam 20
4 Angkutan Penyebrangan 30 km/jam 20
Tabel 6.7. Tabel Perhitungan Nilai Waktu bagi Pengguna Angkutan Umum
Bab 6 - 31
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Presentase Pengguna
No Jangka Tahun Penerapan Skenario
Angkutan Umum
Pemodelan skenario yang telah diuraikan di atas dilakukan pada tahun 2028 dan
2038. Prediksi pengguna agkutan umum yang disebutkan pada table di atas
berdasarkan pada arah kebijakan yang mendukung berlangsungnya angkutan umum
perkotaan di Kota Manado, seperti tarif, frekuensi, cakupan angkutan umum, dan
perbaikan sistem pada angkutan umum seperti integrasi tiket dan moda angkutan
umum.
Bab 6 - 32
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 33
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Hasil pemodelan kondisi tahun 2028 menunjukkan bahwa beberapa ruas jalan
memiliki banyak permintaan terhadap layanan angkutan umum, seperi arah
Malalayang menuju ke pusat kota, dan dari pusat kota menuju ke kawasan Kota Baru
dan bandara Sam Ratulangi. Hasil pemodelan juga menunjukkan munculnya beberapa
titik-titik transit baru, terutama transit antar moda angkutan umum.
Bab 6 - 34
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
pemodelan kondisi jaringan jalan pada tahun 2038, dengan proporsi pengguna
angkutan umum sebesar 75% dapat dilihat pada gambar berikut ini. Hasil pemodelan
kondisi lalu lintas tahun 2038 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.19. Kondisi Jaringan Jalan Manado 2038 (75% Angkutan Umum)
Bab 6 - 35
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.20. Kondisi Angkutan Umum Kota Manado 2038 (75% angkutan umum)
Bab 6 - 36
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
45 41,52
35
29,82
30
Kemacetan (%)
25
20,35
20 16,96
15,12
15
10
0
2018 2028 Do-Nothing 2028 Do- 2038 Do-Nothing 2039 Do-
Something Something (75%)
Bab 6 - 37
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
BRT BRT
LRT LRT
Bab 6 - 38
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Tuminting)
Sebagai perbandingan berikut disajikan tabel kapasitas Light Rail Transit (LRT)
di beberapa kota di dunia. Berdasarkan studi dari World Bank (2001) kapasitas angkut
LRT pada beberapa kota adalah sebagai berikut.
Dari kedua tabel yang telah disajikan di atas, dapat dilihat bahwa pengoperasian
LRT di Manado sudah layak untuk dilakukan, terutama pada tahun 2038. Pada tahun
2028 pekiraan jumlah penumpang LRT di Manado adalah sekitar 5000 hingga 6300
penumpang pada jam puncak. Sedangkan kapasitas angkut LRT di beberapa kota
berkisar antara 10000 hingga 12000 peumpang per jam. Sehingga dalam pengoperasian
LRT pada tahun 2028 diperlukan subsidi yang cukup besar dari pemerintah. Pada
tahun 2038, penumpang LRT di Kota Manado diperkirakan sebesar 8000 hingga 11200
penumpang pada jam puncak. Jumlah ini telah mendekati kapasitas angkut LRT
beberapa kota di dunia. Sehingga pengoperasiannya telah layak untuk dilakukan dan
tidak membutuhkan subsidi yang besar dari pemerintah.
Bab 6 - 39
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dimana,
H = waktu antara (headway)
C = kapasitas kendaraan (lihat Tabel 6.6)
Lf = load factor kendaraan
P = jumlah penumpang jam puncak pada sesi terpadat
Tabel hasil perhitungan headway yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Bab 6 - 40
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dari data waktu antara (headway) dan waktu siklus yang telah dianalisis di atas,
perkiraan jumlah armada pada taun 2028 dan 2038 dapat dilakukan. Jumlah kendaraan
yang dibutuhkan dapat dihitung berdasarkan formula berikut.
Dimana,
K = Jumlah armada
Berikut ini adalah tabel kebutuhan angkutan umum pada tahun 2028 dan 2038.
Bab 6 - 41
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
6.4.1. Pengembangan Ring Road 3, Jalan Tol, dan Manajemen Lalu Lintas.
Bab 6 - 42
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Selain pembangunan Ring Road 3 dan Jalan Tol, manajemen lalu lintas di dalam
Kota Manado juga perlu untuk dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi masalah
kemacetan di Kota Manado. Manajemen lalu lintas yang dapat dilakukan adalah
pengaturan kebijakan parkir dan optimalisasi simpang. Kebijakan parkir di Kota
Manado ini bertujuan untuk melancarkan pergerakan lalu lintas dengan mengurangi
hambatan samping berupa parkir on-street dan kendaraan yang berhenti di pinggir
jalan. Bentuk kebijakan parkir yang dapat dilakukan adalah dengan pengaturan parkir
di pinggir jalan, pembuatan celukan untuk pemberhentian angkot, pengaturan tempat
henti angkot, dan pengaturan u-turn pada ruas-ruas jalan. Sedangkan optimalisasi
simpang bertujuan untuk menambah kapasitas simpang sehingga antrian kendaraan di
simpang dapat berkurang. Hal ini dapat dilakukan dengan perbaikan geometrik
simpang, terutama pada belokan dan pembuatan pulau-pulau lalu lintas. Untuk jangka
panjang, perlu pelebaran Jalan Kairaga – Batas Kota Manado, Jalan Wori, Jalan Batas
Kota Manado – Tomohon sesuai dengan studi Penyusunan Masterplan dan
Development Plan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Terpadu
Kawasan Ekonomi Khusus Bitung Tahun Anggaran 2018.
Bab 6 - 43
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.22. Rencana Trase Ring Road 3 dan Jalan Tol Kota Manado
Bab 6 - 44
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 45
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 46
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 47
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 48
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.25. Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor I Alternatif
Bab 6 - 49
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 50
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.27. Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor III
Bab 6 - 51
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.28. Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor III Alternatif
Bab 6 - 52
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.29. Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor IVa
Bab 6 - 53
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Gambar 6.30. Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) Koridor IVb
Bab 6 - 54
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 55
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 56
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Untuk mencapai target pengguna angkutan umum seperti pada skenario yang
telah diuraikan sebelumnya, yaitu mencapai 30% pada tahun 2028 dan 75% pada tahun
2038, tingkat pelayanan angkutan umum perlu untuk ditingkatkan, seperti kemudahan
untuk mengakses angkutan umum, kecepatan, keandalan, dan integrasi antar moda
angkutan umum. Dengan begitu, layanan angkutan umum menjadi lebih menarik dan
diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengguna angkutan umum. Beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum adalah sebagai
berikut.
Bab 6 - 57
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
dan estimasi waktu perjalanan ke tujuan. Angkutan umum online juga dinilai lebih
cepat dan andal apabila dibandingkan dengan angkutan umum yang ada pada saat ini.
Prinsip-prinsip smart mobility seperti contoh di atas perlu untuk diterapkan pada
sistem transportasi massal sehingga dapat menarik peminat pengguna angkutan
umum.
Bab 6 - 58
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 59
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Sistem pembayaran tiket angkutan umum menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi perjalanan pengguna angkutan umum. Pada sistem konvensional,
pengguna angkutan umum seringkali mengalami kendala dalam pembelian tiket,
seperti banyaknya antrian, lamanya transaksi pembelian tunai, sehingga hal ini akan
menambah waktu perjalanan bagi pengguna angkutan umum.
Untuk mengatasi hal tersebut sistem pembelian tiket harus diperbarui, seperti
penggunaan smart card untuk pembelian tiket angkutan umum. Pada dasarnya, sistem
ini bekerja sebagai uang elektronik untuk melakukan transaksi pembelian tiket
angkutan umum yang telah saling terintegrasi. Sehingga satu buah smart card dapat
digunakan untuk pembelian berbagai moda angkutan umum. Dengan adanya sistem
ini, waktu yang terbuang untuk mengantri tiket dan bertransaksi dengan konter
penjualan tiket akan berkurang. Sehingga akan mengurangi waktu perjalanan dengan
angkutan umum. Selain itu, sistem yang telah terintegrasi juga dapat meningkatkan
Bab 6 - 60
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
kemudahan perpindahan antar moda. Penggunaan smart card seperti yang disebutkan
di atas juga dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan bank-bank di Indonesia
dengan menggunakan uang elektronik keluaran bank seperti Flash BCA, BRIZZI,
Mandiri e-money, dan BNI Tap Cash.
Bab 6 - 61
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Lebih jauh, dari hasil pemodelan, diperoleh beberapa titik-titik transit pengguna
angkutan umum. Titik-titik inilah yang akan menjadi dasar penentuan letak kawasan
Transit Oriented Development (TOD). Hasilnya, lima kawasan Transit Oriented
Development (TOD) diusulkan untuk dibangun pada jangka menengah-panjang, yaitu
kawasan TOD Pusat Kota, Malalayang, Batusaiki, Paal Dua, dan Kawasan Kota Baru,
dengan prioritas pembangunan TOD pada kawasan Pusat Kota. Selain itu,
pengembangan kawasan park and ride juga dapat dilakukan untuk menunjang
pembangnunan kawasan berbasis transit. Kawasan yang dapat digunakan sebagai area
pengembangan park and ride adalah kawasan Bahu Mall dan kawasan Stadion Klabat.
Peta lokasi Transit Oriented Development yang direkomendasikan dapat dilihat pada
gambar berikut.
Bab 6 - 62
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 6 - 63
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dalam sistem ini, Pemerintah membeli biaya pelayanan angkutan umum per
kilometer, kemudian Pemerintah menjual jasa angkutan umum kepada pengguna.
Sistem buy the service berlaku dengan kondisi seperti di bawah ini.
Bab 6 - 64
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
kerja sama yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk pengelolaan TOD adalah
sebagai berikut.
a. Service Contract
b. Lease Contract
Dalam sistem ini pihak swasta menyewa suatu fasilitas infrastruktur tertentu
kepada pemerintah dalam jangka waktu yang telah disepakati untuk kemudian
dioperasikan dan dipelihara. Pihak swasta menyediakan modal kerja untuk
pengoperasian dan pemeliharaan. Kemudian pihak swasta dapat memungut
pembayaran dari pemakai fasilitas layanan untuk mendapatkan pengembalian biaya
sewa, operasional, pemeliharaan, pemberian pelayanan, dan mendapatkan keuntungan
yang wajar. Pada akhir kerja sama, pihak swasta mengembalikan aset kepada
Pemerintah dengan kondisi yang telah disepakati dalam perjanjian. Dalam hal ini pihak
Pemerintah Kota Manado dapat menerapkan sistem ini pada penyewaan ruang di
kawasan bandara dan kawasan pertokoan pada lokasi TOD.
Dalam sistem ini pihak swasta bertanggung jawab atas kegiatan konstruksi,
pembiayaan, pengoperasian, dan pemeliharaan suatu fasilitas umum. Untuk
pengembalian modal investasi, operasional, pemeliharaan, dan keuntungan yang wajar
pihak swasta menerima pembayaran dengan cara menarik biaya dari pengguna fasilitas
dan layanan infrastruktur. Selama kerja sama berlangsung, aset dikelola penuh oleh
swasta dan pada akhir perjanjian, seluruh aset diserahkan pada Pemerintah, anpa biaya
apapun. Dalam hal ini Pemerintah Kota Manado dapat melakukan kerja sama dalam
pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD).
Bab 6 - 65
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Visi
Misi
Bab 7 - 1
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
7.1.3. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara 2016-2021
Visi
Bab 7 - 2
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
a. Misi
Berdasarkan visi tersebut di atas, maka misi yang diemban oleh Dinas
Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dirumuskan sebagai berikut :
Bab 7 - 3
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
b. Tujuan
Dalam menjabarkan misi tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
oleh Dinas Perhubungan Daerah Provinsi Sulawesi Utara adalah :
c. Sasaran
Bab 7 - 4
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 7 - 5
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Dalam upaya mewujudkan visi Manado Kota Cerdas pada tahun 2021,
Pemerintah dan Masyarakat Kota Manado akan menyelenggarakan berbagai
program terkait untuk pengembangan dan pengelolaan kota dengan pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka memaksimalkan
pelayanan kepada masyarakat serta mendukung pembangunan kota yang
berkelanjutan.
Bab 7 - 6
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
C (Cendekia);
E (Ekowisata);
R (Religius);
D (Daya Saing);
A (Aman nyaman);
S (Sehat sejahtera),
Bab 7 - 7
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 7 - 8
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Atas dasar Visi dan Misi sebagaimana telah diuraikan tersebut, maka
disusun Visi dan Misi Program Pengembangan Transportasi Terpadu Kota
Manado, sebagai berikut :
VISI
MISI
Sasaran dari kegiatan ini adalah menambah kecepatan di ruas jalan dengan
meningkatkan kapasitas ruas dan simpang. Peningkatan kapasitas dapat
dilakukan dengan mengurangi hambatan samping yang ada di badan jalan,
misalnya penataan parkir, pengaturan kendaraan yang berhenti di pinggir jalan,
perubahan geometri simpang.
Bab 7 - 9
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Bab 7 - 10
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
A. Pembangunan Ringroad 3
D. Pelebaran jalan Wori, Jalan Kairagi – Batas Kota Manado, Jalan Batas Kota
Manado – Tomohon
Bab 7 - 11
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
A. Pengembangan BRT
1. Pembangunan halte
Bab 7 - 12
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
B. Pengembangan LRT
2. Pembangunan stasiun
3. Pengadaan kereta
2. Pembangunan dermaga
Bab 7 - 13
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
B. Integrasi sistem tiket melalui uang elektronik, seperti Flash BCA, BRIZZI,
Mandiri/Indomaret Card, Tap Cash BNI, maupun melalui aplikasi pada
ponsel.
Bab 7 - 14
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
2. Integrasi sistem
2. Integrasi sistem
Bab 7 - 15
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
4. Jalur pedestrian
5. Bangunan komersil
6. Gedung parkir
7. Terminal dan gedung parkir
8. Halaman parkir
9. Dermaga wisata
10. Terminal angkot
11. Shelter brt dermaga wisata
12. Dermaga sungai
13. Jalur pedestrian
14. Pengembangan Terminal Malalayang
15. Pengembangan Terminal Paal 2
16. Penataan permukiman
17. Kawasan dermaga batusaiki
Bab 7 - 16
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jangka Pelakasanaan
Kemungkinan
Grand Penanggung
No Strategi Target Program 2024 2029 Public Private Biaya (Rp)
Policy Jawab
2019 2020 2021 2022 2023 - - Partnership
2028 2038
1 Manajemen Kebijakan Menambah 1. Pengaturan Tidak Dinas 1,800,000,000
lalulintas Parkir dan kecepatan di parkir di pinggir Perhubungan
Uturn ruas jalan jalan. : Kota dan
dengan - Jalan RE Polresta
mengurangi Martadinata Manado
hambatan - Jalan
samping Manado –
yang berupa Tomohon
parkir, - Jalan AA
Uturn dan Maramis
kendaraan - Jalan BW
yang Lapian
berhenti di - Jalan Tikala
pinggir Ares
jalan. - Jalan Arie
Lasut
- Jalan
Lumimuut
- Jalan 14
Februari
- Jalan Ahmad
Yani
- Jalan
Bethesda
2. Pembuatan Tidak Dinas 700,000,000
celukan untuk Perhubungan
pemberhentian Kota dan
angkot pada Polresta
lokasi jalur Manado
angkutan umum
pada pusat kota
Bab 7 - 17
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jangka Pelakasanaan
Kemungkinan
Grand Penanggung
No Strategi Target Program 2024 2029 Public Private Biaya (Rp)
Policy Jawab
2019 2020 2021 2022 2023 - - Partnership
2028 2038
3. Pengaturan Tidak Dinas 270,000,000
Uturn pada ruas- Perhubungan
ruas jalan Kota dan
tertentu yang Polresta
memungkinkan Manado
2 Peningkatan Pengembangan Penambahan 1.Pembangunan Tidak Kementerian 1,300,000,000,000
Supply Jaringan Jalan supply ringroad 3 Pekerjaan
Infrastruktur Baru jaringan jalan Umum dan
Transportasi untuk Perumahan
pengurangan Rakyat
kemacetan 2.Pembangunan Ya Kementerian 6,700,000,000,000
dan jalur lanjutan jalan tol Pekerjaan
angkutan Bitung-Manado Umum dan
barang Perumahan
Rakyat
3.Perbaikan Ya Kementerian 440,000,000,000
akses dalam kota Pekerjaan
melewati Liwas Umum dan
dan berahir di Perumahan
Pelabuhan Rakyat
Calaca
4.Pelebaran jalan Tidak Kementerian 2,200,000,000,000
Wori, Jalan Pekerjaan
Kairaga – Batas Umum dan
Kota Manado, Perumahan
Jalan Batas Kota Rakyat
Manado -
Tomohon
5.Pembangunan Ya Kementerian 4,300,000,000,000
jalan tol Manado- Pekerjaan
Tomohon Umum dan
Perumahan
Rakyat
Bab 7 - 18
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jangka Pelakasanaan
Kemungkinan
Grand Penanggung
No Strategi Target Program 2024 2029 Public Private Biaya (Rp)
Policy Jawab
2019 2020 2021 2022 2023 - - Partnership
2028 2038
Pengembangan Peningkatan Pengoperasian Ya Kementerian 10,500,000,000
titik simpul pelayanan terminal tipe A Perhubungan
transportasi bus antar Liwas
kota antar
provinsi
Peningkatan Perpanjangan Tidak Kementerian 37,000,000,000
pelayanan runway menjadi Perhubungan
penumpang 3.000 meter
maupun
barang
Bandara
Sam
Ratulangi
3 Pengemban Transport Perpindahan 1. Pengembangan Ya (Kerjasama Kementerian 112,500,000,000
gan Demand penggunaan BRT dengan investor Perhubungan,
angkutan Management angkutan pembangun Dinas
umum pribadi ke TOD) Perhubungan
massal angkutan Provinsi
umum Sulut, Dinas
Perhubungan
Kota Manado
2. Pengembangan Ya (Kerjasama Kementerian 2,000,000,000,000
LRT dengan investor Perhubungan,
pembangun Dinas
TOD dan Kota Perhubungan
Baru di Provinsi
Mapanget) Sulut, Dinas
Perhubungan
Kota Manado
3. Pengembangan Tidak Pemerintah 7,250,000,000
angkutan pesisir Kota Manado
Bab 7 - 19
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jangka Pelakasanaan
Kemungkinan
Grand Penanggung
No Strategi Target Program 2024 2029 Public Private Biaya (Rp)
Policy Jawab
2019 2020 2021 2022 2023 - - Partnership
2028 2038
Tondano wisata sungai
Tondano)
4 Pengemban Peningkatan Peningkatan 1. Pengembangan Ya (Investor Kementerian 7,250,000,000
gan wisata aksesibilitas angkutan angkutan bidang Perhubungan,
ke Bunaken penyeberang penyeberangan pariwisata) Pemerintah
sebagai pusat an ke dengan Kota Manado
wisata Bunaken menambah
dan Manado jumlah kapal dan
Tua perbaikan
dermaga
5 Smart City Smart Kemudahan 1. Informasi Ya Kementerian 500,000,000
Mobility akses angkutan umum Perhubungan,
sebagai informasi melalui internet, Pemerintah
bagian dari angkutan seperti dalam Kota Manado
Smart City umum dan program moovit
peningkatan dan google map.
kecepatan 2. Integrasi Ya Kementerian 500,000,000
angkutan sistem tiket Perhubungan,
umum. melalui uang Pemerintah
elektronik, Kota Manado,
seperti Flash Perbankan
BCA, BRIZZI,
Mandiri/Indoma
ret Card, Tap
Cash BNI,
maupun melalui
aplikasi pada
ponsel.
3. Prioritas Tidak Kementerian 3,250,000,000
angkutan umum Perhubungan
pada simpang (Pengembang
bersinyal, lampu an ATCS),
menjadi hijau Dinas
pada saat Perhubungan
Bab 7 - 20
Penyusunan Masterplan Pengembangan Transportasi Terpadu Kota Manado
Jangka Pelakasanaan
Kemungkinan
Grand Penanggung
No Strategi Target Program 2024 2029 Public Private Biaya (Rp)
Policy Jawab
2019 2020 2021 2022 2023 - - Partnership
2028 2038
angkutan umum Kota Manado
mendekati
simpang.
Bab 7 - 21