Catt: Peraturan Menteri PM 46 Tahun 2016 dan PM 75 Tahun 2016 sudah tidak berlaku karena sudah diterbitkan
PM 11 Tahun 2017
PERUBAHAN PM 75/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ANDALALIN
3. Infrastruktur
a. Akses ke dan dari jalan tol Wajib
b. Pelabuhan Wajib
c. Bandar udara Wajib
d. Terminal Wajib
e. Stasiun kereta api Wajib
f. Pool kendaraan Wajib
g. Fasilitas parkir untuk umum Wajib
h. Jalan layang (flyover) Wajib
i. Terowongan (underpass) Wajib
4. Bangunan lainnya :
Wajib dilakukan studi analisis dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan 75 perjalanan
(kendaraan) baru pada jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 500 perjalanan (kendaraan) baru setiap harinya pada jalan
yang dipengaruhi adanya bangunan atau pemukiman atau infrastruktur yang dibangun atau dikembangkan
Download = http://jdih.dephub.go.id/produk_hukum/KeputusanTk.Eselon I
JENIS PEMBANGUNAN YANG PEMBAHASANNYA ANDALALIN NYA (100%)
DILIMPAHKAN KE BPTD
ANDALALIN : UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada
Pasal 99 bertujuan untuk menciptakan lalu lintas yang aman, keselamatan, tertib
dan lancar.
1. Tenaga Ahli yang memiliki Sertifikat Penyusun Dokumen ANDALALIN
2. OUTPUT: Rekomendasi Penanganan Dampak berupa Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas yang dituangkan dalam bentuk Gambar Teknis
3. SURAT KEPUTUSAN DIRJEN/KA BPTJ/KADISHUB mengenai
persetujuan hasil ANDALALIN
HUBUNGAN ANDALALIN TERHADAP AMDAL (2)
PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN
Kriteria
PP No. 74Tahun2014tentangAngkutanJalan
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015 tentang
Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya sebagai Jalan Nasional
PERATURAN LAIN YANG TERKAIT (2)
PeraturanMenteriPerhubunganNo. PM. 13Tahun2014tentangRambuLaluLintas
PeraturanMenteriPerhubunganNo. PM.
49Tahun2014tentangAlatPemberiIsyaratLaluLintas
PeraturanMenteriPerhubunganNo.
96Tahun2015tentangPedomanPelaksanaanKegiatanManajemendanRekayasaLaluLintas
PeraturanMenteriPerhubunganNo. 111Tahun2015tentangTata
CaraPenetapanBatasKecepatan
MUATAN DOKUMEN HASIL ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
(Permenhub Nomor PM 75 Tahun 2015)
1. Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu lintas
2. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini
3. Analisis Bangkitan/Tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan akibat pembangunan
berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan menggunakan faktor trip rate yang
ditetapkan secara nasional;
4. Analisis distribusi perjalanan;
5. Analisis pemilihan moda;
6. Analisis pembebanan perjalanan;
7. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap analisis dampak lalu lintas
8. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak
9. Rincian tanggung jawab Pemerintah dan Pengembang atau Pembangun dalam
penanganan dampak
10.Rencana pemantauan dan evaluasi
11.Gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan
1. KEMENHUB
Prosedur
2. KEMEN PU PERA
3. POLRI
Persetujuan Hasil
Analisis Dampak
YA
Lalu Lintas
DASAR PROSES PEMBUATAN KONSEP PERSETUJUAN
ANDALALIN
3 15
HARI HARI
PEMBANGUN/PENGEMBANG
TERIMA DOKUMEN DAN MENANDATANGANI SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN HARUS KESANGGUPAN SEBAGAI DASAR
DISERTAKAN DENGAN TANDA PERSETUJUAN HASIL ANALISIS DAMPAK
TERIMA LALU LINTAS
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERSIAPAN
ANDALALIN
1. JENIS DAN BESARAN BANGUNAN (WAJIB/TIDAK WAJIB
ANDALALIN)
2. LOKASI PEMBANGUNAN (PLOTTING GOOGLE EARTH/GOOGLE MAP)
3. STATUS JALAN (NASIONAL, PROPINSI, KOTA, KABUPATEN)
4. GAMBAR SITE PLAN
5. RINCIAN PENGGUNAAN BANGUNAN DAN LAHAN
6. RENCANA AKSES KELUAR MASUK BANGUNAN
7. RENCANA FASILITAS PARKIR
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM USULAN PENANGANAN
DAMPAK (PADA MASA PEMBANGUNAN/DURING
CONSTRUCTION)
1. ARAH DATANG NYA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG
PENGANGKUT BAHAN MATERIAL
2. JENIS KENDARAAN ANGKUTAN BARANG YANG DIGUNAKAN
3. JADWAL KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN KENDARAAN
ANGKUTAN BARANG
4. RAMBU SEMENTARA
5. LAMPU PERINGATAN SEMENTARA
6. TATA CARA PENUTUPAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG
7. TATA CARA PEMBERSIHAN KENDARAAN ANGKUTAN BARANG
8. PENGATURAN LALU LINTAS SEMENTARA
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM USULAN
PENANGANAN DAMPAK (PADA MASA OPERASIONAL)
1. PENGATURAN SIRKULASI EKSTERNAL
2. PENGATURAN SIRKULASI INTERNAL
3. MANAJEMEN DAN REKAYASA:
DESAIN GEOMETRIK PINTU MASUK DAN KELUAR
DESAIN GEOMETRIK RUAS JALAN DAN SIMPANG (TERMASUK USULAN SETTING APILL)
MARKA DAN RAMBU (INTERNAL DAN EKSTERNAL)
FASILITAS PARKIR
FASILITAS PEJALAN KAKI
FASILITAS KESELAMATAN
FASILITAS PRASARANA ANGKUTAN UMUM
FASILITAS DISABILITAS
23
TERIMA KASIH
UU NO. 22 TAHUN 2009
Pasal 99
1. Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis
dampak lalu lintas.
2. Analisis dampak lalu lintas sekurang-kurangnya memuat :
a. Analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan;
b. Simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan;
c. Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak;
d. Tanggung jawab pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam penanganan dampak;
e. Rencana pemantauan dan evaluasi.
3. Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan salah satu syarat bagi pengembang untuk mendapatkan izin
pemerintah dan/atau pemerintah daerah menurut peraturan perundang-undangan.
Pasal 100
1. Analisis dampak lalu dilakukan oleh lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli
bersertifikat.
2. Hasil analisis dampak lalu lintas harus mendapatkan persetujuan dari instansi yang
terkait di bidang lalu lintas dan angkutan jalan.
PP 15 TAHUN 2016
PP NO. 32 TAHUN 2011 1/14
Pasal 1 butir 7:
Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian kegiatan kajian
mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan,
permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk
dokumen hasil analisis dampak lalu lintas
Pasal 48 ayat 1
Pusat kegiatan yang wajib Analisis Dampak Lalu Lintas adalah:
• kegiatan perdagangan;
• kegiatan perkantoran;
• kegiatan industri;
• fasilitas pendidikan;
• fasilitas pelayanan umum; dan/atau
• kegiatan lain yang dapat menimbulkan bangkitan dan/atau tarikan
lalu lintas.
PP NO. 32 TAHUN 2011 3/14
Pasal 48 ayat 2
Pemukiman yang wajib Analisis Dampak Lalu Lintas adalah:
• perumahan dan permukiman;
• rumah susun dan apartemen; dan/atau
• permukiman lain yang dapat menimbulkan bangkitan dan/atau
tarikan lalu lintas.
PP NO. 32 TAHUN 2011 4/14
Pasal 48 ayat 3
Infrastruktur yang wajib Analisis Dampak Lalu Lintas adalah:
akses ke dan dari jalan tol;
• pelabuhan;
• bandar udara;
• terminal;
• stasiun kereta api;
• pool kendaraan;
• fasilitas parkir untuk umum; dan/atau
• infrastruktur lainnya.
PP NO. 32 TAHUN 2011 5/14
Pasal 49
Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan salah satu persyaratan
pengembang atau pembangun untuk memperoleh:
• Izin Lokasi
• Izin Mendirikan Bangunan
• Izin Pembangunan bangunan gedung dengan fungsi khusus sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
bangunan gedung
PP NO. 32 TAHUN 2011 6/14
Pasal 50
Ayat 1
Pengembang/pembangun melakukan andalalin dengan menunjuk lembaga konsultan
yang memiliki tenaga ahli bersertifikat
Ayat 2
Sertifikat diberikan oleh Menteri Perhubungan
Pasal 51
Ayat 1
Hasil Andalalin disusun dalam bentuk dokumen hasil Andalalin
PP NO. 32 TAHUN 2011 7/14
Pasal 51
ayat 2
Dokumen Analisis dampak Lalu Lintas terdiri dari:
• Analisis bangkitan dan tarikan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
• Simulasi kinerja Lalu Lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan
• Rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak
• Tanggung jawab Pemerintah dan pengembang atau pembangun
dalam penanganan dampak
• Rencana pemantauan dan evaluasi
• gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan
PP NO. 32 TAHUN 2011 8/14
Pasal 52
Hasil analisis dampak lalu lintas harus mendapat persetujuan dari:
• menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu
lintas dan angkutan jalan, untuk jalan nasional;
• gubernur, untuk jalan provinsi;
• bupati, untuk jalan kabupaten dan/atau jalan desa; atau
• walikota, untuk jalan kota.
PP NO. 32 TAHUN 2011 9/14
Pasal 53
Ayat 1
Untuk memperoleh persetujuan, pengembang/pembangun harus
menyampaikan hasil andalalin ke Menteri, Gubernur, Bupati atau
Walikota sesuai dengan kewenangannya
Ayat 2
Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota memberikan persetujuan
dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak
diterimanya dokumen hasil analisis dampak lalu lintas secara lengkap
dan memenuhi persyaratan
PP NO. 32 TAHUN 2011 10/14
Pasal 54
Ayat 1
Untuk memberikan persetujuan, Menteri, Gubernur, Bupati atau Walikota
sesuai dengan kewenangannya membentuk tim evaluasi dokumen hasil
andalalin
Ayat 2
Tim evaluasi terdiri atas unsur perhubungan, PU dan Kepolisian
Pasal 55
Tim evaluasi mempunya tugas:
• melakukan penilaian terhadap hasil andalalin
• menilai kelayakan rekomendasi yang diusulkan dalam hasil andalalin
PP NO. 32 TAHUN 2011 11/14
Pasal 56
Ayat 1
Hasil penilaian tim evaluasi disampaikan kepada Menteri, Gubernur, Bupati
atau Walikota sesuai dengan kewenangannya
Ayat 2
Dalam hal hasil penilaian tim evaluasi menyatakan hasil andalalin yang
disampaikan belum memenuhi persayaratan, Menteri, Gubernur, Bupati
atau Walikota mengembalikan hasil analisis kepada
pengembang/pembangun untuk disempurnakan
PP NO. 32 TAHUN 2011 12/14
Pasal 57
ayat 1
Menteri, gubernur, bupati, atau walikota meminta kepada pengembang atau
pembangun untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan
kesanggupan melaksanakan semua kewajiban yang tercantum dalam
dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
Ayat 2
Surat pernyataan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
hasil andalalin
Ayat 3
Kewajiban harus terpenuhi sebelum dan selama pusat kegiatan, permukiman
dan infrastruktur dioperasikan
PP NO. 32 TAHUN 2011 13/14
Pasal 58
Ayat 1
Setiap pengembang/pembangun yang melanggar pernyataan kesanggupan
dikenai sanksi administratif oleh pemberi izin sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Ayat 2
Sanksi administrasi, berupa:
• peringatan tertulis;
• penghentian sementara pelayanan umum;
• penghentian sementara kegiatan;
• denda administratif;
• pembatalan izin; dan/atau
• pencabutan izin.
PP NO. 32 TAHUN 2011 14/14
Pasal 59
Ayat 1
Sanksi administratif berupa peringatan tertulis dikenai sebanyak 3 (tiga) kali dengan jangka waktu masing-
masing 30 (tiga puluh) hari kalender
Ayat 2
Dalam hal pengembang/pembangun tidak melaksanakan kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu
peringatan tertulis ke 3 (tiga), dikenai sanksi administratif berupa penghentian sementara pelayanan umum
dan/atau penghentian sementara kegiatan selama 30 (tiga puluh) hari kalender
Ayat 3
Dalam hal pengembang/pembangun tidak melaksanakan kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu,
dikenai denda paling banyak 1% (satu per seratus) dari nilai kewajiban yang harus dipenuhi oleh
pengembang/pembangun
Ayat 4
Dalam waktu 10 (sepuluh) hari kalender sejak tanggal pengenaan sanksi denda administratif atau 90
(sembilan puluh hari) pada hari kalender sejak pembayaran denda, pengembang/pembangun tidak
melaksanakan kewajibannya, izin dibatalkan atau dicabut
PM 75 TAHUN 2015 1/8
Pasal 2
ayat 3:
Pusat kegiatan yang wajib Analisis Dampak Lalu Lintas adalah:
1. kegiatan perdagangan;
2. kegiatan perkantoran;
3. kegiatan industri;
4. fasilitas pendidikan;
• sekolah atau universitas
• lembaga kursus
5. fasilitas pelayanan umum
• rumah sakit
• klinik bersama
• bank
PM 75 TAHUN 2015 2/8
Pasal 2
ayat 3 (lanjutan):
Pasal 2
ayat 4:
Permukiman berupa:
• perumahan dan permukiman;
• rumah susun dan apartemen;
• asrama
• ruko; dan/atau
• permukiman lainnya
PM 75 TAHUN 2015 4/8
Pasal 2
ayat 5:
Infrastruktur berupa:
• akses ke dan dari jalan tol;
• pelabuhan;
• bandar udara;
• terminal;
• stasiun kereta api;
• pool kendaraan;
• fasilitas parkir untuk umum;
• jalan layang (flyover);
• lintas bawah (underpass);
• terowongan (tunnel); dan/atau
• infrastruktur lainnya
PM 75 TAHUN 2015 5/8
Pasal 3 – 6: kriteria ukuran minimal dan satuan jumlah perjenis pembangunan (per-luas
lantai bangunan, per-jumlah siswa, per-kamar, per-tempat tidur, dll)
Pasal 7:
• Rencana Pengembangan pusat kegiatan dan permukiman wajib andalalin apabila
lebih besar 30% dari kondisi awal
• Rencana Pengembangan infrastruktur wajib andalalin apabila lebih besar 50% dari
fasilitas utama/pokok
PM 75 TAHUN 2015 6/8
Pasal 9: Kajian andalalin dituangkan dalam bentuk dokumen hasil andalalin, ketentuan
muatan dokumen andalalin
Pasal 10: sertifikasi tenaga ahli, wajib mengikuti diklat, sertifikat kompetensi penyusun
andalalin diterbikan oleh dirjen perhubungan darat;
PM 75 TAHUN 2015 7/8
PT. MORENZO ABADI PEMBANGUNAN GUDANG DAN JEMBATAN, PT. MORENZO ABADI
PERKASA PERKASA
51
BUKTI PEMBAYARAN PENERBITAN KODE BILLING DOKUMEN
PNBP (PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK)
BUKTI PEMBAYARAN
MELALUI BANK/ATM DARI
PEMBANGUN/ PENGEMBANG
52
CONTOH BERITA ACARA PEMBAHASAN
PEMBAHASAN ANDALALIN
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN
CONTOH SURAT KEPUTUSAN PERSETUJUAN HASIL ANDALALIN
Lanjutan...
Lanjutan...
Lanjutan...
Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu lintas, meliputi:
a) penjelasan rencana pembangunan baru atau pengembangan;
b) cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana pembangunan atau pengembangan;
c) perkiraan transportasi yang digunakan seperti bangkitan/tarikan lalu lintas, distribusi
perjalanan, pemilihan moda, pembebanan, akses dan/atau kebutuhan parkir;
d) penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis;
e) periode analisis paling sedikit 5 (lima) tahun;
f) kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;
g) karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun kondisi yang akan datang;
h) penggunaan dan pemilihan model transportasi;
i) metodologi penyusunan dokumen hasil analisis dampak lalu lintas;
Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, meliputi:
a) kondisi prasarana jalan paling sedikit memuat geometri jalan, perkerasan jalan,
dimensi potongan melintang, fungsi jalan, status jalan,kelas jalan dan
perlengkapan jalan;
b) kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis volume lalu
lintas, volume gerakan membelok, tundaan membelok, panjang antrian,
kecepatan rata-rata kendaraan, waktu perjalanan, okupansi jalan, data
penumpang angkutan umum, pejalan kaki, dan pesepeda;
c) kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek, faktor muat, jenis
kendaraan dan waktu tunggu;
simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap analisis dampak lalu lintas,
meliputi:
BACK
PM 75 TAHUN 2016
BACK
PM 11 TAHUN 2016 (1/3)
menjadi
BACK