Dokumen Hasil
TAHUN 2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan rahmat-NYA, penyusunan dokumen hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
pembangunan Pusat Distribusi Provinsi, Gudang dan Fasilitas Pendukung Lainnya
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karenanya kritik, saran dan masukan sangat terbuka dalam rangka
melengkapi dan menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi pedoman dalam
menyusun rangkaian pekerjaan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
iii
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Daftar Isi
iii
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
iii
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Daftar Tabel
Tabel 2.1. Jenis dan Metoda Survei Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi…………………….. 2
– 12
Tabel 2.2. Kapasitas Dasar ................................................ 2
– 17
Tabel 2.3. Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas ............. 2
– 18
Tabel 2.4. Faktor Penyesuaian Pemisah Arah ........................ 2
– 19
Tabel 2.5. Klasifikasi Hambatan Samping .............................. 2
– 19
Tabel 2.6. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Untuk Jalan
yang Memiliki Bahu Jalan .................................... 2
– 20
Tabel 2.7. Faktor Penyesuaian Hambatan Samping Untuk Jalan
yang Memiliki Kereb ........................................... 2
– 21
Tabel 2.8. Faktor Ukuran Kota ............................................ 2
– 22
Tabel 2.9. Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVo) ...................... 2
– 23
Tabel 2.10. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Lebar Lajur
Lalu Lintas ........................................................ 2
– 23
Tabel 2.11. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Hambatan
Samping (FFVSS) ................................................ 2
– 24
Tabel 2.12. Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Ukuran
Kota (FFVCS) ..................................................... 2
– 24
Tabel 2.13. Kapasitas Dasar Menurut Tipe Simpang (Co) ......... 2
– 27
Tabel 2.14. Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (FH) ......... 2
– 27
Tabel 2.15. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS) ................... 2
– 27
Tabel 2.16. Faktor Penyesuaian Prosentasi Kendaraan Tak
Bermotor .......................................................... 2
– 28
iii
Tabel 2.17. Ekivalen Mobil Penumpang Simpang Bersinyal ....... 2
– 32
Tabel 2.18. Waktu Antar Hijau ............................................. 2
– 33
iii
Tabel 4.11. Unjuk Kerja Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terkena
Dampak Pada Tahun Dasar .................................. 4
– 42
iii
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupat
iii
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan suatu kawasan dan/atau lokasi tertentu mempunyai pengaruh terhadap lalu
lintas di sekitarnya. Analisis dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah
infrastruktur transportasi dalam daerah pembangunan tersebut dapat melayani lalu lintas
yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik oleh
pembangunan tersebut. Jika prasarana yang ada tidak dapat mendukung lalu lintas tersebut
maka harus dilakukan kajian penanganan prasarana atau pengaturan manajemen terhadap
lalu lintas.
Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) merupakan salah satu kajian yang digunakan
untuk mengidentifikasi dampak lalu lintas akibat terjadinya perubahan guna lahan yang
mengakibatkan timbulnya bangkitan dan tarikan perjalanan yang akan mempengaruhi kinerja
lalu lintas pada ruas jalan. Kajian mengenai ANDALALIN ini telah diatur dalam Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pada Bagian Kedua
tentang Analisis Dampak Lalu Lintas Pasal 99 sampai dengan Pasal 101, dan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, pada Bab III mengenai
Analisis Dampak Lalu Lintas dari Pasal 47 sampai dengan Pasal 59, yang menjelaskan
tentang Pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas sampai dengan Sanksi-Sanksi yang dapat
diberikan. Detail teknis dari pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas selanjutnya diatur
dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 75 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraaan Analisis Dampak Lalu Lintas dan Peraturan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor PM 96 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Pada peraturan Menteri perhubungan tersebut
I-1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
disebutkan mengenai kriteria ukuran minimal dari kegiatan yang diwajibkan Andalalin, syarat
minimal dokumen, penilaian dokumen, tim evaluasi, dan sanksi-sanksi yang dapat diberikan.
Rencana Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang terletak di Desa Mekarbaru
Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang dikelompokkan sebagai Pusat
Perbelanjaan/Ritail ini akan mengakibatkan terjadinya penambahan pembebanan lalu lintas
oleh kendaraan pribadi maupun sepeda motor yang akan keluar masuk pusat kegiatan
tersebut. Pembebanan lalu lintas baru akibat pembangunan tersebut secara langsung akan
membawa dampak terhadap penurunan kinerja jaringan jalan di sekitar lokasi pembangunan,
sehingga diperlukan Analisis Dampak Lalu Lintas dan Upaya Manajemen serta Rekayasa
Lalu Lintas untuk meminimumkan dampak tersebut.
Transportasi merupakan salah satu urat nadi perekonomian yang berperan sangat vital bagi
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu kota atau daerah. Transportasi berperan
sebagai penghubung dari berbagai pusat kegiatan atau guna lahan, dimana pada studi ini
akan dikaji mengenai salah satu bentuk penggunaan lahan di bidang Pusat Perbelanjaan di
Kabupaten Serang, yaitu Pusat Distribusi Provinsi. Pembangunan ini diharapkan
memberikan manfaat bagi pemerintah, masyarakat dan pengembang.
Pembangunan suatu daerah sangat bergantung tidak hanya kepada pemerintah, namun juga
dari peran dari masyarakat maupun pihak swasta. Rencana keberadaan Pusat Distribusi
Provinsi yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Banten dalam hal ini Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sebagai penanggung jawab yang menciptakan perubahan atau peningkatan
fungsi lahan dari lahan terbuka menjadi area pusat perbelanjaan/ritail.
Secara umum maksud dari studi ini adalah mengetahui sejauh mana dampak dari
Pembangunan Pusat Distribusi Banten terhadap lalu lintas di sekitar lokasi dan mencari
upaya penanganannya, sedangkan tujuannya dari studi ini adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kinerja lalu lintas di sekitar daerah Pusat Distribusi Provinsi sebelum
diadakan pembangunan;
I-2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam Studi Analisis Dampak Lalu Lintas dari
Pusat Distribusi Provinsi, Kecamatan Kopo Kabupaten Serang adalah sebagai berikut :
Area pekerjaan dibatasi pada kawasan di dalam Pusat Distribusi Provinsi serta di luar
sekitar Jalan Raya Kopo-Maja.
Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan dalam Studi Analisis Dampak Lalu Lintas
Pusat Distribusi Provinsi yaitu :
a) Ruas jalan yang diprediksi terkena dampak pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
adalah Ruas Jalan Raya Kopo-Maja.
b) Persimpangan yang diprediksi terkena dampak pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi adalah Persimpangan masuk-keluar Perumahan Citra Maja Raya yang
berjarak ± 500 m dari lokasi Pusat Distribusi Provinsi.
c) Pengumpulan data sekunder berupa lay out rencana pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi;
d) Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu lintas (jalan dan persimpangan)
dan tata guna lahan di sepanjang jalan, pencacahan lalu lintas, pengukuran kinerja
lalu lintas eksisting, serta tingkat bangkitan perjalanan;
I-3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
e) Analisis kondisi eksisting daerah studi yang meliputi : lokasi rencana pembangunan,
kondisi infrastruktur transportasi, dan kondisi lalu lintas;
f) Penaksiran kondisi lalu lintas sebelum dan sesudah pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi yang dimulai dengan analisis bangkitan lalu lintas, sebaran lalu lintas, dan
pembebanan lalu lintas serta pendekatan mikro rekayasa lalu lintas;
g) Upaya penanggulangan, berisi penanggulangan kondisi lalu lintas pada
persimpangan, akses keluar masuk dan sirkulasi kendaraan pada lokasi Pusat
Distribusi Provinsi.
.
I-4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
13. Kecepatan Bebas (FV) : kecepatan optimal pada suatu ruas jalan
tanpa dipengaruhi hambatan geometrik
maupun hambatan samping lainnya.
I-5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
Sistematika penulisan yang digunakan dalam Laporan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas
(ANDALALIN) Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup
pekerjaan/lingkup analisis, definisi-definisi yang digunakan dan sistematika
penulisan dalam penyusunan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN).
BAB II : METODOLOGI
Menjelaskan tentang metodologi studi yang akan digunakan serta tahapan
pekerjaan dari pelaksanaan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi.
I-6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang Provinsi Banten
BAB V : ANALISIS
Menjelaskan tentang analisis dan pembahasan yang dilakukan dalam Studi
Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi, terutama terkait analisis pemodelan transportasi yang terdiri dari
analisis kinerja lalu lintas eksisting dan tahun perencanaan dimulai dengan
analisis tarikan/bangkitan perjalanan, pemilihan moda, distribusi perjalanan dan
pembebanan perjalanan serta kinerja ruas-ruas jalan di sekitar rencana lokasi
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi.
I-7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II - 1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
b. Tahap pasca konstruksi / saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi
bangkitan lalu-lintas dari pengunjung, pegawai dan penjual jasa
transportasi yang akan membebani ruas-ruas jalan tertentu, serta
timbulnya bangkitan parkir kendaraan.
Sebelum memulai kegiatan analisis dampak lalu lintas hal pertama kali
yang harus dikenali adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
membangkitkan perjalanan. Dengan mengenali deskripsi tataguna lahan,
maka dapat mengetahui perkiraan atraktif bangunan tersebut. Dalam
suatu pengembangan lahan dapat saja beberapa aktivitas digabung
II - 2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
a. Waktu dimana lalu lintas pada jaringan jalan dalam keadaan arus
terpadat;
b. Waktu dimana lalu lintas yang menuju atau dari suatu
pengembangan dalam keadaan terbesar;
c. Bagaimana hubungan antara kedua waktu di atas terhadap jaringan
jalan maupun di dalam lokasi pengembangan;
d. Apakah terdapat variasi musiman baik pada jaringan jalan maupun
aktivitas di dalam lokasi pengembangan;
e. Bangkitan perjalanan pada saat tidak sibuk (off peak) kalau
dimungkinkan karena dibutuhkan untuk analisis dampak lingkungan
secara keseluruhan (standar studi Amdal).
Prinsip-prinsip Utama
II - 4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Persamaan
Model Kompleks
Studi Banding
II - 5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
a. Kegiatan perdagangan ;
b. Kegiatan perkantoran ;
c. Kegiatan industri ;
d. Fasilitas pendidikan, seperti sekolah atau universitas serta lembaga
kursus ;
e. Fasilitas pelayanan umum, seperti rumah sakit, klinik bersama dan
bank ;
f. Stasiun pengisian bahan bakar umum
g. Hotel ;
h. Gedung pertemuan ;
i. Restoran ;
j. Fasilitas olah raga (indoor atau outdoor) ;
k. Bengkel kendaraan bermotor ;
l. Pencucian mobil ; dan/atau
II - 6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
m. Bangunan lainnya.
Dokumen analisis dampak lalu lintas yang disusun, paling sedikit harus
memuat tentang hal-hal sebagai berikut :
II - 7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 8
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 9
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 10
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.1. :
1. Pusat Kegiatan
a. Kegiatan Perdagangan
Pusat perbelanjaan/ritail 500 m2 luas lantai bangunan
b. Kegiatan Perkantoran 1.000 m2 luas lantai bangunan
c. Kegiatan Industri
Industri dan Pergudangan 2.500 m2 luas lantai bangunan
d. Fasilitas Pendidikan
1). Sekolah/Universitas 500 siswa
2). Lembaga kursus Bangunan dengan 50 siswa/waktu
e. Fasilitas Pelayanan Umum
1). Rumah sakit 50 tempat tidur
2). Klinik bersama 10 ruang parktek dokter
3). Bank 500 m2 luas lantai bangunan
f. Stasiun pengisian bahan bakar umum 1 dispenser
g. Hotel 50 kamar
h. Gedung Pertemuan 500 m2 luas lantai bangunan
i. Restoran 100 tempat duduk
j. Fasilitas olah raga (indoor atau outdoor) Kapasitas penonton 100 orang dan/atau 10.000 m2
k. Bengkel kendaraan bermotor 2.000 m2 luas lantai bangunan
l. Pencucian mobil 2.000 m2 luas lantai bangunan
2. Permukiman
a. Perumahan dan Permukiman
1). Perumahan sederhana 150 unit
2). Perumahan menengah atas 50 unit
b. Rumah Susun dan Apartemen
1). Rumah susun sederhana 100 unit
2). Apartemen 50 unit
c. Asrama 50 kamar
d. Ruko Luas lantai keseluruhan 2.000 m2
3. Infrastruktur
a. Akses ke dan dari tol Wajib
b. Pelabuhan Wajib
c. Bandar Udara Wajib
d. Terminal Wajib
e. Stasiun Kereta Api Wajib
f. Pool Kendaraan Wajib
g. Fasilitas parkir untuk umum Wajib
h. Jalan layang (fly over) Wajib
i. Lintas bawah (underpass) Wajib
j. Terowongan (tunnel) Wajib
4. Bangunan/pemukiman/infrastruktur lainnya
Wajib dilakukan dilakukan studi analisis dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah
menimbulkan 75 perjalanan (kendaraan) baru pada jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 500
perjalanan (kendaraan) baru setiap harinya pada jalan yang dipengaruhi oleh adanya bangunan atau
pemukiman atau infrastruktur yang dibangun atau dikembangkan
Catatan : Angka pada kolom diatas adalah angka kumulatif
II - 11
k. Bengkel kendaraan bermotor 2.000 m2 luas lantai bangunan
l. Pencucian mobil 2.000 m2 luas lantai bangunan
2. Permukiman
a. Perumahan dan Permukiman Analisis Dampak Lalu Lintas
1). Perumahan sederhana 150 unit Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
2). Perumahan menengah atas Desa Mekarbaru50
Kecamatan
unit Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
b. Rumah Susun dan Apartemen
1). Rumah susun sederhana 100 unit
2). Apartemen 50 unit
c. Asrama 50 kamar
d. Ruko Luas lantai keseluruhan 2.000 m2
3. Infrastruktur
a. Akses ke dan dari tol Wajib
b. Pelabuhan Wajib
c. Bandar Udara Wajib
d. Terminal Wajib
e. Stasiun Kereta Api Wajib
f. Pool Kendaraan Wajib
g. Fasilitas parkir untuk umum Wajib
h. Jalan layang (fly over) Wajib
i. Lintas bawah (underpass) Wajib
j. Terowongan (tunnel) Wajib
4. Bangunan/pemukiman/infrastruktur lainnya
Wajib dilakukan dilakukan studi analisis dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah
menimbulkan 75 perjalanan (kendaraan) baru pada jam padat dan atau menimbulkan rata-rata 500
perjalanan (kendaraan) baru setiap harinya pada jalan yang dipengaruhi oleh adanya bangunan atau
pemukiman atau infrastruktur yang dibangun atau dikembangkan
Catatan : Angka pada kolom diatas adalah angka kumulatif
II - 12
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 13
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
a. Ruas Jalan
1) Derajat Kejenuhan
Bersumber dari Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2014,
dimana Pedoman ini disusun dalam upaya memutakhirkan Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI'97) yang telah digunakan
lebih dari 12 tahun sejak diterbitkan. Beberapa pertimbangan
yang disimpulkan dari pendapat dan masukan para pakar
rekayasa lalu lintas dan transportasi, serta workshop
permasalahan MKJI'97 pada tahun 2009 adalah:
II - 14
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dimana :
C = Kapasitas (skr/jam)
Co = Kapasitas dasar (skr/jam)
FCLJ = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCPA = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan
tak terbagi)
FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu
jalan/kereb
FCUK = Faktor penyesuaian ukuran kota
a) Kapasitas Dasar
Kapasitas dasar jalan tergantung kepada tipe jalan, jumlah
lajur dan apakah jalan dipisah dengan pemisah fisik atau
tidak. Untuk lebih dapat menjelaskan tentang kapasitas dasar,
menurut Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia, tahun 2014
tersebut, selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.2. :
II - 15
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Kapasitas Dasar
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Keterangan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar
(Smp/Jam) Keterangan
(Smp/Jam)
Jalan 4 lajur berpembatas 1.650 Per lajur
Jalan 4 lajur
median atau berpembatas
jalan satu 1.650 Per lajur
median atau jalan satu
arah
arah
Jalan 4 Lajur Tanpa 1.500 Per Lajur
Jalan
Pembatas4 Median
Lajur Tanpa 1.500 Per Lajur
Pembatas
Jalan 2 Median
Lajur Tanpa 2.900 Total Dua
Pembatas
Jalan 2 Median
Lajur Tanpa 2.900 Arah
Total Dua
Pembatas Median Arah
Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia, 2014
Tabel 2.3. :
Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu Lintas
II - 16
Tipe Jalan Lebar Jalan Efektif FCw
(m) Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Jalan 4 lajur berpembatas PerKopo,
Desa Mekarbaru Kecamatan lajurKabupaten Serang, Provinsi Banten
median atau jalan satu arah 3,00 0,92
3,25 0,96
Tipe Jalan Lebar Jalan
3,50 Efektif FCw
FCLJ
1,00
(m)
3,75 1,04
Jalan 4 lajur berpembatas Per lajur
4,00 1,08
median
Jalan atau
4 jalan satu arah
Lajur Tanpa 3,00
Per lajur 0,92
Pembatas Median 3,25
3,00 0,96
0,91
3,50
3,25 1,00
0,95
3,50
3,75 1,00
1,04
3,75
4,00 1,05
1,08
4,00 1,09
Jalan 4 Lajur Tanpa Per lajur
Jalan
Pembatas2Median
Lajur Tanpa Per lajur
3,00 0,91
Pembatas Median 5 0,56
3,25 0,95
6 0,87
3,50 1,00
7 1,00
3,75 1,05
8 1,14
4,00
9 1,09
1,25
Jalan 2 Lajur Tanpa Per10lajur 1,29
Pembatas Median 5
11 0,56
1,34
6 0,87
Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia, 2014
7 1,00
c) Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah 8 1,14
9 1,25
Penentuan faktor penyesuaian untuk pemisahan arah
10 1,29
didasarkan pada kondisi arus lalu11lintas dari kedua
1,34 arah.
Adapun faktor penyesuaiannya, dalam perhitungan kapasitas
jalan sesungguhnya tersebut, selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4. :
Faktor Penyesuaian Pemisahan Arah
II - 17
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.5. :
Klasifikasi Hambatan Samping
II - 18
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
tersebut,
Tipeselengkapnya
Jalan dapat dilihat
Klasifikasi dapat
Faktor dilihat pada
Penyesuaian tabel –
Akibat
Hambatan Hambatan Samping Dan Lebar
tabel berikut ini. Samping Bahu Jalan
Lebar Bahu Jalan Efektif
Tabel 2.6. :
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
4 Lajur 2Untuk Jalan Yang
Arah Sangat Rendah Memiliki
0,96 Bahu
0,98 Jalan
1,01 1,03
Berpembatas Rendah 0,94 0,97 1,00 1,02
Median (4/2
Tipe Jalan Klasifikasi
Sedang Faktor Penyesuaian
0,92 0,95 0,98 Akibat
1,00
D)
Hambatan
Tinggi Hambatan
0,88 Samping
0,92 Dan Lebar
0,95 0,98
Samping Bahu Jalan
Sangat Tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Lebar Bahu Jalan Efektif
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4 Lajur
4 2 Arah
lajur 2 arah Sangat Rendah
Sangat Rendah 0,96
0,96 0,98
0,99 1,01
1,01 1,03
1,03
Berpembatas
tanpa Rendah
Rendah 0,94
0,94 0,97
0,97 1,00
1,00 1,02
1,02
Median
pembatas (4/2 Sedang
Sedang 0,92
0,92 0,95
0,95 0,98
0,98 1,00
1,00
D)
median (4/2
Tinggi
Tinggi 0,88
0,87 0,92
0,91 0,95
0,94 0,98
0,98
UD)
Sangat
Sangat Tinggi
Tinggi 0,84
0,80 0,88
0,86 0,92
0,90 0,96
0,95
Sumber : Pedoman
2 lajur 2 arah Kapasitas Jalan Indonesia,
Sangat Rendah 0,94 2014
0,96 0,99 1,01
tanpa Rendah 0,92 0,94 0,97 1,00
pembatas
Sedang 0,89 0,92 0,95 1,98
median (2/2
UD) atau Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
jalan satu Sangat Tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91
arah
Tabel 2.7. :
Faktor Penyesuaian Hambatan Samping
II - 19
Tipe Jalan Klasifikasi Analisis Dampak
Faktor Penyesuaian Lalu Lintas
Akibat
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Hambatan Hambatan Samping Dan Jarak
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Samping Gangguan Pada Kereb
Jarak : Kereb - Gangguan
Untuk Jalan Yang Memiliki
≤ 0,5 Kereb
1,0 1,5 ≥ 2,0
4 Lajur 2 Arah Sangat Rendah 0,95 0,97 0,99 1,01
Tipe Jalan
Berpembatas Klasifikasi
Rendah Faktor Penyesuaian
0,94 0,96 0,98 Akibat
1,00
Median (4/2 Hambatan
Sedang Hambatan
0,91 Samping
0,93 Dan
0,95 Jarak
0,98
D) Samping Gangguan Pada Kereb
Tinggi 0,86 0,89 0,92 0,95
Sangat Tinggi Jarak
0,81 : Kereb
0,85 - Gangguan
0,88 0,92
≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0
4 lajur 2
4 Lajur arah
2 Arah Sangat
Sangat Rendah
Rendah 0,95
0,95 0,97
0,97 0,99
0,99 1,01
1,01
tanpa
Berpembatas Rendah 0,93 0,95 0,97 1,00
pembatas Rendah 0,94 0,96 0,98 1,00
Median (4/2 Sedang 0,90 0,92 0,95 0,97
median (4/2 Sedang 0,91 0,93 0,95 0,98
D)
UD) Tinggi 0,84 0,87 0,90 0,93
Tinggi 0,86 0,89 0,92 0,95
Sangat Tinggi 0,77 0,81 0,85 0,9
Sangat Tinggi 0,81 0,85 0,88 0,92
2 lajur 2 arah Sangat Rendah 0,93 0,95 0,97 0,99
tanpa
4 lajur 2 arah Sangat Rendah
Rendah 0,95
0,90 0,97
0,92 0,99
0,95 1,01
0,97
pembatas
tanpa Rendah
Sedang 0,93
0,86 0,95
0,88 0,97
0,91 1,00
0,94
median
pembatas (2/2
UD) Tinggi
Sedang 0,78
0,90 0,81
0,92 0,84
0,95 0,88
0,97
median atau(4/2
jalan satu Sangat Tinggi
Tinggi 0,68
0,84 0,72
0,87 0,77
0,90 0,82
0,93
UD)
arah
Sangat Tinggi 0,77 0,81 0,85 0,9
Sumber : Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia, 2014
2 lajur 2 arah Sangat Rendah 0,93 0,95 0,97 0,99
Faktor
tanpapenyesuaian Rendah
kapasitas jalan
0,90 untuk
0,92 6 lajur
0,95 dapat
0,97
pembatas
diperkirakan dengan Sedang
menggunakan 0,86faktor
0,88koreksi
0,91 kapasitas
0,94
median (2/2
untuk
UD)jalan atau Tinggi menggunakan
4 lajur dengan 0,78 0,81 0,84 sebagai
persamaan 0,88
jalan satu Sangat Tinggi 0,68 0,72 0,77 0,82
berikut
arah :
Tabel 2.8. :
II - 20
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dimana :
FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada
kondisi lapangan (km/jam)
FVO = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan
(km/jam)
FVW = Faktor penyesuaian untuk lebar efektif jalur lalu
lintas (km/jam)
FFVSF = Faktor penyesuaian untuk kondisi hambatan
samping,
FFVCS = Faktor penyesuaian untuk ukuran kota
II - 21
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.9. :
Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVO)
Tabel 2.10. :
Tabel 2.11. :
II - 22
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.12. :
Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Akibat Ukuran Kota (FFVCS)
3) Kecepatan
Kecepatan ruas jalan pada keadaan lalulintas, hambatan
samping dan kondisi geometric lapangan yang ada,
dihitung dengan cara sebagai berikut:
Masukkan nilai Derajat Kejenuhan pada sumbu
horisontal (X) pada Gambar 2.1.
II - 23
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Gambar 2.1. :
Gambar 2.2. :
Kecepatan Sebagai Fungsi Dari Derajat Kejenuhan Pada
Jalan Banyak Lajur Satu Arah
II - 24
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
b. Persimpangan
Dimana :
C = Kapasitas kaki persimpangan (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FW = Faktor penyesuaian lebar rata-rata pendekat
FM = Faktor penyesuaian median pada jalan
mayor/utama
II - 25
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.13. :
Tabel 2.14. :
Faktor Penyesuaian Median Jalan Utama (F M)
II - 26
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.15. :
Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (F CS)
Tabel 2.16. :
Faktor Penyesuaian Prosentasi Kendaraan Tak Bermotor
(FRSU)
II - 27
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 28
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
c) Tundaan
Tundaan-tundaan yang terjadi simpang tidak bersinyal adalah
sebagai berikut:
II - 29
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dimana
II - 30
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
2) Simpang bersinyal
Berikut rumusan terkait perhitungan simpang bersinyal
berdasarkan metode MKJI (1997).
a) Arus simpang
Arus simpang (Q) untuk setiap gerakan dikonversikan dari
kendaraan per jam menjadi satuan mobil penumpang (smp)
per jam dengan menggunakan ekivalen kendaraan
II - 31
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2.17. :
Ekivalen Mobil Penumpang Simpang Bersinyal
b) Rasio arus
Rasio arus jalan minor pada simpang ini diperhitungkan
sebagai berikut
II - 32
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Keterangan :
LEV dan LAV = Jarak dari garis henti ke titik konflik
untukmasing-masing kendaraan yang
bergerak maju atau meninggalkan
IEV = Panjang kendaraan yang berangkat (m)
VEV, VAV = Kecepatan masing-masing kendaraan
II - 33
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Keterangan :
LTI = waktu hilang (detik)
IG = waktu antar hijau (detik)
c = waktu siklus (detik)
g = waktu hijau (detik)
II - 34
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dimana :
cua = waktu siklus sebelum penyesuaian sinyal
(detik)
LTI = waktu hilang total per siklus (detik)
IFR = rasio arus simpang (FRcrit)
II - 35
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
g1 = (Cua-LTI) x Pri)
Dimana :
g1 = tampilan waktu hijau pada fase 1 (detik)
cua = waktu siklus sebelum penyesuaian (detik)
LTI = waktu hilang total per siklus (detik)
Pri = rasio fase FRcrit/(FRcrit)
j) Kapasitas (C)
Kapasitas adalah arus simpang maksimum yang dipertahankan
untuk melewati suatu pendekat. Rumus matematis sebagai
berikut:
C = S x g/c
Dimana :
C = kapasitas (smp/jam)
S = Arus jenuh (smp/jam)
g = waktu hijau (detik)
c = waktu siklus yang ditentukan (detik)
Dimana :
Ds = derajat kejenuhan
II - 36
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
GR = rasio hijau
c = waktu siklus (detik)
C = kapasitas (smp/jam) = arus jenuh kali rasio
hijau (S x GR)
Q = arus simpang pada pendekat tersebut
(smp/detik)
Panjang antrian (QL) diperoleh dari perkalian (NQ) dengan luas
rata-rata yang dipergunakan per smp (20 m2) dan pembagian
dengan lebar masuk
Kendaraan terhenti
Angka henti (NS) adalah jumlah berhenti rata-rata per
kendaraan (termasuk berhenti terulang dalam antrian)
sebelum melewati suatu simpang
Dimana :
NQ = Jumlah rata-rata antrian smp
Q = Arus simpang pada pendekat tersebut
(smp/detik)
c = waktu siklus (detik)
l) Tundaan
Tundaan (delay) merupakan waktu tempuh tambahan
yang diperlukan untuk melalui simpang apabila
dibandingkan dengan lintasan tanpa adanya simpang
Dj = DTj+ DGj
Tundaan pada suatu simpang dapat terjadi karena 2 hal
yaitu tundaan simpang (DT) karena interaksi simpang
dengan gerakan lainnya pada suatu simpang
II - 37
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dimana
c = waktu siklus (detik)
C = kapasita (smp/jam)
GR = rasio hijau
DS = derajat kejenuhan
II - 38
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 39
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 40
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 41
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB III
METODOLOGI
3.1 Umum
Metode studi yang dipergunakan dalam penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas ini meliputi
metoda pengumpulan data dan metode analisis kinerja jaringan jalan mengacu kepada
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997, serta metode analisa dengan simulasi
lalu lintas tingkat mikro (traffic micro simulation) untuk analisis kinerja jaringan jalan dan
transportasi.
Tahap awal dari pekerjaan ini adalah pengumpulan data sekunder berupa data resume
rencana Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi, data jaringan jalan dan data tata guna
lahan sekitar. Data tersebut dipergunakan untuk menentukan wilayah studi atau daerah
dampak, membangun model jaringan jalan serta menentukan langkah kerja lebih lanjut
dalam rangka survei-survei lalu lintas primer.
Jenis survei yang dilakukan dalam rangka penyelesaian pekerjaan Studi Analisis Dampak
Lalu Lintas Pembangunan Pusat Distribusi Banten ini meliputi kelompok Survei Inventarisasi
(Inventory Survey), kelompok Survei Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Counting Survey) dan
Survei Kecepatan Tempuh (Travel Speed Survey).
III - 1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Secara garis besar, jenis dan metode serta waktu pelaksanaan survei pengumpulan data lalu
lintas yang telah dilaksanakan sebagai dasar Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan
Pusat Distribusi Provinsi selengkapnya disajikan pada Tabel 3.1. di bawah ini.
Tabel 3.1. Jenis dan Metoda Survei Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat
Distribusi Provinsi
III - 2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
a. Persiapan Survei
Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi pelatihan tenaga
surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan alokasi waktu serta pembagian
titik bagi surveyor.
b. Survei Pendahuluan
Sebelum pelaksanaan survei sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan peninjauan
lapangan, pengamatan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini adalah untuk:
1. Menyiapkan perlengkapan survei mencakup peta lokasi dan formulir survei.
2. Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
3. Menguji coba pengisian formulir survei.
d. Metoda Survei
1. Survei Inventarisasi Jalan (Roadway Inventory)
III - 3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Survei pencacahan lalu lintas ruas jalan dilakukan untuk mendapatkan data
volume, distribusi lalu lintas dan Volume Jam Perencanaan (VJP).
Pencacahan lalu lintas dilakukan terpisah untuk masing-masing arah lalu lintas.
Sedangkan untuk menilai tingkat pelayanan (Level of Service = LoS) ruas jalan, digunakan
pedoman karakteristik tingkat pelayanan seperti dapat dilihat pada tabel berikut:
III - 4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tingkat
Karakteristik Operasi Terkait
Pelayanan
Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah
Kecepatan perjalanan rata-rata > 80 Km/jam
A Kepadatan lalu lintas sangat rendah
Pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkan tanpa atau
dengan sedikit tundaan
Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang
Kecepatan perjalanan rata-rata turun s/d > 70 Km/jam
Kepadatan lalu lintas rendah, hambatan internal lalu lintas belum
B
mempengaruhi kecepatan
Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatan dan lajur
jalan yang diinginkan
Arus stabil tetapi pergerakan kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas
yang jauh lebih tinggi
Kecepatan perjalanan rata-rata > 60 Km/jam
C
kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas meningkat
Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan, pindah lajur atau
mendahului
Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi
Kecepatan perjalanan rata-rata > 50 Km/jam
Kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan hambatan
D temporer dapat menyebabkan penurunan kecepatan yang besar
Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam menjalankan
kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih dapat ditolerir untuk
waktu yang singkat
Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas
jalan
Kecepatan perjalanan rata-rata sekitar 30 Km/jam pada jalan antar kota dan 10
E
Km/jam pada jalan perkotaan
Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas tinggi
Pengemudi mulai merasakan kemacetan-kemacetan durasi pendek
Arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang panjang
Kecepatan perjalanan rata-rata < 30 Km/jam
F Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah, serta terjadi kemacetan
untuk durasi yang cukup lama
Dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume turun sampai 0 (nol)
Sumber : Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 96 Tahun 2015 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas
III - 5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat pelayanan ruas jalan dibagi dalam 6 (enam)
kategori tingkat pelayanan dari A sampai dengan F sesuai dengan kecepatan dan
peningkatan V/C Ratio atau angka banding antara arus lalu lintas (volume) dengan daya
dukung jalan (kapasitas). Nilai V/C ratio semakin mendekati 1 atau kecepatan semakin
rendah maka kondisi tingkat pelayanan semakin buruk, demikian sebaliknya semakin kecil
nilai V/C ratio dan semakin tinggi kecepatan (mendekati kecepatan arus bebas) maka kinerja
ruas jalan semakin baik.
Bagan alir dan tahapan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:
III - 6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 8
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Untuk mengetahui permasalahan transportasi dan lalu lintas pada daerah Studi, studi
ini akan mencakup analisis kinerja jaringan jalan eksisting maupun kondisi terbangun
dan beroperasi. Analisis kinerja jaringan terdiri atas analisis kinerja ruas jalan dan
simpang untuk daerah eksternal dan pada jalan akses di dalam lokasi pembangunan
(internal). Dalam analisis kinerja jaringan ini, parameter yang digunakan adalah V/C
ratio, kecepatan, delay, dan beberapa parameter lain yang relevan, sehingga diketahui
tingkat pelayanan ruas jalan di sekitar lokasi Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi.
Studi eksternal lokasi meliputi studi terhadap usulan perbaikan geometrik dan
pengendalian akses keluar-masuk, penanganan ruas jalan dan penanganan
persimpangan. Sedangkan analisis penanganan lalu lintas internal meliputi pengaturan
sirkulasi internal dan penyediaan lahan parkir yang memadai untuk mengantisipasi
terjadinya parkir di badan jalan (on street parking) pada jalan di depan lokasi maupun
pada ruas jalan di sekitarnya.
3.6 Rekomendasi
III - 9
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB IV
GAMBARAN UMUM
4.1.1 Lokasi
Lokasi rencana Pusat Distribusi Provinsi (PDP) ini berada pada Jalan Raya Kopo-Maja
Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Tata guna lahan di sekitar lokasi kegiatan didominasii
oleh permukiman penduduk, perkebunan dan pertanian serta perdagangan dan jasa.
Secara administratif, lokasi lahan rencana Pusat Distribusi Provinsi ini berada di Desa
Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang , Provinsi Banten, dengan luas total lahan
107.591,46 m2 (10,76 Ha) dengan titik koordinat 6o19’21.3’’ S-106o23’44.3’’ E. Profil kondisii
rencana lokasi Pusat Distribusi Provinsi dan tata guna lahan yang potensial mempengaruhi
besaran pola tingkat perjalanan dapat dilihat pada gambar citra satelit di bawah.
Terlihat dari citra satelit bahwa lokasi rencana Pusat Distribusi Provinsi terkoneksi langsung
dengan Jalan Cikande-Kopo-Maja..
IV - 1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
IV - 2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada preliminary survey dan pada survei
utama pada hari Kamis (libur Hari Raya Nyepi), 07 Maret 2019 dan hari Kamis, 14
Maret 2019 didapatkan beberapa temuan yang erat kaitannya dengan aspek
keselamatan lalu lintas di Jalan Raya Kopo-Maja sebagai berikut:
1. Terdapat kecenderungan kendaraan khususnya motor melaju lebih dari 40 km/jam
(tinggi), menyebabkan potensi kecelakaan lalu lintas selalu ada.
2. Rencana lokasi kegiatan mempunyai 2 persimpangan yang dekat (Jalan Kampung
Kabayan Ater dan Perumahan Citra Maja Raya), sehingga perlu perhatian khusus
pada kegiatan keluar masuk area Pusat Distribusi Provinsi.
3. Tidak terdapat bahu jalan sehingga tidak terdapat ruang bagi kendaraan untuk
berhenti, atau parkir di badan jalan.
4. Jarak padang relative pendek, dikarenakan terdapat beberapa belokan sepanjang
ruas Jalan Raya Kopo-Maja, khususnya di sekitar lokasi kegiatan.
Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.2. Kondisi lalu lintas di sekitar rencana lokasi kegiatan Pusat Distribusi Provinsi
IV - 3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dari pengamatan tersebut, maka dapat disimpulkan perlunya perhatian khusus terkait
aspek keselamatan lalu lintas khususnya kendaraan yang melintasi ruas Jalan Raya
Kopo-Maja.
Gambar Pra Site Plan rencana pembangunan Pusat Distribusi Provinsi dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
IV - 4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
IV - 5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Saat Pusat Distribusi Provinsi (PDP) pada kondisi 100% terbangun akan berdampak
pada penurunan kinerja ruas jalan dan persimpangan di sekitar lokasi kegiatan. Adapun
ruas jalan tersebut adalah ruas Jalan Raya Kopo-Maja yang menjadi akses utama
masuk– keluar lokasi pembangunan.
Ruas Jalan Raya Kopo-Maja merupakan Jalan yang menghubungkan antara lokasi
kegiatan dengan Kabupaten Serang, dan Tol Jakarta-Cikande-Merak. Tata guna lahan
di sekitar ruas Jalan Raya Kopo-Maja didominasi oleh permukiman penduduk,
perkebunan/pertanian serta aktivitas perdagangan dan jasa. Penggunaan lahan di
sekitar lokasi tersebut relatif beragam namun hanya terdapat sedikit aktivitas di
samping jalan, sehingga hambatan samping ruas Jalan Raya Kopo-Maja khususnya di
titik di depan lokasi kegiatan dikategorikan rendah (Low/L).
IV - 6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Kondisi lalu lintas jam sibuk di ruas Jalan Cikande-Kopo pada hari libur yang
diperoleh dari survei pada hari Kamis (libur hari Raya Nyepi), 07 Maret 2019 dan
hari Kamis, 14 Maret 2019 yang mewakili hari kerja dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.3. Volume Lalu Lintas Jam Sibuk Jalan Raya Kopo-Maja Hari Libur
Kendaraan Roda
Kendaraan Berat Kendaraan Roda Dua
Empat
Kendaraan TOTAL
Mobil Penumpang,
Truk 2 dan 3 Sumbu Motor, Sepeda
Taxi, Pickup, Minibus
Waktu UNIT SMP UNIT SMP UNIT SMP UNIT SMP
Jl. Raya Kopo-Maja
Pagi
ke Utara 45 59 11 11 284 114 340 184
Ke Selatan 62 81 39 39 257 103 358 223
TOTAL 698 407
Siang
ke Utara 45 59 71 71 360 144 476 274
Ke Selatan 64 83 68 68 210 84 342 235
TOTAL 818 509
Sore
ke Utara 47 61 75 75 387 155 509 291
Ke Selatan 45 59 46 46 275 110 366 215
TOTAL 875 506
Sumber: Survey Lapangan, Kamis 07 Maret 2019
IV - 7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 4.4. Volume Lalu Lintas Jam Sibuk Jalan Raya Kopo-Maja Hari Kerja
Kendaraan Roda
Kendaraan Berat Kendaraan Roda Dua
Empat
Kendaraan TOTAL
Mobil Penumpang,
Truk 2 dan 3 Sumbu Motor, Sepeda
Taxi, Pickup, Minibus
Waktu UNIT SMP UNIT SMP UNIT SMP UNIT SMP
Jl. Raya Kopo-Maja
Pagi
ke Utara 33 43 35 35 399 160 467 238
Ke Selatan 66 86 66 66 426 170 558 322
TOTAL 1025 560
Siang
ke Utara 26 34 60 60 348 139 434 233
Ke Selatan 91 118 54 54 308 123 453 295
TOTAL 887 528
Sore
ke Utara 53 69 45 45 404 162 502 276
Ke Selatan 99 129 48 48 392 157 539 334
TOTAL 1041 610
Sumber: Survey Lapangan, Kamis, 14 Maret 2019
Tabel di atas mengindikasikan bahwa volume lalu lintas total 2 arah pada ruas
Jalan Raya Kopo-Maja jam sibuk siang hari libur memiliki volume tertinggi sebesar
509 SMP/jam. Sedangkan volume tertinggi pada hari kerja terjadi pada sore hari
sebesar 610 SMP/jam. Volume tertinggi terjadi pada hari kerja jam sibuk sore hari,
sehingga nilai tersebut Jam Perencanaan (VJP). VJP pada hari kerja ini
selanjutnya digunakan sebagai dasar analisis pemodelan lalu lintas lebih lanjut.
Komposisi kendaraan dalam satuan mobil penumpang pada ruas Jalan Raya
Merak didominasi oleh kendaraan pribadi jenis sepeda motor yang membebani
ruas jalan ini pada hari kerja memiliki prosentase yang cukup tinggi, sekitar ± 72%.
IV - 8
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
c. V/C Ratio
Aksesibilitas ruas jalan merupakan suatu gambaran tingkat kemudahan perjalanan
dari suatu tempat asal ke lokasi tujuan. Kemudahan perjalanan menunjukkan
kinerja lalu lintas pada ruas jalan tersebut, dimana dalam kajian ini menggunakan
parameter V/C ratio. Dari hasil analisis data survey lapangan, nilai V/C Ratio pada
ruas Jalan Raya Kopo-Maja adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5. V/C Ratio Eksisting jam puncak Jalan Raya Kopo-Maja
Kapasitas Volume (smp/jam) V/C Ratio
Hari Ruas Jalan
(smp/jam) Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore
Libur Jl. Raya 407 509 506 0,17 0,21 0,21
2422
Kerja Kopo-Maja 560 528 610 0,23 0,22 0,25
Sumber: Hasil Analisis Konsultan 2019
Kondisi puncak atau volume kendaraan tertinggi pada hari Libur terjadi pada siang
hari dengan V/C Ratio sebesar 0.21. Sedangkan kondisi puncak pada hari kerja
terjadi pada jam sibuk sore dengan nilai V/C Ratio sebesar 0.25. Kondisi V/C ratio
jam-jaman yang teramati pada ruas Jalan Raya Kopo-Maja disajikan pada gambar
berikut:
Gambar 4.4. V/C ratio jam-jaman ruas Jalan Raya Kopo-Maja pada HariLibur
IV - 9
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Gambar 4.5. V/C ratio jam-jaman ruas Jalan Raya Kopo-Maja pada Hari Kerja
d. Kecepatan
Selain V/C ratio, untuk penilaian kinerja ruas jalan digunakan parameter kecepatan
ruas jalan yang diperoleh dari survei moving car observer pada ruas Jalan Raya
Kopo-Maja dengan panjang pengamatan 100 meter. Dari analisis waktu tempuh
rata-rata kendaraan yang melintas, diperoleh data kecepatan eksisting hasil survei
di lapangan sebagai berikut.
Kecepatan kendaraan pada ruas Jalan Raya Kopo-Maja di sekitar rencana lokasi
Pusat Distribusi Provinsi pada arah menuju Utara memiliki nilai rata-rata yang
cukup tinggi sebesar 57 km/jam, demikian juga untuk arah menuju Selatan nilai
rata-rata kecepatan sebesar 56.6 km/jam.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa kinerja ruas Jalan Raya Kopo-Maja telah
menunjukkan angka V/C Ratio rata-rata rendah baik pada jam sibuk pagi, siang,
IV - 10
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
dan sore hari. Nilai V/C tertinggi pada hari kerja jam sibuk pagi sebesar 0,25 atau
berada pada tingkat pelayanan “A”, dimana memiliki karakteristik:
Arus bebas bergerak (aliran lau lintas bebas, tanpa hambatan)
Kecepatan perjalanan rata-rata > 50 Km/jam
kepadatan lalu lintas rendah karena hambatan internal lalu lintas
menambah tidak signifikan.
Pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih kecepatan, pindah lajur
atau mendahului.
IV - 11
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Jalan Raya Kopo-Maja merupakan ruas jalan yang akan menerima dampak langsung akibat
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi, karena ruas jalan ini merupakan akses utama keluar-
masuk lokasi kegiatan. Jalan Raya Kopo-Maja merupakan jalan arteri yang menghubungkan
antara Lokasi Kegiatan dengan Kabupaten Serang, Kabupaten Rangkasbitung, maupun Jalan
Tol Jakarta-Merak. Ruas Jalan Raya Kopo-Maja memiliki tipe geometric jalan 2/2 UD (2 lajur 2
arah tidak dipisahkan median) dengan lebar jalan untuk kedua arah ± 7 meter. Perkerasan
yang digunakan adalah perkerasan aspal (fleksibel). Tata guna lahan di sekitar ruas Jalan
Raya Kopo-Maja tersebut didominasi oleh permukiman penduduk, serta perdagangan dan
jasa. Penggunaan lahan di sekitar lokasi tersebut masih terbatas, hanya terdapat sedikit
aktivitas di samping jalan, sehingga hambatan samping ruas Jalan Raya Kopo-Maja
khususnya di titik di depan lokasi kegiatan dikategorikan sangat rendah (Very Low/VL).
Rencana akses jalan keluar-masuk lokasi Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi terkoneksi
langsung dengan Jalan Raya Kopo-Maja. Sehingga kendaraan yang keluar – masuk lokasi
Pusat Distribusi Provinsi akan mempengaruhi kinerja ruas jalan eksisting yaitu Jalan Raya
Kopo-Maja.
a. V/C Ratio
Kinerja eksisting perlu dikaji untuk mengetahui permasalahan kondisi saat ini yang
merupakan kondisi lalu lintas sebelum pembangunan sehingga dapat dijadikan dasar
untuk menetapkan alternatif penanganan lalu lintas pada kondisi tingkat operasional
mencapai 100%. Dari pengumpulan data di lapangan dan analisis yang telah diuraikan
V-1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
pada bab 4, diketahui kinerja V/C ratio ruas Jalan Raya Kopo-Maja sebagaimana dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.1. Nilai V/C Ratio Eksisting Ruas Jalan Raya Kopo-Maja
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kinerja ruas Jalan Raya Kopo-Maja telah
menunjukkan angka V/C Ratio rata-rata yang relatif rendah. Nilai V/C tertinggi pada hari
libur terjadi pada jam sibuk siang sebesar 0,21. Sedangkan nilai V/C tertinggi pada hari
kerja terjadi pada jam sibuk sore sebesar 0,25. Dari nilai V/C dapat diketahui bahwa
Level of Service Jalan Raya Kopo-Maja berada pada tingkat pelayanan “A” (V/C ratio <
0,40).
b. Kecepatan
Selain kinerja V/C ratio, kinerja yang lain yang dikaji adalah kecepatan pada ruas jalan,
kecepatan tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Selain dari hasil
survai lapangan, nilai kecepatan ruas jalan dapat diperoleh dari hubungan antara
kecepatan bebas dengan V/C Ratio.
1) Kecepatan Bebas
Kecepatan bebas untuk 2 lajur tak terbagi (2/2 UD) 42 km/jam, sedangkan untuk
Faktor koreksi lebar sebagai berikut.
Tabel 5.2. Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas Untuk Lebar Jalur Lalu Lintas
V-2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Sedangkan batasan standard lain untuk faktor koreksi kecepatan arus bebas
sebagai berikut:
FFVsf = 0.96 (Faktor Penyesuaian Kecepatan untuk Hambatan Samping)
FFVcs = 0.93 (Faktor Penyesuaian Kecepatan untuk Ukuran Kota).
Sedangkan nilai kecepatan sebenarnya hasil pemodelan lalu lintas pada ruas Jalan
Raya Kopo-Maja dapat diperoleh dengan pendekatan V/C ratio seperti dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4. Penentuan Kecepatan Sebenarnya Ruas Jalan Raya Kopo-Maja Tahun 2019
Kecepatan Kecepatan
Arah % tase
No FV V/C Hasil Model Pengamatan
Menuju Selisih
(km/jam) (km/jam)
1 Utara 40,18 0.21 37.97 41.5 8,5 %
2 Selatan 40,18 0.25 37.56 41.0 8,4 %
Sumber: Hasil analisis konsultan 2019
V-3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dari hasil model MKJI diperoleh hasil validasi dengan penyimpangan antara
kecepatan pengamatan dan kecepatan hasil pemodelan lalu lintas yang tidak lebih
dari 10% sehingga dianggap hasil model memenuhi persyaratan untuk memprediksi
kecepatan pada kondisi dengan pembangunan.
Ukuran bangkitan perjalanan yang digunakan adalah bangkitan kendaraan dan bukan
bangkitan perjalanan manusia. Metode penaksiran bangkitan perjalanan menggunakan
tingkat luasan rencana kegiatan pada tiap-tiap unit rencana kegiatan, dengan standar tingkat
bangkitan dari data sekunder dan hasil pengamatan empiris.
Tingkat bangkitan diperoleh dari survey dan kajian empiris berbagai Pusat Perdagangan di
Jakarta. Tingkat bangkitan dipengaruhi oleh jumlah karyawan dari Pusat Perdagangan
tersebut. Besaran bangkitan lalu lintas / traffic attraction yang digunakan sebagaimana tabel
berikut:
Bangkitan Waktu
(SMP/ Jumlah Karyawan) 07.00-08.00 16.00-17.00
Masuk 0.3 0.1
Keluar 0.1 0.3
Sumber: Kajian Empiris Konsultan, 2019. Berdasarkan pengamatan berbagai jenis Pusat Perdagangan
Besaran dari unit usaha atau jenis kegiatan berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari
pihak pemrakarsa pembangunan Pusat Distribusi Provinsi sebagai berikut:
V-4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
mengakibatkan tambahan pembebanan lalu lintas pada ruas jalan sekitarnya sebagai
berikut.
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa Pengembangan Pusat Distribusi Provinsi pada
kondisi tingkat pembangunan dan operasional mencapai 100%, akan mengakibatkan
penambahan beban lalu lintas pada ruas jalan di sekitar lokasi pengembangan sebesar 600
satuan mobil penumpang/jam (smp/jam).
Total pembebanan lalu lintas baru, baik arah masuk maupun keluar lokasi Pusat Distribusi
Provinsi secara langsung akan membebani ruas Jalan Raya Kopo-Maja sebagai akses dari
lokasi menuju Kabupaten Serang, Kota Rangkas, maupun Jalan Tol Jakarta-Merak.
Bangkitan tertinggi yang diakibatkan oleh kegiatan Pusat Distribusi Provinsi akan terjadi pada
jam-jam sibuk pagi dan sore hari pada hari kerja.
Dengan Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi ini, maka volume lalu lintas baru yang
merupakan lalu lintas eksisting sebelum pengembangan ditambah dengan bangkitan dan
tarikan lalu lintas tambahan dari dan ke lokasi pengembangan pada kondisi tingkat
pembangunan dan operasional 100%, akan mempengaruhi kinerja ruas jalan terutama ruas
Jalan Raya Kopo-Maja.
Pada tahap analisis lebih lanjut, volume lalu lintas yang merupakan kombinasi lalu lintas
V-5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
eksisting ditambah potensi pembebanan pada kondisi operasional 100% akan berpotensi
menurunkan kinerja ruas jalan, khususnya ruas Jalan Raya Kopo-Maja yang merupakan
akses utama masuk keluar ke dan dari lokasi kegiatan.
5.3.2 Kinerja Lalu Lintas dengan Pengembangan Tahun 2021
a. V/C Ratio
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi diasumsikan dimulai tahun 2019 dan beroperasi
pada tahun 2021. Sehingga volume tambahan akibat kegiatan operasional Pusat
Distribusi Provinsi diprediksikan mulai tahun 2021.
Dari survai inventarisasi ruas jalan (roadway inventory), diketahui dimensi dan tata guna
lahan di sepanjang ruas jalan yang disurvai dan selanjutnya dilakukan analisis untuk
mengetahui kapasitas jalan. Sedangkan dari survai pencacahan lalu lintas, dapat
diketahui besarnya volume lalu lintas yang membebani ruas jalan tersebut. Dari kedua
data tersebut, selanjutnya dianalisis kinerja V/C ruas Jalan Raya Kopo-Maja pada
kondisi dengan kegiatan oprasional Pusat Distribusi Provinsi pada tahun 2021.
Tabel 5.7. Nilai V/C Ratio Ruas Jl. Raya Kopo-Maja pada Kondisi Oprasional Tahun 2021
Dari tabel nilai V/C ratio diatas, dapat dilihat bahwa pada kondisi dengan pembangunan
Pusat Distribusi Provinsi Tahun 2020 dan asumsi kondisi tingkat pembangunan dan
V-6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
operasional telah mencapai 100%, kinerja V/C ratio ruas Jalan Raya Kopo-Maja yang
pada kondisi eksiting sebelum pembangunan sebesar 0.23 menjadi 0.48 atau pada
kondisi tingkat pelayanan (Level of Service/LoS) "B”.
b. Kecepatan
Selain kinerja V/C ratio, kinerja yang dikaji adalah kecepatan pada ruas jalan. Kecepatan
tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan pada survai kecepatan
sesaat (spot speed). Selain itu kecepatan pada Jalan Raya Kopo-Maja dapat diperoleh
dari hubungan kecepatan dengan V/C Ratio sebagaimana diuraikan pada tabel di
bawah.
Tabel 5.8. Penentuan Nilai FV Jalan Raya Kopo-Maja pada Kondisi dengan Pengembangan
Tahun 2021
Tabel 5.9. Prakiraan Kecepatan sebenarnya Ruas Jalan Raya Kopo-Maja pada Kondisi
dengan Pengembangan Tahun 2021
Dari hasil analisis diatas, diketahui bahwa dengan Pembangunan Pusat Distribusi
Provinsi Tahun 2021, kinerja kecepatan rata-rata ruas Jalan Raya Kopo-Maja tidak
mengalami penurunan yang signifikan jika dibanding kondisi sebelum pengembangan.
Pada tiap tingkat kepadatan (V/C) akan memberikan perbedaan kecepatan, kecepatan
terendah diprediksikan akan terjadi pada tiap pagi hari dan sore hari, dimana V/C rasio
V-7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan waktu yang lain. Nilai kecepatan
kendaraan yang melaju pada Jalan Raya Kopo-Maja masih relatif tinggi dengan nilai
kecepatan rata-rata 49,8 km/jam.
Secara visual pada pengamatan lapangan didapatkan kondisi lalu lintas yang relatif cukup
padat dengan jumlah kendaraan cukup tinggi, dimana terlihat dari nilai V/C rasio tertinggi
pada angka 0.50 dengan kecepatan kendaraan yang fluktuatif berkisar pada angka 49,8
km/jam. Dengan simulasi mikro lalu lintas didapatkan kondisi lalu lintas yang
menggambarkan kondisi saat ini yang relatif sama dengan hasil pengamatan. Dengan
menggunakan metode simulasi ini didapatkan gambaran kondisi lalu lintas setelah
pembangunan Pusat Distribusi Provinsi pada ruas jalan dalam batas wilayah studi, yaitu
Jalan Raya Kopo-Maja. Pemodelan Jaringan Jalan pada Simulasi menggunakan software
TSS (Transport Simulation Sistem) AIMSUN, dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
V-8
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
V-1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dari hasil simulasi lalu lintas menggunakan software TSS (Transport Simulation Sistem)
AIMSUN diperoleh parameter-parameter lalu lintas untuk mengetahui kinerja jaringan jalan di
sekitar lokasi pembangunan. Simulasi lalu lintas ini dilakukan dengan menggunakan data
hari kerja, karena bangkitan pada kegiatan Pusat Distribusi Provinsi terjadi pada hari kerja.
Hasil Simulasi perbandingan kinerja lalu lintas eksisting dan setelah kegiatan Pusat Distribusi
Provinsi beroprasi adalah sebagai berikut:
Gambar 5.2. Perbandingan Arus Lalu Lintas Hasil Simulasi TSS Aimsun
Dari hasil simulasi TSS Aimsun diperoleh grafik diatas, terlihat bahwa pada kondisi eksisting,
rata-rata arus kendaraan pada jaringan jalan adalah 2500 kendaraan/jam, dan akan berubah
menjadi 3.300 pada kondisi setelah kegiatan Pusat Distribusi Provinsi beroprasi, atau
meningkat sekitar 600 kendaraan/ jam. Volume tertinggi pada hari kerja terjadi pada jam
puncak pagi dan sore hari, dengan jumlah kendaraan sekitar 3.500 kendaraan/ jam.
V-9
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
V-10
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dari grafik diatas, terlihat bahwa pada kondisi eksisting, rata-rata waktu tempuh perjalanan
pada jaringan jalan adalah 140 detik/km, dan akan berubah menjadi 185 detik/km pada
kondisi Pusat Distribusi Provinsi beroperasi. Peningkatan waktu tempuh pada kondisi Pusat
Distribusi Provinsi beroprasi tidak signifikan terhadap kondisi eksisting.
Dari grafik diatas, terlihat bahwa pada kondisi eksisting, rata-rata tundaan pada jaringan jalan
adalah 200 detik/km, dan akan berubah menjadi 300 pada kondisi Pusat Distribusi Provinsi
beroprasi. Peningkatan tundaan akibat kegiatan PDP tidak signifikan. Peningkatan tundaan
terjadi di depan lokasi kegiatan Pusat Distribusi Provinsi akibat crossing kendaraan yang
keluar-masuk lokasi PDP dengan kendaraan eksisting pada Jalan Raya Kopo-Maja.
V-11
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
peningkatan hambatan samping (side friction) dari kondisi eksisting kategori Rendah
(Low) menjadi Sedang (Medium), sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan
kapasitas ruas Jalan Raya Kopo-Maja.
Volume lalu lintas ruas jalan tahun 2024 diperoleh dari prediksi tingkat pertumbuhan
kendaraan rata-rata nasional sebesar 3–5% per tahun. Dengan menggunakan analisis
faktor pertumbuhan dan potensi bangkitan lalu lintas akibat pengembangan Pusat
Distribusi Provinsi, dapat diprediksikan kinerja lalu lintas pada tahun tersebut.
Dari hasil analisis pemodelan lalu lintas tahun rencana hingga lima tahun mendatang
(Tahun 2024) pasca pembangunan dan pengoperasian Pusat Distribusi Provinsi,
dengan mempertimbangkan relatif tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun
ke tahun dan peningkatan pemanfaatan guna lahan di sekitar lokasi pembangunan,
kinerja ruas Jalan Raya Kopo-Maja mengalami peningkatan V/C Rasio yang tidak terlalu
signifikan sebagimana tabel berikut.
(LOS) **)
VJP (smp/jam)
Tanpa Kegiatan
Tanpa Kegiatan
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Operasi
Operasi
V-12
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Bangkitan dan tarikan oleh kegiatan Pusat Distribusi Provinsi dapat secara seketika
meningkatkan V/C rasio puncak eksisting yang pada saat ini relatif cukup tinggi. Dengan
adanya potensi gangguan ini maka arus lalu lintas harus dapat dikelola sehingga
bangkitan yang terjadi tidak secara seketika membebani jaringan sehingga jaringan
jalan dapat menampung potensi besarnya kendaraan yang terbangkit sehingga
parameter lain seperti kecepatan arus kendaraan dapat terjaga. Tidak hanya oleh
bangkitan oleh kegiatan Pusat Distribusi Provinsi, kepadatan arus kendaraan ini juga
banyak disebabkan oleh pertumbuhan kendaraan dan aktivitas pemicu bangkitan lalu
lintas yang meningkat di sekitar lokasi kegiatan. Walaupun demikian, secara
keseluruhan jaringan Jalan Raya Kopo-Maja relatif masih cukup baik dan dalam 5
(tujuh) tahun mendatang dengan atau tanpa pembangunan Pusat Distribusi Provinsi,
diprediksikan Jalan Raya Kopo-Maja masih dalam taraf LOS “B”.
V-13
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Dalam perencanaan transportasi secara holistik, penanganan lalu lintas tidak hanya
memperhatikan fasilitas bagi kendaraan (vehicles) melalui perencanaan dan rekayasa
jalan, namun juga memperhatikan pengguna jalan lain termasuk pedestrian (pejalan kaki).
Fasilitas pejalan kaki meliputi fasilitas menyusuri tepi jalan (trotoar) maupun fasilitas
penyeberangan jalan baik sebidang (zebra cross, pelican crossing) maupun tidak sebidang
(jembatan penyeberangan orang, terowongan, dan sebagainya).
Terkait dengan rencana pembangunan Pusat Distribusi Provinsi, kegiatan ini diprakirakan
akan menarik (attracting) tidak hanya kendaraan, namun juga manusia (pejalan kaki)
walaupun dalam jumlah yang diperkirakan tidak signifikan. Terkait hal ini, fasilitas pejalan
kaki perlu diperhatikan demi menjamin keselamatan dan kenyamanan pejalan kaki,
disamping juga mendorong pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, baik motor
maupun mobil.
Trotoar
Trotoar dapat direncanakan pada ruas jalan yang terdapat volume pejalan kaki lebih dari
300 orang per 12 jam (jam 6.00 - jam 18.00) dan volume lalu lintas lebih dan 1000
kendaraan per 12 jam (jam 6.00 - jam 18.00). Ruang bebas trotoar tidak kurang dari 2,5
meter dan kedalaman bebas tidak kurang dari satu meter dan permukaan trotoar.
Kebebasan samping tidak kurang dan 0,3 meter. Perencanaan pemasangan utilitas selain
harus memenuhi ruang bebas trotoar juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
buku petunjuk pelaksanaan pemasangan utilitas. Lebar trotoar harus dapat melayani
volume pejalan kaki yang ada. Lebar minimum trotoar sebaiknya seperti yang tercantum
dalam tabel berikut, sesuai dengan klasifikasi jalan.
V-14
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Mengacu kepada tabel lebar minimum jalan tersebut, maka pada ruas jalan kelas III
sebagaimana Jalan Raya Merak, maka diperlukan standar minimum 1.5 m, atau
memperhatikan arus pejalan kaki maka dapat dipakai lebar minimum (pengecualian)
sebesar minimal 1 m.
Penyeberangan
a) Fasilitas penyeberangan pejalan kaki ada kaitannya dengan trotoar, maka fasilitas
penyeberangan pejalan kaki dapat berupa perpanjangan dan trotoar.
b) Untuk penyeberangan dengan Zebra cross dan Pelikan cross sebaiknya ditempatkan
sedekat mungkin dengan persimpangan.
c) Lokasi penyeberangan harus terlihat jelas oleh pengendara dan ditempatkan tegak
lurus sumbu jalan.
Dasar-dasar penentuan jenis fasilitas penyeberangan adalah seperti tertera pada tabel
berikut:
PV2 P V Rekomendasi
> 108 50 - 1100 300 - 500 Zebra Cross
> 2 x 108 50 - 1100 400 – 750 Zebra Cross dengan lapak tunggu
> 108 50 - 1100 > 500 Pelican
> 108 > 1100 > 300 Pelican
> 2 x 108 50 - 1100 > 750 Pelican dengan lapaktunggu
> 2 x 108 > 1100 > 400 Pelican dengan lapaktunggu
Sumber: Tata Cara Perencanaan Fasilitas Pejalan Kaki, PU
V-15
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Mengacu kepada pedoman ini, maka dengan arus Jalan Raya Kopo-Maja sebesar rata-
rata jam puncak adalah 2500 kendaraan tiap jam, maka pada ruas jalan ini penyeberangan
sebidang cukup memadai. Penyediaan penyeberangan sebidang dapat diupayakan
kenyamanan dan aspek keselamatannya dengan pemberian zebra cross, maupun rambu
pemberi peringatan arus yang lain.
Terkait dengan rencana pengembangan Pusat Distribusi Provinsi, fasilitas pejalan kaki
dapat memanfaatkan fasilitas eksisting di sepanjang Jalan Raya Kopo-Maja dimana telah
tersedia bahu jalan dengan ruang yang cukup. Namun demikian sangat disarankan adanya
tambahan dan peningkatan fasiltas pejalan kaki dengan trotoar atau perkerasan lain.
V-16
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB VI
REKOMENDASI DAN PENANGANAN
DAMPAK LALU LINTAS
6.1 Umum
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi yang diprakarsai oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan dengan total luas lahan 10.76 Ha direncanakan akan mencakup bangunan
Pusat Perbelanjaan/Ritail serta sarana dan prasarana penunjang lain. Pembangunan area
Pusat Distribusi Provinsi tersebut tentunya akan menimbulkan dampak lalu lintas pada ruas
jalan di sekitar lokasi kegiatan. Ruas jalan yang akan terkena dampak langsung dari
pembangunan Pusat Distribusi Provinsi ini adalah Jalan Raya Kopo-Maja, yang merupakan
akses keluar masuk lokasi kegiatan.
Dampak lalu lintas yang terjadi adalah menurunnya kinerja ruas jalan untuk menampung arus
lalu lintas pada kondisi eksisting sebelum pembangunan (Tahun 2019) setelah ditambah
dengan pembebanan lalu lintas baru pada kondisi tingkat operasional 100% akibat tambahan
kegiatan keluar masuk lokasi Pusat Distribusi Provinsi.
Setelah dilakukan pengumpulan dan analisis data lapangan, diketahui bahwa pada kondisi
100% terbangun tahun 2021, penurunan kinerja yang terjadi akibat rencana kegiatan relatif
tidak signifikan mempengaruhi kinerja ruas Jalan Raya Kopo-Maja. Dengan
mempertimbangkan tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan dari tahun ke tahun dan
adanya peningkatan pemanfaatan guna lahan di sekitar lokasi pembangunan, beberapa
tahun mendatang pasca pembangunan Pusat Distribusi Provinsi, kinerja ruas Jalan Raya
Kopo-Maja diprediksikan mengalami penurunan, yang ditandai dari V/C rasio yang naik dan
beberapa parameter kinerja lalu lintas, seperti nilai kecepatan yang mengalami penurunan.
Walaupun dari hasil analisis diketahui bahwa penurunan kinerja ruas jalan di sekitar lokasi
kegiatan lebih disebabkan tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan dari tahun ke tahun
VI - 1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
serta adanya peningkatan pemanfaatan guna lahan di sekitar lokasi pembangunan, namun
demikian untuk mengantisipasi dan meminimalkan potensi dampak lalu lintas yang terjadi,
diperlukan suatu antisipasi penanganan terutama terkait penanganan akses keluar masuk,
pengaturan lalu lintas internal Pusat Distribusi Provinsi, penyediaan fasilitas lalu lintas dan
fasilitas parkir untuk area PDP yang memadai.
Manajemen lalu lintas terhadap pembangunan PDP tersebut dilakukan dengan beberapa
tahap dan proses penataan lalu lintas, diantaranya yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Pada tahap pembangunan atau konstruksi dilakukan, terdapat pergerakan kendaraan berat
dalam distribusi material yang dibutuhkan dalam masa Pengembangan. Oleh karena itu,
untuk menjamin kelancaran dan keselamatan lalu lintas di sekitarnya maka perlu adanya
manajemen lalu lintas. Manajemen lalu lintas yang dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Sirkulasi Eksternal
Pada tahap pembangunan atau konstruksi akan menimbulkan bangkitan dan tarikan untuk
kendaraan berat. Dengan adanya pengoperasian kendaraan berat yang menuju lokasi
pembangunan maka secara langsung akan menambah beban volume lalu lintas ruas
jalan sekitar lokasi pembangunan dan berpotensi akan menimbulkan kemacetan. Oleh
karena itu dibutuhkan pengaturan sirkulasi eksternal kendaraan berat. Pada saat keluar
masuk kendaraan proyek perlu ada petugas pengatur lalu lintas di depan akses keluar
masuk untuk mengatur lalu lintas saat kendaraan proyek masuk atau keluar. Sehingga
mampu mempermudah dalam akses keluar masuk kendaraan berat agar kelancaran serta
keselamatan lalu lintas sekitar lokasi tetap terjaga.
VI - 2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Pengangkutan bahan material dilakukan dengan cara memberikan penutup bak truk
menggunakan bahan terpal ataupun bahan lainnya yang dapat menahan debu maupun
material tanah/kerikil. Semua kotoran yang mungkin terlepas dan menganggu jalan raya
atau merusak kendaraan lain harus segera diambil dan dibuang pada tempatnya.
Dari hasil pengamatan mengenai kondisi pada masa konstruksi adalah terjadinya sirkulasi
kendaraan berat yang memuat bahan bangunan (material) masuk dan keluar lokasi
pembangunan. Namun hal tersebut belum mempengaruhi kinerja lalu lintas pada ruas
jalan utama (jalan raya kopo-maja) karena umumnya volume lalu lintas kendaraan berat
yang dipakai tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah berjatuhan bahan
bangunan/galian seperti tanah maupun pasir yang mengakibatkan ketidaknyamanan
pengguna jalan pada umumnya.
Untuk mengantisipasi beberapa hal diatas perlu dilakukan pengamanan dan pengawasan
oleh pihak pengembang terhadap sirkulasi lalu lintas barang yang keluar masuk lokasi
pembangunan, sehingga keamanan, kelancaran dan keselamatan lalu lintas yang
melintasi ruas jalan utama tetap terjaga tanpa terjadi hal apapun. Selain itu juga waktu
pengangkutan bahan bangunan perlu diperhatikan dan dijadwalkan diluar jam sibuk.
Akses masuk-keluar Pusat Distribusi Provinsi akan tetap menggunakan akses jalan yang
ada (eksisting), dari sisi volume kendaraan yang dibangkitkan relatif tidak signifikan,
sehingga bangkitan dan tarikan yang ditimbulkan relatif dapat diakomodasi oleh ruas Jalan
Raya Kopo-Maja. Terdapat potensi konflik belokan dari aktivitas keluar/masuk kendaraan
terhadap arus kendaraan eksisting yang melaju pada ruas Jalan Raya Kopo-Maja, sehingga
VI - 3
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
diperlukan manajemen konflik melalui penyediaan petugas pengatur lalu lintas/ satpam, agar
didapatkan ketertiban kendaraan pada akses keluar-masuk area Pusat Distribusi Provinsi.
Disamping penanganan dari sisi pengaturan lalu lintas oleh petugas/satpam, akses keluar
masuk juga membutuhkan perhatian dalam hal dimensi akses yang disediakan, konsultan
merekomendasikan lebar 12 m.
6.4 Pengaturan Sirkulasi Internal dan Penyediaan Fasilitas dan Manajemen Parkir
Kelancaran lalu lintas internal di lokasi Pusat Distribusi Provinsi difasilitasi dengan
penyediaan jalan internal yang memadai untuk mengakomodir kebutuhan mobilitas
kendaraan karyawan/Pengelola, pengunjung dan kendaraan berat.
Untuk meminimalkan potensi terjadinya aktifitas parkir di badan jalan (on street parking)
pada ruas Jalan Raya Kopo-Maja, maka perlu disediakan fasilitas parkir dengan jumlah dan
dimensi yang memadai, dengan memperhitungkan unit Pusat Distribusi Provinsi yang akan
dibangun dan potensi jumlah karyawan berkendaraan di lokasi.
VI - 4
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Apabila pada suatu ketika terjadi parkir penuh pada area PDP oleh kendaraan berat
pengangkut barang dan karyawan, petugas parkir harus segera mengatur kendaraan untuk
parkir pada bahu jalan internal area PDP, mengingat lebar jalan sekitar 12 M, sehingga
cukup memadai sebagai area parkir sementara. Dengan manajemen pengaturan seperti ini
maka diharapkan tidak terjadi antrian masuk ke area Pusat Distribusi Provinsi yang
berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas pada jalan eksternal, Jalan Raya Kopo-Maja.
Untuk menghindari potensi hambatan lalu lintas internal dan ekstemal, pada lokasi
pembangunan Pusat Distribusi Provinsi perlu dipasang rambu lalu lintas pada ruas Jalan
Raya Kopo-Maja sesuai kebutuhan serta rekayasa fisik pada akses keluar – masuk lokasi
Pusat Distribusi Provinsi.
VI - 5
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Celukan di pintu keluar masuk lokasi untuk meningkatkan radius putar kendaraan yang
akan masuk dan keluar Pusat Distribusi Provinsi.
Rekomendasi perambuan dan pemarkaan pada Ruas Jalan Raya Kopo-Maja di sekitar
lokasi Kegiatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
VI - 6
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
VI - 7
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Gangguan lalu lintas yang paling berpotensi terjadi adalah tundaan yang diakibatkan oleh
kendaraan masuk/keluar lokasi PDP pada Jalan Raya Kopo-Maja. Untuk mengantisipasi
tundaan, potensi antrian kendaraan, memastikan perambuan dapat dipatuhi (seperti
pelarangan parkir di badan jalan dan berhenti di depan pintu keluar-masuk), dan menjamin
keselamatan berkendara maupun bagi pejalan kaki, diperlukan petugas pengatur lalu lintas
yang bersiaga di depan lokasi pintu keluar-masuk minimal selama jam sibuk pagi-sore, dan
menyediakan petugas (satpam siaga) selama 24 jam. Untuk keperluan tersebut perlu
dibangun pos satpam dekat pintu keluar-masuk.
6.8 Celukan
Melihat potensi kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi di sekitar lokasi, maka
diperlukan langkah antisipatif dengan penyediaan fasilitas yang dapat meminimalkan resiko
kecelakaan yang terkait dengan kecepatan kendaraan, dan potensi saling menyiap antar
kendaraan, yang diantaranya meliputi:
1. Celukan
Diperlukan pelebaran radius putar pada pintu keluar masuk berupa perkerasan untuk
meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengendara yang keluar masuk lokasi Pusat
Distribusi Provinsi.
VI - 8
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
POTENSI DAMPAK DAN PENANGANAN LALU LINTAS RENCANA PEMBANGUNAN PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI
Perambuan dan pemarkaan Perambuan dan pemarkaan internal digunakan Dinas Perindustrian 14 hari sebelum
Arus lalu lintas internal (jalan kawasan). untuk memberikan petunjuk sirkulasi dan Perdagangan Pusat Distribusi
Sirkulasi Kendaraan terusan di ruas kendaraan sehingga tidak menimbulkan konflik Provinsi beroperasi
Internal Jalan Raya Kopo- kendaraan di dalam area Pusat Distribusi
Maja Provinsi
Keluar Masuk Pejalan Rekomendasi Desain Fasilitas Penambahan fasilitas pejalan kaki seperti Dinas Perindustrian 30 hari sebelum
Kaki dari dan Menuju pejalan kaki seperti trotoar dan trotoar dan zebra cross ini bertujuan untuk dan Perdagangan Pusat Distribusi
Area Pusat Distribusi Arus lalu lintas di zebra cross meningkatkan keselamatan dan kenyamanan Provinsi beroperasi
Provinsi ruas Jalan Raya pejalan kaki.
Kopo-Maja
VI - 9
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Pengaturan Parkir oleh petugas Petugas parkir/ satpam bertugas menunjukan Dinas Perindustrian Pusat Distribusi
parkir/ satpam arah maupun mengatur kendaraan yang akan dan Perdagangan Provinsi mulai
parkir. beroperasi.
Arus Lalu lintas
terusan Jalan Perambuan dan pemarkaan di Perambuan dan pemarkaan ini digunakan Dinas Perindustrian 14 hari sebelum
Kegiatan Parkir Raya Kopo-Maja, sekitar lokasi Pusat Distribusi untuk memberikan petunjuk kepada Karyawan, dan Perdagangan Pusat Distribusi
Kendaraan serta lalu lintas Provinsi Pedagang, Pengunjung dan kendaraan berat Provinsi beroperasi
internal Pusat dalam proses parkir, sehingga tidak terjadi
Distribusi Provinsi konflik kendaraan di dalam area parkir. Hal ini
diharapkan dapat memperlancar sirkulasi
internal dan tidak mengganggu sirkulasi
eksternal.
VI - 10
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tanggung Jawab
Penentuan Lokasi - - -
Penyelenggaraan MRLL - - -
Utama
Pemberian Parkir Off Street - - -
Penyediaan Penerangan Jalan Umum - - -
Penambahan lebar pintu masuk dan keluar
- -
Pusat Distribusi Provinsi
Meningkatkan
Fasilitas pejalan kaki (Trotoar dan zebra cross)
Kapasitas
di depan dan di dalam area Pusat Distribusi - -
Provinsi
Perambuan dan Pemarkaan pada Jalan Raya
- - -
Kopo-Maja di sekitar Lokasi
Perambuan dan Pemarkaan di Area Pusat
Mengurangi - - - -
Distribusi Provinsi
Konflik
Pengaturan Sirkulasi Kendaraan Internal area
- - -
Pusat Distribusi Provinsi
Optimalisasi dan penataan parkir - - -
Perilaku Perlu adanya ketegasan oleh petugas yang
Pengguna berwenang (Law Enforcement) - -
Jalan
VI - 11
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
KEGIATAN PENANGANAN DAMPAK PELAKSANAAN KEGIATAN PEMANTAUAN KURUN WAKTU KEGIATAN EVALUASI
Sirkulasi kendaraan internal Pusat Distribusi Provinsi Dinas Perhubungan Kabupaten Serang Saat Konstruksi dan Pasca Konstruksi
Optimalisasi dan Penataan Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Serang Saat Konstruksi dan Pasca Konstruksi
Kebutuhan ruang parkir Pengembang Pusat Distribusi Provinsi Per-tahun, setelah beroperasi/ Pasca Konstruksi
Akses Keluar masuk Pusat Distribusi Provinsi Pengembang Pusat Distribusi Provinsi Per-tahun, setelah beroperasi/ Pasca Konstruksi
VI - 12
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
2. Ruas jalan yang terkena dampak akibat Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi adalah
Jalan Raya Kopo-Maja yang merupakan akses keluar-masuk lokasi kegiatan kegiatan.
3. Gangguan lalu lintas yang paling berpotensi terjadi adalah tundaan yang diakibatkan
oleh kendaraan masuk/keluar lokasi Pusat Distribusi Provinsi pada Jalan Raya Kopo-
Maja. Untuk mengantisipasi tundaan, potensi antrian kendaraan, memastikan
perambuan dapat dipatuhi (seperti pelarangan parkir di badan jalan dan berhenti di
depan pintu keluar-masuk), dan menjamin keselamatan berkendaraan maupun bagi
pejalan kaki, diperlukan petugas pengatur lalu lintas yang bersiaga di depan lokasi
pintu keluar-masuk minimal selama jam sibuk pagi hingga sore, dan menyediakan
petugas (satpam siaga) 24 jam yang diakomodasi oleh pihak Pusat Distribusi Provinsi.
4. Gangguan lalu lintas dapat diminimalkan dengan perambuan yang jelas dan tegas
sebagaimana rekomendasi, namun tetap tergantung kepada kepatuhan seluruh
pengguna jalan dalam pelaksanaannya.
5. Beberapa parameter kinerja lalu lintas yang dapat diduga akibat dari rencana kegiatan
Pusat Distribusi Provinsi dan perbedaannya dengan kondisi eksisting adalah sebagai
berikut:
VII - 1
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Kapasitas *) (smp/jam)
(LOS) **)
Dengan
VJP (smp/jam)
Dengan Pusat Dengan Pusat
Pusat
Distribusi Distribusi
Tanpa Kegiatan
Tanpa Kegiatan
Tanpa Kegiatan
Tahun
Pembangunan
Pembangunan
Pembangunan
Distribusi
Provinsi Provinsi
Provinsi
Konstruksi
Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Operasi
Operasi
Jalan Raya Kopo-Maja
2019 2422 610 0,25 0,31 - 57 56,1 - A A -
2020 2422 628 0,27 0,33 - 56,7 55,8 - A A -
2021 2422 647 0,29 0,35 - 56,4 55,5 - A A -
2022 2422 666 0,31 - 0,46 56,1 - 50,0 A - B
2023 2422 686 0,33 - 0,48 55,8 49,4 A - B
2024 2422 707 0,35 - 0,50 55,5 48,8 A - B
*) Diprediksikan turun sesuai peningkatan guna lahan dg pendekatan besar side friction (sf) MKJI 1997
**) Mengacu Lampiran PM 96 Tahun 2015
6. Dapat diketahui dari hasil studi bahwa jaringan jalan masih mampu memenuhi
permintaan bangkitan dan tarikan akibat Pusat Distribusi Provinsi. Penurunan kinerja
ruas-ruas jalan tersebut lebih disebabkan oleh tingginya tingkat pertumbuhan
kendaraan dari tahun ke tahun serta adanya peningkatan pemanfaatan guna lahan di
sekitar lokasi pengembangan. Namun demikian untuk mengantisipasi dan
meminimalkan potensi dampak lalu lintas yang terjadi, diperlukan suatu antisipasi
penanganan terutama terkait penanganan akses keluar masuk, pengaturan lalu lintas
internal Pusat Distribusi Provinsi, penyediaan fasilitas parkir yang memadai untuk
karyawan, pedagang, pengunjung dan kendaraan berat.
VII - 2
Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Pusat Distribusi Provinsi
Desa Mekarbaru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
7.2 Saran
1. Perlunya pengawasan dan evaluasi kinerja lalu lintas ruas jalan di sekitar lokasi Pusat
Distribusi Provinsi setelah kegiatan ini beroperasi.
3. Perlunya pengawasan oleh pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan pada tahap
konstruksi, terkait kendaraan berat pengangkut material agar memperhatikan kapasitas
kendaraan dan kebersihan roda, sehingga material seperti tanah tidak tercecer dan
mengotori jalan.
VII - 3
IP
AL
PUSAT
DAGING
PERMUKIMAN PUSAT
IKAN
PENDUDUK
GUDANG
IR
RK
TPS TPS
SAWAH
PA
SAMPAH LB3 TOILET
DOMESTIK
FORKLIFT/
PALET
JL
A
A
R
KO
K RESTORAN
PO
I
SEC
URI
R
MA
TY
JA
ATM CENTER
PARKIR
PERMUKIMAN KANTOR
KEBUN MASJID
PENGELOLA
PENDUDUK
PENANGANAN AKSES NAMA PROJEK
GAMBAR SITE PLAN KELUAR MASUK
DOKUMEN HASIL ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
M
EU
PEMBANGUNAN PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI (PDP)
JL.
UR
IB E
RAY
C
AI
NG
SU
KECAMATAN KOPO
A
LOKASI PROJEK
KOP
KABUPATEN SERANG
O-
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo
MAJ
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
A
DIAJUKAN OLEH
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
I PDP
KE LOKAS PROVINSI BANTEN
JL. R
AYA
KOP
O-M
AJA
JL. R
AYA
KOP
O-M KABUPATEN TANGERANG
JUDUL GAMBAR
AJA
M
REU
PROVINSI BANTEN
IBEU
GAMBAR EKSISTING
AI C
LOKASI
G
SUN
RENCANA PDP
KONSULTAN ANDALALIN
EUM
PENGESAHAN
EUR
CIB
GAI
SUN
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
JL.
PROVINSI BANTEN
RAY
AK
OPO
JL.
R
AY
A KO
- MA
PO
-MA
JA
JA
0 100 200 300
m
JALAN UTAMA
SUNGAI CIBEURUEM
PERMUKIMAN
SKALA : 1: 300
PENANGANAN AKSES NAMA PROJEK
GAMBAR SITE PLAN KELUAR MASUK
M
DOKUMEN HASIL ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
EU
JL.
EUR
IB
RAY
IC
PEMBANGUNAN PUSAT DISTRIBUSI PROVINSI (PDP)
A
NG
SU
KECAMATAN KOPO
AKOP
KABUPATEN SERANG
LOKASI PROJEK
O-
MAJ
KEL
U
AR M
HAUTK KENDAR
A
AS
Desa Mekarbaru Kecamatan Kopo
I-HA AAN PR
TI ! OYEK
I PDP Kabupaten Serang, Provinsi Banten
KE LOKAS
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
DIAJUKAN OLEH
JL. R
AYA
KOP
O-M PERMUKIMAN
AJA
JL
PER . RAYA KO WATER
TRAP DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
MU PO-M KABUPATEN TANGERANG
KIM AJA
PROVINSI BANTEN
M
AN
REU
PROVINSI BANTEN
IBEU
C
GAI
LOKASI
SUN
RENCANA PDP
PENANGANAN DAMPAK
- Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas
PE
RM
I
RM
MA
UK
UM
SUN
GAI CI
BEURE
truk material sebelum keluar lokasi PDP)
JL.
RAY
PERMUKIMAN
PERMUKIMAN
AK
JUDUL GAMBAR
OPO
JL.
PER
PERMUKIMAN
RA
YA
MUK
KO
- MA
GAMBAR TAHAP KONSTRUKSI
PO
IMA
-MA
N
JA
JA
0 100 200 m
300 KONSULTAN ANDALALIN
PENGESAHAN
AYA
KOP
KEL
UAR
HAUTK KENDAR
MAS
MAJ
PROVINSI BANTEN
I-HA AAN PR
TI ! OYEK
A
I PDP
KE LOKAS
WATTREARP
M
PROVINSI BANTEN
EU
JL. R
E UR
IB
IC
AYA
NGA
SU
KECAMATAN KOPO
P
NOMOR : /DISHUB
KOP
KABUPATEN SERANG
Juli 2019
O-
TANGGAL :
MAJ
PERIHAL : Rekomendasi Hasil Penilaian Andalalin Pusat
A
Distribusi Provinsi (PDP)
PERMUKIMAN
WARNING LIGHT
DIAJUKAN OLEH
AR
TROTO
IP
AL
PERMUKIMAN
PROVINSI BANTEN
PUSAT
DAGING
AR
PUSAT
IKAN
TROTO
JL. R
AYA GUDANG
KOP
IR
O-M PERMUKIMAN
RK
AJA SAMPAH
TPS TPS
LB3
PA
DOMESTIK TOILET
LOKASI
LOKASI KEGIATAN :
FORKLIFT/
RENCANA PDP
PALET
JL. R
PER AYA
MU
KI
KOP
O-M
AJA
KABUPATEN TANGERANG
UM
MA
N
PROVINSI BANTEN
URE
CIBE
PUSAT PUSAT PUSAT
BERAS SAYUR BUAH
GAI
P
A
WARNING LIGHT
SUN
R
K RESTORAN
I
Kabupaten Serang, Provinsi Banten
SECU
R
RI
TY
ATM CENTER
PARKIR
KANTOR
P
MASJID
PENANGANAN DAMPAK
PENGELOLA
PE
RM
UK
PE
IM
RM
AN
G AI C
IBE
UREUM
- Pengaturan akses masuk - keluar lokasi kegiatan
SUN
- penyediaan fasilitas parkir yang memadai
JL. R
PERMUKIMAN
AYA
PERMUKIMAN
JUDUL GAMBAR
KOP
JL.
PER
PERMUKIMAN
RA
O-
YA
MU
KO
KIM
MAJ
-MA
A N
JA
A
KONSULTAN ANDALALIN :
0 100 200 300
m
SKALA : 1: 300
PENANGANAN AKSES LAMPIRAN
GAMBAR SITE PLAN KELUAR MASUK SURAT DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI BANTEN
JL.
RAY
P
A KOP
NOMOR : /DISHUB
Juli 2019
O
TANGGAL :
- MA
PERIHAL : Rekomendasi Hasil Penilaian Andalalin Pusat
JA
Distribusi Provinsi (PDP)
WARNING LIGHT
DIAJUKAN OLEH
R
TROTOA
IP
AL
GUDANG
FORKLIFT/
PALET
PROVINSI BANTEN
UNLOADING
LOADING/
EM ALOCATION
TIMBANGAN
R
POS
PUSAT
IKAN
TROTOA
SAMPAH TPS
DOMESTIK
LB3 TOILET PUSAT
DAGING
LOKASI KEGIATAN :
P
P
P
P
P
NG
JU
P
UN
P
NG
PUSAT PUSAT
PE
PUSAT
P
IR
RK
PA
P
P
P WARNING LIGHT
RESTORAN
P
RITY
P
P
PARK
IR PENG
P
PARKIR KARYAWAN UNJU
NG
P
P
P
P
ATM CENTER P P P P P P P
P
P
P
P
P
P
P
KANTOR
PENANGANAN DAMPAK
PENGELOLA
JL. R
AYA
JUDUL GAMBAR
KOP
O-
GAMBAR PENANGANAN INTERNAL
MAJ
A
KONSULTAN ANDALALIN :
0 100 200 m
300
PROVINSI BANTEN
P
P
P
G
UN
EM ALOCATION
UNLOADING
LOADING/
P
TIMBANGAN
NJ
GU
POS
P
EN
P
P
IR
P
RK
PA
P
P
NIP. 196605301990031003
SKALA : 1: 300