I. PENDAHULUAN
PPN Sungailiat Merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang dibangun dan
dikelola Pemerintah Pusat yang terletak di Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka
untuk melayani kegiatan perikanan masyarakat Sungailiat dan sekitarnya.
PPN Sungailiat dibangun mulai tahun 1975/1976 dengan letak geografis berada
pada posisi 106° 07' 02" BT dan 01° 51' 56" LS. Luas lahan PPN Sungailiat
seluruhnya 44,91 Ha terdiri dari 3,22 Ha status Hak Pengelolaan Lahan ( HPL )
dengan sertifikat nomor : B.238/968 tanggal 27 pebruari 1988 yang telah
dimanfaatkan untuk fasilitas pelabuhan dan industri, pada tahun 2003 dan 2011
Pemda Kabupaten Bangka menghibahkan lahan seluas 12 Ha dan 29,69 Ha.
Dalam rencana pemanfaatannya sesuai dengan Review Master Plan dan Detail
Engineering Design ( DED ) tahun 2011, peruntukan lahan di bagi dengan
rincian Lahan Fasilitas Pelabuhan seluas 15,66 Ha dan lahan industri perikanan
seluas 29,25 Ha.
Sebagai salah satu pelabuhan perikanan yang potensial di Indonesia, PPN
Sungailiat merupakan prasarana perikanan tangkap yang mengakomodir
aktifitas perikanan tangkap baik aktifitas bidang penangkapan, pengelolaan
maupun prasarana hasil perikanan di wilayahnya dengan Visi “ PPN
Sungailiat sebagai Pusat Pertumbuhan dan pengembangan Industri
Perikanan Terpadu “. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka
ditetapkan misi sebagai berikut :
(1). Memberikan kesempatan berusaha dan penyerapan tenaga kerja
(2). Mengembangkan dan memelihara sarana dan prasarana pelabuhan
(3). Menyediakan data dan informasi perikanan
(4). Meningkatkan operasional pelabuhan perikanan
(5). Meningkatkan mutu dan nilai tambah hasil perikanan.
1.3 Manfaat
Tahun 2011 PPN Sungailiat mendapat hibah lahan seluas 29,69 Ha dari Pemda
Kabupaten Bangka sehingga luas lahan PPN Sungailiat keseluruhannya
menjadi 44,91 Ha. Pada tahun yang sama di buat Review Master Plan dan
Detail Engineering Desain untuk lahan tersebut. (lay out Master
Plan terlampir)
Seiring dengan perkembangan PPN Sungailiat tahun 2013 juga telah dibuat
DED jalan akses dari sentra produksi ke sentra industri, jalan menuju kawasan
industri bagian utara, perkerasan jalan menuju kawasan industri, pembangunan
dermaga dan pembangunan revetmen.
1. Alur Pelayaran
Alur pelayaran yang berfungsi sebagai arus keluar masuk kapal perikanan
dari dan ke Pelabuhan panjangnya lebih kurang 1.500 M dengan lebar
antara 50 M sampai 200 M dengan kedalaman rata-ratanya 0,5 s/d 2.0 M.
Kondisi alur pelayaran saat ini dalam keadaan kurang baik. Pendangkalan
alur pelayaran masih terus terjadi yang disebabkan oleh kegiatan
penambangan oleh masyarakat sekitar sehingga menyebabkan
sedimentasi lumpur/pasir bekas galian timah yang masuk dan menumpuk
di kolam pelabuhan hingga ke muara.
2. Kolam Pelabuhan
Kolam Pelabuhan Perikanan terletak pada dua lokasi yaitu lokasi existing
seluas 10.560 M2 dengan kedalaman 0,5 s/d 2,0 M sehingga kapal
perikanan yang berukuran > 10 GT sulit untuk melakukan aktivitas tambat
dan labuh pada dermaga terutama pada saat air surut terendah. Pada
saat ini kolam tersebut hanya dimanfaatkan oleh kapal perikanan yang
berukuran < 10 GT. Sedangkan di lokasi pengembangan pelabuhan
(hibah Pemda Bangka) kolam seluas 50.000 M 2 dengan kedalaman 2,0 M
s/d 5,0 M sehingga kapal perikanan > 10 GT masih dapat untuk
melakukan aktivitas tambat dan labuh
3. Dermaga Pelabuhan
4. Tanah Pelabuhan
5. Turap/Talud
6. Jalan Komplek
Jalan komplek Pelabuhan diareal existing sepanjang 525 M' dengan lebar
6 M pada Tahun Anggaran 2011 jalan tersebut telah direhabilitasi dengan
pengaspalan kembali, sehingga kondisi jalan tersebut dalam keadaan
baik. Sedangkan untuk areal lokasi pengembangan pelabuhan pada tahun
2011 telah dilakukan pembangunan jalan tanah puru sepanjang 780 M.
B. Fasilitas Fungsional (Functional Facilities)
5. Bengkel
Bangunan bengkel seluas 230 M2 terdiri dari 150 M2 ruangan tertutup
dan 80 M2 teras kerja. Peralatan penunjang operasional bengkel terdiri
dari mesin bubut, gerinda, las, bor, gergaji serta peralatan lainnya.
Sebagai sumber tenaga penggerak mesin-mesin bengkel adalah listrik
PLN dan sebagai cadangan genset kapasitas 12 KW, kondisi peralatan
sebagian baik dan sebagian rusak, sedangkan bangunan telah
direhabilitasi pada tahun 2006.
6. Bak Air
Bak air dengan kapasitas 100 ton. Sumber air berasal dari kolong bekas
galian timah yang dialirkan dengan pompa diesel berkekuatan 16 PK
melalui pipa diameter 3 Inchi sepanjang 1.600 M, kondisi cukup baik.
7. Instalasi Listrik
MCK Umum dengan luas 24 M2, saat ini telah dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat yang beraktifitas dikawasan PPN Sungailiat. Kondisi fisik
dalam keadaan baik.
Pos satu atap ini merupakan fasilitas milik pelabuhan dengan luas
bangunan 110 M2,, pos pelayanan terpadu telah difungsikan oleh instansi
terkait (Syahbandar, Polair/Polri, Lanal, Dinas Kelautan dan Perikanan
dan Satker PSDKP) sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat
perikanan/nelayan/ nahkoda untuk melengkapi surat-surat yang
berhubungan dengan kelaikan kapal dan pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan.
16. Hanggar Pendaratan Ikan .
Hanggar pendaratan ikan terletak di pelabuhan jelitik, berfungsi sebagai
tempat pendaratan dan pembongkaran ikan hasil tangkapan nelayan.
Agar terlindung dari sengatan matahari dan hujan untuk menjaga kualitas
mutu ikan hasil tangkapan nelayan, hanggar pendaratan ikan tersebut
seluas 450 M2 dibangun pada tahun 2011 dengan kondisi baik.
Fasilitas penunjang (Functional Support) yang ada saat ini telah dapat
mendukung operasional pelabuhan dan aktivitas masyarakat perikanan
dikawasan pelabuhan antara lain :
1. Rumah dinas
Digunakan bagi pegawai pelabuhan dalam rangka mendukung pelayanan
bagi masyarakat perikanan yang terdiri dari : Type C (70 M2) 4 unit, Type
C (50 M2) 4 unit dan Mess operator Type D (50 M2) 3 unit, Kondisi fisik
rumah dinas tersebut dalam keadaan baik.
2. Kamera CCTV
Berfungsi sebagai kamera monitor untuk mengawasi kapal keluar masuk,
keamanan dan ketertiban serta aktivitas masyarakat dikawasan
pelabuhan. Kondisi baik dan telah berfungsi dengan baik.
5. Pasar Ikan