Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


PEKERJAAN PEMBANGUNAN DERMAGA MULTIPURPOSE TAHAP I DI TELUK LAMONG
PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.

LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, maka salah satunya
perlu peningkatan kapasitas terpasang dermaga serta lapangan penumpikan di Pelabuhan Tanjung
Perak maka PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui anggaran Investasi akan melakukan
pengambangan pelabuhan berupa pembangunan Dermaga Multipurpose di Teluk Lamong, Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya.
Pembangunan Dermaga Multipurpose di Teluk Lamong akan dilakukan dalam 2 dua) tahap
pelaksanaan yaitu :
1. Tahap I (satu), yang meliputi :
Paket A
Paket B

:
:

1. Pembangunan Dermaga (500 x 50) M2;


1. Pembangunan Trestle (260 x 12.5) M2;
2. Reklamasi Lapangan Penumpukan Tahap I (440 x 60) M2;
3. Jembatan Penghubung (1.288 x 12.5) M2.
Paket C
:
1. Jembatan Penghubung (1.248 x 12.5) M2;
2. Causeway (500 x 140) M2;
3. Perkerasan Jalan Akses (1.100 x 12.5) M2;
4. Pembangunan Gate In-Out dan pos keluar/masuk.
2. Tahap II (dua), yang meliputi:
Paket D
:
1. Pembangunan Gedung Kantor dan Fasilitas Pendukung
Paket E
:
1. Pembangunan Lapangan Penumpukan Tahap II;
2. Pembangunan Gudang CFS dan Work Shop.
Paket F
:
1. Pengadaan Alat Operasional.

Pembangunan dermaga multipurpose ini merupakan proyek substantif bagi PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero), besar dan kompleks, maka diperlukan adanya layanan Jasa Konsultansi Manajemen
Konstruksi yang mempunyai tugas selalu memonitor dan mengevaluasi serta memberikan jalan
keluar terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul untuk menjaga agar pembangunan dermaga
multipurpose ini sesuai dengan target mutu, waktu dan biaya yang telah ditentukan.

I.2.

MAKSUD DAN TUJUAN


Pekerjaan jasa konsultan ini dimaksudkan untuk pemahaman, pengecekan, pengevaluasian,
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, pengkajian dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan tahap demi
tahap pelaksanaan konstruksi dermaga multipurpose serta mengantispasi terhadap semua
permasalahan yang mungkin timbul.
Tujuannya adalah tercapainya pelaksanaan pembangunan dermaga multipurpose sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan dan dihasilkan produk konstruksi yang optimal.

Konsultan Manajemen Konstruksi

1.3.

LOKASI PROYEK

Lokasi pekerjaan pembangunan Dermaga Multipurpose berada di Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya. (Gambar 1) Kodya Surabaya.

I.4.

Gambar 1. Rencana
Pembangunan
ORGANISASI UMUM PROYEK
Organisasi umum proyek terdiri atas : Pemberi Tugas, Perencana, Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Pemberi Tugas adalah Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
b. Perencana adalah Konsultan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan DED (Detailed
Engineering Design) bersama dengan Subdit Pengembangan Fasilitas Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
c. Konsultan Manajemen Konstruksi adalah Konsultan yang ditunjuk melalui proses tertentu
untuk melakukan pengendalian pelaksanaan proyek oleh Pemberi Tugas guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan dari aspek mutu, biaya, waktu serta administrasi kontrak.
d. Kontraktor/Pemborong adalah Perusahaan yang berbentuk badan hokum yang oleh Pemberi
Tugas ditunjuk untuk melaksanakan Pembangunan Proyek.

I.5.

LINGKUP PEKERJAAN PROYEK


Lingkup pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi adalah pengendalian pelaksanaan pekerjaan
Pembangunan Dermaga Multipurpose Tahap I, meliputi Paket A, B dan C seperti butir I.1.

I.6.

SUMBER PENDANAAN

Konsultan Manajemen Konstruksi

Sumber dana untuk pembangunan Deramaga Multipurpose tahap I ini berasal dari anggaran
internal PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
I.7.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pengawasan pekerjaan direncanakan dengan waktu pelaksanaan selama 24 (dua puluh empat)
bulan kalender dan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan kalender terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Perjanjian Pemborongan.

I.8.

METODOLOGI
Konsultan harus menyampaikan pemahaman secara sistematis tentang lingkup pekerjaan,
identifikasi masalah dan solusi, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja, bagan alir kegiatan,
struktur organisasi, uraian tugas, matriks tanggung jawab, jadwal penugasan dan alih pengetahuan

I.9.

ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pemberi tugas, maka konsultan harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf proyek.

2.10.

LINGKUP PEKERJAAN/OBJEK KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI


Lingkup pekerjaan/objek konsultan Manajemen Konstruksi Pembangunan Dermaga Multipurpose
di Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak tahap I terbagi dalam 3 paket pekerjaan :
Paket A

1. Pembangunan Dermaga (500 x 50) M2.

Paket B

1. Pembangunan Trestle (260 x 12.5) M2;


2. Reklamasi Lapangan Penumpukan Tahap I (440 x 60) M2;
3. Jembatan Penghubung (1.288 x 12.5) M2.

Paket C

1. Jembatan Penghubung (1.248 x 12.5) M2;


2. Causeway (500 x 140) M2;
3. Perkerasan Jalan Akses (1.100 x 12.5) M2;
4. Pembangunan Gate In-Out dan Pos masuk/keluar.

Secara umum Konsultan MK harus bekerja untuk dan atas nama Pemberi Tugas namun tidak
terbatas pada :
1.11.1

PENGAWASAN ADMINISTRASI, meliputi :


a. Meneliti dan mengevaluasi substansi kontraktual dan memberikan saran jalan keluar
terhadap semua permasalahan kontraktual.
b. Melaksanakan pengawasan harian, yaitu : memeriksa, mengawasi, menguji, menilai,
mengevaluasi dan membuat laporan tertulis mengenai pelaksanaan pekerjaan kepada
Pemberi Tugas.pekerjaan

Konsultan Manajemen Konstruksi

c. Memberikan arahan kepada Kontraktor/Pemborong yang sebelumnya dikonsultasikan


terlebih dahulu dengan Pemberi Tugas terkait pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
kerja dan syarat-syarat teknis, gambar dan jadwal yang telah ditetapkan.
d. Mengevaluasi, menganalisis, mengkomunikasikan kepada pemberi tugas dan pemborong
setiap permasalahan yang muncul untuk mendapat putusan yang wajar.
e. Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan, Konsultan Manajemen
Konstruksi membuat usulan solusi penyelesaian permasalahan yang kemudian dimintkan
persetujuan Pemberi Tugas.
f. Membantu Pemberi Tugas menyiapkan data, membuat notulen/berita acara rapat, Berita
Acara prestasi/kemajuan fisik pekerjaan dan sebagainya.
g. Membantu Pemberi Tugas dalam mengevaluasi permintaan pembayaran maupun hal-hal lain
yang dipandang perlu dan memberi rekomendasi tertulis kepada Pemberi Tugas terhadap
masalah yang timbul pada saat pelaksanaan pekerjaan.
h. Membuat laporan tentang prestasi dan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor/Pemborong yang berkaitan dengan jadwal, bobot pekerjaan, nilai prestasi dan
jadwal pembayaran

1.11.2

PENGAWASAN TEKNIS, meliputi :


a. Memeriksa dan mmepelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh Kontraktor/Pemborong,
yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan
sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi
dana, program Quality Assurance/Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3).
c. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian
sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas
dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib
administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik.
e. Membuat Standar kendali mutu, memonitor keandalan mutu pelaksanaan setiap bagian
konstruksi dan memberikan peringatan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan setiap tahapan pelaksanaan konstruksi.
f. Melakukan supervisi/pengawasan pelaksanaan pekerjaan, mengindentifikasi setiap persoalan
yang terjadi dan mungkin terjadi sehubungan dengan aktifitas pelaksanaan konstruki serta
membuat rekomendasi untuk memecahkan persoalan yang ada.
g. Melakukan klarifikasi dan pengawasan terhadap usulan Kontraktor/Pemborong terkait
dengan pengadaan sampai dengan pemakaian material serta melakukan pengendalian
mutunya berdasarkan spesifikasi teknis yang diisyaratkan.

Konsultan Manajemen Konstruksi

h. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
i. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi.
j. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan, bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi.
k. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
l. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terikma kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan
untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
m. Meneliti gambar-gambar untik pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi dan meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawings) sebelum serah terima I.
n. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (Pertama), dan mengawasi
perbaikan pada masa pemeliharaan.
o. Untuk bahan material hasil produk pabrik harus dimintakan sertifikat dan jaminan kualitas
dari pabrik. Bilamana diperlukan, material dapat dilakukan pengujian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dengan beban biaya dari Kontraktor/Pemborong.
p. Untuk bahan material dari sumber alam (misal : pasir, batu, air dan lain-lain) yang menurut
pengamatan Konsultan Manajemen Konstruksi mempunyai mutu dan sumber materialnya
meragukan maka dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1). Sebelum bahan tersebut dipakai, agar dilakukan uji laboratorium pada lembaga
independen yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas dengan beban biaya dari
Kontraktor/Pemborong.
2). Ikut mendampingi bersama Pemberi Tugas atau Pengawas yang ditunjuk pada saat
pengujian laboratorium.
3). Ikut mengawasi dan mencatat pengujian material tersebut.
4). Membuat laporan tertulis terhadap hasil tes laboratorium dan memberikan rekomendasi
kepada Pemberi Tugas.
q. Melakukan klarifikasi terhadap metode kerja yang diajukan oleh Kontraktor/Pemborong.
Klarifikasi yang dilakukan adalah berupa : tata cara prosedur pelaksanaan kerja, peralatan
(jumlah dan kesesuaian) yang dipakai, tenaga kerja (jumlah dan Kemampuan) yang
memadai, efektifitas, produktifitas dan aspek keselamtan kerja sehingga diperoleh hasil kerja
sesuai dengan yang diharapkan. Hasil klarifikasi dan usulan perubahannya harus
disampaikan dalam bentuk rekomendasi secara tertulis kepada Pemberi Tugas.
r. Membantu Pemberi Tugas dalam mengklarikasi suatu pekerjaan yang mungkin timbul dan
belum tercakup dalam Dokumen Kontrak.

Konsultan Manajemen Konstruksi

s. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan.
t. Memberi masukan terhadap usulan desain apabila terjadi perubahan desain atau perbedaan
situasi lapangan (different site design).
u. Mengevaluasi apabila terdapat adanya addendum pekerjaan, termasuk memberikan masukan
secara aspek teknis (usulan revisi desainberikut analisa perhitungan struktur bila terjadi
different site condition dan unpredictable design, metode pelaksanaan kerja di lapangan),
aspek biaya (analisa harga satuan pekerjaan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang
belum ada dalam Dokumen Kontrak) dan aspek waktu pelaksanaan kerja.
v. Melakukan perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dalam Dokumen
Kontrak baik secara berkala maupun secara total keseluruhan.
w. Selama masa waktu 5 tahun sejak pekerjaan fisik diserahkan kepada Pemberi Tugas,
Konsultan Manajemen Konstruksi harus bersedia untuk dimintai penjelasan dan keterangan
apabila diperlukan oleh audit atau terjadi kegagalan bangunan.
x. Apabila diperlukan, bersama-sama dengan Perencana dan Kontraktor/Pemborong atau salah
satu pihak sesuai dengan kebutuhan dapat memberikan bantuan penjelasan secara lengkap
terkait dengan unsur pemeriksaan oleh pihak internal maupun eksternal.

1.11.3

PENGAWASAN JADWAL PELAKSANAAN KONTRAKTOR


a. Memberikan masukan dalam penyusunan strategi penyelenggaraan proyek secara
komprehensif termasuk keterpaduan pelaksanaan dalam rangka keberhasilan proyek.
b. Konsultan Manajemen Konstruksi harus selalu aktif memonitor dan mengontrol jadwal
pelaksanaan kerja yang telah disepakati bersama antara Kontraktor/Pemborong dan Pemberi
Tugas. Apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan maka Konsultan MK &
Supervisi harus memberi saran dan usulan percepatan kepada Kontraktor/Pemborong dengan
tembusan kepada Pemberi Tugas secara tertulis baik melalui surat menyurat maupun dalam
rapat bersama.
c. Meneliti dan mengevaluasi penjadwalan setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan dan
memberikan arahan untuk menjaga agar jadwal pelaksanaan tetap sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.

1.12

PELAPORAN
Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat dan menyerahkan laporan berupa hard copy
maupun soft copy dalam CD atau alat penyimpan data elektronik lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan Kontraktor/Pemborong serta aktifitas yang dilakukan Konsultan sendiri
bersama Pemberi Tugas yang mencakup :
1.12.1

Laporan Harian
Laporan harian berupa laporan tentang kegiatan harian yang meliput hal-hal sebagai
berikut :

Untuk kegiatan Kontraktor/Pemborong antara lain : material (kedatangan, jenis,


volume, dsb), tenaga kerja (jumlah, spesifikasi dsb), peralatan (jumlah, jenis,

Konsultan Manajemen Konstruksi

banyaknya dsb) dan aktifitas yang dilakukan pada hari tersebut seperti test dan
pengujian bahan.
Untuk kegiatan Konsultan Supervisi antara lain : aktifitas setiap personil Konsultan
Supervisi).
Untuk kelengkapan yang lain misal : laporan kondisi cuaca dan sebagainya.

Laporan harian harus disiapkan dan ditandatangani bersama oleh wakil dari Pemberi
Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong dalam rangkap 5
(lima) beserta rekaman soft copy dalam CD atau alat penyimpan data elektronik
lainnya (dirangkum dalam laporan bulanan).
1.12.2

Laporan Mingguan
Laporan Mingguan berupa laporan kemajuan pekerjaan selama jangka waktu 1 (satu)
minggu kalender. Pada akhir setiap minggu kalender, Konsultan Manajemen
Konstruksi harus menyiapkan dan menyerahkan Laporan Mingguan yang memuat
antara lain : kegiatan pelaksanaan pekerjaan, kemajuan/progress fisik pelaksanaan
pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, penyimpangan terhadap jadwal pelaksanaan
pekerjaan, perubahan pelaksanaan kualitas dan kuantitas material yang digunakan,
keadaan cuaca dan foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan serta dokumen surat
menyurat (hasil tes laboratorium, notulen rapat, Berita Acara dan sebagainya).
Laporan Mingguan harus disiapkan dan ditandatangani bersama oleh wakil dari
Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong dalam
rangkap 5 (lima) beserta rekaman softcopy dalam CD atau alat penyimpan data
elektronik lainnya.

1.12.3 Laporan Bulanan


Laporan Bulanan berupa laporan kemajuan pekerjaan selama jangka waktu 1 (satu)
bulan kalender. Pada akhir setiap bulan kalender Konsultan Supervisi harus
menyiapkan dan menyerahkan Laporan Bulanan yang memuat tentang kegiatan
pelaksanaan, laju kemajuan pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, penyimpangan
terhadap jadwal, perubahan penggunaan material secara kuantitas dan kualitas,
keadaan cuaca, dilengkapi dengan daftar-daftar, grafik dan foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekrjaan dalam kurun waktu tersebut. Laporan juga akan menjelaskan
tinjauan tentang hal-hal yang berhubungan dengan kontrak, situasi keuangan dan isyu
lingkungan dalam kaitannya dengan proyek dan sebuah ringkasan jadwal waktu yang
menggambarkan jadwal dasar dan perkiraan saat ini. Laporan Bulanan harus disiapkan
dan ditandatangani bersama oleh Pengawas dari Pemberi Tugas, Konsultan Supevisi
dan Kontraktor/Pemborong dalam rangkap 5 (lima) beserta rekaman soft copy dalam
CD atau alat penyimpan data elektronik lainnya.

1.11.4

Laporan Akhir
Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat dan menyerahkan Laporan Akhir
pekerjaan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 5 (lima).
Dalam Laporan Akhir, Konsultan Supervisi harus melaksanakan inspeksi dengan cermat
termasuk membuat check list terhadap masing-masing pekerjaan yang telah diselesaikan
Kontraktor/Pemborong mulai dari awal pelaksanaan sampai dengan berakhirnya pekerjaan

Konsultan Manajemen Konstruksi

terutama yang menyangkut tindakan perbaikan yang disarankan oleh Perencana dan Pemberi
Tugas serta membuat rekomendasi atas hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
seluruhnya.
Berdasarkan rekomendasi Konsultan Manajemen Konstruksi, akan ditentukan dapat atau
tidaknya pekerjaan yang telah diselesaikan Kontraktor/Pemborong diterima oleh Pemberi
Tugas dan sekaligus penetapan saat dimulainya masa pemeliharaan dari setiap pekerjaan.
Laporan Akhir berisi antara lain :
a. Laporan mengenai pelaksanaan fisik pekerjaan pembangunan mulai dari 0% sampai
dengan 100 %.
b. Adanya perubahan antara rencana pembangunan dengan realisasi pelaksanaan di
lapangan apabila ada. Setiap perubahan tersebut agar didukung dengan analisa yang
mendukung.
Perubahan tersebut meliputi antara lain :
redesain terhadap perencanaan
perubahan spesifikasi teknis
perubahan dimensi
perubahan volume pekerjaan
perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan
d. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan Kontraktor/Pemborong.
e. Lampiran yang harus disampaikan antara lain :
Dokumentasi yang meliputi :
- Kegiatan mulai dari fisik 0% sampai dengan 100%
- Tes laboratorium
- Survey lapangan dan sebagainya
Kondisi cuaca selama pelaksanaan pekerjaan
Kurva S atau CPM berikut perubahan apabila ada
Perubahan RAB pelaksanaan pekerjaan apabila ada.
Dokumen surat menyurat : hasil tes laboratorium, notulen rapat, Berita Acara, surat
dan sebagainya.
Dokumen as built drawing baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy
Dokumen lain yang dipandang perlu.
1.11.5

Laporan Ringkas (Executive Summary Report)


Laporan ini merupakan ringkasan (Executive Summary) terhadap hal-hal penting dari
kegiatan pekerjaan konsultan pada pelaksanaan pembangunan dermaga multipurpose
rangkap 5 (lima) dalam bentuk hard copy dan soft copy.

Konsultan Manajemen Konstruksi

BAB II
TENAGA AHLI

2.1.

TIM MANAJEMEN PROYEK


Tim Manajemen Proyek bertanggung jawab kepada pemberi tugas yang terdiri atas fungsi-fungsi
utama berikut ini, yang akan meliputi Core Team dan Field Team.

TEAM LEADER (Ketua Tim)


Team Leader diisyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata satu, dua atau tiga (S1, S2/S3)
Jurusan Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, memiliki minimal
15 tahun untuk S1, 10 tahun untuk S2/S3 pengalaman di bidang perencanaan dan pengawasan
pada proyek Pelabuhan/Jembatan, serta harus memiliki paling sedikit 2 tahun pengalaman
pada proyek jembatan bentang panjang/Pelabuhan dan mampu berbahasa Inggris secara lisan
dan tulisan.
Team Leader mempunyai tugas dalam pengelolaan kinerja tim pengawas Konsultan.
Mengkoordinir dan mengatur Core Team dan Field Team untuk mencapai sasaran dan target
proyek. Memantau dan mengontrol hasil kerja kontraktor. Memantau, memperbaharui dan
menyusun kembali jadwal pelaksanaan pekerjaan. Mengevaluasi seluruh potensi perubahan
terhadap harga Kontrak Utama. Membantu Pengguna Jasa dalam pemilihan dan
mempertahankan jasa professional dan mengkoordinir jasa tersebut, mencatat kemajuan
Pelaksanaan Pekerjaan, memeriksa gambar terlaksana. Meninjau program keselamatan kerja
yang dikembangkan oleh Kontraktor.

HEALT AND SAFETY ENGINEER (Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja).


Tenaga ahli HSE haruslah seorang Sarjana Teknik Strata : satu, dua atau tiga (S1, S2/S3)
lulusan universitas terakreditasi dalam bidang terkait dengan pengalaman minimum 8 tahun
untuk S1, 3 tahun untuk S2/S3 pada posisi serupa serta harus memiliki pengalaman sebagai
tenaga ahli K3 pada bidang konstruksi. Harus memiliki sertifikat pelatihan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) lengkap atau setara terkait dengan bidang konstruksi.
HSE bertugas memantau dan meyakinkan bahwa Rencana Kerja Kontraktor telah memenuhi
peraturan K3. Mengarahkan dan mengawasi ketaatan pelaksanaannya dan menyarankan
tindakan perbaikan untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya bahaya, luka dan kerusakan
atas kepemilikan perorangan, melaporkan atas terjadinya penyimpangan termasuk saran tindak
lanjut untuk tindakan perbaikan.

CONTRACT MANAGER (Ahli Kontrak)


Contract Manajer haruslah seorang Sarjana Strata satu, dua atau tiga (S1, S2/S3) dalam bidang
terkait lulusan universitas negeri yang telah disamakan dengan pengalaman minimum 8 tahun
untuk S1, 3 tahun untuk S2/S3, serta harus memiliki paling sedikit 2 tahun sebagai Contract
Manager.
Contract Manager bertanggung jawab untuk membantu proyek,jika diperlukan dalam hal
menangani perselisihan/perbedaan pendapat/pemahaman terhadap Dokumen Kontrak,
termasuk penyelesaian terhadap Claim dari Kontraktor.

Konsultan Manajemen Konstruksi

2.1.1

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ENGINEER (Ahli Manajemen Sistem


Informasi)
Tenaga Ahli MIS haruslah seorang Sarjana Teknik Strata : satu, dua atau tiga (S1, S2/S3)
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan dengan pengalaman minimum 6 tahun
untuk S1, 4 tahun untuk S2 dan 2 tahun untuk S3 dengan posisi serupa serta harus memahami
implementasi dan pengembangan Sistem dan Teknologi Informasi dalam bidang konstruksi.
Tenaga Ahli MIS mempunyai tugas mengelola Sistem Informasi di proyek mulai dari tahap
perencanaan, pemilihan teknologi sampai implementasi di lapangan dan bertanggung jawab
atas penyimpanan data secara digital serta pengolahan data dan informasi dalam lingkup
Pekerjaan Konstruksi.

CORE TEAM (Tim Inti)


Bertanggung jawab kepada Team Leader untuk pelaksanaan fungsi teknis tertentu sebagai berikut :

STRUCTURE ENGINEER (Ahli Struktur)


Structure Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu, dua atau tiga (S1, S2, S3)
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 8 tahun untuk
S1, 3 tahun untuk S2/S3 dalam bidang pengawasan atau perencanaan jembatan/pelabuhan dengan
posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun pengalaman pada proyek sejenis.
Structure Engineer bertugas mencek/menghitung kekuatan structure sebelum dilaksanakan
dilapangan.

SOIL ENGINEER (Ahli Tanah)


Soil Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu, dua atau tiga (S1, S2, S3) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 8 tahun untuk S1, 3
tahun untuk S2/S3 dalam bidang pengawasan atau perencanaan jembatan/pelabuhan dengan posisi
serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun pengalaman pada proyek sejenis.
Soil Engineer setiap hari bertanggung jawab dalam tugas mencek desain, mengumpulkan dan
mencek prose data lapangan.

MECHANICAL & ELECTRICAL ENGINEER (Ahli ME)


Mechanical and Electrical Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Strata : satu, dua atau tiga
(S1, S2, S3) lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 8
tahun untuk S1, 3 tahun untuk S2/S3 dalam posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1
tahun pengalaman menangani Mechanical dan Electrical pada proyek jembatan atau sejenis.
Mechanical and Electrical Engineer bertanggung jawab dalam tugas mencek desain,
mengumpulkan dan mencetak prose data lapangan.

GEODETIC ENGINEER (Ahli Geodesi)


Geodetic Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Geodesi Strata : satu, dua atau tiga (S1, S2, S3)
lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 8 tahun untuk
S1, 3 tahun untuk S2/S3 dalam bidang pekerjaan topografi dan survey serta harus memiliki paling
sedikit 1 tahun pengalaman pada proyek jembatan/pelabuhan.
Geodetic Engineer bertanggung jawab mengumpulkan, menganalisa, dan memproses data geodesi,
juga mengendalikan pelaksanaan survey geodesi.

SCHEDULE AND COST ENGINEERING (Ahli Penjadwalan dan Harga)


Schedule and Cost Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu, dua atau tiga (S1,
S2, S3) lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 8
tahun untuk S1, 3 tahun untuk S2/S3 dalam bidang pengawasan atau perencanaan pekerjaan
jembatan/pelabuhan.

Konsultan Manajemen Konstruksi

Schedule and Cost Engineer bertanggung jawab untuk mengkoordinir rencana, jadwal dan
mengawasi, memantau mengenai waktu dan biaya pelaksanaan yang disiapkan untuk setiap jenis
pekerjaan dengan jadwal individu untuk memastikan keseluruhan pekerjaan dapat berjalan dan
terselesaikan sesuai dengan jadwal dan biaya yang telah ditetapkan.
Field Team merupakan tim yang dilengkapi dengan personil yang berpengalaman dan berkualitas
dalam jumlah yang memadai, diantaranya :
2.1.2

FIELD TEAM (Tim Lapangan)

RESIDENT ENGINEER
Resident Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 12 tahun dalam bidang
pengawasan atau desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling
sedikit 2 tahun pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Resident Engineer bertanggung jawab untuk pengawasan, koordinasi pemantauan, pengarahan
kegiatan pembangunan setiap harinya di lokasi pekerjaan, mengkoordinasikan Chief Inspector,
Quality/Material Engineer dan Quantity Engineer. Resident Engineer harus bertanggung jawab
kepada Pemimpin Proyek untuk semua aspek seperti : teknis, keuangan dan administrasi.

CHIEF INSPECTOR
Chief Inspector haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang pengawasan dan
desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun
pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Chief Inspector bertugas membantu Resident Engineer dalam pengawasan, koordinasi dan
pemantauan kegiatan pembangunan sehari-hari di lapangan. Chief Inspector harus bertanggung
jawab untuk laporan teknis harian dan mengantispasi permasalahan di lapangan.

QUALITY ENGINEER
Quality / Material Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang
pengawasan dan desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling
sedikit 1 tahun pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Quality / Material Engineer bertanggung jawab dalam Pengendalian, pengujian mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan data Dokumen kontrak.

QUANTITY ENGINEER
Quatity Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang pengawasan dan
desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun
pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Quality Engineer bertanggung jawab untuk mengukur dan mencatat hasil dari pekerjaan,
memproses aplikasi kemajuan bulanan Kontraktor dan mengeluarkan sertifikat pembayaran.

Staf Sub Profesional


Staf sub Profesional terdiri atas Inspectors, Quantity, Surveyor, Geodetic Surveyor, Laboratorium
Technician, H & S Inspector, M & E Inspector, Welding Inspector dan Geodetic Sureveyor harus
bertanggung jawab kepada Chief Inspector. Para Quantity Surveyor harus bertanggung jawab
kepada Quantity Engineer dan para Laboratorium Technicians harus bertanggung jawab kepada
Quality / Material Engineer.

Konsultan Manajemen Konstruksi

H&S Inspector bertanggung jawab kepada HSE Engineer melalui Resident Engineer. M&E
Inspector bertanggung jawab kepada M&E Engineer melalui Resident Engineer. Para Inspector
harus berkoordinasi dengan Quantity Surveyor, para laboratorium Technician dan para Geodetic
Surveyor.
Staf Sub Profesional minimum harus lulus diploma (D3) dari perguruan Tinggi terakreditasi dalam
bidang terkait dengan pengalaman minimum 1 s.d 2 tahun pada posisi sejenis.

Konsultan Manajemen Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai