LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan, maka salah satunya
perlu peningkatan kapasitas terpasang dermaga serta lapangan penumpikan di Pelabuhan Tanjung
Perak maka PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui anggaran Investasi akan melakukan
pengambangan pelabuhan berupa pembangunan Dermaga Multipurpose di Teluk Lamong, Pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya.
Pembangunan Dermaga Multipurpose di Teluk Lamong akan dilakukan dalam 2 dua) tahap
pelaksanaan yaitu :
1. Tahap I (satu), yang meliputi :
Paket A
Paket B
:
:
Pembangunan dermaga multipurpose ini merupakan proyek substantif bagi PT. Pelabuhan Indonesia
III (Persero), besar dan kompleks, maka diperlukan adanya layanan Jasa Konsultansi Manajemen
Konstruksi yang mempunyai tugas selalu memonitor dan mengevaluasi serta memberikan jalan
keluar terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul untuk menjaga agar pembangunan dermaga
multipurpose ini sesuai dengan target mutu, waktu dan biaya yang telah ditentukan.
I.2.
1.3.
LOKASI PROYEK
Lokasi pekerjaan pembangunan Dermaga Multipurpose berada di Teluk Lamong, Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya. (Gambar 1) Kodya Surabaya.
I.4.
Gambar 1. Rencana
Pembangunan
ORGANISASI UMUM PROYEK
Organisasi umum proyek terdiri atas : Pemberi Tugas, Perencana, Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Pemberi Tugas adalah Direksi PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
b. Perencana adalah Konsultan yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan DED (Detailed
Engineering Design) bersama dengan Subdit Pengembangan Fasilitas Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
c. Konsultan Manajemen Konstruksi adalah Konsultan yang ditunjuk melalui proses tertentu
untuk melakukan pengendalian pelaksanaan proyek oleh Pemberi Tugas guna menjamin
tercapainya tujuan pembangunan dari aspek mutu, biaya, waktu serta administrasi kontrak.
d. Kontraktor/Pemborong adalah Perusahaan yang berbentuk badan hokum yang oleh Pemberi
Tugas ditunjuk untuk melaksanakan Pembangunan Proyek.
I.5.
I.6.
SUMBER PENDANAAN
Sumber dana untuk pembangunan Deramaga Multipurpose tahap I ini berasal dari anggaran
internal PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero).
I.7.
I.8.
METODOLOGI
Konsultan harus menyampaikan pemahaman secara sistematis tentang lingkup pekerjaan,
identifikasi masalah dan solusi, tanggapan terhadap kerangka acuan kerja, bagan alir kegiatan,
struktur organisasi, uraian tugas, matriks tanggung jawab, jadwal penugasan dan alih pengetahuan
I.9.
ALIH PENGETAHUAN
Apabila dipandang perlu oleh pemberi tugas, maka konsultan harus mengadakan pelatihan, kursus
singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf proyek.
2.10.
Paket B
Paket C
Secara umum Konsultan MK harus bekerja untuk dan atas nama Pemberi Tugas namun tidak
terbatas pada :
1.11.1
1.11.2
h. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
i. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi.
j. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan,
laporan harian, mingguan, bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi.
k. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan pelaksanaan
konstruksi.
l. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terikma kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan
untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
m. Meneliti gambar-gambar untik pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi dan meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As
Built Drawings) sebelum serah terima I.
n. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (Pertama), dan mengawasi
perbaikan pada masa pemeliharaan.
o. Untuk bahan material hasil produk pabrik harus dimintakan sertifikat dan jaminan kualitas
dari pabrik. Bilamana diperlukan, material dapat dilakukan pengujian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dengan beban biaya dari Kontraktor/Pemborong.
p. Untuk bahan material dari sumber alam (misal : pasir, batu, air dan lain-lain) yang menurut
pengamatan Konsultan Manajemen Konstruksi mempunyai mutu dan sumber materialnya
meragukan maka dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1). Sebelum bahan tersebut dipakai, agar dilakukan uji laboratorium pada lembaga
independen yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas dengan beban biaya dari
Kontraktor/Pemborong.
2). Ikut mendampingi bersama Pemberi Tugas atau Pengawas yang ditunjuk pada saat
pengujian laboratorium.
3). Ikut mengawasi dan mencatat pengujian material tersebut.
4). Membuat laporan tertulis terhadap hasil tes laboratorium dan memberikan rekomendasi
kepada Pemberi Tugas.
q. Melakukan klarifikasi terhadap metode kerja yang diajukan oleh Kontraktor/Pemborong.
Klarifikasi yang dilakukan adalah berupa : tata cara prosedur pelaksanaan kerja, peralatan
(jumlah dan kesesuaian) yang dipakai, tenaga kerja (jumlah dan Kemampuan) yang
memadai, efektifitas, produktifitas dan aspek keselamtan kerja sehingga diperoleh hasil kerja
sesuai dengan yang diharapkan. Hasil klarifikasi dan usulan perubahannya harus
disampaikan dalam bentuk rekomendasi secara tertulis kepada Pemberi Tugas.
r. Membantu Pemberi Tugas dalam mengklarikasi suatu pekerjaan yang mungkin timbul dan
belum tercakup dalam Dokumen Kontrak.
s. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan.
t. Memberi masukan terhadap usulan desain apabila terjadi perubahan desain atau perbedaan
situasi lapangan (different site design).
u. Mengevaluasi apabila terdapat adanya addendum pekerjaan, termasuk memberikan masukan
secara aspek teknis (usulan revisi desainberikut analisa perhitungan struktur bila terjadi
different site condition dan unpredictable design, metode pelaksanaan kerja di lapangan),
aspek biaya (analisa harga satuan pekerjaan yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang
belum ada dalam Dokumen Kontrak) dan aspek waktu pelaksanaan kerja.
v. Melakukan perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dalam Dokumen
Kontrak baik secara berkala maupun secara total keseluruhan.
w. Selama masa waktu 5 tahun sejak pekerjaan fisik diserahkan kepada Pemberi Tugas,
Konsultan Manajemen Konstruksi harus bersedia untuk dimintai penjelasan dan keterangan
apabila diperlukan oleh audit atau terjadi kegagalan bangunan.
x. Apabila diperlukan, bersama-sama dengan Perencana dan Kontraktor/Pemborong atau salah
satu pihak sesuai dengan kebutuhan dapat memberikan bantuan penjelasan secara lengkap
terkait dengan unsur pemeriksaan oleh pihak internal maupun eksternal.
1.11.3
1.12
PELAPORAN
Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat dan menyerahkan laporan berupa hard copy
maupun soft copy dalam CD atau alat penyimpan data elektronik lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan Kontraktor/Pemborong serta aktifitas yang dilakukan Konsultan sendiri
bersama Pemberi Tugas yang mencakup :
1.12.1
Laporan Harian
Laporan harian berupa laporan tentang kegiatan harian yang meliput hal-hal sebagai
berikut :
banyaknya dsb) dan aktifitas yang dilakukan pada hari tersebut seperti test dan
pengujian bahan.
Untuk kegiatan Konsultan Supervisi antara lain : aktifitas setiap personil Konsultan
Supervisi).
Untuk kelengkapan yang lain misal : laporan kondisi cuaca dan sebagainya.
Laporan harian harus disiapkan dan ditandatangani bersama oleh wakil dari Pemberi
Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong dalam rangkap 5
(lima) beserta rekaman soft copy dalam CD atau alat penyimpan data elektronik
lainnya (dirangkum dalam laporan bulanan).
1.12.2
Laporan Mingguan
Laporan Mingguan berupa laporan kemajuan pekerjaan selama jangka waktu 1 (satu)
minggu kalender. Pada akhir setiap minggu kalender, Konsultan Manajemen
Konstruksi harus menyiapkan dan menyerahkan Laporan Mingguan yang memuat
antara lain : kegiatan pelaksanaan pekerjaan, kemajuan/progress fisik pelaksanaan
pekerjaan, permasalahan yang dihadapi, penyimpangan terhadap jadwal pelaksanaan
pekerjaan, perubahan pelaksanaan kualitas dan kuantitas material yang digunakan,
keadaan cuaca dan foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan serta dokumen surat
menyurat (hasil tes laboratorium, notulen rapat, Berita Acara dan sebagainya).
Laporan Mingguan harus disiapkan dan ditandatangani bersama oleh wakil dari
Pemberi Tugas, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor/Pemborong dalam
rangkap 5 (lima) beserta rekaman softcopy dalam CD atau alat penyimpan data
elektronik lainnya.
1.11.4
Laporan Akhir
Konsultan Manajemen Konstruksi harus membuat dan menyerahkan Laporan Akhir
pekerjaan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 5 (lima).
Dalam Laporan Akhir, Konsultan Supervisi harus melaksanakan inspeksi dengan cermat
termasuk membuat check list terhadap masing-masing pekerjaan yang telah diselesaikan
Kontraktor/Pemborong mulai dari awal pelaksanaan sampai dengan berakhirnya pekerjaan
terutama yang menyangkut tindakan perbaikan yang disarankan oleh Perencana dan Pemberi
Tugas serta membuat rekomendasi atas hasil pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
seluruhnya.
Berdasarkan rekomendasi Konsultan Manajemen Konstruksi, akan ditentukan dapat atau
tidaknya pekerjaan yang telah diselesaikan Kontraktor/Pemborong diterima oleh Pemberi
Tugas dan sekaligus penetapan saat dimulainya masa pemeliharaan dari setiap pekerjaan.
Laporan Akhir berisi antara lain :
a. Laporan mengenai pelaksanaan fisik pekerjaan pembangunan mulai dari 0% sampai
dengan 100 %.
b. Adanya perubahan antara rencana pembangunan dengan realisasi pelaksanaan di
lapangan apabila ada. Setiap perubahan tersebut agar didukung dengan analisa yang
mendukung.
Perubahan tersebut meliputi antara lain :
redesain terhadap perencanaan
perubahan spesifikasi teknis
perubahan dimensi
perubahan volume pekerjaan
perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan
d. Evaluasi terhadap hasil pekerjaan yang dilaksanakan Kontraktor/Pemborong.
e. Lampiran yang harus disampaikan antara lain :
Dokumentasi yang meliputi :
- Kegiatan mulai dari fisik 0% sampai dengan 100%
- Tes laboratorium
- Survey lapangan dan sebagainya
Kondisi cuaca selama pelaksanaan pekerjaan
Kurva S atau CPM berikut perubahan apabila ada
Perubahan RAB pelaksanaan pekerjaan apabila ada.
Dokumen surat menyurat : hasil tes laboratorium, notulen rapat, Berita Acara, surat
dan sebagainya.
Dokumen as built drawing baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy
Dokumen lain yang dipandang perlu.
1.11.5
BAB II
TENAGA AHLI
2.1.
2.1.1
Schedule and Cost Engineer bertanggung jawab untuk mengkoordinir rencana, jadwal dan
mengawasi, memantau mengenai waktu dan biaya pelaksanaan yang disiapkan untuk setiap jenis
pekerjaan dengan jadwal individu untuk memastikan keseluruhan pekerjaan dapat berjalan dan
terselesaikan sesuai dengan jadwal dan biaya yang telah ditetapkan.
Field Team merupakan tim yang dilengkapi dengan personil yang berpengalaman dan berkualitas
dalam jumlah yang memadai, diantaranya :
2.1.2
RESIDENT ENGINEER
Resident Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 12 tahun dalam bidang
pengawasan atau desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling
sedikit 2 tahun pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Resident Engineer bertanggung jawab untuk pengawasan, koordinasi pemantauan, pengarahan
kegiatan pembangunan setiap harinya di lokasi pekerjaan, mengkoordinasikan Chief Inspector,
Quality/Material Engineer dan Quantity Engineer. Resident Engineer harus bertanggung jawab
kepada Pemimpin Proyek untuk semua aspek seperti : teknis, keuangan dan administrasi.
CHIEF INSPECTOR
Chief Inspector haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang pengawasan dan
desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun
pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Chief Inspector bertugas membantu Resident Engineer dalam pengawasan, koordinasi dan
pemantauan kegiatan pembangunan sehari-hari di lapangan. Chief Inspector harus bertanggung
jawab untuk laporan teknis harian dan mengantispasi permasalahan di lapangan.
QUALITY ENGINEER
Quality / Material Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang
pengawasan dan desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling
sedikit 1 tahun pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Quality / Material Engineer bertanggung jawab dalam Pengendalian, pengujian mutu bahan dan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor berdasarkan data Dokumen kontrak.
QUANTITY ENGINEER
Quatity Engineer haruslah seorang Sarjana Teknik Sipil Strata : satu (S1) lulusan universitas negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman minimum 6 tahun dalam bidang pengawasan dan
desain jembatan/pelabuhan dengan posisi serupa serta harus memiliki paling sedikit 1 tahun
pengalaman pada proyek pekerjaan yang sejenis.
Quality Engineer bertanggung jawab untuk mengukur dan mencatat hasil dari pekerjaan,
memproses aplikasi kemajuan bulanan Kontraktor dan mengeluarkan sertifikat pembayaran.
H&S Inspector bertanggung jawab kepada HSE Engineer melalui Resident Engineer. M&E
Inspector bertanggung jawab kepada M&E Engineer melalui Resident Engineer. Para Inspector
harus berkoordinasi dengan Quantity Surveyor, para laboratorium Technician dan para Geodetic
Surveyor.
Staf Sub Profesional minimum harus lulus diploma (D3) dari perguruan Tinggi terakreditasi dalam
bidang terkait dengan pengalaman minimum 1 s.d 2 tahun pada posisi sejenis.