BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Permasalahan lalu lintas khususnya di Kabupaten Sampang menjadi
hal yang sangat membutuhkan perhatian. Dimana hal tersebut memerlukan
keahlian khusus untuk permasalahan transportasi dan lalu lintas. Metode
yang kami lakukan pada setiap kajian tak lepas dari dasar hukum dan
petunjuk teknis sebagai dasar melakukan suatu kajian manajemen dan
rekayasa lalu lintas di 9 ruas jalan di Kabupaten Sampang, antara lain dasar
hukum yang kami gunakan adalah UU. No. 22 tahun 2009, PM 75 Tahun
2015, MKJI 1997, serta PERDA no.4 Tahun 2008 Tentang penetapan kelas
jalan dan pengaturan lalu lintas
Tata cara dalam penyelesaian Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
pada ruas jalan perkotaan tersebut dengan melakukan pengumpulan data
sekunder dan primer, berdasarkan data tersebut dilakukanlah analisis
terkait lalu lintas pada 9 ruas jalan antara lain:
1. Jl. Imam Ghazali
2. Jl. Rajawali
3. Jl. Rajawali 2
4. Jl. Teuku Umar
5. Jl. Jamaluddin
6. Jl. Syamsul Arifin
7. Jl. Wachid Hasyim
8. Jl. Diponegoro
9. Jl. KH. Agus Salim
Dimana pada 9 ruas jalan tersebut memiliki permasalahan lalu lintas
yang harus diperhatikan yang disebabkan karena kemacetan lalu lintas.
Berikut permasalahan yang ada pada lokasi kajian 9 ruas jalan di Kabupaten
Sampang, meliputi:
a. Pesatnya pertumbuhan lalu lintas harian rata-rata (LHR) per tahun
tidak sepadan dengan penambahan kapasitas ruas jalan yang ada.
b. Budaya kurang tertib dan tidak mematuhi peraturan lalu lintas bagi
pemakai jalan akan berdampak langsung terhadap kemacetan lalu
lintas.
c. Pengaruh adanya pengembangan suatu kawasan yang semula
frekuensi lalu lintasnya rendah menjadi padat.
d. Sirkulasi pada 9 ruas jalan yang saling berhubungan
e. Faktor penggunaan lahan yang ada disekitar ruas jalan
f. Radius yang kurang pada simpang-simpang yang saling
berhubungan pada 9 ruas jalan diatas.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau dampak
perubahan fungsi tata guna lahan dan juga perubahan tingkat pelayanan
lalu lintas akibat adanya suatu kegiatan dan/atau usaha pada unsur - unsur
jaringan transportasi jaringan jalan di Kabupaten Sampang maka kiranya
perlu dilakukan “ MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA
RUAS JALAN PERKOTAAN DI KABUPATEN SAMPANG”.
1.2.3 SASARAN
Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan Manajemen
Dan Rekayasa Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Perkotaan Di Kabupaten
Sampang adalah meningkatkan tingkat kinerja lalu lintas di ruas jalan
Kabupaten Sampang, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
1.5 METODOLOGI
Metodologi dalam penyususnan laporan survei lalu lintas harian
rata-rata pada kawasan perkotaan di Kabupaten Sampang mencakup:
a) Pelaksana diwajibkan merinci kegiatannya agar dicapai keluaran
yang sesuai dengan KAK (Alur pikir dan jadwal proses penyusunan
laporan).
b) Metode Survei
1) Pengumpulan Data Sekunder
Tahap awal dari pekerjaan ini ialah mengumpulkan data
sekunder berupa data resume usulan pembangunan, data
jaringan jalan, data tata guna lahan sekitar, serta tingkat
bangkitan perjalanan dari tata guna lahan serupa dengan yang
diusulkan. Data tersebut dipergunakan untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini Berisi tentang teori-teori yang dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan analisa atas permasalahan yang ada. Berupa teori tentang
sistem transportasi seperti sistem jaringan dan sistem pergerakan.
Bab ini Berisi tentang metode-metode yang digunakan, baik dalam tahap
pengumpulan data hingga metode yang digunakan untuk analisis. Terdapat
juga metode dalam pemilihan lokasi dan metode survey yang digunakan
untuk perolehan data trasnportasi, baik primer maupun sekunder.
Bab ini Menjelaskan kondisi wilayah studi secara umum baik secara fisik
maupun non fisik pada kawasan perkotaan di Kabupaten Sampang.
Dalam penyusunan laporan survei lalu lintas harian rata-rata pada kawasan
perkotaan di Kabupaten Sampang, bab ini berisi program kerja dan jadwal
pelaksanaan serta struktur organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan.