Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN

DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Permasalahan lalu lintas khususnya di Kabupaten Sampang menjadi
hal yang sangat membutuhkan perhatian. Dimana hal tersebut memerlukan
keahlian khusus untuk permasalahan transportasi dan lalu lintas. Metode
yang kami lakukan pada setiap kajian tak lepas dari dasar hukum dan
petunjuk teknis sebagai dasar melakukan suatu kajian manajemen dan
rekayasa lalu lintas di 9 ruas jalan di Kabupaten Sampang, antara lain dasar
hukum yang kami gunakan adalah UU. No. 22 tahun 2009, PM 75 Tahun
2015, MKJI 1997, serta PERDA no.4 Tahun 2008 Tentang penetapan kelas
jalan dan pengaturan lalu lintas
Tata cara dalam penyelesaian Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
pada ruas jalan perkotaan tersebut dengan melakukan pengumpulan data
sekunder dan primer, berdasarkan data tersebut dilakukanlah analisis
terkait lalu lintas pada 9 ruas jalan antara lain:
1. Jl. Imam Ghazali
2. Jl. Rajawali
3. Jl. Rajawali 2
4. Jl. Teuku Umar
5. Jl. Jamaluddin
6. Jl. Syamsul Arifin
7. Jl. Wachid Hasyim
8. Jl. Diponegoro
9. Jl. KH. Agus Salim
Dimana pada 9 ruas jalan tersebut memiliki permasalahan lalu lintas
yang harus diperhatikan yang disebabkan karena kemacetan lalu lintas.
Berikut permasalahan yang ada pada lokasi kajian 9 ruas jalan di Kabupaten
Sampang, meliputi:
a. Pesatnya pertumbuhan lalu lintas harian rata-rata (LHR) per tahun
tidak sepadan dengan penambahan kapasitas ruas jalan yang ada.

LAPORAN PENDAHULUAN I-1


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

b. Budaya kurang tertib dan tidak mematuhi peraturan lalu lintas bagi
pemakai jalan akan berdampak langsung terhadap kemacetan lalu
lintas.
c. Pengaruh adanya pengembangan suatu kawasan yang semula
frekuensi lalu lintasnya rendah menjadi padat.
d. Sirkulasi pada 9 ruas jalan yang saling berhubungan
e. Faktor penggunaan lahan yang ada disekitar ruas jalan
f. Radius yang kurang pada simpang-simpang yang saling
berhubungan pada 9 ruas jalan diatas.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atau dampak
perubahan fungsi tata guna lahan dan juga perubahan tingkat pelayanan
lalu lintas akibat adanya suatu kegiatan dan/atau usaha pada unsur - unsur
jaringan transportasi jaringan jalan di Kabupaten Sampang maka kiranya
perlu dilakukan “ MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA
RUAS JALAN PERKOTAAN DI KABUPATEN SAMPANG”.

1.2 MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN


1.2.1 MAKSUD
Maksud dari Pekerjaan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas pada
ruas jalan perkotaan di Kabupaten Sampang ini yaitu :
1. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas
2. Sebagai dasar untuk menentukan manajemen dan rekayasa lalu
lintas
3. VJP digunakan sebagai dasar untuk perancangan jalan raya dan
berbagai macam analisis operasional.
1.2.2 TUJUAN
Tujuan dari manajemen dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan
perkotaan di kabupaten sampang ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui jam puncak arus lalu lintas
2. Mengetahui besarnya volume kendaraan pada jam puncak V/C
Rasio
3. Mengetahui besarnya tingkat kapasitas lalu lintas di jalan
Kabupaten Sampang

LAPORAN PENDAHULUAN I-2


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

4. Mengetahui kecepatan lalu lintas di suatu daerah pada jam-jam


puncak

1.2.3 SASARAN
Target / sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan Manajemen
Dan Rekayasa Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Perkotaan Di Kabupaten
Sampang adalah meningkatkan tingkat kinerja lalu lintas di ruas jalan
Kabupaten Sampang, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.

1.3 LANDASAN HUKUM


Dalam kegiatan penyusunan laporan/dokumen yang nantinya akan
dipakai sebagai pedoman suatu perencanaan harus memiliki landasan
hukum. Landasan hukum dalam kegiatan “Manajemen Dan Rekayasa Lalu
Lintas Pada Ruas Jalan Perkotaan Di Kabupaten Sampang” Tahun 2021,
meliputi:
1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen
dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas.
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas.
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2016 Tentang
Perubahan atas PM No. 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaran
Analisis Dampak Lalu Lintas
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2016 Tentang
Perubahan kedua atas PM No. 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaran Analisis Dampak Lalu Lintas
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Perubahan ketiga atas PM No. 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaran Analisis Dampak Lalu Lintas

LAPORAN PENDAHULUAN I-3


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

8. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 96


Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen
Dan Rekayasa Lalu Lintas.
9. Peraturan Menteri No 13 Tahun 2014 Tentang Rambu Lalu Lintas
10. Peraturan Menteri No 34 Tahun 2014 Tentang Marka Jalan
11. Peraturan Menteri No 111 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Penetapan
Batas Kecepatan
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintah Daerah/Kota.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang.
14. Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor
SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang Petunjuk Teknis
Perlengkapan Jalan.
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017
tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2013
tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2014
tentang Angkutan Jalan.
18. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2010 Tentang Pedoman
pemanfaatan dan penggunaan Bagian Jalan.
19. Peraturan Menteri PU Nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.
20. Kepmen PUPERA No. 248/KPTS/M/2015 Tentang Penetapan Jalan
dalam jaringan jalan primer Menurut fungsinya sebagai jalan arteri
(JAP) dan Jalan Kolektor-1 (JKP-1).
21. Kepmen PUPERA No. 03/PRT/M/2014 Tentang Pedoman
perencanaan, penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana
jaringan pejalan kaki di kawasan perkotaan.
22. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 27
Tahun 2019 tentang Alat Penerangan Jalan.

LAPORAN PENDAHULUAN I-4


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

1.4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan Manajemen Dan Rekayasa Lalu Lintas
Pada Ruas Jalan Perkotaan Di Kabupaten Sampang terbagi atas beberapa
tahapan yang meliputi:

1.4.1 Ruang Lingkup Substansi


Lingkup substansi kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa dalam rangka survei lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Kabupaten
Sampang
1. Perhitungan dan pencatatan lalu lintas secara manual yang
terklasifikasi berdasarkan jenis kendaraan. Semua kendaraan yang
lewat harus dihitung, kecuali kendaraan – kendaraan khusus
misalnya: mesin gilas, grader, kendaraan konvoi militer, tank-tank
baja, pemadam kebakaran dan lain-lain.
2. Pencatatan hambatan samping yang terjadi di sepanjang segmen
jalan berdasarkan klasifikasi yang ditentukan untuk interval tiap 30
menit selama 2 jam.
3. Analisis operasional dan perencanaan segmen jalan yang ditinjau
dengan menggunakan MKJI.
Pada survey lalu lintas harian rata-rata (LHR) di Kabupaten
Sampang, berikut daftar nama 7 ruas jalan tersebut :

Tabel 1. 1 Ruas Jalan di Kabupaten Sampang


No. NAMA RUAS
1 Jl. Imam Ghazali
2 Jl. Rajawali
3 Jl. Rajawali 2
4 Jl. Teuku Umar
5 Jl. Jamaluddin
6 Jl. Syamsul Arifin
7 Jl. Wachid Hasyim
8 Jl. Diponegoro
9 Jl. KH. Agus Salim
Sumber : Dishub Kabupaten Sampang,

LAPORAN PENDAHULUAN I-5


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah dalam pekerjaan penghitungan lalu lintas
harian rata-rata pada kawasan perkotaan di Kabupaten Sampang tidak
dibatasi oleh batas wilayah administratif Kecamatan, pekerjaan ini
dilakukan pada ruas jalan yang terdapat pada kawasan perkotaan di
Kabupaten Sampang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah.

Gambar 1. 1 Ruang Lingkup Wilayah

1.5 METODOLOGI
Metodologi dalam penyususnan laporan survei lalu lintas harian
rata-rata pada kawasan perkotaan di Kabupaten Sampang mencakup:
a) Pelaksana diwajibkan merinci kegiatannya agar dicapai keluaran
yang sesuai dengan KAK (Alur pikir dan jadwal proses penyusunan
laporan).
b) Metode Survei
1) Pengumpulan Data Sekunder
Tahap awal dari pekerjaan ini ialah mengumpulkan data
sekunder berupa data resume usulan pembangunan, data
jaringan jalan, data tata guna lahan sekitar, serta tingkat
bangkitan perjalanan dari tata guna lahan serupa dengan yang
diusulkan. Data tersebut dipergunakan untuk menentukan

LAPORAN PENDAHULUAN I-6


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

wilayah kajian atau daerah dampak, membangun model jaringan


jalan serta menentukan langkah kerja lebih lanjut dalam rangka
survei-survei lalu lintas primer.
2) Survei Primer
Jenis survei yang dilakukan dalam rangka penyelesaian
pekerjaan analisis ini meliputi kelompok survei Inventarisasi
(Inventory Survey), kelompok survei Pencacahan Lalu Lintas
(Traffic Counting Survey), dan kelompok survei Tarikan
Perjalanan (Trips Attraction Survey). Sedangkan metode survei
dilakukan dengan penghitungan, pengukuran (walking
measures / whell - meter), pencatatan secara manual, dan
wawancara kepada responden.
Kelompok Survei Inventarisasi meliputi survei-survei
Inventarisasi Jaringan Jalan (Road and Traffic Control Devices
Inventories), Inventarisasi Geometrik Persimpangan (Junction
Geometric Inventory), serta Inventarisasi Pengaturan Sinyal
(Signal Plan Inventory). Untuk survei Pencacahan Lalu Lintas
meliputi Survei Pencacahan Lalu Lintas Membelok (Classified
Turning Movement Count). Sedangkan untuk kelompok Survei
Tarikan Perjalanan dilakukan dengan menghitung jumlah keluar
masuk pengunjung pada bangunan pembanding dalam satuan
orang/jam maupun kendaraan/jam.

LAPORAN PENDAHULUAN I-7


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penyusunan
laporan ini, adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, landasan


operasional, maksud dan tujuan, ruang lingkup substansi dan wilayah, serta
sistematika dalam penulisan laporan

BAB II TINJAUAN TEORI

Bab ini Berisi tentang teori-teori yang dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan analisa atas permasalahan yang ada. Berupa teori tentang
sistem transportasi seperti sistem jaringan dan sistem pergerakan.

BAB III METODOLOGI

Bab ini Berisi tentang metode-metode yang digunakan, baik dalam tahap
pengumpulan data hingga metode yang digunakan untuk analisis. Terdapat
juga metode dalam pemilihan lokasi dan metode survey yang digunakan
untuk perolehan data trasnportasi, baik primer maupun sekunder.

BAB IV GAMBARAN UMUM

Bab ini Menjelaskan kondisi wilayah studi secara umum baik secara fisik
maupun non fisik pada kawasan perkotaan di Kabupaten Sampang.

BAB V RENCANA KERJA DAN ORGANISASI

Dalam penyusunan laporan survei lalu lintas harian rata-rata pada kawasan
perkotaan di Kabupaten Sampang, bab ini berisi program kerja dan jadwal
pelaksanaan serta struktur organisasi dalam pelaksanaan pekerjaan.

LAPORAN PENDAHULUAN I-8


MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA RUAS JALAN PERKOTAAN
DI KABUPATEN SAMPANG TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai