SATUAN KERJA:
DINAS PERHUBUNGAN
PROGRAM:
PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (LLAJ)
KEGIATAN:
PENETAPAN RENCANA INDUK JARINGAN LLAJ KABUPATEN/KOTA
PEKERJAAN:
RENCANA TEKNIS MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS
SUMBER DANA:
APBD KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
1. Latar Belakang Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perUndang-undangan. Kebijakan otonomi
daerah memberikan kesempatan kepada daerah dalam
menjalankan fungsi pelayanan dan pelaksanaan pembangunan
dalam mengejar ketertinggalannya dari daerah lain.
2. Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan Rencana Teknis Manajemen Rekayasa Lalu
Lintas di Kota Tangerang ini adalah untuk mewujudkan lalu lintas
yang selamat, lancar dan tertib.
Adapun tujuan dari kegiatan Rencana Teknis Manajemen
Rekayasa Lalu Lintas di Kota Tangerang adalah:
1. Menginventarisasi data jalan, perlengkapan jalan dan
karakteristik lalu lintas kawasan daerah rawan macet.
2. Menyusun rencana pengaturan lalu lintas jalan di kawasan
daerah rawan macet.
3. Meningkatkan kelancaran dan ketertiban lalu lintas di
kawasan daerah rawan macet.
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota
Tangerang Tahun Anggaran 2022.
Data Penunjang1
7. Data Dasar 1. Dokumen perencanaan Kota Tangerang.
2. Dokumen perencanaan dari OPD terkait di Kota Tangerang.
3. Kajian-kajian terdahulu.
8. Referensi Hukum 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
2. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang;
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah;
1
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang
Angkutan Jalan;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010
tentang Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian - bagian Jalan;
12. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 3 Tahun 2019
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Tangerang Tahun 2019-2023;
13. Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Tangerang Tahun 2012-2032.
Ruang Lingkup
9. Lingkup Kegiatan Lingkup wilayah penyusunan Rencana Teknis Manajemen
Rekayasa Lalu Lintas adalah Wilayah Administrasi Kota
Tangerang.
Lingkup kajian penyusunan Rencana Teknis Manajemen
Rekayasa Lalu Lintas adalah sebagai berikut
1. Inventory jaringan jalan, pengaturan perlengkapan jalan dan
karakteristik lalu lintas kawasan daerah rawan macet.
2. Pengumpulan data sekunder dan primer kawasan daerah
rawan macet.
3. Membuat rencana pengaturan lalu lintas kawasan daerah
rawan macet.
4. Menyusun alternatif – altermatif pola pergerakan lalu lintas.
14. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan penyusunan Rencana Teknis MRLL
Penyelesaian Kegiatan Lokasi/Kawasan Daerah Rawan Macet di Kota Tangerang adalah 3
(tiga) bulan (1 bulan minimal 22 hari kerja).
15. Personil Posisi dan kualifikasi personil tenaga ahli dan tenaga pendukung
yang dibutuhkan dalam kegiatan Rencana Teknis MRLL
Lokasi/Kawasan Daerah Rawan Macet di Kota Tangerang adalah
sebagai berikut:
Jumlah
No. Posisi Kualifikasi
Orang Bulan
A. Tenaga Ahli
1. Ahli Muda Perencanaan S-2, Teknik Sipil/Transportasi, pengalaman 1 orang 3 bulan
Transportasi/Teknik Jalan kerja minimal 4 tahun dan memiliki SKA
Ahli Muda Teknik Jalan
2. Ahli Muda Perencanaan Wilayah S-1, Teknik Perencanaan Wilayah dan 1 orang 3 bulan
dan Kota Kota, pengalaman kerja minimal 2 tahun
dan memiliki SKA Ahli Muda Perencanaan
Wilayah dan Kota
B. Tenaga Sub Profesional
1. Operator CAD/CAM D-3/S-1, Tekinik Sipil, pengalaman kerja 1 orang 2 bulan
minimal 4 tahun dan memiliki sertifikasi
pelatihan CAD/CAM
2. Surveyor D-3 6 orang 1 bulan
C. Tenaga Pendukung
1. Operator Komputer D-3 1 orang 2 bulan
16. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
Kegiatan
Laporan
17. Laporan Awal Laporan Awal sedikitnya memuat :
a. Pemahaman konsultan terhadap pelaksanaan studi yang
harus dilakukan
b. Pendekatan dan metodologi pelaksanaan serta metode
analisa yang akan dipergunakan
c. Gambaran umum kawasan daerah rawan macet di Kota
Tangerang
d. Organisasi pelaksanaan, rencana kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan serta pengumpulan data yang harus
dilakukan
Laporan ini dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan diserahkan
selambat-lambatnya pada bulan ke-1 (kesatu) sejak SPMK
diterbitkan.
Hal-Hal Lain
21. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
22. Kualifikasi Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa Konsultansi
adalah :
1. Memiliki Ijin Usaha
Klasifikasi KBLI 70202 Aktivitas Konsultasi Transportasi
sesuai dengan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 2
Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia atau Klasifikasi KBLI 70202 Aktivitas Konsultasi
Transportasi sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pusat
Statistik Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 95 Tahun
2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
2.. dan Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa
Konsultansi Non-Konstruksi bidang Transportasi dengan
kode 1.02.