Anda di halaman 1dari 6

Dinas Perhubungan Kota Depok

pemerintah dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan adalah


menciptakan sistem transportasi di wilayah perkotaan yang terpadu
dan mampu mengakomodasi mobilitas orang dan barang dengan
lancar serta menunjang pertumbuhan ekonomi dan aktivitas
masyarakat. Strateginya adalah dengan mengembangkan dan
melaksanakan langkah-langkah perbaikan dan pengaturan lalu
lintas dan angkutan jalan secara optimal, dengan berdasar pada
1.1 LATAR BELAKANG analisis maupun kajian untuk tiap kegiatan yang menimbulkan
dampak terhadap kinerja lalu lintas.
Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ), mempunyai implikasi yang luas bagi Perkembangan wilayah dan peningkatan investasi oleh swasta
Pemerintah Daerah (Pemerintah Kota/Kabupaten) yang antara lain pada Kota Depok dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi,
dalam penyelenggaraan bidang transportasi. Pemerintah Kota / yang secara langsung akan berdampak dalam peningkatan
Kabupaten mempunyai kewenangan lebih luas dan peran serta mobilitas baik manusia ataupun barang. Dengan melihat
yang strategis dalam penyelenggaraan bidang transportasi, namun perkembangan pada kota serta pertumbuhan penggunaan
dalam hal pelaksanaannya tidak mengesampingkan kewenangan kendaraan bermotor yang semakin meningkat, akan menimbulkan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Turunan dari masalah baru khususnya di sektor transportasi. Pesatnya
pelaksanaan Undang-undang tersebut adalah pemberlakuan pertumbuhan area pusat perdagangan dan jasa, perumahan,
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 tahun 2015 tentang maupun aktivitas ekonomi lain yang memiliki tingkat aktivitas
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas, dan Peraturan perjalanan yang tinggi, akan menambah beban ruas jalan yang saat
Menteri Perhubungan Nomor 96 tahun 2015 tentang Pedoman ini kapasitas nya sudah cukup padat. Ruas-ruas jalan di kawasan
Pelaksaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas yang ini mengalami penumpukan perjalanan, yang berdampak pada
mengatur secara rinci proses maupun pedoman dalam penyusunan meningkatnya waktu tempuh perjalanan yang saat ini sudah mulai
kajian Analisis Dampak Lalu Lintas. Sasaran umum kebijaksanaan dirasakan oleh pengguna jalan. Selain permasalahan penyediaan

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-1
Dinas Perhubungan Kota Depok

prasarana jalan yang tidak sebanding dengan pertambahan jumlah 1.2 MAKSUD DANTUJUAN
kendaraan, juga permasalahan seperti hambatan pada ruas dan
1.2.1 Maksud
simpang, sehingga menimbulkan kemacetan.

Maksud dilakukannya kegiatan Kajian Kriteria Minimal Wajib


Dari kondisi tersebut, perlu dilakukan studi tentang aplikasi dan
Analisis Dampak Lalu Lintas adalah :
turunan dari Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 tahun 2015
khususnya di Kota Depok, sebagai acuan untuk pengaturan 1. Mengidentifikasi kinerja ruas jalan utama Kota Depok pada
lanjutan dari kriteria kegiatan yang wajib untuk dilengkapi dengan tahun dasar serta memberikan rekomendasi dalam
kajian lalu lintas secara spesifik di Kota Depok, guna menunjang perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
kinerja jaringan jalan sesuai peraturan dan ketentuan dan berlaku. sarana dan prasarana transportasi.
Studi kriteria yang dilakukan adalah dengan mensimulasikan
tambahan pembebanan bangkitan/tarikan aktivitas ekonomi baru 2. Mensimulasikan perbandingan kinerja ruas jalan/simpang
dengan pendekatan manajemen lalu lintas yaitu manajemen terhadap pembangunan atau pengembangan pusat kegiatan,
bangkitan, manajemen kapasitas, manajemen prioritas, dan permukiman dan infrastruktur..
manajemen permintaan pada ruas-ruas jalan tersebut Dengan
Adapun tujuan dilakukannya kegiatan Kajian Kriteria Minimal Wajib
adanya kajian ini, maka dapat ditentukan berapa besaran minimal
Analisis Dampak Lalu Lintas Depok adalah :
dari kegiatan yang perlu untuk dilengkapi dengan kajian maupun
studi lalu lintas, dengan tujuan untuk melancarkan pergerakan 1. Mensimulasikan penilaian terhadap kinerja ruas jalan dan
manusia dan menyesuaikan antara permintaan perjalanan dengan persimpangan serta manajemen lalu lintas yang diterapkan
tingkat pelayanan. dengan indikator tingkat pelayanan (Level Of Service).

2. Menganalisa keterkaitan tambahan pembebanan akibat


aktivitas ekonomi baru terhadap kinerja ruas jalan.

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-2
Dinas Perhubungan Kota Depok

3. Menetapkan dasar bangkitan minimal atau skala pembangunan h. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 02 Tahun 2012 tentang
terendah yang berpengaruh terhadap kondisi eksisting, untuk Penyelenggaraan Bidang Perhubungan.
dijadikan batas bawah persyaratan wajib penyusunan kajian i. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 16 Tahun 2012 tentang
lalu lintas. Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum;
j. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 13 Tahun 2013 tentang

1.3 DASAR HUKUM Bangunan dan Izin Mendirikan Bangunan.

Peraturan hukum yang diacu dalam kajian ini adalah :

a. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 1.4 RUANG LINGKUP

b. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Kajian
Ruang;
Lokasi kegiatan berada di beberapa ruas jalan pada 5 Sistem Pusat
c. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
Kegiatan (SPK) Kota Depok diantaranya :
dan Angkutan Jalan;
a. Margonda Raya :
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
1) Jalan Margonda Raya
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
2) Jalan Ir. Juanda
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
3) Jalan Tole Iskandar
e. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang
b. Raya Sawangan
Angkutan Jalan;
1) Jalan Raya Sawangan
f. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 75 Tahun 2015
2) Jalan Cinere Raya
tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas;
3) Jalan Keadilan
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 96 Tahun 2015
c. Cimanggis
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan
1) Jalan Raya Bogor
Rekayasa Lalu Lintas;
2) Jalan Radar Auri

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-3
Dinas Perhubungan Kota Depok

d. Citayam a. Data Sekunder


1) Jalan Raya Citayam Data sekunder yang meliputi antara lain :
2) Jalan Kalimulya 1) Data Depok Dalam Angka;
e. Tapos 2) Data Jaringan Jalan;
1) Jalan Raya Tapos 3) Data Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP);
2) Jalan Raya Cilangkap 4) Data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Depok;
1.4.2 Ruang Lingkup Pekerjaan dan Substansi
5) Data Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan

Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut diatas konsultan Jalan (RIJLLAJ).;

perlu melakukan kegiatan-kegiatan rinci yang lebih nyata dan b. Data Primer

terarah sebagai ruang lingkup pekerjaan ini, seperti : Data primer terdiri dari pengamatan dan survey lapangan di
ruas jalan utama Kota Depok, yaitu :
1. Tahap Persiapan 1) Data Inventarisasi Jalan dan Persimpangan (Road
Inventory Survey);
Tahap persiapan meliputi kegiatan penyusunan rencana kerja dan
2) Data Volume Lalu Lintas Terklasifikasi (Traffic Counting
metode pendekatan studi berdasarkan data dan informasi kawasan
Survey);
Kota Depok.
3) Data Volume Lalu Lintas di Persimpangan (Turning
2. Tahap Pengumpulan Data Movement Survey);
4) Data Kecepatan dan Waktu Tempuh (Moving Car
Untuk mempertajam pemahaman permasalahan transportasi di Observer);
Kota Depok, maka disamping memperhatikan kajian/studi yang 5) Data Tundaan dan Antrian simpang satu ke simpang
pernah dilakukan di Kota Depok, perlu dilakukan pula pengumpulan berikutnya (waktu tempuh ruas jalan).
data sekunder maupun data primer.

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-4
Dinas Perhubungan Kota Depok

6) Data trip rate dari kriteria kegiatan yang dipersyaratkan d. Statistika : SPSS atau software sejenis.
dilengkapi kajian Andalalin di Kota Depok
1.5 HASIL/ KELUARAN (OUTPUT)
3. Tahap Analisa
Kajian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan rekomendasi
Analisa data meliputi : sebagai penetapan kebijakan lebih lanjut dalam pengaturan
transportasi antara lain:
a. Analisa kinerja jaringan jalan pada ruas dan simpang;
b. Mengevaluasi kinerja ruas jalan dan persimpangan 1) Hasil Simulasi kinerja ruas dan persimpangan di ruas jalan
berdasarkan standar pelayanan minimal; utama kota Depok akibat pembangunan atau pengembangan
c. Simulasi pembebanan tambahan bangkitan/tarikan pusat kegiatan, permukiman dan infrastruktur;
terhadap perubahan kinerja ruas jalan. 2) Rekomendasi terhadap batas standar bangkitan minimal dan
jenis bangkitan yang dipersyaratkan untuk dilengkapi dengan
4. Perangkat Pendukung kajian lalu lintas

Untuk mempermudah pelaksanaan tugas serta dukungan penuh


1.6 SISTEMATIKA PENYUSUNAN
dari pemberi tugas, diperlukan adanya perangkat lunak / software
yang dipahami secara bersama dalam penggunaannya, maka Secara garis besar penyusunan Laporan Pendahuluan terdiri atas :
Konsultan disarankan menggunakan perangkat lunak (software)
bidang transportasi dan perangkat lunak lainnya sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN

a. Simulasi lalu lintas : Aimsun atau software sejenis Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, maksud,
b. Pemetaan gambar : Visio, Auto Cad, atau software tujuan dan sasaran, ruang lingkup pekerjaan dan
sejenis sistematika pembahasan.
c. Database : Microsoft Excel atau software
sejenis.

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-5
Dinas Perhubungan Kota Depok

BAB 2 METODOLOGI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisikan mengenai pendekatan perencanaan dan Bab ini menguraikan hasil, kesimpulan dan rekomendasi
metode analisis yang digunakan dalam penyusunan kajian. dari analisa data yang telah dilakukan.

BAB 3 KONDISI WILAYAH STUDI

Bab ini berisikan mengenai gambaran umum wilayah studi,


tata guna lahan di wilayah studi, jaringan jalan di wilayah
studi, serta hasil survey lalu lintas terkait volume
kendaraan, kecepatan, dan kepadatan.

BAB 4 ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang analisa data dan


pembahasan yang meliputi:

a) Keterkaitan volume lalu lintas terhadap kinerja ruas


jalan;
b) Simulasi kondisi lalu lintas tahun dasar di tiap zona;
c) Analisa pembebanan tambahan volume tiap ruas jalan
terhadap kinerja ruas jalan;
d) Analisa keterkaitan penambahan volume kendaraan
terhadap perubahan kinerja jaringan jalan;
e) Analisa batas bangkitan yang berpengaruh terhadap
kinerja jaringan jalan

Kajian Kriteria Minimal Wajib Analisis Dampak Lalu Lintas, Kota Depok 1-6

Anda mungkin juga menyukai